Anda di halaman 1dari 99

ht

tp
s:
//p
a pu
a.
bp
s.
go
.id
o .id
s .g
. bp
ua
p
pa
s ://
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 i


Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020

ISSN : 2477-4553
No. Publikasi : 94000.2124
Katalog : 2303003.94

Ukuran Buku : 18,2 x 25,7 cm


Jumlah Halaman : x + 87 halaman/pages

Naskah:
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua

o .id
.g
Penyunting:
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua s
. bp
ua

Desain Sampul oleh:


p

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua


pa
s ://

Penerbit:
tp

© Badan Pusat Statistik Provinsi Papua


ht

Pencetak:
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua

Sumber Ilustrasi:
freepik.com, pngtree.com, clipart-library.com, pngwing.com, pngitem.com

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial
tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

ii Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


KATA PENGANTAR

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua setiap tahun menerbitkan Profil


Ketenagakerjaan Provinsi Papua. Profil Ketenagakerjaan 2020 ini disusun
berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2020.
Profil Ketenagakerjaan berisi informasi seputar keadaan tenaga kerja di
Provinsi Papua.

Publikasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran fenomena sosial


terutama di bidang tenaga kerja dan gambaran tentang capaian

o .id
pembangunan di bidang ketenagakerjaan.

s .g
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, dan memberi
bp
perhatian sehingga publikasi ini bisa terwujud dengan segala keterbatasan dan
.
ua

kekurangannya.
p
pa

Saran dan masukan sangat diharapkan guna menyempurnakan penerbitan


://

publikasi yang lebih baik di masa yang akan datang. Besar harapan kami
s
tp

semoga buku ini bermanfaat untuk semua, terimakasih.


ht

Jayapura, Mei 2021


Kepala BPS Provinsi Papua

Adriana Helena Carolina, S.E, M.M.


NIP. 19660408 199212 2 001

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 iii


ORGANISASI PENULISAN

Penanggung Jawab
Adriana Helena Carolina. S.E, M.M.

Editor
Sugiyanto, S.ST, M.Si.

Pengolah Data
Aditya Hans Pradipta, S.ST.

.id
Penulis

o
Erfal Andika Tarigan, S.ST.

.g
Aditya Hans Pradipta, S.ST.
s
bp
Layout
.
ua

Aditya Hans Pradipta, S.ST.


p
pa

Desain Sampul
://

Aditya Hans Pradipta, S.ST.


s
tp
ht

iv Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar iii


Organisasi Penulisan iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar ix
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Ruang Lingkup 5

.id
1.3 Maksud dan Tujuan 5

o
1.4 Sistematika Penulisan 5

.g
Bab 2 Konsep dan Definisi 7
s
bp
2.1 Konsep Ketenagakerjaan 9
.

2.2 Definisi 10
ua

Bab 3 Penduduk Usia Kerja 17


p
pa

3.1 Penduduk Usia Kerja menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur 18
://

3.2 Penduduk Usia Kerja menurut Kabupaten/Kota 19


s

3.3 Penduduk Usia Kerja menurut Kegiatan Utama 22


tp
ht

Bab 4 Angkatan Kerja 25


4.1 Angkatan Kerja menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur 27
4.2 Angkatan Kerja menurut Kabupaten/Kota 28
4.3 Angkatan Kerja menurut Pendidikan yang Ditamatkan 30
Bab 5 Penduduk Bekerja 33
5.1 Penduduk Bekerja menurut Kelompok Umur 35
5.2 Penduduk Bekerja menurut Kabupaten/Kota 37
5.3 Penduduk Bekerja menurut Pendidikan yang Ditamatkan 39
5.4 Penduduk Bekerja menurut Lapangan Usaha 41
5.5 Penduduk Bekerja menurut Jam Kerja 46
5.6 Penduduk Bekerja menurut Status Pekerjaan 47
5.7 Penduduk Bekerja menurut Sektor Formal Informal 51

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 v


Bab 6 Pengangguran 55
6.1 Pengangguran menurut Kelompok Umur 57
6.2 Pengangguran menurut Kabupaten/Kota 58
6.3 Pengangguran menurut Kegiatannya 60
6.4 Pengangguran menurut Tingkat Pendidikan 61
6.5 Setengah Pengangguran 62
Bab 7 Indikator Ketenagakerjaan 65
7.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 67
7.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 70
7.3 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) 72

.id
7.4 Perkembangan Indikator Tenaga Kerja 74

o
7.5 Penduduk Bukan Angkatan Kerja 75

.g
Bab 8 Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Ketenagakerjaan 77
s
bp
Bab 9 Kesimpulan 83
.
p ua
pa
s ://
tp
ht

vi Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penduduk Usia Kerja menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 20
Tahun 2020

Tabel 3.2 Penduduk Usia Kerja menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin 21
Tahun 2020

Tabel 3.3 Penduduk Usia Kerja menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin 23
Tahun 2020

Tabel 4.1 Angkatan Kerja menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 29

.id
2020

o
.g
Tabel 4.2 Angkatan Kerja menurut Kabupaten/Kota dan Pendidikan yang 31
Ditamatkan Tahun 2020 s
. bp

Tabel 5.1 Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Kelompok Umur dan 35
ua

Jenis Kelamin Tahun 2020


p
pa

Tabel 5.2 Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Kabupaten/Kota dan 38
://

Jenis Kelamin Tahun 2020


s
tp

Tabel 5.3 Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Kabupaten/Kota 40


ht

dan Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2020

Tabel 5.4 Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Kabupaten/Kota 42


dan Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2020

Tabel 5.5 Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Lapangan 45


Pekerjaan Utama dan Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2020

Tabel 5.6 Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut 46


Lapangan Pekerjaan Utama dan Pendidikan yang Ditamatkan Tahun
2020

Tabel 5.7 Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut 47


Lapangan Pekerjaan Utama dan Jumlah Jam Kerja Tahun 2020

Tabel 6.1 Pengangguran menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2020 59

Tabel 6.2 Pengangguran menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kelamin Tahun 2020 60

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 vii


Tabel 7.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut Kabupaten/Kota 69
dan Jenis Kelamin Tahun 2020

Tabel 7.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Kabupaten/Kota dan 71


Jenis Kelamin Tahun 2020

Tabel 7.3 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) menurut Kabupaten/Kota dan Jenis 73
Kelamin Tahun 2020

Tabel 7.4 Perkembangan Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Papua Tahun 2013- 75


2020
Tabel 7.5 Penduduk Bukan Angkatan Kerja menurut Kabupaten/Kota dan Jenis 76

.id
Kegiatan Tahun 2020

o
Tabel 8.1 Dampak Covid-19 Terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis 80

.g
Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal
s
bp
Tabel 8.2 Dampak Covid-19 Terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Kelompok 81
.

Umur
p ua
pa
s ://
tp
ht

viii Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Ketenagakerjaan Sakernas 9

Gambar 3.1 Persentase Penduduk Usia Kerja menurut Kegiatan Utama Tahun 2020 22

Gambar 4.1 Angkatan Kerja menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 28
2020

Gambar 4.2 Angkatan Kerja menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2020 30

Gambar 5.1 Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Jenis 36
Kelamin dan kelompok Umur Tahun 2020

.id
Gambar 5.2 Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut 39

o
.g
Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2020
s
bp
Gambar 5.3 Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut 44
Kabupaten/Kota dan Lapangan Usaha Tahun 2020
.
ua

Gambar 5.4 Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Jumlah 46
p
pa

Jam Kerja Tahun 2020


://

Gambar 5.5 Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Status 48
s

Pekerjaan dan Jenis Kelamin Tahun 2020


tp
ht

Gambar 5.6 Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Status 49
Pekerjaan dan Kabupaten/Kota Tahun 2020

Gambar 5.7 Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Status 51
Pekerjaan dan Lapangan Usaha Tahun 2020

Gambar 5.8 Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Status 52
dan Jenis Kelamin Tahun 2020

Gambar 5.9 Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Status 53
dan Kabupaten/Kota Tahun 2020

Gambar 6.1 Pengangguran menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 58
2020

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 ix


Gambar 6.2 Pengangguran menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 62
2020

Gambar 6.3 Setengah Penganggur menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 63
Tahun 2020

Gambar 6.4 Setengah Penganggur Terpaksa menurut Pendidikan yang 64


Ditamatkan Tahun 2020

Gambar 7.1 TPAK menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2020 68

o.id
s .g
bp
.
p ua
pa
s ://
tp
ht

x Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


o .id
s .g
. bp
ua
p
pa
s ://
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 1


o.id
.g
s
.bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

2 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


1.1 Latar Belakang

Dalam perekonomian suatu wilayah, penduduk dan ketenagakerjaan merupakan

komponen penting. Jumlah angkatan kerja, penduduk yang bekerja, angka pengangguran

merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Secara sederhana hubungan

antara pertumbuhan ekonomi dengan ketenagakerjaan adalah bahwa pertumbuhan

ekonomi yang tinggi dapat mendorong terciptanya lapangan pekerjaan, dan sebaliknya

semakin banyak tenaga kerja yang terserap maka akan meningkatkan produktivitas dan

.id
pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi,

o
strategi/perencanaan di bidang ketenagakerjaan mutlak diperlukan. Oleh karena itu, data

s .g
terkait ketenagakerjaan perlu disediakan sebagai bahan perencanaan dan evaluasi.
bp
Badan Pusat Statistik sebagai instansi penyedia data berupaya untuk memenuhi
.
ua

kebutuhan tersebut. Data ketenagakerjaan diperoleh dari Survei Angkatan Kerja Nasional
p
pa

(SAKERNAS). Pelaksanaan Sakernas tahun 2020 dilakukan secara semesteran, yakni pada
s ://

bulan Februari dan Agustus. Secara umum SAKERNAS yang dilaksanakan pada semester 1
tp
ht

dapat digunakan untuk mengestimasi keadaan tenaga kerja sampai level provinsi.

Sementara itu, khusus untuk semester 2 (Agustus) dapat menyajikan data sampai level

kabupaten/kota. Dari sisi penimbang (weight), indikator ketenagakerjaan dalam publikasi

ini telah menggunakan jumlah penduduk hasil proyeksi setelah Survei Penduduk Antar

Sensus (SUPAS 2015).

Melalui survei ini dapat diperoleh gambaran umum ketenagakerjaan seperti jumlah

tenaga kerja yang tersedia, jumlah pengangguran, tingkat penyerapan tenaga kerja menurut

lapangan usaha, dan status pekerjaan dari penduduk yang bekerja. Selain itu, indikator-

indikator penting ketenagakerjaan seperti Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Tingkat

Kesempatan Kerja (TKK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga dapat diketahui.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 3


Provinsi Papua yang terdiri dari 29 kabupaten/kota mempunyai permasalahan

ketenagakerjaan yang terbilang komplek. Jika dilihat dari segi kuantitas, jumlah angkatan

kerja maupun penduduk yang bekerja mengalami peningkatan setiap tahunnya. Saat tahun

2018 jumlah angkatan kerja sebanyak 1.856.461 meningkat menjadi 1.857.300 pada tahun

2019. Sedangkan pada tahun 2020 menjadi 1.767.403. Pada periode 2019 menuju 2020,

angka pengangguran naik dari 3,51 persen menjadi 4,28 persen. Secara umum, tingkat

pengangguran di Papua masih tergolong rendah dan bahkan lebih rendah dibanding angka

nasional (7,07 persen).

o .id
Kondisi ini semestinya menjadi kondisi ideal untuk dapat memacu pertumbuhan

s .g
ekonomi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi maka akan meningkatkan
bp
kesejahteraan hidup masyarakat, yang selanjutnya dapat menurunkan angka kemiskinan.
.
ua

Namun, kenyataan yang terjadi bukanlah demikian. Walaupun angka pengangguran


p
pa

terbilang rendah dan angkatan kerja yang tersedia dalam jumlah yang banyak, tidak serta
s://

merta berdampak pada penurunan angka kemiskinan. Di tingkat nasional, Papua merupakan
tp

provinsi dengan persentase penduduk miskin terbanyak, yaitu sebesar 26,80 persen (kondisi
ht

September 2020). Permasalahan mendasar yang dihadapi Papua di bidang ketenagakerjaan

adalah rendahnya kualitas tenaga kerja. Pendidikan dan keahlian rendah, jenis pekerjaan

yang dilakukan pun adalah yang tidak membutuhkan skill tinggi, seperti bertani. Dampaknya

pendapatan yang diterima juga relatif kecil. Hal inilah yang menyebabkan tingginya tingkat

kemiskinan di Papua.

Publikasi ini rutin disusun setiap tahun untuk memberikan gambaran mengenai

kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Papua. Selain itu, dalam publikasi ini juga memuat

penjelasan, konsep dan definisi juga istilah-istilah (terminologi) ketenagakerjaan, sehingga

pembaca dapat lebih memahami data dan informasi yang disajikan.

4 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


1.2 Ruang Lingkup

Publikasi Profil Ketenagakerjaan di Provinsi Papua 2020 disusun dari data SAKERNAS

bulan Agustus 2020. Pembahasan dibatasi hanya sampai tingkat kabupaten/kota, mengingat

kecukupan jumlah sampel hanya untuk estimasi sampai level Kabupaten/Kota.

1.3 Maksud dan Tujuan

Secara umum publikasi ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1.3.1 Mengetahui komposisi penduduk usia kerja dirinci menurut jenis kelamin, jenis

.id
kegiatan, dan kelompok umur;

o
.g
1.3.2 Mengetahui karakteristik angkatan kerja menurut jenis kelamin, pendidikan,
s
bp
kelompok umur;
.
ua

1.3.3 Mengetahui karakteristik penduduk yang bekerja menurut jenis kelamin,


p
pa

pendidikan, kelompok umur, lapangan usaha, status pekerjaan, jam kerja, dan
://

sektor formal/informal;
s
tp

1.3.4 Mengetahui karakteristik pengangguran menurut jenis kelamin, kelompok umur,


ht

pendidikan, dan jenis kegiatan;

1.3.5 Mengetahui indikator ketenagakerjaan di Provinsi Papua.

1.4 Sistematika Penulisan

Publikasi ini terdiri dari delapan bab, dijabarkan sebagai berikut:

1.4.1 Bab I. Berisi tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan, dan sistematika

penulisan.

1.4.2 Bab II. Berisi konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data

ketenagakerjaan.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 5


1.4.3 Bab III. Membahas tentang karakteristik penduduk usia kerja yang dirinci menurut

jenis kelamin, kelompok umur, dan kegiatan terbanyak selama seminggu yang lalu.

1.4.4 Bab IV. Berisi tentang karakteristik angkatan kerja, termasuk didalamnya bukan

angkatan kerja yang dirinci menurut jenis kelamin, kelompok umur, dan

pendidikan.

1.4.5 Bab V. Menjelaskan tentang kondisi penduduk yang bekerja yang dirinci menurut

jenis kelamin, pendidikan, kelompok umur, lapangan usaha, status pekerjaan,

jumlah jam kerja.

o .id
1.4.6 Bab VI. Berisi karakteristik pengangguran menurut jenis kelamin, kelompok umur,

s .g
dan pendidikan.
.bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

6 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


o .id
s .g
. bp
ua
p
pa
s ://
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 7


o.id
.g
s
.bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

8 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


2.1 Konsep Ketenagakerjaan

Konsep ketenagakerjaan yang digunakan dalam pengumpulan data ketenagakerjaan

oleh Badan Pusat Statistik mengacu The Labor Force Concept yang disarankan oleh

International Labor Organization (ILO). Konsep ini membagi penduduk menjadi dua

kelompok, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Konsep tersebut

dapat digambarkan dalam diagram ketenagakerjaan berikut:

Gambar 2.1. Diagram Ketenagakerjaan Sakernas

o .id
s .g
. bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

Sumber: International Labor Organization (ILO), ICLS 13 Tahun 1982

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 9


2.2 Definisi

Definisi yang berkaitan dengan penerapan konsep tersebut di Indonesia dijelaskan

dalam uraian berikut:

Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih.

Penduduk Angkatan Kerja

- Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun

dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja,

dan pengangguran.

o .id
- Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15

s .g
tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan
bp
kegiatan lainnya.
.
ua

Penduduk Bekerja
p
pa

- Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud
s ://

memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling


tp
ht

sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut

termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu

usaha/kegiatan ekonomi.

- Sementara tidak bekerja adalah keadaan dari seseorang yang mempunyai

pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena berbagai sebab,

seperti: sakit, cuti, menunggu panenan, mogok, dan sebagainya, termasuk mereka

yang sudah diterima bekerja tetapi selama seminggu yang lalu belum mulai

bekerja. Mulai tahun 2011, mereka yang sudah diterima bekerja tetapi selama

seminggu yang lalu belum mulai bekerja dikategorikan sebagai pengangguran

(sesuai konsep ILO, hal. 97 “An ILO Manual on Concepts and Methods”).

10 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Contoh:

a. Pegawai pemerintah/swasta yang sedang tidak masuk bekerja karena cuti, sakit,

mogok, mangkir, mesin/peralatan perusahaan mengalami kerusakan, dan sebagainya.

b. Petani yang mengusahakan tanah pertanian dan sedang tidak bekerja karena alasan

sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya (menunggu panenan atau menunggu hujan

untuk menggarap sawah).

c. Orang-orang yang bekerja atas tanggungan/resikonya sendiri dalam suatu bidang

.id
keahlian, yang sedang tidak bekerja karena sakit, menunggu pesanan dan sebagainya.

o
Misalnya: dalang, tukang cukur, tukang pijat, dan sebagainya.

Klasifikasi Formal–Informal s .g
. bp
Beberapa pihak, mendefinisikan kegiatan informal hanya berdasarkan status pekerjaan,
p ua

namun dalam publikasi ini, pendekatan batasan kegiatan informal diambil dari kombinasi antara
pa

jenis pekerjaan utama dan status pekerjaan. Batas kegiatan informal dapat dilihat seperti pada
s ://

bagan berikut :
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 11


Penganggur terbuka, terdiri dari:

a. Mereka yang mencari pekerjaan.

b. Mereka yang mempersiapkan usaha.

c. Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin

mendapatkan pekerjaan.

d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

Mencari pekerjaan adalah kegiatan seseorang yang tidak bekerja dan pada saat survei

orang tersebut sedang mencari pekerjaan, seperti mereka :

o .id
a. Yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.

s .g
b. Yang sudah pernah bekerja, karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan
bp
sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Usaha mencari pekerjaan ini
.
ua

tidak terbatas pada seminggu sebelum pencacahan, jadi mereka yang sedang
p
pa

berusaha mendapatkan pekerjaan dan yang permohonannya telah dikirim lebih


s ://

dari satu minggu yang lalu tetap dianggap sebagai mencari pekerjaan. Mereka
tp

yang sedang bekerja atau yang sedang dibebas tugaskan, baik akan dipanggil
ht

kembali ataupun tidak, dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan, tidak dapat

disebut sebagai penganggur terbuka.

Mempersiapkan suatu usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka

mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan yang “baru”, yang bertujuan untuk memperoleh

penghasilan/keuntungan atas resiko sendiri, baik dengan atau tanpa mempekerjakan

buruh/pekerja dibayar maupun tidak dibayar. Mempersiapkan yang dimaksud adalah

apabila “tindakannya nyata”, seperti: mengumpulkan modal atau perlengkapan/alat,

mencari lokasi/ tempat, mengurus surat ijin usaha, dan sebagainya, telah/sedang dilakukan.

12 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Mempersiapkan usaha tidak termasuk yang baru merencanakan, berniat, dan baru

mengikuti kursus/pelatihan dalam rangka membuka usaha. Mempersiapkan suatu usaha

yang nantinya cenderung pada pekerjaan sebagai berusaha sendiri (own account worker)

atau sebagai berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar atau sebagai berusaha

dibantu buruh tetap/buruh dibayar.

Kegiatan mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan tidak terbatas dalam jangka waktu

seminggu yang lalu saja, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu

.id
yang lalu masih berusaha untuk mempersiapkan suatu kegiatan usaha.

o
Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari

s
35 jam seminggu). Setengah Penganggur terdiri dari:
.g
bp
a. Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
.
ua

(kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia
p
pa

menerima pekerjaan.
s ://

b. Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
tp
ht

(kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak

bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja

paruh waktu/part time worker).

Penduduk Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15 tahun atau lebih yang tidak

termasuk Angkatan Kerja yang dibedakan menurut jenis kegiatan yang menggunakan waktu

terbanyak antara lain sekolah, mengurus rumah tangga atau lainnya.

a. Sekolah adalah kegiatan seseorang untuk bersekolah di sekolah formal, mulai

dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi selama seminggu yang

lalu sebelum pencacahan.

b. Mengurus rumah tangga adalah kegiatan seseorang yang mengurus rumah

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 13


tangga tanpa mendapatkan upah, misalnya: ibu-ibu rumah tangga dan anaknya

yang membantu mengurus rumah tangga. Sebaliknya pembantu rumah tangga

yang mendapatkan upah walaupun pekerjaannya mengurus rumah tangga

dianggap bekerja.

c. Kegiatan lainnya adalah kegiatan seseorang selain disebut di atas, yakni kegiatan

yang dilakukan secara aktif misal: berolah raga, hobby, sosial kemasyarakatan dll,

tidak termasuk kegiatan lainnya di sini seperti: tidur, bermalas-malasan dll.

Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah tingkat pendidikan yang dicapai seseorang

o .id
setelah mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi suatu tingkatan sekolah dengan

mendapatkan tanda tamat (ijazah). s .g


bp
Jumlah jam kerja seluruh pekerjaan adalah jumlah jam kerja yang dilakukan oleh seseorang
.
ua

(tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal di luar
p
pa

pekerjaan) selama seminggu yang lalu. Bagi pedagang keliling, jumlah jam kerja dihitung
s ://

mulai berangkat dari rumah sampai tiba kembali di rumah dikurangi waktu yang tidak
tp
ht

merupakan jam kerja, seperti mampir ke rumah famili/kawan, dan sebagainya.

Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat

seseorang bekerja.

Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau

ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau yang sementara tidak bekerja. Jenis

pekerjaan ini mengikuti KBJI (Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia) 2002 yang mengacu

pada ISCO 88.

Upah/gaji bersih adalah penerimaan buruh/karyawan berupa uang atau barang yang

dibayarkan perusahaan/kantor/majikan tersebut. Penerimaan dalam bentuk barang dinilai

dengan harga setempat. Penerimaan bersih yang dimaksud tersebut adalah setelah

14 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


dikurangi dengan potongan-potongan iuran wajib, pajak penghasilan, dan sebagainya oleh

perusahaan/kantor/majikan.

Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit

usaha/kegiatan. Status pekerjaan dibedakan menjadi 7 kategori yaitu :

a. Berusaha sendiri, adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung resiko secara

ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan

dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja dibayar maupun

pekerja tak dibayar, termasuk yang sifat pekerjaannya memerlukan teknologi atau

o .id
keahlian khusus.

s .g
b. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar, adalah bekerja atau berusaha
bp
atas resiko sendiri, dan menggunakan buruh/pekerja tak dibayar dan atau
.
ua

buruh/pekerja tidak tetap.


p
pa

c. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar, adalah berusaha atas resiko sendiri dan
s ://

mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/pekerja tetap yang dibayar.


tp
ht

d. Buruh/Karyawan/Pegawai, adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau

instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang

maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan

sebagai buruh/karyawan, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki

majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan (orang/rumah tangga) yang sama dalam

sebulan terakhir, khusus pada sektor bangunan batasannya 3 bulan. Apabila

majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari satu.

e. Pekerja bebas di pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang

lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir) di

usaha pertanian baik berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah tangga

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 15


atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun

barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan. Usaha

pertanian meliputi : pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan,

perikanan, dan perburuan, termasuk juga jasa pertanian. Majikan adalah orang atau

pihak yang memberikan pekerjaan dengan pembayaran yang disepakati.

f. Pekerja bebas di non pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang

lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir), di

.id
usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun

o
barang dan baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan. Usaha non

s .g
pertanian meliputi : usaha di sektor pertambangan, industri, listrik, gas dan air, sektor
bp
konstruksi/bangunan, perdagangan, angkutan, pergudangan dan komunikasi, sektor
.
ua

keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan, sektor jasa
p
pa

kemasyarakatan, sosial, dan perorangan. Huruf e dan f yang dikembangkan mulai pada
s ://

publikasi 2001, pada tahun 2000 dan sebelumnya dikategorikan pada huruf d dan a
tp
ht

(huruf e termasuk dalam d dan huruf f termasuk dalam a).

g. Pekerja tak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu orang lain yang

berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik berupa uang maupun barang.

Pekerja tak dibayar tersebut dapat terdiri dari:

- Anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, seperti istri/anak yang membantu

suaminya/ayahnya bekerja di sawah.

- Bukan anggota rumah tangga tetapi keluarga dari orang yang dibantunya, seperti famili

yang membantu melayani penjualan di warung.

- Bukan anggota rumah tangga dan bukan keluarga dari orang yang dibantunya, seperti

orang yang membantu menganyam topi pada industri rumah tangga tetangganya.

16 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


o .id
s .g
. bp
ua
p
pa
s ://
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 17


o.id
.g
s
.bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

18 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


3.1 Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Penduduk usia kerja adalah bagian dari penduduk yang usianya sudah dipandang

mampu untuk bekerja memproduksi barang dan jasa. Dalam istilah ketenagakerjaan,

penduduk usia kerja biasa disebut sebagai tenaga kerja. Potensi ekonomi yang dimiliki oleh

suatu wilayah dapat dilihat dari banyaknya tenaga kerja. Penduduk yang berpartisipasi aktif

dalam pasar tenaga kerja disebut dengan angkatan kerja. Yang digolongkan sebagai

angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan yang sedang menganggur (mencari

.id
pekerjaan). Sementara itu, penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga, dan

o
melakukan kegiatan lain selain bekerja atau mencari pekerjaan digolongkan sebagai bukan

s .g
angkatan kerja. Batasan usia yang digunakan Indonesia dalam pengelompokan penduduk
bp
usia kerja mengacu pada konsep International Labour Organiation (ILO), yaitu 15 tahun ke
.
ua

atas.
p
pa

Pada tahun 2020, penduduk usia kerja di Provinsi Papua ada sebanyak 2.449.145
s ://

orang. 69,65 persen penduduk usia kerja berada pada rentang usia 15-44 tahun. Sisanya,
tp
ht

30,35 persen berusia 45 tahun ke atas. Dominasi kelompok usia muda ini merupakan

potensi yang besar dalam pergerakan perekonomian di Provinsi Papua jika diiringi dengan

peningkatan kompetensi dan keterampilan.

Secara umum, persentase penduduk usia kerja laki-laki masih lebih besar

dibandingkan perempuan, 53,11 berbanding 46,89 persen. Pada tabel 3.1, dapat dilihat

bahwa persentase penduduk usia kerja terbesar ada pada kelompok usia 25-29 tahun,

yaitu sekitar 12,87 persen. Sementara itu, yang persentase terkecil ada pada usia 65 tahun

ke atas, yaitu sekitar 3,83 persen.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 19


Tabel 3.1 Penduduk Usia Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2020

Jumlah Penduduk Usia Kerja Persentase Penduduk Usia Kerja


Kelum Share
Laki-Laki Perempuan Total Laki-Laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
15-19 141.449 130.603 272.052 51,99 48,01 100,00 11,11
20-24 146.571 131.227 277.798 52,76 47,24 100,00 11,34
25-29 159.516 155.760 315.276 50,60 49,40 100,00 12,87
30-34 155.364 139.800 295.164 52,64 47,36 100,00 12,05
35-39 144.087 129.639 273.726 52,64 47,36 100,00 11,18
40-44 145.603 126.319 271.922 53,55 46,45 100,00 11,10
45-49 116.631 100.973 217.604 53,60 46,40 100,00 8,88
50-54 104.718 88.795 193.513 54,11 45,89 100,00 7,90

.id
55-59 71.799 57.693 129.492 55,45 44,55 100,00 5,29

o
60-64 63.176 45.695 108.871 58,03 41,97 100,00 4,45

.g
65+ 51.827 41.900 93.727 55,30 44,70 100,00 3,83
s
bp
Total 1.300.741 1.148.404 2.449.145 53,11 46,89 100,00 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2020
.
p ua

Besarnya jumlah penduduk usia muda harus dapat dimaksimalkan demi terciptanya
pa

kondisi perekonomian yang lebih baik. Dominasi ini merupakan kesempatan sekaligus
s ://

tantangan bagi para pemangku kebijakan untuk dapat meningkatkan kualitas sehingga
tp
ht

mereka mampu untuk bersaing di dunia kerja dan mencapai tingkat produktivitas yang

diharapkan.

3.2 Penduduk Usia Kerja Menurut Kabupaten/Kota

Pada tahun 2020, Kota Jayapura menjadi penyumbang terbesar jumlah penduduk

usia kerja di Provinsi Papua. Jumlahnya mencapai 237.444 orang atau sekitar 9,69 persen

dari total seluruh kabupaten/kota. Kabupaten Merauke, Mimika, dan Jayawijaya menyusul

setelahnya dengan masing-masing persentasenya sebesar 7,23 persen, 6,53 persen, dan

6,40 persen. Sementara itu, tiga besar kabupaten dengan jumlah penduduk usia kerja

20 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


terkecil adalah Waropen, Mamberamo Raya, dan Supiori, masing-masing 0,95, 0,72, dan

0,58 persen dari total seluruh Provinsi Papua.

Tabel 3.2 Penduduk Usia Kerja Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2020

Jenis Kelamin
Kabupaten/Kota Total Share
Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
Merauke 92.856 84.217 177.073 7,23
Jayawijaya 80.783 76.081 156.864 6,40
Kabupaten Jayapura 51.148 44.949 96.097 3,92
Nabire 59.215 50.730 109.945 4,49

.id
Kepulauan Yapen 36.237 34.549 70.786 2,89
Biak Numfor 56.298 53.217 109.515 4,47

o
.g
Paniai 62.465 53.678 116.143 4,74
Puncak Jaya 49.683s 42.502 92.185 3,76
bp
Mimika 92.903 67.010 159.913 6,53
.

Boven Digoel 25.902 21.643 47.545 1,94


ua

Mappi 34.061 33.038 67.099 2,74


p

Asmat 33.047 31.040 64.087 2,62


pa

Yahukimo 70.739 65.455 136.194 5,56


://

Pegunungan Bintang 27.860 23.537 51.397 2,10


s

Tolikara 53.996 47.293 101.289 4,14


tp

Sarmi 15.899 13.314 29.213 1,19


ht

Keerom 23.995 19.630 43.625 1,78


Waropen 12.056 11.235 23.291 0,95
Supiori 7.198 6.992 14.190 0,58
Mamberamo Raya 8.867 8.721 17.588 0,72
Nduga 40.251 33.274 73.525 3,00
Lanny Jaya 71.672 63.227 134.899 5,51
Mamberamo Tengah 19.683 16.123 35.806 1,46
Yalimo 25.665 22.432 48.097 1,96
Puncak 41.754 37.520 79.274 3,24
Dogiyai 32.195 33.684 65.879 2,69
Intan Jaya 18.361 17.987 36.348 1,48
Deiyai 28.155 25.679 53.834 2,20
Kota Jayapura 127.797 109.647 237.444 9,69
Total 1.300.741 1.148.404 2.449.145 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2020

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 21


3.3 Penduduk Usia Kerja Menurut Kegiatan Utama

Penduduk usia kerja dapat dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan kegiatan

utama yang dilakukan. Pertama, angkatan kerja, yaitu mereka yang mempunyai kegiatan

utama bekerja dan pengangguran. Kedua, bukan angkatan kerja, yaitu mereka yang sedang

bersekolah, mengurus rumah tangga, dan melakukan kegiatan lainnya.

Konsep ini memiliki beberapa kelemahan. Pertama, tidak dapat mencakup pekerja

anak. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, yang dimasukkan ke dalam penduduk usia

.id
kerja adalah mereka yang berusia 15 tahun ke atas sementara kenyataan di lapangan

o
.g
banyak ditemukan anak usia 15 tahun ke bawah yang sudah bekerja. Dengan konsep
s
bp
tersebut, meski sudah aktif bekerja, mereka tidak digolongkan ke dalam angkatan kerja.
.
ua

Kedua, konsep ini masih menganut asas eksklusifitas. Seorang penduduk hanya dapat
p

digolongkan dalam satu kategori. Padahal kenyataannya, tidak sedikit juga yang dapat
pa

melakukan dua kegiatan secara bersamaan. Sebagai contoh, mahasiswa yang kuliah
s ://

(sekolah) sambil bekerja, mereka hanya dapat dimasukkan dalam satu kategori kegiatan.
tp
ht

Gambar 3.1 Persentase Penduduk Usia Kerja Menurut Kegiatan Utama, 2020

4%

17% Bekerja
Pengangguran
7% Sekolah

3% Mengurus Rumah Tangga


69%
Lainnya

Sumber: Sakernas Agustus 2020

22 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Gambar 3.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2020 sekitar 69 persen dari total

penduduk usia kerja di Provinsi Papua memiliki kegiatan utama bekerja dan 3 persennya

merupakan pengangguran. Sementara itu, untuk kelompok bukan merupakan angkatan

kerja, 17 persen mengurus rumah tangga, 7 persen sekolah dan sisanya 4 persen

melakukan kegiatan lainnya.

Kualitas penduduk usia kerja, salah satunya dapat dilihat dari tingkat pendidikan

yang ditamatkan. Dalam hal ini, dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagian besar penduduk usia

kerja di Provinsi Papua memiliki pendidikan yang rendah. 873.906 orang atau sekitar 35,68

o .id
persen penduduk usia kerja di Provinsi Papua tidak punya ijazah SD. Dilihat dari jenis

s .g
kelaminnya, pada tingkat pendidikan tersebut (SD ke bawah), perempuan lebih besar
bp
persentasenya. Sementara itu, untuk tingkat pendidikan SMP ke atas, laki-laki lebih
.
ua

mendominasi.
p
pa

Tabel 3.3 Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2020
://

Jumlah Persentase
s

Pendidikan Ditamatkan
tp

Laki-Laki Perempuan Total Laki-Laki Perempuan Total


ht

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


Tidak Punya Ijazah SD 399.468 474.438 873.906 45,71 54,29 100,00
Sekolah Dasar 209.940 205.084 415.024 50,59 49,41 100,00
SMP/Sederajat 209.979 166.974 376.953 55,70 44,30 100,00
SMA/Sederajat 363.293 214.014 577.307 62,93 37,07 100,00
Diploma/Universitas 118.061 87.894 205.955 57,32 42,68 100,00
Total 1.300.741 1.148.404 2.449.145 53,11 46,89 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2020

Tingkat pendidikan yang tinggi meningkatkan peluang seseorang untuk

mendapatkan pekerjaan. Diindikasikan bahwa dari masih rendahnya pendidikan penduduk

usia kerja di Papua menyebabkan daya saing yang rendah. Sebaliknya, kesempatan bagi

mereka yang berpendidikan tinggi untuk mendapatkan pos-pos pekerjaan tertentu

sangatlah terbuka.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 23


.id
o
s .g
.bp
ua

Halaman Kosong
p
pa
s ://
tp
ht

24 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


o .id
s .g
. bp
ua
p
pa
s ://
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 25


o.id
.g
s
.bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

26 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


4.1 Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Jumlah angkatan kerja memberikan gambaran mengenai jumlah penduduk usia

kerja yang aktif dalam perekonomian. Aktif berarti berusaha untuk menghasilkan atau

memproduksi barang dan jasa. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja dan

pengangguran. Pengangguran digolongkan ke dalam angkatan kerja karena mereka

berusaha mendapatkan pekerjaan meskipun untuk sementara waktu mereka menganggur.

Jumlah angkatan kerja di Papua pada tahun 2020 adalah 1.767.403 orang. Sekitar 59

persennya adalah laki-laki, sedangkan 41 persen sisanya perempuan. Pada bahasan

o .id
sebelumnya, diketahui bahwa perbandingan jumlah penduduk usia kerja antara laki-laki

s .g
dan perempuan tidak berbeda jauh (53 banding 47 persen). Akan tetapi, jika melihat
bp
tingkat keaktifan dalam perekonomian, penduduk laki-laki selalu lebih banyak yang terlibat.
.
ua

Hal ini dimungkinkan karena banyak perempuan usia kerja yang memilih untuk fokus
p
pa

mengurus rumah tangga, yakni 17 persen dari total penduduk usia kerja.
s ://

Keputusan untuk masuk dalam pasar kerja salah satunya dipengaruhi oleh faktor
tp

usia. Gambar 4.1 menunjukkan bahwa dominasi keterlibatan penduduk dalam


ht

perekonomian ada pada rentang usia 25-44 tahun. Ada 919.179 angkatan kerja pada

rentang usia tersebut, atau 52 persen dari total angkatan kerja. Puncaknya ada pada

rentang usia 25-29 tahun di mana sekitar 246.380 orang atau 13,97 persen angkatan kerja

berada di sana. Di usia 50 tahun ke atas, jumlah angkatan kerja cenderung jauh menurun.

Hal ini wajar terjadi seiring dengan kecenderungan penduduk yang meninggalkan pasar

kerja karena memasuki masa lansia atau usia pensiun.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 27


Gambar 4.1 Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2020

65+
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44 Perempuan

35-39 Laki-Laki

30-34

.id
25-29

o
.g
20-24
15-19 s
bp
0 50 000 100 000 150 000
.
ua

Sumber: Sakernas Agustus 2020


p
pa

4.2 Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota


://

Kota Jayapura, Kabupaten Jayawijaya, dan Kabupaten Merauke menjadi


s
tp

penyumbang terbesar jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua, masing-masing sebesar


ht

8,48, 7,28 dan 7,03 persen dari total. Akan tetapi, hal tersebut tidak serta merta dapat

menggeneralisasi bahwa jumlah angkatan kerja yang banyak selalu berada di daerah yang

dikatakan sebagai perkotaan. Pada tabel 4.1, kita dapat melihat bahwa banyaknya jumlah

angkatan kerja juga terdapat di kabupaten-kabupaten pegunungan seperti Yahukimo (6,61

persen), Tolikara (5,33 persen), dan Puncak Jaya (4,42 persen). Kabupaten Supiori memiliki

jumlah angkatan kerja terkecil yaitu 9.836 orang atau sekitar 0,56 persen dari total.

28 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Tabel 4.1. Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2020

Jenis Kelamin Persentase


Kabupaten/Kota Total
Laki-laki Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5
Merauke 78.434 45.732 124.166 7,03
Jayawijaya 70.783 57.807 128.590 7,28
Jayapura 37.952 23.240 61.192 3,46
Nabire 51.844 29.675 81.519 4,61
Kepulauan Yapen 24.390 18.286 42.676 2,41
Biak Numfor 39.942 29.915 69.857 3,95
Paniai 40.462 27.372 67.834 3,84
Puncak Jaya 47.692 30.488 78.180 4,42

.id
Mimika 75.457 26.024 101.481 5,74

o
Boven Digoel 23.160 12.727 35.887 2,03

.g
Mappi 27.285 15.718 43.003 2,43
Asmat 29.044 s 23.367 52.411 2,97
bp
Yahukimo 65.715 51.103 116.818 6,61
.
ua

Pegunungan Bintang 24.453 19.988 44.441 2,51


Tolikara 50.067 44.067 94.134 5,33
p
pa

Sarmi 13.246 6.375 19.621 1,11


Keerom 20.864 12.657 33.521 1,90
://

Waropen 9.765 4.306 14.071 0,80


s
tp

Supiori 5.614 4.222 9.836 0,56


ht

Mamberamo Raya 6.953 3.856 10.809 0,61


Nduga 38.416 32.355 70.771 4,00
Lanny Jaya 20.793 28.653 49.446 2,80
Mamberamo Tengah 13.570 15.084 28.654 1,62
Yalimo 22.960 19.849 42.809 2,42
Puncak 37.070 31.063 68.133 3,85
Dogiyai 27.201 27.119 54.320 3,07
Intan Jaya 15.160 9.995 25.155 1,42
Deiyai 25.272 22.992 48.264 2,73
Kota Jayapura 94.903 54.901 149.804 8,48
Total 1.038.467 728.936 1.767.403 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2020

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 29


4.3 Angkatan Kerja Menurut Pendidikan yang Ditamatkan

Salah satu variabel yang dapat memberikan gambaran mengenai kualitas angkatan

kerja adalah pendidikan. Gambar 4.2 menunjukkan bagaimana kondisi angkatan kerja di

Provinsi Papua yang masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah, bahkan

tidak memiliki ijazah.

Gambar 4.2 Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Ditamatkan dan Jenis Kelamin, 2020

Laki-Laki Perempuan

.id
354 905
328 945

o
287 673

s.g
bp
170 655
.
ua

144 612
116 934 107 280 106 582
p

78 459
pa

71 358
s ://
tp

Tanpa Ijazah SD SMP SMA/SMK Dip/Univ


ht

Sumber: Sakernas Agustus 2020

Dilihat dari sisi gender, gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada angkatan kerja yang

tidak memiliki ijazah SD lebih didominasi oleh perempuan meski selisihnya tidak terlalu

banyak. Sebaliknya, di tingkat pendidikan yang lebih tinggi, laki-laki lebih dominan. Selisih

terbesar adalah pada tingkat pendidikan SMA dengan perbandingan hampir 3 banding 1.

Secara umum, dapat kita lihat pada tahun 2020 bahwa jumlah angkatan kerja dengan

pendidikan SD ke bawah masih banyak, persentase separuh lebih dari total. Sementara itu,

grafik terendah ditunjukkan oleh tingkat pendidikan Diploma dan Universitas, di mana

persentase angkatan kerja dengan pendidikan tersebut adalah 10,07 persen.

30 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Tabel 4.2 Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota dan Pendidikan yang Ditamatkan, 2020

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Kabupaten/Kota
Tanpa Ijazah Sekolah Dasar SMP SMA Dip/Univ
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Merauke 12,55 30,74 19,72 26,46 10,53
Jayawijaya 44,42 12,60 14,95 15,89 12,13
Kabupaten Jayapura 7,64 18,45 18,09 41,09 14,72
Nabire 7,45 17,53 17,25 37,27 20,50
Kepulauan Yapen 19,12 22,04 17,37 25,14 16,34
Biak Numfor 7,93 20,42 16,89 40,71 14,06
Paniai 71,40 6,01 13,65 5,37 3,56
Puncak Jaya 66,89 14,59 5,25 8,03 5,24

.id
Mimika 7,94 24,57 11,48 44,96 11,05

o
Boven Digoel 17,61 25,88 17,74 28,82 9,95

.g
Mappi 36,53 26,68 12,56 20,13 4,11
Asmat 51,75 21,51s 6,61 9,57 10,56
bp
Yahukimo 54,29 23,42 10,79 9,10 2,40
.
ua

Pegunungan Bintang 57,49 13,88 7,83 11,12 9,67


Tolikara 72,08 4,27 6,38 11,51 5,76
p
pa

Sarmi 13,24 23,06 18,84 31,36 13,50


Keerom 12,73 23,60 24,33 29,56 9,78
://

Waropen 12,05 21,14 17,55 29,82 19,44


s
tp

Supiori 15,75 27,45 17,71 26,39 12,70


ht

Mamberamo Raya 23,11 26,70 28,44 18,39 3,36


Nduga 55,25 19,50 12,35 12,91 0,00
Lanny Jaya 81,34 1,40 3,86 10,84 2,57
Mamberamo Tengah 57,97 11,36 9,26 14,02 7,40
Yalimo 53,38 10,47 8,56 17,59 10,00
Puncak 82,77 4,60 2,55 4,12 5,96
Dogiyai 52,51 21,89 15,17 8,75 1,68
Intan Jaya 67,64 5,04 7,66 15,96 3,71
Deiyai 69,01 3,72 14,52 11,53 1,22
Kota Jayapura 3,55 8,45 11,79 48,72 27,49
Total 38,69 16,27 12,62 22,35 10,07
Sumber: Sakernas Agustus 2020

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 31


Secara total, persentase angkatan kerja di Papua yang tidak memiliki ijazah SD ada

sekitar 38,69 persen. Akan tetapi, ada beberapa kabupaten/kota yang persentasenya relatif

rendah. Di Kabupaten Nabire, Jayapura, Biak Numfor, dan Mimika persentasenya di bawah

10 persen, bahkan di Kota Jayapura sangat rendah yaitu di bawah 5 persen. Sementara itu,

di Kabupaten Puncak, 82,77 persen angkatan kerjanya tidak memiliki ijazah SD. Angka

tersebut adalah yang tertinggi di Papua disusul oleh Kabupaten Lanny Jaya sekitar 81,34

persen dan Tolikara 72,08 persen. Dapat dilihat pada tabel 4.2 bahwa masih banyak

kabupaten di Papua yang memiliki angkatan kerja tanpa ijazah SD di atas 50 persen.

o .id
Minimnya fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar di wilayah sulit ditengarai menjadi

s .g
penyebab utama rendahnya pendidikan angkatan kerja di Provinsi Papua.
bp
Untuk kelompok tingkat pendidikan tinggi, Kota Jayapura menunjukkan perbedaan
.
ua

yang signifikan dibanding dengan kabupaten lain. Lebih dari 70 persen angkatan kerja di
p
pa

Kota Jayapura memiliki tingkat pendidikan SMA ke atas yakni 48,72 persen untuk SMA dan
s ://

27,49 persen untuk Diploma/Universitas. Kabupaten Nabire juga menunjukkan angka yang
tp

cukup baik dengan persentase angkatan kerja berpendidikan SMA ke atas mencapai 57,32
ht

persen. Kabupaten lain yang memiliki persentase angkatan kerja berpendidikan SMA ke

atas lebih dari 50 persen adalah Kabupaten Mimika, Jayapura dan Biak Numfor.

32 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


o .id
s .g
. bp
ua
p
pa
s ://
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 33


o.id
.g
s
.bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

34 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


5.1 Penduduk Bekerja Menurut Kelompok Umur

Pembagian penduduk bekerja berdasarkan kelompok umur dilakukan untuk

memberikan gambaran kontribusi penduduk bekerja dalam pasar kerja berdasarkan

rentang usianya. Dari tabel 5.1 dapat kita lihat bahwa mayoritas penduduk bekerja ada

pada rentang usia yang masih muda. Persentase terbesar ada pada kelompok umur 30-34

tahun dengan jumlah 240.154 orang atau sekitar 13,60 persen dari total. Kelompok umur di

bawahnya (25-29 tahun) juga memiliki persentase yang hampir sama yaitu sekitar 13,60

persen. Sementara itu, memasuki kelompok usia 50 tahun ke atas, trennya cenderung

o .id
menurun. Hal ini dimungkinkan terjadi seiring dengan banyaknya pekerja yang

s
produktivitasnya mulai menurun dan memasuki usia pensiun.
.g
bp
Pada tahun 2020, jumlah penduduk bekerja di Provinsi Papua sebanyak 1.691.745
.
ua

orang atau sebesar 95,72 persen dari total angkatan kerja. Dari seluruh penduduk bekerja,
p
pa

58,44 persen adalah laki-laki dan sisanya 41,56 adalah perempuan.


s ://

Tabel 5.1 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


tp

Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2020


ht

Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total Share (%)
Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
15 - 19 46.570 44.423 90.993 5,38
20 - 24 95.828 69.698 165.526 9,78
25 - 29 131.486 98.539 230.025 13,60
30 - 34 132.823 97.331 230.154 13,60
35 - 39 122.415 88.129 210.544 12,45
40 - 44 123.496 86.492 209.988 12,41
45 - 49 102.686 72.290 174.976 10,34
50 - 54 91.117 63.765 154.882 9,16
55 - 59 62.502 39.935 102.437 6,06
60 - 64 48.440 27.057 75.497 4,46
65 + 31.364 15.359 46.723 2,76
Total 988.727 703.018 1.691.745 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2020

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 35


Secara umum, pola yang sama terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan yaitu

belum banyaknya penduduk yang terjun ke pasar kerja di rentang usia 15-24 tahun. Hal

tersebut dimungkinkan karena penduduk usia muda yang cenderung memilih untuk

menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu sebelum bekerja. Penduduk laki-laki paling

banyak bekerja pada kelompok usia 30-34 tahun, sementara perempuan paling banyak

pada kelompok usia 25-29 tahun.

Gambar 5.1 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2020

o .id
Laki-Laki Perempuan

s .g
bp
35,84 32,87
38,98
.

42,11 42,84 42,29 41,86 41,19 41,31 41,17


ua

48,82
p
pa
s ://

64,16 67,13
tp

57,89 57,71 58,14 58,81 58,69 58,83 61,02


57,16
51,18
ht

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65+

Sumber: Sakernas Agustus 2020

Persentase perempuan yang bekerja di Papua menurut kelompok umur berkisar

antara 32 hingga hingga 48 persen pada tahun 2020. Berdasarkan gambar 5.1, persentase

terbesar perempuan yang bekerja adalah pada kelompok usia 15-19 tahun yaitu sekitar

48.82 persen, sedangkan persentase terendahnya pada kelompok usia 65 tahun ke atas

yaitu sekitar 32,87 persen. Sebaliknya, pada dua kelompok itu juga laki-laki berada di

persentase terendah dan tertingginya. Dari gambar 5.1 juga dapat kita lihat bahwa pada

36 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


usia 50 tahun ke atas, partisipasi perempuan cenderung terus menurun, sebaliknya laki-laki

yang bekerja lebih dominan. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun memasuki usia

lanjut, menurut kodratnya penduduk laki-laki masih memiliki tanggung jawab ekonomi

dalam keluarga sehingga terus berupaya bekerja demi mendapatkan penghasilan.

5.2 Penduduk Bekerja Menurut Kabupaten/Kota

Secara umum, pola sebaran penduduk bekerja di Provinsi Papua menurut

kabupaten/kota mirip dengan pola sebaran angkatan kerja pada bahasan sebelumnya. Kota

.id
Jayapura, Kabupaten Jayawijaya, dan Kabupaten Merauke menyumbang jumlah penduduk

o
.g
bekerja dengan persentase yang relatif tinggi, masing-masing 7,83 persen, 7,41 persen, dan
s
bp
7,09 persen dari total. Kabupaten lain yang persentasenya relatif tinggi dari yang lain
.
ua

adalah Kabupaten Yahukimo, Mimika, dan Tolikara masing-masing menyumbang lebih dari
p

5 persen.
pa
://

Kabupaten Supiori, Mamberamo Raya, dan Waropen merupakan 3 kabupaten


s
tp

dengan persentase penduduk bekerja terkecil yakni kurang dari satu persen. Kabupaten
ht

Supiori memiliki penduduk bekerja 9.431 orang atau sekitar 0,56 persen dari total di

Provinsi Papua. Sementara itu, penduduk bekerja di Mamberamo Raya dan Waropen

masing-masing berjumlah 10.533 orang (0,62 persen) dan 13.401 orang (0,79 persen).

Dari kategori jenis kelamin, laki-laki masih mendominasi pasar kerja di Provinsi

Papua. Kabupaten yang mengalami fenomena berbeda adalah Kabupaten Lanny Jaya dan

Mamberamo Tengah di mana penduduk yang bekerja lebih banyak perempuan daripada

laki-laki.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 37


Tabel 5.2 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2020

Jenis Kelamin
Kabupaten/Kota Total Share (%)
Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
Merauke 75.811 44.097 119.908 7,09
Jayawijaya 68.762 56.599 125.361 7,41
Jayapura 34.008 20.863 54.871 3,24
Nabire 48.450 27.644 76.094 4,50
Kepulauan Yapen 23.358 17.058 40.416 2,39
Biak Numfor 34.433 28.170 62.603 3,70
Paniai 39.900 27.372 67.272 3,98
Puncak Jaya 46.522 30.488 77.010 4,55

.id
Mimika 69.854 23.713 93.567 5,53

o
Boven Digoel 21.056 11.927 32.983 1,95

.g
Mappi 25.280 15.240 40.520 2,40
Asmat 28.209 s 22.956 51.165 3,02
bp
Yahukimo 62.913 49.373 112.286 6,64
.
ua

Pegunungan Bintang 23.231 19.380 42.611 2,52


Tolikara 49.140 43.989 93.129 5,50
p
pa

Sarmi 12.521 6.152 18.673 1,10


Keerom 20.363 12.300 32.663 1,93
://

Waropen 9.308 4.093 13.401 0,79


s
tp

Supiori 5.357 4.074 9.431 0,56


ht

Mamberamo Raya 6.733 3.800 10.533 0,62


Nduga 37.856 32.257 70.113 4,14
Lanny Jaya 20.416 28.586 49.002 2,90
Mamberamo Tengah 13.440 14.984 28.424 1,68
Yalimo 22.641 19.801 42.442 2,51
Puncak 36.790 30.963 67.753 4,00
Dogiyai 27.088 27.119 54.207 3,20
Intan Jaya 15.017 9.831 24.848 1,47
Deiyai 25.166 22.898 48.064 2,84
Kota Jayapura 85.104 47.291 132.395 7,83
Total 988.727 703.018 1.691.745 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2020

38 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


5.3 Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan yang Ditamatkan

Pengelompokan penduduk bekerja menurut pendidikan ditamatkan bertujuan

untuk melihat seberapa besar pasar tenaga kerja dapat menyerap tenaga kerja

berdasarkan tingkat pendidikannya. Pada tahun 2019, lebih dari separuh penduduk bekerja

di Provinsi Papua berpendidikan SD ke bawah. 40 persen tidak punya ijazah dan 16 persen

hanya menamatkan SD. Penduduk bekerja yang berpendidikan SMP ada sekitar 13 persen

dan SMA 21 persen. Sisanya, 10 persen berpendidikan Diploma ke atas.

Di satu sisi, kondisi ini bisa diartikan bahwa penyerapan tenaga kerja di Provinsi

o .id
Papua cukup baik meskipun dengan tingkat pendidikan yang rendah. Akan tetapi, di sisi

s .g
lain, perlu kita ingat bahwa konsep bekerja dalam Sakernas adalah apapun jenjang
bp
pendidikan yang ditamatkan, jika seseorang melakukan pekerjaan paling sedikit dari satu
.
ua

jam seminggu yang lalu (saat pencacahan) maka dianggap bekerja. Artinya, di sini perlu
p
pa

perhatikan bahwa kualitas pekerjaan hingga kelayakan pendapatan yang diterima oleh
s ://

penduduk yang bekerja sangat ditentukan oleh jenjang pendidikan yang ditamatkan.
tp
ht

Gambar 5.2 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


Menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2020

Dip/Univ
10%
Tanpa Ijazah
40%
SMA/Sederajat
21%

SMP/Sederajat Sekolah Dasar


13% 16%

Sumber: Sakernas Agustus 2019

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 39


Tabel 5.3. Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut
Kabupaten/Kota dan Pendidikan yang Ditamatkan, 2020

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Kabupaten/Kota
Tanpa Ijazah Sekolah Dasar SMP/Sederajat SMA/Sederajat Dip/Univ
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Merauke 15.580 37.636 23.285 31.079 12.328
Jayawijaya 55.490 15.704 18.876 20.229 15.062
Kabupaten Jayapura 4.580 11.147 9.922 21.423 7.799
Nabire 5.892 13.741 13.665 27.588 15.208
Kepulauan Yapen 8.020 9.374 7.110 9.678 6.234
Biak Numfor 5.068 13.668 10.952 24.039 8.876
Paniai 48.100 4.078 9.261 3.416 2.417

.id
Puncak Jaya 51.802 11.052 4.103 6.121 3.932

o
Mimika 7.947 23.748 10.884 41.347 9.641

.g
Boven Digoel 6.270 8.885 5.908 8.942 2.978
Mappi 15.186 10.374 s 4.999 8.195 1.766
bp
Asmat 26.517 11.126 3.186 4.804 5.532
.
ua

Yahukimo 61.868 25.851 11.644 10.254 2.669


Pegunungan Bintang 25.155 5.828 3.256 4.369 4.003
p
pa

Tolikara 67.771 4.016 6.010 10.493 4.839


Sarmi 2.410 4.319 3.391 5.996 2.557
://

Keerom 4.268 7.866 8.024 9.476 3.029


s
tp

Waropen 1.682 2.867 2.396 3.951 2.505


ht

Supiori 1.495 2.633 1.662 2.513 1.128


Mamberamo Raya 2.396 2.794 3.064 1.940 339
Nduga 38.541 13.797 8.640 9.135 0
Lanny Jaya 39.872 690 1.909 5.262 1.269
Mamberamo Tengah 16.510 3.224 2.634 4.017 2.039
Yalimo 22.805 4.482 3.633 7.399 4.123
Puncak 56.087 3.114 1.738 2.810 4.004
Dogiyai 28.466 11.892 8.240 4.751 858
Intan Jaya 17.014 1.187 1.784 3.931 932
Deiyai 33.213 1.796 7.006 5.459 590
Kota Jayapura 4.578 11.644 16.130 63.839 36.204
Total 674.583 278.533 213.312 362.456 162.861
Sumber: Sakernas Agutus 2020

40 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Dari data yang disajikan dalam tabel 5.3, dapat kita lihat bahwa kabupaten di

wilayah pegunungan seperti Tolikara, Yahukimo, Puncak, Jayawijaya dan pemekarannya,

serta Puncak Jaya cenderung memiliki banyak pekerja dengan pendidikan SD ke bawah. Hal

ini ditengarai karena minimnya fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar di wilayah

tersebut. Kita juga dapat melihat bahwa di saat yang sama pekerja dengan pendidikan

tinggi jumlahnya sangat kecil. Kondisi ini dimungkinkan terjadi karena penduduk dengan

pendidikan tinggi bermigrasi menuju tempat yang menyediakan jenis pekerjaan sesuai

dengan minat dan kompetensinya. Pekerja dengan pendidikan tinggi lebih banyak

o .id
mendiami daerah perkotaan. Oleh karena itu, wilayah yang lebih maju seperti Kota

s .g
Jayapura, Mimika, Merauke, dan Nabire memiliki jumlah penduduk bekerja dengan
bp
pendidikan SMA ke atas yang relatif tinggi.
.
ua

Kondisi yang terjadi sampai tahun 2020 ini menunjukkan bahwa ketersediaan
p
pa

fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar harus lebih diperhatikan dalam rangka
s ://

mengusahakan pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di


tp

Provinsi Papua. Peningkatan kualitas sumber daya manusia diharapkan mampu


ht

meningkatkan kualitas output dari pekerjaan yang dilakukan. Tentunya bukan tugas yang

mudah untuk mewujudkannya di tengah kondisi daerah yang sulit seperti di Papua. Akan

tetapi, bukan hal yang mustahil juga jika pemerintah daerah baik di tingkat provinsi

maupun kabupaten terus berupaya dengan gotong royong mewujudkan hal itu.

5.4 Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha

Lapangan usaha adalah bidang kegiatan yang dilakukan di tempat seseorang

bekerja. Klasifikasi lapangan usaha yang digunakan BPS mengikuti Klasifikasi Baku Lapangan

Usaha Indonesia (KBLI). Pengelompokan penduduk bekerja menurut lapangan usaha

menunjukkan sektor ekonomi mana yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 41


Tabel 5.4 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
Menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan Utama, 2020

Lapangan Pekerjaan Utama (%)


Kabupaten/Kota
Pertanian Manufaktur Jasa-jasa Total
(1) (2) (3) (4) (5)
Merauke 45,68 12,86 41,46 100,00
Jayawijaya 77,51 1,57 20,92 100,00
Kabupaten Jayapura 44,07 10,27 45,66 100,00
Nabire 35,71 10,97 53,33 100,00
Kepulauan Yapen 48,00 14,53 37,47 100,00
Biak Numfor 37,11 10,31 52,58 100,00
Paniai 91,97 2,65 5,38 100,00

.id
Puncak Jaya 90,67 0,22 9,12 100,00

o
Mimika 28,70 20,64 50,65 100,00

.g
Boven Digoel 56,12 8,42 35,47 100,00
Mappi 65,48 s 4,42 30,09 100,00
bp
Asmat 70,12 2,96 26,92 100,00
.
ua

Yahukimo 94,34 0,13 5,52 100,00


Pegunungan Bintang 81,54 2,03 16,43 100,00
p
pa

Tolikara 88,07 1,78 10,15 100,00


Sarmi 49,24 4,58 46,18 100,00
://

Keerom 64,76 8,04 27,21 100,00


s
tp

Waropen 44,71 8,69 46,59 100,00


Supiori 64,88 7,09 28,02 100,00
ht

Mamberamo Raya 88,49 0,45 11,06 100,00


Nduga 100,00 0,00 0,00 100,00
Lanny Jaya 97,82 0,00 2,18 100,00
Mamberamo Tengah 94,26 0,31 5,44 100,00
Yalimo 84,25 0,48 15,27 100,00
Puncak 89,92 0,76 9,32 100,00
Dogiyai 96,86 0,00 3,14 100,00
Intan Jaya 89,39 0,62 9,99 100,00
Deiyai 96,45 1,64 1,92 100,00
Kota Jayapura 7,16 12,53 80,31 100,00
Total 66,91 5,76 27,33 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2020

42 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Statistik pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2020 pertanian menjadi

sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Papua. Persentasenya 66,91 persen

dari total atau secara jumlah sekitar 1.131.947 orang. Sekitar 27,33 persen atau setara

dengan 462.354 orang bekerja di sektor jasa. Sisanya, sekitar 5,76 persen atau 97.445

orang bekerja di sektor manufaktur.

Secara umum, kita dapat melihat bahwa khususnya di wilayah pegunungan, sektor

pertanian (primer) sangat mendominasi penyerapan tenaga kerja di Papua.

Perbandingannya sangat jauh, di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Nduga, Lanny

o .id
Jaya, Dogiyai, dan Deiyai, persentasenya lebih dari 95 persen. Akan tetapi, tidak demikian

s .g
pada kabupaten/kota dengan wilayah lebih mudah yang mengalami pergeseran
bp
penyerapan tenaga kerja ke sektor sekunder dan tersier. Di Kabupaten Nabire, Biak
.
ua

Numfor, dan Mimika, persentase penyerapan tenaga pada sektor jasa mencapai lebih dari
p
pa

50 persen. Bahkan di Kota Jayapura, persentase tenaga kerja di sektor jasa mencapai 80,31
s ://

persen dan menyisakan sektor pertanian di angka 7,16 persen. Di Kota Jayapura, sektor
tp

kedua yang banyak menyerap tenaga kerja adalah manufaktur, yaitu sekitar 12,53 persen.
ht

Pergeseran penyerapan penduduk bekerja bergantung dari perkembangan masing-

masing wilayah. Semakin maju dan berkembang suatu wilayah, kemungkinan pergeseran

aktivitas ekonomi dari sektor primer terhadap sektor sekunder dan tersier akan semakin

besar. Dengan bertambahnya unit-unit usaha baru, maka distribusi penyerapan tenaga

kerja pun akan semakin meningkat. Gambar 5.4 menunjukkan bagaimana pola sebaran

tenaga kerja menurut lapangan usahanya di 29 kabupaten di Provinsi Papua.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 43


Gambar 5.3 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
Menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Usaha, 2020

Nduga
Lanny Jaya
Dogiyai
Deiyai
Yahukimo
Mamberamo Tengah
Paniai
Puncak Jaya

.id
Puncak

o
Intan Jaya

.g
Mamberamo Raya
s
bp
Tolikara
Yalimo
.
ua

Pegunungan Bintang Pertanian


p

Jayawijaya
pa

Manufaktur
Asmat
://

Jasa
Mappi
s
tp

Supiori
ht

Keerom
Boven Digoel
Sarmi
Kepulauan Yapen
Merauke
Waropen
Kabupaten Jayapura
Biak Numfor
Nabire
Mimika
Kota Jayapura

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: Sakernas Agustus 2020

44 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Berikutnya, jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, penduduk bekerja dengan

tingkat pendidikan Sekolah Dasar ke bawah mendominasi sektor pertanian di Papua. Meski

demikian, ada sejumlah 15.277 orang atau sekitar satu persen yang berpendidikan diploma

ke atas pada sektor tersebut.

Tabel 5.5 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut


Lapangan Pekerjaan Utama dan Pendidikan yang Ditamatkan, 2020

Lapangan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Pekerjaan Total
Utama Tanpa Ijazah SD SMP SMA Dip/Univ
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

.id
Pertanian 639.837 217.491 137.461 121.884 15.277 1.131.950

o
Manufaktur 12.712 14.131 17.634 46.390 6.554 97.421

.g
Jasa 22.034 46.911 58.217 194.182 141.030 462.374
s
bp
Total 674.583 278.533 213.312 362.456 162.861 1.691.745
Sumber: Sakernas Agustus 2020
.
p ua

Jika dilihat secara keseluruhan, tampak bahwa pada lapangan pekerjaan selain
pa
://

pertanian cenderung menyerap penduduk bekerja dengan pendidikan SMP ke atas lebih
s
tp

banyak. Contohnya pada sektor listrik, gas, dan air minum di mana 90 persen lebih pekerja
ht

berpendidikan SMA ke atas. Hal serupa terjadi pada sektor jasa keuangan dan asuransi, dan

jasa kesehatan dan kegiatan sosial di mana pada kedua sektor tersebut, 40 persen lebih

pekerja memiliki pendidikan diploma ke atas dan hanya 1-2 persen pekerja yang

berpendidikan SD ke bawah.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 45


Tabel 5.6 Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut
Lapangan Pekerjaan Utama dan Pendidikan yang Ditamatkan, 2020

Lapangan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Pekerjaan Total
Utama Tanpa Ijazah SD SMP SMA Dip/Univ
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian 56,53 19,21 12,14 10,77 1,35 100,00
Manufaktur 13,05 14,51 18,10 47,62 6,73 100,00
Jasa 4,77 10,15 12,59 42,00 30,50 100,00
Total 39,87 16,46 12,61 21,42 9,63 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2020

5.5 Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja

.id
Salah satu indikator untuk melihat produktivitas pekerja adalah dengan melihat

o
.g
jumlah jam kerjanya. Identifikasi ini bermanfaat untuk mengetahui proporsi penduduk
s
bp
bekerja yang dapat dikategorikan sebagai pekerja penuh atau setengah pengangguran,
.
ua

atau yang jumlah jam kerjanya kurang dari jam kerja normal. Konsep yang umum
p
pa

digunakan adalah seseorang dikatakan sebagai pekerja penuh jika bekerja minimal 35 jam
://

selama seminggu, tidak termasuk jam istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan untuk
s
tp

hal-hal di luar pekerjaan.


ht

Gambar 5.4 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


Menurut Jumlah Jam Kerja, 2020

0 Jam *) 1-14 Jam


2% 7%
35+ Jam
16%

15-24 Jam
21%

25-34 Jam
54%

Sumber: Sakernas Agustus 2020

46 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Secara umum, gambar 5.4 menunjukkan bahwa 16 persen dari total pekerja di

Papua beraktivitas dengan jumlah jam kerja normal (35 jam ke atas). Sementara itu, 82

persen pekerja masuk dalam kategori setengah menganggur atau memiliki jam kerja 1-34

jam. Sisanya, 2 persen sementara tidak bekerja.

Dilihat dari sektor pekerjaannya, mayoritas lapangan pekerjaan membutuhkan

pekerjanya untuk bekerja pada jam kerja 25-34 jam. Paling tidak 35 persen dari total

pekerja di masing-masing sektor. Terkecuali pada sektor manufaktur, di mana pada sektor

ini lebih banyak pekerja yang memiliki jam kerja di atas 35 jam meski secara persentase

o .id
tidak terpaut jauh.

s .g
Tabel 5.7 Persentase Penduduk 15 Tahun Atas yang Bekerja Menurut
bp
Lapangan Pekerjaan dan Jumlah Jam Kerja, 2020
.
ua

Jumlah Jam Pekerjaan Utama


Lapangan Pekerjaan Utama Total
0 *) 1-14 15-24 25-34 35+
p

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


pa

Pertanian 8.279 83.305 292.396 680.222 67.748 1.131.950


://

Manufaktur 4.424 3.258 10.369 33.678 45.692 97.421


s

Jasa 13.157 31.601 48.006 205.289 164.321 462.374


tp

Total 25.860 118.164 350.771 919.189 277.761 1.691.745


ht

Sumber: Sakernas Agustus 2020

5.6 Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan

Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu

unit/kegiatan usaha. Dari status pekerjaan inilah pengkategorian pekerja sektor formal dan

informal dapat dilakukan. Status pekerjaan yang digunakan oleh BPS adalah sebagai

berikut:

1. Berusaha sendiri

2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar

3. Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 47


4. Buruh/Karyawan/Pegawai

5. Pekerja bebas di pertanian

6. Pekerja bebas di nonpertanian

7. Pekerja keluarga/tidak dibayar

Gambar 5.5 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut


Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin, 2020

Laki-Laki Perempuan *dalam ribuan (000)

402,0 391,9

o .id
s .g
234,3
205,8
. bp
ua

116,6 111,9
98,9 90,5
p
pa

12,1 2,9 6,3 1,0 16,3


1,3
://

1 2 3 4 5 6 7
s
tp

Sumber: Sakernas Agustus 2020


ht

Berdasarkan hasil pendataan Sakernas 2019, tercatat bahwa mayoritas pekerja di

Provinsi Papua berstatus pekerja keluarga/tidak dibayar dan berusaha dibantu buruh tidak

tetap/tidak dibayar. Persentasenya masing-masing 29,78 dan 29,61 persen. Selanjutnya,

adalah sebagai buruh/karyawan/pegawai yaitu sekitar 19,2 persen.

Pada gambar 5.5 terlihat bahwa hampir di semua status pekerjaan, laki-laki

mendominasi dengan perbandingan yang jauh. Terkecuali pada status pekerja

keluarga/tidak dibayar, di mana pekerja perempuan lebih banyak dari laki-laki dengan

perbandingan sekitar 3 banding 1. Kondisi ini memberikan kesimpulan bahwa secara umum

laki-laki masih lebih dominan dalam status pekerjaan yang layak, atau dalam bahasa lain

48 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


memiliki penghasilan yang sesuai dengan apa yang dikerjaan. Pekerja pada status

pekerjaan yang didominasi perempuan yaitu pekerja keluarga/tidak dibayar umumnya

tidak mendapatkan upah atau penghasilan dari apa yang dikerjakan.

Gambar 5.6 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut


Status Pekerjaan dan Kabupaten/Kota, 2020

Kota Jayapura
Deiyai
Intan Jaya

.id
Dogiyai
Puncak

o
.g
Yalimo
Mamberamo Tengah
s
bp
Lanny Jaya
Nduga
.
ua

Mamberamo Raya
Supiori
p
pa

Waropen
Keerom Berusaha Sendiri
://

Sarmi Berusaha Dibantu Buruh


s

Tolikara
tp

Buruh/Karyawan
Pegunungan Bintang
ht

Pekerja Bebas
Yahukimo
Asmat Pekerja Keluarga
Mappi
Boven Digoel
Mimika
Puncak Jaya
Paniai
Biak Numfor
Kepulauan Yapen
Nabire
Kabupaten Jayapura
Jayawijaya
Merauke

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: Sakernas Agustus 2020

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 49


Dari gambar 5.6 kita dapat melihat bahwa sebaran penduduk bekerja yang berstatus

pekerja keluarga/tidak dibayar mayoritas berada di wilayah pegunungan seperti Nduga,

Lanny Jaya, Puncak, dan Mamberamo Tengah. Sangat sedikit pekerja dengan status

buruh/karyawan di sana. Sebaliknya, buruh atau karyawan lebih banyak di wilayah

perkotaan seperti Kota Jayapura, Boven Digoel, Mimika, dan Nabire.

Gambar 5.7 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut


Status Pekerjaan dan Lapangan Usaha, 2020

o .id
Jasa

.g
Berusaha Sendiri
s
bp
Berusaha Dibantu Buruh
Manufaktur
.

Buruh/Karyawan
ua

Pekerja Bebas
p
pa

Pekerja Keluarga
Pertanian
s ://

0% 20% 40% 60% 80% 100%


tp

Sumber: Sakernas Agustus 2020


ht

Ditinjau berdasarkan lapangan usaha, terlihat pada gambar 5.7 bahwa pada sektor

jasa dan manufaktur didominasi oleh pekerja dengan status buruh/karyawan dengan

perbedaan persentase yang cukup signifikan yaitu 58,65 persen untuk jasa dan 45,35

persen untuk manufaktur. Sementara itu, untuk sektor pertanian, didominasi oleh mereka

yang berstatus berusaha dibantu buruh dan pekerja keluarga/tidak dibayar. Total

persentase keduanya mencapai 81,81 persen. Pekerja dengan status berusaha sendiri

belum terlalu banyak di Provinsi Papua dengan persentase 16,72 persen di sektor

pertanian, 25,12 persen di sektor manufaktur, dan 23,51 persen di sektor jasa.

50 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


5.7 Penduduk Bekerja Menurut Sektor Formal-Informal

Pada tahun 2020 di Provinsi Papua terdapat 339.754 orang yang bekerja di sektor

formal. Jumlah tersebut setara dengan 20,08 persen dari total penduduk bekerja.

Sementara itu, sejumlah 1.351.991 atau sekitar 79,92 persen bekerja di sektor informal.

Jumlah pekerja di sektor informal erat kaitannya dengan banyaknya penduduk bekerja di

sektor pertanian. Seperti yang ada pada bahasan sebelumnya, sektor pertanian

mendominasi penyerapan tenaga kerja di Provinsi Papua. Banyaknya pekerja di pertanian

terutama yang berstatus pekerja keluarga/tidak dibayar menyebabkan tingginya jumlah

o .id
pekerja sektor informal.

s .g
bp
Gambar 5.8 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
Menurut Status dan Jenis Kelamin, 2020
.
p ua

Laki-Laki Perempuan
pa
s ://
tp

Informal Status 54,91 45,09


ht

Formal Status 72,51 27,49

Sumber: Sakernas Agustus 2020

Di kedua sektor, laki-laki memiliki rasio yang lebih besar. Di sektor formal,

perbandingannya hampir 3 banding 1 untuk pekerja laki-laki. Sementara itu, di sektor

informal perbedaannya lebih kecil yaitu 54,91 persen untuk pekerja laki-laki dan 45,09

persennya perempuan.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 51


Gambar 5.9 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut
Status dan Kabupaten/Kota, 2020

Nduga 100,00
Deiyai 98,14
Lanny Jaya 97,82
Dogiyai 97,13
Paniai 96,12
Puncak Jaya 95,69
Yahukimo 95,42
Mamberamo Tengah 93,77
Intan Jaya 93,66

.id
Tolikara 92,72

o
Mamberamo Raya 92,47

.g
Puncak 89,95
s
bp
Yalimo 87,17
Pegunungan Bintang 85,82
.
ua

Jayawijaya 83,99 Formal Status


p

Asmat 82,01 Informal Status


pa

Mappi 79,84
://

Supiori 79,12
s

Keerom 77,80
tp

Kabupaten Jayapura 72,13


ht

Merauke 71,13
Kepulauan Yapen 70,53
Biak Numfor 67,93
Waropen 67,92
Sarmi 66,71
Nabire 61,16
Mimika 59,21
Boven Digoel 56,36
Kota Jayapura 43,53

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: Sakernas Agustus 2020

52 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Bila dilihat dari sebaran pekerja formal dan informal berdasarkan kabupaten/kota

seperti pada gambar 5.9, maka dapat kita ketahui bahwa pekerja formal lebih banyak

terdapat di wilayah perkotaan atau wilayah yang relatif mudah di Provinsi Papua.

Contohnya di Kota Jayapura yang persentase pekerja formalnya mencapai 56,47 persen.

Sementara itu, wilayah pegunungan di dominasi oleh pekerja di sektor informal. Di

Kabupaten Nduga persentasenya mencapai 100 persen. Kemudian, Di Kabupaten Deiyai,

Lanny Jaya, dan Dogiyai, persentasenya lebih dari 97 persen.

o .id
s .g
. bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 53


.id
o
s .g
.bp
ua

Halaman Kosong
p
pa
s ://
tp
ht

54 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


o .id
s .g
. bp
ua
p
pa
s ://
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 55


o.id
.g
s
.bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

56 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


6.1 Pengangguran Menurut Kelompok Umur

Pengangguran secara konsepsi merupakan bagian dari angkatan kerja. Adanya

sejumlah pengangguran pada dasarnya menggambarkan adanya kelebihan penawaran

tenaga kerja (excess supply) pada pasar kerja dibanding lowongan yang tersedia.

Pengangguran merupakan keadaan seseorang yang mengalami hambatan di dalam

usahanya untuk memperoleh pekerjaan.

Pada tahun 2020, jumlah pengangguran yang ada di Provinsi Papua adalah

sebanyak 75.658 orang atau sebesar 4,28 persen dari total angkatan kerja. Banyak

o .id
pemerhati ketenagakerjaan berpendapat bahwa nilai ini terlalu kecil. Namun, perlu diingat

s .g
kembali dalam konsep bahwa seseorang yang bekerja atau membantu bekerja asalkan
bp
lebih dari 1 jam selama seminggu yang lalu pada referensi pengamatan maka tergolong
.
ua

sebagai bekerja.
p
pa

Gambar 6.1 berikut menggambarkan jumlah pengangguran yang dirinci menurut


s ://

kelompok umur dan jenis kelamin. Secara umum, jumlah pengangguran paling tinggi
tp

berada pada kelompok usia 20-24 tahun. Pola ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
ht

Hal ini ditenggarai karena banyaknya output dari dunia pendidikan yang tidak langsung

terserap dalam pasar tenaga kerja. Pada segmen kelompok umur tersebebut banyak

pemuda-pemudi yang masih harus mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha. Jika

dilihat berdasarkan jenis kelamin, pengangguran tertinggi pada kelompok perempuan

terjadi di usia 25-29 tahun, sedangkan pada kelompok laki-laki juga terjadi di usia 20-24

tahun, yaitu masing-masing 6.504 dan 12.246 orang.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 57


Gambar 6.1 Pengangguran Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2020

Laki-Laki Perempuan
12 246

9 851

6 504
5 958 6 113
5 149
4 752 4 475
4 223
3 216

.id
2 621
1 944 1 932
1 216 1 164

o
1 331 764 766 673
406

.g
354 0

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 s45-49 50-54 55-59 60-64 65+
bp
Sumber: Sakernas Agustus 2020
.
p ua

6.2 Pengangguran Menurut Kabupaten/Kota


pa

Secara keseluruhan, sebagian besar pengangguran di Papua adalah laki-laki yaitu


s://

hampir 50 ribu orang atau sekitar 66 persen. Jika ditinjau menurut kabupaten/kota,
tp
ht

pengangguran terbanyak terjadi di Kota Jayapura sebesar 17.409 orang (23 persen dari

total). Hal ini dimungkinkan terjadi karena banyak penduduk dari berbagai kabupaten yang

datang untuk mencari pekerjaan di wilayah ibukota provinsi. Besarnya anggapan bahwa

lebih banyak peluang dan fasilitas yang disediakan dibandingkan dengan wilayah lainnya

menyebabkan banyak pencari kerja ke Kota Jayapura mencoba peruntungan kerja.

Pada beberapa kabupaten terjadi fenomena angka penganggurannya (TPT) kurang

dari satu persen. Artinya hampir semua angkatan kerja terserap dalam pasar tenaga kerja

yang tersedia. Kabupaten tersebut antara lain : Dogiyai, Deiyai, Mamberamo Tengah,

Mamberamo Raya, Intan Jaya, Yalimo, Puncak, Supiori, Lanny Jaya, Paniai, dan Nduga. Jika

ditinjau lebih dalam, sebelas kabupaten dengan angka pengangguran di bawah satu

58 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


persen tersebut adalah kabupaten yang berada di wilayah pegunungan dengan mayoritas

penduduknya bekerja di sektor pertanian.

Tabel 6.1 Pengangguran Menurut Kabupaten/Kota Jenis Kelamin, 2020

Jenis Kelamin
Kabupaten Total Share (%) TPT
Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Merauke 2.623 1.635 4.258 5,63 3,43
Jayawijaya 2.021 1.208 3.229 4,27 2,51
Kabupaten Jayapura 3.944 2.377 6.321 8,35 10,33
Nabire 3.394 2.031 5.425 7,17 6,65

.id
Kepulauan Yapen 1.032 1.228 2.260 2,99 5,3
Biak Numfor 5.509 1.745 7.254 9,59 10,38

o
.g
Paniai 562 0 562 0,74 0,83
Puncak Jaya 1.170
s 0 1.170 1,55 1,5
bp
Mimika 5.603 2.311 7.914 10,46 7,8
.

Boven Digoel 2.104 800 2.904 3,84 8,09


ua

Mappi 2.005 478 2.483 3,28 5,77


p

Asmat 835 411 1.246 1,65 2,38


pa

Yahukimo 2.802 1.730 4.532 5,99 3,88


://

Pegunungan Bintang 1.222 608 1.830 2,42 4,12


s

Tolikara 927 78 1.005 1,33 1,07


tp

Sarmi 725 223 948 1,25 4,83


ht

Keerom 501 357 858 1,13 2,56


Waropen 457 213 670 0,89 4,76
Supiori 257 148 405 0,54 4,12
Mamberamo Raya 220 56 276 0,36 2,55
Nduga 560 98 658 0,87 0,93
Lanny Jaya 377 67 444 0,59 0,9
Mamberamo Tengah 130 100 230 0,30 0,8
Yalimo 319 48 367 0,49 0,86
Puncak 280 100 380 0,50 0,56
Dogiyai 113 0 113 0,15 0,21
Intan Jaya 143 164 307 0,41 1,22
Deiyai 106 94 200 0,26 0,41
Kota Jayapura 9.799 7.610 17.409 23,01 11,62
Total 49.740 25.918 75.658 100,00 4,28
Sumber: Sakernas Agustus 2020

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 59


6.3 Pengangguran Menurut Kegiatannya

Pengangguran menurut kegiatannya terdiri dari mereka yang mencari pekerjaan,

mempersiapkan usaha, putus asa/ merasa tidak mungkin dapat kerja, dan sudah

mempunyai pekerjaan tapi belum mulai bekerja. Tabel 6.2 berikut menyajikan gambaran

tentang jumlah pengangguran menurut jenis kelamin dan kegiatannya.

Tabel 6.2 Pengangguran Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kelamin, 2020

.id
Jenis Kelamin Persen-
Kategori Pengangguran Total

o
Laki-laki Perempuan tase

.g
(1) (2) (3) (4) (5)
Mencari Pekerjaan s
40.021 22.057 62.078 82,05
bp
Mempersiapkan Usaha 2.027 670 2.697 3,56
.

Putus Asa: Merasa Tidak Mungkin Mendapat


ua

369 610 979 1,29


Pekerjaan
p

Sudah diterima/punya Usaha tapi Belum


7.323 2.581 9.904 13,09
pa

Mulai Bekerja
Total 49.740 25.918 75.658 100,00
://

Sumber: Sakernas Agustus 2020


s
tp

Bila dilihat menurut kegiatannya, dari seluruh pengangguran di Papua, persentase


ht

terbesar adalah yang mencari pekerjaan sekitar 82,05 persen. Mereka yang mencari

pekerjaan adalah mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan

pekerjaan; mereka yang sudah pernah bekerja, karena suatu hal berhenti atau

diberhentikan dan sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan; serta mereka yang

bekerja atau mempunyai pekerjaan, tetapi karena suatu hal masih berusaha untuk

mendapatkan pekerjaan lain.

Persentase terkecil terdapat pada kegiatan putus asa (merasa tidak mungkin

mendapatkan pekerjaan), yaitu sebesar 1,29 persen, disusul oleh kegiatan mempersiapkan

usaha sebesar 3,56 persen. Mempersiapkan usaha cenderung pada pekerjaan yang

60 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


berusaha sendiri atau berusaha dibantu buruh tidak tetap atau berusaha dibantu buruh

tetap. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan penduduk untuk berwiraswasta atau

membuka usaha sendiri sangat kecil, dan mereka lebih memilih mencari pekerjaan

daripada membuka lapangan usaha. Di samping itu ada sekitar 13,09 persen

pengangguran yang sudah diterima bekerja, namun belum mulai bekerja. Hampir pasti

angka ini akan bergeser dari status sebagai pengangguran menjadi bekerja.

6.4 Pengangguran Menurut Tingkat Pendidikan

.id
Kualitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam pasar tenaga kerja dapat

o
.g
ditingkatkan melalui sarana pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang yang
s
bp
termasuk angkatan kerja akan meningkatkan tingkat produktivitas dalam pekerjaannya.
.
ua

Untuk itu, analisis pengangguran menurut tingkat pendidikan dapat digunakan sebagai
p

indikator ketidakmampuan pasar tenaga kerja memanfaatkan supply angkatan


pa
://

Tingkat pengangguran terdidik merupakan indikator dari besarnya jumlah dan


s
tp

persentase pengangguran yang memiliki tingkat pendidikan cukup tinggi di suatu wilayah.
ht

Secara absolut, jumlah pengangguran di Papua terdistribusi di semua jenjang pendidikan,

seperti disajikan pada gambar 6.2. Sebagian besar pengangguran di Provinsi Papua

berpendidikan SMA/sederajat, yaitu sebesar 43 persen. Selanjutnya adalah

diploma/universitas sebesar 20 persen.

Tingginya pengangguran pada pendidikan tinggi dapat disebabkan karena mereka

lebih bersifat selektif dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan atau

keterampilan yang mereka miliki. Seringkali terjadi bahwa lapangan pekerjaan yang

tersedia tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sementara itu, mereka memiliki

kecenderungan untuk lebih memilih mencari pekerjaan di sektor formal daripada informal,

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 61


sehingga menyebabkan angka pengangguran yang berpendidikan menengah/tinggi lebih

tinggi dibanding yang berpendidikan rendah.

Dari sisi permintaan pasar tenaga kerja, tenaga kerja dengan pendidikan yang lebih

tinggi akan memiliki konsekuensi pemberian upah kerja yang lebih tinggi pula. Dengan

demikian, permintaan tenaga kerja cenderung lebih besar untuk pekerja dengan tingkat

pendidikan yang lebih rendah, terutama lulusan SMP, SD dan di bawah SD. Sehingga

dengan memberi upah yang lebih rendah, biaya produksi menjadi lebih kecil.

.id
Gambar 6.2 Pengangguran Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan, 2020

o
s .g
bp
Tanpa Ijazah
.

Dip/Univ
ua

12%
20%
p
pa

Sekolah Dasar
12%
s ://

SMP/Sederajat
tp

13%
ht

SMA/Sederajat
43%

Sumber: Sakernas Agustus 2020

6.5 Setengah Pengangguran

Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu)

dikategorikan dalam kelompok setengah pengangguran. Jumlah setengah pengangguran di

Provinsi Papua Tahun 2020 adalah sebanyak 849.225 orang, yang terdiri dari 190.463 orang

setengah penganggur (22,43 persen) dan 658.762 pekerja paruh waktu (87,57 persen).

62 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Dalam kenyataannya pekerja paruh waktu tidak terlalu diperhitungkan dalam

kategori pengangguran. Hal ini karena pekerja paruh waktu memang tidak sedang mencari

pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain, meskipun jam kerjanya kurang dari

jam kerja normal.

Gambar 6.3 Setengah Penganggur Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2020

Laki-Laki Perempuan

19 294 19 619

.id
16 472
15 053 15 777

o
.g
11 740
11 025
s
bp
9 896 10 609

8 490 8 708
.
8 062 8 154
ua

7 339

5 286
p
pa

3 944 3 574

2 219 2 145 2 270


://

493
294
s
tp

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65+
ht

Sumber: Sakernas Agustus 2020

Setengah penganggur terpaksa paling banyak berada pada kelompok umur 25-29

tahun (35.396 orang). Pada kelompok usia ini, kecenderungan mencari pekerjaan atau

menerima tawaran pekerjaan lain masih tinggi. Artinya mereka yang masih bekerja di

bawah jam kerja normal masih punya keinginan untuk menambah pekerjaan lain (paruh

waktu) atau mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai. Dengan semakin meningkatnya umur,

maka jumlah setengah penganggur pun semakin menurun.

Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, secara umum jumlah setengah penganggur

lebih banyak laki-laki dibanding perempuan. Hal ini terjadi di hampir semua kategori

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 63


kelompok umur kecuali pada kelompok umur 60-64 tahun, namun paling menonjol pada

usia 25-29 tahun dan perlahan keduanya menurun pada usia 65 tahun ke atas.

Gambar 6.4 Persentase Setengah Penganggur Menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2020

6%

21% Tanpa Ijazah

46% Sekolah Dasar

.id
SMP/Sederajat

o
SMA/Sederajat

s .g
13% Dip/Univ
.bp
ua

14%
p
pa
://

Sumber: Sakernas Agustus 2020


s
tp

Berbeda dengan pengangguran terbuka, sebagian besar setengah penganggur


ht

justru didominasi oleh pekerja yang berpendidikan SD ke bawah atau tidak memiliki ijazah

SD, yaitu sekitar 60 persen. Penduduk yang berpendidikan rendah cenderung bekerja

seadanya, dan masih mencari pekerjaan yang lebih baik karena tuntutan ekonomi.

64 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


o .id
s .g
. bp
ua
p
pa
s ://
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 65


o.id
.g
s
.bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

66 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


7.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

TPAK adalah ukuran proporsi penduduk usia kerja yang terlibat secara aktif di pasar

kerja, baik dengan bekerja, mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha. Ukuran ini

merupakan indikasi relatif dari pasokan tenaga kerja tersedia yang terlibat dalam produksi

barang dan jasa.

Secara keseluruhan, TPAK Provinsi Papua pada tahun 2020 adalah sebesar 72,16

persen. Umumnya TPAK laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Pada level provinsi,

TPAK laki-laki adalah 79,84 persen, sementara perempuan 63,47 persen. Begitu juga TPAK

o .id
pada Kabupaten/Kota, di mana partisipasi laki- laki lebih tinggi daripada perempuan kecuali

s .g
pada Kabupaten Nduga, Mamberamo Tengah, Tolikara, dan Lanny Jaya.
bp
TPAK paling tinggi terdapat di Kabupaten Nduga yaitu 96,25 persen, kemudian
.
ua

Tolikara (92,94 persen), dan Deiyai (89,65 persen). Sedangkan TPAK terendah di Kabupaten
p
pa

Lanny Jaya yaitu 36,65 persen. Tingginya TPAK di Kabupaten Nduga antara lain dipengaruhi
s ://

oleh kontribusi utama sektor pertanian dalam aktivitas perekonomian.


tp

Jika dilihat berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, maka tingkat partisipasi
ht

perempuan dalam kegiatan ekonomi selalu lebih rendah daripada laki-laki. Hal ini terjadi

hampir pada setiap kelompok umur, kecuali pada kelompok umur 15-19 tahun. Partisipasi

laki-laki dan perempuan paling tinggi adalah pada usia 45-49 tahun (90,29 persen dan

72,91 persen). Hal ini berarti usia tersebut merupakan puncak di mana penduduk usia kerja

aktif di pasar tenaga kerja.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 67


Gambar 7.1 TPAK Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2020

100,00

88,60 89,43 88,35 88,86


90,00 88,12
90,29
88,06
80,00
77,74
73,73 71,92 72,21
69,43
70,00 70,55
67,44 72,91
69,48 62,76
60,00 60,10
57,65

50,00

.id
40,00 36,28 36,66
37,25 Laki-Laki Perempuan

o
30,00

.g
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65+
Sumber: Sakernas Agustus 2020 s
. bp
ua

Begitu pula pada kabupaten/kota, partisipasi angkatan kerja perempuan secara


p

umum lebih rendah dibandingkan partisipasi angkatan kerja laki-laki. Namun pada
pa
://

beberapa kabupaten di Papua, TPAK perempuan malah lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
s
tp

Kabupaten tersebut antara lain: Nduga, Mamberamo Tengah, Tolikara, dan Lanny Jaya.
ht

Selebihnya adalah kabupaten yang memiliki TPAK laki-laki lebih tinggi dibandingkan TPAK

perempuan.

68 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Tabel 7.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2020

Kabupaten Laki-Laki Perempuan Total


(1) (2) (3) (4)
Merauke 84,47 54,30 70,12
Jayawijaya 87,62 75,98 81,98
Kabupaten Jayapura 74,20 51,70 63,68
Nabire 87,55 58,50 74,15
Kepulauan Yapen 67,31 52,93 60,29
Biak Numfor 70,95 56,21 63,79
Paniai 64,78 50,99 58,41
Puncak Jaya 95,99 71,73 84,81

.id
Mimika 81,22 38,84 63,46

o
Boven Digoel 89,41 58,80 75,48

.g
Mappi 80,11 47,58 64,09
Asmat 87,89 s 75,28 81,78
bp
Yahukimo 92,90 78,07 85,77
.
ua

Pegunungan Bintang 87,77 84,92 86,47


Tolikara 92,72 93,18 92,94
p
pa

Sarmi 83,31 47,88 67,17


Keerom 86,95 64,48 76,84
://

Waropen 81,00 38,33 60,41


s
tp

Supiori 77,99 60,38 69,32


Mamberamo Raya 78,41 44,22 61,46
ht

Nduga 95,44 97,24 96,25


Lanny Jaya 29,01 45,32 36,65
Mamberamo Tengah 68,94 93,56 80,03
Yalimo 89,46 88,49 89,01
Puncak 88,78 82,79 85,95
Dogiyai 84,49 80,51 82,45
Intan Jaya 82,57 55,57 69,21
Deiyai 89,76 89,54 89,65
Kota Jayapura 74,26 50,07 63,09
Total 79,84 63,47 72,16
Sumber: Sakernas Agustus 2020

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 69


7.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Indikator penting berikutnya adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yaitu

persentase pengangguran terhadap angkatan kerja. TPT Provinsi Papua pada tahun 2019

adalah sebesar 4,28 persen terhadap total angkatan kerja. Jika ditinjau berdasarkan

kelompok umur, kelompok umur dengan nilai TPT tertinggi berada pada rentang usia 20-24

tahun dengan nilai TPT 9,91. Hal ini dapat terjadi karena penduduk angkatan kerja yang

berada pada kelompok umur tersebut belum terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi dan

masih berusaha mendapatkan pekerjaan atau mempersiapkan usaha, sehingga nilai TPT

o .id
nya relatif tinggi. Sementara itu, kelompok umur 50 hingga 64 tahun memiliki TPT di bawah

dua persen. Artinya, penduduk pada segmen usia tersebut aktif secara ekonomi dalam s .g
bp
pasar tenaga kerja.
.
ua

Gambar 7.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)


p

Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2020


pa
://

12,00 11,33
s
tp

10,00
ht

9,26
8,68
7,88
8,00
6,97

6,19
6,00

4,40
4,00
4,00 3,53 3,58
3,20
2,49
2,16 2,08 1,88
2,00 1,81 1,48
1,39 1,21 1,37
0,55
0,00
0,00
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65+

Laki-Laki Perempuan

Sumber: Sakernas Agustus 2020

70 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Tabel 7.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2020

Kabupaten Laki-Laki Perempuan Total


(1) (2) (3) (4)
Merauke 3,34 3,58 3,43
Jayawijaya 2,86 2,09 2,51
Kabupaten Jayapura 10,39 10,23 10,33
Nabire 6,55 6,84 6,65
Kepulauan Yapen 4,23 6,72 5,30
Biak Numfor 13,79 5,83 10,38
Paniai 1,39 0,00 0,83
Puncak Jaya 2,45 0,00 1,50

.id
Mimika 7,43 8,88 7,80

o
Boven Digoel 9,08 6,29 8,09

.g
Mappi 7,35 3,04 5,77
s
bp
Asmat 2,87 1,76 2,38
Yahukimo 4,26 3,39 3,88
.
ua

Pegunungan Bintang 5,00 3,04 4,12


p

Tolikara 1,85 0,18 1,07


pa

Sarmi 5,47 3,50 4,83


Keerom 2,40 2,82 2,56
://

Waropen 4,68 4,95 4,76


s
tp

Supiori 4,58 3,51 4,12


ht

Mamberamo Raya 3,16 1,45 2,55


Nduga 1,46 0,30 0,93
Lanny Jaya 1,81 0,23 0,90
Mamberamo Tengah 0,96 0,66 0,80
Yalimo 1,39 0,24 0,86
Puncak 0,76 0,32 0,56
Dogiyai 0,42 0,00 0,21
Intan Jaya 0,94 1,64 1,22
Deiyai 0,42 0,41 0,41
Kota Jayapura 10,33 13,86 11,62
Total 4,79 3,56 4,28
Sumber: Sakernas Agustus 2020

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 71


Jika ditinjau per kabupaten/kota, tingkat pengangguran paling tinggi ada di Kota

Jayapura sebesar 11,62 persen. Menyusul berikutnya adalah Kabupaten Biak Numfor

sebesar 10,38 persen. Di sisi lain, sebagian besar kabupaten di daerah pegunungan

memiliki TPT dibawah 2 persen. Artinya hampir tidak ada pengangguran di kabupaten-

kabupaten tersebut.

Semakin kecil persentase TPT menunjukkan semakin besarnya tenaga kerja yang

terserap dalam lapangan usaha/sektor, juga mencerminkan kestabilan suatu daerah di

bidang ketenagakerjaan. Apabila terlalu banyak tenaga kerja yang tidak tertampung di

.id
o
lapangan usaha, atau lapangan usaha sangat terbatas untuk menyerap tenaga kerja yang

s .g
terindikasi melalui TPT yang tinggi, maka akan berpotensi menimbulkan masalah sosial
bp
seperti kejahatan, demonstrasi dan lainnya.
.
p ua

7.3 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)


pa

Selain TPAK dan TPT, masih ada satu indikator ketenagakerjaan yaitu Tingkat
s ://

Kesempatan Kerja (TKK), merupakan persentase tenaga kerja yang terserap pada seluruh
tp
ht

sektor-sektor yang ada terhadap angkatan kerja. Dengan kata lain, TKK merupakan selisih

TPT terhadap 100 persen.

Semakin tinggi TKK, semakin banyak tenaga kerja yang terserap, akhirnya semakin

stabil keadaan suatu daerah dalam hal ketenagakerjaan. Nilai TKK Provinsi Papua Tahun

2020 sebesar 95,72 persen.

Dari Tabel 7.3 dapat dilihat nilai TKK menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota.

Berdasarkan jenis kelamin, Nilai TKK perempuan yaitu 96,44 sedikit lebih tinggi

dibandingkan TKK laki-laki yang bernilai 95,21 persen.

72 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Tabel 7.3 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2020

Kabupaten Laki-Laki Perempuan Total


(1) (2) (3) (4)
Merauke 96,66 96,42 96,57
Jayawijaya 97,14 97,91 97,49
Kabupaten Jayapura 89,61 89,77 89,67
Nabire 93,45 93,16 93,35
Kepulauan Yapen 95,77 93,28 94,70
Biak Numfor 86,21 94,17 89,62
Paniai 98,61 100,00 99,17

.id
Puncak Jaya 97,55 100,00 98,50

o
Mimika 92,57 91,12 92,20

.g
Boven Digoel 90,92 93,71 91,91
Mappi 92,65 s 96,96 94,23
bp
Asmat 97,13 98,24 97,62
.
ua

Yahukimo 95,74 96,61 96,12


p

Pegunungan Bintang 95,00 96,96 95,88


pa

Tolikara 98,15 99,82 98,93


://

Sarmi 94,53 96,50 95,17


s

Keerom 97,60 97,18 97,44


tp

Waropen 95,32 95,05 95,24


ht

Supiori 95,42 96,49 95,88


Mamberamo Raya 96,84 98,55 97,45
Nduga 98,54 99,70 99,07
Lanny Jaya 98,19 99,77 99,10
Mamberamo Tengah 99,04 99,34 99,20
Yalimo 98,61 99,76 99,14
Puncak 99,24 99,68 99,44
Dogiyai 99,58 100,00 99,79
Intan Jaya 99,06 98,36 98,78
Deiyai 99,58 99,59 99,59
Kota Jayapura 89,67 86,14 88,38
Total 95,21 96,44 95,72
Sumber: Sakernas Agustus 2020

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 73


Jika ditinjau berdasarkan Kabupaten/Kota, nilai TKK tertinggi diraih oleh Kabupaten

Dogiyai dan Deiyai. Kedua kabupaten tersebut menyentuh angka 99,79 persen dan 99,59

persen. Sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Papua menunjukkan nilai TKK yang

tinggi. Tingginya TKK di Papua disebabkan sebagian besar tenaga kerja yang tidak memiliki

keahlian atau tingkat pendidikan yang cukup tidak langsung menganggur, tetapi mereka

masih bisa terlibat secara ekonommi dalam sektor pertanian yang umumnya masih bersifat

tradisional dan subsisten.

.id
7.4 Perkembangan Indikator Tenaga Kerja

o
.g
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, penduduk usia kerja juga
s
bp
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018 jumlah penduduk usia kerja
.
ua

adalah sebanyak 2.349.469 orang, meningkat menjadi 2.414.281 orang pada tahun 2019,
p

dan kembali meningkat menjadi 2.449.145 orang pada tahun 2020. Selama kurun waktu
pa

2018 hingga 2019, peningkatan penduduk usia kerja berbanding lurus dengan peningkatan
s ://

jumlah angkatan kerja, namun berbanding terbalik pada tahun 2020.


tp
ht

Meningkatnya angka pengangguran yang disertai dengan menurunnya TPAK

sebenarnya bukan kondisi ideal yang diharapkan. Tujuan pembangunan yang ideal yang

diharapkan adalah menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan TPAK. Pada tahun

2018 TPT mencapai sekitar 3,0 persen, dan meningkat sepanjang periode 2018-2020

menjadi 4,28. Kondisi ini juga mempengaruhi penurunan TPAK dari 79,02 persen di tahun

2018 menjadi 72,16 persen di tahun 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi

perubahan kondisi ketenagakerjaan dibanding tahun sebelumnya.

74 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Tabel 7.4 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2018-2020

Indikator 2018 2019 2020


(1) (2) (3) (4)
Angkatan Kerja 1.856.461 1.857.300 1.767.403
Bukan Angkatan Kerja 493.008 556.981 681.742
Usia Kerja 2.349.469 2.414.281 2.449.145
TPAK 79,02 76,93 72,16
TPT 3,00 3,51 4,28
TKK 97,00 96,49 95,72
Sumber: Sakernas Agustus 2020

.id
7.5 Penduduk Bukan Angkatan Kerja

o
.g
Bahasan ini sengaja ditampilkan satu bab bersama indikator ketenagakerjaan,
s
bp
sehingga dapat diketahui penyebaran penduduk bukan angkatan kerja. Bukan angkatan
.
ua

kerja adalah penduduk usia kerja yang tidak bekerja maupun sementara tidak bekerja.
p

Dengan kata lain, aktivitas yang dijalani oleh penduduk bukan angkatan kerja adalah
pa
://

sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya.


s
tp

Secara keseluruhan, pada tahun 2020 sebagian besar penduduk bukan angkatan
ht

kerja di Papua adalah mengurus rumah tangga yaitu sebesar 62 persen. Selanjutnya

penduduk yang bersekolah sebesar 25 persen dan yang melakukan kegiatan lainnya ada

sebesar 13 persen. Kemudian kabupaten/kota yang memiliki penduduk bukan angkatan

kerja terbesar adalah Kota Jayapura, yakni 87.640 orang. Kegiatan penduduk yang bukan

angkatan kerja di Kota Jayapura didominasi oleh mengurus rumah tangga, yaitu sebanyak

52,73 persen.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 75


Tabel 7.5 Penduduk Bukan Angkatan Kerja Menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Kegiatan, 2020

Jenis Kegiatan
Kabupaten/Kota Total
Sekolah Mengurus Ruta Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5)
Merauke 12.644 32.244 8.019 52.907
Jayawijaya 10.711 14.486 3.077 28.274
Kabupaten Jayapura 10.135 19.037 5.733 34.905
Nabire 8.967 16.245 3.214 28.426
Kepulauan Yapen 5.781 15.166 7.163 28.110
Biak Numfor 11.652 18.113 9.893 39.658

.id
Paniai 6.786 40.154 1.369 48.309

o
Puncak Jaya 1.150 12.235 620 14.005

.g
Mimika 10.827 39.812 7.793 58.432
Boven Digoel 1.995 s 8.226 1.437 11.658
bp
Mappi 5.230 15.043 3.823 24.096
.
ua

Asmat 3.952 5.702 2.022 11.676


Yahukimo 3.584 12.861 2.931 19.376
p
pa

Pegunungan Bintang 4.024 2.448 484 6.956


Tolikara 3.078 1.513 2.564 7.155
://

Sarmi 1.688 6.126 1.778 9.592


s

3.196 4.832 2.076 10.104


tp

Keerom
Waropen 2.267 5.782 1.171 9.220
ht

Supiori 1.520 1.788 1.046 4.354


Mamberamo Raya 1.756 4.110 913 6.779
Nduga 1.980 247 527 2.754
Lanny Jaya 10.276 74.675 502 85.453
Mamberamo Tengah 1.358 5.582 212 7.152
Yalimo 2.967 1.435 886 5.288
Puncak 2.432 4.816 3.893 11.141
Dogiyai 3.889 5.965 1.705 11.559
Intan Jaya 2.750 6.808 1.635 11.193
Deiyai 4.870 700 0 5.570
Kota Jayapura 27.740 46.216 13.684 87.640
Total 169.205 422.367 90.170 681.742
Sumber: Sakernas Agustus 2020

76 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


o .id
s .g
. bp
ua
p
pa
s ://
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 77


o.id
.g
s
.bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

78 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Covid-19 diketahui muncul kali pertama kali di Wuhan, Tiongkok, pada bulan

Desember 2019. Kasus pertama di Indonesia diumumkan oleh Presiden pada tanggal 2

Maret 2020. Selanjutnya, Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO pada tanggal 16

Maret 2020. Sejak dinyatakan sebagai pandemi, berbagai daerah di Indonesia menerapkan

pembatasan sosial. Pemerintah Provinsi Papua dan kabupaten-kabupaten di dalamnya juga

menerapkan pembatasan sosial seperti pembatasan waktu beraktivitas, pelarangan

kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, hingga pengetatan akses keluar masuk

daerah.

o .id
.g
Pandemi Covid-19 tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan, namun juga sektor
s
bp
perekonomian yang menurun akibat adanya pembatasan. Penurunan tersebut juga
.
ua

berdampak pada dinamika ketenagakerjaan. Pada pendataan Sakernas Agustus 2020, BPS
p

mencoba menangkap dampak pandemi Covid-19 pada penduduk usia kerja dengan
pa

menambahkan pertanyaan terkait Covid-19 pada beberapa indikator untuk melihat


s ://

keterkaitannya. Dalam analisisnya, penduduk usia kerja yang terdampak pandemi


tp
ht

dikelompokkan menjadi empat komponen, yaitu:

a. Penganggur;

b. Bukan angkatan kerja yang pernah berhenti bekerja pada Februari-Agustus

2020;

c. Penduduk yang bekerja dengan status sementara tidak bekerja;

d. Penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja.

Kondisi a dan b merupakan dampak pandemi Covid-19 bagi mereka yang berhenti

bekerja, sedangkan kondisi c dan d merupakan dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan

oleh mereka yang masih bekerja.

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 79


Tabel 8.1 Dampak Covid-19 Terhadap Penduduk Usia Kerja
Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2020

Jenis Kelamin Tempat Tinggal


Komponen Total
Laki-Laki Perempuan Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pengangguran2 karena Covid-19 1.787 742 1.670 859 2.529
Bukan Angkatan Kerja3 karena
682 1.253 1.795 140 1.935
Covid-19
Sementara Tidak Bekerja 4 karena
6.108 2.451 4.805 3.754 8.559
Covid-19
Penduduk Bekerja yang
Mengalami Penguranagan Jam 138.697 77.897 139.992 76.602 216.594
Kerja karena Covid-19

.id
Total 142.274 82.343 148.262 81.355 229.617
Penduduk Usia Kerja (PUK) 1.300.741 1.148.404 730.420 1.718.725 2.449.145

o
.g
Persentase terhdap PUK (%) 11,32 7,17 20,30 4,73 9,38
1.Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015
s
bp
2.Pengangguran Karena Covid-19 adalah penganggur yang pernah berhenti bekerja karena Covid-
19 selama bulan Februari-Agustus 2020
.

3.Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena Covid-19 adalah penduduk usia kerja yang termasuk dalam
ua

kategori bukan angkatan kerja karena Covid-19 selama bulan Februari-Agustus 2020
4.Sementara Tidak Bekerja karena Covid-19 adalah penduduk bekerja namun karena Covid-19
p

menjadi sementara tidak bekerja


pa
://

Dari total 2.449.145 orang penduduk usia kerja di Provinsi Papua pada bulan
s
tp

Agustus 2020, sebanyak 229.617 orang merasakan dampak pandemi Covid-19 dalam
ht

pekerjaan mereka. Jumlah tersebut setara dengan 9,38 persen. Dari seluruh komponen,

dampak yang paling banyak dirasakan oleh penduduk usia kerja di Provinsi Papua adalah

pengurangan jam kerja. Hal tersebut ditengarai karena pemberlakuan pembatasan aktivitas

oleh pemerintah, sehingga para pekerja tidak dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan

jam kerja biasanya. Sementara itu, penduduk usia kerja yang selama pandemi Covid-19

hingga Agustus 2020 berstatus sementara tidak bekerja berjumlah 8.559 orang. Penduduk

usia kerja yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19 dan menjadi pengangguran

mencapai 2.529 orang. Selanjutnya, penduduk usia kerja yang tidak bekerja maupun

80 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


mencari pekerjaan dan memilih untuk melakukan kegiatan lainnya seperti mengurus

rumah tangga, kursus secara daring, dan sebagainya, berjumlah 1.935 orang.

Dilihat dari jenis kelaminnya, penduduk usia kerja laki-laki lebih banyak merasakan

dampak pandemi Covid-19 terhadap status ketenagakerjaannya dibandingkan perempuan.

Persentasenya 11,32 berbanding 7,17 persen terhadap total penduduk usia kerja di

masing-masing jenis kelamin. Sementara itu, jika dilihat dari daerah tempat tinggalnya,

penduduk usia kerja di daerah perkotaan merasakan dampak pandemi Covid-19 yang jauh

leih besar dibandingkan perdesaan. Jumlahnya mencapai 20,30 persen dari total penduduk

o .id
usia kerja, empat kali lipat lebih besar dari persentase penduduk usia kerja yang terdampak

di perdesaan. s .g
bp
Apabila dilihat berdasarkan distribusi kelompok umur, sekitar 83,10 persen
.
ua

penduduk usia kerja yang merasakan dampak pandemi Covid-19 secara keseluruhan pada
p
pa

semua komponen berada pada kelompok usia dewasa (25-59 tahun). 8,09 persen berada
s ://

pada kelompok usia muda (15-25 tahun), dan 8,81 persen pada kelompok usia 60 tahun ke
tp

atas atau lansia.


ht

Tabel 8.2 Dampak Covid-19 Terhadap


Penduduk Usia Kerja Menurut Kelompok Umur, 2020

Kelompok Umur
Nilai Total
Muda (15-24) Dewasa (25-59) Lansia (60+)
(1) (2) (3) (4) (5)
Jumlah 18.556 190.827 20.224 229.617
Persentase (%) 8,09 83,10 8,81 100,00

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 81


.id
o
s .g
.bp
ua

Halaman Kosong
p
pa
s ://
tp
ht

82 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


o .id
s .g
. bp
ua
p
pa
s ://
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 83


o.id
.g
s
.bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

84 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


Tujuan disusunnya publikasi ini adalah untuk memberikan gambaran

ketenagakerjaan di Provinsi Papua pada tahun 2020. Berikut beberapa kesimpulan yang

diperoleh dari publikasi ini:

i. Penduduk Usia Kerja

Penduduk usia kerja di Papua pada tahun 2020 mencapai 2.449.145 orang, di

mana persentase penduduk usia kerja laki-laki lebih banyak daripada perempuan dan

jumlah terbesar penduduk usia kerja terdapat pada kelompok usia muda yaitu 25-29

.id
tahun yang mencapai 12,87 persen. Kabupaten di Papua yang memiliki penduduk usia

o
.g
kerja terbanyak adalah Kota Jayapura sebanyak 9,69 persen (237.444 orang). Kegiatan
s
bp
utama seminggu yang lalu bagi penduduk usia kerja di Papua adalah aktivitas bekerja
.
ua

sekitar 69,07 persen.


p
pa

ii. Penduduk Angkatan Kerja


://

Jumlah penduduk angkatan kerja di Papua pada tahun 2020 adalah 1.767.403
s
tp

orang. Kota Jayapura memiliki persentase penduduk angkatan kerja paling tinggi adalah
ht

Kota Jayapura (8,48 persen) dan Jayawijaya (7,28 persen). Tingkat pendidikan angkatan

kerja di Papua masih tergolong rendah, di mana jumlahnya lebih dari separuh dari total

angkatan kerja adalah SD Ke bawah yaitu 38,69 persennya berpendidikan tidak tamat

SD atau tidak memiliki ijazah SD dan yang menamatkan SD sebanyak 16,27 persen.

iii. Penduduk Bekerja

Penduduk bekerja di Papua pada tahun 2020 ada sebanyak 1.691.475 orang atau

setara dengan 69,07 persen dari total penduduk usia kerja. Jumlah terbanyak pekerja

berada pada usia 30-34 tahun yang besarnya mencapai 13,60 persen dari seluruh

pekerja. Sementara itu, lebih dari separuh pekerja berpendidikan SD ke bawah. Pekerja

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 85


yang tidak menamatkan SD (tidak memiliki ijazah SD) sebanyak 39,87 persen,

sedangkan yang menamatkan SD sebanyak 16,46 persen. Sektor pertanian merupakan

sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Papua.

iv. Pengangguran

Jumlah pengangguran di Provinsi Papua pada tahun 2020 sebanyak 75.658 orang

atau sekitar 4,28 persen dari total angkatan kerja, di mana 65,74 persen adalah laki-laki

dan sisanya 34,26 persen perempuan. Persentase pengangguran terbanyak berada

.id
pada kelompok usia 20-24 tahun. Sementara itu, lebih dari separuh penganggur adalah

o
.g
berpendidikan tinggi (SMA ke atas). Menurut kegiatannya, pengangguran karena mencari
s
bp
pekerjaan dengan persentase paling besar yaitu sekitar 82,05 persen. Pengangguran
.
ua

terbanyak ada di Kota Jayapura sebanyak 23 persen dari total angkatan kerja di Papua.
p
pa

v. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


://

Secara umum TPAK di Provinsi Papua tergolong tinggi, yaitu sebesar 72,16 persen.
s
tp

Tingkat partisipasi laki-laki lebih besar dibanding perempuan di semua kabupaten/kota,


ht

kecuali pada Kabupaten Nduga, Mamberamo Tengah, Tolikara dan Lanny Jaya.

vi. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Pada tahun 2020, TPT Provinsi Papua adalah sebesar 4,28 persen. Kota Jayapura

memiliki tingkat pengangguran paling tinggi di Papua, yaitu sebesar 11,62 persen dan

Kabupaten Biak Numfor 10,38 persen. Sedangkan di beberapa kabupaten di

pegunungan mempunyai TPT dibawah 1 persen.

vii. Perbandingan dengan Tahun Sebelumnya

Dibanding tahun 2019, kondisi ketenagakerjaan yang dinamis di Papua

memperlihatkan adanya perubahan. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan TPAK dari

86 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020


76,93 persen menjadi 72,16 persen. Begitu pun dengan TPT yang meningkat dari 3,51

persen menjadi 4,28 persen. Indikator dasar inilah menunjukkan adanya dinamika

ketenagakerjaan di Provinsi Papua. Harapannya di tahun-tahun mendatang, persentase

pengangguran akan kembali menurun dengan semakin banyaknya tenaga kerja yang

terserap dalam aktivitas perekonomian di Papua.

viii. Dampak Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 memengaruhi status ketenagakerjaan dari 9,38 persen

penduduk usia kerja di Provinsi Papua. Dampak yang paling banyak dirasakan adalah

o .id
pengurangan jam kerja.

s .g
. bp
p ua
pa
://
s
tp
ht

Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020 87


o.id
.g
s
.bp
p ua
pa
s ://
tp
ht

2 Profil Ketenagakerjaan Provinsi Papua 2020

Anda mungkin juga menyukai