Anda di halaman 1dari 29

Ekspertise

Bronkiektasis

Oleh :
Hatfina Izzati (2012730050)
Pembimbing :
dr. Rahmat M. Memet, Sp.Rad

Identitas : Ny. H/Pr/50thn

Marker : R

Posisi : PA

Jenis foto : Foto polos Torax

Syarat foto :
Simetrisasi : Simetris
( Jarak Sternoclavicula ke
processus spinosus sama
kiri dan kanan)

1.

2. Kondisi Foto : Cukup


Tampak pulmo
keseluruhan, V.Th I-IV, foto
tidak terpotong (tampak
costophrenicus
)
3. sinus
Inspirasi
: Cukup
(Diafragma terlihat,
tampak costa belakang
9 / 10 dan costa depan 6

4. Sistema Tulang : Intak


(Lokasi dan sistema
tulang costa, scapula,
clavicula dan vertebra)
Foto layak dibaca

COR : tidak membesar (CTR<50%)


Aorta : tidak melebar , elongasi (-), kalsifikasi (-)
Sinus dan Diafragma : sinus costofrenikus
kanan dan kiri tumpul, karena adanya
perselubungan,permukaan diafragma tidak rata
Paru - paru :
Kanan
Hilus terlihat normal tidak menebal
Corakan vaskular paru tampak ramai
Tampak adanya infiltrat di paru kanan bawah ,
kalsifikasi (-)
Tampak terlihat bulatan lusen pada paru
kanan bawah (honey comb appearance)
Kiri
Hilus terlihat normal tidak menebal
Corakan vaskular paru tampak ramai
Tampak adanya infiltrat di paru kiri ,
kalsifikasi (-)
Tampak terlihat bulatan lusen pada paru kiri
bawah (honey comb appearance)
Trakea ditengah
Tulang dan soft tissue
Tulang costae, clavicula, terlihat normal
Tidak nampak adanya massa yang berlebih
pada soft tissue.
Kesan : tampak bulatan lusen (honey comb
appearance) pada kedua lapang paru
bronkiektasis kedua lapang paru
SARAN : Bronkografi / CT-Scan

Definisi

Bronkiektasis adalah
penyakit paru
dengan:

Dilatasi patologis
bronkus
Disertai obliterasi
percabangan
selanjutnya
Disertai banyak sekret

EPIDEMIOLOGI
Bronkiektasis merupakan penyebab kematian
negara-negara
yang amat penting pada

berkembang. Di negara-negara maju seperti


AS, bronkiektasis mengalami penurunan seiring
dengan kemajuan pengobatan. Prevalensi
bronkiektasis lebih tinggi pada penduduk
dengan golongan sosioekonomi yang rendah
Data terakhir yang diperoleh dari RSUD Dr.
Soetomo tahun 1990 menempatkan
bronkiektasis pada urutan ke-7 terbanyak.
Dengan kata lain didapatkan 221 penderita
dari 11.018 (1.01%) pasien rawat inap.

Jenis bronkiektasis

Bronkiektasis Kongenital (jarang)


Bronkiektasis Didapat (lebih sering)

Bronkiektasis
Kongenital

Jarang terjadi, biasanya sebagai akibat


dari defisiensi sistim imunitas paru
Sering merupakan penyakit penyerta dari
mukovisidosis (cystic fibrosis)
Merupakan salah satu komponen dari
sindroma Kartagener (dekstrokardia,
sinusitis dan bronkiektasis kongenital)

Penyebab
Bronkiektasis didapat (aquired)

Akibat proses radang paru yang parah pada masa

kanak-kanak yang tidak sembuh sempurna :


akut : pneumonia/bronkopneumonia (karena
komplikasi morbili atau pertusis) sekarang
sudah jarang (vaksinasi MMR/DPT)
kronis : tuberkulosis
Karena aspirasi benda asing pada anak:
Benda asing menyangkut pada salah satu
percabangan bronkus, lama-lama timbul
keluhan khas bronkiektasis yang akan
bertambah parah sesuai bertambahnya umur.

Patologi Anatomi

Lumen bronkus dilatasi (melebar) secara


patologis, irreversibel
Terjadi obliterasi dari percabangan bronkus di
sebelah distal dari ujung yang sakit :
Tidak dapat ditemukan kelanjutan
percabangannya. Bronkus seolah-olah terputus
tepat sesudah atau tak jauh dari pelebarannya.
Ujungnya akan tertutup jaringan radang
menahun dengan hipersekresi yang
mukopurulen sampai dengan purulen.

Tipe Bronkiektasis

Berdasarkan bentuk pelebarannya,


bronkiektasis dapat dibedakan menjadi:
Tipe silinder
Tipe kantong (saccular)
Tipe varikosa

Patogenesis

Kelainan dapat terjadi hanya pada satu


bronkus saja, tetapi lebih sering kelainan
terdapat pada lebih dari satu bronkus.
Volume paru yang masih berfungsi
berkurang sesuai dengan banyaknya
percabangan bronkus yang hilang
(gangguan restriksi paru)
Napas menjadi pendek
Penderita mengalami hipoksemia kronis

Patogenesis

Karena ada sarang infeksi kronis dapat:


Menjadi sumber infeksi fokal mikroabses di otak, ginjal, dll
Menjadi radang akut
pneumonia/bronkopneumonia
Terjadi perdarahan
Timbul super infeksi dengan kuman lain,
misal kuman anaerob caries dentis

Gambaran Klinis

Batuk-batuk yang lama, bisa minggu atau bulan

Dahak makin lama makin banyak, terutama


pagi hari sewaktu bangun tidur
Jumlah dahak bisa sampai sekitar 1 gelas atau
lebih setiap pagi
Dahak berkisar antara mukopurulen (saat
remisi) sampai purulen (saat eksaserbasi akut)
Dahak berbau nanah atau berbau busuk
Penderita sering mengeluh sesak (tanpa suara
ngiik/wheezing) walau beraktifitas sedikit

Gambaran klinis

Hemoptoe (dari sedikit sampai banyak)


pada separuh penderita
nekrosis/destruksi mukosa
bronkuspecahperdarahan
Suhu badan agak hangat-hangat sedikit
(tanda infeksi kronis). Suhu badan akan
meninggi kalau sedang eksaserbasi
akut

Pemeriksaan Penunjang

Foto paru :
Gambaran cincin-cincin kecil di daerah para-hiler/para-kardial
di atas dasar yang agak suram (infiltrat) cincin ini adalah
bayangan dinding bronkus yang menebal dan mengalami
dilatasi
Bila gambaran cincin terlalu banyak akan terbentuk gambaran
sarang tawon (honeycomb appearance) di daerah
parakardial kiri atau kanan atau keduanya
Bronkografi (dengan memasukkan lipiodol ke dalam broncheal tree):
Jelas terlihat pelebaran bronkus serta obliterasi percabangan
distalnya (gambaran bronkus yang mendadak melebar dan
hilang bagian distalnya)
Pada umumnya juga tampak bentuk bronkiektasis yang
dihadapi
CT scan juga dapat menunjukkan kelainan-kelainan dasar ini

Pemeriksaan Laboratorium
Darah (hanya dapat memperkuat dugaan
saja):
Rutin:
o Lekositosis ringan (tidak selalu) dengan
shift to the right (pergeseran ke kanan)
tanda infeksi kronis
o Lekositosis berat dengan shift to the left
eksaserbasi akut

Kultur darah: bakteriemia


Analisis gas darah : hipoksemia ringan
(semakin parah penderita hipoksemia
semakin nyata)

Pemeriksaan Laboratorium

Sputum :
Makroskopis indikasi bagaimana
keadaan penderita
Makin purulen makin bahaya,
karena sedang/hampir terjadi
eksaserbasi akut/super-infeksi
Bau busuk indikasi infeksi bakteri
anaerob
Kumpulan sputum selama 24 jam
(tidak diencerkan, tidak dikocok, tidak
diaduk): volume? warna? bau?
konsistensi?

Terapi

Indikasi absolut untuk reseksi segera:


life saving (hemoptoe profus yang tidak
dapat diatasi dengan obat saja)
Prasyarat untuk reseksi elektif:
- kontraindikasi umum operasi
- gangguan sistim imunitas paru
- adanya penyakit paru lainnya, mis.
Carcinoma

Terapi
Terapi konservatif :
Meningkatkan higiene paru
-Membatukkan keluar dahak setuntas
mungkin, dengan:
o Ekspektoran
o Ambroxol HCl surfaktan >> dahak
longgar
o Inhalasi uap air dahak longgar
o Memilih posisi tubuh yang tepat untuk
evakuasi sputum (postural drainage)
o Tidak merokok/hindari polutan udara
(debu/kimia)

Terapi

Optimalisasi kesehatan umum


Gizi tinggi kalori tinggi protein
Antioksidan (vitamin C/E/SOD/Ubiquinone)
untuk melindungi jaringan paru yang masih
sehat maupun yang sudah mulai sakit
Antibiotika dibatasi hanya bila terjadi
eksaserbasi akut atau bila ada superinfeksi,
untuk mencegah resistensi kuman
terhadap antibiotika yang sering dipakai

Komplikasi

Hemoptoe
Timbulnya radang akut berupa ISPB,
abses paru, atau empiema
Emboli pus yang akan dapat mencapai
otak dan ginjal terjadinya abses
Sumber infeksi fokal

Prognosis

Bila proses patologis terbatas dan tidak


ada kontraindikasi reseksi paru/lobektomi
penyembuhan untuk selamanya
Bila operasi tidak dapat dilakukan
kelainan dasar akan selalu tetap ada
tetapi terapi konservatif dapat
meminimalkan keluhan penderita dan
mencegah timbulnya komplikasi yang tidak
diinginkan

Radiosign

Gambaran bronkovaskular
yang kasar umumnya
terdapat di basal paru
Gambar garis translusen yg
panjang menuju ke hilus
dengan bayangan konsolidasi
akibat peradangan sekunder
Bulatan translusen yang
sering dikenal dengan
gambaran sarang tawon yang
berupa kista kista lusen
kadang berisi cairan akibat
peradangan sekunder

Patofisiologi


Dahak 24 jam (tidak
diencerkan/dikocok/diaduk):
-lapis bawah: nanah kental dengan gumpalan2
(sisa jaringan bronkus yang nekrotis)
-lapis tengah: agak keruh, keatas semakin
jernih
-lapis atas: berbusa

Gambaran Klinis

Keadaan Umum:
o jari tabuh (clubbing fingers)
o kuku gelas arloji (hour glass nails)
menunjukkan adanya hipoksemia kronis
Palpasi toraks (daerah bronkus yang terserang):
- vibrasi di dekat hilus, saat gumpalan dahak
melintasi cincin tulang rawan dinding bronkus
Auskultasi (daerah bronkus yang terserang):
- ronki basah sedang sampai kasar parahiler
dan/atau parakardial (tergantung letak bronkus
yg terserang)

Anda mungkin juga menyukai