Bab I

Latar belakang

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Ikan
lele merupakan suber penghasilan yang potensial di kalangan pembudidaya ikan. Perkembangan yang
sangat pesat dari kegiatan pembudidaya lele di Indonesia tidak terlepas dari penerimaan masyarakat
secara luas terhadap jenis ikan lele (khairuman dan amri 2008). Ikan lele merupakan ikan yag mudah
untuk dibudidayakan. Kemampuan adaptasi ikan lele cukup tinggi sehingga dalam proses penyebaran
tidak mengalami kesulitan, terutama dalam perkembangbiakannya. Pada awalnya lele belum memiliki
keunggulan yang berpotensi sebagai sumber penghasilan masyarakat, dan pada saat itu hanya lele
dumbo dan lele local yang dibudidayakan (fauzi 2013).

Ikan lele sangkuriang merupakan keturunan dari lele dumbo. Lele dumbo masuk ke Indonesia
pada tahu 1985, sebelumnya masyarakat Indonesia hanya mengenal ikan local saja dengan segala
keterbatasan fasilitas yang dimilikinya. Penurunannya kualitas ikan lele dumbo mengundang
keprihatinan pada kalangan peneliti terutama pihak departemen perikanan dan kelautan. Pada saat itu
untuk mengembalikan kualitan ikan lele dumbo seperti kualitas pertama kali berada di Indonesia makan
dilakukannya persilangan balik ( back cross).

Upaya penyilangan tersebut memiliki dampak hasil yang positif. Benih yang dihasilkan dari induk
hasil silang balik tersebut lebih unggul. Salain itu, daya bertelur dan tetasnya lebih tinggi. Lele dumbo
hasil dari persilangan balik itu kemudia diberi nama lele sangkuriang. Konon nama tersebut merupakan
nama yang terinspirasi dari rakyat jawa barat tentang kisah asmara sangkuriang dengan ibu kandungnya.
Persilangan balik ini memang mirip dengan kisah sangkuriang dimana induk lele betina disilangkan
dengan induk lele jantan yang masih keturunannya.

Tujuan

1. Untuk mempelajari klasifikasi dari ikan lele

2. Untuk mempelajari morfologi ikan lele
3. Untuk mempelajari ciri morfometrik dan meristik dari ikan lele
4. Untuk mengetahui system organ dari ikan lele

Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari praktikum ikhtiologi ini adalah mengembangkan pengetahuan
sebagai mahasiswa perikanan secara ilmiah mengenai struktur tubuh dan system organ yang ada pada
ikan lele. Serta mengetahui perbedaan mengenai perhitungan meristic dan morfometrik pada ikan lele.
Bab V

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Ikan lele sangkuriang termasuk kedalam famili Claridae dengan genus Clarias dan memiliki nama
latin Clarias gareipinus var.
2) Ikan Lele Sangkuriang mempunyai bentuk tubuh memanjang, berkulit licin, berlendir, dan tidak
bersisik. Bentuk kepala menggepeng (depressed), dengan mulut yang relatif lebar, mempunyai
empat pasang sungut dan juga memiliki 5 buah sirip yaitu sirip dorsal, sirip pectoral, sirip anal,
sirip ventral dan juga sirip caudal.
3) Ikan lele sangkuriang memilki ciri meristik dan morfometrik. Ciri meristik yang kami dapatkan
antara lain : Sirip dorsal memiliki 21 sirip lunak mengeras dan 30 sirip lunak, Sirip pectoral
memilki 1 sirip keras dan 7 sirip lunak mengeras, sirip ventral memilki 1 sirip keras dan 10 sirip
lunak mengeras, sirip anal memilki 23 sirip lunak mengeras dan 5 sirip lunak , terkahir sirip
caudal memiliki 26 sirip lubak mengeras dan 2 sirip lunak. Sedangkan untuk ciri morfometrik
yang kami dapatkan yaitu ikan lele sangkuriang memiliki berat badan atau bobot sebesar 117 g,
Pnajang total (Total Length) 27 cm dan panjang standar (Standard Length) 24 cm.
4) Ikan lele sangkuriang memiliki beberapa sistem organ diantaranya ada sistem pernapasan yang
terdiri dari insang dan arborescent, Sistem percernaan yiatu mulut, esophagus , usus dan anus,
Sistem reproduksi yaitu jantan (testis) dan betina (Ovarium).

Saran

Sebaiknya sebelum memulai praktikum para praktikan sudah mempelajari atau sudah
menguasai materi atau ikan yang akan di identifikasikan, serta sudah mempersiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan pada saat praktikum berlangsung. Praktikan juga diharapkan berhati-hati dan
serius pada saat praktikum sedang berlangsung, agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan.