Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN PADA TN.

A DENGAN KASUS

FRAKTUR CLURISFIBULA DI RUANGAN ASTER

RUMAH SAKIT UNDATA PALU

DI SUSUN OLEH :

HYGAYON ALDRIK GUSTAPAN KOLALIMA

PO7120319001

CI KLINIK PembimbingAkademik

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


A.DEFINISI

Cruris berasal dari bahasa latin crus atau cruca yang berarti tungkai bawah
yang terdiri dari tulang tibia dan fibula. Fraktur cruris adalah terputusnya
kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang
tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang mendapatkan stress yang lebih besar
dari yang dapat diabsorbsinya.
Fraktur cruris merupakan suatu istilah untuk patah tulang tibia dan fibula
yang biasanya terjadi pada bagian proksimal (kondilus), diafisis atau
persendian pergelangan kaki.
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang
dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.
(ArifMansjoer, 2000)
Fraktur dapat dibagi menjadi :

1. Fraktur tertutup (closed) adalah hilangnya, terputusnya kontinuitas


jaringan tulang dimana tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang
dengan dunia luar atau bila jaringan kulit yang berada diatasnya atau
sekitar patah tulang masih utuh.
2. Fraktur terbuka (open) adalah hilangnya atau terputusnya jaringan tulang
dimana fragmen-fragmen tulang pernah atau sedang berhubungan dengan
dunia luar.

B.ETIOLOGI

Penyebab fraktur diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Trauma

a. Trauma langsung. Benturan pada tulang mengakibatkan ditempat


tersebut.
b. Trauma tidak langsung. Titik tumpu benturan dengan terjadinya fraktur
berjauhan.
2) Fraktur akibat kecelakaan atau tekanan.
3) Spontan

Terjadi tarikan otot yang sangat kuat seperti olah raga.

4) Fraktur Patologis

C. ANATOMI FISIOLOGI

Tulang merupakan struktur padat yang hidup, karena terdiri atas sel-sel
dan jaringan tulang. Permukaan tulang terbungkus oleh periosteum atau
selaput pembungkus tulang yang merupakan lapisan jaringan ikat dan banyak
mengandung serabut- serabut saraf. Struktur tulang terdiri atas bagian yang
padat atau pars kompakta dan bagian yang berongga- rongga. Bagian yang
berongga terdiri atas pars spongiosa ( yang berongga kecil ) dan medulla
tulang ( yang berongga besar ). Yang berongga kecil berisi sum-sum tulang
merah, tempat pembuatan sel- sel darah dan trombosit. Sedangkan medulla
tulang berisi jaringan lemak dan berwarna kekuningan. Tulang juga dibagi
menurut bagian tengah atau diafisis dan bagian ujung (epififis). Batas epifisis
dan diafisis merupakan zona pertumbuhan tulang.
Lutut.

Pada lutut terdapat patella sebagai tempurung lutut atau tulang sesamoid yang
berkembang didalam tendo otot kuad risep extensor. Apex patella meruncing
kebawah. Letaknya didepan sendi lutut, tetapi tidak ikut serta didalamnya.
Otot yang menggerakkan daerah lutut adalah muskulusquadrisep femoris dan
yang mempersarafi daerah lutut adalah nervus femoralis. Pembuluh darah
yang memperdarahinya adalah arteri poplitea. Fungsi patella untuk menjaga
posisi ketika sedang flexi dan melindungi tulang lutut.

Tibia

Tulang tibia merupakan kerangka yang utama dari tungkai bawah. Ujung atas
memperlihatkan adanya kondil medial dan lateral. Kondil disebelah belakang
dipisahkan oleh lekukan popliteum. Ujung bawah masuk dalam persendian
mata kaki. Tulangnya sedikit melebar kebawah menjadi maleolus medial.
Tibia membuat sendi dengan 3 tulang yaitu femur, fibula dan talus. Muskulus
peroneus dan muskulus tibialis anterior yang mengatur pergerakan pada
tulang tibia dan membuat gerakan dorso-fleksi. Begitu pula dengan nervus
yang mempersarafinya adalah nervus peroneus dan nervus tibialis. Sedangkan
pembuluh darah yang memperdarahinya adalah arteri tibialis posterior dan
anterior. Tulang tibia bersamaotot yang disekitarnya berfungsi menyangga
seluruh tubuh dari paha keatas dan mengatur pergerakan untuk menjaga
keseimbangan tubuh pada saat berdiri dan beraktifitas.
Fibula

Tulang fibula adalahtulangbetis yang beradadisebelah lateral tungkaibawah.


Ujung atasberbentukkepala dan
bersendidenganbagianbelakangsebelahluardari tibia
tapitidakikutdalamformasilutut. Ujung bawahmemanjangmenjadimaleolus
lateralis. Seperti tibia, arteri yang memperdarahinyaadalaharteri tibialis
posterior. Dan otot-otot yang terdapat pada
daerahbetisadalahmuskulusgastroknemius dan muskulus soleus pada sisi
posterior sertamuskulus peroneus dan tibialis anterior pada sisi anterior.
Nervus peroneus dan tibialis juga mempesarafidaerahsekitartulang fibula ini.

Tarsal

Tulang tarsal berjumlah 7, yang secarakolektifdisebut tarsus.


Tulangkalkaneusadalahtulangterbesardaritelapak kaki. Dari
sebelahbelakangtulangtersebutmembentuktumit.
Fungsidaritulangkalkaneusketikaberdiridalamkeadaan normal
berattubuhdipindahkandari tibia ketulang talus yang
kemudianditransferketulangkalkaneus. Tulangini juga memberikaitan pada
ototbesardaribetisdenganperantaraantendo Achilles.
Disebelahatastulangkalkaneusbersendidengantulang talus. Talus
merupakatitiktertinggidaritelapak kaki yang mendukung tibia dan
bersendidenganmaleolusdari fibula. Didepantulang talus terletaktulang
navicular, yang bersendidengantulang talus dan kuneiformis.
Tulangkuneiformisterdiridari 3 buahtulangyaitukuneiformis medial,
intermedia dan lateral sesuaidariposiske 3 tulangtersebut. Sebelah distal
daritulangkuboid dan kuneiformis juga bersendidengantulang-tulang
metatarsal dari kaki. Tulang tarsus inimembentuk kaki yang diperdarahi oleh
arteri dorsalis pedis dan digerakkan oleh tendodarimuskulusgastroknemius
dan tendo Achilles untukmelakukangerakan plantar fleksi.

Metatarsal

Tulang metatarsal berjumlah 5. Tulang metatarsal I-III


bersendidengantulangkuneiformis, sedangkan yang IV dan V
bersendidengankuboid. Dan sebelahdistal daritulang metatarsal
bersendidengan proximal falang. Falang II-V terdiriatas 3
bagianyaitufalangproximal,medial dan distal. Sedangkanfalang I terdiriatas
proximal dan distal. Dibawahtulang metatarsal terdapatlengkungan
longitudinal dan lengkungan transversal
dimanaketikadalamposisiberdiriseluruhberattubuhdipindahkan pada
kedualengkuganini. Ligamen dan
tendomemeliharalengkunganinidenganmengikatkalkaneusdenganbagian distal
daritulang metatarsal. Secarakeseluruhantulang-tulang metatarsal dan tarsus
membentuk kaki yang digerakkan oleh tendo Achilles dan
tendomuskulusgastroknemius dan diperdarahi juga oleh arteri dorsalis pedis.

D.KLASIFIKASI FRAKTUR

Ada 2 tipedari fraktur cruris yaitu :

1) Fraktur intra capsuler: yaitudalamtulangsendipanggul dan captula

a. Melaluikapital fraktur

b. Hanyadibawahkepala femur

c. Melaluileherdari femur

2) Fraktur Ekstracapsuler

a. Terjadidiluarsendi dan kapsulmelaluitrokanter cruris yang


lebihbesaratau yang lebihkecil pada daerahintertrokanter
b. Terjadi di bagian distal menujuleher cruris tetapitidaklebihdari 2
inchi di bawahtrokanterterkecil

E. PATOFISIOLOGI

Kondisiketikatulangpatah pada periosteum, pembuluhdarah di


bagiankorteks, sumsumtulang dan jaringanlunakdidekatnya (otot)
mengalamicidera. Hal inimerupakankeadaanderajat yang
memerlukanpembedahansegerasebabdapatmenimbulkansyokhipovolemik.
Pendarahan yang
terakumulasiakanmenimbulkanpembengkakanjaringansekitardaerahcidera
yang apabila di tekanatau di gerakandapattimbul rasa nyeri yang hebat yang
mengakibatknsyokneurogenik (MansjoerArief, 2002).
Kerusakan pada system
persyarafanakanmenimbulkankehilangansensasi yang dapatberakibat
paralysis yang menetap pada fraktur juga terjadiketerbatasangerak oleh
karenafungsi pada daerahcidera.
Sewaktutulangpatahpendarahanbiasanyaterjadi di sekitartempatpatah,
kedalamjaringan lemak tulangtersebut, jaringanlunak juga
biasanyamengalamikerusakan. Reaksiperdarahanbiasanyatimbulhebatsetelah
fraktur. Otot-
ototsekitarakanmengalamikontraksisehinggatidakmampuuntukmelakukangera
kangerakan yang mengakibarkanhilangnyafungsiekstremitas. (MansjoerArief,
2002)
F.PATHWAY

Trauma langsung trauma tidak langsung kondisi patologis

FRAKTUR

nyeri

Perub jaringan sekitar kerusakan frakmen tulang

Pergeseran frag Tlg laserasi kulit: spasme otot tek. Ssm tlg > tinggi dr kapiler

Diskontinuitastulangpergeseranfrakmentulang

putus Kerusakan vena/arteripeningktekkapiler reaksistreskliendeformitas


integritas
perdarahan pelepasanhistaminmelepaskankatekolamin
gg. fungsi
protein plasma hilangmemobilisaiasam lemak
kehilangan volume cairan
edema bergab dg trombosit
Gg
Shockhipivole
mobilitasfisik mik

emboli
peneknpem. drh
menyumbatpembdrh
penurunanperfusi jar

gg.perfusijaringan

G. PENATALAKSANAAN

1.Patahtulangtertutup

a. Pertolongandarurat (emergency)

1) Pemasanganbidal (splint)

2) Mencegahkerusakanjaringanlebihlanjut

3) Mengurangi rasa nyeri

4) Menekankemungkinanterjadinya emboli dan schok

5) Memudahkantransportasi dan pengambilanfoto

b. Pengobatan definitive

1) Reposisisecaratertutup

Manipulasisecaratertutupuntukmereposisiterbatashanya pada
patahtulangtertentu
Traksidenganmelakukantarikan pada ekstremitasbagian distal
2) Imobilisasi

a) Gips (plaster of pariscastis)

b) Traksisecarakontinue :traksikulit, traksitulang

3) Reposisisecaraterbuka

Melakukanreposisidenganoperasikemudianmelakukanmobilisasidenga
nmenggunakanfiksasi interna yang dapatberupa plat, pen dan kawat
c. Rehabilitasi

Tujuanumum :

1) Mempertahankanruanggeraksendi

2) Mempertahankankekuatanotot

3) Mempercepat proses penyembuhan fraktur


4)Mempercepatpengambilanfungsipenderita Latihan terdiridari :
1) Mempertahankanruanggeraksendi

2) Latihan ototLatihanberjalan

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaanpenunjang yang dapatdilakukan pada kasus fraktur antara lain


sebagaiberikut:
1. Foto Rontgen

Untukmengetahuilokasi fraktur dan garis fraktur secaralangsung dan


Mengetahuitempatatautipe fraktur. Biasanyadiambilsebelum dan
sesudahsertaselama proses penyembuhansecaraperiodik.
2. MRI: menggambarkansemuakerusakanakibat fraktur.

3. Pemeriksaanfotoradiologidarifraktur :menentukanlokasi, luasnya

4. Pemeriksaanjumlahdarahlengkap

5. Arteriografi :dilakukanbilakerusakanvaskulerdicurigai

6. Kreatinin : trauma ototmeningkatkanbebankreatininuntukklirensginjal


B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN

1.Pengkajian primer

- Airway

Adanyasumbatan/obstruksijalan napas oleh


adanyapenumpukansekretakibatkelemahanreflekbatuk
- Breathing

Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas,


timbulnyapernapasan yang sulit dan / atautakteratur,
suaranafasterdengarronchi /aspirasi
- Circulation

TD dapat normal ataumeningkat ,hipotensiterjadi pada tahaplanjut,


takikardi, bunyijantung normal pada tahapdini, disritmia, kulit dan
membranmukosapucat, dingin, sianosis pada tahaplanjut
2.Pengkajiansekunder

KEADAAN UMUM

Kesdaran :

Tanda- tanda vital: TD, NADI, SUHU,RR

a. Kepala: bentukkepala( simetrisatautidak)

b. Kulit:warnakulit,turgorkulitcepatkembaliatautidak.

c. Penglihatan:Bolamatasimetrisatautidak,pergerakan bola mata


normal atautidak.
d. Penciuman:Bentuksimetrisatautidak.

e. Pendengaran:letaknyasimetrisatautidak, adacairanatautidak.

f. Mulut: tonsil radangatautidak

g. Leherbenjolatautidak,adakekakuanatutidak,pergerakanleher ROM
bisabergerakfleksiatautidak.
h. Dada pernafasan;Bentuksimetrisatautidak, prgerakandinding dada
simetrisatautidak.
i. Abdomen:Bentuksimetrisatautidak, dataratautidak, nyeritekan
pada epigastrikatautidak.

j. Sistemreproduksi: Ada radang pada genetaliaeksternaatautidak.

k. Ekstremitasatasataubawah: Ada pembatasgerakatautidak,


odemaatautidak, varisesatautidak,kemerahanatautidak,
adakelemahantungkaiatautidak.

a.Aktivitas/istirahat

• kehilanganfungsi pada bagianyangterkena

• Keterbatasanmobilitas

b.Sirkulasi

• Hipertensi( kadangterlihatsebagairesponnyeri/ansietas)

• Hipotensi( responterhadapkehilangandarah)

• Tachikardi

• Penurunannadi pada bagiian distal yang cidera

• Cailaryrefilmelambat

• Pucat pada bagian yang terkena

• Masa hematoma pada sisicedera

c.Neurosensori

• Kesemutan

• Deformitas, krepitasi, pemendekan

• kelemahan

d.Kenyamanan

• nyeritiba-tibasaatcidera

• spasme/ kramotot

e. Keamanan
• laserasikulit

• perdarahan

• perubahanwarna

• pembengkakan local

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Nyeri akutberhubungandenganspasmeotot, gerakanfragmentulang

b. Gangguanmobilitasfisikb.dkerusakanrangkaneuromuskuler.

c. Gangguanintegritaskulit b/d fraktur terbuka, pemasangantraksi

3.INTERVENSI

a.Nyeri akutberhubungandenganspasmeotot, gerakanfragmentulang.

Tujuan:
kerusakanmobilitasfisikdapatberkurangsetelahdilakukantindakankeperaaw
atan.
Kriteriahasil:

 Meningkatkanmobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin

 Mempertahankanposisifungsinal

 Meningkaatkankekuatan /fungsi yang sakit

 Menunjukkantehnikmampumelakukanaktivitas

Intervensi

1. Pertahankanimobilasasibagian yang sakitdengantirah baring, gips, bebat


dan atautraksi

2. Tinggikanposisiekstremitas yang terkena.


3. Lakukan dan awasilatihangerakpasif/aktif.

4. Lakukantindakanuntukmeningkatkankenyamanan (masase,
perubahanposisi)

5. Ajarkanpenggunaanteknikmanajemennyeri (latihan napas dalam, imajinasi


visual, aktivitasdipersional)

6. Lakukankompresdinginselamafaseakut (24-48 jam pertama)


sesuaikeperluan.

7. Kolaborasipemberiananalgetiksesuaiindikasi.

b.Gangguanmobilitasfisikb.dkerusakanrangkaneuromuskuler.

Tujuan: Kliendapatmeningkatkan/mempertahankanmobilitas pada tingkat


paling tinggi yang
mungkindapatmempertahankanposisifungsionalmeningkatkankekuatan/fu
ngsi yang sakit dan mengkompensasibagiantubuhmenunjukkantekhnik
yang memampukanmelakukanaktivitas.
Kriteria hasil

1.Ambulasi: berjalan.

2.Ambulasi: kursiroda

3.Pergerakansendiaktif.

4.Perawatandiri: aktivitaskehidupansehari-hari.

5.Pelaksanaanberpindah. Intervensi
1. Pertahankanpelaksanaanaktivitasrekreasiterapeutik (radio, koran,
kunjunganteman/keluarga) sesuaikeadaanklien.

2. Bantu latihanrentanggerakpasifaktif pada ekstremitas yang sakitmaupun


yang sehatsesuaikeadaanklien.

3. Berikanpapanpenyangga kaki, gulungantrokanter/tangansesuaiindikasi


4. Bantu dan dorongperawatandiri (kebersihan/eliminasi) sesuaikeadaanklien.

Ubahposisisecaraperiodiksesuaikeadaanklien.

c. Gangguanintegritaskulit b/d fraktur terbuka, pemasangantraksi.

Tujuan:kerusakanintegritasjaringandapatdiatasisetelahtindakanperawatan
Kriteriahasil:
 Penyembuhanlukasesuaiwaktu

 Tidakadalaserasi, integritaskulitbaikIntervensi:
1. Kajiulangintegritasluka dan observasiterhadaptandainfeksiatau
drainage
2. Monitor suhutubuh

3. Lakukanperawatankulit, dengansering pada patahtulang yang


menonjol
4. Lakukanalihposisidengansering, pertahankankesejajarantubuh

5. Pertahankanspreitempattidurtetapkering dan bebaskerutan

6. Masagekulitssekitarakhirgipsdengan alcohol
7.Gunakantenaattidurbusaataukasurudarasesuaiindikasi
8.Kolaborasiemberianantibiotik.

a DiagnosaKeperawatan:Resikoinfeksib/
dpertahanantubuhprimeryangtidakadekuat
Tujuan&KriteriaHasil:Setelahdiberikanasuhankeperawatan
selama...x24jamdiharapkaninfeksitidakterjadi,
dengankriteriahasil :
1. Klienbebasdaritandadangejalainfeksi
2. Mendeskripsikanprosespenularanpenyakit,faktoryangmem
pengaruhipenularansertapenatalaksanaanya
3. Menunjukkankemampuanuntukmencegahtimbulnyainfeksi
4. Jumlahleukositdalambatasnormal
5. Menunjukkanperilakuhidupsehat

DAFTAR PUSTAKA

Tucker,Susan Martin (1993). StandarPerawatanPasien, Edisi V, Vol 3. Jakarta.


EGC

Donges Marilynn, E. (1993). RencanaAsuhanKeperawatan, Edisi 3, Jakarta.

EGC

Smeltzer Suzanne, C (1997). Buku Ajar MedikalBedah, Brunner&Suddart.

Edisi 8. Vol 3. Jakarta. EGC

Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: KonsepKlinis Proses-ProsesPenyakit.


Jilid2 .Edisi 4. Jakarta. EGC
AriefMansjoer, 2000, KapitaSelektaKedokteran, Media Aesculapius
FakultasKedokteranUI : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai