Anda di halaman 1dari 12

NAMA.

: Dicky Wahyudi
KELAS. : TK.21.01
NIM. : 214107020
MATA KULIAH. : BAHASA INDONESIA
SOAL. : UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Perbaikilah artikel dibawah ini sehingga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar !
2. Temukan 5 jenis Frasa dan 2 contoh klausa pada teks dibawah ini !

Gawat Ah! Bulan Ramadhan Judi Dadu


Bengkel 128 Tuntungan Main Terus
POSMETROMEDAN.com-Judi dadu yang beroperasi di Bengkel 128 simpang Selayang. Kecamatan
Medan Tuntungan, Medan terus beroperasi. Sang bandar berisinial RJS seolah tak peduli.

“Padahal ini bulan suci Ramadhan,” kata seorang warga berinisial RG yang resah dengan aktifitas
perjudian tersebut, Minggu (17/4/2022) malam.

RG sangat menyayangkan perjudian dadu itu terus berlangsung di bulan Suci Ramadhan. Seolah-olah
sang bandar tidak menghargai umat Muslim menjalankan ibadah Puasa. “Masa buka judi dihari besar
bulan ramadhan, tidak menghormati. Apa nggak ada waktu lain lagi,” ketus RG.

“Jangan tau duit aja, kalau rusak anak generasi kita gara-gara judi bagaimana? Siapa yang tanggung
jawab? Ini kayaknya sengaja dibiarkan aparat, mana penegak hukum,” tambahnya.

Menurut RG, setiap sore hingga tengah malam lokasi, dipenuhi pemain dari berbagai daerah. Sepeda
motor dan mobil terlihat banyak terparkir di lokasi.

“Anak-anak pemuda setempat itu dimanfaatkan ketua itu (bandar) mengelola lokasi judi itu. Dari pada
nggak ada kerja pula; mau lah orang itu (pemuda setempat),” sebut pria bertubuh buntal. Omzet judi
dadu yang dikomando salah satu tokoh pemuda itu bisa mencapai ratusan sekali putar. Tak heran,
sang bandar, tak gentar untuk menyetor kepada pihak-pihak yang berwenang.

Parahnya, lokasi judi ini tak jauh dari Mapolsek Tuntungan. Namun praktik haram tersebut bisa
langgeng beroperasi.

“Banyak sudah orang tua disini complain bang. Tapi cemana lah, polisi saja tak mau bergerak,”
kesalnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Christin M Simanjuntak belum mau
berkomentar. Panggilan yang ditujukan ke ponsel nya tidak kunjung diterima.(*)
REPORTER: Tim

EDITOR: Sormin

3. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Hiperkorek dan Pleonasme dan berikan contohnya !
4. Perbaiki Kalimat dibawah ini yang bercetak miring
a. Bini Pak Camat bina ibu-ibu bikin kerajinan dari bambu.
b. Fadhil sedang bikin skripsi.

JAWABAN
1.

2POSMETROMEDAN.com-Judi dadu yang beroperasi di Bengkel 128 simpang


Selayang. Kecamatan Medan Tuntungan, Medan terus beroperasi. Sang bandar
berisinial RJS seolah tak peduli.

“Padahal ini bulan suci Ramadan,” kata seorang warga berinisial RG yang resah
dengan aktivitas perjudian tersebut, Minggu (17/4/2022) malam.

RG sangat menyayangkan perjudian dadu itu terus berlangsung di bulan Suci


Ramadan. Seolah-olah sang bandar tidak menghargai umat Muslim menjalankan
ibadah Puasa. “Masa buka judi pada hari besar bulan Ramadan, tidak
menghormati. Apa tidak ada waktu lain lagi,” ketus RG.

“Jangan tahu duit aja, kalau rusak anak generasi kita gara-gara judi bagaimana?
Siapa yang tanggung jawab? ini kayaknya sengaja dibiarkan aparat, mana
penegak hukum,” tambahnya.

Menurut RG, setiap sore hingga tengah malam lokasi, dipenuhi pemain dari
berbagai daerah. Sepeda motor mobil terlihat banyak terparkir di lokasi.

“Anak-anak pemuda setempat itu dimanfaatkan ketua itu (bandar) mengelola lokasi
judi itu. daripada tidak ada kerja pula; mau lah orang itu (pemuda setempat),” sebut
pria bertubuh buntal. Omzet judi dadu yang dikomando salah satu tokoh pemuda
itu bisa mencapai ratusan sekali putar. Tak heran, sang bandar, tak gentar untuk
menyetor kepada pihak-pihak yang berwenang.
Parahnya, lokasi judi ini tak jauh dari Mapolsek Tuntungan. Namun praktik haram
tersebut bisa langgeng beroperasi.

“Banyak sudah orang tua di sini complain bang. tetapi cemana lah, polisi saja tak
mau bergerak,” kesalnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Christin M


Simanjuntak belum mau berkomentar. Panggilan yang ditujukan ke ponsel nya
tidak kunjung diterima.(*)

PERBAIKAN DARI ARTIKEL

POSMETROMEDAN.com-Judi dadu yang beroperasi di Bengkel 128 simpang


Selayang. Kecamatan Medan Tuntungan, Medan terus beroperasi. Sang bandar
berisinial RJS seolah tak peduli.

“Padahal ini bulan suci Ramadan,” kata seorang warga berinisial RG yang resah
dengan aktivitas perjudian tersebut, Minggu (17/4/2022) malam.

RG sangat menyayangkan perjudian dadu itu terus berlangsung di bulan Suci


Ramadan. Seolah-olah sang bandar tidak menghargai umat Muslim menjalankan
ibadah Puasa. “Masa buka judi pada hari besar bulan Ramadan, tidak
menghormati. Apa tidak ada waktu lain lagi,” ketus RG.

“Jangan tahu duit aja, kalau rusak anak generasi kita gara-gara judi bagaimana?
Siapa yang tanggung jawab? ini kayaknya sengaja dibiarkan aparat, mana
penegak hukum,” tambahnya.

Menurut RG, setiap sore hingga tengah malam lokasi, dipenuhi pemain dari
berbagai daerah. Sepeda motor mobil terlihat banyak terparkir di lokasi.

“Anak-anak pemuda setempat itu dimanfaatkan ketua itu (bandar) mengelola lokasi
judi itu. daripada tidak ada kerja pula; mau lah orang itu (pemuda setempat),” sebut
pria bertubuh buntal. Omzet judi dadu yang dikomando salah satu tokoh pemuda
itu bisa mencapai ratusan sekali putar. Tak heran, sang bandar, tak gentar untuk
menyetor kepada pihak-pihak yang berwenang.

Parahnya, lokasi judi ini tak jauh dari Mapolsek Tuntungan. Namun praktik haram
tersebut bisa langgeng beroperasi.

“Banyak sudah orang tua di sini complain bang. tetapi cemana lah, polisi saja tak
mau bergerak,” kesalnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Christin M


Simanjuntak belum mau berkomentar. Panggilan yang ditujukan ke ponsel nya
tidak
Perbaikan 1 :

salah = disini

benar = di sini

Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 2 :

salah = Ramadhan

benar = Ramadan

Jumlah Perbaikan = 3 buah.

Perbaikan 3 :

salah = tapi

benar = tetapi

Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 4 :

salah = aktifitas

benar = aktivitas

Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 5 :

salah = nggak

benar = tidak

Jumlah Perbaikan = 2 buah.


Perbaikan 6 :

salah = dari pada

benar = daripada

Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 7 :

salah = minggu

benar = Minggu

Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 8 :

salah = tau

benar = tahu

Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 9 :

salah = Dan

benar = dan

Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 10 :

salah = Tetapi

benar = tetapi
Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 11 :

salah = Di

benar = di

Jumlah Perbaikan = 4 buah.

Perbaikan 12 :

salah = Ke

benar = ke

Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 13 :

salah = Dari

benar = dari

Jumlah Perbaikan = 2 buah.

Perbaikan 14 :

salah = Untuk

benar = untuk

Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 15 :

salah = Yang
benar = yang

Jumlah Perbaikan = 6 buah.

Perbaikan 16 :

salah = Kalau

benar = kalau

Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 17 :

salah = Ini

benar = ini

Jumlah Perbaikan = 4 buah.

Perbaikan 18 :

salah = Itu

benar = itu

Jumlah Perbaikan = 6 buah.

Perbaikan 19 :

salah = dan

benar =

Jumlah Perbaikan = 1 buah.

Perbaikan 20 :
salah = medan

benar = Medan

Jumlah Perbaikan = 3 buah.

Perbaikan 21 :

salah = Terus

benar = terus

Jumlah Perbaikan = 2 buah.

Perbaikan 22 :

salah = Bisa

benar = bisa

Jumlah Perbaikan = 2 buah.

Perbaikan 23 :

salah = Mau

benar = mau

Jumlah Perbaikan = 3 buah.

Perbaikan 24 :

salah = dihari

benar = pada hari

Jumlah Perbaikan = 1 buah.


2. Frasa =
1. Praktik Haram
2. Langgeng Beroperasi
3. Aktivitas Perjudian
4. Terus Beroperasi
5. Banyak terparkir

Contoh klausa :
1. Namun praktik haram tersebut bisa langgeng beroperasi.

2. sengaja dibiarkan

3. Hiperkorek adalah kesalahan berbahasa karena


“membetulkan” bentuk yang sudah benar sehingga
menjadi salah. Contoh:
utang (betul) menjadi hutang (hiperkorek)

insaf (betul) menjadi insyaf (hiperkorek)

pihak (betul) menjadi fihak (hiperkorek)

jadwal (betul) menjadi jadual (hiperkorek)

asas (betul) menjadi azas (hiperkorek)


2.Pleonasme
Pleonasme adalah kesalahan berbahasa karena kelebihan dalam
pemakaian kata yang sebenarnya tidak diperlukan. Pleonasme ada tiga
macam :

a. Penggunaan dua kata yang bersinonim dalam satu kelompok kata.

zaman dahulu (benar)

dahulu kala (benar)

zaman dahulu kala (pleonasme)

b. Bentuk jamak dinyatakan dua kali.

ibu-ibu (benar)

para ibu (benar)

parai bu-ibu (pleonasme)

tolong-menolong (benar)

saling menolong (benar)

saling tolong-menolong (pleonasme)

c. Penggunaan kata tugas (keterangan) yang tidak diperlukan karena


pernyataannya sudah cukup jelas.

Contoh:

maju ke depan

kambuh kembali
4. Perbaikan kata bercetak miring
 Istri pak camat membimbing ibu ibu membuat kerajinan dari bambu

 Fadhil sedang membuat skripsi

Anda mungkin juga menyukai