Anda di halaman 1dari 15

SRATEGI PEMBELAJARAN

Dosen pengampu :Dra.Rosdiana Lubis,M.Pd

DISUSUN OLEH:

JANTRI SYAH PUTRA SEMBIRING 4212321002

NOVRY HISKIA H SIMANULLANG 4213121034

PUTRI SIHOMBING 4213321001

MONICA MANURUNG 4213121049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

BAB I

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan
sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu
peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk
memenangkan peperangan sebelum melakukan tindakan, ia akan menimbang
bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun
kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun
tindakannya yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus
dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk
melakukan serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu
memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.
Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus mengetahui
perbedaan pendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat memilih strategi
pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran harus dipilih untuk memotivasi
para pembelajar, memfasilitasi proses belajar, membentuk manusia seutuhnya,
melayani perbedaan individu, mengangkat belajar bermakna, mendorong
terjadinya interaksi, dan memfasilitasi belajar kontekstual. Tapi saat sekarang
realitanya kita dapat melihat di dalam proses pembelajaran itu sendiri guru masih
belum bisa mengondisikan pembelajarannya sesuai yang diharapkan oleh siswa
maupun kurikulum yang dituntut. Tidak hanya itu, kadangkala guru belum bisa
memahami seperti apa pembelajaran siswa itu sendiri.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Strategi yang
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut Strategi Pembelajaran.
Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan
efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang
terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan atau kelompok)
serta peserta didik (perorangan, kelompok, dan atau komunitas) yang
berinteraksi edukatif antara satu dengan yang lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari strategi pembelajaran itu?
2. Apa sajakah macam – macam dari strategi pembelajaran?
3. Bagaimana dengan pemilihan strategi pembelajaran itu?
2
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dasar dari penulisan makalah ini secara umum adalah untuk
menambah wawasan bagi mahasiswa, sedangkan secara khusus:
1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran
2. Untuk mengetahui macam – macam strategi pembelajaran
3. Untuk mengetahui dan mengerti pemilihan strategi pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

3
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan method, or
series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R. David,
1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua hal yang perlu kita cermati dari
pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berati penyusunan suatu strategi
baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada
tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah
dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan
demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai
fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian
tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan
yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya
dalam implementasi suatu strategi (Wina Sanjaya,2006:126).
Strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara-cara melaksanakan
kegiatan pembelajaran agar prinsip dasar pembelajaran dapat terlaksana dan
tujuan pembelajaran bisa dicapai secara efektif (Mukhamad Murdiono,2012:28).
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses
pembelajaran(Hamzah B.Uno, 2006:45).
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk
mencapai hasil pmbelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda
(Reigeluth, 1983, Degeng, 1989)(dalam Made Wena,2008:5). Kozma (dalam
sanjaya 2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan
fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan
pembelajaran tertentu (Hamruni, 2009:3).

Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu


kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Wina Sanjaya, 2006:126).
Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran,
penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan
berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung
terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran (Darmansyah,2010:17).

4
Cropper(1998) mengataan bahwa strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai (Hamruni, 2009;3).
Moedjiono(1993) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah
kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi
antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana
untuk itu guru menggunakan siasat tertentu (Abdul Majid,2013:8).
Subana dan Sunarti (Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:5)
memberikan pengertian strategi pembelajaran sebagai berikut:
1. Pola umum atau karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan pengajar
dan peserta didik dalam perwujudan KBM
2. Rencana menyeluruh mengenai perbuatan pembelajaran yang serasi
bagi pencapaian tujuan pengajaran
3. Rancangan atau pola yang digunakan untuk menentukan proses
pembelajaran, merancang materi pelajaran, dan memandu pengajaran di
kelas
4. Pola umum kegiatan peserta didik yang menggambarkan proses
penentuan atau penciptaan situasi tertentu dalam perwujudan kegiatan
pembelajaran sehingga terjadi perubahan tingkah laku.
Depdiknas(2003) merumuskan strategi pembelajaran sebagai cara
pandang dan pola pikir guru dalam mengajar agar pembelajaran menjadi efektif.
Artinya , rumusan yang dibuat Depdiknas lebih spesifik dengan tujuan yang jelas,
yaitu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Rumusan Depdiknas tersebut
diperkuat dengan pernyataan selanjutnya bahwa dalam mengembangkan
strategi pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan beberapa hal yang
memungkinkan terciptanya pembelajaran efektif dan berhasil baik(Darmansyah,
2010:18-19).
Menurut Wiranataputra(2001) strategi pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran dan para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Nunan menafsirkan
strategi pembelajaran sebagai proses mental yang digunakan pembelajar untuk
mempelajari dan menggunakan bahasa sasaran (Iskandarwassid, Dadang
Sunendar,2008:6 & 7).
Pendapat Dick dan Carey(1985) juga menyebutkan bahwa strategi
pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang

5
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
(Wina Sanjaya,2006:126).
Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan
cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pemblajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa
strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik
(Hamruni,2009:3).
Wina Sanjaya(2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkain kegiatan) termasuk penggunaan metode
dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran
(Abdul Majid,2013:8).
Dick dan Carey(1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri
atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur ataupun tahapan
kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mreka strategi pembelajaran
bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja,
melainkan termasuk juga pengaturan materi atau pakt program pembelajaran
yang akan disampaikan kepada peserta didik (Hamruni,2009:3).
Abizar(1995) menyatakan bahwa strategi pembelajaran diartikan sebagai
pandangan yang bersifat umum serta arah umum dari tindakan untuk
menentukan metode yang akan dipakai dengan tujuan utama agar pemerolehan
pengetahuan oleh siswa lebih optimal (Darmansyah,2010:18).

Mujiono(1992) mengartikan strategi pembelajaran sebagai berikut:


kegiatan pengajar untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi
antara aspek-aspek dan komponen pembentuk system instruksional, dimana
untuk itu pengajar menggunakan siasat tertentu. Karena system instruksional
merupakan suatu kegiatan, maka pemikiran dan pengupayaan
pengkonsistensian aspek-aspek komponennya tidak hanya sebelum
dilaksanakan, tetapi juga pada saat dilaksanakan. Hal ini didasarkan pada
pemiiran bahwa suatu rancangan tidak selalu tepat pada saat dilakukan. Dengan
demikian, strategi pembelajaran memiliki dua dimensi sekaligus. Pertama,
strategi pembelajaran pada dimensi perancangan. Kedua, strategi pembelajaran
pad dimensi pelaksanaan. Pengertian strategi pembelajaran yang agak berbeda
dengan Mujiono dikemukakan oleh Zaini dan Bahri(2003) menyatakan bahwa
strategi pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
6
Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi
dasar dalam pembelajaran yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih
dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran, menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan.
(Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:8).

B. Macam – macam Strategi Pembelajaran


 Macam – macam Strategi Pembelajaran dalam Buku Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
(Wina Sanjaya,2006:128-129)
Rowntree(1974) membagi strategi pembelajaran dalam beberapa
kelompok, yaitu:
1. Strategi Pembelajaran Penyampaian (Exposition)
Bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa
dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Roy Killen menyebutnya
dengan strategi pembelajaran langsung (direct instruction).

Mengapa dikatakan langsung? Sebab dalam strategi ini, materi pelajaran


disajikan begitu saja kepada siswa, siswa dituntut untuk mengolahnya.
Kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh. Dengan demikian ,
dalam strategi ekspositori guru berfungsi sebagai penyampaian.
2. Strategi Pembelajaran Penemuan (Discovery)
Bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai
aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak menjadi fasilitator dan
pembimbing bagi siswanya. Karena sifatnya yang demikian strategi ini
sering juga dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung.
3. Strategi Pembelajaran Individual (Individual)
Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri.
Kecepatan, kelambatan, dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat
ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan
pelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.
4. Strategi Pembelajaran Kelompok (Groups)
Stategi belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok siswa
diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok
ini bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal,
7
atau bisa juga siswa dalam kelompok-kelompok kecil semacam buzz
group. Strategi kelompok tidak memerhatikan kecepatan belajar
individual. Setiap individu dianggap sama. Oleh karena itu, belajar dalam
kelompok dapat terjadi siswa memiliki kemampuan tinggi akan terhambat
oleh siswa yang memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh
siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.

Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran


juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Strategi Pembelajaran Deduktif
Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang
dillakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk
kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi, atau bahan pelajaran
yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara
perlahan-lahan, menuju hal yang konkret. Strategi ini disebut juga strategi
pembelajaran dari umum ke khusus.

2. Strategi Pembelajaran Induktif


Strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkret atau
contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada
materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi
pembelajaran dari khusus ke umum.
(Wina Sanjaya,2006:128-129)

 Macam – macam Strategi Pembelajaran dalam Buku Strategi


Pembelajaran (Abdul Majid,2013:10-12)
Gambar dibawah ini menunjukan jenis-jenis/klasifikasi strategi
pembelajaran yang dikemukakan dalam artikel Saskatchewan
Educational(1991) :

Pembelajaran
Langsung
Pembelajaran Pembelajaran
Interaktif Tidak
Langsung
Belajar Belajar
Mandiri Melalui
Pengalaman

*(Strategi Pembelajaran.Abdul Majid,2013:10)


8
1. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
o Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat
pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini
termasuk di dalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik,
pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demontrasi.
o Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas
informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah.
2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)
o Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa
yang tinggi dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran
inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis.
o Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah
menjadi fasilator, pendukung, dan sumber personal (resource person).
o Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa
untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada
siswa ketika mereka melakukan inkuiri.
o Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya
bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.
3. Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Instruction)
o Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling
berbagi di antara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989)
mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan,
pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta
mencoba mencari alternatif dalam berpikir.
o Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang
pengelompokan dan metode-metode interaktif. Di dalamnya terdapat
bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengerjaan
tugas berkelompok, dan kerja sama siswa secara berpasangan.
4. Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman (Eksperiential Learning)
o Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens
induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.
o Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah proses
belajar, dan bukan hasil belajar.
o Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi,

9
sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk
memperoleh gambaran pendapat umum.
5. Strategi Pembelajaran Mandiri
o Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.
Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik
dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman
atau sebagai bagian dari kelompok kecil.
* (Abdul Majid,2013:11-12)

 (Made Wena.2011:5-6)Variabel Strategi Pembelajaran diklasifikasikan


menjadi tiga yaitu:

1. Strategi Pengorganisasian (Organizational Strategy)


Strategi Pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu
bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi
/ materi penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya.
2. Strategi Penyampaian (Delivery Strategy)
Strategi Penyampaian adalah cara untuk menyampaikan
pembelajaran pada siswa dan/ atau untuk menerima serta merespons
masukan dari siswa.
3. Strategi Pengelolaan (Management Strategy)
Strategi Pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi antara
siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi
pengorganisasian dan strategi penyampaian). Strategi pengelolaan
pembelajaran berhubungan dengan pemilihan tentang strategi
pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selama
proses pembelajaran berlangsung. Strategi pengelolaan pembelajaran
berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar
dan motivasi.
(Made Wena,2008;5-6)

C. Pemilihan Strategi Pembelajaran


 Pemilihan Strategi Pembelajaran dalam Buku Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Wina Sanjaya,2006;129-
131)
10
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan
kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus
dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa
yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Ini
sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan menentukan
bagaimana cara penyampaiannya.

Misalnya untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan aspek kognitif, akan
memiliki strategi yang berbeda dengan upaya untuk mencapai tujuan afektif atau
psikomotor. Demikian juga halnya, untuk mempelajari bahan pelajaran yang
bersifat fakta akan berbeda dengan mempelajari bahan pembuktian suatu teori,
dan lain sebagainya.
(Wina Sanjaya,2006; 129-131)

 Pemilihan Strategi Pembelajaran dalam Buku Strategi Pembelajaran


(Abdul Majid,2013;108-114)

Beberapa prinsip mesti dilakukan oleh pengajar dalam memilih strategi


pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut harus berdasarkan
pada penetapan. Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu
pada kriteria sebagai berikut :
a. Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi.
b. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang akan
disampaikan
c. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal,
karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial,
karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian)
d. Biaya
e. Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu)
f. Karakteristik strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya)
g. Waktu

Untuk lebih jelasnya, berkaitan dengan karakteristik strategi pembelajaran


sebagai dasar pertimbangan dapat dilihat pada uraian berikut ini :
a. Tujuan pembelajaran

11
Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru
dalam memilih metode yang akan digunakan dalam menyajikan materi
pengajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada
akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut
dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Misalnya,
seorang guru Olahraga dan Kesehatan (OrKes) menetapkan tujuan
pembelajaran agar siswa agar dapat mendemonstrasikan cara menendang bola
dengan baik dan benar.
Dalam hal ini, metode yang dapat membantu siswa-siswi mencapai tujuan
adalah metode ceramah; guru memberi instruksi, petunjuk, aba-aba, dan
dilaksanakan di lapangan. Kemudian metode demonstrasi; siswa-siswi
mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar.
b. Aktivitas dan pengetahuan awal siswa
Belajar merupakan aktivitas untuk memperoleh pengalaman tertentu
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu strategi pembelajaran
harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak hanya dimaksudkan pada
aktivitas fisik saja, tetapi meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas
mental juga.
c. Integritas bidang studi/pokok bahasan
Mengajar merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh pribadi
siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi
meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu,
strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian
secara terintegritas. Oleh karena itu, metode yang digunakan lebih berorientasi
pada masing-masing ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang terdapat
dalam pokok bahasan.
d. Alokasi waktu dan sarana penunjang
Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran adalah satu jam
pelajaran (45 menit). Jadi metode yang akan digunakan harus dirancang
sebelumnya, termasuk didalamnya perangkat penunjang pembelajaran.
Perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan oleh guru secara berulang-
ulang, seperti transparan, chart, video pembelajaran, film, dsb.
e. Jumlah siswa
Metode yang kita gunakan didalam kelas idealnya perlu
mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir dan rasio guru dan siswa, agar
proses belajar mengajar efektif. Ukuran kelas juga menentukan keberhasilan,
terutama pengelolaan kelas dan penyampaian materi.
12
Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan tercapai
apabila mengurangi besarnya kelas. Sebaliknya pengelola pendidikan
mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung memerlukan biaya
pendidikan dan latihan yang tinggi. Kedua pendapat ini bertentangan; manakala
kita dihadapkan pada mutu, maka kita membutuhkan biaya yang sangat besar.
f. Pengalaman dan kewibawaan pengajar
Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa mengatakan
bahwa “pengalaman adalah guru yang baik”. Hal ini telah diakui di lembaga
pendidikan. Selain berpengalaman, guru juga harus berwibawa. Kewibawaan
merupakan syarat mutlak yang bersifat abstrak bagi guru, karena guru harus
berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik dan
sosial. Guru harus merupakan sosok tokoh yang disegani, bukan ditakuti oleh
anak didiknya.
Dalam pengelolaan pembelajaran, terdapat beberapa prinsip yang harus
diketahui,yaitu:
1. Interaktif
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi, baik antara guru dan
siswa, siswa dengan siswa , atau antara siswa dengan lingkungannya.
2. Inspiratif
Proses pembelajaran merupakan proses yang interaktif, yang
memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan
siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sendiri, sebab
pada dasarnya pengetahuan bersifat subjektif yang bisa dimaknai oleh
setiap subjek belajar.
3. Menyenangkan
Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan
menata ruangan yang apik dan menarik, serta pengelolaan pembelajaran
yang hidup dan bervariasi.
4. Menantang
Merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal.
5. Motivasi
Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan
siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan
siswa untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Seorang guru harus dapat
menunjukan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan
siswa. * (Abdul Majid,2013;108-114 )

13
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa strategi


pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran
yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan
umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar
tertentu.
Rowntree (1974) membagi strategi pembelajaran dalam beberapa
kelompok, yaitu, Strategi pembelajaran penyampaian (exposition), Strategi
pembelajaran penemuan (discovery), 3. Strategi pembelajaran Individual
(individual), dan Strategi pembelajaran kelompok (groups). Dari cara penyajian
dan pengolahannya, strategi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi dua
yaitu, Strategi Pembelajaran Deduktif dan Strategi Pembelajaran Induktif.
Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu pada
kriteria sebagai berikut: Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan
atau kompetensi, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan
yang akan disampaikan, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran
(kemampuan awal, karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan
status sosial, karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan
kepribadian), Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu),
Karakteristik strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya) , Biaya,
dan Waktu.

SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
baru tentang strategi pembelajaran, khususnya tentang bagaimana cara
mengembangkan suatu strategi pembelajaran. Diharapkan calon pendidik dapat

14
lebih mengerti tentang strategi pembelajaran apa yang cocok dan efektif untuk
diterapkan. Diharapkan calon pendidik dapat menjadikan sebagai suatu acuan
dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung; PT Remaja Rosdakarya.


Darmansyah. (2010). Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor.
Jakarta; PT Bumi Aksara.
Hamruni. (2009). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta; Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN).
Hamzah B.Uno.(2006). Perencanaan Pembelajaran.Jakarta;PT Bumi Aksara.
Iskandarwassid., Dadang Sunendar. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung; PT Remaja Rosdakarya.
Made Wena.(2008). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.Jakarta;Bumi
Aksara.
Mukhamad Murdiono. (2012). Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan.
Yogyakarta;Penerbit Ombak.
Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta; Kencana Prenadamedia Group.

15

Anda mungkin juga menyukai