BIPA Daring
BIPA Daring
PENDAHULUAN
Eskola Sekundaria tekniku vokasional (ESTV) atau SMK Akar- Laran Covalima Suai Timor Leste merupakan Sekolah
Kejuruan Negeri di bidan pertanian,perikanan dan peternakan , Sekolah ini terletak di Kabupaten (Municipio) Covalima
tepatnya di Kecamatan ( Posto Admistrativo ) Suai, Sekolah tersebut didirikan pemerintah Indonesia pada Tahun 1990, Sekolah
ESTV Akarlaran ini di bangun oleh Pemerintah Indonesia di Kelurahan Akar-laran dengan Luas tanah 56 Hektar dengan
fasilitas Laboratorium,Gudang Penyimpanan Peralatan Praktek,Lahan Praktek untuk jurusan Pertanian dan Peternakan,Kolam
ikan untuk jurusan Perikanan, Asrama untuk Pelajar dan Tempat Tinggal untuk Pengajar. Sekolah ini Termasuk Sekolah
Menengah Teknik Pertanian ,terbaik di daratan Timor pada era Kepemerintahan Indonesia pada waktu itu.
Pada tahun 2003 pemerintah Timor Leste Merenovasi bangunan sekolah ini dan proses belajar mengajar dilaksanakan
pada tahun 2004 ,dengan membuka tiga jurusan (Pertanian,Perikanan,dan peternakan ) bagi pemelajar, pada tahun 2013
pihak sekolah mengambil kebijakan dengan Dinas Pendidikan Suai, Mengtiadakan jurusan peternakan karena kurangnya
peminatan terhadap jurusan ini dan menambah dua jurusan baru yaitu Turismo (Pariwisata) dan Comercio ( Ekonomi ).
Sekolah ESTV Akarlaran seperti biasanya memulai jam belajar mengajar pada pukul 07:45 dan berakhir pada pukul 13:00,
Jam Belajar Mengajar tersebut terbagi dua bagian yaitu ada jam teori dan jam Praktek, Kebanyakan Pelajar dan Pengajar
tinggal di area Sekolah ESTV Akar-laran, sehingga pengajar dan pemelajar mudah untuk melaksanakan proses belajar
mengajar.
Gambaran Budaya
B. Gambaran Budaya dan Adat Penduduk Covalima
Nama Kabupaten (Municipio) Covalima berasal dari kata COVA “Tempat menaruh sirih dan pinang” dan LIMA
“angka Lima” , Kota Covalima terletak di Sua vila,ada 7 kecamatan di Kabupaten Covalima yaitu Suai,
Fohorem,Fatumea,Tilomaar,Fatululik,Maucatar, dan Zumalai, dialek yang digunakan di Kabupaten (municipio) tersebut
terdapat 3 macam dialek yaitu “Tetun Terik” “Kemak “ dan “Bunak”
Pada dasarnya karakter penduduk di Kabupaten (Municipio) bebeda dibandingkan dengan masyarakat yang
bertempat tinggal di kota Dili. Namun saat ini banyak anak-anak yang berasal dari distrik pergi ke Kota Dili untuk bersekolah,
dengan harapan mereka akan cepat berkembang dan bisa mendapatkan pendidikan dengan kualitas yang lebih baik. Di Kota
Dili para orang tua menitipkan anak-anak mereka kepada saudara atau kerabat, bahkan menyewakan rumah yang bisa
ditempati selama anak mereka menjalani pendidikan di Kota Dili.
Saat ini karakter masyarakat, terutama pelajar di Kota Dili lebih bervariasi. Bagi pelajar yang lahir dan dibesarkan di
Kota Dili maka mereka akan mudah untuk menerima sebuah perubahan, namun bagi pelajar yang berasal dari distrik tentu
mereka masih dalam tahap menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Sering kali terjadi gesekan antara kebiasaan
lama dengan gaya hidup di Kota Dili. Sehingga tidak sedikit pelajar yang salah bergaul dan lupa dengan tujuan utama datang
ke Kota Dili.
Karakter Masyakat setempat Ramah dan Rajin karena mereka masih menjunjung tinggi adat isti adat di daerah
tersebut, di daerah tersebut tidak ada tawuran antar pelajar mereka lebih memilih bekerja keras (berkebun dan bercocok
tanam),karena biaya yang dikelurkan untuk melaksanakan adat juga lumayan besar di bandingkan masyarakat di Distrik yang
lain.
Masyarakat Suai Covalima pendapatan ekonomi mereka mayoritas berkebun dan bercocok tanam seperti menanam
sayur sayuran dan jagung, padi ,mereka menjual hasil panen mereka ke distrik lain tapi kebanyakan menjual hasil kebun
mereka ke kota Dili untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mereka.
Data Pemelajar
No Nama Pemelajar Tingkat BIPA Nilai Tes Penempatan Nilai Tes Akhir Keterangan
Pengalaman Empiris
Selama masa penugasan saya di SMK Akar- Laran Covalima Suai Timor Leste dari Bulan April hingga November 2021,
banyak pengalaman menarik yang saya dapati dan saya sangat bersyukur bisa mengabdi di Distrik asal saya, Tempat Dimana saya
di lahirkan, yaitu kabupaten Covalima Suai Timor Leste tepatnya di Kelurahan Akarlaran ,dan saya sangat berterima Kasih
kepada Bapak Atdikbud KBRI Dili selaku Bapak Drs.H.Achmad Tavip Syah,Msi, masih memberikan Kepercayaan untuk
mengimplementasikan program BIPA di Timor Leste. Pada Tahun 2021 ini masa tugas saya yang kedua,meskipun di tahun ini
seluruh dunia di landa pandemi Covid -19 yang merengut banyak korban jiwa di dunia termasuk Timor Leste ,saya sangat
bersyukur dan berterima kasih Kepada Yang Maha Kuasa,atas berkat yang diberikan saya bisa menjalankan masa tugas saya
sampai di akhir penugasan saya.
Saya mulai bertugas di SMK Akarlaran pada bulan april, pada penugasan saya memberikan surat penugasan saya dan
kontrak kerja setiap bulan yang harus di penuhi yaitu 28 jam kerja setiap bulan, karena di SMK akarlaran kekurangan Pengajar
Bahasa Indonesia, Pihak Sekolah memberikan tugas untuk mengajar dari kelas 10 sampai kelas 12 dan dalam seminggu
pertemuan dua kali untuk setiap kelas, jumlah kelas yang diajarkan sebanyak 12 Kelas, saya mengambil kebijakan untuk setiap
kelas pertemuan sekali mengajar 2 jam, dan Bapak Kepala Sekolah dan Bagian Kurikulum menyetujui.
Di pertengahan penugasan saya, saya menyampaikan kepada pihak sekolah untuk mencari solusi karena jam pengajaran
saya terlalu padat, akhirnya pihak sekolah menyetujui permintaan saya dan saya mengajar kelas 11 dan 12 saja.
Akhirnya penugasan saya selesai juga pada 30 november 2021 dan saya tidak mendapatkan perlakuan kurang etis dari
pelajar,Teman Teman Guru setempat dan juga masyarakat setempat,Terima Kasih Banyak Pihak Sekolah SMK Akarlaran dan
semua pelajar SMK Akarlaran,Terima kasih juga Kepala Sekolah SMK Akarlaran selaku Bapak Markus.
Evaluasi
o Perlunya membangun komunikasi yang baik antara PBI dengan sekolah untuk mendapat informasi-informasi yang jelas
terkait dengan kalender akademik, sehingga pengajar bisa menyusun kegiatan dan materi dengan baik.
o Perlu adanya sebuah lembaga/perseorangan yang bertugas menampung aspirasi pengajar BIPA Lokal terkait dengan
kendala yang dihadapi di lapangan, sehingga jika pengajar menghadapi kendala akan cepat ditangani dengan baik.
o Perlu melakukan pendisiplinan terhadap segala pihak yang berhubungan dengan BIPA baik pengajar, penyelenggara,
maupun pengawas supaya hak dan kewajiban masing-masing pihak dapat diselesikan tepat waktu.
o PPPBS perlu melakukan peninjauan terhadap instansi-instansi yang mendapat bantuan pengajar BIPA, apakah instansi
tersebut sangat membutuhkan bantuan pengajar BIPA atau tidak. Karna banyak instansi lain yang sangat
membutuhkan bantuan pengajar BIPA tetapi tidak mendapat bantuan, sementara beberapa instansi yang diberikan
bantuan pengajar BIPA seperti kurang menghargai bantuan yang diterima.
Lampiran
2. Silabus (7 File)