Anda di halaman 1dari 17

RJA

PENYAKIT AKIBAT KE

AN TR AK OS IS
Kelompok 3 Kelas K3 A
Nissa C. Sihotang
(19-145)

Anggota Kelompok
Sumiyati Gina Gani
(19-152)

Titania Aurelia K. Lasambu


(19-117)

Agung P. Nagaring
(19-124)

Rivaeldo Sarajar
(19-162)
01
FIRST
Apa Itu Antrakosis?
Pengertian Penyakit Antrakosis

Penyakit antrakosis adalah penyakit


saluran pernapasan yang disebabkan
oleh debu batubara. Penyakit ini
biasanya dijumpai pada pekerja tambang
batubara atau pada pekerja-pekerja yang
banyak melibatkan penggunaan
batubara pada tanur besi, lokomotif
(stoker) dan juga pada kapal laut
bertenaga batubara, serta pekerja boiler
pada pusat listrik tenaga uap berbahan
bakar batubara.

Penyakit ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk


menjadi berat, dan relative begitu berbahaya
02 Apa Penyebab
Penyakit Antrakosis?
Penyebab Antrakosis
Penyakit antrakosis disebabkan oleh debu batubara
yang masuk kedalam saluran pernapasan.

Paru-paru menghitam akibat dari terhirupnya serbuk


batubara dalam jangka waktu yang lama.

Resiko paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya


dan luasnya pemaparan terhadap debu batubara.

Kebanyakan pekerja yang terkena berusia lebih dari 50


tahun. Penyakit ini ditemukan pada 6 dari 100.000
orang (Darmawan, 2013).
03 Jenis-Jenis
Penyakit Antrakosis?
Jenis- Jenis Penyakit Antrakosis

1. Penyakit antrakosis murni,

2. Penyakit silikoantrakosis

3. Penyakit Tuberkolosilikoantrakosis,
04 Apa saja Gejala dan Tanda
Penyakit Antrakosis?
Gejala dan Tanda penyakit
Antrakosis
Dengan antrakosis paru-paru, gejalanya tergantung pada tahap perkembangan penyakit:

Tahap 1:
Gejala bisa tidak muncul sama sekali.Dalam kasus
yang jarang terjadi. Paling sering, ada kelelahan cepat,
batuk, nyeri dada, sesak napas saat aktivitas fisik

Tahap 2:
Sesak napas bahkan saat istirahat, kelemahan umum,
batuk dan thoracalgia. Pada paru-paru, bayangan kecil
fokus meningkat, emfisema (perubahan patologis
pada jaringan paru) diekspresikan. Pleura mengental.

Tahap 3:
Tanda-tanda kegagalan pernapasan yang jelas. Pada
tahap ini, bentuk kedua dari anthracosis paru terjadi -
fibrosis masif progresif. Di antara gejala ada batuk
dahak warna hitam, terobosan gua-gua berserat di
saluran udara
05
Metode Pemeriksaan atau
Penegakan Diagnosa
Antrakosis
Penyakit
Antrakosis

Diagnosis Metode Pemerikasaan

Diagnosis penyakit antrakosis ini


ditegakkan berdasarkan hasil Pemeriksaan Faal Paru
pemeriksaan retogen dada dan tes
fungsi paru-paru. Pemeriksaan
retogen dada atau retogen thorax
Diagnosis pastti pajanan
adalah pemeriksaan dengan bahan di lingkungan kerja
menggunakan radiasi gelombang
elektromagnetik guna menampilkan
gambaran bagian dalam dada.
(Darmawan, 2013).
06 Penanganan dan Pengendalian
Penyakit Antrakosis
Penanganan Penyakit Antrakosis

Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang


timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-
paru melalui prosedur postural drainase, perkusi
dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk
mengencerkan lendir. Mungin perlu diberikan
oksigen. Kadang dilakukan pencangkokan paru-
paru. (Darmawan 2013)

Penanganan pasien dengan antrakosis dilakukan dengan


mempertimbangkan keparahan gejala klinis dan adanya komplikasi. Syarat
utama untuk penerapannya adalah pemutusan kontak dengan faktor yang
tidak sehat
07 Pencegahan Penyakit
Antrakosis
Pencegahan

Health Promotion Specific Protection Early diagnosis and Dissability Limitation


promt treatmen
• Pengenalan Lingkungan Kerja • kondisi tempat kerja yang • Terapi yang tepat
• Mencari tenaga kerja yang
• Membentuk peraturan baik. • Mencegah progesivity dan
mempunyai resiko.
• Membentuk Program • Pemeriksaan kesehatan antisipasi komplikasi
• Memeriksa daya pacu
perlindungan • Memakai masker • Penyediaan fasilitas untuk
paru-paru,
• Memberi pengenalan diri • Isolasi sumber membatasi cacat dan
• Anamnesis riwayat medis
tentang penyakit paru • Substitusi alat yang cegah kematian
lengkap
• Adanya rekreasi mengeluarkan debu • Memberikan waktu
• Anamnesis riwayat medis
• Menempatkan posisi ventilasi • Memakai metode basah istirahat atau cuti kepada
• Pemeriksaan penunjang
dengan tepat • Dengan alat pegawai yang sakit untuk
• Dilakukan screnning
berobat.

Rehabilitasi
• Menempatkan tenaga kerja yang terkena penyakit di tempat yang tidak berisiko.
• Apabila tidak dapat dipindahkan, maka tenaga kerja yang terkena penyakit paru diberikan perlindungan ekstra
• Memberikan perlindungan ekstra pada tempat-tempat yang berisiko untuk menyebabkan penyakit paru
Terima Kasih
Any question?

Anda mungkin juga menyukai