Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan kemungkinan penyebab keluhan pasien mulutnya yang terasa kering dan
sering sariawan pada kasus di atas!
Pada usia lanjut, xerostomia merupakan masalah umum yang banyak terjadi. Hal ini
dikarenakan perubahan dan kemunduran fungsi kelenjar saliva terjadi seiring dengan
meningkatnya usia, dimana kelenjar parenkim akan hilang dan digantikan oleh jaringan ikat
dan jaringan lemak. Keadaan ini mengakibatkan pengurangan jumlah aliran saliva. Sekresi
air liur yang berkurang dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan pada rongga mulut,
nyeri, peningkatan tingkat karies dan infeksi mulut, serta kesulitan berbicara dan menelan
makanan.1 Selain itu, xerostomia juga bisa terjadi karena rasa asam dari lambung yang naik
dan mencapai area mulut.
Selanjutnya, sariawan terjadi karena asam lambung yang naik ke area mulut terlarut di
permukaan gigi dan jaringan lunak dalam mulut sehingga menyebabkan luka di dalam mulut.
Hal ini akan menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman serta kesulitan makan.

2. Jelaskan kemungkinan penyebab mukosa rongga mulut pucat dan tipis serta saliva
sedikit dan kental pada kasus di atas!
Proses menua mempengaruhi toleransi jaringan, kesehatan mulut, koordinasi otot,
mengalirnya saliva, ukuran pulpa gigi, serta panjang mahkota klinis. Usia juga menentukan
bentuk, warna, serta ukuran gigi seseorang. Kemampuan adaptasi penderita usia muda
terhadap geligi tiruan biasanya lebih tinggi dibanding penderita usia lanjut. Pada penderita
usia lebih dari empat puluh tahun, adaptasi. Proses penuaan merupakan suatu proses yang
normal bukan merupakan suatu penyakit, yang akan dialami oleh setiap manusia. Sehingga
dapat dikatakan bahwa proses penuaan ini merupakan suatu proses penurunan fungsi alamiah
pada jaringan atau organ yang dimanifestasikan dalam derajat dan bentuk yang berbeda pada
berbagai jaringan dan organ. Perubahan pada keseimbangan cairan membran mukosa pada
manula menyebabkan terjadinya atropi, hilangnya stippling, penipisan epitel, menurunnya
kelenturan jaringan ikat sehingga mengakibatkan mukosa mulut menjadi lebih pucat, tipis
dan kering, mudah mengalami iritasi terhadap tekanan atau gesekan.2
Selanjutnya, pada usia lanjut, proses penuaan yang terjadi akan berdampak pada berbagai
aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan terutama kesehatan. Hal ini dikarenakan dengan
semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun (degenerasi organ)
baik karena faktor alamiah maupun penyakit. Xerostomia dapat terjadi disebabkan karena
terjadinya atropi pada kelenjar saliva yang akan menurunkan produksi saliva dan mengubah
komposisinya. Seiring dengan meningkatnya usia, terjadi perubahan dan kemunduran fungsi
kelenjar saliva, dimana parenkim kelenjar akan hilang dan digantikan oleh jaringan ikat dan
jaringan lemak. Keadaan ini mengakibatkan pengurangan jumlah aliran saliva serta dapat
menjadikan komposisi saliva kental.3

3. Jelaskan etiologi dan patogenesis bunyi klicking pada TMJ dan telinga yang
berdengung pada pasien tersebut!
Temporomandibular disorders merupakan kumpulan gejala klinis yang melibatkan otot
pengunyahan di daerah orofacial, sendi atau keduanya. Gejala yang paling sering ditemukan
pada TMD ialah suara pada saat sendi bergerak. Etiologi bunyi klicking pada TMJ dan
telinga yang berdengung pada pasien adalah karena faktor pengurangan jumlah gigi-geligi
posterior dan anterior, terjadi degenerasi, penipisan mukosa, hiposalivasi, penurunan aktivitas
dan massa otot, serta terjadi kemunduran pada banyak fungsi tubuh; salah satu di antaranya
yaitu fungsi sendi temporomandibular (TMJ) untuk mengunyah. TMJ dapat mengalami
artritis dan osteoporosis akibat beban berlebihan serta adanya faktor kehilangan gigi pada
lansia yang berakibat kelainan temporomandibular atau temporomandibular disorders
(TMD).4 Selain itu, Kebiasaan menopang dagu, menggigit jarum, tidur satu sisi, mengunyah
makanan keras seperti tebu atau tulang ayam dapat menyebabkan tekanan yang berlebih pada
satu sendi. Kebiasaan buruk ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan sendi rahang karena
pasien memposisikan kondilus secara konstan di daerah inferoanterior serta otot pengunyahan
dalam posisi kontraksi secara terus menerus.5
Pathogenesis bunyi klicking pada TMJ dan telinga yang berdengung pada pasien adalah
dampak saat mengunyah satu sisi, kondilus akan menerima tekanan yang lebih besar dan
mengalami tingkat keparahan kelainan TMJ yang lebih besar. Bila kontak gigi pada kedua
sisi rahang seimbang maka posisi mandibula akan stabil sehingga tekanan biomekanik yang
akan ditransmisikan menuju kedua sisi sendi juga akan seimbang, kondisi ini berbeda apabila
kontak gigi pada kedua sisi rahang tidak seimbang maka posisi mandibula menjadi tidak
stabil, akibatnya tekanan biomekanik pada salah satu sisi akan menjadi berlebih dan
kerusakan pada struktur sendi dapat terjadi. Peningkatan tonus otot menyebabkan
peningkatan tekanan intraartikular dan perubahan biomekanikal normal sehingga terjadi nyeri
pada otot-otot pengunyahan.5

DAPUS

1. Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM), Volume 2 Nomor 2, Desember 2020
2. Agung Widyagdo.et al/IOHJ (Indonesian Oral Health Journal) 2017 Januari 2(1): 9-16
3. Jurnal e-GiGi (eG), Volume 6 Nomor 1, Januari-Juni 2018
4. Jurnal e-GiGi (eG), Volume 4 Nomor 2, Juli-Desember 2016
5. J Ked Gi Unpad. Agustus 2019; 31(2): 108-119.

Anda mungkin juga menyukai