Anda di halaman 1dari 16

ANGIOSPERMAE

Kelompok 5
Natasya Damayanti (2020207056)
Nanda Anisa (2020207063)
Nur Saffana (2120207032)
Karina Hamidah Putri (2120207035)

Dosen Pengampu: Weni Lestari S.Pd, M.Si


Mata Kuliah : Taksonomi Tumbuhan Berpembuluh
DEFINISI ANGIOSPERMAE
Tumbuhan berbunga atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan
vaskular terbesar dalam kingdom plantae dengan jumlah spesies yang besar.
Angiospermae merupakan tanaman benih vaskular di mana sel telur (telur)
dibuahi dan berkembang menjadi biji dalam ovarium berongga tertutup atau di
kenal sebagai Spermatophyta dengan ciri utama berupa biji yang termasuk
golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenetik tertinggi. Definisi
lain dari tumbuhan berbunga adalah tumbuhan yang mendominasi di ekosistem
teresterial dan tergolong organisme paling sukses sepanjang kehidupan.
B. KARAKTERISTIK ANGIOSPERMAE
1. Pada umumnya, tumbuhan angiospermae yaitu berupa pohon, perdu, semak, liana, dan herba.
2. Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah.
3. Mempunyai bunga sejati. Tumbuhan tersebut mempunyai bunga yang sesungguhnya, yang terdiri
dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari. Namun ada pula bagian-bagian bunga
pada golongan ini, ada yang bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga tersusun dari sporofil
ditambah bagian-bagian lain, misalnnya perluasan bunga.
4. Pada bagian daun, kebanyakan berdaun lebar, tunggal atau majemuk, dengan komposisi yang
beragam.
5. Jenis batang pada tumbuhan angiospermae ini sangat bervariasi, yaitu ada yang bercabang dan ada
pula yang tidak bercabang.
6. Bagian akar pada tumbuhan angiospermae ini ada yang berakar serabut dan ada yang berakar
tunggang.
7. Sistem reproduksi terjadi dengan pembuahan ganda.
C. REPRODUKSI ANGIOSPERMAE
Tumbuhan Angiospermae mengalami reproduksi vegetatif dan reproduksi generatif.

1. Reproduksi Vegetatif

Reproduksi vegetatif merupakan cara tumbuhan yang bereproduksi dengan menggunakan bagian
tumbuhan. Reproduksi tumbuhan secara vegetatif disebut juga reproduksi aseksual karena tumbuhan
dapat menghasilkan individu baru tanpa melibatkan proses fertilisasi (proses peleburan inti sel sperma
dengan inti sel telur sehingga membentuk zigot).
Tumbuhan dapat melakukan reproduksi vegetatif karena tumbuhan memiliki sel – sel yang memiliki
kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang
disebut sel meristem. Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi vegetatif memiliki sifat atau karakter
yang sama dengan sifat induk. Reproduksi vegetatif dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu vegetatif alami
dan vegetatif buatan.
a) Reproduksi Vegetatif Alami b) Reproduksi Vegetatif Buatan

•Rhizoma • cangkok

•Stolon • merunduk

•Umbi Lapis • setek

•Umbi Batang • menyambung

•Kuncup Adventif Daun • menempel

•Umbi akar
2. Reproduksi Generatif

Pada reproduksi generatif, sel sperma dan sel telur mengalami fertilisasi,
sehingga terbentuk embrio yang tersimpan dalam biji. Biji dapat tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan baru. Sifat dari keturunan (tumbuhan baru) dapat
diperoleh dari gabungan sifat kedua induk. Sehingga dapat menyebabkan sifat
keturunan yang bervariasi. Berikut ini cara mengetahui lebih lanjut bagaimana
reproduksi generatif pada tumbuhan, yaitu melalui:
a. Penyerbukan (Polinasi)
Penyerbukan (polinasi) adalah proses menempelnya serbuk sari atau benang sari pada
kepala putik.
Adapun macam – macam penyerbukan berdasarkan faktor yang membantu atau jenis
perantaranya sebagai berikut.
• Anemogami
• Entomogami
• Ornitogami
• Kiropterogami
• Antropogami
b. Pembuahan (Fertilisasi)

Pembuahan (fertilisasi) adalah peristiwa peleburan sel kelamin jantan (putik) dengan sel
kelamin betina (benang sari). Pembuahan pada tumbuhan terjadi dua kali maka dari itu
dikenal dengan istilah pembuahan ganda. Pada pembuahan pertama, inti sperma satu
membuahi sel telur membentuk zigot, kemudian zigot tumbuh menjadi embrio.
Lalu terjadi pembuahan kedua, dimana inti sperma yang kedua melebur dengan inti
kandungan lembaga sekunder membentuk endosperma sebagai cadangan makanan bagi
zigot maupun embrio. Setelah pembuahan selesai maka sisa benang sari, mahkota, serta
kelopak bunga akan layu dan gugur. Sedangkan bakal biji berkembang menjadi biji yang
dilindungi oleh dinding bakal buah dan bakal buah akan berkembang menjadi buah.
c. Penyebaran Biji

Penyebaran biji adalah pergerakan biji atau benih tumbuhan dari tumbuhan
induknya. Setelah terjadi pembuahan, bakal biji akan berkembang menjadi biji.
Pada Angiospermae biji diselubungi oleh buah yang telah berkembang dari bakal
buah (ovarium). Penyebaran biji yang jatuh dari induk akan meningkatkan
peluang biji untuk tumbuh dan berkembang dengan baik menjadi individu baru.
Ada dua cara penyebaran biji, yaitu secara alami dan salah satunya dengan
bantuan manusia. Terdapat empat cara penyebaran biji pada tumbuhan, yaitu
anemokori, hidrokori, zookori, dan antropokori.
d. Perkecambahan

Perkecambahan biji adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-


komponen biji lainnya untuk dapat menghasilkan tumbuhan baru. Proses ini
dapat dipengaruhi oleh factor-faktor dalam (tingkat kemasakan biji, ukuran biji,
dominasi, dan penghambat perkecambahan) maupun factor-faktor luar (air,
temperatur, oksigen, dan cahaya). Perkecambahan meliputi beberapa tahapan,
antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan,
pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau
daerah lainnya serta asimilasi atau forosintesis.
KLASIFIKASI ANGIOSPERMAE

Sebelum tahun 1990, Angiospermae dikelompokan ke dalam dua kelas yaitu Monokotil dan
Dikotil, berdasarkan karakter kotiledonnya, yaitu yang memiliki satu kotiledon
(Monocotyledonae) dan yang memiliki dua kotiledon (Dicotyledonae), dan karakter-karakter
pembeda lainnya.
Sistem klasifikasi Angiospermae yang saat ini digunakan adalah APG III (Angiosperm
Phylogeny Group), yang membagi lebih dari 250.000 jenis ke dalam empat klad
(kelompok). Kelompok-kelompok tersebut yaitu Basal Angiosperm, Magnoliid, Monocot, dan
Eudicot (APG III, 2009) Kelas Dikotil yang sebelumnya kita kenal ternyata bersifat polifiletik,
yang saat ini dipisahkan menjadi Eudicot (dikotil sejati), Basal Angiosperm, dan Magnoliid.
KLASIFIKASI ANGIOSPERMAE
1. Basal Angiosperm
Terdapat kurang lebih 100 jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam
Basal Angiosperm, yang terbagi ke dalam tiga bangsa yaitu Amborellales,
Nymphaeales, dan Austrobaileyales. Contoh lain yang kita kenal sebagai bumbu
masakan adalah Bunga Lawang dari ordo Austrobaileyales, Illicium verum.

Nymphaea caerulea (Nymphaeales) Bunga Lawang, Illicium verum (Austrobaileyales)


KLASIFIKASI ANGIOSPERMAE
2. Magnoliid
Kelompok Magnoliid terdiri dari kurang lebih 8.000 jenis, yang terbagi ke dalam empat ordo,
yaitu Piperales, Canellales, Magnoliales, dan Laurales. Kelompok Magnoliid ini mempunyai sebagian ciri
yang dimiliki Basal Angiosperm seperti susunan bunganya yang membentuk spiral namun lebih banyak
karakter yang lebih mendekati pada kelompok Monocot dan Eudicot. Beberapa contoh dari Magnoliid
diantaranya adalah Lada, Piper nigrum (Piperales); Cempaka, Magnolia grandiflora (Magnoliales);
Alpukat Persea americana (Laurales)

Alpukat Persea americana (Laurales)


KLASIFIKASI ANGIOSPERMAE
3. Monocot
Hampir seperempat anggota dari Angiospermae
adalah kelompok Monocot. Pada sistem klasifikasi
sebelumnya takson Monocotyledon merupakan takson yang
valid dalam klasifikasi. Saat ini kelompok Monocot bukan
merupakan takson, namun merupakan klad atau kelompok
bagian dari Angiospermae, dengan ciri-ciri yang sama
dengan yang kita ketahui pada kelas Monocotyledon.
Anggota Monocot yang merupakan famili yang cukup besar
diantaranya palem-paleman (Arecaceae), rumput-rumputan
(Poaceae), anggrek (Orchidaceae), lili (Liliaceae), dan lain-
palem-paleman (Arecaceae)
lain.
KLASIFIKASI ANGIOSPERMAE
4. Eudicot
Terdapat kurang lebih 170.000 jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok ini.
Karakter dari Eudicot merupakan karakter yang sama dengan kelas Dicotyledon pada sistem klasifikasi
sebelumnya. Beberapa contoh keluarga tumbuhan yang sering kita lihat dari Eudicot diantaranya
Combretaceae, Myrtaceae, Lythraceae, Onagraceae(Myrtales); Brassicaceae, Caricaceae,
Moringaceae, Tropaeolaceae(Brassicales); Bixaceae, Malvaceae, Muntingiaceae(Malvales);
Convolvulaceae, Solanaceae(Solanales).

Solanaceae (Solanales)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai