Anda di halaman 1dari 7

Tingkah Laku Makan Ikan Arwana Asia (Scleropages formosus), Ikan Mas Koki

(Carassius auratus), dan Ikan Koi (Cyprinus rubrofuscus) di Kolam Daerah Neusu Aceh.
Eating Behavior of Asian Arowana Fish (Scleropages formosus), Gold Fish (Carassius
auratus), and Koi Fish (Cyprinus rubrofuscus) in Ornamental Ponds at Neusu Aceh
Area.
Kaisah Ghufrani Iskandar, Tari Anjani, Siti Maisara, dan Raudha Kurniawati
kaisah1206@gmail.com, tarianjani17@gmail.com
Abstrak
Tingkah laku makan adalah proses dimana hewan mendapatkan makanannya. Metode yang
digunakan dan bagaimana makanan diasimilasi dalam tubuh setelah dicerna, proses
pencernaan dan proses eliminasi adalah proses yang sangat penting yang menentukan evolusi
organisme hidup. Bahkan sangat penting, itu menentukan keberadaan dan peran organisme
hidup dalam rantai makanan dan juga dalam ekologi planet ini. Pada percobaan ini akan
dilihatkan perilaku makan ikan arwana, ikan mas koki, dan ikan koi. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui tingkah laku makan serta tingkat kesukaan makanan setiap jenis ikan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waktu perilaku makan ikan arwana asia selama
4 hari adalah 31 menit 4 detik dan makanan yang disukai adalah jangkrik. Waktu perilaku
makan ikan mas koki selama 4 hari adalah 14 menit 40 detik dan makanan yang disukai
adalah pellet ikan. Waktu perilaku makan ikan koi selama 4 hari adalah 35 menit 2 detik dan
makanan yang disukai adalah pellet ikan.
Kata kunci: tingkah laku, ikan arwana asia, ikan mas koki, ikan koi
Abstract
Feeding behaviour is the process by which animals obtain their food. The methods used and
how food is assimilated in the body after being digested, the process of digestion and the
process of elimination are very important processes that determine the evolution of living
organisms. In fact of great importance, it determines the existence and role of living
organisms in the food chain and also in the ecology of the planet. In this experiment, the
eating behaviour of arwana fish, goldfish, and koi fish will be seen. The purpose of this study
was to determine the eating behaviour and level of food preferences of each type of fish. The
results of this study indicate that the eating behaviour of asian arwana fish for 4 days is 31
minutes 4 seconds and the preferred food is crickets. The eating behaviour of goldfish for 4
days is 14 minutes 40 seconds and the preferred food is fish pellets. The eating behaviour of
koi fish for 4 days is 35 minutes 2 seconds and the preferred food is fish pellets.
Keywords: behaviour, asian arwana fish, goldfish, koi fish
Pendahuhulan
Ikan maskoki (C. auratus) memiliki bentuk tubuh beragam dan memiliki warna bervariasi
mulai dari merah, hijau, kuning, hitam sampai keperak-perakan. Warna pada ikan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor genetik, kesehatan dan faktor glandular,
serta pakan. Secara genetis, ikan mewarisi warnawarna tertentu dari induknya. Kemudian,
dari segi kesehatan, semakin sehat ikan, semakin baik warna yang ditampilkan. Demikian
juga dengan faktor glandular yang berhubungan dengan sistem hormone, biasanya ikan jantan
akan menampilkan warna lebih kuat daripada ikan betina. Terakhir, faktor pakan, dimana
pakan mengandung nutrisi dan zat-zat kimia yang dapat berpengaruh pada pigmen warna
ikan.
Dengan demikian, manipulasi pakan dapat digunakan sebagai salah satu strategi untuk
meningkatkan warna pada ikan. Warna merah kekuningan atau orange yang umum terdapat
pada ikan maskoki terbentuk karena kemampuan pigmentasi zat karotenoid. Karotenoid
merupakan suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning, jingga, atau merah yang
mempunyai sifat larut dalam bentuk lemak atau pelarut organik, tetapi tidak larut dalam air.
Karoten yang merupakan sumber pigmen yang diserap oleh ikan kemudian disimpan
sebagian dalam hati sebagai prekursor vitamin A, sisanya dialirkan ke jaringan lemak untuk
kebutuhan warna. Karoten tersebut selanjutnya disimpan pada sel warna (kromatofora) yang
terdapat dalam dermis. Untuk meningkatkan dan mempertahankan keindahan warna pada
ikan maskoki, maka perlu diberikan pakan tambahan alami yang mengandung karotenoid
tinggi. Berdasarkan uraian diatas, labu kuning dapat dijadikan salah satu alternatif untuk
meningkatkan kualitas warna pada ikan. Pada penelitian ini, efektifitas labu kuning sebagai
sumber karoten untuk meningkatkan kualitas wara pada ikan diujikan pada ikan mas koki,
Cauratus aurasius menggunakan blender lalu diayak dengan menggunakan ayakan dengan
ukuran 0,5 mm (Madiara, 2019).
Ikan koi (Cyprinus carpio Linnaeus), berasal dari Jepang dikenal dengan nama nishikigoio
(Cyprinus carpio Koi) dan digunakan untuk hiasan kolam – kolam dirumah karena memiliki
bentuk warna yang indah. Ikan Koi (Cyprinus carpio Linnaeus) merupakan salah satu jenis
ikan yang bernilai ekonomis tinggi dan mudah dalam pemeliharaannya, karena mempunyai
ukuran yang besar dan pertumbuhan yang cepat sehingga selain konsumsi ikan koi juga
digunakan sebagai ikan hias. Ikan hias terdiri dari dua komoditi yaitu, ikan hias air laut dan
ikan air tawar. Ikan hias air tawar lebih diminati dibandingkan ikan hias air laut. Hal ini
terjadi karena pemeliharaan ikan hias air tawar lebih mudah dibandingkan ikan hias air laut
(Malide, 2018).
Ikan arwana (Asian arwana) terkenal di dunia sebagai ikan yang mahal harganya, karena
keindahan dan adanya unsur kepercayaan, yang dipercayai akan mendatangkan
keberuntungan bagi orang yang memelihara ikan ini. Ikan mahal ini merupakan jenis ikan
yang habitat aslinya berada di Indonesia. Ikanikan ini belum banyak banyak diteliti,
diantaranya ikan arwana irian (Sclerapages jardiniz) yang penyebarannya hanya di Papua,
New Guinea, danAustralia bagian Utara. DiAustralia ikan ini lebih dikenal dengan dengan
nama Gulf Saratoga. Ikan siluk irian atau kaloso, nama perdagangannya lebih dikenal dengan
nama arwana irian (Sceropages jardinii), merupakanjenis ikan yang memiliki nilai komersial
tinggi dengan harga relatif mahal, walaupun tidak semahal ikan siluk kalimantan (S.
formosus). Dalam ukuran kecil saja harga ikan siluk kalimantan mencapai jutaan rupiah per
ekomya. Ikan yang berukuran 5 inci bisa mencapai harga US$ 250- 300 atauRp. 2.150.000,--
2.580.000,-. Sementaraarwana irian masih berkisar puluhan sampai ratusan ribu rupiah per
ekomya, atau sekitar US$ 5 - 10 (harga beli di penampung besar tahun 200 5 ini Rp.20 .000,-
1 ekor ).
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di kolam ikan dearah Neusu Aceh. Waktu penelitian dilakukan pada
tanggal 5-8 September 2021.
Bahan dan alat penelitian
Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: Ikan arwana asia (Scleropages
formosus), Ikan mas koki (Carassius auratus), dan Ikan koi (Cyprinus rubrofuscus) sebanyak
satu ekor untuk setiap jenis ikan, jangkrik (Acheta domestica), belatung (Diptera), pellet ikan,
tumbuhan air azolla (Azolla filiculoid). Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
alat tulis dan alat penghitung waktu (Stopwatch).
Prosedur Kerja
Objek dalam penelitian ini adalah Ikan arwana asia (Scleropages formosus), Ikan mas koki
(Carassius auratus), dan Ikan koi (Cyprinus rubrofuscus). Pada penelitian, yang diamati
adalah tingkah laku makannya di kolam ikan daerah Neusu Aceh. Penelitian menggunakan
satu ekor ikan arwana, satu ekor ikan koi, dan satu ekor ikan mas koki.
Pengamatan perilaku makan ikan dilakukan selama 4 hari yang dibagi menjadi pengamatan
pagi hari, siang hari, dan malam hari. Pengamatan pagi hari dimulai dari pukul 08.00 – 09.30
WIB dan untuk pengamatan malam hari dimulai pukul 18.00 - 20.30 WIB. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan pengamatan secara langsung dan untuk mengetahui lama
waktu makan menggunakan stopwatch atau timer.
Uji palatabilitas dilakukan dengan sistem cafetaria feeding, yaitu setiap jenis ikan diberikan
dua macam makanan. Pada ikan arwana diberikan makanan meliputi jangkrik (Acheta
domestica) dan belatung (Diptera). Pada ikan koi diberikan makanan meliputi pellet ikan dan
tumbuhan air azolla (Azolla filiculoides). Pada ikan mas koki diberikan makanan meliputi
pellet ikan dan tumbuhan air azolla (Azolla filiculoides). Hal yang dilakukan adalah
meletakkan makanan pada air lalu mengirakan waktu makan dan beberapa makanan yang
dikonsumsikan sampai makanan pada kolam habis.
Hasil dan Pembahasan
Ikan Arwana Asia (Scleropages formosus)
Gambar 1. Ikan Arwana Asia (Scleropages formosus)

Hasil pengamatan tingkah laku makan ikan arwana asia (Scleropages formosus), ikan mas
koki (Carassius auratus), dan ikan koi (Cyprinus rubrofuscus) di kolam daerah Neusu Aceh.
Beberapa tingkah laku makan yang diamati dalam penelitian ini meliputi lama waktu makan
dan jumlah makan. Pada percobaan ikan arwana yang ditelitikan berukuran 30 cm yang
berada dalam kolam aquarium yang berukuran 90x46 cm. Berdasarkan pengamatan perilaku
makan ikan arwana, ikan arwana merupakan ikan karnivora. Ikan tersebut lebih memilih
untuk memakan jika makanannya masih hidup. Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa ikan
arwana menghabiskan waktu makan selama 4 hari adalah 31 menit 4 detik dan selama 24 jam
adalah 8 menit 6 detik.
Arwana waktu Makanan Jumlah
Hari 1 (pagi=08:00) 4 menit 51 detik Jangkrik 14
(malam=08:00) 4 menit 12 detik Belatung 11
Hari 2 (pagi=08:00) 4 menit 19 detik Belatung 13
(malam=08:00) 3 menit 57 detik Jangkrik 17
Hari 3 (pagi=08:00) 3 menit 37 detik Jangkrik 18
(malam=08:00) 4 menit 11 detik Belatung 11
Hari 4 (pagi=08:00) 3 menit 31 detik Belatung 14
(malam=08:00) 3 menit 46 detik Jangkrik 16
Total waktu makan 31 menit 04 detik (4 hari) Total Jangkrik= 65
8 menit 06 detik (24 jam/ 1 hari) konsumsi Belatung= 49
Tabel 1. Data perilaku makan ikan arwana asia (Scleropages formosus) selama 4 hari

Hasil pengamatan tingkah laku makan ikan arwana asia (Scleropages formosus). Pada uji
palatabilitas dapat digambarkan dengan tingkat konsumsi makanan ikan arwana, diet makan
ikan arwana di alam mereka memakan serangga, ikan, udang, cacing, dan beberapa jenis
amfibi kecil seperti katak. Pada pengamatan ini, selama 4 hari ikan arwana diberikan jangkrik
dan belatung untuk mengukur palatabilitas.
Selama proses pemberian makan, ikan arwana melahap jangkrik dengan kuantitas yang lebih
tinggi dibandingkan belatung dengan jumlah jangkrik sebanyak 65 ekor dan jumlah belatung
sebanyak 49 ekor. Proses ini dikalkulasi dengan meletakkan makanannya ke dalam kolam
dan melihat beberapa jumlah yang ia konsumsi sampai ia tidak ingin makan lagi. Dengan itu,
dapat dilihat bahwa ikan arwana lebih menyukai jangkrik dibandingkan belatung.
Ikan Mas Koki (Carassius auratus)

Gambar 2. Ikan Mas Koki (Carassius auratus)

Pada percobaan ikan mas koki yang ditelitikan berukuran 8 cm yang berada dalam kolam
yang berukuran 113x32 cm. Berdasarkan pengamatan perilaku makan ikan mas koki, ikan
mas koki merupakan ikan omnivora. Hasil pengamatan tingkah laku makan ikan mas koki
(Carassius auratus) pada uji palatabilitas dapat digambarkan dengan tingkat konsumsi
makanan ikan mas koki, diet ikan mas koki di alam mereka memakan cacing sutra, cacing
darah, kutu air, jentik nyamuk, pellet dan sayuran caisim. Pada pengamatan ini, selama 4 hari
ikan mas koki diberikan palet dan azolla (per daun) untuk mengukur palatabilitas. Selama
proses pemberian makan, ikan mas koki melahap palet dengan kuantitas yang lebih tinggi
dibandingkan azolla dengan jumlah palet sebanyak 49 biji dan jumlah azolla (per daun)
sebanyak 29 helai. Proses ini dikalkulasi dengan meletakkan makanannya ke dalam kolam
dan melihat beberapa jumlah yang dikonsusmsi sampai ia tidak ingin makan lagi. Dengan itu,
dapat dilihat bahwa ikan mas koki lebih menyukai palet dibandingkan azolla.
Mas koki Waktu Makanan Jumlah
Hari 1 (pagi = 8.20) 1 menit 12 detik Palet 12
(sore = 6.20) 1 menit 41 detik Azolla 9
Hari 2 (pagi = 8.20) 2 menit 0 detik Azolla 8
(sore = 6.20) 1 menit 9 detik Palet 13
Hari 3 (pagi = 8.20) 2 menit 13 detik Palet 13
(sore = 6.20) 2 menit 7 detik Azolla 8
Hari 4 (pagi = 8.20) 1 menit 50 detik Palet 11
(sore = 6.20) 1 menit 30 detik Azolla 4
Total waktu makan 14 menit 02 detik (4 hari) Total konsumsi Palet = 49
3 menit 40 detik (24 jam/ 1 hari) Azolla = 29
Tabel 2. Data perilaku makan ikan mas koki (Carassius auratus auratus) selama 4 hari

Ikan Koi (Cyprinus rubrofuscus)


Gambar 3. Ikan Koi (Cyprinus rubrofuscus).

Pada percobaan ikan koi yang ditelitikan berukuran 24 cm yang berada dalam kolam yang
berukuran 321x48 cm. Berdasarkan pengamatan perilaku makan ikan koi, ikan koi
merupakan ikan omnivora. Hasil pengamatan tingkah laku makan ikan koi (Cyprinus
rubrofuscus). Pada uji palatabilitas dapat digambarkan dengan
tingkat konsumsi makanan ikan koi. Pada umumnya ikan koi memakan makanan seperti
azolla dan pallet. Pada pengamatan ini, selama 4 hari ikan koi diberikan azolla dan palet
untuk mengukur palatabilitas. Selama proses pemberian makan, ikan koi melahap pallet
dengan kuantitas yang lebih tinggi dibandingkan azolla dengan jumlah pallet sebanyak 58 biji
dan jumlah azolla sebanyak 33 helai. Proses ini dikalkulasi dengan meletakkan makanannya
ke dalam kolam dan melihat beberapa jumlah yang ia konsumsi sampai ia tidak ingin makan
lagi. Dengan itu, dapat dilihat bahwa ikan koi lebih menyukai pallet dibandingkan azolla.
Koi waktu Makanan Jumlah
Hari 1 (pagi=08:15) 3 menit 19 detik Palet 13
(malam=08:15) 5 menit 10 detik Azolla 6
Hari 2 (pagi=08:15) 4 menit 51 detik Azolla 8
(malam=08:15) 5 menit 25 detik Palet 17
Hari 3 (pagi=08:15) 4 menit 19 detik Palet 16
(malam=08:15) 4 menit 32 detik Azolla 8
Hari 4 (pagi=08:15) 4 menit 30 detik Azolla 11
(malam=08:15) 4 menit 34 detik Pallet 12
Total waktu makan 36 menit 06 detik (4 hari) Total Azolla = 33
9 menit 15 detik (24 jam/ 1 hari) konsumsi Pallet = 58
Tabel 3. Data perilaku makan ikan koi (Cyprinus rubrofuscus) selama 4 hari

Kesimpulan
Dalam penelitian ini metode yang digunakan dan bagaimana makanan diasimilasi dalam
tubuh setelah dicerna, proses pencernaan dan proses eliminasi adalah proses yang sangat
penting yang menentukan evolusi organisme hidup. Bahkan sangat penting, itu menentukan
keberadaan dan peran organisme hidup dalam rantai makanan dan juga dalam ekologi planet
ini. Pada percobaan ini akan dilihatkan perilaku makan ikan arwana, ikan mas koki, dan ikan
koi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkah laku makan serta tingkat kesukaan
makanan setiap jenis ikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waktu perilaku
makan ikan arwana asia selama 4 hari adalah 31 menit 4 detik dan makanan yang disukai
adalah jangkrik. Waktu perilaku makan ikan mas koki selama 4 hari adalah 14 menit 40 detik
dan makanan yang disukai adalah pellet ikan. Waktu perilaku makan ikan koi selama 4 hari
adalah 35 menit 2 detik dan makanan yang disukai adalah pellet ikan.

Daftar Pustaka
Malide, S, M., Hendri A., Budiman. 2018. Penambahan Wortel Dan Tubifex Sebagai Sumber
Beta Karoten Alami Dalam Pakan Buatan Terhadap Kualitas Warna Ikan Ikan Koi (Cyprinus
Carpio Linnaeus). Jurnal Akuakultura, 2 :2, 64-71.
Tjakraidjaja, Agus, H. 2006. Pertumbuhan Ikan Arwanairian (Scleropagesjardinii Saville-
Kent) Diakuarium. Jurnal Iktiologi Indonesia, Volume 6, I: 61-65.
Madiara, Fistiadin., Darsiani., Tarkil., Arbit, N, I, S. 2019. Peningkatan Kualitas Warna Pada
Ikan Maskoki Karena Penambahan Tepung Labu Kuning Terhadap Pakan Buatan. Jurnal
Ilmiah Samudra Akuatika, 1: 17-22.

Anda mungkin juga menyukai