- trak.respiratorius atas ( cavum nasi,pharynx ) - larynx - trachea , bronchus - paru , vaskular, lymphe - dinding thorax dan diaphragma
1. SINAR TEMBUS ( FLUOROSCOPY ) 2. RADIOGRAFY ( FOTO THORAX ) A. FOTO POLOS ( TANPA KONTRAS ) B. FOTO DGN KONTRAS 3. SCANNING PARU 4. CT Scan 5. MRI 6. USG
KEUNTUNGAN : - Hasil cepat - pergerakan organ 2 dan diaphragma dapat terlihat - posisi penderita dapat diatur - pasage kontras dapat terlihat KERUGIAN : - radiasi banyak / tinggi - waktu terbatas > interpretasi bisa salah - tidak ada dokumentasi - kecuali dgn sistim TV ( Intensiffying Image )
SYARAT FOTO THORAX : Inspirasi maximum - diaphragma kanan setinggi IC IX belakang - costa VI ka depan > pertengahan diaphragma Bila Expirasi : - diaphragma tinggi - cor membesar - vascular paru kasar
b. Simetris c. kondisi foto baik : V.Th 4-5 keatas terlihat VTh 6 kebawah tak terlihat d. seluruh paru , kedua apex & kedua sinus costophrenico terlihat e. rambut,logam dll dihindari
Untuk melihat kelainan apakah pada jantung ,mediastinum atau diluar thorax
Untuk melihat proses di Apex paru yg meragukan karena tertutup oleh costa dan klavikula Posisi AP tetapi penderita bersandar miring pada kaset film dgn sinar dari depan
Untuk melihat bila diduga ada cairan pada cavum pleura tetapi ragu-ragu. Penderita tidur miring kekanan atau kekiri dgn film dibelakang dan sinar dari depan
BRONCHOGRAFI :
Untuk
melihat visualisasi dari bronchus dan percabangan dgn memakai obat kontras Pemeriksaan ini dgn persiapan. Memasukkan kontras ketrachea,bronchus dan cabang 2 nya Indikasi dan kontraindikasi
Menggunakan
radio isotop Terjadi uptake radio farmaka keorgan paru yg bisa terdeteksi dgn alat scanning
1. dinding thorax : - iga ,ruang intercosta >> simetris - clavicula, scapula - tl vertebra - soft tissue dinding thorax - bayangan pleura di apex,sinus - trachea dileher 2. trachea & bronchus
3. lapangan paru 4. hilus 5. sinus phrenico costalis >> lancip 6. diaphragma ( kanan > tinggi - 1 vertebra dr kiri ) 7. dibawah diaphragma : - lambung ,hepar,lien dll 8. Cor ( CTR ? ) 9. mediastinum
THORAX PA
BROKHITIS
Bronkitis
adalah penyakit respiratorius di mana membran mukosa pada jalur bronkus di paru-paru mengalami inflamasi. Karena mukosa bronkus tersebut membengkak (edema) dan menebal sehingga akan mempersempit saluran nafas yang menuju paru-paru. Hal ini dilihat dari gejala batuk yang diikuti pengeluaran dahak dan dapat juga disertai keluahn lainnya seperti sesak nafas.
Bronkhitis akut
Bronkitis akut biasanya terjadi dalam waktu yang cepat (kurang dari 3 minggu) dan membaik dalam beberapa minggu.
Bronkhitis Kronis
Secara klinis didefinisikan sebagai batuk harian dengan produksi sputum selama paling kurang selama 3 bulan dalam periode waktu 2 tahun.
Penyebab Bronkitis Kronik Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi timbulnya bronkhitis, yaitu : rokok, infeksi dan polusi. Selain itu terdapat pula hubungannya dengan faktor keturunan dan status sosial(15;16;18;20).
Demam
( biasanya ringan) Batuk (berdahak atau pun tidak berdahak) Sesak napas, rasa berat bernapas Bunyi napas mengi atau ngik Rasa tidak nyaman di dada atau sakit dada Kadang batuk darah
Anamnesis
Adanya riwayat batuk disertai dahak, kemudin ditemukan waktu dari semua gejala untuk menentukan jenis bronkhitis akut atau kronis
Gejala
Pada pemeriksaan fisik yang didapatkan tidak khas, bisa juga rhonki basah dan juga wheezing
Tes
Analisa
Bronkitis kronik secara radiologik dibagi dalam 3 golongan, yaitu: ringan, sedang, dan berat.
Pada golongan yang ringan ditemukan corakan paru yang ramai di bagian basal paru. Pada golongan yang sedang, selain corakan paru yang ramai, juga terdapat emfisema dan kadangkadang disertai bronkiektasis di pericardial kanan dan kiri, sedangkan golongan yang berat ditemukan halhal tersebut di atas dan disertai cor pulmonale sebagai komplikasi bronkitis kronik
Terdapat sekitar 50% penderita bronchitis kronik memiliki gambaran roentgen thoraks normal. Jika terdapat abnormalitas pada foto thoraks, biasanya tanda yang ditemukan adalah akibat adanya emfisema, superimpos infeksi ataupun kemungkinan terjadinya bronkiektasis.
Peningkatan lung marking pada kedua paru yang disebut dirty chest Tubular shadow atau Tramlines, yaitu berupa garis paralel keluar hilus menuju apeks paru yang merupakan bayangan bronkus yang menebal Dapatjuga ditemukan peningkatan ukuran paru
Bronkiektasis
Asma
bronkial TB Paru
Pengobatan
konservatif Pengelolaan umum, meliputi : 1. Menciptakan lingkungan yang baik dan tepat bagi pasien 2. Memperbaiki drainase sekret bronkus 3. Mengontrol infeksi saluran napas 4. Berhenti merokok
Gambaran berupa tramline shadow terlihat sepanjang pinggiran bayangan jantung berupa garis parallel akibat penebalan dinding bronkus yang juga menjadi gambaran khas bronkiektasis
Sisi lapangan paru kiri atas yang diperbesar menunjukkan struktur bronkovaskuler yang irregular dengan diameter yang bervariasi.
Menunjukkan foto thoraks yang diperbesar dari bagian kiri paru. Garis yang membujur secara kranio-kaudal adalah batas medial skapula. Anak panah menunjukkan pola stuktur bronkovaskular dengan pola irregular.
Pengobatan
Khusus Pemberian oksigen yang cukup Bronkodilator Antibiotik sesuai agen penyebab infeksi