DISUSUN OLEH:
JURUSAN FISIKA
2022
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan
sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu
peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk
memenangkan peperangan sebelum melakukan tindakan, ia akan menimbang
bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun
kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun
tindakannya yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus
dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk
melakukan serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu
memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.
Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus mengetahui
perbedaan pendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat memilih strategi
pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran harus dipilih untuk memotivasi
para pembelajar, memfasilitasi proses belajar, membentuk manusia seutuhnya,
melayani perbedaan individu, mengangkat belajar bermakna, mendorong
terjadinya interaksi, dan memfasilitasi belajar kontekstual. Tapi saat sekarang
realitanya kita dapat melihat di dalam proses pembelajaran itu sendiri guru masih
belum bisa mengondisikan pembelajarannya sesuai yang diharapkan oleh siswa
maupun kurikulum yang dituntut. Tidak hanya itu, kadangkala guru belum bisa
memahami seperti apa pembelajaran siswa itu sendiri.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Strategi yang
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut Strategi Pembelajaran.
Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan
efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang
terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan atau kelompok)
serta peserta didik (perorangan, kelompok, dan atau komunitas) yang
berinteraksi edukatif antara satu dengan yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari strategi pembelajaran itu?
2. Apa sajakah macam – macam dari strategi pembelajaran?
3. Bagaimana dengan pemilihan strategi pembelajaran itu?
2
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dasar dari penulisan makalah ini secara umum adalah untuk
menambah wawasan bagi mahasiswa, sedangkan secara khusus:
1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran
2. Untuk mengetahui macam – macam strategi pembelajaran
3. Untuk mengetahui dan mengerti pemilihan strategi pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan method, or
series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R. David,
1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua hal yang perlu kita cermati dari
pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berati penyusunan suatu strategi
baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada
tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah
dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan
demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai
fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian
tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan
yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya
dalam implementasi suatu strategi (Wina Sanjaya,2006:126).
Strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara-cara melaksanakan
kegiatan pembelajaran agar prinsip dasar pembelajaran dapat terlaksana dan
tujuan pembelajaran bisa dicapai secara efektif (Mukhamad Murdiono,2012:28).
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses
pembelajaran(Hamzah B.Uno, 2006:45).
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk
mencapai hasil pmbelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda
(Reigeluth, 1983, Degeng, 1989)(dalam Made Wena,2008:5). Kozma (dalam
sanjaya 2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan
fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan
pembelajaran tertentu (Hamruni, 2009:3).
4
Cropper(1998) mengataan bahwa strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai (Hamruni, 2009;3).
Moedjiono(1993) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah
kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi
antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana
untuk itu guru menggunakan siasat tertentu (Abdul Majid,2013:8).
Subana dan Sunarti (Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:5)
memberikan pengertian strategi pembelajaran sebagai berikut:
1. Pola umum atau karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan pengajar
dan peserta didik dalam perwujudan KBM
2. Rencana menyeluruh mengenai perbuatan pembelajaran yang serasi
bagi pencapaian tujuan pengajaran
3. Rancangan atau pola yang digunakan untuk menentukan proses
pembelajaran, merancang materi pelajaran, dan memandu pengajaran di
kelas
4. Pola umum kegiatan peserta didik yang menggambarkan proses
penentuan atau penciptaan situasi tertentu dalam perwujudan kegiatan
pembelajaran sehingga terjadi perubahan tingkah laku.
Depdiknas(2003) merumuskan strategi pembelajaran sebagai cara
pandang dan pola pikir guru dalam mengajar agar pembelajaran menjadi efektif.
Artinya , rumusan yang dibuat Depdiknas lebih spesifik dengan tujuan yang jelas,
yaitu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Rumusan Depdiknas tersebut
diperkuat dengan pernyataan selanjutnya bahwa dalam mengembangkan
strategi pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan beberapa hal yang
memungkinkan terciptanya pembelajaran efektif dan berhasil baik(Darmansyah,
2010:18-19).
Menurut Wiranataputra(2001) strategi pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran dan para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Nunan menafsirkan
strategi pembelajaran sebagai proses mental yang digunakan pembelajar untuk
mempelajari dan menggunakan bahasa sasaran (Iskandarwassid, Dadang
Sunendar,2008:6 & 7).
Pendapat Dick dan Carey(1985) juga menyebutkan bahwa strategi
pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
5
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
(Wina Sanjaya,2006:126).
Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan
cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pemblajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa
strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik
(Hamruni,2009:3).
Wina Sanjaya(2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkain kegiatan) termasuk penggunaan metode
dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran
(Abdul Majid,2013:8).
Dick dan Carey(1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri
atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur ataupun tahapan
kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mreka strategi pembelajaran
bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja,
melainkan termasuk juga pengaturan materi atau pakt program pembelajaran
yang akan disampaikan kepada peserta didik (Hamruni,2009:3).
Abizar(1995) menyatakan bahwa strategi pembelajaran diartikan sebagai
pandangan yang bersifat umum serta arah umum dari tindakan untuk
menentukan metode yang akan dipakai dengan tujuan utama agar pemerolehan
pengetahuan oleh siswa lebih optimal (Darmansyah,2010:18).
Pembelajaran
Langsung
Pembelajaran Pembelajaran
Interaktif Tidak
Langsung
Belajar Belajar
Mandiri Melalui
Pengalaman
9
sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk
memperoleh gambaran pendapat umum.
5. Strategi Pembelajaran Mandiri
o Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.
Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik
dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman
atau sebagai bagian dari kelompok kecil.
* (Abdul Majid,2013:11-12)
Misalnya untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan aspek kognitif, akan
memiliki strategi yang berbeda dengan upaya untuk mencapai tujuan afektif atau
psikomotor. Demikian juga halnya, untuk mempelajari bahan pelajaran yang
bersifat fakta akan berbeda dengan mempelajari bahan pembuktian suatu teori,
dan lain sebagainya.
(Wina Sanjaya,2006; 129-131)
11
Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru
dalam memilih metode yang akan digunakan dalam menyajikan materi
pengajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada
akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut
dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Misalnya,
seorang guru Olahraga dan Kesehatan (OrKes) menetapkan tujuan
pembelajaran agar siswa agar dapat mendemonstrasikan cara menendang bola
dengan baik dan benar.
Dalam hal ini, metode yang dapat membantu siswa-siswi mencapai tujuan
adalah metode ceramah; guru memberi instruksi, petunjuk, aba-aba, dan
dilaksanakan di lapangan. Kemudian metode demonstrasi; siswa-siswi
mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar.
b. Aktivitas dan pengetahuan awal siswa
Belajar merupakan aktivitas untuk memperoleh pengalaman tertentu
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu strategi pembelajaran
harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak hanya dimaksudkan pada
aktivitas fisik saja, tetapi meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas
mental juga.
c. Integritas bidang studi/pokok bahasan
Mengajar merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh pribadi
siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi
meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu,
strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian
secara terintegritas. Oleh karena itu, metode yang digunakan lebih berorientasi
pada masing-masing ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang terdapat
dalam pokok bahasan.
d. Alokasi waktu dan sarana penunjang
Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran adalah satu jam
pelajaran (45 menit). Jadi metode yang akan digunakan harus dirancang
sebelumnya, termasuk didalamnya perangkat penunjang pembelajaran.
Perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan oleh guru secara berulang-
ulang, seperti transparan, chart, video pembelajaran, film, dsb.
e. Jumlah siswa
Metode yang kita gunakan didalam kelas idealnya perlu
mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir dan rasio guru dan siswa, agar
proses belajar mengajar efektif. Ukuran kelas juga menentukan keberhasilan,
terutama pengelolaan kelas dan penyampaian materi.
12
Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan tercapai
apabila mengurangi besarnya kelas. Sebaliknya pengelola pendidikan
mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung memerlukan biaya
pendidikan dan latihan yang tinggi. Kedua pendapat ini bertentangan; manakala
kita dihadapkan pada mutu, maka kita membutuhkan biaya yang sangat besar.
f. Pengalaman dan kewibawaan pengajar
Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa mengatakan
bahwa “pengalaman adalah guru yang baik”. Hal ini telah diakui di lembaga
pendidikan. Selain berpengalaman, guru juga harus berwibawa. Kewibawaan
merupakan syarat mutlak yang bersifat abstrak bagi guru, karena guru harus
berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik dan
sosial. Guru harus merupakan sosok tokoh yang disegani, bukan ditakuti oleh
anak didiknya.
Dalam pengelolaan pembelajaran, terdapat beberapa prinsip yang harus
diketahui,yaitu:
1. Interaktif
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi, baik antara guru dan
siswa, siswa dengan siswa , atau antara siswa dengan lingkungannya.
2. Inspiratif
Proses pembelajaran merupakan proses yang interaktif, yang
memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan
siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sendiri, sebab
pada dasarnya pengetahuan bersifat subjektif yang bisa dimaknai oleh
setiap subjek belajar.
3. Menyenangkan
Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan
menata ruangan yang apik dan menarik, serta pengelolaan pembelajaran
yang hidup dan bervariasi.
4. Menantang
Merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal.
5. Motivasi
Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan
siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan
siswa untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Seorang guru harus dapat
menunjukan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan
siswa. * (Abdul Majid,2013;108-114 )
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
baru tentang strategi pembelajaran, khususnya tentang bagaimana cara
mengembangkan suatu strategi pembelajaran. Diharapkan calon pendidik dapat
14
lebih mengerti tentang strategi pembelajaran apa yang cocok dan efektif untuk
diterapkan. Diharapkan calon pendidik dapat menjadikan sebagai suatu acuan
dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
15