Anda di halaman 1dari 18

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N
No. 125 PK/Pdt.Sus/2010

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAH KAMAH AGUNG

memeriksa perkara perdata khusus (Kepailitan/PKPU) dalam peninjauan

do
gu kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:

PT. BANK BUKOPIN, berkedudukan di Gedung Bank

In
Bukopin, Jl. MT. Haryono Kav. 50-51, Jakarta Selatan, dalam
A
hal ini memberi kuasa kepada: PURWOKO J. SOEMANTRI,
SH.M.Hum.dan kawan-kawan, para Advokat pada Kantor
ah

lik
Advokat Purwoko J. Soemantri, SH. & Rekan, berkantor di
Jalan Danau Gelinggang Blok C III No. 59, Pejompongan,
am

ub
Jakarta Pusat, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15
Juni 2010,
ep
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/
k

Pemohon Pailit/Termohon PKPU;


ah

terhadap:
R

si
PT. BINA PERKASA INDOGRAHA, berkedudukan di

ne
ng

Komplek Perkantoran Duta Merlin Blok A No. 40, Jl. Gajah


Mada No. 3-5, Jakarta 10130, diwakili oleh Budi Djonari
selaku Direktur, dalam hal ini memberi kuasa kepada:

do
gu

TAFRIZAL HASAN GEWANG, SH., MH. dan kawan-kawan,


para Advokat pada Kantor Hukum Tafrizal Hasan Gewang &
In
A

Rekan, beralamat di Ruko Sentra Menteng Blok MN No. 88


M, Sektor VII, Bintaro Jaya;
ah

Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/


lik

Termohon Pailit/Pemohon PKPU;


m

Mahkamah Agung tersebut;


ub

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;


ka

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa


ep

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Pemohon


Pailit/Termohon PKPU telah mengajukan permohonan peninjauan kembali
ah

terhadap putusan Mahkamah Agung RI No. 737 K/Pdt.Sus/2009 tanggal 24


es

November 2009 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya


M

ng

melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Termohon


on
gu

Hal. 1 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pailit/Pemohon PKPU dengan posita gugatan sebagai berikut:

si
Bahwa Pemohon melalui surat permohonannya tertanggal 5 Mei 2009
dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat

ne
ng
pada tanggal 5 Mei 2009 di bawah Nomor: 01/PKPU/2009/PN.JKT.PST.,
sebagai berikut :

do
gu 1. Bahwa Pemohon PKPU adalah suatu Perseroan Terbatas, yang bergerak
dalam bidang usaha Hotel, berkedudukan di Jakarta Utara, satu dan lain
sesuai Akte Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai

In
A
pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bina Perkasa
Indograha yang dibuat oleh Francisca Susi Setiawati, SH., Notaris di
ah

lik
Jakarta (Bukti P-1) ;
2. Bahwa Pemohon PKPU telah digugat pailit oleh PT. Bank Bukopin
(selanjutnya disebut “Termohon PKPU”), satu dan lain sesuai Permohonan
am

ub
Pernyataan Pailit tanggal 30 Maret 2009 terdaftar rol. No. 14/Pailit/2009/
PN.Niaga.Jkt.Pst. (Bukti P-2) ;
ep
k

3. Bahwa menunjuk ketentuan Pasal 222 ayat (2) dari UUK, Pemohon PKPU
mengajukan Permohonan PKPU dengan maksud untuk mengajukan
ah

R
rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian utang

si
atau seluruh utang kepada kreditur nantinya apabila Permohonan PKPU

ne
ini dikabulkan ;
ng

4. Bahwa berdasarkan catatan Pemohon PKPU; Pemohon PKPU hanya


mempunyai kewajiban terhadap :

do
gu

- PT. Artha Agung Abadi, sebesar Rp 329.341.831.628


- Bank DKI, sebesar Rp 18.898.487.271
In
- Bukopin, sebesar Rp 7.537.686.195
A

(Bukti P-3) ;
5. Bahwa saat ini usaha Pemohon PKPU tetap berjalan dengan jumlah
ah

lik

karyawan Hotel ± 250 orang dan berdasarkan Neraca PT. Bina Perkasa
Indograha per-31 Desember 2008, Pemohon PKPU mempunyai
m

ub

keuntungan untuk tahun buku 31 Desember 2008 sebesar Rp


2.318.568.500,- (dua milyar tiga ratus delapan belas juta lima ratus enam
ka

ep

puluh delapan ribu lima ratus rupiah), apabila tidak dipotong biaya
renovasi hotel, sehingga tidak layak dan tidak berdasarkan hukum apabila
ah

Pemohon PKPU dinyatakan pailit, sedangkan Pemohon PKPU masih


R

mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban kepada para


es
M

kreditur (Bukti P-4) ;


ng

6. Bahwa menunjuk ketentuan Pasal 225 ayat (2) dari UUK, kiranya
on
gu

Hal. 2 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Permohonan PKPU ini dikabulkan dan mengangkat :

R
- Sdr. Denny Azani B. Latief, SH., beralamat di Darmawangsa Square

si
Unit 22, Jl. Darmawangsa VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

ne
ng
12730, sebagai Pengurus permohonan PKPU guna mengurus harta
Pemohon PKPU selama proses PKPU berlangsung (Bukti P-5) ;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum di atas, maka Pemohon

do
gu PKPU dengan ini mengajukan permohonan kepada Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar berkenan memutuskan perkara ini

In
A
sebagai berikut :
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon PKPU untuk seluruhnya ;
ah

2. Menetapkan Hakim pada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, sebagai Hakim

lik
Pengawas ;
3. Menunjuk :
am

ub
- Sdr. Denny Azani B. Latief, SH., sebagai Pengurus PT. Bina Perkasa
Indograha, berkantor di Darmawangsa Square Unit 22, Jl.
ep
Darmawangsa VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12730 ;
k

4. Menghukum Pemohon PKPU untuk membayar seluruh biaya perkara ini ;


ah

Atau :
R

si
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Niaga berpendapat lain mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;

ne
ng

Bahwa atas permohonan tersebut Pengadilan Niaga Jakarta Pusat


telah mengeluarkan Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

do
gu

Sementara tertanggal 13 Mei 2009 No. 01/PKPU/2006/PN.JKT.PST., yang


amarnya pada pokoknya sebagai berikut :
MENGADILI
In
A

1. Mengabulkan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang


(PKPU) Sementara dari Pemohon PKPU selama 45 hari terhitung sejak
ah

lik

tanggal putusan diucapkan ;


2. Mengangkat Sdr. Ely Mariani, SH., MH. Hakim Niaga pada Pengadilan
m

ub

Niaga Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas ;


3. Mengangkat Sdr. Denny Azani B. Latief, SH. beralamat di Darmawangsa
ka

Square Unit 22, Jl. Darmawangsa VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
ep

sebagai Pengurus ;
ah

4. Menetapkan bahwa sidang tentang pemeriksaan Penundaan Kewajiban


R

Pembayaran Utang (PKPU) Sementara ini pada hari Senin,


es

tanggal 29 Juni 2009 bertempat di Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta


M

ng

Pusat lantai 3 Jalan Gajah Mada No. 17 Jakarta Pusat ;


on
gu

Hal. 3 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Memerintahkan Pengurus untuk memanggil Pemohon Penundaan

R
Kewajiban pembayaran Utang (PKPU) dan Kreditur dalam surat tercatat

si
agar datang pada sidang yang telah ditetapkan di atas ;

ne
ng
6. Menetapkan biaya pengurusan dan imbalan jasa bagi pengurus akan
ditetapkan kemudian setelah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(PKPU) berakhir ;

do
gu 7. Menangguhkan biaya permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (PKPU) ini sampai dengan Penundaan Kewajiban Pembayaran

In
A
Utang (PKPU) dinyatakan selesai ;
Bahwa pada hari persidangan Hari: Senin, tanggal 29 Juni 2009 telah
ah

menerima laporan/surat dari Hakim Pengawas yang pada intinya telah

lik
diusulkan untuk meminta perpanjangan waktu PKPU kepada Majelis Hakim,
dan Debitur serta para Kreditur secara aklamasi setuju agar dapat diberikan
am

ub
perpanjangan waktu PKPU ;
Bahwa atas permohonan tersebut Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
ep
telah mengeluarkan Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
k

Tetap tertanggal 07 Juli 2009 No. 01/PKPU/2006/PN.JKT.PST., yang


ah

amarnya pada pokoknya sebagai berikut:


R

si
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon;
2. Menetapkan Permohonan Penundaaan Kewajiban Pembayaran Utang

ne
ng

Tetap (PKPUT) selama 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal 30 Juni


2009 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2009;

do
gu

3. Menetapkan sidang pemeriksaan pelaksanaaan Penundaaan Kewajiban


Pembayaran Utang Tetap (PKPUT) pada hari Senin, tanggal 31
Agustus 2009 bertempat di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
In
A

Jakarta Pusat Jalan Gajah Mada No. 17 Lantai 3 Jakarta Pusat;


4. Memerintahkan Pengurus untuk memanggil Debitur, Kreditur untuk hadir
ah

lik

pada hari sidang yang telah ditentukan tersebut di atas;


5. Menetapkan biaya pengurusan dan imbalan jasa bagi pengurus akan
m

ub

ditetapkan kemudian setelah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang


(PKPU) berakhir ;
ka

6. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan permohonan PKPU ini


ep

berakhir;
ah

Bahwa pada hari persidangan Hari: Senin, tanggal 07 September 2009


R

telah menerima laporan/surat dari :


es

1. Hakim Pengawas :
M

ng

- Di dalam Rapat Kreditur tertanggal 02 September 2009 tersebut, telah


on
gu

Hal. 4 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan pemungutan suara (voting) bahwa Kreditur yang terdaftar 3

R
(tiga) mewakili piutang sebesar Rp. 285.976.500.757,40 (dua ratus

si
delapan puluh lima milyar sembilan ratus tujuh puluh enam juta lima

ne
ng
ratus ribu tujuh ratus lima puluh tujuh rupiah empat puluh sen) dengan
jumlah suara 28.598 (dua puluh delapan ribu lima ratus sembilan puluh
delapan) ;

do
gu - Bahwa telah hadir 3 (tiga) mewakili piutang sebesar
Rp. 285.976.500.757,40 (dua ratus delapan puluh lima milyar

In
A
sembilan
ratus tujuh puluh enam juta lima ratus ribu tujuh ratus lima puluh
ah

tujuh rupiah empat puluh sen) dengan jumlah suara 28.598 (dua

lik
puluh delapan ribu lima ratus sembiIan puluh delapan) atau 100 % ;
- Bahwa berdasarkan laporan Pengurus tidak ada Kreditur Konkuren
am

ub
yang mengajukan tagihan ;
- Bahwa dari 3 (tiga) kreditur mewakili piutang sebesar
ep
Rp. 285.976.500.757,40 (dua ratus delapan puluh lima milyar sembilan
k

ratus tujuh puluh enam juta lima ratus ribu tujuh ratus lima puluh
ah

tujuh rupiah empat puluh sen) dengan jumlah suara 28.598 (dua
R

si
puluh delapan ribu lima ratus sembilan puluh delapan) atau 100 % ;
Kreditur yang setuju 2 (dua) mewakili piutang sebesar

ne
ng

Rp. 273.438.914.462,35 (dua ratus tujuh puluh tiga milyar empat ratus
tiga puluh delapan juta sembilan ratus empat belas ribu empat ratus

do
gu

enam puluh dua rupiah tiga puluh lima sen) atau 95,6 % ;
Kreditur yang tidak setuju 1 (satu) mewakili piutang sebesar
Rp. 12.537.686.295,15 (dua belas milyar lima ratus tiga puluh tujuh juta
In
A

enam ratus delapan puluh enam ribu dua ratus sembilan puluh lima
rupiah lima belas sen) atau 4,4 % ;
ah

lik

- Bahwa berdasarkan hasil pemungutan suara (voting) tersebut


dihubungkan Pasal 281 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan
m

ub

Kewajiban Pembayaran Utang Nomor: 37 Tahun 2004, maka Kreditur


yang menyetujui perdamaian telah melebihi ½ (satu perdua) Kreditur
ka

yang haknya diakui dan nilai piutang (tagihan) telah melebihi 2/3
ep

bagian dari seluruh tagihan yang diakui ;


ah

- Bahwa berdasarkan hasil pemungutan suara (voting) tersebut


R

dihubungkan dengan Pasal 284 jo. 285 Undang-Undang Kepailitan


es

dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Nomor: 37 Tahun


M

ng

2004, maka Hakim Pengawas berpendapat bahwa rencana


on
gu

Hal. 5 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perdamaian tersebut diterima oleh para Kreditur, sehingga Majelis

R
Hakim untuk dapat kiranya mengesahkan perdamaian yang telah

si
disepakati ;

ne
ng
2. Pengurus:
- Bahwa pada tanggal 02 September 2009, bertempat di Gedung
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, yang dipimpin oleh Hakim

do
gu Pengawas, Bapak Maryana, SH., MH., telah dilaksanakan rapat
pemungutan suara atas proposal perdamaian yang diajukan PT.

In
A
Bina Perkasa Indograha Cs ;
- Bahwa dalam rapat pemungutan suara pada tanggal 02
ah

September 2009 yang dihadiri 3 Kreditur telah didapat hasil-hasil

lik
sebagai berikut :
a. Kreditur seluruhnya: 3 mewakili piutang Rp. 285.976.500.757,40;
am

ub
b. Kreditur hadir: 3 mewakili piutang Rp. 285.976.500.757,40;
c. Kreditur yang setuju: 2 mewakili piutang Rp. 273.438.914.462,35;
ep
d. Kreditur yang tidak setuju 1 mewakili piutang Rp12.537.686.295,15;
k

- Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, usulan perdamaian


ah

tersebut telah disetujui oleh 2 Kreditur dengan jumlah piutang


R

si
sebesar 95,6 % atau sebesar Rp. 273.438.914.462,35,- (dua ratus
tujuh puluh tiga milyar empat ratus tiga puluh delapan juta sembilan

ne
ng

ratus empat belas ribu empat ratus enam puluh dua rupiah tiga puluh
lima sen) dan karenanya sesuai Pasal 281 ayat (1) a Undang-Undang

do
gu

Nomor: 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban


Pembayaran Utang, usulan perdamaian tersebut diterima ;
- Bahwa berdasarkan uraian di atas dan menunjuk ketentuan Pasal 285
In
A

ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan


Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, kiranya Majelis Hakim
ah

lik

dapat memberikan pengesahan atas usulan perdamaian tersebut ;


Menimbang, bahwa atas laporan baik dari Hakim Pengawas serta
m

ub

Kurator, para kreditur yang hadir dan Debitur pada sidang yang telah
ditentukan pada tanggal 02 September 2009 membenarkannya ;
ka

Menimbang, bahwa Termohon PKPU (Bank Bukopin) dengan


ep

suratnya No. 64/PJSR/IX/2009 tanggal 03 September 2009 yang pada


ah

pokoknya :
R

- Batas PKPU tetap telah terlampui ;


es

- Voting perdamaian hanya diikuti para Kreditur Separatis ;


M

ng

- PT. Bank Bukopin menolak pembayaran diangsur selama 15 tahun ;


on
gu

Hal. 6 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Kreditur lain (PT. Bank DKI) dengan suratnya

R
No. 1236/GSK/IX/09 tanggal 03 September 2009 yang pada pokoknya :

si
- Total kewajiban Debitur kepada PT. Bank DKI adalah senilai

ne
ng
Rp. 15.603.399.482,62 ;
- Pelunasan diangsur setiap 3 (tiga) bulan selambat-Iambatnya tanggal 25
di akhir bulan ;

do
gu - Apabila Debitur lalai melaksanakan kewajiban yang diatur dalam
putusan perdamaian maka kami mohon Debitur dapat dinyatakan

In
A
pailit ;

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan


ah

lik
Negeri Jakarta Pusat Nomor: 01/PKPU/2009/PN.JKT.PST. jo. Nomor:
14/PAILIT/2009/PN.NIAGA.JKT.PST. tanggal 09 September 2009, adalah
sebagai berikut :
am

ub
1. Menyatakan sah Perjanjian Perdamaian, tertanggal 02 September 2009 ;
2. Menghukum Pemohon PKPU (Debitur) dan para Kreditur untuk mentaati
ep
k

Perjanjian Perdamaian, tertanggal 02 September 2009 yang telah


disahkan tersebut ;
ah

R
3. Menyatakan imbalan jasa Pengurus akan ditetapkan kemudian ;

si
4. Menghukum Pemohon PKPU (Debitur) untuk membayar biaya perkara

ne
sebesar Rp 1.241.000,- (satu juta dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) ;
ng

Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 737


K/Pdt.Sus/2009 tanggal 24 November 2009 yang telah berkekuatan hukum

do
gu

tetap adalah sebagai berikut:


Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT. BANK
In
A

BUKOPIN tersebut ;
Menghukum Pemohon Kasasi/Termohon PKPU untuk membayar biaya
ah

lik

perkara, dalam tingkat kasasi sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) ;

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan


m

ub

hukum tetap tersebut, yaitu putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 737


K/Pdt.Sus/2009 tanggal 24 November 2009 diberitahukan kepada Pemohon
ka

Kasasi/Pemohon Pailit/Termohon PKPU pada tanggal 9 Juni 2010 kemudian


ep

terhadapnya Pemohon Kasasi/ Pemohon Pailit/Termohon PKPU dengan


ah

perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 15 Juni


R

2010, diajukan permohonan peninjauan kembali secara lisan pada tanggal 30


es

Juni 2010 sebagaimana ternyata dari akte permohonan peninjauan kembali


M

ng

No. 12 PK/Pailit/2010/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo 14/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo


on
gu

Hal. 7 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
01/PKPU/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo No. 737 K/Pdt.Sus/2009 yang dibuat oleh

R
Panitera Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,

si
permohonan mana disertai dengan memori peninjauan kembali yang memuat

ne
ng
alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pada tanggal 30 Juni 2010;

do
gu Bahwa setelah itu oleh Termohon Kasasi/Termohon Pailit/Pemohon
PKPU yang pada tanggal 30 Juni 2010 telah diberitahu tentang memori
peninjauan kembali dari Pemohon Kasasi/Pemohon Pailit/Termohon PKPU

In
A
dan tidak diajukan jawaban memori peninjauan kembali;

Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 68, 69, 71
ah

lik
dan 72 Undang-Undang No. 14 tahun 1985 jo. Undang-Undang No. 5 tahun
2004 jo. Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 permohonan peninjauan kembali
am

ub
a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan
dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang
ditentukan dalam undang-undang, formal dapat diterima;
ep
k

Menimbang, bahwa alasan-alasan peninjauan kembali yang diajukan


ah

oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Pailit/Termohon PKPU dalam


R

si
memori peninjauan kembali tersebut pada pokoknya ialah:

I. Putusan Mahkamah Agung RI a quo didasarkan pada suatu

ne
ng

kebohongan atau tipu muslihat dari pihak lawan;


Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang ada, selama proses penundaan

do
gu

kewajiban pembayaran utang (PKPU) berlangsung pihak Debitur/


Pemohon PKPU/Termohon Pailit belum pernah melakukan proses
In
pembayaran kepada para Kreditur sebagaimana dalam perjanjian
A

perdamaian. Dengan demikian putusan PKPU Pengadilan Niaga pada


Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 01/PKPU/2009/PN.Niaga.JKT.PST.
ah

lik

jo No. 14/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 9 September 2009 telah


didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat dari pihak lawan
m

ub

dan karenanya seyogyanya haruslah dibatalkan dalam pemeriksaan


tingkat peninjauan kembali dan beralasan berdasarkan Pasal 2 ayat 1 UU
ka

No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, untuk mengabulkan


ep

Permohonan Pailit yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon


ah

Kasasi/dahulu Pemohon Pailit;


R

II. Putusan Mahkamah Agung RI a quo telah terdapat suatu kekhilafan atau
es
M

kekeliruan yang nyata:


ng

on
gu

Hal. 8 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2.1. Bahwa Pasal 2 ayat 1 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan

R
dan PKPU secara tegas menyatakan "Debitor yang mempunyai

si
dua atau lebih kreditur dan tidak membayar lunas sedikitnya

ne
ng
satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan
pailit dengan putusan pengadilan, baik atas permohonannya
sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih krediturnya";

do
gu Bahwa dalam Permohonan PKPU/Permohonan Pailit Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/semula Pemohon Pailit-

In
A
Termohon PKPU telah menguraikan adanya kewajiban Termohon
Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/semula Termohon
ah

Pailit-Pemohon PKPU yang timbul dari adanya Perjanjian Pinjaman

lik
Sindikasi tertanggal 24 Oktober 1996 No. 90 yang dibuat di hadapan
Ny. Machrani Moertolo S, SH, Notaris di Jakarta;
am

ub
Bahwa putusan perdamaian yang dibacakan Judex Facti pada
tanggal 9 September 2009 adalah merupakan putusan perdamaian
ep
k

yang dipaksakan dan secara sepihak, dimana Pemohon Peninjauan


Kembali sangat keberatan dan menolak putusan perdamaian
ah

R
tersebut;

si
Bahwa berdasarkan hal-hal yang dikemukakan tersebut, telah

ne
terbukti bahwa Permohonan Pailit yang diajukan oleh Pemohon
ng

Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi/Pemohon Pailit telah sesuai


dengan persyaratan sebagaimana dinyatakan secara tegas dalam

do
gu

UU. No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, sehingga


seharusnya Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
In
mengabulkan Permohonan Pailit yang diajukan oleh Pemohon
A

Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi/dahulu Pemohon Pailit;


2.2. Bahwa selanjutnya Putusan Kasasi Mahkamah Agung nyata-nyata
ah

lik

adanya Kekhilafan atau Kekeliruan yang nyata adalah karena tidak


maksimal untuk menggali (menganalisa) fakta-fakta yang terungkap
m

ub

di persidangan dan pertimbangannya hanya bersifat summier,


sehingga jelas amar putusan Mahkamah Agung jo. putusan Judex
ka

ep

facti yang menyatakan sah perjanjian perdamaian tanggal 27-08-


2009 adalah sangat keliru dan hal tersebut dapat terlihat dengan
ah

nyata karena putusan Mahkamah Agung a quo tidak


R

mempertimbangkan apakah pelaksanaan perdamaian akan cukup


es
M

terjamin, sedangkan dalam kenyataannya seperti yang telah terbukti


ng

di persidangan, tidak ada jaminan yang jelas dan pasti yang dapat
on
gu

Hal. 9 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
digunakan sebagai dasar pertimbangan kemampuan debitur dalam

R
merealisasikan rancangan perdamaian yang diajukan tersebut,

si
mengingat atas kondisi keuangan Debitur PKPU PT. Bina Perkasa

ne
ng
Indograha yakni:
- Berdasarkan putusan PKPU No. 01/PKPU/2009/PN.Niaga.Jkt.
Pst. jo No. 14/Pailit/2009/PN. Niaga.Jkt.Pst. disebutkan bahwa

do
gu debitur pada posisi per 31 Desember 2008 hanya membukukan
keuntungan Rp. 2.318.568.500,-;

In
A
- Berdasarkan data laporan keuangan internal Debitur PKPU PT.
Bina Perkasa Indograha yang disampaikan Debitur PKPU PT.
ah

Bina Perkasa Indograha sebagai bagian dari lampiran surat

lik
No. 138/VI/HO/09 tanggal 1 Juni 2009, per akhir bulan April 2009
membukukan kerugian Rp. 475.263.894,-;
am

ub
- Berdasarkan data laporan keuangan internal Debitur PKPU PT.
Bina Perkasa Indograha yang disampaikan Debitur PKPU PT.
ep
Bina Perkasa Indograha sebagai bagian dari lampiran surat
k

No. 138/VI/HO/09 tanggal 1 Juni 2009, per akhir bulan April 2009
ah

hanya memiliki Asset/kekayaan sebesar Rp. 93.961.428.642,-;


R

si
Sehingga jelas terlihat, bahwa Debitur PKPU PT. Bina Perkasa
Indograha sama sekali tidak punya kemampuan keuangan dan

ne
ng

finansial untuk melunasi seluruh kewajiban hutang tersebut


(kewajiban hutang pokok, kewajiban hutang bunga dan kewajiban

do
gu

hutang denda) dalam waktu 15 (lima belas) tahun, meskipun


diperpanjang lebih dari itupun (atau mungkin 100 tahun) Debitur
PKPU PT. Bina Perkasa Indograha tidak akan dapat/mampu
In
A

melunasi seluruh kewajiban hutangnya tersebut dan malah notebene


Debitur PKPU PT. Bina Perkasa Indograha sampai saat ini belum
ah

lik

pernah melakukan proses pembayaran kepada para Kreditur


sebagaimana dalam Perjanjian Perdamaian;
m

ub

Bahwa dalam putusan perdamaian tersebut, tidak dilengkapi dengan


rancangan project cashflow (cashflow kedepan) yang dapat
ka

menggambarkan kemampuan Debitur PKPU PT. Bina Perkasa


ep

Indograha dalam melakukan pembayaran dan melunasi seluruh


ah

kewajiban hutang tersebut (kewajiban hutang pokok, kewajiban


R

hutang bunga dan kewajiban hutang denda), oleh karena, sesuai


es

butir c di atas, apabila memang ada, Debitur PKPU PT. Bina Perkasa
M

ng

Indograha memang sama sekali tidak mampu melakukan


on
gu

Hal. 10 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembayaran dan melunasi seluruh kewajiban hutang tersebut

R
(kewajiban hutang pokok, kewajiban hutang bunga dan kewajiban

si
hutang denda) sebagaimana jangka waktu yang diajukan (15 tahun)

ne
ng
bahkan selama 100 tahun;
2.2. Bahwa putusan Mahkamah Agung a quo yang menguatkan
Putusan Judex Facti karena sesuai dengan ketentuan Pasal 281

do
gu ayat (1) huruf Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU .maka rencana perdamaian yang diajukan

In
A
oleh Pemohon PKPU tersebut dapat ditetapkan menjadi
perjanjian perdamaian adalah putusan yang diberikan secara
ah

sepihak dan tanpa mempertimbang-kan keberatan Pemohon

lik
Peninjauan Kembali sebagaimana telah diuraikan dalam Memori
Kasasi terdahulu;
am

ub
Bahwa Pasal 281 ayat 1 huruf a yang dijadikan dasar Judex Facti
memutuskan perkara perdamaian tersebut mengatakan bahwa,
ep
"persetujuan lebih dari ½ (satu perdua) jumlah kreditur konkuren
k

yang haknya diakui atau sementara diakui yang hadir pada rapat
ah

Kreditur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 268 termasuk Kreditur


R

si
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280, yang bersama-sama
mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari seluruh tagihan

ne
ng

yang diakui dari kreditur konkuren atau kuasanya yang hadir dalam
rapat tersebut;

do
gu

Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali tidak sependapat dengan


dasar putusan Mahkamah Agung yang menguatkan putusan Judex
Facti yang mengacu pada Pasal 281 ayat (1) huruf a di atas,
In
A

seharusnya Mahkamah Agung memperhatikan isi Pasal 281 ayat (2)


yang mengatakan bahwa. "Kreditur sebagaimana dimaksud pada
ah

lik

ayat (1) huruf b yang tidak menyetujui: rencana perdamaian diberikan


kompensasi sebesar nilai terendah di antara nilai jaminan atau nilai
m

ub

aktual pinjaman yang secara langsung dijamin dengan hak agunan


atau atas kenbendaan;
ka

Bahwa kemudian dalam pertimbangan hukum yang lain putusan


ep

Mahkamah Agung jo. Putusan Judex Facti mendasarkan putusan


ah

perdamaian yang dihubungkan dengan Pasal 284 jo 285;


R

Dalam Pasal 284 ayat (1) yang mengatakan bahwa, "apabila rencana
es

perdamaian diterima, Hakim Pengawas wajib menyampaikan laporan


M

ng

tertulis kepada Pengadilan pada tanggal yang telah ditentukan


on
gu

Hal. 11 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut pengurus serta kreditur dapat menyampaikan alasan yang

R
menyebabkan ia menghendaki pengesahan atau penolakan

si
perdamaian;

ne
ng
Dalam Pasal 285 ayat (2) yang mengatakan bahwa:
a. Harta Debitur, termasuk benda untuk mana dilaksanakan hak
untuk menahan benda, jauh lebih besar dari jumlah yang disetujui

do
gu dalam perdamaian;
b. Pelaksanaan Perdamaian tidak cukup terjamin:

In
A
c. Perdamaian itu dicapai karena penipuan, atau persekongkolan
dengan satu atau lebih Kreditur atau karena pemakaian upaya
ah

lain yang tidak jujur dan tanpa menghiraukan apakah Debitur atau

lik
pihak lain bekerjasama untuk mencapai hal ini;
Bahwa putusan Mahkamah Agung jo Putusan Judex Facti yang
am

ub
mendasarkan putusan perdamaian pada pasal tersebut di atas
samasekali tidak berdasar dan beralasan, karena pada kenyataannya
ep
putusan Mahkamah Agung jo. Putusan Judex Facti tidak
k

memperhatikan keberatan-keberatan Pemohon Peninjauan Kembali/


ah

Pemohon Kasasi untuk meminta Perlindungan Hukum dan


R

si
Penolakan atas Usulan Perdamaian yang diajukan oleh Debitur
PKPU PT. Bina Perkasa Indograha sebagaimana Surat No. 138/VI/

ne
ng

HO/09 tanggal 1 Juni 2009 yang disampaikan ke persidangan pada


tanggal 19 Juni 2009;

do
gu

Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi telah


menyampaikan surat keberatan sesuai dengan Nomor: 64/PJSR/IX/
2009 tanggal 27 Agustus 2009 yang pada pokoknya sebagai berikut:
In
A

- Batas PKPU tetap telah terlampaui;

- Voting perdamaian tidak sah karena hanya diikuti para Kreditur


ah

lik

Separatis, berdasarkan laporan Hakim Pengawas tidak ada


Kreditur Konkuren yang mengajukan tagihan kepada pengurus;
m

ub

- PT. Bank Bukopin menolak pembayaran diangsur selama 15


ka

tahun;
ep

Bahwa usulan perdamaian tidak tercapai sampai batas akhir PKPU


ah

tanggal 31 Agustus 2009, yang kemudian atas KEBIJAKSANAAN


R

HAKIM memperpanjang sampai tanggal 2 September 2009, namun


es

perpanjangan tersebut juga tidak tercapai kesepakatan antara


M

ng

Termohon Peninjauan Kembali/Termohon Kasasi dan Pemohon


on
gu

Hal. 12 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi;

R
Bahwa berdasarkan Pasal 159 dan Pasal 160 Undang-Undang

si
Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan PKPU jo Pasal 285,

ne
ng
maka kami selaku Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi
menolak putusan perdamaian No. 01/PKPU/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst.
jo No. 14/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst. yang dibacakan oleh Judex

do
gu Facti pada tanggal 09 September 2009;
Oleh karena Putusan Mahkamah Agung jo. Putusan Judex Facti yang

In
A
mengadili Perkara a quo terdapat kekhilafan dan kekeliruan yang
nyata, karenanya sangat beralasan apabila putusan tersebut
ah

dibatalkan;

lik
2.3. Bahwa putusan Mahkamah Agung jo Putusan Judex Facti
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam perkara a quo telah
am

ub
bertindak tidak berimbang dalam menentukan jangka waktu
pembayaran/ pelunasan Hutang;
ep
Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi adalah
k

Kreditur Separatis yang dalam Undang-Undang Nomor: 37 Tahun


ah

2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran


R

si
utang juga dijamin hak-haknya;
Bahwa jangka waktu pembayaran hutang yang akan dilakukan oleh

ne
ng

Debitur kepada Kreditur Separatis sangat tidak berimbang dan


berpihak dengan melihat fakta-fakta sebagai berikut:

do
gu

- Jangka waktu pelunasan hutang Kreditur lain (PT. BANK DKI)


dengan suratnya No.1236/GSK/IX/2009 tanggal 27 Agustus 2009,
sebesar Rp.15.603.399.482,62;
In
A

- Pelunasan diangsur selama 5 (lima) tahun dan setiap 3 (tiga)


bulan selambat-lambatnya tanggal 25 diakhir bulan;
ah

lik

Akan tetapi jangka waktu yang diberikan Debitur untuk melunasi


hutangnya kepada Kreditur (Pemohon Kasasi/BANK BUKOPIN)
m

ub

sangatlah jauh dari rasa keadilan, dimana untuk melunasi hutang


debitur yang hanya 4,4% atau sebesar Rp. 12.537.686.295,15,
ka

diberikan waktu selama 15 (lima belas) tahun;


ep

Adalah hal yang sangat tidak logis apabila Piutang Pemohon


ah

Peninjauan kembali/ Pemohon Kasasi (Pemohon Pailit/Bank


R

Bukopin) kepada Debitur yang nilainya lebih kecil, pelunasanya


es

diberikan jangka waktu selama 15 (lima belas) tahun, sementara


M

ng

Kreditur yang nilai piutang selisihnya tidak terlalu jauh diberikan


on
gu

Hal. 13 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jangka waktu pelunasan 5 (lima) tahun;

R
Bahwa pertimbangan putusan Mahkamah Agung jo. Putusan Judex

si
Factie tersebut, disatu sisi telah memberikan keuntungan kepada dua

ne
ng
kreditur separatis dalam pelunasan hutang, namun anehnya, pada
sisi yang lain telah mengabaikan hak kreditur separatis Bank
Bukopin/Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi, seharusnya

do
gu putusan Mahkamah Agung jo. putusan Judex Facti pun
memerintahkan kepada Debitur membayar tagihan kepada Pemohon

In
A
Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi atas pelunasan hutangnya
dalam jangka waktu yang sama;
ah

Bahwa telah sangat jelas Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan

lik
dan PKPU hanya menyebut seorang atau lebih kreditur sebagai
syarat diajukannya permohonan pailit dan tidak membedakan jenis
am

ub
kreditur, baik konkuren atau separatis dan berdasarkan Pasal 128
Undang-Undang Kepailitan dengan tegas dinyatakan hak kreditur
ep
separatis sebagai berikut:
k

Para Kreditur yang piutangnya dijamin dengan hak tanggungan,


ah

R
gadai, atau diistimewakan atas suatu kebendaan lainnya ataupun

si
yang mempunyai hak yang diistimewakan atas suatu barang dalam

ne
harta pailit dan dapat membuktikan dari hasil penjualan barang yang
ng

menjadi agunan dapat meminta agar kepada mereka diberikan hak-


hak yang dimiliki kreditur konkuren atas bagian piutang tersebut,

do
gu

tanpa mengurangi hak untuk didahulukan atas barang yang menjadi


agunan atas piutangnya;
In
A

Jadi, PT. Bank Bukopin/Pemohon Peninjauan Kembali merupakan


salah satu kreditur separatis yang posisi dan kedudukannya sama
ah

lik

dengan kreditur separatis lainnya, oleh karenanya seharusnya


Putusan Mahkamah Agung jo. Putusan Judex Facti memberikan
putusan yang seadil-adilnya dengan memberikan jangka waktu yang
m

ub

sama atas pelunasan hutang oleh Termohon Peninjauan Kembali


ka

kepada Pemohon Peninjauan Kembali;


ep

Memperhatikan dasar pertimbangan hukum Putusan Mahkamah


Agung jo. Putusan Judex Facti tersebut di atas yang sangat jelas
ah

memihak salah satu Kreditur, oleh karenanya putusan Mahkamah


R

es

Agung jo. Putusan Judex Facti yang memeriksa dan memutus


M

perkara a quo haruslah dinyatakan batal;


ng

on
gu

Hal. 14 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2.5. Sebenarnya Judex Facti Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam

R
perkara a quo cacat hukum dalam memutus perkara No. 01/PKPU/

si
2009/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo No. 14/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ne
ng
Bahwa berdasarkan salinan Putusan atas perkara a quo terdapat
kekeliruan yang sangat terang dan nyata cacat hukum yang
dilakukan oleh Judex Facti dimana kejanggalan tersebut adalah

do
gu sebagai berikut:
- Bahwa pada tanggal 31 Agustus 2009 yang jatuh pada hari Senin,

In
A
merupakan hari terakhir perpanjangan PKPU Tetap, namun
kemudian atas kebijaksanaan Hakim pengawas diperpanjang
ah

sampai tanggal 2 September 2009 sesuai dengan Bukti Surat

lik
Panggilan dari pengurus dengan Nomor: 311/DN/VIII/09 (Bukti
terlampir dalam berkas);
am

ub
- Bahwa perpanjangan tanggal 2 September 2009 tersebut sama
sekali tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan Nomor.
ep
37 Tahun 2004;
k

- Bahwa walaupun telah diperpanjang atas Kebijaksanaan Hakim


ah

Pengawas tersebut, antara Kreditur Bank Bukopin/Pemohon


R

si
Kasasi tetap tidak tercapai kata sepakat untuk melakukan
perdamaian;

ne
ng

- Bahwa sesuai dengan Bukti Surat Panggilan dari Pengurus


dengan Nomor: 325/DN/IX/09, Pemohon Kasasi diundang untuk

do
gu

membicarakan rencana sidang pemeriksaan PKPU PT. Bina


Perkasa Indograha, yang hasilnya tetap tidak tercapai kata
sepakat untuk dilakukan perdamaian (Bukti terlampir dalam
In
A

berkas);
- Walaupun pihak Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi/
ah

lik

Kreditur tidak sepakat dengan upaya perdamaian, namun Hakim


Pengawas tetap memaksakan perdamaian yang sama sekali tidak
m

ub

pernah disepakati oleh Pemohon Kasasi/Kreditur Bank Bukopin;


- Fakta-fakta tentang kesalahan judex facti yang dikemukakan
ka

diatas kemudian semakin dikuatkan oleh judex facti dengan


ep

membacakan putusan pada tanggal 9 september 2009, akan


ah

tetapi dalam salinan putusan dikatakan putusan dibacakan pada


R

tanggal 31 agustus 2009;


es

Bahwa dalam Pasal 285 ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor: 37


M

ng

Tahun 2004 yang mengatakan bahwa, "Perdamaian itu dicapai


on
gu

Hal. 15 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena penipuan, atau persekongkolan dengan satu atau lebih

R
kreditur atau karena pemakaian upaya lain yang tidak jujur dan tanpa

si
menghiraukan apakah Debitur atau pihak lain bekerja sama untuk

ne
ng
mencapai hal ini;
Oleh karena putusan Mahkamah Agung jo. putusan judex facti
tersebut dalam perkara No. 01/PKPU/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo

do
gu No. 14/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst, sangat terang dan nyata cacat
hukum dan adanya kekhilafan atau kekeliruan yang nyata oleh

In
A
karenanya sudah sepantasnya atau sepatutnya Putusan tersebut
dibatalkan;
ah

lik
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali
tersebut Mahkamah Agung berpendapat:
am

ub
Bahwa alasan peninjauan kembali ad. I tentang putusan Mahkamah
Agung a quo didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat dari pihak
lain tidak dapat dibenarkan sebab ternyata belum ada suatu putusan
ep
k

pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yang menyatakan adanya


ah

kebohongan atau tipu muslihat dimaksud;


R

si
Alasan peninjauan kembali ad. II tentang adanya kekhilafan Hakim atau
kekliruan nyata tidak dapat dibenarkan sebab alasan tersebut hanya

ne
ng

merupakan perbedaan pendapat antara Pemohon Peninjauan Kembali


dengan judex facti dan judex juris dalam menafsirkan Pasal 281 (1) huruf a
Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU yang

do
gu

dijadikan dasar oleh judex facti dalam memutus dan mengesahkan Perjanjian
Perdamaian tertanggal 02 September 2009 tersebut dan kemudian
In
A

dibenarkan oleh Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi hal mana bukan
merupakan alasan untuk mengajukan peninjauan kembali;
ah

lik

Bahwa mengenai tanggal putusan oleh judex facti dalam perkara a quo yaitu
pada tanggal 2 September 2009 ternyata masih dalam tenggang waktu yang
m

ub

dimaksud dalam Pasal 284 (3) UUK demikian pula pernyataan untuk
diterimanya rencana perdamaian dalam perkara a quo sebagaimana diatur
ka

dalam Pasal 281 (1) huruf a tersebut juga telah terpenuhi;


ep

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka


ah

permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan


R

Kembali: PT. BANK BUKOPIN tersebut harus ditolak;


es
M

Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Peninjauan Kembali/


ng

on
gu

Hal. 16 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Pailit/Termohon PKPU berada di pihak yang kalah, maka harus

R
dihukum untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan

si
kembali ini;

ne
ng
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 37 Tahun 2004,
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-Undang No. 14 Tahun 1985

do
gu sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004
dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009, serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

In
A
MENGADILI:

Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan


ah

lik
Kembali: PT. BANK BUKOPIN tersebut;

Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Pailit/Termohon


am

ub
PKPU untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan
kembali ini sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);
ep
k

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah


ah

Agung pada hari Selasa, tanggal 21 Desember 2010 oleh H. Abdul Kadir
R
Mappong, SH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung

si
sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Valerine JLK, SH.MA. dan Prof. Rehngena

ne
ng

Purba, SH.MS. Hakim Agung masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan


diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua
Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh

do
gu

Ninin Murnindrarti, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para
pihak;
In
A

Hakim-Hakim Anggota: Ketua :


ah

lik

ttd/H. Abdul Kadir Mappong, SH.


ttd/Prof. Dr. Valerine JLK, SH.MA.
m

ttd/Prof. Rehngena Purba, SH.MS.


ub
ka

ep
ah

es
M

ng

Biaya-biaya: Panitera Pengganti:


on
gu

Hal. 17 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. M e t e r a i ............... Rp 6.000,- ttd/Ninin Murnindrarti, SH.

R
2. R e d a k s i .............. Rp 5.000,-

si
3. Adminstrasi PK ........ Rp 9.989.000,-

ne
ng
Jumlah = Rp 10.000.000,-

Untuk Salinan:

do
gu Mahkamah Agung RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus,

In
A
RAHMI MULYATI, SH.MH.
Nip. 040049629
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 18 dari 18 hal.Put.No. 125 PK/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Anda mungkin juga menyukai