Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MENULIS JURNAL PEMBELAJARAN

(LEARNING JOURNAL)

Jurnal Pembelajaran berisi konsep-konsep/informasi penting yang merupakan hasil


pembelajaran dari setiap materi yang telah dipelajari disertai dengan pengayaan/penguatan dari
hasil pertanyaan yang diberikan.
Jurnal Pembelajaran ditulis minimal 1 (satu) halaman dan maksimal 3 (tiga) halaman
tulis tangan, selanjutnya diunggah di LMS elearning2.unp.ac.id. Batas waktu pengumpulan
tugas Senin, 14 Maret 2022 Pukul 23:59
Adapun format jurnal pembelajaran tersebut,seperti contoh di bawah ini:

LEARNING JOURNAL

Mata Kuliah : Praktek Batu Beton


Seksi (Hari/Pukul) :
Judul Materi : Bekisting
Nama Mahasiswa : Dedy Syahputra Simbolon
NIM : 20061050
Program Studi : Pendidikan Teknik Bangunan

Kuatnya bangunan tak hanya bergantung pada konstruksi beton yang baik, tetapi
juga dalam pembuatan bekisting saat pengerjaan bangunan. Bekisting merupakan
cetakan yang dibuat pada pengerjaan pengecoran supaya diperoleh bentuk tertentu,
seperti dinding, kolom, balok dan pelat. Meskipun bersifat sementara, pembuatan
bekisting harus benar dan tepat supaya diperoleh bangunan yang berkualitas. Nah,
saat ini dikenal ada beberapa jenis bekisting.
1. Bekisting Konvensional
Bekisting konvensional atau juga dikenal dengan istilah beskiting
tradisional merupakan bekisting yang terbuat dari papan kayu dan kayu
balok yang mana setiap kali dilepas dan dibongkar menjadi potongan-
potongan kayu yang dapat disusun kembali menjadi sebuah bentuk lain.
Bekisting konvensional ini masih banyak ditemukan di beberapa proyek
bangunan. Berikut ini keunggulan dan kekurangan bekisting
konvensional:
Keunggulan bekisting konvensional adalah:
• Materialnya mudah dicari.
• Murah.
• Tidak memerlukan pekerja yang ahli.
Kekurangan bekisting konvensional adalah:
• Material kayu tidak awet untuk dipakai berulang-ulang kali.
• Membutuhkan waktu untuk pasang dan bongkar bekisting yang menjadi
lebih lama.
• Banyak menghasilkan sampah kayu dan paku.
• Bentuknya tidak presisi.
2. Bekisting Semi Sistem (Knock Down)
Prinsip dari bekisting semi sistem ini digunakan untuk berulang kali dalam bentuk yang tidak dapat
diubah. Penggunaannya dirancang untuk satu proyek, yang ukuran-ukurannya disesuaikan pada
bentuk beton yang diinginkan. Persyaratan untuk digunakannya bekisting semi sistem adalah
adanya kemungkinan yang cukup bagi pengulangan dalam pekerjaan. Setelah penggunaan,
bekisting knock down sebaiknya dibersihkan dari sisa-sisa material beton yang menempel agar
dapat digunakan lagi sehingga mampu menghasilkan kualitas yang tetap sama.
Keunggulan bekisting semi sistem adalah:
• Tahan lama/awet sehingga dapat digunakan seterusnya sampai
pekerjaan selesai;
• Lebih mudah dalam hal pemasangan dan pembongkaran;
• Mampu meminimalisir jumlah pekerja yang dibutuhkan jika dibandingkan
ketika pekerjaan konstruksi tersebut menggunakan bekisting
konvensional;
• Jika ditotal sampai pekerjaan bangunan selesai, bekisting semi sistem ini
tidaklah menelan biaya yang terlalu tinggi jika dibandingkan dengan
pemakaian bekisting konvensional.
Sedangkan kekurangan bekisting semi sistem adalah memerlukan area untuk pabrikasi bekisting.
Namun, saat ini bekisting semi sistem (knock down) semakin mudah dipesan dan semakin
menjamur jasa penyewaannya.
3. Bekisting Sistem (PERI)
Bekisting sistem (PERI) merupakan bekisting yang dirancang dari komponen-kompenen yang
terbuat dari baja sehingga dapat digunakan berulang kali. Tipe bekisting ini dapat digunakan untuk
sejumlah pekerjaan misalnya bekisting untuk panel terowongan dan bekisting untuk beton pre-cast
atau pracetak. Saat ini sudah banyak penyalur alat-alat bekisting yang menyediakan bekisting
sistem untuk dapat disewa oleh vendor/kontraktor.
Keunggulan dari bekisting sistem (PERI) adalah:
• Mudah dan cepat untuk dipasang dan dibongkar;
• Ringan;
• Dapat dipakai berulang kali;
• Mampu menghasilkan pengecoran dengan kualitas yang baik dan dapat
dipakai pada pekerjaan konstruksi beton yang besar.
Kekurangan dari bekisting sistem (PERI) adalah:
• Mahal.
• Membutuhkan keahlian dan peralatan berat.
4. Bekisting Fiberglass
Jenis bekisting ini terbuat dari bahan fiberglass yang tahan terhadap air sehingga sangat cocok
dipakai pada konstruksi yang sebagian/seluruhnya berada di bawah tanah. Selain itu, dengan
bekisting dari bahan fiberglass membuatnya tidak mudah berkarat, ramah lingkungan, ringan,
mudah dibersihkan, dan tidak terlalu banyak memakan waktu untk finishing. Bekisting fiberglass
mampu menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Bekisting fiberglass telah memenuhi persyaratan
penting dalam konstruksi bekisting yakni ketepatan, stabil, kokoh, baik dalam hal ketegakan,
ukuran, kerataan dan kesikuan. Jenis bekisting ini dapat digunakan berulangkali sehingga
kontraktor akan lebih hemat jika suatu saat akan dibutuhkan kembali. Berikut ini kelebihan dari
bekisting kolom yang menggunakan material fiberglass :
• Bahan fiberglass yang bebas lembab dan tidak mengalami perubahan
dimensi atau bentuk.
• Pemasangan lebih mudah dan tanpa perlu minyak bekisting (oli).
• Mempercepat waktu pelaksanaan pekerjaan bekisting.
• Tidak berkarat, bagus untuk digunakan pada konstruksi bawah tanah dan
lingkungan berair.
• Biaya yang efisien dan memiliki kualitas dengan hasil yang baik.
• Gampang dipasang dan dilepas sehingga mengurangi biaya upah kerja.
• Daya tahan lama.
• Tahan panas, ringan, kuat dan kaku.
• Ketahanan permukaan yang baik, tahan terhadap benturan dan abrasi.
• Dapat dibor, dipaku, diketam, dan diproses seperti digergaji.
• Tahan terhadap berbagai cuaca sehingga tidak membutuhkan syarat
khusus dalam penyimpanan ataupun pemasangan.
5. Bekisting Alumunium
Produk bekisting alumunium ini belum umum di pasaran konstruksi Indonesia. Masih perlu
dilakukan identifikasi risiko mengingat risiko penggunaannya masih belum jelas bagi orang yang
belum berpengalaman. Penggunaan bekisting alumunium ini cocok untuk bangunan bertingkat
tinggi dengan lantai yang luas dan bentuk ukuran beton yang sama.
Keunggulan bekisting alumunium adalah:
• Harga material yang lebih murah;
• Penggunaan bekisting aluminium dapat mengurangi waktu
pengerjaannya dan pengurangan harga tenaga kerja dalam proses
pemasangan, pelepasan bekisting, dan finishing dimana struktur yang
terekspos harus memiliki permukaan halus.

Anda mungkin juga menyukai