Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

SEMINAR KESEHATAN WANITA

“Menjaga Organ Kewanitaan”

I. LATAR BELAKANG

Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu


keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas daripenyakit atau
kecacatan dalamsegala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya. Hal ini terkait pada suatu keadaan yaitu manusia dapat
menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses
reproduksinya secara sehat dan aman. Kesehatan reproduksi terkait dengan
siklus hidup, yang setiap tahapannya mengandung risiko yang terkait dengan
kesakitan dan kematian (BKKBN, 2013). Kesehatan reproduksi erat kaitannya
dengan pernikahan dini. Pernikahan dini merupakan pernikahan yang
dilaksanakan sebelum anak usia 18 tahun berlaku untuk anak laki-laki dan
perempuan, namun dalam praktiknya pernikahan dini umum dilakukan oleh
perempuan muda. Pernikahan dini menyumbang 20 % angka kematian ibu
(WHO,2015).
Sebanyak 10% kehamilan remaja usia 15-19 tahun juga akan meningkatkan
risiko kematian dua hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan usia lebih dari
20 tahun. Demikian pula dengan risiko kematian bayi, 30 % lebih tinggi pada ibu
usia remaja, dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu berusia 20
tahun atau lebih. Hal inilah yang menyebabkan remaja perempuan rentan
terhadap kematian maternal dan neonatal (Profil kesehatan, 2016).

Kesehatan berasal dari kata sehat yaitu suatu keadaan (hal) dimana seluruh badan serta bagian-
bagiannya dalam kondisi baik.1 Menurut UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992, kesehatan adalah keadaan
sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Sedangkan menurut WHO (World Health Organization), sehat adalah memperbaiki kondisi
manusia, baik jasmani, rohani ataupun akal, sosial dan bukan semata-mata memberantas penyakit.2
Reproduksi adalah suatu proses biologis suatu individu untuk menghasilkan individu baru. Kesehatan
reproduksi sebagaimana yang didefinisikan oleh International Conference On Population and
Development (ICPD) adalah kesehatan secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada
semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi, serta proses reproduksi dan bukan hanya
kondisi yang bebas dari penyakit atau kecacatan.3 Perempuan adalah orang (manusia) yang mempunyai
vagina4, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. Moenawar Chalil dalam bukunya
“Nilai Wanita”, sebagaimana dikutip Arsyad Sobby Kesuma menjelaskan bahwa Perempuan disebut
wanita, putri, istri, dan ibu yang merupakan sejenis makhluk dari bangsa manusia yang halus kulitnya,
lemah sendi tulangnya dan agak berlainan bentuk serta susunan tubuhnya dibanding susunan tubuh
laki-laki.5 Al-Qur’an adalah Kalamullah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, dengan perantaraan malaikat Jibril yang tertulis pada mashahif, diriwayatkan kepada kita dengan
mutawatir, dan bagi yang membacanya terhitung ibadah diawali dengan surat Al-Fatihah, dan ditutup
dengan surat An-Nas.6 Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang memerintahkan manusia untuk
senantiasa hormat dan berbuat baik kepada perempuan (Ibu). Secara penuh al-Qur’an menegaskan
kepada segenap manusia diberikan beban amat berat, beban reproduksi yang dipikul oleh kaum
perempuan, serta kaum ibu.7 Kesehatan adalah sesuatu yang sangat vital sekali bagi kehidupan
manusia, disamping kebutuhan sandang, pangan dan papan, karena kesehatan merupakan sarana dalam
mencapai kehidupan yang bahagia. Kebutuhan hidup yang tersedia tidak akan berguna dan menjadi
hambar apabila tidak diiringi dengan kesehatan badan. Dalam hal ini Rasulullah s.a.w. bersabda,
sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Nasai dari ’Amr bin Maimun dalam kitab As-Sunan al-Kubra
berkata:”Perhatikanlah lima perkara ini sebelum datangnya lima perkara: hidupmu sebelum datang
kematianmu, kesehatanmu sebelum datang sakitmu, kesempatanmu sebelum datang kesibukanmu,
masa mudamu sebelum datang masa tuamu, kekayaanmu sebelum datang kefakiranmu. 8 ”Disamping
itu setiap muslim yang sakit di perintahkan pula untuk berobat kepada ahlinya dan perbuatan tersebut
juga bernilai ibadah sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Nabi s.a.w.: “Allah tidak menurunkan
sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya.” (Riwayatal-Bukhariy dan Muslim dari Abu
Hurairah).9 Islam juga mengajarkan prinsip-prinsip kesehatan, kebersihan dan kesucian lahir dan batin.
Antara kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani merupakan kesatuan sistem yang terpadu, sebab
kesehatan jasmani dan rohani menjadi syarat bagi tercapainya suatu kehidupan yang sejahtera di dunia
dan kebahagiaan di akhirat. Islam sebagai pedoman hidup tentunya memiliki kaitan erat dengan
kesehatan reproduksi mengingat Islam memiliki aturan-aturan dalam kehidupan manusia yang
bertujuan untuk mencapai kondisi yang sesuai dengan persyaratan kesehatan reproduksi.

II. NAMA KEGIATAN


Nama kegiatan ini adalah Seminar Reproduksi Perspektif Fiqh dan Medis

III. TEMA KEGIATAN


Tema kegiatan ini adalah mengetahui betapa pentingnya menjaga kesehatan
pada organ kewanitaan.

IV. TUJUAN KEGIATAN


- Memberikan pengetahuan akan pentingnya menjaga organ kewanitaan.
- Mewujudkan remaja Malang Tengah menjadi remaja yang bersih dan sehat.
V. PESERTA KEGIATAN
Peserta dari seminar ini adalah mudi – mudi se- Malang Tengah.
Target pesertanya berapa orang?

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN


Hari/tanggal : Maret 2011
Waktu : 08.30 – 11.30 WIB
Tempat : Masjid Muflihun
Tanggalnya?
Kalau pesertanya direncanakan dari Malang Tengah semua, amal sholih gunakan Masjid
Sukun saja (lebih baik lagi kalau bisa se-Malang Raya, karena HIMALAYA levelnya Malang
Raya)

VII. SUSUNAN PANITIA


Pembina : Bpk. Jaya

Ketua : Achmad Zainuri

Wakil : Teguh Pidekso

Sekretaris : Wahyu Dian

Bendahara : Silvy

Ko. Seksi Acara : Usman

Rossy Relyveld

Devi Chusna

Danang

Sugeng

Seksi Komsumsi : Annisa Nurhayati, Ika Yuniasrinda,Fitroh Sari

Seksi Perlengkapan : Hanif, Indra, Robi

Seksi Dokumetasi : Abdul Sodiq


VIII. SUSUNAN ACARA

WAKTU ACARA PELAKSANA

IX. 07.30-08.30 Registrasi peserta Panitia

08.30-09.00 Sambutan Panitia dan Pembina

09.00-11.00 Materi Pemateri

11.00-11.30 Doa Penutup Panitia

RANCANGAN ANGGARAN

Seksi Konsumsi

No Keperluan Dana

1 Konsumsi peserta dan panitia 150.000,-

2 Konsumsi pemateri dan undangan 30.000,-

Total 180.000,-

Sekretaris

No Keperluan Dana

1 Penggandaan Materi 40.000,-

Seksi Acara

No Keperluan Dana

1 Pemateri 150.000,-

2 Lain-lain 100.000,-

Total 250.000,-

Seksi Perlengkapan
No Keperluan Dana

1 Spanduk 75.000,-

2 Poster 15.000,-

3 Dll 20.000,-

Total 110.000,-

Amal sholih SEMUA dana ‘lain-ain’ diganti dengan yang lebih spesifik atau dialokasikan untuk
keperluan lain (contoh: dimasukkan ke spanduk, jadi dan spanduk menjadi 95.000)

Analisa Keuangan
Total Pemasukan
Kontribusi peserta 75 x 5.000 Rp. 375.000,-

Total Pengeluaran Rp 580.000,-


Total Pemasukan Rp 375.000,-
Dana yang dibutuhkan Rp. 205.000,-

X. PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat, semoga Alloh memberikan kemudahan,


kelancaran dan kebarokahan. Atas perhatiannya kami ucapankan syukur
Alhamdulillah Jazakumullohu Khoiro.

Amal sholih disertakan lembar pengesahan:


Ketua Panitia
Keta Divisi Keputrian (Rossy Relyveld)
Ketua Umum HIMALAYA (Akhmad Zainuri, ST.)
Pembina HMALAYA (Ir. Jasuma Jaya Husda)

Anda mungkin juga menyukai