Biografi DR Radjiman Wediodiningrat - Compress
Biografi DR Radjiman Wediodiningrat - Compress
Rajiman Wedyodiningrat
Kemudian dia bekerja di rumah sakit di Sragen, dan menjadi asisten Dokter
Kasunanan Surakarta, dan juga menjadi seorang dokter jiwa di Lawang Jawa
Timur, dan namanya dijadikan sebagai nama rumah sakit tersebut dengan nama
RSJ Radjiman Widiodiningrat. Pada tahn 1909 kemudian dia melanjutkan
pendidikan dokternya ke negeri Belanda. Dia lulus dengan hasil memuaskan dan
dia dipercaya menjadi dokter untuk mengkhitan putra - putra susuhunan
Surakarta. Dia kemudian menjadi Dokter di Istana Kasunanan Surakarta pada
tahun 1911. Kedudukan dokternya menjadi setara dengan dokter - dokter lulusan
Belanda. Hal itu merupakan sesuatu yang sulit untuk di capai oleh seorang anak
pribumi seperti dirinya. Selain di Belanda dia juga melanjutkan opendidikannya
di Prancis dan Jerman. Selain ahli jiwa dia juga merupakan ahli bersalin, ahli
penyakit kandungan.
Pada sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945, ia mengajukan pertanyaan “apa dasar
negara Indonesia jika kelak merdeka?” Pertanyaan ini dijawab oleh Bung
Karno dengan Pancasila. Jawaban dan uraian Bung Karno tentang Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia ini kemudian ditulis oleh Radjiman selaku ketua
BPUPKI dalam sebuah pengantar penerbitan buku Pancasila yang pertama
tahun 1948 di Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.
Terbongkarnya dokumen yang berada di Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren,
Kabupaten Ngawi ini menjadi temuan baru dalam sejarah Indonesia yang
memaparkan kembali fakta bahwa Soekarno adalah Bapak Bangsa pencetus
Pancasila.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 ia membawa Bung Karno dan Bung Hatta
ke Saigon dan Da Lat untuk menemui pimpinan tentara Jepang untuk Asia Timur
Raya terkait dengan pemboman Hiroshima dan Nagasaki yang menyebabkan
Jepang berencana menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, yang akan menciptakan
kekosongan kekuasaan di Indonesia.
Karier selanjutnya
Di masa setelah kemerdekaan RI Radjiman pernah menjadi
anggota DPA, KNIP dan pemimpin sidang DPR pertama di saat Indonesia
kembali menjadi negara kesatuan dari RIS.
DAFTAR PUSTAKA