Anda di halaman 1dari 5

LOGO

Berikut adalah pembahasan tentang istilah-istilah yang harus dipahami

secara defenitif dan pemahaman menyeluruh berkaitan dengan desain

identitas visual. Kita sering mendengan istilah-istilah terkait dengan desain

identitas visual, namun mungkin ada beberapa yang tidak memahami secara

menyeluruh atau secara defenitif saja, sehingga banyak penggunaan istilah

yang kurang tepat dengan konteksnya. Seperti halnya logo, brand, logotype,

trademark, dan merek, apakah semuanya sama atau berbeda. Jika berbeda

bagaiman pemahaman kita tentang masing-masingnya?

Sebagai calon desainer hendaknya kita harus selalu update dengan

perkembangan ilmu desain komunikasi visual, tidak hanya dalam perkuliahan

melainkan di luar perkuliahan. Karena banyak istilah-istilah yang telah

mengalami perluasan, penyempitan, dan pencampuran makna. Selain itu

istilah tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait satu sama lainnya.

Etitas/Entity

Entitas adalah objek sebenarnya yang dimaksud. Contohnya Negara

Republik Indonesia adalah sebuah entitas yang diwakili oleh bendera merah

putih. entitas bisa berupa apa saja, baik itu objek fisik maupun non fisik:

1. Barang dan jasa


2. Organisasi : perusahaan, lembaga, partai
3. Manusia : pribadi maupun kelompok
4. Tempat : daerah, kota, Negara
5. Kosep : ide, gagasan
6. Pengalaman
7. Peristiwa

Pembahasan selanjutnya istilah entitas akan banyak digunakan untuk

mewakili objek-objek tersebut di atas.


Logotype

Kita sudah sering mendengar istilah logo, logo berasal dari istilah yunani

yang artinya pikiran, pembicaraan, akal budi. Istilah “logotype” lebih dulu

popular sebelum istilah “logo”.

Istilah logotype pertama kali muncul tahun 1810-1840, diartikan sebagai

tulisan nama entitas yang didesain khusus dengan menggunakan teknik

lattering atau memakai jenis huruh tertentu. Jadi awalnya logotype adalah

elemen tulisan saja.

Pada perkembangannya orang membuatnya semakin unik/berbeda satu

sama lain. Pengolahan huruf dengan menambahkan elemen gambar

sehingga tulisan dan gambar berbaur menjadi satu.

Fungsinya sebagai Identitas diri pembeda dengan yang lainnya, tanda

kepemilikan, tanda jaminan kualitas, dan mencegah peniruan/pembajakan.

Logo

Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul 1937 dan

istilah logo sekarang lebih populer. Logo bisa menggunakan elemen apa

saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi dll. Banyak yang berkesimpulan

bahwa logo merupakan elemen gambar/symbol pada identitas visual. Untuk

mengetahui apa itu logo sebaiknya mengacu pada istilah logotype yang

dibahas sebelumnya.
Logogram

Bila logotype adalah elemen tulisan pada logo, maka umumnya orang

beranggapan logogram adalah elemen gambar pada logo. Kemungkinan

besar istilah logogram ini telah mengalami perubahan makna dikarenakan

kemiripan kata dengan logotype.

Sebenarnya logogram adalah sebuah symbol tulisan yang mewakili sebuah

kata/makna. Cintoh: angka-angka dan lambang-lambang matematika. “1”

mewakili “satu”, “+” mewakili “tambah”.

Fungsinya untuk mempersingkat penulisan sebuah kata, contoh “&” untung

menyingkat “dan”, “#” untuk menyingkat “nomor”. Logogram sering

disebut juga ideogram (symbol yang mewakili sebuah ide/maksud)

Signature

Berasal dari bahasa latin yang berarti to mark, sign. Selain berarti tanda

tangan, signature secara umum juga berarti karakteristik/identitas/tnada/ciri

khusus yang diterapkan pada sebuah objek. Logo merupakan signature dari

sebuah entitas.

Namun signature tidak terbatas hanya bersifat visual, bisa juga

audio/suara/music. Contohnya nada pada iklan Prosesor Intel, musik pada

penjual Es Walls, musik pada Sari Roti.

Mark

Pengertian mark sangat luas dan sangat umum digunakan orang (bukan

ekslusif area desain grafis saja). Pada intinya berarti tanda/lambang/sign.


Sebagian orang menyebut elemen gambar pada logo sebagai mark.

Kemungkinan istilah merek dalam bahasa Indonesia berasal dari kata ini.

Trademark

Trademark diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai merek

dagang.

Wordmark

Sesuai namanya, wordmark adalah logo yang terdiri dari tulisan saja, serupa

dengan makna awal mula logotype. Namun istilah wordmark mengalami

perluasan makna (atau penyempitan?), sebagian mengatakan hanya elemen

tulisannya saja yang dsebut wordmark (untul logo yang memiliki berbagai

elemen lain).

Merek dan merek dagang

Karena istilah merek mengandung nuansa hokum/legal, baik kiranya bila

mencermati pengertian merek menurut Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual (Dirjen HAKI):

“Merek adalah suatu “tanda” yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,

angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang

memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang

dan jasa”.

Sedangkan merek dagang menurut Dirjen HAKI adalah: “merek yang

digunakan pada barang yang diperdagangkan oleg seseorang atau


beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk

membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.”

Merek juga sering digunakan secara umum untuk menyebutkan sebuah logo

atau brand.

Brand

Secara umum banyak yang menganggap brand sama dengan logo, merek,

atau nama entitas. Semua bersifat fisik semata. Padahal brand lebih kepada

bagaimana rangkuman pengalaman dan asosiasi seseorang terhadap suatu

entitas. Jadi jauh lebih dalam dari sekedar fisik atau visualisasi semata. Brand

sudah berbicara keseluruhan tentang nilai/value suatu entitas.

Jika dianalogikan pada manusia, logo adalah wajahnya, identitas adalah

penampilan fisiknya (termasuk logo), komunikasi dan perilakunya. Dan brand

adalah keseluruhan manusia itu, jiwa dan raganya (termasuk identitas,

otomatis termasuk logo juga). Brand merupakan rankuman nilai-nilai

essensial dari suatu entitas.

Anda mungkin juga menyukai