Anda di halaman 1dari 12

1

DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 2
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3
A. Informasi Umum Banjir Kota Medan ................................................................................ 3
B. Informasi Umum Lokasi Target ......................................................................................... 4
C. Alur Pelaksanaan Kaji Cepat……………………………………………………………………………………………5
BAB 2. ANALISA TEMUAN KAJI CEPAT ........................................................................................ 6
A. Temuan untuk Hunian, Pemukiman dan Perlengkapan Rumah ............................................. 6
B. Temuan untuk Pasokan Air Bersih, Sanitasi dan Promosi Kebersihan………………………………7
C. Temuan untuk Kesehatan ......................................................................................................... 8
D. Temuan untuk Akses Pasar ........................................................................................................ 9
E. Temuan lainnya ........................................................................................................................... 9
BAB 3. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI RESPON .................................................................. 10
LAMPIRAN 1. DOKUMENTASI .................................................................................................... 11

2
BAB 1. PENDAHULUAN

A. Informasi Umum Banjir Kota Medan


Hujan deras yang melanda Kota Medan dari Minggu (27/2/2022) siang hingga Senin
(28/2/2022) menyebabkan sejumlah kawasan di Kota Medan terendam banjir. Hujan deras
juga terjadi di kawasanan hulu dari Sungai Deli yang menjadikan dampak banjir semakin besar
dan meluas.

Berdasarkan data sementara BPBD Kota Medan di posko relawan di Gedung Dharma Wanita
Kecamatan Medan Petisah, setidaknya sampai dengan tanggal 01 Maret 2022, sebanyak 14
kecamatan (56 kelurahan atau 210 lingkungan) di kota Medan terdampak banjir dengan total
jumlah warga terdampak sebanyak 4.306 KK (masih terus dilakukan pendataan)

Tabel 1. Kecamatan dan Kelurahan terdampak banjir di Medan

No Kecamatan Kelurahan
Kwala Bekala, Pangkalan Mansyur dan Gedung
1 Medan Johor
Johor
Simalingkar, Lau Cih, Sidomulyo, Kemenangan tani,
2 Medan Tuntungan Simpang Selayang, Tanjung Selamat, Mangga, dan
Ladang Bambu
3 Medan Selayang Beringin, PB Selayang dan Tanjung Sari
4 Medan Maimun Aur, Hamdan, Sukaraja, Kampung Baru dan Sei Mati
Petisah Hulu, Titirantai, Padang Bulan, Darat,
5 Medan Baru
Merdeka
6 Medan Sunggal Tanjung Rejo
Sari Rejo, Madras Hulu, Polonia, Anggrung,
7 Medan Polonia
Sukadamai,
8 Medan Denai Binjai
9 Medan Labuhan Besar dan Martubung
10 Medan Amplas Amplas dan Harjosari
11 Medan Deli Titi Papan dan Tanjung Mulia Hilir
12 Medan Tembung Bantan Timur, Siderejo Hilir, Siderejo, dan Tembung
Sekip, Sei Putih Timur, Petisah tengah, Sei Putih
13 Medan Petisah
tengah, Sei Putih Barat, Sei Putih Timur II
Pahlawan,Pandau Hilir, Sei Kera Hilir 1, Sei Kera hilir
14 Medan perjuangan 2, Sei Kera Hulu, Sidorame Barat 1Sidorame Timur,
Tegal rejo

3
B. Informasi Umum Lokasi Target
Kegiatan kaji cepat bencana banjir di Kota Medan dilakukan di dua lokasi, diantaranya adalah
Kelurahan Sei Mati dan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi Sumatera
Utara.
B.1. Kelurahan Sei Mati
Kaji cepat banjir dilakukan berfokus pada Lingkungan 12 Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan
Maimun. Beberapa informasi temuan, diantaranya:

 Sebanyak 110 KK (sekitar 450 jiwa) terdampak banjir


 Mayarakat terdampak banjir dengan ketinggian 2 meter
 Mayoritas warga terdampak banjir bekerja serabutan, tukang botot, pedagang
asongan, juru parkir dan penjaga kuburan dengan penghasilan bulanan sekitar
1.500.000 – 2.000.000 rupiah
 Pada kelompok orang tua, mayoritas memiliki pendidikan hanya sampai Sekolah
Menengah Pertama (SMP)
 Terdapat 250 anak di lingkungan tersebut, dan sekitar 78 anak diantara nya berkegiatan
di sanggar belajar yang dikelola tenaga sukarelawan.
 Lingkungan tersebut merupakan kawasan padat penduduk
 Lebih dari 50% warga terdampak banjir tidak memiliki jamban, sehingga untuk BAB
masyarakat biasanya melakukan nya di sunga, termasuk untuk kebutuhan mencuci dan
mandi.

B.1. Kelurahan Hamdan


Kaji cepat banjir di kelurahan Hamdan dilakukan di berfokus pada Lingkungan 10. Beberapa
informasi temuan, diantaranya:

 Setidaknya 150 KK terdampak banjir dengan ketinggian 2 – 2,5 meter


 Kelompok masyarakat terdampak bekerja sebagai pekerja serabutan, pedagang,
bengkel dan pengumpul barang bekas.
 Mayoritas rumah terbuat dari papan dan dibuat bertingkat
 Terdapat sekitar 75 anak-anak yang berkegiatan di sanggar di tepi sungai
 Masyarakat menggunakan sungai untuk kebutuhan cuci pakaian, buang air besar dan
mandi.

4
C. Alur Pelaksanaan Kaji Cepat
Pelaksanaan Kaji Cepat bencana banjir di Kota Medan yang dilakukan konsorsium SMART
dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, diantaranya:

1. Review daftar pertannyaan kaji cepat

Daftar pertanyaan untuk kaji cepat menggunakan format yang telah disusun melalui program
ToGETHER. Proses review dilakukan dengan mempelajari daftar pertanyaan kaji cepat dengan
merefleksikan situasi bencana banjir yang ada.

2. Induksi penggunaan alat kaji cepat

Kegiatan induksi penggunaan alat kaji cepat difasilitasi oleh Ismail Marzuki (Yayasan PKPA)
dengan melibatkan enumerator dari anggota konsorsium SMART sebanyak empat orang dari
perwakilan dua organisasi; Repala dan Pekkat.

Kegiatan induksi dilakukan dengan beberapa hal penting, diantaranya:

 Pengenalan identitas diri dan asal konsorsium/organisasi kepada perwakilan stakholder


dan masyarakat, khususnya pada responden.
 Pengenalan secara umum lokasi target kaji cepat
 Pengisian daftar quesionare kaji cepat, baik penilaian secara tertutup maupun
observasi
 Sesi tanya dan jawab untuk memaksimalkan proses dan hasil dari kaji cepat

3. Pelaksanaan kaji cepat di 2 kelurahan

Kegiatan kaji cepat dilakukan pada hari Selasa, tanggal 1 Maret 2022 di dua lokasi, diantaranya:
 Lingkungan 12 Kelurahan Sei Mati
 Lingkungan 10 Kelurahan Sei Hamdan
Dua lokasi tersebut dipilih menjadi target kaji cepat dengan pertimbangan dampak banjir yang
cukup besar dan masyarakat merupakan kelompok rentan (banyak terdapat anak-anak dan
rumah tangga dengan status ekonomi rendah)

4. Kompilasi dan analisa hasil kaji cepat

Setelah melakukan kaji cepat, tim kemudian berdiskusi untuk melakukan kompilasi dan analisa
hasil kaji (berdasarkan questionare, observasi dan diskusi dengan perwakilan stakeholder
masyarakat). Analisa hasil tersebut disusun dan disajikan dalam laporan kaji cepat ini.

5
BAB 2. ANALISA TEMUAN KAJI CEPAT

A. Temuan untuk Hunian, Pemukiman dan Perlengkapan Rumah


Berikut ini hasil kompilasi dan analisa hasil kaji cepat dampak banjir di Kota Medan untuk
Kelurahan Sei Mati dan Hamdan, kecamatan Medan Maimun.
Tabel 1. Analisa kaji cepat untuk hunian, pemukiman dan perlengkapan rumah

Kelurahan Sei Mati Kelurahan Hamdan


 80 % responden terdampak sudah  Semua responden terdampak telah
kembali ke rumah masing – masing dan kembali ke rumah-masing-masing, warga
20 % warga belum kembali ke rumah. hanya mengungsi selama 1 malam.
 Kondisi rumah masyarakat terdampak  Kondisi rumah saat ini masih sangat
banjir terihat masih berantakan, kurang layak untuk ditempati akibat
berlumpur dan lembab. banjir setinggi 2 meter lebih.
 Mayoritas rumah terbuat dari papan dan
berjarak cukup dekat dengan pinggir
sungai
 100 % responden terdampak  60 % responden terdampak
menyampaikan tidak memiliki alas tidur menyampaikan masih memiliki alas tidur
yang layak yang layak, namun 40% tidak memiliki
 Masyarakat menggunakan alas tidur alas tidur yang layak
seadanya (tikar, karpet tipis atau hanya  Alas tidur seperti tilam masih basah
beralas lantai) terendam banjir
 Saat terjadi banjir, warga mengungsi di  Saat terjadi banjir, warga mengungsi ke
tenda komunal, masjid dan rumah tenda sementara dan mushola di lokasi
kerabat. yang lebih tinggi, sebagian lagi tetap
 Namun saat ini mayoritas sudah kembali bertahan di rumah di lantai 2. Saat ini
ke rumah masing-masing dengan kondisi warga sudah kembali ke rumah masing-
masih berantakan dan terdapat sisa-sisa masing
lumpur.
 Para responden menyampaikan masih  Sebagian responden menyampaikan
memiliki perlengkapan pakaian dalam, masih memiliki peralatan rumah tangga,
alat makan (ada temuan juga kompor dan sebagian menyampaikan ada namun
rusak), perlengkapan makan (hanya rusak.
perlu dibersihkan kembali), dan alat
kebersihan.
 Saat terjadi banjir listrik padam, namun  Saat terjadi banjir listrik padam, namun
saat ini listrik sudah kembali hidup. saat ini listrik sudah kembali hidup.

6
B. Temuan untuk Pasokan Air Bersih, Sanitasi dan Promosi Kebersihan

Tabel 2. Analisa kaji cepat untuk pasokan air bersih, sanitasi dan promosi kebersihan

Kelurahan Sei Mati Kelurahan Hamdan


 80 % responden menyatakan air bersih  80 % responden menyatakan air bersih
untuk konsumsi mencukupi untuk konsumsi mencukupi yang
 Sebagian warga mengambil air bersih didapatkan dari sumur bor dan air pam.
untuk kebutuhan minum di mushola dan
sumber air bersih umum pipanisasi,
sebagian lagi membeli air galon siap
konsumsi.
 70% warga terdampak mandi di sungai  Mayoritas warga masih menggunakan
walaupun secara kualitas tidak terlalu sungai untuk kebutuhan mandi,
baik, baik factor sampah, limbah cair walaupun kondisi air buruk karena
rumah tangga dan BAB. sampah, limbah cair rumah tangga dan
BAB di sungai
 40% responden tidak memiliki wadah  40% responden tidak memiliki wadah
penampung air karena sudah hanyut penampung air karena sudah hanyut
akibat banjir akibat banjir
 Warga yang masih memiliki wadah  Warga yang masih memiliki wadah
penampung air bersih, hanya berupa penampung air bersih berupa ember
ember terbuka. terbuka
 40 % responden menyatakan mereka  40% responden menyampaikan warga
BAB di sungai, sedangkan 60 % lainnya BAB di sungai, sedangkan 60% lainnya
BAB di jamban, namun saluran menyampaikan memiliki jamban di rumah
pembuangan dialirkan ke sungai. namun saat ini tersumbat lumpur.
 Salah satu jamban darurat di dekat  Informasi lain, warga terbiasa BAB di
sungai sudah hanyut disapu banjir sungai.
 Pemisahan lokasi BAB warga di sungai  Untuk warga yang melakukan BAB di
dilakukan hanya berdasarkan jarak, sungai hanya dipisahkan jarak dan lokasi
kelompok perempuan biasaya BAB di tempat BAB saja, numun tidak memiliki
lokasi atas dan kelompok laki-laki BAB di penutup, sehingga tetap akan terlihat
lokasi bawah. orang lain.
 Baik laki-laki dan perempuan masih
sangat memungkinkan saling melihat jika
secara bersamaan BAB bersama.
 Warga yang BAB di sungai melakukan  Hal yang sama juga terjadi di Kelurahan
bilas/ cebok langsung dengan air sungai Hamdan, warga yang BAB di sungai
ditempat BAB dengan kondisi dan melakukan bilas/ cebok langsung dengan
kualitas air yang kurang baik. air sungai ditempat BAB dengan kondisi
dan kualitas air yang kurang baik.
 Warga yang BAB di rumah, tetap memiliki
air untuk bilas, namun air bekas bilasan
dialirkan ke sungai.
 40 % responden menyampaikan  20% responden menyatakan tidak
perlengkapan kebersihan diri sudah tidak memiliki perlengkapan kebersihan diri dan

7
ada akibat banjir, dan 60% lainnya menstruasi sedangkan 80 % responden
menyampaikan masih memiliki terbatas lainnya menyatakan masih memiliki.
karena warga sudah tak bekerja selama 2
hari
 40% responden juga menyatakan tidak
memiliki persediaan untuk keperluan
mestruasi
 Semua responden menyatakan tidak  50% responden menyatakan masih
memiliki ketersediaan masker untuk memiliki masker dan 50% lainnya tidak
kebutukan pencegahan COVID 19, memiliki masker
masyarakat beranggapan kebutuhan  Berdasarkan observasi, hampir semua
bahan pokok lebih utama warga tidak menggunakan masker.
 Berdasarkan observasi tim, hampir
semua warga yang ditemui atau dilihat di
lokasi tidak menggunakan masker.
 Semua responden menyatakan warga  80% responden menyatakan warga tidak
tidak memiliki tempat sampah memiliki tempat sampah karena biasanya
 Warga biasanya membuang sampah ke membuang sampah di sungai
sungai.

C. Temuan untuk Kesehatan


Kaji cepat yang dilakukan pada sekor kesehatan berfokus pada kerentanan penyakit dan
layanan ketersediaan layanan kesehatan bagi warga terdampak.
Tabel 3. Analisa kaji cepat untuk kesehatan

Kelurahan Sei Mati Kelurahan Hamdan


 Posko kesehatan hanya buka 1 hari saja  Layanan kesehatan secara khusus saat
pada saat masyarakat mengungsi, masyarakat mengungsi hanya tersedia
setelah itu posko kesehatan sudah tidak selama 1 hari saat masyarakat
ada lagi. mengungsi.
 Semua responden menyatakan saat ini  Responden menyatakan tersedia layanan
sudah tidak ada lagi layanan kesehatan kesehatan, berupa puskesmas namun
 Responden menyampaikan layanan jaraknya cukup jauh, sekitar 2 KM
kesehatan terdekat ada di puskesmas
dengan jarak sekitar 1 km

8
D. Temuan untuk Akses Pasar
Kaji cepat yang dilakukan pada sekor akses pasar berfokus pada ketersediaan jenis barang
dan informasi kenaikan harga.
Tabel 4. Analisa kaji cepat untuk akses pasar

Kelurahan Sei Mati Kelurahan Hamdan

 Seluruh responden menyatakan bahwa  100 % menyampaikan untuk ketersediaan


ketersediaan pasar/ toko masih tersedia pasar masih tersedia karena lokasi warga
saat ini dan belum terganggu. Namun dekat dengan pusat kota.
karena mayoritas warga terdampak sudah  Sebagian warga dengan ekonomi rendah
2 hari tidak bekerja, maka kemampuan/ dan pekerja serabutan terganggu daya
daya beli warga terganggu beli nya.
 Responden menyampaikan terjadi  Responden menyampaikan kenaikan
kenaikan harga sembako, sedangkan harga terjadi pada jenis bahan sembako,
untuk bangunan mayoritas warga tidak khususnya minyak goreng.
tahu karena tidak melakukan pembelian  Masyarakat lebih senang menerima
bahan bangunan bantuan dalam bentuk uang atau barang.
 Masyarakat lebih suka menerima bantuan
dalam bentuk uang.

E. Temuan lainnya
Saat dilakukan kunjungan dan observasi, beberapa temuan lain didapatkan, diantaranya:

 Anak-anak di kelurahan Hamdan, bermain di sungai sembari melompat dari tepi tanpa
menggunakan busana. Kondisi banjir yang masih dalam status siaga ternyata tidak
dipahami anak-anak atas resiko-resiko yang terjadi.
 Lokasi sanggar belajar anak yang berada di tepi sungai terdampak sampai dengan 2 –
2,5 meter, baik di kelurahan Sei Mati maupun Hamdan dan hal tersebut merusak
beberapa fasilitas belajar anak, seperti buku bacaan dan lainnya.
 Beberapa temuan anak di kelurahan Sei Mati yang tinggal bersama nenek karena ibu
mereka bekerja sebagai TKI
 Saat terjadi banjir BPBD kesulitan melakukan evakuasi karena kapal karet terlalu besar
dan tidak bisa melewati gang, sehingga anak-anak dievakuasi pakai fasilitas seadanya,
seperti ember besar.
 Beberapa warga mengeluhkan nyamuk mulai banyak dan hal tersebut dikhawatirkan
menyebabkan penyakit bagi warga terdampak banjir.

9
BAB 3. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI RESPON
Berdasarkan dari hasil kaji cepat konsorsium SMART (Yayasan PKPA, Repala dan Pekkat), kedua
lokasi target yaitu Kelurahan Sei Mati dan Hamdan, kecamatan Medan Maimun, kota Medan
layak untuk direspon lanjutan. Beberapa hal yang mendasari kebutuhan respon tersebut
adalah:
 Dua lokasi tersebut terdampak cukup parah akibat banjir setinggi 2 – 2,5 meter
 Mayoritas warga terdampak merupakan keluarga dengan pekerjaan informal
(serabutan, penjaga parkir, pedagang asongan, tukang dan penjaga kuburan)
 Terdapat banyak kelompok rentan, khususnya anak-anak yang memiliki resiko atas
bencana banjir
 Sektor WASH menjadi perhatian utama karena baik fasilitas pendukung dan kebiasaan
masyarakat masih minim.

Beberapa rekomendasi aktivitas kunci untuk respon yang dapat dilakukan, diantaranya:
 Masih diperlukan dukungan berupa Foof Item (paket sembako) karena mayoritas warga
terdampak sudah tidak bekerja selama 2 hari. Selama ini, beberapa warga hanya
mendapatkan nasi bungkus siap makan dari beberapa relawan.
 Pengadaan fasilitas tidur, dapat berupa tilam Palembang/ karpet / kelambu nyamuk.
 Layanan promosi kebersihan dan kesehatan serta dukungan hygiene kits
 Layanan dukungan psikososial anak
 Perlengkapan sekolah anak berupa alat tulis (buku, pulpen, pensil).

10
Appendix 1. Dokumentasi kegiatan

Caption: Ibu Wini (enumerator) melakukan wawancara dalam kaji cepat dampak
banjir di kelurahan Sei Mati (photo: Henny/ Konsorsium SMART)

Caption:Ibu Henny (enumerator) melakukan wawancara ke warga terdampak banjir


di Kelurahan Hamdan (photo: Wini/ Konsorsium SMART)

11
Caption: Paska terjadi banjir, pemukiman masih terlihat kumuh dan berlumpur (photo:
Ismail/ Kosorsium SMART)

Caption: Ismail Marzuki memfasilitasi kompilasi dan analisa hasil rapid assessment
(photo: Henny/Kosorsium SMART)

12

Anda mungkin juga menyukai