Anda di halaman 1dari 4

TINGKAH LAKU IKAN CUPANG (Betta splendes) TERHADAP PAKAN DAN SUHU AIR

YANG BERBEDA

Afzal Ulfazillah (170207096)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry

PENDAHULUAN

Ikan Cupang (Betta splendens) jantan pertumbuhan individu yang optimal.


merupakan salah satu ikan hias yang bernilai Ketersediaan pakan alami sudah tentu tidak
ekonomis tinggi karena memiliki akan mencukupi kebutuhan ikan terhadap
keistimewaan seperti keindahan warna tubuh, pakan selama periode pemeliharaan, untuk itu
keunikan bentuk sirip sehingga sangat diperlukan pakan tambahan. Dosis pakan
diminati oleh pencinta ikan hias dan dapat yang diberikan tidak hanya terbatas dalam
digunakan sebagai ikan laga (fighting fish) jumlah saja, tetapi nilai gizi pakan perlu
karena sangat agresif dan memiliki kebiasaan diperhatikan untuk mendapatkan
saling menyerang jika ditempatkan dalam pertambahan berat yang optimal pada kurun
satu wadah (Dewantoro, 2001). Permintaan waktu pemeliharaan yang cukup pendek. Hal
terhadap jenis ikan cupang jantan semakin ini dipertegas oleh Mudjiman (2008) yang
meningkat belakangan ini sehingga perlu menyatakan bahwa keberhasilan suatu usaha
mencari suatu metode yang dapat budidaya ikan berhubungan erat dengan
menghasilkan keturunan jantan secara massal ketersediaan pakan yang berkualitas baik dan
(Purwati et al., 2004). cukup.

Salah satu keistimewaan ikan cupang Pakan yang dikonsumsi ikan pada
adalah daya tarik pada warna yang dasarnya digunakan untuk kelangsunan
dimunculkan dari tubuhnya seperti bentuk, hidup, apabila ada kelebihannya baru
tampilan dan warnanya. Keindahan bentuk dimanfaatkan untuk pertumbuhan.
sirip dan warna sangat menentukan nilai jual. Selanjutnya dijelaskan bahwa apabila
Berbagai warna yang indah pada ikan cupang menghendaki pertumbuhan yang baik, maka
dihasilkan oleh sel-sel pigmen harus diberikan pakan dengan jumlah yang
“Chromatophore” pada kulit ikan (Susanto, melebihi kebutuhan untuk pemeliharaan
1992). Pakan merupakan salah satu tubuhnya. Bentuk dan sifat pakan buatan
komponen penting dalam budidaya ikan harus disesuaikan dengan sifat dan kebiasaan
dalam menentukan pertumbuhan ikan. makanan ikan peliharaan. Makin sesuai
Suplementasi pakan ikan sering dilakukan dengan aslinya makin tinggi efesiensi yang
dengan penambahan sejumlah vitamin untuk dicapai (Djajasewaka,1985).
memenuhi kebutuhan penting berkenaan
dengan pertumbuhan (Muhammad Fahri, Tingkah laku ikan terhadap pakan
2009). Asmawi (1986) menyatakan bahwa secara umum mempunyai dua pola yaitu aktif
pakan berperan penting dalam merangsang mencari pakan pada siang hari (diurnal) dan
malam hari (nokturnal). Untuk ikan cupang termasuk tipe diurnal (Mudjiman, 2008).

METODE PENELITIAN digunakan toples-toples kaca terlebih dahulu


dibersihkan dan dicuci menggunakan sabun
WAKTU PENELITIAN untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran yang
berada dalam toples, setelah itu toples
Tempat penelitian ini berlokasi di
tersebut dikeringkan. Sampel ikan yang
rumah di Kecamatan Syiah Kuala Kota
digunakan adalah ikan cupang berukuran 3-5
Banda Aceh. Pengumpulan data penelitian
cm sebanyak 2 ekor, dan diistribusikan ke
dilakukan pada bulan Januari 2021. Alat dan
masing- masing toples adalah sebanyak 1
bahan yang digunakan dalam penelitian
ekor dengan ketinggian air 10 cm.
tingkah laku ikan cupang (Betta splendes)
terhadap pakan yang berbeda dapat dilihat PEMELIHARAAN SAMPEL IKAN
pada Table 1.
Pakan yang di berikan pada ikan
Pengumpulan data untuk cupang adalah Pakan A yaitu Jentik Nyamuk
pengamatan  burung kuntul kecil dan pada pakan ikan cupang B yaitu pelet
menggunakan metode BEHAVIOUR ikan cupang. Kemudian toples kaca A
SAMPLING. Kegiatan yang dilakukan  menggunakan air biasa dan pada toples kaca
dengan BEHAVIOUR SAMPLING adalah B yaitu air hangat
mengamati semua perilaku atau focus pada
satu perilaku. ANALISIS DATA

PERSIAPAN WADAH DAN SAMPEL


IKAN Pengolahan data dilakukan dengan
analisis  kualitatif dan kuantitatif dengan
Wadah yang digunakan dalam mencatat perilaku selama ikan cupang
pemeliharaan ikan cupang menggunakan makan dan menganalisis perilaku ikan
cupang pada suhu air yang berbeda. Dapat
toples kaca sebanyak 2 buah. Sebelum dilihat pada gambar 2

Tabel 1. Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Penelitian Tingkah Laku Ikan Cupang
(Betta splendes) Terhadap Pakan Yang berbeda.
No Nama Alat Fungsi
1 Kamera Hp Untuk mendokumentasikan penelitian
2 Aquarium Untuk penampungan ikan
3 Pakan ikan Untuk indikator perbandingan pakan ikan
4 Alat Tulis Untuk mencatat data penelitian
Gambar 2 : Dokumentasi Pada Saat Pemberian pakan ikan cupang

PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan benih pada pemberian pakan ke 3 dengan waktu


Ikan Cupang (Betta splendes) yang berjumlah makan selang 2 menit.
2 ekor dan didistribusikan ke dalam masing-
masing wadah yaitu 1 (satu) ekor. Ukuran Setelah selesai pemberian pakan ,
tebar awal 3-5 cm dan menggunakan pakan ikan cupang di uji Tingkat Kelangsungan
yang berbeda yaitu pakan A (jentik nyamuk) ; Hidup Ikan Cupang (Betta splendes) dengan
sedangkan pada toples kaca kan B perlakuan berbeda, meiliki hasil yang
menggunakan pakan ikan cupang. diperoleh terhadap perhitungan tingkat
keberhasilan hidup ikan cupang (B.splendes)
Tingkah Laku ikan cupang (B. memperlihatkan bahwa keberhasilan hidup
splendes) pada saat pemberian pakan tinggi yaitu 100 % yang artinya ikan yang
berbeda-beda. Untuk pemberian pakan A diuji hidup semua. Ikan cupang dengan
(jentik nyamuk), Ikan cupang perlakuan air hangat lebih tenang, sedangkan
(B.splendes)pada toples A sangat sering ikan cupang (B.splendes) dengan perlakuan
mengkomsumsi jentik nyamuk, dikarnakan air hangat , ikan cupsng cenderung terlihst
dalam 5 kali pemberian jentik nyamuk dalam stres dikarnakan tingkah laku geang ikan
selang waktu 1 menit, ikan cupang pada lebih terlihat tidak stabil.
toples A selalu mengghabiskannya.
Sedangkan pada toples B dengan pemberian Menurut Susanto, (2010) semakin
pelet ikan cupang sebagai percobaannya ikan tinggi suhu maka semakin meningkat
cupang pada toples B hanya sanggup makan metabolisme tubuh ikan. Nilai suhu yang
diperoleh pada penelitian ini masih dalam Effendie. M. I. 2003. Telaah Kulitas Air.
batas optimum, hal ini sesuai dengan Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
pernyataan bahwa nilai yang optimum untuk
kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan Irawan Sugandy,. 2004. Budi Daya Cupang
cupang berkisar 260 - 320C. Hias. Jakarta

KESIMPULAN Susanto, H. 1992. Memelihara Cupang.


Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Survival rate atau tingkat tingkah
laku ikan cupang (B.splendes) pada Yushinta, F. 2004. Fisiologi Ikan. Dalam
percobaan air yang berbeda yaitu ikan cupang Pengembangan Teknik Perikanan.
pada toples A lebih tenang dibandingan Rinek Cipta. Jakarta. 179 hlm.
dengan perlakuan pada toples B dengan
menggunakan air hangat. Selanjutnya tingkah
laku ikan cupang dengan pemberian pakan
yang berbeda yaitu ikan cupang dengan
pemberian pakan jentik nyamuk membuat
ikan lebih memiliki nafsu makan
dibandingkan dengan pemberian pakan
menggunakan pellet ikan cupang.

DAFTAR PUSTAKA

Agus M, M. Tri Yusufi, Nafi Bisrual. 2010.


Pengaruh Perbedaan Jenis Pakan Alami
Daphnia, Jentik Nyamuk Dan Cacing
Sutera Terhadap Pertumbuhan Ikan
Cupang Hias (Betta splendes). Jurnal
Pena Akuatika Volume 2 NO. 1

Afrianti, Eddy dan Evi Liviawaty. 2015.


Pakan Ikan. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta

Agus M, M. Tri Yusufi, Nafi Bisrual. 2010.


Pengaruh Perbedaan Jenis Pakan Alami
Daphnia, Jentik Nyamuk Dan Cacing
Sutera Terhadap Pertumbuhan Ikan
Cupang Hias (Betta splendes). Jurnal
Pena Akuatika Volume 2 NO. 1

Afrianti, Eddy dan Evi Liviawaty. 2015.


Pakan Ikan. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai