Anda di halaman 1dari 19

TM-06

TINJAUAN PSIKOLOGI
MENGENAI MASALAH
KEWIRASWASTAAN
dr. W. Baren S. Joseph, MSc

1
BAHAN BACAAN

BAB 9
TINJAUAN PSIKOLOGI
MENGENAI MASALAH
KEWIRASWASTAAN
Hal. 144-160

2
PENGERTIAN
- Wiraswasta ~ Entrepreneur
- Entrepreneur adalah seorang yang
menerapkan kemampuannya untuk
mengatur, menguasai alat-alat produksi
dan menghasilkan hasil yang berlebihan
yang selanjutnya dijual atau ditukarkan
dan memperoleh pendapatan dari
usahanya tersebut (Mc Clelland, 1967)

3
- Swasono (1976) : Wiraswasta ≠
Entrepreneur (pengusaha), seorang
pengusaha belum tentu seorang
wiraswasta. Wiraswasta lebih termotivasi
oleh keinginan berprestasi dari pada
mengejar keuntungan semata-mata.
- Melchers (1978) : keuntungan seorang
wiraswasta bukan merupakan motif
terakhir. Uang bukan yang terpenting,
tetapi pengingkatan usaha tetap menaruh
perhatian kepada kepentingan orang lain.
4
- As’ad (2004) menyimpulkan bahwa
seorang wiraswasta adalah seseorang
yang memiliki kemampuan dan sikap
mandiri, kreatif, inovatif, ulet,
berpandangan jauh ke depan, pengambil
resiko yang sedang dan tanpa
mengabaikan kepentingan orang lain
dalam bidangnya atau masyarakat

5
Fungsi & Peran Wiraswasta
1. Memimpin usaha, baik secara teknis dan
ekonomis dengan berbagai aspek
fungsional
2. Mencari keuntungan bisnis
3. Membawa usaha ke arah kemampuan,
perluasan, perkembangan dan
kontinuitas (Soerjadjaja, 1981).

6
Ciri Psikologik Wiraswasta
Ciri-ciri psikologik seorang wiraswasta
menurut Iman Santoso Sukardi (1984):
1. Supel & fleksibel dalam bergaul, mampu
menerima kritik dan mampu melakukan
komunikasi efektif dengan orang lain
2. Mampu & dapat memanfaatkan
kesempatan usaha yang ada
3. Berani mengambil resiko yang telah
diperhitungkan
7
4. Memiliki pandangan ke depan, cerdik, lihai, dapat
menanggapi situasi yang berubah-ubah serta
“tahan banting”
5. Secara mandiri mampu menemukan sesuatu yang
orisinil dan mampu menciptkan hal-hal baru serta
kreatif
6. Percaya kemampuan sendiri, mampu bekerja
mandiri, optimis & dinamis serta mampu memimpin
7. Mampu & menguasai berbagai pengetahuan
maupun ketrampilan dalam menyusun,
menjalankan dan mencapai tujuan organisasi
usaha, manajemen umum dan berbagai
pengetahuan menyangkut dunia usaha
8
8. Memiliki motivasi kuat untuk menyelesaikan
tugas dengan baik, mengutamakan
prestasi, selalu memperhitungkan faktor
penghambat maupun penunjang, tekun,
pekerja keras, teguh dalam pendirian dan
berdisiplin tinggi
9. Memperhitungkan lingkungan sosial untuk
mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi
semua orang

9
Motif Wiraswasta
Motif wiraswasta menurut Mc Clelland:
1. Motif untuk berprestasi tinggi
2. Motif berafiliasi → kebutuhan akan
kehangatan dan dukungan dalam
hubungan dengan orang lain
3. Motif berkuasa → menguasai &
mempengaruhi orang lain

10
Sikap Mental Wiraswasta
Kelemahan sikap mental wiraswasta Indonesia
(Mattulada, 1985) :
1. Tanggapan terhadap waktu → tidak
berorientasi ke masa depan
2. Tanggapan terhadap hakikat hidup → Menilai
rendah unsur-unsur yang menggembirakan &
mendorong ke arah kebahagiaan
3. Tanggapan terhadap hubungan dengan
sesama manusia→ Meremehkan unsur
kerjasama dengan orang lain

11
4. Tanggapan terhadap kerja → kerja untuk
kedudukan & prestise, cenderung
meremehkan kualitas sehingga kurang
tabah / kurang ulet
5. Tanggapan terhadap alam → belum
memiliki sikap mental untuk menguasai
alam beserta isinya.

12
Sikap mental yang harus dikembangkan
untuk menjadi wiraswastawan :
1. Efisiensi
2. Kerajinan
3. Ketertiban
4. Ketelitian
5. Kesederhanaan
6. Kejujuran
7. Kemampuan mengambil keputusan secara
rasional
8. Siap dan peka terhadap perubahan
13
9. Mampu melihat peluang
10. Mempunyai semangat kerja
11. Ketulusan dan percaya diri
12. Mampu bekerja sama
13. Berpandangan jauh ke depan

14
Wiraswasta yang berhasil
adalah mereka yang mampu
bertahan dalam bidang
usahanya dan berhasil
mengembangkan usahanya
serta terjadi diversifikasi usaha

15
Wiraswasta yang berhasil mempunyai
profil karakteristik psikologik (Iman
Sukardi, 1979):
1. Self Confidence
2. Originality
3. People Oriented
4. Task-result Oriented
5. Future Oriented
6. Risk-taking
16
Pola tingkah laku dalam menetapkan
tujuan prestasi (Mc Ber & Compani, 1974):
1. Realistic
2. Challenging
3. Time-phased
4. Spesific
5. Measurable

17
Kesimpulan
Dorongan & kebutuhan
berprestasi tinggi berperan
penting dalam menentukan
keberhasilan seorang
wiraswasta

18
19

Anda mungkin juga menyukai