Anda di halaman 1dari 69

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
No. 75/Pid/Prap/2016/PN.Jkt.Sel

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili

do
gu
perkara praperadilan menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
permohonan praperadilan yang diajukan oleh :

In
A
HADI RAHARJA, Pekerjaan Komisaris PT. Wirajaya Packindo, bertempat
ah

lik
tinggal di K.H.M. Mansyur No.145 D. RT.002.RW.003. Kelurahan Duri Utara
Kecamatan Tambora Jakarta Barat untuk selanjutnya disebut Pemohon ;
am

ub
Dalam hal ini untuk kepentingan Hukumnya Pemohon memberikan Kuasa
kepada H. Adek Junjunan Said, SH.,MH dan Zamzamir. SH.,SE.,MBA. Para
Advokat / Pengacara pada Kantor Hukum Bantuan Hakum ( LBH ) Patria Yustisi
ep
k

beralamat kantor di Jalan Tanah Abang Timur No. 12 Jakarta Pusat,


ah

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 April 2016 ;


R

si
MELAWAN

ne
ng

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Cq

do
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Cq Direktur Pembinaan
gu

Pengusahaan Ketenagalistrikan Cq Kepala PPNS Ketenagalistrikan,


beralamat di Jalan H.R. Rasuna Said Blok-X-2 Kav.7-8 Kuningan Jakarta
In
A

Selatan, dalam hal ini diwakili oleh Ir. Satya Zulanitra,M.sc. selaku Direktur
Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, selanjutnya disebut Termohon ;
ah

lik

Dalam hal ini untuk kepentingan Hukumnya, Termohon memberikan Kuasa


m

ub

kepada Supriadi, SH, Pamudji Slamet, SH.,MPA, Slamet Riyadi, SH.,MH, Henry
Y.W. Hutagaol, SH.,MH, Suryo Utomo, ST.,MT, Elif Doka Marliska, ST.,MT,
ka

Juniko Parhusip, ST.,MSc, I. Made Dwi Jaya Perkasa, ST, Norfaris Ardiansah,
ep

SH, Nico Utama Handoko, SH, Rahmat Fitriyadi, SH dan Putra Maulana, SH
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 13 Mei 2016 ;
ah

es
M

ng

on

Hal 1 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri tersebut ;

si
Telah membaca surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan No. 75/Pen.Pid.Prap.2016/PN.Jkt.Sel tanggal 27 April 2016 Tentang

ne
ng
Penunjukan Hakim yang memeriksa perkara ;
Telah membaca berkas perkara Pra Peradilan tersebut ;
Telah mendengar keterangan para pihak yang berperkara ;

do
gu Telah membaca dan memperhatikan surat-surat bukti ;
Telah mendengar keterangan ahli dan saksi dari Pemohon dan

In
A
Termohon ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
ah

lik
Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan
Praperadilan berdasarkan surat permohonan tertanggal 26 April 2016 yang
am

ub
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 26
April 2016 dibawah register perkara Nomor : 75 /Pid. Prap /2016/PN Jkt.Sel
ep
yang selengkapnya adalah sebagai berikut :
k
ah

I. DASAR HUKUM PERMOHONAN PRAPERADILAN


R

si
1. Bahwa menurut Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 “Negara Indonesia adalah

ne
ng

negara hukum” dan menurut Pasal 28D UUD 1945, “setiap orang berhak
atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil

do
gu

serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”. Ketentuan kedua pasal


UUD ini bermakna bahwa adalah merupakan hak asasi manusia untuk
In
mempertahankan harkat, martabat, dan kedudukannya sebagai manusia di
A

hadapan hukum melalui proses hukum yang berkeadilan dan bermartabat;


2. Bahwa menurut putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-IX/2011,
ah

lik

halaman 30 menyatakan, “...filosofi diadakannya pranata Praperadilan


yang justru menjamin hak-hak Tersangka/terdakwa sesuai dengan harkat
m

ub

dan martabatnya sebagai manusia”. Dengan demikian, berdasarkan


Putusan Mahkamah Konstitusi ini pada hakekatnya Praperadilan itu adalah
ka

untuk menjamin hak Tersangka, dari kesewenang-wenangan yang


ep

mungkin dan dapat dilakukan oleh aparat penegak hukum, sejak dilakukan
ah

penyelidikan sampai ditetapkan sebagai Tersangka;


R

es

3. Bahwa pengajuan Permohonan Praperadilan oleh PEMOHON


M

ng

berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Bab X Bagian Kesatu Undang-


on

Hal 2 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (“KUHAP”)

si
dan Bab XII Bagian Kesatu KUHAP. Lembaga Praperadilan sebagai
sarana untuk melakukan kontrol atau pengawasan horizontal terhadap

ne
ng
penggunaan wewenang oleh aparat penegak hukum seperti Penyelidik,
dan/atau Penyidik termasuk dalam penetapan Tersangka. Pengawasan
horizontal terhadap kegiatan penyelidikaan dan penyidikan sangat penting

do
gu karena sejak seseorang ditetapkan sebagai Tersangka, maka aparat
penegak hukum dapat mengurangi dan atau membatasi hak asasi seorang

In
A
manusia. Sebagai upaya hukum untuk mencegah agar aparat penegak
hukum tidak melakukan kesewenang-wenangan dalam melaksanakan
ah

lik
kewenangannya maka diperlukan lembaga yang dapat melakukan
pengawasan horizontal terhadap aparat penegak hukum. Oleh karena itu
pengujian keabsahan penggunaan wewenang oleh aparat penegak hukum
am

ub
termasuk dalam penetapan Tersangka dapat dilakukan apabila wewenang
dilaksanakan secara sewenang-wenang dan atau digunakan untuk
ep
maksud atau tujuan lain di luar dari yang ditentukan KUHAP. Untuk
k

mengukur wewenang tersebut dapat dilihat dari tujuan Penyelidikan


ah

berdasarkan Pasal 1 angka 5 KUHAP yaitu untuk mencari dan


R

si
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna
menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan dan tujuan

ne
ng

Penyidikan berdasarkan Pasal 1 angka 2 KUHAP yaitu untuk mencari


serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang

do
gu

tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya;

4. Bahwa pengujian keabsahan penetapan Tersangka melalui lembaga


In
A

Praperadilan, patut dilakukan karena sejak seseorang ditetapkan sebagai


Tersangka maka sejak itu itu upaya paksa dapat dilakukan terhadap
ah

lik

Tersangka dan harta kekayaannya, dengan alasan untuk kepentingan


peneegakan hukum. Oleh karena penetapan Tersangka merupakan
m

ub

bagian akhir dari rangkaian tindakan penyidik dalam proses Penyidikan


sebagaimana dimaksud Pasal 1 angka 2 KUHAP, maka penetapan
ka

tersangka perlu diuji kebenara atau keabsahannya. Secara hukum


ep

lembaga berwenang menguji dan menilai keabsahan “Penetapan


Tersangka” adalah pengadilan melalui Praperadilan. Oleh karena itu,
ah

dalam menguji keabsahan penetapan status Tersangka pada hakekatnya


es

adalah menguji dasar-dasar dari tindakan Penyelidik, Penyidik yang akan


M

ng

diikuti upaya paksa. Dengan kata lain, pengujian terhadap sah dan tidak
on

Hal 3 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sahnya penetapan Tersangka, pada hakekatnya adalah menguji induk dari

si
upaya paksa yang dapat dilakukan oleh aparat penegak hukum terhadap
seorang warga Negara;

ne
ng
5. Bahwa dalam praktik hukum Lembaga Praperadilan harus diartikan
sebagai upaya pengawasan terhadap penggunaan wewenang oleh

do
gu penyidik untuk menjamin agar hak asasi manusia tidak dilanggar oleh
aparat penegak hukum atas nama penegakan hukum, sebagaimana

In
secara tegas dituangkan dalam konsideran Menimbang huruf (a) dan (c)
A
KUHAP yang menjadi spirit atau ruh atau jiwanya KUHAP, yang
menyatakan :
ah

lik
a) “Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak
am

ub
asasi manusia serta yang menjamin segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
ep
k

c) “Bahwa pembangunan hukum nasional yang demikian itu di bidang


ah

hukum acara pidana adalah agar masyarakat menghayati hak dan


R

si
kewajibannya dan untuk meningkatkan pembinaan sikap para
pelaksana penegak hukum sesuai dengan fungsi dan wewenang

ne
ng

masing-masing ke arah tegaknya hukum, keadilan dan perlindungan


terhadap harkat dan martabat manusia, ketertiban serta kepastian

do
gu

hukum demi terselenggaranya Negara hukum sesuai dengan Undang-


Undang Dasar 1945.”
Penegasan terhadap hal ini juga dilakukan dalam Penjelasan Umum
In
A

KUHAP, tepatnya pada angka 2 paragraf ke-6 yang berbunyi:


“...Pembangunan yang sedemikian itu di bidang hukum acara pidana
ah

lik

bertujuan, agar masyarakat dapat menghayati hak dan kewajibannya dan


agar dapat dicapai serta ditingkatkan pembinaan sikap para pelaksana
m

ub

penegak hukum sesuai dengan fungsi dan wewenang masing-masing ke


arah tegak mantabnya hukum, keadilan dan perlindungan yang merupakan
ka

pengayoman terhadap keluhuran harkat serta martabat manusia,


ep

ketertiban dan kepastian hukum demi tegaknya Republik Indonesia


sebagai Negara Hukum sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang
ah

Dasar 1945”
es
M

ng

on

Hal 4 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa dalam praktik hukum Mahkamah Konstitusi dalam Putusan Perkara

si
Nomor 21/PUU-XII/2014,tanggal 28 April 2015 secara tegas menyatakan
bahwa penetapan tersangka adalah merupakan objek praperadilan.

ne
ng
Dengan demikian maka Permohonan PEMOHON untuk menguji
keabsahan penetapan PEMOHON sebagai Tersangka melalui
praperadilan adalah sah menurut hukum, sebagaimana dinyatakan dalam

do
gu pertimbangannya yang menyatakan :
“Oleh karena penetapan tersangka adalah bagian dari proses penyidikan

In
A
yangmerupakan perampasan terhadap hak asasi manusia maka
seharusnya penetapan tersangka oleh penyidik merupakan objek yang
ah

lik
dapat dimintakan perlindungan melalui ikhtiar hukum pranata praperadilan.
Hal tersebut semata-mata untuk melindungi seseorang dari tindakan
sewenang-wenang penyidik yang kemungkinan besar dapat terjadi ketika
am

ub
seseorang ditetapkan sebagai tersangka, padahal dalam prosesnya
ternyata ada kekeliruan maka tidak ada pranata lain selain pranata
ep
praperadilan yang dapat memeriksa dan memutusnya. Namun demikian,
k

perlindungan terhadap hak tersangka tidak kemudian diartikan bahwa


ah

tersangka tersebut tidak bersalah dan tidak menggugurkan dugaan adanya


R

si
tindak pidana, sehingga tetap dapat dilakukan penyidikan kembali sesuai
dengan kaidah hukum yang berlaku secara ideal dan benar.

ne
ng

Dimasukkannya keabsahan penetapan tersangka sebagai objek pranata


praperadilan adalah agar perlakuan terhadap seseorang dalam proses

do
gu

pidana memperhatikan tersangka sebagai manusia yang mempunyai


harkat, martabat, dan kedudukan yang sama di hadapan hukum.
In
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, menurut Mahkamah, dalil
A

Pemohon mengenai penetapan tersangka menjadi objek yang didalili oleh


pranatapraperadilan adalah beralasan menurut hukum”; (Putusan MK hal
ah

lik

105-106)
m

ub

7. Bahwa dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi dalam Perkara


Nomor 21/PUU-XII/2014, tanggal 28 April 2015, maka pada hakekatnya
ka

hukum acara pidana yang berlaku di Indonesia telah secara tegas


ep

mengatur adanya lembaga koreksi atas penetapan seseorang sebagai


ah

Tersangka. Dengan kata lain, menurut Keputusan Mahkamah Konstitusi


R

tersebut diatas, adalah merupakan hak asasi seorang untuk menguji sah
es

atau tidak sahnya ketika ditetapkan sebagai Tersangka. Apalagi jika terjadi
M

ng

kesalahan dilakukan oleh penyidik in casu TERMOHON dalam


on

Hal 5 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menetapkan seseorang sebagai Tersangka, dalam hal ini adalah

si
PEMOHON, maka adalah merupakan hak seorang warga negara untuk
melakukan koreksi atas penetapannya sebagai tersangka in casu

ne
ng
PEMOHON. Kegiatan melakukan koreksi terhadap kesalahan penyidik
atau penetapaan tersangka tersebut dilakukan melalui lembaga
Praperadilan. Koreksi ini dilakukan untuk melindungi hak asasi seseorang

do
gu (Tersangka) dari kesalahan/kesewenangan yang mungkin secara sengaja
atau karena lalai dilakukan oleh penegak hukum dalam hal ini Penyidik.

In
A
Oleh karena itu, hakim tidak boleh menolak upaya koreksi atas kesalahan
penegak hukum yang melanggar hak asasi manusia hanya dengan alasan
ah

lik
karena tidak ada dasar hukumnya atau karena tidak diatur oleh peraturan
perundang-undangan secara tegas, berdasarkan Pasal 10 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
am

ub
Kehakiman,yang menyatakan:
“Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus
ep
suatu perkara yang diajukan dengan dalih hukum tidak ada atau kurang
k

jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya”;


ah

si
8. Bahwa sebelum adanya putusan Mahkamah Konstitusi dalam Perkara
Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015, hakim telah beberapa kali

ne
ng

melakukan penemuan hukum terkait dengan objek Praperadilan termasuk


penetapan Tersangka. Sebagai contoh Putusan Perkara Praperadilan

do
gu

Pengadilan Negeri Bengkayang No. 01/Pid.Prap/PN.Bky., tanggal 18 Mei


2011 jo. Putusan Mahkamah Agung No. 88 PK/Pid/2011 tanggal 17
Januari 2012, yang pada intinya menyatakan tidak sahnya penyitaan yang
In
A

telah dilakukan. Sedangkan yang terkait dengan sah tidaknya penetapan


Tersangka, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam perkara Putusan
ah

lik

Praperadilan No. 38/Pid.Prap/2012/PN.Jkt-Sel., tanggal 27 November


2012 telah menerima dan mengabulkan permohonan Praperadilan dengan
menyatakan antara lain ”tidak sah menurut hukum tindakan TERMOHON
m

ub

menetapkan PEMOHON sebagai Tersangka”. Bahkan yang paling baru


ka

adalah Putusan Praperadilan dalam perkara No. 04/Pid/Prap/2014/


ep

PN.Jkt.Sel, tanggal 16 Februari 2015, secara tegas antara lain,


“Menyatakan penetapan Tersangka atas diri PEMOHON yang dilakukan
ah

oleh TERMOHON adalah tidak sah”; “Menyatakan tidak sah segala


es

keputusan atau penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut oleh TERMOHON


M

ng

yang berkaitan dengan Penetapan Tersangka terhadap diri PEMOHON


on

Hal 6 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh TERMOHON” dan Putusan Praperadilan dalam perkara No.

si
36/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel tanggal 26 Mei 2015, secara tegas antara
lain, “Menyatakan tidak sahnya penetapan seseorang menjadi tersangka”;

ne
ng
9. Bahwa sesudah adanya putusan Mahkamah Konstitusi dalam Perkara
Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015, telah ada putusan

do
gu praperadilan yang menerima permohonan tidak sahnya penetapan
seseorang menjadi tersangka, yaitu Putusan Praperadilan Nomor:

In
36/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel, tanggal 26 Mei 2015. Dalam
A
pertimbangannya, Hakim praperadilan mempertimbangkan sebagai
berikut:
ah

lik
“Menimbang, bahwa memperhatikan surat bukti P 11 yaitu salinan
Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia beserta
am

ub
lampirannya tentang pemberhentian dengan hormat dari Dinas POLRI
diketahui ada 11 orang anggota Polri di KPK yang mengajukan
pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri dari dinas POLRI
ep
k

yang mana permohonan berhenti tersebut disetujui Kapolri dengan surat


ah

Keputusan tertanggal 25 November 2014 dan terhitung sejak tanggal 30


R

si
November 2014 diberhentikan dengan hormat dari Dinas Polri sehingga
dengan demikian sejak tanggal tersebut yang bersangkutan demi hukum

ne
ng

juga berhenti sebagai Penyelidik dan Penyidik. Hal ini adalah sejalan
dengan ketentuan Pasal 43 ayat (1) dan Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang

do
gu

No. 30 Tahun 2002 Jo Pasal 39 ayat (4) Undang-Undang No.30 Tahun


2002 tersebut diatas, sehingga dengan demikian segala tindakan
penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh anggota Polri yang telah
In
A

pensiun atau berhenti dengan hormat tersebut setelah tanggal 30


November 2014 tersebut adalah batal demi hukum” (Putusan halaman
ah

lik

257-258);

10. Bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor


m

ub

21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015, telah ditentukan adanya norma


baru yang mengikat seluruh warga negara Republik Indonesia yaitu syarat
ka

ep

untuk dapat ditetapkan sebagai Tersangka, selain adanya bukti permulaan


harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap calon
ah

tersangkanya, “...harus ditafsirkan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang


R

es

termuat dalam Pasal 184 KUHAP dan disertai dengan pemeriksaan calon
M

tersangkanya..” (Putusan MK Nomor 21/PUU-XII/2014, hal 98);


ng

on

Hal 7 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
11. Bahwa berdasarkan argumentasi yuridis tersebut, maka merupakan
kewenangan dari praperadilan untuk menilai sah atau tidak sahnya

ne
ng
penetapan Tersangka. Oleh karena itu Permohonan Praperadilan yang
diajukan oleh PEMOHON beralasan dan menurut hukum.

do
gu
II. ALASAN PERMOHONAN PRAPERADILAN

In
A. FAKTA HUKUM
A
1. Bahwa PEMOHON adalah seorang Waraganegara Indonesia , yang
ah

lik
menduduki posisi Komisaris PT WIRAJAYA PACKINDO berdasarkan
Rapat Umum Pemegang Saham tertanggal 26 April 2012 sebagaimana
am

ub
ternyata dalam Berita Acara Rapat Nomor 10 yang dibuat oleh Notaris
Tahir Kamili,S.H.,M.H.,M.Kn.
ep
k

2. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2014 tepatnya pukul 23.30 WIB,


ah

Petugas dari PT PLN (Persero) datang bersama pihak kepolisan untuk


R
melakukan Pemeriksaan Pemakaian Tenaga Listrik dan menurut PT

si
PLN (Persero) bahwa didapati :

ne
ng

a. Pintu luar, pintu dalam, test block dan pintu gardu tidak tersegel;
b. Pengawatan arus pengukuran Phasa R, S, T, tidak tersambung pada
test block;

do
gu

c. Test block terjamper/terloop.


Berdasarkan hal tersebut PT PLN (Persero) menyatakan PT WIRAJAYA
In
A

PACKINDO telah melakukan pelanggaran dan dikenakan sanksi yaitu


untuk membayar uang sejumlah Rp 167.292.280.800,- (seratus enam
ah

puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh dua juta dua ratus delapan
lik

puluh ribu delapan ratus rupiah) dan Pajak Penerangan Jalan Sebesar
Rp 557.640.936,- (lima ratus lima puluh tujuh juta enam ratus empat
m

ub

puluh ribu sembilan ratus tiga puluh enam rupiah);


ka

3. Bahwa atas sanksi yang ditetapkan oleh PT PLN sebagaimana


ep

dinyatakan angka 2 diatas PT WIRAJAYA PACKINDO keberatan


ah

karena selain tidak mampu membayar seluruh total sanksi yang telah
R

ditetapkan secara sepihak oleh PT PLN, PT WIRAJAYA PACKINDO


es

juga merasa tidak pernah melakukan hal-hal sebagai mana yang


M

ng

dituduhkan oleh PT PLN (Persero)


on

Hal 8 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa kemudian saat ini PEMOHON dipanggil untuk diminta

si
keterangannya sebagai Tersangka atas perkara pidana dugaan
penggunaan tenaga listrik yang bukan haknya secara melawan hukum

ne
ng
di Pabrik Kertas PT WIRAJAYA PACKINDO sebagaimana dimaksud
Pasal 51 ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang

do
gu ketenagalistrikan oleh TERMOHON melalui Surat Panggilan Nomor :
S.Pgl/24.K07/II/2016/DJK-KESDM tertanggal 19 Februari 2016, jo.

In
Surat Panggilan II Nomor : S.Pgl/25.K07/II/2016/DJK-KESDM tertanggal
A
2 Maret 2016 berdasarkan 2 (dua) Surat Perintah Penyidikan yaitu :
a. Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin/07/III/2015/DJK-KESDM
ah

lik
tanggal 30 Maret 2015;
b. Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin/07/XII/2015/DJK-KESDM
am

ub
tanggal 14 Desember 2015;

B. ALASAN-ALASAN PRAPERADILAN
ep
k
ah

B.1. BAHWA TERMOHON TELAH MELAKUKAN KESALAHAN DENGAN


R

si
MENETAPKAN PEMOHON SEBAGAI TERSANGKA TERHADAP
DUGAAN TINDAK PIDANA PENGGUNAAN TENAGA LISTRIK

ne
ng

YANG BUKAN HAKNYA SECARA MELAWAN HUKUM PT


WIRAJAYA PACKINDO KARENA KEDUDUKAN PEMOHON HANYA
SEBAGAI KOMISARIS DI PT WIRAJAYA PACKINDO.

do
gu

1. Bahwa sebagaimana uraikan sebelumnya PEMOHON telah


ditetapkan menjadi Komisaris PT WIRAJAYA PACKINDO melalui
In
A

Rapat Umum Pemegang Saham tertanggal 26 April 2012


sebgaimana Berita Acara Rapat Nomor 10 yang dibuat oleh Notaris
ah

lik

Tahir Kamili, S.H., M.H., M.Kn;

2. Bahwa kemudian PEMOHON ditetapkan sebagai tesangka karena


m

ub

dalam kedudukannya sebagai Komisaris dari PT WIRAJAYA


PACKINDO diduga telah melakukan penggunaan listrik yang bukan
ka

ep

haknya secara melawan hukum di pabrik kertas PT WIRAJAYA


PACKINDO;
ah

3. Bahwa penetapan tersangka terhadap PEMOHON yang dilakukan


es

oleh TERMOHON didasarkan atas 2 (dua) Surat Perintah


M

ng

Penyidikan yaitu :
on

Hal 9 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin/07/III/2015/DJK-KESDM

si
tanggal 30 Maret 2015;
b. Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin/07/XII/2015/DJK-

ne
ng
KESDM 2015 tanggal 14 Desember 2015;

4. Bahwa PT WIRAJAYA PACKINDO merupakan Subyek Hukum yang

do
gu berdiri sendiri yang diwakili oleh Organ Perseroan. Organ Perseroan
bertanggung jawab terhadap jalannya suatu Perseroan sesuai

In
dengam fungsi dan Tanggung Jawabnya masing masing
A
sebagaimana diatur dalam Undang Undang. Organ Perseroan
dimaksud adalah RUPS, Direksi dan Dewan Komisiaris.
ah

lik
5. Bahwa yang dimaksud Komisaris menurut Pasal 1 angka 6 Undang-
am

ub
Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
(selanjutnya disebut sebagai “UU PT”) adalah Organ Perseroan
yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau
ep
k

khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat


ah

kepada Direksi;
R

si
6. Bahwa Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan Perseroan
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 108 ayat (1) UU PT yaitu

ne
ng

dalam hal melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan,


jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan

do
gu

maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.


Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-
In
hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas
A

pengawasan dan pemberikan nasehat kepada Direksi untuk


kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
ah

lik

Perseroan. Kemudian setiap anggota Dewan Komisaris ikut


bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan, apabila
m

ub

yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. Jika


Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris
ka

atau lebih, maka tanggung jawab sebagaimana dimaksud diatas,


ep

berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan


ah

Komisaris (Pasal 114 ayat (3) UU PT). Namun, Dewan Komisaris


R

tidak dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian sebagaimana


es

dimaksud pada ayat Pasal 114 ayat (3) UU PT apabila dapat


M

ng

membuktikan :
on

Hal 10 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-

si
hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan;

ne
ng
b. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun
tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang

do
mengakibatkan kerugian; dan
gu c. telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul
atau berlanjutnya kerugian tersebut;

In
A
7. Bahwa selanjutnya yang dimaksud dengan Direksi menurut UU PT
adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab
ah

lik
penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan,
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili
am

ub
Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar;
ep
k

8. Bahwa menurut Pasal 97 ayat (2) UUPT, setiap anggota Direksi


ah

bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan


R

si
apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan
tugasnya. Apabila Direksi terdiri dari atas 2 (dua) anggota Direksi

ne
ng

atau lebih, tanggung jawab sebagaimana dimaksud di atas, berlaku


secara tanggung renteng bagi setiap anggota Direksi. Berdasarkan
Pasal 97 ayat (3) UUPT, anggota Direksi tidak dapat dipertanggung

do
gu

jawabkan atas kerugian sebagaimana yang dimaksud di atas,


apabila dapat membuktikan:
In
A

a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;


b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-
ah

lik

hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan


Perseroan;
c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun
m

ub

tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan


ka

kerugian; dan
ep

d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau


selanjutnya kerugian tersebut.
ah

es

Dalam hal kepailitan terjadi karena kesalahan atau kelalaian Direksi


M

ng

dan harta pailit tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban


on

Hal 11 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perseroan dalam kepailitan tersebut, maka Pasal 104 ayat (2)

si
UUPT mengatur bahwa setiap anggota Direksi secara tanggung-
renteng bertanggung jawab atas seluruh kewajiban yang tidak

ne
ng
terlunasi dari harta pailit tersebut. Tanggung jawab yang dimaksud
diatas, berlaku juga bagi Direksi yang salah atau lalai yang pernah
menjabat sebagai anggota Direksi dalam jangka waktu 5 (lima)

do
gu tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan.
Anggota Direksi dapat tidak bertanggung jawab atas kepailitan

In
A
Perseroan sebagaimana dimaksud diatas, jika dapat membuktikan
bahwa: (i) kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau
ah

lik
kelalaiannya; (ii) telah melakukan pengurusan dengan itikad baik,
kehati-hatian, dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; (iii)
am

ub
tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak
langsung atas tindakan pengurusan yang dilakukan; dan (iv) telah
ep
mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kepailitan.
k
ah

9. Bahwa bedasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa


R

si
PEMOHON ditetapkan sebagai tersangka karena selaku Komisaris
dari PT WIRAJAYA PACKINDO yang diduga melakukan

ne
ng

penggunaan listrik yang bukan haknya secara melawan hukum di


pabrik kertas PT WIRAJAYA PACKINDO dan bilamana dikaitkan

do
dengan uraian wewenang serta tanggung jawab dari Komisaris
gu

serta Direksi adalah suatu hal yang berbeda yaitu Direksi adalah
yang melakukan Pengurusan terhadap Perseroan Terbatas
In
A

sedangkan Komisaris adalah melakukan Pengawasan atas


Pengurusan terhadap Perseroan Terbatas dan lagi pula Direksi juga
ah

lik

bertanggung jawab untuk mewakili Perseroan, baik di dalam


maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan anggaran dasar.
m

Dengan demikian Pertanggungjawaban Hukum atas suatu


ub

Perbuatan Hukum yang di lakukan oleh Perseroan seharusnya


ka

menjadi Tanggung Jawab dari Direktur dan tidak ada kaitannya


ep

dengan PEMOHON dalam kedudukannya sebagai Komisaris, oleh


karenanya TERMOHON telah melakukan kesalahan dengan
ah

menetapkan PEMOHON sebagai tersangka karena kedudukan


es

PEMOHON hanya sebagai Komisaris PT WIRAJAYA PACKINDO.


M

ng

on

Hal 12 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B.3.BAHWA TINDAKAN TERMOHON DALAM MENETAPKAN PEMOHON

si
SEBAGAI TERSANGKA DENGAN CARA TANPA PERNAH
MEMEMERIKSA KETERANGAN DARI PEMOHON TERLEBIH

ne
ng
DAHULU SERTA TINDAKAN TERMOHON DALAM MENETAPKAN
PEMOHON SEBAGAI TERSANGKA DIDASARKAN ATAS BUKTI

do
gu PERMULAAN YANG TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN DAN ATAU
KAITAN ANTARA PEMOHON DENGAN PASAL YANG

In
DISANGKAKAN KEPADA PEMOHON ADALAH TINDAKAN YANG
A
BERTENTANGAN DENGAN ASAS KEPASTIAN HUKUM DAN
MERUPAKAN BENTUK KESEWENANG-WENANGAN YANG
ah

lik
DILAKUKAN TERMOHON TERHADAP PEMOHON
am

ub
1. Bahwa dengan secara tiba-tiba pada tanggal 16 Desember 2014
tepatnya pukul 23.30 WIB, Petugas dari PT PLN (Persero) datang
bersama pihak kepolisan untuk melakukan Pemeriksaan
ep
k

Pemakaian Tenaga Listrik dan menurut PT PLN (Persero) bahwa


ah

dalam pemeriksaan tersebut ditemukan :


R

si
a. Pintu luar, pintu dalam, test block dan pintu gardu tidak tersegel;
b. Pengawatan arus pengukuran Phasa R, S, T, tidak tersambung

ne
ng

pada test block;


c. Test block terjamper/terloop.

do
sehingga atas hal tersebut PT PLN (Persero) menyatakan PT
gu

WIRAJAYA PACKINDO telah melakukan pelanggaran dan


dikenakan sanksi yaitu untuk membayar uang sejumlah Rp
In
A

167.292.280.800,- (seratus enam puluh tujuh miliar dua ratus


sembilan puluh dua juta dua ratus delapan puluh ribu delapan
ah

lik

ratus rupiah) dan Pajak Penerangan Jalan Sebesar Rp


557.640.936,- (lima ratus lima puluh tujuh juta enam ratus empat
m

puluh ribu sembilan ratus tiga puluh enam rupiah).


ub

2. Bahwa terhadap Sanksi yang ditetapkan oleh PT PLN


ka

ep

sebagaimana dinyatakan angka 1 diatas PT WIRAJAYA


PACKINDO keberatan karena selain tidak mampu membayar
ah

seluruh total sanksi yang telah ditetapkan secara sepihak oleh PT


R

PLN, PT WIRAJAYA PACKINDO juga merasa tidak pernah


es
M

ng

on

Hal 13 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan hal-hal sebagai mana yang dituduhkan oleh PT PLN

si
(Persero).

3. Bahwa kemudian secara tiba-tiba PEMOHON dipanggil untuk

ne
ng
diminta keterangannya sebagai Tersangka atas perkara pidana
dugaan penggunaan tenaga listrik yang bukan haknya secara

do
gu melawan hukum di Pabrik Kertas PT WIRAJAYA PACKINDO
sebagaimana dimaksud Pasal 51 ayat (3) Undang-Undang Nomor

In
30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan oleh TERMOHON
A
melalui Surat Panggilan Nomor : S.Pgl/24.K07/II/2016/DJK-
KESDM tertanggal 19 Februari 2016, jo. Surat Panggilan II Nomor
ah

lik
: S.Pgl/25.K07/II/2016/DJK-KESDM tertanggal 2 Maret 2016
berdasarkan 2 (dua) Surat Perintah Penyidikan yaitu :
am

ub
a. Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin/07/III/2015/DJK-
KESDM tanggal 30 Maret 2015;
b. Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin/07/XII/2015/DJK-
ep
k

KESDM tanggal 30 Maret 2015 tanggal 14 Desember 2015.


ah

R
4. Bahwa dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka harus

si
didasarkan dengan bukti permulaan dimana hal ini sebagaimana

ne
ng

Pasal 1 Angka 14 KUHAP yang mengatur bahwa “Tersangka


adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya,
berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak

do
gu

pidana”;
Bahwa di dalam KUHAP tidak secara jelas mengatur mengenai
In
A

apa yang dimaksud dengan bukti permulaan, maka Mahkamah


Konstitusi melaui Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Perkara
ah

Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015, hal. 98


lik

menyatakan,
“...dengan berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, menurut
m

ub

Mahkamah, agar memenuhi asas kepastian hukum yang adil


sebagaimana ditentukan dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945
ka

ep

serta memenuhi asas lex certa dan asas lex stricta dalam hukum
pidana maka frasa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang
ah

cukup”, dan “bukti yang cukup” sebagaimana ditentukan dalam


R

Pasal 1 angka 14, Pasal 17, dan Pasal 21 ayat (1) KUHAP harus
es
M

ditafsirkan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang termuat dalam


ng

on

Hal 14 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 184 KUHAP dan disertai dengan pemeriksaan calon

R
tersangkanya...”

si
5. Bahwa tindakan Penetapan Tersangka yang dilakukan oleh

ne
ng
TERMOHON terhadap PEMOHON terlihat tanpa alat bukti yang
tidak berdasar karena TERMOHON tidak menjelaskan hubungan

do
gu hukum antara PEMOHON dengan dugaan Tindak Pidana
sebagaimana dimaksud Pasal 51 ayat (3) Undang-Undang Nomor

In
30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan dengan Alat Bukti yang
A
dikumpulkan oleh TERMOHON, dimana PEMOHON hanyalah
seorang Komisaris yang mana tugasnya hanya mengawasi
ah

lik
Perseroan Terbatas, sehingga tidak adanya hubungan langsung
dan/atau tidak langsung terhadap kerusakan gardu listrik dari PT
am

ub
WIRAJAYA PACKINDO;
Bahwa bentuk kesewenang-wenangan yang dilakukan
TERMOHON terkait dengan penyidikan perkara a quo antara lain
ep
k

diterbitkannya 2 (dua) Surat Perintah Penyidikan masing-masing


ah

Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin/07/III/2015/DJK-KESDM


R

si
tanggal 30 Maret 2015 dan Surat Perintah Penyidikan Nomor :
Sprin/07/XII/2015/DJK-KESDM tertanggal 14 Desember 2015;

ne
ng

kemudian dalam surat panggilan untuk PEMOHON khususnya


nomor : S.Pgl/24.K07/II/2016/DJK-KESDM tertanggal 19 Februari

do
2016 dan surat panggilan nomor S.Pgl/24.K07/II/2016/DJK-
gu

KESDM tertanggal 02 Maret 2016 yang tidak diketahui tanggal dan


siapa penerimanya sehingga hal ini menyulitkan PEMOHON untuk
In
A

mempersiapkan diri pada saat dilaksankannya pemeriksaan oleh


TERMOHON.
ah

lik

Bahwa selanjutnya bentuk lain dari kesewenang-wenangan


TERMOHON adalah memeprcayai/meyakini dan kemudian
m

menjadikan keterangan para saksi sebagai salah satu alat bukti


ub

untuk menjadikan PEMOHON sebagai Tersangka dalam Perkara


ka

A_quo. Termohon telah dengan sembrono menggunakan


ep

Keterangan Saksi yang menyatakan bahwa PEMOHON pernah


bertemu dengan saksi Sdr.TEGUH FEBRIYANTO, Sdr. WITO dan
ah

Sdr. SUPARMAN yang dalam kenyataannya pertemuan tersebut


es

tidak pernah ada dan sudah dibantah secara tegas oleh


M

ng

PEMOHON dalam Pemeriksaan Keterangan PEMOHON sebagai


on

Hal 15 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tersangka sesuai Berita Acara Pemeriksaan Tersangka tertanggal

si
7 Maret 2016. TERMOHON juga tidak pernah melakukan
konfrontir antara para saksi dengan PEMOHON untuk

ne
ng
mengkonfirmasi dan atau menilai kebenaran keterangan para
pihak. PEMOHON juga diperlihatkan beberapa bukti surat oleh
TERMOHON namun seluruh surat-surat yang diperlihatkan hanya

do
gu berbentuk foto copy tanpa ada nama dan atau tanda tangan dari
PEMOHON yang menunjukan keterkaitan/hubungan pemohon

In
A
dengan surat-surat tersebut, surat-surat tersebut adalah sebagai
berikut :
ah

lik
a. Pengeluaran Kas/Bank dari PT WIRAJAYA PACKINDO tanpa
nomor, tanpa tanggal, pada keterangan tertulis pinjaman
sementara untuk PLN, sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta
am

ub
rupiah);
b. Pengeluaran Kas/Bank dari PT WIRAJAYA PACKINDO tanpa
ep
nomor, tanggal 19 Nopember 2014, sebesar Rp. 15.000.000,-
k

(lima belas juta rupiah);


ah

c. Pengeluaran Kas/Bank dari PT WIRAJAYA PACKINDO tanpa


R

si
nomor, tanggal 28 Nopember 2014, sebesar Rp. 20.000.000,-
(dua puluh juta rupiah);

ne
ng

d. Pengeluaran Kas/Bank dari PT WIRAJAYA PACKINDO nomor


141207, tanggal 12 Desember 2014, sebesar Rp.

do
gu

306.000.000,- (tiga ratus enam juta rupiah);


Bahwa Pemohon telah memeberikan keterangan tidak mengetahui
In
4 (empat) foto copy sebagaimana dinyakan diatas
A

Bahwa Alat bukti sebagai dasar pembuktian dalam ranah hukum


ah

lik

pidana haruslah memiliki persyaratan mengenai Kuantitas,


Kualitas, dan Relevansi yang mana akan dijabarkan dengan
m

ub

sebagai berikut, bahwa yang dimaksud dengan Kuantitas adalah


dalam hal ini setidaknya sekurang-kurangnya harus memliki 2
ka

(dua) alat bukti sebagaimana Pasal 183 KUHAP jo. Putusan


ep

Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014


ah

tanggal 28 April 2015, lalu yang dimaksud dengan Kualitas yaitu


R

adalah cara penyidik mendapatkan Alat Bukti didasarkan dengan


es

cara yang diatur oleh Undang-undang yang berlaku dan yang


M

ng

terkahir yaitu yang dimaksud dengan Relevansi adalah Alat Bukti


on

Hal 16 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
haruslah memiliki hubungan dengan delict dan perbuatan pelaku

si
delict.
Bahwa Alat Bukti yang dikumpulkan oleh TERMOHON hanya

ne
ng
terdiri atas Keterangan-keterangan yang belum dikonfirmasi dan
atau di Konfrontir antara para Pihak yang memberikan keterangan
dalam hal ini para Saksi dan PEMOHON. Alat Bukti lain berupa

do
gu Surat yang diperlihatkan kepada PEMOHON hanya berupa foto
copy tanpa diperlihatkan aslinya serta di duga berasal dari orang

In
A
yang tidak berhak terhadap alat bukti surat dimaksud serta tidak
ada hubungan dan atau kaitannya dengan PEMOHON. Dengan
ah

lik
demikian jelaslah bahwa bukti permulaan yang digunakan
TERMOHON sebagai dasar penetapan Tersangka PEMOHON
tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud Undang
am

ub
Undang..
6. Bahwa menurut Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 “Negara Indonesia
ep
adalah negara hukum” dan Pasal 28D UUD 1945, “setiap orang
k

berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian


ah

hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”.


R

si
Dengan demikian merupakan hak asasi manusia untuk
mempertahankan harkat, martabat, dan kedudukannya sebagai

ne
ng

manusia di hadapan hukum melalui proses hukum yang


berkeadilan dan bermartabat;

do
gu

kemudian menurut Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-


IX/2011, halaman 30 menyatakan, “...filosofi diadakannya pranata
Praperadilan yang justru menjamin hak-hak Tersangka/terdakwa
In
A

sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia”. Dengan


demikian jelas bahwa pada hakekatnya Praperadilan dilaksanakan
ah

lik

untuk menjamin hak Tersangka, dari kesewenang-wenangan yang


mungkin dan dapat dilakukan oleh aparat penegak hukum, sejak
m

ub

dilakukan penyelidikan sampai ditetapkan sebagai Tersangka;


ka

7. Bahwa Sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 angka 5 KUHAP,


ep

penyelidikan diartikan sebagai "serangkaian tindakan untuk


mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai
ah

tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukannya


es

penyidikan". Sedangkan penyidikan ditentukan dalam Pasal 1


M

ng

angka 2 KUHAP, yaitu " serangkaian tindakan dalam hal dan


on

Hal 17 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menurut cara yang diatur dalam KUHAP untuk mencari serta

si
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang
tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan

ne
ng
tersangkanya".
Dengan demikian untuk mencapai proses penentuan Tersangka,
harus terlebih dahulu dilakukan serangkaian tindakan untuk mencari

do
gu dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak
pidana (penyelidikan). Untuk itu, diperlukan keterangan dari

In
A
pihak-pihak yang terkait dan bukti-bukti awal yang dapat dijalin
sebagai suatu rangkaian peristiwa, sehingga dapat ditentukan ada
ah

lik
tidaknya suatu peristiwa pidana. Selanjutnya dilakukan rangkaian
tindakan untuk mencari serta mengumpulkan bukti agar terang
suatu tindak pidana yang terjadi. Untuk itu kembali lagi haruslah
am

ub
dilakukan tindakan-tindakan untuk meminta keterangan dari pihak-
pihak yang terkait dan pengumpulan bukti-bukti sehingga peristiwa
ep
pidana yang diduga sebelumnya telah menjadi jelas dan terang, dan
k

oleh karenanya dapat ditentukan siapa tersangkanya. Rangkain


ah

prosedur tersebut merupakan cara atau prosedur hukum yang wajib


R

si
ditempuh untuk mencapai proses penentuan tersangka. Adanya
prosedur tersebut dimaksudkan agar tindakan

ne
ng

penyelidik/penyidik tidak sewenang-wenang mengingat


seseorang mempunyai hak asasi yang harus dilindungi.

do
gu

8. Bahwa berdasarkan pendapat Guru Besar Hukum Pidana


Indonesia, Eddy OS Hiariej, dalam bukunya yang berjudul Teori
In
A

dan Hukum Pembuktian, untuk menetapkan seseorang sebagai


TERSANGKA, harus berdasarkan "bukti permulaan". Eddy OS
ah

lik

Hiariej kemudian menjelaskan bahwa alat bukti yang dimasudkan


di sini adalah sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 184
m

KUHAP, yaitu keterangan saksi, keterangan ahli, surat,


ub

keterangan terdakwa ataukah petunjuk. Eddy OS Hiariej


ka

berpendapat bahwa kata-kata `bukti permulaan' dalam Pasal 1


ep

butir 14 KUHAP, tidak hanya sebatas alat bukti sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 184 KUHAP, namun juga dapat meliputi
ah

barang bukti yang dalam konteks hukum pembuktian universal


es

dikenal dengan istilah physical evidence atau real evidence.


M

ng

Selanjutnya untuk menakar bukti permulaan, tidaklah dapat


on

Hal 18 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terlepas dari pasal yang akan disangkakan kepada tersangka. Pada

si
hakikatnya pasal yang akan dijeratkan berisi rumusan delik yang
dalam konteks hukum acara pidana berfungsi sebagai unjuk

ne
ng
bukti. Artinya, pembuktian adanya tindak pidana tersebut
haruslah berpatokan kepada elemen-elemen tindak pidana
yang ada dalam suatu Pasal. Kemudian dalam rangka

do
gu mencegah kesewenangwenangan penetapan seseorang
sebagai Tersangka atau penangkapan dan penahanan,

In
A
setiap bukti permulaan harus dikonfrontasi antara satu dengan
lainnya termasuk pula dengan calon tersangka. Mengenai hal
ah

lik
yang terakhir ini, dalam KUHAP tidak mewajibkan penyidik untuk
memperlihatkan bukti yang ada padanya kepada Tersangka,
tetapi berdasarkan doktrin, hal ini dibutuhkan untuk
am

ub
mencegah apa yang disebut dengan istilah unfair prejudice
atau persangkaan yang tidak wajar.
ep
Hal tersebut sangat terkait dengan ranah hukum pembuktian,
k

sebagaimana ditulis dalam buku Eddy OS Hiariej tersebut di atas,


ah

bahwa dalam konteks hukum pidana, pembuktian merupakan inti


R

si
dari persidangan perkara pidana, karena yang dicari dalam hukum
pidana adalah kebenaran materiil. Pembuktian dalam perkara

ne
ng

pidana sudah dimulai sejak tahap penyelidikan untuk mencari dan


menemukan peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna

do
gu

dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan. Pada tahap ini sudah


terjadi pembuktian, dengan tindakan penyidik mencari barang bukti,
In
guna membuat terang suatu tindak pidana serta menentukan
A

atau menemukan tersangkanya. Dengan demikian pembuktian


menurut perspektif hukum acara pidana merupakan ketentuan yang
ah

lik

membatasi sidang pengadilan dalam usaha mencari dan


mempertahankan kebenaran, baik oleh hakim, penuntut umum,
m

ub

terdakwa dan penasehat hukum, kesemuanya terikat pada


ketentuan dan tata cara, serta penilaian terhadap alat alat bukti
ka

sesuai undang undang dan tidak dibenarkan melakukan tindakan


ep

yang leluasa sendiri dalam menilai alat bukti serta tidak boleh
ah

bertentangan dengan undang-undang.


R

Dalam perkara pidana, pembuktian selalu penting dan krusial.


es

Pembuktian memberikan landasan dan argumen yang kuat


M

ng

kepada penuntut umum untuk mengajukan tuntutan. Pembuktian


on

Hal 19 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipandang sebagai sesuatu yang tidak memihak, objektif dan

si
memberikan informasi kepada hakim untuk mengambil kesimpulan
dari suatu kasus yang sedang disidangkan, terlebih dalam perkara

ne
ng
pidana, pembuktian sangatlah penting karena yang dicari dalam
perkara pidana adalah kebenaran materiil.

do
gu 9. Bahwa telah jelas dan terang tindakan TERMOHON dalam
menetapkan PEMOHON sebagai Tersangka dalam perkara A_quo

In
tidak dilakukan sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
A
Undang Undang antara lain dalam perkara Aquo TERMOHON
diperiksa atas dasar atas 2 SPRINDIK yang berbeda dan
ah

lik
TERMOHON ditetapkan sebagai Tersangka atas dasar SPRINDIK
yang belum pernah diminta keterangan terlebih dahulu Kemudian
am

ub
PEMOHON ditetapkan sebagai Tersangka atas Bukti Permulaan
berupa Keterangan Saksi yang berbeda dan saling bertentangan
dengan keterangan PEMOHON tanpa pernah dilakukan Konfrontir
ep
k

untuk mengkonfirmasi, menguatkan dan menilai kebenaran dari


ah

keterangan para Saksi tersebut. TERMOHON juga ditetapkan


R

si
sebagai Tersangka atas dasar Bukti Surat Fotocopy tanpa pernah
diperlihatkan Aslinya serta tidak ada petunjuk baik berupa tanda

ne
ng

tangan dan atau pencantuman nama PEMOHON sebagai bentuk


petunjuk adanya keterkaitan PEMOHON dengan bukti surat

do
dimaksud dan Bukti Surat dimaksud diduga diperoleh TERMOHON
gu

dengan cara melawan Undang Undang karena berasal dari sumber


atau orang yang tidak berhak mengeluarkannya. Berdasarkan
In
A

penjelasan diatas tindakan TERMOHON dapat dikategorikan


sebagai suatu tindakan yang bertentangan dengan Asas Kepastian
ah

lik

Hukum dan merupakan bentuk kesewenang-wenangan yang


dilakukan TERMOHON kepada PEMOHON.
m

ub

III. PERMOHONAN
ka

ep

Berdasarkan argumentasi yuridis di atas, PEMOHON memohon kepada


Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkenan memeriksa dan
ah

memutus perkara ini sebagai berikut :


R

es
M

ng

on

Hal 20 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PROVISI :

si
Memerintahkan TERMOHON demi hukum agar tidak melimpahkan berkas

ne
ng
perkara dari Penyidikan ke Penuntutan hingga ke Pengadilan, sebelum
selesainya pemeriksaan Permohonan Praperadilan a quo.

do
gu
POKOK PERKARA :

In
A
1. Mengabulkan Permohonan Praperadialan dari PEMOHON untuk
ah

lik
seluruhnya;
2. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin/07/III/2015/DJK-
KESDM tanggal 30 Maret 2015 dan Surat Perintah Penyidikan Nomor :
am

ub
Sprin/07/XII/2015/DJK-KESDM tanggal 14 Desember 2015 yang
menetapkan PEMOHON sebagai Tersangka oleh TERMOHON terkait
ep
dugaan perkara pidana penggunaan tenaga listrik yang bukan haknya
k

secara melawan hukum di Pabrik Kertas PT WIRAJAYA PACKINDO


ah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (3) Undang-Undang Nomor


R

si
30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan adalah tidak sah dan tidak
berdasar atas hukum dan oleh karenanya Penetapan a quo tidak

ne
ng

mempunyai kekuatan mengikat;


3. Menyatakan Penyidikan yang dilaksanakan oleh TERMOHON terkait

do
gu

dugaan tindak pidana sebagaimana yang dimaksud dalam Penetapan


Tersangka terhadap diri PEMOHON sebagaimana yang dimaksud dalam
In
Pasal 51 ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
A

ketenagalistrikan adalah tidak sah dan tidak berdasar atas hukum dan
oleh karenanya Penyidikan a quo tidak mempunyai kekuatan mengikat;
ah

lik

4. Menyatakan Penetapan Tersangka atas diri PEMOHON yang dilakukan


oleh TERMOHON adalah tidak sah;
m

ub

5. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang


dikeluarkan lebih lanjut oleh TERMOHON yang berkaitan dengan
ka

Penetapan Tersangka terhadap diri PEMOHON oleh TERMOHON;


ep

6. Memerintahkan kepada TERMOHON untuk melakukan rehabilitasi dan


ah

mengembalikan kedudukan hukum PEMOHON sesuai dengan harkat


R

dan martabat dari PEMOHON;


es

7. Menghukum TERMOHON untuk membayar biaya perkara menurut


M

ng

hukum;
on

Hal 21 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ATAU

si
Apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan seadil adilnya (ex
aequo et bono).

ne
ng
IV. PENUTUP

do
gu Demikianlah Permohonan Praperadilan ini disampaikan, besar harapan kami
agar Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkenan mengabulkannya
demi tegaknya rasa keadilan. Atas perhatian dan kebijaksanaanya kami

In
A
berterima kasih
ah

lik
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan
Pemohon telah hadir kuasanya tersebut diatas dan Termohon juga hadir
am

ub
kuasanya tersebut diatas ;

Menimbang, bahwa atas permohonan Praperadilan tersebut Termohon


ep
k

telah mengajukan jawaban yang dibacakan didepan persidangan tanggal 18


ah

Mei 2016 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :


R

si
I. PENDAHULUAN

ne
ng

Hakim Praperadilan yang Terhormat,

Bertindak untuk dan atas nama Termohon dalam perkara a quo,

do
gu

menyampaikan ucapan terima kasih kepada Hakim Praperadilan yang


memeriksa dan mengadili perkara a quo, karena telah memberi kesempatan
In
A

kepada kami untuk menyusun dan membacakan jawaban terhadap dalil-dalil


yang dijadikan alasan oleh PEMOHON/Kuasanya dalam mengajukan
permohonan Praperadilan ini.
ah

lik

Selanjutnya terhadap jawaban yang Termohon sampaikan, akan


menitikberatkan pada dalil-dalil atau alasan-alasan secara yuridis yang
m

ub

berkaitan dengan penetapan Tersangka kepada PEMOHON.


ka

II. JAWABAN ATAS PERMOHONAN


ep

A. PERMOHONAN PEMOHON
ah

1. Bahwa terhadap permohonan praperadilan yang diajukan oleh pemohon


R

kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Nomor Perkara


es
M

75/PID.PRAP/2016/PN.Jkt.Sel, bahwa sebelumnya permohonan


ng

on

Hal 22 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut pernah diajukan oleh Pemohon dengan Nomor perkara

si
43/PID.PRAP/2016/PN.Jkt.Sel dengan substansi permohonan
praperadilan yang sama, akan tetapi sebelum pemeriksaan substansi

ne
ng
permohonan praperadilan dalam perkara a quo telah dicabut oleh
Pemohon. Terhadap pencabutan permohonan praperadilan a quo,
hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan

do
gu penetapan atas perkara Nomor 43/PID.PRAP/2016/PN.Jkt.Sel tanggal
18 April 2016.

In
A
2. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
Pemohon telah mengajukan permohonan praperadilan yang sama yang
ah

lik
sebelumnya pernah diajukan dan telah mendapatkan penetapan
Pengadilan. Berdasarkan pendapat dari M. Yahya Harahap bahwa
“terhadap kasus dan pihak yang sama tidak boleh diajukan untuk kedua
am

ub
kalinya” (asas Nebis In Idem). Oleh karena itu kami memohon kepada
Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa permohonan praperadilan a
ep
k

quo untuk menyatakan bahwa Permohonan Pemohon tidak dapat


diterima untuk seluruhnya (Niet Ontvankelijke Verklaard / NO).
ah

si
3. Bahwa dengan dicabutnya permohonan praperadilan dengan Nomor
perkara 43/PID.PRAP/2016/PN.Jkt.Sel yang telah dikeluarkan

ne
ng

penetapan oleh hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan diajukan


kembali oleh Pemohon yang sama dengan substansi permohonan

do
praperadilan yang sama, maka Pemohon sangat tidak serius
gu

menyampaikan permohonan praperadilan a quo yang dapat merugikan


kepentingan Termohon dari segi waktu dan sumber daya yang
In
A

seharusnya dapat dimaksimalkan untuk pekerjaan lain yang lebih


penting.
ah

lik

B. DALAM POKOK PERKARA

A.1. Awal Mula dilakukannya Penyidikan


m

ub

1. Bahwa pada tanggal 17 Februari 2015, PT PLN (Persero) Disjaya


dan Tangerang bersurat kepada Direktorat Jenderal
ka

ep

Ketenagalistrikan terkait adanya temuan atas pelaksanaan


Penertiban Penggunaan Tenaga Listrik (P2TL) di PT WIRAJAYA
ah

PACKINDO yang dilakukan pada tanggal 16 Desember 2014. (Bukti


R

es

T-1);
M

ng

on

Hal 23 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa sebagai tindak lanjut atas surat tersebut, pada tanggal 13

si
Maret 2015 dilaksanakan gelar perkara awal / pembahasan terkait
dengan temuan dimaksud, dalam rangka menentukan ada/tidaknya

ne
ng
dugaan perbuatan pidana yang terjadi sebagaimana diatur dan
diancam pidana di dalam Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan. (Bukti T-2);

do
gu 3. Bahwa pada tanggal 18 Maret 2015 PT PLN (Persero) Disjaya dan
Tangerang membuat Laporan Kejadian dengan Nomor

In
A
LK.01/K.07/III/2015/DJK-KESDM. (Bukti T-3);

4. Bahwa pada tanggal 30 Maret 2015 diterbitkan Surat Perintah


ah

lik
Penyidikan No. Sprin/07/III/2015/DJK-KESDM dan dalam rangka
memaksimalkan penyidikan maka pada tanggal 14 Desember 2015
am

ub
diterbitkan Surat Perintah Penyidikan No. Sprin/07/XII/2015/DJK-
KESDM untuk menambah keanggotaan penyidik. (Bukti T-4);
ep
5. Bahwa dari proses penyidikan yang dilakukan, penyidik telah
k

memeriksa 4 (empat) orang saksi, yaitu TEGUH FEBRIANTO (proses


ah

persidangan di PN Tangerang), WITO (proses persidangan di PN


R

si
Tangerang), SUPARMAN (proses persidangan di PN Tange
rang),dan AHMAD ERWIN TA`LIMUDIN. Bahkan, penyidik juga telah

ne
ng

meminta keterangan kepada 3 (tiga) orang ahli, yaitu, ahli hukum


pidana, ahli hukum Perusahaan dan juga ahli teknis. (Bukti T-5);

do
gu

6. Bahwa terhadap keempat saksi yang diperiksa, diperoleh sebuah


fakta yang cukup guna pengembangan penyidikan kepada orang-
In
orang yang diduga memiliki keterkaitan dengan perkara yang sedang
A

diperiksa;
ah

lik

7. Bahwa selanjutnya pada tanggal 9 September 2015, penyidik


menyampaikan pemanggilan kepada PEMOHON sebagai saksi
dengan surat panggilan Nomor S.Pgl/16.K07/IX/2015/DJK-KESDM
m

ub

dan atas panggilan tersebut, PEMOHON hadir dan memberikan


keterangannya pada tanggal 15 September 2015. (Bukti T-6);
ka

ep

A.2. Tentang Penetapan Status Tersangka Kepada Pemohon


ah

8. Bahwa sebagaimana telah disebutkan di atas, dimulainya


es

Pengawasan, Pengamatan, Penelitian dan Pemeriksaan


M

ng

(wasmatlitrik) terhadap perkara a quo, didasarkan pada adanya


on

Hal 24 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
temuan dan juga Laporan Kejadian yang dibuat oleh PT PLN

si
(Persero) Disjaya dan Tangerang sehubungan dengan adanya
kerugian PT PLN (Persero) akibat tidak terukurnya penggunaan listrik

ne
ng
PT Wirajaya Packindo dengan nominal kerugian sebesar Rp
167.849.921.736,- (seratus enam puluh tujuh miliar delapan ratus
empat puluh sembilan juta sembilan ratus dua puluh satu ribu tujuh

do
gu ratus tiga puluh enam rupiah);

9. Bahwa setelah melalui masa wasmatlitrik dan telah ditemukan bukti-

In
A
bukti yang cukup, maka perkara tersebut ditingkatkan statusnya ke
penyidikan;
ah

lik
10. Bahwa di dalam penyidikan yang dilakukan, penyidik memeriksa 4
(empat) orang saksi, yaitu TEGUH FEBRIANTO (proses persidangan
am

ub
di PN Tangerang), WITO (proses persidangan di PN Tangerang),
SUPARMAN (proses persidangan di PN Tangerang), dan AHMAD
ERWIN TA`LIMUDIN dan berdasarkan keterangan keempat saksi
ep
k

tersebut, diperoleh sebuah fakta berupa keterangan/kesaksian dari


ah

para saksi sebagai orang yang melakukan otak-atik terhadap kotak


R

si
Alat Pengukur dan Pembatas (APP) milik PT PLN (Persero) yang
berada di wilayah PT Wirajaya Packindo atas perintah PEMOHON,

ne
ng

sehingga membuat tidak terukurnya penggunaan energi listrik PT


Wirajaya Packindo. (saat ini keempat saksi tersebut telah berstatus

do
sebagai terdakwa dan proses persidangan di PN Tangerang);
gu

11. Bahwa selain itu, penyidik juga telah meminta keterangan Ahli Hukum
Perusahaan dari Universitas Indonesia, Dr. YETTY KOMALASARI
In
A

DEWI, S.H., ML.I, dengan keterangan sebagai berikut:

Sesuai Pasal 155 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang


ah

lik

Perseroan Terbatas menyatakan bahwa “Ketentuan mengenai


tanggung jawab Direksi dan/atau Dewan Komisaris atas kesalahan
m

ub

dan kelalaiannya yang diatur dalam Undang-Undang ini tidak


mengurangi ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang tentang
ka

Hukum Pidana”, sehingga menjadi jelas bahwa tanggung jawab


ep

anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris atas kesalahan dan


ah

kelalaiannya, tidak mengurangi ketentuan yang diatur dalam Undang-


R

Undang tentang Hukum Pidana. Ini artinya, tanggung jawab pidana


es
M

melekat kepada orang perseorangan/pribadi kodrati (natural person)


ng

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris, apabila mereka


on

Hal 25 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memang melanggar ketentuan-ketentuan pidana (sebagaimana

si
terdapat pada Bukti T-5).

12. Bahwa terhadap dalil PEMOHON pada huruf B.1, nomor 6 yang ada

ne
ng
di halaman 9, dan menyatakan bahwa seorang Komisaris tidak dapat
dipertanggung jawabkan atas kerugian sebagaimana pada pasal 114

do
gu ayat (3) UU PT No 40 Tahun 2007 apabila dapat membuktikan “tidak
mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak
langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan

In
A
kerugian”, hal tersebut perlu dipertanyakan kembali argumentasi
PEMOHON terkait dengan “tidak mempunyai kepentingan pribadi
ah

lik
baik langsung maupun tidak langsung”, mengingat PEMOHON selain
menjabat sebagai Komisaris PT Wirajaya Packindo, juga merupakan
am

ub
pemilik saham mayoritas (sebesar 60%). Selain itu berdasarkan Akta
Rapat Umum Pemegang Saham tertanggal 26 April 2012
sebagaimana ternyata dalam Berita Acara Rapat Nomor 10 yang
ep
k

dibuat oleh Notaris Tahir Kamili, S.H.,MH.,M.Kn dinyatakan bahwa


Direktur PT Wirajaya Packindo adalah Wira Rahardja dan Stevanus
ah

R
Rahardja.

si
13. Bahwa terkait dengan susunan direksi PT Wirajaya Packindo tersebut

ne
ng

pada butir 12, telah dilakukan pemeriksaan terhadap Sdr. HADI


RAHARDJA dimana Sdr. HADI RAHARDJA dalam Berita Acara

do
Pemeriksaan (BAP)-nya menyatakan bahwa Sdr. WIRA RAHARDJA
gu

adalah anak kandung pertama dari PEMOHON dan Sdr. STEVANUS


RAHARDJA yang merupakan anak-anak kandung dari PEMOHON
In
A

(Bukti T-7).

14. Bahwa salah satu anak kandung dari Sdr. HADI RAHARDJA, yaitu
ah

lik

Sdr. WIRA RAHARDJA telah menandatangani bukti pembayaran


kas/bank kepada Sdr. TEGUH FEBRIANTO yang telah menjadi
m

ub

terdakwa sebagai imbalan pembayaran jasa mengutak-atik kWh


meter secara melawan hukum sehingga pemakaian listrik di PT.
ka

Wirajaya Packindo sebagian tidak terukur (Bukti T-8).


ep

15. Bahwa Sdr. HADI RAHARDJA telah meminta Sdr. TEGUH


ah

FEBRIANTO untuk “bagaimana pun caranya supaya pembayaran


R

tagihan listrik dapat berkurang” dan Sdr. TEGUH FEBRIANTO


es

menyatakan “tidak mengetahui caranya, namun saya mengenal


M

ng

orang yang dapat melakukan perbuatan tersebut”, setelah itu Sdr.


on

Hal 26 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
HADI RAHARDJA mempersilahkan ketiga orang yang menunggu di

si
luar untuk masuk dan memulai pembicaraan mengenai upah yang
akan diberikan apabila dapat menurunkan tagihan listrik di PT.

ne
ng
Wirajaya Packindo (Sebagaimana Bukti T-5 kesaksian Sdr. TEGUH
FEBRIANTO di lembar dua).

do
gu 16. Bahwa dengan demikian, dalam penetapan PEMOHON sebagai
Tersangka telah melalui serangkaian tindakan untuk mencari dan
menemukan adanya peristiwa pidana, dengan melakukan

In
A
pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi, ahli dan juga dengan
memperhatikan secara seksama bukti-bukti yang berkaitan dengan
ah

lik
peristiwa yang dituduhkan;

17. Bahwa dalam penetapan PEMOHON sebagai Tersangka,


am

ub
TERMOHON telah menemukan sekurang-kurangnya 2 (dua) alat
bukti yang sah, yaitu keterangan Saksi, Ahli, dan melihat kesesuaian
dengan barang bukti terkait;
ep
k
ah

R
Berdasarkan keseluruhan uraian sebagaimana yang sampaikan di atas,

si
diperoleh penjelasan yaitu:

ne
ng

18. Bahwa terhadap dalil PEMOHON pada poin 9 halaman 10, dan

do
menyatakan bahwa “ pertanggungjawaban hukum atas suatu
gu

perbuatan hukum yang di lakukan oleh perseroan seharusnya


menjadi Tanggung Jawab dari Direktur dan tidak ada kaitannya
In
A

dengan Pemohon “ hal tersebut terbantahkan berdasarkan


keterangan ahli Hukum Perusahaan dari Universitas Indonesia, Dr.
ah

lik

YETTY KOMALASARI DEWI, S.H., ML.I bahwa “tanggung jawab


Direksi dan/atau Dewan Komisaris atas kesalahan dan kelalaiannya
m

ub

yang diatur dalam Undang-Undang ini tidak mengurangi ketentuan


yang diatur dalam Undang-Undang tentang Hukum Pidana” hal ini
ka

dapat diartikan bahwa “tanggung jawab pidana melekat kepada orang


ep

perseorangan/pribadi kodrati (natural person) anggota Direksi


ah

dan/atau anggota Dewan Komisaris”;


R

es
M

ng

on

Hal 27 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
19. Bahwa terhadap dalil Pemohon pada Huruf B .3 Halaman 11 yang

R
menyatakan bahwa “ tindakan termohon dalam menetapkan

si
Pemohon sebagai tersangka dengan cara tanpa pernah memeriksa

ne
ng
keterangan dari pemohon terlebih dahulu” adalah tidak benar dan
tidak berdasar, karena pada tanggal 9 September 2015, penyidik
telah menyampaikan pemanggilan kepada PEMOHON sebagai saksi

do
gu dengan surat panggilan Nomor S.Pgl/16.K07/IX/2015/DJK-KESDM
dan atas panggilan tersebut, TERMOHON hadir dan memberikan

In
A
keterangannya pada tanggal 15 September 2015;
ah

lik
20. Bahwa terhadap dalil Pemohon pada Huruf B .3 Halaman 11 yang
menyatakan bahwa ”tindakan Termohon dalam menetapkan
Pemohon sebagai Tersangka didasarkan atas bukti permulaan yang
am

ub
tidak memiliki hubungan atau kaitan antara Pemohon dengan Pasal-
Pasal yang disangkakan” adalah tidak benar dan tidak berdasar,
ep
Bahwa terhadap penetapan tersangka, berdasarkan Pasal 1 angka
k

14 KUHAP menjelaskan mengenai definisi tersangka adalah sebagai


ah

seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan


R

si
bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana. Dalam
hal ini dalam pemohon diduga telah melakukan pelanggaran, dimana

ne
ng

terdapat pengakuan berdasarkan keterangan keempat saksi sebagai


orang yang melakukan otak-atik terhadap kotak Alat Pengukur dan

do
gu

Pembatas (APP) milik PT. PLN (Persero) yang berada di wilayah PT.
Wirajaya Packindo atas bujukan dan imbalan dari PEMOHON,
In
sehingga membuat tidak terukurnya sebagian penggunaan energi
A

listrik PT. Wirajaya Packindo, oleh karenanya patut diduga bahwa


pemohon melakukan pelanggaran sehingga sudah sepatutnya
ah

lik

Pemohon ditetapkan sebagai tersangka karena melanggar Ketentuan


Pasal 51 Ayat (3) Undang-undang Ketenagalistrikan Nomor 30 tahun
m

ub

2009 dan Pasal 55 KUHP;

21. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat di simpulkan bahwa


ka

ep

penyidik PPNS Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan telah tepat


menetapkan PEMOHON sebagai tersangka sesuai dengan ketentuan
ah

perundang-undangan.
R

es
M

ng

on

Hal 28 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
III. PETITUM

si
Provisi:

Menolak permohonan provisi PEMOHON.

ne
ng
Pokok Perkara:

do
1. Menerima dan mengabulkan Jawaban Termohon untuk seluruhnya;
gu 2. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan No. Sprin/07/III/2015/DJK-
KESDM pada tanggal 30 Maret 2015 dan Surat Perintah Penyidikan

In
A
No. Sprin/07/XII/2015/DJK-KESDM tanggal 14 Desember 2015 sah
dan memiliki kekuatan hukum mengikat;
ah

lik
3. Menyatakan Sah penyidikan yang dilakukan oleh TERMOHON;

4. Menyatakan Sah penetapan Tersangka kepada PEMOHON yang


am

ub
dilakukan oleh TERMOHON;

5. Menyatakan Sah segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan


ep
k

oleh TERMOHON;
ah

6. Menghukum PEMOHON untuk membayar biaya perkara.


R

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Pemohon tidak mengajukan Replik/

ne
ng

tanggapan yang menyatakan tetap pada permohonannya dan Termohon tidak


mengajukan Duplik yang menyatakan tetap pada jawabannya ;

do
gu

Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya


In
Pemohon dipersidangan telah mengajukan bukti-bukti surat yang telah dibubuhi
A

materai secukupnya dan telah disesuaikan dan dicocokkan dengan aslinya


yaitu :
ah

lik

1. Bukti P-1 : Foto Copy Akta Berita Acara Rapat PT.


Wirajajaya No.10. Tanggal 26 April 2012
m

ub

( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;


2. Bukti P-2 : Foto Copy Surat Panggilan No. S.Pgl/16.K07
ka

ep

/IX/2015/DKJ-KESDM Tanggal 9 September


2015 ( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;
ah

3. Bukti P-3 : Foto Copy Surat Panggilan No. S.Pgl/24.Ko7/II


R

/2016/DJK-KESDM, Tanggal 19 Februari 2016


es
M

( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;


ng

on

Hal 29 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bukti P-4 : Foto Copy Surat Panggilan ke II

si
No.S.Pgl/25.K07/III/2016/DJK-KESDM,
Tanggal 2 Maret 2016 ( Copy dari Foto Copy );

ne
ng
Menimbang bahwa disamping bukti surat tersebut diatas, untuk
mendukung Permohonannya, Pemohon telah pula menghadirkan 2 ( dua )

do
gu
orang Ahli sebagai berikut :
1. Ahli : DR. EVA ACHJANI ZULFA, SH.,LLM. dibawah sumpah didepan

In
A
persidangan pada pokoknya memberikan pendapatnya sebagai berikut :

- Bahwa Subjek Hukum dalam Hukum Pidana pada dasarnya adalah


ah

lik
berbicara tentang pihak atau orang yang bisa dikenai atau dinyatakan
sebagai pelaku atau pelanggar hukum dalam hukum pidana ;
am

ub
ep
k

Menimbang bahwa selain Ahli, guna meneguhkan dalil-dalil


ah

Permohonannya, Pemohon telah pula menghadirkan 1 ( satu ) orang saksi


R

si
fakta, sebagai berikut :

ne
ng

Saksi WONG JEONG HA, dibawah sumpah didepan persidangan pada


pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut :

do
gu

- Bahwa saksi merupakan Karyawan dari Kodeco Energy Co Ltd ;

- Bahwa saksi mendengar dari Management Kodeco Energy Co.Ltd bahwa


In
A

PT Mandiri Madura Barat untuk menjual Participating Interest yang sisa 10


% kepada PT. Mandiri Madura Barat ;
ah

lik

- Bahwa karena alasan itu pada Tanggal 8 Oktober 2013 PT. Mandiri Madura
Barat dan Kodeco membuat Agreement ke II dan ditanda tangani oleh
m

ub

kedua belah pihak, kemudian tanggal 29 Okrober 2013 PT. Mandiri Madura
Barat mentransper uang Deposit kepada Eskro Kodeco Energy Co LTD ;
ka

ep

- Bahwa terkait dengan uang deposit dari PT. Mandiri Madura Barat tersebut,
bila PT. Mandiri Madura Barat tidak dapat memenuhi kewajiban dalam
ah

tempo tertentu uang tersebut akan dihoule oleh Kodeco Energy Co Ltd
R

tanpa pinalti ;
es
M

ng

on

Hal 30 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada Tanggal 27 Maret 2014 Pemerintah Indonesia / Migas dan

si
SKK Migas mensetujui untuk mengalihkan Participating Interest dari Kodeco
kepada PT MMB, karena itu Kodeco membuat surat Notifikasi kepada PT.

ne
ng
MMB untuk lakukan kewajiban pembayaran sampai dengan tanggal 23 April
2014 ;

do
- gu Bahwa pada hari yang sama pada tanggal 28 Maret 2014, KNOC kirimkan
surat Somasi untuk meng houle transaksi Agreement ke II ;

In
A
- Bahwa beberapa hari kemudian yang saksi lupa tanggalnya Kodeco kirim
surat kepada KNOC untuk komplain terhadap 2 point, point pertama adalah
ah

lik
KNOC ajukan kepada Pengadilan Korea Selatan untuk menangkap Lone
Aggrement antara KNOC dan Kodeco adalah Lone Aggrement biasa, tapi
sesungguhnya Lone Agreement antara Kodeco dan KNOC adalah apabila
am

ub
sukses baru ada kewajiban dan point kedua Putudan dari Pengadilan
Negeri Korea adalah menghould pembayarannya tapi Makarim kirim surat
ep
untuk menghould transaksinya karena itu tanggal 14 April 2014, Makarim
k

kirim surat/warning letter kedua ;


ah

si
- Bahwa kemudian PT Mandiri Madura Barat meminta Kodeco untuk dapat
persetujuan untuk melanjutkan transaksi Agreement ke II ;

ne
ng

- Bahwa karena pada Tanggal 29 Mei 2014 KNOC, Kodeco dan PT MMB
membuat Tri Partit Agreement untuk memperpanjang jatuh tempo sampai

do
gu

27 Agustus 2014 ;

- Bahwa sebelum memperpanjang jatuh btempo tersebut, PT. MMB dan


In
A

Kodeco telah melakukan 4 sampai dengan 5 kali perpanjangan jatuh tempo;

- Bahwa pada tanggal 15 Agustus 2014 PT. MMB meminta kembali


ah

lik

perpanjangan jatuh tempo sampai dengan Tangal 25 Nopember 2014 ;

- Bahwa atas permohonan perpanjangan jatuh tempo tersebut, PT Pertamina


m

ub

menyetujuinya tetapi tidak ada penundaan lagi ;


ka

- Bahwa dikarenakan Kodeco hawatir sampai dengan Tanggal 25 Nopember


ep

2014, PT. MMB belum juga dapat menunaikan kewajibannya, Kodeco minta
ah

kepada PT MMB untuk memasukkan uang panjar sebesar US.5.000.000.-


R

es
M

ng

on

Hal 31 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada tanggal 15 Desember 2014 Kodeco dan PT.MMB membuat

si
Agreement supaya pemerintah Indonesia kembalikan Participating Interest
10 % dari PT MMB ke Kodeco ;

ne
ng
- Bahwa pada Tanggal 26 Januari 2015 pihak Migas menyetujui untuk
kembalikan Participating Interest 10 % dari PT.MMB ke Kodeco ;

do
-
gu Bahwa saksi terkait dengan perkara ini, saksi telah diambil keterangannya
oleh penyidik sebanyak 1 kali ;

In
A
- Bahwa pertemuan Tri Partit setahu saksi adalah atas keinginan dari PT.
Mandiri Madura Barat ;
ah

lik
- Bahwa Tri Partit pertama dibuat di Korea ;
am

ub
- Bahwa saksi tinggal di Indonesia sejak tahun 2011 ;

- Bahwa saksi bersekolah SD,SMP dan SMA semuanya di Indonesia ;


ep
k

- Bahwa Participating Intererest tersebut mendapatkan keuntungan ;


ah

- Bahwa keuntungan Participating Interest tersebut besarnya adalah


R

si
bergantung pada besaran uang yang ditanam ;

ne
ng

- Bahwa uang deposit dari PT. Mandiri Madura Barat saat ini saksi tidak tahu
ada dimana ;

do
gu

- Bahwa atas uang Deposit dari PT. Mandiri Madura Barat tersebut,
pemerintah Indonesia setuju bila Kodeco mendapatkan keuntungan;
In
A

- Bahwa saksi tidak tahu apakah sampai saat ini Kodeco masih mendapatkan
keuntungan dari unag Deposit tersebut ;
ah

lik

- Bahwa setahu saksi didalam Formouth Agrrement bila kedua belah pihak
sudah sepakat, bila PT. MMB tidak dapat memenuhi kewajibannya maka
m

ub

secara otomatis akan menominasi ;

- Bahwa bukti surat bertanda T-21 adalah benar namun harus ada diskusi
ka

ep

lebih lanjut antara pihak-pihak yang terkait ;


ah

- Bahwa pada pertemuan tertanggal 27 Nopember 2014 di Kantor Kodeco


R

antara Kodeco dan PT. MMB saksi lupa apakah ikut hadir atau tidak ;
es
M

ng

on

Hal 32 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada Pertemuan pada Tanggal 10 Desember 2014 antara

si
Pertamina, Kodeco dan PT. MMB saya ikut hadir, namun saksi lupa apa
yang dibahas dalam pertemuan tersebut ;

ne
ng
- Bahwa saksi lupa apakah uang Deposit dari PT. MMB ikut dibahas juga
atau tidak dalam pertemuan tersebut ;

do
-
gu Bahwa yang saksi ingat adalah pertamina meminta supaya tidak ada lagi
penundaan pembayaran ;

In
A
- Bahwa pada tanggal 12 Desember 2014 PT. MMB kirim surat ke Kodeco
namun saksi tidak dapat memastikan apakah surat tersebut diterima oleh
ah

lik
Kodeco atau tidak ;

- Bahwa PT.MMB perlu menandatangani pengahiran adalah untuk dapat


am

ub
persetujuan dari Pemerintah Indonesia guna mengembalikan Participating
Interest dari PT.MMB ke Kodeco ;
ep
k

- Bahwa setahu saksi bila PT. MMB tidak menandatangani pengahiran


ah

tersebut, Participating Interest bisa kembali tapi agak sulit ;


R

si
- Bahwa terkait dengan saham Kodeco yang dijual ke pihak lain tanpa
melibatkan PT.MMB karena PT. MMB meminta pada pihak Kodeco dengan

ne
ng

mekanisme yang tidak sesuai dengan hukum, karena itu Kodeco tidak
menyetujui, maka Kodeco negosiasikan dengan pihak lain ;

do
gu

- Bahwa PT. MMB pernah menagjukan tawaran tapi harga yang diajukan oleh
PT. MMB bukan harga maksimal dari pada calon yang lain ;
In
A

- Bahwa yang mengajukan penawaran adalah pihak yang berminat dan


Management Kodeco mengambil harga yang paling tinggi ;
ah

lik

- Bahwa untuk penjualan saham Kodeco harus ada persetujuan dari


pemerintah Indonesia dalam hal ini Migas ;
m

ub

Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dali bantahannya Termohon


ka

dipersidangan mengajukan bukti surat berupa fotocopy yang bermeterai cukup,


ep

telah disesuaikan dan dicocokkan dengan aslinya yaitu :


ah

1. Bukti T-1 : Foto Copy Surat Laporan Polisi No. LP/1142/


R

es

III/2015/PMJ/Dit.Reskrimum, Tanggal 26 Maret


M

ng

on

Hal 33 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2015. Atas nama pelapor Viki Hidayat ( Foto

si
Copy sesuai dengan asli ) ;

2. Bukti T-2 : Foto Copy Surat Perintah Penyelidikan No.

ne
ng
SP.Lidik/736/IV/2015/Ditreskrimum, Tanggal 9
April 2015 ( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;

do
3.
gu Bukti T-3 : Foto Copy Surat Laporan Hasil Penyelidikan
Tangal 12 April 2015 ( Foto Copy sesuai

In
A
dengan asli ) ;

4. Bukti T-4 : Foto Copy Surat Perintah Tugas No. SP.


ah

lik
Gas/1272/IV/2015 Tanggal 13 April 2015 ( Foto
Copy sesuai dengan asli ) ;
am

ub
5. Bukti T-5 : Foto Copy surat No. SP.Sidik/767/IV/2015
/Ditreskrimum, Tanggal 13 April 2015 ( Foto
ep
Copy sesuai dengan asli) ;
k
ah

6. Bukti T-6 : Foto Copy Surat No. B/21307/XII/2015/Datro,


R

si
Tanggal 31 Desember 2015, perihal
Pemberitahuan dimulainya Penyidikan ( Foto

ne
ng

Copy seuai dengan asli ) ;

7. Bukti T-7 : Foto Copy Berita Pemeriksaan saksi atas nama

do
gu

Viki Hidayat , SH, Tanggal 31 Maret 2015 ( Foto


Copy sesuai dengan asli ) ;
In
A

8. Bukti T-8 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan saksi atas


nama Muhammad Reviansyah, Tanggal 12 Juni
ah

2015 ( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;


lik

9. Bukti T-9 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan saksi atas


m

ub

nama Yanuar Arsad Tanggal 27 Juli 2015 ( Foto


Copy sesuai dengan asli ) ;
ka

ep

10. Bukti T-10 : Foto Copy Berita Acara Pemriksaan saksi atas
nama Nadia BPH. Nasoetion, Tanggal 20
ah

Agustus 2015 ( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;


R

es
M

ng

on

Hal 34 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Bukti T-11 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan saksi atas

si
nama Nuryaqien Suzikrie, SH Tanal 21 April
2015 ( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;

ne
ng
12. Bukti T-12 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan
saksi atas nama Nuryaqien Suzikrie, SH.

do
gu Tanggal 16 Oktober 2016 ( Foto Copy sesuai
dengan asli ) ;

In
A
13. Bukti T-13 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan saksi atas
nama Ir. Komar Hutasoit, Tanggal 30 April 2015
ah

( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;

lik
14. Bukti T-14 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan saksi atas
am

ub
nama M. Rizal Rukhaidan, SH ( Foto Copy
sesuai dengan asli ) ;
ep
15. Bukti T-15 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan saksi atas
k

nama Seung Kyu Lee Tanggal 3 Juni 2015


ah

( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;


R

si
16. Bukti T-16 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan saksi atas

ne
ng

nama Wisnu Hidayanto, SH ( Foto Copy sesuai


dengan asli ) ;

do
gu

17. Bukti T-17 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan saksi atas
nama Anggara Suryawan Tanggal 28 Agustus
2015 ( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;
In
A

18. Bukti T-18 : Foto Copy Berita acara Pemeriksaan saksi atas
ah

nama Won Jeong Ha ( Foto Copy sesuai


lik

dengan asli ) ;
m

ub

19. Bukti T.19 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan saksi atas
nama Riza Permana ( Foto Copi sesuai dengan
ka

asli ) ;
ep

20. Bukti T-20 : Foto Copy Surat dari Kodeco Energy Co. Ltd
ah

kepada Ibu Nadia Tanggal 1 Desember 2014


R

( Copy dari Foto Copy ) ;


es
M

ng

on

Hal 35 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. Bukti T-21 : Foto Copy Emile dari Won Jeong Ha kepada

si
Pak Huh Tanggal 27 Nopember 2015 Jam.
17.24.03 GMT +7 ( Copy dari Foto Copy ) ;

ne
ng
22. Bukti T-22 : Foto Copy Surat Farmot Agreement Kodeco
dan PT Mandiri Madura Barat Tanggal 8

do
gu
23. Bukti T-23
Oktober 2013 ( Copy dari Foto Copy ) ;

: Foto Copy Terjemahan Perjanjian Pengalihan

In
A
Hak dan Kewajiban ( Farmouth ) sehubungan
degan 10 % saham Partisipasi dalam montrak
ah

bagi hasil Madura Offshore ( WMO ) Tanggal 8

lik
Oktober 2013 ( Copy dari Foto Copy ) ;
am

ub
24. Bukti T-24 : Foto Copy Surat Peringatan No. 01418
/1266.008/III/ 2014/ YRS-HST-sfn. Tanggal 28
Maret 2014 dari Makarin & Tairas Counsellors
ep
k

At Law kepada Kodeci Energy Co. Ltd dan PT


ah

Mandiri Madura Barat ( Foto Copy sesuai


R

si
dengan asli ) ;

25. Bukti T-25 : Foto Copy Slip Transper uang melalui Bank

ne
ng

BNI ( Copy dri Foto Copy ) ;

26. Bukti T-26 : Foto Copy Surat No. 066/MMB-DIR/XII/2014

do
gu

dari Mandiri Oil kepada Kodeco Energy Co.Ltd,


Tanggal 12 Desember 2014 ( Foto Copy sesuai
In
A

dengan asli ) ;

27. Bukti T-27 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan Ahli


ah

lik

Hukum Pidana atas nama Prof. DR. Edward


Omar Syarif Hiariej. SH.,M.Hum ( Foto Copy
m

ub

sesuai dengan asli ) ;

28. Bukti-28 : Foto Copy surat No. B/19925 Tangal 8


ka

ep

Desember 2015 Perihal Undangan gelar


perkara dari Direskrimum kepada Kabareskrim
ah

Polri ( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;


R

es

29. Bukti T-29 : Foto Copy surat No. B/10872 Tangal 11


M

ng

Desember 2015 Perihal Undangan gelar


on

Hal 36 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara dari Direskrimum kepada Yanuar Arsad,

si
M. Reviansyah, Sofjan Arsad dan Viki Hidayat
( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;

ne
ng
30. Bukti T-30 : Foto Copy surat No. B/10873 Tangal 11
Desember 2015 Perihal Undangan gelar

do
gu perkara dari Direskrimum kepada Choi Jee Hun,
Jeong Kwang Seok dan Kong Young Kil
( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;

In
A
31. Bukti T-31 : Foto Copy Surat Rekomendasi Gelar Perkara
ah

Hari Senin Tanggal 14 Desember 2015 ( Copy

lik
dari Foto Copy ) ;
am

ub
32. Bukti T-32 : Foto Copy Surat Panggilan No.
S/Pgl/24337/XII/2015/Dit.Reskrimum Tanggal
26 Desember 2015 ( Foto Copy sesuai dengan
ep
k

asli ) ;
ah

33. Bukti T-33 : Foto Copy Surat Penggilan No. S/Pgl/24375/XII


R

si
/2015/Dit.Reskrimum Tanggal 26 Desember
2015 ( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;

ne
ng

34. Bukti T-34 : Foto Copy Laporan Polisi No. LP.993/XII/2015


/PMJ/Dit.Reskrimum Tangal 23 Desember 2015

do
gu

( Foto Copy sesuai dengn asli ) ;

35. Bukti T-35 : Foto Copy Surat No. KE/MGT/2014/IV/2/2008


In
A

Tanggal 2 April 2014 dari Kodeco Energy


Co.Ltd kepada Pak Muhammad ( Foto Copy
ah

lik

sesuai dengan asli ) ;

36. Bukti T-36 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan


m

ub

saksi atas nama Choi Jee Hun Tanggal 1 Juli


2015 ( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;
ka

ep

37. Bukti T-37 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan


ah

saksi atas nama Jeong Kwang Seok, Tanggal


R

29 Juni 2015 ( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;


es
M

ng

on

Hal 37 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
38. Bukti T-38 : Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan saksi atas

si
nama Kong Young Kil, tanggal 18 Juni 2015
( Foto Copy sesuai dengan asli ) ;

ne
ng
39. Bukti T-39 : Foto Copy surat Panggil No. S/Pgl/24336/XII
/2015/Dit.Reskrimum ( Foto Copy sesuai

do
gu
40. Bukti T-40
dengan asli ) ;

: Foto Copy Surat dari Kuasa Hukum Kodeco

In
A
Energi Co.Ltd kepada Kuasa Hukum PT Mandiri
Madura Barat Tanggal 10 April 2015 ( Foto
ah

Copy sesuai dengan asli ) ;

lik
41. Bukti T-41 : Foto Copy Aplikasi Transper uang ( Copy dari
am

ub
Foto Copy ) ;

42. Bukti T-42 : Foto Copy Surat Laporan Hasil Gelar Perkara
ep
Tanggal 13 April 2015 ( Foto Copy sesuai
k

dengan asli ) ;
ah

si
Menimbang bahwa selain bukti surat tersebut diatas, untuk meneguhkan
dalil sangkalannya, Termohon telah pula mengajukan 2 ( dua) orang saksi

ne
ng

sebagai berikut :

1. Saksi Muhammad Reviansyah dibawah sumpah didepan persidangan pada

do
gu

pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut :

- Bahwa saksi pernah menjabat sebagai Direktur Utama dari PT. Mandiri
In
A

Madura Barat ;

- Bahwa semasa saksi masih menjabat sebagai direktur Utama PT. Mandiri
ah

lik

Madura Barat, PT. Madura Mandiri Barat pernah pernah mendapatkan


tawaran dari Codeco Energy Co Ltd untuk membeli saham sebesar 10 % ;
m

ub

- Bahwa terkait dengan pembelian saham Codeco Energy Co Ltd tersebut,


PT. Mandiri Madura Barat adalah sebagai pemenangnya ;
ka

ep

- Bahwa sebagai pemenang PT. Mandiri Madura Barat telah menyelesaikan


ah

kewajibannya yaitu melakukan pembayaran lunas tanpa hambatan ;


R

- Bahwa setelah pembelian saham Kodeco yang pertama, ada keinginan


es
M

dari pemegang saham untuk meningkatkan kembali sahamnya apakah


ng

on

Hal 38 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan ada penjualan pada tahap kedua tapi waktu itu Kodeco masih

si
berpikir dulu ;

- Bahwa setelah ada keputusan dari Kodeco barulah ada pembicaraan

ne
ng
untuk tahap kedua ;

- Bahwa pada pembelian saham yang pertama/tahap I tidak ada masyalah ;

do
gu - Bahwa dalam proses pembelian saham Kodeco tahap II kami terkejut,
dimana pembelian saham tahap II masih dalam proses penyelesaian kami

In
A
mencari pendanaan dari Bank, kami terkejut ada Somasi yang diterbitkan
oleh Makarim atas nama Pengadilan Korea yang meminta kami
ah

lik
menghentikan transaksi, sementara dalam posisi ini kami sudah
membayar uang muka sebesar 10 % yaitu US 6,14 Juta, sehingga kami
am

ub
tanyakan pada Kodeco apakah kelanjutan transaksi bisa dijalankan ;

- Bahwa ternyata Kodeco punya masalah hutang piutang dibelakangnya,


ep
mestinya Kodeco menjamin tidak ada masyalah akan tetapi Kodeco
k

mencoba memberikan jalan keluar, sehingga keluar Somasi kedua ;


ah

si
- Bahwa Kodeco menjamin melalui surat, Somasi dari Makarim tidak usah
diperdulikan diabaikan saja, karena Kodeco bisa mengurusnya ;

ne
ng

- Bahwa setelah itu Kodeco meminta lagi tambahan pembayaran sebesar


US. 5.000.000.- dan itu kami penuhi kalau tidak salah pada bulan

do
gu

September ;

- Bahwa karena ada masyalah ada perpanjangan jatuh tempo ;


In
A

- Bahwa pada Tanggal 25 Nopember 2014 Kodeco tidak mau lagi


memperpanjang masa jatuh tempo pembayaran ;
ah

lik

- Bahwa Kodeco menjanjikan terkait uang yang sudah kami setor tersebut,
akan diperhitungkan dan akan dibuatkan New FOA dan itu ada dalam
m

ub

Emile ;
ka

- Atas dasar New FOA bari tersebut, Kodeco mendesak kami supaya
ep

mengahiri dahulu kesepakatan, awalnya kami tidak mau, namun karena


ah

ada jaminan akan diperhitungkan dan Kodeco juga mengatakan bahwa


R

mereka bisa saja mengahiri dengan sepihak tanpa harus ada tanda tangan
es

dari kami ;
M

ng

on

Hal 39 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada ahirnya kami mau menandatangani pengahiran pada tanggal

si
12 Desember 2014 ;

- Bahwa tanpa setahu kami pihak Kodeco melakukan tender dengan pihak

ne
ng
lain, sedangkan kami tidak diperbolehkan lagi untuk ikut tender dan inilah
yang membuat kami merasa dirugikan, sementara disisi lain kami sudah

do
gu menyimpan Deposit ke pihak Kedeco ;

- Bahwa sebelumnya kami tidak tahu bahwa Kodeco punya masalah Hutang

In
A
Piutang, kalau tahu kami tidak akan mau membeli saham milik mereka ;

- Bahwa kami tahu ada masalah adalah pada saat kami di Somasi untuk
ah

lik
segera menghentikan transaksi ;

- Bahwa pada saat kami di Somasi, uang kami sudah keluar masuk ke
am

ub
Kodeco sebagai uang muka ;

- Bahwa setelah somasi kami komplain ke pihak Kodeco dan Kodeco


ep
k

menjamin tidak akan ada masalah ;


ah

- Bahwa dengan adanya permasalahan tersebut, dibuatlah Tri Partit


R

si
Agreement atas usul dari Kodeco ;

ne
ng

- Bahwa hutang Kodeco pada KNOC sangat besar ;

- Bahwa intinya kenapa kami ingin meneruskan kesepakatan dengan

do
gu

Kodeco, karena kami sudah bayar uang muka yang tidak kecil jumlahnya ;

- Bahwa dalam hal Tri Partit antara PT. MMB, Kedoco dan KNOC kami
In
A

merasa diancam agar tambah lagi uang muka sebesar US.5.000.000.-

- Bahwa menurut Kodeco uang sebesar US.5000.000.- untuk bayar KNOC ;


ah

lik

- Bahwa pada batas ahir perjanjian yaitu Tanggal 25 Nopember 2014, kami
masih dalam proses mencari dana dan Kodeco hal tersebut, karena
m

ub

mereka mengikuti perkembangannya, namun dalam posisi tersebut


Kodeco tidak mau lagi memperpanjang masa jatuh tempo pembayaran ;
ka

ep

- Bahwa ada jaminan dari Kodeco kepada kami bila perjanjian batal uang
ah

kami tidak hilang dan itu ada dalam bentuk Emile yang disampaikan
R

kepada kami ;
es
M

ng

on

Hal 40 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa uang kami tersebut akan diperhitungkan dalam New Foa namun

si
ketika kami mengajukan New FOA sama sekali diabaikan oleh Kodeco dan
kami juga sudah mensomasi pihak Kodeco untuk meminta uang kami

ne
ng
kembali tapi sama sekali tidak digubris oleh pihak Kodeco ;

- Bahwa seharusnya kami prioritas untuk membeli saham dari Kodeco

do
gu karena kami sudah ada uang jaminan ;

- Bahwa setahu saya ada Investor lain yang mengajukan tender untuk beli

In
A
saham Kodeco ;

- Bahwa dalam kapasitas sebagai Direktur Utama PT. Mandiri Madura Barat
ah

lik
saya pernah memberikan surat Kuasa kepada Viki Hidayat untuk
melaporkan para Pemohon ke Polisi terkait dengan tindak pidana
am

ub
penipuan dimana kami sebagai korbannya ;
ep
k

2. Saksi NADIA BPH NASOETION dibawah sumpah didepan persidangan


ah

pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut :


R

si
- Bahwa saksi merupakan Kuasa Hukum PT. Mandiri Madura Barat sejak
19 September 2013 untuk pengalihan 10 % kedua Partisipasi Interes

ne
ng

Kodeco Energy Co Ltd di West Madura OffShore ;

- Bahwa FOA kedua, formatnya dibuat oleh penjual yang dalam hal ini

do
gu

pihak Kodeco karena mengikuti format yang pertama dan saksi ikut serta
dalam penyesuaian untuk transaksi yang kedua ;
In
A

- Bahwa saksi tidak tahu ada permasalahan antara Kodeco dengan KNOC
di Soul Korea ;
ah

lik

- Bahwa saksi tahu ada permasalahan antara Kodeco dengan KNOC pada
bulan Maret ketika kami mendapatkan Somasi dari Makarim yang
m

ub

pertama
ka

- Bahwa isi Somasi dari Makarim tersebut adalah untuk menghentikan


ep

transaksi penjualan 10 % yang kedua antara PT. Mandiri Madura Barat


ah

dengan Kodeco ;
R

- Bahwa atas Somasi dari Makarim tersebut, PT. Mandiri Madura Barat
es
M

mempertanyakan hal tersebut kepada Kodeco ;


ng

on

Hal 41 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi tidak ikut ketika diadakan Tri Partit di Soul Korea ;

si
- Bahwa betul PT. Mandiri Madura Barat telah mengirimkan uang kepada
Kodeco sebesar US.5.000.000 sebagai uang muka pembelian saham

ne
ng
10 % tahap II ;

- Bahwa uang sebesar US. 5000.000. telah diterima oleh Kodeco dan itu

do
gu diketahui ada konfirmasi direkening penerimaan dana Kodeco ;

- Bahwa pada Tanggal 24 Nopember 2014, saya ikut membuat surat

In
A
permohonan perpanjangan waktu jatuh tempo kepada Kodeco ;
ah

- Bahwa mengenai waktu jatuh tempo tersebut tidak ada tanggal pasti

lik
pengahiran semua diserahkan kepada Kodeco ;
am

ub
- Bahwa pengahiran tanggal 26 Nopember 2014 tersebut bukanlah suatu
yang mutlak disebutkan dalam perjanjian FOA ; ep
- Bahwa terkait dengan surat perpanjangan waktu pembayaran dari PT.
k

MMB tersebut, pihak Kodeco membalas yang pada pokoknya pihak


ah

Kodeco tidak bisa memberikan perpanjangan karena waktu yang


R

si
diberikan sudah cukup ;

ne
ng

- Bahwa pada pertemuan tanggal 25 Nopember 2014 antara PT.MMB


dengan Kodeco saksi ikut hadir dan dalam pertemuan tersebut
membahas masalah isi dari FOA yang baru seandainya kesepakatan

do
gu

yang lama diahiri lebih fokusnya bagaimana masalah dana yang sudah
diterima oleh Kodeco dan bagaimana perhitungannya itu akan
In
A

dimasukkan dalam FOA yang baru ;

- Bahwa yang mempresentasikan dalam pertemuan 25 Nopember 2014


ah

lik

adalah Mr. Joung ;

- Bahwa yang hadir pada peremuan tanggal 25 Nopember 2015 dari pihak
m

ub

PT. MMB adalah saya, Pak Revi, Pak Yanuar dan Pak Sopian Arsad
sedangkan dari pihak Kodeco adalah Pak Joung, Pak Ha, Mr. Choi yang
ka

ep

lain saya lupa ;


ah

- Bahwa dalam mempresentasikan Pak Joung menggunakan bahasa


R

Inggris ;
es
M

ng

on

Hal 42 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Tanggal 30 Nopember 2014 saya kirimkan surat kepada Kodeco

si
yang intinya semua yang dibahas dalam pertemuan Tanggal 25
Nopember 2014 saya minta dibuat dalam bentuk tertulis dan surat

ne
ng
tersebut baru dibalas pada Tanggal 1 Desember 2014 ;

- Bahwa balasan surat dari Kodeco tersebut intinya mereka meminta

do
gu supaya kami mengahiri dahulu kesepakatan tahap II baru selanjutnya bila
itu sudah terpenuhi baru pihak Kodeco akan melanjutkan pembicaraan ;

In
A
- Bahwa balasan dari Kodeco itu dikirim melalui Emile saya ;

- Bahwa selain Emile, pihak Kedeco juga mengirimkan surat yang


ah

lik
menyatakan apabila pihak PT. MMB tidak mengahiri FOA yang lama
maka Kodeco akan menggunakan pasal yang ada dalam FOA untuk
am

ub
menandatangani secara sepihak ;

- Bahwa pada pertemuan Tanggal 10 Desember 2014 yang dihadiri oleh


ep
pihak Pertamina, Kodeco dan PT. MMB, dimana dalam pertemuan
k

tersebut, pertamina sebagai operator menyarankan kalau memang mau


ah

memperpanjang kenapa harus diahiri kenapa tidak diperpanjang saja ;


R

si
- Bahwa pada pertemuan tanggal 10 Desember 2014, pihak Kodeco sudah

ne
ng

membawa surat penghentian sepihak ;

- Bahwa yang membuat Draf penghentian tahap kedua adalah pihak

do
gu

Kodeco ;

- Bahwa keuntungan yang diperoleh dari 10 % Partisipasi Interes Kodeco


In
A

Energy Co Ltd sampai saat ini tetap dimiliki oleh Kodeco bukan PT. MMB

- Bahwa atas penghentian dari 10 % Partisipasi Interes Kodeco Energy Co


ah

lik

Ltd tahap II tersebut, PT. MMB beberapa kali minta diadakan pertemuan
namun tidak diperdulikan ;
m

ub

- Bahwa PT. MMB pernah minta kepada Kodeco dana yang sudah disetor
untuk dikembalikan namun pihak Kodeco menolak untuk mengembalikan
ka

ep

karena menganggap ini sudah berahir ;


ah

Menimbang, bahwa selain bukti surat dan saksi 2 ( dua ) saksi Fakta,
R

Termohon juga mengajukan 1 (satu) orang ahli yaitu. PROF. DR. EDWARD
es

OMAR SHARIF HIARIEJ, SH.,M.Hum yang setelah bersumpah didepan


M

ng

persidangan memberikan pendapat yang pada pokoknya sebagai berikut :


on

Hal 43 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang dimaksud dengan bukti permulaan yang cukup, pasca putusan

si
Mahkamah Konstitusi diartikan sebagai minimal dua alat bukti, lalu kalau
kita hubungkan dengan Pasal 184 KUHAP, maka dua alat bukti itu ada dari

ne
ng
lima kemungkinan yang ada, apakah itu keterangan saksi, keterangan Ahli,
surat, petunjuk maupun keterangan Terdakwa, akan tetapi kalau kita
melihat lebih detil lagi dalam KUHAP, maka alat bukti petunjuk ini adalah

do
gu alat bukti yang menjadi otoritatip dari Hakim, oleh karena itu bukti
permulaan yang cukup adalah dua alat bukti dari empat kemungkinan yang

In
A
ada, jadi bukan lagi lima melainkan empat karena alat bukti petunjuk yang
dimiliki oleh Hakim, kembali kepada pertanyaan dari Kuasa Hukum
ah

lik
Termohon, kita harus memahami didalam kontek Hukum Pidana didalam
pembagian Hukum Pidana itu ada yang disebut ius Punale dan ada yang
disebut ius Punendi, Ahli tidak akan membahas ius Punale tapi akan
am

ub
berbicara mengenai ius Punendi, ius Punendi ini adalah hak Subjektif
Negara yang diwakili oleh aparat penegak Hukum, yang mana tingkat
ep
penyidikan ada sama Polisi, Penuntutan ada pada Kejaksaan dan
k

Pengadilan ada pada Hakim, ius Punendi ini adalah hak Subjektif Negara
ah

untuk melakukan proses Hukum terhadap seseorang yang disangkakan


R

si
telah melakukan tindak pidana, oleh karena itu menjadi tugas siapa untuk
menegakan Hukum ini adalah tergantung pada situasi mana proses itu

ne
ng

sedang berjalan, ketika itu ada pada kepolisian artinya masih dalam tahap
penyidikan, Kejaksaan pada tahap Penuntutan dan mengadili ada pada

do
gu

Hakim yaitu di persidangan, yang harus dilakukan oleh Penyidik ketika


melakukan penyidikan adalah mengumpulkan bukti guna memenuhi bukti
In
permulaan yang cukup dalam memproses suatu tindak pidana, artinya disini
A

yang dikumpulkan itu bisa keterangan saksi, surat, keterangan Ahli maupun
keterangan Tersangka ;
ah

lik

- Bahwa Hukum pidana memiliki fungsi yang antara lain adalah melindungi
fungsi kepentingan, selain kepetingan indipidu, kepentingan masyarakat dan
m

ub

kepentingan Negara yang dilindungi, Hukum pidana juga memiliki fungsi


dalam pengertian penegakan Hukum pidana bahwa dalam batas-batas yang
ka

ditentukan oleh Undang-Undang, Negara melalui aparat penegak Hukum


ep

berwenang mempunyai hak secara Hukum untuk memproses seorang


ah

tersangka, dalam Interagrited Criminal Justice Sistem proses peradilan


R

Pidana itu dimulai dari Penyelidikan guna menentukan ada atau tidaknya
es

suatu tindak pidana, ketika sudah ada konfirmasi atau sudah ada bukti
M

ng

bahwa telah terjadi suatu tindak pidana maka penyelidikan itu akan naik
on

Hal 44 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada step penyidikan artinya sudah ada tindak pidana lalu kemudian

si
mengumpulkan bukti dalam rangka membuat terang suatu peristiwa pidana
dan dalam rangka menentukan tersangka, ketika penyelidikan itu sudah

ne
ng
dimulai dengan surat perintah penyelidikan kemudian terkonfirmasi bahw
yang diselidiki itu adalah suatu tindak pidana, kemudian diteruskan kepada
step berikutnya berupa penyidikan, maka pada dasarnya ini sudah on the

do
gu right trek atau sudah ada pada jalur yang benar artinya dalam batas-batas
yang ditentukan oleh Undang-Undang penyidik sebagai aparat penegak

In
A
Hukum sudah bertindak sesuai Hukum yang berlaku ;
- Bahwa ada beberapa mekanisme gelar perkara kemudian dari penyelidikan
ah

lik
ditingkatkan menjadi penyidikan ini suatu proses untuk mencegah adanya
unper prejudice atau persangkaan yang tidak wajar terhadap seseorang
calon tersangka, bahkan bukan saja seseorang calon tersangka untuk
am

ub
memperivikasi lebih lanjut apakah suatu peristiwa Hukum itu menjadi
peristiwa pidana atau tidak, adanya mekanisme gelar perkara ini
ep
menunjukkan prinsip kehati-hatian dari penyidik untuk menjustifikasi apakah
k

peristiwa Hukum itu menjadi peristiwa pidana ataukah tidak, jika itu
ah

terkonfirmasi melalui gelar perkara dan ditingkatkan menjadi suatu


R

si
penyidikan maka step selanjutnya adalah mengumpulkan bukti guna
membuat terang suatu peristiwa pidana dan dalam rangka menetukan

ne
ng

tersangka, Putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan tersangka


menjadi objek Pra Peradilan disitu dalam pertimbangan dan pertimbangan

do
gu

itu bersifat Rasio Residendi suatu hal yang bersifat mengikat, disitu
dikatakan bahwa seseorang sebelum dinyatakan sebagai tersangka dia
In
harus terlebih dahulu diperiksa sebagai saksi, mengapa Putusan Mahkamah
A

Konstitusi itu berbunyi demikian, ini yang tadi ahli sebut sebagai Unper
Prejudice atau persangkaan yang tidak wajar, sehingga ketika seseorang itu
ah

lik

sudah diperiksa sebagai saksi lalu ada kesesuaian antara bukti satu dengan
bukti yang lain kemudian status saksi itu ditingkatkan menjadi tersangka,
m

ub

maka pada dasarnya ini sudah memenuhi prosedur sesuai dengan apa
yang diamanatkan oleh Putusan Mahkamah Konstitusi ;
ka

- Bahwa dalam konteks Hukum Pidana ada yang namanya ius Punendi itu
ep

adalah kewenangan subjektif Negara untuk memperoses seseorang yang


ah

diduga atau disangkakan telah melakukan suatu tindak pidana, karena itu
R

hak subjektif Negara kalau pada pada tingkat penyidikan dimana penyidik
es

umum itu adalah Polri, maka yang berwenang untuk menyatakan seseorang
M

ng

tersangka tentunya berdasarkan bukti permulaan yang cukup itu adalah


on

Hal 45 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penyidik artinya penyidik yang memeriksa kasus tersebut, sepanjang itu

si
telah memenuhi bukti permulaan yang cukup kemudian calon tersangka itu
sebelumnya telah diperiksa sebagai saksi maka kewenangan itu sudah On

ne
ng
The Right Trek atau pada jalan yang benar artinya sah menurut Hukum ;
- Bahwa yang dimaksud dengan Penipuan adalah masuk dalam genus
kejahatan yang menyangkut harta benda atau kekayaan, doktrin

do
gu mengajarkan demikian, meskipun judul bab dari Pasal 362 sampai dengan
pasal 378, berisi ada pencurian, penggelapan dan perbuatan curang,

In
A
Penggelapan pada dasarnya barang ada dalam penguasaan pelaku bukan
karena sesuatu hal yang melawan Hukum, berbeda dengan pencurian,
ah

lik
sedangkan penipuan adalah perbuatan yang bersifat alternatif dia
menggunakan keadaan palsu atau serangkaian kebohongan atau
serangkaian tipu muslihat kemudian untuk menggerakkan dan seterusnya
am

ub
yang menimbulkan kerugian bagi korban, dengan demikian pada dasarnya
dalam rangka melindungi kepentingan individu terhadap harta yang
ep
dimilikinya ;
k

- Bahwa kalau kita melihat sah atau tidaknya suatu perjanjian maka kita akan
ah

melihat Pasal 1320 KUHPerdata, Pasal 1320 KUHPerdata itu ada yang
R

si
Subjektif ada yang Objektif, Subkektif itu ada pada kesepakatan dan
kecakapan para pihak, yang Objektif ada pada objek tertentu dan kausa

ne
ng

halal, kalau yang pertama yang kedua bermasalah ini terjadi Error In
Persona sementara yang ketiga dan keempat ini kosekwensi Hukumnya

do
gu

adalah Batal Demi Hukum atau terjadi Error in Objekto, pada dasarnya
perjanjian antara pihak-pihak itu adalah hubungan keperdataan, akan tetapi
In
tidak selamanya hubungan keperdataan itu tidak berdimensi hukum Publik
A

oleh karena itu bila kita mencermati betul KUHPerdata dan KUHPidana
pasal mengenai penipuan ini adalah pasal yang unik, karena pasal ini diatur
ah

lik

dalam KUHPerdata tapi diatur juga dalam pasal 378 KUHPidana, bilamana
penipuan dalam konteks hukum Perdata dia berubah menjadi konteks
m

ub

Hukum Pidana ini tidak lain dan tidak bukan kita melihat adanya menstrea,
kalau menstrea itu datangnya diawal suatu perikatan antara lain misalnya
ka

dia tidak menyampaikan keadaan yang sebenarnya dari suatu kondisi untuk
ep

mengadakan perjanjian itu, maka sesungguhnya penipuan yang terjadi


ah

disitu bukan lagi terjadi dalam suatu kontek Keperdataan tetapi sudah
R

masuk dalam kontek Hukum Pidana, bisa termasuk dalam keadaan palsu,
es

sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 378 KUHPidana, sementara


M

ng

penipuan dalam kontek Hukum Perdata adalah hal yang dapat


on

Hal 46 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membatalkan suatu perjanjian, tetapi kalau kita melihat kontek penipuan

si
sebagai sesuatu hal yang dapat dibatalkan dalam kontek perjanjian dalam
KUHPerdata diapun akan kembali merujuk ke KUHPidana, Hukum Pidana

ne
ng
Element Of Crime itu lebih luas bila dibandingkan dengan Hukum Perdata,
Penipuan didalam kontek Hukum Pidana itu yang namanya menstrea tidak
mesti terjadi pada awal perjanjian, bisa dipertengahan atau pada ahir

do
gu perjanjian, ketika ia merubah niat itu menjadi sesuatu itikad buruk,
sementara didalam kontek Hukum Perdata yang namanya menstrea atau

In
A
niat jahat sudah sejak awal sebelum adanya suatu perikatan, kendatipun
secara tegas ahli katakan bahwa adanya menstrea dalam penipuan yang
ah

lik
terjadi pada awal pelaksanaan perjanjian pada dasarnya itupun masuk
dalam keadaan palsu untuk kontek penipuan yang ada dalam KUHPidana ;
- Bahwa dalam kontek Hukum Pidana, misalnya sebidang tanah dan tanah
am

ub
tersebut ditempati orang lain, tetapi penguasaan setifikat tersebut secara
sah ada pada seseorang, lalu kemudian sertifikat tersebut dijadikan agunan
ep
ini bisa dikatagorikan sebagai Penggelapan, jadi tidak serta merta barang
k

yang barang yang ada padanya itu dia harus menguasai barang tersebut,
ah

karena interpretasi barang dalam Putusan Hogeraad tanggal 23 Mei 1921


R

si
bisa barang berwujud bisa barang tidak berwujud bisa barang yang ada bisa
barang yang akan ada, jadi pengertian pengertian barang dalam Putusan

ne
ng

Hogeraad itu memperluas pengertian barang ;


- Bahwa penyidikan adalah serangkaian perbuatan untuk mengumpulkan

do
gu

bukti dalam rangka memperjelas suatu tindak pidana dan dalam rangka
menemukan tersangka, ketika dalam suatu perjanjian salah satu pihak tidak
In
menyampaikan fakta yang sebenarnya, kemudian itu dituangkan dalam
A

surat perjanjian, maka dapat saja dan bisa dikagorikan sebagai penipuan
sesuai pasal 378 KUHPidana, karena didalam alternatif pasal penipuan itu
ah

lik

sendiri dikatakan suatu keadaan palsu ataupun bisa dalam kontek pasal 263
KUHPidana tentang pemalsuan, karena pemalsuan disini ada dalam
m

ub

pengertian Materiil ada dalam pengertian Formil, pemalsuan dalam


pengertian Materiil berarti fakta yang dikemukakan dalam suatu surat tidak
ka

sesuai dengan keadaan sebenarnya, sedangkan dalam pengertian Formil


ep

dapat saja suatu keadaan yang dituangkan dalam suatu surat itu benar apa
ah

adanya, tetapi mungkin kop surat dipalsukan atau tanda tangan dipalsukan ;
R

- Bahwa pada dasarnya buku III KUHPerdata dia bersifat terbuka, isinya
es

adalah soal perikatan, artinya sepanjang segala sesuatu itu tidak diatur
M

ng

dalam perjanjian yang sudah disepakati oleh para para pihak, maka
on

Hal 47 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berlakulah buku III KUHPerdata, itu prinsipt pertama, mengapa demikian

si
karena perjanjian Pasal 1338 KUHPerdata adalah mengikat bagi para
pihak-pihak atau asas pakta sun serpanda, ketika suatu perjanjian itu lalu

ne
ng
masuk dalam dimensi publik, disini adalah pilihan Hukum, pilihan Hukum itu
tergantung apakah dia akan menyelesaikan secara Arbitrase, apakah akan
menyelesaikan secara Perdata atau menyelesaikan secara Pidana ini

do
gu tergantung pilihan si korban, karena ini menyediakan suatu pilihan Hukum,
dalam kontek penipuan yang tadi ahli jelaskan, terkadang penipuan ini

In
A
dapat diselesaikan melalui kontek keperdataan, atau perjanjian itu dapat
dimintakan pembatalan tetapi penipuan itu tidak menutup kemungkinan
ah

lik
untuk diselesaikan secara pidana jika memenuhi unsur didalam Pasal 378
KUHPidana, adanya pilihan Hukum ini lalu Scholten berpendapat bahwa jika
suatu perbuatan keperdataan ada dimensi publik didalamnya maka sifat
am

ub
keperdataan itu menjadi hilang yang diutamakan adalah sifat Hukum publik,
sekali lagi ini merupakan pilihan Hukum, sehingga kendatipun didalam
ep
perjanjian itu dikatakan melalui Arbitrase tetapi jika dia telah menyentuh
k

hukum publik maka berdasarkan teori Scholten itu maka bisa diterapkan
ah

Hukum Publik dan Hukum Pidana itu merupakan bagian dari Hukum Publik,
R

si
jadi pilihan Hukum itu ada pada si korban ;
- Bahwa apabila si korban sudah memilih Hukum pidana maka jangan harap

ne
ng

lagi untuk mengambil kembali jalur Hukum secara perdata ;


- Bahwa tidak selamanya suatu perkara pidana membutuhkan suatu

do
gu

penyelidikan, itulah sebabnya kalau kita melakukan interpretasi Futuristic


terhadap rancangan KUHAP, Ahli sebagai pembentuk rancangan KUHP itu
In
sudah tidak lagi memasukkan penyelidikan sebagai suatu step, adakalanya
A

penyelidikan dan penyidikan terjadi pada saat yang sama, apalagi ini
ditangani oleh satu petugas Negara yang bernama Polri, sehingga ketika
ah

lik

pada saat penyelidikan itu dalam rangka menemukan suatu tindak pidana
pada saat yang sama dia dapat menemukan tersangka ketika barang bukti
m

ub

sudah terbukti, maka dia sudah bisa melompat ke step penyidikan tanpa
harus melalui penyelidikan, dari pengalaman praktek seperti inilah yang
ka

kemudian kita melihat tidak ada perbedaan asasi untuk penyidikan dan
ep

penyelidikan sehinga dalam KUHAP kedepan akan disatukan, karena


ah

dibawah tugas kepolisian ;


R

- Bahwa penyelidikan berdasarkan KUHAP adalah serangkaian perbuatan


es

untuk melihat terang untuk melihat apakah peristiwa itu peristiwa pidana
M

ng

ataukah bukan ;
on

Hal 48 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa laporan adalah start awal bagi polisi untuk melakukan penyelidikan ;

si
- Bahwa untuk penetapan tersangka berdasarkan pasal 1 butir 14 bahasanya
adalah bukti permulaan, lalu ini dalam Peraturan Kapolri bukti permulaan itu

ne
ng
adalah satu alat buki ditambah dengan Laporan Polisi, itu bisa dijadikan
bukti permulaan untuk penetapan tersangka, untuk penangkapan karena ini
berkaitan dengan pengekangan terhadap Hak Asasi Manusia lalu ditambah

do
gu gradasinya menjadi bukti permulaan yang cukup, ini dinaikkan harus ada
dua alat bukti, lalu untuk penahanan ini lebih rumit lagi, harus ada bukti

In
A
yang cukup, artinya bukti yang cukup itu yang pertama itu terhadap tindak
pidana yang disangkakan dan bukti cukup yang kedua itu adalah terhadap
ah

lik
dugaan bahwa tersangka akan melarikan diri, menghilangkan bukti, atau
mengulangi lagi perbuatanya ;
- Bahwa Ahli memberikan keterangan didalam BAP berdasarkan fakta yang
am

ub
disodorkan kepadanya, bahwa ada fakta diluar itu, ini bukan lagi masalah
ahli, itu masalah yang akan diselesaikan dalam persidangan pokok perkara,
ep
untuk melihat apakah fakta yang ada benar-benar bisa dibuktikan ataukah
k

tidak, jadi tidak ada konsekwensi, karena ahli itu bekerja memberikan
ah

keterangan berdasarkan fakta yang diberikan, dia tidak bertugas untuk


R

si
mencari fakta diluar itu, kalau fakta yang disodorkan A yang dianalisis
adalah fakta A ;

ne
ng

- Bahwa penetapan tersangka oleh Penyidik pada tahap penyidikan ini


sebetulnya pengejawantahan bahwa seseorang yang diduga telah

do
gu

melakukan tindak pidana harus sesegera mungkin ditetapkan sebagai


tersangka, untuk apa, untuk supaya orang ini jangan lolos dari jeratan
In
Hukum, tetapi disisi lain KUHAP berdasarkan Pasal 109 juga ada
A

mekanisme yang namanya SP.3 ( Surat Perintah Penghentian Penyidikan )


ini adalah pengejawantahan ternyata didalam penyidikan orang yang sudah
ah

lik

dinyatakan sebagai tersangka 1. Apakah tidak memenuhi bukti atau bukti


tidak cukup atau 2. bukan perkara pidana atau 3. Perkara ditutup demi
m

ub

Hukum karena daluarsa, Nebis In Idem atau karena tersangka meningal


dunia, maka Polisi diberikan kewenangan untuk mengeluarkan SP. 3,
ka

dengan demikian situasi dan kondisi itu kita akan melihat secara faktual
ep

secara riil penyidikan seperti apa dan yang kedua mungkin ada hal-hal yang
ah

bertentangan dengan kepentingan umum, sehingga perkara itu


R

dikesampingkan, seperti yang tadi ahli katakan ada hak Deponering atau
es

Oportunitas pada Penuntut Umum ;


M

ng

on

Hal 49 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya baik Pemohon maupun Termohon telah

si
mengajukan Kesimpulan masing-masing tanggal 28 Maret 2016, dan
selanjutnya mohon putusan ;

ne
ng
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini
maka segala sesuatu yang tercatat dalam berita acara persidangan perkara ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan dianggap menjadi satu dengan

do
gu
putusan ini ;
TENTANG HUKUMNYA

In
A
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan Pra Peradilan
yang diajukan oleh Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan diatas ;
ah

lik
Menimbang, bahwa dalil permohonan Praperadilan para Pemohon pada
pokoknya yaitu sebagai berikut dibawah ini ;
am

ub
Menimbang, bahwa para Pemohon mengajukan permohonan
Praperadilan ini dikarenakan ditetapkan sebagai Tersangka oleh Termohon
terkait peristiwa pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 dan pasal 378
ep
k

KUHP, dan para Pemohon memohon agar penetapan Pemohon sebagai


ah

Tersangka dinyatakan tidak sah ;


R

si
Menimbang, bahwa terhadap hal ini Hakim akan mempertimbangkan
meliputi apa saja ruang lingkup atau wewenang Praperadilan;

ne
ng

1. Pasal 1 butir 10 KUHAP menyatakan bahwa Praperadilan adalah


wewenang pengadilan negeri untuk memeriksa dan memutus menurut cara

do
yang diatur dalam undang-undang ini, tentang :
gu

a. sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas


permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasa
In
A

tersangka;
b. sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan
ah

lik

atas permintaan demi tegaknya hukum dan keadilan;


c. permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau
keluarganya atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak
m

ub

diajukan ke pengadilan.
ka

2. Putusan No. 04 /Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel tanggal 16 Februari 2015


ep

memutuskan bahwa penetapan tersangka menjadi obyek praperadilan;


3. Putusan No. 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2014 antara lain
ah

memutuskan bahwa penetapan status tersangka, penggeledahan dan


es

penyitaan menjadi obyek praperadilan;


M

ng

on

Hal 50 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 10 KUHAP,

si
dan berdasarkan pada Putusan No. 04 /Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel tanggal 16
Februari 2015 serta Putusan No. 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015,

ne
ng
tersebut maka ruang lingkup atau wewenang praperadilan yang termaktub
dalam KUHAP telah diperluas meliputi :

do
gu  Sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas
permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasa

In
tersangka;
A
 Sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan
atas permintaan demi tegaknya hukum dan keadilan;
ah

lik
 Sah tidaknya penetapan tersangka, penggeledahan dan penyitaan;
 Permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau
am

ub
keluarganya atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak
diajukan ke pengadilan.
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan ruang lingkup atau wewenang


ah

praperadilan yang termaktub dalam KUHAP telah diperluas dengan Putusan No.
R

si
04 /Pid.Pra/2015/PN.JKT.Sel tanggal 16 Februari 2015 dan Putusan No.
21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015, Hakim berpendapat bahwa penetapan

ne
ng

tersangka termasuk dalam ruang lingkup atau wewenang lembaga praperadilan;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat P-18 a, b, c mengenai

do
gu

kartu identitas para Pemohon Praperadilan, adalah benar nama dan identitas
para Pemohon adalah sebagaimana diuraikan dalam surat permohonan ini;
In
Menimbang, bahwa selanjutnya Para Pemohon mengajukan permohonan
A

Praperadilan sehubungan dengan penetapan Para Pemohon sebagai


Tersangka oleh Termohon dalam Laporan Polisi No.
ah

lik

LP/1142/III/2015/PKJ/Ditreskrimum tanggal 26 Maret 2015 atas nama Pelapor


sdr.Viki Hidayat, SH.,MH dan Laporan Polisi No. LP/933/XII/2015/PMJ/Dit
m

ub

Reskrimum tanggal 23 Desember 2015, sebagaimana dinyatakan dalam Surat


Panggilan sebagai berikut :
ka

ep

a. Surat Panggilan No. S.PGL/24335/XII/2015/Dit.Reskrimum tanggal 26


Desember 2015 dan Surat Panggilan No. S.PGL/261/II/2016/Dit
ah

Tipideksus tanggal 16 Februari 2016 terkait dugaan terjadinya peristiwa


R

pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 dan pasal 378 KUHP
es
M

atas nama Pemohon II;


ng

on

Hal 51 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Surat Panggilan No. S.PGL/24336/XII/2015/Dit.Reskrimum tanggal 26

si
Desember 2015 dan Surat Panggilan No. S.PGL/262/II/2016/Dit
Tipideksus tanggal 16 Februari 2016 terkait dugaan terjadinya peristiwa

ne
ng
pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 dan pasal 378 KUHP
atas nama Pemohon III;
c. Surat Panggilan No. S.PGL/24337/XII/2015/Dit.Reskrimum tanggal 26

do
gu Desember 2015 dan Surat Panggilan No. S.PGL/260/II/2016/Dit
Tipideksus tanggal 16 Februari 2016 terkait dugaan terjadinya peristiwa

In
A
pidana seebagaimana dimaksud dalam pasal 372 dan pasal 378 KUHP
atas nama Pemohon I;
ah

lik
Bahwa terkait pemeriksaan Para Pemohon sebagai tersangka yang
dilakukan penyidik Polda Metro jaya berdasarkan Laporan Polisi No.
LP/1142/III/2015/PKJ/ Ditreskrimum tanggal 26 Maret 2015 atas nama Pelapor
am

ub
sdr.Viki Hidayat, SH.,MH dan Laporan Polisi No. LP/933/XII/2015/PMJ/Dit
Reskrimum tanggal 23 Desember 2015 telah dilimpahkan dan/ atau diambil alih
ep
oleh penyidik Bareskrim Polri Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus berdasarkan
k

Surat Panggilan No. S.PGL/261/II/2016/Dit Tipideksus tanggal 16 Februari 2016


ah

atas nama Pemohon II, Surat Panggilan No. S.PGL/262/II/2016/Dit Tipideksus


R

si
tanggal 16 Februari 2016 atas nama Pemohon III, surat Panggilan No.
S.PGL/260/II/2016/Dit Tipideksus tanggal 16 Februari 2016 terkait dugaan

ne
ng

terjadinya peristiwa pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 dan pasal
378 KUHP atas nama Pemohon I;

do
gu

Bahwa para Pemohon telah ditetapkan sebagai tersangka tanpa terlebih


dahulu dilakukan penyelidikan terhadap para Pemohon dan merujuk norma
In
pasal 1 angka 2, pasal 1 angka 5 dan pasal 1 angka 14 KUHAP, maka sangat
A

jelas dan terang bahwa belum tercukupinya bukti permulaan yang dimiliki oleh
Termohon, yang kemudian Termohon tetap serta merta meningkatkan status
ah

lik

menjadi penyidikan tanpa pernah mengindahkan bukti-bukti maupun saksi-saksi


dan belum terang tindak pidananya ;
m

ub

Bahwa sehingga penetapan status tersangka dan penyidikan yang


dilakukanTermohon adalah tidak berdasarkan hukum dan tidak mempunyai
ka

kekuatan mengikat;
ep

Menimbang, bahwa terhadap dalil Permohonan Para Pemohon tersebut,


ah

Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil yang dikemukakan Pemohon,


R

dengan alasan :
es

- Bahwa pada tanggal 26 Maret 2015 Termohon telah menerima laporan dari
M

ng

sdr. Viki Hidayat yang dituangkan dalam Laporan Polisi No.


on

Hal 52 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
LP/1142/III/2015/PMJ/Ditreskrimum, selanjutnya Termohon membuat Surat

si
Perintah Penyidikan dan Laporan Hasil Penyelidikan;
- Bahwa dari hasil penyelidikan diduga kuat terjadi tindak pidana penipuan

ne
ng
pasal 378 KUHP, sehingga Termohon membuat Surat Perintah Tugas dan
Surat Perintah Penyidikan serta menerbitkan Surat Pemberitahuan
Dimulainya Penyidikan;

do
-
gu Bahwa untuk mencari tersangka pelaku tindak pidana penipuan, Termohon
memanggil dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi, meminta keterangan

In
A
ahli yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan, melakukan penyitaan
dan pemeriksaan surat, melakukan gelar perkara;
ah

lik
- Bahwa Termohon tanggal 23 Desember 2015 membuat laporan pendapatan
(Model A) dengan No. LP/993/XII/2015/PMJ/Dit Reskrimum.
- Bahwa pada tanggal 21 Desember 2015 Pelapor mengirimkan surat perihal
am

ub
permohonan pelimpahan perkara dengan Laporan Polisi No.
LP/1142/III/2015/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 26 Maret 2015, selanjutnya
ep
DitReskrimum Polda Metro Jaya melimpakan perkara tersebut ke Bareskrim
k

Polri dengan surat No. B/1901/II/2016/Datro tanggal 3 Februari 2016. Bahwa


ah

Termohon (Bareskrim Polri) menerbitkan Surat Perintah Penyidikan


R

si
(lanjutan) dan Surat Perintah Tugas (lanjutan);
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, para

ne
ng

Pemohon telah mengajukan alat bukti surat yang diberi tanda P-1 sampai
dengan P-18 c dan 1 ( satu ) orang Ahli serta 1 ( satu ) satu orang saksi fakta ,

do
gu

sedang Termohon untuk menguatkan dalil sangkalannya mengajukan alat bukti


surat yang diberi tanda T-1 sampai dengan T-42, dan 2 (dua) orang saksi serta
In
seorang Ahli ;
A
ah

lik

Menimbang, bahwa yang dipermasalahkan para Pemohon adalah


penetapan status tersangka oleh Termohon;
m

ub

Menimbang, bahwa perihal dalil Para Pemohon bahwa penyidikan yang


dilakukan Termohon berkaitan laporan polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/Dit
ka

Reskrimum tanggal 26 Maret 2015 Pelapor Viki Hidayat Terlapor : 1. CHOI JEE
ep

HUN. 2. KONG YOUNG KIL dengan Dugaan Penipuan pasal 378 KUHP,
ah

adalah sebagai permasalahan yang bersifat keperdataan karena adanya


R

perjanjian, Hakim berpendapat bahwa hal tersebut sudah masuk materi pokok.
es

Bahwa Hakim Praperadilan tidak mempunyai atau bukan ruang yang tepat
M

ng

untuk menguji pembuktian apakah permasalahan bersifat keperdataan atau


on

Hal 53 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pidana, Hakim Praperadilan hanya memeriksa formalitas tindakan yang

si
dilakukan oleh Termohon apakah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan ataukah tidak;

ne
ng
Bahwa oleh karena itu dalil-dalil dan alat bukti yang diajukan oleh Para
Pemohon maupun Termohon sepanjang berkaitan dengan materi pokok tidak
akan dipertimbangkan ;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat P-15, P-16, P-17 berupa
surat panggilan dari Direskrimum Polda Metro Jaya No. S/Pgl/24335

In
A
/XII/2015/Dit Reskrimum, No. S/Pgl/24336/XII/2015/DitReskrimum, No. S/Pgl/
24337/XII/2015/ Dit Reskrimum tertanggal26 Desember 2015 kepada para
ah

lik
Pemohon Jeong Kwang Seok, Kong Yong Kil, dan Choi Jee Hun Untuk
didengar keterangannya sebagai Tersangka yang diduga telah melakukan
tindak pidana penipuan dan/ atau penggelapan sebagaimana dimaksud dalam
am

ub
pasal 378 KUHP dan/ atau pasal 372 KUHP. Bahwa sebagai dasar
pemanggilan adalah Laporan Polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/Ditreskrimum
ep
tanggal 26 Maret 2015 dan Laporan Polisi No. LP/993/XII/2015/PMJ/
k

Ditreskrimum tanggal 23 Desember 2015;


ah

Bahwa alat bukti surat P-15, P-16, P-17 adalah sama dengan alat bukti surat T-
R

si
32, T-33, T-39;
Menimbang, bahwa alat bukti surat P-15, P-16, P-17 pada halaman 2

ne
ng

(dua) yaitu berupa Surat Panggilan dari Dit Tipideksus Bareskrim Polri No.
S.Pgl/261/II/2016/Dit Tipideksus, No. S.Pgl/262/II/2016/Dit Tipideksus, No.

do
gu

S.Pgl/262/II/2016/Dit Tipideksus tertanggal 16 Februari 2016 perihal


pemanggilan kepada Jeong Kwang Seok, KONG Young Kil, Choi Jee Hun untuk
In
didengar keterangan sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana
A

penipuan dan/ atau penggelapan pasal 378 dan/ atau 372 KUHP.
Bahwa sebagai dasar pemanggilan adalah Laporan Polisi No.
ah

lik

LP/1142/III/2015/PMJ/Ditreskrimum tanggal 26 Maret 2015 dan Laporan Polisi


No. LP/993/XII/2015/PMJ/Ditreskrimum tanggal 23 Desember 2015, Surat
m

ub

Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 767/IV/2015/Dit Reskrimum tanggal 13 April


2015, Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 3905/XII/2015/Dit Reskrimum
ka

tanggal 23 Desemberl 2015 dan Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik


ep

134/II/2016/Tipideksus tanggal 3 Februari 2016.


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat P-15, P-16, P-17, T-32,
R

T-33, T-39 dan didalam jawabannya, Termohon mengakui bahwa Termohon


es

telah menetapkan para Pemohon sebagai tersangka dalam perkara dugaan


M

ng

tindak pidana penipuan dan/ atau penggelapan pasal 378 dan/ atau 372 KUHP;
on

Hal 54 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa tindakan Termohon menetapkan para Pemohon

si
sebagai tersangka apakah sudah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku ?

ne
ng
======
Menimbang, bahwa dasar untuk berpijak Termohon dalam menetapkan
seseorang sebagai tersangka yang diduga melakukan tindak pidana adalah UU

do
gu
No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, PP No. 27 tahun 1983 tentang
Pelaksanaan KUHAP, UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI,

In
A
Peraturan Kapolri No.14 tahun 2012 tentang managemen penyidikan tindak
pidana dan peraturan lainnya ;
ah

lik
Menimbang, bahwa Pasal 1 angka 2 KUHAP menentukan bahwa
Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara
yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti
am

ub
yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan
guna menemukan tersangkanya;
ep
Menimbang, bahwa frasa “dan guna menemukan tersangkanya” harus
k

dimaknai sebagai “dan hanya berdasarkan bukti-bukti hasil penyidikan tersebut


ah

untuk kemudian dapat menemukan tersangkanya” (putusan MK No 21/PUU-


R

si
XII/2014 tanggal 28 April 2014 Hal. 51).
Lebih lanjut Mahkamah Konstitusi menegaskan kembali mengenai frasa ” guna

ne
ng

menemukan tersangkanya” harus dipahami “..... guna menemukan


tersangkanya yang memenuhi unsur kesalahan pada dirinya” , unsur kesalahan

do
gu

(schuld) harus dibuktikan karena seseorang tidak dapat dipidana (dihukum)


tanpa kesalahan. Menjadikan seseorang selaku tersangka tanpa dibuktikan
In
unsur kesalahan bagi dirinya, merupakan kesewenang-wenangan penyidik. Hal.
A

61)
Menimbang, bahwa pasal 1 angka 14 KUHAP menentukan Tersangka
ah

lik

adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti


permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana;
m

ub

Bahwa frasa “bukti permulaan” harus ditafsirkan sekurang-kurangnya dua alat


bukti yang dtermuat dalam pasal 184 KUHAP dan disertai dengan pemeriksaan
ka

calon tersangkanya. (putusan MK No 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2014


ep

Hal. 98).
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 4 Peraturan Kapolri No.


R

14 tahun 2012 bahwa dasar dilakukan Penyidikan: a. laporan polisi/pengaduan;


es

b. surat perintah tugas; c. laporan hasil penyelidikan (LHP); d. surat perintah


M

ng

penyidikan; dan e. SPDP.


on

Hal 55 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
======

si
Menimbang, bahwa dalam perkara ini, Termohon menerima 2 ( dua )
kali laporan yaitu :

ne
ng
1. Laporan Polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 26 Maret
2015 Pelapor Viki Hidayat Terlapor : 1. CHOI JEE HUN. 2. KONG YOUNG
KIL. Penipuan psl 378 KUHP; (bukti T-1)

do
gu
2. Laporan Polisi No. LP/993/XII/2015/PMJ/Dit. Reskrimum tanggal 23
Desember 2015, Pelapor Nevo S, SH.MH, Tersangka CHOI JEE HUN,

In
A
JEONG KWANG SEOK, dan KONG YOUNG KIL. Tindak pidana
penggelapan. Merujuk pada Laporan Polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/
ah

lik
Ditreskrimum tanggal 26 Maret 2015 dengan tersangka CHOI JEE HUN,
JEONG KWANG SEOK, dan KONG YOUNG KIL.(bukti T-34)
am

ub
I. Tentang Laporan Polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/Dit Reskrimum tanggal
26 Maret 2015 Pelapor Viki Hidayat Terlapor : 1. CHOI JEE HUN. 2.
ep
KONG YOUNG KIL. Penipuan psl 378 KUHP; (bukti T-1)
k

Menimbang, bahwa tentang Laporan Polisi kesatu ini diperoleh fakta


ah

sebagai berikut dibawah ini ;


R

si
Menimbang, bahwa dengan adanya laporan tersebut, telah diterbitkan
Surat Perintah Penyelidikan No. SP.Lidik/736/IV/2015/Dit.Reskrimum tanggal 9

ne
ng

April 2015. Dasar Laporan Polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/Ditreskrimum


tanggal 26 Maret 2015 (bukti T-2). Surat Perintah Penyelidikan ini ditebitkan

do
gu

untuk melaksanakan tugas penyelidikan terhadap dugaan tindak pidana


penipuan pasal 378 KUHP dengan Terlapor KONG YOUNG KIL dan CHOI JEE
In
HUN;
A

Menimbang, bahwa Termohon telah membuat Laporan Hasil


Penyelidikan (LHP) tertanggal 12 April 2015 yang ditandatangani oleh Nevo
ah

lik

Suharjendro, SH.,MH dan Effli Bustami selaku Penyelidik yang diketahui Arif
Rachman Arifin, SIK.,MH selaku Kanit V (bukti T-3). Laporan Hasil Penyelidikan
m

ub

ini Terlapor mendasarkan kepada keterangan Viki Hidayat, SH.,MH,


Muhammad Reviansyah, Yanuar Arsad, dan terhadap barang sebagaimana
ka

diuraikan dalam Laporan Hasil Penyelidikan tersebut; Bahwa Termohon telah


ep

membuat Laporan Hasil Gelar Perkara (bukti T-42);


ah

Menimbang, bahwa Surat Perintah Tugas Termohon yaitu No.


R

SP.Gas/1272/IV/2015/ Ditreskrimum tanggal 13 April 2015 Dasar Laporan Polisi


es

No. LP/1142/III/2015/ PMJ/Ditreskrimum tanggal 26 Maret 2015 atas nama


M

ng

Pelapor Viki Hidayat (bukti T4). Surat Perintah Tugas ini diterbitkan untuk
on

Hal 56 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepentingan penyidikaan dugaan tindak pidana penipuan pasal 378 KUHP

si
dengan terlapor CHOI JEE HUN, JEONG KWANG SEOK, dan KONG YOUNG
KIL;

ne
ng
Menimbang, bahwa Termohon telah dibekali Surat Perintah Penyidikan
No. SP.Sidik 767/IV/2015/Dit Reskrimum tanggal 13 April 2015 Dasar Laporan
Polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/Ditreskrimum tanggal 26 Maret 2015 atas nama

do
gu
Pelapor Viki Hidayat (bukti T-5). Surat Perintah Penyidikan ini diterbitkan untuk
melaksanakan penyidikan dugaan tindak pidana penipuan pasal 378 KUHP atas

In
A
nama Pelapor Viki Hidayat, dengan Terlapor KONG YOUNG KIL, CHOI JEE
HUN dan JEONG KWANG SEOK;
ah

lik
Menimbang, bahwa Termohon telah mengirim kepada Kepala Kejaksaan
Tinggi DKI Jakarta perihal Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan tertanggal 31
Desember 2015 (bukti T-6). Sebagai rujukan SPDP ini adalah Laporan Polisi
am

ub
No. LP/1142/III/2015/PMJ/Ditreskrimum tanggal 26 Maret 2015, Laporan Polisi
No. LP/993/XII/2015/PMJ/Ditreskrimum tanggal 23 Desember 2015, Surat
ep
Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 767/IV/2015/Dit Reskrimum tanggal 13 April
k

2015, Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 3905/XII/2015/Dit Reskrimum


ah

tanggal 23 Desemberl 2015.


R

si
Bahwa Termohon memberitahukan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi DKI
Jakarta bahwa sejak hari Senin tanggal 13 April 2015 telah dimulai penyidikan

ne
ng

terhadap perkara yang diduga tindak pidana penipuann dan/ atau penggelapan
pasal 378 dan/ atau 372 KUHP atas nama Pelapor Viki Hidayat dengan

do
gu

tersangka Choi Jee Hun, Jeong Kwang Seok, dan Kong Young Kil;
Menimbang, bahwa Termohon telah melakukan pemeriksaan terhadap
In
saksi-saksi yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan yaitu :
A

1. Berita Acara Pemeriksaan saksi atas nama Muhammad Reviansyah,


Tanggal 12 Juni 2015 ( bukti T-8 ) ;
ah

lik

2. Berita Acara Pemeriksaan saksi atas nama Yanuar Arsad Tanggal 27 Juli
2015 ( bukti P-9 ) ;
m

ub

3. Berita Acara Pemriksaan saksi atas nama Nadia BPH. Nasoetion, Tanggal
20 Agustus 2015 ( bukti T-10 ) ;
ka

4. Berita Acara Pemeriksaan saksi atas nama Nuryaqien Suzikrie, SH Tanal


ep

21 April 2015 ( bukti T-11 ) ;


ah

5. Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan saksi atas nama Nuryaqien Suzikrie,


R

SH. Tanggal 16 Oktober 2016 ( bukti T-12 ) ;


es

6. Berita Acara Pemeriksaan saksi atas nama Ir. Komar Hutasoit, Tanggal 30
M

ng

April 2015 ( bukti T-13) ;


on

Hal 57 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Berita Acara Pemeriksaan saksi atas nama M. Rizal Rukhaidan, SH (bukti

si
T-14 ) ;
8. Berita Acara Pemeriksaan saksi atas nama Seung Kyu Lee Tanggal 3 Juni

ne
ng
2015 ( bukti T-15 ) ;
9. Berita Acara Pemeriksaan saksi atas nama Wisnu Hidayanto, SH ( bukti T-
16 ) ;

do
gu
10. Berita Acara Pemeriksaan saksi atas nama Anggara Suryawan Tanggal 28
Agustus 2015 ( bukti T-17 ) ;

In
A
11. Berita acara Pemeriksaan saksi atas nama Won Jeong Ha ( bukti T-18) ;
12. Berita Acara Pemeriksaan saksi atas nama Riza Permana ( bukti T-19 ) ;
ah

lik
13. Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan saksi atas nama Choi Jee Hun
Tanggal 1 Juli 2015 ( bukti T-36 ) ;
14. Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan saksi atas nama Jeong Kwang Seok,
am

ub
Tanggal 29 Juni 2015 ( bukti T-37 ) ;
15. Berita Acara Pemeriksaan saksi atas nama Kong Young Kil, tanggal 18
ep
Juni 2015 ( bukti T-38 ) ;
k

16. Berita Acara Pemeriksaan Ahli Hukum Pidana Prof Dr. Edward Omar
ah

Sharif Hiariej, SH.,Mhum (bukti T-27)


R

si
Bahwa bukti T-8, T-9, T-12, T-27, para saksi dan ahli dimintai keterangannya
sebagai saksi dan ahli dalam perkara dugaan tindak pidana penipuan pasal

ne
ng

378 KUHP atas nama Pelapor Viki Hidayat dengan Terlapor Choi Jee Hun,
Kong Young Kil, dan Jeong Kwang Seok;

do
gu

Bahwa bukti T-10, T-11, T-13, T-14, T-15, T-16, T-17, T-18, T-19, T-36, T-37,
T-38 para saksi dimintai keterangannya sebagai saksi dalam perkara dugaan
In
tindak pidana penipuan pasal 378 KUHP atas nama Pelapor Viki Hidayat
A

dengan Terlapor Choi Jee Hun dan Kong Young Kil ;


Menimbang, bahwa Termohon melakukan gelar perkara pada
ah

lik

tanggal 14 Desember 2015 dengan mengundang beberapa pihak termasuk


para Pemohon (bukti T- 28, T-29, T-30, T-31) ;
m

ub

II. Tentang Laporan Polisi No. LP/993/XII/2015/PMJ/Dit. Reskrimum tanggal


ka

23 Desember 2015, Pelapor Nevo S, SH.MH, Tersangka CHOI JEE


ep

HUN, JEONG KWANG SEOK, dan KONG YOUNG KIL. Tindak pidana
ah

penggelapan. Merujuk pada Laporan Polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/


R

Ditreskrimum tanggal 26 Maret 2015 dengan tersangka CHOI JEE HUN,


es

JEONG KWANG SEOK, dan KONG YOUNG KIL.(bukti T-34)


M

ng

on

Hal 58 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa tentang Laporan Polisi kedua ini diperoleh fakta

si
sebagai berikut dibawah ini ;
Menimbang, bahwa dengan adanya laporan tersebut, Termohon

ne
ng
menerbitkan 6 (enam) Surat Panggilan untuk 3 (tiga) tersangka, yaitu No.
S.Pgl/24335/XII/2015/Dit.Reskrimum tanggal 26 Desember 2015 (bukti P-15, T-
33) dan Surat Panggilan No. S.Pgl/261/II/2016/Dit Tipideksus tanggal 16

do
gu
Februari 2016 atas nama JEONG KWANG SEOK (bukti P-15).
Surat Panggilan No. S.Pgl/24336/XII/2015/ Dit.Reskrimum tanggal 26 Desember

In
A
2015 (bukti P-16, T-39) dan Surat Panggilan No. S.Pgl/261/II/2016/Dit
Tipideksus tanggal 16 Februari 2016 atas nama KONG YOUNG KIL (bukti P-
ah

lik
16).
Surat Panggilan No. S.Pgl/24337/XII/2015/ Dit.Reskrimum tanggal 26 Desember
2015 (bukti P-17, T32) dan Surat Panggilan No. S.Pgl/260/II/2016/Dit Tipideksus
am

ub
tanggal 16 Februari 2016 atas nama Choi Jee Hun (bukti P-17).
Bahwa sebagai dasar Temohon melakukan pemanggilan adalah :
ep
- Laporan Polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/Ditreskrimum tanggal 26 Maret
k

2015;
ah

- Laporan Polisi No. LP/993/XII/2015/PMJ/Ditreskrimum tanggal 23 Desember


R
2015;

si
- Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 767/IV/2015/Dit Reskrimum tanggal
13 April 2015;

ne
ng

- Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 3905/XII/2015/Dit Reskrimum tanggal


23 Desember 2015;
- Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik/134/II/2016/Dit Tipideksus tanggal 3

do
gu

Febdruari 2016;
Untuk didengar keterangannya sebagai Tersangka yang diduga telah
melakukan tindak pidana penipuan dan/ atau penggelapan sebagaimana
In
A

dimaksud dalam pasal 378 KUHP dan/ atau pasal 372 KUHP;
Menimbang, bahwa Termohon telah mengirim kepada Kepala Kejaksaan
Tinggi DKI Jakarta perihal Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan tertanggal 31
ah

lik

Desember 2015 (bukti T-6). Sebagai rujukan SPDP ini adalah Laporan Polisi
No. LP/1142/III/2015/PMJ/Ditreskrimum tanggal 26 Maret 2015, Laporan Polisi
m

ub

No. LP/993/XII/2015/PMJ/Ditreskrimum tanggal 23 Desember 2015, Surat


Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 767/IV/2015/Dit Reskrimum tanggal 13 April
ka

2015, Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 3905/XII/2015/Dit Reskrimum


ep

tanggal 23 Desemberl 2015.


ah

Bahwa Termohon memberitahukan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi DKI


R

Jakarta bahwa sejak hari Senin tanggal 13 April 2015 telah dimulai penyidikan
es

terhadap perkara yang diduga tindak pidana penipuann dan/ atau penggelapan
M

ng

on

Hal 59 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pasal 378 dan/ atau 372 KUHP atas nama Pelapor Viki Hidayat dengan

si
tersangka Choi Jee Hun, Jeong Kwang Seok, dan Kong Young Kil;
Menimbang, bahwa dari alat bukti surat yang diajukan dipersidangan baik

ne
ng
oleh Para Pemohon maupun Termohon, hakim tidak menemukan adanya
produk Termohon berupa Surat perintah Penyidikan No. SP.Sidik
3905/XII/2015/Dit Reskrimum tanggal 23 Desember 2015 dan Surat Perintah

do
gu
Penyidikan No. SP.Sidik/134/II/2016/Dit Tipideksus tanggal 3 Febdruari 2016,
namun kedua Surat perintah Penyidikan itu disebut didalam bukti P-15, P-16, P-

In
A
17 sebagai dasar untuk melakukan panggilan kepada para Pemohon yang akan
dimintai keterangannya sebagai tersangka;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta yang dilakukan oleh
Termohon tentang 2 (dua) laporan polisi tersebut diatas yaitu Laporan Polisi No.
LP/1142/III/2015/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 26 Maret 2015 Pelapor Viki
am

ub
Hidayat Terlapor : 1. CHOI JEE HUN. 2. KONG YOUNG KIL, Dugaan Penipuan
psl 378 KUHP (bukti T-1) dan Laporan Polisi No. LP/993/XII/2015/PMJ/Dit.
ep
Reskrimum tanggal 23 Desember 2015, Pelapor Nevo S, SH.MH, Tersangka
k

CHOI JEE HUN, JEONG KWANG SEOK, dan KONG YOUNG KIL, dugaan.
ah

Tindak pidana penggelapan (bukti T-34), kini Hakim akan mempertimbangkan


R

si
apakah Termohon dalam menangani kedua laporan polisi tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sehingga penetapan tersangka oleh Termohon

ne
ng

terhadap para Pemohon adalah sah dan berdasarkan hukum;


Menimbang, bahwa dari fakta terserbut diatas Hakim menemukan

do
gu

adanya beberapa catatan, yaitu : In


PERTAMA.
A

Menimbang, bahwa pada tanggal 26 Maret 2015 Viki Hidayat melapor


kepada Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya yang tercatat
ah

lik

dalam Laporan Polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 26


Maret 2015 (bukti T-!) adanya dugaan tindak pidana penipuan yang dilakukan
m

ub

oleh 2 (dua) orang sebagai Terlapor, yaitu. 1. CHOI JEE HUN. 2. KONG
YOUNG KIL ;
ka

Bahwa Termohon didalam Surat Perintah Penyelidikan No. SP.Lidik/736/IV/


ep

2015/Dit.Reskrimum tanggal 9 April 2015 (bukti T-2) mencantumkan sebagai


ah

Terlapor adalah 2 (dua) orang yaitu. 1. CHOI JEE HUN. 2. KONG YOUNG KIL.
R

Sedang Surat Perintah Tugas No. SP.Gas/1272/IV/2015/Ditreskrimum tanggal


es

13 April 2015 (bukti T-4) dan Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik
M

ng

767/IV/2015/Dit Reskrimum tanggal 13 April 2015 (bukti T-5), Termohon


on

Hal 60 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyebut 3 (tiga) Terlapor yaitu1. CHOI JEE HUN. 2. KONG YOUNG KIL, 3.

si
JEONG KWANG SEOK. Bahwa penambahan JEONG KWANG SEOK sebagai
Terlapor oleh Termohon, Hakim tidak menemukan dasar atau alasan yuridis

ne
ng
mengapa JEONG KWANG SEOK dijadikan Terlapor oleh Termohon. Karena
didalam bukti T-4 dan bukti T-5 disebutkan dasar diterbitkannya Surat Perintah
Tugas dan Surat Perintah Penyidikan adalah Laporan Polisi No.

do
gu
LP/1142/III/2015/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 26 Maret 2015 atas nama Pelapor
Viki Hidayat, artinya subyek hukum yang dilaporkan sebagai Terlapor hanyalah .

In
A
CHOI JEE HUN dan KONG YOUNG KIL, tidak ada laporan atas diri JEONG
KWANG SEOK;
ah

lik
KEDUA.
Menimbang, bahwa Termohon melakukan pemanggilan dan pemeriksaan
am

ub
terhadap saksi-saksi dan ahli yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan
saksi dan ahli sebagaimana alat bukti surat T-8, T-9, T-10, T-11, T-12, T-13, T-
ep
14, T-15, T-16, T-17, T-18, T-19, T-36, T-37, T-38 dan T-27;
k

Bahwa alat bukti surat T-10, T-11, T-13, T-14, T-15, T-16, T-17, T-18, T-19, T-
ah

36, T-37, dan T-38 yang dibuat oleh Termohon berupa Berita Acara
R

si
Pemeriksaan saksi, disebutkan bahwa mereka para saksi diperiksa untuk
diminta keterangannya sebagai saksi dalam perkara yang diduga tindak pidana

ne
ng

penipuan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 KUHP, yang terjadi pada
tahun 2013, dikawasan SCBD, Jakarta Selatan dan tempat lainnya, atas nama

do
gu

pelapor sdr. VIKI HIDAYAT selaku kuasa Dirtu PT Mandiri Madura Barat dengan
terlapor CHOI JEE HUN dan KONG YOUNG KIL, berdasarkan Laporan Polisi
In
No. LP/1142/III/2015/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 26 Maret 2015;
A

Bahwa alat bukti surat T-8, T-9, T-12 dan T-27 yang dibuat oleh Termohon
berupa Berita Acara Pemeriksaan saksi dan ahli, disebutkan bahwa mereka
ah

lik

para saksi dn ahli diperiksa untuk diminta keterangannya sebagai saksi dan ahli
dalam perkara yang diduga tindak pidana penipuan, sebagaimana dimaksud
m

ub

dalam pasal 378 KUHP, yang terjadi pada tahun 2013, dikawasan SCBD,
Jakarta Selatan dan tempat lainnya, atas nama pelapor sdr. VIKI HIDAYAT
ka

selaku kuasa Dirut PT Mandiri Madura Barat dengan terlapor CHOI JEE HUN
ep

dan KONG YOUNG KIL, dan JEONG KWANG SEOK berdasarkan Laporan
ah

Polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 26 Maret 2015;


R

es

KETIGA,
M

ng

on

Hal 61 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Termohon telah melakukan penyidikan antara lain

si
dengan pemanggilan dan pemeriksaan saksi dan ahli sejak diterbitkannya Surat
Perintah Tugas No. SP.Gas/1272/IV/2015/Ditreskrimum pada tanggal 13 April

ne
ng
2015 (bukti T-4) dan Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 767/IV/2015/Dit
Reskrimum pada tanggal 13 April 2015 (bukti T-5);
Bahwa akan tetapi Termohon baru memberitahukan kepada Kepala Kejaksaan

do
gu
Tinggi DKI Jakarta pada tanggal 31 Desember 2015 sebagaimana SPDP No.
B/21307/XII/2015/Datro tanggal 31 Desember 2015 (bukti T-.6)

In
A
Bahwa Termohon memberitahukan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi DKI
Jakarta bahwa sejak hari Senin tanggal 13 April 2015 telah dimulai penyidikan
ah

lik
terhadap perkara yang diduga tindak pidana penipuann dan/ atau penggelapan
pasal 378 dan/ atau 372 KUHP atas nama Pelapor Viki Hidayat dengan
tersangka Choi Jee Hun, Jeong Kwang Seok, dan Kong Young Kil;
am

ub
Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 109 ayat (1) KUHAP rentan waktu antara
saat dimulainya penyidikan dengan penerbitan SPDP terlalu lama. Hakim
ep
mengutip pendapat Yahya Harahap yang menyatakan.....Tentang kapan saat
k

pemberitahuan disampaikan penyidik kepada penuntut umum harus tepat pada


ah

saat penyidik melakukan tindakan penyidikan. Misalnya telah mulai dilakukan


R

si
penangkapan, pemanggilan, penggeledahan, penahanan, penyitaan dan
sebagainya.......... jika dari hasil penyelidikan telah ditentukan untuk

ne
ng

melanjutkannya dengan tindakan penyidikan, pada saat itulah terbit “kewajiban”


penyidik memberitahukan penyidikan kepada penuntut umum. Hal ini sesuai

do
gu

dengan petunjuk pelaksanaan angka 3 Lampiran Keputusan Menteri Kehakiman


No. M.14-PW.07.03/1983. (M. Yahya Harahap, SH, Pembahasan Permasalahan
In
dan Penerapan KUHAP jilid I, Pustaka Kartini, cetakan ketiga, Desember 1993,
A

hal 129-130).
KEEMPAT.
ah

lik

Menimbang, bahwa pada tanggal 23 Desember 2015 NEVOS, SH.,MH


melapor kepada Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya yang
m

ub

tercatat dalam Laporan Polisi No. LP/993/XII/2015/PMJ/Dit Reskrimum tanggal


23 Desember 2015 (bukti T-34) adanya dugaan tindak pidana penggelapan
ka

pasal 372 KUHP dengan Tersangka, yaitu. 1. CHOI JEE HUN. 2. JEONG
ep

KWANG SEOK, 3. KONG YOUNG KIL ;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Kapolri No. 14 tahun 2012


R

Bagian Keempat Penyidikan Pasal 14 (1) Penyidikan tindak pidana


es

dilaksanakan berdasarkan Laporan Polisi dan surat perintah penyidikan.;


M

ng

on

Hal 62 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Termohon telah memenuhi ketentuan pasal 14 (1) Peraturan Kapolri No.

si
14 tahun 2012 yaitu adanya Laporan Polisi No. LP/993/XII/2015/PMJ/Dit
Reskrimum tanggal 23 Desember 2015 (bukti T-34) dan Surat Perintah

ne
ng
Penyidikan No. SP.Sidik 3905/XII/2015/Dit Reskrimum tanggal 23 Desember
2015 dan Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 134/II/2016/Tipideksus
tanggal 3 Februari 2016.;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan Laporan Polisi No.
LP/993/XII/2015/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 23 Desember 2015 (bukti T-34)

In
A
dan Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 3905/XII/2015/Dit Reskrimum
tanggal 23 Desember 2015 dan Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik
ah

lik
134/II/2016/Tipideksus tanggal 3 Februari 2016, Termohon melakukan
pemanggilan kepada para Pemohon masing-masing :
1. Surat Panggilan No. S.Pgl/24335/XII/2015/Dit.Reskrimum tanggal 26
am

ub
Desember 2015 (bukti P-15, T-33) dan Surat Panggilan No.
S.Pgl/261/II/2016/Dit Tipideksus tanggal 16 Februari 2016 atas nama
ep
tersangka JEONG KWANG SEOK diduga melakukan tindak pidana
k

penipuan dan/ atau penggelepan pasal 378 dan/ atau 372 KUHP (bukti
ah

P-15).
R

si
2. Surat Panggilan No. S.Pgl/24336/XII/2015/ Dit.Reskrimum tanggal 26
Desember 2015 (bukti P-16, T-39) dan Surat Panggilan No.

ne
ng

S.Pgl/261/II/2016/Dit Tipideksus tanggal 16 Februari 2016 atas nama


tersangka KONG YOUNG KIL diduga melakukan tindak pidana

do
gu

penipuan dan/ atau penggelepan pasal 378 dan/ atau 372 KUHP (bukti
P-16).
In
3. Surat Panggilan No. S.Pgl/24337/XII/2015/ Dit.Reskrimum tanggal 26
A

Desember 2015 (bukti P-17, T32) dan Surat Panggilan No.


S.Pgl/260/II/2016/Dit Tipideksus tanggal 16 Februari 2016 atas nama
ah

lik

tersangka CHOI JEE HUN diduga melakukan tindak pidana penipuan


dan/ atau penggelepan pasal 378 dan/ atau 372 KUHP (bukti P-17).
m

ub

Menimbang, bahwa Temohon telah memberitahukan kepada Kejaksaan


Tinggi DKI Jakarta pada tanggal 31 Desember 2015 sebagaimana SPDP No.
ka

B/21307/XII/2015/Datro tanggal 31 Desember 2015 (bukti T-.6)


ep

Bahwa Termohon memberitahukan kepada Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta


ah

bahwa sejak hari Senin tanggal 13 April 2015 telah dimulai penyidikan terhadap
R

perkara yang diduga tindak pidana penipuann dan/ atau penggelapan pasal 378
es

dan/ atau 372 KUHP atas nama Pelapor Viki Hidayat dengan tersangka Choi
M

ng

Jee Hun, Jeong Kwang Seok, dan Kong Young Kil;


on

Hal 63 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa SPDP ganda.....

si
=====
Menimbang, bahwa dari uraian diatas, dalam perkara permohonan

ne
ng
Praperadilan ini, Termohon telah menerbitkan 3 (tiga) Surat Perintah Penyidikan
atas 2 (dua) Laporan Polisi, yaitu :
1. Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 767/IV/2015/Dit Reskrimum

do
gu tanggal 13 April 2015;
2. Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 3905/XII/2015/Dit Reskrimum

In
A
tanggal 23 Desemberl 2015; dan
3. Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 134/II/2016/Tipideksus tanggal 3
ah

lik
Februari 2016;
Menimbang, bahwa dasar untuk berpijak Termohon dalam menetapkan
seseorang sebagai tersangka yang diduga melakukan tindak pidana adalah UU
am

ub
No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, PP No. 27 tahun 1983 tentang
Pelaksanaan KUHAP, UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI,
ep
Peraturan Kapolri No.14 tahun 2012 tentang managemen penyidikan tindak
k

pidana dan peraturan lainnya ;


ah

Menimbang, bahwa Pasal 1 angka 2 KUHAP menentukan bahwa


R

si
Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara
yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti

ne
ng

yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan
guna menemukan tersangkanya;

do
gu

Menimbang, bahwa frasa “dan guna menemukan tersangkanya” harus


dimaknai sebagai “dan hanya berdasarkan bukti-bukti hasil penyidikan tersebut
untuk kemudian dapat menemukan tersangkanya” (putusan MK No 21/PUU-
In
A

XII/2014 tanggal 28 April 2014 Hal. 51).


Lebih lanjut Mahkamah Konstitusi menegaskan kembali mengenai frasa ” guna
ah

lik

menemukan tersangkanya” harus dipahami “..... guna menemukan


tersangkanya yang memenuhi unsur kesalahan pada dirinya” , unsur kesalahan
m

ub

(schuld) harus dibuktikan karena seseorang tidak dapat dipidana (dihukum)


tanpa kesalahan. Menjadikan seseorang selaku tersangka tanpa dibuktikan
ka

unsur kesalahan bagi dirinya, merupakan kesewenang-wenangan penyidik. Hal.


ep

61)
ah

Menimbang, bahwa pasal 1 angka 14 KUHAP menentukan Tersangka


R

adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti


es

permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana;


M

ng

on

Hal 64 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa frasa “bukti permulaan” harus ditafsirkan sekurang-kurangnya dua alat

si
bukti yang dtermuat dalam pasal 184 KUHAP dan disertai dengan pemeriksaan
calon tersangkanya. (putusan MK No 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2014

ne
ng
Hal. 98).
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas bahwa
Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 767/IV/2015/Dit Reskrimum tanggal 13

do
gu
April 2015 untuk menindaklanjuti laporan Viki Hidayat adanya dugaan tindak
pidana penipuan pasal 378 KUHP dengan Terlapor CHOI JEE HUN dan KONG

In
A
YOUNG KIL. Bahwa pemeriksaan saksi dan ahli yang tertuang didalam Berita
Acara Pemeriksaan adalah untuk dugaan tindak pidana Penipuan pasal 378
ah

lik
KUHP. Bahwa demikian juga Terlapor yaitu CHOI JEE HUN dan KONG
YOUNG KIL pernah dimintai keterangan sebagai saksi untuk dugaan tindak
pidana penipuan pasal 378 KUHP;
am

ub
Bahwa Berita Acara Pemeriksaan tersebut dibuat Termohon dalam rangka
melakukan wewenang penyidikan atas Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik
ep
767/IV/2015/Dit Reskrimum tanggal 13 April 2015 untuk kepentingan penyidikan
k

atas laporan Viki Hidayat tanggal 26 Maret 2015;


ah

Menimbang, bahwa terhadap Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik


R

si
3905/XII/2015/Dit Reskrimum tanggal 23 Desemberl 2015 dan Surat Perintah
Penyidikan No. SP.Sidik 134/II/2016/Tipideksus tanggal 3 Februari 2016 untuk

ne
ng

menindaklanjuti Laporan Polisi No. LP/1142/III/2015/PMJ/Ditreskrimum tanggal


26 Maret 2015 dan Laporan Polisi No. LP/993/XII/2015/PMJ/Ditreskrimum

do
gu

tanggal 23 Desember 2015;


Bahwa Laporan Polisi No. LP/993/XII/2015/PMJ/Ditreskrimum tanggal 23
In
Desember 2015 dengan tersangka CHOI JEE HUN, JEONG KWANG SEOK,
A

dan KONG YOUNG KIL atas dugaan tindak pidana penggelapan pasal 372
KUHP (bukti T-34);
ah

lik

Menimbang, bahwa menurut Hakim satu Surat Perintah Penyidikan


hanya dapat digunakan untuk satu kali laporan polisi. Hal ini menyangkut
m

ub

apabila surat perintah penyidikan dikeluarkan dua atau tiga kali maka Surat
Perintah penyidikan yang baru harus disikapi dengan melakukan kegiatan
ka

penyidikan sebagaimana diamanatkan pasal 15 Peraturan Kapolri No. 14 tahun


ep

2012 tentang Kegiatan penyidikan dilaksanakan secara bertahap meliputi: a.


ah

penyelidikan; b. pengiriman SPDP; c. upaya paksa; d. pemeriksaan; e. gelar


R

perkara; f. penyelesaian berkas perkara; g. penyerahan berkas perkara ke


es

penuntut umum; h. penyerahan tersangka dan barang bukti; dan


M

ng

i.penghentiaPenyidikan.
on

Hal 65 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa Termohon sampai dengan surat Perintah Penyidikan

si
kedua dan ketiga yaitu No. SP.Sidik 3905/XII/2015/Dit Reskrimum tanggal 23
Desemberl 2015 dan No. SP.Sidik 134/II/2016/Tipideksus tanggal 3 Februari

ne
ng
2016 :
- Termohon tidak dapat menunjukan bukti Berita Acara pemeriksaan saksi
yang ada tanda pro justisianya atas dugaan tindak pidana penggelapan

do
gu pasal 372 KUHP;
- Termohon tidak dapat mengajukan bukti surat;

In
A
- Termohon tidak dapat menunjukan bukti telah dilakukan pemeriksaan calon
tersangka yang ada pro justisianya atas dugaan tindak pidana penggelapan
ah

lik
pasal 372 KUHP;
- Termohon tidak dapat menunjukan adanya bukti pemeriksaan ahli yang
telah didengar pendapat ahli yang ada pro justianya atas dugaan tindak
am

ub
pidana penggelapan pasal 372 KUHP;
Bahwa dipersidangan bukti yang diajukan adalah :
ep
- Surat Panggilan No. S.Pgl/24335/XII/2015/Dit.Reskrimum tanggal 26
k

Desember 2015 (bukti P-15, T-33) dan Surat Panggilan No.


ah

S.Pgl/261/II/2016/Dit Tipideksus tanggal 16 Februari 2016 atas nama


R

si
tersangka JEONG KWANG SEOK diduga melakukan tindak pidana
penipuan dan/ atau penggelepan pasal 378 dan/ atau 372 KUHP (bukti P-

ne
ng

15).
- Surat Panggilan No. S.Pgl/24336/XII/2015/ Dit.Reskrimum tanggal 26

do
gu

Desember 2015 (bukti P-16, T-39) dan Surat Panggilan No.


S.Pgl/261/II/2016/Dit Tipideksus tanggal 16 Februari 2016 atas nama
In
tersangka KONG YOUNG KIL diduga melakukan tindak pidana penipuan
A

dan/ atau penggelepan pasal 378 dan/ atau 372 KUHP (bukti P-16).
- Surat Panggilan No. S.Pgl/24337/XII/2015/ Dit.Reskrimum tanggal 26
ah

lik

Desember 2015 (bukti P-17, T32) dan Surat Panggilan No.


S.Pgl/260/II/2016/Dit Tipideksus tanggal 16 Februari 2016 atas nama
m

ub

tersangka CHOI JEE HUN diduga melakukan tindak pidana penipuan dan/
atau penggelepan pasal 378 dan/ atau 372 KUHP (bukti P-17).
ka

- SPDP No. B/21307/XII/2015/ Datro tanggal 31 Desember 2015 (bukti T-34)


ep

Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan saksi dan ahli yang


ah

tertuang didalam Berita Acara Pemeriksaan adalah untuk dugaan tindak pidana
R

Penggelepan pasal 378 KUHP, Hakim berpendapat bahwa Berita Acara


es

Pemeriksaan tersebut tidak dapat dipergunakan untuk Laporan Polisi No.


M

ng

LP/993/XII/2015/ PMJ/Dit. Reskrimum tanggal 23 Desember 2015 jo surat


on

Hal 66 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perintah Penyidikan kedua dan ketiga yaitu No. SP.Sidik 3905/XII/2015/Dit

si
Reskrimum tanggal 23 Desemberl 2015 dan No. SP.Sidik 134/II/2016/
Tipideksus tanggal 3 Februari 2016 dengan dugaan tindak pidana penggelapan

ne
ng
pasal 372 KUHP yang baru dilaporkan kepada Termohon setelah Berita Acara
Pemeriksaan tersebut dibuat ;
Menimbang, bahwa berkaitan Laporan Polisi No. LP/993/XII/2015/

do
gu
PMJ/Dit. Reskrimum tanggal 23 Desember 2015, dari alat bukti surat yang
diajukan dipersidangan, tidak ditemukan adanya tindakan Termohon untuk

In
A
melakukan serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan
bukti. Bahwa tindakan Termohon langsung melakukan pemangilan para
ah

lik
Pemohon untuk dimintai keterangan sebagai tersangka;
Menimbang bahwa bukti yang diajukan Termohon menetapkan
Tersangka tindak pidana penipuan dan penggelapan pasal 378 dan pasal 372
am

ub
KUHP
belum memenuhi “bukti permulaan” yaitu sekurang-kurangnya dua alat bukti
ep
yang termuat dalam pasal 184 KUHAP dan disertai dengan pemeriksaan calon
k

tersangkanya sebagaimana dikehendaki dalam pertimbangan putusan MK No


ah

21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2014 ;


R

si
Menimbang bahwa oleh karena penetapan Tersangka tidak memenuhi
syarat tentang ditemukan 2 alat bukti sah pada tahap penyidikan maka Hakim

ne
ng

berpendapat penetapan para Pemohon sebagai tersangka oleh Termohon


berdasarkan Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 767/IV/2015/Dit

do
gu

Reskrimum tanggal 13 April 2015, Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik


3905/XII/2015/Dit Reskrimum tanggal 23 Desemberl 2015; dan Surat Perintah
In
Penyidikan No. SP.Sidik 134/II/2016/Tipideksus tanggal 3 Februari 2016 tidak
A

sah menurut hukum;


Menimbang, bahwa oleh karena penetapan para Pemohon sebagai
ah

lik

tersangka oleh Termohon dinyatakan tidak sah menurut hukum, maka segala
tindakan Termohon berkaitan dengan penyidikan atas diri para Pemohon juga
m

ub

dinyatakan tidak sah menurut hukum;


Menimbang, bahwa terhadap alat bukti yang diajukan dipersidangan
ka

sepanjang belum dipertimbangkan karena Hakim menilai bahwa alat bukti


ep

tersebut sudah menyangkut materi perkara pokok, dan terhadap pendapat ahli
ah

terkait dalam pertimbangan putusan, hakim mengambil alih pendapat ahli itu
R

sebagai bahan pertimbangan putusan ini;


es
M

ng

on

Hal 67 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena penetapan para Pemohon sebagai

si
tersangka oleh Termohon dinyatakan tidak sah maka kepada para Pemohon
akan direhabilitasi yang akan diucapkan dalam amar putusan ini;

ne
ng
Menimbang, bahwa mengenai biaya perkara akan dibebankan kepada
Termohon yang besarnya nihil;
Mengingat akan ketentuan UU No. 8 tahun 1981 tentang hukum acara

do
gu
pidana, UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI, Peraturan Kapolri
No. 14 tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana, dan

In
A
peraturan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

MENGADILI
ah

lik
1. Mengabulkan Permohonan Para Pemohon Praperadilan ;
am

ub
2. Menyatakan penetapan Para Pemohon sebagai tersangka oleh Termohon
berdasarkan Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 767/IV/2015/Dit
Reskrimum tanggal 13 April 2015, Surat Perintah Penyidikan No. SP.Sidik
ep
k

3905/XII/2015/Dit Reskrimum tanggal 23 Desemberl 2015; dan Surat


Perintah Penyidikan No. SP.Sidik 134/II/2016/Tipideksus tanggal 3 Februari
ah

R
2016 tidak sah menurut hukum ;

si
3. Menyatakan segala tindakan Termohon berkaitan dengan Penyidikan atas

ne
ng

diri para Pemohon tidak sah menurut Hukum ;


4. Memulihkan hak Para Pemohon dalam kemampuan, kedudukan dan harkat
martabatnya ;

do
gu

5. Membebankan biaya perkara kepada Termohon sebesar NIHIL ;


In
A

Demikian diputuskan pada hari RABU tanggal 24 Mei 2016 oleh kami
MADE SUTRISNA, SH.,MHum., sebagai Hakim Tunggal, putusan mana
ah

diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh
lik

Hakim tersebut diatas dengan dibantu oleh NIZAR, SH.MH sebagai Panitera
Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan dihadiri kuasa Para
m

ub

Pemohon dan Kuasa Termohon.


ka

ep

Panitera Pengganti, Hakim,


ah

es
M

ng

NIZAR, SH.,MH MADE SUTRISNA, SH.,MHum


on

Hal 68 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal 69 Putusan No. 75/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69

Anda mungkin juga menyukai