Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 8

1. Rismawati (A1A019201)

2. Riyan Aziz Firmansyah (A1A019202)

3. Rizka Adenasyifa ( A1A019203)

4. Rizka Amelia Jannati (A1A1019204)

Rangkuman pertanyaan beserta jawaban dari materi kelompok 8

1. Pertanyaan 1

Penanya: Rosyida Yanti

Bagaimana kriteria penilaian yang baik pada sebuah perencanaan?

Yang menjawab: Rismawati

Jawaban: Perencanaan yang baik dapat dinilai jika adanya :

1. Perencanaan disusun sesuai dengan tujuan perusahaan

2. Tepat sasaran

3. Manager menjalankan fungsinya sebagai seorang koordinator

4. Anggota atau karyawan berada dalam satu koordinasi

5. Anggota atau karyawan menjalankan fungsinya sesuai dengan perencanaan program

6. Adanya peningkatan kualitas kerja karyawan atau anggota

7. Perencanaan berhasil membuat sebuah pelaksanaan

8. Adanya pembagian sub-sub koordinasi untuk menjalankan sebuah program

9. Adanya kesepahaman antara manager dengan karyawan atau anggotanya dalam membuat
sebuah perencanaan

Dari kesembilan faktor tersebut dapat kita nilai apakah perencanaan tersebut sudah baik dan
sesuai yang kita inginkan atau rencanakan. Dengan kriteria-kriteria tersebut juga seorang
manager akan dapat melakukan dan melaksanakan dari perencanaan yang telah disusun, dan
akan menjadi patokan bagi perusahaan, organisasi, kelompok, atau individu lain sebagai
penilaian yang baik terhadap perusahaan atau organisasi.
2. Pertanyaan 2

Penanya: Pelita Rizkiah

Di dalam materi yang sudah dijelaskan tadi yaitu materi kriteria perencanaan yg baik saya ingin
bertanya mengapa dalam perencaan harus memakai 5w+1h tersebut?

Yang menjawab: Rizka Amelia Jannati

Jawabannya : Karena jika dengan menggunakan 5w+1h yaitu what,why,when,where,who, how


maka sebuah tujuan perencanaan akan lebih terarah dan tepat sasaran, kemudian aktifitas
dalam pekerjaan akan terorganisasi, memudahkan melakukan evaluasi, dan prinsip tersebut
dapat dijadikan sebagi pedoman dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan.

3. Pertanyaan 3

Penanya: Riska Ayu Hidayati

Di dalam praktek, banyak hal yang menghambat pelaksanaan suatu rencana sehingga rencana
tersebut tidak berjalan secara efektif. Sebutkan faktor-faktor penghambat tersebut?

Yang menjawab: Rizka Adenasyifa

Jawab : Beberapa faktor penghambat pelaksanaan rencana sehingga rencana tidak efektif,
adalah :

a. Pelaksana rencana kurang memiliki pengetahuan yang menyeluruh dari organisasi dimana
rencana itu dilaksanakan. Akibatnya, para peiaku dalam melakukan rencana kurang
memperhatikan kegiatan dari bagian lain, dan ini akan mengganggu kegiatan bagian lain.

b. Pelaksana sering tidak memiliki pengetahuan ten-tang situasi lingkungan yang


mempengaruhijalanny a rencana dengan baik.

c. Pelaksana sering tidak mampu meramalkan situasi yang akan datang, yang akan
mempengaruhi jaiannya pelaksanaan.

d. Para perencana sering menjumpai kesulitan dalam merencanakan kegiatan yang hanya sekali
terjadi atau kejadian yang tidak pernah berulang. Akibatnya banyak kekurangan dalam rencana
dan rencana itu sulit dilaksanakan.

e. Orang sering tidak memiliki dana yang cukup untuk menyusun rencana yang lengkap.

f. Para pelaksana sering tidak mau mengambil risiko dalam pelaksanaan rencana hanya berjalan
setengah-setengah.
g. Para pelaksana sering kurang percaya diri dalam pelaksanaan rencana.

h. Ketidakmampuan perencana untuk memilih alternatif tertentu dengan alasan takut terjadi
kegagalan total apabila hanya ada satu alternatif keputusan dalam rencana. Akibatnya dalam
rencana terdapat banyak alternatif yang harus dilaksanakan, sehingga justru membuat rencana
itu tidak efektif.

4. Pertanyaan 4

Penanya: Qurratul Aima

Apa bukti nyata pengaruh perencanaan terhadap organisasi atau pembangunan

Yang menjawab: Riyan Aziz Firmansyah

jawab : Bukti nyata dari ada nya pengaruh perencanaan terhadap pembangunan adalah kita
bisa lihat dalam suatu pembangunan tentu akan mencapai titik keberhasilan yang di inginkan
yang dimana pengaruh perencanaan yang baik itu akan sangat berpengaruh (positif) dalam
pembangunan yang dilakukan. Dan tentunya pembangunan yang akan di lakukan itu akan
sesuai dengan yang diharapkan.

5. Pertanyaan 5

Penanya: Rialdi Lazuardi

bagaimana jika perencanaan tidak berjalan dengan baik sesuai dengan implementasi materi
tadi.? bagaimana kriteria perencanaan yg buruk sedangkan yang tadi kriteria yg baik ?

Yang menjawab: Rismawati

Jawaban: Perencanaan yang telah disusun harus segera diimplementasikan. Jadi, setelah
semuanya disusun dengan baik, langkah selanjutnya adalah melaksanakannya, yaitu
melakukan tindakan, setelah itu barulah kita bisa memetik hasilnya. Namun kadangkala
perencanaan yang sudah dibuat oleh pihak manajemen masih saja mengalami kendala dalam
pelaksanaannya bahkan mengalami kegagalan dan tidak sesuai rencana. Kemungkinan hal itu
terjadi karena adanya kesalahan pada saat perencanaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan
sikap mental yang kuat dan tidak mudah menyerah. Melalui sikap mental yang kuat dan
tangguh dalam menghadapi kegagalan melahirkan energi mereka untuk berani mengambil
keputusan. Jadi, jika kegagalan datang, kita tidak perlu patah semangat, pastikan bahwa kita
memetik manfaat dari kegagalan dan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk meraih
sukses.

Kemudian ada beberapa Karakteristik perencanaan yang buruk


1. Komunikasi yg buruk

Komunikasi adalah salah satu elemen penting dalam perencanaan stratejik. Visi dan tujuan
strategis harus dikomunikasikan ke seluruh elemen organisasi. Gagalnya komunikasi dapat
berdampak pada kegagalan perencanaan.

2. Leadership yg kurang

Leadership juga merupakan komponen penting dalam perencanaan. Leadership yang kurang
menghasilkan banyak dampak buruk, antara lain alokasi sumber daya yang kurang tepat,
control yang kurang, tidak selarasnya tujuan/strategi/aksi, system reward dan punishment yang
tidak efisien dan sebagainya.

3. Ide Tidak Didukung Rencana

Ide yang bagus tiada artinya tanpa didukung oleh rencana. Seringkali ide yang bagus hanya
sekedar konsep saja, kemudian langsung diimplementasikan. Jika ide langsung
diimplementasikan, tanpa rencana yang matang, maka ide tersebut bisa dibilang masih mentah.

4. Manajemen Pasif

Manajemen pasif diawali oleh asumsi bahwa segalanya akan berjalan dengan sendirinya jika
sudah dimulai. Manajemen yang pasif tidak mengalokasikan pekerjaan-pekerjaan seharusnya
pada masing-masing individual. Tidak ada yang melakukan follow up ketika seseorang tidak
memenuhi deadline.

Anda mungkin juga menyukai