DISUSUSN
O
L
E
H
HASRIANI
(22007036)
6. Fungsi fisiologis
a. Anatomi
b. Fisiologis
1) Kulit
Kulit adalah organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung,
ekskresi, regulasi temperature, dan sensasi. Kulit mempunyai tiga
lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hypodermis (Asmadi, 2008).
a) Epidermis
Adalah lapisan terluar terdiri dari berbagai sel lapis yang
tipis dimana ada perbedaan dalam berbagai tingkat kematangan.
Lapisan paling dalam dari sel ini berfungsi untuk mengganti sel
yang mati.
b) Dermis
Adalah lapisan yang lebih tebal yang terdiri dari
sekelompok kolagen dan fiber – fiber yang elastis untuk
mendukung epidermis. Fiber syaraf, pembuluh darah, kelenjar
keringat, kelenjar sebasea, dan folikel rambut melewati lapisan
dermal. Kelenjar sebasea mensekresi sebum, minyak, cairan
odorous, hingga folikel rambut.
c) Hypodermis atau subkutan
Lapisan subkutan terdiri dari pembuluh darah, syaraf,
limpa, dan jaringan pengikatyang berisi sel lemak. Jaringan lemak
adalah insulator panas bagi tubuh. Subkutan juga menjadi
endukung lapisan kulit atas yang menahan stressor dan
tekanantanpa injury.
2) Kuku kaki dan tangan
Kaki, tangan, dan kuku selalu diperuntukkan untuk memberi
perhatian yang khusus untuk mencegah infeksi. Apakah ada luka
pada kaki termasuk adakah pertumbuhan atau luka pada kulit bagian
atas, bisa nyeri dan pada pasien normal kemampuan berjalan. Kuku
adalah jaringan epitel yang tumbuh dari akar nail bed, yang terletak di
kulit pada nail groove, yang disembunyikan oleh fold kulit, disebut
cuticle, kuku juga memilki body nail, itu berbentuk area putih,
disebut lunula. Dibawah kuku terdapat lapisan epiteldisebut nail bed.
Kuku yang normal dan sehat transparan, lembut, dan konveks,
dengan warna nail bed merah jambu. Penyakit dapat memengaruhi
bentuk, ketebalan, dan curvature dari kulit (Alimul, 2006).
3) Rongga Mulut
Rongga mulut dibatasi oleh membrane mukosa yang
berhubungan dengan kulit. Rongga mulut terdiri dari bibir yang
disekitarnya mulut yang terbuka, pipi berada disepanjang rongga,
lidah dan ototnya, hard dan soft palate. Mukosa mulut normalnya
berwarna merah jambu terang (light pink) dan lembab. Pada dasar
mulut dan area bawah lidah kaya akan pembuluh darah.tipe dari ulcer
atau trauma dapat mengakibatkan perdarahan. Ada 3 kelenjar saliva
yang mensekresikan 1 liter saliva per hari. Kelenjar buccal ditemukan
pada mukosa yang membatasi pipi dan mulut yang mencegah hygiene
dan kenyamanan pada jaringan oral (Alimul, 2006).
Gigi adalah organ mengunyah, atau mastication. Mereka
didesain untuk memotong, menyobek, dan mematahkan makanan
sehingga dapat dicampur dengan saliva dan ditelan. Gigi yang normal
terdiri dari kepala, leher, dan akar. Gigi yang sehat terlihat putih,
bersinar, dan berdiri sendiri. Kesulitan mengunyah dapat berkembang
sewaktu sekeliling gusi menjadi inflamasi atau infeksi atau ketika
gigi tanggal. Oral hygiene yang teratur dibutuhkan untuk menjaga
integritas area gigi dan untuk mencegah gingivitis, atau inflamasi gusi
(Alimul, 2006).
4) Rambut
Pertumbuhan rambut, distribusi, dan pola dapat
mengindikasikan status kesehatan orang secara umum. Perubahan
hormone, emosional, dan stress fisik, umur, infeksi, dan penyakit
tertentu dapat memengaruhi karakteristik rambut (Syaifuddin, 1997).
5) Mata, Telinga, dan Hidung
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene adalah sebagai
berikut (Perry dan Potter, 2005):
a. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
c. Status sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta
gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya
d. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada
pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.
e. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak
boleh dimandikan
f. Kebiasaan seseorang
g. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
8. Gangguan pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
a. Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene secara garis besar
terjadi 2 gangguan yaitu sebagai berikut (Asmadi, 2008):
b. Gangguan secara fisik: Banyak gangguan kesehatan yang diderita
seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan
baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan
gangguan fisik pada kuku.
c. Gangguan secara psikososial: Masalah social yang berhubungan dengan
Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan
dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.
9. Tanda dan gejala Personal Hygiene
Menurut Damaiyanti (2008) tanda dan gejala personal hygiene adalah
a. Gangguan kebersihan diri, di tandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
b. Ketidak mampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak
acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien
laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.
c. Ketidak mampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidak
mampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak
pada tempatnya.
d. Ketidak mampuan BAB/BAK secara mandiri, ditandai dengan
BAB/BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik
setelah BAK/BAB.
10. Upaya Mencegah Gangguan Hygiene Personal
a. Mempertahankan kulit sehat
b. Menghindari bahan penyebab
c. Mengamati perubahan kulit
d. Tidak melakukan terapi sendiri
Program Profesi Ners
11. Penatalaksanaan Personal Hygiene
Penatalaksanaan Personal Hygiene adalah sebagai berikut (Perry dan Potter,
2005)
a. Kebersihan mulut dan gigi dijaga dengan :
1) Untuk yang masih mempunyai gigi :
Menyikat gigi secara teratur sekurang-kurangnya dua kali dalam
sehari, pagi hari dan malam sebelum tidur, termasuk bagian gusi dan
lidah. Bila ada gigi berlubang, sebaiknya segera ke Puskesmas. Bila
tetap ada endapan warna kuning sampai cokelat, kirim ke
Puskesmas/dokter gigi.
2) Bagi yang menggunakan gigi palsu :
3) Gigi dibersihkan dengan sikat gigi perlahan-lahan di bawah air yang
mengalir. Bila perlu dapat digunakan pasta gigi. Pada waktu tidur,
gigi tiruan/palsu tidak dipakai dan direndam dalam air bersih.
4) Bagi mereka yang tidak mempunyai gigi sama sekali :
Setiap habis makan juga harus menyikat bagian gusi dan lidah untuk
membersihkan sisa makanan yang melekat.
b. Kebersihan kepala, rambut dan kuku :
1) Cuci rambut secara teratur paling sedikit dua kali seminggu untuk
menghilangkan debu dan kotoran yang melekat di rambut dan kulit
kepala.
2) Potong kuku secra teratur.
c. Kebersihan kulit (mandi) :
Usaha untuk membersihkan kulit dapat dengan cara mandi setiap hari
secara teratur, paling sedikit dua kali sehari. Pada saat mandi lansia
sebaiknya mempergunakan air hangat untuk merangsang peredaran darah
dan mencegah kedinginan, menggunakan
d. Kebersihan mata, hidung, dan telinga :
Mengkonsultasikan diri ke dokter. Setiap dua tahun mata harus dikontrol,
bila tidak ada kelainan.
Perawatan di rumah sakit (catat alasan masuk, tanggal, tempat, durasi, dokter):
Klien mengatakan tidak pernah masuk dirumah sakit tetapi ketika klien merasa sakit klien
memeriksakan diri ke puskesmas
Obat-obatan
Nama obat :
Klien mengatakan jika sakit klien hanya menggunakan ramuan tradisional seperti
mengkonsumsi daun paria dan pepaya
Dosis obat :
Klien mengatakan sering mengkonsumsi daun pepaya dan paria Dua gelas sehari
Bagaimana digunakan :
Klien mengatakan dau pepaya atau daun paria direbus dengan dua gelas direbus sampai
menjadi satu gelas
Tanggal resep :
Program Profesi Ners
Klien mengatakan tidak memiliki batas waktu untuk meminum rebusan daun pepaya
tau paria
Riwayat alergi
Obat-obatan :
Klien mengatakan tidak pernah ada alergi yg dimiliki
Makanan :
Klien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan
Alergen :
Klien mengatakan tidak memiliki alergi
Faktor lingkungan :
Klien mengatakan tidak mengalami alergi terhadap lingkungan karena lingkungan
rumah terlihat bersih setiap harinya
Nutrisi
Ingat kembali diet 24 jam (termasuk cairan), diet khusus, pembatasan
makanan, atau pilihan:
Klien mengatakan makan 3x1 dengan porsi nasi satu sendok nasi, ikan dan sayuran
Minum 8 gelas sehari, tidak memiliki batasan makanan
9. Tinjauan Sistem
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 130/100
Suhu: 35,9 derajat celcius
Nadi: 94x/menit
Pernafasan: 23x/menit
Tinggi Badan: 145 cm
Berat Badan : 40 kg
Keadaan Umum :
Klien tampak tidak bersih dan mengeluarkan aroma tidak sedap
GCS: composmentis
Beri tanda cek pada Ya atau Tidak untuk setiap gejala, disertai
keterangan jika Ya.
E. ANALISA DATA
No Data Penyebab Masalah
keperawatan
1 DS: Ketidakmampuan Resiko
1. Klien mengatakan sedikit risih klien untuk kerusakan
dengan kulit yang bersisik dan melakukan integritas
kering. perawatan kulit kulit.
2. Klien mengatakan jarang seluruh tubuh
mengkonsumsi buah-buahan.
3.Klien juga mengatakan mandi
hanya 1x sehari.
DO:
1.Klien kurang menjaga kebersihan
tubuhnya.
2.Kulit klien kering dan bersisik,
ada bercak hitam.
2 DS: Ketidakmampuan Defisit
1. Klien mengatakan jarang klien untuk perawatan
keramasan. menjaga diri:
2. Klien mengatakan kulit rambut kebersihan (mandi)
sering gatal. rambut dan
3. Klien mengatakan rambut sering kepala
mengalami kerontokan
DO:
1. Rambut klien yang mulai
memutih secara
keseluruhan.
2. Rambut klien berbau karna
jarang keramas.
3. Rambut klien jarang dan
tipis
3 DS: Ketidakmampuan Defisiensi
1. Klien mengatakan jarang klien untuk hygien oral
menyikat giginya. merawat gigi dan
2. Klien mengatakan malas mulut setelah
membersihkan mulutnya ketika selesai makan.
selesai makan.
Program Profesi Ners
3. Klien mengatakan sering
membiarkan sisa makanan yang
tersisa di mulutnya.
DO:
1. Gigi klien kuning.
2. Aroma yang tak sedapakibat
jarang sikat gigi keluar dari mulut
klien.
3. Adanya caries pada gigi klien.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No DAGNOSA KEPERAWATAN
1 Resiko kerusakan integritas kulit b/d ketidakmampuan klien untuk
melakukan perawatan kulit seluruh tubuh
2 Defisit perawatan diri (mandi) b/d ketidakmampuan klien untuk
menjaga kebersihan rambut dan kepala
3 Defisiensi hygiene oral b/d ketidakmampuan klien untuk merawat
mulut dan gigi setelah makan
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnose Tujuan Intervensi Rasional
1 Resiko Tujuan dan 1. Menganjur 1. Menghinda
kerusakan Kriteria Hasil: kan klien ri resiko
integritas kulit Setelah dilakukan mandi 2x infeksi dan
b/d tindakan sehari memberika
ketidakmampuan keperawatan 2. Menganjur n
klien untuk selama 1x6 jam kan klien kenyamana
melakukan personal hygiene untuk n bagi
perawatan kulit perawatan kulit menggunak klien.
seluruh tubuh seluruh tubuh an lotion. 2. Melembabk
dapat terpenuhi: 3. Edukasi an kulit
1. Klien mampu pendidikan klien.
dalam menjaga kesehatan 3. Meningkatk
kebersihan tentang an
badannya kebersihan pengetahua
dengan cara di ri n dan
menganjurkan membuat
klien mandi 2x klien lebih
dalam sehari. kooperati
2. Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang
kebersihan diri
pada klien
3. Menganjurkan
klien untuk
menggunakan
lotion untuk
kulit
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A Azis. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Potter, patricia A. dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan :konsep, proses, dan praktik. Jakarta : EGC