Anda di halaman 1dari 98

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N

a
Nomor 2410 K/Pdt/2014

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

ne
ng
memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai
berikut dalam perkara:

do
gu ALIANSI PETUGAS PEMBACA METER LISTRIK (AP2ML)
INDONESIA, diwakili oleh Didik Suprijadi selaku Ketua

In
Umum Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Petugas Pembaca
A
Meter Listrik (AP2ML) Indonesia, berkedudukan di Jalan
Pandegiling II Nomor 7, RT 02, RW 07 Kelurahan Tegalsari,
ah

lik
Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur;
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding;
am

ub
melawan
PT. PLN (PERSERO), diwakili oleh Nur Pamudji, selaku
Direktur Utama, berkedudukan di Jalan Trunojoyo Blok M-I
ep
k

Nomor 135, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam hal ini


ah

memberi kuasa kepada M.M. Rumondor, S.H., M.H., dan


R

si
kawan-kawan, Para Pegawai PT PLN (Persero), berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juni 2012;

ne
ng

Termohon Kasasi dahulu Tergugat/Terbanding;


Mahkamah Agung tersebut;

do
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
gu

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang


Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat/Pembanding telah menggugat
In
A

sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat/Terbanding di muka


persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada pokoknya atas dalil-dalil:
ah

lik

I. Objek gugatan:
1. Berdasarkan amar putusan perkara judicial review Nomor Perkara
m

27/PUU–IX/2011 Mahkamah Konstitusi, perihal pengujian Undang-Undang


ub

Nomor 13 Tahun 2003, Pasal 59 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu


ka

(PKWT) terhadap Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia


ep

Tahun 1945;
2. Penyelundupan hukum, yang dilakukan antara pihak PT. PLN (Persero)
ah

dengan Pelaksana Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter


es

outsourching, dengan konspirasi tersistem;


M

ng

3. Pengabaian ketentuan core business, fair bennefit and welfare tehadap


petugas pembaca meter listrik tentang pelaksanaan manajemen pekerjaan
on
gu

Hal. 1 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pembaca meter outsourching, yang tidak berdasarkan standardisasi

a
besaran nilai paguh yang ditentukan dalam Rencana Kerja Syarat-Syarat

si
(RKS), PT. PLN (Persero);
4. Tidak adanya kepastian perlindungan hukum tentang pengalihan hak,

ne
ng
continuetas masa kerja dan eksploitasi berkelanjutan petugas pembaca
meter listrik;

do
gu 5. Pengabaian masa kerja petugas pembaca meter listrik yang masa
pengabdiannya lebih dari 20 tahun dihitung 0 (nol) tahun, setiap
pelaksanaan lelang pekerjaan;

In
A
6. Temuan indikasi kolusi, korupsi dan neptisme tersistem, antara pihak PT.
PLN (Persero) distribusi Jawa Timur dengan pihak pelaksana manajemen
ah

lik
pekerjaan pembaca meter outsourching;
7. Menyatakan bahwa karakteristik, jenis dan sifat pekerjaan pembaca meter
am

ub
listrik merupakan core business proses produksi yang tidak bisa di-
outsourching-kan;
8. Menggugat, Tergugat dengan gugatan untuk menyatakan bahwa pihak PT.
ep
k

PLN (Persero) membayar ganti rugi pengabaian masa kerja para petugas
ah

pembaca meter listrik perorang petugas pembaca meter listrik sebesar


R
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), yang mayoritas memiliki masa

si
kerja minimal 20 Tahun;

ne
ng

II. Posita awal:


1. Bahwa Pemohon/Penggugat telah mengajukan permohonan uji materi
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 terhadap Undang-Undang Dasar

do
gu

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bertanggal 21 Maret 2011, yang


diterima dan terdaftar di Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi (selanjutnya
In
A

disebut Kepaniteraan Mahkamah) pada hari senin, tanggal 4 April 2011


berdasarkan Akta Penerimaan Berkas Permohonan Nomor 127/PAN.MK/
ah

2011 dan diregistrasi pada hari Senin, tanggal 4 April 2011 dengan
lik

Nomor 27/PUU-IX/2011, yang telah diperbaiki dan diterima di


Kepaniteraan Mahkamah pada tanggal 11 Mei 2011. Pernyataan amar
m

ub

putusan mengabulkan permohonan Pemohon/Penggugat untuk


sebagian. Frasa “... perjanjian waktu tertentu“ dalam Pasal 65 ayat (7)
ka

ep

dan Frasa “... perjanjian untuk waktu tertentu“ dalam Pasal 66 ayat (2)
huruf b Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
ah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,


R

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279)


es
M

bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


ng

Tahun 1945 sepanjang dalam perjanjian kerja tersebut tidak disyaratkan


on
gu

Hal. 2 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
adanya pengalihan perlindungan hak-hak bagi pekerja/buruh yang objek

a
kerjanya tetap ada, walaupun terjadi pergantian perusahaan yang

si
melaksanakan sebagian pekerjaan borongan dari perusahaan lain atau
perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh;

ne
ng
Frasa “... perjanjian kerja waktu tertentu “ dalam Pasal 65 ayat (7) dan
Frasa “... perjanjian kerja untuk waktu tertentu “ dalam Pasal 66 ayat (2)

do
gu huruf b Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279) tidak

In
A
memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang dalam perjanjian tersebut
tidak disyaratkan adanya pengalihan perlindungan hak-hak bagi pekerja/
ah

lik
buruh yang objek kerjanya tetap ada, walaupun terjadi pergantian
perusahaan yang melaksanakan sebagian pekerjaan pemborongan dari
am

ub
perusahaan pekerja/buruh yang objek kerjanya tetap ada, walaupun
terjadi pergantian perusahaan yang melaksanaakan sebagian pekerjaan
pemborongan dari perusahaan lain atau perusahaan penyedia jasa
ep
k

pekerja/buruh, (terlampir pada bukti P.10);


ah

2. Bahwa diputuskan dalam rapat permusyawaratan Hakim yang dihadiri


R
oleh sembilan Hakim Konstitusi yaitu, Moh. Mahfud MD, Selaku ketua

si
merangkap anggota, Achmad Sodiki, Hamdan Zoelva, Muhammad Alim,

ne
ng

Ahmad Fadlil Sumadi, Anwar Usman, Harjono, Maria Farida Indrati dan
M. Akil Mochtar, masing-masing sebagai anggota pada hari Kamis
tanggal 5 Januari 2012 dan diucapkan dalam sidang pleno Mahkamah

do
gu

Konstitusi, terbuka untuk umum, pada hari Selasa, tanggal 17 Januari


2012 oleh sembilan Hakim Mahkamah Konstitusi dan didampingi oleh
In
A

Eddy Purwanto sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh Pemohon atau


Kuasanya, Pemerintah atau yang mewakili dan Dewan Perwakilan
ah

Rakyat yang mewakili (terlampir pada bukti P.10);


lik

3. Bahwa Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang


Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa yang dapat mengajukan
m

ub

permohonan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah pihak yang
ka

ep

menganggap hak dan/atau kewenangan konstitusinya dirugikan oleh


berlakunya undang-undang, yang dapat perorangan warga Negara
ah

Indonesia, kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup


R

sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan


es
M

Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang, badan hukum


ng

publik atau privat atau lembaga negara. Bahwa Undang-Undang yang


on
gu

Hal. 3 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dimohonkan untuk diuji adalah Undang-Undang a quo atau Undang-

a
Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 59, Pasal 64, Pasal 65, Pasal 66

si
tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yang memiliki dampak langsung dan

ne
ng
tidak langsung terhadap semua petugas pembaca meter listrik yang ada
di Indonesia dan sangat merugikan hak-hak norma konstitusionalitas.

do
gu Menyatakan sebagaimana Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal
59 sebagai berikut:
Ayat (1)

In
A
“Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk pekerjaan
tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan
ah

lik
selesai dalam waktu tertentu, yaitu:
a. pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;
am

ub
b. pekerjaan yang diperkirakan sekali penyelesaiannya dalam waktu
yang tidak terlalu dan paling lama 3 (tiga) tahun;
c. pekerjaan yang bersifat musiman atau
ep
k

d. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru atau


ah

produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan”;


R
Ayat (8)

si
“Hal-hal lain yang belum diatur dalam pasal ini akan diatur lebih lanjut

ne
ng

dengan keputusan menteri“;


Terhadap Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Pancasila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

do
gu

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.


3. Persatuan Indonesia.
In
A

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan;
ah

5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


lik

Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945:
m

ub

Pasal 27 ayat (2)


“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
ka

ep

layak bagi kemanusiaan”;


Pasal 28 D ayat (2)
ah

“setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan


R

perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”;


es
M

ng

on
gu

Hal. 4 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 33 ayat (1)

a
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas

si
kekeluargaan” (terlampir pada bukti P.10);
4. Bahwa Penggugat adalah Ketua Umum Aliansi Petugas Pembaca Meter

ne
ng
Listrik (AP2ML) Indonesia yang merupakan Lembaga Swadaya
Masyarakat, berbadan hukum, tumbuh dan berkembang secara swadaya

do
gu atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat, bergerak dan
didirikan atas dasar kepedulian untuk memberikan perlindungan dan
penegakan keadilan, hukum dan hak asasi manusia di Indonesia,

In
A
khususnya bagi pekerja profesi sebagai petugas pembaca meter listrik di
Indonesia. (terlampir pada bukti P.1);
ah

lik
5. Bahwa penerapan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan mengenai “Perjanjian Kerja Waktu Tertentu“
am

ub
(PKWT) atau sistem kontrak atau outsourching, menyebabkan petugas
pembaca meter listrik di Indonesia kehilangan jaminan atas jaminan
kerja yang dinikmati oleh pekerja tetap, kehilangan hak-hak yang
ep
k

seharusnya diterima petugas pembaca meter listrik sesuai dengan masa


ah

kerja petugas pembaca meter listrik, karena ketidakjelasan dan serta


R
pengabaian perhitungan masa kerja. (terlampir pada bukti P.10);

si
6. Bahwa berdasarkan ketentuan hukum dan argumentasi di atas, maka

ne
ng

jelaslah Penggugat mempunyai kedudukan hukum dan dasar


kepentingan untuk mengajukan permohonan pengujian Pasal 59
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

do
gu

terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945, karena mempunyai kepentingan secara langsung dan akan
In
A

menerima dampak secara langsung dari pelaksanaan Pasal 59 Undang-


Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Bahwa
ah

berdasarkan dalil-dalil permohonan tersebut, menurut Mahkamah


lik

Konstitusi, Penggugat adalah badan hukum privat yang dirugikan hak


konstitusionalnya oleh adanya pasal-pasal Undang-Undang yang
m

ub

dimohonkan a quo, dengan demikian terdapat hubungan kausalitas


antara kerugian Konstitusional Pemohon/ Penggugat dengan norma yang
ka

ep

diuji, sehingga Pemohon/ Penggugat memiliki kedudukan hukum atau


legal standing untuk mengajukan permohonan a quo (terlampir pada
ah

bukti P.10);
R

7. Bahwa berdasarkan Risalah Sidang Perkara Nomor 27/PUU-IX/2011


es
M

Perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


ng

Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik


on
gu

Hal. 5 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Indonesia Tahun 1945, dengan acara pemeriksaan perbaikan

a
permohonan (I), pada hari Rabu tanggal 20 April 2011 yang dipimpin oleh

si
Achmad Sodiki selaku ketua merangkap anggota, Muhammad Alim dan
Hamdan Zoelva masing-masing sebagai anggota, dengan didampingi

ne
ng
oleh Eddy Purwanto sebagai Panitera Pengganti dihadiri oleh Pemohon.
Ketua Majelis Hakim Achmad Sodiki berpendapat terhadap fakta yang

do
gu disampaikan Pemohon,
penyelundupan hukum (terlampir pada bukti P.10);
praktek kerja outsourching adanya

8. Bahwa berdasarkan Risalah Sidang Perkara Nomor 27/PUU-IX/2011

In
A
Perihal Pengujian Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan
acara pemeriksaan perbaikan permohonan (II), pada hari Rabu tanggal
ah

lik
11 Mei 2011 yang dipimpin oleh Achmad Sodiki selaku ketua merangkap
anggota, Muhammad Alim dan Hamdan Zoelva masing-masing sebagai
am

ub
anggota, dengan didampingi oleh Eddy Purwanto sebagai Panitera
Pengganti dihadiri oleh Pemohon. Ketua Majelis Hakim Achmad Sodiki
berpendapat terhadap fakta yang disampaikan Pemohon, jadi saudara
ep
k

tukang baca meteran ini tidak diperlakukan begitu saja. Siapa yang
ah

membeli, dan kalau sudah ndak butuh kan dilempar lagi, Perlindungan
R
hukumnya itu dimana ...?, tetapi dengan catatan keputusan apapun tidak

si
akan menerobos atau merusak hak konstitusional saudara (terlampir

ne
ng

pada Bukti P.10);


9. Bahwa berdasarkan Risalah Sidang Perkara Nomor 27/PUU-IX/2011
Perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

do
gu

Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945, dengan acara mendengarkan keterangan
In
A

Pemerintah, DPR dan Saksi/Ahli dari Pemohon dan Pemerintah (III),


pada hari Rabu tanggal 6 Juli 2011 yang dipimpin oleh Moh. Mahfud MD
ah

selaku Ketua, Achmad Sodiki, Harjono, M. Akil Mochtar, Muhammad


lik

Alim, Maria Farida Indrati, Hamdan Zoelva, Ahmad Fadlil Sumadi, Anwar
Usman masing-masing sebagai anggota, dengan didampingi oleh Eddy
m

ub

Purwanto sebagai Panitera Pengganti, dihadiri Didik Suprijadi sebagai


pemohon, Dwi Haryanti sebagai Kuasa Pemohon, Mualimin Abdi, Erik, Aji
ka

ep

dari kemenkumhan, Sunarno, Hutri Yuti Annisa dari Kemenakertrans,


Moh. Fadli Alwi, Moh. Yunus Budi Santoso sebagai Saksi Pemohon.
ah

Menyatakan sebagai berikut:


R

(1) Bahwa pendapat Mahkamah Konstitusi Pasal 59 ayat (1) Undang-


es
M

Undang a quo mengatur tentang syarat-syarat Perjanjian Kerja


ng

Waktu Tertentu (PKWT), ketentuan tersebut yang menentukan


on
gu

Hal. 6 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perusahaannya sendiri, dan petugas pembaca meter listrik tidak

a
memenuhi syarat atau terkena Pasal 59 Undang-Undang a quo.

si
(2) Bahwa pendapat Mahkamah Konstitusi tidak adanya jaminan
hukum Pemerintah sehingga terjadi eksploitasi berkelanjutan,

ne
ng
sebagaimana pengusaha yang seharusnya mendapatkan
(management fee) dengan memangkas gaji petugas pembaca

do
gu (3)
meter listrik outsourching dan merupakan (modern slavery);
Bahwa pendapat Mahkamah Konstitusi Pasal 59 Undang-Undang
a quo tidak adanya ketetuan tentang sanksi administrasi, perdata

In
A
dan pidana bagi perusahaan pelaksana manajemen outsourching;
(4) Bahwa Pendapat Mahkamah Konstitusi oleh karena tidak ada
ah

lik
sanksi, jadi mekanisme outsourching terjadi terus-menerus,
controlling pun kalau kedapatan dikembalikan ke perusahaan, oleh
am

ub
karena tidak ada batasan bagian yang dipersyaratkan (terlampir
pada bukti P.10);
10. Bahwa sebagaimana pendapat Mahkamah Konstitusi setelah
ep
k

memeriksa dengan seksama yang diajukan oleh Pemohon/Penggugat


ah

dan kesaksian saksi korban dan saksi profesi Pemohon/Penggugat


R
yang termuat pada duduk perkara judicial review Nomor 27/PUU-

si
IX/2011. Persoalan konstitusional yang menjadi pertimbangan

ne
ng

Mahkamah Konstitusi adalah :


(1) Apakah hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan
yang melaksanakan pemborongan pekerjaan berdasarkan PKWT

do
gu

yang memperoleh pekerjaan dari perusahaan lain bertentangan


dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 ...?
In
A

(2) Apakah hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan


yang menyediakan pekerja/buruh bertentangan dengan Undang-
ah

Undang Dasar Tahun 1945 ...?


lik

Sebagaimana diatur dalam Pasal 59 Undang-Undang Nomor 13 Tahun


2003 adalah jenis perjanjian kerja yang dirancang untuk pekerjaan yang
m

ub

dimaksudkan hanya untuk waktu tertentu saja dan tidak berlangsung


untuk selamanya sehingga hubungan kerja antara pekerja/buruh dan
ka

ep

majikan akan berakhir begitu jangka waktu berakhir atau ketika


pekerjaan selesai dikerjakan (terlampir pada bukti P.10);
ah

11. Bahwa beberapa jenis pekerjaan tersebut diatas dengan alasan


R

efisiensi bagi suatu perusahaan dan keahlian suatu pekerjaan tertentu


es
M

diserahkan untuk dikerjakan oleh perusahaan atau pihak lain, dengan


ng

demikian jelas petugas pembaca meter listrik menghadapi resiko


on
gu

Hal. 7 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berakhirnya masa kerja, ketika kontrak pekerjaan tersebut telah selesai

a
(continuetas) dan harus melakukan kontrak pekerjaan baru. Pada sisi

si
lain, bagi pengusaha pemilik pekerjaan akan lebih efisien dan tidak
membebani keuangan perusahaan apabila jenis pekerjaan demikian

ne
ng
tidak dikerjakan sendiri dan diserahkan kepada pihak lain yang memiliki
keahlian dan pengalaman dibidang tersebut, sehingga perusahaan

do
gu hanya fokus pada jenis pekerjaan utamanya atau core business
(terlampir pada bukti P.10);
12.Bahwa pemerintah menyampaikan sebagaimana karakteristrik dan sifat

In
A
suatu pekerjaan ada yang bersifat continue dan ada yang bersifat
temporer, sehingga hubungan kerja yang bersifat tetap (PKWTT) dan ada
ah

lik
yang bersifat sementara (PKWT), karena terhadap keduanya tidak dapat
saling menghilangkan dan tidak dapat di persamakan satu dengan yang
am

ub
lainnya, sehingga menurut pemerintah dapat menimbulkan hal-hal
sebagai berikut:
(1). Mengaburkan sistem hubungan kerja yang selama ini telah dikenal
ep
k

dan berjalan sesuai dengan karakteristik dan sifat pekerjaan


ah

(permanen atau temporer);


R
(2). Dapat mengganggu iklim dunia usaha dan investasi khususnya

si
usaha mikro, kecil dan menengah, karena pada umumnya jenis

ne
ng

usaha ini sifatnya musiman dan jangka pendek (terlampir pada bukti
P.10);
13. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, menurut Mahkamah

do
gu

Konstitusi ada dua model untuk melindungi petugas pembaca meter listrik
Pertama, dengan mensyaratkan agar perjanjian kerja antara petugas
In
A

pembaca meter listrik dengan perusahaan yang melaksanakan pekerjaan


outsourching tidak berbentuk Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
ah

melainkan berbentuk “Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu“ (PKWTT);


lik

Kedua, menerapkan prinsip pengalihan tindakan perlindungan bagi


petugas pembaca meter listrik (Transfer of Undertaking Protection of
m

ub

Emplayment/TUPE), yang bekerja pada perusahaan yang melaksanakan


pekerjaan outsourching. Dengan demikian permohonan Pemohon
ka

ep

menurut Mahkamah Konstitusi (conditional unconstitusional) (terlampir


pada bukti P.10);
ah

14. Bahwa tidak semua majelis hakim Mahkamah konstitusi, sependapat


R

dengan putusan tersebut terdapat dissenting opinion (perbedaan


es
M

pendapat) dari sembilan Majelis Hakim Mahkamah konstitusi, tentang


ng

sistem perjanjian kerja waktu tertentu dalam pekerjaan pemborongan


on
gu

Hal. 8 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
atau outsourching merupakan modern slavery dalam proses produksi,

a
sebagaimana uraian diatas dapat diketahui sebenarnya perjanjian kerja

si
merupakan dasar terjadinya hubungan kerja antara pengusaha dan
petugas pembaca meter listrik. Sebab perjanjian kerja yang dilakukan

ne
ng
oleh pengusaha dan petugas pembaca meter listrik tidak memenuhi
ketentuan asas-asas hukum kontrak dan syarat-syarat perjanjian kerja

do
gu baik materiil maupun formil yang meliputi, asas kemanusiaan, asas
kebangsaan, asas kenusantaraan, asas Bhinneka Tunggal Ika, asas
keadilan, asas kedudukan dalam hukum, asas Pemerintahan, asas

In
A
keseimbangan, asas keselarasan, asas keserasian, asas kekeluargaan,
asas konsensualisme, asas kebebasan kontrak dan asas kekuatan
ah

lik
mengikatnya perjanjian. Pada asas kebebasan berkontrak, terdapat
kebebasan kehendak yang mengimplikasikan adanya kesetaran minimal
am

ub
antara pengusaha dan petugas pembaca meter listrik tidak mempunyai
kedudukan yang sama sebagai mitra kerja;
15. Bahwa Norma Konstitusionalitas petugas pembaca meter listrik, yang
ep
k

terjebak Pengaturan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) dan


ah

General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tentang


R
Ketentuan Addendum Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan

si
Meter Outsourching berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politis dan

ne
ng

ekonomis, di dalam Undang-Undang Ketenagalistrikan kerap


menimbulkan polemik dan tantangan keras dari para pekerja, karena
dinilai merupakan justifikasi terhadap eksploitasi berkelanjutan, unjuk

do
gu

rasa baik yang dilakukan dalam memperingati Hari Buruh Nasional


maupun yang berkenaan dengan otoritas kebijakan ketenagakerjaan
In
A

yang tidak selarasnya hubungan industrial bipartit dan tripartit dengan


asas-asas Demokrasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
ah

Republik Indonesia Tahun 1945. Tuntutan penghapusan ‘’Perjanjian


lik

Kerja Waktu Tertentu“ (PKWT) Undang-Undang a quo selalu


dikumandangkan;
m

ub

16. Bahwa kebijakan publik demikian menunjukan adanya konspirasi pelaku


kebijakan birokrasi di negeri ini syarat dengan indikasi korupsi, kolusi dan
ka

ep

nepotisme dalam lingkup ketenagalistrikan yang tersistem, dan


masyarakat pengguna jasa pelayanan ketenagalistrikan semakin sulit
ah

memahami kebijakan publik PT. PLN (Persero) yang tidak memenuhi


R

Standart Management Integrated Information System (MIIS), dan hal ini


es
M

bisa dilihat dari sistematikanya tiga gelombang pembaruan hukum a quo


ng

dan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) dan General Manager
on
gu

Hal. 9 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang mengusung ketentuan

a
mekanisme liberalisme disektor ketenagakerjaan dilingkup

si
ketenagalistrikan dengan lahirnya pasal-pasal kontraversial dalam
sejumlah peraturan perundang-undangan tersebut utamanya dalam

ne
ng
Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Surat keputusan Direksi PT. PLN
(Persero) dan General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

do
gu tentang Ketentuan Addendum Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan
Pembacaan meter outsourching, dilingkup ketenagalistrikan yang
menegaskan fleksibelitas pasar petugas pembaca meter listrik soal

In
A
tenaga kontrak atau outsourching dengan Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (PKWT), dengan jelas kontraproduktif menjaga hubungan
ah

lik
industrial Pancasila;
17. Bahwa jika selama ini regulasi dibidang ketenagakerjaan termasuk
am

ub
adopsi fleksibilitas ketenagakerjaan dilingkup ketenagalistrikan, dalam
regulasi tersebut cenderung dijadikan kambing hitam larinya penanaman
modal adalah sesuatu yang tidak benar dan tidak berdasar sama sekali
ep
k

karena fleksibilitas ketenagakerjaan dilingkup ketenagalistrikan


ah

merupakan pilihan akhir dalam peningkatan investasi suatu Negara.


R
Sebab adanya faktor krusial yang bersifat prioritas seperti halnya, faktor

si
birokrasi Pemerintah yang tidak efisien, faktor infrastruktur perundang-

ne
ng

undangan, faktor suprastruktur implementasi perundang-undangan, faktor


peraturan perpajakan, faktor korupsi, kolusi dan nepotisme, faktor
kualitas kopetensi sumber daya manusia, faktor instabilitas kebijakan dan

do
gu

faktor peraturan ketenagakerjaan dilingkup ketenagalistrikan (labour


regulation);
In
A

18. Bahwa berdasarkan ketentuan pelaksanaan prosedur Tata Laksana


Administrasi Negara, Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik (AP2ML)
ah

Indonesia sebagai organisasi profesi yang sudah memenuhi hak dan


lik

kewajiban Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik


Indonesia dan pada analisis kebijakan publik, PT. PLN (Persero) sebagai
m

ub

perusahaan yang terbuka dan proposional telah melakukan konspirasi


tersistem yang menimbulkan penafsiran, pelaksanaan beragam dan
ka

ep

memunculkan raja-raja kecil dilingkungan kinerja PT. PLN (Persero) serta


melakukan konspirasi terhadap perusahaan pengadaan pekerjaan
ah

manajemen pembacaan meter listrik pelanggan dengan model bisnis


R

pelaksana pekerjaan pembacaan meter listrik outsourching, jasa


es
M

manajemen pelaksana pekerjaan yang menyediakan sebagian atau


ng

seluruhnya sarana dan prasarana termasuk sumber daya manusia


on
gu

Hal. 10 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pelaksana pembacaan meter, sistem verifikasi hasil pembacaan kwh

a
meter dan tehnical support-nya (terlampir pada bukti P.9);

si
19. Bahwa adanya konstelasi strategis eksklusif terhadap Putusan
Mahkamah Konstitusi Judicial Review Nomor perkara 27/PUU-IX/2011,

ne
ng
PT. PLN (Persero) tidak pernah merespon pikiran pekerja provesi yang
tergabung dalam organisasi profesi Aliansi Petugas Pembaca Meter

do
gu Listrik (AP2ML) Indonesia dan PT. Setia Cipta Karya sebagai wadah
interaksi bisnis Petugas Pembaca Meter Listrik yang telah terregistrasi
dan menyetujui Term Of Condition E-Procurement PT. PLN (Persero)

In
A
oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.
sebagaimana komitmen bersama para penyelenggara Negara guna
ah

lik
memenuhi clean government and clean governance semua pihak-pihak
yang terkait dalam lingkup ketenagalistrikan khususnya PT. PLN
am

ub
(Persero) Distribusi Jawa Timur;
20. Bahwa mantan General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur Ir. Hariadi sadono kemudian menjabat General Manager PT. PLN
ep
k

(Persero) Distjaya dan Tangerang, terkena kasus korupsi pembengkakan


ah

pengadaan anggaran dua pembangkit dan pengadaan outsourching di


R
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Distribusi Jawa Barat dan

si
Distribusi Jawa Tengah serta penggelembungan program IT, Customer

ne
ng

Management Service (CMS) yang melanggar ketentuan Pasal 2 ayat 1


dan/atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dipidana 6 (enam) tahun penjara

do
gu

dan membayar denda Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan


membayar uang peganti Rp2.325.000.000,00 (dua miliar tiga ratus dua
In
A

puluh lima juta rupiah), Ir. Hariadi Sadono yang telah memperkaya diri
sendiri mulai dari Maret 2005 sampai Desember 2007, dengan total nilai
ah

korupsi sebesar Rp5.100.000.000,00 (lima miliar seratus juta rupiah).


lik

Dengan merugikan keuangan Negara sekurang-kurangnya sebesar


Rp175.000.000.000,00 (seratus tujuh puluh lima miliar rupiah);
m

ub

21. Bahwa mantan Direktur Utama PT. PLN (Persero) Ir. Eddie Widiono
Suwondho, Msc., menyatakan “siapa bisa memimpin PT. PLN
ka

ep

(Persero)...?” saat kebijakan publik PT. PLN (Persero) dikritisi oleh


Pemerintah dan Ir. Eddie Widiono Suwondho, Msc., menjadi tersangka
ah

atas dakwaan baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan


R

Margo Santoso, Ir. Fahmi Mochtar dan Ir. Gani Abdul Gani, antara bulan
es
M

September 2000 sampai dengan bulan Mei 2006, berdasarkan Pasal 5 jo


ng

Pasal 35 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 46 Tahun
on
gu

Hal. 11 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2009, tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi termasuk dalam daerah

a
hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri

si
Jakarta Pusat, secara melawan hukum yaitu bertentangan dengan
Anggaran Dasar PT. PLN (Persero) tahun 1998 yang dimuat dalam

ne
ng
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia tanggal 12 Mei 1998
Nomor 38. Yang menjadi terdakwa dan memperkaya diri sebesar

do
gu Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah);
22. Bahwa General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Ir.
Fahmi Mochtar dan menjadi Direktur Utama PT. PLN (Persero) dan

In
A
dicopot dari jabatannya, karena dalam pemeriksaan KPK berkaitan
keterlibatan dalam melaksanakan outsourching roll out CIS – RISI
ah

lik
(Cutomer Information System – Rencana Induk Sistem Informasi) PT.
PLN (Persero) Distjaya dan Tangerang. Terindikasi beberapa mantan
am

ub
General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, melakukan
kebijakan publik atas nama PT. PLN (Persero) dan berujung pada tindak
pidana korupsi sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) serta
ep
k

lebih spesifik kebijakan publik PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
ah

tidak sama dimasing-masing wilayah Area Pelayanan Jaringan (APJ)


R
bahkan ditingkat Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) PT. PLN (Persero)

si
Distribusi Jawa Timur;

ne
ng

23. Bahwa dalam pelaksanakan pengadaan outsourching roll out CIS – RISI
(Cutomer Information System – Rencana Induk Sistem Informasi) di PT.
PLN (Persero) Distjaya dan Tangerang yang sumber dananya berasal

do
gu

dari Pos Pengelolahan Data dan Tehnologi Informasi pada anggaran PT.
PLN (Persero) APLN Tahun 2004 sampai dengan 2006, melakukan
In
A

perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
yaitu Margo Santoso sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
ah

dan Ir. Gani Abdul Gani atau PT. Netway Utama sebesar
lik

Rp42.189.037.336,59 (empat puluh dua miliar seratus delapan puluh


sembilan juta tiga puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh enam rupiah lima
m

ub

puluh sembilan sen), dan merugikan keuangan Negara, yaitu sekurang-


kurangnya sebesar Rp46.189.037.336,59 (empat puluh enam miliar
ka

ep

seratus delapan sembilan juta tiga puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh
enam rupiah lima puluh sembilan sen);
ah

24. Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Komisi Pemberantas Korupsi


R

Republik Indonesia Nomor DAK – 19/24/08/2011, Ir. Eddie Widiono


es
M

Suwondho, Msc. saat masih menjabat selaku Direktur Pemasaran dan


ng

Distribusi (Dirsar) PT. PLN (Persero) sejak tahun 1998 telah mengetahui
on
gu

Hal. 12 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang, telah bekerjasama

a
dengan Politeknik ITB Bandung sejak Tahun 1994 untuk membuat dan

si
mengembangkan aplikasi, Sistem Informasi Manajemen Pelanggan –
Rencana Induk Sistem Informasi (SIMPEL RISI), yang memiliki fungsi

ne
ng
dan fitur sebagai berikut:
(I). Fungsi Pelayanan Pelanggan;

do
gu (II). Fungsi Pembacaan Meter;
(III). Fungsi Proses Rekening;
(IV). Fungsi Distribusi dan Posting Rekening;

In
A
(V). Fungsi Penagihan;
(VI). Fungsi Pemutusan Sementara dan Penanganan Tunggakan;
ah

lik
Yang sesuai dengan Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Pelanggan
Manual (TUL-MAN) dalam Lampiran Keputusan Direksi PT. PLN
am

ub
(Persero) Nomor 021.K/0599/DIR/1995, tanggal 23 Mei 1995;
25. Bahwa berdasarkan pelaksanakan pengadaan outsourching roll out CIS –
RISI (Cutomer Information System – Rencana Induk Sistem Informasi), Ir.
ep
k

Budi harsono, M.M., yang menjabat General Manager PT. PLN (Persero)
ah

Distribusi Jawa Timur mulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009
R
dengan sumber dana berasal dari Pos Pengelolahan Data dan Tehnologi

si
Informasi pada anggaran PT. PLN (Persero) APLN tahun 2006 sampai

ne
ng

dengan 2008, melakukan perbuatan suatu korporasi secara tersistem


dengan manager Area Pelayanan Jaringan (APJ) dan Manager Unit
Pelayanan Jaringan (UPJ) dilingkup PT. PLN Distribusi Jawa Timur

do
gu

dengan perusahaan pelaksana pekerjaan pembaca meter outsourching;


26. Bahwa berdasarkan pelaksanakan pengadaan outsourching roll out CIS –
In
A

RISI (Cutomer Information System – Rencana Induk Sistem Informasi), Ir.


Muhammad Sulastyo, M.M., yang menjabat General Manager PT. PLN
ah

(Persero) Distribusi Jawa Timur mulai dari Tahun 2009 sampai dengan
lik

Tahun 2010 dengan sumber dana berasal dari Pos Pengelolahan Data
dan Tehnologi Informasi pada anggaran PT. PLN (Persero) APLN Tahun
m

ub

2008, melakukan perbuatan suatu korporasi secara tersistem dengan


manager Area Pelayanan Jaringan (APJ) dan Manager Unit Pelayanan
ka

ep

Jaringan (UPJ) dilingkup PT. PLN Distribusi Jawa Timur dengan


perusahaan pelaksana pekerjaan pembaca meter outsourching.
ah

Kemudian dicopot jabatannya karena kebijakan Surat Keputusan


R

0041/DIST–JATIM/2009.R, tentang Pelaksana Pekerjaan Pembaca Meter


es
M

Tahun 2010 dan Ketentuan Addendum Pelaksanaan Pekerjaan Pembaca


ng

Meter Outsourching;
on
gu

Hal. 13 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
27. Bahwa berbagai kondisi yang disebutkan di atas tentunya sangat tidak

a
kondusif bagi peningkatan iklim investasi yang ditentukan oleh Instruksi

si
Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peningkatan Iklim Investasi.
Sebagaimana Pengaturan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)

ne
ng
dan General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tentang
pelaksanaan manajemen pekerjaan pembacaan meter outsouching yang

do
gu berpotensi menghambat pencapaian kesejahteraan nasional dengan
kebijakan fleksibilisasi pasar kerja akan meningkatkan investasi,
perluasan kesempatan kerja di sektor formal dan informal yang

In
A
berdampak pada pengurangan angka kemiskian. Intinya pilihan untuk
mengadopsi fleksibilitas ketenagakerjaan ketenagalistrikan, termasuk
ah

lik
pengaturan addendum yang menjadi ketentuan dalam regulasi
ketenagalistrikan yang akan berujung pada peningkatan kesejahteraan
am

ub
Nasional;
28. Bahwa fakta yang terjadi dilapangan justru sebaliknya, berdasarkan Surat
Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) dan General Manager PT. PLN
ep
k

(Persero) Distribusi Jawa Timur tentang ketentuan Addendum


ah

Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching,


R
disamping tidak adanya sanksi administrasi, perdata dan pidana bila

si
terjadi suatu pelanggaran, tidak adanya syarat-syarat perlindungan hak-

ne
ng

hak konstitusional petugas pembaca meter listrik, tidak adanya jaminan


kepastian hukum kontinuitas petugas pembaca meter listrik, tidak adanya
kepastian terhadap jenjang karir dan kelanjutan karir, tidak adanya

do
gu

keharusan membayar pesangon, penghargaan masa kerja, uang


pengganti hak atau uang pisah. Seandainya terjadi Pemutusan
In
A

Hubungan Kerja pada saat kontrak kerja masih berjalan, petugas


pembaca meter listrik hanya berhak terhadap gaji yang seharusnya
ah

mereka terima hingga masa kontrak kerja berakhir saja (terlampir pada
lik

bukti P.9);
29. Bahwa norma yang mengatur Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)
m

ub

dan General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tidak
memberikan kepastian hukum. secara vertikal, pengaturan Surat
ka

ep

Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) dan General Manager PT. PLN
(persero) Distribusi Jawa Timur tentang Ketentuan Addendum
ah

Pelaksanaan Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching tersebut


R

bertentangan dengan Asas Demokrasi Pancasila dan Undang-Undang


es
M

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Secara horizontal,


ng

pengaturan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) dan General


on
gu

Hal. 14 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tentang Ketentuan

a
Addendum Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter

si
Outsourching, tersebut menyebabkan tidak efektifnya pelaksanaan
jaminan kelanjutan kerja dan jaminan kontinuitas hak-hak konstitusional

ne
ng
petugas pembaca meter listrik di Indonesia;
30. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) dan

do
gu General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tentang
ketentuan Addendum Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan
meter Outsourching, bukan solusi utama peningkatan iklim investasi

In
A
ketenagalistrikan, fleksibilitas ketenagakerjaan dilingkup ketenagalistrikan
dapat saja dijadikan salah satu pilihan dalam meningkatkan investasi
ah

lik
ketenagalistrikan, mengingat rendahnya biaya produksi dari sisi
ketenagakerjaan dilingkup ketenagalistrikan serta adanya kemungkinan
am

ub
peningkatan ketersediaan lapangan pekerja, akan tetapi implementasi
fleksibilitas ketenagakerjaan dilingkup ketenagalistrikan bukanlah
merupakan opsi utama dalam meningkatkan iklim investasi dalam suatu
ep
k

negara. Sehingga masyarakat pengguna jasa ketenagalistrikan menjadi


ah

semakin sulit memahami kebijakan publik PT. PLN (Persero) Distribusi


R
Jawa Timur yang tidak memenuhi standardisasi Management Integrated

si
Information System (MISS);

ne
ng

31. Bahwa PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur telah melakukan
pembiaran tentang ketentuan core bussines pada jenis, sifat dan kegiatan
pekerjaan dalam perundang-undangan khususnya Undang-Undang a quo

do
gu

sehingga esensi utama dari hukum perburuhan to protect the


workers/labores terabaikan, sebagaimana Surat Keputusan Direksi PT.
In
A

PLN (Persero) dan General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur yang merupakan jembatan pola penunjukan langsung (PL) lelang
ah

Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching dan


lik

penekanan tunggakan yang syarat dengan indikasi korupsi, kolusi dan


nepotisme konspirasi tersistem oknum-oknum PT. PLN (Persero) dengan
m

ub

Perusahaan Pelaksana Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter Listrik


Outsourching dilingkup ketenagalistrikan;
ka

ep

32. Bahwa ketentuan pengaturan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)
dan General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tentang
ah

Ketentuan Addendum Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan


R

Meter Listrik berpotensi terjadinya kesewenang-wenangan pihak


es
M

pengusaha sebagai fakta adanya eksploitasi berkelanjutan anggota


ng

Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik (AP2ML) Indonesia, 19 orang dari


on
gu

Hal. 15 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Madura, 39 orang dari Bojonegoro, 89 orang dari Kediri, 1 orang

a
Mojokerto, 3 orang dari Surabaya dan 3 orang dari Malang. Bak dewa

si
mabuk para pengusaha yang seenaknya sendiri mengeluarkan Petugas
Pembaca Meter Listrik yang tidak sepakat menandatangani Perjanjian

ne
ng
Kerja Waktu Tertentu (PKWT) tersebut. Kondisi demikian dengan jelas
adanya konspirasi tersistem dari Surat Keputusan Direktur Utama PT.

do
gu PLN (Persero) dan General Manager PT. PLN (persero) Distribusi Jawa
Timur tentang Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter
Outsourching dan menunjukan adanya eksploitasi berkelanjutan petugas

In
A
pembaca meter listrik;
33. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) General
ah

lik
Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tentang ketentuan
Addendum Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter listrik
am

ub
melakukan Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu (PKWT) karena
petugas pambaca meter listrik pada posisi tawar yang lemah, akibat
banyaknya pencari kerja atau oversuplay tenaga kerja, dengan
ep
k

pertimbangan tersebut, dan untuk menghindari perusahaan melakukan


ah

eksploitasi petugas pembaca meter listrik hanya untuk kepentingan bisnis


R
tanpa memperhatikan jaminan atas hak-hak petugas pembaca meter

si
listrik, untuk mendapatkan pekerjaan dan upah yang layak dan

ne
ng

meminimalisasi hilangnya hak-hak konstitusional para petugas pembaca


meter listrik outsourching, Mahkamah Konstitusi menentukan
perlindungan dan jaminan hak bagi petugas pembaca meter listrik di

do
gu

Indonesia;
34. Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil-dalil Penggugat mengajukan
In
A

alat bukti tertulis yang diberi tanda dengan bukti P.1 sampai P.10,
sebagai berikut:
ah

1. Bukti P-1 Fotocopy Akta Pendirian Perkumpulan Aliansi Petugas


lik

Pembaca Meter Listrik Indonesia (AP2ML) Provinsi Jawa Timur, oleh


Notaris Bachtiar Hasan, SH, Nomor 3. Tanggal 11 Juni 2011;
m

ub

2. Bukti P-2 Fotocopy Tanda Terima Gaji Karyawan PT Multi Artha


Sejahtera Abadi Unit Baca Meter, tanggal 26 Mei 2010;
ka

ep

3. Bukti P-3 Fotocopy Berita Acara Nomor 27/BA/SM/XI/2007, Perihal


Dasar Penentuan Denda Baca Meter, 19 November 2007;
ah

4. Bukti P-4 Fotocopy Kontrak Profesi Nomor ..../3.01.1/


R

KPJ/KSU/I/2010, tanggal 6 Januari 2010 dan Surat Perjanjian Kerja


es
M

Karyawan;
ng

5. Bukti P-5 Fotocopy Masa Kerja dan PHK Karyawan;


on
gu

Hal. 16 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. Bukti P-6 Fotocopy Lelang atau Tender Pencatatan Meter Listrik;

a
7. Bukti P-7 Fotocopy Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang

si
Ketenagakerjaan;
8. Bukti P-8 Fotocopy beberapa Surat pengalaman Pemohon/

ne
ng
Penggugat tentang PHK sepihak saat sidang judicial review Nomor.
27/PUU-IX/2011;

do
gu 9. Bukti P-9 Fotocopy Surat-surat Pemerintah;
10. Bukti P-10 Fotocopy Risalah Sidang dan Putusan Judicial Review
Perkara Nomor 27/PUU-IX/2011, Mahkamah Konstitusi;

In
A
IV. Posita Gugatan:
1. Bahwa petugas pembaca meter listrik yang tergabung dalam satu
ah

lik
kesatuan Organisasi Profesi Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik
(AP2ML) Indonesia yang telah memenuhi tata laksana administrasi
am

ub
negara, sebagai komponen anak bangsa berdasar kedaulatan kerakyatan
sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat, sebagaimana amanat para
penyelenggara Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk senantiasa
ep
k

menjaga sarana aset vital negara dalam bidang Ketenaga- listrikan


ah

dilingkup Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia dengan


R
commitment tentang development integrated public services system guna

si
memenuhi clean government and clean governance. Lebih dari 20 tahun

ne
ng

masa pengabdiannya dihitung nol tahun setiap terjadinya tender baru


yang berdasarkan Surat keputusan Direksi PT. PLN (Persero) dan
General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tentang

do
gu

ketentuan Addendum Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan


Meter listrik dan Penekanan Tunggakan Rekening Pelanggan,
In
A

terbelenggu oleh mekanisme system outsourching, dengan adanya


praktik penyelundupan hukum (terlampir pada bukti P-10);
ah

2. Bahwa petugas pembaca meter listrik berawal dari tahun 1980 dalam
lik

wadah CV, kebijakan rekrutmen petugas pembaca meter listrik tanpa


perjanjian kerja dengan sistem kerja menyetor pembacaan secara
m

ub

manual dalam bentuk Daftar Pelanggan Meter (DPM), dengan pola


pembacaan 200 sampai 250 pelanggan meter listrik, upah setiap Daftar
ka

ep

Pelanggan Meter (Dpm) antara Rp12.000,00 (dua belas ribu rupiah)


sampai dengan Rp14.000,00 (empat belas ribu rupiah) dan pola
ah

pembacaan saat itu 20 hari kerja dalam satu bulan, tanpa adanya
R

jaminan kesehatan, jaminan hari tua dan jaminan keselamatan kerja


es
M

sampai dengan tahun 1990. Menunjukan surat perintah kerja dan


ng

on
gu

Hal. 17 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sertifikat penghargaan penghargaan petugas pembaca meter terbaik oleh

a
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, (terlampir pada bukti P.4);

si
3. Bahwa petugas pembaca meter listrik kemudian beralih ke koperasi PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dalam lingkup KUD, Koperlin,

ne
ng
Koperlis pada tahun 1991 tanpa adanya perlindungan pengalihan hak,
tanpa adanya perjanjian kerja yang disyaratkan, tanpa adanya

do
gu kontinuetas masa kerja berkelanjutan,
kopetensi sumber daya manusia dan sistem kerja pembacaan meter
tanpa adanya pendidikan

listrik pelanggan dengan mencatat setiap Daftar Pelanggan Meter (DPM)

In
A
dengan jumlah 200 sampai dengan 300 pelanggan dan menggunakan
Portable Data Entry (PDE), upah setiap Daftar Pelanggan Meter (DPM)
ah

lik
saat itu sebesar Rp18.000,00 (delapan belas ribu rupiah), tanpa adanya
perjanjian kerja yang disyaratkan, tanpa adanya perlindungan jaminan
am

ub
kepastian hukum, kontinuetas perlindungan pengalihan hak, jaminan
keselamatan kerja, jaminan kesehatan, jaminan kematian, jaminan hari
tua sampai dengan Tahun 2003 (terlampir pada bukti P.4);
ep
k

4. Bahwa petugas pembaca meter listrik kemudian beralih ke perusahaan


ah

pelaksana manajemen pekerjaan pembacaan meter outsourching pada


R
tahun 2004, tanpa adanya perlindungan pengalihan hak, tanpa adanya

si
kontinuetas masa kerja, tanpa adanya perjanjian kerja yang disyaratkan

ne
ng

tetapi dengan pola Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) secara


sepihak setiap tahun tender baru kebijakan berubah, dengan sistem
program IT, Personal Data Transmit (PDT), pola pembacaan meter

do
gu

pelanggan saat itu dengan Rute Baca Meter (RBM) dan setiap Rute Baca
Meter (RBM) dengan jumlah 150 sampai dengan 200 pelanggan tanpa
In
A

adanya pembekalan kompetensi IT alat pembacaan, sehingga potensi


sumber daya manusia secara otodidak menjadikan petugas pembaca
ah

meter listrik, sebagai sapi perahan pengusaha dan kambing hitam setiap
lik

kesalahan pembacaan yang tersistem sampai dengan tahun 2010


(terlampir pada bukti P.4);
m

ub

5. Bahwa berdasarkan Surat Berita Acara Pemerikasaan PT. Multi Artha


Sejahtera Abadi Nomor 27/BA/SM/XI/2007 pada hari senin, tanggal 19
ka

ep

November 2007 bertempat dikantor unit baca meter, Jalan Asem II


Nomor 9 Surabaya, FX. Soekirno sebagai Site Manager mengadakan
ah

pertemuan dengan:
R

(1). Sdr. Sutadji sebagai supervisor unit baca meter UPJ. Embong
es
M

Wungu;
ng

(2). Sdr. Fachullah sebagai kordinator lapangan;


on
gu

Hal. 18 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(3). Sdr. Kurniawan Setiaji sebagai petugas pembaca meter;

a
Sehubungan dengan syarat Manager PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan

si
Embong Wungu, Nomor 063/UP-EW/2007 tanggal 8 November 2007,
prihal Dasar Penentuan Denda Baca Meter, Dalam isi surat terdapat

ne
ng
pelanggan yang diklasifikasikan salah baca khususnya pelanggan yang
dibaca oleh sdr. Kurniawan Setiaji sebagai berikut:

do
gu (1). a/n. Peter Tjahyono, Jl. DR. Sutomo 51 A. Nopel. AF.3084948,
Tarif/Daya : B2M/33.000 VA.
(2). a/n. Ny. Siti Rokayah R, Jl. DR. Sutomo 51. Nopel. AF. 0001935,

In
A
Tarif/Daya : R3/33.000 VA. (terlampir pada bukti – P 3).
6. Bahwa berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
ah

lik
(1). Sdr. Kurniawan Setiaji sebagai cater tidak melaksanakan pembacaan
yang benar;
am

ub
Dengan melaporkan angka pada fisik kwh meter, tetapi malah
membuat angkah sendiri/taksiran. (tanggal 26 Juni 2007);
(2). Pada pembacaan bulan berikutnya tanggal 26 Juli 2007, hal tersebut
ep
k

terulang kembali, dengan cara mengirim angkah via telepon kepada


ah

Supervisor dan tidak melakukan koreksi;


R
(3). Pada pembacaan tanggal 27 Agustus 2007 kedapatan menumpuk/

si
mbendol karena dibaca sesuai fisik angkah kwh meter;

ne
ng

(4). Pada pembacaan tanggal 27 September 2007 pada dasarnya juga


terulang tidak dibaca, dengan laporan seakan-akan tidak bercode,
seperti keluar angkah stand 0 (nol), setelah dikeluarkan lembaran

do
gu

koreksi , baru dibaca ulang;


Dengan rincian pinalti salah baca Nopember 2007, dengan keputusan
In
A

manajemen tanggal 23 Januari 2008 sebagai berikut :


Sdr. Djoko : 40% x Rp15.001.494,00 = Rp6.000.598,00
ah

Angsuran : 20 x Rp300.030,00/bulan;
lik

Sdr. Kurniawan setiaji : 60% x Rp15.001.494,00 = Rp9.000.897,00


Angsuran : 20 x Rp450.045,00/bulan
m

ub

(terlampir pada bukti P.3);


7. Bahwa berdasarkan pelaksanakan pengadaan outsourching, Ir.
ka

ep

Muhammad Sulastyo, M.M., yang menjabat General Manager PT. PLN


(Persero) Distribusi Jawa Timur dengan sumber dana berasal dari Pos
ah

Pengelolahan Data dan Tehnologi Informasi pada anggaran PT. PLN


R

(Persero) APLN Tahun 2009, melakukan perbuatan suatu korporasi


es
M

secara tersistem dengan manager Area Pelayanan Jaringan (APJ) dan


ng

Manager Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) dilingkup PT. PLN Distribusi


on
gu

Hal. 19 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Jawa Timur dengan perusahaan pelaksana pekerjaan pembaca meter

a
outsourching. Kemudian dicopot jabatannya karena kebijakan Surat

si
Keputusan 0041/DIST–JATIM/2009.R, tentang Pengadaan Pekerjaan
Pembaca Meter Tahun 2010 dan Ketentuan Addendum Pelaksana

ne
ng
Manajemen Pekerjaan Pembaca Meter Outsourching. (terlampir pada
bukti P.6);

do
gu 8. Bahwa berdasarkan ketentuan Surat Keputusan General Manager PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Nomor 041/DIST-JATIM/2009.R
tentang Pengadaan Pekerjaan Pembacaan Meter Tahun 2010, kegiatan

In
A
manajemen pembacaan meter pelanggan yang dilakukan pihak lain
sebagai pelaksana pekerjaan outsourching dengan ikatan perjanjian kerja
ah

lik
sama, dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada dengan
pola sebagai berikut:
am

ub
Pola - A : Adalah model/pola outsourching manajemen pembacaan stand
kwh meter pelanggan berdasarkan lingkup pekerjaan
dengan sebagian sarana dan prasarana pendukung kegiatan
ep
k

yang disediakan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa


ah

Timur > 50% (Minimum).


R
Pola - B : Adalah model/pola outsourching manajemen pembacaan stand

si
kwh meter pelanggan berdasarkan lingkup pekerjaan dengan

ne
ng

sebagian sarana dan prasarana pendukung kegiatan yang


disediakan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur <
50% (Medium);

do
gu

Pola - C : Adalah model/pola outsourching manajemen pembacaan stand


kwh meter pelanggan berdasarkan lingkup pekerjaan dengan
In
A

sebagian sarana dan prasarana pendukung kegiatan


termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) disediakan oleh
ah

pihak outsourching kecuali Server/Apilkasi alat baca meter –


lik

(Maximum).(Terlampir pada Bukti - P 6).


9. Bahwa berdasarkan ketentuan Surat Keputusan Direksi PT. PLN
m

ub

(Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa dan


General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Nomor
ka

ep

041/DIST-JATIM/2009.R tentang Pengadaan Pekerjaan Pembacaan


Meter Tahun 2010, dengan dasar penggadaan Rencana Kerja Syarat-
ah

syarat (RKS), seperti Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS) Nomor


R

075.RKS-SKKI/613/ APJ-SBS/2009, pada tanggal 6 Nopember 2009


es
M

tentang Pengadaan Jasa Manajemen Pembacaan Stand Kwh Meter


ng

Pelanggan Zona Unit Pelayanan (UP) Rungkut dan UPJ Gedangan.


on
gu

Hal. 20 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Panitia lelang pekerjaan membuat komponen Harga Perhitungan Sendiri

a
(HPS) dan di verifikasi oleh General Manager PT. PLN (Persero)

si
Distribusi Jawa Timur dengan mempertimbangkan harga upah
sebelumnya, Upah Minimum Regional (UMR) sebelumnya, anggaran

ne
ng
harga software dan kamera digital serta harga kontrak barang/jasa yang
sama di daerah. Pelaksana Kontrak Pekerjaan Jasa Outsourching di PT.

do
gu PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dengan jelas menunjukan jika
standardisasi nilai paguh upah petugas pembaca meter listrik menjadi
Upah Minimum Regional (UMR), dan perusahaan pelaksana pekerjaan

In
A
pembaca meter listrik outsourching yang seharusnya mendapatkan
management fee dari Harga Perhitungan Sendiri (HPS), dengan
ah

lik
landasan hukum Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) dan General
Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tentang Ketentuan
am

ub
Addendum Pelaksanaan manajemen Pekerjaan Pembacaan meter listrik
outsourching bertentangan terhadap Asas Demokrasi Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
ep
k

1945.(terlampir pada bukti P.6);


ah

10. Bahwa berdasarkan Surat Penawaran PT. Magna Karsa Mulya Jalan
R
Ngagal Jaya Nomor 22, Surabaya mengajukan penawaran harga untuk

si
jenis Pekerjaan Manajemen Penekanan Tunggakan Rekening Listrik

ne
ng

Tahun 2010, dengan lokasi Pekerjaan PT. PLN (Persero) Area


Pelayanan Jaringan (APJ) Surabaya Selatan, Nomor 09/RKS-
SKKO/NIAGA/TW.IV/ 2010 dan Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS)

do
gu

Nomor 065.AD/SBS/11-IV/2010 dengan melampirkan ketentuan sebagai


berikut:
In
A

(1). Akte Pendirian Perusahaan.


(2). Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
ah

(3). Surat Referensi Bank.


lik

(4). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).


(5). Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKKP).
m

ub

(terlampir pada bukti P.6);


11. Bahwa berdasarkan berita acara Penawaran Harga Pekerjaan diatas dan
ka

ep

diterima PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Pelanggan (APJ) Nomor :


01/EV-PEN/AO.TW III/NIAGA-SBS/IX/2010, tentang Penilaian
ah

Penawaran Harga Jasa Manajemen Penekanan Tunggakan, Pada hari


R

Jumat tanggal 24 September 2010, dikantor PT.PLN (Persero) Distribusi


es
M

Jawa Timur Area Pelayanan Jaringan Surabaya Selatan Jalan Ngagel


ng

Timur Nomor 14–16 Surabaya, telah dilakukan Pembukaan dan Penilaian


on
gu

Hal. 21 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Surat Penawaran Harga Untuk Pekerjaan Manajemen Penekanan

a
Tunggakan dilokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area

si
Pelayanan Jaringan Surabaya Selatan dengan Sub Unit Darmo Permai,
Dukuh Kupang, Ngagel, Rungkut dan Unit Gedangan dengan Nomor

ne
ng
SKKO. 000.AD/SBS/ - /2010 sebagai berikut:
(1). Permintaan Penawaran telah dikirim kepada PT. Magna Karsa Mulya;

do
gu (2). Rekanan yang telah memasukan surat penawaran harga adalah PT.
Magna Karsa Mulya;
(3). Penilaian penawaran harga dengan syarat administrasi memenuhi

In
A
dan sah;
(terlampir pada bukti P.6);
ah

lik
12. Bahwa berdasarkan ketentuan penilaian panitia lelang tentang Surat
Penawaran yang masuk dan dibuka sebagai berikut:
am

ub
(1). Penilaian administrasi dilaksanakan terhadap kelengkapan dari
kebenaran surat penawaran harga beserta lampiran-lampiran dan
harus memenuhi syarat yang tercantum dalam surat permintaan
ep
k

harga/Rencana Kerja Syarat-Syarat (RKS) Nomor 01/RKS-SKKO/


ah

NIAGA/-SBS/TW.III/2009;
R
(2). Terhadap surat penawaran harga yang memenuhi syarat administrasi

si
tersebut di atas dilakukan penilaian teknis yaitu penilaian terhadap

ne
ng

volume dan perhitungan serta harus memenuhi syarat-syarat teknis


yang tercantum dalam surat permintaan penawaran harga/Rencana
Kerja Syarat-syarat (RKS) (conform), dan penawaran yang diterima

do
gu

adalah secara teknis dapat dipertanggung jawabkan sehingga


pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik;
In
A

(3). Penilaian harga terhadap surat penawaran harga yang memenuhi


syarat administrasi dan persyaratan teknisnya dinilai dengan
ah

memperbandingkan harga penawarannya terhadap Harga


lik

Perhitungan Sendiri (HPS), dan Harga Perhitungan Sendiri (HPS)


untuk pekerjaan tersebut di atas sesuai daftar terlampir;
m

ub

(4). Dengan kesimpulan berdasarkan keterangan di atas, maka


penawaran harga dari PT. Magna Karsa Mulya Jalan Ngagel Jaya
ka

ep

Nomor 22 Surabaya, merupakan penawaran wajar dan


menguntungkan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur serta
ah

memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai pemenang;


R

(terlampir pada bukti P.6);


es
M

13. Bahwa dalam penunjukan langsung pelaksana pekerjaan di atas,


ng

rekanan diminta untuk menawarkan harga Jasa Pemborongan Pekerjaan,


on
gu

Hal. 22 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Manajemen Penekanan Tunggakan di wilayah kerja PT. PLN (Persero)

a
Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surabaya Selatan,

si
dengan ketentuan sebagai berikut:
(1). Jadwal pengadaan langsung, penyampaian surat penawaran harga

ne
ng
kepada rekanan pada:
Tanggal : 14 September 2010;

do
gu Waktu : 10.00 – 16.00 WIB;
Tempat : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Surabaya
Selatan;

In
A
(2). Jadwal pengadaan langsung dan penjelasan,
Tanggal : 15 September 2010;
ah

lik
Waktu : 10.00 WIB;
Tempat : PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur APJ Surabaya
am

ub
Selatan;
(3). Jadwal pengadaan langsung dan pemasukan penawaran,
Tanggal : 16 September 2010;
ep
k

Waktu : 10.00 – 16.00 WIB;


ah

Tempat : PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur APJ Surabaya


R
Selatan;

si
(4). Jadwal pengadaan langsung dan evaluasi serta negosiasi,

ne
ng

Tanggal : 20 September 2010;


Waktu : 10.00 – 16.00 WIB;
Tempat : PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur APJ Surabaya

do
gu

Selatan;
(5). Jadwal pengadaan langsung surat penunjukan,
In
A

Tanggal : 23 September 2010;


Waktu : 10.00 – 16.00 WIB;
ah

Tempat : PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur APJ Surabaya


lik

Selatan;
(6). Jadwal pengadaan langsung pemasukan perjanjian,
m

ub

Tanggal : 25 September 2010;


Waktu : 10.00 – 16.00 WIB;
ka

ep

Tempat : PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur APJ Surabaya


Selatan;
ah

(terlampir pada bukti P.6);


R

14. Bahwa ketentuan syarat-syarat umum pemberi pekerjaan dalam rangka


es
M

penunjukan langsung adalah Manager Area PT. PLN (persero) Distribusi


ng

on
gu

Hal. 23 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Jawa Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surabaya Selatan, dengan

a
syarat-syarat penunjukan langsung bagi rekanan adalah sebagai berikut:

si
(1). Memenuhi ketentuan-ketentuan/syarat-syarat yang tercantum dalam
Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS) penunjukan tersebut beserta

ne
ng
lampiran-lampirannya;
(2). Mengikuti penjelasan Penunjukan Langsung (PL) yang diadakan oleh

do
gu Panitia Pengadaan Barang/Jasa PT. PLN (persero) Distribusi Jawa
Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surabaya Selatan, pada waktu
dan tempat yang telah ditentukan, peserta yang mewakilinya harus

In
A
menunjukan surat penugasan dari perusahaan yang diwakilinya;
(3). Bentuk surat penawaran dan cara penyampaian yang dapat
ah

lik
mengikuti penunjukan tersebut adalah surat penawaran harga jasa
borongan pekerjaan sebagaimana dimaksud di atas;
am

ub
(terlampir pada bukti P.6);
15. Bahwa berdasarkan lampiran berita acara penjelasan Rencana Kerja
Syarat-syarat (RKS) Nomor 098/613/RKS/SKKO/CATER/2011-2012
ep
k

pada tanggal 30 Desember 2010, tentang Pemborongan Pekerjaan


ah

Manajemen Pembacaan Meter dan Penekanan Tunggakan 2011-2012


R
dilokasi UPJ. Blitar dan UPJ. Srengat dengan suber dana

si
SKKO/075.REV-AD/KDR/12-IV/2010, dengan Ketua Panitia Pengadaan

ne
ng

Barang/jasa SOEKARNO HD, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur


Area Pelayanan dan Jaringan Kediri, tertanggal 7 Januari 2011 yang
dihadiri oleh wakil peserta lelang sebagai berikut:

do
gu

(1). Nurhayati dari PT. REDO


(2). M. Tarmuji dari PT. MBA
In
A

(3). Supruyadi dari PT. EPD


(4). Fernando Alfian S dari PT. KMP
ah

(5). Janto Agung N dari PT. PKD


lik

(6). Dwi Luri dari PT. KOPESERA


(7). Edy Lukito dari PT. KSU
m

ub

(terlampir pada bukti P 6);


16. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor
ka

ep

305.K/DIR/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa dan General Manager


PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur Nomor 041/DIST-JATIM/
ah

2009.R dan ketentuan Addendum Pelaksana Manajemen Pekerjaan


R

Pembacaan Meter outsourching dengan penujukan langsung (PL)


es
M

pekerjaan manajemen pembacaan meter listrik, di Area Pelayanan


ng

Jaringan (APJ) Bojonegoro PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur


on
gu

Hal. 24 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tahun anggaran 2011, menunjukan temuan indikasi korupsi, kolusi dan

a
nepotisme adanya konspirasi yang rusak dengan dasar sebagai

si
berikut :
(1). Nota Dinas Nomor 0148/600/MAN.APJ-BGR/2010, tanggal 1

ne
ng
Desember 2010, perihal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan;
(2). Berita Acara Hasil Evaluasi Akhir Nomor 081.BA-

do
gu EH/EPROC/PPBJ-BGR/2010 tanggal 29 Desember 2010;
(3). Surat Keputusan Penetapan Pemenang Nomor 0116.K/MAN.APJ-
BGR/2010 tanggal 31 Desember 2010.(terlampir pada bukti P.6);

In
A
17. Bahwa berdasarkan temuan data dan bukti Surat Perintah Kerja (SPK)
palsu Penunjukan Langsung (PL) oleh karena Surat Perintah Kerja
ah

lik
(SPK) yang asli hanya diterbitkan melalui eproc.pln.co.id E -
Procurement yang merupakan lembaga di bawah Kementerian Badan
am

ub
Usaha Milik Negara (BUMN) karena menyangkut nilai kontrak
pekerjaan, yang merupakan bagian dari Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja (RAPBN) dikarenakan PT. PLN (Persero)
ep
k

Distribusi Jawa Timur merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


ah

Dari Area Pelayanan Jaringan (APJ) Bojonegoro kepada PT. Multi


R
Karya Cipta Mandiri (MKCM), anggota AP2ML meminta kejelasan Surat

si
Perintah Kerja (SPK) dari pihak Area Pelayanan Jaringan (APJ)

ne
ng

Bojonegoro, disebabkan pihak PT.Multi Karya Cipta Mandiri (MKCM)


memaksa merekrut pekerja pembaca meter listrik dan barang bukti
diserahkan secara sukarela oleh Heru Busono jabatan Supervisor

do
gu

management PT. Multi Karya Cipta Mandiri (MKCM) (terlampir pada


bukti P.6);
In
A

18. Bahwa berdasarkan temuan bukti keterangan pembuat Surat Perintah


Kerja (SPK) yang belum ditanda tangani tersebut dari pelaku,
ah

Widhiyanto jabatan Supervisor Manajemen Area Pelayanan Pelanggan


lik

(APJ) Bojonegoro, dengan pengakuan besaran upah pekerja pembaca


meter listrik sebagaimana Rencana Anggaran Belanja (RAB) Area
m

ub

Pelayanan Jaringan (APJ) Bojonegoro dengan upah sebesar


Rp1.000.000,00 ditambah Rp100.000,00 dan ditambah uang bensin
ka

ep

yang tidak disebut nilainya, dinyatakan oleh Budi Hartono jabatan


Asisten Niaga Area Pelayanan Jaringan (APJ) Bojonegoro, keterangan
ah

resmi tersebut menjawab surat permohonan penjelasan dari Dewan


R

Pengurus Daerah Tingkat II (AP2ML) Bojonegoro;


es
M

19. Bahwa berdasarkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada tanggal 21


ng

Pebruari 2011, dengan Komisi C DPRD Tingkat II Bojonegoro pihak


on
gu

Hal. 25 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
management PT. Multi Karya Cipta Mandiri tetap menyatakan selaku

a
pemenang tender Penunjukan Langsung (PL) Area Pelayanan Jaringan

si
(APJ) Bojonegoro, bahkan pihak Manager Unit Pelayanan Jaringan
(UPJ) Bojonegoro Kota yang bernama Kadi, S.H., M.M., hanya melalui

ne
ng
SMS yang disampaikan ke Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Tingkat II Bojonegoro dan intervensi saudara Kadi, S.H.,M.M.,

do
gu pihak management PT. Multi Karya Cipta Mandiri (MKCM) memecat
supervisor tersebut;
20. Bahwa permasalahan tersebut berlarut-larut hingga sekarang dengan

In
A
dampak intervensi dan diskriminatif 39 orang petugas pembaca meter
listrik wilayah UPJ. Bojonegoro Kota dan UPJ. Padangan yang tidak
ah

lik
menandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, dikeluarkan tanpa
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), upaya klarifikasi mulai dari Dinas
am

ub
Ketenagakerjaan, Kepolisian dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Tingkat II Bojonegoro sampai aksi masa turun jalan tidak ada
kejelasan dan terkatung-katung dengan beban ekonomi keluarga dan
ep
k

seorang petugas pembaca meter listrik Unit Pelayanan Jaringan (UPJ)


ah

Padangan bernama alm. Joko subijanto mengalami dispresi beban


R
mental dan sakit keras kemudian meninggal dunia tanpa menerima

si
santunan kematian;

ne
ng

21. Bahwa berdasarkan nota kesepahaman antara Badan Pelaksana


Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik (KONSUIL) dengan
Asosiasi AKLI, AKLINDO dan PAKLINA wilayah Jawa Timur pada

do
gu

tanggal 01 April 2011, menunjukan registrasi asosiasi ketenagalistrikan


dan penerbitan Sertifikat Layak Operasi (SLO) oleh KONSUIL atas
In
A

pekerjaan instalasi listrik pelanggan tegangan rendah yang akan


disambung kejaringan penyedia tenaga listrik dengan daya 450 VA
ah

sampai dengan 197 KVA;


lik

(1) Nomor SK. 027/KPTS/07/04, tanggal 21 Juli 2004;


(2) Nomor Jc. SK. 024/DIR-KONSUIL/IX/2008;
m

ub

(terlampir pada bukti P.6);


22. Bahwa Petunjuk Teknis Pembacaan Meter dan Penekanan Tunggakan
ka

ep

Outsourching Tahun 2010 PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur


sebagai pihak pemberi kerja memberikan sejumlah imbalan berupa
ah

upah yang jumlahnya akan disepakati dalam surat perjanjian kerjasama,


R

dan upah yang diterima oleh perusahaan pelaksana outsourching akan


es
M

dihitung berdasarkan harga satuan per pelanggan, dengan jumlah


ng

on
gu

Hal. 26 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pelanggan yang berhasil terbaca, faktor kerja, kerja tambahan,

a
pekerjaan isidentil dan denda/sanksi, dengan contoh sebagai berikut:

si
(1). Pekerjaan Utama:
1.1. Harga satuan = Rp1.000,00/pelanggan (sesuai perjanjian);

ne
ng
1.2. Jumlah pelanggan yang dibaca = 250.000 pelanggan;
1.3. Nilai Faktor Kinerja (FK) = 0,96.

do
gu 1.4. Harga satuan x Faktor Kinerja (FK) = 1.000 x 0,96 = Rp960,00
1.5. Jumlah tagihan = 250.000 x Rp960,00 = Rp240.000.000,00
(2). Pekerjaan Isidentil:

In
A
2.1. Jumlah pelanggan yang menerima brosur = 250.000
pelanggan.
ah

lik
2.2. Harga satuan = 7,5% x Rp1.000,00 = Rp75,00
2.3. Jumlah tagihan = 250.000 x Rp75,00 = Rp18.750.000,00
am

ub
Total tagihan (1) + (2) = Rp240.000.000,00 + Rp18.750.000,00
= Rp258.750.000,00 (dikurangi denda/sanksi);
(terlampir pada bukti P.6);
ep
k

23. Bahwa menunjukan beberapa perusahaan pelaksana pekerjaan


ah

pembaca meter outsourching dan penekanan tunggakan rekening


R
pelanggan meter listrik PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur,

si
sebagai berikut:

ne
ng

(1). Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surabaya Utara;


1.1. PT. Magna Karsa Mulya mulai tahun 2004 – tahun 2007;
Mengelolah 6 Unit Pelayanan Pelanggan;

do
gu

1.2. PT. Multi Artha Sejahtera Abadi mulai tahun 2008 – tahun
2012,
In
A

Mengelolah 6 Unit Pelayanan Pelanggan;


(2). Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surabaya Selatan,
ah

2.1. PT. Magna Karsa Mulya mulai tahun 2004 – tahun 2007,
lik

Mengelolah 5 Unit Pelayanan Pelanggan;


2.2. PT. Multi Artha Sejahtera Abadi mulai tahun 2008 – tahun 2012,
m

ub

Mengelolah 5 Unit Pelayanan Pelanggan;


(3). Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surabaya Barat,
ka

ep

3.1. PT. Magna Karsa Mulya mulai tahun 2004 – tahun 2007,
Mengelolah 3 Unit Pelayanan Pelanggan;
ah

3.2. PT. Ayogya Jaya mulai tahun 2008 – tahun 2009,


R

Mengelolah 3 Unit Pelayanan Pelanggan;


es
M

3.3. PT. BAB mulai tahun 2009 – tahun 2010,


ng

Mengelolah 3 Unit Pelayanan Pelanggan;


on
gu

Hal. 27 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3.4. PT. Mitra Insan Utama mulai tahun 2011;

a
Mengelolah 3 Unit Pelayanan Pelanggan.

si
(4). Area Pelayanan Jaringan (APJ) Mojokerto,
4.1. PT. Citra Kontrak mulai tahun 2004 – tahun 2007,

ne
ng
Mengelolah 10 Unit Pelayanan Pelanggan;
4.2. PT. Cita Yasa mulai tahun 2008 – tahun 2011;

do
gu Mengelolah 7 Unit Pelayanan Pelanggan;
4.3.PT.Data Energy Infomedia mulai tahun 2008 – tahun 2011,
Mengelolah 3 Unit Pelayanan Pelanggan.

In
A
(5). Area Pelayanan Jaringan Malang,
5.1. PT. Mustika Berkah Abadi mulai tahun 2004 – tahun 2007.
ah

lik
5.2. PT. Ayogya Jaya mulai tahun 2008 – tahun 2010;
5.3. PT. Cipto Joyo Kawetal tahun 2010 – tahun 2011;
am

ub
(6). Area Pelayanan Jaringan Kediri,
6.1. PT. Mustika Berkah Abadi mulai tahun 2004 – tahun 2011,
Mengelolah 11 Unit Pelayanan Pelanggan.
ep
k

(7). Area Pelayanan Jaringan Banyuwangi,


ah

7.1. PT. Karya Sejahtera mulai tahun 2004 – tahun 2011;


R
(8). Area Pelayanan Jaringan Bojonegoro,

si
8.1. PT. Borneo Varia Jaya mulai tahun 2004 – tahun 2009,

ne
ng

Mengelolah 7 Unit Pelayanan Pelanggan;


8.2. PT. Multi Karya Cipta Mandiri mulai tahun 2010 – tahun 2011,
Mengelolah 6 Unit Pelayanan Pelanggan;

do
gu

8.3. PT. Data Energy Infomedia mulai tahun 2010 – tahun 2011,
Mengelolah 1 Unit Pelayanan Pelanggan;
In
A

(9). Area Pelayanan Jaringan Pamekasan,


9.1. PT. Data Energy Infomedia mulai tahun 2004 – tahun 2007,
ah

Mengelolah 10 Unit Palayanan Pelanggan;


lik

9.2. PT. Data Energy Infomedia mulai tahun 2007 – tahun 2008,
Mengelolah 5 Unit Pelayanan Pelanggan;
m

ub

9.3. PT. Bukit Alam Barisani mulai tahun 2007 – tahun 2008,
Mengelolah 5 Unit Pelayanan Pelanggan;
ka

ep

9.4. PT. Data Energy Infomedia mulai tahun 2009 – tahun 2011,
Mengelolah 5 Unit Pelayanan Pelanggan;
ah

9.5. PT. Mustika Berkah Abadi mulai tahun 2009 – tahun 2011,
R

Mengelolah 5 Unit Pelayanan Pelanggan;


es
M

9.6. PT. Data Energy Infomedia mulai tahun 2011,


ng

Mengelolah 7 Unit Pelayanan Pelanggan;


on
gu

Hal. 28 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
9.7. PT. Mustika Berkah Abadi mulai tahun 2011,

a
Mengelolah 3 Unit Pelayanan Pelanggan;

si
24. Bahwa berdasarkan Perjanjian Pemborongan antara PT. PLN (Persero)
dan PT. Data Energy Infomedia untuk Pekerjaan Jasa Manajemen

ne
ng
Pembacaan Meter dan Penekanan Tunggakan PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Jaringan Mojokerto zona E (UPJ.

do
gu Warujayeng dan UPJ. Nganjuk) pada tanggal 9 Februari 2011 dengan:

Nomor Pihak Pertama : E-006.PJ/041/APJ-MJK/2011.

In
A
Nomor Pihak Kedua : 021/DEI-PJN.MJK/II/2011.
(1). Yang dalam hal ini diwakili oleh Yusdiansyah selaku manager PT.
ah

lik
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Area Pelayanan Jaringan
Mojokerto, berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)
am

ub
Nomor 4435.K/426/DIR/2009 Tanggal 29 oktober 2009 dan Surat
Kuasa General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Nomor 048.SKU/GM.DIST-JATIM/2010 Tanggal 27 Desember
ep
k

2010, yang berkedudukan di Jalan RA Basuni 67, Kecamatan


ah

Sooko Kabupaten Mojokerto, bertindak untuk dan atas nama


R
perseroan tersebut diatas yang selanjutnya dalam perjanjian ini

si
disebut “Pihak Pertama“;

ne
ng

(2). Yang dalam hal ini diwakili oleh Sardjono Soetadji selaku Direktur
Utama PT. Data Energy Infomedia berkedudukan di Jalan KS
Tubun Nomor 2 Petamburan Jakarta, dengan demikian bertindak

do
gu

untuk dan atas nama perseroan tersebut di atas yang selanjutnya


dalam perjanjian ini disebut “Pihak Kedua“ (terlampir pada bukti P
In
A

6);
25. Bahwa berdasarkan Addendum Perjanjian Pemborongan Nomor
ah

047.Add/041/APJ-MJK/2011, antara PT. PLN (Persero) dan PT. Data


lik

Energy Infomedia untuk pekerjaan Jasa Manajemen Pembacaan Meter


dan Penekanan Tunggakan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
m

ub

Area Pelayanan Jaringan Mojokerto zona E (UPJ. Warujayeng dan UPJ.


Nganjuk) pada tanggal 7 September 2011 dengan Nomor Pihak
ka

ep

Pertama E-006.PJ/041/APJ-MJK/2011;
Nomor Pihak Kedua : 021/DEI-PJN.MJK/II/2011;
ah

(1). Yang dalam hal ini diwakili oleh Yusdiansyah selaku manager PT.
R

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Area Pelayanan Jaringan


es
M

Mojokerto, berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)


ng

Nomor 4435.K/426/DIR/2009 tanggal 29 Oktober 2009 dan Surat


on
gu

Hal. 29 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kuasa General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

a
Nomor 048.SKU/GM.DIST-JATIM/2010 tanggal 27 Desember 2010,

si
yang berkedudukan di Jalan RA Basuni 67, Kecamatan Sooko,
Kabupaten Mojokerto, bertindak untuk dan atas nama perseroan

ne
ng
tersebut di atas yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “Pihak
Pertama“;

do
gu (2). Yang dalam hal ini diwakili oleh Paul August Liqui selaku Direktur
Utama PT. Data Energy Infomedia berkedudukan di Jalan KS
Tubun Nomor 2 Petamburan Jakarta, dengan demikian bertindak

In
A
untuk dan atas nama perseroan tersebut diatas yang selanjutnya
dalam perjanjian ini disebut “Pihak kedua“ (terlampir pada bukti
ah

lik
P.6);
26. Bahwa berdasarkan Minutes of Meeting PT. PLN (Persero) Distribusi
am

ub
Jawa Timur pada tanggal 24 Pebruari 2012 pukul 10.00 wib, bertempat
di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Jaringan
Mojokerto, sebagai presenter Asisten Manager ADM dan PP Area
ep
k

Pelayanan Jaringan Mojokerto, dengan agenda kick of meeting


ah

perubahan saldo piutang pelanggan untuk penentuan target tunggakan


R
pelaksanaan pemborongan pekerjaan manajemen pembaca meter dan

si
penekanan tunggakan tahun 2012, dengan lokasi zona A, zona B, zona

ne
ng

C, zona D dan zona E Area Pelayanan Jaringan Mojokerto;


(terlampir pada bukti P.6);
27.Bahwa berdasarkan ketentuan syarat-syarat Penunjukan Langsung oleh

do
gu

Manager Area Pelayanan Jaringan (APJ) PT. PLN (Persero) Distribusi


Jawa Timur disetiap Area Pelayanan jaringan (APJ), tentang sertifikasi
In
A

petugas pembaca meter outsourching di dalam ketentuan Rencana


Kerja Syarat-syarat (RKS), dipersyaratkan adanya sertifikasi bagi
ah

petugas pembaca meter outsourching dengan pertimbangan


lik

pembacaan meter listrik harus dilakukan oleh petugas yang


berkopetensi dibidangnya, karena pembacaan meter listrik tidak hanya
m

ub

sekedar membaca angka Kwh meter listrik saja, tetapi juga meng
update Rute Baca Meter (RBM) pelanggan yang baru serta melakukan
ka

ep

proses pengelolahan data melalui proses aplikasi data pelanggan,


pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan ketelatenan untuk
ah

memahami gejolak permasalahan yang terjadi gagalnya proses


R

pelayanan rekening pelanggan serta itupun harus ada pendidikan


es
M

kompentensi dari lembaga kompetensi untuk dapat memberikan


ng

sertifikasi kompetensi;
on
gu

Hal. 30 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(terlampir pada bukti P.6);

a
28. Bahwa petugas pembaca meter listrik di lingkup PT. PLN (Persero)

si
Distribusi Jawa Timur tidak pernah menjadi peserta uji kompetensi
dibidang ketenagalistrikan, dengan ketentuan tidak disyaratkan

ne
ng
sertifikasi petugas pembaca meter listrik yang diserahkan kepada pihak
perusahaan pelaksana pekerjaan pembacaan meter dan penekanan

do
gu tunggakan outsourching, dengan persyaratan minimal pendidikan
tergantung job discription aplikasi data pelanggan dari rute baca meter
pelanggan yang sudah dihafalkan petugas pembaca meter listrik dari

In
A
historis pemakaian stand kwh meter pelanggan, sehingga dengan jelas
menunjukan akurasi data pelanggan akan terjadi manipulasi data oleh
ah

lik
manajemen perusahaan pelaksana pekerjaan pembacaan meter
outsourching;
am

ub
29. Bahwa menunjukan beberapa fakta upaya mencari keadilan petugas
pembaca meter listrik yang tergabung dalam Dewan Pengurus Daerah
Tingkat II Madura Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik (AP2ML)
ep
k

Indonesia, dengan Nomor 5/AP2ML/MDR/A/II/2011 pada tanggal 13


ah

Pebruari 2011 perihal pemberitahuan hasil pertemuan staf dan


R
perwakilan cater zona 1 dan zona 2 UPJ.Bangkalan dan UPJ.Sampang

si
dengan kesepakatan dan permintaan sebagai berikut:

ne
ng

(1). Kejelasan nilai harga paguh tender baca meter PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan
Tahun 2011;

do
gu

(2). Foto copy Surat Penunjukan Langsung PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan ke
In
A

perusahaan pemenang tender;


(3). Foto copy Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS) Tahun 2004 – Tahun
ah

2011;
lik

(4). Dasar pengupahan Perusahaan Pemenang Tender Tahun 2004 –


Tahun 2011;
m

ub

(5). Penolakan sistem dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT);


(6). Penolakan Intimidasi dan diskriminasi petugas pembaca meter
ka

ep

listrik;
(7). Pertanggung jawaban perusahaan pemenang tender pekerjaan
ah

pembacaan meter listik outsourching (terlampir pada bukti P.9);


R

30. Bahwa menindak lanjuti surat prihal pemberitahuan dan permohonan


es
M

kepada Manager Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan PT. PLN


ng

(Persero) Distribusi Jawa Timur, tanggal 13 Februari 2011 dengan


on
gu

Hal. 31 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Nomor 5/AP2ML/MDR/A/II/2011, pada tanggal 21 Februari 2011 surat

a
Nomor 7/AP2ML/MDR/A/II/2011 perihal pemberitahuan tidak ada

si
kesepakatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan aksi mogok
setor data pembacaan meter listrik zona 1 dan zona 2 UPJ. Bangkalan

ne
ng
dan UPJ.Sampang dengan tembusan surat sebagai berikut:
(1). General Manager PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur;

do
gu (2). Manager Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Bangkalan dan Sampang;
(3). Ka. Dinsosnakertrans Bangkalan;
(4). Ka. Dinsosnakertrans Sampang;

In
A
(5). Ketua. DPP AP2ML Indonesia;
(6). Ketua DPD I AP2ML Indonesia;
ah

lik
(terlampir pada bukti P.9);
31. Bahwa menindak lanjuti surat Nomor 5/AP2ML/MDR/A/II/2011, DPD
am

ub
Tingkat II Madura Aliansi Petugas Pembacaan Meter Listrik (AP2ML)
Indonesia zona 1 dan zona 2 UPJ.Bangkalan dan UPJ.Sampang, pada
tanggal 24 Pebruari 2011 Surat Nomor 8/AP2ML/MDR/A/II/2011 perihal
ep
k

pemberitahuan dan permohonan aksi damai ke DPRD Tingkat II


ah

Kabupaten Bangkalan kepada Kapolres cq. Kasat Intelpolkam


R
Bangkalan, mengingat Manager Area Pamekasan PT. PLN (Persero)

si
Distribusi Jawa Timur tidak merespon tanggapan dengan tembusan

ne
ng

surat sebagai berikut:


(1). Ketua DPRD Tingkat II Bangkalan;
(2). Ketua DPP AP2ML Indonesia;

do
gu

(3). Ketua DPD Tingkat I AP2ML Indonesia;


(terlampir pada bukti P.9);
In
A

32. Bahwa Surat Nomor 005/204/433.108/2011 pada tanggal 25 Pebruari


2011 Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan
ah

Kabupaten Tingkat II Bangkalan dengan mengundang Pimpinan Area


lik

Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan PT. PLN (persero) Distribusi


Jawa Timur dan PT. Mustika Berkah Abadi, prihal pemberitahuan aksi
m

ub

mogok setor data pembacaan meter listrik pelanggan di gedung DPRD


Kabupaten Bangkalan pada tanggal 28 Pebruari 2011 dengan
ka

ep

tembusan sebagai berikut:


(1). Kepala Kabupaten Tingkat II Bangkalan;
ah

(2). PT PLN (persero) Unit Pelayanan Pelanggan (UPJ) Bangkalan;


R

(3). Ketua DPD II Madura AP2ML Indonesia;


es
M

(terlampir pada bukti P.9);


ng

on
gu

Hal. 32 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
33. Bahwa berdasarkan Surat Nomor 0165/041/APJ-PKS/2011 pada

a
tanggal 28 Pebruari 2011, Manager PP. Area Pelayanan Jaringan PT.

si
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Ir. Gatot Imam Hidayat
menegaskan sikap sebagai berikut:

ne
ng
(1). Permitaan saudara terkait data dokumen tender, surat penunjukan
PT. PLN (Persero) Distjatim ke pelaksana manajemen outsourching,

do
gu foto copy RKS dari tahun 2004 – tahun 2011, dasar pengupahan
pelaksana manajemen outsourching ke petugas pembaca meter
dari tahun 2004 – tahun 2011, tidak dapat kami penuhi karena

In
A
dokumen-dokumen tersebut adalah dokumen penting milik Negara
yang bersifat rahasia dan bukan untuk dipublikasikan ke pihak
ah

lik
manapun yang tidak ada kepentingan terhadap proses tender
pekerjaan;
am

ub
(2). Permintaan penolakan sistem PKWT adalah kewenangan
pelaksana manajemen outsourching pemenang baca meter, namun
perlu kami sampaikan pekerjaan baca meter adalah tipe pekerjaan
ep
k

yang mempunyai sifat periode kontrak pekerjaan dalam waktu


ah

tertentu dimana pelaksanaan pekerjaannya tiap tahunnya selalu


R
kami lakukan lelang secara terbuka lewat e-proc dimana

si
pemenangnya dimungkinkan selalu berubah;

ne
ng

(3). Perihal penolakan petugas pembaca meter karena intimidasi dari


pelaksana manajemen outsourching, mogok setor hasil data
pencatatan, hal tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana

do
gu

manajemen outsourching terhadap petugas pembaca meter dan


bukan kewenangan PT. PLN (Persero) DistJatim sebagai pemberi
In
A

kerja;
(4). Permintaan pertemuan antara Petugas Pembaca meter listrik dan
ah

Pelaksana manajemen outsourching, pada prinsipnya telah di


lik

lakukan oleh pihak vendor dalam sosialisasi dengan cater dimasing-


masing wilayah kerja Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) terkait
m

ub

pekerjaan pembacaan meter, posisi PT. PLN (Persero) DistJatim


bertindak mensupervisi Pelaksana Manajemen Outsourching untuk
ka

ep

mengetahui hasil pertemuan tersebut. Dengan tembusan sebagai


berikut:
ah

(1). PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Bidang Niaga;


R

(2). Asman Niaga Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan;


es
M

(3). Manager Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Bangkalan, Sampang,


ng

Blega, Kamal, Ketapang (terlampir pada bukti P.9);


on
gu

Hal. 33 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
34. Bahwa berdasarkan Minutes Of Meeting pada tanggal 1 Maret 2011

a
bertempat di Area Pelayanan Jaringan Pamekasan PT. PLN (Persero)

si
Distribusi Jawa Timur:
1. Dengan peserta sebagai berikut:

ne
ng
(1). Asman Niaga dan Pelayanan Pelanggan APJ Pamekasan;
(2). Spv. Cater APJ Pamekasan;

do
gu (3). PT. Data Energy Infomedia;
(4). PT. Mustika Berkah Abadi;
(5). DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia;

In
A
2. Dengan agenda sebagai berikut:
(1). Tanggapan dari pihak PT. PLN (persero) APJ Pamekasan;
ah

lik
(2). Tanggapan dari pihak PT. Mustika Berkah Abadi;
(3). Tanggapan dari pihak PT. Data Energy Infomedia;
am

ub
(4). Tanggapan dari pihak DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia;
3. Dengan Pembahasan sebagai berikut:
(1). Memperhitungkan masa kerja sebelum beralih ke Perusahaan
ep
k

Outsourching lain untuk wilayah Bangkalan, Kamal, Blega,


ah

Ketapang dan Sampang dalam bentuk tali asih dan/atau surat


R
pernyataan Pelaksana Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter

si
Outsourching (ditangguhkan sampai menunggu kejelasan dari

ne
ng

pihak Pelaksana Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter


Outsourching);
(2). Masalah rekrutmen petugas, dilakukan mengikuti ketentuan pihak

do
gu

Pelaksana Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter


Outsourching masing-masing;
In
A

(3). Pada petugas sebelum bergabung kembali dengan cacatan agar


gaji dipertimbangkan untuk pekerjaan pembacaan bulan pebruari
ah

2011 ditangguhkan sampai dengan ada keputusan dari PT. PLN


lik

(Persero) Distribusi Jawa Timur (Klausul Force Majeur);


(4). Memprioritaskan kepada petugas pembaca meter yang sudah
m

ub

ada untuk kembali menjadi petugas pembaca meter pada wilayah


masing-masing unit kerja, jika ada kurang personil bisa
ka

ep

melakukan rekrutmen baru disesuaikan dengan kebutuhan


personil tiap unit kerja;
ah

(terlampir pada bukti P.9);


R

35. Bahwa berdasarkan Surat DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia


es
M

Nomor 9/AP2ML/MDR/A/III/2011 pada tanggal 7 Maret 2011, kepada


ng

Manager PT. Mustika Berkah Abadi prihal menindak lanjuti instruksi


on
gu

Hal. 34 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dari Asmen Manager Niaga Area Pelayanan Jaringan (APJ) PT. PLN

a
(Persero) Distribusi Jawa Timur Ir. Bacrudin Arifin, tentang petugas

si
pembaca meter yang masih belum bergabung dianjurkan untuk segera
bergabung dengan PT. Mustika Berkah Abadi di zona 1 unit kerja

ne
ng
Bangkalan, Kamal, Blega, demi terciptanya proses pekerjaan secara
maksimal, dengan tembusan sebagai berikut:

do
gu (1). Asmen Niaga APJ Pamekasan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur;
(2). Manager Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Bangkalan;

In
A
(3). Manager Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Kamal;
(4). Manager Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Blige;
ah

lik
(5). Manager Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Ketapang;
(6). Manager Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Sampang;
am

ub
(terlampir pada bukti P.9);
36. Bahwa berdasarkan Surat PT. Multi Berkah Abadi Nomor 394/MBA/
SR/III/2011 pada tanggal 9 Maret 2011 kepada DPD Tingkat II Madura
ep
k

AP2ML Indonesia, perihal tanggapan surat Nomor 9/AP2ML/MDR/A/III/


ah

2011 pada tanggal 7 Maret 2011 dengan PT. Mustika Berkah Abadi
R
memberi penjelasan sebagai berikut:

si
(1). Sesuai dengan prosedur yang ada di perusahaan, setiap calon

ne
ng

karyawan wajib menyerahkan surat lamaran kerja beserta


biodatanya;
(2). Bersedia mengikuti seleksi;

do
gu

(3). Lamaran di alamatkan ke masing-masing kantor operasional kami


yang ada di kabupaten bangkalan selambat-lambatnya tanggal 10
In
A

Maret 2011;
Dengan tembusan Wilayah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
ah

sebagai berikut:
lik

(1). Manager UPJ Kamal;


(2). Manager UPJ Banglakan;
m

ub

(3). Manager UPJ Blega;


(terlampir pada bukti P.9);
ka

ep

37. Bahwa berdasarkan Surat DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesi


Nomor 12/AP2ML/MDR/A/III/2011 pada tanggal 12 Maret 2011, kepada
ah

Ketua DPRD Tingkat II Kabupaten Bangkalan, prihal permintaan notulen


R

Rapat Dengar Pendapat (RDP) ketua komisi C DPRD Tingkat II


es
M

Kabupaten Bangkalan pada tanggal 2 Maret 2011 yang dihadiri oleh


ng

on
gu

Hal. 35 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, PT. Multi berkah Abadi

a
dan DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia;

si
(terlampir pada bukti P.9);
38. Bahwa berdasarkan Surat Nomor 0239/041/APJ-PKS/2011 pada

ne
ng
tanggal 18 Maret 2011, Rusmanto, St. Manager Area Pelayanan
Jaringan (APJ) Pamekasan kepada DPD Tingkat II Madura AP2ML

do
gu Indonesia, prihal permohonan kepastian terhadap hasil pertemuan di
Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur pada tanggal 1 Maret 2011, dan menyikapi pada

In
A
pertemuan tersebut yang dituangkan dalam 4 (empat) butir
pembahasan yang telah dilaksanakan maka dengan ini kami
ah

lik
manajemen Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur menegaskan sikap sebagai berikut:
am

ub
(1). Perhitungan masa kerja sebelum beralih ke Pelaksana Manajemen
Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching lain untuk wilayah
Bangkalan, Kamal, Blega, Ketapang dan Sampang yang
ep
k

dikopensasikan kedalam bentuk tali asih atau surat pernyataan


ah

merupakan domain kewenangan internal Pelaksana Manajemen


R
Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching, posisi PT. PLN

si
(Persero) Dist. Jatim adalah sebagai pengawas yang berkaitan

ne
ng

dengan kinerja Pelaksana Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter


Outsourching sesuai dengan perjanjian kontrak kerja (PT. PLN
(Persero) Dist Jatim tidak berkepentingan untuk mengintervensi

do
gu

urusan internal Pelaksana Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter


Outsourching);
In
A

(2). Untuk masalah rekrutmen petugas cater, hal tersebut pada


prinsipnya sudah dilaksanakan oleh masing-masing Pelaksana
ah

Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching dengan


lik

berpedoman pada hasil kesepakatan yang disepakati dalam


pertemuan di Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan pada
m

ub

tanggal 1 Maret 2011, sedangkan metode yang digunakan oleh


masing-masing Pelaksana Manajemen Pekerjaan Pembacaan
ka

ep

Meter Outsouching tidak seragam (masing-masing Pelaksana


Manajemen Pekerjaan Pembacaan meter Outsourching memiliki
ah

prosudural yang berbeda dalam merekrut petugas pembaca meter);


R

(3). Prihal Klausul Force Majeur, berdasarkan kontrak perjanjian baca


es
M

meter Pasal 17 tentang Force Majeur dan setelah kami


ng

koordinasikan ke bidang Niaga PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa


on
gu

Hal. 36 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Timur, tidak disetujui karena pada kasus permasalahan antara

a
Pelaksana Manajemen Pembacaan Meter Outsourching dan

si
petugas pembaca meter yang mogok setor data merupakan faktor
kesengajaan dan bukan merupakan kategori kejadian yang luar

ne
ng
biasa;
Dengan tembusan sebagai berikut:

do
gu (1). PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur bidang Niaga;
(2). Asman Niaga Area Pelayanan Pelanggan (APJ) Pamekasan;
(3). Manager UPJ Bangkalan, Blega, Kamal, Ketapang, Sampang;

In
A
(4). PT. Mustika Berkah Abadi;
(5). PT. Data Energy Infomedia;
ah

lik
(terlampir pada bukti P.9);
39. Bahwa berdasarkan Surat DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia
am

ub
Nomor 13/AP2ML/MDR/A/III/2011 pada tanggal 22 Maret 2011 prihal
permohonan penegasan dan penyelesaian permasalahan petugas
pembaca meter listrik antara pihak Pelaksana Manajemen Pekerjaan
ep
k

Pembacaan Meter Outsourching dan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa


ah

Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan wilayah UPJ


R
Bangkalan, UPJ Blige, UPJ Kamal, UPJ Sampang dan UPJ Ketapang,

si
kepada Direktur Utama PT. PLN (Persero) di Jakarta;

ne
ng

(terlampir pada bukti P.9);


40. Bahwa berdasarkan Surat DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia
Nomor 14/AP2ML/MDR/A/III/2011 pada tanggal 22 Maret 2011 perihal

do
gu

permohonan penegasan dan penyelesaian permasalahan petugas


pembaca meter listrik antara pihak Pelaksana Manajemen Pekerjaan
In
A

Pembaca Meter Outsourching dan PT. PLN (persero) Distribusi Jawa


Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan wilayah UPJ
ah

Bangkalan, UPJ Blige, UPJ Kamal, UPJ Sampang dan UPJ Ketapang,
lik

kepada General Manager PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur di


Surabaya;
m

ub

(terlampir pada bukti P.9);


41. Bahwa berdasarkan Surat DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia
ka

ep

Nomor 15/AP2ML/MDR/A/III/2011 pada tanggal 22 Maret 2011 perihal


permohonan penegasan dan penyelesaian permasalahan petugas
ah

pembaca meter listrik antara pihak Pelaksana Manajemen Pekerjaan


R

Pembacaan Meter Outsourching dan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa


es
M

Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan wilayah UPJ


ng

on
gu

Hal. 37 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bangkalan, UPJ Blige, UPJ Kamal, UPJ Sampang dan UPJ Ketapang,

a
kepada Kepala Dinsosnakertrans Propinsi Jawa Timur di Surabaya;

si
(terlampir pada bukti P.9);
42. Bahwa berdasarkan Surat DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia

ne
ng
Nomor 16/AP2ML/MDR/A/III/2011 pada tanggal 22 Maret 2011 perihal
permohonan penegasan dan penyelesaian permasalahan petugas

do
gu pembaca meter listrik antara pihak Pelaksana Manajemen Pekerjaan
Pembacaan Meter Outsourching dan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan wilayah UPJ

In
A
Bangkalan, UPJ Blige, UPJ Kamal, UPJ Sampang dan UPJ Ketapang,
kepada Ketua Komisi IX DPR RI di Jakarta;
ah

lik
(terlampir pada bukti P.9);
43. Bahwa berdasarkan Surat DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia
am

ub
Nomor 17/AP2ML/MDR/A/III/2011 pada tanggal 22 Maret 2011 perihal
permohonan penegasan dan penyelesaian permasalahan petugas
pembaca meter listrik antara pihak Pelaksana Manajemen Pekerjaan
ep
k

Pembaca Meter Outsourching dan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa


ah

Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan wilayah UPJ


R
Bangkalan, UPJ Blige, UPJ Kamal, UPJ Sampang dan UPJ Ketapang,

si
kepada Ketua Komisi VII DPR RI di Jakarta;

ne
ng

(terlampir pada bukti P.9);


44. Bahwa berdasarkan Surat DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia
Nomor 18/AP2ML/MDR/A/III/2011 pada tanggal 22 Maret 2011 perihal

do
gu

permohonan penegasan dan penyelesaian permasalahan petugas


pembaca meter listrik antara pihak Pelaksana Manajemen Pekerjaan
In
A

Pembacaan Meter Outsourching dan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa


Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan wilayah UPJ
ah

Bangkalan, UPJ Blige, UPJ Kamal, UPJ Sampang dan UPJ Ketapang,
lik

kepada Ketua DPRD di Bangkalan;


(terlampir pada bukti P.9);
m

ub

45. Bahwa berdasarkan Surat DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia


Nomor 19/AP2ML/MDR/A/III/2011 pada tanggal 22 Maret 2011 perihal
ka

ep

permohonan penegasan dan penyelesaian permasalahan petugas


pembaca meter listrik antara pihak Pelaksana Manajemen Pekerjaan
ah

Pembacaan Meter Outsourching dan PT. PLN (persero) Distribusi Jawa


R

Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan Wilayah UPJ


es
M

Bangkalan, UPJ Blige, UPJ Kamal, UPJ Sampang dan UPJ Ketapang,
ng

kepada KAPOLRES di Bangkalan.


on
gu

Hal. 38 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(Terlampir pada Bukti – P 9).

a
46. Bahwa berdasarkan Surat DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia

si
Nomor 20/AP2ML/MDR/A/III/2011 pada tanggal 22 Maret 2011 perihal
permohonan penegasan dan penyelesaian permasalahan petugas

ne
ng
pembaca meter listrik antara pihak Pelaksana Manajemen Pekerjaan
Pembacaan Meter Outsourching dan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

do
gu Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan wilayah UPJ
Bangkalan, UPJ Blige, UPJ Kamal, UPJ Sampang dan UPJ Ketapang,
kepada Redaksi Harian Radar di Bangkalan;

In
A
(terlampir pada bukti P.9);
47. Bahwa berdasarkan Surat Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan
ah

lik
Kependudukan Kabupaten Bangkalan Nomor 560/419/433.108/2011
pada tanggal 12 April 2011 kepada Asman Niaga PT. PLN (Persero)
am

ub
APJ Pamekasan dan Pimpinan PT. Mustika Berkah Abadi perihal
menindak lanjuti pembahasan masalah petugas pembaca meter listrik
pada tanggal 22 Maret 2011, yang sampai saat ini belum ada jawaban
ep
k

kepada DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia, dengan tembusan


ah

sebagai berikut:
R
(1). Bupati Kabupaten Tingkat II Bangkalan;

si
(2). Kepala Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur;

ne
ng

(3). Ketua DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia. (terlampir pada


bukti P.9);
48. Bahwa berdasarkan atas pertemuan perundingan bipartit tanggal 27 Mei

do
gu

2011, pihak PT. Mustika Berkah Abadi memberikan jawaban kalau tidak
bersedia memberikan surat keterangan Pemutusan Hubungan Kerja
In
A

(PHK) namun hanya memberikan surat referensi pengalaman kerja dan


selanjutnya penyelesaian perselisihan hubungan kerja tersebut akan
ah

diteruskan melalui penyelesaian oleh mediator Dinas Sosial Tenaga


lik

Kerja Transmigrasi dan kependudukan Provinsi Jawa Timur (terlampir


pada bukti P.9);
m

ub

49. Bahwa berdasarkan Surat Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan
Kependudukan Kabupaten Bangkalan Nomor 005/828/433.108/2011
ka

ep

pada tanggal 27 April 2011 kepada DPD Tingkat II Madura AP2ML


Indonesia, perihal undangan menindak lanjuti hasil perundingan bipartit
ah

penyelesaian hubungan kerja petugas pembaca meter listrik dengan


R

PT. Mustika Berkah Abadi, pada tanggal 29 Juli 2011 bertempat di


es
M

Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Kabupaten


ng

on
gu

Hal. 39 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bangkalan, dengan acara penyusunan dan penandatanganan risalah

a
hasil perundingan bipartit Penyelesaian Hubungan Industrial;

si
(terlampir pada bukti P.9);
50. Bahwa berdasarkan Surat Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan

ne
ng
Kependudukan Kabupaten Bangkalan Nomor 560/873/433.108/2011
pada tanggal 9 agustus 2011 kepada Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja

do
gu Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur di Surabaya,
perihal Penyelesaian Hubungan Industrial petugas pembaca meter
listrik dengan PT. Mustika Berkah Abadi (sebagai Pemborong Pekerjaan

In
A
PT. PLN APJ Pamekasan) yang tidak mencapai kesepakatan;
(terlampir pada bukti P.9);
ah

lik
51. Bahwa berdasarkan Surat Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan
Kependudukan Kabupaten Bangkalan Nomor 560/1087/433.108/2011
am

ub
pada tanggal 11 Oktober 2011 kepada Pimpinan PT. Mustika Berkah
Abadi dan DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia, prihal
Penyelesaian Hubungan Industrial, dan syarat Dinas Sosial Tenaga
ep
k

Kerja Transmigrasi dan kependudukan Provinsi Jawa Timur Nomor


ah

565/305/106.04/2011 tanggal 12 September 2011 prihal Penjelasan


R
Bantuan Mediasi Perselisian Hubungan Industrial petugas pembaca

si
meter listrik PT. Mustika Berkah Abadi dengan Undangan pada tanggal

ne
ng

18 Oktober 2011 bertempat di Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi


dan Kependudukan Kabupaten Bangkalan, dengan acara Perundingan
Mediasi Penyelesaian Hubungan Industrial oleh Mediator (terlampir

do
gu

pada bukti P.9);


52. Bahwa berdasarkan Surat Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi Dan
In
A

Kependudukan Provinsi Jawa Timur Nomor 565/340/106.04/2011 pada


tanggal 30 Oktober 2011 kepada Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja
ah

Transmigrasi dan Kependudukan Kabupaten Bangkalan, Pimpinan PT.


lik

PLN (persero) APJ Pamekasan, Pimpinan PT. Mustika Berkah Abadi


dan Ketua DPD Tingkat II Madura AP2ML Indonesia, perihal koordinasi
m

ub

dan penanganan kasus Penyelesaian Hubungan Industrial, dengan


undangan tanggal 2 November 2011 bertempat diruang sidang Bidang
ka

ep

Hubungan Industrial dan Syarat Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja


Transmigrasi Dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur di Surabaya;
ah

(terlampir pada bukti P.9);


R

53. Bahwa berdasarkan Surat Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi Dan
es
M

Kependudukan Provinsi Jawa Timur Nomor 565/340/106.04/2011 pada


ng

tanggal 2 Nopember 2011, bertempat diruang sidang Bidang Hubungan


on
gu

Hal. 40 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Industrial dan Syarat Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi Dan

a
Kependudukan Provinsi Jawa Timur di Surabaya, dan dihadiri oleh

si
perwakilan UPJ. Bangkalan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur,
perwakilan Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan

ne
ng
Kabupaten Bangkalan, DPD Tingkat II Madura, DPD Tingkat II
Mojokerto dan DPP AP2ML Indonesia. Dengan kesimpulan pendapat

do
gu masing-masing
industrial ini
undangan,
ibaratkan bola
permasalahan
panas yang
perselisian
datang dan
hubungan
pihak
dinsosnakertransduk Provinsi berpendapat selama ini PT. PLN

In
A
(Persero) belum pernah melakukan pemutusan hubungan kerja
terhadap petugas pembaca meter listrik sebelum dilakukan migrasi
ah

lik
pekerja ke perusahaan pelaksana manajemen pekerjaan pembaca
meter outsourching. Dan pendapat Dinas Sosial Tenaga Kerja
am

ub
Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi semua perusahaan
pelaksana manajemen pekerjaan pembacaan meter outsourching yang
bekerja sama dengan pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur,
ep
k

belum pernah tercatat atau mendaftarkan perjanjian kerja


ah

perusahaannya di Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan


R
Kependudukan Provinsi;

si
54. Bahwa berdasarkan surat pemberitahuan dan permohonan ijin tidak

ne
ng

dapat mengikuti jadwal pekerjaan pembacaan meter listrik kepada


Pimpinan PT. Multi Artha Sejahtera Abadi pada tanggal 18 April 2011,
Nama : Didik Suprijadi;

do
gu

Jabatan : Petugas pembaca meter listrik;


Lokasi : UPJ. Embong wungu;
In
A

Nik : 7294070. U;
Perusahaan : PT. Multi Artha Sejahtera Abadi;
ah

Memberitahukan dan memohon ijin tidak dapat mengikuti scedule kerja


lik

pada tanggal 18 April 2011 sampai dengan tanggal 28 April 2011,


dikarenakan memenuhi undangan Mahkamah Konstitusi Perkara Nomor
m

ub

27/PUU-IX/2011 pemeriksaan pendahuluan sidang panel pertama uji


materi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 59 Ayat (1) dan
ka

ep

Ayat (8) tentang Ketenagakerjaan;


(terlampir pada bukti P.8);
ah

55. Bahwa berdasarkan surat permohonan dan pemberitahuan kepada PT.


R

Multi Artha Sejahtera Abadi, yang diterima oleh kordinator lapangan sdr.
es
M

Kukuh Santoso dan disampaikan kepada Supervisor Unit Embong


ng

Wungu sdr. Wisnu Wardhana, melalui telepon menyampaikan dua


on
gu

Hal. 41 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pilihan mau kerja atau mau sidang, kalau mau sidang tanda tangani

a
surat pernyataan pengunduran diri sebagai berikut:

si
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Didik Supriyadi;

ne
ng
NIK : 7294070. U;
Jabatan : Petugas Pembaca meter;

do
gu Lokasi : UPJ. Embong Wungu;
Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya tidak
bisa melaksanakan tugas pekerjaan baca meter sesuai SE Nomor 01/E/

In
A
MASA/2011, tanggal 26 Januari 2011, dan dengan ini saya menyatakan
mengundurkan diri dari perusahaan per 1 April 2011, Demikian
ah

lik
pernyataan ini saya buat tanpa ada paksaan atau tekanan dari siapapun
juga (terlampir pada bukti P.8);
am

ub
56. Bahwa berdasarkan Surat PT. Multi Artha Sejahtera Abadi Nomor
05/U/MASA/2011, pada tanggal 19 April 2011 kepada sdr. Didik
Suprijadi (7294070.U) cater Embang Wungu, sehubungan dengan surat
ep
k

permohonan pengunduran diri saudara dari perusahaan maka dengan


ah

ini kami beritahukan sebagai berikut:


R
(1). Kami akan mengabulkan permohonan saudara untuk

si
mengundurkan diri dari perusahaan terhitungmulai tanggal 18 April

ne
ng

2011;
(2). Hal-hal yang berkaitan dengan hak saudara akan diberikan sesuai
dengan peraturan yang berlaku;

do
gu

(3). Dana JHT yang menjadi hak saudara dapat diklaim ke PT.
JASOSTEK (persero);
In
A

(4). Kami mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa dan pengabdian


saudara selama ini. Dengan tembusan:
ah

1. Manager SDM dan Keuangan;


lik

2. Manager Operasi;
3. Supervisor Cater Embong Wungu;
m

ub

(terlampir pada bukti P.8);


57. Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Kerja PT Multi Artha Sejahtera
ka

ep

Abadi Nomor 032/K/MASA/2011, pada tanggal 2 Mei 2011 bersama ini


menerangkan sebagai berikut:
ah

Nama : Didik Suprijadi;


R

Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 03 Desember 1972;


es
M

Jabatan : Cater;
ng

No Induk : 7294070.U;
on
gu

Hal. 42 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Alamat : Jalan Pandegiling 2/7 RT, 02 RW, 07

a
Tegalsari, Surabaya;

si
Masa Kerja : 17 Tahun;
Telah bekerja sebagai cater sejak tanggal 01 Juli 1994, dan sejak

ne
ng
tanggal 18 April 2011 yang bersangkutan telah berhenti dari perusahaan
karena mengundurkan diri;

do
gu Yang bertanda tangan Manager SDM dan Keuangan Djari Ismaoen;
(terlampir pada bukti P.8);
58. Bahwa berdasarkan Tanda Bukti Kas Keluar PT. Multi Artha Sejahtera

In
A
Abadi, pada tanggal 5 April 2011 mengetahui Manager SDM dan
Keuangan Djari Ismaoen telah diterima uang sejumlah Rp3.400.750,00
ah

lik
Terbilang (tiga juta empat ratus ribu tujuh ratus lima puluh rupiah), untuk
pembayaran uang pisah dan pengganti hak sdr. Didik Suprijadi (Cater
am

ub
Embong Wungu – SBU) karena mengundurkan diri pada tanggal 1 April
2011, dengan rincian sebagai berikut:
Masa kerja PT. Multi Artha Sejahtera Abadi 7 Tahun – Upah
ep
k

Rp1.115.000,00
ah

(1). Uang pisah : 2 x Rp1.115.000,00 =


R
Rp2.230.000,00

si
(2). Penghargaan masa kerja : 0 x Rp1.115.000,00 = Rp. -

ne
ng

(3). Pengganti hak : 15% x Rp7.805.000,00 =


Rp1.170.000.00

do
gu

Rp3.400.750,00
(terlampir pada bukti P 8);
In
A

59. Bahwa berdasarkan Bukti Kuitansi PT. JAMSOSTEK (Persero) Nomor


N0011051625, pada tanggal 31 Mei 2011 dengan Penerima Didik
ah

Suprijadi sebagai berikut:


lik

Sudah diterima dari PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero),


Sebesar : Rp4.395.720,00
m

ub

Terbilang : (empat juta tiga ratus sembilan puluh lima


ribu
ka

ep

tujuh ratus dua puluh rupiah);


Diterima melalui : Bank Mandiri No Rek 1420002159928;
ah

Jenis Klaim : Jaminan Hari Tua (JHT);


R

Penetapan Jaminan : N001105THT000846 tanggal 31 – 05 –


es
M

2011;
ng

Metode Pembayaran : Cek;


on
gu

Hal. 43 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Nama Penerima : Didik Suprijadi;

a
Nama Perusahaan : PT. Multi Artha Sejahtera Abadi;

si
NPP : NN004032 Unit Kerja : 000;
KPJ/KPK : 04N00109493 PPK/RSTC;

ne
ng
(terlampir pada bukti P.8);
60. Bahwa berdasarkan Penetapan Jaminan Hari Tua (JHT) Nomor:

do
gu N001105THT000846 pada tanggal 31 Mei 2011, Kepala Bidang
Pelayanan Jamsostek Karimujawa Soenaryo, dengan ini ditetapkan
Jaminan Hari Tua (JHT), berdasarkan permintaan sebagai berikut:

In
A
Nama Tenaga Kerja : Didik Suprijadi;
Nama Penerima Jaminan : Didik Suprijadi;
ah

lik
Hubungan : Tenaga Kerja;
Nomor KPJ : 04N00109493;
am

ub
Nomor Agenda Form Jamsostek: N001105GHT000851;
Kode Klaim : A7;
Tanggal Kepesertaan : 07 – 2004 NA : 04 – 2011;
ep
k

Dibayar melalui : Bank Mandiri;


ah

Kepesertaan Perusahaan : NN004032;


R
Perusahaan : PT. Multi Artha Sejahtera Abadi;

si
Dengan uraian jaminan hari tua sebagai berikut:

ne
ng

(1). Saldo Awal 05 – 2011 : Rp4.369.421,04


(2). Bunga 05 – 2011 : Rp 26.294,35
(3). Insentif : Rp 0,00 +

do
gu

: Rp4.395.715,39
PPH21 : Rp 0,00
In
A

Pembulatan : Rp 4,61 +
Jumlah yang harus dibayar : Rp4.395.720,00
ah

Terbilang (empat juta tiga ratus sembilan puluh lima ribu tujuh ratus dua
lik

puluh rupiah) (Terlampir pada bukti P.8);


61. Bahwa berdasarkan dalil fakta-fakta di atas menunjukan justifikasi
m

ub

terhadap eksploitasi berkelanjutan petugas pembaca meter listrik


sehingga terjadi intimidasi dan diskriminasi secara sepihak, dan norma
ka

ep

konstitusionalitas terabaikan serta beban ganda yang ditanggung oleh


petugas pembaca meter listrik dalam hal ini beban terhadap PT. PLN
ah

(Persero) Distribusi Jawa Timur sebagai perusahaan pemberi kerja dan


R

perusahaan pelaksana manajemen pekerjaan outsourching, dengan


es
M

sistematis menyudutkan petugas pembaca meter listrik dan terjadinya


ng

undue influence and disclaimer oleh perusahaan terhadap hak-hak


on
gu

Hal. 44 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
konstitusional petugas pembaca meter listrik, semakin menamba beban

a
psykis petugas pembaca meter listrik tanpa meninjau aspek

si
perlindungan hukum ketenagakerjaan yang bertanggung jawab
permasalahan Perselisian Hubungan Kerja (PHI), sebagaimana cita-cita

ne
ng
Reformasi Birokrasi Integeritas Pelayanan Publik dengan berasaskan
nilai Hubungan Industrial Pancasila yang berkeadilan sosial bagi seluruh

do
gu rakyat Indonesia (terlampir pada bukti P.7);
62.Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 013/SP/DPP-
AP2ML/II/2011, pada tanggal 5 Pebruari 2011, kepada Kepala

In
A
Kepolisian Daerah Jawa Timur, prihal Temuan indikasi Kolusi, Korupsi
dan Nepotisme tentang Laporan Bulanan Kelainan Baca (LBKB), yang
ah

lik
tersistem antara PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dengan Pihak
Manajemen Pelaksana Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter
am

ub
Outsourching. Dengan tembusan sebagai berikut:
(1). Kepala Kepolisian Republik Indonesia;
(2). Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya;
ep
k

(3). Kepala Kepolisian Resort Surabaya Utara;


ah

(4). Kepala Kepolisian Resort Surabaya Barat;


R
(5). Kepala Kepolisian Resort Surabaya Selatan;

si
(6). Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Malang;

ne
ng

(7). Kepala Kepolisian Resort Malang;


(8). Kepala Kepolisian Resort Sidoarjo;
(9). Kepala Kepolisian Resort Mojokerto;

do
gu

(10).Kepala Kepolisian Resort Bojonegoro;


(11). Kepala Kepolisian Resort Lamongan;
In
A

(12). Kepala Kepolisian Resort Tuban;


(13). Kepala Kepolisian Resort Sampang;
ah

(14). Kepala Kepolisian Resort Bangkalan;


lik

(terlampir pada bukti P.9);


63. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 014/SP/DPP-
m

ub

AP2ML /II/2011, pada tanggal 21 Pebruari 2011, kepada General


Manager PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur, perihal permohonan
ka

ep

Inspeksi Mendadak (SIDAK) terhadap ketentuan Addendum


pelaksanaan manajemen pekerjaan pembacaan meter outsourching,
ah

dan benturan kepentingan antara pihak pelaksana manajemen


R

pekerjaan pembaca meter outsourching dengan petugas pembaca


es
M

meter yang timbul perlakuan intimidasi dan diskriminasi serta hasil


ng

laporan analisa team research Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik


on
gu

Hal. 45 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(AP2ML) Indonesia, karena pihak PT. PLN (persero) Distribusi Jawa

a
Timur tidak melakukan pengawasan terhadap ketentuan standart baku

si
besaran nilai paguh sebagai upah petugas pembaca meter listrik.
Dengan wilayah PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur sebagai

ne
ng
berikut:
(1). Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surabaya;

do
gu (2). Area Pelayanan Jaringan (APJ) Sidoarjo;
(3). Area Pelayanan Jaringan (APJ) Mojokerto;
(4). Area Pelayanan Jaringan (APJ) Bojonegoro;

In
A
(5). Area Pelayanan Jaringan (APJ) Kediri;
(6). Area Pelayanan Jaringan (APJ) Blitar;
ah

lik
(7). Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pamekasan;
(terlampir pada bukti P.9);
am

ub
64. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 015/SP/DPP-
AP2ML/III/2011, pada tanggal 7 Maret 2011, kepada Kepala Kepolisian
Republik Indonesia, prihal permohonan Aksi Damai ke Dewan
ep
k

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, untuk menemui Ketua DPRRI


ah

menyampaikan temuan data Laporan Bulanan Kelainan Baca (LBKB)


R
indikasi Kolusi, Korupsi dan Nepotisme tersistem antara PT. PLN

si
(Persero) Distribusi Jawa Timur dan pihak manajemen Pelaksana

ne
ng

Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching. Dengan tembusan sebagai


berikut:
(1). Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya;

do
gu

(2). Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;


(3). Pimpinan TV One, Metro TV dan RCTI;
In
A

(terlampir pada bukti P.9);


65. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 016/SP/DPP-
ah

AP2ML/III/2011, pada tanggal 8 Maret 2011, kepada Ketua Badan


lik

Pemeriksa Keuangan (BPK), prihal Pelaporan Temuan Data sebagai


berikut:
m

ub

(1). Data Laporan Bulanan Kelainan Baca (LBKB) Tahun 2010,


tentang Kwh Buram, Kwh Macet, Kwh Kurang Tagih, Kwh Lebih
ka

ep

Tagih dan Rumah Tutup yang tidak bisa dibaca oleh petugas
pembaca meter dan telah dilaporkan petugas pembaca meter
ah

listrik, yang belum di tindaklanjuti perusahaan manajemen


R

pelaksana pembaca meter maupun pihak PT. PLN (Persero)


es
M

Distribusi Jawa Timur, yang mengakibatkan terjadinya idikasi


ng

on
gu

Hal. 46 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kolusi, Korupsi dan Nepotisme dan merugikan masyarakat dan

a
Negara dilingkup Ketenagalistrikan;

si
(2). Bukti-bukti Materiil kolusi, korupsi dan nepotisme PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur dengan perusahaan yang ditunjuk sebagai

ne
ng
pemenang lelang tender pelaksana manajemen pembacaan meter
outsourching, yang telah menyimpang dari ketentuan aturan

do
gu Kementerian BUMN dan Dirut PT. PLN (Persero). Sebagaimana
tender project pelaksana manajemen Pembacaan meter
outsourching yang dilaksanakan secara terbuka, menggunakan

In
A
media elektronik e-proc.pln.co.id dan pemenang tender yang akan
di umumkan secara terbuka pada sistem tersebut, namun praktek
ah

lik
yang terjadi dilapangan dalam hal ini PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur, APJ. Surabaya, APJ. Pamekasan, APJ. Mojokerto,
am

ub
APJ. Sidoarjo, APJ. Malang, APJ. Kediri, APJ. Banyuwangi dan
telah kami temukan Bukti Surat Perintah Kerja (SPK) Penunjukan
Langsung (PL) dari APJ. Bojonegoro, ke PT Multi Karya Cipta
ep
k

Mandiri (MKCM) yang telah mengklaim sebagai pemenang tender


ah

pelaksana manajemen pekerjaan pembacaan meter outsourching,


R
sedangkan pengumuman pemenang tender yang ditentukan belum

si
ada;

ne
ng

(3). Bukti manipulasi data pembacaan oleh pelaksana manajemen


pekerjaan pembacaan meter outsourching dan PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur dengan dasar Aksi penolakan PKWT bukan

do
gu

suatu Klausul Force Majeur wilayah, UPJ. Bangkalan, UPJ.


bojonegoro yang terindikasi adanya rekayasa pengisian stand kwh
In
A

meter listrik pelanggan saat terjadinya pergesekan kepentingan


antara perusahaan pelaksana manajemen outsourching dengan
ah

petugas pembaca meter listrik;


lik

(terlampir pada bukti P.9);


66. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 017/SP/DPP-
m

ub

AP2ML/III/2011, pada tanggal 8 Maret 2011, kepada Ketua Komisi


Pemberantas Korupsi (KPK), perihal Pelaporan Temuan Data sebagai
ka

ep

berikut:
(1). Data Laporan Bulanan Kelainan Baca (LBKB) Tahun 2010, tentang
ah

Kwh Buram, Kwh Macet, Kwh Kurang Tagih, Kwh Lebih Tagih dan
R

Rumah Tutup yang tidak bisa dibaca oleh petugas pembaca meter
es
M

dan telah dilaporkan petugas pembaca meter listrik, yang belum di


ng

tindaklanjuti perusahaan manajemen pelaksana pembaca meter


on
gu

Hal. 47 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
maupun pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, yang

a
mengakibatkan terjadinya indikasi kolusi, korupsi dan nepotisme

si
dan merugikan masyarakat dan Negara dilingkup Ketenagalistrikan;
(2). Bukti-bukti materiil kolusi, korupsi dan nepotisme PT. PLN (Persero)

ne
ng
Distribusi Jawa Timur dengan Perusahaan yang ditunjuk sebagai
pemenang lelang tender pelaksana manajemen pembacaan meter

do
gu outsourching, yang telah menyimpang dari ketentuan aturan
Kementerian BUMN dan Dirut PT. PLN (Persero). Sebagaimana
tender project pelaksana manajemen pembacaan meter

In
A
outsourching yang dilaksanakan secara terbuka, menggunakan
media elektronik e-proc.pln.co.id dan pemenang tender yang akan
ah

lik
diumumkan secara terbuka pada sistem tersebut, namun praktek
yang terjadi di lapangan dalam hal ini PT. PLN (Persero) Distribusi
am

ub
Jawa Timur, APJ. Surabaya, APJ. Pamekasan, APJ. Mojokerto,
APJ. Sidoarjo, APJ. Malang, APJ. Kediri, APJ. Banyuwangi dan
telah kami temukan bukti Surat Perintah Kerja (SPK) Penunjukan
ep
k

Langsung (PL) dari APJ. Bojonegoro, ke PT Multi Karya Cipta


ah

Mandiri (MKCM) yang telah mengklaim sebagai pemenang tender


R
pelaksana manajemen pekerjaan pembacaan meter outsourching,

si
sedangkan pengumuman pemenang tender yang ditentukan belum

ne
ng

ada;
(3). Bukti manipulasi data pembacaan oleh pelaksana manajemen
pekerjaan pembacaan meter outsourching dan PT. PLN (persero)

do
gu

Distribusi Jawa Timur dengan dasar aksi penolakan PKWT bukan


suatu Klausul Force Majeur wilayah, UPJ. Bangkalan, UPJ.
In
A

bojonegoro yang terindikasi adanya rekayasa pengisian stand kwh


meter listrik pelanggan saat terjadinya pergesekan kepentingan
ah

antara perusahaan pelaksana manajemen outsourching dengan


lik

petugas pembaca meter listrik (terlampir pada bukti P.9);


67. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 018/SP/DPP-
m

ub

AP2ML/III/2011, pada tanggal 9 Maret 2011, kepada Ketua Dewan


Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Cq. Ketua Komisi VII DPRRI,
ka

ep

prihal permohonan Audensi/Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang


temuan Laporan Bulanan Kelainan Baca (LBKB), indikasi kolusi, korupsi
ah

dan nepotisme. Sehingga terbentuknya komunikasi dan kerjasama


R

terintegrasi dan memposisikan peran sinergi Crime Justice System


es
M

Indonesia (Cjsi), seperti Kepolisian, Kejaksaan, Kehakiman serta


ng

Lembaga non departemen seperti Komisi Pemberantas Korupsi (KPK)


on
gu

Hal. 48 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar bisa bekerja secara

a
optimal untuk memberantas kolusi, korupsi dan nepotisme (terlampir

si
pada bukti P.9);
68. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 019/SP/DPP-

ne
ng
AP2ML/III/2011, pada tanggal 9 Maret 2011, kepada Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Cq. Ketua Komisi IX DPRRI,

do
gu perihal permohonan Audensi/Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang
temuan Laporan Bulanan Kelainan Baca (LBKB), Indikasi Kolusi,
Korupsi dan Nepotisme. Sehingga terbentuknya komunikasi dan

In
A
kerjasama terintegrasi dan memposisikan peran sinergi Crime Justice
System Indonesia (CJSI), seperti Kepolisian, Kejaksaan, Kehakiman
ah

lik
serta Lembaga non departemen seperti Komisi Pemberantas Korupsi
(KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar bisa bekerja secara
am

ub
optimal untuk memberantas kolusi, korupsi dan nepotisme (terlampir
pada bukti P.9);
69. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 013/SP/DPP-
ep
k

AP2ML/II/2011, pada tanggal 5 Februari 2011, kepada Kepala


ah

Kepolisian Daerah Jawa Timur, perihal temuan indikasi kolusi, korupsi


R
dan nepotisme tentang Laporan Bulanan Kelainan Baca (LBKB), yang

si
tersistem antara PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dengan pihak

ne
ng

pelaksana manajemen pekerjaan pembacaan meter outsourching.


Dengan tembusan Kepala Kepolisian Resort dan Kota Besar se Jawa
Timur, DPP AP2ML Indonesia mengklarifikasi pelaporan ke KAPOLDA

do
gu

Jawa Timur, sebagaimana Amanat Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 ayat (4). “ kepolisian Negara
In
A

Republik Indonesia sebagai alat Negara yang menjaga keamanan dan


ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melanyani
ah

masyarakat serta menegakkan hukum”;


lik

(terlampir pada bukti P.9);


70. Bahwa pada tanggal 29 Maret 2011, pukul 10.30 WIB DPP AP2ML
m

ub

Indonesia menghadap bidang umum dan pengaduan masyarakat


Kepolisian Daerah Jawa Timur, setelah diterima pelaporan oleh petugas
ka

ep

jaga kemudian diarahkan ke bidang Reskrim Tipikor Kepolisian Jawa


Timur, dan diterima oleh Kompol Sumintho sebagai Kanit Reskrim
ah

Tipikor Kepolisian Daerah Jawa Timur, dan klarifikasi pelaporan indikasi


R

kolusi, korupsi dan nepotisme tersistem antara oknum PT. PLN


es
M

(Persero) Dist Jatim dengan pihak pelaksana manajemen pekerjaan


ng

on
gu

Hal. 49 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pembacaan meter outsourching didampingi oleh beberapa staf Reskrim

a
Tipikor, sebagai berikut:

si
(1). Data Laporan Bulanan Kelainan Baca (LBKB) tahun 2010, tentang
Kwh Buram, Kwh Macet, Kwh Kurang Tagih, Kwh Lebih Tagih dan

ne
ng
Rumah Tutup yang tidak bisa dibaca oleh petugas pembaca meter
dan telah dilaporkan petugas pembaca meter listrik, yang belum di

do
gu tindaklanjuti perusahaan manajemen pelaksana pembaca meter
maupun pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, yang
mengakibatkan terjadinya indikasi kolusi, korupsi dan nepotisme

In
A
dan merugikan masyarakat dan Negara dilingkup
Ketenagalistrikan;
ah

lik
(2). Bukti-bukti materiil kolusi, korupsi dan nepotisme PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur dengan Perusahaan yang ditunjuk sebagai
am

ub
pemenang lelang tender Pelaksana manajemen Pembacaan meter
outsourching, yang telah menyimpang dari ketentuan aturan
Kementerian BUMN dan Dirut PT. PLN (Persero). Sebagaimana
ep
k

tender project pelaksana manajemen pembacaan meter


ah

outsourching yang dilaksanakan secara terbuka, menggunakan


R
media elektronik e-proc.pln.co.id dan pemenang tender yang akan

si
diumumkan secara terbuka pada sistem tersebut, namun praktek

ne
ng

yang terjadi di lapangan dalam hal ini PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur, APJ. Surabaya, APJ. Pamekasan, APJ. Mojokerto,
APJ. Sidoarjo, APJ. Malang, APJ. Kediri, APJ. Banyuwangi dan

do
gu

telah kami temukan Bukti Surat Perintah Kerja (SPK) Penunjukan


Langsung (PL) dari APJ. Bojonegoro, ke PT Multi Karya Cipta
In
A

Mandiri (MKCM) yang telah mengklaim sebagai pemenang tender


Pelaksana Manajemen Pekerjaan Pembacaan meter outsourching,
ah

sedangkan pengumuman pemenang tender yang ditentukan belum


lik

ada;
(3). Bukti manipulasi data pembacaan oleh pelaksana manajemen
m

ub

pekerjaan pembacaan meter outsourching dan PT. PLN (Persero)


Distribusi Jawa Timur dengan dasar Aksi penolakan PKWT bukan
ka

ep

suatu Klausul Force Majeur wilayah, UPJ. Bangkalan, UPJ.


bojonegoro yang terindikasi adanya rekayasa pengisian stand kwh
ah

meter listrik pelanggan saat terjadinya pergesekan kepentingan


R

antara perusahaan pelaksana manajemen outsourching dengan


es
M

petugas pembaca meter listrik;


ng

on
gu

Hal. 50 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
71. Bahwa setelah diuraikan diatas dengan seksama bagaimana motif dan

a
modus indikasi kolusi, korupsi dan nepotisme oknum PT. PLN (Persero)

si
Distribusi Jatim dengan pihak pelaksana manajemen pekerjaan
pembacaan meter outsourching, jajaran Penyidik Reskrim Tipikor

ne
ng
Kepolisian Daerah Jawa Timur pada 5 April 2011 pukul 13.00 Wib
menyampaikan tidak adanya temuan indikasi kolusi, korupsi dan

do
gu nepotisme dilingkaran bisnis PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
tentang Laporan Bulanan Kelainan Baca (LBKB) dan Tata cara
Pengadaan Barang/Jasa dengan Penunjukan Langsung (PL) yang

In
A
dilakukan di wilayah Area Pelayanan Jaringan PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur, yang saat ini mempunyai 19 Wilayah Area
ah

lik
Pelayanan Jaringan (APJ) dan 120 Unit Pelayanan Jaringan (UPJ);
72. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 026/SP/DPP-
am

ub
AP2ML/XII/2011 pada tanggal 1 Desember 2011, kepada Kementerian
Energi Dan Sumber Daya Miniral Republik Indonesia Cq. Direktorat
Jenderal Ketenagalistrikan Subdirektorat Teknik Dan Lingkungan
ep
k

Ketenagalistrikan, perihal penjelasan keanggotaan panitia teknik


ah

perumusan standart kompotensi tenaga teknik ketenagalistrikan


R
tertanggal 18 Pebruari 2011, dengan Nomor 1313/20/640.4/2011.

si
(terlampir pada bukti P.9);

ne
ng

73. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 028/SP/DPP-


AP2ML/XII/2011 pada tanggal 1 Desember 2011, kepada Kementerian
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Cq. Direktorat Jenderal

do
gu

Pengawasan IT dan E- Procurement, perihal penjelasan pernyataan E-


Procurement, (terlampir pada bukti P.9);
In
A

74. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 029/SP/DPP-


AP2ML/XII/2011 pada tanggal 1 Desember 2011, kepada Kementerian
ah

Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, perihal pernyataan


lik

Surat Keputusan E-Procurement, (terlampir pada bukti P.9);


75. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 030/SP/DPP-
m

ub

AP2ML/XII/2011 pada tanggal 1 Desember 2011, kepada Kementerian


Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Direktorat
ka

ep

Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Tenaga Kerja,


perihal Pernyataan Surat Permohonan Penjelasan Revisi Undang-
ah

Undang Nomor 13 Tahun 2003 (terlampir pada bukti P.9);


R

76. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 031/SP/DPP-


es
M

AP2ML/XII/2011 pada tanggal 1 Desember 2011, kepada Direktur


ng

Utama PT. PLN (Persero), perihal Pernyataan Surat Permohonan


on
gu

Hal. 51 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penjelasan PT. Setia Cipta Karya sebagai wadah interaksi bisnis Aliansi

a
Petugas Pembaca Meter Listrik (AP2ML) Indonesia, sebagaimana pada

si
tanggal 24 November 2010 telah terregistrasi yang menyetujui Term of
Condition E-Procurement PT. PLN (Persero) (terlampir pada bukti P.9);

ne
ng
77. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 032/SP/DPP-
AP2ML/XII/2011 pada tanggal 1 Desember 2011, kepada Kepala

do
gu Kepolisian Daerah Jawa Timur, perihal Somasi Pertama sebagaimana
komitmen Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, saat uji kelayakan di
DPR RI menyatakan, Kepolisian Republik Indonesia akan

In
A
mensinergikan langkah pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme
dengan institusi samping diantaranya Kejaksaan, Kehakiman, KPK dan
ah

lik
BPK sehingga terbentuknya komunikasi dan kerjasama terintegrasi
yang digagas Kapolri dengan lembaga dalam lingkup Crime Justice
am

ub
System Indonesia (CJSI), Kejaksaan dan Kehakiman serta lembaga non
departemen seperti Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam upaya pemberantasan korupsi,
ep
k

kolusi dan nepotisme. Undang-Undang Dasar Negara Republik


ah

Indonesia Tahun 1945 sebagai pijakan dasar pembuatan aturan atau


R
perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah yang dalam hal ini

si
perpolisian telah terindikasi dan terpengaruh oleh desakan proponen

ne
ng

ekonomi neoliberalisme dan konteks politik demokratisasi yang


cenderung kontraproduktif, sedangkan prinsip hukum di Negara
Republik Indonesia yang harusnya diterapkan oleh para penyelenggara

do
gu

Negara haruslah menghormati dan melindungi kepentingan masyarakat


dalam bentuk perundang-undangan yang tidak bertentangan dengan
In
A

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,


(terlampir pada bukti P.9);
ah

78. Bahwa pada tanggal 28 Desember 2011 pukul 11.00 WIB DPP AP2ML
lik

Indonesia menanyakan jawaban Surat Nomor 032/SP/DPP-AP2ML/XII/


2011, di Ruang Penyidik Reskrim Tipikor dan diterima oleh Kompol
m

ub

Sumintho, didampingi oleh empat orang staf dan satu orang Penyidik
Reskrim Sumdaling Akbp. Faruk dengan seksama penjelasan adanya
ka

ep

kecurangan penunjukan langsung dengan motif penyelundupan hukum


dan modus kejahatan pengupahan pihak PT. PLN (Persero) Distribusi
ah

Jawa Timur sebagai pemberi kerja dan pihak pelaksana manajemen


R

pekerjaan pembacaan meter outsourching, dengan kesimpulan tidak


es
M

adanya temuan indikasi kolusi, korupsi dan nepotisme yang terjadi,


ng

on
gu

Hal. 52 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebab anggaran yang dipergunakan APLN 2008, kemudian diarahkan

a
ke Reskrim Sumdaling Polda Jatim bidang ketenagakerjaan;

si
79. Bahwa berdasarkan arahan dari Reskrim Sumdaling bidang
Ketenagakerjaan, pada tanggal 12 Januari 2012 pukul 10.00 Wib DPP

ne
ng
AP2ML Indonesia, mengahadap dan setelah klarifikasi tentang
permasalahan perselisihan hubungan kerja dan temuan indikasi kolusi,

do
gu korupsi dan nepotisme, Akbp. Faruk menyimpulkan adanya kecurangan
sistem lelang dan masalah ini tentunya bagian Reskrim Tipikor bukan
Bidang Reskrim Sumdaling, kemudian setelah dianalisa pihak Reskrim

In
A
Sumdaling menurut Akbp. Faruk kesalahan bukan sepenuhnya pihak
PT. PLN (Persero) Dist Jatim sebab Reskrim Sumdaling Tidak punya
ah

lik
otoritas menyelidiki PT. PLN (Persero) DistJatim, dan Akbp. Faruk
memerintah bawahannya untuk membuat berkas analisa penyidikan
am

ub
sebagai saksi pelapor dengan uraian sebagai berikut:
(1). Tidak ditemukan indikasi kejahatan pengupahan ketenagakerjaan
yang dilakukan pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur;
ep
k

(2). Pengupahan petugas pembaca meter listrik sudah standart rata-rata


ah

upah minimum regional (UMR)/upah minimum kota (UMK);


R
(3). Untuk keterangan lebih lanjut, menurut keterangan saksi pelapor

si
tidak ada temuan intimidasi dan diskriminasi petugas pembaca

ne
ng

meter yang tergabung dalam Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik


(AP2ML) Indonesia;
80. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 033/SP/DPP-

do
gu

AP2ML/XII/2011 pada tanggal 1 Desember 2011, kepada Ketua Komisi


Pemberantas Korupsi (KPK), perihal Permohonan Audit Indikasi
In
A

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme institusi samping diantaranya Kejaksaan,


Kehakiman, KPK dan BPK sehingga terbentuknya komunikasi dan
ah

kerjasama terintegrasi yang digagas Kapolri dengan lembaga dalam


lik

lingkup Crime Justice System Indonesia (CJSI), Kejaksaan dan


Kehakiman serta lembaga non departemen seperti Komisi Pemberantas
m

ub

Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam upaya


pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme. Undang-Undang Dasar
ka

ep

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai pijakan dasar


pembuatan aturan atau perundang-undangan yang dibuat oleh
ah

pemerintah yang dalam hal ini perpolisian telah terindikasi dan


R

terpengaruh oleh desakan proponen ekonomi neoliberalisme dan


es
M

konteks politik demokratisasi yang cenderung kontraproduktif,


ng

sedangkan prinsip hukum di Negara Republik Indonesia yang harusnya


on
gu

Hal. 53 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diterapkan oleh para Penyelenggara Negara haruslah menghormati dan

a
melindungi kepentingan masyarakat dalam bentuk perundang-

si
undangan yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

ne
ng
(terlampir pada bukti P.9);
81. Bahwa berdasarkan Surat DPP AP2ML Indonesia Nomor 034/SP/DPP-

do
gu AP2ML/XII/2011 pada tanggal 1 Desember 2011, kepada Ketua Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), prihal Permohonan Audit Indikasi Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme institusi samping diantaranya Kejaksaan,

In
A
Kehakiman, KPK dan BPK sehingga terbentuknya komunikasi dan
kerjasama terintegrasi yang digagas Kapolri dengan lembaga dalam
ah

lik
lingkup Crime Justice System Indonesia (CJSI), Kejaksaan dan
Kehakiman serta lembaga non departemen seperti Komisi Pemberantas
am

ub
Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam upaya
pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme. Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai pijakan dasar
ep
k

pembuatan aturan atau perundang-undangan yang dibuat oleh


ah

pemerintah yang dalam hal ini perpolisian telah terindikasi dan


R
terpengaruh oleh desakan proponen ekonomi neoliberalisme dan

si
konteks politik demokratisasi yang cenderung kontraproduktif,

ne
ng

sedangkan prinsip hukum di Negara Republik Indonesia yang harusnya


diterapkan oleh para Penyelenggara Negara haruslah menghormati dan
melindungi kepentingan masyarakat dalam bentuk perundang-

do
gu

undangan yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945, (terlampir pada bukti P.9);
In
A

82. Bahwa berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan


Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian
ah

Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia, Myra M. Hanartani,


lik

S.H., M.A.,. Nomor B.31/PHIJSK/I/2012 tentang Pelaksanaan Putusan


Mahkamah Konstitusi Nomor 27/PUU-IX/2011, pada tanggal 20 Januari
m

ub

2012 yang pada intinya sebagai berikut:


(1). Perjanjian Kerja Waktu Tertentu sebagaimana yang diatur dalam
ka

ep

Pasal 59 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


ketenagakerjaan tetap berlaku;
ah

(2). Dalam hal perusahaan menerapkan sistem penyerahan sebagian


R

pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian


es
M

pemborongan pekerjaan atau penyedia jasa pekerjaan/buruh


ng

sebagaimana diatur dalam Pasal 64, Pasal 65 dan Pasal 66


on
gu

Hal. 54 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

a
maka,

si
a. apabila dalam perjanjian kerja antara perusahaan penerima
pemborongan pekerjaan atau penyedia jasa pekerja/buruh

ne
ng
dengan pekerja/buruh tidak memuat syarat adanya pengalihan
perlindungan hak–hak bagi pekerja/buruh yang obyek kerjanya

do
gu tetap ada (sama), kepada perusahaan penerima pemborongan
pekerjaan lain atau perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh lain,
maka hubungan kerja antara perusahaan penerima pekerjaan

In
A
borongan atau perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dengan
pekerja/buruhnya harus didasarkan pada Perjanjian Kerja Waktu
ah

lik
Tidak Tertentu (PKWTT);
b. apabila dalam perjanjian kerja antara perusahaan penerima
am

ub
pemborongan pekerjaan atau perusahaan penyedia jasa
pekerja/buruh dengan pekerja/buruhnya memuat syarat adanya
pengalihan perlindungan hak-hak bagi pekerja/buruh yang objek
ep
k

kerjanya tetap ada (sama), kepada perusahaan penerima


ah

pemborongan pekerjaan lain atau perusahaan penyedia jasa


R
pekerja/buruh lain, maka hubungan kerja antara perusahaan

si
penerima pekerjaan borongan atau perusahaan penyedia jasa

ne
ng

pekerja/buruh dengan pekerja/buruhnya dapat didasarkan pada


Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT);
(3). Dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27/PUU-IX/

do
gu

2011 tanggal 17 Januari 2011 tersebut, serta dengan


mempertimbangkan keberadaan perjanjian kerja yang telah
In
A

disepakati oleh kedua belah pihak sebelum diterbitkannya putusan


Mahkamah Konstitusi ini, maka PKWT yang saat ini masih
ah

berlangsung pada perusahaan pemborongan pekerjaan atau


lik

perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh, tetap berlaku sampai


berakhirnya jangka waktu yang diperjanjikan (terlampir pada bukti
m

ub

P.9);
83. Bahwa berdasarkan Surat Edaran Gurbernur Jawa Timur Dr. H.
ka

ep

Soekarwo Nomor 566/2474/031/2012, kepada Bupati/Walikota di Jawa


Timur perihal Pelaksanaan Sistem Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
ah

Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain, tanggal 16 Pebruari 2012 yang


R

pada intinya sebagai berikut:


es
M

(1). Agar membentuk dan menyiapkan posko outsourching untuk


ng

melakukan sosialisasi dan mengantisipasi permasalahan yang


on
gu

Hal. 55 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
timbul atas putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27/PUU-IX/2011

a
dimaksud serta melakukan pembinaan dan pengawasan

si
ketenagakerjaan yang lebih intensif terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan dibidang Ketenagakerjaan;

ne
ng
(2). Dalam hal penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada
perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau

do
gu penyedia jasa pekerja/buruh melalui pola Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (PKWT), wajib dibuat perjanjian tertulis yang memuat
ketentuan terjaminnya hak-hak pekerja/buruh dalam hubungan kerja

In
A
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta dengan
berpedoman pada keputusan Mahkamah Konstitusi dan Surat
ah

lik
Edaran Nomor B.31/PHIJSK/I/2012 tanggal 20 Januari 2012;
(3). Bahwa perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud pada huruf 2 (dua)
am

ub
wajib didaftarkan pada instansi yang bertanggung jawab dibidang
ketenagakerjaan tempat perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh
melaksanakan pekerjaan guna dilakukan penelitian sesuai dengan
ep
k

wilayah kewenangannya;
ah

(4). Untuk pelaksanaan sistem penyerahan sebagian pelaksanaan


R
pekerjaan kepada perusahaan lain oleh pemberi kerja melalui

si
perusahaan pemborong pekerjaan wajib membuat alur kegiatan

ne
ng

proses pelaksanaan kegiatan yang menyatakan jenis-jenis


pekerjaan yang utama dan penunjang berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan dilaporkan

do
gu

kepada instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan


setempat untuk dilakukan penelitian dan pembahasan;
In
A

(5). Untuk pengawasan dalam pelaksanaan PKWT dan/atau


penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan
ah

lain, Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja (PPJP) wajib membuat


lik

laporan tertulis setiap triwulan tentang perkembangan pelaksanaan


PKWT kepada instansi yang bertanggung jawab dibidang
m

ub

ketenagakerjaan kabupaten/kota untuk selanjutnya dilaporkan


kepada Gurbernur Jawa Timur Cq. Kepala Dinas Tenaga Kerja,
ka

ep

Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur;


(6). Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan sistem penyerahan
ah

sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain apabila


R

ditemukan pelanggaran dalam pelaksanaannya, maka dilakukan


es
M

penyelesaian sesuai prosedur yang berlaku (terlampir pada bukti


ng

P.9);
on
gu

Hal. 56 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
84. Bahwa berdasarkan keterangan dari Panitera Pengadilan Tata Usaha

a
Negara, Jalan Letjen Sutoyo 226 Medaeng, Waru, Sidoarjo pada

si
tanggal 26 Maret 2012, tentang pendaftaran gugatan DPP AP2ML
Indonesia, disampaikan perbaikan materi gugatan dan tatacara gugatan

ne
ng
di Pengadilan Tata Usaha Negara, sebagaimana ketentuan dalam
Undang-Undang Nomor. 5 Tahun 1986, tanggal 29 Desember 1986,

do
gu Pasal 55 yang menyatakan “gugatan dapat dajukan hanya dalam
tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya
atau diumumkannya keputusan badan atau pejabat tata usaha negara”;

In
A
85. Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 1986, tanggal 29 Desember 1986 Pengadilan Tata
ah

lik
Usaha Negara, pada BAB VI Pasal 142 tentang Ketentuan Peralihan
sebagai berikut:
am

ub
Ayat (1),
Sengketa Tata Usaha Negara yang pada saat terbentuknya
Pengadilan menurut undang-undang ini belum diputus oleh Pengadilan
ep
k

dilingkungan peradilan umum tetap diperiksa dan diputus oleh


ah

pengadilan dilingkungan peradilan umum;


R
Ayat (2),

si
Sengketa Tata Usaha Negara yang pada saat terbentuknya Pengadilan

ne
ng

menurut undang-undang ini sudah diajukan kepada Pengadilan di


lingkungan peradilan umum tetapi belum diperiksa, dilimpahkan kepada
Pengadilan di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara;

do
gu

86. Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 9 Tahun 2004 tanggal 29 Maret 2004, perubahan atas Undang-
In
A

Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986, tanggal 29


Desember 1986 Pengadilan Tata Usaha Negara, pada BAB VI tentang
ah

Ketentuan Penutup sebagai berikut:


lik

Pasal 143 A,
Pada saat undang-undang ini mulai berlaku peraturan perundang-
m

ub

undangan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang


Peradilan Tata Usaha Negara masih tetap berlaku sepanjang tidak
ka

ep

bertentangan dan belum diganti berdasarkan undang-undang ini;


87. Bahwa berdasarkan ketentuan asas-asas hukum kontrak dan syarat-
ah

syarat perjanjian kerja baik materiil maupun formil yang meliputi, asas
R

kemanusiaan, asas kebangsaan, asas kenusantaraan, asas Bhinneka


es
M

Tunggal Ika, asas keadilan, asas kedudukan dalam hukum, asas


ng

pemerintahan, asas keseimbangan, asas keselarasan, asas keserasian,


on
gu

Hal. 57 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
asas kekeluargaan, asas konsensualisme, asas kebebasan kontrak dan

a
asas kekuatan mengikatnya perjanjian;

si
Dan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945:

ne
ng
Pasal 27 ayat (2)
“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan

do
gu yang layak bagi kemanusiaan”;
Pasal 28 D ayat (1);
“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan

In
A
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum”;
ah

lik
Pasal 28 D ayat (2);
“Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
am

ub
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”;
Pasal 33 ayat (1);
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
ep
k

kekeluargaan”;
ah

88. Bahwa berdasarkan Surat Panggilan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi


R
Dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Nomor 566/1065/106.05/2012,

si
kepada Ketua Umum DPP Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik

ne
ng

(AP2ML) Indonesia, prihal Pelaksanaan Sistem Penyerahan Sebagian


Pelaksanaan Pekerjaan di PT. PLN (Persero) Kepada PT. Mustika
Berkah Abadi, PT. Data Energy Infomedia dan PT. Citayasa Perdana,

do
gu

pada hari senin tanggal 30 April 2012 yang menghadap Kabid.


Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur;
In
A

Dengan tembusan sebagai berikut:


(1). Gurbernur Jawa Timur;
ah

(2). Dirjen Binwasnaker – Kemennakertrans RI;


lik

(terlampir pada bukti P.9);


89. Bahwa berdasarkan uraian fakta hukum dan dasar gugatan Penggugat
m

ub

adalah pihak yang menganggap hak dan/atau konstitusionalnya


dirugikan oleh PT. PLN (Persero) dan perusahaan pelaksana
ka

ep

manajemen pembacaan meter outsourching yang telah melakukan


penyelundupan hukum, Justifikasi terhadap eksploitasi berkelanjutan,
ah

modern slavery proses produksi, mengabaikan ketentuan core business


R

dan fair bennefit and welfare tanpa diskriminasi serta tidak adanya
es
M

prinsip pengalihan tindakan perlindungan bagi pekerja (Transfer Of


ng

Undertaking Protection Of Employment atau TUPE). Penggugat


on
gu

Hal. 58 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mewakili organisasi Profesi berbadan hukum Privat, memohon Ketua

a
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, atas dasar

si
kepedulian untuk dapat memberikan perlindungan dan penegakan
keadilan, hukum dan hak asasi manusia dengan Ketuhanan Yang Maha

ne
ng
Esa;
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon kepada

do
gu
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan supaya memberikan putusan sebagai
berikut:
1. Menerima dan mengabulkan permohonan Penggugat dan/atau untuk

In
A
seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) dan
ah

lik
General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur serta ketentuan
Addendum tentang Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter
am

ub
Outsourching, sehingga terjadi penyelundupan hukum, telah melanggar
ketentuan dan/atau terhadap Asas Demokrasi Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 27 ayat (2),
ep
k

Pasal 28 D ayat (1),(2) dan Pasal 33 ayat (1);


ah

3. Menyatakan bahwa Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) dan


R
General Manager PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur serta Ketentuan

si
Addendum tentang Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter

ne
ng

Outsourching, sehingga tidak adanya perlindungan pengalihan hak


konstitusionalitas petugas pembaca meter listrik tidak sah dan/atau tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat serta cacat hukum;

do
gu

4. Menggugat, Tergugat dengan gugatan untuk menerbitkan surat keputusan


baru dan mencabut, Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) dan
In
A

General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur serta Ketentuan
Addendum tentang Pelaksanaan Pekerjaan Pembacaan Meter
ah

Outsourching sebagai berikut:


lik

(1). Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 305.K/DIR/2010


tanggal 3 JUNI 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa;
m

ub

(2). Surat Keputusan General Manager PT. PLN (persero) Distribusi Jawa
Timur, Nomor : 041/DIST-JATIM/2009-R, tentang Pelaksana
ka

ep

Pembacaan Meter Tahu 2010;


(3). Surat Kuasa General manager PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur,
ah

Nomor 048.SKU/GM.DIST-JATIM/2010, tanggal 27 Desember 2010


R

tentang Addendum Perjanjian Pemborongan Pekerjaan;


es
M

ng

on
gu

Hal. 59 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Menyatakan bahwa karakteristik, jenis dan sifat pekerjaan pembaca meter

a
listrik merupakan core business proses produksi yang tidak bisa di-

si
outsourching-kan;
6. Menyatakan bahwa pihak PT. PLN (Persero) membayar ganti rugi

ne
ng
pengabaian masa kerja para petugas pembaca meter listrik per petugas
pembaca meter listrik sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah),

do
gu yang mayoritas memiliki masa kerja minimal 20 tahun. dengan jumlah
anggota Dewan Pengurus Daerah Tingkat I Jawa Timur dan Dewan
Pimpinan Pusat Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik (AP2ML) Indonesia,

In
A
930 orang yang belum mendapatkan ganti rugi dari pihak PT. PLN
(Persero). Penggugat menggugat Tergugat PT. PLN (Persero) membayar
ah

lik
ganti rugi senilai Rp186.000.000.000,00 (seratus delapan puluh enam miliar
rupiah);
am

ub
7. Menempatkan putusan ini dalam Lembaran Berita Negara Republik
Indonesia;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Penggugat
ep
k

mengajukan perbaikan/perubahan gugatan yang pada pokoknya atas dalil-dalil


ah

sebagai berikut:
R
1. Berdasarkan amar putusan perkara judicial review Nomor Perkara 27/PUU–

si
IX/2011 Mahkamah Konstitusi tanggal 17 januari 2011, prihal pengujian

ne
ng

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Pasal 59 tentang Perjanjian Kerja


Waktu Tertentu (PKWT) terhadap Undang–Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;

do
gu

2. Penyelundupan hukum, yang dilakukan antara pihak PT. PLN (Persero)


dengan pelaksana manajemen pekerjaan pembacaan meter listrik, dengan
In
A

konspirasi tersistem;
3. Pengabaian ketentuan core business, fair bennefit and welfare tehadap
ah

petugas pembaca meter listrik tentang pelaksanaan manajemen pekerjaan


lik

pembaca meter, yang tidak berdasarkan standardisasi besaran nilai paguh


yang ditentukan dalam, Standardisasi Upah Nasional;
m

ub

4. Tidak adanya kepastian perlindungan hukum tentang pengalihan hak,


continuetas masa kerja dan eksploitasi berkelanjutan petugas pembaca
ka

ep

meter listrik;
5. Pengabaian masa kerja petugas pembaca meter listrik yang masa
ah

pengabdiannya lebih dari 20 tahun dihitung 0 (nol) tahun, setiap


R

pelaksanaan lelang tender pekerjaan pebacaan meter pelanggan dan


es
M

penekanan tunggakan;
ng

on
gu

Hal. 60 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. Menyatakan bahwa karakteristik, jenis dan sifat pekerjaan pembaca meter

a
listrik merupakan core business proses produksi yang tidak bisa

si
dioutsourchingkan;
Adapun yang menjadi dasar dan alasan Penggugat sebagai berikut:

ne
ng
1. Bahwa Penggugat telah mengajukan permohonan uji materi Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 terhadap Undang-Undang Dasar Negara

do
gu Republik Indonesia Tahun 1945, bertanggal 21 Maret 2011, yang diterima
dan terdaftar di Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi (selanjutnya disebut
Kepaniteraan Mahkamah) pada hari senin, tanggal 4 April 2011

In
A
berdasarkan Akta Penerimaan Berkas Permohonan Nomor
127/PAN.MK/2011 dan diregistrasi pada hari Senin, tanggal 4 April 2011
ah

lik
dengan Nomor 27/PUU-IX/2011, yang telah diperbaiki dan diterima di
Kepaniteraan Mahkamah pada tanggal 11 Mei 2011. Pernyataan amar
am

ub
putusan mengabulkan permohonan Penggugat untuk sebagian. Frasa “...
perjanjian waktu tertentu“ dalam Pasal 65 ayat (7) dan Frasa “... perjanjian
untuk waktu tertentu “ dalam Pasal 66 ayat (2) huruf b Undang-Undang
ep
k

Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara


ah

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara


R
Republik Indonesia Nomor 4279) bertentangan dengan Undang-Undang

si
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang dalam perjanjian

ne
ng

kerja tersebut tidak disyaratkan adanya pengalihan perlindungan hak-hak


bagi pekerja yang objek kerjanya tetap ada, walaupun terjadi pergantian
perusahaan yang melaksanakan sebagian pekerjaan borongan dari

do
gu

perusahaan lain atau perusahaan penyedia jasa pekerja;


Frasa “... perjanjian kerja waktu tertentu“ dalam Pasal 65 ayat (7) dan Frasa
In
A

“... perjanjian kerja untuk waktu tertentu“ dalam Pasal 66 ayat (2) huruf b
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
ah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan


lik

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279) tidak memiliki kekuatan


hukum mengikat sepanjang dalam perjanjian tersebut tidak disyaratkan
m

ub

adanya pengalihan perlindungan hak-hak bagi pekerja yang objek kerjanya


tetap ada, walaupun terjadi pergantian perusahaan yang melaksanakan
ka

ep

sebagian pekerjaan pemborongan dari perusahaan pekerja yang objek


kerjanya tetap ada, walaupun terjadi pergantian perusahaan yang
ah

melaksanaakan sebagian pekerjaan pemborongan dari perusahaan lain


R

atau perusahaan penyedia jasa pekerja;


es
M

2. Bahwa Penggugat adalah Ketua Umum Aliansi Petugas Pembaca Meter


ng

Listrik (AP2ML) Indonesia yang merupakan Lembaga Swadaya


on
gu

Hal. 61 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Masyarakat, berbadan hukum, tumbuh dan berkembang secara swadaya

a
atas kehendak dan keinginan sendiri ditengah masyarakat, bergerak dan

si
didirikan atas dasar kepedulian untuk memberikan perlindungan dan
penegakan keadilan, hukum dan hak asasi manusia di Indonesia,

ne
ng
khususnya bagi pekerja profesi sebagai petugas pembaca meter listrik di
Indonesia;

do
gu
3. Bahwa penerapan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan mengenai “Perjanjian Kerja Waktu Tertentu“ (PKWT) atau
sistem kontrak atau outsourching, menyebabkan petugas pembaca meter

In
A
listrik di Indonesia kehilangan jaminan atas jaminan kerja yang dinikmati
oleh pekerja tetap, kehilangan hak-hak yang seharusnya diterima petugas
ah

lik
pembaca meter listrik sesuai dengan masa kerja petugas pembaca meter
listrik, karena ketidakjelasan dan serta pengabaian perhitungan masa kerja;
am

ub
4. Bahwa berdasarkan ketentuan hukum dan argumentasi di atas, maka
jelaslah Penggugat mempunyai kedudukan hukum dan dasar kepentingan
untuk mengajukan permohonan pengujian Pasal 59 Undang-Undang Nomor
ep
k

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang Dasar


ah

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, karena mempunyai kepentingan


R
secara langsung dan akan menerima dampak secara langsung dari

si
pelaksanaan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

ne
ng

Ketenagakerjaan. Bahwa berdasarkan dalil-dalil permohonan tersebut,


menurut Mahkamah Konstitusi, Penggugat adalah badan hukum Privat yang
dirugikan hak konstitusionalnya oleh adanya pasal-pasal Undang-Undang

do
gu

yang dimohonkan a quo, dengan demikian terdapat hubungan kausalitas


antara kerugian konstitusional Penggugat dengan norma yang diuji,
In
A

sehingga Penggugat memiliki kedudukan hukum atau legal standing untuk


mengajukan permohonan a quo;
ah

5. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, menurut Mahkamah


lik

Konstitusi ada dua model untuk melindungi petugas pembaca meter listrik
Pertama, dengan mensyaratkan agar perjanjian kerja antara petugas
m

ub

pembaca meter listrik dengan perusahaan yang melaksanakan pekerjaan


outsourching tidak berbentuk Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
ka

ep

melainkan berbentuk “Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu“ (PKWTT);


Kedua, menerapkan prinsip pengalihan tindakan perlindungan bagi
ah

petugas pembaca meter listrik (Transfer Of Undertaking Protection Of


R

Emplayment/ TUPE), yang bekerja pada perusahaan yang melaksanakan


es
M

pekerjaan outsourching. Dengan demikian permohonan Penggugat menurut


ng

Mahkamah Konstitusi (conditional unconstitusional);


on
gu

Hal. 62 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. Bahwa sebagaimana berdasarkan pendapat Mahkamah konstitusi, tentang

a
sistem perjanjian kerja waktu tertentu dalam pekerjaan pemborongan atau

si
outsourching merupakan modern slavery dalam proses produksi,
sebagaimana uraian diatas dapat diketahui sebenarnya perjanjian kerja

ne
ng
merupakan dasar terjadinya hubungan kerja antara pengusaha dan petugas
pembaca meter listrik. Sebab perjanjian kerja yang dilakukan oleh

do
gu pengusaha dan petugas pembaca meter listrik tidak memenuhi ketentuan
asas-asas hukum kontrak dan syarat-syarat perjanjian kerja baik materiil
maupun formil yang meliputi, asas kemanusiaan, asas kebangsaan, asas

In
A
kenusantaraan, asas Bhinneka Tunggal Ika, asas keadilan, asas kedudukan
dalam hukum, asas Pemerintahan, asas keseimbangan, asas keselarasan,
ah

lik
asas keserasian, asas kekeluargaan, asas konsensualisme, asas
kebebasan kontrak dan asas kekuatan mengikatnya perjanjian. Pada asas
am

ub
kebebasan berkontrak, terdapat kebebasan kehendak yang
mengimplikasikan adanya kesetaran minimal antara pengusaha dan
petugas pembaca meter listrik tidak mempunyai kedudukan yang sama
ep
k

sebagai mitra kerja;


ah

7. Bahwa norma konstitusionalitas petugas pembaca meter listrik, yang


R
terjebak Pengaturan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor

si
305.K/DIR/2010 Tanggal 3 JUNI 2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa

ne
ng

dan tentang Ketentuan Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan


Meter Outsourching berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politis dan
ekonomis, di dalam undang-undang ketenagalistrikan kerap menimbulkan

do
gu

polemik dan tantangan keras dari para pekerja, karena dinilai merupakan
justifikasi terhadap eksploitasi berkelanjutan, unjuk rasa baik yang dilakukan
In
A

dalam memperingati hari buruh nasional maupun yang berkenaan dengan


otoritas kebijakan ketenagakerjaan yang tidak selarasnya Hubungan
ah

Industrial bipartit dan Tripartit dengan asas-asas Demokrasi Pancasila dan


lik

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


8. Bahwa kebijakan publik demikian menunjukan adanya konspirasi kebijakan
m

ub

publik yang syarat dengan indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme dalam
lingkup ketenagalistrikan yang tersistem, dan masyarakat pengguna jasa
ka

ep

pelayanan ketenagalistrikan semakin sulit memahami kebijakan publik PT.


PLN (Persero) yang tidak memenuhi Standart Management Integrated
ah

Information System (MIIS), dan hal ini bisa dilihat dari sistematikanya tiga
R

gelombang pembaruan hukum a quo dan Surat Keputusan Direksi PT. PLN
es
M

(Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 tanggal 3 JUNI 2010, tentang Pengadaan


ng

Barang/Jasa yang mengusung ketentuan mekanisme liberalisme disektor


on
gu

Hal. 63 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ketenagakerjaan dilingkup ketenagalistrikan dengan lahirnya pasal-pasal

a
kontraversial dalam sejumlah peraturan perundang-undangan utamanya

si
dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Surat Keputusan Direksi PT.
PLN (Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 tanggal 3 Juni 2010, Tentang

ne
ng
Pengadaan Barang/Jasa dan tentang Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan
Pembacaan Meter Outsourching dilingkup ketenagalistrikan, yang

do
gu menegaskan fleksibelitas hubungan kerja petugas pembaca meter listrik
soal tenaga kontrak atau outsourching dengan perjanjian kerja waktu
tertentu (PKWT), dengan jelas kontraproduktif menjaga Hubungan Industrial

In
A
Pancasila;
9. Bahwa adanya konstelasi strategis eksklusif terhadap Putusan Mahkamah
ah

lik
Konstitusi Judicial Review Nomor perkara 27/PUU-IX/2011, PT. PLN
(Persero) tidak pernah merespon pikiran pekerja profesi yang tergabung
am

ub
dalam organisasi profesi Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik (AP2ML)
Indonesia yang menyetujui term of condition e-procurement PT. PLN
(Persero) oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.
ep
k

sebagaimana komitmen bersama para penyelenggara Negara guna


ah

memenuhi clean government and clean governance semua pihak-pihak


R
yang terkait dalam lingkup ketenagalistrikan;

si
10. Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Komisi Pemberantas Korupsi Republik

ne
ng

Indonesia Nomor DAK–19/24/08/2011, Ir. Eddie widiono suwondho, Msc.


saat masih menjabat selaku Direktur Pemasaran dan Distribusi (DIRSAR)
PT. PLN (Persero) sejak tahun 1998 telah mengetahui PT. PLN (Persero)

do
gu

Distjaya dan Tangerang, telah bekerjasama dengan Politeknik ITB Bandung


sejak tahun 1994 untuk membuat dan mengembangkan aplikasi, Sistem
In
A

Informasi Manajemen Pelanggan – Rencana Induk Sistem Informasi


(SIMPEL RISI), yang memiliki fungsi dan Fitur sebagai berikut:
ah

(I). Fungsi Pelayanan Pelanggan;


lik

(II). Fungsi Pembacaan Meter;


(III). Fungsi Proses Rekening;
m

ub

(IV). Fungsi Distribusi dan Posting Rekening;


(V). Fungsi Penagihan;
ka

ep

(VI). Fungsi Pemutusan Sementara dan Penanganan Tunggakan;


Yang sesuai dengan Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Pelanggan Manual
ah

(TUL -MAN) dalam Lampiran Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor
R

021.K/0599/DIR/ 1995, tanggal 23 Mei 1995;


es
M

11. Bahwa berdasarkan pelaksanakan pengadaan outsourching roll out CIS –


ng

RISI (Cutomer Information System – Rencana Induk Sistem Informasi), Ir.


on
gu

Hal. 64 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Budi Harsono, M.M., yang menjabat General Manager PT. PLN (Persero)

a
Distribusi Jawa Timur mulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009

si
dengan sumber dana berasal dari Pos Pengelolahan Data dan Tehnologi
Informasi pada anggaran PT. PLN (Persero) APLN Tahun 2006 sampai

ne
ng
dengan 2008, melakukan perbuatan suatu korporasi secara tersistem
dengan manager Area Pelayanan Jaringan (APJ) dan Manager Unit

do
gu Pelayanan Jaringan (UPJ) dilingkup PT. PLN Distribusi Jawa Timur dengan
perusahaan pelaksana pekerjaan pembaca meter outsourching;
12. Bahwa berdasarkan pelaksanakan pengadaan outsourching roll out CIS –

In
A
RISI (Cutomer Information System – Rencana Induk Sistem Informasi), Ir.
Muhammad Sulastyo, M.M., yang menjabat General Manager PT. PLN
ah

lik
(Persero) Distribusi Jawa Timur mulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun
2010 dengan sumber dana berasal dari Pos Pengelolahan Data dan
am

ub
Tehnologi Informasi pada anggaran PT. PLN (Persero) APLN Tahun 2008,
melakukan perbuatan suatu korporasi secara tersistem dengan manager
Area Pelayanan Jaringan (APJ) dan Manager Unit Pelayanan Jaringan
ep
k

(UPJ) dilingkup PT. PLN Distribusi Jawa Timur dengan perusahaan


ah

pelaksana pekerjaan pembaca meter outsourching, karena kebijakan Surat


R
Keputusan 0041/DIST–JATIM/2009.R, tentang Pelaksana Pekerjaan

si
Pembaca Meter tahun 2010 dan Ketentuan Addendum Pelaksanaan

ne
ng

Pekerjaan Pembaca Meter Outsourching;


13. Bahwa berbagai kondisi yang disebutkan di atas tentunya sangat tidak
kondusif bagi peningkatan iklim investasi yang ditentukan oleh Instruksi

do
gu

Presiden Nomor 3 tahun 2006 tentang Peningkatan Iklim Investasi.


Sebagaimana Pengaturan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)
In
A

Nomor 305.K/DIR/2010 tanggal 3 Juni 2010, tentang Pengadaan


Barang/Jasa dan tentang pelaksanaan manajemen pekerjaan pembacaan
ah

meter outsouching yang berpotensi menghambat pencapaian kesejahteraan


lik

nasional dengan kebijakan fleksibilisasi pasar kerja akan meningkatkan


investasi, perluasan kesempatan kerja di sektor formal dan informal yang
m

ub

berdampak pada pengurangan angka kemiskian. Intinya pilihan untuk


mengadopsi fleksibilitas ketenagakerjaan ketenagalistrikan, termasuk
ka

ep

pengaturan addendum yang menjadi ketentuan dalam regulasi


ketenagalistrikan yang akan berujung pada peningkatan kesejahteraan
ah

Nasional;
R

14. Bahwa fakta yang terjadi dilapangan justru sebaliknya, berdasarkan Surat
es
M

Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 tanggal 3 Juni


ng

2010, Tentang Pengadaan Barang/Jasa dan tentang Pelaksanaan


on
gu

Hal. 65 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching, disamping tidak

a
adanya sanksi administrasi, perdata dan pidana bila terjadi suatu

si
pelanggaran, tidak adanya syarat-syarat perlindungan hak-hak
konstitusional petugas pembaca meter listrik, tidak adanya jaminan

ne
ng
kepastian hukum kontinuitas petugas pembaca meter listrik, tidak adanya
kepastian terhadap jenjang karir dan kelanjutan karir, tidak adanya

do
gu keharusan membayar pesangon, penghargaan masa kerja, uang pengganti
hak atau uang pisah. Seandainya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja pada
saat kontrak kerja masih berjalan, petugas pembaca meter listrik hanya

In
A
berhak terhadap gaji yang seharusnya mereka terima hingga masa kontrak
kerja berakhir saja;
ah

lik
15. Bahwa norma yang mengatur Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)
Nomor 305.K/DIR/2010 tanggal 3 JUNI 2010, tentang Pengadaan
am

ub
Barang/Jasa tidak memberikan kepastian hukum. secara vertikal,
pengaturan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor
305.K/DIR/2010 tanggal 3 JUNI 2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa dan
ep
k

tentang Pelaksanaan Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching tersebut


ah

bertentangan dengan Asas Demokrasi Pancasila dan Undang-Undang


R
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Secara horizontal,

si
pengaturan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor

ne
ng

305.K/DIR/2010 tanggal 3 Juni 2010, Tentang Pengadaan Barang/Jasa dan


tentang Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter
Outsourching, tersebut menyebabkan tidak efektifnya pelaksanaan jaminan

do
gu

kelanjutan kerja dan jaminan kontinuitas hak-hak konstitusional petugas


pembaca meter listrik di Indonesia;
In
A

16. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor :
305.K/DIR/2010 Tanggal 3 JUNI 2010, Tentang Pengadaan Barang/Jasa
ah

tentang ketentuan Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter


lik

Outsourching, bukan solusi utama peningkatan iklim investasi


ketenagalistrikan, fleksibilitas ketenagakerjaan dilingkup ketenagalistrikan
m

ub

dapat saja dijadikan salah satu pilihan dalam meningkatkan investasi


ketenagalistrikan, mengingat rendahnya biaya produksi dari sisi
ka

ep

ketenagakerjaan dilingkup ketenagalistrikan serta adanya kemungkinan


peningkatan ketersediaan lapangan pekerja, akan tetapi implementasi
ah

fleksibilitas ketenagakerjaan dilingkup ketenagalistrikan bukanlah


R

merupakan opsi utama dalam meningkatkan iklim investasi dalam suatu


es
M

negara. Sehingga masyarakat pengguna jasa ketenagalistrikan menjadi


ng

semakin sulit memahami kebijakan publik PT. PLN (Persero) yang tidak
on
gu

Hal. 66 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memenuhi standardisasi Management Integrated Information System

a
(MISS);

si
17. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 305
K/DIR/2010 Tanggal 3 Juni 2010, Tentang Pengadaan Barang/Jasa telah

ne
ng
melakukan pembiaran tentang ketentuan core bussines pada jenis, sifat dan
kegiatan pekerjaan dalam perundang-undangan khususnya Undang-

do
gu Undang a quo sehingga esensi utama dari hukum perburuhan to protect the
workers/labores terabaikan, sebagaimana Surat Keputusan Direksi PT. PLN
(Persero) Nomor 305 K/DIR/2010 tanggal 3 Juni 2010, tentang Pengadaan

In
A
Barang/Jasa yang merupakan jembatan pola penunjukan langsung (PL)
lelang Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching
ah

lik
dan Penekanan Tunggakan yang syarat dengan indikasi korupsi, kolusi dan
nepotisme konspirasi tersistem oknum-oknum PT. PLN (Persero) dengan
am

ub
perusahaan pelaksana manajemen pekerjaan pembacaan meter listrik
outsourching dilingkup ketenagalistrikan;
18. Bahwa ketentuan pengaturan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)
ep
k

tentang Ketentuan Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan meter


ah

listrik berpotensi terjadinya kesewenang-wenangan pihak pengusaha


R
sebagai fakta adanya eksploitasi berkelanjutan anggota Aliansi Petugas

si
Pembaca Meter Listrik (AP2ML) Indonesia, 19 orang dari Madura, 39 orang

ne
ng

dari Bojonegoro, 89 orang dari Kediri, 1 orang Mojokerto, 3 orang dari


Surabaya dan 3 orang dari Malang. Bak dewa mabuk para pengusaha yang
seenaknya sendiri mengeluarkan petugas pembaca meter listrik yang tidak

do
gu

sepakat menandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) tersebut.


Kondisi demikian dengan jelas adanya konspirasi tersistem dari Surat
In
A

Keputusan Direktur Utama PT. PLN (Persero) Nomor 305 K/DIR/2010


tanggal 3 Juni 2010, Tentang Pengadaan Barang/Jasa dan tentang
ah

Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching dan


lik

Menunjukan Adanya Eksploitasi Berkelanjutan Petugas Pembaca Meter


Listrik;
m

ub

19. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 305
K/DIR/2010 tanggal 3 Juni 2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa dan
ka

ep

tentang Ketentuan Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter


Listrik melakukan Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu (PKWT) karena
ah

petugas pambaca meter listrik pada posisi tawar yang lemah, akibat
R

banyaknya pencari kerja atau oversuplay tenaga kerja, dengan


es
M

pertimbangan tersebut, dan untuk menghindari perusahaan melakukan


ng

eksploitasi petugas pembaca meter listrik hanya untuk kepentingan bisnis


on
gu

Hal. 67 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanpa memperhatikan jaminan atas hak-hak petugas pembaca meter listrik,

a
untuk mendapatkan pekerjaan dan upah yang layak dan meminimalisasi

si
hilangnya hak-hak konstitusional para petugas pembaca meter listrik
outsourching, Mahkamah Konstitusi menentukan perlindungan dan jaminan

ne
ng
hak bagi petugas pembaca meter listrik di Indonesia;
Konklusi berdasarkan fakta dan hukum sebagai berikut:

do
gu
20. Bahwa Petugas Pembaca Meter Listrik yang tergabung dalam satu
kesatuan Organisasi Profesi Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik
(AP2ML) Indonesia yang telah memenuhi tata laksana administrasi negara,

In
A
sebagai komponen anak bangsa berdasar kedaulatan kerakyatan sebagai
lembaga swadaya masyarakat, sebagaimana amanat para penyelenggara
ah

lik
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk senantiasa menjaga sarana
aset vital Negara dalam bidang Ketenagalistrikan dilingkup Badan Usaha
am

ub
Milik Negara Republik Indonesia dengan commitment tentang development
integrated public services system guna memenuhi clean government and
clean governance. Lebih dari 20 tahun masa pengabdiannya dihitung nol
ep
k

tahun setiap terjadinya tender baru yang berdasarkan Surat Keputusan


ah

Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 tanggal 3 Juni 2010,


R
tentang Pengadaan Barang/Jasa dan tentang Ketentuan Pelaksanaan

si
Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter listrik dan Penekanan Tunggakan

ne
ng

Rekening Pelanggan, terbelenggu oleh mekanisme system outsourching,


dengan adanya praktik penyelundupan hukum;
21. Bahwa petugas pembaca meter listrik berawal dari tahun 1980 dalam wadah

do
gu

CV, kebijakan rekrutmen petugas pembaca meter listrik tanpa perjanjian


kerja dengan sistem kerja menyetor pembacaan secara manual dalam
In
A

bentuk Daftar Pelanggan Meter (DPM), dengan pola pembacaan 200


sampai 250 pelanggan meter listrik, upah setiap Daftar Pelanggan Meter
ah

(DPM) antara Rp.12.000,- (dua belas ribu rupiah) Sampai dengan


lik

Rp14.000,00 (empat belas ribu rupiah) dan pola pembacaan saat itu 20 hari
kerja dalam satu bulan, tanpa adanya jaminan kesehatan, jaminan hari tua
m

ub

dan jaminan keselamatan kerja sampai dengan tahun 1990. Menunjukan


surat perintah kerja dan sertifikat penghargaan penghargaan petugas
ka

ep

pembaca meter terbaik oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur;
22. Bahwa petugas pembaca meter listrik kemudian beralih ke koperasi PT.
ah

PLN (persero) Distribusi Jawa Timur dalam lingkup KUD, Koperlin, Koperlis
R

pada tahun 1991 tanpa adanya perlindungan pengalihan hak, tanpa adanya
es
M

perjanjian kerja yang disyaratkan, tanpa adanya kontinuetas masa kerja


ng

berkelanjutan, tanpa adanya pendidikan kopetensi sumber daya manusia


on
gu

Hal. 68 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan sistem kerja pembacaan meter listrik pelanggan dengan mencatat

a
setiap Daftar Pelanggan Meter (DPM) dengan jumlah 200 sampai dengan

si
300 pelanggan dan menggunakan Portable Data Entry (PDE), upah setiap
Daftar Pelanggan Meter (DPM) saat itu sebesar Rp18.000,00 (delapan

ne
ng
belas ribu rupiah), tanpa adanya perjanjian kerja yang disyaratkan, tanpa
adanya perlindungan jaminan kepastian hukum, kontinuetas perlindungan

do
gu pengalihan hak, jaminan keselamatan kerja, jaminan kesehatan, jaminan
kematian, jaminan hari tua sampai dengan tahun 2003;
23. Bahwa petugas pembaca meter listrik kemudian beralih ke perusahaan

In
A
pelaksana manajemen pekerjaan pembacaan meter outsourching pada
tahun 2004, tanpa adanya perlindungan pengalihan hak, tanpa adanya
ah

lik
kontinuetas masa kerja, tanpa adanya perjanjian kerja yang di syaratkan
tetapi dengan pola Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) secara sepihak
am

ub
setiap tahun tender baru kebijakan berubah, dengan sistem program IT,
Personal Data Transmite (PDT), pola pembacaan meter pelanggan saat itu
dengan Rute Baca Meter (RBM) dan setiap Rute Baca Meter (RBM) dengan
ep
k

jumlah 150 sampai dengan 200 pelanggan tanpa adanya pembekalan


ah

kompetensi IT alat pembacaan, sehingga potensi sumber daya manusia


R
secara otodidak menjadikan petugas pembaca meter listrik, sebagai sapi

si
perahan pengusaha dan kambing hitam setiap kesalahan pembacaan yang

ne
ng

tersistem sampai dengan tahun 2010;


24. Bahwa berdasarkan Surat Berita Acara Pemeriksaan PT. Multi Artha
Sejahtera Abadi Nomor 27/BA/SM/XI/2007 pada hari senin, tanggal 19

do
gu

November 2007 bertempat di kantor unit baca meter, Jalan Asem II Nomor
9 Surabaya, FX. Soekirno sebagai site manager mengadakan pertemuan
In
A

dengan:
(1). Sdr. Sutadji sebagai supervisor unit baca meter UPJ. Embong Wungu;
ah

(2). Sdr. Fachullah sebagai kordinator lapangan;


lik

(3). Sdr. Kurniawan Setiaji sebagai petugas pembaca meter;


Sehubungan dengan Surat Manager PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan.
m

ub

Embong Wungu, Nomor 063/UP-EW/2007 tanggal 8 November 2007,


perihal Dasar Penentuan denda baca meter, dalam isi surat terdapat
ka

ep

pelanggan yang diklasifikasikan salah baca khususnya pelanggan yang


dibaca oleh sdr. Kurniawan Setiaji sebagai berikut:
ah

(1). a/n. Peter Tjahyono, Jalan DR. Sutomo 51 A. Nopel. AF.3084948,


R

Tarif/Daya : B2M/33.000 VA;


es
M

(2). a/n. Ny. Siti Rokayah R, Jl. DR. Sutomo 51. Nopel. AF. 0001935,
ng

Tarif/Daya : R3/33.000 VA;


on
gu

Hal. 69 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
25. Bahwa berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut:

a
(1). Sdr. Kurniawan Setiaji sebagai cater tidak melaksanakan pembacaan

si
yang benar, Dengan melaporkan angka pada fisik kwh meter, tetapi
malah membuat angkah sendiri/taksiran, (tanggal 26 Juni 2007);

ne
ng
(2). Pada pembacaan bulan berikutnya tanggal 26 Juli 2007, hal tersebut
terulang kembali, dengan cara mengirim angka via telepon kepada

do
gu supervisor dan tidak melakukan koreksi;
(3). Pada pembacaan tanggal 27 Agustus 2007 kedapatan menumpuk/
mbendol karena dibaca sesuai fisik angka kwh meter;

In
A
(4). Pada pembacaan tanggal 27 September 2007 pada dasarnya juga
terulang tidak dibaca, dengan laporan seakan-akan tidak bercode,
ah

lik
seperti keluar angkah stand 0 (nol), setelah dikeluarkan lembaran
koreksi, baru dibaca ulang;
am

ub
Dengan rincian pinalti salah baca November 2007, dengan keputusan
manajemen tanggal 23 Januari 2008 sebagai berikut:
Sdr. Djoko : 40% X Rp15.001.494,00 = Rp6.000.598,00
ep
k

Angsuran : 20 x Rp300.030,00/bulan;
ah

Sdr. Kurniawan setiaji : 60% x Rp15.001.494,00 = Rp9.000.897,00;


R
Angsuran : 20 x Rp450.045,00/bulan;

si
26. Bahwa berdasarkan ketentuan Surat Keputusan General Manager PT. PLN

ne
ng

(Persero) Distribusi Jawa Timur, Nomor 041/DIST-JATIM/2009.R tentang


Pengadaan Pekerjaan Pembacaan Meter tahun 2010, kegiatan manajemen
pembacaan meter pelanggan yang dilakukan pihak lain sebagai pelaksana

do
gu

pekerjaan outsourching dengan ikatan perjanjian kerja sama, dengan


mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada dengan pola sebagai
In
A

berikut:
Pola - A: Adalah model/pola outsourching manajemen pembacaan stand
ah

kwh meter pelanggan berdasarkan lingkup pekerjaan dengan


lik

sebagian sarana dan prasarana pendukung kegiatan yang


disediakan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur > 50%
m

ub

(minimum);
Pola - B: Adalah model/pola outsourching manajemen pembacaan stand
ka

ep

kwh meter pelanggan berdasarkan lingkup pekerjaan dengan


sebagian sarana dan prasarana pendukung kegiatan yang
ah

disediakan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur < 50%
R

(medium);
es
M

Pola- C : Adalah model/pola outsourching manajemen pembacaan stand


ng

kwh meter pelanggan berdasarkan lingkup pekerjaan dengan


on
gu

Hal. 70 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebagian sarana dan prasarana pendukung kegiatan termasuk

a
Sumber Daya Manusia (SDM) disediakan oleh pihak

si
outsourching kecuali server/aplikasi alat baca meter (maximum);
27. Bahwa berdasarkan ketentuan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)

ne
ng
Nomor 305.K/DIR/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa dan General
Manager PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur, Nomor 041/DIST-

do
gu JATIM/2009.R tentang Pengadaan Pekerjaan Pembacaan Meter tahun
2010, dengan dasar penggadaan Rencana Kerja Syarat-Syarat (RKS),
seperti Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS), Nomor 075.RKS-

In
A
SKKI/613/APJ-SBS/2009, pada tanggal 6 November 2009 tentang
Pengadaan Jasa Manajemen Pembacaan Stand Kwh Meter Pelanggan
ah

lik
Zona Unit Pelayanan (UP) Rungkut dan UPJ Gedangan. Panitia lelang
pekerjaan membuat komponen Harga Perhitungan Sendiri (HPS) dan di
am

ub
verifikasi oleh General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
dengan mempertimbangkan harga upah sebelumnya, Upah Minimum
Regional (UMR) sebelumnya, anggaran harga software dan kamera digital
ep
k

serta harga kontrak barang/jasa yang sama di daerah. Pelaksana kontrak


ah

pekerjaan jasa outsourching di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur


R
dengan jelas menunjukan jika standardisasi nilai paguh upah petugas

si
pembaca meter listrik menjadi Upah Minimum Regional (UMR), dan

ne
ng

perusahaan pelaksana pekerjaan pembaca meter listrik outsourching yang


seharusnya mendapatkan management fee dari Harga Perhitungan Sendiri
(HPS), dengan landasan hukum Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)

do
gu

dan General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tentang
Ketentuan Addendum Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan
In
A

Meter Listrik Outsourching bertentangan terhadap Asas Demokrasi


Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
ah

1945;
lik

28. Bahwa ketentuan syarat-syarat umum pemberi pekerjaan dalam rangka


penunjukan langsung adalah Manager Area PT. PLN (Persero) Distribusi
m

ub

Jawa Timur Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surabaya Selatan, dengan


syarat-syarat penunjukan langsung bagi rekanan adalah sebagai berikut:
ka

ep

(1). Memenuhi ketentuan-ketentuan/syarat-syarat yang tercantum dalam


Rencana Kerja Syarat-Syarat (RKS) penunjukan tersebut beserta
ah

lampiran-lampirannya;
R

(2). Mengikuti penjelasan Penunjukan Langsung (PL) yang diadakan oleh


es
M

Panitia Pengadaan Barang/Jasa PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa


ng

Timur Area, Pelayanan Jaringan (APJ) Surabaya Selatan, pada waktu


on
gu

Hal. 71 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan tempat yang telah ditentukan, peserta yang mewakilinya harus

a
menunjukan surat penugasan dari perusahaan yang diwakilinya;

si
(3). Bentuk surat penawaran dan cara penyampaian yang dapat mengikuti
penunjukan tersebut adalah surat penawaran harga jasa borongan

ne
ng
pekerjaan sebagaimana dimaksud di atas;
29. Bahwa berdasarkan lampiran berita acara penjelasan Rencana Kerja

do
gu Syarat-syarat (RKS) Nomor 098/613/RKS/SKKO/CATER/2011-2012 pada
tanggal 30 Desember 2010, tentang Pemborongan Pekerjaan Manajemen
Pembacaan Meter dan Penekanan Tunggakan 2011-2012 dilokasi UPJ.

In
A
Blitar dan UPJ. Srengat dengan suber dana SKKO/075.REV-AD/KDR/12-
IV/2010, dengan Ketua Panitia Pengadaan Barang/jasa Soekarno HD, PT.
ah

lik
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri,
tertanggal 7 Januari 2011 yang dihadiri oleh wakil peserta lelang sebagai
am

ub
berikut:
(1). Nurhayati dari PT. Redo;
(2). M. Tarmuji dari PT. MBA;
ep
k

(3). Supruyadi dari PT. EPD;


ah

(4). Fernando Alfian S dari PT. KMP;


R
(5). Janto Agung N dari PT. PKD;

si
(6). Dwi Luri dari PT. Kopesera;

ne
ng

(7). Edy j Lukito dari PT. KSU;


30. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor
305.K/DIR/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa dan General Manager PT.

do
gu

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Nomor 041/DIST-JATIM/2009.R dan


ketentuan Addendum Pelaksana Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter
In
A

outsourching dengan penujukan langsung (PL) pekerjaan manajemen


pembacaan meter listrik, di Area Pelayanan Jaringan (APJ) Bojonegoro PT.
ah

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tahun anggaran 2011, menunjukan


lik

temuan indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme adanya konspirasi yang


rusak dengan dasar sebagai berikut:
m

ub

(1). Nota Dinas Nomor 0148/600/MAN.APJ-BGR/2010, tanggal 1 Desember


2010, Prihal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan;
ka

ep

(2). Berita Acara Hasil Evaluasi Akhir Nomor 081.BA-EH/EPROC/PPBJ-


BGR/2010 tanggal 29 Desember 2010;
ah

(3). Surat Keputusan Penetapan Pemenang Nomor 0116.K/MAN.APJ-


R

BGR/2010 tanggal 31 Desember 2010;


es
M

31. Bahwa berdasarkan temuan data dan bukti Surat Perintah Kerja (SPK)
ng

palsu Penunjukan Langsung (PL) oleh karena Surat Perintah Kerja (SPK)
on
gu

Hal. 72 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang asli hanya diterbitkan melalui eproc.pln.co.id E - Procurement yang

a
merupakan lembaga di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara

si
(BUMN) karena menyangkut nilai kontrak pekerjaan, yang merupakan
bagian dari Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN)

ne
ng
dikarenakan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur merupakan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Dari Area Pelayanan Jaringan (APJ)

do
gu Bojonegoro kepada PT. Multi Karya Cipta Mandiri (MKCM), anggota AP2ML
meminta kejelasan Surat Perintah Kerja (SPK) dari pihak Area Pelayanan
Jaringan (APJ) Bojonegoro, disebabkan pihak PT. Multi Karya Cipta Mandiri

In
A
(MKCM) memaksa merekrut pekerja pembaca meter listrik dan barang bukti
diserahkan secara sukarela oleh Heru Busono jabatan Supervisor
ah

lik
management PT. Multi Karya Cipta Mandiri (MKCM);
32. Bahwa berdasarkan temuan bukti keterangan pembuat Surat Perintah Kerja
am

ub
(SPK) yang belum ditanda tangani tersebut dari pelaku, Widhiyanto jabatan
Supervisor Manajemen Area Pelayanan Pelanggan (APJ) Bojonegoro,
dengan pengakuan besaran upah pekerja pembaca meter listrik
ep
k

sebagaimana Rencana Anggaran Belanja (RAB) Area Pelayanan Jaringan


ah

(APJ) Bojonegoro dengan upah sebesar Rp1.000.000,00 ditambah


R
Rp100.000,00 dan ditambah uang bensin yang tidak disebut nilainya,

si
dinyatakan oleh Budi Hartono jabatan Asisten Niaga Area Pelayanan

ne
ng

Jaringan (APJ) Bojonegoro, keterangan resmi tersebut menjawab surat


permohonan penjelasan dari Dewan Pengurus Daerah Tingkat II (AP2ML)
Bojonegoro;

do
gu

33. Bahwa berdasarkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada tanggal 21


Pebruari 2011, dengan Komisi C DPRD Tingkat II Bojonegoro pihak
In
A

management PT. Multi Karya Cipta Mandiri tetap menyatakan selaku


pemenang tender Penunjukan Langsung (PL) Area Pelayanan Jaringan
ah

(APJ) Bojonegoro, bahkan pihak Manager Unit Pelayanan Jaringan (UPJ)


lik

Bojonegoro Kota yang bernama Kadi, S.H., M.M., hanya melalui SMS yang
disampaikan ke Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tingkat II
m

ub

Bojonegoro dan intervensi saudara Kadi, S.H., M.M,, pihak management


PT. Multi Karya Cipta Mandiri (MKCM) memecat supervisor tersebut.
ka

ep

34. Bahwa permasalahan tersebut berlarut-larut hingga sekarang dengan


dampak intervensi dan diskriminatif 39 orang petugas pembaca meter listrik
ah

wilayah UPJ. Bojonegoro Kota dan UPJ. Padangan yang tidak


R

menandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, dikeluarkan tanpa


es
M

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), upaya klarifikasi mulai dari Dinas


ng

Ketenagakerjaan, Kepolisian dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


on
gu

Hal. 73 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(DPRD) Tingkat II Bojonegoro sampai aksi masa turun jalan tidak ada

a
kejelasan dan terkatung-katung dengan beban ekonomi keluarga dan

si
seorang petugas pembaca meter listrik Unit Pelayanan Jaringan (UPJ)
Padangan bernama alm. Joko subijanto mengalami dispresi beban mental

ne
ng
dan sakit keras kemudian meninggal dunia tanpa menerima santunan
kematian;

do
gu
35. Bahwa Petunjuk Teknis Pembacaan Meter dan Penekanan Tunggakan
Outsourching tahun 2010 PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur sebagai
pihak pemberi kerja memberikan sejumlah imbalan berupa upah yang

In
A
jumlahnya akan disepakati dalam surat perjanjian kerjasama, dan upah
yang diterima oleh perusahaan pelaksana outsourching akan dihitung
ah

lik
berdasarkan harga satuan per pelanggan, dengan jumlah pelanggan yang
berhasil terbaca, faktor kerja, kerja tambahan, pekerjaan isidentil dan
am

ub
denda/sanksi, dengan contoh sebagai berikut:
(1). Pekerjaan Utama:
1.1. Harga satuan = Rp1.000,00/pelanggan (sesuai perjanjian);
ep
k

1.2. Jumlah pelanggan yang dibaca = 250.000 pelanggan;


ah

1.3. Nilai Faktor Kinerja (FK) = 0,96;


R
1.4. Harga satuan x Faktor Kinerja (FK) = Rp1.000,00 x 0,96 =

si
Rp960,00

ne
ng

1.5. Jumlah tagihan = 250.000 x Rp960,00 = Rp240.000.000,00


(2). Pekerjaan Isidentil:
2.1. Jumlah pelanggan yang menerima brosur = 250.000 pelanggan;

do
gu

2.2. Harga satuan = 7,5% x Rp1.000,00 = Rp75,00;


2.3. Jumlah tagihan = 250.000 x Rp75,00 = Rp18.750.000,00
In
A

Total tagihan (1) + (2) = Rp240.000.000,00 + Rp18.750.000,00 =


Rp258.750.000,00 (dikurangi denda/sanksi);
ah

36. Bahwa berdasarkan Perjanjian Pemborongan antara PT. PLN (Persero) dan
lik

PT. Data Energy Infomedia untuk Pekerjaan Jasa Manajemen Pembacaan


Meter dan Penekanan Tunggakan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
m

ub

Area Pelayanan Jaringan Mojokerto zona E (UPJ. Warujayeng dan UPJ.


Nganjuk) pada tanggal 9 Pebruari 2011 dengan:
ka

ep

Nomor Pihak Pertama : E-006.PJ/041/APJ-MJK/2011;


Nomor Pihak Kedua : 021/DEI-PJN.MJK/II/2011;
ah

(1). Yang dalam hal ini diwakili oleh Yusdiansyah selaku manager PT. PLN
R

(Persero) Distribusi Jawa Timur, Area Pelayanan Jaringan Mojokerto,


es
M

berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor :


ng

4435.K/426/DIR/2009 tanggal 29 Oktober 2009 dan Surat Kuasa


on
gu

Hal. 74 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Nomor

a
048.SKU/GM.DIST-JATIM/2010 tanggal 27 Desember 2010, yang

si
berkedudukan di Jaan RA Basuni 67 Kecamatan Sooko, Kabupaten
Mojokerto, bertindak untuk dan atas nama perseroan tersebut di atas

ne
ng
yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “Pihak Pertama“;
(2). Yang dalam hal ini diwakili oleh Sardjono Soetadji selaku Direktur

do
gu Utama PT. Data Energy Infomedia berkedudukan di Jalan KS Tubun
Nomor 2 Petamburan Jakarta, dengan demikian bertindak untuk dan
atas nama perseroan tersebut di atas yang selanjutnya dalam

In
A
perjanjian ini disebut “Pihak Kedua“;
37. Bahwa berdasarkan Addendum Perjanjian Pemborongan Nomor
ah

lik
047.Add/041/APJ-MJK/2011, antara PT. PLN (Persero) dan PT. Data
Energy Infomedia untuk Pekerjaan Jasa Manajemen Pembacaan Meter dan
am

ub
Penekanan Tunggakan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Pelayanan Jaringan Mojokerto zona E (UPJ. Warujayeng dan UPJ.
Nganjuk) pada Tanggal 7 September 2011 dengan:
ep
k

Nomor Pihak Pertama : E-006.PJ/041/APJ-MJK/2011;


ah

Nomor Pihak Kedua : 021/DEI-PJN.MJK/II/2011;


R
(1). Yang dalam hal ini diwakili oleh Yusdiansyah selaku manager PT. PLN

si
(persero) Distribusi Jawa Timur, Area Pelayanan Jaringan Mojokerto,

ne
ng

berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor


4435.K/426/DIR/2009 Tanggal 29 oktober 2009 dan Surat Kuasa
General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Nomor :

do
gu

048.SKU/GM.DIST-JATIM/2010 Tanggal 27 Desember 2010, yang


berkedudukan di Jalan RA Basuni 67 Kecamatan Sooko, Kabupaten
In
A

Mojokerto, bertindak untuk dan atas nama perseroan tersebut di atas


yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “Pihak Pertama“;
ah

(2). Yang dalam hal ini diwakili oleh Paul August Liqui selaku Direktur
lik

Utama PT. Data Energy Infomedia berkedudukan di Jalan KS Tubun


Nomor 2 Petamburan Jakarta, dengan demikian bertindak untuk dan
m

ub

atas nama perseroan tersebut diatas yang selanjutnya dalam


perjanjian ini disebut “Pihak Kedua“;
ka

ep

38. Bahwa berdasarkan Minutes of Meeting PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur pada Tanggal 24 Pebruari 2012 pukul 10.00 wib, bertempat di PT.
ah

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Jaringan Mojokerto,


R

sebagai presenter Asisten Manager ADM dan PP Area Pelayanan Jaringan


es
M

Mojokerto, dengan agenda kick of meeting perubahan saldo piutang


ng

pelanggan untuk penentuan target tunggakan pelaksanaan pemborongan


on
gu

Hal. 75 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pekerjaan manajemen pembaca meter dan penekanan tunggakan tahun

a
2012, dengan lokasi zona A, zona B, zona C, zona D dan zona E Area

si
Pelayanan Jaringan Mojokerto;
39. Bahwa berdasarkan ketentuan syarat-syarat Penunjukan Langsung oleh

ne
ng
Manager Area Pelayanan Jaringan (APJ) PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur disetiap Area Pelayanan jaringan (APJ), tentang sertifikasi petugas

do
gu pembaca meter outsourching didalam ketentuan Rencana Kerja Syarat-
syarat (RKS), dipersyaratkan adanya sertifikasi bagi petugas pembaca
meter outsourching dengan pertimbangan pembacaan meter listrik harus

In
A
dilakukan oleh petugas yang berkopetensi dibidangnya, karena pembacaan
meter listrik tidak hanya sekedar membaca angka Kwh meter listrik saja,
ah

lik
tetapi juga meng update Rute Baca Meter (RBM) pelanggan yang baru serta
melakukan proses Pengelolahan data melalui proses aplikasi data
am

ub
pelanggan, pekerjaan yang memerlukan ketelitihan dan ketelatenan untuk
memahami gejolak permasalahan yang terjadi gagalnya proses pelayanan
rekening pelanggan serta itupun harus ada pendidikan kompentensi dari
ep
k

lembaga kompetensi untuk dapat memberikan sertifikasi kompetensi;


ah

40. Bahwa petugas pembaca meter listrik di lingkup PT. PLN (Persero)
R
Distribusi Jawa Timur tidak pernah menjadi peserta uji kompetensi dibidang

si
ketenagalistrikan, dengan ketentuan tidak disyaratkan sertifikasi petugas

ne
ng

pembaca meter listrik yang diserahkan kepada pihak perusahaan pelaksana


pekerjaan pembacaan meter dan penekanan tunggakan outsourching,
dengan persyaratan minimal pendidikan tergantung job discription aplikasi

do
gu

data pelanggan dari rute baca meter pelanggan yang sudah dihafalkan
petugas pembaca meter listrik dari historis pemakaian stand kwh meter
In
A

pelanggan, sehingga dengan jelas menunjukan akurasi data pelanggan


akan terjadi manipulasi data oleh manajemen perusahaan pelaksana
ah

pekerjaan pembacaan meter outsourching;


lik

41. Bahwa berdasarkan Surat Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi Dan
Kependudukan Provinsi Jawa Timur Nomor 565/340/106.04/2011 pada
m

ub

tanggal 2 November 2011, bertempat diruang sidang Bidang Hubungan


Industrial dan Syarat Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi Dan
ka

ep

Kependudukan Provinsi Jawa Timur di Surabaya, dan dihadiri oleh


perwakilan UPJ. Bangkalan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur,
ah

perwakilan Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan


R

Kabupaten Bangkalan, DPD Tingkat II Madura, DPD Tingkat II Mojokerto


es
M

dan DPP AP2ML Indonesia. Dengan kesimpulan pendapat masing-masing


ng

undangan, permasalahan perselisian hubungan industrial ini ibaratkan bola


on
gu

Hal. 76 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
panas yang datang dan pihak Dinsosnakertransduk Provinsi Jawa Timur

a
berpendapat selama ini PT. PLN (Persero) Dist Jatim belum pernah

si
melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap petugas pembaca meter
listrik sebelum dilakukan migrasi pekerja ke perusahaan pelaksana

ne
ng
manajemen pekerjaan pembaca meter outsourching. Dan pendapat Dinas
Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

do
gu semua perusahaan pelaksana manajemen pekerjaan pembacaan meter
outsourching yang bekerja sama dengan pihak PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur, belum pernah tercatat atau mendaftarkan perjanjian kerja

In
A
perusahaannya di Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan
Kependudukan Provinsi Jawa Timur;
ah

lik
42. Bahwa berdasarkan dalil fakta-fakta di atas menunjukan Justifikasi terhadap
eksploitasi berkelanjutan petugas pembaca meter listrik sehingga terjadi
am

ub
intimidasi dan diskriminasi secara sepihak, dan norma konstitusionalitas
terabaikan serta beban ganda yang ditanggung oleh petugas pembaca
meter listrik dalam hal ini beban terhadap PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
ep
k

Timur sebagai perusahaan pemberi kerja dan perusahaan pelaksana


ah

manajemen pekerjaan outsourching, dengan sistematis menyudutkan


R
petugas pembaca meter listrik dan terjadinya Undue Influence And

si
Disclaimer oleh perusahaan terhadap hak-hak konstitusional petugas

ne
ng

pembaca meter listrik, semakin menambah beban psykis petugas pembaca


meter listrik tanpa meninjau aspek perlindungan hukum ketenagakerjaan
yang bertanggung jawab permasalahan Perselisian Hubungan Kerja (PHI),

do
gu

sebagaimana cita-cita reformasi birokrasi integeritas pelayanan publik


dengan berasaskan nilai Hubungan Industrial Pancasila yang berkeadilan
In
A

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;


43. Bahwa berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
ah

Industrial Dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja Dan
lik

Transmigrasi Republik Indonesia, Myra M. Hanartani, S.H,, M.A., Nomor


B.31/PHIJSK/I/2012 tentang pelaksanaan putusan Mahkamah Konstitusi
m

ub

Nomor 27/PUU-IX/2011, pada tanggal 20 Januari 2012 yang pada intinya


sebagai berikut:
ka

ep

(1). Perjanjian Kerja Waktu Tertentu sebagaimana yang diatur dalam Pasal
59 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
ah

tetap berlaku;
R

(2). Dalam hal perusahaan menerapkan sistem penyerahan sebagian


es
M

pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian


ng

pemborongan pekerjaan atau penyedia jasa pekerjaan/buruh


on
gu

Hal. 77 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebagaimana diatur dalam Pasal 64, Pasal 65 dan Pasal 66 Undang-

a
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan maka,

si
a. Apabila dalam perjanjian kerja antara perusahaan penerima
pemborongan pekerjaan atau penyedia jasa pekerja/buruh dengan

ne
ng
pekerja/buruh tidak memuat syarat adanya pengalihan
perlindungan hak–hak bagi pekerja /buruh yang obyek kerjanya

do
gu tetap ada (sama), kepada perusahaan penerima pemborongan
pekerjaan lain atau perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh lain,
maka hubungan kerja antara perusahaan penerima pekerjaan

In
A
borongan atau perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dengan
pekerja/buruhnya harus didasarkan pada Perjanjian Kerja Waktu
ah

lik
Tidak Tertentu (PKWTT);
b. Apabila dalam perjanjian kerja antara perusahaan penerima
am

ub
pemborongan pekerjaan atau perusahaan penyedia jasa
pekerja/buruh dengan pekerja/buruhnya memuat syarat adanya
pengalihan perlindungan hak-hak bagi pekerja/buruh yang obyek
ep
k

kerjanya tetap ada (sama), kepada perusahaan penerima


ah

pemborongan pekerjaan lain atau perusahaan penyedia jasa


R
pekerja/buruh lain, maka hubungan kerja antara perusahaan

si
penerima pekerjaan borongan atau perusahaan penyedia jasa

ne
ng

pekerja/buruh dengan pekerja/buruhnya dapat didasarkan pada


Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT);
(3). Dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27/PUU-

do
gu

IX/2011 tanggal 17 Januari 2011 tersebut, serta dengan


mempertimbangkan keberadaan perjanjian kerja yang telah disepakati
In
A

oleh kedua belah pihak sebelum diterbitkannya putusan Mahkamah


Konstitusi ini, maka PKWT yang saat ini masih berlangsung pada
ah

perusahaan pemborongan pekerjaan atau perusahaan penyedia jasa


lik

pekerja/buruh, tetap berlaku sampai berakhirnya jangka waktu yang


diperjanjikan;
m

ub

44. Bahwa berdasarkan Surat Edaran Gurbernur Jawa Timur DR. H. Soekarwo
Nomor 566/2474/031/2012, kepada Bupati/Walikota di Jawa Timur perihal
ka

ep

Pelaksanaan Sistem Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada


Perusahaan Lain, tanggal 16 Februari 2012 yang pada intinya sebagai
ah

berikut:
R

(1). Agar membentuk dan menyiapkan posko outsourching untuk melakukan


es
M

sosialisasi dan mengantisipasi permasalahan yang timbul atas putusan


ng

Mahkamah Konstitusi Nomor 27/PUU-IX/2011 dimaksud serta


on
gu

Hal. 78 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melakukan pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan yang lebih

a
intensif terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan dibidang

si
ketenagakerjaan;
(2). Dalam hal penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada

ne
ng
perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau
penyedia jasa pekerja/buruh melalui pola Perjanjian Kerja Waktu

do
gu Tertentu (PKWT), wajib dibuat perjanjian tertulis yang memuat
ketentuan terjaminnya hak-hak pekerja/buruh dalam hubungan kerja
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta dengan

In
A
berpedoman pada keputusan Mahkamah Konstitusi dan Surat Edaran
Nomor B.31/PHIJSK/I/2012 tanggal 20 Januari 2012;
ah

lik
(3). Bahwa perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud pada huruf 2 (dua)
wajib didaftarkan pada instansi yang bertanggung jawab dibidang
am

ub
ketenagakerjaan tempat perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh
melaksanakan pekerjaan guna dilakukan penelitian sesuai dengan
wilayah kewenangannya;
ep
k

(4). Untuk pelaksanaan sistem penyerahan sebagian pelaksanaan


ah

pekerjaan kepada perusahaan lain oleh pemberi kerja melalui


R
perusahaan pemborong pekerjaan wajib membuat alur kegiatan proses

si
pelaksanaan kegiatan yang menyatakan jenis-jenis pekerjaan yang

ne
ng

utama dan penunjang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-


undangan yang berlaku, dan dilaporkan kepada instansi yang
bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan setempat untuk dilakukan

do
gu

penelitian dan pembahasan;


(5). Untuk pengawasan dalam pelaksanaan PKWT dan/atau penyerahan
In
A

sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, Perusahaan


Penyedia Jasa Pekerja (PPJP) wajib membuat laporan tertulis setiap
ah

triwulan tentang perkembangan pelaksanaan PKWT kepada instansi


lik

yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan kabupaten/kota


untuk selanjutnya dilaporkan kepada Gurbernur Jawa Timur Cq. Kepala
m

ub

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa


Timur;
ka

ep

(6). Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan sistem penyerahan


sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain apabila
ah

ditemukan pelanggaran dalam pelaksanaannya, maka dilakukan


R

penyelesaian sesuai prosedur yang berlaku;


es
M

45. Bahwa berdasarkan ketentuan asas-asas hukum kontrak dan syarat-syarat


ng

perjanjian kerja baik materiil maupun formil yang meliputi, asas


on
gu

Hal. 79 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kemanusiaan, asas kebangsaan, asas kenusantaraan, asas Bhinneka

a
Tunggal Ika, asas keadilan, asas kedudukan dalam hukum, asas

si
Pemerintahan, asas keseimbangan, asas keselarasan, asas keserasian,
asas kekeluargaan, asas konsensualisme, asas kebebasan kontrak dan

ne
ng
asas kekuatan mengikatnya perjanjian;
Dan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

do
gu 1945:
Pasal 27 ayat (2):
“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

In
A
bagi kemanusiaan”;
Pasal 28 D ayat (1):
ah

lik
“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”;
am

ub
Pasal 28 D ayat (2):
“Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja”;
ep
k

Pasal 33 ayat (1):


ah

“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas


R
kekeluargaan”;

si
46. Bahwa berdasarkan Surat Panggilan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Dan

ne
ng

Kependudukan Provinsi Jawa Timur Nomor 566/1065/106.05/2012, kepada


Ketua Umum DPP Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik (AP2ML)
Indonesia, perihal Pelaksanaan Sistem Penyerahan Sebagian Pelaksanaan

do
gu

Pekerjaan di PT. PLN (Persero) Kepada PT. Mustika Berkah Abadi, PT.
Data Energy Infomedia dan PT. Citayasa Perdana, pada hari senin tanggal
In
A

30 April 2012 yang menghadap Kabid. Pengawasan Ketenagakerjaan


Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur;
ah

Dengan tembusan sebagai berikut:


lik

(1). Gurbernur Jawa Timur;


(2). Dirjen Binwasnaker – Kemennakertrans RI;
m

ub

47. Bahwa berdasarkan uraian fakta hukum dan dasar gugatan Penggugat
adalah pihak yang menganggap hak konstitusionalnya dirugikan oleh PT.
ka

ep

PLN (Persero) dan perusahaan pelaksana manajemen pembacaan meter


outsourching yang telah melakukan penyelundupan hukum, justifikasi
ah

terhadap eksploitasi berkelanjutan, modern slavery proses produksi,


R

mengabaikan ketentuan core business dan fair bennefit and welfare tanpa
es
M

diskriminasi serta tidak adanya prinsip pengalihan tindakan perlindungan


ng

bagi pekerja (Transfer Of Undertaking Protection Of Employment atau


on
gu

Hal. 80 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
TUPE); Penggugat mewakili organisasi profesi berbadan hukum privat,

a
mohon Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, atas dasar kepedulian untuk

si
dapat memberikan perlindungan dan penegakan keadilan, hukum dan hak
asasi manusia dengan Ketuhanan Yang Maha Esa;

ne
ng
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon
kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan supaya memberikan putusan

do
gu
sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan permohonan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa Norma Hukum Surat Keputusan Direksi PT. PLN

In
A
(Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 tanggal 3 Juni 2010, Tentang Pengadaan
Barang/Jasa dan ketentuan tentang Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan
ah

lik
Pembacaan Meter Outsourching, sehingga terjadi penyelundupan hukum,
telah melanggar ketentuan terhadap Asas Demokrasi Pancasila dan
am

ub
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
3. Menyatakan bahwa Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) tentang
Pelaksanaan Manajemen Pekerjaan Pembacaan Meter Outsourching, tidak
ep
k

adanya Perlindungan Pengalihan Hak Konstitusionalitas petugas pembaca


ah

meter listrik tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat serta cacat hukum.
R
4. Menggugat, Tergugat dengan gugatan atas Surat Keputusan Direksi PT.

si
PLN (Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 tanggal 3 Juni 2010 tentang

ne
ng

Pengadaan Barang/Jasa, yang bertentangan amanat Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Asas-asas Demokrasi
Pancasila sebagai Dasar Negara kesatuan Republik Indonesia;

do
gu

5. Menyatakan bahwa karakteristik, jenis dan sifat pekerjaan pembaca meter


listrik merupakan core business proses produksi yang tidak bisa
In
A

dioutsourchingkan;
6. Menyatakan bahwa pihak PT. PLN (Persero) membayar ganti rugi
ah

pengabaian masa kerja para petugas pembaca meter listrik per petugas
lik

pembaca meter listrik sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah),


yang mayoritas memiliki masa kerja minimal 20 tahun dengan jumlah
m

ub

anggota Dewan Pengurus Daerah Tingkat I Jawa Timur dan Dewan


Pimpinan Pusat Aliansi Petugas Pembaca Meter Listrik (AP2ML) Indonesia,
ka

ep

930 orang yang belum mendapatkan ganti rugi dari pihak PT. PLN
(Persero). Penggugat menggugat Tergugat PT. PLN (Persero) membayar
ah

ganti rugi senilai Rp186.000.000.000,00 (seratus delapan puluh enam miliar


R

rupiah);
es
M

7. Menempatkan putusan ini dalam Lembaran Berita Negara Republik


ng

Indonesia;
on
gu

Hal. 81 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat telah mengajukan

a
eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:

si
Bahwa Tergugat menolak dan menyangkal seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali
yang secara tegas dan nyata-nyata Tergugat akui kebenarannya.

ne
ng
1. Eksepsi Kompetensi Absolut:
a. Bahwa yang menjadi objek gugatan dalam perkara ini adalah Keputusan

do
gu Direksi PT PLN (Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 tanggal 03 Juni 2010
tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan PT PLN (Persero)
dimana dalam petitum pada angka 2 dan 4 Penggugat menyatakan

In
A
bahwa Keputusan Direksi ini tidak mempunyai kekuatan hukum dan
cacat hukum karena melanggar peraturan perundang-undangan yang
ah

lik
ada. Dengan demikian, gugatan Penggugat seharusnya diajukan ke
Mahkamah Agung dalam bentuk hak uji materil sesuai dengan Peraturan
am

ub
Mahkamah Agung Nomor 01 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materil;
b. Bahwa yang menjadi objek gugatan dalam perkara a quo adalah terkait
dengan hak-hak ketenagakerjaan. Dengan demikian kewenangan untuk
ep
k

memeriksa perkara ini adalah Pengadilan Hubungan Industrial


ah

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 jo.


R
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian

si
Perselisihan Hubungan Industrial;

ne
ng

2. Eksepsi Diskualifikasi;
a. Bahwa perkumpulan AP2ML bukan merupakan perkumpulan berbadan
hukum yang mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM sesuai

do
gu

dengan ketentuan Pasal 1 Staatsblad 1870-64 yang berbunyi “Tiada


suatu perkumpulan orang-orang apapun juga dapat bertindak sebagai
In
A

badan hukum, selain dari yang didirikan menurut peraturan yang umum
(algemene verordening) dan itu pun jika sudah diakui oleh Gubernur
ah

Jenderal (sekarang Menteri Hukum dan HAM)…”, yang mana dalam hal
lik

ini perkumpulan AP2ML hanya didirikan berdasarkan Akta Pendirian


Perkumpulan Nomor 3 Tanggal 11 Juni 2010 dalam sebuah Minuta Akta
m

ub

Notaris sehingga gugatan perdata dalam perkara ini dilakukan oleh


sebuah perkumpulan yang bukan berbadan hukum dan belum diakui oleh
ka

ep

undang-undang yang mengakibatkan tindakan hukum perdata tidak


dibenarkan menurut Pasal 11 poin 8 Staatsblad 1933-84 yang
ah

menyebutkan bahwa “perkumpulan yang tidak didirikan sebagai badan


R

hukum menurut peraturan umum tidak dapat melakukan tindakan-


es
M

tindakan perdata”;
ng

on
gu

Hal. 82 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. Bahwa karena Penggugat faktanya secara hukum tidak terdaftar dan

a
tidak disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM, maka secara hukum

si
Penggugat bukan subjek hukum yang dapat menggugat dan digugat;
c. Bahwa Pengugat dalam gugatannya mendalilkan bertindak mewakili Para

ne
ng
Petugas Pembaca Catat Meter sebanyak 930 orang dimana gugatan
seperti ini tidak dikenal di dalam hukum acara perdata beracara di badan

do
gu peradilan umum;
Dengan demikian gugatan Penggugat yang dalam surat gugatannya
mewakili perkumpulan Aliansi Petugas Pencatat Meter Listrik (AP2ML)

In
A
adalah tidak sah karena Penggugat tidak memiliki ius standi (legal standing)
dalam perkara a quo;
ah

lik
3. Exceptio Error in Persona;
Bahwa Penggugat sebagaimana dalam petitum gugatannya menuntut ganti
am

ub
rugi pengabaian masa kerja para petugas pembaca meter yang selama ini
telah bekerja di perusahaan penyedia jasa tenaga kerja (vide petitum
gugatan angka 6). Oleh karena para petugas pencatat meter selama ini
ep
k

bekerja berdasarkan perjanjian kerja antara perusahaan penyedia jasa


ah

tenaga kerja dan telah mendapat upah dan perintah kerja dari perusahaan
R
penyedia jasa tenaga kerja, maka secara hukum para pekerja pencatat

si
meter hanya mempunyai hubungan hukum dengan perusahaan penyedia

ne
ng

jasa tenaga kerja, dengan demikian antara Penggugat dengan Tergugat


tidak terdapat hubungan hukum. Dengan demikian yang seharusnya menjadi
Tergugat dalam gugatan ini adalah perusahaan penyedia jasa tenaga kerja

do
gu

yang mempekerjakan petugas pencatat meter, bukan Tergugat;


Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas dan terbukti bahwa Gugatan
In
A

Penggugat adalah exceptio error in persona;


4. Gugatan Kabur (obscuur libbel);
ah

a. Dasar gugatan Penggugat tidak jelas;


lik

Bahwa Penggugat dalam gugatannya sama sekali tidak menjelaskan apa


yang menjadi dasar gugatan apakah perbuatan melawan hukum atau
m

ub

wanprestasi. Jika perbuatan melawan hukum (quod non) maka dalam


petitum gugatan Penggugat seharusnya Penggugat menyatakan
ka

ep

Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;


b. Gugatan tidak menyatakan secara tegas siapa pihak yang digugat oleh
ah

Penggugat;
R

Bahwa gugatan yang diajukan Penggugat tidak menyatakan secara


es
M

eksplisit ditujukan kepada siapa. Tidak ada identitas Tergugat yang dituju
ng

on
gu

Hal. 83 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sama sekali dalam perkara a quo, sehingga gugatan Penggugat menjadi

a
jelas kabur;

si
c. Posita dan petitum tidak berkaitan;
Bahwa gugatan yang diajukan Penggugat kepada Tergugat tidak jelas

ne
ng
dan kabur, karena penyusunan formulasi gugatan baik dalam posita
maupun petitum sangat membingungkan dan tidak jelas, dimana ditinjau

do
gu dari segi teknis dan substansial permasalahan, perumusan perbuatan/
kesalahan Tergugat tidak jelas, serta perumusan posita maupun petitum
yang dikemukakan oleh Penggugat tidak berkaitan;

In
A
d. Posita tidak menjelaskan dasar hukum;
1) Bahwa Penggugat banyak mendalilkan tentang dasar-dasar hukum
ah

lik
namun tidak menjelaskan fakta kejadian;
2) Bahwa Penggugat juga banyak mendalilkan fakta kejadian namun
am

ub
tidak menjelaskan dasar hukumnya;
e. Petitum tidak merinci kerugian;
Bahwa Penggugat sama sekali tidak menguraikan rincian dari kerugian
ep
k

yang dialami oleh Penggugat, melainkan hanya perkiraan yang dibuat


ah

sendiri oleh Penggugat sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)


R
per petugas pembaca meter listrik. Hal ini bertentangan dengan

si
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 19.K/Sip/1983 tanggal 03

ne
ng

September 2003 yang menyatakan bahwa “…karena gugatan ganti rugi


tidak diperinci, maka gugatan ganti rugi tersebut harus dinyatakan tidak
dapat diterima”;

do
gu

Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas dan terbukti bahwa gugatan


Penggugat adalah obscuur libel;
In
A

5. Exceptio Litis Petendis;


Bahwa gugatan Penggugat selain diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta
ah

Selatan juga diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang


lik

tercatat pada Register Perkara Nomor 74/G/2012/PTUN-JKT tanggal 14 Mei


2012 yang mana obyek gugatan yang tercantum dalam gugatan Penggugat
m

ub

yaitu Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 adalah


berkaitan dengan perkara yang digugat di Pengadilan Negeri Jakarta
ka

ep

Selatan ini, dimana proses persidangan masih berlangsung dan belum


memiliki putusan tetap. Dengan demikian perkara ini masih gantung
ah

(hanging);
R

Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas dan terbukti bahwa gugatan


es
M

Penggugat adalah exceptio litis petendis;


ng

on
gu

Hal. 84 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

a
telah memberikan Putusan Nomor 290/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel., tanggal 11

si
Februari 2013 yang amarnya sebagai berikut:
1. Menerima eksepsi Tergugat;

ne
ng
2. Menyatakan Pengadilan Negeri/Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak
berwenang mengadili perkara tersebut;

do
gu
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara
ini sejumlah Rp316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah);
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat/

In
A
Pembanding putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dikuatkan oleh
Pengadilan Tinggi Jakarta dengan Putusan Nomor 508/Pdt.G/2013/PT.DKI.,
ah

lik
tanggal 22 Januari 2014;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada
am

ub
Penggugat/Pembanding pada tanggal 13 Mei 2014 kemudian terhadapnya oleh
Penggugat/Pembanding diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal
20 Mei 2014 sebagaimana ternyata dari Risalah Pernyataan Permohonan
ep
k

Kasasi Nomor 290/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel, yang dibuat oleh Panitera


ah

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, permohonan tersebut diikuti oleh memori


R
kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan

si
Negeri tersebut pada tanggal 20 Mei 2014;

ne
ng

Bahwa setelah itu, oleh Tergugat/Terbanding yang pada tanggal 17


Juni 2014 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Penggugat/Pembanding
diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan

do
gu

Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 1 Juli 2014;


Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-
In
A

alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan


dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang-
ah

Undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat
lik

diterima;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
m

ub

Kasasi/Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:


A. Fakta peristiwa yang menjadi penyebab munculnya kerugian dan
ka

ep

penderitaan hingga harus diberikan kompensasi;


1. Bahwa sebagaimana objek gugatan yang terkait dengan hak-hak
ah

konstitusionalitas ketenagakerjaan khususnya Pemohon pada posisi tawar


R

yang lemah terhadap eksepsi dengan memperhatikan ketentuan Pasal 1


es
M

angka 22 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Pengadilan


ng

Hubungan Industrial jo. Pasal 1 angka 2 dan Pasal 1 angka 17 Undang-


on
gu

Hal. 85 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan

a
Industrial adalah merupakan selain obscuur libel atau kabur dan

si
menyesatkan, permohonan Pemohon juga memasuki ranah implementasi
keputusan Termohon dari suatu norma ketenagakerjaan;

ne
ng
2. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka permohonan Pemohon
dijadikan diskriminasi dan/atau jastifikasi konstitusionalitas Pemohon,

do
gu terhadap kompetensi absolut dari Pengadilan Hubungan Industrial (PHI),
secara harfiah “demi hukum” memiliki maksud untuk terciptanya suatu
keadilan yang merupakan tujuan terciptanya hukum, berangkat dari hal ini,

In
A
maka istilah demi hukum yang digunakan dalam berbagai ranah hukum,
baik hukum perikatan ataupun yang sering dituangkan dalam suatu
ah

lik
perjanjian maupun hukum publik yang berbentuk peraturan perundang-
undangan;
am

ub
3. Bahwa tentang objek gugatan Pemohon, terhadap keputusan Termohon
Nomor 305.K/DIR/2010 yang merupakan unsur perintah, adalah petunjuk
atau kehendak yang dimaui oleh Termohon, yang dalam hal ini pemberi
ep
k

kerja untuk dikerjakan Pemohon dan harus bermanfaat bagi Termohon.


ah

Kemudian, dari unsur perintah inilah, lahir ada yang memerintah, ada yang
R
disebut pengusaha atau majikan (dalam hal ini Termohon), dan ada yang

si
diperintah atau pekerja (dalam hal ini Pemohon), dengan demikian, lahirnya

ne
ng

hubungan kerja sejak lahir, itu terjadi ”cacat posisi” dimana posisi Pemohon
lebih rendah dari pada Termohon, dan oleh karena perlunya hukum yang
“equal”. sebagaimana keharusan memberikan proteksi di muka hukum

do
gu

adalah “equal”;
4. Bahwa sebagaimana dalam uraian tersebut di atas, eksepsi Termohon
In
A

dalam eksepsi kompetensi absolut, dengan ini terdapat titik singgung


kewenangan absolut (yuridiksi) Peradilan Umum dengan Peradilan
ah

Hubungan Industrial dan Peradilan Tata Usaha Negara karena kewenangan


lik

ketiga lingkungan peradilan tersebut berada didalam suatu genus hukum


yang sama yaitu hukum perdata dalam arti luas titik singgung yuridiksi antar
m

ub

badan Peradilan di ketiga lingkungan Peradilan tersebut di atas, sehingga


dengan jelas menimbulkan potensi sengketa kewenangan yang di
ka

ep

kemukakan dalam eksepsi kompetensi absolut pihak Termohon dengan


menyatakan gugatan Pemohon tidak termasuk yuridiksi badan peradilan di
ah

lingkungan Peradilan lain sehingga objek gugatan harus dinyatakan tidak


R

dapat diterima atau/niet ontvankelijke verklaard), dengan ini membuktikan


es
M

eksepsi kompetensi absolut pihak Termohon tentang yuridiksi/kompetensi


ng

ini sebagaimana sistem yang berdampak terjadinya penyelundupan hukum;


on
gu

Hal. 86 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Bahwa bedasarkan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004, dengan

a
cara mendudukannya dalam lingkungan Peradilan Umum, ketentuan

si
penyelesaian sengketa perselisihan pengusaha (dalam hal ini Termohon)
dan pekerja (dalam hal ini Pemohon), dilakukan oleh Pengadilan Negara

ne
ng
(State Court);
6. Bahwa berdasarkan eksepsi Termohon jelas merupakan jawaban

do
gu sanggahan dari perbaikan gugatan
persidangan hari Selasa tanggal 2 Oktober 2012 yang disampaikan Majelis
Pemohon sebagaimana pada

Hakim kemudian ditarik kembali dan disampaikan pada hari Selasa tanggal

In
A
16 Oktober 2012, dengan ini Pemohon menganggap uraian tersebut upaya
Termohon untuk menghindar dari sanksi hukum yang berlaku di Peradilan
ah

lik
Perdata Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;
7. Bahwa norma hukum yang mengatur kebijakan publik Termohon dahulu
am

ub
tidak memberikan jaminan kepastian hukum. Secara vertikal, pengaturan
kebijakan publik, tentang pelaksanaan pekerjaan pembacaan meter
alihdaya (outsouching) tersebut bertentangan dengan Asas Demokrasi
ep
k

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


ah

1945. secara horizontal, pengaturan kebijakan publik Termohon tentang


R
pelaksanaan manajemen pekerjaan pembacaan meter alihdaya

si
(outsourching), tersebut menyebabkan tidak efektifnya pelaksanaan

ne
ng

“Jaminan kelanjutan kerja dan jaminan kontinuitas hak-hak konstitusional


petugas pembaca meter listrik di Indonesia”;
8. Bahwa kebijakan bisnis Termohon seharusnya mengacu pada kebijakan

do
gu

strategis Presiden yang mengelola sumber daya manusia sebanyak-


banyaknya untuk mengurangi pengangguran dan angka kemiskinan serta
In
A

untuk kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,


sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
ah

Tahun 1945 dan Pancasila sebagai Dasar Negara kesatuan Republik


lik

Indonesia;
9. Bahwa perselisihan perburuhan yang berkaitan dengan tidak
m

ub

dilaksanakannya aturan hukum adalah perselisihan hak, penyebab


dijadikannya ketentuan Pasal 59 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang
ka

ep

Nomor 13 Tahun 2003 sebagai landasan perselisihan hak menunjukkan


bahwa isi Pasal 59 ayat (1) juncto ayat (2) Undang-Undang Nomor 13
ah

Tahun 2003 mengandung kekaburan (vagunord), suatu norma yang kabur


R

memberikan ruang terbuka untuk dilakukan penafsiran yang berbeda-beda,


es
M

(multi tafsir);
ng

on
gu

Hal. 87 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10. Bahwa apabila norma itu merupakan kabur maka ketentuan tersebut tidak

a
dapat di implementasikan oleh pegawai pengawas sebagai dasar

si
penentuan pelanggaran dalam bentuk agar norma pemeriksaan atau nota
pentapan tertulis, tidak dipenuhinya syarat dari Pasal 59 ayat (1) dan ayat

ne
ng
(2) juncto Pasal 65 ayat (2) juncto Pasal 66 ayat (1) dan ayat (2) adalah
“demi hukum”, menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu “demi hukum”,

do
gu status hubungan kerja Pemohon
pemborongan beralih menjadi hubungan kerja Pemohon dengan Termohon
dengan perusahaan penerima

“demi hukum”, status hubungan kerja antara Pemohon dalam perusahaan

In
A
penyedia jasa pekerja beralih menjadi hubungan kerja antara Pemohon dan
Termohon;
ah

lik
11. Bahwa “frasa demi hukum”, mengenai teori itu terkandung makna
“kekosongan hukum”, tidak ada langkah lanjutnya, “frasa demi hukum”, itu
am

ub
harus ditegaskan kembali mengingat pegawai pengawas ketenagakerjaan
itu adalah menjalankan fungsi eksekutif, fungsi eksekutif tidak bisa
memberikan sanksi hanya menyatakan ini adalah salah, ada sanksinya
ep
k

tetapi tidak bisa menghukum yang bisa menghukum adalah fungsi yudisial;
ah

12. Bahwa “frasa demi hukum”, dalam Pasal 59 ayat (7), Pasal 65 ayat (8), dan
R
Pasal 66 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 sudah menjamin

si
dan memberikan kepastian hukum bagi Pemohon jika hukum

ne
ng

ketenagakerjaan tidak mengatur tata cara pelaksanaan nota pegawai


pengawas yang bersifat final dan memiliki titel eksekutorial;
13. Bahwa dengan berubahnya Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang

do
gu

tidak ada pesangonnya, kemudian “demi hukum”, berubah menjadi


Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) yang ada hak
In
A

pesangonnya tentunya hak ini adalah hal yang terpisah yang harus digugat
lagi dan dimohonkan lagi oleh Pemohon yang merasa dirugikan bilamana
ah

atau manakala “tidak mempunyai titel eksekutorial”;


lik

14. Bahwa sistem Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) menurut Undang-


Undang Ketenagakerjaan dan yang diatur dalam Undang-Undang
m

ub

Ketenagakerjaan masih belum dapat menciptakan hubungan yang harmonis


di antara para stakeholder di bidang ketenagakerjaan, baik pemerintah,
ka

ep

dalam hal ini instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan,


Termohon maupun Pemohon, karena kurangnya komitmen dari para pelaku
ah

untuk melaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan;


R

15. Bahwa ditafsirkannya “frasa demi hukum”, dalam pasal a quo dengan
es
M

dimaknai perubahan status Pemohon berubah setelah adanya putusan yang


ng

berkekuatan hukum tetap dan pengadilan akan berakibat perubahannya


on
gu

Hal. 88 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
makna batal demi hukum menjadi dapat dibatalkan. Implikasinya, selama

a
tidak ada putusan pengadilan, maka perjanjian kerja yang bertentangan

si
dengan undang-undang tersebut dilegitimasi dan dianggap sah;
16. Bahwa dengan diperlukannya putusan pengadilan lebih dahulu, akan

ne
ng
berpotensi terlanggarnya keadilan bagi pihak Pemohon hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut, apabila permohonan, Pemohon kasasi

do
gu dikabulkan oleh Majelis Hakim akan berdampak masa kerja pekerja sebagai
pekerja tetap dihitung semenjak adanya putusan Majelis Hakim, bukan dari
waktu terjadinya pelanggaran Undang-undang oleh Termohon menjadikan 0

In
A
(nol) tahun;
17. Bahwa berdasarkan ketentuan hukum dan argumentasi di atas, maka jelas
ah

lik
pihak Pemohon Kasasi mempunyai kedudukan hukum (legal standing) dan
dasar kepentingan untuk mengajukan permohonan Kasasi, adanya
am

ub
konstelasi korporasi tersistem pihak Termohon, yang telah mengabaikan
masa kerja Pemohon lebih dari 20 tahun dihitung 0 (nol) tahun sebagai
penyelundupan hukum;
ep
k

18. Bahwa segala sesuatu yang terjadi dipersidangan sebagaimana


ah

selengkapnya telah termuat berita acara persidangan perkara ini, adalah


R
sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan, karenanya dinyatakan sebagai

si
telah cukup termuat dan turut dipertimbangkan dalam amar Penetapan

ne
ng

Nomor 508/Pdt.G/2013/PT.DKI., tanggal 22 Januari 2014 jo. putusan


Pengadilan Negeri Jakarta Nomor 290/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel., tanggal 11
Februari 2013;

do
gu

B. Mempertimbangkan alat-alat bukti yang diajukan pemohon kasasi secara


jelas;
In
A

1. Bahwa berdasarkan Risalah Sidang Perkara Nomor 27/PUU-IX/2011


Perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ah

Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik


lik

Indonesia Tahun 1945, dengan acara pendahuluan (I), pada hari Rabu
tanggal 20 April 2011 yang dipimpin oleh Achmad Sodiki selaku ketua
m

ub

merangkap anggota, Muhammad Alim dan Hamdan Zoelva masing-masing


sebagai anggota, dengan didampingi oleh Eddy Purwanto sebagai Panitera
ka

ep

Pengganti dihadiri oleh Pemohon. Ketua Majelis Hakim Achmad Sodiki


berpendapat terhadap fakta yang disampaikan Pemohon, praktek kerja
ah

alihdaya (outsourching) adanya penyelundupan hukum;


R

2. Bahwa berdasarkan Risalah Sidang Perkara Nomor 27/PUU-IX/2011


es
M

Perihal Pengujian Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan


ng

acara pemeriksaan perbaikan permohonan (II), pada hari Rabu tanggal 11


on
gu

Hal. 89 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Mei 2011 yang dipimpin oleh Achmad Sodiki selaku ketua merangkap

a
anggota, Muhammad Alim dan Hamdan Zoelva masing-masing sebagai

si
anggota, dengan didampingi oleh Eddy Purwanto sebagai Panitera
Pengganti dihadiri oleh Pemohon. Ketua Majelis Hakim Achmad Sodiki

ne
ng
berpendapat terhadap fakta yang disampaikan Pemohon, jadi saudara
tukang baca meteran ini tidak diperlakukan begitu saja. Siapa yang

do
gu membeli, dan kalau sudah ndak butuh kan dilempar lagi, “perlindungan
hukumnya itu dimana ...?”
3. Bahwa berdasarkan Risalah Sidang Perkara Nomor 27/PUU-IX/2011

In
A
Perihal Pengujian Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik
ah

lik
Indonesia Tahun 1945, dengan acara mendengarkan keterangan
Pemerintah, DPR dan Saksi/Ahli dari Pemohon dan Pemerintah (III), pada
am

ub
hari Rabu tanggal 6 Juli 2011 yang dipimpin oleh Moh. Mahfud MD selaku
Ketua, Achmad Sodiki, Harjono, M. Akil Mochtar, Muhammad Alim, Maria
Farida Indrati, Hamdan Zoelva, Ahmad Fadlil Sumadi, Anwar Usman
ep
k

masing-masing sebagai anggota, dengan didampingi oleh Eddy Purwanto


ah

sebagai Panitera Pengganti, dihadiri Didik Suprijadi sebagai Pemohon, Dwi


R
Haryanti sebagai Kuasa Pemohon, Mualimin Abdi, Erik, Aji dari

si
kemenkumhan, Sunarno, Hutri Yuti Annisa dari Kemenakertrans, Moh.

ne
ng

Fadli Alwi, Moh. Yunus Budi Santoso sebagai Saksi Pemohon. Menyatakan
sebagai berikut;
Pasal 59 ayat;

do
gu

(1). Undang-undang a quo mengatur tentang syarat-syarat Perjanjian Kerja


Waktu Tertentu (PKWT), ketentuan tersebut yang menentukan
In
A

perusahaannya sendiri, dan Pemohon tidak memenuhi syarat atau


terkena Pasal 59 Undang-undang a quo;
ah

(2). Bahwa pendapat Mahkamah Konstitusi tidak adanya jaminan hukum


lik

Pemerintah sehingga terjadi eksploitasi berkelanjutan, sebagaimana


pengusaha yang seharusnya mendapatkan (management fee) dengan
m

ub

memangkas gaji Pemohon dan merupakan (modern slavery);


(3). Bahwa pendapat Mahkamah Konstitusi Pasal 59 Undang-undang a quo
ka

ep

tidak adanya ketetuan tentang sanksi administrasi, perdata dan pidana


bagi Termohon dan perusahaan pelaksana manajemen alihdaya
ah

(outsourching);
R

(4). Bahwa Pendapat Mahkamah Konstitusi oleh karena tidak ada sanksi,
es
M

jadi mekanisme alihdaya (outsourching) terjadi terus-menerus,


ng

on
gu

Hal. 90 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kontrolling pun kalau kedapatan dikembalikan ke perusahaan, oleh

a
karena tidak ada batasan bagian yang di persyaratkan;

si
4. Bahwa Pemohon Kasasi telah mengajukan permohonan uji materi Undang-
undang Nomor 13 Tahun 2003 terhadap Undang-undang Dasar Negara

ne
ng
Republik Indonesia Tahun 1945, bertanggal 21 Maret 2011, yang diterima
dan terdaftar di Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi (selanjutnya disebut

do
gu Kepaniteraan
berdasarkan
Mahkamah) pada
Akta Penerimaan
hari senin,
Berkas
tanggal 4
Permohonan
April 2011
Nomor
127/PAN.MK/2011 dan diregistrasi pada hari Senin, tanggal 4 April 2011

In
A
dengan Nomor 27/PUU-IX/2011, yang telah diperbaiki dan diterima di
Kepaniteraan Mahkamah pada tanggal 11 Mei 2011. Pernyataan Amar
ah

lik
Putusan mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian. Frasa “...
perjanjian waktu tertentu “dalam Pasal 65 ayat (7) dan frasa“... perjanjian
am

ub
untuk waktu tertentu “dalam Pasal 66 ayat (2) huruf b Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
ep
k

Republik Indonesia Nomor 4279) bertentangan dengan Undang-Undang


ah

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang dalam perjanjian


R
kerja tersebut tidak frasa“... perjanjian kerja waktu tertentu “ dalam Pasal 65

si
ayat (7) dan Frasa“... perjanjian kerja untuk waktu tertentu “ dalam Pasal 66

ne
ng

ayat (2) huruf b Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279)

do
gu

tidak memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang dalam perjanjian


tersebut tidak disyaratkan adanya pengalihan perlindungan hak-hak bagi
In
A

pekerja yang objek kerjanya tetap ada, walaupun terjadi pergantian


perusahaan yang melaksanakan sebagian pekerjaan pemborongan dari
ah

perusahaan pekerja yang objek kerjanya tetap ada, walaupun terjadi


lik

pergantian perusahaan yang melaksanakan sebagian pekerjaan


pemborongan dari perusahaan lain atau perusahaan penyedia jasa pekerja.
m

ub

disyaratkan adanya pengalihan perlindungan hak-hak bagi pekerja yang


objek kerjanya tetap ada, walaupun terjadi pergantian perusahaan yang
ka

ep

melaksanakan sebagian pekerjaan borongan dari perusahaan lain atau


perusahaan penyedia jasa pekerja;
ah

5. Bahwa berdasarkan kebijakan publik pihak Termohon sehubungan dengan


R

Keputusan Direksi Nomor 305.K/DIR/2010 tanggal 3 Juni 2010 tentang


es
M

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT.Perusahaan Listrik Negara


ng

on
gu

Hal. 91 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(PERSERO) telah mengabaikan Undang-Undang Dasar Negara Republik

a
Indonesia Tahun 1945;

si
Pasal 27 ayat (2),
“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

ne
ng
bagi kemanusiaan”;
Pasal 28 D ayat (2),

do
gu “Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja”;
Pasal 33,

In
A
(1) “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan”;
ah

lik
(2) “Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara;
am

ub
(3) “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat;
ep
k

6. Bahwa kebijakan publik pihak Termohon, sehubungan dengan Keputusan


ah

Direksi Nomor 305.K/DIR/2010 tanggal 3 Juni 2010 tentang Pedoman


R
Pengadaan Barang/Jasa PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah

si
bertentangan terhadap Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

ne
ng

Pancasila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;

do
gu

3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
In
A

permusyawaratan/perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
ah

7. Bahwa adanya kebutuhan hubungan kerja berdasarkan sistem alihdaya


lik

(outsourcing) tidak dapat dihindari dewasa ini dan merupakan kebutuhan


nyata pada berbagai jenis bidang usaha, sebab berdasarkan pertimbangan
m

ub

ekonomi, beberapa pekerjaan lebih tepat dilakukan secara alihdaya


(outsourcing). Namun demikian, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan
ka

ep

pembenar untuk menghindari dari kewajiban-kewajiban terhadap pekerja


berdasarkan peraturan perundang-undangan;
ah

8. Bahwa hubungan kerja dalam konteks hukum Indonesia adalah


R

hubungan kerja berkaitan dengan hubungan kontraktual, yang dibuat


es
M

antara Pemohon dengan Termohon, oleh karenanya hubungan kerja


ng

didasarkan pada perjanjian kerja, perjanjian kerja bersama dan


on
gu

Hal. 92 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
peraturan perusahaan. Hubungan hukum yang berdasarkan pada

a
hubungan kontraktual sebenarnya telah dianut di Indonesia sejak

si
berlakunya Burgelijk Wetboek (BW), berdasarkan prinsip kebebasan
berkontrak dalam hukum perdata/hukum privat, dinyatakan bahwa

ne
ng
siapapun yang memenuhi syarat berhak melakukan perjanjian dengan
pihak lain dan perjanjian tersebut berlaku sebagai Undang-undang bagi

do
gu para pihak yang membuatnya (dalam hal ini pihak Termohon sejak
tahun 1984 tidak pernah membuat perjanjian);
9. Bahwa dalam hukum perburuhan di Indonesia, harus dibedakan antara

In
A
hubungan kerja dengan hubungan industrial, baik yang termasuk di dalam
sistem hukum kontinental (continental law) maupun common law
ah

lik
membedakan kedua bentuk hubungan ini;
10. Bahwa hubungan kerja (labour relationship) selalu didasarkan pada adanya
am

ub
perjanjian kerja (labour contract), menggarisbawahi walaupun industrial
relation telah ada sejak akhir tahun 1920 an, ada 3 perdebatan yang terjadi
dalam masalah perburuhan berkaitan dengan industrial relation, salah
ep
k

satunya adalah ketergantungan dan posisi tawar yang lemah dari Pemohon
ah

pada peraturan pemerintah (government regulation in the form protective


R
labor legislation);

si
11. Bahwa sebagai bagian dari civil code, dalam The Protection Against

ne
ng

Dismissal Act and The Employment Promotion Act, disebutkan dalam


batasan kontrak merupakan hal yang utama dalam labour relations.
Argumen-argumen di atas jelas menekankan perbedaan hubungan kerja

do
gu

dengan hubungan industrial;


12. Bahwa dalam hubungan industrial, tidak terdapat hubungan hukum akan
In
A

tetapi peran serta Negara (dalam hal ini pemerintah) diatur di dalamnya,
sedangkan dalam konteks hubungan kerja, terdapat hubungan hukum
ah

yang jelas yaitu hubungan hukum privat atau hubungan hukum


lik

keperdataaan, karena hubungan kerja di dasarkan pada kontrak kerja


atau perjanjian kerja;
m

ub

13. Bahwa pada dasarnya hubungan kerja, yaitu hubungan antara Pemohon
dan Termohon terjadi setelah diadakan perjanjian oleh Pemohon dengan
ka

ep

Termohon di mana Pemohon menyatakan kesanggupannya untuk


menerima upah dan Termohon menyatakan kesanggupannya untuk
ah

mempekerjakan Pemohon dengan membayar upah dan dalam eksepsi


R

kompetensi absolut Termohon pada uraian poin 23 menunjukan pihak


es
M

Termohon ingkar dari perjanjian yang tidak pernah disyaratkan oleh


ng

ketentuan Undang-undang dalam hal ini adalah modern slavery;


on
gu

Hal. 93 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
14. Bahwa Pengertian perjanjian kerja diatur dalam Kitab Undang-Undang

a
Hukum Perdata, dalam Pasal 1601 KUH Perdata disebutkan kualifikasi agar

si
suatu perjanjian dapat disebut perjanjian kerja. Kualifikasi yang dimaksud
adalah adanya pekerjaan, di bawah perintah, waktu tertentu dan adanya

ne
ng
upah;
15. Bahwa kualifikasi mengenai adanya pekerjaan dan di bawah perintah orang

do
gu lain menunjukkan hubungan subordinasi atau juga sering dikatakan sebagai
hubungan diperatas (dienstverhouding), yaitu pekerjaan yang dilaksanakan
Pemohon didasarkan pada perintah yang diberikan oleh Termohon;

In
A
16. Bahwa di dalam Pasal 1330 KUH Perdata dijelaskan orang yang tidak
cakap untuk membuat perjanjian adalah orang yang belum dewasa, mereka
ah

lik
yang berada di bawah pengampuan, dan orang perempuan dalam hal-hal
yang ditetapkan oleh dan semua orang kepada siapa Undang-undang telah
am

ub
melarang membuat perjanjian tertentu, suatu hal tertentu, suatu hal tertentu
adalah sesuatu yang diperjanjikan;
17. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata, barang yang
ep
k

dimaksudkan dalam perjanjian, paling sedikit harus ditentukan jenisnya,


ah

barang tersebut harus sudah ada atau berada di tangan si berhutang pada
R
waktu perjanjian dibuat, tidak diharuskan oleh undang-undang, sebab yang

si
halal sebab yang dimaksud dari suatu perjanjian adalah isi dari perjanjian itu

ne
ng

sendiri. Sebagai bagian dari perjanjian pada umumnya, maka perjanjian


kerja harus memenuhi syarat sahnya;
18. Bahwa berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata dan juncto Pasal 1337 KUH

do
gu

Perdata, dan Pasal 1338 ayat (1). “Apabila suatu syarat-syarat sahnya
perjanjian dilanggar, baik syarat subjektif atau syarat objektif, maka
In
A

perjanjian itu dinyatakan tidak sah”. Artinya, “Perjanjian antara pengusaha


dengan pekerja yang memperjanjikan perjanjian kerja waktu tertentu, tidak
ah

sah”;
lik

19. Bahwa dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem alihdaya
(outsourching) adalah hubungan kerja fleksibel yang berdasarkan
m

ub

pengiriman atau peminjaman pekerja (uitzenverhouding), meskipun pekerja


tidak mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan pengguna, akan
ka

ep

tetapi undang-undang sebenarnya mengatur perlindungan dan syarat-syarat


kerja bagi pekerja dari perusahaan penyedia jasa sekurang-kurangnya
ah

sama dengan pekerja yang berstatus pekerja di perusahaan pengguna.


R

Tidak adanya jaminan kepastian hukum, seseorang dapat bekerja secara


es
M

terus menerus dalam hubungan kerja yang dilakukan secara alihdaya


ng

(outsourching) timbul karena hubungan kerja menyangkut tiga pihak yaitu


on
gu

Hal. 94 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Termohon, perusahaan penyedia jasa atau pemborong pekerjaan dan

a
Pemohon;

si
20. Bahwa faktor lain yang mempengaruhi dasar hubungan kerja adalah
berkembangnya model hubungan industrial yang dianut oleh Negara

ne
ng
Indonesia, dalam hal ini terdapat dua model hubungan industrial
yaitu Pertama, suatu model hubungan kerja di mana peran Pemerintah

do
gu sangat dominan dalam menentukan syarat-syarat kerja dan kondisi kerja
(corporatist model) dan yang Kedua, model hubungan industrial di mana
peran Pemerintah sangat minim atau rendah (contractualist model);

In
A
21. Bahwa asas kebebasan berkontrak mempunyai hubungan erat dengan asas
konsensualisme dan asas kekuatan mengikat yang terdapat dalam Pasal
ah

lik
1338 (ayat 1) KUH.Perdata. Asas kebebasan berkontrak (contravijheid)
berhubungan dengan isi perjanjian yaitu kebebasan menentukan apa dan
am

ub
dengan siapa perjanjian itu diadakan;
22. Bahwa pada dasarnya sebelum dan setelah diberlakukannya Putusan
Mahkamah Konstitusi dan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik
ep
k

Indonesia, tidak meniadakan alihdaya (outsourcing) itu sendiri, sebab


ah

selama ini apa yang diatur dalam Putusan Mahkamah Konstitusi dan Surat
R
Edaran Menteri telah diberlakukan oleh Undang-undang Nomor 13 Tahun

si
2003 tentang Ketenagakerjaan;

ne
ng

23. Bahwa hanya ketentuan mengenai kewajiban mempekerjakan pekerja


alihdaya (outsourching) sebagai pekerja tetap kecuali ada klausula (Transfer
Of Undertaking Protection Of Employment atau TUPE), yang kemudian

do
gu

menjadi kewajiban pengusaha pengguna (user) dan perusahaan alihdaya


(outsourching) untuk memenuhinya dalam perjanjian kerja alihdaya
In
A

(outsourcing);
C. Memperhatikan Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia Nasional
ah

1. Bahwa berdasarkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang disahkan


lik

dan diproklamirkan oleh Resolusi Majelis Umum 217 A (II) tanggal 10


Desember Tahun 1948 Pasal 19 menyatakan “Setiap orang berhak atas
m

ub

kebebasan untuk mempunyai dan mengeluarkan pendapat; dalam hal ini


termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
ka

ep

mendapatkan gangguan, dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan


keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun, juga
ah

dengan tidak memandang batas-batas;


R

2. Bahwa pemberian Kompensasi juga merupakan praktek yang lazim dan


es
M

dikenal dalam sejumlah penanganan kasus-kasus konstitusionalitas sebagai


ng

pelanggaran hak asasi manusia di berbagai Negara, seperti dalam prinsip


on
gu

Hal. 95 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hukum internasional yang sudah di akui secara universal dan diratifikasi

a
Indonesia;

si
3. Bahwa berdasar ketentuan perundang-undangan tersebut di atas,
secara otomatis Negara Indonesia telah mengakui hak atas pemulihan

ne
ng
dan kewajiban Negara memberikan pemulihan terhadap para Pemohon
dan keluarga sebagai korban pelanggaran konstitusionalitas pihak

do
gu Pemohon Kasasi, maka putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor
508/Pdt.G/2013/PT.DKI, tanggal 22 Januari 2014 jo.
290/Pdt.G/2012/PN-JKT.SEL tanggal 11 Februari 2013. Majelis Hakim

In
A
telah memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
ah

lik
4. Bahwa keberadaan hukum adalah benturan kepentingan antar sesama
manusia (conflict of human interest) yang terjadi dimasyarakat melalui
am

ub
proses distribusi keadilan (dispensing justice), kewajiban pemerintah
sebagai penyelenggara utama pelayanan publik untuk melayani kebutuhan
publik yang lebih baik sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola
ep
k

pemerintahan yang baik (Good Governance and Clean Goverment) dan


ah

demokratis. Fenomena perkembangan terjadinya tarik ulur keputusan politik


R
pemerintah, terhadap pekerja pada posisi nilai tawar yang lemah dan

si
selama ini nasib pekerja dijadikan komoditas keputusan politik dengan

ne
ng

tendensi tidak adanya jaminan kepastian hukum dan jaminan perlindungan


hak-hak yang disyaratkan oleh Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;

do
gu

5. Sebagaimana dasar, dalil dan uraian pihak Pemohon Kasasi dengan


fakta hukum tersebut di atas Pemohon Kasasi adalah pihak yang
In
A

menganggap hak konstitusionalnya dirugikan oleh pihak Termohon,


yang telah melakukan penyelundupan hukum, justifikasi terhadap
ah

eksploitasi berkelanjutan, modern slavery proses produksi,


lik

mengabaikan ketentuan core business dan fair bennefit and welfare


tanpa diskriminasi serta tidak adanya prinsip pengalihan tindakan
m

ub

perlindungan bagi pekerja (Transfer Of Undertaking Protection Of


Employment atau TUPE) terhadap masa kerja 20 (dua puluh) tahun
ka

ep

menjadi 0 (nol) tahun. Pihak Pemohon Kasasi mewakili organisasi


profesi berbadan hukum privat, mohon kehadapan Bapak Majelis Hakim
ah

Pengadilan Mahkamah Agung Republik Indonesia, atas dasar


R

kepedulian untuk dapat memberikan perlindungan dan penegakan


es
M

keadilan, hukum dan hak asasi manusia dengan Ketuhanan Yang Maha
ng

Esa;
on
gu

Hal. 96 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut, Mahkamah

a
Agung berpendapat:

si
Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut tidak dapat dibenarkan, Judex
Facti sudah menerapan hukum secara tepat dan benar serta tidak salah

ne
ng
menerapkan hukum, menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
tidak berwenang mengadili perkara yang bersangkutan karena untuk persoalan

do
gu
pertama harus diajukan dalam bentuk permohonan/gugatan hak uji materi dan
kedua menjadi kewenangan absolut Pengadilan Hubungan Industrial (PHI)

In
sehingga permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi harus ditolak;
A
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, putusan Judex
ah

Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-

lik
undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi:
ALIANSI PETUGAS PEMBACA METER LISTRIK (AP2ML) INDONESIA,
am

ub
tersebut harus ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon


ep
k

Kasasi/Penggugat ditolak, maka Pemohon Kasasi/Penggugat/Pembanding


harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
ah

si
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

ne
ng

Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor


5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

do
gu

MENGADILI:
In
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: ALIANSI PETUGAS
A

PEMBACA METER LISTRIK (AP2ML) INDONESIA, tersebut;


ah

Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat/Pembanding untuk membayar


lik

biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah);
m

ub

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah


ka

Agung pada hari Selasa, tanggal 31 Maret 2015 oleh Dr. H. Abdurrahman,
ep

S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.Hum.,
ah

dan I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H., Hakim Agung masing-masing


es

sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
M

ng

hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota
on
gu

Hal. 97 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tersebut, dan Victor Togi Rumahorbo, S.H., M.H., Panitera Pengganti, dengan

a
tidak dihadiri oleh para pihak.

si
Hakim-Hakim Anggota, K e t u a,

ne
ng
ttd/Dr. H. Abdurrahman, S.H., M.H.
ttd/Prof. Dr. Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.Hum.
ttd/I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H.

do
gu

In
Biaya-biaya: Panitera Pengganti,
A
1. M e t e r a i……….. Rp 6.000,00 ttd/Victor Togi Rumahorbo, S.H., M.H.
2. R e d a k s i………..Rp 5.000,00
ah

lik
3. Administrasi kasasi Rp489.000,00
Jumlah…. Rp500.000,00
am

ub
===========
Untuk Salinan:
Mahkamah Agung RI
ep
a.n. Panitera
k

Panitera Muda Perdata,


ah

si
Dr. PRI PAMBUDI TEGUH, S.H., M.H.
Nip. 19610313 198803 1 003

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 98 dari 98 hal. Putusan Nomor 2410 K/Pdt/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98

Anda mungkin juga menyukai