3-Article Text-12-1-10-20201008
3-Article Text-12-1-10-20201008
ABSTRACT
This research was conducted in July-August 2019 in the northern part of the Poncan Gadang Island
Sibolga, North Sumatra Province. This study discusses the distribution and distribution patterns of
molluscs (gastropods and bivalves) which contain species, density, and species discussed in the
northern part of Poncan Gadang Island, North Sumatra Province. The method used is a survey
method, where the research location is divided into 5 observation stations and each station consists of
1 transect and each transect consists of 4 maps. The results showed that the type of gastropods found
in the study site consisted of 11 species belonging to 6 families. Gastropod species that are commonly
found are Littorina littorea. While the type of bivalves that were found at the study site consisted of 9
species belonging to 6 families, and the bivalves species that were found were Anadara granosa.
Highest density at station III in the river mouth. Various index (H ') of gastropods and bivalves in all
research stations are included in the medium category. Distribution Patterns both gastropods and
bivalves are distributed in groups. The index value of approved gastropod and bivalve types (Ss) can
be requested types which are found to be quite the same. The substrate at the study site was approved
by the sand substrate. The density of both gastropods and bivalves were not significantly different
between stations.
16 jocos.ejournal.unri.ac.id
Diversity and Mollusca Distribution Patterns (Gastropoda and Bivalvia)
17 Saputra et al.
Journal of Coastal and Ocean Sciences Vol. 1(1): 16-24
Tabel 1 dapat dilihat bahwa jenis penelitian Emelda (2017) tentang gastropoda di
moluska (gastropoda dan bivalvia) yang lokasi penelitian yang sama yakni di Pulau
ditemukan di Bagian Utara Pulau Poncan Poncan Gadang hanya menemukan 9 spesies
Gadang masih tergolong tinggi. Untuk Jenis dan Family dari Muricidae dan Littorinidae
gastropoda bila dibandingkan dengan hasil dari hanya menemukan masing-masing 1 spesies,
Saputra et al. 18
Diversity and Mollusca Distribution Patterns (Gastropoda and Bivalvia)
19 Saputra et al.
Journal of Coastal and Ocean Sciences Vol. 1(1): 16-24
pasir. Hal ini didukung pendapat Alfiansyah beradaptasi terhadap kondisi fisik lingkungan
(2014) yang mengatakan, bahwa kondisi fisika yang selalu berubah bahkan terhadap tekanan
dan kimia perairan sangat mendukung ekologis seperti pemangsaan oleh organisme
keberadaan bivalvia, selain dari ketersediaan lain bahkan memperebut tempat demi
makanan, unsur hara dan bahan organik kelangsungan hidup.
maupun kemampuan biota untuk dapat
Saputra et al. 20
Diversity and Mollusca Distribution Patterns (Gastropoda and Bivalvia)
keadaan seimbang serta kondisi komunitas juga karena sifat komunitas yang ditentukan
yang tidak mudah berubah karena pengaruh oleh banyaknya variasi spesies, kestabilan
lingkungan yang relatif kecil. habitat serta kemerataan dan kelimpahan
Sementara untuk bivalvia menurut individu tiap spesies pada suatu komunitas.
kriteria (Shannon dalam Rosanti, 2015) Oleh karena itu, jika kondisi suatu habitat
berkisar 1,00 – 3,00 menunjukkan bahwa semakin baik atau stabil maka akan lebih
keanekaragaman bivalvia yang ada di bagian banyak variasi spesies dan kekayaan biota yang
utara Pulau Poncan Gadang Sumatera Utara hidup didalamnya.
termasuk dalam kategori sedang. Indeks
keanekaragaman jenis (H’) dengan kategori Pola Distribusi
sedang, diduga disebabkan beberapa faktor Pola distribusi merupakan metode untuk
yakni: jumlah spesies yang ditemukan, kondisi menentukan sifat penyebaran suatu komunitas
substrat dan kondisi ekosistem Pulau Poncan di lokasi penelitian. Pola sebaran moluska
Gadang yang dijadikan sebagai habitat oleh (gastropoda dan bivalvia) di bagian Utara Pulau
spesies yang ditemukan. Hal ini didukung Poncan Gadang Sibolga Provinsi Sumatera
Kisman et al. (2016) mengatakan bahwa Utara dapat dilihat pada Tabel 5.
keanekaragaman spesies tidak hanya ditentukan
oleh banyaknya spesies yang ditemukan, tetapi
Tabel 5. Pola Distribusi Moluska (gastropoda dan bivalvia) di Utara Pulau Poncan Gadang
Kelas Stasiun ∑X2 N (N-1) ∑X2-N Id Kriteria Pola Distribusi
I 189 600 164 1,09 Mengelompok
II 238 870 208 0,96 Seragam
Gastropoda III 357 1190 322 1,08 Mengelompok
IV 157 506 134 1,06 Mengelompok
V 218 756 190 1,01 Mengelompok
I 158 552 134 0,97 Seragam
II 311 1056 278 1,05 Mengelompok
Bivalvia III 905 2756 852 1,24 Mengelompok
IV 135 420 114 1,09 Mengelompok
V 254 650 228 1,40 Mengelompok
21 Saputra et al.
Journal of Coastal and Ocean Sciences Vol. 1(1): 16-24
Perhitungan nilai indeks kesamaan (Ss) disebabkan oleh kondisi karakteristik habitat
dikatakan tinggi apabila mendekati nilai 100%, yang sama, sehingga memiliki kesamaan
sedangkan nilai indeks kesamaan yang organisme yang ditemukan.
mendekati nilai 0 maka mempunyai tingkat Nilai indeks kesamaan bivalvia tertinggi
kesamaan yang rendah. Indeks kesamaan terdapat pada stasiun III terhadap stasiun IV
Sorensen gastropoda tertinggi pada stasiun I yaitu 92,30%. Nilai tersebut dikategorikan
yaitu 83,33% dan bivalvia pada stasiun III yaitu tinggi karena mendekati nilai 100% yang
92,00% dapat dikatakan jenis spesies antar berarti jenis spesies bivalvia antar stasiun
stasiun hampir sama. Tingginya nilai indeks hampir sama. Hal ini diduga disebabkan oleh
kesamaan gastropoda pada stasiun III terhadap keadaan lokasi penelitian yang memiliki
stasiun V diduga disebabkan faktor jenis masalah yang sama menyebabkan jenis-jenis
substrat dan jenis vegetasi serta parameter tertentu saja yang dapat bertahan hidup.
perairan yang hampir sama. Keadaan lokasi penelitian kedua stasiun
Dilihat dari hasil analisis pengamatan tersebut sama-sama berada dikawasan yang
bahwa tipe substrat di kedua stasiun adalah berhadapan langsung dengan pemukiman
substrat berpasir. Selanjutnya jenis vegetasi masyarakat Kota Sibolga. Keadaan lokasi yang
yang sama terdapat di stasiun III dan stasiun V sama maka diduga akan memiliki masalah atau
yaitu, tumbuhan kelapa, ekosistem padang pengaruh yg sama, maka kuat dugaan ada
lamun, ekosistem terumbu karang dan pengaruh untuk nilai indeks kesamaan kedua
ekosistem mangrove. Faktor selanjutnya yang stasiun sama atau hampir mirip. Lebih lanjut
diduga sebagai penyebab dari nilai indeks hal ini didukung (Nur'aini, 2012) menyatakan
kesamaan hampir mirip adalah faktor parameter bahwa tingginya indeks kesamaan disebabkan
perairan, dimana salinitas kedua stasiun oleh kondisi karakteristik habitat yang sama,
memiliki nilai salinitas yang sama yakni 30ppt. sehingga memiliki kesamaan organisme yang
Lebih jelasnya dapat dilihat pada (Tabel 6). ditemukan. Hasil serupa juga ditunjukkan oleh
Lebih lanjut (Nur'aini, 2012) menambahkan hasil penelitian Manurung (2007) kesamaan
bahwa tingginya indeks kesamaan juga dapat jenis makrozobenthos di pantai berpasir Desa
Saputra et al. 22
Diversity and Mollusca Distribution Patterns (Gastropoda and Bivalvia)
Bagan Asahan Baru terdapat kesamaan jenis (gastropoda dan bivalvia) menunjukkan bahwa
sama diduga disebabkan oleh habitat moluska tidak ada yang berbeda nyata antar kelima
yang hampir mirip. stasiun. Indeks keanekaragaman jenis baik
gastropoda maupun bivalvia pada setiap stasiun
4. KESIMPULAN DAN SARAN termasuk dalam kategori sedang. Untuk pola
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat distribusi dari gastropoda dan bivalvia adalah
disimpulkan bahwa jenis gastropoda yang mengelompok. Nilai indeks kesamaan (Ss) dari
berhasil ditemukan di lokasi penelitian terdiri gastropoda dan bivalvia antar stasiun dapat
dari 11 spesies yang tergolong dalam 5 ordo, dikatakan cukup sama
yaitu: Neogastropoda, Archaegastropoda, Hasil dari penelitian ini belum
Vetigastropoda, Mesogastropoda, sepenuhnya memberikan gambaran mengenai
Hypsogastropoda, dan 6 famili dari kelima keanekaragaman dan pola distribusi moluska
stasiun yaitu: Muricidae, Neritidae, Trochidae, (gastropoda dan bivalvia) di seluruh wilayah
Naticidae, Littorinidae, Mudulidae. Spesies Pulau Poncan Gadang. Diharapkan dilakukan
yang banyak ditemukan yaitu Littorina littorea. penelitian secara berkala dan melakukan
Sementara jenis bivalvia yang berhasil penelitian di bagian wilayah lainnya seperti
ditemukan di lokasi penelitian terdiri dari 9 wilayah Selatan, Barat, Timur dari Pulau
spesies yang tergolong dalam 5 ordo dari Poncan Gadang agar mendapatkan gambaran
kelima stasiun yaitu: Veneroida, Arcoida, yang sebenarnya. Sehingga dapat diketahui
Mytiloida, Ostreoida, Eulamellabranchiata dan informasi tentang komunitas gastropoda dan
6 famili dari kelima stasiun yaitu: Archidae, bivalvia lebih lengkap serta faktor-faktor apa
Mytilidae, Venerdae, Ostreoidae, Unionidae, saja yang memberikan pengaruh besar terhadap
Mesodesmatidae. Spesies yang banyak di- keberadaanya.
temukan, yaitu Anadara granosa.
Kepadatan masing-masing kedua kelas
DAFTAR PUSTAKA
Adeka, F. (2016). Keanekaragaman Bivalvia dan Gastropoda di Perairan Pantai Kundur Kabupaten
Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas perikanan dan Ilmu
Kelautan 3(2): 1-12
Alfiansyah, A. (2014). Struktur Komunitas Bivalvia pada Kawasan Ekosistem Lamun di Perairan
Teluk Dalam. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang.
Cappenberg, H.A.W., A. Aziz, & I. Aswandy. (2006). Komunitas Moluska di Perairan Teluk
Gilimanuk, Bali Barat. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 40: 53-64.
Effendie, M.I. (2002). Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
Emelda, Y. (2017). Korelasi Kerapatan Lamun dengan Kepadatan Gastropoda di Perairan Pulau
Poncan Gadang Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Perikanan dan
Kelautan. Universitas Riau.
Fadli, N., I. Setiawan, & N. Fadhilah. (2012). Keragaman Makrozoobenthos di Perairan Kuala
Gigieng Kabupaten Aceh Besar. Depik 1 (1), 31-36
Ikhlas, U., Y. Falmi, & H. Irawan. (2013). Struktur Komunitas Bivalvia di Pulau Penyengat Kota
Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang.
Kisman, M.D., A. Ramadhan, & M. Djirimu. (2016). Jenis-jenis dan Keanekaragaman Bivalvia di
Perairan Laut Pulau Maputi Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala dan Pemanfaatannya
sebagai Media Pembelajaran Biologi. E-jipbiol, 4(1): 1-14.
Manurung, M. (2007). Komunitas Makrozoobenthos di Zona Intertidal Pantai Berlumpur dan Pantai
Berpasir Desa Bagan Baru Kabupaten Asahan Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.
23 Saputra et al.
Journal of Coastal and Ocean Sciences Vol. 1(1): 16-24
Nur'aini, Y. (2012). Keanekaragaman dan Distribusi Bivalvia dan Gastropoda (Moluska) di Pesisir
Glayem Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nurdin, J., J. Supriatna, M.P. Patria, & A. Budiman. (2008). Kepadatan dan Keanekaragaman Kerang
Intertidal (Mollusca: Bivalves) di Perairan Pantai Sumatera Barat. Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Teknologi-II Universitas Lampung 17-18 November 2008.
Rifardi. (2008). Karakteristik Sedimen Daerah Mangrove dan Pantai Perairan Selat Rupat, Pantai
Timur Sumatera. Majalah Ilmu Kelautan, 21(IV):62-71.
Rosanti, D. (2015). Kelimpahan dan Keanekaragaman Echinodermata di Pulau Cingkuak dan Pulau
Pasumpahan Provinsi Sumatera Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas
Riau. Pekanbaru.
Rusyana, A. (2011). Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Bandung: Alfabeta.
Wahab, K. (2014). Keanekaragaman Gastropoda di Padang Lamun Pulau Penyengat.
Skripsi.Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang
Saputra et al. 24