Kelompok 3 Model pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Sedangkan menurut Adi dalam (Suprihatiningrum, 2013) definisi model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Macam-macam Model Pembelajaran Antara Lain : 1. Model Pembelajaran Langsung 2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ( problem based learning ) 3. Model Pembelajaran Kontekstual 4. Model Pembelajaran Index Card Match 5. Model Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Pembelajaran Menurut Sudrajat (2008) pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Sedangkan menurut fauza djalal (2017) berpendapat bahwa pendekatan (approach) lebih merupakan kerangka filosofis yang menjadi dasar pijak cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan seperti pendekatan humanis, liberal, teologis, quantum, dan lainnya. Dilihat dari pendekatannya. pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Strategi pembelajaran Istilah strategi awalnya di gunakan dalam ilmu perang. Maksudnya menyusun dan membimbing alat- alat perang sedemikian rupa sehingga kemenangan tercapai secepat-cepatnya dan korban yang terjadi sedikit Mungkin. Strategi dalam suatu konteks pendidikan mengarah kepada suatu hal yang spesifik yaitu khusus pada pembelajaran. Srategi pembelajaran digunakan oleh tenaga pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Suyadi, 2013: 13). (Anggraini, 2019) berpendapat bahwa Pemilihan dalam penggunaan berbagai macam strategi dan pendekatan menjadi hal yang sangat penting karena untuk menentukan kedepannya agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Sebab aspek kognitif dan afektif dalam tujuan pembelajaran memiliki karekteristik yang berbeda-beda namun saling berketaitan satu sama lain. Metode pembelajaran Metode menurut Poerwadarminta (1999:649) berasal dari bahasa Yunani: methodos, Inggris: method, Arab: thariqah) secara bahasa berarti cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud, atau cara mengajar dan lain sebagainya. Muhibbin Syah (1995:202) menyatakan bahwa dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep- konsep secara sistematis. Dari beberapa pendapat itu, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat dicapai secara optimal. Penggunaan metode pembelajaran tergantung dari kompetensi (tujuan) pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru, sehingga guru disarankan sebelum menggunakan metode pembelajaran hendaknya terlebih dahulu merancang dan menganilisis tujuan pembelajaran. Hal ini maksudkan agar penggunan metode pembelajaran dapat menyampaikan pesan pembelajaran dengan baik kepada siswa, dan dapat memotivasi belajar siswa. Selain penguasaan cara mengimplementasikan metode pembelajaran oleh guru, guru juga harus bahkan wajib menguasai konsep materi yang akan diajarkan Teknik Pembelajaran Teknik Pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Menurut Abin (1990) Teknik pembelajaran terdapat tiga komponen utama dalam proses Pembelajaran, yaitu : (1) siswa atau mahasiswa dengan karakteristik yang dimilikinya, baik dari dalam diri atau dari luar dirinya, (2) tujuan yang merupakan apa yang diharapkan dari proses pembelajaran, merupakan seperangkat tugas atau tuntutan yang harus nampak dalam perilaku dan merupakan karakteristik kepribadian siswa. (3) guru atau dosen yang merupakan orang dewasa yang akrena jabatannya secara formal selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat sehingga memungkinkan terciptanya proses learning experience pada siswa dengan mengerahkan segala learning resource dan menggunakan teaching- learning strategy yang tepat. Perbedaan Sebelumya sudah dijelaskan pengertian dari model, pendekatan, strategi, dan teknik. Selanjutnya, apakah perbedaan dari keempat hal tersebut? Akhmad Sudradjat (2008) menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something”. Jadi, metode pembelajaran menekankan pada cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran itu masih dijabarkan lagi ke dalam teknik dan taktik pembelajaran. Di sini, teknik pembelajaran lebih menekankan pada cara guru dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Apabila antara pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh, maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Model Pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa.