Anda di halaman 1dari 70

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. juncto

si
Nomor 19/Pdt.Sus.Gugatan Lain-lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto
Nomor 06/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan
mengadili perkara Perlawanan dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan

In
A
sebagai berikut dalam perkara antara :
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK
ah

lik
INDONESIA CQ. DIREKTUR JENDERAL MINERAL
DAN BATUBARA CQ. DIREKTUR PEMBINAAN
am

ub
PENGUSAHAAN BATUBARA KEMENTERIAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK
INDONESIA, yang berkedudukan di Jl. Medan Merdeka
ep
k

Selatan 18 Jakarta 10110 dan Jl. Prof. Dr. Soepomo,


ah

S.H. No. 10 RT. 1/3, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta


R

si
Selatan, DKI Jakarta 12870, dalam hal ini diwakili oleh
Heriyanto, S.H., M.H., Ougy Dayyantara, S.H., M.H.,

ne
ng

Anita Widowati, S.H., M.H., Buana Sjahboeddin, S.H.,


Wawan Supriawan, S.H., Shinta Oktavia, S.H., Putra

do
gu

Maulana, S.H., Yosephine Anastasia, S.H., Muhammad


Aditya, S.H., semuanya Pegawai Negeri Sipil di
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
In
A

Republik Indonesia, berdasarkan Surat Kuasa Khusus


Nomor 1.Ks;HK.06/DBB/2021 tanggal 15 Januari 2021,
ah

lik

selanjutnya disebut sebagai PELAWAN ;


Melawan
m

ub

KURATOR PT. KEDAP SAYAAQ (DALAM PAILIT), yang berkedudukan di


Business Center Tinggi Diraja, Jl. Sendawar Raya Blok
ka

A No. 10, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten


ep

Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur 75565 atau


ah

dengan alamat di Site Office Kampung Tukul


R

Kecamatan Tering Kabupaten Kutai Barat, Provinsi


es
M

Kalimantan Timur dan Cluster Heliconia HO 1 No.7,


ng

Kota Harapan Indah, Kabupaten Bekasi, yang dalam


on

hal ini diwakili oleh Nora Herlianto, S.H., M.H., Edwar


gu

Hal 1 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Satria, S.H., M.H., Siswoyo Budi Priono, S.H., M.H.,

si
Andy Arly Gustiawan, S.H., M. Agung Laksana, S.H.,
Putra Prakarsa Hase, S.H., Rakhmadani Hutama, S.H.,

ne
ng
Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum
“FATAHILLAH”, Legal Consultants & Advocates yang

do
gu beralamat di Belleza BSA, 1st Floor Unit 106, Jl. Letjen
Soepeno, RT 004/RW 002, Kelurahan Grogol Utara,
Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210,

In
A
berdasarkan Surat kuasa tanggal 08 Februari 2021,
selanjutnya disebut sebagai TERLAWAN ;
ah

lik
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara serta surat-surat dalam perkara tersebut;
am

ub
Setelah mendengar keterangan para pihak di persidangan ;
Setelah memperhatikan bukti-bukti yang diajukan di persidangan ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
ep
k

Menimbang, bahwa Pelawan dengan surat Perlawanannya tertanggal 25


ah

Januari 2021 diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri


R

si
Surabaya pada tanggal 25 Januari 2021 dengan Register Nomor
03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo. Nomor 19/Pdt.Sus-Gugatan Lain

ne
ng

Lain/2020/PN.Niaga.Sby. Jo. Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby, telah


mengajukan Perlawanan terhadap Terlawan dengan mengemukakan hal-hal sebagai

do
gu

berikut :
I. Bahwa PELAWAN (dahulu TERGUGAT) hendak mengajukan Perlawanan /
Verzet terhadap Putusan Verstek tanggal 22 Desember 2020 yang telah
In
A

memutus perkara a quo dengan amar sebagai berikut :


MENGADILI :
ah

lik

Dalam Provisi :
- Menolak tuntutan provisi Penggugat ;
m

ub

Dalam Pokok Perkara :


1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut namun
ka

tidak hadir, tanpa alasan yang sah atau menuruh kuasanya yang
ep

sah untuk hadir ;


ah

2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk Sebagian secara verstek;


R

3. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan


es
M

hukum;
ng

4. Menyatakan Surat Nomor 439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12


on

Oktober 2020, perihal Penghentian Kegiatan Pertambangan,


gu

Hal 2 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum yang

si
mengikat;
5. Memerintahkan kepada Tergugat mengangkat dan mengaktifkan

ne
ng
kembali akun Mineral Online Monitoring System (MOMS) a.n. PT.
Kedap Sayaaq;

do
gu 6. Menyatakan Penetapan
PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus 2020 tentang
Nomor 6/Pdt.Sus-

going concern adalah sah dan memilki kekuatan hukum yang

In
A
mengikat ;
7. Memerintahkan kepada Tergugat untuk melaksanakan Penetapan
ah

lik
Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus
2020 tentang Going Concern yang menyatakan Izin Usaha
am

ub
Pertambangan (IUP) Nomor 545/K.357D/2010 atas nama PT.
KEDAP SAYAAQ tetap dilanjutkan dan diteruskan ;
8. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;
ep
k

9. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang


ah

hingga kini ditetapkan sejumlah Rp. 1.655.000,- (satu juta enam


R

si
ratus enam ratus lima puluh lima ribu rupiah);
II. Bahwa PELAWAN (dahulu TERGUGAT) tidak pernah menerima panggilan

ne
ng

sidang dari Majelis Hakim sesuai dengan Pasal 121 ayat (2) HIR, panggilan
sidang kedua dari Majelis Hakim sesuai dengan pasal 126 HIR, maupun

do
gu

Salinan Putusan Verstek.


III. Bahwa pada tanggal 11 Januari 2021, PELAWAN (dahulu TERGUGAT) baru
mengetahui adanya Putusan Verstek yang terlampir dalam Surat TERLAWAN
In
A

(dahulu PENGGUGAT) Nomor 001/PK-PTKS/I/2021 tanggal 5 Januari 2021


yang diterima pada tanggal 11 Januari 2021 di Kantor Kementerian ESDM,
ah

lik

Jalan Medan Selatan No. 18 jakarta Pusat 10110.


IV. Bahwa pada tanggal 25 Januari 2021, PELAWAN (dahulu TERGUGAT) telah
m

ub

menyerahkan Perlawanan/Verzet. Apabila perhitungan jangka waktu pengajuan


Perlawanan / Verzet tetap dihitung 14 (empat belas) hari sejak PELAWAN
ka

(dahulu TERGUGAT) mengetahui adanya Putusan Verstek melalui surat


ep

TERLAWAN (dahulu PENGGUGAT) yang baru diterima tanggal 11 Januari


ah

2021, maka penyerahan Perlawanan / Verzet telah memenuhi tenggang waktu


R

yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.


es
M

V. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Perlawanan / Verzet telah sesuai


ng

dengan jangka waktuyang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-


on

undangan, sehingga menjadi wajar dan adil apabila Majelis Hakim Pengadilan
gu

Hal 3 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Niaga menerima Perlawanan / Verzet yang kami ajukan dan juga

si
mempertimbangkan segala argumentasi yang termuat dalam Perlawanan /
Verzet ini dalam menjatuhkan putusan sesuai dengan asas audi et alteram

ne
ng
partem.
VI. Bahwa sebelum PELAWAN (dahulu TERGUGAT) menguraikan secara lengkap

do
gu
alasan-alasan pengajuan Perlawanan
menyampaikan Kronologis Singkat dan Ringkasan Perlawanan / Verzet sebagai
/ Verzet, perkenankan kami

berikut :

In
A
KRONOLOGIS SINGKAT PENERBITAN OBJEK SENGKETA
1. Bawah PT. Kedap Sayaaq diberikan IUP sejak tanggal 12 April 2010,
ah

lik
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kutai Barat Nomor 545/K.357D/2010
tanggal 12 April 2010, berlokasi di dengan luas wilayah 5.000 Ha dan berlaku
am

ub
hingga 25 April 2025.
2. Bahwa tanggal 15 Juli 2019 Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP melalu i
Surat Nomor 503/1363.1/DMPTSP-IV/VII/2019 tanggal 15 Juli 2019 perihal
ep
k

Pelimpahan Berkas PT. Kedap Sayaaq, telah menyampaikan IUP Operasi


ah

Produksi Batubara PT. Kedap Sayaaq kepada Direktur Jenderal Mineral dan
R

si
Batubara dalam rangka penyesuaian IUP Penanaman Modal Asing (PMA) sesuai
dengan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 15 jo

ne
ng

Lampiran CC Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.


3. Bahwa dst

do
………………………………………………………………………………………………
gu

…………………………………….
4. dst
In
A

Berdasarkan uraian terhadap fakta hukum diatas maka dapat disimpulkan bahwa
tindakan PELAWAN (dahulu TERGUGAT) dalam menerbitkan Objek Sengketa telah
ah

lik

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang beralku, sehingga dengan ini


memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan
m

ub

Negeri Surabaya yang memeriksa perkara a quo untuk memutus dengan amar
putusan : Mengadili
ka

Dalam Eksepsi:
ep

1. Menyatakan bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya


ah

tidak berwenang;
R

2. Menyatakan bahwa TERLAWAN (dahulu PENGGUGAT) tidak memiliki


es
M

kedudukan hukum dalam perkara a quo;


ng

Dalam Pokok Perkara:


on

1. Menerima Perlawanan PELAWAN (dahulu TERGUGAT) untuk seluruhnya;


gu

Hal 4 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan PELAWAN (dahulu TERGUGAT) adalah PELAWAN yang benar;

si
3. Membatalkan Putusan Verstek Nomor 19/Pdt.Sus-Gugatan Lain
Lain/2020/PN.Niaga.Sby. Jo. Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.

ne
ng
tanggal 22 Desember 2020 untuk seluruhnya;
4. Menyatakan bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya

do
gutidak berwenang;
5. Menolak Gugatan TERLAWAN (dahulu PENGGUGAT) untuk seluruhnya atau
menyatakan Gugatan tidak dapat diterima;

In
A
6. Menyatakan Surat Nomor 439/03/DBB.OP/2020 TERTANGGAL 12 Oktober
2020, perihal Penghentian Kegiatan Pertambangan adalah sah dan memiliki
ah

lik
kekuatan hukum yang mengikat;
7. Menyatakan PELAWAN (dahulu TERGUGAT) tidak melakukan Perbuatan
am

ub
Melawan Hukum;
8. Menghukum TERLAWAN (dahulu PENGGUGAT) untuk membayar biaya
perkara a quo;
ep
k

Atau apabila Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berpendapat lain, mohon
ah

putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).


R

si
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Pelawan
hadir Kuasa Hukumnya ; 1. Heriyanto, S.H., M.H., Ougy Dayyantara, S.H., M.H.,

ne
ng

Anita Widowati, S.H., M.H., Buana Sjahboeddin, S.H., Wawan Supriawan, S.H.,
Shinta Oktavia, S.H., Putra Maulana, S.H., Yosephine Anastasia, S.H., Muhammad

do
gu

Aditya, S.H. semuanya Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral Republik Indonesia beralamat di Jl. Medan Merdeka Selatan 18
Jakarta 10110 dan Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H. No. 10 RT. 1/3, Menteng Dalam,
In
A

Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12870, sedangkan untuk Terlawan pada
persidangan dihadiri oleh Agung Dwijo Sujono, S.H. selaku Kurator PT. Kedap
ah

lik

Sayaaq (Dalam Pailit) dan Kuasanya, yaitu Nora Herlianto, S.H., M.H., dan
Rakhmadani Hutama, S.H., Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum
m

ub

“FATAHILLAH”, Legal Consultants & Advocates yang beralamat di Belleza BSA, 1st
Floor Unit 106, Jl. Letjen Soepeno, RT 004/RW 002, Kelurahan Grogol Utara,
ka

Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210, berdasarkan Surat kuasa


ep

tanggal 08 Februari 2021 ;


ah

Menimbang, bahwa atas perlawanan Pelawan, Terlawan telah mengajukan


R

Jawaban Tertulis tertanggal 10 Februari 2021, sebagai berikut :


es
M

A. DALAM EKSEPSI
ng

on
gu

Hal 5 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PERLAWANAN PELAWAN DALAM PERKARA A QUO TIDAK MEMENUHI

si
FORMALITAS PENGAJUAN PERLAWANAN BERDASARKAN KETENTUAN
PASAL 3 AYAT ( 1 ) JUNCTO PASAL 11 AYAT (1) UU KEPAILITAN DAN PKPU :

ne
ng
1. Baahwa Perlu dipahami oleh Pelawan bahwa atas suatu putusan dalam
perkara gugatan lain-lain di Pengadilan Niaga, tidak dikenal adanya upaya

do
guhukum perlawanan (verzet) sebagaimana diatur ketentuan Pasal 3 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang [selanjutnya disebut: UU Kepailitan dan

In
A
PKPU];
Pasal 3 ayat ( 1 ) UU Kepailitan dan PKPU berbunyi :
ah

lik
“Putusan atas Permohonan Pernyataan Pailit dan hal-hal lain
yang berkaitan dan/atau diatur dalam undang-Undang ini,
am

ub
diputuskan oleh Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi
daerah tempat kedudukan hukum Debitor ;”
Penjelasan Pasal 3 ayat ( 1 ) UU Kepailitan dan PKPU berbunyi :
ep
k

Yang dimaksud dengan “ hal-hal lain ” adalah antara lain, Actio


ah

Pauliana, Perlawanan Pihak Ketiga terhadap Penyitaan, atau


R

si
Perkara dimana Debitor, Kreditor, Kurator atau Pengurus menjadi salah
satu pihak dalam perkara yang berkaitan dengan Harta Pailit termasuk

ne
ng

Gugatan Kurator terhadap Direksi yang menyebabkan Perseroan


dinyatakan Pailit karena kelalaiannya atau kesalahannya ;

do
gu

2. Berdasarkan Penjelasan Pasal 3 ayat ( 1 ) UU Kepailitan dan PKPU tersebut,


sangat jelas dan terang bahwa perlawanan (verzet) yang dimaksud dalam
ketentuan Pasal tersebut hanya khusus mengatur mengenai perlawanan yang
In
A

diajukan oleh Pihak Ketiga terhadap penyitaan, dengan demikian tidak


termasuk terhadap perlawanan atas putusan gugatan lain-lain ;
ah

lik

3. Sementara itu dalam perkara a quo, Pelawan (Tergugat Asli) telah


mengajukan perlawanan (verzet) terhadap putusan gugatan lain-lain yang
m

ub

jelas-jelas tidak diatur dalam ketentuan Pasal 3 ayat ( 1 ) UU Kepailitan dan


PKPU ;
ka

4. Perlu dipahami kembali oleh Pelawan (Tergugat Asli) bahwa upaya hukum
ep

atas putusan gugatan lain-lain yang disediakan oleh UU Kepailitan dan PKPU
ah

adalah KASASI, sebagaimana ditentukan Pasal 11 ayat (1) berbunyi : “Upaya


R

hukum yang dapat diajukan terhadap putusan atas permohonan pernyataan


es
M

pailit adalah kasasi ke Mahkamah Agung.


ng

5. Bahwa Menurut Lili Mulyadi dalam bukunya Perkara Kepailitan dan


on

penundaan kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Teori dan Praktek (Alumni


gu

Hal 6 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2010), halaman 193. Memberikan pendapat bahwasanya pada perkara

si
perdata niaga upaya hukum verzet tidak seperti verzet yang dimaksud dalam
perkara perdata pada umumnya. Konklusi dasar dari ketentuan pasal 11 dan

ne
ng
pasal 14 ayat (1) Undang-undang nomor 37 tahun 2014 tentang KPKPU
intinya tidak mengatur upaya hukum verzet yang dimaksud dalam pasal 123

do
guayat (3) jo. Pasal 129 HIR atau pasal 149 ayat (3) jo. Pasal 153 Rbg pada
perkara perdata dan perselisihan hubungan idustrial pada umumnya. Jadi,
dalam putusan kepailitan pihak yang merasa dirugikan mengenai putusan

In
A
tersebut dapat melakukan Upaya Hukum;
6. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, sangat jelas bahwa perlawanan (verzet)
ah

lik
atas putusan perkara gugatan lain-lain yang diajukan Pelawan (Tergugat Asli)
dalam perkara a quo secara formal cacat hukum karena tidak sesuai dengan
am

ub
formalitas pengajuan perlawanan yang diatur dengan tegas dalam ketentuan
Pasal 3 ayat ( 1 ) juncto Pasal 11 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU ;
7. Bahwa benar didalam Perkara Nomor 19/Pdt.Sus-G.Lain-
ep
k

Lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


ah

yang telah diputus pada tanggal 22 Desember 2020, amar putusannya


R

si
menyatakan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian secara verstek
(tanpa kehadiran Tergugat), akan tetapi bukan berarti putusan verstek

ne
ng

tersebut dapat diajukan upaya hukum perlawanan (verzet) karena


sebagaimana ditentukan Pasal 11 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU

do
gu

menyatakan bahwa upaya hukum yang dapat diajukan terhadap putusan atas
perkara gugatan lain-lain adalah Kasasi ke Mahkamah Agung ;
8. Untuk itu Terlawan mohon kebijaksanaan Yang Mulia Majelis Hakim yang
In
A

memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan Perlawanan


Pelawan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) ;
ah

lik

PERLAWANAN DALAM PERKARA A QUO TIDAK MEMENUHI SYARAT FORMIL


KARENA PUTUSAN GUGATAN LAIN-LAIN PERKARA NOMOR 19/PDT.SUS-
m

ub

G.LAIN-LAIN/2020/PN.NIAGA.SBY. JUNCTO NOMOR 6/PDT.SUS-


PKPU/2020/PN.NIAGA.SBY. YANG DIUCAPKAN PADA HARI SELASA,
ka

TANGGAL 22 DESEMBER 2020 TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP (IN


ep

KRACHT VAN GEWIJSDE);


ah

9. Diketahui bahwa pada tanggal 25 Januari 2021 Terlawan mengajukan upaya


R

hukum perlawanan atas putusan gugatan lain-lain di Kepaniteraan Pengadilan


es
M

Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya sebagaimana dalam Register


ng

Perkara Nomor 3/Pdt.Sus-Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. juncto Nomor


on
gu

Hal 7 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
19/Pdt.Sus-G.Lain-Lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Nomor 6/Pdt.Sus-

si
PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.;
10. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1) juncto Pasal 11 ayat (1) dan

ne
ng
(2) UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU pada pokoknya
menyatakan bahwa upaya hukum terhadap perkara dengan putusan

do
gupailit atas Putusan Gugatan Lain-Lain adalah Kasasi ke Mahkamah
Agung yang diajukan paling lambat 8 (delapan) hari setelah tanggal
putusan yang dimohonkan kasasi diucapkan ;

In
A
Pasal 3 ayat (1) berbunyi :
“ Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan hal-hal lain
ah

lik
yang berkaitan dan/atau diatur dalam Undang-Undang ini,
diputuskan oleh Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi
am

ub
daerah tempat kedudukan hukum Debitor. “
Pasal 11 ayat (1) dan (2) berbunyi :
(1) Upaya hukum yang dapat diajukan terhadap putusan atas
ep
k

permohonan pernyataan pailit adalah kasasi ke Mahkamah


ah

Agung.
R

si
(2) Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan paling lambat 8 (delapan) hari setelah tanggal

ne
ng

putusan yang dimohonkan kasasi diucapkan, dengan


mendaftarkan kepada Panitera Pengadilan yang telah memutus

do
gu

permohonan pernyataan pailit.


11. Bahwa oleh karena Pelawan (Tergugat Asli) tidak mengajukan upaya
hukum Kasasi yang diajukan paling lambat 8 (delapan) hari setelah
In
A

tanggal putusan yang dimohonkan kasasi diucapkan pada tanggal 22


Desember 2020, maka putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap,
ah

lik

dengan demikian dapat dinyatakan bahwa putusan gugatan lain-lain


tersebut terhitung sejak per tanggal 8 Januari 2021 telah berkekuatan
m

ub

hukum tetap (in kracht van gewijsde) ;


12. Meskipun demikian, namun hingga sampai sekarang Pelawan (Tergugat Asli)
ka

belum bersedia melaksanakan secara suka rela terhadap isi putusan tersebut,
ep

bahkan dengan berbagai dalih Pelawan (Tergugat Asli) justru mengajukan


ah

upaya hukum perlawanan (verzet) dimana hal tersebut bertentangan dengan


R

hukum acara yang diatur dalam UU Kepailitan dan PKPU;


es
M

13. Telah ditegaskan dalam Pasal 299 UU Kepailitan dan PKPU yang berbunyi:
ng

“Kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini maka hukum acara yang
on

berlaku adalah Hukum Acara Perdata”, dengan demikian apabila ditafsirkan


gu

Hal 8 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara a contrario maka ketentuan Pasal 11 ayat (1) dan (2) UU Kepailitan

si
dan PKPU bahwa upaya hukum atas putusan gugatan lain-lain adalah kasasi
ke Mahkamah Agung, oleh karenanya ketentuan Hukum Acara Perdata yang

ne
ng
mengatur adanya upaya hukum verzet atas putusan verstek haruslah
dikesampingkan kecuali didalam UU Kepailitan tersebut tidak mengatur

do
guadanya hukum acara mengenai upaya hukum atas putusan gugatan lain-lain;
KEPANITERAAN PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI
SURABAYA SECARA PATUT DAN SAH TELAH MENGIRIM SURAT RELAAS

In
A
PANGGILAN DAN SURAT PEMBERITAHUAN SALINAN PUTUSAN PERKARA
GUGATAN LAIN-LAIN KEPADA PELAWAN (TERGUGAT ASLI).
ah

lik
14. Bahwa Pelawan (Tergugat Asli) dengan berbagai dalih sebagaimana tersebu t
butir angka romawi II s/d V Surat Perlawanan tertanggal 25 Januari 2021yan g
am

ub
pada pokoknya menyatakan Pelawan tidak pernah menerima surat panggilan
sidang maupun menerima surat pemberitahuan putusan gugatan lain -lain
adalah dalil-dalil absurd yang semata-mata hanya dijadikan alasan pemben ar
ep
k

untuk mengajukan upaya hukum perlawanan (verzet) atas putusan gugatan


ah

lain-lain yang menyatakan Terlawan (Tergugat Asli) telah melakukan


R

si
perbuatan melawan hukum, dengan harapan dapat mempengaruhi kebijakan
Yang Mulia Majelis Hakim agar memeriksa perkara a quo sesuai dengan

ne
ng

keinginan Pelawan ;
15. Bahwa alasan Pelawan mengajukan upaya hukum perlawanan (verzet) a quo

do
gu

atas dasar seolah-olah tidak menerima relaas panggilan sidang dan tidak
menerima surat pemberitahuan salinan putusan adalah bertentangan den gan
fakta-fakta yang telah diperoleh Terlawan dari Kepaniteraan Pengadilan Niaga
In
A

pada Pengadilan Negeri Surabaya, antara lain sebagai berikut:


a. Berdasarkan bukti online tracking POS Indonesia dengan resi pengiriman
ah

lik

Nomor 18143727317, menerangkan bahwa Kepaniteraan Pengadilan


Niaga pada Pengadilan Negeri Subaya telah mengirimkan relaas
m

ub

panggilan sidang pada tanggal 02 November 2020 pukul 18:45:02 dan


telah diterima oleh Pelawan (Tergugat Asli) pada tanggal 05 November
ka

2020 pukul 09:37:00 dengan keterangan: Gagal Antar, Ditolak Penerima


ep

;
ah

b. Berdasarkan bukti online tracking POS Indonesia dengan resi pengiriman


R

Nomor 17736196570, menerangkan bahwa Kepaniteraan Pengadilan


es
M

Niaga pada Pengadilan Negeri Subaya telah mengirimkan Pemberitah uan


ng

Salinan Putusan No. W14.U1/20030/HK.03/12/2020 pada tanggal 22


on

Desember 2020 pukul 18:13:15 dan telah diterima oleh Pelawan (Tergugat
gu

Hal 9 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Asli) pada tanggal 29 Desember 2020 pukul 13:31:15 dengan keterangan:

si
Gagal Antar, Ditolak Penerima ;
16. Berdasarkan rangkaian fakta tersebut butir 14 diatas pada kenyataannya Juru

ne
ng
Sita telah mengirim relaas/surat pemberitahuan sesuai alamat kedudukan
hukum Pelawan (Tergugat Asli) dan telah diterima oleh Pelawan (Tergugat

do
guAsli), namun DITOLAK OLEH PENERIMA (in cassu: PELAWAN/Tergugat
Asli) dan meminta agar surat tersebut dikirim melalui email atau dengan
kata lain Pelawan (Tergugat Asli) enggan menerima surat relaas

In
A
pemberitahuan tersebut ;
Apapun alasannya, sesuai dengan ketentuan UU Kepailitan mau pun Hu kum
ah

lik
Acara Perdata, bahwa relaas panggilan/surat pemberitahuan dilakukan oleh
Juru Sita dengan surat kilat tercatat, bukan dilakukan via surat elektronik
am

ub
(email) ;
17. Selanjutnya berdasarkan keterangan dari Juru Sita Kepaniteraan Pen gadilan
Niaga, terhadap relaas surat pemberitahuan putusan yang telah ditolaknya
ep
k

tersebut, Pelawan (Tergugat Asli) meminta dikirimkan kembali melalui surat


ah

tercatat, akan tetapi oleh Juru Sita menolak secara tegas karena tidak ada
R

si
perintah dari Pengadilan sehingga meminta kepada Pelawan untuk
mengambil sendiri di Kantor Kepaniteraan ;

ne
ng

Hal tersebut bertolak belakang dengan adanya dalil Pelawan (Tergugat Asli)
yang mengaku bahwa latar belakang diajukannya verzet berdasarkan adan ya

do
gu

Surat Nomor 001/PK-PTKS/I/2021 tanggal 5 Januari 2021 yang notabene


berasal dari para kreditor PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) yang diterima
pada tanggal 11 Januari 2021 di Kantor Kementerian ESDM Jl. Merdeka
In
A

Selatan No. 18 Jakarta Pusat 10110, hal demikian menunjukkan sekaligus


membuktikan itikad tidak baik dan arogansi Pelawan (Tergugat Asli) yang
ah

lik

cenderung merendahkan marwah dan martabat Kekuasaan Kehakiman


sebagai kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
m

ub

guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Un dang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, demi
ka

terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia ;


ep

18. Bahwa dalil Pelawan (Tergugat Asli) sepanjang yang menyatakan dasar
ah

diajukannya perlawanan/verzet berasal dari surat para kreditor tersebut atau


R

dengan kata lain tidak berdasarkan relaas pemberitahuan resmi dari


es
M

Kepaniteraan Pengadilan Niaga, maka dapat dinyatakan perlawanan a quo


ng

cacat formil karena bertentangan dengan fakta bahwa Kepaniteraan


on

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya telah mengirimkan


gu

Hal 10 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seluruh relaas/surat pemberitahuan putusan yang dilakukan secara patu t dan

si
sah kepada Pelawan (Tergugat Asli) sesuai dengan amanat ketentuan Pasal
8 ayat (2) dan ayat (3) juncto Pasal 9 UU Kepailitan dan PKPU, yang

ne
ng
berbunyi:
Pasal 8 ayat (2) : “ Pemanggilan sebagaimana dimaksud pada ayat

do
gu (1) dilakukan oleh juru sita dengan surat kilat tercatat paling lambat
7 (tujuh) hari sebelum sidang pemeriksaan pertama diselenggarakan. “
Pasal 8 ayat (3) : “ Pemanggilan adalah sah dan dianggap telah

In
A
diterima oleh Debitor, jika dilakukan oleh juru sita sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). “
ah

lik
Pasal 9 : “ Salinan putusan Pengadilan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (6) wajib disampaikan oleh juru sita dengan
am

ub
surat kilat tercatat kepada Debitor, pihak yang mengajukan
permohonan pernyataan pailit, Kurator, dan Hakim Pengawas paling
lambat 3 (tiga) hari setelah tanggal putusan atas permohonan
ep
k

pernyataan pailit diucapkan. “


ah

Sejalan dengan ketentuan Pasal 129 ayat (2) HIR, putusan verstek
R

si
diberitahukan kepada tergugat sebagaimana mestinya sesuai dengan tata
cara penyampaian panggilan atau pemberitahuan yang digariskan Pasal 388

ne
ng

juncto Pasal 390 ayat (1) dan (3) HIR, yaitu pemberitahuan dilakukan oleh
juru sita; pemberitahuan dalam bentuk relaas atau surat; dan

do
gu

disampaikan kepada tergugat sesuai dengan keadaan yang dihadapi


secara konkrit di alamat tempat kedudukan tergugat; [vide: M. Yahya
Harahap, S.H., 2017, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan,
In
A

Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan Edisi Kedua, Sinar Grafika,


halaman 465]
ah

lik

19. Sejalan dengan pertimbangan hukum dalam Putusan Nomor 19/Pdt.Sus-


G.Lain-Lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Nomor 6/Pdt.Sus-
m

ub

PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 22 Desember 2020, Majelis Hakim


menyatakan bahwa Tergugat tidak datang menghadap dan tidak menyuruh
ka

wakilnya yang sah untuk datang menghadap, sehingga Tergugat dipandang


ep

telah melepaskan haknya di depan hukum, dan sebagai konsekwensi


ah

hukumnya gugatan Penggugat dipandang tidak terbantahkan keben arannya,


R

maka dengan demikian Pelawan (Tergugat Asli) berdasarkan fakta-fakta


es
M

persidangan telah dilakukan pemanggilan secara patut dan sah, akan tetapi
ng

Pelawan (Tergugat Asli) menolak untuk hadir di persidangan oleh karenanya


on

Majelis Hakim secara tegas dalam amar putusannya menyatakan Tergugat


gu

Hal 11 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah dipanggil secara sah dan patut namun tidak hadir, tanpa alasan yang

si
sah atau menyuruh kuasanya yang sah untuk hadir ;
BERDASARKAN HUKUM ACARA PERDATA MENGENAI TENGGANG WAKTU

ne
ng
MENGAJUKAN PERLAWANAN (VERZET) TERHADAP PUTUSAN VERSTEK
DALAM PERKARA A QUO TIDAK MEMENUHI SYARAT FORMIL

do
gu
20. Apabila mengikuti alur analogi Pelawan (Tergugat Asli) terkait upaya hukum
perlawanan (verzet) atas putusan verstek berdasarkan Hukum Acara Perdata,
sesungguhnya dapat dinyatakan bahwa perlawanan (verzet) a quo telah

In
A
melewati tenggang waktu mengajukan perlawanan ;
21. Bahwa relaas/surat pemberitahuan telah disampaikan kepada Tergugat Asli
ah

lik
(Pelawan) sesuai dengan alamat kedudukannya yakni di Jalan Prof. Dr.
Soepomo, S.H., No. 10, Kota Administrasi Jakarta Selatan 12870 pada
am

ub
tanggal 22 Desember 2020 pukul 18:13:15 yang telah diterima pada tanggal
29 Desember 2020 pukul 13:31:15 sebagaimana tersebut bukti online tracking
POS Indonesia dengan resi pengiriman Nomor 17736196570 ;
ep
k

Dengan demikian tenggang waktu verzet menurut ketentuan Pasal 129 ayat
ah

(2) HIR adalah tidak boleh lewat dari 14 (empat belas) hari (termasuk hari
R

si
libur) setelah putusan verstek diberitahukan atau disampaikan kepada
Tergugat atau dengan kata lain oleh karena Relaas Pemberitahuan Putusan

ne
ng

telah diterima oleh Pelawan (Tergugat Asli) pada tanggal 29 Desember 2020,
maka batas waktu Pelawan (Tergugat Asli) mengajukan perlawan an (verzet)

do
gu

jatuh pada tanggal 12 Januari 2021;


22. Namun Pelawan (Tergugat Asli) baru mendaftarkan perlawanan (verzet)
terhadap putusan verstek di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada tan ggal 25
In
A

Januari 2021, maka sebagaimana ternyata dalam doktrin M. Yahya Harahap,


S.H. dalam bukunya yang berjudul Hukum Acara Perdata tentang Gugatan,
ah

lik

Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan Edisi Kedua,


halaman 464, bahwa tenggang waktu mengajukan perlawanan
m

ub

merupakan syarat formil yang bersifat imperative, apabila tenggang


waktu yang ditentukan oleh undang-undang dilampaui, perlawanan
ka

menjadi cacat formil, sehingga permintaan yang diajukan tidak dapat


ep

diterima;
ah

Akibat lebih lanjut dari kelalaian semacam itu menurut M. Yahya


R

Harahap, S.H., memberikan konsekuensi hukum bahwa putusan verstek


es
M

menjadi berkekuatan hukum tetap dan Tergugat dianggap menerima


ng

putusan, serta tertutup kemungkinan untuk mengajukan Banding dan


on

Kasasi ; [vide: halaman 465]


gu

Hal 12 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
23. Berdasarkan uraian diatas, terbukti perlawanan (verzet) a quo telah melewati

si
tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang dilampaui sehingga
memberikan konsekuensi putusan gugatan lain -lain a quo menjadi

ne
ng
berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) maka secara formil
perlawanan perkara a quo sudah tidak relevan dan tidak berdasar hukum

do
guuntuk diajukan ;
Untuk itu Terlawan (Penggugat Asli) mohon kebijaksanaan Yang Mulia Majelis
Hakim dalam perkara a quo untuk menyatakan perlawanan Pelawan dalam

In
A
perkara a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) ;
B. DALAM POKOK PERKARA
ah

lik
1. Bahwa semua yang dikemukakan oleh Terlawan pada bagian Eksepsi di atas
adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan bagian
am

ub
Pokok Perkara ini:
2. Bahwa Terlawan menolak seluruh dalil-dalil perlawanan Pelawan, kecuali h al-
hal yang secara tegas dan diakui kebenarannya secara hukum oleh Terlawan
ep
k

dalam persidangan;
ah

3. Bahwa Majelis hakim yang memriksa perkara No.19/Pdt.Sus Gugatan lain -


R

si
lain/2020/PN.Niaga.Sby tanggal 22 Desember 2020 telah sesuai dengan
ketentuan UU No. 37 Tahun 2004, bahwa Majelis hakim perkara tersebut

ne
ng

berwenang karena berdasarkan Pasal 1 angka 1 jo. Pasal 3 ayat (1) jo.
Penjelasan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37

do
gu

Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran


Utang yang menentukan:
• Pasal 1 angka 7: “Pengadilan adalah Pengadilan Niaga dalam
In
A

lingkungan Peradilan Umum”;


• Pasal 3 ayat (1): “Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan hal-
ah

lik

hal lain yang berkaitan dan/atau diatur dalam undang-undang ini,


diputuskan oleh Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah
m

ub

tempat kedudukan hukum debitor”;


• Penjelasan Pasal 3 ayat (1): “Yang dimaksud dengan “hal-hal lain”
ka

adalah antara lain, actio pauliana, perlawanan pihak ketiga terhadap


ep

penyitaan, atau perkara dimana debitor, kreditor, kurator, atau


ah

pengurus menjadi salah satu pihak dalam perkara yang berkaitan


R

dengan harta pailit termasuk gugatan kurator terhadap Direksi yang


es
M

menyebabkan perseroan dinyatakan pailit karena kelalaian atau


ng

kesalahannya; Hukum Acara yang berlaku dalam mengadili perkara


on

yang termasuk “hal-hal lain” adalah sama dengan hukum acara perdata
gu

Hal 13 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang berlaku bagi perkara permohonan pernyataan pailit termasuk

si
mengenai pembatasan jangka waktu penyelesaiannya”;
Bahwa karena perkara in casu masih dalam taraf pemberesan dan

ne
ng
pengurusan harta pailit serta kurator, dan kreditor sebagai pihak yang
berperkara dan berkaitan dengan harta pailit, maka Pengadilan Niaga Pada

do
guPengadilan Negeri Surabaya berwenang secara absolut maupun relatif
memeriksa, mengadili dan memutus perkara in casu;
Bahwa selain itu, Pengadilan Niaga adalah lembaga peradilan extra ordinary

In
A
court sehingga jelas memiliki kewenangan yang luas dibidang kepailitan
karena hukum kepailitan merupakan rezim hukum khusus (lex spesialis)
ah

lik
daripada Rezim Hukum pada umum-nya;
4. Setelah membaca dan memperhatikan surat perlawanan (verzet) Pelawan
am

ub
tertanggal 25 Januari 2021 dalam Kronologis Singkat Penerbitan Objek
Sengketa, maka secara garis besar Pelawan telah mengakui melakukan
penghentian kegiatan pertambangan yang dilakukan tanpa adanya
ep
k

pemberitahuan baik lisan maupun tulisan kepada Terlawan selaku Kurator


ah

yang sedang melaksanakan perintah Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-


R

si
PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus 2020, yang memberikan izin
kepada Pelawan untuk melanjutkan usaha Debitor Pailit (Going Concern) ;

ne
ng

Selanjutnya mengingat berdasarkan pertimbangan-pertimbangan Majelis


Hakim dalam Putusan Perkara Nomor Nomor 19/Pdt.Sus-G.Lain-

do
gu

Lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


tertanggal 22 Desember 2020 yang menyatakan perbuatan Tergugat
(Pelawan) yang telah menon -aktifkan akun Minerba Online Monitoring System
In
A

(selanjutnya disingkat: MOMS) atas nama PT. Kedap Sayaaq melalui Surat
Nomor 439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12 Oktober 2020 perihal Penghentian
ah

lik

Kegiatan Pertambangan, bertentangan dengan Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-


PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus 2020 dan menyebabkan
m

ub

kerugian terhadap harta boedel pailit, sehingga dengan demikian perbuatan


Tergugat tersebut dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum,
ka

maka pengakuan Pelawan (Tergugat Asli) yang menghentikan kegiatan


ep

pertambangan tersebut oleh karena itu berdasarkan Pasal 174 HIR jo Pasal
ah

1925 KUH Perdata adalah merupakan BUKTI YANG SEMPURNA;


R

TENTANG PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI SURABAYA


es
M

BERWENANG MENGADILI PERKARA GUGATAN PERBUATAN MELAWAN


ng

HUKUM ATAS PENGHENTIAN KEGIATAN PERTAMBANGAN YANG


on

DILAKUKAN OLEH PELAWAN (TERGUGAT ASLI)


gu

Hal 14 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa perkara a quo berawal dari peristiwa perkara keperdataan yakni

si
dinyatakannya PT Kedap Sayaaq dalam keadaan Pailit dengan segala akibat
hukumnya berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

ne
ng
Surabaya Perkara Nomor 06/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal
28 Mei 2020 ;

do
6. gu Selanjutnya dalam rangka pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit,
Hakim Pengawas memberikan izin kepada Kurator untuk melanjutkan usaha
debitor pailit (going concern) yang bergerak di bidang pertambangan

In
A
batubara sebagaimana tersebut dalam Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-
PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus 2020 yang menunjuk Izin
ah

lik
Usaha Pertambangan (IUP) Nomor: 545/K.357D/2010 atas nama PT. Kedap
Sayaaq tetap dilanjutkan dan diteruskan ;
am

ub
7. Guna melaksanakan perintah penetapan going concern tersebut, Kurator
telah melakukan kegiatan pertambangan yaitu penambangan, pengangkutan
dan penjualan batubara, dengan terlebih dahulu Terlawan melakukan
ep
k

kewajiban pembayaran royalti untuk volume batubara sebesar 50.000 metrik


ah

ton pada tanggal 1 Oktober 2020;


R

si
8. Akan tetapi, tanpa pemberitahuan dan peringatan baik lisan maupun tu lisan
kepada PENGGUGAT, melalui Surat Nomor 439/03/DBB.OP/2020 tertanggal

ne
ng

12 Oktober 2020 perihal Penghentian Kegiatan Pertambangan, Terlawan


menon-aktifkan akun Minerba Online Monitoring System (selanjutnya

do
gu

disingkat: MOMS) a.n. PT. Kedap Sayaaq sehingga menyebabkan aktivitas


penambangan, pengangkutan dan penjualan batubara berhenti total;
9. Bahwa akibat penghentian kegiatan pertambangan yang dilakukan secara
In
A

melawan hukum tersebut, antara lain melanggar hak subyektif orang lain dan
melanggar kewajiban hukum Pelawan yang wajib melaksanakan Putusan
ah

lik

dan/atau Penetapan Pengadilan Niaga, dimana penghentian tersebut


dilakukan tanpa adanya pemberitahuan atau peringatan baik lisan maupun
m

ub

tulisan pada saat Terlawan sedang menjalankan pengurusan usaha Debitor


Pailit yang berakibat kepada timbulnya kerugian harta boedel pailit, oleh
ka

karena itu berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (1) UU Kepailitan yang


ep

menyebutkan: “Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut


ah

harta pailt diajukan atau terhadap Kurator”, maka dengan ini Kurator
R

mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum melalui gugatan lain-lain ;


es
M

10. Selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1) UU Kepailitan dan


ng

PKPU, menyatakan bahwa putusan atas permohonan pernyataan pailit dan


on

“hal-hal lain” yang berkaitan dan/atau diatur dalam Undang-Undang ini,


gu

Hal 15 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diputuskan oleh Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat

si
kedudukan hukum Debitor ;
11. Adapun yang dimaksud dengan “hal-hal lain” menurut penjelasan Pasal 3

ne
ng
ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU, antara lain: actio pauliana, perlawanan
pihak ketiga terhadap penyitaan, atau perkara dimana Debitor, Kreditor,

do
gu Kurator, atau pengurus menjadi salah satu pihak dalam perkara yang
berkaitan dengan harta pailit ;
12. Dengan demikian Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat

In
A
kedudukan Debitor adalah Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Surabaya yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo melalui
ah

lik
gugatan lain-lain yang diajukan oleh Kurator PT. Kedap Sayaaq (Dalam
Pailit) terhadap perbuatan melawan hukum yang dilakukan Pelawan yang
am

ub
nyata merugikan harta boedel pailit PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) ;
13. Berdasarkan pendapat Dr. M. Hadi Subhan, S.H., M.H., C.N., maka benang
merahnya atas kompetensi Pengadilan Niaga dalam memeriksa dan
ep
k

mengadili perkara a quo terletak kepada (kerugian) harta pailit, pihaknya bisa
ah

siapa saja, tidak hanya antara Kurator dengan Debitor maupun dengan
R

si
Kreditor saja, melainkan juga pihak-pihak lain yang berhubungan dengan
pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit;

ne
ng

Bahwa ratio decidendi-nya adalah agar tidak terjadi disparitas didalam


proses pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit, atau dengan kata lain

do
gu

agar tidak ada terjadi disparitas putusan antara Pengadilan Niaga dengan
putusan diluar Pengadilan Niaga;
14. Dengan demikian agar terjadi sinkronisasi putusan dalam perkara kepailitan ,
In
A

maka Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya yang berwenang


memeriksa dan mengadili perkara a quo melalui gugatan lain-lain terhadap
ah

lik

perbuatan melawan hukum yang dilakukan Pelawan yang telah merugikan


boedel pailit PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit);
m

ub

SURAT DINAS NOMOR 439/03/DBB.OP/2020 TERTANGGAL 12 OKTOBER


2020 PERIHAL PENGHENTIAN KEGIATAN PERTAMBANGAN ADALAH BUKAN
ka

KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA YANG BERSIFAT KONKRET,


ep

INDIVIDUAL DAN FINAL


ah

15. Sekilas bahwa duduk perkara diterbitkannya Surat Penghentian Kegiatan


R

Pertambangan oleh Pelawan dalam perkara a quo merupakan kompetensi


es
M

Pengadilan Tata Usaha Negara sebagaimana diatur dalam PERMA No, 2


ng

Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan


on

Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum


gu

Hal 16 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan atas Asas-asas Umum

si
Pemerintahan yang Baik, akan tetapi dalam hal ini karena menyangkut harta
pailit dimana pemegang IUP berstatus pailit, maka menjadi kewenangan

ne
ng
Pengadilan Niaga;
16. Namun demikian, dalil-dalil Pelawan sepanjang yang menyatakan Surat

do
gu Nomor 439/03/DBB.OP/2020
Penghentian Kegiatan Pertambangan sebagai penetapan tertulis yang
tertanggal 12 Oktober 2020 perihal

dikeluarkan oleh Badan atau Jabatan TUN yang dapat menimbulkan hak dan

In
A
kewajiban pada orang lain yang bersifat Konkret, Individual dan Fin al
sehingga menjadi kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara adalah
ah

lik
konstruksi hukum yang keliru ;:
Tentang Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara selaku Pejabat TUN tidak
am

ub
berwenang menandatangani surat penghentian kegiatan pertambangan
berdasarkan Pasal 119 UU No. 3 Tahun 2020 tentang Minerba
17. Bahwa alasan dihentikannya kegiatan pertambangan sebagaimana Surat
ep
k

Nomor 439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12 Oktober 2020 yang


ah

ditandatangani oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara adalah


R

si
berdasarkan ketentuan Pasal 119 huruf c UU No. 3 Tahun 2020 yang
menyatakan: “IUP atau IUPK dapat dicabut oleh Menteri jika :

ne
ng

Pemegang IUP atau IUPK dinyatakan pailit“ ;


18. Bahwa yang di maksud ketentuan Pasal 119 UU Minerba adalah Hak

do
gu

Atribusi untuk dapat mencabut IUP atau IUPK melekat pada Jabatan Menteri
menurut Undang Undang;
Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
In
A

bidang pendayagunaan aparatur negara;


19. Bahwa wewenang yang melekat pada Menteri diperoleh secara Atribusi yang
ah

lik

bersifat asli berasal dari pasal 119 UU Minerba atau dengan kata lain organ
pemerintah memperoleh kewenangan secara langsung dari redaksi pasal
m

ub

tertentu dari dalam peraturan perundang undangan;


20. Bahwa dalam ketentuan prosedur pendelegasian kewenangan dari suatu
ka

organ pemerintah kepada organ lain harus dengan peraturan perundang-


ep

undangan dalam perkara ini tidak dijumpai satupun peraturan perundang


ah

undangan tentang pendelegasian (pelimpahan kewenangan badan dan atau


R

penjabat pemerintah yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan


es
M

tanggung gugat beralih kepada penerima delegasi sesuai dengan Pasal 1


ng

angka 23 UU 30 tahun 2014) dari pejabat Menteri kepada penjabat


on
gu

Hal 17 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemerintah lebih rendah atau secara langsung kepada Direktur Pembinaan

si
Pengusahaan Batubara Dirjen Minerba;
21. Bahwa Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara pada Kementrian ESDM

ne
ng
bukanlah menjabat sebagai Menteri sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 119 UU Minerba, artinya Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara

do
gu telah bertindak tanpa hak membuat dan menandatangani Surat Dinas
Nomor: 439/03/DBB.OP/2020 sangat jelas bertentangan dengan ketentuan
UU Minerba ;

In
A
Tanpa hak maksudnya tidak memiliki alas hukum yang sah untuk melakukan
perbuatan hukum dimaksud, dalam hal ini menandatangani Surat Dinas
ah

lik
tentang penghentian kegiatan pertambangan yang notabene adalah
kewenangan Menteri ESDM atau dengan kata lain Pelawan tanpa hak
am

ub
menyalahgunakan atau melampaui wewenang yang diberikan oleh UU;
Tentang Surat Penghentian Kegiatan Pertambangan tidak Bersifat Konkret,
Individual dan Final
ep
k

22. Suatu penetapan tertulis yang bersifat konkret artinya objek yang
ah

diputuskan dalam keputusan itu tidak abstrak tetapi berwujud tertentu atau
R

si
dapat ditentukan;
Bahwa Surat Penghentian Kegiatan Pertambangan yang didasarkan kepada

ne
ng

Pasal 119 huruf c UU Minerba dimana sesuai kewenangan untuk


mencabut/melanjutkan IUP berada ditangan Menteri atau dengan kata lain

do
gu

bukan kewenangan Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, yang


selanjutnya Menteri dapat menerbitkan suatu Surat Keputusan (SK) Menteri
tentang Pencabutan IUP ;
In
A

23. Suatu penetapan tertulis yang bersifat individual artinya keputusan TUN
itu tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang
ah

lik

dituju maka dalam hal ini dapat ditujukan kepada Terlawan ;


24. Sedangkan suatu penetapan tertulis yang bersifat final artinya sudah
m

ub

definitive dan karenanya dapat menimbulkan akibat hukum ;


Diketahui bahwa Surat Penghentian Kegiatan Pertambangan yang
ka

didasarkan kepada Pasal 119 huruf c UU Minerba ternyata ditandatangani


ep

oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara selaku pejabat dibawahnya


ah

Menteri, maka dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Surat Dinas


R

Nomor: 439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12 Oktober 2020 bukan penetapan


es
M

tertulis yang bersifat final karena masih bersifat penghentian ;


ng

25. Mengingat bahwa dari ketiga unsur tersebut belum terpenuhinya seluruh
on

persyaratan sebagai putusan pejabat TUN yang bersifat konkrit, individual


gu

Hal 18 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan final, maka dapat dinyatakan bahwa Surat Dinas Nomor:

si
439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12 Oktober 2020 adalah bukan objek
sengketa KTUN sehingga Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

ne
ng
Surabaya berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo karena
akibat adanya penghentian kegiatan pertambangan yang dilakukan secara

do
gu melawan hukum dan telah melanggar Penetapan Hakim Pengawas ten tan g
going concern ;
ASAS KELANGSUNGAN USAHA DEBITOR PAILIT DALAM UU KEPAILITAN

In
A
SELARAS DENGAN KETENTUAN PASAL 33 AYAT (3) UUD 1945
26. Undang-Undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
ah

lik
Utang didasarkan pada beberapa asas, salah satunya adalah Asas
Kelangsungan Usaha, dimana telah diatur ketentuan yang memungkinkan
am

ub
perusahaan Debitor yang prospektif tetap dilangsungkan; [vide: Penjelasan
Umum Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran]
ep
k

Atas dasar tersebut, Hakim Pengawas secara bijaksana dengan


ah

berlandaskan asas Keadilan “Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”


R

si
memberikan izin kepada Terlawan untuk melanjutkan usaha Debitor Pailit
dan menyatakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Nomor: 545/K.357D/2010

ne
ng

atas nama PT. Kedap Sayaaq tetap dilanjutkan dan diteruskan;


27. Dalil-dalil Pelawan sepanjang yang menyatakan bahwa Pasal 119 UU

do
gu

Minerba merupakan hasil penafsiran dari Pasal 33 UUD 1945 hanyalah


sebatas analogi yang keliru dan menyesatkan mengingat tujuan melanjutkan
usaha Debitor Pailit (going concern) dilatarbelakangi adanya kepentingan
In
A

yang lebih luas, antara lain :


- kepentingan kreditor baik perorangan ataupun badan hukum juga kreditor
ah

lik

yang berasal tagihan PNBP-PKH (Penerimaan Negara Bukan Pajak-


Penggunaan Kawasan Hutan), meliputi tagihan Tahun 2015 s/d Tahun
m

ub

2020 yaitu sebesar Rp. 174.096.065.261,- dari Direktorat Jenderal


Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan
ka

Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia; [vide: Daftar Kreditor PT.


ep

Kedap Sayaaq]
ah

- kepentingan karyawan;
R

- kepentingan masyarakat sekitar tambang;


es
M

- Vendor : kontraktor, pemilik alat pengangkutan batubara;


ng

- dan lain sebagainya.


on
gu

Hal 19 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
28. Dapatlah dipahami bahwa bumi dan air serta kekayaan alam yang

si
terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat sebagaimana ditentukan Pasal 33 (3) UUD

ne
ng
1945, oleh karena itu terhadap izin pengelolaannya tidak dapat dijaminkan
atau diperjualbelikan, oleh karenanya terhadap kekhawatiran Pelawan dalam

do
gu menafsirkan prosedur Kepailitan bahwa kekayaan alam (in cassu: batubara)
akan dijadikan jaminan pembayaran utang selama proses pemberesan
dan/atau pengurusan harta pailit adalah dalil yang menyesatkan, karena

In
A
yang terjadi Terlawan tidak pernah memasukkan deposit batubara sebagai
Harta Boedel Pailit, dengan demikian menunjukkan Pelawan tidak
ah

lik
memahami dasar-dasar Hukum Kepailitan secara utuh ;
29. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sesungguhnya antara keten tu an
am

ub
UU Minerba dengan UU Kepailitan tidaklah saling bersinggungan karena
secara umum tujuan going concern adalah untuk memperbaiki kinerja
perusahaan (in cassu: pemegang IUP) oleh karenanya Terlawan telah
ep
k

menjalankan seluruh kewajiban -kewajiban seperti menempatkan jaminan


ah

reklamasi dan/atau pascatambang, melakukan pelaksanaan pengembangan


R

si
dan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang, pembayaran kewajiban
iuran produksi dan iuran tetap, pembayaran perpajakan dan kewajiban

ne
ng

lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang


berlaku;

do
gu

Bahwa seluruh kewajiban sebagai pemegang IUP selama dipegang oleh


Kurator telah dilaksanakan, oleh karena itu Terlawan men-somir Pelawan
untuk membuktikan kewajiban -kewajiban apa yang belum dipenuhi oleh
In
A

Terlawan selaku pemegang IUP;


30. Bahwa pada prinsipnya sepanjang pelaksanaan going concern usaha debitor
ah

lik

pailit yang bergerak di bidang pertambangan batubara dijalankan sesuai


dengan kaidah-kaidah pertambangan yang baik sebagaimana diatur oleh
m

ub

peraturan peruindang-undangan, maka tentu saja tidak menjadikan kerugian


bagi negara, kecuali terbukti sebaliknya ;
ka

31. Sedangkan dalil-dalil Pelawan sepanjang yang menyatakan bahwa dengan


ep

kepailitannya PT. Kedap Sayaaq, dianggap tidak memiliki kemampuan


ah

finansial adalah analogi yang keliru mengingat dalam prosedur pen gu rusan
R

dan/atau pemberesan harta pailit tidak hanya melakukan likuidasi aset saja,
es
M

selain itu sangat dimungkinkan usaha debitor pailit tersebut dilanjutkan (on
ng

going concern) dengan memperhatikan bahwa dengan dilanjutkan usaha


on
gu

Hal 20 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
debitor akan mendatangkan keuntungan yang lebih daripada ongkos

si
operasionalnya ;
32. Mengingat prospek usaha Debitor Pailit masih dimungkinkan untuk

ne
ng
dilanjutkan dan dikembangkan, maka sebagai salah bukti syarat kemampuan
secara finansial, maka sebelum adanya peristiwa dihentikannya kegiatan

do
gu pertambangan, Terlawan (Penggugat Asli) telah melakukan pembayaran
terlebih dahulu iuran produksi/royalti secara penuh termasuk melakukan
pembayaran uang muka kepada vendor antara lain kontraktor tambang,

In
A
pengangkutan batubara, membayar pasokan BBM dan lain sebagainya,
artinya memiliki kemampuan finansial yang mumpuni;
ah

lik
TENTANG ADANYA PERBUATAN MELAWAN HUKUM-NYA PELAWAN
(TERGUGAT ASLI)
am

ub
Penghentian kegiatan pertambangan bertentangan dengan Penetapan Hakim
Pengawas tentang Going Concern sehingga melanggar UU Kepailitan
33. Bahwa Terlawan (Penggugat Asli) selaku Kurator sesuai dengan tugas dan
ep
k

kewajibannya dalam rangka going concern sebagaimana diamanatkan dalam


ah

Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6


R

si
Agustus 2020, melanjutkan dan menjalankan usaha Debitor Pailit yang
bergerak dibidang pertambangan batubara, atas dasar sebagaimana

ne
ng

ketentuan Pasal 119 huruf c UU Minerba c yang dilakukan dengan menon -


aktifkan akun MOMS an. PT. Kedap Sayaaq;

do
34. Bahwa menurut pendapat Dr. M. Hadi Subhan, S.H., M.H., CN., frasa “dapat”
gu

dalam Pasal 119 huruf c UU Minerba, memiliki 2 (dua) substansi, yaitu


substansi prosedur dan dan substansi materiil;
In
A

1) Substansi prosedur adalah meskipun UU menyatakan “dapat”, harus


melalui prosedur kepailitan karena perusahaan itu pailit, maka harus
ah

lik

izin Hakim Pengawas karena pada hakekatnya Pengadilan juga


instrument dari Negara;
m

ub

2) Substansi materiil adalah “diskresi” menurut UU Administrasi


Pemerintah, merupakan tindakan untuk melakukan atau tidak
ka

melakukan;
ep

Didalam UU Kepailitan, banyak sekali “diskresi”, misalkan ketentuan Pasal


ah

189 UU Kepailitan menyatakan Hakim Pengawas dapat menentukan bagian


R

masing-masing Kreditor Konkuren; sedangkan menurut ketentuan Pasal 36


es
M

UU Kepailitan, Kurator bisa melanjutkan perjanjian atau bisa pula


ng

menghentikan perjanjian;
on
gu

Hal 21 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Artinya frasa “dapat” secara substansi dimaknai bisa dicabut atau bisa tidak

si
dicabut atau tidak harus dicabut, tetapi prosedurnya harus melalui rezim
hukum kepailitan dimulai dari Hakim Pengawas ke Hakim Pemutus;

ne
ng
35. Terlepas adanya kontradiksi antara peraturan di dalam UU Minerba dengan
Hukum Kepailitan, maka menurut pendapat Dr. M. Hadi Shubhan, S.H.,

do
gu M.H., C.N. menyatakan bahwa Kepailitan adalah hukum yang tidak normal
atau prosedur penagihan yang tidak normal, artinya UU Kepailitan banyak
tidak menormalkan peraturan perundang-undangan, misalnya UU Perseroan

In
A
Terbatas menjadi tidak normal apabila berhadapan dengan UU Kepailitan,
UU Jaminan sekalipun mengatur harta kebendaan harus tunduk kepada
ah

lik
Hukum Kepailitan, termasuk dalam hal ini UU Minerba harus tunduk kepada
Hukum Kepailitan, karena Hukum Kepailitan adalah UU daruratnya dalam
am

ub
bidang hukum keperdataan;
36. Bahwa Elyta Ras Ginting dalam buku yang mengutip Michael C. Dennis
dalam artikel “The Going Concept and The Auditor’s Opinion Letter”
ep
k

mengemukakan bahwa pada UU 37/2004, tidak terdapat penilaian dari ahli


ah

untuk menentukan apakah usaha debitur masih memiliki going concern value
R

si
agar dapat dilanjutkan atau tidak sehingga mengakibatkan nasib
kelangsungan usaha debitur pailit yang telah insolven ditentukan oleh su ara

ne
ng

mayoritas kreditur konkuren. (hal. 190-191).

do
gu

37. Dengan demikian, terhadap dihentikannya kegiatan pertambangan yang


didasarkan ketentuan Pasal 119 huruf c UU Minerba tersebut bertentangan
dengan Penetapan Going Concern, sehingga menyebabkan kegiatan untuk
In
A

melanjutkan usaha Debitor Pailit yang bergerak di bidang pertambangan


batubara menjadi tidak dapat dijalankan, dengan demikian melanggar UU
ah

lik

Kepailitan;
Sepanjang Penetapan Going Concern tidak dibatalkan, maka berlaku asas
m

ub

Res Judicata.
38. Berdasarkan pendapat Dr. M. Hadi Shubhan, S.H., M.H., C.N., yang
ka

menyatakan bahwa Hakim Pengawas diangkat oleh Hakim Pemutus, maka


ep

Hakim Pengawas adalah kepanjangan tangan dari Hakim Pemutus di dalam


ah

mengawasi pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit, oleh karena itu


R

Penetapan Going Concern juga masuk ke dalam lingkup judicial karena itu
es
M

berlaku asas res judicata, sehingga dianggap benar dan wajib dipatuhi
ng

sepanjang penetapan tersebut belum dibatalkan;


on
gu

Hal 22 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
39. Meskipun melalui Surat Nomor: 123/KSq-Pailit /X/2020, tertanggal 13

si
Oktober 2020 dan Surat Nomor: 126/KSq-Pailit /X/2020, tertanggal 16
Oktober 2020, Terlawan (Penggugat Asli) telah memberitahukan dan

ne
ng
memberikan klarifikasi atas adanya Putusan Pailit dan Penetapan Going
Concern kepada Pelawan (Tergugat Asli) melalui rapat sebagaimana

do
gu tersebut dalam Surat Undangan Nomor: 76.Und/30/DBB.OP/2020, tertanggal
15 Oktober 2020], akan tetapi Pelawan mengabaikannya dan tidak patuh
melaksanakan Penetapan Pengadilan;

In
A
40. Bahwa apabila ada pihak yang dirugikan atau tidak setuju atas adan ya
Penetapan Going Concern tersebut, maka menurut pendapat Dr. M. Hadi
ah

lik
Shubhan, S.H., M.H., C.N., oleh karena itu sudah seharusnya Pelawan
(Tergugat Asli) melakukan pembatalan melalui upaya Renvoii Procedure;
am

ub
Renvoii Procedure adalah segala sesuatu yang tidak bisa diselesaikan oleh
Kurator dan Hakim Pengawas untuk dikembalikan permasalahannya kepada
Hakim Pemutus;
ep
k

Dengan demikian, sepanjang hal tersebut tidak dilakukan pembatalan, maka


ah

berlaku asas “res judicata” terhadap Penetapan Going Concern yang


R

si
memiliki kekuatan hukum yang setara dengan Putusan Pengadilan;
41. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, maka sudah sepatutnya Yang Mu lia

ne
ng

Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili perkara a quo menyatakan


Pelawan (Tergugat Asli) telah melakukan perbuatan melawan hukum, yaitu

do
gu

Pelawan berbuat yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, yaitu


tidak melaksanakan Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.
tertanggal 6 Agustus 2020;
In
A

42. Dengan demikian mengingat Kurator diangkat dan ditunjuk oleh Pen gadilan
Niaga untuk mengurus harta pailit dengan pengawasan Hakim Pengawas,
ah

lik

oleh karena itu Surat Nomor 439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12 Oktober


2020, perihal Penghentian Kegiatan Pertambangan, maka sudah sepatutnya
m

ub

dinyatakan tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat,
karena tidak sesuai dengan rezim hukum kepailitan atau dengan kata lain
ka

melanggar hukum kepailitan;


ep

43. Oleh karena itu, guna menghindari kerugian lebih besar atas harta boedel
ah

pailit, maka tidaklah berlebihan apabila kepada Yang Mulia Majelis Hakim
R

Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara Gugatan Lain -lain a quo, berkenan
es
M

memerintahkan kepada Pelawan (Tergugat Asli) mengangkat dan


ng

mengaktifkan kembali akun Mineral Online Monitoring System (MOMS) a.n.


on

PT. Kedap Sayaaq;


gu

Hal 23 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
44. Dengan demikian dapat dinyatakan dan tidak bertentangan hukum apabila

si
dalam rangka going concern, kepada Yang Mulia Majelis Hakim Yang
Memeriksa dan Mengadili perkara a quo menyatakan bahwa Penetapan

ne
ng
Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus 2020
adalah sah dan mengikat dan memerintahkan kepada Pelawan (Tergugat

do
gu Asli) untuk melaksanakan Penetapan Going Concern yang menyatakan Izin
Usaha Pertambangan (IUP) Nomor 545/K.357D/2010 atas nama PT. KEDAP
SAYAAQ tetap dilanjutkan dan diteruskan;

In
A
45. Demikian pula bahwa Izin Usaha Pertambangan (IUP) Nomor
545/K.357D/2010 atas nama PT. Kedap Sayaaq dinyatakan sah dan tetap
ah

lik
dilanjutkan dan/atau tanpa pencabutan oleh Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Republik Indonesia;
am

ub
PERBUATAN MELAWAN HUKUM-NYA PELAWAN (TERGUGAT ASLI) TELAH
MENGAKIBATKAN KERUGIAN HARTA PAILIT
46. Bahwa Terlawan (Penggugat Asli) selaku Kurator sesuai dengan tugas dan
ep
k

kewajibannya dalam rangka going concern sebagaimana diamanatkan dalam


ah

Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6


R

si
Agustus 2020, melakukan kegiatan pertambangan setelah melakukan
pembayaran terlebih dahulu iuran produksi/royalti secara penuh,

ne
ng

mengadakan perjanjian jual beli batubara dengan pembeli (buyer) maupun


dengan para vendor, yaitu perjanjian dengan kontraktor penambangan,

do
gu

perjanjian pengangkutan batubara dan lain sebagainya;


47. Sedangkan kewajiban pembayaran royalti diatur dalam Pasal 32 ayat (3)
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
In
A

Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang


Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara, yang
ah

lik

menyatakan bahwa pemegang IUP Operasi Produksi wajib menyetor secara


penuh di muka iuran produksi/royalti atau dana hasil penjualan Batubara
m

ub

sebelum komoditas tambang Mineral atau Batubara berada di atas moda


pengangkutan untuk penjualan Mineral atau Batubara;
ka

48. Akan tetapi tanpa pemberitahuan dan peringatan baik lisan maupun tulisan
ep

kepada Terlawan (Penggugat Asli), melalui Surat Nomor


ah

439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12 Oktober 2020 perihal Penghentian


R

Kegiatan Pertambangan, secara melawan hukum Pelawan (Tergugat Asli)


es
M

menon-aktifkan akun Mineral Online Monitoring System a.n. PT. Kedap


ng

Sayaaq sehingga menyebabkan aktivitas penambangan, pengangkutan dan


on
gu

Hal 24 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penjualan batubara berhenti total, sehingga secara nyata telah menimbulkan

si
kerugian pada boedel pailit;
49. Bahwa dengan dinon-aktif-kan akun Minerba Online Monitoring System

ne
ng
(MOMS) a.n. PT. Kedap Sayaaq, senyatanya berakibat sangat fatal karena
batubara yang sudah diproduksi dan sudah terlanjur diangkut

do
gu (loading/shipment) sebelum surat penghentian kegiatan pertambangan terbit
tidak bisa dilakukan penjualan, dengan data-data survey report sebagai
berikut :

In
A
a. TB. MITRA STAR II / BG. MITRA VI
Quantity : 5.348,241 MT [Barge Draft Survey No. BG.194333]
ah

lik
b. TB. AB 1500 / BG. MITRA V
Quantity : 5.484,974 MT [Barge Draft Survey No. BG.194334]
am

ub
c. TB. MITRA STAR III / BG. TBG 308
Quantity : 7.472,568 MT [Barge draft Survey No. BG.194254]
d. STOCKPILE PT KEDAP SAYAAQ
ep
k

Quantity : 23.522,81 MT [Report of Inventory No. AA 0147531A,


ah

tertanggal 7 November 2020]


R

si
Jumlah Batubara 41.828,593 MT
50. Sesuai ketentuan Pasal 92 UU Minerba bahwa pemegang IUP dan IUPK

ne
ng

berhak memiliki Mineral termasuk Mineral ikutannya atau Batubara yang


telah diproduksi setelah memenuhi iuran produksi, artinya seharusnya

do
gu

negara (in cassu: Pelawan/Tergugat Asli) menjamin adanya kebebasan bagi


pemegang IUP setelah membayar iuran produksi (royalty) untuk memiliki dan
memperdagangkan batubara yang telah diproduksinya tersebut;
In
A

Dengan demikian secara hukum dengan membayar royalty, maka telah


terjadi pemindahan kepemilikan dari negara kepada Terlawan (Pengguat
ah

lik

Asli) selaku pemegang IUP, sehingga Terlawan demi hukum berhak


memperdagangkannya termasuk mengekspornya ;
m

ub

51. Akan tetapi yang terjadi adalah akibat diblokirnya akun MOMS tersebut, LHV
(Laporan Hasil Survey) tidak dapat diakses dalam rangka penerbitan Izin
ka

Olah Gerak dari KSOP Samarinda sehingga batubara yang sudah terlanjur
ep

di-loading-kan ketiga Tongkang menjadi bermasalah mengingat secara


ah

teknis ketiga tongkang tersebut tidak dimungkinkan kembali ke Jetty


R

Stockpile milik PT. Kedap Sayaaq;


es
M

52. Mengacu kepada ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 juncto UU No. 4
ng

Tahun 2009 tentang Minerba, maka dengan demikian yang terjadi justru
on

Pelawan (Tergugat Asli) selaku pemegang otoritas pertambangan


gu

Hal 25 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(mining rights) telah melakukan pelanggaran serius terhadap hak

si
Terlawan (Penggugat Asli) sebagai pihak yang diberikan hak
pengusahaan bahan galian pertambangan selaku pemegang IUP

ne
ng
(economic rights), karena atas penghentian kegiatan pertambangan
yang dilakukan secara melawan hukum tersebut, Terlawan (Penggugat

do
gu Asli) tidak dapat melakukan penambangan, pengakutan dan penjualan
batubara meskipun telah melakukan pembayaran iuran produksi
kepada negara (e-PNBP/Royalti) ;

In
A
53. Dengan demikian maka berdasarkan ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata
pada pokoknya menyatakan bahwa terhadap kerugian yang diakibatkan oleh
ah

lik
perbuatan melawan hukum maka bagi yang melakukan perbuatan melawan
hukum harus bertanggungjawab mengganti kerugian;
am

ub
Berdasarkan uraian dan dalil-dalil yang telah dikemukakan tersebut di atas cukup
alasan hukum bagi Majelis Hakim untuk memberikan putusan dengan amar sebagai
berikut :
ep
k

MENGADILI:
ah

I. Dalam eksepsi :Pelawan (Tergugat asli)


R

si
- Menolak seluruh Eksepsi dari Pelawan (Tergugat Asli) untuk
seluruhnya;

ne
ng

II. Dalam Eksepsi : Terlawan


1. Menerima Eksepsi Terlawan Untuk seluruhnya;

do
gu

2. Menyatakan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya


Berwenang Memeriksa dan Mengadili Perkara a quo;
III. Dalam Pokok Perkara :
In
A

1. Menolak Perlawanan/Verzet Pelawan untuk seluruhnya;


2. Menyatakan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya
ah

lik

berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo;


3. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang tidak beritikad baik;
m

ub

4. Memerintahkan Kepada Pelawan untuk melaksanakan Penetapan


No.6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.niaga Sby tertanggal 06 Agustus 2020;
ka

5. Memerintahkan kepada Pelawan untuk mematuhi Isi Putusan


ep

Pengadilan niaga pada pengadilan negeri Su rabaya No.19/Pdt.Sus


ah

Gugatan lain-lain/2020/PN.Niaga.Sby tanggal 22 Desember 2020


R

6. Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara.


es
M

Apabila Majelis Hakim yang memeriksa perselisihan ini berpendapat lain, Terlawan
ng

mohon putusan dengan mempertimbangkan rasa keadilan dan kepatutan dalam


on

Hukum (Ex Aequo et Bono).


gu

Hal 26 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil perlawanannya, Pelawan di

si
persidangan telah mengajukan bukti surat-surat berupa :
1. Bukti P-1 : Print-out Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Peru bah an

ne
ng
atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara ;

do
2. gu
Bukti P-2: Print-out Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara ;

In
A
3. Bukti P-3: Print-out Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ;
ah

lik
4. Bukti P-4: Print-out Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2019 tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintah dan Kewenangan
am

ub
Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintah (Onrechtmatige Oberheidsdaad) ;
5. Bukti P-5: Fotocopy Putusan Perkara Nomor 6/Pdt.Sus-
ep
k

PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tanggal 28 Mei 2020 ;


ah

6. Bukti P-6: Fotocopy Penetapan Hakim Pengawas Pengadilan Niaga pada


R

si
Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby
tanggal 6 Agustus 2020 ;

ne
ng

7. Bukti P-7: Asli, Surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Nomor


492/30/DBB.OP/2020 tanggal 12 Oktober 2020 kepada Kurator PT. Kedap

do
gu

Sayaaq (Dalam Pailit) perihal Penghentian Kegiatan Pertambangan ;


8. Bukti P-8: Fotocopy Surat Para Kreditor PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit)
Nomor 001/PK-PTKS/I/2021 tanggal 5 Januari 2021 kepada Kementerian
In
A

ESDM perihal Surat Permohonan Perlindungan Hukum atas Hasil Putusan


Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 19/Pdt.Sus-
ah

lik

G.Lain-Lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Nomor 6/Pdt.Sus-


PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. ;
m

ub

9. Bukti P-9: Fotocopy Buku Ekspedisi Penerimaan Surat Kementerian ESDM


tanggal 11 Januari 2021 ;
ka

10. Bukti P-10: Fotocopy Buku Usaha Memahami Undang-Undang tentang


ep

Peradilan Tata Usaha Jilid I, karya Indroharto ;


ah

11. Bukti P-11: Fotocopy Buku Hukum Kepailita, karya M. Hadi Shubhan ;
R

12. Bukti P-12: Fotocopy Tulisan “Hak Penguasaan Negara terhadap Sumber Daya
es
M

Alam dan Implikasinya terhadap Bentuk Pengusahaan Pertambangan:, oleh Tri


ng

Hayati, dikutip dari Jurnal Hukum dan Pembangunan Vo. 49 No. 3, Hal. 768-
on

787;
gu

Hal 27 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bukti P-13: Fotocopy Keterangan Saksi Afidafit ;

si
Menimbang, bahwa Foto copy surat surat bukti tersebut telah diberi bea
meterai yang cukup sehingga bisa dijadikan alat bukti di persidangan ;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap Bukti P-13 berupa Keterangan Saksi Aifidafit
tersebut, Kuasa Terlawan menyatakan keberatannya yang pada pokoknya

do
gu
menyatakan bahwa syarat Saksi harus disumpah dan disampaikan di depan
Persidangan ;
Menimbang, bahwa sebaliknya untuk menguatkan dalil-dalil sangkalannya,

In
A
Kuasa Terlawan di persidangan telah mengajukan bukti surat-surat berupa :
1. Bukti T-1: Putusan Perkara Gugatan Lain -Lain Nomor 19/Pdt.Sus-G.Lain-
ah

lik
Lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.
tertanggal 22 Desember 2020 ;
am

ub
2. Bukti T-2: Surat Nomor: W14.U1/20029/HK.03/12/2020 tertanggal 22 Desember
2020, perihal Pemberitahuan dan Penyerahan Salinan Putusan Perkara
Perdata Khusus Gugatan Lain-Lain Nomor 19/Pdt.Sus-Gugatan Lain-
ep
k

lain/2020/PN.Niaga.Sby. jo Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby., yang


ah

ditujukan kepada KAM LIANG NIO, S.H., M.H., Kantor Advokat dan Pengacara
R

si
JRH & Partners, Jalan Raya Mulyosari No. 264 Surabaya ;
3. Bukti T-3: Surat Nomor: W14.U1/20030/HK.03/12/2020 tertanggal 22 Desember

ne
ng

2020, perihal Pemberitahuan dan Penyerahan Salinan Putusan Perkara


Perdata Khusus Gugatan Lain-Lain Nomor 19/Pdt.Sus-Gugatan Lain-

do
gu

lain/2020/PN.Niaga.Sby. jo Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby., yang


ditujukan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Cq.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Cq. Direktur Pembinaan Pengusahaan
In
A

Batubara, Jalan Prof. Soepomo, S.H. Nomor 10 Jakarta 12870 ;


4. Bukti T-4: Tanda Terima Kiriman Dokumen dan Paket Pos Indonesia dengan
ah

lik

Nomor Resi: 17736196570 tanggal 22 Desember 2020, Pukul 18:13:15 ;


Penerima: Menteri ESDM RI Jl. Prof. Soepomo, S.H. No. 10, Kota Administrasi
m

ub

Jakarta Selatan 12870 ; Pengirim: Pengadilan Negeri Surabaya, Jalan Raya


Arjuno No. 16-18 Surabaya 60143 ;
ka

5. Bukti T-5: Print-out online tracking dengan Nomor Resi: 17736196570, melalui
ep

aplikasi online tracking POS INDONESIA dengan alamat website:


ah

posindonesia.co.id/id/tracking ;
R

6. Bukti T-6: Surat Nomor 003/PK-PTKS/I/2021 tertanggal 26 Januari 2021 perihal


es
M

klarifikasi dan permohonan permintaan bukti pengiriman dokumen


ng

pemberitahuan Putusan Nomor 19/Pdt.Sus-Gugatan Lain-


on

lain/2020/PN.Niaga.Sby. jo Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


gu

Hal 28 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 22 Desember 2020 yang dibuat oleh Para Kreditor PT. Kedap Sayaaq

si
(Dalam Pailit) ;
7. Bukti T-7: Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya

ne
ng
Perkara Nomor 06/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 28 Mei 2020 ;
8. Bukti T-8: Berita Negara Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2020 ;

do
9. gu
Bukti T-9: Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6
Agustus 2020 ;
10. Bukti T-10: Keputusan Bupati Kutai Barat Nomor: 545/K.357D/2010 atas nama

In
A
PT. Kedap Sayaaq tentang Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi kepada PT. Kedap Sayaaq, tertanggal 12 April 2010 ;
ah

lik
11. Bukti T-11: Surat Nomor: 2637/87.03/DJB/2019 tertanggal 31 Desember 2019,
perihal Persetujuan RKAB IUP PMA 2020 PT. Kedap Sayaaq, yang diterbitkan
am

ub
oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara ;
12. Bukti T-12: Surat Nomor 283/F-3/BPD-KCU/II/2020 tertanggal 17 Februari 2020
perihal Rincian Penempatan Jamrek dan Pasca Tambang PT. Kedap Sayaaq
ep
k

yang diterbitkan oleh PT. Bank Kaltim Kaltara Kantor Cabang Utama
ah

Samarinda;
R

si
13. Bukti T-13: Sertifikat Clear and Clean Nomor 329/Bb/03/2014 tertanggal 29
September 2014 yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara;

ne
ng

14. Bukti T-14: Laporan Pelaksanaan Reklamasi PT. Kedap Sayaaq Tahun 2019 ;
15. Bukti T-15: Laporan Pelaksanaan Reklamasi PT. Kedap Sayaaq Tahun 2020 ;

do
gu

16. Bukti T-16: Laporan Internal Audit Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2019 ;
17. Bukti T-17: Laporan Internal Audit Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
In
A

Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2020 ;


18. Bukti T-18: Bukti Pembayaran Royalti Provisional, Kode Billing :
ah

lik

820201001048899. Tgl Billing: 01/10/2020, Tgl Kadaluarsa : 08/10/2020, Tgl


Bayar: 01/10/2020, Channel Bayar : 7014, Nama Perusahaan : KEDAP
m

ub

SAYAAQ, Tgl. Kewajiban Pembayaran: 01/10/2020, No. Kewajiban


Pembayaran : 2/82.05-IRP/DBN-IUP/X/2020, Total Tagihan : 565.834.227,00
ka

IDR (lima ratus enam puluh lima juta delapan ratus tiga puluh empat ribu dua
ep

ratus dua puluh tujuh rupiah) ;


ah

19. Bukti T-19: Pemberitahuan Rencana Kegiatan Bongkar Muat Nomor:


R

07/18/PAS-SMD/RKBM/X/2020, tertanggal 09 Oktober 2020 ;


es
M

20. Bukti T-20: Pemberitahuan Rencana Kegiatan Bongkar Muat Nomor:


ng

08/18/PAS-SMD/RKBM/X/2020, tertanggal 12 Oktober 2020 ;


on
gu

Hal 29 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. Bukti T-21: Pemberitahuan Rencana Kegiatan Bongkar Muat Nomor:

si
15/18/PAS-SMD/RKBM/X/2020, tertanggal 12 Oktober 2020 ;
22. Bukti T-22: Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) No. 001/SKAB-KS/X/2020,

ne
ng
tertanggal 9 Oktober 2020 ;
23. Bukti T-23: Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) No. 002/SKAB-

do
gu
KS/X/2020, tertanggal 10 Oktober 2020 ;
24. Bukti T-24: Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) No. 004/SKAB-KS/X/2020,
tertanggal 12 Oktober 2020 ;

In
A
25. Bukti T-25.A: Perjanjian Jasa Pertambangan Batubara Nomor 001/KS-BAR/IX
2020 tertanggal 16 September 2020 ;
ah

lik
26. Bukti T-25.B: Laporan Keuangan PT. Kedap Sayaaq, terkait transaksi antara
lain : DP Jasa Penambangan PT. BAR; Jasa Penambangan Batubara
am

ub
sebanyak 42.147,817 MT ; dan Sewa Alat ;
27. Bukti T-26.A: Surat Perjanjian Angkutan Laut Nomor 123/SPAL/IX/2020
tertanggal 1 Oktober 2020 antara PT. Pelayaran Mitra Star selaku pemilik Kapal
ep
k

Tongkang dengan PT. Long Coal Indonesia selaku Operator PT. Kedap Sayaaq
ah

(Dalam Pailit) ;
R

si
28. Bukti T-26.B: Invoice tertanggal 07 Oktober 2020, bayar DP 50% sewa kapal
dan tongkang muatan dari Kedap Sayaaq ke Muara Berau, yang diterbitkan PT.

ne
ng

Pelayaran Mitra Star selaku pemilik Kapal Tongkang ;


29. Bukti T-27.A: Perjanjian Jasa Sewa Pengangkutan Batubara, tertanggal 29

do
gu

September 2020 ;
30. Bukti T-27.B: Invoice dan bukti bayar DP dan Jasa Langsir Batubara di Jetty
periode September 2020 ;
In
A

31. Bukti T-28.A: Perjanjian Jasa Pengakutan Batubara Nomor: 001/LCI-


AJM/HAULING/X/2020 tertanggal 6 Oktober 2020 dengan CV. Anugerah Jaya
ah

lik

Mandiri ;
32. Bukti T-28.B : Invoice Nomor 001/INV/LCI-AJM/X/2020 tertanggal 23 Oktober
m

ub

2020 dan bukti bayar ;


33. Bukti T-29: Laporan Keuangan PT. Kedap Sayaaq perihal pembelian BBM Bio
ka

Solar dan Chemical cooling down treatment batubara ;


ep

34. Bukti T-30: Laporan Keuangan PT. Kedap Sayaaq perihal perbaikan peralatan
ah

mesin conveyor dan feeder breaker ;


R

35. Bukti T-31.A: Pembayaran tagihan PNBP-PKH (Penerimaan Negara Bukan


es

Pajak – Penggunaan Kawasan Hutan ) untuk kegiatan pertambangan dan


M

ng

sarana prasarana penunjang, Direktorat Rencana, Penggunaan dan


on
gu

Hal 30 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan - Ditjen Planologi Kehutanan dan

si
Tata Lingkungan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI ;
36. Bukti T-31.B : Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.528/Menhut-II/2012

ne
ng
tentang izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk kegiatan operasi
produksi (Eksploitasi) Batubara dan sarana penunjang atas nama PT.KEDAP

do
gu
SAYAAQ (Tahap 1) seluas 2.5668,37 Ha pada kawasan hutan produksi
terbatas dan hutan produksi tetap di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi
Kalimantan Timur ;

In
A
37. Bukti T-32: Surat Nomor 439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12 Oktober 2020
perihal Penghentian Kegiatan Pertambangan, yang diterbitkan oleh Direktur
ah

lik
Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia ;
am

ub
38. Bukti T-33: Surat Nomor: 123/KSq-Pailit /X/2020, tertanggal 13 Oktober 2020,
perihal Pemberitahuan putusan pernyataan pailit PT. Kedap Sayaaq (Dalam
Pailit) dan Penetapan Hakim Pengawas Pengadilan Niaga pada PN Surabaya
ep
k

yang menyatakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) an. PT. Kedap Sayaaq tetap
ah

dilanjutkan dan diteruskan. [disertai dengan permohonan melanjutkan kegiatan


R

si
pertambangan atas penghentian kegiatan pertambangan], yang dibuat oleh
Tim Kurator (PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) ;

ne
ng

39. Bukti T-34: Surat Nomor: 76.Und/30/DBB.OP/2020, tertanggal 15 Oktober 2020


tentang undangan Penjelasan Tim Kurator Kepailitan PT. Kedap Sayaaq, yan g

do
gu

diselenggarakan pada tanggal 16 Oktober 2020 melalui virtual meeting via


aplikasi Zoom, yang dipimpin oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan
Batubara/Pelawan ;
In
A

40. Bukti T-35: Surat Nomor: 126/KSq-Pailit /X/2020, tertanggal 16 Oktober 2020,
perihal Keberatan atas penghentian kegiatan pertambangan [disertai dengan
ah

lik

permohonan pengaktifan akun MOMS], yang dibuat oleh Tim Kurator (PT.
Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) ;
m

ub

41. Bukti T-36.A: PERJANJIAN KERJA SAMA JASA UNLOADING & LOADING
BATUBARA NOMOR 002-KPB/XII/2020 tentang Perjanjian Kerja Sama
ka

Pelayanan Jasa Jetty tertanggal 05 Desember 2020 oleh dan antara: CV. Karya
ep

Putra Bersama yang diwakili oleh Hendrix Martin dengan PT. Kedap Sayaaq ;
ah

42. Bukti T-36.B: PERJANJIAN KERJA SAMA JASA UNLOADING & LOADING
R

BATUBARA NOMOR 002-KPB/XII/2020 tentang Perjanjian Kerja Sama


es
M

Pelayanan Jasa Jetty tertanggal 05 Desember 2020 oleh dan antara: CV. Karya
ng

Putra Bersama yang diwakili oleh Kuswedi, S.E. dengan PT. Kedap Sayaaq ;
on
gu

Hal 31 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
43. Bukti T-36.C: Invoice Nomor: INV.018/AGUNG D.SUJONO/XII/2020, tertanggal

si
11 DESEMBER 2020 ;
44. Bukti T-36.D: Invoice Nomor: INV.019/AGUNG D.SUJONO/XII/2020 tertanggal

ne
ng
11 DESEMBER 2020 ;
45. Bukti T-36.E: Bukti Transfer Pembayaran Jetty tanggal 18 Desember 2020 ;

do
gu
46. Bukti T-37.A: Perjanjian Penjualan dan Pembelian (Sale and Purchase Contract
No. 002/OT-4/KS-BCPL/IX/2020 dated 17 September 2020) No. 002/OT-4/KS-
BCPL/IX/2020 tertanggal 17 September 2020, antara BARY CHEMICAL. PTE.,

In
A
LTD., dengan PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) ;
47. Bukti T-37.B: Surat Nomor: Ref JT/JP/20190048, tertanggal 21 October 2020,
ah

lik
yang dibuat oleh Managing Director/Director JLex LLC, Advocates & Solicitors;
Terjemahan resmi ;
am

ub
48. Bukti T-37.C: Debit Note dari Bary Chemical kepada PT. Kedap Sayaaq
tertanggal 2 November 2020 tentang Losses/Expenses for Fairlure of
Performance; Terjemahan resmi ;
ep
k

49. Bukti T-38.A: Barge Draft Survey oleh SCCI Surveyor Independen ;
ah

50. Bukti T-38.B: Report of Inventory oleh SCCI Surveyor Independen ;


R

si
51. Bukti T-39: Foto-foto kondisi dan temperatur batubara ;
52. Bukti T-40.A: Laporan Monitoring Cargo 3 Barge Tanggal 16 Januari 2021 ;

ne
ng

53. Bukti T-40.B: Laporan Monitoring Carga 3 Barge Tanggal 25 Januari 2021 ;
54. Bukti T-40.C: Laporan Keuangan PT. Kedao Sayaaq tentang Coal Treatment ;

do
gu

55. Bukti T-41: Daftar Kreditor Sementara PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) ;
56. Bukti T-42: Daftar Karyawan PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) ;
57. Bukti T-43: Daftar kegiatan CSR PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit), antara lain:
In
A

Pengadaan pemasangan KWH Meter PLN sebanyak 162 rumah di Kampung


Long Daliq, Kec. Long Iram, Kab. Kutai Barat, Kaltim, senilai Rp. 501.200.000,-,
ah

lik

Bantuan Subsidi BBM Solar untuk penerangan di Kampung Tukul, Kecamatan


Tering, Kabupaten Kutai Barat, Bantuan Sosial BBM Solar kepada Kodim Ku tai
m

ub

Barat, Bantuan untuk acara kegiatan Natal di Kampung Long Daliq, Kecamatan
Long Iram, Kab. Kutai Barat ;
ka

58. Bukti T-44: Surat Nomor 001/KS-ESDM/XI/2020 tertanggal 3 November 2020


ep

perihal Permohonan kebijakan untuk operasional perusahaan dari seluruh


ah

Karyawan PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) kepada Direktur Jenderal Mineral
R

dan Batubara ;
es
M

59. Bukti T-45: Keterangan Ahli Hukum Pertambangan, Dr. Ahmad Redi, S.H.,
ng

M.H.;
on
gu

Hal 32 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa fotokopi surat surat bukti tersebut telah diberi bea

si
meterai yang cukup sehingga bisa dijadikan alat bukti dipersidangan ;
Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut diatas, Terlawan di

ne
ng
persidangan mengajukan 2 (dua) orang Saksi dan 2 (dua) orang Ahli yang telah
disumpah terlebih dahulu pada pokoknya telah memberikan keterangan sebagai

do
berikut: gu
1. Saksi RENDY ADITHIA PUTRA, S.H., dibawah sumpah menerangkan pada
pokoknya sebagai berikut :

In
A
- Bahwa Saksi adalah Kuasa Direksi PT. HJS Indo Invest, dalam hal ini selaku
Kreditor PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) ;
ah

lik
- Bahwa benar, Saksi pernah berkirim surat yang ditujukan kepada Menteri
ESDM yang beralamat di Jl. Merdeka Selatan No. 18 Jakarta Pusat
am

ub
10110sebagaimana dalam Surat Nomor 001/PK-PTKS/I/2021 tanggal 5
Januari 2021 perihal Surat Permohonan Perlindungan Hukum atas Hasil
Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor
ep
k

19/Pdt.Sus-G.Lain-Lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Nomor 6/Pdt.Sus-


ah

PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.;
R

si
- Bahwa atas Surat Perlindungan Hukum tersebut, ditanggapi oleh Direktur
Pembinaan Pengusahaan Batubara Dirtjen Minerba dengan Surat Nomor: B -

ne
ng

84/HK.04/DBB.PU/2021 tanggal 20 Januari 2021, menyatakan belum pernah


menerima pemberitahuan resmi dari Panitera Pengadilan Negeri Surabaya

do
gu

atas Putusan Pengadilan Niaga Surabaya Nomor 19/Pdt.Sus-G.Lain-


Lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Nomor 6/Pdt.Sus-
PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. ;
In
A

- Bahwa atas tanggapan surat dari Direktur Pembinaan Pengusahaan


Batubara Ditjen Minerba tersebut yang mengaku belum pernah menerima
ah

lik

pemberitahuan resmi dari Pengadilan Niaga Surabaya, maka Saksi berkirim


surat kepada Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
m

ub

Surabaya melalui Surat Nomor 003/PK-PTKS/I/2021 tertanggal 26 Januari


2021 perihal klarifikasi dan permohonan permintaan bukti pengiriman
ka

dokumen pemberitahuan Putusan Nomor 19/Pdt.Sus-Gugatan Lain-


ep

lain/2020/PN.Niaga.Sby. jo Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


ah

tanggal 22 Desember 2020 ;


R

- Bahwa benar, selanjutnya melalui petugas Juru Sita Pengadilan Niaga


es
M

Surabaya yang bernama Sdr. Feri, Saksi ditunjukan Surat Nomor:


ng

W14.U1/20030/HK.03/12/2020 tertanggal 22 Desember 2020, perihal


on

Pemberitahuan dan Penyerahan Salinan Putusan Perkara Perdata Khusus


gu

Hal 33 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gugatan Lain-Lain Nomor 19/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain/2020/PN.Niaga.Sby.

si
jo Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby., yang ditujukan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Cq. Direktur Jenderal

ne
ng
Mineral dan Batubara Cq. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Jalan
Prof. Soepomo, S.H. Nomor 10 Jakarta 12870 ;

do
gu
- Benar bahwa, menurut keterangan Sdr. Feri, Juru Sita Pengadilan bahwa
terhadap Surat Pemberitahuan dan Penyerahan Putusan Perkara Gugatan
Lain-Lain tersebut telah dikirimkan berdasarkan bukti Tanda Terima Kiriman

In
A
Dokumen dan Paket Pos Indonesia dengan Nomor Resi: 17736196570
tanggal 22 Desember 2020, Pukul 18:13:15 ;
ah

lik
- Bahwa benar, menurut keterangan Sdr. Feri, Juru Sita Pengadilan bahwa
Surat Pemberitahuan dan Penyerahan Putusan tersebut dikembalikan
am

ub
dengan alasan karena ditolak oleh Penerima dimana Saksi telah ditunjukan
berupa 1 (satu) set dokumen yang bertuliskan catatan tangan: DITOLAK
KIRIM MELALUI EMAIL ;
ep
k

- Bahwa benar, selanjutnya Saksi mengecek bukti pengiriman Nomor Resi:


ah

17736196570 tersebut melalui aplikasi online tracking POS INDONESIA


R

si
dengan alamat website: posindonesia.co.id/id/tracking, sehingga dapat
diketahui bahwa Pemberitahuan dan Penyerahan Putusan Perkara Gu gatan

ne
ng

Lain-Lain Nomor Nomor 19/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain/2020/PN.Niaga.Sby.


jo Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby., tersebut telah dikirim pada

do
gu

tanggal 22 Desember 2020 pukul 18:13:15 dan telah diterima oleh Dirjen
Minerba pada tanggal 29 Desember 2020 pukul 13:31:15, dengan
keterangan: Gagal Antar, Ditolak Penerima ;
In
A

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa Saksi tidak mengetahui prosedur dan


mekanisme penerimaan Surat di instansi Direktorat Jenderal Minerba dan
ah

lik

Kementerian ESDM.
- Terhadap keterangan saksi tersebut para pihak akan menanggapi dalam
m

ub

kesimpulan masing-masing.
2. Saksi IDIL AKBAR, dibawah sumpah menerangkan pada pokoknya sebagai
ka

berikut:
ep

- Bahwa Saksi adalah karyawan yang melakukan pengurusan dan monitoring


ah

kegiatan pengangkutan dan penjualan batubara di PT. Kedap Sayaaq ;


R

- Bahwa benar, Saksi mengetahui akun MOMS dari PT Kedap Sayaaq di


es
M

blokir sehingga tidak bisa melakukan penjualan batubara;


ng

on
gu

Hal 34 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa benar, terdapat kurang lebih 17.000 metrik ton diatas 3 Tongkang

si
yang tidak bisa dijual yang kondisinya mengalami penyusutan karena
batubaranya panas ;

ne
ng
- Bahwa benar, proses kegiatan pengangkutan dan penjualan batubara
melalui akun MOMS dimulai dari adanya perjanjian jual beli batubara antara

do
gu Penjual dan Pembeli dengan jumlah ton yang telah disepakati, dengan
terlebih dahulu melakukan pembayaran Royalti melalui aplikasi e-PNBP yang
nantinya akan di-input ke aplikasi MOMS ;

In
A
- Benar, setahu Saksi bahwa Royalti yang telah dibayarkan kurang lebih
sebesar Rp. 560 juta untuk 50.000 metrik ton yang dibayarkan pada tanggal
ah

lik
1 Oktober 2020 ;
- Bahwa benar, dalam proses pengangkutan batubara dalam perkara ini,
am

ub
sekitar tanggal 9 Oktober 2020 Saksi meng-akses akun MOMS PT. Kedap
Sayaaq, akan tetapi tidak bisa dibuka ;
- Bahwa benar, dalam hal ini Saksi tidak sempat memasukan input data
ep
k

produksi dan penjualan ke akun MOMS karena tidak bisa diakses ;


ah

- Bahwa benar, Saksi baru mengetahui akun MOMS tidak dapat diakses
R

si
karena akun diblokir setelah diberitahu adanya surat penghentian
pertambangan oleh Minerba pada tanggal 12 Oktober 2020 ;

ne
ng

- Bahwa benar, didalam akun MOMS PT. Kedap Sayaaq, data yang harus di-
input meliputi bukti pembayaran Royalti, Draft Survey dari Surveyor

do
gu

Independen (SI), nama Pembeli, kategori Eksport atau Domestik, berapa


kuantiti batubaranya dan harga jual. Setelah seluruh data-data tersebut
dikirimkan, maka muncul LHV (Laporan Hasil Verifikasi) ;
In
A

- Bahwa benar, selama ini tujuan penjualan batubara di PT. Kedap Sayaaq
kebanyakan untuk pasar luar negeri seperti ekspor ke China ;
ah

lik

- Terhadap keterangan saksi tersebut para pihak akan menanggapi dalam


kesimpulan masing-masing.
m

ub

Menimbang, bahwa selain mengajukan saksi, pihak Terlawan juga


menghadirkan 2 (dua) orang ahli yang telah memberikan pendapatnya dibawah
ka

sumpah pada pokoknya sebagai berikut:


ep

1. Dr. AHMAD REDI, S.H., M.H., dibawah sumpah telah memberikan pendapat
ah

pada pokoknya sebagai berikut :


R

- Bahwa Ahli bekerja sebagai Kepala Program Studi Sarjana Hukum/Dosen


es
M

Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara Jakarta ;


ng

on
gu

Hal 35 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berkaitan dengan kewenangan penghentian kegiatan usaha

si
pertambangan batubara, telah diatur di UU No. 4 Tahun 2009 sebagaimana
telah diubah menjadi UU No. 3 Tahun 2020 tentang Minerba ;

ne
ng
- Dijelaskan bahwa kegiatan usaha pertambangan dimulai dari hulu sampai
hilir yang meliputi: mulai dari survei pendahuluan, studi kel ayakan ,

do
gu eksplorasi, produksi, pengangkut, sampai dengan penjualan, dimana
kegiatan pertambangan tersebut bisa dihentikan, dalam hal ini termasuk
pertambangan batubara ;

In
A
- Menurut UU UU No. 4 Tahun 2009 yang berwenang menghentikan kegiatan
itu adalah Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota, sesuai kewenangannya ;
ah

lik
- Kemudian diubah UU No.3 Tahun 2020, maka penghentian sementara itu
hanya bisa dilakukan oleh Menteri, Menteri ESDM, jadi Menteri ESDM bisa
am

ub
menghentikan kegiatan usaha pertambangan ditiap tahapan tadi, dengan 3
(tiga) alasan, yaitu:
1) adanya keadaan Kahar, misalnya kegiatan tiba-tiba ada bencana, ada
ep
k

tiba-tiba tanah longsor, kebakaran dan lain -lainnya;


ah

2) adanya keadaan yang menghalangi sehingga menimbulkan


R

si
penghentian sebagian atau seluruh kegiatan Usaha Pertambangan;
dan/atau

ne
ng

3) keadaan lingkungan, itu bisa dihentikan, jadi ketika mungkin melihat


misalnya ada pencemaran, kerusakan lingkungan ;

do
gu

Bahwa penghentian sementara telah diatur di UU No. 3 Tahun 2020, diman a


yang pertama pejabat yang menghentikan itu Menteri ESDM, kemudian yang
kedua adalah ketiga alasan mengapa kegiatan tambang itu bisa dihentikan ;
In
A

- Bahwa Pejabat yang berwenang melakukan penghentian kegiatan


pertambangan menurut UU No. 3 Tahun 2020 adalah Menteri, misalnya
ah

lik

Dirjen apalagi sampai ke bawah Direktur atau sampai ke Kasubid itu tidak
ada dan kalau kemudian tidak ada delegasi maka tidak bisa dimaknai lain,
m

ub

karena di UU No.30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan diatur


terkait atribusi, delegasi dan mandat. Jadi boleh didelegasikan ke Dirjen,
ka

akan tetapi menurut ketentuan UU No. 30 Tahun 2014 pendelegasian


ep

melalui PP (Peraturan Pemerintah) jadi di UU itu sudah diatur Menteri -lah


ah

satu-satunya yang bisa menghentikan sementera atau kewenangan Men teri


R

bisa didelegasikan ke Dirjen atau pejabat dibawahnya sepanjan g ada PP


es
M

(Peraturan Pemerintah) atau Kepres ;


ng

- Bahwa PP yang mengatur pelaksanaan UU Minerba yaitu PP Nomor 23


on

Tahun 2010 sebagaimana sudah diubah melalui PP No. 8 Tahun 2018, disitu
gu

Hal 36 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak ada pendelegasian kewenangan kepada pejabat dibawah Menteri. Jadi

si
secara hukum satu-satunya pejabat yang bisa menghentikan kegiatan usaha
pertambangan itu hanya Menteri ESDM berdasarkan kewenangan atribusi

ne
ng
yang diberikan oleh UU dan tidak didelegasikan ke pejabat lain maka tidak
ada pejabat selain Menteri yang bisa mengh entikan kegiatan pertambangan;

do
gu
- Bahwa berkaitan dengan Surat Penghentian Kegiatan Pertambangan yang
ditandatangani oleh Pejabat yang bukan Menteri, apabila dihubungkan
dengan Hukum Administrasi Negara sebagaimana diatur dalam UU No. 30

In
A
tahun 2014, maka suatu putusan pejabat dianggap sah apabila memen u hi 3
(tiga) syarat, yaitu: 1) dibuat oleh pejabat yang berwenang; 2) sesuai dengan
ah

lik
prosedur, dan 3) substansi putusan sesuai isi dari undang-undang ;
- Dalam perkara ini, surat penghentian kegiatan pertambangan tersebut tidak
am

ub
mempunyai syarat yang pertama, karena Pejabat tersebut tidak mempunyai
kewenangan. Apabila benar Pejabat tersebut dapat menghentikan kegiatan
pertambangan, maka delegasi tersebut harus berdasarkan Peraturan
ep
k

Pemerintah sebagaimana diatur dalam UU No. 30 Tahun 2014, sedangkan


ah

sebaliknya putusan Pejabat tersebut tidak berdasarkan kewenangan yang


R

si
diberikan oleh Peraturan Pemerintah atau Perpres, maka putusan tersebut
cacat formil ;

ne
ng

- Bahwa benar peraturan terkait pendelegasian kewenangan untuk


menghentikan kegiatan pertambangan dari Menteri ke Dirjen atau pejabat-

do
gu

pejabat lain dibawahnya, maka menurut peraturan pelaksanaan UU Minerba


antara lain PP No. 23 Tahun 2010 yang diubah dengan PP No. 24 Tahun
2012 yang diubah dengan PP No. 1 Tahun 2017 dan PP No. 8 Tahun 2019,
In
A

tidak satupun kewenangan mendelegasikan penghentian sementara


dilakukan oleh pejabat dibawah Menteri, dalam hal ini tidak ada satupun
ah

lik

delegasi kepada Dirjen untuk menghentikan sementara kegiatan usaha


pertambangan mineral dan batubara ;
m

ub

- Berkaitan dengan pencabutan izin usaha pertambangan diatur di UU No. 4


Tahun 2009 sebagai mana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2020
ka

tentang Minerba, mengatur mengenai alasan berakhirnya izin karena 3 (tiga)


ep

kondisi, yaitu: 1) IUP dikembalikan, 2) IUP berakhir masa waktunya, dan 3)


ah

IUP dicabut oleh pemberi izin ;


R

Bahwa pengertian atas ketiga kondisi berakhirnya izin, maka kegiatan


es
M

dihentikan dulu, misalnya IUP dihentikan maka terlebih dulu pengangkutan


ng

batubara dihentikan dulu, tapi izinnya tetap ada karena izin itu tidak bisa
on

dilakukan pencabutan kecuali karena 3(tiga) alasan sebagaimana diatu r UU


gu

Hal 37 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. 4 Tahun 2009, yaitu: 1) apabila pemegang IUP itu tidak menjalankan

si
kewajibannya, 2) pemegang IUP melakukan tindak pidana, dan 3) pemegang
IUP dinyatakan pailit;

ne
ng
Apabila Menteri dalam hal ini tidak mencabut IUP, maka suka tidak suka,
atau mau tidak mau izin usaha pertambangan tetap eksis ;

do
gu
- Bahwa benar, terdapat perbedaan dasar hukum antara penghentian kegiatan
pertambangan dengan pencabutan IUP ;
Bahwa benar, terkait pencabutan IUP diatur Pasal 119 UU Minerba, yang

In
A
menyatakan Menteri DAPAT mencabut IUP apabila: 1) pemegang IUP tidak
menjalankan, 2) pemegang IUP melakukan tindak pidana, dan 3) [emegang
ah

lik
IUP dinyatakan pailit ;
Sedangkan penghentian sementara diatur Pasal 115 UU Minerba yang
am

ub
berkaitan dengan penghentian sementara, jadi kalau kemudian ada
keputusan penghentian kegiatan pertambangan yang mengaitkan dengan
ketentuan Pasal 119 UU Minerba tentang pencabutan IUP, maka putusan
ep
k

pejabat tersebut tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan ;


ah

- Benar bahwa pengertian antara penghentian sementara dengan suspensi


R

si
memiliki pengertian yang sama;
Bahwa dalam UU Minerba mengatur mengenai penghentian sementara,

ne
ng

sedangkan penghentian sementara dalam PP No. 23 Tahun 2010 disebut


dengan suspensi, artinya pengertian penghentian sementara dengan

do
gu

pengertian suspensi memiliki pengertian yang sama. Pengertian suspensi


dalam Bahasa Inggris adalah suspense atau distop atau ditahan dulu atau
dihentikan;
In
A

Dengan demikian pengertian antara penghentian kegiatan pertambangan


dengan suspensi, keduanya memiliki pengertian yang sama, dimana didalam
ah

lik

UU Minerba mengatur penghentian kegiatan pertambangan, sedangkan


didalam PP No. 23 Tahun 2010 mengatur suspensi ;
m

ub

- Bahwa benar, pencabutan IUP dengan alasan pemegang IUP dinyatakan


pailit hanya diatur dalam Pasal 119 UU Minerba saja, dalam hal ini di dalam
ka

peraturan pelaksanaannya yaitu PP No. 23 Tahun 2010 tidak mengatur


ep

mengenai kepailitan karena pembentuk undang-undang minerba paham


ah

bahwa rezim kepailitan memiliki undang-undang sendiri yang bersifat lex


R

spesialis ;
es
M

- Bahwa benar, didalam ketentuan Pasal 119 UU Minerba disebutkan Men teri
ng

“DAPAT” mencabut IUP dengan alasan pemegang IUP dinyatakan Pailit,


on

maka frasa “DAPAT” harus dihubungkan dengan UU No. 12 Tahun 2011


gu

Hal 38 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dimana kata “dapat”

si
menunjukan sifat diskresioner dari suatu kewenangan yang diberikan
kepada Menteri, artinya pejabat tersebut bisa memilih iya dan atau bisa tidak

ne
ng
mencabut IUP ;
Berbeda apabila dengan kata “wajib”, maka timbul kewajiban untuk

do
gu melaksanakan kewenangannya ;
- Bahwa benar, apabila Menteri menggunakan kewenangannya atau
diskresinya, maka harus dipertimbangkan 3 (tiga) hal, yaitu: 1) adanya

In
A
keseimbangan dalam konteks ini, dalam jenis konteks pertambangan antara
pemegang IUP dengan subjek lain, jadi menteri dapat mencabut IUP nya
ah

lik
karena pailit tapi harus memastikan ada keseimbangan hak dan kewajiban
antara pemegang IUP dengan Subjek lainnya, karena pasti pemegang IUP
am

ub
itu punya hubungan hukum keperdataan dengan berbagai pihak, maka
keseimbangan itu harus dipastikan oleh Menteri sebelum mencabut; 2)
adanya keseimbangan antara pemegang IUP dengan pemerintah, apakah
ep
k

pemegang IUP ini sudah membayar royaltI, sudah bayar iuran tetap, artinya
ah

harus dipastikan keseimbangan antara pemegang IUP dengan Pemerintah;


R

si
3) adanya keseimbangan antara pemegang IUP dengan masyarakat karena
kaitan dengan bahwa ketika pemegang IUP ini dinyatakan pailit akan

ne
ng

berpengaruh kepada banyak pihak, misalkan karyawan yang harus di PHK ,


ada warung-warung di pinggir jalan harus ditutup, ada jasa-jasa rental mobil,

do
gu

rental alat harus ditutup maka harus kemudian bermasalah gara-gara itu,
maka dalam konteks hukum Menteri itu harus bijaksana ketika akan
mencabut IUP dia harus bisa menghitung biaya (cost) sosial ketika IUP itu
In
A

harus dicabut;
- Bahwa benar apabila ketika IUP dicabut karena pailit maka ada hak-hak
ah

lik

hukum, hak ekonomi pihak lain akan hilang dan dirugikan, karena dalam
konteks negara demokrasi dan proses administrasi negara, keseimbangan
m

ub

itu menjadi satu prinsip sebagai Negara ;


- Bahwa benar, pembinaan dan pengawasan itu diatur dalam Peraturan
ka

Pemerintah No. 55 Tahun 2010 khusus mengatur mengenai pembinaan dan


ep

pengawasan, Menteri itu membina 2 (dua) hal, yaitu: 1) membina pejabat


ah

yang ada dibawahnya, misalnya Gubernur, Bupati dan Walikota, termasuk


R

juga mengawasi; dan 2) membina dan mengawasi pemegang IUP; Artinya


es
M

Menteri membina secara vertikal unsur-unsur dibawahnya terkait


ng

kewenangan pertambangan tapi juga membina pemegang IUP;


on
gu

Hal 39 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa benar, dalam hal pembinaan dan pengawasan misalnya memberikan

si
sanksi dan lain-lain, sama dalam hal hukum, dalam konteks pengawasan
pun demikian ada sanksi dan lain -lain. Artinya Menteri satu-satunya pejabat

ne
ng
yang diberikan kewenangan untuk melakukan pengawasan dan pembinaan,
bukan pejabat lainnya dibawahnya, bukan Dirjen apalagi Direktur ;

do
gu Dengan demikian yang bisa membina dan mengawasi adalah Menteri, maka
seluruh surat untuk memberikan sanksi atau surat menghentikan kegiatan
pertambangan, legal dokumennya harus Menteri, dalam hal ini apabila

In
A
pemegang IUP itu bermasalah silahkan dilakukan penghentian, tapi legal
dokumennya harus Menteri ;
ah

lik
- Benar bahwa persyaratan permohonan izin usaha pertambangan (IUP) harus
memenuhi 4 (empat) syarat, antara lain: 1) persyaratan administratif, 2)
am

ub
persyaratan teknis, 3) persyaratan lingkungan, dan 4) persyaratan finansial.
Apabila keempat syarat tersebut terpenuhi, maka Menteri bisa memberikan
IUP;
ep
k

Sedangkan alasan Menteri dapat mencabut IUP, diatur Pasal 119 UU


ah

Minerba, ada 3 (tiga) alasan, yaitu: a) pemegang IUP tidak memenuhi


R

si
kewajiban yang ditetapkan dalam IUP serta peraturan perundang- undangan,
b) pemegang IUP melakukan tindak pidana; atau c) pemegang IUP

ne
ng

dinyatakan pailit ;
Dengan demikian, antara persyaratan permohonan IUP dengan mencabut

do
gu

IUP harus dimaknai berbeda, yang masing-masing memiliki penafsiran dan


konteks yang berbeda karena apabila pencabutan IUP dikarenakan alasan
finansial, maka tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 119 UU Minerba
In
A

dimana alasan dicabutnya IUP karena tidak memenuhi kewajiban,


melakukan tindak pidana dan dinyatakan pailit. Lagipula dalam konteks
ah

lik

kepailitan, pemegang IUP dibawah pengurusan Kurator yang diawasi oleh


Hakim Pengawas ;
m

ub

- Bahwa benar, telah diatur mengenai persyaratan finansial sebagaimana


diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 43 tahun 2015 yang
ka

dilatabelakangi adanya banyak usaha pertambangan teknisnya tidak baik


ep

lingkungan, tidak baik finansial, sehingga Menteri melakukan pengawasan


ah

dan memberikan sertifikat CnC (Clear and Clean), akan tetapi apabila
R

dihubungkan dalam konteks Pasal 119 UU Minerba adalah tidak tepat


es
M

karena dalam pertimbangan dari Permen No. 43 Tahun 2015 tidak merujuk
ng

kepada ketentuan Pasal 119 UU Minerba, akan tetapi isi dari permen
on
gu

Hal 40 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut merujuk kepada peraturan terkait pembinaan dan pengawasan

si
pertambangan, bukan merujuk ketentu an Pasal 119 UU Minerba;
- Bahwa benar, Permen No. 43 Tahun 2015 lahir karena adanya UU No. 23

ne
ng
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana dalam Pasal 404 dan
407 UU No. 23 Tahun 2014 diatur ketentuan bahwa dulu Pemerintahan

do
gu Kabupaten/Kota dan Provinsi diberi kewenangan memberikan perizinan
dicabut/dialihkan ke Menteri, maka diatur proses transisi dari Walikota ke
Gubernur bisa baik, maka Menteri ESDM berinisiatif mengeluarkan Permen

In
A
No. 43 Tahun 2015 untuk melakukan pengawasan, oleh karena itu Menteri
memberikan evaluasi melalui penerbitan sertifikat Clear and Clean (CnC),
ah

lik
sehingga dalam hal ini tidak memiliki korelasi dengan masalah kepailitan ;
Dengan demikian, apabila memperhatikan ketentuan Permen No. 43 Tahun
am

ub
2015, salah satunya mengatur antara lain: mengenai masalah finansial
pemegang IUP, apakah dia mempunyai NPWP, bagaimana kewajiban royaltI
pemegang IUP dan lain-lain, oleh karena itu tidak memiliki hubungan dalam
ep
k

konteks kepailitan ;
ah

- Bahwa benar, berdasarkan ketentuan UU No. 4 Tahun 2009, UU N o. 3


R

si
Tahun 2020, UU No. 23 Tahun 2014, PP No. 23 Tahun 2010, dan Permen
ESDM No. 43 Tahun 2015, sangat dimungkinkan Menteri melakukan

ne
ng

evaluasi terhadap kepailitan pemegang IUP, akan tetapi harus dilakukan


Menteri, atau dengan kata lain kata kuncinya adalah Menteri tidak boleh

do
gu

kemudian didelegasikan kepada pejabat dibawahnya karena Menteri


mempunyai kewenangan apapun dari A sampai Z ;
Dengan demikian terkait penghentian kegiatan pertambangan, Menteri
In
A

mempunyai kewenangan itu, dengan syarat tidak bisa didelegasikan, karen a


telah disampaikan diawal pertanyaan yang punya kewenangan itu adalah
ah

lik

menteri bukan pejabat yang lain ;


- Bahwa benar, terkait usaha pertambangan merupakan harta dari pemegang
m

ub

IUP, Ahli menyatakan bahwa dalam konteks usaha pertambangan dan


hukum pertambangan itu ada dikenal dengan mining rights, economic rights,
ka

dan kemudian mineral rights ;


ep

Benar bahwa, biasa yang kami belajar hukum pertambangan, yang dimaksud
ah

dengan mining rights dan mineral rights itu negara sebagai hak menguasai
R

mineral, dan bahwa itu pemerintah dengan pemerintah daerah sebagai


es
M

pemegang hak ;
ng

Benar bahwa economic rights itu adalah perusahaan, jadi jelas kewenangan
on

salah satu dalam konteks pertambangan adalah economic rights itu ada di
gu

Hal 41 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
IUP, karena IUP itu ada hak ekonomi yang didapatkan perusahan tambang.

si
Jadi ketika dinyatakan sebagai economic rights maka IUP itu adalah harta
dalam arti economic rights. Tapi dalam konteks menguasai negara dalam

ne
ng
konteks mining rights adalah Pemerintah,;
- Bahwa benar, adanya economic rights dibuktikan di ketentuan Pasal 93 UU

do
gu Minerba dimana IUP itu bisa dijual-belikan atau dipindah-tangankan, jadi
Pasal 93 UU No. 3 Tahun 2020 mengatur bahwa IUP tidak bisa dipindah
tangankan ayat (1) dan ayat (2) IUP bisa dipindah tangankan, jual beli segala

In
A
macam bisa, sepanjang 2 hal, dapat izin dari Menteri dan memenuhi syarat
teknis lingkungan dan finansial ;
ah

lik
- Bahwa benar, IUP dapat dipindah-tangankan ini sebagai subjek hu kum, jadi
bisa dipindah tangankan melalui skema jual beli melalui aksi korporasi, tid ak
am

ub
hanya sahamnya saja sebagaimana didalam UU No. 4 Tahun 2009 hanya
saham yang bisa dipindah tangankan, tapi UU No. No. 3 tahun 2020 bisa
IUP dijual belikan, kayak di BPKB , seperti HM, seperti AJB silahkan, tapi
ep
k

IUP tetap dalam konteks penguasaan negara kalau memang mau dicabut
ah

silahkan sama dengan hak agunan usaha mau dicabut ;


R

si
Dengan demikian, harta dalam konteks economic rights, maka IUP adalah
harta, dalam hal ini pemegang IUP dapat menjual IUPnya, karena UU

ne
ng

membolehkan berdasarkan ketentuan Pasal 93 UU 3 Tahun 2020 dimana


IUP bisa dipindah tangankan ;

do
gu

- Benar telah disampaikan bahwa mining rights itu ada di Negara sedangkan
mineral rights itu ada di pemerintah sebagai implementasi Pasal 33 UUD,
oleh karena itu batasan dimana komoditas batubara menjadi economic rights
In
A

ataupun mining rights terhadap batubara yang sudah digali menjadi harta
atau yang belum digali menjadi haknya siapa, maka Ahli menerangkan
ah

lik

bahwa dalam konteks hukum pertambangan, Ahli mencontohkan ketika PT.


FREEPORT menjual sahamnya pada Pemerintah dimana cadangan di
m

ub

kuotanya divaluasi jadi belum jelas berapa cadangan didalam tanah itu
sudah dihitung sebagai asset kemudian muncul harga 300 juta USD diman a
ka

Pemerintah Indonesia melakukan investasi dengan membeli saham PT.


ep

Freeport dengan Rp. 5,6 triliun ;


ah

Bahwa harga saham tersebut divaluasi dan dihitung oleh PT. FREEPORT
R

tidak hanya benda yang bergerak diatasnya, mesin -mesin, infrastruktur saja,
es
M

tapi termasuk cadangan yang dibawah tanah yang potensinya itu belu m jadi
ng

apa-apa atau dengan kata lain masih berupa tanah ;


on
gu

Hal 42 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam konteks economic rights dalam praktek di dunia pertambangan bahwa

si
cadangan saja yang nantinya berupa emas, perak dan tembaga itu dihitung
oleh PT. FREEPORT sebagai asset mereka sehingga muncul harga saham

ne
ng
investasi untuk dibeli Pemerintah ;
- Bahwa benar, Pasal 33 UUD yang menyatakan bumi, air, tanah sumber alam

do
gu yang terkandung didalam dikuasai negara, telah ditafsirkan oleh Mah kamah
Konstitusi dengan banyak putusannya, jadi kebijakan, pengaturan kemu dian
pengolahan, pengurusan, pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh

In
A
Negara. Bagaimana Negara membuat kebijakan agar kemudian sumber
daya alam tetap dikuasai dan diatur, maka melalui UU No. 3 Tahun 2020
ah

lik
tentang Minerba, Pemerintah melakukan pengaturan. Selanjutnya tidak ada
larangan untuk menghitung cadangan karena pada kenyataannya tetap
am

ub
dikuasai negara, buktinya PT. FREEPORT tetap bayar royaltI dan iuran
produksi kepada Negara ;
- Bahwa benar, sebagaimana ketentuan Pasal 161 huruf A dan huruf B UU
ep
k

No. 3 Tahun 2020 tentang Minerba yang menyatakan pemindah -tangankan


ah

IUP tanpa izin Menteri dipidana, oleh karena itu pemindahtanganan IUP
R

si
harus melalui Menteri ;
Jadi IUP bisa dipindah-tangankan pada orang lain, misalnya kan IUP PT. A

ne
ng

kemudian menjadi IUP PT. B tidak izin Menteri adalah pidana, tapi kalau
kemudian IUP itu punya A tapi kemudian dikelola oleh komunitas jenis pailit

do
gu

misalnya, perintah Pengadilan maka Kurator yang memutus itu izin tetap
atas nama Debitur didalam pemindahtangan IUP tetap atas nama Debitur
misal IUP PT. ABC kecuali IUP itu di Pengadilan dijadikan IUP PT. CDE itu
In
A

nggak boleh tapi kalau tetap IUP PT. ABC diolah oleh siapa saja monggo,
masuk dalam konteks kepailitan misalnya diurus oleh Kurator sah -sah saja
ah

lik

IUP tetap atas nama Debitur tidak ada proses pemindahtanganan tetap atas
nama Debitur, tapi ketika Kurator nanti mau memindah -tangankan IUP, maka
m

ub

Kurator harus izin Menteri agar dikemudian hari ada kesinambungan


ekonomi itu bisa berlanjut, ada kemanfaatan oleh rakyat maka mohon izin
ka

agar IUP ini dapat dipindah-tangankan adalah hak Kurator;


ep

Namun apabila Kurator tiba-tiba dari PT. ABC dipindah -tangankan kepada
ah

PT GXYZ maka itu pidana, dengan demikian ketika kemudian PT. ABC ini
R

misalnya diurus oleh Kurator tidak melakukan pemindah -tanganan bukan


es
M

tindak pidana ;
ng

- Bahwa benar Kepailitan dilaksanakan oleh Kurator, tapi tidak boleh


on

mengalihkan IUP tanpa izin Menteri, selanjutnya seperti diketahui bahwa


gu

Hal 43 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kurator memberikan izin kepada pihak lain melakukan pertambangan dan

si
tidak mempunyai izin apapun dibidang pertamban gan, meskipun demikian
Kurator tidak melanggar ketentuan Pasal 161 huruf A UU Minerba mengingat

ne
ng
Kurator sebagai pengampu pemegang IUP oleh karenanya Kurator
melakukan hak dan kewajibannya sebagai pemegang IUP karena sebagai

do
gu pengurus ;
Dalam kepengurusan Kurator dalam konteksnya kepailitan dalam hukum
perdata dibawah pengampuan, dalam hal ini Kurator untuk melakukan

In
A
kewajiban-kewajiban melakukan hak-hak pemegang IUP, mau jual ... sah
dia atas nama perusahaan diperintah oleh Pengadilan berdasar penetapan
ah

lik
dia bersama hukum perdata sejak penetapan sah -sah saja karena Kurator
bertindak untuk perusahaan pemegang IUP ;
am

ub
Dengan demikian apabila tindakan Kurator kemudian dikaitkan ke Pasal 161
UU Minerba tidak memiliki kaitannya karena Kurator tetap berpihak bertindak
atas nama pemegang IUP ;
ep
k

- Bahwa benar perumusan ketentuan Pasal 4 ayat (1) UU No. 3 Tahun 2020
ah

berbunyi “mineral dan batubara adalah sebagai sumber daya alam tetap
R

si
merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh negara .....” berkaitan
dengan kuasaan negara, yaitu berkaitan dengan mineral rights dan mining

ne
ng

rights, jadi Pasal 4 itu bicara mengenai mining rights, Pasal 5,6,7 itu mineral
rights, Pasal 5 itu Pemerintah Pusat, Pasal 6 itu Pemerintah Propinsi, Pasal

do
gu

7 itu tentang Pemerintah Kabupaten Kota, jadi kelasnya mining rights dan
mineral rights ;
Selanjutnya economic rights tetap pemegang IUP, economic rights hak
In
A

ekonomi mau diapa-apain IUPnya, pemegangnya memiliki kewenangan


mengekonomisasi, mengkapitalisasi IUP nya untuk kepentingan ekonomi
ah

lik

saja;
- Bahwa benar, terlalu jauh mengaitkan ketentuan Pasal 33 UUD 45 dengan
m

ub

konteks perusahaan pailit tetap dilanjutkan oleh Kurator dimaknai sebagai itu
kesejahteraan rakyat, karena Kurator itu bertindak tetap atas nama
ka

perusahaan (atas nama) ya .... (Kurator tidak ada didalam SK IUP nya),
ep

artinya IUP tetap atas namanya perusahaankan pemegang IUP ;


ah

- Bahwa benar, berkaitan dengan Pasal 33 UUD, telah ditafsirkan oleh


R

Mahkamah Konstitusi bahwa mining rights, mineral rights dan economic


es
M

rights, dimana masing-masing baik Menteri maupun pemegang IUP memiliki


ng

hak, misalkan PT. FREEPORT itu mau menggali ke dasar bumi pun silahkan
on

karena economic rights selama pemegang IUP berpegang ke UUD;


gu

Hal 44 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketika kemudian perusahaan pemegang IUP dinyatakan pailit dalam konteks

si
hukum perdata dan hukum pertambangan sah -sah saja dampak hu ku mnya,
misalkan ketentuan Pasal 92, Pasal 93 UU Minerba mengatur bahwa IUP itu

ne
ng
adalah kapitalisasi sebagaimana didalam ketentuan UU Minerba ;
Bahwa dalam kasus kepailitan, kepentingan pemegang IUP beralih pihaknya

do
gu adalah Kurator karena itu perintah UU, sehingga tidak ada kemudian harus
izin ke Menteri karena Kurator itu bertindak untuk dan atas nama perusahaan
yang dipailitkan berdasarkan perintah UU dimana melalui Pengadilan

In
A
melanjutkan usaha pemegang IUP, jadi tidak ada kemudian harus izin -izin
Menteri ;
ah

lik
Kemudian berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan, Menteri tidak
harus turun ke lapangan, melainkan melalui suratnya saja. Walaupun
am

ub
Presiden mengeluarkan Kepres atau Menteri mengeluarkan Kepmen dimana
perkara masih dibawahnya itu ada Direktur yang kemudian perkara
dibawahnya itu ada Inspektur Utama adalah masalah teknis, tapi dasar
ep
k

hukumnya harus ada surat ;


ah

- Bahwa berkaitan dengan ketentuan Pasal 92 UU No. 4 Tahun 2009 yang


R

si
mana telah diubah ke UU No. 3 Tahun 2020 tentang Minerba, mengatur
mengenai hak kepemilikan perusahaan pemegang IUP terjadi ketika sudah

ne
ng

membayar iuran produksi, artinya pemegang IUP memiliki hak kepemilikan


terhadap batubara atau mineral dalam konteks economic rights ;

do
gu

Bahwa dalam konteks economic rights apabila diperluas maka pemegang


IUP memiliki hak melakukan eksplorasi, hak melakukan produ ksi, hak u n tuk
menunjuk perusahaan jasa pertambangan, sepanjang membayar iuran
In
A

produksi sebagaimana ketentuan Pasal 92 UU Minerba karena kegiatan


usaha pertambangan tidak hanya pengangkutan dan penjualan saja,
ah

lik

melainkan dari hulu sampai hilir melakukan ekplorasi dan bebas berproduksi;
- Bahwa benar, berkaitan dengan kewenangan melakukan evaluasi diatur
m

ub

dalam Permen No. 43 Tahun 2015 yang berkaitan dengan UU No. 23 Tah u n
2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana telah diatur bahwa setiap
ka

urusan tambang itu akan diatur dan diakan evaluasi dengan 4 (empat)
ep

aspek, yaitu: administratif, teknik, lingkungan dan finansial ;


ah

Atas evaluasi terhadap 4 (empat) aspek tersebut, selanjutnya dalam konteks


R

Permen No. 43 Tahun 2015 maka menjadi dasar nantinya apakah kemudian
es
M

pemegang IUP dapat klaster untuk pengumuman Clear and Clean (CnC)
ng

atau sertifikat CnC atau tidak ;


on
gu

Hal 45 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selanjutnya Menteri berwenang melakukan evaluasi urusan-urusan tambang

si
yang dianggap tidak complaint (keluhan) misalkan masalah finansial, bahkan
atas dasar tersebut Menteri dapat menghentikan sementara, atau mencabut

ne
ng
IUP, dengan syarat melalui surat (dokumen) yang dibuat oleh Menteri, bukan
oleh pejabat dibawahnya ;

do
gu
- Bahwa benar, berkaitan dengan keempat evaluasi terhadap pemegang IUP,
yaitu: administratif, teknik, lingkungan dan finansial tersebut, ternyata
pemegang IUP tidak memenuhinya, maka sesuai dengan kewenangan yan g

In
A
diberikan oleh UU No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba, Menteri dapat
mencabut IUP. Misalkan alasan mencabut IUP karena pemegang IUP tidak
ah

lik
komplain terhadap finansial, maka berdasarkan ketentuan Pasal 119 huru f a
UU Minerba yang mengatur bahwa pemegang IUP dianggap tidak
am

ub
melakukan kewajiban perundang undangan, maka Menteri dapat men cabu t.
Selain itu, Menteri juga dapat mencabut IUP apabila berdasarkan alasan
pidana dan pailit ;
ep
k

Sedangkan berkaitan dengan penghentian sementara (suspensi), Menteri


ah

berwenang melakukan penghentian kegiatan pertambangan hanya


R

si
berdasarkan 3 (tiga) alasan penghentian kegiatan pertambangan ;
- Bahwa benar, Menteri berwen ang melakukan evaluasi sebagaimana diatur

ne
ng

dalam PP No. 5 Tahun 2010 tentang pembinaan pengawasan ;


- Bahwa benar, terkait mineral atau batubara yang masih di dalam tanah

do
gu

adalah hak pemegang IUP, maka Ahli menerangkan mengenai hak


menguasai negara telah berulangkali diperiksa di Mahkamah Konstitusi
berulang-ulang mengatakan bahwa mining rights dan mineral rights terkait
In
A

sumber daya alam berada dalam penguasaan Negara dan pengawasan


Pemerintah. Sedangkan dalam konteks economic rights, perusahaan
ah

lik

tambang dapat menghitung dibawahnya itu sebagai assetnya atau hartan ya,
contohnya PT. Freeport melakukan valuasi mineral yang masih dibawah
m

ub

tanah dicatat dan dihitung sebagai assetnya mereka sehingga muncul angka
investasi adalah sebagai fakta hukum. Bahkan yang membeli saham itu
ka

Pemerintah ;
ep

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa mineral yang di bawah tanah itu
ah

adalah harta yang dimiliki oleh pemegang IUP ;


R

- Bahwa benar, terkait ketentuan Pasal 33 UUD 1945 berbicara mengenai


es
M

mineral rights dan mining rights, yaitu hak menguasai sumber daya alam
ng

oleh Negara maupun Pemerintah. Selain economic rights yang hak


on
gu

Hal 46 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penguasaannya oleh pemegang IUP, juga diatur dalam Pasal 92 UU Minerba

si
adalah hak milik atau property rights ;
Bahwa batubara yang sudah dibayar adalah hak milik atau property rights

ne
ng
menurut Pasal 92 UU Minerba, dengan demikian berbeda antara property
rights dengan economic rights ;

do
gu Economic rights merupakan hak pemegang IUP untuk mengelola sumber
daya alam dengan cadangan dibawah itu sebagai hartanya ;
Sedangkan property rights adalah hak milik yang muncul ketika pemegang

In
A
IUP telah melakukan pembayaran iuran royalti sehingga batubara tersebut
menjadi hak miliknya pemegang IUP ;
ah

lik
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa dalam konteks economic rights
maka cadangan mineral dan batubara dianggap sebagai economic rights.
am

ub
Sedangkan dalam konteks property rights muncul ketika pemegang IUP telah
membayar iuran royalti sebagaimana diatur dalam Pasal 92 UU Minerba
yang pada pokoknya mengatakan bahwa pemegang IUP yang sudah bayar
ep
k

royalti atau iuran produksi, iuran tetap atau iuran eksplorasi atau iuran tetap
ah

produksi itu memiliki mineral atau property ;


R

si
- Bahwa benar, berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata, menyatakan bahwa
perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain,

ne
ng

mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,


mengganti kerugian tersebut ;

do
gu

- Bahwa benar, berkaitan kewenangan Menteri dapat mencabut IUP


sebagaimana Pasal 119 huruf a, huruf b dan huruf c UU Minerba, maka
ketentuan Pasal 119 huruf a berkaitan dengan pemegang IUP melanggar
In
A

peraturan perundang-undangan, yang dapat dihubungkan dengan UU


Lingkungan, UU Kehutanan. Selan jutnya ketentuan Pasal 119 huruf b
ah

lik

berkaitan dengan pemegang IUP melakukan tindak pidana, yang dapat


dihubungkan dengan KUHP, UU Tipikor dan lain sebagainya. Sedangkan
m

ub

ketentuan Pasal 119 huruf c berkaitan dengan pemegang IUP dinyatakan


pailit, sehingga berkaitan dengan ketentuan UU Kepailitan dan PKPU ;
ka

- Bahwa benar, dalam konteks sumber hukum maka ada 5 (lima), yaitu: 1)
ep

peraturan perundang-undangan, 2) Keputusan atau Penetapan Hakim, 3)


ah

Perjanjian, 4) Kebiasaan dan 5) Doktrin atau pendapat ahli ;


R

Dengan demikian, Putusan Pengadilan adalah sumber hukum yang berdiri


es
M

sendiri dan independen ;


ng

- Bahwa benar, berkaitan dengan frasa “DAPAT” dalam Pasal 119 UU


on

Minerba, adalah dalam konteks yang subjektif Menteri ESDM sebagai


gu

Hal 47 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pejabat yang diberikan kewenangan “DAPAT” mencabut IUP apabila

si
pemegang IUP dinyatakan pailit karena disitu mengatur mengenai
“doelmatigheid” kemanfaatan umum ;

ne
ng
Bahwa didalam melaksanakan kebijakannya, seorang Menteri harus
mempertimbangkan banyak hal, dalam hal ini akibat adanya putusan pailit

do
gu terdapat kepentingan Kreditur yang harus dilindung oleh Negara, karena
apabila tiba-tiba IUP dicabut maka ada ketimpangan hukum dan ketidak-
adilan hukum ;

In
A
Dengan demikian frasa “DAPAT” harus ditimbang-timbang dulu apabila IUP
dicabut akan ada kepentingan ekonomi rakyat terganggu, oleh karena itu
ah

lik
Menteri harus bijaksana, apakah diselesaikan dulu pailitnya dan din yatakan
sudah selesai pengurusan oleh Kurator dan Hakim Pengawas setelah itu
am

ub
silahkan IUP dicabut ;
Bahwa benar, semua hak orang itu dilindungi oleh Negara, oleh karena itu
Menteri sebagai penyelenggara negara harus secara adil dan bijaksana
ep
k

memastikan dalam setiap kebijakannya wajib memperhatikan asas


ah

kemanfaatan yang harus diciptakan ;


R

si
- Bahwa benar, terkait adanya Putusan atau Penetapan Hakim Pengadilan
dalam hal ini Penetapan tentang Going Concern, maka merujuk ketentuan

ne
ng

UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, maka pejabat


wajib menyelenggarakan putu san pengadilan, pengadilan manapun baik

do
gu

pidana, perdata, atau tata usaha negara dan pengadilan niaga, wajib
dilaksanakan ;
Apabila pejabat tersebut melawan putusan pengadilan maka dianggap
In
A

menyalahgunakan wewenang menurut UU No. 30 Tahun 2014 karen a tidak


ada siapapun di Republik ini yang bisa membantah dan menolak putusan
ah

lik

Pengadilan, oleh karena itu setiap penyelenggara negara wajib taat pada
putusan pengadilan termasuk Penetapan going concern ;
m

ub

- Terhadap pendapat ahli tersebut para pihak akan menanggapi dalam


kesimpulan masing-masing.
ka

2. Dr. M. HADI SHUBHAN, S.H., M.H., C.N., di bawah sumpah telah


ep

memberikan pendapat pada pokoknya sebagai berikut:


ah

- Bahwa Ahli bekerja sebagai Dosen Tetap di Fakultas Hukum Universitas


R

Airlangga Surabaya ;
es

- Benar, terkait upaya hukum putusan gugatan lain -lain dalam UU Kepailitan,
M

ng

Ahli menyatakan bahwa sepanjang riset yang dilakukan Ahli, upaya hukum
on

terhadap gugatan lain-lain adalah Kasasi, dan itu juga jadi undang-undang
gu

Hal 48 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepailitan, filosofinya yaitu: sebenarnya didalam Kepailitan, PKPU dan

si
proses-proses setelah itu tidak ada putusan Verstek sebagaimana didalam
HIR, misalnya seorang Debitor yang dimohon pailit tidak datang pun

ne
ng
sebenarnya verstek dan tidak ada perlawanan terhadap putusan pailit dari
Pengadilan Niaga, maka upaya hukumnya harus Kasasi atas putusan dari

do
gu pailit. Sedangkan dalam perkara PKPU tidak ada upaya hukum apapun ;
Dengan demikian mestinya upaya terhadap gugatan lain-lain itu adalah
kasasi ke Mahkamah Agung atau PK ;

In
A
- Bahwa benar, terkait tenggang waktu untuk mengajukan Kasasi adalah 8
(delapan) hari ;
ah

lik
- Bahwa benar, dalam Pasal 3 ayat (1) UU Kepailitan terkait dengan hal -hal
lain yang diatur dalam Undang-undang Kepailitan yang dapat merugikan
am

ub
harta Debitor maka Kurator dapat mengajukan gugatan lain-lain ;
Sedangkan pengertian “LAIN – LAIN” menurut teori namanya Renvoi, tapi
kalau menurut teknis peradilan renvoi itu bantah -bantahan terhadap piutang ;
ep
k

- Benar, prosedur Renvoi dapat terangkan bahwa pada waktu pernyataan


ah

Pailit atau PKPU, Majelis Hakim menunjuk Hakim Pengawas dan Kurator
R

si
atau Pengurus dalam PKPU “memberikan kewenangan kepada dua organ
ini” untuk menjalankan Kepailitan dan PKPU. Selanjutnya, apabila didalam

ne
ng

proses kepailitan/PKPU tersebut ada perselisihan dan tidak bisa didamaikan


oleh Hakim Pengawas maka para pihak yang berkepentingan itu merujuk

do
gu

kembali ke Hakim Pemutus, artinya didalam teorinya bahwa merujuk kembali


ke Hakim Pemutus itu namanya renvoi, mengembalikan kepada Hakim
Pemutus.
In
A

Jadi hal-hal lain itu adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
pemberesan dan pengurusan kepailitan, yang bertujuan agar tidak terjadi
ah

lik

disparitas antara putusan Pengadilan Niaga dengan yang diluar niaga baik di
lingkungan PN maupun diluar lingkungan PN ;
m

ub

- Bahwa sebagai contoh ada harta pailit yang disita oleh Kejaksaan karena
ada dugaan TPPU, itu mestinya upaya hukumnya adalah Praperadilan, akan
ka

tetapi Kurator mengajukan Gugatan Lain -Lain membatalkan sitanya ke


ep

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, dimana hakim yang memutus membatalkan


ah

penetapan sita tersebut, jadi jangan sampai kemudian Pengadilan Niaga


R

Jakarta menetapkan itu harta pailit tapi kemudian peradilan lain menetap itu
es
M

hartanya pihak lain, agar nantinya terjadi singkronisasi putusan ;


ng

on
gu

Hal 49 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa contoh selanjutnya perselisihan mengenai jumlah pajak yang

si
seharusnya diajukan ke Pengadilan Pajak, akan tetapi apabila kepailitan bisa
menggunakan gugatan lain-lain maupun renvoi ;

ne
ng
Yang Ketiga, buruh apalagi di undang-undang cipta kerja bahwa Kepailitan
dan PKPU bisa memutus PHK maka apabila ada perselisihan seharusnya ke

do
gu Pengadilan Niaga bukan ke PHI ;
Selanjutnya terakhir kasus permohonan yang diajukan kepada OJK agar
mengajukan permohonan pailit perusahaan asuransi karena yang

In
A
berwenang mengajukan pailit itu adalah OJK, tapi OJK diam saja. Apabila
diluar rezim kepailitan, disebut Fiktif Positif minta suatu putusan tapi tidak
ah

lik
dikeluarkan, maka bisa diajukan gugatan ke PTUN, akan tetapi ketika
gugatan diajukan ke PTUN, PTUN Jakarta menyatakan “kami tidak
am

ub
berwenang” karena ini sudah masuk ke persoalan rezim hukum kepailitan,
sehingga permohonannya dinyatakan tidak diterima oleh PTUN karena tidak
berwenang ;
ep
k

- Bahwa “hal-hal lain” lingkupnya macam-macam: ada PMH, ada sita, ada
ah

renvoi, ada actio pauliana, hal itu menegaskan bahwa perkara tsb memiliki
R

si
kompetensi pailit;
- Bahwa benar, terhadap perkara PMH melalui gugatan lain -lain yang sudah

ne
ng

diputus, maka upaya hukumnya adalah Kasasi atau PK karena didalam


kepailitan yang diatur Pasal 3 ayat (1) mengatakan bahwa “hal lain -lain”

do
gu

hukum acaranya merujuk kepada Permohonan Pailit dan PKPU ;


Dengan demikian “Hal-Hal Lain” adalah sama dengan hukum acara yang
berlaku pada Permohonan Pailit yang mengatur mengenai pembatasan
In
A

jangka waktu penyelesaiannya dan lain sebagainya ;


Bahwa di kepailitan tidak ada putusan Verstek sehingga tidak ada
ah

lik

Perlawanan (Verzet) atas putusan Verstek, oleh karena itu upaya hukum
atas putusan GLL adalah ke Mahkamah Agung ;
m

ub

- Alasan filosofi bahwa di kepailitan tidak mengenal adanya putusan Verstek


sehingga tidak ada Perlawanan (Verzet) adalah dikarenakan tidak boleh
ka

Pengadilan yang sama mengoreksi Pengadilan yang sama ;


ep

- Terkait ketentuan Penjelasan Pasal 3 ayat (1) UU Kepailitan disebutkan


ah

bahwa “ Hukum Acara yang berlaku dalam mengadili perkara yang termasu k
R

“hal-hal lain” adalah sama dengan Hukum Acara Perdata” maka dapat
es
M

dikaitkan dengan ketentuan Pasal 299 UU Kepailitan, bahwa yang berlaku


ng

adalah hukum HIR, kecuali sudah ditentukan didalam UU Kepailitan, artin ya


on

apabila sudah ditentukan dan diatur hukum acaranya, maka yang berlaku
gu

Hal 50 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah hukum acara di UU Kepailitan. Misalnya replik-duplik, didalam HIR

si
ada, tapi di UU Kepailitan tidak ada, kemudian di HIR ada nebis in idem tapi
di UU Kepailitan tidak ada ;

ne
ng
- Dengan demikian, yang dimaksud dengan berlaku hukum acara perdata
adalah HIR, tapi apabila sudah diatur di dalam UU Kepailitan, maka berlaku

do
gu lex spesialis Kepailitan ;
- Bahwa menurut ketentuan Pasal 299 UU Kepailitan yang berbunyi: “Kecuali
ditentukan lain dalam Undang-Undang ini maka hukum acara yang berlaku

In
A
adalah Hukum Acara Perdata”, artinya: apabila sudah ditentukan berlaku UU
Kepailitan, namun apabila tidak ditentukan maka berlaku hukum acara
ah

lik
perdata;
- Bahwa “Hal-hal Lain” adalah sama dengan hukum acara perdata yang
am

ub
berlaku dalam permohonan kepailitan, dimana berdasarkan riset yang
dilakukan Ahli, diketahui bahwa semua Gugatan Lain -Lain upaya-nya adalah
Kasasi atau PK ;
ep
k

- Bahwa apabila salah satu pihak tidak terkait sama sekali akan tetapi ditarik
ah

masuk ke dalam perkara Gugatan Lain -Lain, maka Ahli memberikan contoh
R

si
kasus dimana Kejaksaan yang tidak memiliki hubungan dengan perkara
kepailitan, ternyata Kejaksaan melakukan sita, tapi sita tersebut dibatalkan

ne
ng

Pengadilan Niaga karena Hal-Hal Lain tsb ;


Demikian juga buruh, pajak dsb. Bahkan apabila diajukan ke pengadilan asal

do
gu

seperti dicontohkan ke PTUN, tapi PTUN menolak karena merupakan


kewenangan Pengadilan Niaga. Meskipun misalnya dibawa ke PTUN, maka
apabila merujuk pada Putusan PTUN Jakarta Nomor 20/2020 pasti akan
In
A

dinyatakan tidak diterima (N/O) agar diselesaikan ke Pengadilan Niaga ;


- Bahwa benar, tujuan going concern adalah memperbesar harta pailit.
ah

lik

Berdasarkan riset Ahli dari Bank Dunia, bahwa recovery rate kepailitan di
Indonesia adalah 25% artinya yang terbayar dari harta pailit hanya sebesar
m

ub

25%. Maka di situlah kepentingan Kurator untuk memperbesar harta pailit.


Sebenarnya itu bukan kepentingan Kurator sendiri (an sich), tetapi untuk
ka

kepentingan Kreditor supaya recovery rate-nya naik, oleh karena itu going
ep

concern harus betul-betul memperhatikan bahwa yang dilakukan itu akan


ah

memberikan nilai tambah harta pailit, bukan mengurangi ;


R

Sebaliknya apabila rugi, Hakim Pengawas pasti akan menghentikan going


es
M

concern, bahkan Para Kreditor juga meminta menghentikan going concern


ng

tsb, karena kerugiannya itu akan mempengaruhi recovery rate ;


on
gu

Hal 51 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Misalnya, dulu Telkomsel pernah dinyatakan pailit, Kurator langsung

si
melakukan going concern, karena apabila usaha Debitor berhenti, maka
tidak ada pemasukan uang lagi ;

ne
ng
- Bahwa benar, ratio legis dari going concern adalah untuk meningkatkan
harta pailit itu, oleh karena itu apabila justru menderita kerugian maka going

do
gu concern harus dihentikan. Bahkan menurut ketentuan Pasal 72 UU
Kepailitan yang mengatakan bahwa Kurator bertanggung jawab secara
pribadi apabila karena kelalaiannya menyebabkan kerugian harta pailit, oleh

In
A
karena itu Kurator bisa digugat PMH karena going concern telah
menyebabkan kerugian kepada Para Kreditor dan Negara dimana dalam h al
ah

lik
ini Negara juga masuk sebagai salah satu kreditor istimewa dibawah Buruh
atau diatas Kreditor Separatis ;
am

ub
- Bahwa benar, apabila UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dianggap
merugikan Negara, maka upaya hukumnya diuji di Mahkamah Konstitusi.
Akan tetapi sepanjang UU Kepailitan tidak diubah, maka berlaku asas “LEX
ep
k

DURA SED TAMEN SCRIPTA” yang artinya Undang-Undang itu kaku tapi
ah

begitulah yang tertulis, sehingga apapun alasannya h arus berlaku ;


R

si
Misalkan di Pengadilan namanya “RES JUDICATA”, artinya putusan Hakim
harus dianggap benar, sedangkan di Undang-Undang namanya “LEX DURA

ne
ng

SED TAMEN SCRIPTA”, tapi di Pemerintahan disebut “PRESUMPTIO


IUSTAE CAUSA”, artinya setiap keputusan pejabat pemerintahan yang

do
gu

dikeluarkan dianggap benar sebagaimana surat penghentian kegiatan


pertambangan yang diterbitkan oleh Pelawan ;
Dalam hal ini, Dirjen Minerba mengeluarkan Surat Pemberhentian Kegiatan
In
A

Pertambangan, maka harus dianggap benar sesuai huku m, kecuali apabila


dibatalkan oleh Pengadilan ;
ah

lik

Dengan demikian, terdapat 3 (tiga) asas yang konsepnya sama, artinya tentu
tidak boleh apabila menyatakan UU Kepailitan merugikan Negara, karena
m

ub

UU Kepailitan juga yang membuat adalah Negara yang ditandatangani oleh


Presiden dan DPR ;
ka

- Bahwa benar, sebaliknya bahkan di dalam Undang-Undang Dasar (UUD)


ep

mengatur tentang Hak Asasi Manusia (HAM) bahwa setiap orang berhak
ah

atas perlindungan terhadap harta kekayaannya, artinya dalam hal ini Negara
R

dilarang mengambil secara paksa karena hal itu adalah pelanggaran HAM
es
M

dalam UUD ;
ng

on
gu

Hal 52 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahkan, Ahli salah satu golongan akademisi yang menolak paham yang

si
menyatakan bahwa Hukum Publik pasti diatas Hukum Privat karena bertolak
belakang dengan ketentuan yang diatur UUD ;

ne
ng
- Apabila tindakan Kurator dianggap merugikan, maka berlaku ketentuan
Pasal 72 UU Kepailitan, dimana menurut penelitian Ahli, ada Kurator yang

do
gu diputus melakukan PMH oleh Pengadilan Niaga berdasarkan ketentuan
Pasal 1365 KUHPerdata ;
- Bahwa benar, berkaitan dengan proses Kepailitan dan PKPU yang berakhir

In
A
dengan pailit dan insolvensi, maka berlaku pengurusan dan/atau
pemberesan harta pailit. Selanjutnya dalam rangka pengurusan dan/atau
ah

lik
pemberesan harta pailit, sangat dimungkinkan going concern yang diatur
Pasal 104 UU Kepailitan atau apabila cukup harta pailitnya Kurator dapat
am

ub
menjalankan pemberesan melalui likuidasi aset Debitor Pailit ;
Bahwa benar, didalam Kepailitan, proses pemberesan dan/atau pengurusan
harta pailit tidak dibatasi waktu. Bahkan berdasarkan penelitian yang Ahli
ep
k

lakukan, rata-rata penyelesaian perkara Kepailitan adalah 5,5 tahun ;


ah

- Bahwa benar, berkaitan dengan dalil kewajiban bagi Kurator meminta


R

si
persetujuan kepada Regulator (Pemerintah) dalam menjalan going concern,
maka Ahli menyatakan bahwa Kepailitan adalah prosedur penagihan utang

ne
ng

yang tidak lazim, artinya mirip “dalam keadaan darurat” sehingga banyak
menafikkan hukum-hukum normal, dengan demikian Kepailitan adalah

do
gu

hukum darurat ;
Hukum Kepailitan adalah hukum darurat, misalnya dalam hal ini Di rjen
Minerba mengeluarkan Surat Penghentian Kegiatan Pertambangan,
In
A

semestinya digugat di PTUN, tapi karena Kepailitan merupakan hukum


darurat, maka digugat di Pengadilan Niaga. Kemudian termasuk perkara
ah

lik

Pajak yang posisinya harus digugat di Pengadilan Pajak, tapi harus tunduk di
UU Kepailitan, begitu juga kalau Buruh memperjuangkan hak ke PHI, tapi
m

ub

diajukan ke Pengadilan Niaga ;


Kemudian dapat dianalogikan dengan ketentuan hukum mati di Hukum
ka

Pidana yang mematikan nyawa orang, tetapi Hukum Kepailitan mematikan


ep

kekayaan seseorang ;
ah

Meskipun demikian, UU Kepailitan tetap merujuk kepada UUD, maka apabila


R

UU Kepailitan dianggap berlawanan dengan UUD, tentu sudah pernah di-


es
M

challenge (diuji) di Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan hampir di seluruh


ng

negara di dunia mengatur mengenai Rezim Kepailitan, termasuk di Negara


on

Arab Saudi yang notabene memakai Hukum Islam Al-Qur’an dan Al-Hadist ;
gu

Hal 53 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian, UU Kepailitan di Indonesia tidak “nganeh -nganehi”, ten tu

si
karena sejak 200 tahun berlakunya “FAILLISSEMENT” sampai sekarang
masih berlaku dan negara lain juga mengatur hal yang sama ;

ne
ng
- Bahwa benar, konsep Kepailitan dengan going concern tidak memiliki batas
waktu dihubungkan dengan jangka waktu IUP yang tinggal berlaku 3 (tiga)

do
gu tahun lagi, maka Kurator dapat mengajukan perpanjangan IUP, dimana
sama halnya harta pailit berupa Sertifikat HGB yang sudah berakhir diatur
dalam UU Agraria, tentu diajukan perpanjangan ke BPN, akan tetapi lex

In
A
spesialis-nya yang mengajukan perpanjangan ke BPN adalah Kurator, bukan
Debitor Pailit selaku atas nama Sertifikat HGB tersebut ;
ah

lik
- Bahwa benar, berkaitan dengan kewenangan pemberi izin “dapat” mencabu t
IUP apabila dinyatakan pailit, maka dapat dijelaskan bahwa frasa “Dapat
am

ub
Dicabut” adalah wewenang Diskresi, artinya aturan kewenangan hukum yang
tidak tertulis, tentu beda dengan kewenangan yang ada di Undang-undang ;
Terkait berdasar tidaknya dalam hal ini apabila Pejabat tersebut
ep
k

menggunakan kewenangan diskresinya yang berlawanan dengan Penetapan


ah

Going Concern dalam UU Kepailitan sehingga terjadi sengketa, maka


R

si
dikembalikan ke Majelis Hakim Pengadilan Niaga yang akan akan menilai
apakah pertimbangan Dirjen Minerba atau pertimbangan Hakim Pengawas

ne
ng

yang menjadi layak, disinilah yang kemudian menjadi Gugatan Lain -Lain ;
Perlu diperhatikan bahwa alasan going concern adalah untuk menambah

do
gu

harta pailit, mengingat negara juga ada pajak itu lebih tinggi daripada
Kreditor Separatis, termasuk stake holder lainnya terkait proses pengurusan
dan/atau pemberesan harta pailit tersebut ;
In
A

- Bahwa terkait penggunaan kewenangan Diskresi artinya tidak harus pasti


menuntut atau dengan kata lain bisa juga tidak menuntut itu namanya
ah

lik

diskresi. Diskresi dapat diartikan kewenangan memilih, kewenangan yang


tidak ada aturannya, bahkan kewenangan Diskresi yang melanggar undang -
m

ub

undang itupun dapat dibenarkan ;


Dengan demikian terkait kewenangan apakah patut atau layak menggunakan
ka

diskresi, maka bukan berarti bahwa dengan pailit perusahaan pertambangan


ep

tidak mutatis-mutandis IUP tersebut berakhir sebagaimana tersebut dalam


ah

frasa “DAPAT” ;
R

- Bahkan dalam bimbingan riset yang dilakukan Ahli, ternyata IUP itu bisa
es
M

dialihkan ke pihak lain, dengan demikian dalam Rezim UU Minerba


ng

mengakui bahwa IUP sebenarnya memiliki nilai ekonomis, karena bisa


on

dialihkan ;
gu

Hal 54 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian, IUP bisa dialihkan dengan persetujuan Menteri, artinya

si
masuk ke dalam karakteristik “VERGUNNING” dimana izin itu bisa dialihkan,
sehingga dalam hal ini IUP bisa masuk menjadi kepengurusan kepada

ne
ng
Kurator karena memiliki nilai ekonomis ;
- Bahwa terkait penggunaan Diskresi, akan berbeda pengertiannya apabila di

do
gu dalam Undang-undang mengatur bahwa apabila perusahaan pertamban gan
dinyatakan pailit sehingga IUP itu harus dicabut, maka pejabat tersebut pasti
mencabut IUP tersebut. Beda dengan frasa “DAPAT”, artinya bisa tidak

In
A
dicabut atau bisa juga dicabut ;
Selanjutnya Majelis Hakim yang akan menilai apakah tindakan Dirjen
ah

lik
Minerba ini patut atau tidak karena ukurannya bersifat diskresi maka harus
berdasarkan prinsip “ALGEMENE BEGINSELEN VAN BEHOORLIJK
am

ub
BESTUUR” atau Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB) sebagai
prinsip umum pemerintahan yang baik, terkait adanya penggunaan
“DISCRETIONARY POWER” atau “FREIES ERMESSEN” oleh Pemerintah
ep
k

yang subtansinya bersifat kasuistis terkait kepatutan dan kelayakan dalam


ah

penggunaan diskresinya ; .
R

si
- Bahwa dalam proses Kepailitan, masih dimungkinkan dilakukan Going
Concern melalui Penetapan Hakim Pengawas demi menambah harta pailit,

ne
ng

namun tiba-tiba kegiatan pertambangan dihentikan oleh Dirjen Minerba,


maka dalam bahasa teknisnya disebut tindakan sewenang-wenang atau

do
gu

penyalahgunaan wewenang ;
- Bahwa berkaitan dengan Pasal 119 UU Minerba, terdapat frasa “DAPAT”
maka dimaknai bisa diperbolehkan untuk dicabut atau bisa diperbolehkan
In
A

untuk dilanjutkan ;
Justru Hakim yang akan menilai apakah Going Concern akan menambah
ah

lik

harta pailit atau tidak karena ukurannya adalah harta pailit bertambah.
Sebaliknya apabila merugikan harta pailit maka tidak boleh going concern,
m

ub

tapi apabila menambah harta pailit harus Going Concern dengan harapan
seluruh Kreditor terbayar dari harta pailit tersebut ;
ka

Selanjutnya, dalam hal ini yang mencabut adalah Dirjen Minerba


ep

berdasarkan ketentuan Pasal 119 UU Minerba sebagai kewenangan


ah

Diskresi, maka terhadap penggunaan Diskresi tersebut perlu diuji melalui


R

Gugatan Lain-Lain, artinya Hakim Pengadilan Niaga berwenang untuk


es
M

menilai bahwa Diskresi yang digunakan oleh Dirjen Minerba atau Going
ng

Concern yang dijalankan oleh Kurator.


on
gu

Hal 55 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Terhadap pendapat ahli tersebut para pihak akan menanggapi dalam

si
kesimpulan masing-masing.
Menimbang, bahwa untuk pemeriksaan perkara ini, baik Pelawan maupun

ne
ng
Terlawan masing-masing telah mengajukan kesimpulan pada tanggai 17 Maret 2021,
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam uraian putusan ini ;

do
gu Menimbang, bahwa guna mempersingkat uraian putusan ini, dengan
menunjuk segala sesuatu yang termuat dalam Berita Acara Persidangan sebagai
bagian tidak terpisahkan dalam uraian putusan ini ;

In
A
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
DALAM EKSEPSI :
ah

lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Pelawan mengajukan perlawanan /
Verzet adalah berkaitan dengan adanya putusan Perkara Nomor 19/Pdt.Sus-G.Lain -
am

ub
Lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. yang
telah diputus pada tanggal 22 Desember 2020 tanpa kehadiran Tergugat/P elawan
dalam perkara in cassu atau Verstek sebagaimana tersebut di atas ;
ep
k

Menimbang, bahwa Pelawan dalam perlawanannya mengajukan


ah

perlawanan/Verzet terhadap Terlawan atas dalil-dalil yang pada pokoknya bahwa


R

si
Pelawan beralasan tidak pernah menerima panggilan sidang dan pemberitahuan
putusan, oleh karena itu Pelawan meminta membatalkan putusan tersebut karena

ne
ng

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tidak berwenang mengadili


perkara gugatan lain-lain tersebut serta menyatakan objek sengketa, yaitu Surat

do
gu

Nomor 439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12 Oktober 2020 perihal Penghentian


Kegiatan Pertambangan adalah sah dan memiliki kekuatan hukum yang mengikat ;
Menimbang, bahwa terhadap perlawanan Pelawan tersebut, Terlawan dalam
In
A

jawabannya telah mengajukan eksepsi yang pada pokoknya memohon agar


perlawanan Pelawan harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
ah

lik

verklaard), dengan alasan sebagai berikut :


- Perlawanan Pelawan dalam perkara a quo tidak memenuhi syarat formalitas
m

ub

pengajuan perlawanan atau bertentangan dengan hukum acara yang berlaku


yang diatur dalam UU Kepailitan karena terhadap upaya hukum atas perkara
ka

gugatan lain-lain yang sudah diputus (in cassu: Perkara Nomor 19/Pdt.Sus-
ep

G.Lain-Lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Nomor 6/Pdt.Sus-


ah

PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tanggal 22 Desember 2020), adalah Kasasi atau


R

Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung, oleh karena itu bertentangan


es
M

dengan hukum acara yang berlaku sebagaimana diatur Pasal 3 ayat (1) juncto
ng

Pasal 11 ayat (1) juncto Pasal 14 juncto Pasal 299 UU Kepailitan dan PKPU,
on

maka Perlawanan Pelawan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) ;


gu

Hal 56 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya

si
telah mengirimkan relaas/surat pemberitahuan Salinan Putusan Perkara
Gugatan Lain-Lain Nomor 19/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain/2020/PN.Niaga.Sby.

ne
ng
jo Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. yang diputus dan diucapkan
pada tanggal 22 Desember 2020 telah diberitahukan secara sah dan patut

do
gukepada Pelawan (Tergugat Asli), sesuai dengan amanat ketentuan Pasal 8
ayat (2) dan ayat (3) juncto Pasal 9 UU Kepailitan dan PKPU ;
Dengan demikian mengingat berdasarkan ketentuan Pasal 11 ayat (2) UU

In
A
Kepailitan dan PKPU, yang menyatakan permohonan kasasi diajukan paling
lambat 8 (delapan) hari setelah tanggal putusan yang dimohonkan kasasi
ah

lik
diucapkan, dengan demikian tenggang waktu Tergugat (Pelawan) untuk
mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung telah melewati tenggang waktu
am

ub
yang ditentukan oleh undang-undang, sehingga memberikan konsekuensi
putusan gugatan lain-lain a quo menjadi berkekuatan hukum tetap (in kracht
van gewijsde) ;
ep
k

Menimbang, bahwa setelah memperhatikan dan mencermati dengan


ah

seksama materi eksepsi yang diajukan pihak Terlawan, Majelis Hakim berpendapat
R

si
bahwa materi eksepsi tersebut sudah memasuki materi pokok perkara dan akan
dipertimbangkan serta diputus bersama dengan pokok perkaranya, sehingga eksepsi

ne
ng

yang demikian patutlah untuk ditolak;


DALAM POKOK PERKARA:

do
gu

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari Perlawanan Pelawan adalah


sebagaimana tersebut diatas;
Menimbang, bahwa adapun pokok perlawanan yang diajukan oleh Pelawan
In
A

adalah berkaitan adanya Penetapan Hakim Pengawas yang memberikan izin kepada
Kurator untuk melanjutkan usaha Debitor Pailit yang bergerak di bidang
ah

lik

pertambangan batubara (going concern) melanggar ketentuan perundang-undangan


yang dapat merugikan negara selaku pemilik terhadap sumber daya alam untuk
m

ub

kemakmuran rakyat, oleh karena itu Pelawan (Dirjen Minerba) dalam menjalankan
mandat untuk melakukan pembinaan dan pengawasan berhak melakukan
ka

penghentian kegiatan pertambangan batubara terhadap Izin Usaha Pertambangan


ep

(IUP) PT. Kedap Sayaaq berdasarkan ketentuan Pasal 119 Undang-Undang Nomor
ah

3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009


R

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang merupakan aturan mengenai


es
M

subsektor mineral dan batubara yang merupakan hasil penafsiran ketentuan Pasal
ng

33 ayat (3) UUD 1945 ;


on
gu

Hal 57 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk membuktikan perlawanan nya, maka Pelawan

si
telah mengajukan 13 (tiga belas) bukti surat tanpa mengajukan saksi, yang mana
bukti yang diajukan oleh Pelawan masing-masing yang relevan dengan peraturan

ne
ng
perundang-undangan tentang pertambangan minerba, antara lain bukti P-1 adalah
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang

do
gu
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, bukti P-3 adalah
Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan bukti P-7 adalah Surat Direktur

In
A
Pembinaan Pengusahaan Batubara Nomor 492/30/DBB.OP/2020 tanggal 12
Oktober 2020 kepada Kurator PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) perihal Penghentian
ah

lik
Kegiatan Pertambangan ;
Menimbang, bahwa terhadap perlawanan Pelawan tersebut, Terlawan
am

ub
mengajukan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa asas kelangsungan usaha Debitor Pailit dalam UU Kepailitan dan
PKPU selaras dengan ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 dimana telah
ep
k

diatur ketentuan yang memungkinkan perusahaan Debitor yang prospektif


ah

tetap dilangsungkan demi kepentingan para kreditor, oleh karena itu Hakim
R

si
Pengawas memberikan Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-
PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus 2020, yang menyatakan Izin

ne
ng

Usaha Pertambangan (IUP) Nomor: 545/K.357D/2010 atas nama PT. Kedap


Sayaaq tetap dilanjutkan dan diteruskan , oleh karena itu sepanjang

do
gu

pelaksanaan going concern usaha debitor pailit yang bergerak di bidang


pertambangan batubara dijalankan sesuai dengan kaidah -kaidah
pertambangan yang baik sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-
In
A

undangan, maka tentu saja tidak menjadikan kerugian bagi negara, kecu ali
terbukti sebaliknya ;
ah

lik

- Bahwa penghentian kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh Pelawan


yang dilakukan tanpa pemberitahuan dan peringatan baik lisan maupun
m

ub

tulisan kepada Terlawan sebagaimana Surat Nomor 439/03/DBB.OP/2020


tertanggal 12 Oktober 2020 dengan cara menon-aktifkan akun Minerba Online
ka

Monitoring System (MOMS) a.n. PT. Kedap Sayaaq menyebabkan aktivitas


ep

penambangan, pengangkutan dan penjualan batubara berhenti, sehingga


ah

telah menimbulkan kerugian pada harta pailit adalah perbuatan melawan


R

hukum (PMH) yang bertentangan dengan Penetapan Hakim Pengawas


es
M

tentang Going Concern sehingga melanggar UU Kepailitan ;


ng

- Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan


on

Batubara/in cassu: Pelawan tidak berwenang melakukan penghentian


gu

Hal 58 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kegiatan pertambangan oleh karena itu Surat Nomor 439/03/DBB.OP/2020

si
tertanggal 12 Oktober 2020 adalah cacat baik formil maupun substansi,
karena satu-satunya Pejabat yang berwenang adalah Menteri ESDM dan

ne
ng
alasan penghentian kegiatan pertambangan jika terjadi: a. keadaan kahar; b.
keadaan yang menghalangi sehingga menimbulkan penghentian sebagian

do
guatau seluruh kegiatan Usaha Pertambangan; dan/atau kondisi daya dukung
lingkungan wilayah tersebut tidak dapat menanggung beban kegiatan Operasi
Produksi sumber daya Mineral dan/atau Batubara yang dilakukan di

In
A
wilayahnya, sebagaimana diatur dalam Pasal 113 UU Minerba ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pokok-pokok jawaban tersebut maka
ah

lik
Terlawan menolak perlawanan Pelawan ;
Menimbang, bahwa guna membuktikan jawabannya tersebut maka Terlawan
am

ub
telah mengajukan 59 (lima puluh Sembilan) bukti surat dengan mengajukan 2 (dua)
saksi dan 2 (dua) ahli ;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati perlawanan Pelawan
ep
k

dan bantahan Terlawan, maka terdapat adanya hal pokok yang perlu dibuktikan
ah

dalam perkara a quo, yakni sebagai berikut :


R

si
- Apakah Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6
Agustus 2020 tentang going concern yang menunjuk Izin Usaha

ne
ng

Pertambangan (IUP) Nomor: 545/K.357D/2010 atas nama PT. Kedap Sayaaq


tetap dilanjutkan dan diteruskan bertentangan dengan peraturan perundang-

do
gu

undangan yang mengatur tentang pertambangan mineral dan batubara


sebagaimana dimaksud Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
In
A

Pertambangan Mineral dan Batubara dan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang


Dasar 1945 ?
ah

lik

- Apakah Penetapan Hakim Pengawas tentang going concern yang


memberikan izin kepada Kurator untuk melanjutkan usaha Debitor Pailit yan g
m

ub

bergerak di bidang pertambangan batubara telah menyebabkan kerugian


kepada Negara ? atau
ka

- Apakah perbuatan Pelawan yang menon -aktifkan akun Minerba Monitoring


ep

System (MOMS) atas nama PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) melalui Surat
ah

Nomor 439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12 Oktober 2020 perihal Penghentian


R

Kegiatan Pertambangan bertentangan dengan Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-


es
M

PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus 2020 sehingga melanggar


ng

Undang-Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan


on
gu

Hal 59 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang dapat dikategorikan sebagai

si
perbuatan melawan hukum ?
- Apakah Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal

ne
ng
Mineral dan Batubara berwenang melakukan penghentian kegiatan
pertambangan sebagaimana Surat Nomor 439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12

do
guOktober 2020 ?
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan berdasarkan bukti -
bukti yang diajukan oleh masing-masing pihak bersesuaian atau tidak dengan dalil-

In
A
dalil yang dikemukakan oleh Pelawan atau Terlawan;
Menimbang, bahwa bukti P-7 dan bukti T-32 berupa Surat Nomor
ah

lik
492/30/DBB.OP/2020 tanggal 12 Oktober 2020 perihal Penghentian Kegiatan
Pertambangan, Pelawan menghentikan kegiatan konstruksi, penambangan,
am

ub
pengolahan serta pengangkutan dan penjualan batubara termasuk kegiatan
eksplorasi lanjutan serta menon-aktifkan akun MOMS a.n. PT. Kedap Sayaaq ;
Menimbang, bahwa Surat Penghentian Kegiatan Pertambangan tersebut
ep
k

diterbitkan oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara berdasarkan keten tu an


ah

Pasal 119 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 bahwa IUP dapat dicabut oleh
R

si
Menteri jika pemegang IUP dinyatakan pailit ;
Menimbang, bahwa Pasal 119 UU No. 3 Tahun 2009 tentang Minerba

ne
ng

berbunyi: “IUP atau IUPK dapat dicabut oleh Menteri jika: a. pemegang IUP atau
IUPK tidak memenuhi kewajiban yang ditetapkan dalam IUP atau IUPK serta

do
gu

ketentuan peraturan perundang-undangan ; b. pemegang IUP atau IUPK melakukan


tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini; atau c. pemegang
IUP atau IUPK dinyatakan pailit.” ;
In
A

Menimbang, bahwa pengaturan mengenai penghentian kegiatan


pertambangan diatur dalam BAB IV UU Minerba tentang “Penghentian Sementara
ah

lik

Kegiatan Izin Usaha Pertambangan dan Izin Usaha Pertambangan Khusus” yang
terdiri BAB ini terdiri atas Pasal 113 sampai dengan Pasal 116 yang mengatur
m

ub

mengenai tata cara, persyaratan, dan kewenangan penghentian sementara ;


Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 113 UU Minerba berbunyi: “(1)
ka

Suspensi kegiatan Usaha Pertambangan dapat diberikan kepada pemegang IUP dan
ep

IUPK jika terjadi: a. keadaan kahar; b. keadaan yang menghalangi sehingga


ah

menimbulkan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan Usaha Pertambangan;


R

dan/atau c. kondisi daya dukung lingkungan wilayah tersebut tidak dapat


es
M

menanggung beban kegiatan Operasi Produksi sumber daya Mineral dan/atau


ng

Batubara yang dilakukan di wilayahnya. (2) Suspensi kegiatan Usaha Pertambangan


on

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi masa berlaku IUP atau
gu

Hal 60 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
IUPK. (3) Permohonan suspensi kegiatan Usaha Pertambangan sebagaimana

si
dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b disampaikan kepada Menteri. (4) Menteri
wajib mengeluarkan keputusan tertulis tentang persetujuan atau penolakan

ne
ng
permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disertai dengan alasannya paling
lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan.” ;

do
gu Menimbang, bahwa sedangkan definisi “kegiatan usaha Pertambangan”
diatur dalam Pasal 1 angka 1 UU Minerba, “Pertambangan adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan

In
A
mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan
ah

lik
penjualan, serta kegiatan pascatambang.”, maka menurut pendapat Majelis Hakim
bahwa suspensi atau penghentian sementara kegiatan usaha pertambangan dapat
am

ub
dilakukan oleh Menteri ESDM terhadap kegiatan mulai dari penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, panambangan, pengolahan dan pemu rnian ,
termasuk kegiatan pengangkutan dan penjualan ;
ep
k

Menimbang, bahwa surat penghentian kegiatan pertambangan diterbitkan


ah

oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara berdasarkan ketentuan Pasal 119


R

si
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 bahwa IUP dapat dicabut oleh Menteri jika
pemegang IUP dinyatakan pailit, maka menurut Majelis Hakim bahwa ketentuan

ne
ng

tersebut mengatur mengenai “pencabutan izin” yang dapat dilakukan oleh Menteri
ESDM apabila pemegang IUP dinyatakan pailit, oleh karena itu bertentangan dengan

do
ketentuan Pasal 113 UU Minerba yang mengatur mengenai alasan “penghentian
gu

atau suspensi kegiatan Usaha Pertambangan ”, yaitu karena keadaan kahar,


keadaan yang menghalangi sehingga menimbulkan penghentian sebagi an atau
In
A

seluruh kegiatan Usaha Pertambangan; dan/atau c. kondisi daya dukung lingkungan


wilayah tersebut tidak dapat menanggung beban kegiatan Operasi Produksi sumber
ah

lik

daya Mineral dan/atau Batubara yang dilakukan di wilayahnya ;


Menimbang, bahwa menurut Ahli Dr. AHMAD REDI, S.H., M.H.,
m

ub

menerangkan bahwa Menteri ESDM-lah yang merupakan pejabat administrasi


negara yang diberikan kewenangan atribusi oleh UU Minerba sebagai satu -satunya
ka

pejabat yang memiliki kewenangan penghentian sementara kegiatan usaha


ep

pertambangan, termasuk kegiatan usaha pengangkutan dan penjualan. Dalam UU


ah

Minerba tidak ada pendelegasian kewenangan dari Menteri ESDM ini kepada
R

pejabat di bawahnya, misalnya Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, bahkan


es
M

pejabat setingkat Direktur ;


ng

Menimbang, bahwa kewenangan diperoleh melalui atribusi, delegasi dan


on

mandat diatur Pasal 11 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi


gu

Hal 61 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemerintahan, dimana masing-masing kewenangan tersebut memiliki definisi

si
sebagai berikut :
- Pasal 1 angka 2 UU No. 30 Tahun 2014, Atribusi adalah pemberian

ne
ng
Kewenangan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan oleh Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau Undang-Undang

do
-
gu;
Pasal 1 angka 23 UU No. 30 Tahun 2014, Delegasi adalah pelimpahan
kewenangan dari badan dan /atau pejabat pemerintahan yang lebih tinggi

In
A
kepada badan dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih rendah dengan
tanggung jawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada penerima
ah

lik
delegasi ;
- Pasal 1 angka 24 UU No. 30 Tahun 2014, Mandat adalah pelimpahan
am

ub
kewenangan dari badan dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih tinggi
kepada badan dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih rendah dengan
tanggung jawab dan tanggung gugat tetap berada pada pemberi mandat ;
ep
k

Menimbang, bahwa terkait pendelegasian kewenangan sesuai ketentuan


ah

Pasal 13 ayat (2) huruf b UU No. 30 Tahun 2014 menyatakan badan dan/atau
R

si
pejabat pemerintahan memperoleh wewenang melalui delegasi apabila ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah atau Peraturan Presiden ;

ne
ng

Menimbang, bahwa mengingat ketentuan Pasal 1 angka 2 jo. Pasal 11 jo.


Pasal 13 ayat (2) huruf b UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintah an

do
gu

yang dihubungkan dengan ketentuan Pasal 113 jo. Pasal 1 angka 1 UU Minerba,
maka menurut Majelis Hakim bahwa kewenangan melakukan penghentian
sementara/suspensi kegiatan usaha pertabangan a quo adalah Menteri Energi
In
A

Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, maka bukti P-3 berupa Print-out
Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
ah

lik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dijelaskan oleh Pelawan bah wa
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara sebagai pejabat pemerintah yang
m

ub

menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan,


haruslah dikesampingkan karena tidak relevan lagi untuk dipertimbangkan,
ka

mengingat kewenangan untuk menghentikan kegiatan pertambangan melekat


ep

kepada Menteri ESDM sebagai kewenangan Atribusi yang berasal dari UU dimana
ah

diketahui bahwa didalam UU Minerba tidak ada pengaturan pendelegasian


R

kewenangan dari Menteri ESDM kepada pejabat dibawahnya (in cassu: Direktur
es
M

Pembinaan Pengusahaan Batubara/Pelawan) sebagaimana telah diatur dalam Pasal


ng

13 ayat (2) huruf b UU No. 30 Tahun 2014 bahwa badan dan/atau pejabat
on
gu

Hal 62 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemerintahan memperoleh wewenang melalui delegasi ditetapkan berdasarkan

si
Peraturan Pemerintah atau Peraturan Presiden ;
Menimbang, bahwa kewenangan untuk menghentikan kegiatan

ne
ng
pertambangan merupakan kewenangan atribusi Menteri ESDM, maka menurut
Majelis Hakim bahwa perbuatan Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara

do
gu
Direktorat Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral RI yang menerbitkan Surat Nomor 492/30/DBB.OP/2020 tanggal 12 Oktober
2020 telah melampaui kewenangannya dan merupakan perbuatan administrasi yan g

In
A
keliru dan masuk kategori perbuatan penyalagunaan wewenang sebagaimana diatu r
Pasal 17 UU No. 30 Tahun 2014, yang berbunyi: “(1) Badan dan/atau Pejabat
ah

lik
Pemerintahan dilarang menyalahgunakan Wewenang. (2) Larangan penyalahgunaan
Wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. larangan melampaui
am

ub
wewenang; b. larangan mencampuradukkan wewenang; dan/atau c. larangan
bertindak sewenang-wenang.” ;
Menimbang, bahwa Perbuatan Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu bara
ep
k

yang tidak berwenang melakukan penghentian kegiatan usaha pertambangan dapat


ah

dikategorikan sebagai perbuatan sewenang-wewenang sebagaimana diatur dalam


R

si
Pasal 18 ayat (3) UU No. 30 Tahun 2014, yang menyatakan: “Badan dan/atau
pejabat pemerintahan dikategorikan bertindak sewenang-wenang sebagaimana

ne
ng

dimaksud dalam pasal 17 ayat (2) huruf c apabila keputusan dan/atau tindakan yang
dilakukan: a. tanpa dasar kewenangan; dan/atau b. bertentangan dengan putusan

do
gu

pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.”


Menimbang bahwa penghentian kegiatan pertambangan yang dilakukan
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara merupakan perbuatan yang sewen ang -
In
A

wenang, maka menurut Majelis Hakim bahwa Surat Nomor 492/30/DBB.OP/2020


tanggal 12 Oktober 2020 perihal Penghentian Kegiatan Pertambangan adalah tidak
ah

lik

sah dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat, dengan demikian Petitum Pelawan
Nomor 6 (enam) agar Surat Nomor 492/30/DBB.OP/2020 tanggal 12 Oktober 2020
m

ub

perihal Penghentian Kegiatan Pertambangan dinyatakan sah dan memiliki keku atan
hukum yang mengikat, patutlah ditolak ;
ka

Menimbang, bahwa dalil Pelawan mengenai Penetapan Hakim Pengawas


ep

Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus 2020 tentang


ah

going concern yang dinilai menyebabkan kerugian negara karena bertentangan


R

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-


es
M

Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan
ng

bertentangan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, maka Majelis Hakim
on

akan mempertimbangkan sebagai berikut :


gu

Hal 63 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa PT. Kedap Sayaaq telah dinyatakan pailit sejak tanggal

si
28 Mei 2020 sebagaimana bukti P-5 dan bukti T-7 berupa Putusan Nomor 6/Pdt.Sus-
PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. yang berkaitan dengan bukti T-8 berupa Pengumuman

ne
ng
Kepailitan dalam Berita Negara, selanjutnya berdasarkan Penetapan Hakim
Pengawas Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus 2020,

do
gu
memberikan izin kepada Kurator untuk melanjutkan usaha Debitor Pailit (bukti T-9)
guna menambah harta pailit dalam rangka membayar utang para kreditor
sebagaimana tersebut bukti T-41 berupa Daftar Kreditor PT. Kedap Sayaaq (Dalam

In
A
Pailit) ;
Menimbang, bahwa usaha Debitor Pailit bergerak di bidang pertambangan
ah

lik
batubara sebagaimana bukti T-10 berupa Keputusan Bupati Kutai Barat Nomor:
545/K.357D/2010 atas nama PT. Kedap Sayaaq tentang Persetujuan Izin Usaha
am

ub
Pertambangan Operasi Produksi kepada PT. Kedap Sayaaq, tertanggal 12 April
2010, bukti T-11 berupa Surat Nomor: 2637/87.03/DJB/2019 tertanggal 31
Desember 2019, perihal Persetujuan RKAB IUP PMA 2020 PT. Kedap Sayaaq, yan g
ep
k

diterbitkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, T-12 berupa Surat Nomor
ah

283/F-3/BPD-KCU/II/2020 tertanggal 17 Februari 2020 perihal Rincian Penempatan


R

si
Jamrek dan Pasca Tambang PT. Kedap Sayaaq yang diterbitkan oleh PT. Bank
Kaltim Kaltara Kantor Cabang Utama Samarinda, T-13 berupa Sertifikat Clear and

ne
ng

Clean Nomor 329/Bb/03/2014 tertanggal 29 September 2014 yang diterbitkan oleh


Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, bukti T-14 berupa Laporan Pelaksanaan

do
gu

Reklamasi PT. Kedap Sayaaq Tahun 2019, bukti T-15 berupa Laporan Pelaksanaan
Reklamasi PT. Kedap Sayaaq Tahun 2020, bukti T-16 berupa Laporan Internal Au dit
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara
In
A

Tahun 2019, bukti T-17 berupa Laporan Internal Audit Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2020 dan
ah

lik

bukti T-31.B berupa Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.528/Menhut-II/2012


tentang izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk kegiatan operasi produ ksi
m

ub

(Eksploitasi) Batubara dan sarana penunjang atas nama PT.KEDAP SAYAAQ


(Tahap 1) seluas 2.5668,37 Ha pada kawasan hutan produksi terbatas dan hutan
ka

produksi tetap di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur;


ep

Menimbang, bahwa dalam rangka melaksanakan perintah penetapan going


ah

concern tersebut, Kurator telah melakukan kegiatan pertambangan yaitu


R

penambangan, pengangkutan dan penjualan batubara, sebagaimana bukti T-18


es
M

berupa pembayaran iuran royalti, bukti T-37.A berupa perjanjian jual beli batubara
ng

dengan pembeli (buyer), bukti T-25.A dan T-25.B berupa perjanjian penunjukan dan
on

pembayaran DP kontraktor penambangan, bukti T-26.A dan T-26.B berupa


gu

Hal 64 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perjanjian penunjukan dan pembayaran DP angkutan Kapal Tongkang, bukti T-27

si
s/d T-28 berupa penunjukan dan pembayaran DP sewa Dump Truck, bukti T-29
berupa pembelian BBM Solar dan chemical coal treatment, bukti T-30 berupa

ne
ng
melakukan perbaikan mesin conveyor dan feeder breaker, bukti T-31 berupa
pembayaran kewajiban PNBP-PKH Terutang kepada Kementerian Lingkungan

do
gu
Hidup dan Kehutanan RI, bukti T-42 berupa pembayaran gaji karyawan dan bukti T-
43 berupa pembayaran kegiatan CSR berupa pengadaan pemasangan KWH Meter
PLN sebanyak 162 rumah di Kampung Long Daliq, Kec. Long Iram, Kab. Kutai Barat,

In
A
Kaltim, senilai Rp. 501.200.000,- ;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-19 s/d 24 dan T-38.A dan T-38.B
ah

lik
menunjukan Terlawan telah melakukan kegiatan produksi batubara yang diangkut ke
Kapal Tongkang sebanyak 3 (tiga) unit sebesar 18.000 metrik ton dan jumlah
am

ub
batubara yang masih di tempat penimbunan sebesar 23.522,81 metrik ton ;
Menimbang, bahwa selanjutnya menurut keterangan Saksi IDIL AKBAR
selaku karyawan bertugas mengurus dan memonitor kegiatan pengangkutan dan
ep
k

penjualan batubara, menerangkan bahwa sekira sejak tanggal 9 Oktober 2020 akun
ah

MOMS a.n. PT. Kedap Sayaaq tidak bisa diakses tanpa diketahui penyebabnya.
R

si
Bahwa akibat diblokirnya akun MOMS tersebut, LHV (Laporan Hasil Survey) tidak
dapat diakses guna penerbitan Izin Olah Gerak Kapal dari KSOP Samarinda,

ne
ng

sehingga menyebabkan proses kegiatan pengangkutan dan penjualan batubara


terhenti ;

do
gu

Menimbang, bahwa dengan tidak bisa diaksesnya akun MOMS tersebut,


Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara (in cassu: Pelawan) telah menerbitkan
Surat Nomor 492/30/DBB.OP/2020 tanggal 12 Oktober 2020 perihal Penghentian
In
A

Kegiatan Pertambangan berdasarkan ketentuan Pasal 119 huruf c UU Minerba yan g


menyatakan Menteri dapat mencabut IUP apabila pemegang IUP dinyatakan pailit ;
ah

lik

Menimbang, bahwa hak penguasaan negara terhadap sumber daya alam


yang terkandung didalam bumi (in cassu: batubara) adalah milik seluruh rakyat
m

ub

Indonesia disebutkan sebagai hak kepemilikan (mineral rights) yang hak


pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah (mining rights), sedangkan hak
ka

pengusahaan ditangan pemegang IUP (economic rights) sebagai implementasi


ep

ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan bahwa bumi, air, tanah
ah

sumber alam yang terkandung didalam dikuasai Negara ;


R

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 92 UU Minerba, yang berbunyi:


es

“Pemegang IUP dan IUPK berhak memiliki mineral, termasuk mineral ikutannya, atau
M

ng

batubara yang telah diproduksi apabila telah memenuhi iuran eksplorasi atau iuran
on

produksi, kecuali mineral ikutan radioaktif.” ;


gu

Hal 65 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa menurut keterangan Ahli Dr. AHMAD REDI, S.H., M.H.,

si
memberikan pendapat bahwa batubara yang sudah dibayar adalah hak milik atau
property rights menurut Pasal 92 UU Minerba, yang muncul ketika pemegang IUP

ne
ng
telah melakukan pembayaran iuran royalti sehingga batubara tersebut menjadi hak
miliknya pemegang IUP ;

do
gu Menimbang, bahwa Pasal 92 UU Minerba dihubungkan dengan bukti T-18
berupa Bukti Pembayaran Royalti Provisional, sebesar Rp. 565.834.227,00 (lima
ratus enam puluh lima juta delapan ratus tiga puluh empat ribu dua ratus dua puluh

In
A
tujuh rupiah), maka dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan penghentian kegiatan
pertambangan yang terlebih dahulu melakukan pemblokiran MOMS PT. Kedap
ah

lik
Sayaaq (Dalam Pailit), terlebih dahulu Terlawan telah melakukan kewajiban
pembayaran iuran produksi, maka menurut Majelis Hakim bahwa dalam konteks
am

ub
economic rights, Kurator yang sedang melaksanakan perintah Penetapan Hakim
Pengawas tentang going concern guna menjalankan usaha Debitor Pailit selaku
pemegang IUP, Terlawan memiliki hak untuk memiliki, mengangkut dan menjual
ep
k

batubara yang sudah dibayar royalti tersebut ;


ah

Menimbang, bahwa bukti T-33 berupa Surat Nomor: 123/KSq-Pailit /X/2020,


R

si
tertanggal 13 Oktober 2020 dihubungkan dengan bukti T-34 berupa Surat Nomor:
76.Und/30/DBB.OP/2020, tertanggal 15 Oktober 2020, Terlawan telah

ne
ng

memberitahukan dan memberikan klarifikasi atas adanya putusan pailit dan


penetapan going concern kepada Pelawan melalui rapat virtual meeting via aplikasi

do
gu

Zoom yang dipimpin oleh Pelawan (Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara) ;


Menimbang, bahwa terkait dalil Pelawan yang menafsirkan bahwa
Penetapan Going Concern sebagai langkah yang merugikan Negara, maka men u ru t
In
A

pendapat Ahli Dr. M. Hadi Shubhan, S.H., M.H., C.N., maka seharusnya Pelawan
melakukan pembatalan melalui upaya Renvoi Prosedur, dimana segala sesuatu
ah

lik

yang tidak bisa diselesaikan oleh Kurator dan Hakim Pengawas untuk dikembalikan
permasalahannya kepada Hakim Pemutus, sehingga sepanjang penetapan going
m

ub

concern tidak dilakukan pembatalan, maka berlaku asas “res judicata” terhadap
Penetapan Going Concern yang memiliki kekuatan hukum yang setara dengan
ka

Putusan Pengadilan ;
ep

Menimbang, bahwa Pasal 119 huruf c UU No. 3 Tahun 2009 tentang


ah

Minerba menyebutkan bahwa IUP dapat dicabut oleh Menteri jika: c. pemegang IUP
R

atau IUPK dinyatakan pailit. ;


es
M

Menimbang, bahwa menurut Ahli Dr. AHMAD REDI, S.H., M.H.


ng

menerangkan bahwa norma umum dalam frasa “dapat” menurut Pasal 119 UU
on

Minerba mengandung pengertian sifat diskresioner dari suatu kewenangan yang


gu

Hal 66 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diberikan kepada Menteri ESDM, oleh karenanya berdasarkan ketentuan dalam

si
angka 267 Lampiran Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pemben tu kan
Peraturan Perundang-undangan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

ne
ng
Nomor 15 Tahun 2019, dimana hal ini berbeda bila kata yang digunakan dalam
ketentuan ini yaitu kata “harus dicabut” atau “wajib dicabut” apabila pemegang IUP

do
dinyatakan pailit. Kata “wajib” merujuk adanya suatu kewajiban yang telah
gu
ditetapkan, sedangkan kata “harus” untuk menyatakan pemenuhan suatu kondisi
atau persyaratan tertentu, gunakan kata harus. Jika keharusan tersebut tidak

In
A
dipenuhi, yang bersangkutan tidak memperoleh sesuatu yang seharusnya akan
didapat seandainya ia memenuhi kondisi atau persyaratan tersebut ;
ah

lik
Menimbang, bahwa menurut pendapat Ahli Dr. M. Hadi Shubhan, S.H., M.H.,
C.N., turut menerangkan frasa Menteri “dapat” mencabut IUP apabila dinyatakan
am

ub
pailit adalah wewenang Diskresi, artinya aturan kewenangan hukum yang tidak
tertulis atau tentu beda dengan kewenangan yang ada di Undang-undang artinya
tidak harus pasti menuntut atau dengan kata lain bisa juga tidak menuntut, dengan
ep
k

demikian diskresi dapat diartikan sebagai kewenangan untuk memilih, kewen angan
ah

yang tidak ada aturannya, maka terkait kewenangan apakah patut atau layak
R

si
menggunakan diskresi, maka bukan berarti bahwa dengan pailit perusahaan
pertambangan tidak mutatis-mutandis IUP tersebut berakhir sebagaimana tersebut

ne
ng

dalam frasa “dapat” ;


Menimbang, bahwa terkait berdasar atau tidaknya pejabat tersebut

do
gu

menggunakan kewenangan diskresinya yang dianggap berlawanan dengan


penetapan going concern sehingga terjadi sengketa, maka menurut pendapat Ahli
Dr. M. Hadi Shubhan, S.H., M.H., C.N., menerangkan bahwa permasalahan tersebu t
In
A

dikembalikan ke Majelis Hakim Pengadilan Niaga yang akan menilai apakah


pertimbangan Dirjen Minerba atau pertimbangan Hakim Pengawas yang menjadi
ah

lik

layak, disinilah yang kemudian menjadi Gugatan Lain-Lain ;


Menimbang, bahwa oleh karena berdasarkan Putusan Nomor 6/Pdt.Sus-
m

ub

PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 28 Mei 2020 PT. Kedap Sayaaq dalam


keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya dan berdasarkan Penetapan Nomor
ka

6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus 2020, Hakim Pengawas


ep

menetapkan memberikan izin kepada Kurator PT. Kedap Sayaaq (Dalam Pailit)
ah

untuk melanjutkan usaha Debitor (going concern) dan menyatakan Izin Usaha
R

Pertambangan (IUP) Nomor 545/K.357D/2010 atas nama PT. Kedap Sayaaq tetap
es
M

dilanjutkan dan diteruskan, maka perbuatan Pelawan yang melakukan pen ghentian
ng

kegiatan pertambangan dengan cara menon -aktifkan akun MOMS atas nama PT.
on

Kedap Sayaaq (Dalam Pailit) seharusnya izin terlebih kepada Hakim Pengawas da n
gu

Hal 67 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
apabila Pelawan tidak setuju atau tidak sepaham atas adanya Penetapan Going

si
Concern tersebut, maka seharusnya melakukan pembatalan dengan cara upaya
renvoi prosedur gugatan melalui Gugatan Lain-Lain ke Pengadilan Niaga ;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan -pertimbangan hukum
tersebut, maka perbuatan Pelawan yang telah menghentikan kegiatan pertambangan

do
gu
dengan cara menon-aktifkan akun Minerba Online Monitoring System (MOMS) atas
nama PT. Kedap Sayaaq melalui Surat Nomor 439/03/DBB.OP/2020 tertanggal 12
Oktober 2020, bertentangan dengan Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-

In
A
PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tertanggal 6 Agustus 2020 dan menyebabkan kerugian
terhadap harta boedel pailit, sehingga dengan demikian perbuatan Pelawan tersebu t
ah

lik
dapat dikwalifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum ;
Menimbang, bahwa oleh karena Surat Nomor 439/03/DBB.OP/2020
am

ub
tertanggal 12 Oktober 2020 perihal Penghentian Kegiatan Pertambangan
bertentangan dengan Penetapan Nomor 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.
tertanggal 6 Agustus 2020 dan Pelawan dinyatakan melakukan perbuatan melawan
ep
k

hukum, maka terhadap tuntutan Terlawan agar memerintahkan kepada Pelawan


ah

untuk memenuhi isi putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya
R

si
Perkara Nomor 19/Pdt.Sus.Gugatan Lain-lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Perkara
Nomor 06/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tanggal 22 Desember 2020

ne
ng

sebagaimana Petitum Nomor 3 (tiga) patutlah dikabulkan seluruhnya, sedangkan


dalil-dalil dan pembuktian Perlawanan yang dikemukakan Pelawan karena tidak

do
gu

sesuai dengan fakta yang ditemukan oleh Majelis Hakim maka harus
dikesampingkan dan Perlawanan Pelawan ditolak untuk seluruhnya ;
Menimbang, bahwa oleh karena seluruh perlawanan Pelawan ditolak
In
A

seluruhnya, maka Pelawan selaku pihak yang kalah harus dihukum membayar biaya
perkara ;
ah

lik

Memperhatikan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan


dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang juncto Undang-Undang Nomor 3
m

ub

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 ten tan g
Pertambangan Mineral dan Batubara, serta peraturan perundang-undangan lain
ka

yang bersangkutan ;
ep

MENGADILI
ah

DALAM EKSEPSI :
es

➢ Menolak Eksepsi Terlawan untuk seluruhnya ;


M

ng

on

DALAM POKOK PERKARA :


gu

Hal 68 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Menolak Perlawanan Pelawan untuk seluruhnya ;

si
2. Menyatakan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya
berwenang memeriksa dan mengadili Gugatan Perbuatan Melawan Hukum

ne
ng
melalui Gugatan Lain-Lain sebagaimana telah diperiksa dan diadili Perkara
Nomor 19/Pdt.Sus.Gugatan Lain -lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Perkara

do
gu Nomor 06/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tanggal 22 Desember 2020 ;
3. Memerintahkan kepada Pelawan untuk memenuhi isi putusan Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Perkara Nomor

In
A
19/Pdt.Sus.Gugatan Lain-lain/2020/PN.Niaga.Sby. juncto Perkara Nomor
06/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby. tanggal 22 Desember 2020 ;
ah

lik
4. Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara yang ditetapkan
sebesar Rp.1.499.000,00 ( satu juta empat ratus Sembilan puluh sembilan
am

ub
ribu rupiah ) ;

Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan


ep
k

Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya, pada hari Senin, tanggal 29 Maret 2021,
ah

oleh kami Dr. Sutarno, S.H., M.H. selaku Ketua Majelis, Sarwedi, S.H., M.H. dan
R

si
Khusaini, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut
diucapkan pada hari Rabu, tanggal 31 MARET 2021, dalam persidangan yang

ne
ng

terbuka untuk umum, oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim
Anggota, dengan dibantu oleh Agus Widodo, S.H., M.H. Panitera Pengganti serta

do
gu

dihadiri oleh Kuasa Pelawan dan Kuasa Terlawan ;

Hakim Anggota, Hakim Ketua,


In
A
ah

lik

Sarwedi, S.H., M.H. Dr. Sutarno, S.H., M.H.


m

ub
ka

ep

Khusaini, S.H., M.H.


ah

Panitera Pengganti,
es
M

ng

on

Agus Widodo, S.H., M.H.


gu

Hal 69 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perincian Biaya Perkara:

R
P N B P ................................ Rp. 1.000.000,00

si
Biaya Proses ........................ Rp. 169.000,00
Relas Panggilan ................... Rp. 300.000,00

ne
ng
PNBP Panggilan................... Rp. 10.000,00
Redaksi ................................ Rp. 10.000,00
Materai ................................. Rp. 10.000,00
Jumlah ................................. Rp.1. 499.000,00

do
gu
(satu juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah)

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal 70 Put No. 03/Pdt.Sus.Plw.Pailit/2021/PN.Niaga.Sby. Jo.


d

No : 19/Pdt.Sus - Gugatan Lain-Lain/2020/PN. Niaga Sby Jo No. 6/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Sby.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70

Anda mungkin juga menyukai