Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DIGITAL

“Judul Percobaan : Multiplexer dan Demultiplexer”

Disusun Oleh :

Nama : Ira Palupi


NIM : 022000021
Tgl. Praktikum : 23 November 2021
Asisten : Ayu Jati Puspitasari, M.Si
Kelompok :6
Teman kerja : 1. M Faqih Ammari NIM. 022000025
2. Hammam Ahmad H NIM. 022000017

JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR


PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI
POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
2021
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Percobaan


Judul praktikum elektronika digital kali ini adalah Multiplexer dan Demultiplexer (Mux
Demux), yang dilakukan sebanyak 3 kali percobaan di antaranya :
a. Percobaan 1 : Demux 1 to 2,
b. Percobaan 2 : Demux 1 to 4 Menggunakan IC 74155,
c. Percobaan 3 : Mux 4 to 1 Menggunakan IC 74153.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu :
a. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja multiplexer dan demultiplexer,
b. Mahasiswa mampu membuat rangkaian multiplexer dan demultiplexer menggunakan
beberapa jenis IC,
c. Mahasiswa mampu menyusun dan memahami rangkaian demultiplexer 1 ke 2 dan 1 ke 4,
d. Mahasiswa mampu menyusun dan memahami rangkaian multiplexer 4 ke 1,
e. Mahasiswa mampu merangkai dan mencoba memahami data selector/ Mux IC 74155/ Mux
IC 74153,
f. Mahasiswa mampu membuktikan tabel kebenaran multiplexer dan demultiplexer.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Multiplexer

Multiplexer (MUX) atau selector data adalah suatu rangkaian logika yang menerima
beberapa input data, dan untuk suatu saat tertentu hanya mengizinkan satu data input
masuk ke output, yang diatur oleh input selektor. Oleh karena itu, MUX memiliki fungsi
sebagai pengontrol digital. MUX memiliki kanal input lebih besar dari 1 (minimal 2 atau
kelipatan 2), dan hanya memiliki 1 kanal output. Jumlah selektor dilihat dari banyaknya
kanal input (n). (Irwan : 2012)
Multiplexer (selector data) atau MUX merupakan suatu rangkaian logika yang menerima
beberapa input data, dan untuk suatu saat tertentu hanya mengizinkan satu data input
masuk ke output, jalur yang akan ditempuh dari input data yang diinginkan ke output
dikontrol oleh pemilih input selector. Multiplexer bekerja seperti sebuah saklar (switch)
multi posisi yang dikontrol secara digital, dimana kode digital yang diberikan ke input - input
SELECT mengontrol input - input data mana yang di switch ke output. misalnya, pada
multiplexer dua input, output z akan sama dengan input data Io untuk kode input SELECT
berlogik 1, Z akan sama dengan I1 untuk kode input SELECT berlogika 0. Dengan kata lain
multiplexer memiilih 1 dari N data input dan menyalurkan data yang terpilih ke suatu chanel
output tunggal. Adapun contoh macam macam dari multiplexer ini adalah sebagai berikut:
a. Multiplexer 4x1 atau 4 to 1 multiplexer
b. Multiplexer 8x1 atau 8 to 1 multiplexer
c. Multiplexer 16x1 atau 16 to 1 multiplexer dsb.
Gambar 1 menunjukkan sebuah multiplexer yang dasar dan sederhana, terdiri hanya
4 masukan data digital dengan keluaran 1 jalur digital. Multiplexer tersebut sering
diartikan sebagai multiplexer 4 ke-1. Bit-bit data masukan terdiri dari D0 sampai D3.
Hanya satu di antara masukan-masukan tersebut yang diteruskan ke bagian keluaran.
Sinyal kendali address S0 dan S1, menentukan jalur data yang berisi bit-bit biner mana
yang akan dikeluarkan, sebagai contoh, jika: S0S1 = 0 1 maka gerbang AND atau gerbang
G1, menjadi aktif (enable) dan semua gerbang AND yag lain dalam keadaan tak aktif atau
dilumpuhkan (disable).
Gambar 1. Multiplexer

Oleh karena itu, bit data D1, diteruskan ke bagian keluaran dan memberikan hasil: Z = D1
Jadi, data apapun yang lewat pada jalur D1 menjadi G1, akan dikirimkan
melalui gerbang OR dan dikeluarkan ke keluaran Z. (Sunarno : 2018)

2.2 Demultiplexer

Demultiplexer (De-Mux) atau disebut juga distributor data. De-Mux memiliki satu
kanal input yang didistribusikan ke beberapa kanal output. Selektor input menentukan ke
output mana input data akan didistribusikan. Jumlah selektor dilihat dari banyaknya kanal
output. (Irwan : 2012)
Demultiplexer merupakan kebalikan dari multiplexer, yang berarti “dari satu menjadi
banyak”. Demultiplexer merupakan rangkaian yang memiliki satu masukan tetapi
memiliki banyak keluaran. Demultiplexer sering disingkat dengan DEMUX atau DEMPX.
Dengan menggunakan sinyal kendali, kita dapat mengatur penyaluran masukan pada
keluaran tertentu yang diinginkan. Sinyal kendali ini akan mengatur bagian mana atau
alamat (address) mana yang akan diaktifkan atau dipilih. Perangkat demultiplexer disebut
juga distribusi data atau penyalur data (data distributor ) yaitu sebuah rangkaian logika
yang menerima hanya satu masukan data dan melewatkan ke salah satu di antara beberapa
keluaran. Jalur dari data masukan yang diharapkan ke keluaran dikendalikan oleh sinyal
kendali alamat (address) atau disebut juga masukan SELECT.
Demultiplexer sering disebut sebagai perangkat dengan sedikit input dan banyak
output, karena berfungsi untuk memilih saluran output yang banyak dari jalur input
yang sedikit. Pada rangkaian demultiplexer, gerbang yang digunakan adalah gerbang
AND, output dari multiplexer di cabangkan ke salah satu input-input dari gerbang
AND. sedangkan input gerbang yang satu nya berfungsi sebagai saklar untuk
penerima data yang masuk yang kemudian dikeluarkan ke masing-masing output.
Gambar 2 menyatakan sebuah demultiplexer yang dasar dan sederhana, yang terdiri
dari hanya satu masukan digital dengan keluaran 4 jalur digital. Demultiplexer tersebut
sering diartikan dengan demultiplexer 1 ke-4. Bit-bit data masukan hanya satu jalur. Jalur
ini pada umumnya berasal dari multiplexer. Kemudian melewati perangkat demultiplexer,
yang kemudian akan dipilih oleh sinyal kendali address. Jalur yang dipilih untuk
menyalurkan data, diteruskan ke bagian keluaran yang dipilih. Jalur yang dipilih adalah
antara D0 sampai D3. Sinyal kendali address S0 dan S1, menentukan jalur data yang berisi
bit-bit biner, jalur mana yang akan dikeluarkan. Sebagai contoh jika: S1S0 = 01 maka
gerbang AND atau gerbang G1, menjadi aktif (enable) dan semua gerbang AND yang lain
dalam keadaan tidak aktif atau dilumpuhkan (disable). Karena itu, bit data yang berasal
dari masukan diteruskan ke bagian keluaran, dan memberikan hasil: Datainput = G1
dengankeluaran Q1. Jadi, apapun data yang lewat pada jalur D1 melalui G1, akan
dikirimkan melalui gerbang AND yang kedua atau G1. (Sunarno : 2018)

Gambar 2. Demultiplexer
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum gerbang dasar di antaranya power supply DC
tegangan 5 Volt sebagai sumber tegangan, project board sebagai papan untuk merangkai
komponen, 4 buah IC berturut-turut IC 7408, IC 7404, IC 74155, dan IC 74153, LED sebagai
indikator output, resistor 100 Ohm, serta kabel jumper.

3.2 Langkah Kerja


3.2.1 Percobaan 1 : Demux 1 to 2
Alat dan komponen yang dibutuhkan dipersiapkan, kemudian rangkaian
demultiplexer 1 to 2 dibuat sebagaimana pada gambar 3.

Gambar 3. Rangkaian Demultiplexer 1 ke 2

Selanjutnya, kerja dari rangkaian diamati. Jika telah berfungsi dan benar, hasil
pengamatan ditunjukkan ke asisten dan datanya dimasukkan ke dalam tabel lembar sementara.

3.2.2 Percobaan 2 : Demux 1 to 4 Menggunakan IC 74155


Alat dan komponen yang dibutuhkan dipersiapkan, kemudian rangkaian
demultiplexer dari IC 74155 dual 2-line to 4-line dibuat sebagaimana pada gambar 4.

Gambar 4. Rangkaian Demultiplexer 1 to 4 Menggunakan IC 74155

Selanjutnya, kerja dari rangkaian diamati, dan hasil pengamatan dimasukkan ke dalam
tabel lembar sementara.
3.2.3 Percobaan 3 : Mux 4 to 1 Menggunakan IC 74153
Alat dan komponen yang dibutuhkan dipersiapkan, kemudian rangkaian
multiplexer 4 to 1 dari IC 74153 dibuat sebagaimana pada gambar 5.

Gambar 5. Rangkaian Multiplexer 4 to 1 Menggunakan IC 74153

Selanjutnya, kerja dari rangkaian diamati, dan hasil pengamatan dimasukkan ke dalam
tabel lembar sementara.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data


4.1.1 Percobaan 1 : Demux 1 to 2
Hasil Percobaan:
Input Output
S E D Y0 Y1
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 1 0 0
1 0 0 0 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 0
1 1 1 0 0
Tabel 1. Data Percobaan Demultiplexer 1 to 2

4.1.2 Percobaan 2 : Demux 1 to 4 Menggunakan IC 74155

Input Output Input Output


Select Strobe Data Select Strobe Data
1Y0 1Y1 1Y2 1Y3 2Y0 2Y1 2Y2 2Y3
B A 1G 1C B A 2G 2C
0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

Tabel 2-3. Data Percobaan Demultiplexer 1 to 4 Menggunakan IC 74155


4.1.3 Percobaan 3 : Mux 4 to 1 Menggunakan IC 74153

Select Inputs Data Inputs Strobe Output


B A C0 C1 C2 C3 G2 Y2
X X X X X X 1 0
0 0 0 X X X 0 0
0 0 1 X X X 0 1
0 1 X 0 X X 0 0
0 1 X 1 X X 0 1
1 0 X X 0 X 0 0
1 0 X X 1 X 0 1
1 1 X X X 0 0 0
1 1 X X X 1 0 1
Tabel 4. Data Percobaan Multiplexer 4 to 1 Menggunakan IC 74153
4.2 Pembahasan

Secara umum, praktikum dengan judul Multiplexer-Demultiplexer bertujuan agar mahasiswa


mampu memahami prinsip kerja multiplexer dan demultiplexer, serta mampu membuktikan tabel
kebenarannya melalui 3 kali percobaan, dengan menggunakan beberapa tipe IC, serta LED sebagai
indikator nilai output yang dihasilkan dari rangkaian. Jika LED menyala, maka berada pada
kondisi High dan bernilai 1, akan tetapi jika LED tidak menyala atau mati, maka berada pada
kondisi Low dan bernilai 0. Berbeda halnya, jika berada pada kondisi Don’t Care, maka nilai High
maupun Low diabaikan.
Pada percobaan pertama, yaitu percobaan demultiplexer 1 to 2 dengan menggunakan gerbang
logika kombinasi AND dan NOT, sehingga memerlukan 2 tipe IC yang berbeda yaitu IC 7408
untuk gerbang logika AND dan IC 7404 untuk gerbang logika NOT. Dikarenakan ini merupakan
demultiplexer, maka akan terdapat 2 kemungkinan jalur output yaitu Y0 dan Y1. Terlihat pada
gambar 3 rangkaian demultiplexer 1 to 2, terdapat pin S (select), E (enable), D (data). S
menyatakan select atau sebagai penentu jalur data yang berisi bit-bit biner dan jalur manakah yang
akan dikeluarkan. Jika kondisi S=0 maka nilai output diberikan oleh Y0, namun jika S=1 maka
nilai output diberikan oleh Y1. Sinyal yang terdapat pada selector membantu untuk mengalihkan
input ke salah satu dari dua output. Kemudian, pin D merupakan data, yang berfungsi untuk
mengidentifikasi ada tidaknya data, jika output bernilai 1, artinya terdapat suatu data dan dilakukan
floating, tetapi jika output bernilai 0, maka tidak teridentifikasi adanya data. Selanjutnya, pin E
adalah enable. Dari proses perangkaian dan pengukuran, agar input berlogika 0, maka kabel
dihubungkan ke ground, lalu agar input berlogika 1, maka kabel dihubungkan ke sumber tegangan
atau power supply DC dengan tegangan Vcc sebesar 5 Volt. Di sini, dapat diketahui bahwa
terdapat 8 kombinasi input karena adanya pin S,E,D sebagai gerbang input. Berdasarkan data hasil
percobaan, nilai output telah sesuai dan memenuhi syarat, bahwa 2 pangkat n, di mana n adalah
gerbang input, serta dapat dikatakan jika rangkaian pada percobaan 1 ini enable akan aktif pada
kondisi Low (enable low).
Dengan demikian melalui percobaan pertama, dapat diketahui bahwa prinsip kerja dari
rangkaian demultiplexer yaitu hanya menerima 1 input data digital dan mendistribusikan input
tersebut untuk diteruskan ke banyak saluran output yang tersedia.
Pada percobaan kedua, yaitu percobaan demultiplexer 1 to 4 dengan menggunakan IC 74155.
Dalam proses merangkai, cukup menggunakan kabel jumper di pin select (A dan B), kemudian
enable pada pin 2, dan data (1C pada pin 1). Hasil output dari percobaan ini dibandingkan hasil
output dari kedua pasangan input-output pada tabel 2 dan 3. Berdasarkan tabel hasil percobaan
tersebut terdapat kolom don’t care pada input pin select dan data, di mana semua hasil output yang
diperoleh pada pasangan input-output satu ataupun dua, memiliki nilai output yang sama.
Meskipun demikian, perbandingan tabel 2 dan 3 menunjukkan bahwa adanya perbedaan data 1C
dengan 2C. Dapat dilihat, bahwa data 1C lebih dominan berlogika 1, sedangkan data 2C lebih
dominan berlogika 0, dengan hasil output yang sama. Dengan demikian, hal ini telah sesuai dengan
apa yang tercantum pada datasheet, di mana data yang diterapkan ke masukan 1C dibalik pada
keluarannya, sedangkan data yang diterapkan ke masukan 2C benar melalui keluarannya.
Kemudian, pada percobaan terakhir, yaitu percobaan multiplexer 4 to 1 dengan menggunakan
IC 74153. IC ini memiliki 2 pasangan berupa 1C0, 1C1, 1C2, 1C3 sebagai data input, G1 sebagai
strobe, dan Y1 sebagai output. Kemudian, 2C0, 2C1, 2C2, 2C3 sebagai data input, G2 sebagai
strobe, dan Y2 sebagai output. Dalam proses perangkaian, terlebih dahulu menentukan input
manakah yang akan digunakan. Jika menggunakan data input di 1C0 sampai 1C3 maka strobe dan
output yang digunakan adalah G1 dan Y1, begitupun ketika menggunakan data input 2C0 sampai
2C3, maka strobe dan output yang digunakan adalah G2 dan Y2. Terlihat pada tabel, bahwa
terdapat don’t care, yang apabila diberi nilai input, berapapun hasilnya akan bernilai sama,
sehingga sama seperti percobaan sebelumnya, yaitu cukup dengan menggunakan kabel jumper dan
selector dapat dipilih salah satu inputnya untuk dijadikan output. Selanjutnya, pin 8 dihubungkan
dengan ground dan pin 16 dengan Vcc, lalu diberikan kombinasi select input (A dan B).
Berdasarkan tabel hasil percobaan, dapat dikatakan berhasil, karena tabel kebenaran yang
diperoleh dari hasil percobaan telah sesuai dengan datasheet IC 74153 yang terlampir.
Dengan demikian, melalui percoban yang terakhir dapat diketahui bahwa prinsip kerja dari
rangkaian multiplexer adalah menerima input data digital dan menyeleksi salah satu dari input
tersebut, untuk diteruskan ke sebuah saluran output.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada prakrikum kali ini, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan, di antaranya :
a. Prinsip kerja dari rangkaian demultiplexer (distributor) yaitu hanya menerima 1 input data
digital dan mendistribusikan input tersebut untuk diteruskan ke banyak saluran output yang
tersedia,
b. Prinsip kerja dari rangkaian multiplexer (selector) adalah menerima input data digital dan
menyeleksi salah satu dari input tersebut, untuk diteruskan ke sebuah saluran output,
c. Praktikum dikatakan berhasil, karena tabelkebenaran telah terbukti kebenarannya.

5.2 Saran
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada prakrikum kali ini, saran yang dapat
diberikan, di antaranya :
a. Perlu dilakukan pengecekan dan kalibrasi peralatan yang digunakan.
b. Sebelum merangkai, usahakan memahami petunjuk praktikum terlebih dahulu.
c. Untuk memperoleh data yang sesuai, maka diperlukan pemahaman dalam penyusunan
rangkaian masing-masing IC.
DAFTAR PUSTAKA

Sunardi, Joko dkk. 2021. Modul Praktikum Elektronika Digital. Yogyakarta : Politeknik
Teknologi Nuklir Indonesia

Anugrahany, Erni. 2014. Perancangan 8 Bit Multiplekser dan Demultiplekser dalam Satu
IC dengan Teknologi High Speed CMO. Malang : Universitas Brawijaya, M ismail

Kurniawan, Irwan. 2012. Diktat Elektronika Digital. Jambi: Politeknik Jambi.

Sunarno. 2018. Praktikum Sistem Digital. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada


Lampiran 1

Lembar Data Sementara


Lampiran 2
Datasheet IC 74155 dan IC 74153

Anda mungkin juga menyukai