Data Hse Plan

GENERAL, TECNIKAL, SUPPLIER DAN KONTRAKTOR
Kantor : Jl. Gunung Lompobattang 83 No. 12 Kota Makassar 90115

Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Email : Alifindo@yahoo.com– Alifindo@ymail.com -Alifindo@yahoo.co.id
HEALTH SAFETY ENVIRONMENT PLAN
Nama Pekerjaan : Pemasangan Instalasi Jockey Pump Di Depot LPG

Makassar
Lama Pekerjaan : 360 (Tiga Ratus Enam Puluh) Hari Kalender
Lokasi Pekerjaan : Depot LPG Makassar
Kategori Resiko : H (High)
Keterangan : Pekerjaan yang mengandung resiko antara lain :
1. Pekerjaan mengangkat material dengan resiko tertimpa

material yang diangkat, terjatuh, terpeleset.
2. Pekerjaan pemasangan jockey pump dengan resiko

tangan terjepit.
3. Pekerjaan instalasi kelistrikan dengan resiko tersengat

arus listrik.
Makassar, 13 Juni 2020
CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MELENGKAPI DOKUMEN
Nomor : 216/SP/ALIF/VI/2020
Perihal : Pernyataan Kesanggupan Melengkapi Dokumen
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Andi Tenri Rawe, SE
Jabatan : Direktris
Perusahaan : CV. ALIFINDO
No. Kartu Tanda Pengenal : 7371045511760005
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV. ALIFINDO, selanjutnya disebut
“Perusahaan” yang beralamat di Jl. Gunung Lompobattang Lr. 83/12 berdasarkan
ketentuan dalam Akta perusahaan tersebut diatas, dengan ini menyatakan bahwa
sehubungan dengan keikutsertaan perusahaan kami sebagai peserta pelelangan
Pengadaan Barang & Jasa di lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO) untuk
pekerjaan “PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG
MAKASSAR”.
Bersama ini kami menyatakan bahwa semua dokumen pendukung yang habis masa
berlakunya akan kami lengkapi setelah penetapan pemenang, jika dikemudian hari
terbukti bahwa dokumen tersebut palsu atau tidak benar dan atau tidak valid maka
kami bersedia di beri sanksi sesuai peraturan yang berlaku di PT. PERTAMINA.
Demikianlah surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggung jawabkan sepenuhnya.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
HEALTH SAFETY ENVIRONMENT PLAN
PROYEK : PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG

MAKASSAR
1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Nama Perusahaan : CV. ALIFINDO
Alamat Perusahaan : Jl. Gunung Lompobattang Lr. 83 No. 12
Nama Pimpinan Perusahaan : ANDI TENRI RAWE, SE
Bidang Usaha : General Kontraktor, Supplier
Nomor Telpon : (0411) 3610934
Fax : (0411) 877954
E – Mail : Alifindo@yahoo.com
Data-data Perusahaan :
a. Akte Pendiri Perusahaan : No. 20 Tanggal 12 Desember 2007 Notaris :

Frederik Taka Waron, SH.
b. NPWP : 02.702.052.8-804.000
c. CSMS : No. 034/F17471/2018-S0
d. TDP : 503/24875/TDPCV-B/04/DPM-PTSP
e. SIUP : 503/24547/SIUPK-B/04/DPM-PTSP
f. SIUJK : 503.1/0649/IUJK/DPM-PTSP/V/2019
g. KTA GAPEKSINDO NO : 20.7371.00116
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
1.2 Gambaran Umum Proyek

PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG MAKASSAR
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY

PUMP DI DEPOT LPG MAKASSAR. Proyek ini sebagai bentuk
maintenance/pemeliharaan dari jalur pipa yang telah keropos dan sering terjadi
kebocoran.
Secara umum meliputi :

a. Pekerjaan Persiapan, antara lain :
1. Mobilisasi Peralatan
Kontraktor harus mempersiapkan seluruh peralatan yang akan digunakan di
tempat kerja untuk melaksanakan pekerjaannya dan memperhitungkan biaya
pengangkutannya baik peralatan tersebut milik Kontraktor maupun sewa ke
area lokasi Depot LPG Makassar.
Mobilisasi meliputi menyiapkan dan mendatangkan peralatan serta tenaga
kerja ahli terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ke lokasi
pekerjaan dimaksud serta menyediakan tenaga kerja yang ahli dan
professional untuk pekerjaan tersebut, dapat dilakukan bertahap sesuai
dengan kebutuhan.
2. Fit To Work
Fit To Work merupakan kegiatan pengecekan kesehatan yang dilakukan
setiap hari. Program ini untuk memastikan semua pekerja yang datang dalam
keadaan kondisi fit untuk bekerja, sehat, bugar dan tidak dalam kondisi
sebaliknya misalnya sakit atau terpengaruh minuman dan obat-obatan
terlarang. Jika kondisi fit, maka diharapkan dapat meminimalisir kemungkinan
terjadi kecelakaan kerja atau potensi hal-hal berbahaya lainnya.
Bagi pekerja yang terbukti fit akan dipersilahkan untuk bekerja sesuai dengan
tugas masing-masing. Sedangkan bagi yang tidak fit, akan dianjurkan untuk
beristirahat.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
3. Engineering, Drawing dan Pembuatan Dokumen HSSE

Melakukan survey/pengukuran meliputi mengadakan pengukuran letak serta
ketinggian konstruksi.
Membuar Gambar Kerja dan Menyusun HSE Plan sesuai dengan lingkup
pekerjaan dan kriteria penyusunan HSE Plan di Pertamina serta
menyampaikan ke Pertamina untuk di setujui.
b. Pekerjaan PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG

MAKASSAR, atara lain :
1. Pengadaan dan Pemasangan Jockey Pump
2. Modifikasi fire line untuk pemasangan jockey pump :
a. Pemasangan discharge line
b. Pemasangan suction line
3. Pembuatan support pipa
4. Pembuatan support beton untuk dudukan jockey pump
5. Pembuatan support beton untuk dudukan control panel
6. Pekerjaan bekisting
7. Pekerjaan pengecatan pipa
8. Pemasangan jalur kelistrikan dari main power ke control panel
9. Pemasangan jalur kelistrikan dari control panel ke pompa
10. Pekerjaan pembongkaran lantai dan perbaikan kembali
b. Pekerjaan testing :
1. Dye penetrant
2. Hydrostatic test pipa
3. Commissioning
c. Pekerjaan Finishing meliputi demobilisasi tenaga kerja, peralatan & material ex-
project, pelaporan akhir (teknis & HSE), serta pembersihan lokasi ex-pekerjaan.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
1.3 Ruang Lingkup Proyek
Ruang Lingkup Pekerjaan PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI

DEPOT LPG MAKASSAR meliputi :
a. Mengajukan strategi pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari rencana teknik
pelaksanaan pekerjaan, jadwal pelaksanaan pekerjaan (barchart & kurva “S”)
network planning dan struktur organisasi proyek sebelum pelaksanaan
pekerjaan.
b. Mengadakan material, peralatan, sarana penunjang dan barang-barang habis
pakai serta tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan standart dan spesifikasi
teknik.
c. Melaksanakan pekerjaan Sipil sesuai dengan spesifikasi teknik dan uraian
pekerjaan.
d. Melaksanakan tertib administrasi dan sistem pelaporan terdiri dari laporan
harian, laporan mingguan dan laporan bulanan serta laporan pelaksanaan test.
e. Memperhatikan segi keselamatan kerja dan lingkungan kerja, menyediakan
peralatan dan sarana keselamatan dan kesehatan kerja untuk tenaga kerja
sesuai dengan standar yang disetujui direksi pekerjaan.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
1.4 Penanggung Jawab Proyek
Gambaran Umum :
a. Company Contract Holder : CV. ALIFINDO

b. Contract Representative : -
c. Contract Manager : ANDI TENRI RAWE, SE.
Selama proses pelaksanaan pekerjaan yang menyangkut keselamatan, kesehatan

dan kecelakaan kerja menyangkut aturan yang berlaku di PT. PERTAMINA
(PERSERO) termasuk program HSE akan ditanggung oleh CV. ALIFINDO.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
II. HSE POLICY & OBJECTIVE CONTRACTOR
2.1 Kebijakan HSE (HSE Policy)
CV. ALIFINDO bertekad memelihara lingkungan kerja yang sehat, aman dan
bersahabat. Perusahaan akan menyediakan fasilitas yang memenuhi
persyaratan undang-undang lingkungan dan peraturan-peraturan lain yang telah
ditetapkan. CV. ALIFINDO mengakui bahwa karyawan merupakan sumber daya
yang paling penting dan bertekad untuk mengembangkan serta meningkatkan
kesadaran akan lingkungan kerja yang aman dan bersahabat bagi semua
karyawan, sub kontraktor, tamu dan anggota masyarakat yang berhubungan
dengan kegiatan operasinya. CV. ALIFINDO telah menuangkan komitmen
tentang manajemen HSE dalam bentuk pernyataan kebijakan K3LL.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
III. DRUG & ALCOHOL POLICY
3.1 Kebijakan Minuman Keras dan Obat-Obatan Terlarang
CV. ALIFINDO menyatakan serta menetapkan kebijakan dalam hal obat-obatan

terlarang, alkohol serta senjata tajam/api dan bahan peledak adalah tidak
dibenarkan serta dikategorikan sebagai pelanggaran berat apabila karyawan
dan karyawati/pekerja perusahaan menggunakan, memiliki atau menjual obat-
obatan terlarang, alkohol serta senjata tajam/api dan bahan peledak. Untuk
mengantisipasi terjadinya pelanggaran maka perusahaan telah menetapkan
kebijakan tentang hal ini.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Perihal : Surat Penunjukan Manajer Proyek

Jabatan : Direktris
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV. Alifindo, berdasarkan dengan
keikutsertaan perusahaan kami sebagai peserta pelelangan Pengadaan Barang &
Jasa di lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO) untuk pekerjaan “PEMASANGAN
INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG MAKASSAR”, maka dengan ini kami
menunjuk kepada :
Nama : Andi Adi Mappijanci, ST

Bersama ini kami menyatakan bahwa Saudara ditunjuk sebagai Manajer Proyek dan
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala hal yang ada di lokasi pekerjaan
tersebut di atas.
Demikianlah surat penunjukan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dapat

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
IV. ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWAB
4.1 Organisasi
Organisasi HSE perusahaan dibentuk untuk membuat karyawan berperan aktif

dalam bidang HSE agar tetap menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lindungan Lingkungan (K3LL) selama bekerja. Adapun tugas-tugas organisasi
HSE perusahaan adalah sebagai berikut :
Tugas-Tugas Pokok Organisasi :
a. Pengembangan program-program yang telah diatur dalam kebijakan

manajemen di bidang HSE/K3LL.
b. Memberikan saran-saran kepada manajemen untuk meningkatkan kinerja
manajemen.
c. Mengadakan pembinaan kepada karyawan dalam usaha menanggulangi
kecelakaan, kebakaran, penyakit akibat kerja dan lain-lain.
Tugas-Tugas Umum Perusahaan :
a. Memberi saran-saran dan pertimbangan mengenai budaya HSE.

b. Menghimpun dan mengelola segala data atau permasalahan.
c. Membantu mengadakan serta meningkatkan penyuluhan, pengawasan,
pelatihan dan penelitian .
d. Menjelaskan pada pekerja mengenai :
 Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan
gangguan, termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara
penanggulangannya.
 Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
 Alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
 Cara dan sikap yang benar serta aman selama melaksanakan pekerjaan.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
e. Membantu manajemen dalam :

 Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja.
 Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.
 Mengembangkan sistem pengendalian bahaya.
 Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja
serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
 Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan.
 Melaksanakan pemantauan terhadap gizi pekerja dan menyediakan
makanan bergizi di perusahaan.
 Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.
 Mengembangkan pelayanan kesehatan kerja.
 Menyelenggarakan administrasi keselamatan dan kesehatan kerja
perusahaan.
f. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijakan manajemen dan

pedoman kerja dalam rangka meningkatkan keselamatan, kesehatan dan
gizi tenaga kerja perusahaan.
4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian tersebut adalah :
1. Job Deskripsi DIREKTUR :
a. Memimpin pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak.
b. Mengelola berbagai macam kegiatan, sejumlah besar tenaga dan tenaga

ahli, terutama dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
untuk mencapai tujuan proyek.
c. Menggunakan seperangkat alat-alat manajemen yang tersedia dan

mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memenuhi, menyesuaikan,
dan mengkoordinasikan seluruh sumber daya yang ada.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
d. Memonitor pelaksanaan pekerjaan proyek dan menjadi orang pertama

yang mengetahui jika terjadi penyimpangan-penyimpangan.
e. Memenuhi segala kriteria output dari proyek sehingga dapat sepenuhnya

berfungsi sebagai penanggungjawab untuk tercapainya tujuan fungsional
proyek.
Kompetensi DIREKTUR :
a. Memiliki tingkat pendidikan minimal S1.

b. Memiliki kemampuan dalam manajemen karyawan.
c. Memiliki kemampuan dalam pelaksanaan penjadwalan, cost control dan
metode pelaksanaan proyek.
d. Memiliki kemampuan dalam hal penguasaan alat kerja.
e. Memiliki kemampuan dalam pemeliharaan peralatan.
f. Memiliki kemampuan dalam pengadaan material.
g. Memiliki kemampuan dalam pengadaan tenaga kerja.
h. Menguasai aspek sumber daya manusia.
i. Mempunyai jiwa kepemimpinan dan berorientasi kuat pada pencapaian
sasaran.
j. Seorang yang generalis dan berpandangan luas.
2. Job Deskripsi Manager HSE :
a. Mengidentifikasikan bahaya yang berisiko terhadap kesehatan dan

keselamatan kerja pekerjanya.
b. Melakukan penilaian risiko yang 'sesuai dan mencukupi' terhadap bahaya
yang teridentifikasi.
c. Lebih memprioritaskan perlindungan terhadap seluruh pekerja ketimbang
perorangan.
d. Mempertimbangkan segala risiko dari kegiatan operasional yang dapat
mempengaruhi orang yang bukan pekerja seperti agen, para pekerja
kontrak,
e. Tamu dan mereka yang datang karena tugas seperti tukang pos,
karyawan perusahaan utilitas, supir pengantar dan sebagainya.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
f. Memutuskan apa yang sesuai dan mencukupi itu berdasarkan situasi dan
kondisi operasinya
g. Memberikan waktu kepada penilai untuk melakukan penilaian selama jam
kerja. (Penilai bisa merupakan penyelia atau penanggung jawab yang
sudah mendapatkan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja).
h. Jika mempekerjakan lima pekerja atau lebih, catatlah hasil penilaian risiko
tersebut.
i. Mengangkat seorang penilai untuk melakukan penilaian-penilaian yang
mempunyai pengetahuan tentang proses-proses kerja, perundang-
undangan kesehatan dan keselamatan kerja, standar kesehatan dan
keselamatan kerja terbaru untuk proyek konstruksi.
j. Menentukan lingkup penilaian semua perlengkapan, baik yang sedang
dipakai maupun yang baru serta material dan substansi.
Kompetensi Manajer HSE
a. Memiliki kualifikasi berupa pengetahuan, pelatihan dan pengalaman

mengenai aspek HSE.
b. Mengenal dengan baik persyaratan dan peraturan K3LL yang diterapkan
pada area kerja Proyek Penggantian Hydrant Pillar di TBBM Makassar
yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Mengetahui berbagai potensi bahaya yang dapat timbul di area proyek.
d. Mengetahui kondisi lingkungan pekerjaan terhadap keselamatan kerja.
e. Mematuhi peraturan tentang pembuangan limbah, terutama limbah B3.
3. Job Deskripsi Manager Proyek

a. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pekerjaan di proyek.
b. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan baik mutu, biaya, dengan tetap

mengutamakan keselamatan, kesehatan dan lindungan lingkungan.
c. Senantiasa berkoordinasi dengan pihak – pihak lain khususnya terhadap

keterkaitan pekerjaan dilapangan.
d. Mengelola setiap data atau permasalahan untuk di tindak lanjuti

selanjutnya mengkoordinasikan pejabat terkait.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
e. Mengajukan ijin kerja kepihak terkait terhadap segala kegiatan pekerjaan

di lapangan.
Kompetensi Manager Proyek

a. Memiliki kemampuan dalam memanajemen karyawan.
b. Memiliki kemampuan dalam hal penguasaan alat kereja.
c. Memiliki kemampuan dalam pemeliharaan peralatan
d. Memiliki kemampuan dalam pengadaan material.
e. Memiliki kemampuan dalam pengadaan tenaga kerja

f. Menguasai aspek sumber daya manusia
g. Seorang yang generalis dan berpandangan luas.
h. Mempunyai jiwa kepemimpinan dan berorientasi kuat pada pencapaian
sasaran.
4. Job Deskripsi Pengawas Lapangan
a. Mendapat penyuluhan dari DIREKTUR dan Manager HSE tentang
keselamatan kerja di lokasi pekerjaan.
b. Memperhatikan peralatan kerja yang akan digunakan apakah sudah layak
atau tidak layak digunakan.
c. Memperhatikan pekerja yang akan bekerja di lokasi pekerjaan apakah
pekerja dalam keadaan sehat untuk melakukan pekerjaan.
d. Menyiapkan peralatan alat pelindung diri (APD) untuk pekerja yang akan
melakukan pekerjaan di lokasi yang beresiko tinggi maupun resiko rendah.
e. Menyiapkan peralatan HSE untuk pekerjaan yang mempunyai resiko
kebakaran.
f. Melakukan koordinasi dengan pihak yang berwenang di dalam lokasi
pekerjaan sebelum memulai pekerjaan.
g. Memberi penyuluhan kepada pekerja tentang resiko dan keselamatan
kerja sewaktu melakukan pekerjaan.
h. Membuat perizinan untuk melakukan pekerjaan.
i. Mencatat pemeriksaan sewaktu pemeriksa atau tim audit memeriksa
pekerjaan.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
j. Melakukan identifikasi potensi terjadinya resiko dan kemudian membuat

laporan hasil analisanya.
k. Melakukan identifikasi kebutuhan akan sarana dan prasarana
perlindungan diri, pengobatan (perlengkapan kotak P3K) dan lain
sebagainya.
l. Melakukan inspeksi mengenai kelayakan dan keamanan peralatan, cara
pengoperasian mesin yang aman dan benar serta menyediakan alat
perlindungan diri saat pengoperasian mesin tersebut.
m. Mengawasi aktivitas pembuangan limbah dari sisi jenis limbah yang
dibuang dan proses pembuangannya.
n. Membuat prosedur dan instruksi kerja semua peralatan yang dipergunakan
oleh perusahaan.
Kompetensi Pengawas Lapangan

a. Menguasai proyek yang akan dikerjakan.
b. Memiliki jiwa kepemimpinan terhadap pekerja.
c. Menguasai cara penggunaan peralatan kerja.
d. Mengusai cara penggunaan alat pelindung diri (APD).
5. Job Deskripsi Safety Man

a. Memahami dan mengerti program HSE Plan
b. Bekerja sama dengan pengawas lapangan atau mandor, untuk selalu
memastikan dan memberikan pengarahan dan continue monitoring kepada
semua pekerja lapangan untuk konsisten dalam implementasi K3L di area
kerja
c. Membuat laporan harian dan laporan temuan jika ada ketidaksesuaian
implementasi K3L di lapangan dan melaporkannya ke bagian HSE untuk
ditindak lanjuti dan didokumentasikan
d. Melakukan supervisi pekerja harian untuk menjaga dan pemasangan
rambu-rambu & proteksi K3L di area yang diperlukan dan memastikan
kebersihan lingkungan selalu terjaga
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
e. Bersama HSE Team lainnya serta pelaksana lapangan melakukan join

inspeksi – patrol rutin untuk memastikan semua HSE Implementasi
berjalan dengan baik dan sesuai dengan program HSE Plan
f. Bersama organisasi Site untuk menindak lanjuti temuan ketidaksesuaian
K3L dari hasil inspeksi atau audit (eksternal – internal)
Kompetensi Safety Man

a. Mampu menerapkan aspek K3L pada pekerjaan yang sedang dalam
pengawasannya.
b. Mampu melakukan JSA
c. Mampu melakukan First Aid
d. Mampu memimpin Safety Talk atau Tool Boxing Meeting
e. Mampu menggunakan APAR dengan baik jika terjadi kebakaran
f. Memiliki pengetahuan tentang PPE (APEDI) dengan baik
g. Memiliki pengetahuan tentang LOTO
h. Memiliki pengetahuan tentang Electrical Safety
6. Job Deskripsi Pekerja
a. Mematuhi peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

b. Memperhatikan pekerjaan yang akan dikerjakan.
c. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan.
d. Memperhatikan aspek HSE sewaktu melakukan pekerjaan dan harus
mendengarkan perintah dan teguran.
e. Memperhatikan lingkungan pekerjaan dengan membersihkan kotoran-
kotoran sewaktu melakukan pekerjaan atau selesai bekerja.
f. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disiapkan oleh Perusahaan
dilokasi proyek.
g. Mengikuti pelatihan-pelatihan pemakaian peralatan HSE.
h. Melaporkan kejadian-kejadian atau keadaan yang akan terjadi mengenai
keselamatan kerja kepada pihak yang terkait didalam proyek.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Kompetensi Pekerja
Untuk menyelesaikan PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI
DEPOT LPG MAKASSAR, CV. ALIFINDO memiliki beberapa tenaga ahli
yang sudah berpengalaman antara lain : Tenaga Engineering, Fitter, Welder,
dll.
a. Tanggung Jawab HSE

Secara struktural personel HSE CV. ALIFINDO yang bertanggung jawab
selama proyek berlangsung adalah DIREKTUR, Manager HSE, Manager
Proyek Koordinator Pengawasan dan Pekerja.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
VI. WORK SITE HAZARD & RISK ASSESSMENT
6.1 Perencanaan dan Program Kerja Proyek
Kontraktor harus mendefinisikan proyek yang akan dilaksanakan,

membreakdown proyek hingga menjadi serangkaian tugas yang mudah
dikelola, mudah memperoleh sumber daya yang dibutuhkan, dan membentuk
tim kerja untuk pelaksanaan proyek tersebutdan bernegosiasi tentang
perencanaan, manajemen kontrak serta pemecahan masalah yang terdapat
pada masing-masing item pekerjaan tersebut. Memotivasi pekerja agar
menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan pihak manajemen proyek
harus menetapkan tujuan akhir dari pekerjaan yang dilakukan, menetapkan
tujuan akhir dari pekerjaan yang dilakukan.Selalu menginformasikan
perkembangan pelaksanaan pekerjaan. Pihak kontraktor harus dapat mengenali
masalah atau resiko yang mungkin akan terjadi dan dapat meminimalkan
dampak terhadap resiko penyelesaian pekerjaan.
6.2 Tahapan Proyek
a. Pekerjaan Persiapan
- Mobilisasi Peralatan
Kontraktor harus mempersiapkan seluruh peralatan yang akan digunakan
di tempat kerja untuk melaksanakan pekerjaannya dan memperhitungkan
biaya pengangkutannya baik peralatan tersebut milik Kontraktor maupun
sewa ke area lokasi Depot LPG Makassar.
- Fit To Work
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengecekan kesehatan yang dilakukan
setiap hari. Program ini untuk memastikan semua pekerja yang dating
dalam keadaan kondisi fit untuk bekerja, sehat, bugar dan tidak dalam
kondisi sebaliknya misalnya sakit atau terpengaruh minuman dan obat-
obatan terlarang. Jika kondisi fit, maka diharapkan bias meminimalisir
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
kemungkinan terjadi kecelakaan kerja atau potensi hal-hal berbahaya

lainnya.
- Engineering Document
 Melakukan survey / pengukuran meliputi mengadakan pengukuran
letak serta ketinggian konstruksi, pembuatan patok patok beton/kayu
untuk keperluan pengukuran tersebut. Pengukuran harus dilakukan
dengan menggunakan Theodolite, waterpass, meteran atau peralatan
lain.
 Menyusun HSE Plan sesuai dengan lingkup pekerjaan sebagai syarat
CSMS serta mengadakan jaminan untuk Keselamatan & Kesehatan
Kerja (K3) semua pekerja proyek.
 Penyediaan alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis pekerjaan
seperti : safety shoes, safety helmet, safety gloves, wearpack, full
body harnest dan penyediaan obat – obatan (P3K) serta menyediakan
ala-alat pemadam kebakaran selama proyek berlangsung.
 Penyediaan alat angkut yang tersertifikasi layak pakai, sehingga
memiliki jaminan dapat beroperasi dengan aman.
 Melaksanakan pekerjaan pengurusan ijin-ijin yang diperlukan bagi
terlaksananya pekerjaan dengan pihak-pihak yang terkait yang
pelaksanaannya dikoordinasikan dengan pihak PT. PERTAMINA.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
b. Pekerjaan PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG

MAKASSAR.
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan – persyaratan minimum untuk
pekerjaan PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG
MAKASSAR. Material dan perlengkapannya yang akan disuplai oleh
penjual dan pabrikan harus memenuhi :
 Kondisi pesanan barang

 Gambar-gambar dan/atau lembaran data peralatan
 Spesifikasi peralatan
 Kode dan standar yang digunakan
 Kondisi khusus proyek tersebut
c. Pekerjaan Akhir
- Demonilisasi tenaga kerja, peralatan dan material ex-project
Demobilisasi meliputi menyiapkan dan memulangkan peralatan serta

tenaga kerja dari lokasi pekerjaan dimaksud dan dapat dilakukan
bertahap sesuai dengan kebutuhan baik peralatan tersebut milik
Kontraktor maupun sewa.
- Pelaporan akhir (teknis & HSE)
 Pekerjaan pembersihan terdiri dari pembersihan lokasi kerja dan

dokumentasi, serta memonitoring pelaporan HSE.
6.3 Job Health Safety Environment Analisys (JHSEA)
Terlampir….
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
SURAT PERNYATAAN
PERIJINAN MEMAKAI PERALATAN KERJA
Perihal : Pernyataan Perijinan Memakai Peralatan Kerja

Jabatan : Direktris
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV. ALIFINDO, selanjutnya disebut
“Perusahaan” yang beralamat di Jl. Gunung Lompobattang Lr. 83/12 berdasarkan
ketentuan dalam Akta perusahaan tersebut diatas, dengan ini menyatakan bahwa
sehubungan dengan keikutsertaan perusahaan kami sebagai peserta pelelangan
Pengadaan Barang & Jasa di lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO) untuk
pekerjaan “PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG
MAKASSAR”.
Bersama ini kami menyatakan bahwa semua peralatan kerja yang atas nama
CV. ALIFINDO dapat digunakan selama pekerjaan tersebut berlangsung.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
6.4 Data Peralatan Kerja
NO JENIS/MERK/TYPE KAPASITAS TAHUN NOMOR KONDISI JUMLAH KET.

I Peralatan/Perlengkapan
Kantor
2 Lapto HP - 2018 - Baik 3 Buah Milik

3 Printer Epson L3110 Folio 2018 - Baik 1 Buah Milik
4 Printer Epson WF 7511 A3 2014 - Baik 1 Buah Milik
II Peralatan/Perlengkapan
Lapangan
1 Mesin Bor - 2019 - Baik 2 Buah Milik

2 Mesin Gurindra - 2019 - Baik 2 Buah Milik
3 Mesin Potong - 2018 - Baik 1 Buah Milik
4 Alat Pertukangan - 2020 - Baik 5 Set Milik
5 Gerobak - 2020 Baik 5 Buah Milik
6 Mesin Las - 2020 - Baik 2 Buah Milik
7 Scaffolding - 2015 - Baik 40 Psg Milik
III Kendaraan
1 Mobil Minibus 8 Orang 2012 - Baik 1 Buah Milik

2 Sepeda Motor Honda 2 Orang 2016 - Baik 1 Buah Milik

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Lembar Data Keselamatan Material

1. Coating International
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Thinner International
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
KAWAT LAS ESAB

Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
DAFTAR BAHAN KIMIA YANG AKAN DIGUNAKAN
NO MATERIAL PABRIK NEGARA ASAL
1 CAT INTERNATIONAL INDONESIA
2 THINNER INTERNATIONAL INDONESIA
3 KAWAT LAS ESAB INDONESIA

Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
6.5 Penanganan Zat Kimia
PROSEDUR PENANGANAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Setiap kegiatan penanganan Bahan Kimia Berbahaya didalamnya sudah pasti

terkandung resiko bahaya potensial yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan
dampak kerugian yang serius.Baik dari sisi materi, moril dan social jika tidak
ditangani secara serius sesuai dengan prosedur K3.Untuk itu dipandang perlu
adanya penerapan K3 yang harus dilaksanakan dengan seksama dan terpadu
oleh Unit-unit kerja yang terlibat langsung dalam penangnanan Bahan Kimia
Berbahaya di tempat kerja. Penerapan K3 yang dimaksud adalah meliputi :
Perencanaan, Pelaksanaan, Perbaikan/Pembinaan dan Penanggulangan yang
bersifat darurat (emergency). Maksud dan tujuannya adalah :
1. Mencegah/menekan sekecil mungkin terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan

seperti Kebakaran, Keracunan, Peledakan, Penyakit akibat Kerja dan hal-hal
lain yang dapat merugikan Perusahaan, Karyawan, Masyarakat dan
Lingkungan.
2. Meningkatkan kwalitas Suber Daya Manusia atau Pekerja dibidang K3
khususnya bagi pekerja yang langsung terlibat dalam penanganan langsung
terhadap Bahan Kimia Berbahaya tersebut.
Untuk itu perlu kiranya dibuat Standarisasi K3 guna untuk dipahami dan
dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh semua Pekerja yang terkait dalam
setiap tahapan kegiatan penanganan Bahan Kimia Berbahaya sebagai berikut :
A. PROSES PENGADAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Petunjuk Pelaksanaan K3 :
1. Setiap pembelian/pengadaan bahan kimia berbahaya harus dicantumkan
dengan jelas di dalam lebar PP/PO tentang kelengkapan informasi bahan
berupa :
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
a. Labeling
b. Informasi dampak Bahaya
c. Informasi P3K , APD
2. Spesifikasi mutu kemasan/wadah harus tertulis dengan jelas dalam
lembaran PP/PO dengan memperhatikan Keamanan, Ketahan, Efektifitas
dan Efisiensi. Khusus dalam hal Botol/Bejana Bertekanan, harus
dicantumkan WARNA yang disesuaikan dengan jenis/golongan Gas. Dalam
hal ini bisa berpedoman pada Standart Internasional ” Global Harmoni
Syetem / GHS atau NFPA, UN, UMO,EEC dlsb ).
3. Setiap wadah Bahan Kimia Berbahaya harus dilengkapi dengan TANDA
RESIKO BAHAYA serta tindakan Pencegahan dan Penanggulangannya.
4. User /Pejabat yang mengajukan pembelian Bahan Kimia Berbahaya
berkewajiban melengkapi syarat-syarat K3. Bila spesifikasi dan syarat K3
yang dimaksud sudah cukup lengkap dan memenuhi standart K3, maka
pengajuan pembelian dapat diproses dan direalisasikan pengadaannya.
B. BONGKAR MUAT BAHAN KIMIA BERBAHAYA
1. Sebelum melaksanakan kegiatan bongkar muat Bahan Kimia Berbahaya,
Pengawas setempat harus menyiapkan kelengkapan administrasi sebagai
berikut :
a. Daftar bahan yang akan dibongkar
b. Prosedur kerja dan Perijinan
c. Daftar pekerja/buruh serta penanggung jawab
2. Perencanaan dan tindakan-tindakan K3 harus dilaksanakan sebaik-baiknya

sebelum dan sesudah melaksanakan bongkar muat.
3. Yakinkan bahwa para pekerja sudah mengetahui bahaya-bahaya yang ada
serta cara-cara pencegahan dan penanggulangannya dengan cara
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
memberikan Pengarahan dan penyuluhan K3 oleh pengawas setempat,

terutama bagi para pekerja baru.
4. Sarana pelindung Diri, Alat Pemadam yang sesuai dan perlengkapan P3K
harus disiapkan secukupnya dan digunakan sebagai mana mestinya.
5. Pengawas buruh berkewajiban memberikan pembinaan perbaikan kepada
setiap pekerja bila mengetahui atau menemui adanya
penyimpangan/pelanggaran peraturan K3 yang telah diberlakukan.
6. Pemasangan Rambu-rambu K3 meliputi Peringatan bahaya sesuai jenis,
golongan Bahan Kimia harus dipasang dengan jelas, mudah dibaca,
dimengerti dan terlihat oleh pekerja.
7. Setiap pekerja harus menghindari perbuatan/tindakan yang tidak aman
seperti :
a. Merokok ditempat yg terlarang
b. Tidak memakai APD yang disyaratkan
c. Mengerjakan pekerjaan yang bukan wewenang/dibidangnya
d. Bersendau gurau
e. Menolak perintah atasan dsb.
8. Setiap kecelakaan, Kebakaran, Peledakan termasuk kondisi berbahaya yang
tidak mungkin dapat diatasi sendiri, haruslah dilaporkan secepatnya kepada
atasan. Berikanlah keterangan yang benar kepada petugas Investigasi guna
memudahkan pengambilan langkah-langkah perbaikan selanjutnya agar
kasus yang sama tidak terulang kembali
9. P3K harus dilakukan dengan benar oleh yang berpengalaman kepada
pekerja yang mengalami kecelakaan. Segera hubungi Dokter atau tim medis
guna perawatan selanjutnya.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
C. PENYIMPANAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
1. Gudang tempat penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya harus dibuat
sedemikian rupa hingga aman dari pengaruh Alam dan Lingkungan
sekitarnya :
a. Memiliki system sirkulasi udara dan ventilasi yang cukup baik.
b. Suhu di dalam ruangan dapat terjaga konstan dan aman setiap saat.
b. Aman dari berbagai gangguan biologis ( Tikus, Rayap dll ).
2. Tata letak dan pengaturan penempatan bahan harus mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut :
a. Pemisahan dan pengelompokan untuk menghindari adanya bahaya
reaktivitas.
b. Penyusunan agar tidak melebihi batas maksimum yang dianjurkan
manufactur untuk menghindari roboh (ambruk) hingga tidak
mengakibatkan kerusakan dan mudah pembongkaran serta kelihatan
rapi.
c. Lorong agar tetap terjaga dan tidak terhalang oleh benda apapun, jika
perlu buatkan garis pembatas lintasan alat angkat dan angkut.
d. Khusus bahan dalam wadah silinder/tabung gas bertekanan agar
ditempatkan pada tempat yang teduh, tidak lembab dan aman dari
sumber panas seperti ( listrik, api terbuka dll ).
3. Program House Keeping harus dilaksanakan secara periodic dan
berkesinambungan yang meliputi : Kebersihan, Kerapihan dan Keselamatan.
4. Sarana K3 haruslah disiapkan dan digunakan sebagaimana mestinya.
5. Seiap pekerja yang tidak berkepentingan dilarang memasuki gudang
penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya dan setiap pekerja yang memasuki
gudang harus memakai APD yang disyaratkan.
6. Inspeksi K3 oleh pekerja gudang harus dilaksanakan secara teratur/periodic
yang meliputi pemeriksaan seluruh kondisi lingkungan, bahan, peralatan dan
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
system. Segera amankan/laporkan jika menemukan kondisi tidak aman

kepada atasan.
7. Pada setiap penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya harus dilengkapi dengan
LABELING ( Label isi, safety, resiko bahaya ) beserta uraian singkat
Pencegahan, Penanggulangan dan Petolongan Pertama.
8. Petugas gudang harus dilengkapi buku petunjuk/pedoman K3 yang berkaitan
dengan Penyimpanan BKB.
9. Setiap Pekerja dilarang makan dan minum ditempat penyimpanan Bahan
Kimia Beracun.
10. Tindakan P3K harus dilakukan oleh yang berpengalaman. Segera hubungi
dokter/tim medis atau bawa korban ke Rumah Sakit untuk mendapatka
perawatan lebih lanjut.
D. PENGANGKUTAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA

1. Sebelum melaksanakan pekerjaaan pengangkutan Bahan Kimia Berbahaya,
Pengawas/atasan berkewajiban menyampaikan informasi K3 serta resiko
bahaya yang ada pada setiap pekerja.
2. Hanya pekerja yang sudah mengerti tugas dan tanggung jawab serta adanya
rekomendasi dari atasannya dibenerkan menangani pekerjaan
pengangkutan Bahan Kimia Berbahaya.
3. Upaya prefentif, Pencegahan harus tetap dilakukan secara teratur berupa
pemeriksaan kelayakan peralatan kerja, kondisi muatan dan kondisi fisik
pekerja sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut.
4. Menaikkan dan menurunkan Bahan Kimia Berbahaya harus dilakukan
dengan hati-hati, jika perlu buatkan bantalan karet/kayu.
5. Perlengkapan K3 ( APD, APAR, P3K ) harus tersedia dalam kondisi siap
pakai di lokasi kerja.
6. Kapasitas angkut alat angkat dan angkut tidak diperbolehkan melebihi
kapasitas yang ada dan tidak boleh menghalangi pandangan
penegmudi/sopir.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
7. Pengemudi harus mengikuti peraturan lalu lintas yang ada dengan selalu
hati-hati dan waspada. Hindari tindakan tidak aman dan tetap disiplin dalam
mengemudikan kendaraan.
8. Jika kontak dengan Bahan Kimia Berbahaya, segera lakukan pertolongan
pertama pada si korban dengan benar. Hubungi dokter/tim medis untuk
penanganan selanjutnya.
9. Tanda labeling peringatan bahaya berupa tulisan, kode sesuai dengan resiko
bahaya yang ada harus terpasang dengan jelas di depan muatan, samping
kiri dan kanan, belakang muatan.
E. PENGGUNAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
1. Sebelum menggunakan Bahan Kimia Berbahaya harus diketahui terlebih
dahulu informasi bahayanya baik dari segi Kebakaran, Kesehatan,
Rekatifitas, Keracunan, Korosif dan Peledakan, serta cara-cara pencegahan
dan penanggulangannya.
2. Perencanaan dan penerapan K3 harus dilakukan dengan sebaik-baiknya
pada setiap pekerjaan penggunaan Bahan Kimia Berbahaya dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dengan factor resiko bahayanya,
APAR dan P3K harus disiapkan secukupnya dan digunakan sebagai
mana mestinya.
b. Kondisi kerja, lingkungan sudah dinyatakan aman oleh pihak yang
berwenang (Safety).
c. Peralatan kerja harus layak pakai.
d. Methode kerja/cara pelaksanaan kerja sudah aman dan efektif.
e. Kelengkapan administrasi sudah dipersiapkan (perijinan angkut, perintah
kerja, daftar pekerja dsb).
3. Selama berlangsungnya kegiatan penggunaan Bahan Kimia Berbahaya
hindari tindakan yang tidak aman. Usahakan bekerja sesuai dengan SOP.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
4. Bila pekerjaan tersebut belum selesai dan pelaksanaannya diatur secara

shift maka, setiap serah terima tugas dan tanggung jawab harus dilakukan
dengan sebaik-baiknya. Situasi dan kondisi kerja menyeluruh harus
dilaporkan dengan jelas terutama kondisi kerja yang kurang aman dan perlu
penanganan yang intensif.
5. Bila pekerjaan telah selesai, amankan dan bersihkan alat-alat kerja,
lingkungan kerja, wadah sisa-sisa bahan dsb agar segera dibersihkan
sampai betul-betul kondisi keseluruhan sudah aman.
6. Lakukan tindakan P3K dengan segera jika terjadi kecelakaan hubungi tim
medis/dokter untuk penanganan lebih lanjut.
F. PEMBUANGAN LIMBAH B3
Guna mendukung usaha dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari

polusi, polutan dari limbah Bahan Kimia Berbahaya, dimana limbah tersebut
diupayakan tidak akan merugikan masyarakat luas. Maka petunjuk
pembuangan limbah dibawah ini harus diketahui dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya oleh seluruh pekerja :
1. Setiap limbah baik itu karena rusak, purging, kadaluarsa, maupun sisa hasil
proses yang tidak digunakan lagi harus dibuang pada saluran khusus yang
telah disiapkan untuk itu.
2. Jika limbah Bahan Kimia tersebut ASAM dan BASA yang berbahaya harus
dinetralkan terlebih dahulu sebelum dibuang, sedangkan untuk zat-zat logam
berbahaya harus diendapkan dahulu hingga buangan betul-betul aman tidak
melebihi NAB.
3. Limbah berupa hasil sisa GAS yang mudah terbakar dalam jumlah besar
harus dibakar dengan cara yang terkendali dilakukan di Buningpit.
4. Semua wadah/kemasan bekas Bahan Kimia Berbahaya harus
dibakar/ditanam sesuai petunjuk pejabat yang berwenang untuk itu.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
5. Membuang limbah berbahaya dengan cara manual harus menggunakan

APD yang sesuai. Hati-hati terhadap bahaya percikan, jatuh, terpeleset,
tersiram dlsb.
Panduan Penggunaan APD Dalam Menangani Bahan Kimia
Suatu bahaya kesehatan akan timbul bila seseorang kontak dengan sesuatu
yang dapat mengakibatkan gangguan atau kerusakan bagi tubuh dengan
pajanan berlebih, salah satunya adalah bahan kimia. Resiko kesehatan dapat
timbul dari pajanan berbagai bahan kimia yang memiliki sifat beracun dan
berbahaya.
Bahan kimia berbahaya dapat berbentuk padat, cairan, uap, gas, debu, asap
atau kabut dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara utama, yakni :
 Inhalasi (menghirup)
 Pencernaan (menelan)
 Penyerapan ke dalam kulit ( kontak kulit), biasanya melalui tangan dan
wajah
Maka dari itu, mengontrol bahaya pada sumbernya adalah cara terbaik untuk
melindungi para pekerja. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah atau
mengurangi bahaya bahan kimia di area kerja semaksimal mugkin.
Adapun pemilihan penggunaan APD yang tepat untuk penangan bahan kimia
berupa cat dan thinner adalah :
1. Pakaian Pelindung / Wearpack

2. Pelindung Tangan / Safety Gloves
3. Pelindung Kaki / Safety Shoes
4. Pelindung Mata / Safety Goggles
5. Pelindung Wajah
6. Pelindung Pernafasan / Masker
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Dengan memperhatikan JUKLAK penanganan Bahan Kimia Berbahaya diatas

diharapkan segala kegiatan yang melibatkan pekerja dalam menangani Bahan
kimia Berbahaya bisa terhindar dari Kecelakaan, Peledakan dan Penyakit
akibat kerja.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
6.7 DAFTAR ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
No NAMA PERALATAN JUMLAH SATUAN KONDISI

O
1 Safety Helmet 10 Buah Baik
2 Wearpack 10 Buah Baik
3 Safety Shoes 10 Pasang Baik
4 Sarung Tangan Kain 20 Bal Baik
5 Masker 10 Dus Baik
6 Masker Respirator 5 Buah Baik
7 Sepatu Boot Karet 10 Pasang Baik
8 Safety full body harnest 5 Set Baik
9 Topeng las 2 Buah Baik
10 Sarung tangan las 2 Pasang Baik
11 Rompi dada 2 Buah Baik
12 Kaca mata las 5 Buah Baik
13 Life jacket 5 Pcs Baik

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
6.8 DAFTAR PERALATAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
No. Nama Peralatan Jumlah Kondisi
1. APAR 2 Buah Baik
2. Fire Hydrant Gedung 1 Buah Baik
3. Fire Alarm 1 Buah Baik
4. Karung Goni 5 Buah Baik
5. Sarung Tangan Anti Api 2 Pasang Baik
6. Helm Pemadam 2 Buah Baik
7. Masker Gas / Respirator 2 Buah Baik
8. P3K 1 Set Baik

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
VII. TRANSPORT SAFETY MANAGEMENT

Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
CHECK LIST KENDARAAN
Jenis Kendaraan : Pick Up

No. Polisi : DD 8531 IM
Tanggal Pemeriksaan : ………………….
Pemeriksa : ………………….
No. Bagian Yang Diperiksa Kondisi Rencana Tindak Lanjut
1 Lampu Jalan
2 Lampu Jauh
3 Lampu Sein
4 Kelengkapan Flame Trap
5 Kondisi Ban
6 Voltage Aki
7 Kondisi Air Radiator
8 Terakhir Service Oli
9 Pengujian Rem Kaki
10 Pengujian Rem Tangan
11 Kotak P3K
_____________,________2020
Pemeriksa
(____________________)
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
CHECK LIST KENDARAAN
Jenis Kendaraan : Sepeda Motor

No. Polisi : DD 5692 SD
Tanggal Pemeriksaan : ………………….
Pemeriksa : ………………….
No. Bagian Yang Diperiksa Kondisi Rencana Tindak Lanjut
1 Lampu Jalan
2 Lampu Jauh
3 Lampu Sein
4 Kondisi Ban
5 Voltage Aki
6 Kondisi Air Radiator
7 Klakson
8 Kaca Spion
9 Terakhir Service Oli
10 Pengujian Rem Cakram
11 Pengujian Rem Tangan
_____________,________2020
Pemeriksa
(____________________)
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
VIII. PROSEDUR OPERASI & STANDARD KESELAMATAN
8.1 Prosedur kerja
Ada beberapa tahapan prosedur kerja pada pekerjaan ini antara lain :
a. Prosedur Bekerja untuk Pekerjaan Kelistrikan

Tujuan :
Prosedur bekerja untuk pekerjaan kelistrikan ini bertujuan untuk melindungi
tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya
tgangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan,
serta memberikan pedoman/petunjuk Keselamatan dan kesehatan kerja
kepada pengurus, pegawai pengawas dan ahli K3 mengenai langkah-
langkah yang harus dilakukan pada pekerjaan kelistrikan guna mencegah
terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja, menekan
kerugian karena peledakan, kebakaran dan klaim kesehatan lainnya.
Prosedur :
Prosedur keselamatan saat bekerja dengan peralatan listrik adalah sebagai
berikut :
1. Cek peralatan Anda apakah sesuai dan memenuhi standar
2. Gunakan equipment bertegangan rendah sedapat mungkin
3. Jika menggunakan 230 volt, gunakan peralatan ELCB
4. Cek peralatan Anda apakah masih valid sticker Portable Appliance Test
(PAT)-nya
5. Cek power point, three pin plug dalam keadaan bagus
6. Cek kabel-kabel di lantai jangan sampai menyebabkan tripping hazard
Adapun prosedur keselamatan saat bekerja dengan Electrical Equipment,

Mesin-mesin dan Instalasinya antara lain :
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
1. Perencanaa yang matang : pemilihan peralatan-peralatan yang tepat

sebelum mulai bekerja
2. Dikerjakan oleh orang yang kompeten
3. Gunakan equipment yang standar dan sesuai

Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
b. Prosedur Bekerja Di Dalam Ruang Terbatas

Tujuan :
Prosedur bekerja di dalam ruang terbatas ini bertujuan untuk memberikan
pedoman/petunjuk Keselamatan dan kesehatan kerja kepada pengurus,
pegawai pengawas dan ahli K3 mengenai langkah-langkah yang harus
dilakukan pada pekerjaan di dalam ruang terbatas (confined spaces) guna
mencegah terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja serta
menekan kerugian karena peledakan, kebakaran dan klaim kesehatan
lainnya.
Prosedur :
Tahap Persiapan:
Adapun urutan dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut :
1. Sebelum bekerja pastikan anda mengecek kondisi tubuh ke klinik, untuk
memastikan kondisi anda dalam keadaan baik.
2. Identifikasi bahaya serta mitigasinya dengan membuat Job Safety
Analysis (JSA) dan Surat Ijin Kerja Aman (SIKA).
3. Cek kandungan gas yang ada dalam Confined Space dan jangan masuk
jika belum dinyatakan aman.
4. Siapkan peralatan pendukung jika diperlukan untuk memasuki area
Confined Space seperti SCBA, Gas Detector dan Blower. Cek selalu
kondisi oksigen yang terdapat pada tabung SCBA.
5. Pastikan area yang akan dimasuki telah terisolasi dengan menerapkan
blind system dan LOTO.
6. Lakukan safety breafing sebelum melakukan pekerjaan.
Ketika Bekerja :
Prosedur yang harus dilakukan dalam bekerja adalah sebagai berikut :
1. Ketika bekerja di Confined Space, pastikan minimal ada 1 orang yang

berjaga di luar untuk mengawasi para pekerja.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
2. Letakkan ID badge anda di control board yang telah tersedia di luar man
way jika ingin masuk ke dalam Confined Space.
3. Selalu cek kandungan gas dan temperature dalam Confined Space.
4. Selalu cek kondisi oksigen pada peralatan bantu pernafasan anda

(breathing apparatus).
5. Lakukan istirahat, setelah anda memasuki Confined Space maksimum 1

jam sekali.
Setelah Bekerja :
Prosedur setelah melakukan pekerjaan Confined Space adalah sebagai

berikut :
1. Pastikan anda membersihkan kembali lokasi kerja anda, pastikan sudah

tidak ada personel dan barang yang tertinggal di dalam.
2. Laporkan kepada Supervisor Area, untuk melepas prosedur blind system

dan LOTO sekaligus menutup ijin kerja.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
c. Prosedur Pengelasan
Tujuan :
Prosedur pengelasan ini disusun dengan tujuan agar dapat menghasilkan
pengelasan yang baik dan benar.
Prosedur :
Cara pengelasan yang baik dan benar antara lain :
1. Bersihkan bahan yang akan dilas. Gunakan palu untuk membersihkan
kerak pada permukaan area yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk
hasil yang maksimal.
2. Letakkan bahan yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan.
Baik itu menggunakan meja kerja atau hanya meletakkannya di lantai.
Atur kerapan antara dua bahan. Gunakan klem jika diperlukan.
3. Letakkan masa mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan dilas.
Masukka elektroda pada panel penjepit elektroda di mesin las. Pasang
kemiringan elektroda menyesuaikan dengan posisi bahan. Biasanya
sudah ada tempat khusus kemiringan elektroda pada tang penjepit
elektroda. Baik itu tega lurus 90° , 30° atau 40°.
4. Setelah bahan siap untuk dilas, perlahan dekatkan ujung elektroda pada
bahan yang akan dilas.
5. Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat
mempengaruhikualitas pengelasan. Jika jarak terlalu jauh, akan timbul
percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses pengelasanpun akan tidak
sempurna dan tidak akan cukup jarak untuk tempat lelehan elktroda.
Jarak yang baik adalah seperdelapan dari tebal elektroda.
6. Dengan menggunakan masker pelindung atau kacamata las, anda dapat
memperhatikan bagian elektroda yang sudah mencair yang menyatukan
antara dua bahan yang dilas tersebut. Perlahan gerakkan elektroda ke
sepanjang area yang dilas.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
7. Hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat permukaan
yang dilas berbentuk seperti gelombang rapat dan teratur menutup
sempurna bagian yang dilas.
8. Setelah selesai, bersihkan kerak yang menutupi bagian yang dilas
dengan menggunakan palu. Periksa kembali apakah terdapat bagian
yang belum sempurna. Jika belum sempurna, ulangilah bagian yang
belum tersatukan dengan baik tersebut. Pada beberapa kasus, bahan
yang sudah dilas harus di gerinda lagi jika pengelasan tidak sempurna.
Namun jika tidak terlalu fatal, kita cukup mengelas bagian yang belum
terlas secara sempurna tersebut.
d. Prosedur Pemotongan Besi

Tujuan :
Prosedur pemotongan besi ini disusun dengan tujuan agar pada saat
proses pemotongan besi dapat dihasilkan potongan yang sesuai dengan
ukuran dan bentuk yang diinginkan baik pemotongan dengan blender
potong, gerinda maupun dengan gergaji.
Prosedur :
Pemotongan besi dengan menggunakan blender potong :
 Siapkan material yang akan dipotong.
 Ukur material yang akan dipotong dengan ukuran yang telah ditentukan.
 Tempatkan blender potong pada tempat yang jauh dari material yang
akan dipotong.
 Pasang regulator oksigen dan regulator elpiji pada masing-masing
tabung.
 Periksa tekanan pada presur regulator oksigen dan elpiji untuk
memastikan ada tidaknya isi kedua tabung tersebut.
 Periksa kedua selangnya jangan ada yang bocor.
 Nyalakan blender potong dan potong material sesuai dengan ukuran
yang telah ditentukan.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
 Setelah selesai memotong material, matikan blender dan buka kedua

regulator dari tabungnya.
 Rapikan selang dan kedua tabungnya.
e. Prosedur Pengoperasian Peralatan Kerja

Tujuan :
Prosedur pengoperasian peralatan kerja disusun dengan tujuan agar pada
saat pengoperasia alat tersebut baik yang elektrik maupun manual dapat
dimengerti sehingga tidak terjadi kesalahan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan.
Prosedur :
 Pastikan bahwa yang menggunakan peralatan kerja harus orang yang
berkompeten.
 Pada saat pengoperasian peralatan harus menggunakan alat pelindung
diri sesuai dengan pekerjaannya.
 Gunakan peralatan sesuai dengan instruksi kerja dari peralatan
tersebut.
 Sebelum digunakan periksalah peralatan tersebut apakah masih aman
dan layak untuk digunakan.
 Perawatan dan pemeliharaan peralatan harus dilakukan secara
sistimatis. Semua peralatan harus dibersihkan dari kotoran setelah
pemakaian serta diinspeksi secara teratur dan bila rusak harus
diberikan tanda segera diperbaiki atau diganti.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
● Cara Menggunakan Alat Handsaw Machine
1. PERSIAPAN PEMAKAIAN ALAT

a. Siapkan Alat Mesin Potong Handsaw dan Kabel power supply.
b. Pastikan semua dalam keadaan bersih dan siap dipakai.
c. Pastikan TIDAK ADA tanda bahwa alat dalam perbaikan/ sedang tidak bisa
dipakai.
2. PENGECEKAN KABEL POWER SUPLAI SEBELUM DIPAKAI

a. Cek dan pastikan bahwa kondisi semua alat belum diaktifkan.
b. Cek apakah ada parts atau bagian mesin yang kendor atau terkelupas.
c. Pastikan kembali bahwa pengunci pisau potong terkunci dan tidak kendor.
3. PEMAKAIAN ALAT
a. Setelah semua dipastikan bekerja dengan baik dan benar, sambungkan
kabel power suplai dari mesin potong.
PASTIKAN TOMBOL POWER DI POSISI OFF SEBELUM SAMBUNG
KABEL
b. Letakkan kayu yang akan dipotong sesuai dengan ukurannya di atas meja
pemotong dan pastikan bahwa tidak ada bagian alat atau kayu yang
posisinya tidak aman.
c. Pegang dengan menggunakan tangan kanan, bagian genggam gerakan
mesin potong sementara mata tetap memperhatikan titik jatuh pertama mesin
potong.
d. Dengan telunjuk tangan kanan, tekan tombol ON sehingga mesin potong
berputar.
HATI-HATI JANGAN SAMPAI LENGAH DALAM MENGGUNAKAN MESIN
e. Sambil telunjuk tangan kanan tetap menekan tombol ON, maka dorong
secara perlahan agar mesin handsaw bergerak memotong atau membelah
obyek potong (kayu/ triplek).
f. Setelah terpotong sempurna, maka matikan mesin dengan melepaskan
tekanan telunjuk tangan kanan.
g. Ulangi langkah 3.b sampai 3.f untuk pemotongan selanjutnya.
4. SETELAH PEMAKAIAN
a. Setelah semua pekerjaan selesai, maka pastikan bahwa tombol di posisi
OFF dan mesin dalam kondisi mati / berhenti.
b. TIDAK DIBENARKAN MENYIMPAN/ MENARUH/ MEMBIARKAN MESIN
POTONG HANDSAW TERGELETAK DENGAN KABEL POWER SUPLAI
TERSAMBUNG.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
5. CATATAN KESELAMATAN
a. Kelalaian prosedur di atas dapat menyebabkan kecelakaan bagi diri sendiri
dan orang lain.
b. Kelalaian pemakaian dan penyimpanan dapat mengakibatkan kecelakaan
bagi diri sendiri dan orang lain.
c. Bagian badan yang terkena mesin ini akan langsung terpotong dan tidak
akan bias disambung kembali.
● Cara Menggunakan Mesin Potong Portable

1. PERSIAPAN PEMAKAIAN ALAT
a. Siapkan Alat Mesin Potong Portable dan Kabel power supply.
b. Pastikan semua dalam keadaan bersih dan siap dipakai.
c. Pastikan TIDAK ADA tanda bahwa alat dalam perbaikan/ sedang tidak bisa
dipakai.
2. PENGECEKAN KABEL POWER SUPLAI SEBELUM DIPAKAI

a. Cek dan pastikan bahwa kondisi semua alat belum diaktifkan.
b. Cek apakah ada parts atau bagian mesin yang kendor atau terkelupas.
c. Pastikan kembali bahwa pengunci pisau potong terkunci dan tidak kendor.
3. PEMAKAIAN ALAT
a. Setelah semua dipastikan bekerja dengan baik dan benar, sambungkan
kabel power suplai dari mesin potong.
PASTIKAN TOMBOL POWER DI POSISI OFF SEBELUM SAMBUNG KABEL
b. Letakkan kayu yang akan dipotong sesuai dengan ukurannya di atas meja
pemotong dan pastikan bahwa tidak ada bagian alat atau kayu yang
posisinya tidak aman.
c. Pegang dengan menggunakan tangan kanan, besi pengontrol gerakan mesin
potong sementara mata tetap memperhatikan titik jatuh pertama mesin
potong.
d. Dengan tangan kiri, tekan tombol ON sehingga mesin potong akan berputar.
HATI-HATI JANGAN SAMPAI LENGAH DALAM MENGGUNAKAN MESIN.
e. Setelah tangan kiri menekan tombol ON, maka tangan kiri memegang kayu
diposisi yang aman untuk menahan kayu bergerak saat pemotongan.
f. Potong kayu secara perlahan dengan menggerakkan / menekan besi
pegangan ke arah bawah sehingga mata pemotong memotong kayu secara
perlahan-lahan.
g. Setelah terpotong sempurna, maka matikan mesin dengan menekan tombol
OFF dengan tangan kiri dan tunggu sampai mesin berhenti berputar.
h. Ulangi langkah 3.b sampai 3.g untuk pemotongan selanjutnya.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
4. SETELAH PEMAKAIAN
a. Setelah semua pekerjaan selesai, maka pastikan bahwa tombol di posisi
OFF dan mesin dalam kondisi mati / berhenti.
b. TIDAK DIBENARKAN MENYIMPAN/ MENARUH/ MEMBIARKAN KAYU
DIBAWAH MESIN PEMOTONG PORTABLE TANPA ADA KEPENTINGAN
UNTUK POTONG.
5. CATATAN KESELAMATAN
a. Kelalaian prosedur di atas dapat menyebabkan kecelakaan bagi diri sendiri
dan orang lain.
b. Kelalaian pemakaian dan penyimpanan dapat mengakibatkan kecelakaan
bagi diri sendiri dan orang lain.
c. Bagian badan yang terkena mesin ini akan langsung terpotong dan tidak
akan bias disambung kembali.
INGAT !!!!!!!
SEKALI TERPOTONG, MAKA TANGAN ANDA TIDAK AKAN KEMBALI

KESELAMATAN ADALAH YANG UTAMA, JANGAN SIA-SIAKAN ANGGOTA
BADAN ANDA DAN ORANG LAIN DENGAN MELUPAKAN PROSEDUR INI

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
8.2 PROSEDUR PENGGUNAAN APAR
Menggunakan alat pemadam api sangatlah mudah dan siapa saja dapat
melakukannya. Hanya dengan mengikuti langkah-langkah mudah berikut ini :
 Tarik/lepas pin pengunci tuas APAR / tabung pemadam
 Pegang selang dan arahkan selang ke titik pusat api
 Posisi berdiri searah dengan arah mata angin dan arahkan nozzle ke pusat
titik api
 Tekan tuas atau squeeze untuk mengeluarkan isi APAR
 Semprot nozzle yang dipegang kearah kiri dan kanan api, agar media yang
disemprotkan merata hingga api padam
 Apabila api sudah dipadamkan, buka semua pintu dan buka jendela agar
supaya udara segar masuk.
Perhatikan Faktor Penting Dalam Pemadaman :
1. Arah angin
2. Jenis benda yang terbakar
3. Volume benda yang terbakar
4. Berapa lama telah terbakar
5. Situasi, kondisi dan lingkungan
6. Keselamatan diri : Peralatan dan perlengkapan yang digunakan seperti kain

pelindung, selimut api dll.
Perhatikan Faktor Penting dalam Pemadaman :
1. Situasi, kondisi dan lingkungan
2. Keselamatan diri :
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
 Peralatan dan perlengkapan yang digunakan seperti kain pelindung,

selimut api dll.
 Asap tebal akibat proses kebakaran
 Kemungkinan terjadinya ledakan
 Kemungkinan terjadinya radiasi
Sikap dan Tindakan Dalam Pemadaman Kebakaran
 Harus selalu disertai resque operator (fire marshall)
1. Tegas dan disiplin
2. Yakin akan kemampuan diri
3. Tenang, waspada, tanggap akan situasi
4. Kompak dalam kerja sama (team work)
5. Cepat bertindak dan efisien
 Perlu latihan secara rutin

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
8.3 PROSEDUR PENGGUNAAN APD
Alat Peelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan

oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari adanya
kemungkinan potensi bahaya atau kecelakaan kerja.
Pemakaian alat pelindung diri pada saat bekerja sangatlah penting

untuk menjaga keselamatan pekerja dari resiko kecelakaan, Pemasangan
Instalasi Jockey Pump Di Depot LPG Makassar memiliki resiko High, karena
itu ada beberapa jenis alat pelindung diri yang harus digunakan sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia , antara
lain:
1. Alat Pelindung Kepala / Safety Helmet
Sebelum anda menggunakan alat safety atau helm yang khusus digunakan
dalam berbagai pekerjaan berisiko dapat anda ketahui sebagai berikut.
 Sebelum anda memakai safety helm sebelumnya anda wajib melihat dulu
apakah helm yang akan anda gunakan aman atau tidak. Dan tentunya
berfungsi dengan baik atau tidak, helm yang sesuai standar pastinya
dilengkapi busa di dalam helm, tidak ada retakan serta tali pengunci helm
juga berfungsi dengan baik.
 Pastikan helm yang anda gunakan sesuai dengan kepala anda yaitu tidak
terlalu kecil dan tidak terlalu besar, hal ini sangat berpengaruh terhadap
aktivitas anda nantinya.
 Setelah itu ketika anda memakai helm tersebut usahakan sesuai dengan
kepala anda yang artinya tidak terlalu ke atas dan juga tidak terlalu ke
bawah. Supaya pekerjaan anda tidak terganggu oleh alat safety helm
tersebut.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Fungsi Safety Helmet adalah untuk melindungi kepala dari benturan,

terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras yang
melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan
bahan-bahan kimia, jasad renik (mikro organisme) dan suhu yang ekstrim.
Type yang digunakan adalah Sesuai Standar ANSI Z89.1-2014 Dan CSA Z94.1
2. Alat Pelindung Mata / Safety Glasses

Kacamata pengaman sangatlah diperlukan karena kacamata pengaman
merupakan salah satu hal yang teramat penting dalam sebuah kegiatan
khusus, salah satunya adalah kegiatan dalam pekerjaan berat. Cara
pemakaiannya juga cukup mudah yaitu hanya dengan mengutamakan kaca
tidak miring dan tentunya diletakan dengan pas. Hal ini bertujuan supaya
mata benar-benar aman terlindungi dari berbagai jenis bahaya yang akan
datang.
Fungsi Safety Glasses adalah untuk melindungi mata dari paparan bahan
kimia berbahaya, paparan partikel-partikel yang melayang di udara, percikan
benda-benda kecil, panas, atau uap panas, radiasi gelombang
elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak mengion, pancaran
cahaya.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Type yang digunakan adalah yang bening atau berwarna (Safety Spectacles)
3. Alat Pelindung Telinga / Ear Plug

Alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi
alat pendengaran terhadap kebisingan atau tekanan.
Fungsi Ear Plug adalah untuk melindungi alat pendengaran yaitu telinga dari
intensitas suara yang tinggi. Dengan menggunakan Ear Plug, intensitas
suara dapat dikurangi hingga 10 – 15 dB.
Type yang digunakan adalah SNI
4. Alat Pelindung Pernafasan / Masker

Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya adalah alat pelindung
yang berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara
menyalurkan udara bersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan
kimia, mikro-organisme, partikel yang berupa debu, kabut (aerosol), uap,
asap, gas/ fume, dan sebagainya.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Type yang digunakan adalah ANSI Z88.7-2001
5. Alat Pelindung Tangan / Safety Glove

Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang berfungsi
untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, suhu panas,
suhu dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik, bahan
kimia, benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat patogen (virus, bakteri)
dan jasad renik.
Type yang digunakan adalah SNI, EN388-2003, ANSI/ISEA 105-2005
6. Alat Pelindung Kaki / Safety Shoes

Tentunya sepatu pelindung sangat penting digunakan untuk anda yaitu
dalam melindungi bagian kaki anda, sepatu pelindung ini tentunya tidak
sembarangan dalam memakainya, perlu hal khusus yang harus diperhatikan
dalam penggunaan safety shoes yaitu salah satunya adalah masukan semua
celana anda kedalam sepatu tersebut, serta gunakan kaos kaki dengan baik
supaya kaki anda tidak lecet dan tergores oleh sepatu pelindung anda. Hal
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
yang teramat penting adalah lihatlah dalam sepatu yang mana sepatu
tersebut bersih atau tidak, jangan sampai kaki anda jadi bau gara-gara
sepatu yang anda gunakan ternyata kotor.
Fungsi Safety Shoes adalah untuk melindungi kaki dari tertimpa atau
berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena
cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena
bahan kimia berbahaya dan jasad renik, tergelincir.
Type yang digunakan adalah SNI, ASTM F 2413-2005
7. Pakaian Pelindung Diri / Wearpack

Pakaian ini tentunya sangat berguna untuk melindungi diri seseorang dari hal
yang tidak diinginkan, cara penggunaan pakaian ini juga harus benar dan
sesuai standar sesuai dengan fungsi dan dimana mereka bekerja. Jas hujan
juga termasuk alat atau pakaian pelindung diri, pakaian anti peluru juga sama
dapat melindungi diri. Salah satunya adalah pakaian pelindung diri yang
berhubungan dengan medis yaitu seperti halnya yang harus anda ketahui
bahwa pakaian tersebut bersifat steril, sebelum anda menggunakan pakaian
tersebut usahakan anda menggunakan sarung tangan terlebih dahulu,
bagian luar steril dan bagian dalam non steril. Gunakan dengan sistem
menyentuh bagian dalam baru bagian luar, masukan tangan anda secara
bersamaan dan tentunya anda membutuhkan asisten untuk ha ini, pakaian
pelindung diri ini yang terdapat tali terletak dibelakang dan yang depan polos
tanpa tali.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Fungsi Wearpack adalah untuk melindungi tubuh pekerja dari kotoran atau
debu, percikan logam, cairan bahaya dan bahaya lainnya dalam setiap jenis
pekerjaan. Selain memiliki fungsi melindungi tubuh pekerja, wearpack
berfungsi juga sebagai identitas. Dengan menggunakan wearpack sebagai
seragam pekerja, anda akan dengan mudah mengenali posisi mereka, selain
itu juga dapat menambahkan identitas lain seperti logo ataupun nama
perusahaan. Dengan pentingnya fungsi wearpack tersebut, tentu anda
menyadari pentingnya penggunaan wearpack terutama dalam pekerjaan
yang memang beresiko bahaya.
Type yang digunakan adalah SNI
(Safety Man / Pengawas Palangan) (Pekerja)
8. Alat Pelindung Jatuh Perorangan / Safety Harness

Tentunya hal tersebut memang menjadi salah satu hal yang sangat utama
dimana tali pengaman yang digunakan ini merupakan tali pengaman khusus
contohnya bagi mereka yang suka melakukan panjat tebing. Hal ini karena
memang tali pengaman sangat diperlukan, hal yang utama dalam
menggunakan tali pengaman adalah anda harus melihat dulu apakah ada
bekas sobek dan disambung serta lihat kunci pada sebuah tali pengaman,
apakah cukup meyakinkan anda atau tidak. Apabila anda memasang
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
usahakan anda memasang dengan sistem yang benar-benar sesuatu

standar dan bukan asal-asalan tentunya.
Fungsi Safety Harness adalah untuk membatasi gerak pekerja agar tidak
masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja
berada pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun
tergantung dan menahan serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak
membentur lantai dasar. Pekerjaan yang mengharuskan memakai APD ini
adalah pekerjaan dengan ketinggian ± 1,8 meter di atas permukaan.
Type yang digunakan adalah ANSI 2.539.1
9. Pelampung / Life Vest

Fungsi Pelampung adalah untuk melindungi pengguna yang bekerja di atas
air atau dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau
mengatur keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi
tenggelam (negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Type yang digunakan adalah United States Coast Guard (USCG)

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
8.4 Prosedur Penggunaan P3K
Tujuan utama pertolongan adalah untuk :
• Mempertahankan penderita tetap hidup

• Membuat keadaan penderita tetap stabil
• Mengurangi rasa nyeri, ketidak-nyamanan dan rasa cemas
Sangat penting untuk mengetahui tahap - tahap pemberian pertolongan

pertama, terutama pada keadaan yang membahayakan jiwa. Misal dimana
denyut jantung dan pernapasan telah berhenti, pendarahan, tersedak,
tenggelam, tersengat aliran listrik, dan keracunan. Idealnya, pemberi
pertolongan pertama sebaiknya pernah mengikuti kursus cara – cara
pertolongan pertama. Tetapi setiap orang, baik telah mengikuti kursus atau
belum, seharusnya berusaha untuk memberikan pertolongan pertama pada
kasus gawat darurat dimana jiwa penderita terancam.
Tahapan–tahapan penting dalam P3K pada keadaan gawat darurat, berikan

pertolongan pertama dengan urutan sebagai berikut :
(Ingat bila pernapasan berhenti dalam 2-3 menit akan terjadi kerusakan otak
dan dalam 4-6 menit akan terjadi kematian)
1. Bila mungkin, minta orang lain untuk memanggil dokter / ambulan,

sementara anda melakukan pertolongan pertama.
2. Periksa pernapasan. Bila berhenti, segera mulai dengan pernapasan

(resusitas) mulut ke mulut. Prioritas utama adalah mengusahakan penderita
bernapas kembali kecuali pada penderita kasus tersedak.
3. Periksa adanya pendarahan hebat. Bila ada, hentikan pendarahan.
4. Bila menduga adanya cedera tulang belakang, jangan merubah posisi

penderita. (Cedera tulang belakang bisa terjadi bila penderita jatuh dari
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
tempat tinggi, kecelakaan lalu lintas yang serius, atau mengalami rasa kebal
/ hilang rasa / tidak bisa menggerakkan anggota tubuh atas ataupun bawah).
5. Bila penderita pingsan tetapi pernapasan normal tanpa cedera tulang

belakang, baringkan dalam posisi istirahat.
6. Jangan meninggalkan penderita sebelum petugas medis datang. Bila anda

sendirian dan tidak mungkin memanggil petugas medis, tetapi tidak ada
cedera tulang belakang dan keadaan penderita cukup stabil, bawa penderita
ke unit gawat darurat di rumah sakit / Puskesmas terdekat.
Resusitas jantung paru – paru (Cardiopulmonary Resuscitation/CPR)

Ini adalah langkah – langkah penyelamatan jiwa seseorang dimana denyut
jantung telah berhenti. CPR adalah kombinasi dari masase jantung dari luar dan
resusitasi mulut ke mulut. Untuk melakukan CPR dengan seharusnya Anda
sudah mengikuti latihan sehingga berkurang kemungkinan Anda melakukan
kesalahan yang malah bertambah cedera pada penderita. Instruksi di bawah ini
adalah untuk penyegaran kembali :
Apa yang bisa dilakukan penolong

1. Berlutut di samping penderita.
2. Letakkan dasar telapak tangan pada dasar telapak tulang dada, dan
tumpangkan dasar telapak tangan Anda yang lain di atas telapak tangan
yang pertama. Jari – jari tangan jangan menyentuh dada.
3. Dengan lengan yang lurus, condongkan badan ke muka sehingga bahu
Anda di atas tulang dada penderita.
4. Tekan tulang dada ke bawah sampai 4-5 cm pada orang dewasa.
5. Dengan kedua tangan tetap di dada penderita, condongkan badan ke
belakang dan biarkan tulang dada penderita kembali ke posisi normal.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
2. Penanganan terhadap pendarahan

a. Tekanan langsung. Yaitu menekan bagian yang berdarah tepat di atas
luka, umumnya pendarahan akan berhenti setelah 5-15menit, beri
penutup luka yang tebal pada tempat pendarahan. Bila belum berhenti
dapat ditambah dengan penutup lain namun tanpa melepas penutup
pertama.
b. Elevasi yang dilakukan bersamaan dengan tekanan langsung. Caranya,
yaitu meninggikan anggota badan yang berdarah lebih tinggi daripada
jantung. Namun hal ini hanya dapat dilakukan pada pendarahan didaerah
alat gerak saja.
c. Immobilitasi dengan atau tanpa pembidaian atau torniket.
3. Penanganan terhadap beberapa luka bakar

a. Luka bakar listrik
 Lakukan penilaian dini
 Periksa dan cari luka bakar di daerah listrik masuk dan tempat listrik
keluar
 Tutup luka dengan penutup luka steril dan kering
 Atasi syok bila ada
 Rujuk ke fasilitas kesehatan
b. Luka bakar inhalasi
Luka bakar inhalasi merupakan luka bakar yang terjadi karena
menghirup udara panas, asap, atau bahan beracun yang masuk ke
saluran nafas. Penanganannya antara lain :
 Pindahkan penderita ke tempat aman
 Beri oksigen, bila perlu oksigen yang dilembabkan
 Penilaian dini terutama jalan nafas dan pernafasan
 Lakukan pernafasan buatan (bila perlu)
 Rujuk ke fasilitas kesehatan
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Resusitas dari mulut ke mulut, penolong bisa melakukan langkah –

langkah :
1. Baringkan penderita terlentang pada alas yang keras.

2. Tolong lehernya, dan tengadahkan kepala supaya jalan napas
lurus.
3. Buka mulut dan angkat setiap sumbat (termasuk gigi palsu) dengan
jari – jari Anda.
4. Pencet hidung sampai tertutup.
5. Ambil napas panjang, dan tutupkan mulut Anda ke mulut penderita.
6. Hembuskan napas kuat – kuat ke dalam mulut penderita cukup
stabil, bawa penderita ke unit gawat darurat di rumah sakit /
Puskesmas terdekat.
Baca dan pelajari langkah – langkah yang harus dilakukan pada
keadaan yang mengancam jiwa dan lakukan dengan tenang serta
penuh percaya diri.
Fungsi dan Cara Penggunaan Obat / Alat dalam Kotak P3K

Berikut ini merupakan isi dan cara penggunaan isi kotak P3K.
1. Kasa Steril Terbungkus

Kasa Steril digunakan untuk menutupi luka yang telah dibersihkan. Lipat
Kasa Steril untuk menyesuaikan ukuran lebar Kasa dengan ukuran luka,
tutup luka tersebut dan rekatkan dengan menggunakan Plester.
2. Perban
Terdapat 2 ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K, diantaranya adalah 5

Cm dan 10 Cm. Perban berfungsi untuk membalut luka yang sudah ditutup
dengan Kasa Steril dan juga sebagai bantalan menghentikan luka
pendarahan.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
3. Plester
Plester digunakan dalam Kotak P3K adalah plester yang berukuran 1,25
Cm yang berfungsi untuk merekatkan luka yang telah ditutupi dengan kasa
atau perban.
4. Plaster Cepat
Plester Cepat digunakan untuk menutupi luka kecil. Plester Cepat pada
umunya sudah terdapat Kasa bantalan yang diberi obat luka. Contoh
Plester Cepat diantaranya adalah Hansaplast.
5. Kapas
Kapas dalam kotak P3K digunakan untuk membersihkan luka dan juga
sebagai bantalan luka. Setelah membersihkan luka dengan kapas, harus
dipastikan tidak ada Kapas yang tersisa pada luka.
6. Kain Segitiga / Mittela
Kain Segitiga / Mittela digunakan untuk membalut luka pada kepala dan
juga dapat digunakan untuk membalut gendongan tangan.
7. Gunting
Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting perban, plester

ataupun yang lainnya agar sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
8. Peniti
Fungsi Peniti adalah untuk merapikan balutan.
9. Sarung Tangan Sekali Pakai (Pasangan)
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan petugas P3K agar tidak
terjadi Kontak langsung dengan luka korban dan juga untuk melindungi
tangan dari bahaya terkena bahan kimia.
10. Masker
Masker digunakan sebagai alat perlindungan terhadap pernafasan untuk

petuga P3K sendiri maupun korban. Penggunaan Masker yang baik adalah
menutupi hidung dan mulut.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
11. Pinset
Pinset adalah alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun
benda asing (Kotoran) pada luka.
12. Lamu Senter
Lampu Senter dipergunakan untuk memperjelas dalam melihat luka

ataupun pupil mata korban pingsan. Jika Pupil Mata tetap melebar atau
antara pupil kanan dan pupil kiri tidak sama berarti korban benar-benar
pingsan, tetapi apabila pupil mata mengecil saat disinari berarti korban
masih sadar.
13. Gelas Untuk Cuci Mata
Gelas diperlukan untuk mencuci atau membilas mata dari kotoran atau
kontak bahan kimia. Tempelkan gelas menutupi mata, buka mata dengan
lebar dan gerakkan mata, bilas samapi bersih.
14. Kantong Plastik Bersih
Kantong Plastih digunakan sebagai tempat untuk menampung bekas-bekas

perawatan luka.
15. Aquades (100 ml Larutan Saline)
Aquades dengan larutan Saline digunakan untuk membersihkan kotoran

dari mata dan juga dapat digunakan untuk membersihkan luka.
16. Povidon Lodin
Povidon Iodin adalah obat antiseptik digunakan untuk mengobati luka

tersayat atau tergores yang tidak dalam. Oleskan Povidon Iodin pada
bagian luka. Jenis Obat Povidon Iodin yang sering ditemukan di pasaran
diantaranya adalah Betadine.
17. Alcohol 70 %
Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga dapat digunakan
sebagai perangsang orang yang pingsan.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
18. Buku Panduan P3K
Buku yang dipergunakan sebagai panduan dalam Pertolongan Pertama

Pada Kecelakaan (P3K). Isi dari buku tersebut diantaranya adalah cara-
cara melakukan pertolongan pertama pada patah tulang, luka bakar, korban
keracunan, serangan asma, korban pingsan, sumbatan nafas, terpapar
bahan kimia, eakuasi korban dan lain sebagainya.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
8.5 Daftar Standar Yang Digunakan
a. Standar Proyek
Semua material dan prosedur dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti
salah satu ketentuan standard dan kode antara lain :
DAFTAR STANDAR PROYEK YANG DIGUNAKAN
KONSTRUKSI SIPIL  SII Standard Industri Indonesia

 PUBI Persyaratan Umum Bangunan Indonesia
 PPBI Peraturan Perencanaan Bangunan
BajaIndonesia
 PBI Peraturan Beton Indonesia
 PB Peraturan Beton
 SNI Standar Nasional ndonesia
 ACI American Concrete Institute
MEKANIKAL  API American Petroleum Institute
 NFPA National Fire Protection Association
 ASME American Society of Mechanical Engineers

 ANSI American National Standard Institute
 HI Hydraulic Institute Standard

 ASTM American Standard for Testing and Materials
 SSPC Steel Structures Painting Council
 ISO International Standard Organization
ELEKTRIKAL  ISA Instruments Society of American
 NEC National Electrical Code
 SII Standard Industri Indonesia
 IEC International Electrotechnical Commissioning
 NEMA National Electrical Manufacturers Association

 SNI Standar National Indonesia
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
DAFTAR STANDAR KERJA YANG DIGUNAKAN
Perencanaan, Konstruksi, Uji Coba dan Uji Jalan atas keseluruhan atau bagia-bagian
dari proyek ini harus dilakukan menurut Kode dan Standar di bawah ini :
− API : AMERICAN PETROLEUM INSTITUTE
− ANSI : AMERICAN NATION STANDARD INSTITUTE
− ASME : AMERICAN SOCIETY MECHANICAL ENGINEER
− ASTM : AMERICAN SOCIETY TESTING MATERIALS
− NFPA : NATIONAL FIRE PROTECTION ASSOCIATION
− IEC : INTERNATIONAL ELECTROTECHNICAL COMMISSION
− SSPC : STEEL STRUCTURES PAINTING COUNCIL

Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
DAFTAR STANDAR PENGGUNAAN APD
NO NAMA PERALATAN STANDAR YANG DIGUNAKAN
1 Safety Helmet ANZI/ISEA 289-1.2009
2 Wearpack SNI
3 Safey Shoes ASTM F 2413-2005
4 Sarung Tangan Kain SNI
5 Ear Plug SNI
6 Masker ANSI Z88.7-2001
7 Sepatu Boot Karet SNI
8 Body Harnest ANSI 2.539.1
9 Topeng Las ANSI Z87.1 2003
10 Sarung Tangan Las EN388-2003, ANSI/ISEA 105-2005
11 Rompi Dada ANSI Z87.1 2003
12 Safety Glasses ANSI Z87.1 2003
13 Life Jacket United States Coast Guard (USCG)

Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
b. Standar HSE
Dalam penyusunan prosedur kerja dan penetapan aturan pada proyek

PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG MAKASSAR
menggunakan acuan bersumber dari standard regulasi Internasional dan
peraturan perundang-undangan nasional :
 Occupational Safety and Health Administration (OSHA) form 174 page 6
tentang penginformasian standard Hazard dan aturan mengenai MSDS
(material Safety Data Sheet).
 Personal Protective Equipment at Work Regulation 1992 tentang
persyaratan umum penyediaan alat pelindung diri.
 Construction Health, Safety and Welfare Regulation 1992 tentang
konstruksi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan kerja.
 Undang-Undang Republik Indonesia nomor : 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
 Keputusan Mentri Tenaga Kerja RI nomor : Kep. 186/Men/1999 tentang
penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi RI nomor :
Kep. 03/Men/1978 tentang persyaratan penunjukan dan wewenang serta
kewajiban pegawai pengawas keselamatan kerja serta ahli keselamatan
kerja.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Perihal : Surat Penunjukan Penanggung Jawab HSE

Jabatan : Direktris
INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG MAKASSAR”, maka dengan ini kami
menunjuk kepada :
Nama : Andi Sirajuddin

No.Tanda Pengenal/SIM : 1905160101255
Bersama ini kami menyatakan bahwa Saudara ditunjuk sebagai Penanggung Jawab
HSE dan bertanggung jawab sepenuhnya atas segala hal yang ada di lokasi
pekerjaan tersebut di atas.
Demikianlah surat penunjukan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dapat

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
IX. KOMPETENSI PEKERJA
DAFTAR TENAGA AHLI
NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN
1 Andi Wangsa D3 Manajer HSE
2 A. Sirajuddin S1 Safety Man
3 Dg. Tutu STM Kepala Tukang

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Pekerjaan :
Lokasi :
No. Kontrak :
Tanggal :
No Uraian Baik Cukup Buruk Keterangan
1 Laptop
2 Printer
3 Hand Tools
4 Gerobak
5 Mesin Las
6 Mesin Gerinda
7 Peralatan Mengecat
8 Alat Bantu Apung
______________,_______2020
Pemeriksa
(_____________________)
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
X. HSE AUDIT / INSPECTION
10.1 Audit
Audit adalah kegiatan pemeriksaan terhadap semua bagian dalam

operasional, mulai dari prosedur hingga metode kerja suatu organisasi, serta
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan
kriteria yang telah ditetapkan dimana proses audit dilakukan oleh orang yang
kompeten dan independen.
Proses pelaksanaan audit dalam proyek PEMASANGAN INSTALASI

JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG MAKASSAR adalah bertujuan untuk
meninjau sejauh mana efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan dalam
pelaksanaan proyek tersebut.
Dalam hal ini, audit dilaksanakan oleh Direktur atau Manager Proyek
atau seseorang yang telah ditunjuk untuk melakukan audit selama
pelaksanaan pekerjaan dengan jadwal yang telah ditentukan terhadap
penerapan aspek HSE dalam setiap tahapan pekerjaan.
Prosedur :
1. Direktur membentuk Tim Audit HSE atau tim dengan nama lain yang
tugasnya melakukan audit HSE.
2. Tim Audit HSE membuat jadwal audit HSE dan mengirim memorandum
kepada lokasi kerja yang akan diaudit.
3. Tin Audit HSE melakukan audit sesuai lokasi dan jadwal yang telah
ditentukan serta membuat laporan lengkap hasil audit HSE dan
rekomendasi mengacu kepada temuan-temuan di lapangan dan
melaporkan kepada Tim Audit HSE.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
4. Tim Audit HSE melaporkan hasil Audit HSE kepada Direktur, Manajer HSE
dan penanggung jawab lokasi.
5. Penanggung jawab lokasi melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan

sesuai rekomendasi sesuai hasil audit HSE.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
10.2 Inspeksi
Inspeksi Manajemen adalah kegiatan inspeksi lapangan yang dilakukan

oleh tim manajemen untuk memastikan sarana fasilitas operasi sudah sesuai
dengan standar HSE.
Akivitas meliputi penyusunan jadwal inspeksi Manajemen, pelaksanaan

sampai penyusunan laporan hasil inspeksi dan tindak lanjutnya.
Prosedur :
a. Inspeksi HSE dilakukan oleh petugas yang ditunjuk.
b. Menyusun tentative jadwal inspeksi manajemen secara berkala dan

menginformasikan kepada Direktur dan ditembuskan ke bagian-bagian
terkait dan lokasi kerja perusahaan.Waktu pelaksanaan (jadwal) inspeksi
diatur berdasarkan tingkat bahaya yang akan terjadi pada masing-masing
unit kerja atau minimal 2 kali dalam sebulan.
c. Form inspeksi harus dibuat secara lengkap yang menjelaskan jadwal inspeksi,
material, pekerja dan cara kerja, mesin atau peralatan dan lingkungan kerja.
d. Jika peralatan pengawasan dipersyaratkan untuk inspeksi, harus menetapkan

dan memelihara prosedur kalibrasi dan pemeliharaan peralatan tersebut.
e. Setiap penyimpangan pada pelaksanaan HSE yang terjadi, harus dibuatkan

rencana tindakan perbaikannya.
f. Semua laporan inspeksi pelaksanaan HSE disahkan atau diketahui oleh

penanggung jawab fungsi HSE Proyek untuk selanjutnya dilaporkan ketingkat
atasnya.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
g. Semua laporan hasil inspeksi di laporkan kepada Pengawas lapangan

Pertamina/HSE Pertamina dan menindak lanjuti rekomendasi serta
melaporkan ke HSE hasil tindak lanjutnya.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
XI. PROSEDUR PELAPORAN & INVESTIGASI KECELAKAAN
11.1 Prosedur Penanganan Insiden
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat
cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan
pencemaran lingkungan.
Kecelakaan kerja baik kategori minor maupun mayor harus dicatat, dilaporkan
dan dibuat laporannya untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki tindakan
pencegahan kecelakaan terbaru dan risiko terjadinya kecelakaan serupa
terulang kembali dapat diminimalkan.
Laporan kecelakaan kerja ini memiliki peranan sangat penting. Tidak ada suatu
kejadian atau kecelakaan yang dapat diabaikan. Setiap kecelakaan kerja baik
kategori minor, sedang maupun mayor harus dibuat laporannya secara
menyeluruh.
1. Apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan barang/alat atau

asset perusahaan dan kecelakaan yang mengakibatkan cedera yang
diderita, karyawan perusahaan, baik ringan maupun berat, laporkan sesuai
kejadian kepada pengawas k3/safety man (dalam waktu tudak lebih dari 24
jam, dengan menggunakan formulir laporan kecelakaan)
2. Dokter rumah sakit yang menangani (bila diperlukan), melaporkan keadaan

korban dengan mengisi formulir laporan kecelakaan dan mengirimkan
aslinya ke pengawas k3/safety man, tembusan kebagian personalia
perusahaan.
3. Bagian produksi atau bagian lainnya yang berhubungan dengan peralatan

yang mengalami kerusakan tersebut, memberikan laporan atau data
kalkulasi/perhitungan kerugian dan kerusakan kepada pengawas k3
sebagai data klaim asuransi.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
4. Pengawas k3/safety man mengadakan pemeriksaan atas sebab-sebab

terjadinya kecelakaan dan mengambil langkah-langkah pencegahannya.
Tindakan pemeriksaan, bila perlu memanggil karyawan yang berhubungan
dengan kejadian guna mendapatkan keterangan yang seakurat mungkin
atas terjadinya kecelakaan.
Tata cara penanganan kecelakaan :
1. Apabila ada pekerja yang mengalami kecelakaan, maka karyawan yang

mengetahui kejadian tersebut memberikan pertolongan pertama pada
korban (P3K) bila diperlukan.
2. Karyawan lainnya yang mengetahui kejadian segera menghubungi

pimpinan untuk memberitahukan perihal terjadinya kecelakaan dan petugas
yang pada saat itu ada, untuk mendapatkan pertolongan selanjutnya,
membawa korban ke unit gawat darurat rumah sakit (bila diperlukan).
3. Melaporkan kejadian kecelakaan yang sesuai secara singkat dengan

menyebutkan lokasi kejadian serta peristiwa terjadinya dengan jelas.
4. Atasan korban melaporkan kejadian tersebut secara tertulis kepada

pengawas k3/safety man (dengan menggunakan formulir laporan
kecelakaan dalam waktu tidak lebih dari 24 jam).
5. Dokter rumah sakit yang menangani korban (bila perlu) mengisi formulir
laporan kecelakaandengan menyebutkan keadaan korban dan mengirimkan
ke pengawas k3/safety man perusahaan.
6. Petugas k3/safety man atau atasan korban meneliti sebab-sebab

kecelakaan dan menentukan langkah-langkah pencegahan agar
kecelakaan yang serupa tidak terulang lagi kemudian hari.
7. Setelah penderita sembuh dan tidak lagi dirawat di rumah sakit, dokter
rumah sakit yang menangani (bila diperlukan) mengirimkan laporan sembuh
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
dengan menjelaskan tentang prosentase cacat dari korban ataupun lainnya

kepada pengawas k3/safety man dan bagian personalia untuk penyelesaian
korban.
8. Bila korban meninggal dunia, maka dokter rumah sakit yang menangani
mengeluarkan surat keterangan kematian dan mengirimkan ke bagia
personalia segera menyelesaikan segala urusan administrasi korban
tersebut seta memberitahukan kepada pihak keluarga korban.
9. Bila kecelakaan menimpa seorang karyawan diluar kawasan maupun

lingkunga perusahaan, maka karyawan lain atau pihak keluarga yang
mengetahui kejadian itu segera memberitahu hal tersebut kepada pihak
perusahaan.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
11.2 Prosedur Ivestigasi Kecelakaan
 Inisiator melaporkan setiap insiden/kecelakaan atau nearmiss kepada

pengawas lapangan/penanggung jawab langsung. Apabila kejadian masih
belum dapat ditanggulangi, maka pelaporan dilakukan secara lisan melalui
telepon atau cara tercepat lainnya.
 Untuk nearmiss, inisiator langsung mencatat pada formulir laporan

nearmiss.
 Pengawas Lapangan (penanggung jawab langsung) :
Nearmiss :
- Melakukan tindakan perbaikan atau pencegahan.
- Menyerahkan form nearmiss yang telah ditindak lanjuti ke departemen

HSE.
Insiden / kecelakaan :
- Melaporkan insiden/kecelakaan yang menjadi tanggung jawab

pengawasannya kepada kepala bagiannya.
- Segera melakukan upaya penanggulangan apabila kejadian masih

berlangsung.
- Melakukan investigasi awal untuk mencatat dan mengamankan semua

alat bukti dan membuat sketsa/kronologis kejadian.
 Departemen HSE
Nearmiss :
Menerima laporan rekapitulasi nearmiss dan dicatat untuk dianalisasi

statistik serta membuat hasil rekapitulasi tersebut untuk dilaporkan kepada
direktur utama pada laporan tahunan.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Insiden / Kecelakaan :
Meneruskan laporan kejadian kepada tim investigasi.
 Direktur Utama
Memerintahkan/membentuk tim penyelidikan insiden untuk melakukan

investigasi.
 Tim Investigasi
- Segera melakukan penyelidikan kelokasi kejadian.
- Membuat laporan hasil penyelidikan ditujukan kepada direktur utama

dengan tembusan bagian terkait.
 Bagian Terkait
Membantu lokasi kejadian sesuai fungsinya agar kerugian/gangguan

operasi cepat teratasi kembali.
 Direktur Utama
Menerima laporan hasil tim penyelidikan insiden dan menyampaikan

kepada bagian-bagian terkait untuk tindak lanjut upaya perbaikan dan
pencegahan.
 Bagian Terkait
- Menindaklanjuti perbaikan dan tindakan pencegahan, agar kejadian

serupa tidak terulang kembali sesuai rekomendasi dan penyelidikan
insiden.
- Melakukan pemantauan kemajuan tindakan perbaikan dan melaporkan

hasilnya ke direktur utama.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
 Departemen HSE
- Mengolah data/evaluasi laporan hasil investigasi insiden sebagai

rekomendasi dan upaya perbaikan.
- Membuat resume laporan manajemen dari laporan hasil investigasi

insiden.
- Mengkoordinir pemantauan tindak lanjut hasil perbaikan bersama tim

investigasi.
- Menyusun dan menyebarkan/mendistribusikan materi yang menyangkut

informasi kejadian beserta rekomendasinya kepada pihak terkait untuk
menjadi perhatian agar tidak terjadi kasus yang sama (lesson learned).

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
11.3 Prosedur Sesuai Kondisi Lapangan
Prosedur Keselamatan Pekerjaan Kelistrikan
 Perencanaa yang matang : pemilihan peralatan-peralatan yang tepat

sebelum mulai bekerja
 Cek peralatan Anda apakah sesuai dan memenuhi standar
 Gunakan equipment bertegangan rendah sedapat mungkin
 Jika menggunakan 230 volt, gunakan peralatan ELCB
 Cek peralatan Anda apakah masih valid sticker Portable Appliance Test
(PAT)-nya
 Cek power point, three pin plug dalam keadaan bagus
 Cek kabel-kabel di lantai jangan sampai menyebabkan tripping hazard
 Dikerjakan oleh orang yang kompeten
 Gunakan equipment yang standar dan sesuai
Prosedur Keselamatan pada Ruang Terbatas
 Sebelum mengeluarkan izin kerja, lakukan pengukuran terhadap kadar

gas berbahaya dan oksigen untuk memastikan konsentrasinya cukup
aman untuk melakukan pekerjaan di dalamnya dan catat hasilnya dalam
form izin kerja.
 Lengkapi form izin kerja masuk ke dalam ruang terbatas.
 Sebelum masuk keruang terbatas, pastikan bahwa izin kerja sudah

ditandatangani oleh Pimpinan Lokasi sebagai Gas Safety Inspector,
semua persyaratan dalam izin kerja telah dipenuhi.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
 Selama masuk ke dalam ruang terbatas, harus ada seorang petugas

terlatih di luar yang memonitor kegiatan, melakukan kontak dengan
petugas yang masuk, menghitung jumlah petugas yang masuk, meminta
pertolongan kepada petugas lain bila diperlukan.
 Petugas hanya boleh masuk ke dalam ruang tanpa menggunakan alat

pelindung diri bila kandungan oksigen minimum 20,9%, kandungan gas
mudah terbakar antara 0% LFL, tidak terdapat kandungan gas beracun,
tangki yang digunakan bukan produk BBM bertimbal.
 Apabila diperlukan penerangan, gunakan senter / lampu gas-proof,

maksimal tegangan yang diperbolehkan 24 Volt.
 Dalam kondisi bila kandungan oksigen kurang dari 19,5%, kandungan gas
mudah terbakar lebih dari 10% LFL dan terdapat kandungan gas beracun
lainnya, dan petugas harus masuk maka :
- Harus memakai alat bantu pernafasan dengan supply udara segar

(AirSupplied Breathing Apparatus), diikat dengan tali bantu pengaman
(safety harness with life line), dilengkapi dengan boots, sarung tangan,
tutup kepala atau helmet dan pakaian lengkap yang menyeluruh
(integral suit).
- Dilarangmembuka masker udara yang dikenakan bila masih berada

dalam tangki.
- Ujung tali pengaman harus dipegang oleh petugas lain yang berdiri di
luar tangki dekat manhole dan selalu dalam keadaan siaga.
- Penolong tidak dibenarkan memasuki tangki tanpa menggunakan alat

bantu pernafasan yang sesuai. Jika Petugas yang menggunakan alat
bantu pernafasan mencium/merasakan bau gas, harus segera keluar
dari tangki dan memeriksa kebocoran alat bantu pernafasannya.
- Jika perlengkapan yang dipakai menggunakan blower, maka blower
harus diletakkan pada tempat yang tidak terkotori oleh gas atau uap
beracun lainnya dan harus selalu diawasi. Udara harus terus menerus
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
dialirkan ke dalam masker yang dipakai sebelum semua orang keluar

dari tangki dan membuka perlengkapan yang dikenakan pada wajah
mereka.
- Petugas tidak boleh bekerja dalam tangki lebih dari 90 menit, dan harus
istirahat di udara segar 30 menit sebelum kembali memasuki tangki.
- Bila konsentrasi uap meningkat diatas batas yang telah ditentukan
sebelumnya, pekerjaan supaya dihentikan.
 Apabila ada petugas yang terjebak dan harus diberi pertolongan,
pertolongan harus diberikan oleh petugas yang terlatih dan mengetahui
bahaya-bahaya dalam ruang tertutup. Jika Anda tidak terlatih untuk itu,
jangan sekali-sekali masuk ke dalam dan memberikan bantuan atau anda
akan menjadi korban berikutnya. Segera minta pertolongan kepada
petugas terdekat dan berkompeten.
 Apabila pekerjaan harus dilanjutkan dengan pekerjaan panas seperti
pengelasan atau pemotongan plat, harus dilengkapi dengan izin kerja
panas. Hal-hal yang harus diperhatikan :
- Tabung oksigen dan tabung gas yang lain tidak boleh diletakkan di
dalam tangki / ruang tertutup.
- Peralatan las (termasuk selangnya) harus dilepaskan pada saat
istirahat pekerjaan.
- Pada saat dilakukan pekerjaan panas di dalam tangki yang sudah
dibersihkan, APAR dan selang air pemadam harus disiagakan.
- Gas detector harus stand by di lokasi pekerjaan, hasil uji gas mudah
terbakar harus dijaga tidak melebihi 10% LEL dan gas beracun tidak
melebihi NAB. Karena meskipun tangki sudah dibersihkan dan
dibebaskan dari gas mudah terbakar, kadang sisa gas mudah terbakar
dan gas beracun masih tersimpan dalam bekas bocoran atau juga foam
chambers. Panas dari pelaksanaan perbaikan tangki dapat
menyebabkan gas – gas yang masih tersembunyi ini terlepas.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
 Apabila sedang dilaksanakan proses free gas, pastikan rambu / tanda

peringatan terpasang untuk mencegah orang memasuki ruang tertutup
tersebut.
Prosedur Kerja Di Ketinggian
Pekerja boleh mengerjakan pekerjaan di ketinggian dengan syarat :
a. Dipasang pijakan kaki dan penghalang yang cukup kuat atau semi
permanen, dan mampu menahan beban jika pekerja terjatuh
b. Jika tidak memungkinkan dipasang pengaman seperti pada poin di atas,

maka harus digunakan perancah atau scaffolding
c. Jika tidak dapat digunakan perancah atau scaffolding, maka harus

dikenakan alat pengaman kerja (body harnes / safety bel) yang mampu
mengamankan pekerja dari resiko jatuh dari ketinggian.
d. Jika akan digunakan tangga, perlu dipastikan bahwa pekerjaan dapat

diselesaikan dalam waktu singkat, tangga cukup kuat dan terpasang
dalam posisi yang stabil, serta jangan memaksakan meraih alat ataupun
bahan yang sulit dijangkau.
e. Untuk pekerjaan mengecat di ketinggian gunakan rol dan pasang galah,

sesuaikan dengan ketinggian.
f. Jika semua alternatif di atas tidak dapat dilaksanakan juga, maka harus
dilaporkan pada pengawas pekerjaan bahwa pekerjaan tidak aman untuk
dilaksanakan.
g. Hal-hal lainnya yang juga harus diperhatikan antara lain, adalah:
1. Memakai pakaian kerja dengan benar dan sesuai standar.
2. Memakai topi atau helm pengaman (safety helmet).
3. Memakai sepatu kerja.
4. Memakai sarung tangan dan sarung lengan yang terbuat dari bahan
anti gores.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
5. Membersihkan tempat kerja dari kotoran atau benda lain yang dapat
mengganggu proses pekerjaan.
Prosedur Kebakaran
1. Setiap karyawan yang melihat kebakaran di area pabrik jangan panik dan
harus teriak minta tolong (kebakaraaan.., kebakaraaan..!,
kebakaraaan…!)
2. Jika bahaya kebakaran berpotensi untuk bisa dipadamkan,segera

padamkan secara cepat dan aman dengan alat pemadam api yang telah
disediakan.
3. Segera hubungi team pemadam kebakaran tentang adanya kebakaran

secara singkat dan jelas dengan menyebutkan lokasi kejadian, benda,
bahan atau peralatan yang terbakar.
4. Hubungi team evakuasi tanggap darurat dan peringatkan orang-orang

yang ada dilokasi kebakaran untuk segera meninggalkan lokasi kejadian
menuju muster point mengikuti arah jalur evakuasi.
5. Jika bahaya kebakaran diluar kendali atau susah untuk ditanggulangi

segera hubungi team komunikasi tanggap darurat/security untuk
menghubungi pihak pemadam kebakaran Jababeka.
6. Team Tanggap Darurat mengambil alih langkah-langkah pengamanan

lokasi tempat kerja, mengarahkan evakuasi orang dan barang menuju
muster point melalui jalur evakuasi yang benar.
Prosedur Evakuasi
1. Segera tinggalkan gedung sesuai dengan petunjuk team evakuasi

tanggap darurat atau ikuti arah jalur evakuasi/arah tanda keluar, jangan
kembali untuk alasan apapun.
2. Turun atau berlarilah ikuti arah tanda keluar, jangan panik, saling
membantu untuk memastikan evakuasi selamat.
3. Turun atau berlarilah ikuti arah tanda keluar, jangan panik, saling
membantu untuk memastikan evakuasi selamat.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
4. Wanita tidak boleh menggunakan sepatu hak tinggi dan stoking pada
saat evakuasi.
5. Beri bantuan terhadap orang yang cacat atau wanita sedang hamil.
6. Berkumpul di daerah aman (muster point) yang telah ditentukan, tetap

berkumpul sambil menunggu instruksi selanjutnya, pengawas team
tanggap darurat dibantu atasan masing-masing mendata jumlah
karyawan, termasuk yang hilang dan terluka lalu melaporkan kepada
koordinator.
7. Koordinator akan mengumumkan keadaan aman berdasarkan hasil

koordinasi dengan team tanggap darurat setelah segala sesuatunya
dianggap aman.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
XII. EMERGENCY RESPONSE & PROCEDURE
A. Prosedur Keadaan Darurat
 Prosedur Emergency
2. Personil/petugas/penghuni yang melihat/mengetahui/menyaksikan adanya

tanda-tandaawal terjadinya keadaan emergency harus melakukan :
− Penanggulangan awal
− Lapor kepada pengawas/petugas atau pimpinan unit setempat
3. Pengawas/petugas atau pimpinan unit setempat segera

merespon/tanggap, apabila keadaan emergency tidak bias ditanggulangi
atau bahkan semakin besar harus segera menghubungi :
− Bagian pemadam kebakaran
− Bagian keamanan
− Bagian perlengkapan, dll
4. Laksanakan SOP keadaan darurat
5. Hubungi coordinator emergency untuk pelaksanaan strategi

penaggulangan keadaan darurat
6. Coordinator emergency segera melakukan persiapan untuk evakuasi, baik

bagi penghuni/pemakai bangunan sesuai dengan SOP evakuasi
7. Coordinator emergency agar segera mengumumkan baik kepada

karyawan atau pelaksana penanggulangan keadaan darurat
 Macam-macam keadaan darurat
A. Kebakaran atau peledakan
B. Pelepasan bahan beracun atau berbahaya (B3)
C. Factor alam (Banjir, gempaa bumi, tsunami, gunung meletus, dll)
D. Sabotase / teroris / bom

Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
B. Prosedur Penanggulangan Kebakaran
1. Jangan panik, usahakan tetap tenang
2. Bunyikan alarm guna memberitahukan kebakaran dan melakukan tindakan

pengamanan , usahakan melokalisir/membatasi daerah kebakaran guna
mencegah menjalarnya api lebih luas
3. Pergunakan alat pemadam api ringan (Apar)
4. Matikan aliran listrik, gas dan aliran bahan bakar
5. Hubungi dinas pemadam kebakaran untuk menaggulangi bahaya

kebakaran yang besar
6. Melaporkan kejadian tersebut pada pimpinan dan koordinator untuk ditindak

lanjuti
7. Hubungi pihak kepolisian setempat, usahakan orang-orang yang tidak

berkepentingan dilarang masuk di area kebakaran guna penyelidikan dari
pihak kepolisian dan di berikan garis polisi (police line)
8. Segala tindakan agar tidak terlepas dari petunjuk atasan dan pihak
manajemen area kerja
C. Prosedur Penanggulangan Gempa Bumi
Jika berada dalam ruangan :
8. Tidak bersikap panik, tidak berlari keluar. Carilah meja lalu berlindunglah di
bawahnya dan jangan berdesakan
9. Tetap melindungi kepala jika tidak ada meja
10. Hindari benda-benda yang beresiko seperti rak buku, lemari hingga jendela
kaca
11. Waspadalah terhadap langit-langit gedung atau benda yang bergantungan

di tembok karena memiliki resiko runtuh
12. Keluarlah menuju tempat terbuka dengan menggunakan tangga darurat
Jika berada di luar ruangan :
1. Menjauhi bangunan tinggi, tembok, tiang/pusat listrik, papan reklame, serta

pohon
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
2. Mencari tempat terbuka seperti lapangan
D. Prosedur Penanggulangan Tsunami
1. Jangan panik
2. Ikuti arah jalur evakuasi tsunami atau pergi ke tempat yang lebih tinggi.
Ingat, gelombang tsunami bias mencapai 24 meter
3. Perhatikan selalu keadaan di sekitar lautan/pantai. Jika air laut surut dari
batas normal, tsunami mungkin terjadi. Jangan ragu untuk memperingatkan
orang-orang
4. Jangan jadikan gelombang tsunami sebagai tontonan
5. Jika tidak memungkinkan pergi ke daratan tinggi, carilah gedung dengan

konstruksi yang kuat dan bertingkat. Pergilah ke lantai yang paling aman
(setidaknya lantai 3) untuk menyelamatkan diri
6. Jika kamu ikut terhanyut oleh gelombang, hindari bersikap panic dan carilah
benda terapung yang bias digunakan sebagai rakit, seperti batang pohon
7. Hindari meminum air laut, usahakan badanmu tetap berada dipermukaan

air dan berafas
8. Bertahanlah di atas atap rumah jika gelombang tsunami membawamu

kesana. Tetaplah tenang dan tunggu air surut
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
E. Prosedur Penanganan Masalah Kesehatan Pekerja :
1. Gangguan Pernafasan :
a. Bila ada beberapa korban diprioritaskan pada korban yang tak sadar.
b. Bila ada beberapa korban diprioritaskan pada korban yang tak sadar.
2. Gangguan Kesadaran :
a. Bila ada beberapa korban diprioritaskan korban yang tak sadar dengan
gangguan pernafasan.
b. Tindakan umum yang harus dilakukan sbb :
 Angkat penderita ke tempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya.
 Tidurkan terlentang tanpa bantal.
 Longgarkan semua pakaian yang mengikat.
 Usahakan korban dalam posisi miring stabil.
 Bila kesadaran berkurang atau hilang, kirim penderita ke rumah sakit.
3. Pendarahan :
a. Prioritaskan pertolongan adalah pembuluh nadi.
b. Hentikan pendarahan dengan memakai pembalut luka dan mengankat

bahagian tubuhyang luka.
c. Bila kondisi pendarahan bertambah parah atau pendarahan terus berlangsung,

kirim penderita ke rumah sakit.
4. Kelelahan :
a. Pindahkan korban ketempat sejuk.
b. Bila korban sadar berikan air dingin.
c. Bila korban banyak keringatan, kram, diare dan muntah, berikan ½ sendok
the garam dan ½ liter air.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
d. Jika pingsan, terlentangkan korban, tinggikan kaki 20-30 cm.
e. Diperlukan bantuan medis / dokter.
5. Kemasukan Benda Asing
Jangan berusaha mengeluarkan benda asing bila tak yakin dapat melakukannya, sebab
dapat merusak jaringan disekitarnya dan segera bawa ke rumah sakit/dokter.
6. Kecelakaan Listrik
a. Kenali keadaan.
b. Matikan aliran listrik, bila tahu sumbernya, matikan sumbernya.
c. Gunakan alat pelindung non logam untuk melepaskan korban dari

sumbernya, seperti kertas koran, kayu, baju kering, dll.
d. Baringkan kepala lebih rendah dari kaki.
e. Bila sadar, beri minum air gula.
f. Bila tak sadar, pernapasan dan jantung berhenti lakukan nafas buatan.
g. Bawa ke rumah sakit, setelah nafas buatan
7. Keadaan Terkena Petir
a. Siram / rendam dengan air dingin 10-15 menit.
b. Beri obat penawar nyeri.
c. Tutup bahagian luka dengan kain bersih.
d. Bawa ke rumah sakit.
8. Pengangkutan
a. Dasar melakukan pengangkutan / pemindahan korban :
 Aman
 Stabil
 Cepat
 Pengawasan korban
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
 Jaga udara agar tetap segar
b. Persyaratan pemindahan korban :
 Korban tenang
 Tidak ada gangguan pernafasan.
 Pendarahan sudah di atasi.
 Luka sudah di balut.
 Patah tulang sudah di bidai.
c. Pengangkutan dapat dilakukan dengan 2 cara :
 Pengangkutan tanpa menggunakan alat bantu :
− Memapah
− Membopong
− Menggendong
− Menjulang – menarik
 Pengangkutan dengan alat bantu :
− Dengan tandu
− Dengan kendaraan
Miringkan kepala Periksa apakah Beri pernafasan

Pernafasan untuk membuka korban buatan jika korban
jalan nafas bernafas tak bernafas
Peredaran Periksa denyut Jika tidak ada denyut Beri pernafasan

darah nadi selama 5-10 nadi segera lakukan buatan jika
pemompaan pada korban tak
dada (lokasi jantung) bernafas
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
9. Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung / Pingsan :
a. Tidak ada deyut nadi dan tak bernafas
Orang pertama di lokasi segera melakukan tindakan pertolongan pertama.
Orang kedua Menghubungi :
 Dokter
 Petugas P3K
b. Ada denyut nadi dan bernafas, tapi tetap memerlukan bantuan medis.
 Segera beri pertolongan pertama, tidurkan korban pada posisi yang

nyaman.
 Jika ada pendarahan, hentikan pendarahan dengan memakai pembalut

luka dan mengangkat bahagian tubuh yang terluka.
 Jika terbakar, dinginkan dengan menuangkan air atau cairan dingin

lainnya.
 Jika patah tulang, topanglah bahagian yang patah dgn mengikat

kainnya pada sebatang kayu untuk mencegah pergeseran.
 Orang kedua menghubungi dokter / tim medis terdekat.

Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
F. Prosedur CPR Untuk Keselamatan Korban Henti Jantung Mendadak
1. Sebelum menolong korban, pastikan lingkungan sekitar aman untuk

Anda maupun orang lain. Jangan dekati korban bila melihat bahaya,
seperti kabel listrik yang menjuntai, percikan api, longsoran batu, dan
lainnya.
2. Cek respons atau kesadaran korban. Jika tingkat kesadaran korban

menurun, tepuklah bahunya. Jika korban masih tidak merespons,
mintalah bantuan orang sekitar untuk menelepon ambulans,
mengambilkan kotak P3K, dan alat Automated External Defibrillator
(AED).
3. Sembari menunggu bantuan, lanjutkan dengan mengecek napas korban

selama 5-10 detik. Jika tidak bernapas segera lalukan resusitasi jantung
dan paru atau CPR dengan kompresi dada. Agar kompresi dada efektif,
korban harus dalam posisi terlentang pada permukaan yang rata dan
keras.
4. Berikan 30 kali kompresi dada pada pertengahan dada (pertengahan

bagian bawah tulang sternum), dengan kecepatan minimal 100-120 kali
per menit.
5. Setelah memberikan 30 kali kompresi dada, buka jalan napas dengan

metode head tilt - chin lift. Caranya letakkan tangan di dahi korban dan
tengadahkan kepala korban. Letakkan ujung jari di bawah dagu, dan
angkat dagu korban. Pastikan tidak ada sisa makanan sekitar area
mulut.
6. Berikan dua kali bantuan napas. Tutup hidung dengan ibu jari dan
telunjuk. Tiup sekitar 1 detik untuk membuat dada terangkat, kemudian
lanjutkan dengan tiupan berikutnya.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
7. Lanjutkan 30 kali kompresi dada dan 2 kali bantuan napas dalam 2 menit
atau sekitar 5 kali pengulangan. Setiap 2 menit, lakukan pengecekan
napas kembali.
8. CPR baru bisa dihentikan saat korban memberi respon (biasanya

terbatuk) atau mulai bernapas lagi, saat penolong tidak mampu lagi
memberikan pertolongan, saat tim medis sudah datang, atau sudah ada
keputusan dari dokter.
9. Jika korban mulai bernapas setelah diberikan CPR, lakukan posisi

pemulihan. Tarik lengan terjauh korban melewati dada, dan punggung
tangannya menempel pada pipi. Dengan tangan satunya, tekuk lutut kaki
bagian terjauh korban.
10. Balikkan atau miringkan korban ke arah penolong. Biarkan lutut kaki
yang sudah ditekuk tetap dalam posisi demikian. Tengadahkan kepala
korban untuk mempertahankan jalan napas. Pantau keadaan korban
hingga bantuan medis tiba.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
C. Informasi yang terkait dengan Keadaan Darurat
Nomor Telepon Darurat
Jika terjadi kecelakaan atau kebakaran di area kerja, maka Supervisor yang
mengawasi pekerjaan di area tersebut harus segera melaporkan kepada
Penanggung Jawab HSE. Fasilitas telepon yang penting untuk dihubungi :
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
DAFTAR TELEPON PENTING

DEPOT LPG MAKASSAR
No. Nama Perusahaan / Instansi Lokasi Telepon / HP

1 POLRI
Jl. Perintis Kemerdekaan Km 16 Makassar,
Polda Sulawesi Selatan 0411-515101
Sulsel
Polrestabes Makassar Jl. A.Yani No.9 Makassar 0411-319277
Polsek Ujung Tanah Pannampu, Makassar 0411-436781
Jl. Ujung Pandang No. 12, Bulo Gading,
Polair Kec. Makassar, Kota Makassar, Sulawesi 0411-3615850
Selatan
2 TNI
Kodim 1408/Bs Jl. Lanto Dg Pasewang No. 14 Makassar 0411- 858599
Koramil 1408-01 / Ujung Tanah
3 Pemadam Kebakaran
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar Jl. Dr. Sam Ratulangi, Makassar 0411-854444
Posko Utara 0411-448415
4 BASARNAS
Kantor SAR Makassar Jl. Bandara Baru Sultan Hasanuddin 0411-555515
5 PMI SULSEL
Kantor PMI Makassar Jl. Lanto Dg. Pasewang No. 55, Makassar 0411-871057
6 Dinas Gangguan PLN
PLN Rayon Makassar Utara Jl. Ahmad Yani, Makassar 0411-3632525
7 Rumah Sakit
0411-3617343 /
RS AL Jala Ammari Jl. Satando No. 27, Tamalabba, Makassar
0411-3617625
8 Angkasa Pura / Bandara
Jl. Bandar Udara Hasanuddin, Kel. 0411-550123 /
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Hasanuddin, Kec. Mandai, Kab. Maros, 0411-553082 /
Sulawesi Selatan, 90552 0411-553083
9 Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Jl Urip Sumoharjo No. 8, Kompleks
BLHD Kota Makassar 0411-438381
Gabungan Dinas, Makassar
Jl. Urip Sumoharjo No. 269 Gedung H&J 0411-450478 /
BLHD Provinsi Sulawesi Selatan
Lantai 3, Makassar 0411-453208
10 KEPELABUHANAN
Jl. Hatta No. 2 Makassar (Pelabuhan 0411-327555 /
Syahbandar Kelas Utama Makassar
Makassar), Makassar, Sulawesi Selatan 0411-3627555
Jl. Madura No. 1 (Pelabuhan Makassar),
Otoritas Pelabuhan Kelas Utama Makassar 0411-316444
Makassar, Sulawesi Selatan
Jl. Hatta No. 2 Makassar (Pelabuhan
KPLP 085299167445
Makassar), Makassar, Sulawesi Selatan
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
DAFTAR PERALATAN P3K
NO. NAMA JUMLAH
1 Kasa steril terbungkus 20 bh

2 Perban (lebar 5 cm) 2 bh
3 Perban (lebar 10 cm) 2 bh
4 Plaster (lebar 1,25 cm) 2 bh
5 Plaster cepat 10 bh
6 Kapas (25 gr) 1 bks
7 Kain segitiga / mittela 2 bh
8 Gunting 1 bh
9 Peniti 12 bh
10 Sarung tangan sekali pakai 1 dus
11 Sarung tangan sekali pakai berpasangan 5 psg
12 Masker 2 bh
13 Pinset 1 bh
14 Lampu senter 1 bh
15 Gelas untuk cuci mata 1 bh
16 Kantong plastic bersih 1 bh
17 Aquades (100 ml larutan saline) 1 bh
18 Pavidon lodin (60 ml) 1 bh
19 Alcohol 70 % 1 bh
20 Buku panduan P3K di tempat kerja 1 bh
21 Buku catatan dan daftar isi kotak P3K 1 bh

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
XIII. HSE COMMUNICATION
Program Komunikasi HSE
Selama pelaksanaan pekerjaan, CV. ALIFINDO membahas dan

mengkomunikasikan aspek HSE kepada seluruh pekerja. Aktivitas ini berupa
HSE meeting, safety talk, HSE induction, toolbox meeting, melalui papan
pengumuman, pelaporan berkala penerapan HSE ke PT. PERTAMINA dan
komunikasi ketika terjadi kecelakaan kerja/kebakaran.
b. HSE Meeting
 HSE meeting yang melibatkan penanggung jawab konstruksi
dilaksanakan minimal 2 minggu sekali, boleh digabungkan dengan rapat
koordinasi konstruksi namun membahas materi HSE.
 HSE meeting membahas mengenai program-program HSE, hasil
inspeksi HSE, pelanggaran HSE, permasalahan HSE dan rencana tindak
lanjutnya.
 Notulen HSE meeting didokumentasikan dan didistribusikan kepada
fungsi terkait juga pada pihak PT. Pertamina serta dipantau rencana
tindak lanjutnya.
c. Safety Talk
Safety Talk diberikan kepada seluruh pekerja dan pegawai dengan materi
yang terjadwal dan terdokumentasi. Bila terjadi kecelakaan yang
menyebabkan hari kerja hilang lebih dari 2 hari atau terjadi kejadian terkait
pencemaran lingkungan yang menyebabkan pengaduan masyarakat maka
materi safety talk setelah kejadian tersebut harus membahas kejadian
tersebut, penanganan dan pencegahannya.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
d. HSE Induction
HSE Induction diberikan kepada seluruh Tenaga Kerja yang terlibat dalam
Proyek PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG
MAKASSAR. Adapun Materi yang diberikan :
 Kebijakan Sistem Manajemen CV. ALIFINDO.
 Aturan-aturan HSE dan Lingkungan.
 Prosedur penanganan keadaan darurat dan petugasnya.
 Program - program HSE dan Lingkungan.
 Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi terkait dengan HSE maupun
lingkungan serta rencana pengendalian risiko yang diterapkan di unit
yang bersangkutan terkait dengan jenis pekerjaan.
 Nomor-nomor telepon penting.
e. Toolbox Meeting
Toolbox meeting dilakukan untuk membahas identifikasi bahaya yang
mungkin timbul dari pelaksanaan suatu pekerjaan serta pencegahannya
sehingga toolbox meeting dilaksanakan perkelompok pekerjaan sebelum
tahap pekerjaan. Materi toolbox meeting mengacu kepada JHSEA dan
Aspek Dampak Lingkungan yang telah dibuat dan bila ada perkembangan
dilapangan maka dilakukan review terhadap JHSEA dan Aspek Dampak
Lingkungan.
f. Papan Pengumuman
Papan pengumuman ditempatkan di tempat strategis serta berisikan :
 Nomor telepon penting seperti : dinas kebakaran, rumah sakit rujukan,
kepolisian dll.
 Kondisi darurat dan evakuasi.
 Flow Chart penanganan kecelakaan.
 Satgas K3LL
 Peta APAR
 Hasil rapat K3LL serta hal-hal penting lainnya yang terkait dengan K3LL.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
g. Laporan Berkala
 Setiap seminggu sekali, supervisor melapor kepada Manager HSE
berdasarkan daftar periksa yang disiapkan oleh Supervisor.
 Setiap minggu sekali, Manager HSE melapor kepada Direktur.
 Laporan Insidentil, jika terjadi kejadian kecelakaan atau kejadian harnpir
celaka, untuk mengadakan pencegahan dan penanggulangan serta
evaluasi dan waspada di kemudian hari, manajemen dapat
mengeluarkan maklumat atau rambu-rambu untuk lebih berhati-hati.
h. Komunikasi Ketika Kecelakaan Kerja/Kebakaran
 Supervisor segera membuat laporan kecelakaan kerja, berdasarkan
pemeriksaan awal di format standar dan disampaikan ke Manager HSE.
 Pada waktu bersamaan Manager HSE juga membuat laporan
berdasarkan penyidikan pada format standar dan disampaikan ke
DIREKTUR.
 DIREKTUR akan meneruskan laporan kecelakaan atau kebakaran
tersebut ke HSE PT. Pertamina.
 Laporan kecelakaan / kebakaran akan dibukukan dalam laporan bulanan
untuk menunjang sistem laporan dan statistik kecelakaan.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
XIV. PENGELOLAAN SUB KONTRAKTOR
A. Manajemen Sub Kontraktor
Manajemen sub kontraktor dalam hal ini menggambarkan system organisasi atau
hubungan kerja antara CV. ALIFINDO dengan Sub Kontraktor.
Meliputi pengalaman kerja yang di lengkapi sertifikasi sub kontraktor baik dari
personilnya maupun peralatan yang digunakan.
B. Kompetensi Sub Kontraktor
Untuk menyelesaikan PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT

LPG MAKASSAR, CV. ALIFINDO memiliki beberapa tenaga ahli yang sudah
berpengalaman antara lain : Tenaga Engineering, Fitter, Welder, dll.
C. Aspek HSE Sub Kontraktor
Harus mempunyai system managemen HSE sesuai dengan ruang lingkup

pekerjaannya serta melampirkan kebijakan HSE.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE

Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Perihal : Surat Sub Kontraktor

Jabatan : Direktris
INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG MAKASSAR”, bersama ini kami
menyatakan bahwa perusahaan kami tidak melakukan Sub Kontraktor dan
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala hal yang ada di lokasi pekerjaan
tersebut di atas.

CV. ALIFINDO
ANDI TENRI RAWE, SE
Direktris
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
XV. ASPEK KESEHATAN KERJA
A. Program Medical Check Up Pekerja
Medical check up karyawan adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan

terhadap karyawan atau calon karyawan di suatu lingkungan kerja. Pemeriksaan
kesehatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeteksi secara dini
gangguan kesehatan yang mungkin dialami karyawan akibat faktor tertentu di
lingkungan kerja.
Medical check up karyawan merupakan salah satu program kesehatan dan

keselamatan kerja (K3) yang perlu dilakukan oleh tiap perusahaan untuk
mengetahui kondisi terkini dari kesehatan karyawan atau calon karyawan,
sehingga perusahaan dapat menentukan kemampuan karyawan dalam
melakukan suatu pekerjaan yang dilihat dari sisi kesehatan. Hal ini penting untuk
mencegah penyakit atau kecelakaan yang mungkin ditimbulkan akibat bahaya
yang muncul di lingkungan kerja.
Dengan terjaminnya kesehatan karyawan yang didukung dengan lingkungan

kerja yang aman, tidak hanya memengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan,
namun juga memengaruhi produktivitas dan reputasi perusahaan secara
keseluruhan.
Manfaat Medical Check Up Karyawan
Medical check up karyawan bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan

terkini dari karyawan. Dengan diketahuinya kondisi kesehatan karyawan, manfaat
yang dapat diperoleh antara lain:
 Menentukan kemampuan karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan,

sehingga dapat mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
 Mengetahui secara dini tanda dari gangguan kesehatan, sehingga dapat
meminimalkan faktor risiko dan menentukan langkah penanganan selanjutnya.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
 Meningkatkan kesadaran karyawan untuk menerapkan gaya hidup sehat,

serta selalu mematuhi peraturan K3 di suatu perusahaan, seperti
menggunakan alat pelindung diri (APD).
Jenis Medical Check Up Karyawan
Beberapa jenis medical check up karyawan, antara lain adalah:
 Medical check up sebelum kerja (pre-employment medical check

up), yaitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum pekerja diterima
untuk melakukan pekerjaan.
 Medical check up berkala (regular medical check up), yaitu pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan secara berkala, sesuai dengan potensi bahaya dan
risiko di lingkungan kerja. Medical check up secara berkala dilakukan
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.
 Medical check up khusus, yaitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
untuk mendeteksi pengaruh pekerjaan terhadap pekerja atau golongan
pekerja tertentu. Medical check up ini dilakukan terhadap:
o Pekerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit yang membutuhkan
perawatan lebih dari 2 minggu.
o Pekerja pria dan wanita berusia di atas 40 tahun, serta pekerja yang
memiliki disabilitas.
o Pekerja yang diduga memiliki gangguan kesehatan tertentu dan perlu
dilakukan pemeriksaan khusus sesuai kebutuhan.
o Golongan pekerja tertentu, seperti OGUK untuk
pekerja offshore, MedEx untuk pilot, atau untuk commercial driver.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Sebelum Medical Check Up Karyawan
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan karyawan atau calon karyawan sebelum
menjalani medical check up, antara lain:
 Menjalani puasa selama 8-12 jam sebelum menjalani medical check up,
tergantung jenis pemeriksaan yang dilakukan.
 Tidur yang cukup setidaknya 6 jam sebelum medical check up. Kurang tidur
dapat menyebabkan hasil medical check up kurang baik terkait tekanan
darah, denyut jantung, dan suhu tubuh.
 Gunakan baju lengan pendek, sehingga memudahkan dokter untuk
mengakses lengan bagian atas guna mengambil sampel darah.
 Jika pernah atau sedang menderita gangguan kesehatan, pasien dianjurkan
untuk membawa hasil pemeriksaan sebelumnya, seperti foto Rontgen.
Prosedur Medical Check Up Karyawan
Medical check up karyawan terdiri atas serangkaian prosedur pemeriksaan. Jenis

pemeriksaan ini umumnya disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, jenis
pekerjaan, dan kondisi kesehatan karyawan. Prosedur medical check up
karyawan meliputi:
 Pemeriksaan riwayat kesehatan. Ini merupakan tahap paling awal dalam

proses medical check up. Pada tahap ini, dokter akan menanyakan beberapa
hal kepada pasien, seperti:
o Keluhan kesehatan yang mungkin dialami oleh pasien.
o Riwayat kesehatan pasien, termasuk gangguan kesehatan yang pernah
diderita baru-baru ini atau pada masa lalu.
o Riwayat operasi yang pernah dilalui pasien.
o Obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
o Alergi terhadap obat atau makanan tertentu.
o Riwayat kesehatan keluarga.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
o Gaya hidup yang dijalani pasien saat ini.

 Pemeriksaan tanda vital. Dokter akan memeriksa beberapa tanda vital
pasien, seperti:
o Frekuensi denyut jantung. Denyut jantung normal adalah 60-100 kali per
menit.
o Frekuensi pernapasan. Pernapasan normal berkisar antara 12-20 kali per
menit.
o Suhu tubuh. Rata-rata suhu tubuh normal adalah 36-37o
o Tekanan darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi apakah
pasien menderita hipertensi atau hipotensi. Tekanan darah normal adalah
90/60 mmHg hingga di bawah 120/80 mmHg.
 Pemeriksaan fisik. Dokter akan mengawali pemeriksaan fisik dengan
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan pasien. Kemudian, dokter
akan melakukan beberapa pemeriksaan terhadap sejumlah bagian tubuh yang
meliputi:
o Pemeriksaan kepala dan leher. Pasien akan diminta membuka mulut
dengan lebar agar dokter dapat memeriksa kondisi tenggorokan dan
amandel. Dokter juga akan memeriksa kualitas gigi dan gusi, telinga,
hidung, mata, kelenjar getah bening, dan kelenjar tiroid.
o Pemeriksaan paru. Dokter akan menggunakan stetoskop untuk
mendeteksi suara abnormal yang mungkin terjadi di organ paru.
o Pemeriksaan jantung. Untuk mendeteksi detak jantung yang tidak
beraturan atau gejala lain yang menunjukkan adanya gangguan pada
jantung dengan menggunakan stetoskop.
o Pemeriksaan perut. Pada pemeriksaan ini, dokter akan menekan perut
pasien untuk mendeteksi ukuran hati dan keberadaan cairan perut, serta
mendengarkan bunyi usus dengan menggunakan stetoskop.
o Pemeriksaan kulit. Untuk mendeteksi adanya gangguan pada kulit dan
kuku.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
o Pemeriksaan saraf. Untuk mengukur kekuatan otot, refleks tubuh, serta

keseimbangan yang mungkin terganggu.
Dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan kepada pasien. Untuk pasien

pria, akan dilakukan pemeriksaan penis dan testis guna melihat apakah ada
infeksi atau peradangan, serta pemeriksaan prostat dengan colok dubur. Untuk
pasien wanita, dokter akan melakukan pemeriksaan payudara dan panggul.
 Pemeriksaan penunjang. Ada beberapa jenis pemeriksaan penunjang dalam

medical check up karyawan, antara lain:
 Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan
mengambil sampel darah, urine, dan tinja. Ketiga sampel ini akan dianalisis
berdasarkan penampilan fisik, zat kimia yang terkandung, dan secara
mikroskopik dengan bantuan mikroskop.
o Tes darah. Tes darah dilakukan untuk menghitung jumlah sel darah, zat
kimia penanda fungsi organ, gula darah, kolesterol, fungsi hati, dan fungsi
ginjal.
o Tes urine (urinalisis). Untuk mendeteksi adanya gangguan atau infeksi
saluran kemih. Tes urine juga dapat menjadi penanda penyakit lain, seperti
diabetes.
o Tes tinja. Feses atau tinja mengandung bakteri dan zat lain yang ada di
dalam sistem percernaan. Melalui analisis kadar zat dan bakteri dalam tinja,
dapat diketahui apa yang terjadi di dalam sistem percernaan pasien. Hal ini
dapat membantu dokter mendiagnosis penyakit, seperti gastroentritis dan
radang usus.
 Foto Rontgen dan USG. Foto Rontgen dan USG dapat menghasilkan gambar
bagian dalam tubuh secara detail. Hasil Rontgen dan USG dapat
menunjukkan kondisi organ dalam tubuh, seperti paru, jantung, hati, ginjal,
pankreas, usus, dan kandung kemih, serta mendeteksi infeksi atau
peradangan yang mungkin terjadi pada organ tubuh.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
 Elektrokardiografi (EKG). Pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat

aktivitas listrik pada jantung dan mendeteksi gangguan jantung. Dokter akan
menempelkan sekitar 12-15 elektroda di bagian dada, lengan, dan tungkai
pasien. Selama pemeriksaan, pasien akan dibaringkan di atas meja,
sementara mesin EKG akan merekam aktivitas jantungnya. EKG terkadang
juga dilakukan ketika pasien melakukan aktivitas, seperti berjalan atau berlari
di atas treadmill.
 Spirometri. Spirometri digunakan untuk memeriksa fungsi paru. Pemeriksaan
ini dilakukan dengan menggunakan alat spirometer. Alat ini akan mencatat
jumlah udara yang dihirup masuk dan keluar, serta mengukur kecepatan
napas pasien.
 Tes buta warna. Beberapa perusahaan mungkin mengharuskan karyawan
atau calon karyawan untuk melakukan tes buta warna. Tes buta warna adalah
prosedur pemeriksaan yang sangat sederhana. Metode Ishihara adalah tes
buta warna yang paling umum digunakan. Pasien akan diminta untuk
menyebutkan angka berwarna yang disisipkan di antara titik-titik warna. Jika
pasien tidak dapat atau sulit melihat angka tersebut, mungkin pasien
menderita buta warna.
Pemeriksaan yang dilakukan kepada karyawan akan disesuaikan dengan usia

dan faktor risiko atau bahaya yang ada ada di lingkungan kerjanya. Misalnya bagi
karyawan yang bekerja dengan kebisingan dapat dilakukan pemeriksaan
pendengaran secara berkala dengan tes pendengaran(audiometri), dan bagi
karyawan yang bekerja dengan zat kimia tertentu dapat dilakukan monitoring
kadar zat kimia tersebut dalam darah. Frekuensi rutinnya medical check up juga
ditentukan oleh bahaya yang ada di lingkungan kerja dan usia dari karyawan itu
sendiri.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
B. Program Daily Check Up Pekerja
Daily check up merupakan kegiatan pengecekan kesehatan yang dilakukan

setiap hari. Program ini untuk memastikan semua pekerja yang dating dalam
keadaan kondisi fit untuk bekerja, sehat, bugar dan tidak dalam kondisi
sebaliknya misalnya sakit atau terpengaruh minuman dan obat-obatan terlarang.
Jika kondisi fit, maka diharapkan bias meminimalisir kemungkinan terjadi
kecelakaan kerja atau potensi hal-hal berbahaya lainnya.
Pemeriksaan kesehatan yang akan dilakukan meliputi vital signs atau kesadaran
umum, seperti pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, pemeriksaan
pernapasan, pemeriksaan suhu badan, tes mata dan tes keseimbangan. Bagi
pekerja yang terbukti fit akan dipersilahkan untuk bekerja sesuai dengan tugas
masing-masing. Sedangkan bagi yang ridak fit, akan dianjurkan untuk
beristirahat.
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934
Telp : ( 0411 ) 3610 934 – 2465 467 – 0811 465 467
Fax : ( 0411 ) 871 940 – 361 0934

Data Hse Plan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Data Hse Plan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

GENERAL, TECNIKAL, SUPPLIER DAN KONTRAKTOR

Kantor : Jl. Gunung Lompobattang 83 No. 12 Kota Makassar 90115

HEALTH SAFETY ENVIRONMENT PLAN

Nama Pekerjaan : Pemasangan Instalasi Jockey Pump Di Depot LPG

Lama Pekerjaan : 360 (Tiga Ratus Enam Puluh) Hari Kalender

Lokasi Pekerjaan : Depot LPG Makassar

Kategori Resiko : H (High)

Keterangan : Pekerjaan yang mengandung resiko antara lain :

1. Pekerjaan mengangkat material dengan resiko tertimpa

2. Pekerjaan pemasangan jockey pump dengan resiko

3. Pekerjaan instalasi kelistrikan dengan resiko tersengat

Makassar, 13 Juni 2020

ANDI TENRI RAWE, SE

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Makassar, 13 Juni 2020

ANDI TENRI RAWE, SE

HEALTH SAFETY ENVIRONMENT PLAN

PROYEK : PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG

1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : CV. ALIFINDO

Alamat Perusahaan : Jl. Gunung Lompobattang Lr. 83 No. 12

Nama Pimpinan Perusahaan : ANDI TENRI RAWE, SE

Bidang Usaha : General Kontraktor, Supplier

Nomor Telpon : (0411) 3610934

Fax : (0411) 877954

a. Akte Pendiri Perusahaan : No. 20 Tanggal 12 Desember 2007 Notaris :

1.2 Gambaran Umum Proyek

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY

Secara umum meliputi :

3. Engineering, Drawing dan Pembuatan Dokumen HSSE

b. Pekerjaan PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI DEPOT LPG

1.3 Ruang Lingkup Proyek

Ruang Lingkup Pekerjaan PEMASANGAN INSTALASI JOCKEY PUMP DI

1.4 Penanggung Jawab Proyek

a. Company Contract Holder : CV. ALIFINDO

Selama proses pelaksanaan pekerjaan yang menyangkut keselamatan, kesehatan

II. HSE POLICY & OBJECTIVE CONTRACTOR

2.1 Kebijakan HSE (HSE Policy)

III. DRUG & ALCOHOL POLICY

3.1 Kebijakan Minuman Keras dan Obat-Obatan Terlarang

CV. ALIFINDO menyatakan serta menetapkan kebijakan dalam hal obat-obatan

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Andi Adi Mappijanci, ST

Makassar, 13 Juni 2020

ANDI TENRI RAWE, SE

IV. ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWAB

Organisasi HSE perusahaan dibentuk untuk membuat karyawan berperan aktif

Tugas-Tugas Pokok Organisasi :

a. Pengembangan program-program yang telah diatur dalam kebijakan

Tugas-Tugas Umum Perusahaan :

a. Memberi saran-saran dan pertimbangan mengenai budaya HSE.

e. Membantu manajemen dalam :

f. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijakan manajemen dan

4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian tersebut adalah :

1. Job Deskripsi DIREKTUR :

a. Memimpin pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak.

b. Mengelola berbagai macam kegiatan, sejumlah besar tenaga dan tenaga

c. Menggunakan seperangkat alat-alat manajemen yang tersedia dan

d. Memonitor pelaksanaan pekerjaan proyek dan menjadi orang pertama

e. Memenuhi segala kriteria output dari proyek sehingga dapat sepenuhnya

a. Memiliki tingkat pendidikan minimal S1.

2. Job Deskripsi Manager HSE :