Anda di halaman 1dari 111

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N

a
Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT.

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus dan

do
gu
menyelesaikan perkara permohonan untuk memperoleh putusan atas penerimaan
permohonan guna mendapatkan keputusan dan/atau tindakan Badan atau

In
Pejabat Pemerintahan dalam persidangan secara elektronik pada sistem informasi
A
Pengadilan (aplikasi e-Court Mahkamah Agung Republik Indonesia), telah
menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:
ah

lik
Nama : Ferry Anwar;
Kewarganegaraan : Indonesia;
Tempat tinggal : Jalan Cendrawasih Nomor 12, Rt.003/Rw.005,
am

ub
Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Palu Selatan, Kota
Palu, Sulawesi Tengah;
ep
Pekerjaan : Direktur PT Oti Eya Abadi;
k

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 47/RT&Co/I/2021, tertanggal 21


ah

Januari 2021 telah memberikan kuasa kepada:


R

si
1. Nama : Ruth Olivia Tobing, S.H., M.H.;
2. Nama : Hengki Marantama Sibuea, S.H., M.H., C.LA.;

ne
ng

3. Nama : Yuliana Rosalita Kurniawaty, S.H.,;


4. Nama : Agan Susanto, S.H.,;

do
gu

5. Nama : M. Soleman, S.H.;


Seluruhnya berkewarganegaraan Indonesia, Para Advokat, Pada Kantor
Hukum Ruth Tobing & Co. yang beralamat di Gedung Faria Cargo Jl. Dr.
In
A

Makaliwe Raya No. 21, Grogol, Jakarta Barat 11450,;


Untuk selanjutnya disebut sebagai PEMOHON;
ah

lik

T E R H A D A P:
I. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, berkedudukan di Jalan
m

ub

Medan Merdeka Selatan No.18, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota


Jakarta;
ka

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 4.Ks/HK.05/MEM.S/2021


ep

tertanggal 28 Januari 2021, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yaitu:
ah

Halaman 1 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Nama : M. Idris F. Sihite , S.H.,M.H.;

a
Jabatan : Kepala Biro Hukum Sekretaris Jenderal Kementerian

si
Energi dan Sumber Daya Mineral;
2. Nama : Nuryanti Wijayanti, S.H.,M.H;
Jabatan : Koordinator Advokasi dan Informasi Hukum.;

ne
ng
3. Nama : Anita Widowati, S.H.,M.H.;
Jabatan : Sub Koordinator Advokasi Hukum Mineral Batubara,
Setjen dan Itjen;

do
gu 4. Nama
Jabatan
:
:
Dra. M.Y. Handari
Sub Koordinator Advokasi Hukum Ketenagalistrikan
dan EBTKE;

In
A
5. Nama : Asvira Rahmadani, S.H.,LLM.;
Jabatan : Sub Koordinator Advokasi Hukum Minyak dan Gas
Bumi dan Badan;
ah

lik
6. Nama : Aldino Wisnu Oktora, S.H.;
Jabatan : Perancang Peraturan Perundang-undangan;
7. Nama : Putra Maulana, S.H.;
am

ub
Jabatan : Perancang Peraturan Perundang-undangan;
8. Nama : Angling Kusumo Hari Bowo, S.H.;
Jabatan : Perancang Peraturan Perundang-undangan;
9. Nama : Rahmat Fitriyadi, S.H.;
ep
k

Jabatan : Analis Hukum;


10. Nama : Nurul Maulina Rasyidah Nasution, S.H.;
ah

Jabatan : Analis Hukum;


R
11. Nama : Shinta Oktavia, S.H.;

si
Jabatan : Analis Hukum;
Kesemuanya warganegara Indonesia, pekerjaan Aparatur Sipil Negara pada

ne
ng

Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, berkedudukan di Jalan


Medan Merdeka Selatan No.18 Jakarta Pusat;

do
gu

Untuk selanjutnya disebut sebagai TERMOHON I;


II. DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA, berkedudukan di Jalan
Prof. Dr. Soepomo, S.H. No.10, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
In
A

Jakarta;
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 1.Ks/HK.06/DJB/2021 tertanggal
ah

lik

29 Januari 2021, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yaitu:


1. Nama : Heriyanto, S.H.,M.H.;
m

ub

Jabatan : Kordinator Hukum Direktorat Jenderal Mineral dan


Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya
ka

Mineral;
ep

2. Nama : Ougy Dayyantara, S.H.,M.H.;


ah

Halaman 2 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Jabatan : Perancang Peraturan Perundangan Ahli Muda

a
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;

si
3. Nama : Buana Sjahboeddin, S.H. M.H;
Jabatan : Perancang Peraturan Perundangan Ahli Muda

ne
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;

ng
4. Nama : Wawan Supriawan, S.H.;
Jabatan : Analis Hukum Kementerian Energi dan Sumber

do
gu Daya Mineral;
5. Nama : Yosephine Anastasia, S.H;
Jabatan : Analis Hukum Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral;

In
A
6. Nama : Muhammad Aditya Putra, S.H.;
Jabatan : Analis Hukum Kementerian Energi dan Sumber Daya
ah

Mineral;

lik
Kesemuanya warganegara Indonesia, pekerjaan Aparatur Sipil Negara pada
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, berkedudukan di Jalan Prof.
am

ub
Dr. Soepomo, S.H. No.10 Jakarta Selatan;
Selanjutnya disebut sebagai TERMOHON II;
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut telah membaca dan
ep
k

memperhatikan:
ah

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 2/PEN-


R

si
MH/FP/2021/PTUN-JKT, tanggal 25 Januari 2021 tentang Penunjukan Susunan
Majelis Hakim dalam perkara permohonan ini;

ne
ng

2. Surat Penunjukan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 2/


PEN-PPJS/P/FP/2021/PTUN-JKT, tanggal 25 Januari 2021 tentang Penunjukan

do
gu

Panitera Pengganti dan Juru Sita Pengganti dalam perkara permohonan ini;
3. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Nomor: 2/P/FP/PEN-HS/2021/PTUN-JKT, tanggal 26 Januari 2021 tentang
In
A

Penetapan Hari Sidang;


4. Berkas perkara dan seluruh alat bukti serta mendengar keterangan Para Pihak
ah

lik

di persidangan;
m

ub

TENTANG DUDUK PERMOHONAN


ka

ep
ah

Halaman 3 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Pengadilan telah menerima permohonan Pemohon tertanggal 22

a
Januari 2021, yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara

si
Jakarta pada tanggal 22 Januari 2021, dengan Register Perkara Permohonan
Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT.;

ne
ng
Bahwa Pemohon dalam permohonannya tersebut mengemukakan hal-hal
sebagai berikut:

do
1. gu PENGADILAN TATA
MENERIMA, MEMERIKSA DAN MEMUTUS PERMOHONAN PEMOHON
USAHA NEGARA JAKARTA, BERWENANG

1. Bahwa Permohonan ini diajukan sehubungan dengan tidak adanya

In
A
tanggapan terhadap Permohonan Pemohon dalam (YANG MERUPAKAN
OBJEK DALAM PERMOHONAN A QUO) :
ah

lik
a) Surat Permohonan Pemohon dengan Nomor : 072/Dir-OEA/XI/2020,
tertanggal 25 November 2020, yang pada pokoknya mengajukan
am

ub
Permohonan kepada Termohon I untuk :
 Memerintahkan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara untuk
melakukan pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi
ep
k

Produksi Pemohon berdasarkan Keputusan Bupati Morowali


ah

Nomor : 540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tertanggal 27 Desember


R

si
2013, ke dalam basis data IUP Aktif Direktorat Jenderal Mineral
dan Batubara;

ne
ng

 Memerintahkan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara


membatalkan penetapan pemenang penawaran WIUPK secara

do
gu

prioritas Blok Bahodopi Utara Provinsi Sulawesi Tengah,


sebagaimana surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
In
Nomor: 1282/30/DJB/2018, tertanggal 1 Agustus 2018 Perihal
A

Surat Penunjukan Langsung (Blok Bahodopi Utara);


 Membatalkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
ah

lik

Mineral Nomor: 1802K/30/MEM/2018, tertanggal 23 April 2018


tentang Wilayah Izin Usaha Pertambangan dan Wilayah Izin
m

ub

Usaha Pertambangan Khusus Periode Tahun 2018;


Namun hingga batas waktu sebagaimana diatur dalam :
ka

ep

- Ketentuan Pasal 53 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014


ah

Halaman 4 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tentang Administrasi Pemerintahan, yang menyebutkan “Batas waktu

a
kewajiban untuk menetapkan dan/atau melakukan keputusan

si
dan/atau tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan”;

ne
ng
- Ketentuan Pasal 53 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan, yang menyebutkan “Jika

do
gu ketentuan peraturan perundang-undangan tidak menentukan batas
waktu kewajiban sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), maka Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan dan/atau

In
A
melakukan keputusan dan/atau tindakan dalam waktu paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap
ah

lik
oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan”;
- Ketentuan Pasal 53 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
am

ub
tentang Administrasi Pemerintahan, yang menyebutkan “Apabila
dalam batas waktu sebagaimana dimaksud pada Ayat (2), Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menetapkan dan/atau
ep
k

melakukan keputusan dan/atau tindakan, maka permohonan tersebut


ah

dianggap dikabulkan secara hukum”;


R

si
- Ketentuan Pasal 53 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan, yang menyebutkan “Pemohon

ne
ng

mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk memperoleh


putusan penerimaan permohonan sebagaimana dimaksud pada Ayat

do
gu

(3)”;
Termohon I tidak memberikan tanggapan kepada Pemohon, sehingga
In
sesuai ketentuan diatas maka, Permohonan Pemohon tersebut dianggap
A

dikabulkan secara hukum.;


b) Permohonan Pemohon kepada Termohon I sebagaimana huruf a
ah

lik

tersebut di atas tidak memperoleh tanggapan, selanjutnya Pemohon


TELAH mengajukan upaya administratif berupa Keberatan kepada
m

ub

Termohon I melalui Surat Pemohon dengan Nomor : 076/Dir-


OEA/XII/2020, tertanggal 9 Desember 2020, yang pada pokoknya
ka

ep

menyampaikan hal-hal sebagai berikut :


ah

Halaman 5 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
 Memerintahkan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara untuk

a
melakukan pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi

si
Produksi Penggugat berdasarkan Keputusan Bupati Morowali
Nomor: 540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tertanggal 27 Desember

ne
ng
2013, ke dalam basis data IUP Aktif Direktorat Jenderal Mineral
dan Batubara;

do
gu  Memerintahkan Direktur
membatalkan penetapan pemenang penawaran WIUPK secara
Jenderal Mineral dan Batubara

prioritas Blok Bahodopi Utara Provinsi Sulawesi Tengah

In
A
sebagaimana surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
Nomor : 1282/30/DJB/2018, tertanggal 1 Agustus 2018 Perihal
ah

lik
Surat Penunjukan Langsung (Blok Bahodopi Utara);
 Membatalkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
am

ub
Nomor: 1802K/30/MEM/2018, tertanggal 23 April 2018 tentang
Wilayah Izin Usaha Pertambangan dan Wilayah Izin Usaha
Pertambangan Khusus Periode Tahun 2018.
ep
k

2. Bahwa sesuai ketentuan Ketentuan Pasal 53 Ayat (4) Undang-Undang


ah

Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, yang


R

si
menyebutkan “Pemohon mengajukan permohonan kepada Pengadilan
untuk memperoleh putusan penerimaan permohonan sebagaimna

ne
ng

dimaksud pada Ayat (3)” dan Ketentuan Pasal 1 angka 1 dalam Peraturan
Mahkamah Agung No.5 tahun 2015 tentang Peraturan Mahkamah Agung

do
gu

Tentang Pedoman Beracara Untuk Memperoleh Putusan Atas Penerimaan


Permohonan Guna Mendapatkan Keputusan dan/atau Tindakan Badan
In
atau Pejabat Pemerintahan, oleh karenanya Pemohon mengajukan
A

permohonan a quo untuk mendapatkan keputusan dan/atau tindakan yang


dianggap dikabulkan secara hukum;
ah

lik

3. Bahwa sesuai Ketentuan Pasal 1 angka 6 dalam Peraturan Mahkamah


Agung No.5 tahun 2015 tentang Peraturan Mahkamah Agung Tentang
m

ub

Pedoman Beracara Untuk Memperoleh Putusan Atas Penerimaan


Permohonan Guna Mendapatkan Keputusan dan/atau Tindakan Badan
ka

ep

atau Pejabat Pemerintahan, disebutkan “Pengadilan yang berwenang


ah

Halaman 6 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam memeriksa permohonan sebagaimana dimaksud diatas adalah

a
Pengadilan Tata Usaha Negara”;

si
4. Bahwa sesuai Ketentuan Pasal 3 Ayat (1) dalam Peraturan Mahkamah
Agung No.5 tahun 2015 tentang Peraturan Mahkamah Agung Tentang

ne
ng
Pedoman Beracara Untuk Memperoleh Putusan Atas Penerimaan
Permohonan Guna Mendapatkan Keputusan dan/atau Tindakan Badan

do
gu atau Pejabat Pemerintahan, yang menyebutkan
kepada Pengadilan yang wilayah hukumnya meliputi tempat kedudukan
“Permohonan diajukan

Termohon melalui kepaniteraan”;

In
A
5. Bahwa Termohon I selaku Pihak yang berwenang dalam hal ini,
berkedudukan di Jln.Medan Merdeka Selatan No.18, Jakarta Pusat, Daerah
ah

lik
Khusus Ibukota Jakarta dan Termohon II selaku Pihak yang berwenang
dalam hal ini, berkedudukan di Jln.Prof. Dr. Soepomo, SH, No. 10, Tebet,
am

ub
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
Maka dengan demikian berdasarkan pada uraian diatas, jelas bahwa
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Berwenang Menerima, Memeriksa
ep
k

dan Memutus Permohonan Pemohon.


ah

2. KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON (LEGAL STANDING)


R

si
6. Bahwa Kepentingan Pemohon Dirugikan Akibat Tidak Didaftarkannya
Perusahaan Pemohon PT.Oti Eya Abadi ke Basis data IUP Terdaftar dan

ne
ng

Memenuhi Ketentuan pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara


tersebut;

do
gu

7. Bahwa Pemohon merupakan pihak yang memiliki kepentingan atas


tindakan administrasi pemerintahan Termohon I, yang tidak Memerintahkan
Termohon II selaku Direktur Jenderal Mineral dan Batubara untuk
In
A

melakukan pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi


Pemohon berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor:
ah

lik

540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tertanggal 27 Desember 2013, ke dalam


basis data IUP Aktif Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;
m

ub

8. Bahwa kepentingan tersebut yaitu terkait jaminan kepastian hukum dan


keberlanjutan kegiatan usaha pertambangan operasi produksi Pemohon
ka

ep

sebagaimana diatur dalam Pasal 3 huruf f Undang-Undang Nomor 4 Tahun


ah

Halaman 7 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana telah

a
diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan

si
Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 juncto Pasal 2, Pasal 3 huruf d
dan Pasal 4 huruf b Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

ne
ng
Pelayanan Publik;
9. Bahwa adapun pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi ke

do
gu dalam basis data IUP Aktif Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
merupakan dasar pemberian pelayanan perizinan kegiatan usaha
pertambangan mineral dan batubara, dalam hal ini Pemohon dari pejabat

In
A
pemerintah dan penyelenggara negara sebagaimana diatur dalam Pasal 54
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Batubara Nomor
ah

lik
26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara;
am

ub
10. Bahwa sehubungan dengan sikap Termohon I, yang tidak Memerintahkan
Termohon II selaku Direktur Jenderal Mineral dan Batubara untuk
melakukan pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
ep
k

Pemohon berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor:


ah

540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tertanggal 27 Desember 2013, ke dalam


R

si
basis data IUP Aktif Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Pemohon
mengalami kerugian, yaitu :

ne
ng

a. Kerugian dalam hal tidak dapat melakukan kegiatan usaha pertambangan


berupa penambangan, pengelolaan, penjualan terhadap hasil produksi

do
gu

usaha pertambangan lebih lanjut;


b. kerugian atas pengeluaran biaya investasi yang selama ini telah
dikeluarkan antara lain, yaitu: pembayaran pajak, pembayaran
In
A

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pembayaran iuran tetap dari


Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2020.
ah

lik

Maka dengan demikian berdasarkan pada uraian diatas, dengan


memperhatikan bahwa Pemohon memiliki kepentingan, maka karenanya
m

ub

Pemohon jelas mempunyai alas hak/kedudukan hukum/legal standing untuk


dapat mengajukan permohonan a quo.
ka

ep

C. ALASAN DAN DASAR PERMOHONAN PEMOHON


ah

Halaman 8 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
C.1. Kronologi Pemberian Izin Usaha Pertambangan Produksi dan Upaya

a
Pemohon Mengajukan Permohonan Pendaftaran ke dalam Basis Data

si
IUP Aktif Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara :
11. Bahwa Pemohon mengajukan Permohonan kepada Bupati Morowali

ne
ng
melalui surat Nomor: 007/OEA/V/2008, tertanggal 14 Mei 2008,
Perihal: Permohonan Kuasa Pertambangan Eksplorasi bahan galian

do
gu nikel dan mineral pengikutnya, atas lahan seluas 1.283 Ha, yang
terletak di Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali Provinsi
Sulawesi Tengah. Terhadap permohonan dimaksud kemudian

In
A
Pemohon memperoleh persetujuan pencadangan wilayah untuk lokasi
kuasa pertambangan berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor:
ah

lik
540/SK.PW.010/Distamben/VI/2008, tertanggal 26 Juni 2008, atas
lahan seluas 1.283 Ha, yang berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak
am

ub
tanggal ditetapkan;
12. Bahwa kemudian Pemohon memperoleh persetujuan Izin Usaha
Pertambangan Eksplorasi berdasarkan Keputusan Bupati Morowali
ep
k

Nomor: 540.2/SK.016/DESDM/I/2010, tertanggal 29 Januari 2010,


ah

seluas 1.283 Ha, yang berlaku selama 8 (delapan) tahun sejak


R

si
tanggal ditetapkan;
13. Bahwa kemudian Pemohon memperoleh persetujuan peningkatan Izin

ne
ng

Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan


Operasi Produksi berdasarkan Surat Keputusan Bupati Morowali

do
gu

Nomor: 540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tertanggal 27 Desember


2013, seluas 1.175 Ha, yang berlaku selama 20 (dua puluh) tahun
sejak tanggal ditetapkan;
In
A

14. Bahwa sehubungan dengan pemberian Izin Usaha Pertambangan


sejak mulai dari Surat Keputusan persetujuan pencadangan wilayah,
ah

lik

hingga Surat Keputusan Pemberian Ijin Operasi Produksi kepada


Pemohon berdasarkan Surat Keputusan Bupati Morowali Nomor:
m

ub

540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tertanggal 27 Desember 2013,


Termohon I dan Termohon II selalu menjadi pihak yang diberikan
ka

ep

tembusan pemberitahuan atas terbitnya SK dimaksud;


ah

Halaman 9 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
15. Bahwa sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

a
Pemerintahan Daerah, terjadi perubahan kewenangan di bidang

si
pertambangan yaitu yang semula merupakan kewenangan Bupati,
kemudian beralih menjadi kewenangan Gubernur dan Menteri Energi

ne
ng
dan Sumber Daya Mineral;
16. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 404 dalam UU No 23 Tahun 2014

do
gu tentang Pemerintahan Daerah, yang menyebutkan “Serah terima
personil, pendanaan, sarana dan prasarana serta dokumen sebagai
akibat pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah Pusat,

In
A
Daerah Provinsi dan Daerah kabupaten/kota yang diatur berdasarkan
undang-undang ini dilakukan paling lama 2 (dua) tahun sejak undang-
ah

lik
undang ini diundangkan”;
17. Bahwa hingga dengan tanggal 03 Desember 2019, Bupati Morowali
am

ub
belum menyerahkan dokumen perizinan Pemohon tersebut kepada
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, sehingga pada tanggal 5
Desember 2019, Pemohon melalui Surat dengan Nomor: 21/XII/2019,
ep
k

menyampaikan permohonan kepada Bupati Morowali perihal


ah

penyampaian pelimpahan dokumen Pemohon kepada Gubernur


R

si
Sulawesi Tengah;
18. Bahwa Bupati Morowali tidak memberikan tanggapan atas

ne
ng

permohonan dimaksud, sehingga Pemohon mengajukan permohonan


melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Palu dan telah memperoleh

do
gu

putusan dengan Nomor: 1/P/FP/2020/PTUN.PL, tertanggal 5 Februari


2020, yang antara lain amar putusan menyatakan beberapa hal
sebagai berikut :
In
A

Mewajibkan Bupati Morowali untuk menyerahkan surat-surat


keputusan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Gubernur
ah

lik

Sulawesi Tengah) dalam bentuk Berita Acara Penyerahan Dokumen


Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara, berupa :
m

ub

1) Surat Keputusan Bupati Morowali dengan Nomor:


540/SK.PW.010/DIStamben/VI/2008, tertanggal 27 Juni 2008
ka

ep

tentang Persetujuan Pencadangan Wilayah Untuk Lokasi Kuasa


ah

Halaman 10 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pertambangan Pemohon tanggal 26 Juni 2008, dengan luas ±

a
1.283 Ha;

si
2) Surat Keputusan Bupati Morowali dengan Nomor:
540.2/SK.016/DESDM/I/2010 tentang Persetujuan Izin Usaha

ne
ng
Pertambangan Eksplorasi Pemohon, tertanggal 29 Januari 2010,
dengan luas ± 1.283 Ha;

do
gu 3) Surat Keputusan Bupati
540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tentang Persetujuan Peningkatan
Morowali dengan Nomor:

Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha

In
A
Pertambangan Operasi Produksi kepada Pemohon, tertanggal 27
Desember 2013, dengan luas ± 1.175 Ha;
ah

lik
19. Bahwa Bupati Morowali tidak mengajukan upaya hukum terhadap
putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Palu dengan Nomor:
am

ub
1/P/FP/2020/PTUN.PL, tertanggal 5 Februari 2020 tersebut, sehingga
putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van
gewijsde);
ep
k

20. Bahwa selanjutnya Bupati Morowali “secara sukarela” telah


ah

melaksanakan perintah dalam putusan Pengadilan Tata Usaha


R

si
Negara Palu dengan Nomor: 1/P/FP/2020/PTUN.PL, tertanggal 5
Februari 2020 dengan menyerahkan seluruh surat keputusan Bupati

ne
ng

Morowali terkait perizinan Pemohon kepada Gubernur Sulawesi


Tengah, sesuai Berita Acara dengan Nomor: 180/0247/HKM/II/2020,

do
gu

tertanggal 17 Februari 2020 tentang Penyerahan Dokumen Perizinan


Di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Oleh Pemerintah
Kabupaten Morowali Kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah;
In
A

21. Bahwa kemudian Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Sulawesi Tengah melalui Surat dengan Nomor:
ah

lik

540/1015/Minerba, tertanggal 18 Maret 2020 menyampaikan


permohonan kepada Termohon mengenai pendaftaran IUP Operasi
m

ub

Produksi Pemohon ke dalam basis data IUP aktif yang dikelola oleh
Termohon II;
ka

ep
ah

Halaman 11 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
22. Bahwa Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara melalui

a
surat dengan Nomor: 344/30/DBP.PW/2020, tertanggal 15 April 2020

si
menyampaikan tanggapan kepada Kepala Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah perihal: tanggapan terkait

ne
ng
Penyampaian Dokumen Perizinan IUP Pemohon, yang pada intinya
menyatakan IUP Operasi Produksi a.n. Pemohon sesuai SK Bupati

do
gu Morowali Nomor : 540.3/SK.008/DESDM/XII/2013
didaftarkan ke dalam basis data perizinan pertambangan Ditjen
tidak dapat

Mineral dan Batubara, Adapun dasarnya karena wilayah IUP OP

In
A
Pemohon berada dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus
(WIUPK) Blok Bahodopi Utara sesuai Keputusan Menteri ESDM
ah

lik
Nomor : 1802 K/30/MEM/2018, tanggal 23 April 2018 dan Blok
Bahodopi Utara tersebut melalui proses penawaran telah
am

ub
dimenangkan oleh PT Aneka Tambang Tbk melalui surat Dirjen
Mineral dan Batubara Nomor : 1282/30/DJB/2018, tertanggal 1
Agustus 2018;
ep
k

23. Bahwa Pemohon telah menyampaikan tanggapan sesuai dengan


ah

Surat, tertanggal 4 Mei 2020 atas Surat Direktur Pembinaan Program


R

si
Mineral dan Batubara Ditjen Minerba Nomor: 344/30/DBP.PW/2020,
tertanggal 15 April 2020 melalui surat Nomor : 055/Dir-OEA/V/2020,

ne
ng

tertanggal 4 Mei 2020, pada pokoknya Pemohon menyampaikan


sanggahan dan menyampaikan permohonan kepada Direktur

do
gu

Jenderal Mineral dan Batubara untuk dapat mendaftarkan IUP Operasi


Produksi Pemohon ke dalam basis data IUP aktif Ditjen Mineral dan
Batubara dan/atau mengusulkan perubahan/penciutan WIUPK Blok
In
A

Bahodopi Utara agar wilayah IUP OP Pemohon dikeluarkan dari


WIUPK Blok Bahodopi Utara, karena Pemohon sejak tanggal 27
ah

lik

Desember 2013, TELAH DIBERIKAN HAK UNTUK MELAKUKAN


KEGIATAN PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI oleh Bupati
m

ub

Morowali atas lahan seluas ± 1.175 Ha pada wilayah sesuai surat


keputusan Bupati Morowali dimaksud, HAL MANA PEMBERIAN HAK
ka

ep
ah

Halaman 12 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DIMAKSUD TELAH DIKETAHUI OLEH TERMOHON I dan

a
TERMOHON II;

si
24. Bahwa Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Pemohon sudah
diberikan sejak Tahun 2013 melalui Keputusan Bupati Morowali

ne
ng
Nomor: 540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, yang artinya terlebih dahulu
di peroleh sebelum adanya penetapan WIUPK Blok Bahodopi Utara

do
gu berdasarkan keputusan TERMOHON I Nomor : 1802 K/30/MEM/2018,
tertanggal 23 April 2018 dan sebelum lelang WIUPK Blok Bahodopi
Utara yang dimenangkan oleh PT.Aneka Tambang Tbk melalui surat

In
A
Termohon II Nomor: 1282/30/DJB/2018, tertanggal 1 Agustus 2018
dimaksud;
ah

lik
25. Bahwa Plt. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Sulawesi Tengah melalui surat dengan nomor : 540/3022/Minerba,
am

ub
tertanggal 12 Mei 2020 kembali menyampaikan permohonan kepada
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara mengenai pendaftaran IUP
Operasi Produksi Pemohon ke dalam basis data IUP aktif pada
ep
k

Termohon II;
ah

26. Bahwa Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Ditjen


R

si
Mineral dan Batubara menyampaikan surat dengan Nomor:
109/35/DBP.PW/2020, tertanggal 27 Juli 2020 kepada Pemohon,

ne
ng

perihal Tanggapan Terkait Permintaan Registrasi IUP Operasi


Produksi Pemohon dan pada pokoknya menyatakan belum dapat

do
gu

meregistrasi IUP Operasi Produksi Pemohon karena masih melakukan


pembahasan dan evaluasi di internal Termohon I dan Termohon II;
27. Bahwa Pemohon telah menyampaikan tanggapan atas Surat Direktur
In
A

Pembinaan Program Mineral dan Batubara Ditjen Minerba dalam surat


dengan Nomor: 109/35/DBP.PW/2020, tertanggal 27 Juli 2020 melalui
ah

lik

Surat Pemohon (Direktur PT Oti Eya Abadi) Nomor: 055/Dir-


OEA/V/2020 tertanggal 10 Agustus 2020, yang pada pokoknya
m

ub

Pemohon menyampaikan permohonan agar kepada Bapak Plt.


Direktur Jenderal Mineral dan Batubara dapat
ka

ep

memasukan/mencatatkan IUP Operasi Produksi Pemohon ke dalam


ah

Halaman 13 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
basis data IUP aktif pada Termohon II, hal mana tidak mendapatkan

a
tanggapan, hingga diajukannya Permohonan Untuk Memperoleh

si
Putusan atas Penerimaan Permohonan guna mendapatkan
Keputusan dan/atau tindakan Badan atau Pejabat Pemerintah dalam

ne
ng
permohonan a quo;
28. Bahwa hingga saat ini Surat Keputusan Bupati Morowali dengan

do
gu Nomor: 540.3/SK.008/DESDM/XII/2013,
Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha
tentang Persetujuan

Pertambangan Operasi Produksi milik Pemohon yang diterbitkan pada

In
A
tanggal 27 Desember 2013 tersebut :
a) Masa Berlakunya Masih Belum Berakhir;
ah

lik
b) Belum Pernah Dicabut Oleh Pemberi Izin Semula Yaitu Bupati
Morowali Atau Oleh Penerima Peralihan Kewenangan Gubernur
am

ub
Sulawesi Tengah;
c) Belum Pernah Dibatalkan Oleh Pihak Manapun Dalam Suatu
Putusan Pengadilan.
ep
k

Sehingga dengan demikian DEMI HUKUM Permohonan Pemohon layak


ah

untuk dikabulkan.
R

si
C.2.Kewajiban Hukum Termohon I untuk Menindaklanjuti Permohonan dan
Keberatan Yang Disampaikan oleh Pemohon

ne
ng

29. Bahwa dalam permohonan a quo Termohon I tidak melaksanakan


tugas, fungsi dan kewenangannya yaitu memerintahkan Termohon II

do
gu

untuk menindaklanjuti permohonan dan keberatan yang disampaikan


oleh Pemohon, yaitu untuk :
(1) Memerintahkan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara untuk
In
A

melakukan pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi


Produksi Pemohon berdasarkan Keputusan Bupati Morowali
ah

lik

Nomor : 540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tertanggal 27 Desember


2013, ke dalam basis data IUP Aktif Direktorat Jenderal Mineral
m

ub

dan Batubara;
(2) Memerintahkan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
ka

ep

membatalkan penetapan pemenang penawaran WIUPK secara


ah

Halaman 14 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
prioritas Blok Bahodopi Utara Provinsi Sulawesi Tengah

a
sebagaimana surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara

si
Nomor: 1282/30/DJB/2018, tertanggal 1 Agustus 2018 Perihal
Surat Penunjukan Langsung (Blok Bahodopi Utara);

ne
ng
(3) Membatalkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor: 1802K/30/MEM/2018, tertanggal 23 April 2018

do
gu tentang Wilayah Izin Usaha Pertambangan dan Wilayah Izin
Usaha Pertambangan Khusus Periode Tahun 2018;
30. Bahwa Termohon I sampai dengan batas waktu yang ditentukan tidak

In
A
memberikan jawaban atas Surat Pemohon maka berdasarkan Pasal
53 Ayat (3) dan Ayat (4) dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
ah

lik
tentang Administrasi Pemerintahan, maka dengan demikian telah
timbul HAK Pemohon untuk mengajukan permohonan ini melalui
am

ub
Pengadilan Tata Usaha Negara, Jakarta;
31. Bahwa sikap Termohon I tersebut juga bertentangan dengan asas-
asas umum pemerintahan yang baik yang menjadi dasar
ep
k

pelaksanaan, tugas, fungsi dan kewenangannya sebagaimana diatur


ah

dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a dan huruf c, huruf e dan h UU Nomor
R

si
30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, yang
menyebutkan : AUPB yang dimaksud dalam undang-undang ini

ne
ng

meliputi asas kepastian hukum, ketidak berpihakan, dan pelayanan


yang baik;

do
gu

32. Bahwa selain itu hal ini menunjukkan baik Termohon I dan Termohon II
tidak menunjukkan kepatuhan hukum atas peraturan yang dibuat
sendiri dan berlaku di internal Kementerian Energi dan Sumber Daya
In
A

Mineral yaitu Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan
Batubara Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah
ah

lik

Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral


dan Batubara;
m

ub

33. Bahwa akibat dari tindakan Termohon I dan Termohon II tersebut di


atas menyebabkan Pemohon belum dapat menerima pemberian
ka

ep

pelayanan perizinan kegiatan usaha pertambangan mineral dan


ah

Halaman 15 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
batubara dari pejabat pemerintah dan penyelenggara Negara,

a
sebagaimana diatur dalam Pasal 54 Peraturan Menteri Energi dan

si
Sumber Daya Mineral dan Batubara Nomor 26 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan

ne
ng
Pertambangan Mineral dan Batubara;
34. Prosedur Pendaftaran IUP Operasi Produksi Pemohon ke dalam Basis

do
gu Data IUP Aktif Ditjen Mineral dan Batubara telah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dilingkungan Ditjen
Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

In
A
yaitu :
(1) Mengajukan permohonan kepada Bupati Morowali;
ah

lik
(2) Mengajukan permohonan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara
Palu;
am

ub
(3) Penyerahan Data IUP dari Bupati Kepada Gubernur Sulawesi
Tengah dan,
(4) Gubernur Sulawesi Tengah melalui Kepala Dinas Energi dan
ep
k

Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah menyampaikan


ah

kepada Dirjen Mineral dan Batubara agar IUP Pemohon


R

si
dimasukkan dalam basis data IUP terdaftar dan memenuhi
ketentuan Dirjen Mineral Batubara.

ne
ng

35. Bahwa hal itu sebagaimana diatur dalam Pasal 54 Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral dan Batubara Nomor 26 Tahun 2018

do
gu

tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan


Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Batubara Nomor 43
In
A

Tahun 2015 tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha


Pertambangan Mineral dan Batubara;
ah

lik

C.3. Substansi Pendaftaran IUP Operasi Produksi Pemohon Ke Dalam Basis


Data IUP Aktif Ditjen Mineral dan Batubara Merupakan Tanggung Jawab
m

ub

Hukum Termohon II
36. Bahwa adalah kewajiban hukum Termohon II untuk mendaftarkan IUP
ka

ep

Operasi Produksi Pemohon ke dalam Basis Data IUP terdaftar dan


ah

Halaman 16 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memenuhi ketentuan merupakan tindakan administrasi pemerintahan

a
yang menjadi tugas dan fungsi dari Termohon II. Hal itu juga

si
merupakan bentukan pemberian pelayanan publik yang wajib
dilaksanakan oleh Termohon II selaku Pejabat Pemerintah dan

ne
ng
penyelenggara negara atas layanan yang wajib diberikan kepada
Pemohon selaku pengguna pelayanan publik;

do
gu 37. Bahwa Termohon II memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut :
(a) Termohon II selaku Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan

In
A
pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan dan pengawasan
kegiatan Mineral dan Batubara sebagaimana diatur dalam Pasal 1
ah

lik
angka 22 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan
Batubara Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah
am

ub
Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan
Mineral dan Batubara;
(b) Termohon II selaku Direktur Jenderal Mineral dan Batubara dalam
ep
k

rangka pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan


ah

pengelolaan pengusahaan pertambangan mineral dan batubara,


R

si
menerbitkan daftar IUP hasil penataan IUP dan IUPK yang
memenuhi ketentuan (data base IUP Aktif) sebagaimana diatur

ne
ng

dalam Pasal 54 ayat (1) Peraturan Menteri Energi dan Sumber


Daya Mineral dan Batubara Nomor 26 Tahun 2018 tentang

do
gu

Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik Dan Pengawasan


Pertambangan Mineral dan Batubara;
(c) Termohon II selaku Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
In
A

memasukkan IUP atau IUPK dalam basis data daftar IUP aktif dan
memenuhi ketentuan setelah adanya putusan pengadilan atau
ah

lik

Lembaga terkait yang berwenang menyatakan IUP atau IUPK


dimaksud telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam
m

ub

Pasal 54 ayat (2) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya


Mineral dan Batubara Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan
ka

ep

Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan


ah

Halaman 17 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pertambangan Mineral dan Batubara;

a
38. Bahwa tindakan administrasi pemerintahan IUP Operasi Produksi

si
Pemohon ke Dalam Basis Data IUP terdaftar dan memenuhi
ketentuan masih menjadi ruang lingkup pelayanan publik, yaitu

ne
ng
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan

do
gu bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 1 Undang-

In
A
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
39. Bahwa pendaftaran IUP Operasi Produksi Pemohon ke Dalam Basis
ah

lik
Data IUP terdaftar dan memenuhi ketentuan tersebut merupakan
Pelayanan administratif yang meliputi :
am

ub
a. Tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan
diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka
mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
ep
k

dan harta benda warga Negara;


ah

b. Tindakan administratif oleh instansi non pemerintah yang


R

si
diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-
undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan

ne
ng

penerima pelayanan sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (7)


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

do
gu

D. Termohon Memberikan Tanggapan kepada Pemohon atas Keberatan Nomor :


076/Dir-OEA/XII/2020, tertanggal 9 Desember 2020 YANG TELAH
MELAMPAUI TENGGAT WAKTU SEBAGAIMANA DITENTUKAN DALAM
In
A

KETENTUAN PASAL 77 AYAT (4) UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN


2014 TENTANG ADMINISTRASI NEGARA
ah

lik

40. Bahwa Termohon II memberikan tanggapan atas Surat Keberatan


Pemohon dengan Nomor : 076/Dir-OEA/XII/2020, tertanggal 9 Desember
m

ub

2020, Perihal Keberatan atas Tidak ditanggapinya Permohonan


Pendaftaran IUP Operasi Produksi PT.OEA ke dalam Basis Data Aktif Ditjen
ka

ep

Minerba Kementrian ESDM, sebagaimana Surat Pemohon dengan Nomor :


ah

Halaman 18 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
072/Dir-OEA/XI/2020, tertanggal 25 November 2020, Perihal : Permohonan

a
Pendaftaran IUP OP PT.OEA ke dalam Basis Data IUP Aktif Ditjen Minerba

si
Kementrian ESDM, yang pada pokoknya menyampaikan hal-hal sebagai
berikut:

ne
ng
a. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Palu Nomor
1/P/FP/2020/PTUN.PL tanggal 5 Februari 2020 merupakan putusan fiktif

do
gu positif, dimana amar putusannya Majelis Hakim mengabulkan sebagian
dari permohonan Pemohon (PT.OEA) tanpa ada putusan yang
menyebutkan bahwa PT OEA adalah pihak yang berhak atas WIUP yang

In
A
terletak di Blok Bahodopi Utara dan Putusan tersebut hanya mengikat
terhadap Gubernur Sulawesi Tengah;
ah

lik
b. IUP PT Oti Eya Abadi adalah sah karena belum pernah dibatalkan dan
sehubungan dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 43 Tahun 2015
am

ub
tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara (Permen 43 Tahun 2015), maka masih diperlukan
evaluasi oleh Gubernur Sulawesi Tengah terkait perizinan tersebut;
ep
k

c. Sesuai dengan ketentuan Permen 43 tahun 2015, Ditjen Minerba telah


ah

melakukan evaluasi terhadap dokumen perizinan PT OEA bahwa IUP PT


R

si
OEA diberikan diatas WIUP PT Vale d/h PT Inco yang belum diciutkan
pada saat itu dan saat ini IUP PT OEA tumpang tindih dengan WIUPK

ne
ng

Bahodopi Utara;
d. Wilayah IUP Operasi Produksi PT OEA sesuai SK Bupati Morowali

do
gu

Nomor 540.3/SK.008/DESDM/XII/2013 tersebut berada di dalam Wilayah


Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Blok Bahodopi Utara yang
telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 1802
In
A

K/30/MEM/2018 tanggal 23 April 2018 yang telah diberikan kepada PT


Aneka Tambang Tbk melalui proses lelang.
ah

lik

Berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas, maka Direktorat Jenderal


Mineral dan Batubara tidak dapat meregistrasi IUP Operasi Produksi a.n.
m

ub

PT Oti Eya Abadi sesuai SK Bupati Morowali Nomor


540.3/SK.008/DESDM/XII/2013 ke dalam basis data perizinan
ka

ep

pertambangan Ditjen Mineral dan Batubara.


ah

Halaman 19 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
41. Bahwa faktanya tanggapan dari Termohon I yang bermakna penyelesaian

a
tersebut BARU DITERIMA diterima oleh Pemohon pada tangga 9

si
Desember 2021, hal mana berarti bahwa tanggapan tersebut disampaikan
oleh Termohon I TELAH MELAMPAUI TENGGAT WAKTU YANG

ne
ng
DIBERIKAN KEPADA TERMOHON I SESUAI KETENTUAN PASAL 77
AYAT (4) DALAM UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014 TENTANG

do
gu ADMINISTRASI NEGARA, YANG MENYEBUTKAN “BADAN DAN/ATAU
PEJABAT PEMERINTAHAN MENYELESAIKAN KEBERATAN PALING
LAMA 10 (SEPULUH) HARI KERJA”, MAKA TERMOHON I

In
A
BERKEWAJIBAN UNTUK MEMBERIKAN TANGGAPAN, YAITU WAJIB
DILAKUKAN SELAMBATNYA PADA TANGGAL 23 DESEMBER 2020;
ah

lik
42. Bahwa oleh karena tanggapan/penyelesaian keberatan dari Termohon I
tersebut TERLAMBAT dipenuhi oleh Termohon I, maka DEMI HUKUM
am

ub
keterlambatan tersebut menimbulkan konsekwensi bahwa
tanggapan/penyelesaian tersebut layak untuk dikesampingkan dan
selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 77 Ayat (5) dalam undang-
ep
k

undang No.30 tahun 2014 tentang Administrasi Negara, yang menyebutkan


ah

“Dalam hal Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menyelesaikan


R

si
keberatan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
keberatan dianggap dikabulkan”, jelas bahwa keberatan Pemohon

ne
ng

dianggap dikabulkan.
Berdasarkan seluruh uraian di atas, dengan ini Pemohon menyampaikan

do
gu

permohonan kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, untuk


menerima dan memeriksa Permohonan ini serta memutuskan dengan amar
sebagai berikut :
In
A

1. Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya;


2. Menyatakan seluruh Permohonan Pemohon kepada Termohon I dalam Surat
ah

lik

Permohonan Pemohon Nomor : 072/Dir-OEA/XI/2020, tertanggal 25 November


2020, dikabulkan secara hukum;
m

ub

3. Mewajibkan Termohon I dan Termohon II sesuai kewenangannya masing-


masing untuk melakukan seluruh tindakan sebagaimana dimohonkan dalam
ka

ep

Permohonan Pemohon Nomor : 072/Dir-OEA/XI/2020, tertanggal 25 November


ah

Halaman 20 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2020, yaitu :

a
1. Memerintahkan Termohon II (Direktur Jenderal Mineral dan Batubara) untuk

si
melakukan Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT Oti
Eya Abadi berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor :

ne
ng
540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tertanggal 27 Desember 2013, ke dalam
basis data IUP Aktif (Terdaftar dan Memenuhi Ketentuan) Direktorat Jenderal

do
gu Mineral dan Batubara;
2. Memerintahkan Termohon II (Direktur Jenderal Mineral dan Batubara)
membatalkan penetapan pemenang penawaran WIUPK secara prioritas Blok

In
A
Bahodopi Utara Provinsi Sulawesi Tengah sebagaimana Surat Direktur
Jenderal Mineral dan Batubara Nomor : 1282/30/DJB/2018, tertanggal 1
ah

lik
Agustus 2018 Perihal Surat Penunjukan Langsung (Blok Bahodopi Utara);
3. Membatalkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor:
am

ub
1802K/30/MEM/2018, tertanggal 23 April 2018 tentang Wilayah Izin Usaha
Pertambangan dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Periode Tahun
2018, khususnya Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Eksplorasi Blok
ep
k

Bahodopi Utara, yang tercantum dalam Lampiran XV yang merupakan bagian


ah

tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri tersebut;


R

si
4. Membebankan segala biaya yang timbul dalam permohonan ini kepada Para
Termohon;

ne
ng

Bahwa Pengadilan telah menerima tanggapan dari Termohon I tertanggal 4


Februari 2021 pada sistem informasi Pengadilan (aplikasi e-Court Mahkamah

do
gu

Agung Republik Indonesia) tanggal 4 Februari 2021;


Bahwa Termohon I dalam tanggapannya tersebut mengemukakan hal-hal
sebagai berikut:
In
A

1. Termohon I menolak dengan tegas seluruh dalil yang disampaikan oleh


PEMOHON dalam Permohonannya, kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas
ah

lik

diakui kebenarannya oleh Termohon I; dan


2. Atas dasar hal tersebut, perkenankan Termohon I mengajukan bantahan
m

ub

terhadap dalil PEMOHON, sebagai berikut:


DALAM EKSEPSI
ka

ep

A. TENTANG KOMPETENSI MENGADILI ;


ah

Halaman 21 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
SURAT PEMOHON NOMOR: 072/DIR-OEA/XI/2020 TANGGAL 25

a
NOVEMBER 2020 (selanjutnya disebut OBJEK PERMOHONAN) TIDAK

si
TERMASUK KE DALAM KRITERIA PERMOHONAN FIKTIF POSITIF KARENA
PEMOHON MEMINTA PEMBATALAN SUATU KEPUTUSAN TATA USAHA

ne
ng
NEGARA;
1. Bahwa setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang

do
gu Administrasi pemerintahan (selanjutnya disebut UU AP), terdapat 2 (dua)
mekanisme penyelesaian perkara dalam Peradilan Tata Usaha Negara
yaitu, penyelesaian perkara melalui proses pengajuan permohonan

In
A
sebagaimana diatur dalam UU AP dan melalui mekanisme Gugatan yang
tunduk pada Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata
ah

lik
Usaha Negara berikut dengan perubahannya (selanjutnya disebut UU
PTUN), dimana kedua mekanisme penyelesaian tersebut memiliki tata
am

ub
cara, objek pemeriksaan dan dampak yang berbeda satu sama lainnya.
2. Bahwa mengingat di dalam ketentuan Pasal 53 UU AP tidak menjelaskan
apa yang dimaksud dengan permohonan, maka TERMOHON I merujuk
ep
k

pada pendapat Dr. Santer Sitorus yang termuat dalam buku Anotasi
ah

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014, yang menyebutkan bahwa


R

si
cakupan permohonan yang dimaksud dalam UU AP adalah permohonan
untuk menerbitkan keputusan yang sifatnya baru dan bukan pembatalan

ne
ng

atas keputusan yang sudah ada.;


3. Bahwa atas dasar hal tersebut, yang kemudian dikaitkan dengan materi

do
gu

permohonan PEMOHON kepada TERMOHON I sebagaimana telah


ditegaskan oleh Kuasa Hukum PEMOHON di sidang pemeriksaan pokok
permohonan pada tanggal 1 Februari 2021, secara tegas PEMOHON
In
A

menyatakan meminta pembatalan Keputusan Tata Usaha Negara berupa:


 ... ;
ah

lik

 Memerintahkan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara membatalkan


penetapan pemenang penawaran WIUPK secara prioritas Blok Bahodopi
m

ub

Utara Provinsi Sulawesi Tengah, sebagaimana surat Direktur Jenderal


Mineral dan Batubara Nomor: 1282/30/DJB/2018, tertanggal 1 Agustus
ka

ep

2018 Perihal Surat Penunjukan Langsung (Blok Bahodopi Utara);


ah

Halaman 22 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
 Membatalkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

a
Nomor: 1802 K/30/MEM/2018, tertanggal 23 April 2018 tentang Wilayah

si
Izin Usaha Pertambangan dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan
Khusus Periode Tahun 2018.

ne
ng
4. Bahwa dengan demikian, terbukti bahwa hal-hal yang diminta oleh
PEMOHON bertujuan untuk membatalkan suatu Keputusan Tata Usaha

do
gu Negara yang telah ada. Oleh karenanya, apabila PEMOHON merasa
kepentingannya dirugikan atau setidak-tidaknya merasa berpotensi
dirugikan atas penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara dimaksud, secara

In
A
hukum mekanisme penyelesaian permasalahan yang harusnya dipilih oleh
PEMOHON adalah pengajuan gugatan sesuai ketentuan Pasal 53 UU
ah

lik
PTUN, BUKAN dengan mengajukan Permohonan Fiktif Positif a quo.;
OBJEK PERMOHONAN A QUO TIDAK TERMASUK KE DALAM KRITERIA
am

ub
PERMOHONAN FIKTIF POSITIF KARENA PERMOHONAN PEMOHON
BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PIHAK KETIGA
5. Bahwa dalam ketentuan Pasal 11 ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung
ep
k

Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pedoman Beracara Untuk Memperoleh


ah

Putusan Atas Penerimaan Permohonan Guna Mendapatkan Keputusan


R

si
dan/atau Tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan (selanjutnya disebut
PERMA 8 Tahun 2017), disebutkan:

ne
ng

“Dalam perkara Permohonan guna mendapatkan keputusan dan/atau


tindakan badan dan/atau pejabat pemerintahan tidak dimungkinkan

do
gu

masuknya pihak ketiga sebagai pihak berperkara atau pihak Intervensi”.


6. Bahwa sebagaimana telah TERMOHON I sampaikan di atas, terlihat
dengan jelas maksud dan tujuan diajukannya Permohonan Fiktif Positif a
In
A

quo diantaranya adalah untuk meminta pembatalan penetapan pemenang


penawaran WIUPK secara prioritas Blok Bahodopi Utara Provinsi Sulawesi
ah

lik

Tengah, sebagaimana surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor:


1282/30/DJB/2018, tertanggal 1 Agustus 2018 Perihal Surat Penunjukan
m

ub

Langsung (Blok Bahodopi Utara) yang telah dimenangkan oleh PT ANTAM.


7. Bahwa dengan menggunakan pendekatan penafsiran argumentum a
ka

ep

contrario terhadap ketentuan Pasal 11 ayat (4) PERMA 8 Tahun 2017


ah

Halaman 23 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dimaksud, secara hukum perkara-perkara yang memiliki keterkaitan dengan

a
pihak ketiga TIDAK BISA diselesaikan melalui penyelesaian perkara Fiktif

si
Positif sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 53 UU AP.
Hal tersebut semata-mata dilakukan demi menjaga kepentingan pihak

ne
ng
ketiga yang harus dilindungi oleh hukum agar yang bersangkutan bisa ikut
serta mempertahankan kepentingannya. Hal ini sejalan dengan asas audi

do
gu et alteram partem, dimana pihak ketiga yang berpotensi terdampak atas
putusan yang dijatuhkan dapat didengar
pendapat/keterangan/pembelaannya di dalam persidangan, agar

In
A
persidangan yang dilakukan dapat berjalan secara seimbang. Hal mana,
tujuan tersebut tidak akan tercapai melaui proses persidangan Fiktif Positif
ah

lik
a quo.
OBJEK PERMOHONAN A QUO TIDAK TERMASUK SEBAGAI OBJEK
am

ub
PERMOHONAN YANG DAPAT DIAJUKAN KE PENGADILAN MENURUT
PERMA 8 TAHUN 2017
8. Bahwa menurut ketentuan Pasal 3 ayat (3) PERMA 8 Tahun 2017 telah
ep
k

ditentukan objek-objek permohonan tertentu yang tidak termasuk ke dalam


ah

objek Permohonan yang dapat diajukan ke Pengadilan, diantaranya:


R

si
a. Permohonan merupakan pelaksanaan dari Putusan Pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap; atau

ne
ng

b. Permohonan terhadap permasalahan hukum yang sudah pernah


diajukan gugatan.

do
gu

9. Bahwa setelah membaca dan mencermati Permohonan PEMOHON,


diajukannya objek Permohonan a quo didasari atas pelaksanaan putusan
pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dari Pengadilan Tata
In
A

Usaha Negara (selanjutnya disebut PTUN) Palu Nomor:


1/P/FP/2020/PTUN.PL., tertanggal 5 Februari 2020 yang dimenangkan oleh
ah

lik

PEMOHON, dengan amar putusan sebagai berikut:


“Mewajibkan Bupati Morowali untuk menyerahkan surat-surat keputusan
m

ub

kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Gubernur Sulawesi Tengah


dalam bentuk Berita Acara Penyerahan Dokumen Perizinan di Bidang
ka

ep

Pertambangan Mineral dan Batubara, berupa:


ah

Halaman 24 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Surat Keputusan Bupati Morowali dengan Nomor:

a
540.SK.PW.010/Distamben/VI/2008, tertanggal 27 Juni 2008 tentang

si
Persetujuan Pencadangan Wilayah Untuk Lokasi Kuasa Pertambangan
Pemohon tanggal 26 Juni 2008, dengan luas +/- 1.283 Ha;

ne
ng
b. Surat Keputusan Bupati Morowali Utara dengan Nomor:
540.2/SK/016/DESDM/I/2010 tentang Persetujuan Izin Usaha

do
gu Pertambangan Eksplorasi Pemohon, tertanggal 29 Januari 2010, dengan
luas +/- 1.283 Ha;
c. Surat Keputusan Bupati Morowali dengan Nomor:

In
A
540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tentang Persetujuan Peningkatan Izin
Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan
ah

lik
Operasi Produksi kepada Pemohon, tertanggal 27 Desember 2013,
dengan luas +/- 1.175 Ha.
am

ub
10. Bahwa setelah adanya Putusan PTUN Palu tersebut, PEMOHON mulai
mengajukan permohonan-permohonan yang antara lain ditujukan kepada
TERMOHON I maupun TERMOHON II untuk memasukan PT Oti Eya Abadi
ep
k

ke dalam basis data IUP aktif di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.
ah

Dengan demikian, ketentuan Pasal 3 ayat (3) PERMA 8 Tahun 2017 telah
R

si
terpenuhi, dimana objek permohonan a quo tidak termasuk ke dalam objek
permohonan yang dapat diajukan ke Pengadilan.

ne
ng

11. Bahwa selain daripada itu, fakta berikutnya yang menjadikan objek
permohonan semakin tidak masuk ke dalam objek permohonan yang dapat

do
gu

diajukan ke pengadilan adalah, berdasarkan informasi yang termuat dalam


SIPP PTUN Jakarta, pada tanggal 11 Januari 2021 PEMOHON sudah
pernah mengajukan Gugatan terhadap TERMOHON I dan TERMOHON II
In
A

sebagaimana terdaftar dalam Register Perkara Nomor:


6/G/TF/2021/PTUN.JKT., dengan pokok permasalahan dan Petitum
ah

lik

Gugatan yang identik dengan Permohonan a quo.


12. Bahwa atas dasar fakta hukum tersebut, menjadi wajar dan sesuai hukum
m

ub

bagi Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk menyatakan


Permohonan PEMOHON tidak dapat diterima.
ka

ep

B. TENTANG LEGAL STANDING PEMOHON


ah

Halaman 25 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
SAUDARA FERRY ANWAR TIDAK BERHAK BERTINDAK SEBAGAI

a
PEMOHON DALAM PERKARA A QUO

si
13. Bahwa merujuk pada Permohonan a quo, ditulis secara tegas bahwa
subjek hukum yang bertindak sebagai pemohon dalam perkara a quo

ne
ng
adalah persona bernama Ferry Anwar. Menurut ketentuan Pasal 2 ayat (4)
PERMA 8 Tahun 2017, ditentukan bahwa pihak yang dapat bertindak

do
gu sebagai pemohon dalam perkara Fiktif Positif adalah orang atau badan
hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan akibat tidak
ditetapkannya keputusan dan/atau tindakan.

In
A
14. Bahwa merujuk pada dalil kerugian PEMOHON dalam mengajukan
permohonan
ah

lik
a quo sebagaimana diuraikan pada angka 10 halaman 6 dinyatakan bahwa:
“… Pemohon mengalami kerugian yaitu:
am

ub
a. Kerugian dalam hal tidak dapat melakukan kegiatan usaha
pertambangan berupa penambangan, pengelolaan, penjualan terhadap
hasil produksi usaha pertambangan lebih lanjut”
ep
k

b. kerugian atas pengeluaran biaya investasi yang selama ini telah


ah

dikeluarkan antara lain, yaitu: pembayaran pajak, pembayaran PNBP


R

si
berupa pembayaran iuran tetap dari tahun 2013 sampai dengan tahun
2020.

ne
ng

Dari uraian kerugian tersebut telah secara jelas terlihat bahwa dalil kerugian
yang dialami sangat erat kaitannya dengan dugaan kerugian perseroan in

do
gu

casu PT Oti Eya Abadi, BUKAN pada kerugian langsung Ferry Anwar
secara personal selaku PEMOHON dalam perkara a quo.
15. Bahwa fakta-fakta yang TERMOHON I uraikan di atas, menunjukan tidak
In
A

adanya kepentingan Ferry Anwar selaku pribadi yang


terganggu/terhalang/dirugikan atas tidak dimasukannya PT Oti Eya Abadi
ah

lik

ke dalam database perizinan pertambangan Ditjen Mineral dan Batubara,


yang mana hal tersebut berimplikasi pada ketidakwenangan Saudara Ferry
m

ub

Anwar bertindak sebagai pemohon dalam perkara a quo.


16. Bahwa ketidakwenangan PEMOHON bertindak dalam perkara a quo juga
ka

ep

dapat dilihat pada surat kuasa khusus yang dijadikan dasar oleh Kuasa
ah

Halaman 26 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Hukum PEMOHON untuk mengajukan Permohonan a quo. Surat Kuasa

a
Khusus Nomor: 47/RT&Co/I/2021 tanggal 21 Januari 2021 diberikan oleh

si
PT Oti Eya Abadi, BUKAN oleh Saudara Ferry Anwar secara pribadi.
Sehingga menjadi sangat tidak berdasar apabila permohonan a quo

ne
ng
diajukan oleh Ferry Anwar selaku perorangan.
17. Bahwa lebih lanjut, apabila dikaitkan dengan perizinan yang pernah

do
gu diterbitkan pun, produk tersebut ditujukan kepada PT Oti Eya Abadi,
BUKAN kepada Saudara Ferry Anwar. Hal lain yang perlu diingat adalah,
subjek hukum yang tidak dapat diregistrasi ke dalam database

In
A
pertambangan Ditjen Mineral dan Batubara ialah PT Oti Eya Abadi, BUKAN
kepada pribadi (in casu Ferry Anwar).
ah

lik
Oleh karena itu, menjadi cukup alasan bagi Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara a quo untuk menyatakan Permohonan PEMOHON tidak dapat
am

ub
diterima karena PEMOHON tidak berwenang mengajukan permohonan a
quo.
C. TENTANG PERMOHONAN PEMOHON YANG TIDAK SESUAI DENGAN
ep
k

PERMA 8 TAHUN 2017


ah

PEMOHON MENUNTUT HAL-HAL YANG TIDAK DIATUR DAN/ATAU


R

si
DITENTUKAN DALAM PERMA 8 TAHUN 2017
18. Bahwa PERMA 8 Tahun 2017 sebagai pedoman beracara untuk

ne
ng

memperoleh putusan atas penerimaan permohonan guna mendapatkan


keputusan dan/atau tindakan badan atau pejabat pemerintahan telah

do
gu

menentukan dalam ketentuan Pasal 3 ayat (4) huruf d mengenai hal-hal


apa saja yang dapat dimohonkan untuk diputus dalam sebuah
permohonan, yaitu:
In
A

a. mengabulkan Permohonan Pemohon; dan


b. mewajibkan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan untuk
ah

lik

menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan sesuai


Permohonan Pemohon.
m

ub

19. Bahwa meskipun telah sedemikian jelasnya ketentuan apa saja yang dapat
dimohonkan, akan tetapi PEMOHON dalam perkara a quo ternyata dalam
ka

ep

petitum Permohonannya meminta hal-hal sebagai berikut:


ah

Halaman 27 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1) ...

a
2) ...

si
3) Mewajibkan Termohon I dan Termohon II sesuai kewenangannya
masing-masing untuk melakukan seluruh tindakan sebagaimana

ne
ng
dimohonkan dalam Permohonan Pemohon Nomor: 072/Dir-
OEA/XI/2020, tertanggal 25 November 2020, yaitu:

do
gu a. Memerintahkan Termohon II
Batubara) untuk melakukan Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan
(Direktur Jenderal Mineral dan

Operasi Produksi PT Oti Eya abadi berdasarkan Keputusan Bupati

In
A
Morowali Nomor: 540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tertanggal 27
Desember 2013 ke dalam basis data IUP Aktif (terdaftar dan
ah

lik
memenuhi ketentuan) Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;
b. Memerintahkan Termohon II (Direktur Jenderal Mineral dan
am

ub
Batubara) membatalkan penetapan pemenang penawaran WIUPK
secara prioritas Blok Bahodopi Utara Provinsi Sulawesi Tengah,
sebagaimana surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor:
ep
k

1282/30/DJB/2018, tertanggal 1 Agustus 2018 Perihal Surat


ah

Penunjukan Langsung (Blok Bahodopi Utara);


R

si
c. Membatalkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor: 1802 K/30/MEM/2018, tertanggal 23 April 2018 tentang

ne
ng

Wilayah Izin Usaha Pertambangan dan Wilayah Izin Usaha


Pertambangan Khusus Periode Tahun 2018, khususnya Wilayah Izin

do
gu

Usaha Pertambangan Khusus Eksplorasi Blok Bahodopi Utara, yang


tercantum dalam Lampiran XV yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri tersebut.;
In
A

4) ...
20. Bahwa dengan adanya petitum Permohonan yang meminta batal atau tidak
ah

lik

sahnya suatu Keputusan, membuktikan Permohonan PEMOHON


bertentangan dengan PERMA 8 Tahun 2017.;
m

ub

KETIDAKSESUAIAN URAIAN IDENTITAS PEMOHON ;


21. Bahwa sama halnya dengan pengaturan mengenai hal-hal apa saja yang
ka

ep

dapat dituntut, uraian mengenai identitas apa saja yang harusnya tertulis
ah

Halaman 28 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam Permohonan juga telah diatur secara tegas dalam ketentuan Pasal 2

a
ayat (2) dan (3) PERMA 8 Tahun 2017.;

si
22. Bahwa bilamana Permohonan diajukan oleh perseorangan, identitas yang
harus tertulis adalah nama, kewarganegaraan, tempat tanggal lahir/umur,

ne
ng
tempat tinggal, pekerjaan dan/atau jabatan serta nomor
telepon/faksimili/telepon seluler/surat elektronik, sedangkan dalam hal

do
gu pemohon adalah badan hukum perdata, identitas yang harus tertulis adalah
nama badan hukum perdata, tempat kedudukan, dan nomor
telepon/faksimili/telepon seluler/surat elektronik.;

In
A
23. Bahwa dalam perkara a quo, nyata-nyata PEMOHON tidak mengikuti
kaidah materi permohonan yang telah ditentukan dalam PERMA 8 Tahun
ah

lik
2017, sehingga menjadi sangat beralasan untuk menyatakan Permohonan
PEMOHON bertentangan dengan PERMA 8 Tahun 2017.;
am

ub
D. PERMOHONAN PEMOHON TIDAK JELAS KARENA TIDAK MENGGUNAKAN
DASAR HUKUM YANG TEPAT DALAM MENGAJUKAN PERMOHONAN
FIKTIF POSITIF A QUO ;
ep
k

24. Bahwa ketentuan mengenai permohonan yang dianggap dikabulkan secara


ah

hukum, diatur pada ketentuan Pasal 53 UU AP. Namun demikian, dalam


R

si
permohonan Pemohon, khususnya di Huruf D, halaman 15 Permohonan,
ternyata PEMOHON mencampuradukan permohonan fiktif positif ini dengan

ne
ng

ketentuan Pasal 77 ayat (4) UU AP yang notabene merupakan ketentuan


hukum yang tidak terkait dengan permohonan Fiktif Positif a quo.;

do
gu

25. Bahwa dengan dimasukannya ketentuan hukum yang tidak berkaitan


dengan pengajuan permohonan a quo, menurut hemat TERMOHON I
menjadikan permohonan PEMOHON menjadi kabur, karena merujuk pada
In
A

PERMA 8 Tahun 2017, seharusnya dasar Permohonan yang mendasari


diajukannya permohonan a quo haruslah diuraikan secara jelas dan rinci,
ah

lik

termasuk diantaranya menyebutkan peraturan perundang-undangan mana


yang tidak diikuti oleh PARA TERMOHON.;
m

ub

E. TENTANG KUASA HUKUM PEMOHON YANG TIDAK BISA BERTINDAK


MEWAKILI KEPENTINGAN HUKUM PEMOHON;
ka

ep
ah

Halaman 29 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
26. Bahwa dalam Surat Kuasa Khusus Nomor: 47/RT&Co/1/2021 yang menjadi

a
dasar para kuasa hukum bertindak dalam perkara a quo, tegas disebutkan

si
bahwa subjek hukum yang berkedudukan sebagai pemberi kuasa adalah
PT Oti Eya Abadi. Namun demikian, dalam permohonan yang diajukan,

ne
ng
para kuasa hukum tersebut bertindak mewakili kepentingan hukum
Saudara Ferry Anwar.;

do
gu
27. Kondisi tersebut menunjukan adanya ketidaksesuaian antara pihak pemberi
kuasa dengan pihak yang menjalankan tugas di pengadilan untuk
mengajukan permohonan a quo. Oleh karenanya, patut dipertanyakan juga

In
A
kewenangan para kuasa hukum Pemohon dalam perkara a quo.;
DALAM POKOK PERKARA;
ah

lik
TERMOHON I TIDAK MELAKUKAN SIKAP DIAM ATAS OBJEK PERMOHONAN
YANG DIAJUKAN OLEH PEMOHON;
am

ub
28. Bahwa alasan utama diajukannya permohonan a quo adalah, adanya
dugaan dari PEMOHON yang menyatakan TERMOHON I tidak
menetapkan keputusan dan/atau tindakan yang merupakan kewenangan
ep
k

badan dan/atau pejabat pemerintahan;


ah

29. Bahwa dapat TERMOHON I sampaikan jika dugaan tersebut TIDAK


R

si
BENAR karena Surat Pemohon Nomor: 072/Dir-OEA/XI/2020 Tanggal 25
November 2020 Perihal Permohonan Pendaftaran IUP OP PT Oti Eya

ne
ng

Abadi ke Dalam Basis Data IUP Aktif Ditjen Mineral dan Batubara
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang diterima di bagian

do
gu

persuratan TERMOHON I pada tanggal 26 November 2020 jam 12.55 telah


ditindaklanjuti oleh TERMOHON I pada tanggal 27 November 2020 dengan
tindakan mendisposisikan surat tersebut kepada Direktur Jenderal Mineral
In
A

dan Batubara untuk dipelajari dan diberikan tanggapan menurut peraturan;


Sedangkan terhadap Surat Pemohon Nomor: 076/Dir-OEA/XII/2020 tanggal
ah

lik

9 Desember 2020 Perihal Keberatan Atas Tidak Ditanggapinya


m

ub

Permohonan Pendaftaran IUP Operasi Produksi PT Oti Eya Abadi ke


Dalam Basis Data IUP Aktif Ditjen Mineral dan Batubara Kementerian
ka

ep

Energi dan Sumber Daya Mineral sebagaimana Surat Direktur PT Oti Eya
ah

Halaman 30 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Abadi Nomor: 072/Dir-OEA/XI/2020 Tanggal 25 November 2020 kepada

a
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yang diterima oleh TERMOHON

si
I di bagian persuratan pada tanggal 10 Desember 2020, kembali telah
ditindaklanjuti oleh TERMOHON I pada tanggal 17 Desember 2020 dengan

ne
ng
mendisposisikan surat tersebut kepada Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara untuk diberikan tanggapan.;

do
gu
30. Bahwa disposisi yang dilakukan oleh TERMOHON I, didasari atas telah
didelegasikannya kewenangan untuk melakukan evaluasi terhadap
penerbitan IUP yang dapat dimasukan ke dalam database perizinan

In
A
pertambangan Ditjen Mineral dan Batubara kepada TERMOHON II dengan
dasar hukum sebagai berikut:
ah

lik
a. Berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (3) Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tata Cara
am

ub
Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
(selanjutnya disebut Permen ESDM Nomor 43 Tahun 2015)
menyatakan:
ep
k

“Kewenangan Menteri dalam Evaluasi terhadap Dokumen Perizinan di


ah

bidang pertambangan Mineral dan Batubara beserta kelengkapannya


R

si
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dilakukan oleh Direktur
Jenderal”;

ne
ng

b. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 17 Permen ESDM Nomor 43


Tahun 2015 menyatakan:

do
gu

Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang mempunyai tugas


menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan, pengendalian dan pengawasan kegiatan Mineral dan
In
A

Batubara;
c. Berdasarkan ketentuan Pasal 54 Peraturan Menteri Energi dan Sumber
ah

lik

Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah


Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan
m

ub

Batubara (selanjutnya disebut Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2018)


menyatakan:
ka

ep
ah

Halaman 31 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(1) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap

a
penyelenggaraan pengelolaan pengusahaan pertambangan

si
mineral dan batubara, Direktur Jenderal menerbitkan daftar IUP
hasil penataan IUP dan IUPK yang memenuhi ketentuan sebagai

ne
ng
berikut:
a. WIUP atau WIUPK-nya tidak tumpang tindih sama komoditas;

do
gu b. telah memenuhi kewajiban pembayaran penerimaan negara
bukan pajak; dan
c. telah memenuhi kewajiban teknis dan lingkungan sesuai dengan

In
A
ketentuan peraturan perundangundangan;.
(2) …
ah

lik
(3) Penerbitan daftar IUP dan IUPK oleh Direktur Jenderal
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai dasar
am

ub
pemberian pelayanan perizinan dalam kegiatan usaha
pertambangan mineral dan batubara.
d. Berdasarkan ketentuan Pasal 373 Peraturan Menteri Energi dan
ep
k

Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan


ah

Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (selanjutnya


R

si
disebut Permen OTK), menyatakan:
Direktorat Pembinaan Program Mineral dan Batubara mempunyai

ne
ng

tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,


penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pembangunan

do
gu

sarana dan prasarana tertentu, pemberian bimbingan teknis dan


supervisi, evaluasi dan pelaporan, serta pengendalian dan
pengawasan di bidang pembinaan program mineral dan batubara
In
A

e. Berdasarkan ketentuan Pasal 375 Permen OTK, menyatakan:


Direktorat Pembinaan Program Mineral dan Batubara terdiri atas:
ah

lik

 Subdirektorat penyiapan Program Mineral dan Batubara;


 Subdirektorat Pengembangan Investasi dan Kerjasama Mineral
m

ub

dan Batubara;
 Subdirektorat Perencanaan Produksi dan Pemanfaatan Mineral
ka

ep

dan Batubara; dan


ah

Halaman 32 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
 Subdirektorat Pengelolaan Wilayah Mineral dan Batubara;

a
f. Berdasarkan ketentuan Pasal 378 Permen OTK, menyatakan:

si
Subdirektorat Pengelolaan Wilayah Mineral dan Batubara mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan

ne
ng
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi dan pelaporan,

do
gu serta pengendalian dan pengawasan di bidang pengelolaan wilayah
serta informasi mineral dan batubara.;
31. Bahwa dengan demikian, membuktikan TERMOHON I tidak melakukan

In
A
sikap diam atas surat-surat yang dikirimkan oleh PEMOHON.
BERDASARKAN LAPORAN YANG DITERIMA TERMOHON I DARI
ah

lik
TERMOHON II, PEMOHON TELAH BERULANG KALI MENGIRIMKAN
SURAT PERMOHONAN YANG SAMA DAN TELAH JUGA
am

ub
DIJAWAB/DITINDAKLANJUTI;
32. Bahwa pada tanggal 18 Maret 2020, Kepala Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral (selanjutnya disebut ESDM) Provinsi Sulawesi Tengah
ep
k

mengirimkan surat Nomor: 540/1015/Minerba Perihal Penyampaian


ah

Dokumen IUP PT Oti Eya Abadi kepada Direktur Jenderal Mineral dan
R

si
Batubara sebagai tindak lanjut atas Putusan PTUN Palu Nomor
1/P/FP/2020/PTUN.PL, tanpa dilengkapi dengan hasil evaluasi perizinan

ne
ng

sesuai Permen ESDM Nomor 43 Tahun 2015.;


33. Bahwa sebagai tindak lanjut atas surat yang dikirimkan oleh Kepala Dinas

do
gu

ESDM dimaksud, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara


menindaklanjuti surat tersebut pada tanggal 15 April 2020 yang pada
pokoknya menyatakan permohonan pendaftaran IUP PT Oti Eya Abadi ke
In
A

dalam database perizinan pertambangan Ditjen Mineral dan Batubara


tidak dapat didaftarkan karena IUP PT Oti Eya Abadi berada dalam
ah

lik

WIUPK Bahodopi Utara. ;


34. Bahwa sebagai salah satu pihak yang menerima tembusan surat tersebut,
m

ub

pada tanggal 4 Mei 2020 PT Oti Eya Abadi menyampaikan sanggahan


atas Surat Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara dimaksud.
ka

ep
ah

Halaman 33 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
35. Bahwa atas sanggahan yang dikirimkan oleh PT Oti Eya Abadi, pada

a
tanggal 27 Juli 2020 Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara

si
sudah menyampaikan tanggapan terhadap sanggahan yang dikirimkan
oleh PT Oti Eya Abadi yang pada pokoknya menyatakan permohonan PT

ne
ng
Oti Eya Abadi belum dapat diregistrasi.;
36. Bahwa PEMOHON kembali mengirimkan surat tanggapan pada tanggal

do
gu 10 Agustus 2020 kepada TERMOHON II yang pada pokoknya masih
meminta hal yang sama yaitu memohon untuk dapat didaftarkan ke dalam
database perizinan pertambangan Ditjen Mineral dan Batubara.;

In
A
37. Bahwa kondisi tersebut menunjukan bahwa surat PEMOHON yang
menjadi objek permohonan a quo bukanlah surat pertama kali yang
ah

lik
dikirimkan oleh PEMOHON, dimana atas permohonan yang dikirimkan
secara berulang oleh PEMOHON dengan materi permohonan yang sama,
am

ub
TERMOHON juga telah menindaklanjuti surat tersebut dengan
menyampaikan tanggapan atas surat-surat dimaksud.;
38. Bahwa berbagai tindak lanjut yang pernah dilakukan oleh TERMOHON,
ep
k

membuktikan TERMOHON I maupun TERMOHON II tidak pernah


ah

mendiamkan permohonan dari PEMOHON.;


R

si
IUP PT OTI EYA ABADI TIDAK DAPAT DIMASUKAN KE DALAM DATABASE
IUP AKTIF DITJEN MINERAL DAN BATUBARA KARENA TIDAK SESUAI

ne
ng

DENGAN KETENTUAN PERMEN ESDM NOMOR 26 TAHUN 2018 KARENA


DIBERIKAN DI ATAS WIUP PT VALE d/h PT INTERNATIONAL NICKEL -

do
gu

INCO - YANG PADA WAKTU ITU BELUM DICIUTKAN DAN SAAT INI
TUMPANG TINDIH DENGAN WIUPK BAHODOPI UTARA;
39. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 4 Permen ESDM Nomor 43 Tahun 2015,
In
A

yang kami kutip sebagai berikut:


Pasal 4
ah

lik

(1) Menteri atau Gubernur sesuai dengan kewenangannya melakukan


evaluasi terhadap dokumen perizinan di bidang Pertambangan
m

ub

Mineral dan Batubara beserta kelengkapannya sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3.;
ka

ep
ah

Halaman 34 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui

a
evaluasi terhadap penerbitan IUP.;

si
(3) Kewenangan Menteri dalam evaluasi terhadap dokumen perizinan di
bidang Pertambangan Mineral dan Batubara beserta kelengkapannya

ne
ng
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh
Direktur Jenderal.;

do
gu40. Lebih lanjut, Pasal 5 Permen ESDM Nomor 43 Tahun 2015 mengatur
bahwa evaluasi terhadap penerbitan IUP sebagaimana dimaksud pada
Pasal 4 berdasarkan kriteria:

In
A
Pasal 5
ah

lik
(1) Evaluasi terhadap penerbitan IUP sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 dilakukan terhadap:
am

ub
a. IUP penyesuaian dari KP; dan/atau;
b. KP yang belum berakhir jangka waktunya tetapi belum
disesuaikan menjadi IUP.;
ep
k

(2) Evaluasi terhadap penerbitan IUP sebagaimana dimaksud pada ayat


ah

(1) berdasarkan kriteria:


R

si
a. administratif terdiri atas:
1. …;

ne
ng

2. …;
3. …;

do
gu

4. …;
5. …;
6. Permohonan pencadangan wilayah tidak diajukan pada wilayah
In
A

KK, PKP2B, KP atau IUP yang masih aktif dan sama komoditas.;
7. …;
ah

lik

8. …;
b. kewilayahan terdiri atas:
m

ub

1. WIUP tidak tumpang tindih dengan WIUP lain yang sama


komoditas;
ka

ep

2. WIUP tidak tumpang tindih dengan WPN;


ah

Halaman 35 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. …;

a
4. …;

si
5. …;
6. …;

ne
ng
c. teknis berupa:

do
gu 1. …dst;
d. lingkungan berupa:
1….dst;

In
A
e. finansial berupa:
1. …dst;
ah

lik
(3) …;
41. Bahwa IUP pemohon diterbitkan di atas wilayah Kontrak Karya PT Vale
am

ub
Indonesia d/h PT International Nickel (INCO) Tbk yang telah
ditandatangani sejak tanggal 27 Juli 1968.;
42. Bahwa oleh karena itu, dalam Berita Acara Koordinasi IUP Clear and
ep
k

Clear (CnC) dan IUP Non Clear and Clear (CnC) antara Ditjen Mineral dan
ah

Batubara, Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah dan Dinas ESDM


R

si
Kabupaten Morowali tanggal 31 Oktober 2014, IUP Pemohon dinyatakan
sebagai IUP Non Clear and Clear (CnC) karena diterbitkan di dalam

ne
ng

wilayah Kontrak Karya PT Vale Indonesia dahulu PT International Nickel


(INCO) Tbk., yang masih aktif.;

do
gu

43. Bahwa pada tahun 2015, PT Vale Indonesia dahulu PT International


Nickel (INCO) Tbk mengajukan penciutan wilayah Kontrak Karya, yang
kemudian ditetapkan menjadi Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus
In
A

(WIUPK) Bahodopi Utara melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 3407


K/30/MEM/2015 tanggal 23 Juli 2015 sebagaimana telah diubah terakhir
ah

lik

dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1802 K/30/MEM/2018 tanggal


23 April 2018.;
m

ub

44. Bahwa penyerahan dokumen IUP Pemohon oleh Dinas ESDM Provinsi
Sulawesi Tengah kepada TERMOHON II melalui surat Kepala Dinas
ka

ep

Nomor 540/1015/Minerba tanggal 18 Maret 2020 semata-mata hanya


ah

Halaman 36 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
untuk melaksanakan Putusan PTUN Palu Nomor 1/P/FP/2020/PTUN.PL.,

a
yang memerintahkan untuk menyerahkan IUP Pemohon, tanpa dilengkapi

si
dengan hasil evaluasi IUP sebagaimana ditetapkan dalam Permen ESDM
Nomor 43 Tahun 2015.;

ne
ng
45. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 54 Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2018,
yang kami kutip sebagai berikut:

do
gu Pasal 54
(1) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan
pengelolaan pengusahaan pertambangan mineral dan batubara,

In
A
Direktur Jenderal menerbitkan daftar IUP hasil penataan IUP dan
IUPK yang memenuhi ketentuan sebagai berikut:
ah

lik
a. WIUP atau WIUPK-nya tidak tumpang tindih sama komoditas;
b. telah memenuhi kewajiban pembayaran penerimaan negara bukan
am

ub
pajak; dan;
c. telah memenuhi kewajiban teknis dan lingkungan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.;
ep
k

(2) …;
ah

(3) …;
R

si
46. Bahwa atas dasar hal tersebut, maka setelah menerima surat Kepala
Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah kepada TERMOHON II melalui

ne
ng

surat Kepala Dinas Nomor 540/1015/Minerba tanggal 18 Maret 2020,


TERMOHON II menyampaikan tanggapan bahwa IUP Pemohon tidak

do
gu

dapat diregistrasi ke dalam basis data perizinan mineral dan batubara


karena tumpang tindih dengan WIUPK Bahodopi Utara yang merupakan
wilayah hasil penciutan dari wilayah Kontrak Karya PT Vale Indonesia d/h
In
A

PT International Nickel (INCO) Tbk.;


47. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka IUP Pemohon tidak dapat
ah

lik

dimasukkan dalam basis data perizinan pertambangan mineral dan batubara


karena tidak memenuhi ketentuan Permen ESDM Nomor 43 Tahun 2015 dan
m

ub

Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2018 karena wilayahnya tumpang tindih


dengan WIUPK lain.;
ka

ep

PETITUM
ah

Halaman 37 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Berdasarkan uraian dalil TERMOHON I di atas, selanjutnya TERMOHON I mohon

a
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo memutus

si
perkara ini dengan mengeluarkan amar putusan sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI;

ne
ng
1. Menerima dan mengabulkan Tanggapan TERMOHON I untuk seluruhnya;
2. Menerima dan mengabulkan Eksepsi TERMOHON I untuk seluruhnya;

do
gu
DALAM POKOK PERKARA ;
1. Menyatakan Permohonan PEMOHON tidak dapat diterima;
2. Menyatakan TERMOHON I tidak melakukan sikap diam atas surat permohonan

In
A
yang diajukan oleh PEMOHON;
3. Menghukum Pemohon untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul
ah

lik
dalam perkara a quo.;
Atau, TERMOHON I mohon putusan yang seadil-adilnya.;
am

ub
Bahwa Pengadilan telah menerima tanggapan dari Termohon II tertanggal 4
Februari 2021 pada sistem informasi Pengadilan (aplikasi e-Court Mahkamah
Agung Republik Indonesia) tanggal 4 Februari 2021;
ep
k

Bahwa Termohon II dalam tanggapannya tersebut mengemukakan hal-hal


ah

sebagai berikut:
R

si
Bahwa TERMOHON II dalam perkara 2/P/FP/2021/PTUN-JKT, dengan tegas
menolak seluruh dalil-dalil dalam Permohonan Pemohon, kecuali terhadap hal-hal

ne
ng

yang dengan tegas diakui, dan selanjutnya mengajukan Tanggapan atas perkara
a quo sebagai berikut:

do
gu

A. KRONOLOGIS OBYEK PERMOHONAN;


1. Bahwa pada tanggal 20 Maret 2020, Termohon II menerima surat dari Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
In
A

Tengah Nomor 540/1015/Minerba tanggal 18 Maret 2020 Perihal


Penyampaian, yang berisikan Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah
ah

lik

meminta kepada Ditjen Minerba untuk memasukkan IUP Operasi Produksi


PT Oti Eya Abadi sebagai tindak lanjut atas Putusan Pengadilan Tata Usaha
m

ub

Negara Palu Nomor 1/P/FP/2020/PTUN.PL tanggal 5 Februari 2020; (Vide


Bukti);
ka

ep
ah

Halaman 38 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa pada tanggal 15 April 2020, Termohon II melalui Direktur Pembinaan

a
Program Mineral dan Batubara Ditjen Minerba membalas surat Dinas ESDM

si
Provinsi Sulawesi Tengah melalui Surat Nomor 344/30/DBP.PW/2020
tanggal 15 April 2020 Perihal Tanggapan Terkait Penyampaian Dokumen

ne
ng
Perizinan IUP a.n. PT Oti Eya Abadi menyampaikan hal sebagai berikut:
(Vide Bukti);

do
gu a. Melalui surat Dinas ESDM
540/1015/Minerba tanggal 18 Maret 2020, Pemerintah Provinsi
Provinsi Sulawesi Tengah Nomor

Sulawesi Tengah meminta IUP Operasi Produksi bahan galian nikel a.n.

In
A
PT Oti Eya Abadi sesuai SK Bupati Morowali Nomor
540.3/SK.008/DESDM/XII/2013 dapat didaftarkan ke dalam basis data
ah

lik
perizinan pertambangan Ditjen Minerba. Pendaftaran tersebut sebagai
tindak lanjut Berita Acara Penyerahan Dokumen Perizinan di Bidang
am

ub
Pertambangan Mineral dan Batubara dari Bupati Morowali kepada
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sebagai pelaksanaan amar
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Palu Nomor
ep
k

1/P/FP/2020/PTUN.PL tanggal 5 Februari 2020;


ah

b. Berdasarkan hasil evaluasi kewilayahan oleh Direktur Pembinaan


R

si
Program Mineral dan Batubara Ditjen Minerba, bahwa IUP Operasi
Produksi a.n. PT Oti Eya Abadi sesuai SK Bupati Morowali Nomor

ne
ng

540.3/SK.008/DESDM/XII/2013 tersebut berada di dalam Wilayah Izin


Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Blok Bahodopi Utara yang telah

do
gu

ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 1802


K/30/MEM/2018 tanggal 23 April 2018;
c. WIUPK Blok Bahodopi Utara tersebut melalui proses penawaran telah
In
A

diberikan kepada PT Aneka Tambang Tbk melalui surat Dirjen Mineral


dan Batubara Nomor 1282/30/DJB/2018 tanggal 1 Agustus 2018 perihal
ah

lik

Surat Penunjukan Langsung, yang menyatakan PT Aneka Tambang Tbk


sebagai pemenang lelang WIUPK Blok Bahodopi Utara.;
m

ub

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka IUP Operasi Produksi PT Oti
Eya Abadi sesuai SK Bupati Morowali Nomor
ka

ep
ah

Halaman 39 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
540.3/SK.008/DESDM/XII/2013 tidak dapat didaftarkan ke dalam basis data

a
perizinan pertambangan Ditjen Minerba;

si
3. Bahwa selanjutnya pada tanggal 15 April 2020, PT Oti Eya Abadi
mengirimkan surat balasan Nomor 055/Dir-OEA/V/2020 tanggal 4 Mei 2020

ne
ng
Perihal Sanggahan Atas Surat Direktur Pembinaan Program Mineral dan
Batubara Ditjen Minerba Nomor 344/30/DBP.PW/2020 tanggal 15 April

do
gu 2020, dengan substansi sebagai berikut: (Vide Bukti);
a. Dasar Hukum dan Kronologis Perizinan PT Oti Eya Abadi;
b. Pembatalan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Blok Bahodopi

In
A
Utara dan Penawaran Lelang Secara Prioritas;
c. Kewajiban Penyelenggara Negara Melaksanakan Putusan Pengadilan
ah

lik
Tata Usaha Negara Palu dalam Rangka Memberikan Kepastian Hukum
dan Kepastian Pelayanan kepada PT Oti Eya Abadi;
am

ub
Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas PT Oti Eya Abadi meminta kepada
Termohon II dapat memasukan IUP OP PT Oti Eya Abadi ke dalam data
base terdaftar IUP Ditjen Minerba dan/atau mengusulkan
ep
k

perubahan/penciutan WIUPK Blok Bahodopi Utara agar wilayah IUP PT Oti


ah

Eya Abadi dikeluarkan dari Blok Bahodopi Utara sebagaimana telah


R

si
dilakukan kepaa IUP OP PT Ang and Fang Brother, PT Fadlan Mulia Jaya,
PT Sumber Permata Selaras dan Trinusa Dharma Utama.;

ne
ng

4. Bahwa pada tanggal 12 Mei 2020 Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah
mengirimkan tanggapan atas Surat Direktur Pembinaan Program Mineral

do
gu

dan Batubara Ditjen Minerba Nomor 344/30/DBP.PW/2020 tanggal 15 April


2020 melalui Surat Nomor 540/3022/MINERBA tanggal 12 Mei 2020 Perihal
Tanggapan (Vide Bukti) dengan inti bahwa meminta Direktur Pembinaan
In
A

Program Ditjen Minerba untuk mencatatkan IUP OP PT Oti Eya Abadi ke


dalam basis data perizinan pertambangan di Ditjen Minerba KESDM RI;
ah

lik

5. Bahwa pada tanggal 27 Juli 2020 Termohon melalui Direktur Pembinaan


Program Mineral dan Batubara Ditjen Minerba mengirimkan surat kepada
m

ub

Direktur Utama PT Oti Eya Abadi dan Kepala Dinas ESDM Provinsi
Sulawesi Tengah melalui Surat Nomor 109/35/DWP.PW/2020 tanggal 27
ka

ep

Juli 2020 Perihal Tanggapan terkait Permintaan Registrasi IUP Operasi


ah

Halaman 40 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Produksi PT Oti Eya Abadi (Vide Bukti) yang pada intinya menegaskan

a
bahwa Ditjen Minerba belum dapat meregistrasi IUP Operasi Produksi a.n.

si
PT Oti Eya Abadi sesuai SK Bupati Morowali Nomor
540.3/SK.008/DESDM/XII/2013 (Vide Bukti) ke dalam basis data perizinan

ne
ng
pertambangan Ditjen Minerba;
6. Kemudian, PT Oti Eya Abadi mengirimkan surat balasan Nomor 136/Dir-

do
gu OEA/VIII/2020 tanggal 10 Agustus 2020 Tanggapan Atas Surat Direktur
Pembinaan Program Mineral dan Batubara Ditjen Minerba Nomor
109/35/DBP.PW/2020 tanggal 27 Juli 2020 (Vide Bukti) yang ditandatangani

In
A
oleh Pemohon, dengan inti bahwa PT Oti Eya Abadi meminta kepada
Termohon dapat memasukan/mencatatkan IUP Operasi Produksi PT Oti
ah

lik
Eya Abadi ke dalam data base terdaftar IUP Ditjen Minerba;
7. Bahwa pada tanggal 22 Oktober 2020, Jaksa Agung Muda Bidang Perdata
am

ub
dan Tata Usaha Negara menyampaikan Pendapat Hukum Jaksa
Pengacara Negara Terkait Permasalahan Pemberian IUPK Eksplorasi PT
Antam Tbk dan Permohonan Pendaftaran IUP Operasi Produksi PT Oti Eya
ep
k

Abadi, dengan inti bahwa:


ah

a. PT Antam Tbk sebagai pemenang lelang WIUPK Blok Bahodopi Utara


R

si
berdasarkan hukum, pemenang lelang yang beritikad baik berhak
mendapat perlindungan hukum;

ne
ng

b. Terkait izin yang akan didaftarkan dalam basis data perizinan


pertambangan merupakan kewenangan Direktorat Jenderal Mineral dan

do
gu

Batubara Kementerian ESDM;


8. Bahwa pada tanggal 25 November 2020, PT Oti Eya Abadi mengirimkan
Surat Nomor 072/Dir-OEA/XI/2020 tanggal 25 November 2020 Perihal
In
A

Permohonan Pendaftaran IUP OP PT Oti Eya Abadi ke dalam Basis Data


IUP Aktif Ditjen Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber
ah

lik

Daya Mineral (Vide Bukti) yang ditandatangani oleh Pemohon kepada


Termohon I dengan substansi sebagai berikut:
m

ub

a. Dasar Hukum dan Kronologis Perizinan PT Oti Eya Abadi;


b. Pembatalan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Blok Bahodopi
ka

ep

Utara dan Penawaran Lelang Secara Prioritas;


ah

Halaman 41 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Kewajiban Penyelenggara Negara Melaksanakan Putusan Pengadilan

a
Tata Usaha Negara Palu dalam Rangka Memberikan Kepastian Hukum

si
dan Kepastian Pelayanan kepada PT Oti Eya Abadi;
d. Tindak Lanjut Pelaksanaan Pendapat Hukum Jaksa Agung Muda

ne
ng
Perdata dan Tata Usaha Negara;
Atas hal-hal tersebut di atas, PT Oti Eya Abadi memohon kepada Termohon

do
gu I untuk:
a. Memerintahkan Bapak Dirjen Minerba untuk mendaftarkan IUP Operasi
Produksi PT Oti Eya Abadi dalam basis data IUP aktid yang terdaftar

In
A
dan memenuhi ketentuan pada Ditjen Minerba Kementerian ESDM;
b. Tidak menerbitkan IUPK Eksplorasi PT Antam Tbk dan/atau
ah

lik
menerbitkan perizinan lainnya di wilayah IUP Operasi Produksi PT Oti
Eya Abadi;
am

ub
c. Memerintahkan Dirjen Minerba membatalkan penetapan pemenang
penawaran WIUPK secara prioritas Blok Bahodopi Utara Provinsi
Sulawesi Tengah sebagaimana Surat Dirjen Minerba Nomor
ep
k

1282/30/DJB/2018 tanggal 1 Agustus 2018 Perihal Surat Penunjukan


ah

Langsung (Blok Bahodopi Utara);


R

si
d. Menteri ESDM membatalkan Keputusan Nomor 1802 K/30/MEM/2018
tanggal 23 April 2018 tentang Wilayah Izin Usaha Pertambangan dan

ne
ng

Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Periode Tahun 2018;


9. Bahwa pada tanggal 9 Desember 2020, PT Oti Eya Abadi mengirimkan

do
gu

Surat Nomor 076/Dir-OEA/XII/2020 tanggal 9 Desember 2020 Perihal


Keberatan atas Tidak Ditanggapinya Permohonan Pendaftaran IUP OP PT
Oti Eya Abadi ke dalam Basis Data IUP Aktif Ditjen Mineral dan Batubara
In
A

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagaimana Surat Direktur


PT Oti Eya Abadi Nomor 072/Dir-OEA/XI/2020 kepada Menteri Energi dan
ah

lik

Sumber Daya Mineral (Vide Bukti) yang ditandatangani oleh Pemohon


kepada Termohon I dengan substansi permohonan yang sama dengan
m

ub

surat sebelumnya;
10. Bahwa pada tanggal 29 Desember 2020, Termohon II melalui Surat Nomor
ka

ep

1562/35/DJB/2020 tanggal 29 Desember 2020 Perihal Tanggapan atas


ah

Halaman 42 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Keberatan Tidak Ditanggapinya Permohonan Pendaftaran IUP PT Oti Eya

a
Abadi (Vide Bukti), dengan substansi sebagai berikut:

si
a. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Palu Nomor
1/P/FP/2020/PTUN.PL tanggal 5 Fabruari 2020 merupakan putusan fiktif

ne
ng
positif, dimana amar putusannya Majelis Hakim mengabulkan sebagian
dari permohonan PT Oti Eya Abadi dan mewajibkan Bupati Morowali

do
gu untuk menyerahkan dokumen perizinan PT Oti Eya Abadi kepada
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam bentuK Berita Acara
Penyerahan Dokumen Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan

In
A
Batubara. Dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Palu Nomor
1/P/FP/2020/PTUN.PL tidak ada amar putusan yang menyebutkan
ah

lik
bahwa PT Oti Eya Abadi adalah pihak yang berhak atas WIUP yang
terletak di Blok Bahodopi Utara;
am

ub
b. Dalam melaksanakan putusan PTUN Palu Nomor
1/P/FP/2020/PTUN.PL tersebut, Bupati Morowali telah menyampaikan
perizinan PT Oti Eya Abadi kepada Gubernur Sulawesi Tengah dalam
ep
k

bentu Berita Acara Penyerahan Dokumen Perizinan di Bidang


ah

Pertambangan Mineral dan Batubara tanggal 17 Februari 2020;


R

si
c. Ditjen Minerba bukan sebagai pihak yang terikat dalam putusan PTUN
Palu Nomor 1/P/FP/2020/PTUN.PL, selain itu dalam amar putusan

ne
ng

tersebut hanya terkait kepada Gubernur Sulawesi Tengah dimana


disebutkan bahwa “mewajibkan Termohon (Bupati Morowali) untuk

do
gu

menyerahkan Surat Keputusan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi


Tengah…”;
d. IUP PT Oti Eya Abadi adalah sah karena belum pernah dibatalkan, dan
In
A

sehubungan dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 43 Tahun 2015


tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan
ah

lik

Mineral dan Batubara, maka masih diperlukan evaluasi oleh Gubernur


Sulawesi Tengah terkait perizinan tersebut;
m

ub

e. Penataan IUP dilakukan berdasarkan dengan ketentuan Pasal 5


Peraturan Menteri ESDM Nomor 43 Tahun 2015, Ditjen Minerba telah
ka

ep

melakukan evaluasi terhadap dokumen perizinan PT Oti Eya Abadi dari


ah

Halaman 43 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sisi administrasi dan sisi kewilayahan. Berdasarkan hasil evaluasi IUP

a
PT Oti Eya Abadi diberikan di atas WIUP PT Vale d/h PT Inco yang

si
belum diciutkan pada saat itu dan saat ini IUP Oti Eya Abadi tumpang
tindih dengan WIUPK Bahodopi Utara;

ne
ng
f. Wilayah IUP OP PT Oti Eya Abadi sesuai SK Bupati Morowali Nomor
540.3/SK.008/DESDM/XII/2013 tersebut berada di dalam Wilayah Izin

do
gu Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Blok Bahodopi Utara yang telah
ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 1802
K/30/MEM/2018 tanggal 23 April 2018 yang telah diberikan kepada PT

In
A
Aneka Tambang Tbk, melalui proses penawaran sesuai surat Dirjen
Minerba Nomor 1282/30/DJB/2018 tanggal 1 Agustus 2018 perihal
ah

lik
Surat Penunukan Langsung yang menyatakan PT Aneka Tambang Tbk
sebagai pemenang lelang WIUPK Blok Bahodopi Utara;
am

ub
Berkenaan dengan hal di atas, Termohon II tidak dapat meregistrasi IUP
Operasi Produksi a.n. PT Oti Eya Abadi sesuai SK Bupati Morowali
Nomor 540.3/SK.008/DESDM/XII/2013 ke dalam basis data perizinan
ep
k

pertambangan Ditjen Minerba;


ah

B. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT : PENGADILAN TATA USAHA NEGARA


R

si
TIDAK BERWENANG MENGADILI PERKARA A QUO KARENA PERMOHONAN
MEMUAT KEPENTINGAN PIHAK KETIGA SEHINGGA TIDAK SESUAI DENGAN

ne
ng

PASAL 11 AYAT (4) PERMA 8/2017;


11. Bahwa dalan Permohonannya, Pemohon memohon Majelis Hakim untuk

do
melakukan seluruh tindakan sebagaimana dimohonkan dalam Permohonan
gu

PT Oti Eya Abadi Nomor 072/Dir-OEA/XI/2020 tanggal 25 November 2020,


yang salah satunya adalah Termohon II untuk membatalkan penetapan
In
A

pemenang penawaran WIUPK secara prioritas Blok Bahodopi Utara Nomor


1282/30/DJB/2018 (Vide Bukti);
ah

lik

12. Bahwa substansi dari pembatalan surat yang dimohonkan oleh Pemohon
adalah mengenai hak dan kewajiban hukum dari pihak ketiga yang
m

ub

merupakan pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengelolaan dan


pengusahaan Blok Bahodopi Utara yang tidak dapat terlibat dalam perkara
ka

Permohonan yang dimohonkan oleh Pemohon (Pihak Ketiga);


ep
ah

Halaman 44 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13. Bahwa Pasal 11 ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 8 Tahun 2017

a
(yang selanjutnya disebut “Perma 8/2017”) menyebutkan bahwa dalam

si
perkara Permohonan guna mendapatkan keputusan dan/atau tindakan
badan dan/atau pejabat pemerintahan tidak dimungkinkan masuknya pihak

ne
ng
ketiga sebagai pihak berperkara atau pihak Intervensi;
14. Bahwa dikarenakan adanya kepentingan Pihak ketiga dalam perkara a quo,

do
gu sehingga sesuai dengan Pasal 11 ayat (4) Perma 8/2017, Pengadilan Tata
Usaha Negara tidak berwenang untuk memutus Permohonan ini;
15. Oleh karena itu, kami mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang

In
A
memeriksa perkara a quo untuk menyatakan gugatan Pemohon tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard);
ah

lik
C. EKSEPSI LEGAL STANDING: PEMOHON TIDAK BERHAK UNTUK
MENGAJUKAN PERMOHONAN UNTUK MEMPEROLEH KEPUTUSAN
am

ub
DAN/ATAU TINDAKAN BADAN ATAU PEJABAT PEMERINTAHAN ATAS
PENERIMAAN PERMOHONAN (PERMOHONAN FIKTIF POSITIF) ;
Pemohon Tidak Memiliki Kepentingan dalam Perkara A Quo;
ep
k

16. Bahwa PT Oti Eya Abadi diwakili oleh Pemohon dengan status pekerjaan
ah

sebagai Direktur PT Oti Eya Abadi menandatangani Surat Kuasa Nomor


R

si
47/RT&Co/I/2021 dengan memberikan kuasa kepada Ruth Olivia Tobing,
S.H.,M.H., Hengki Marantama Sibuea, S.H.,M.H.,C.I.A., Yuliana Rosalita

ne
ng

Kurniawaty, S.H., Agan Sutanto, S.H., dan M Soleman, S.H., yang


seluruhnya merupakan Advokat pada Kantor Hukum Ruth Tobing & Co,

do
Advocates & Counsellors At Law yang beralamat di Gedung Faria Cargo,
gu

Jl. Dr. Makaliwe Raya No. 21, Grogol, Jakarta Barat;


17. Bahwa pada 22 Januari 2021, Pemohon sebagai orang pribadi mengajukan
In
A

Permohonan untuk Memperoleh Keputusan dan/atau Tindakan Badan atau


Pejabat Pemerintahan atas Penerimaan Permohonan terkait Surat dari PT
ah

lik

Oti Eya Abadi Nomor 072/Dir-OEA/XI/2020 tanggal 25 November 2020;


18. Bahwa berdasarkan Perma 8/2017 dinyatakan bahwa:
m

ub

Pasal 2 ayat (4) huruf b : “(4)Uraian yang menjadi dasar Permohonan,


meliputi: b. kedudukan hukum (legal standing) Pemohon yang merasa
ka

kepentingannya dirugikan akibat tidak ditetapkannya Keputusan dan/atau


ep

tidak dilakukannya Tindakan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan


ah

Halaman 45 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam batas waktu kewajiban sebagaimana diatur dalam peraturan

a
perundang-undangan, atau apabila batas waktu dimaksud tidak ditentukan

si
dalam peraturan perundang-undangan maka dihitung paling lama 10
(sepuluh) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap oleh

ne
ng
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 53 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014

do
gu tentang Administrasi Pemerintahan;”
19. Bahwa berdasarkan Permohonan Pemohon tanggal 22 Januari 2021,
Pemohon sebagai orang pribadi adalah bertindak sebagai pribadi bukan

In
A
sebagai pihak yang dirugikan atas tindakan Para Termohon;
20. Bahwa sesuai informasi yang dijelaskan dalam Surat Permohonan pada
ah

lik
halaman 6 Nomor 10, dijelaskan bahwa PT Oti Eya Abadi mengalami
potensi kerugian sebagai berikut:
am

ub
a. Kerugian tidak dapat melakukan kegiatan usaha pertambangan
berupa penambangan, pengelolaan, penjualan terhadap hasil
produksi usaha pertambangan lebih lanjut;
ep
k

b. Kerugian atas pengeluaran biaya investasi yang selama ini telah


ah

dikeluarkan antara lain yaitu : pembayaran pajak, pembayaran


R

si
penerimaan negara bukan pajak, pembayaran iuran tetap dari tahun
2013 s/d tahun 2020;

ne
ng

21. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, sudah jelas bahwa


kerugian-kerugian tersebut dialami oleh sebuah badan hukum, dalam

do
gu

perkara a quo adalah PT Oti Eya Abadi dan bukan Pemohon sebagai
orang pribadi;
22. Bahwa dengan demikian Ferry Anwar (Pemohon dalam perkara a quo)
In
A

TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN HUKUM sebagai Pemohon yang dapat


melakukan Permohonan berdasarkan Ketentuan Pasal 2 ayat (4) huruf
ah

lik

b Perma 8/2017 karena tidak mengalami kerugian dan juga bukan


subjek hukum yang memberikan kuasa sesuai dengan Surat Kuasa
m

ub

Nomor 47/RT&Co/I/2021;
23. Oleh karena itu, kami mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa
ka

ep

perkara a quo untuk menyatakan Permohonan Pemohon tidak diterima


ah

Halaman 46 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(Niet Ontvankelijke Verklaard) karena Pemohon tidak memiliki legal

a
standing sebagai Pemohon dalam perkara a quo.;

si
D. EKSEPSI PERMOHONAN PEMOHON KABUR (OBSCUUR LIBELLUM) :
TIDAK JELAS SIAPA PIHAK YANG DIRUGIKAN ATAS TINDAKAN

ne
ng
TERMOHON;
24. Bahwa sesuai fakta yang dijelaskan dalam Permohonan pada halaman 6

do
gu Nomor 10, dijelaskan bahwa Pemohon mengalami potensi kerugian
sebagai berikut:
c. Kerugian tidak dapat melakukan kegiatan usaha pertambangan berupa

In
A
penambangan, pengelolaan, penjualan terhadap hasil produksi usaha
pertambangan lebih lanjut;
ah

lik
d. Kerugian atas pengeluaran biaya investasi yang selama ini telah
dikeluarkan antara lain yaitu : pembayaran pajak, pembayaran
am

ub
penerimaan negara bukan pajak, pembayaran iuran tetap dari tahun
2013 s/d tahun 2020;
25. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, sudah jelas bahwa kerugian-
ep
k

kerugian tersebut dialami oleh sebuah badan hukum, dalam perkara a quo
ah

adalah PT Oti Eya Abadi dan bukan Ferry Anwar sebagai orang pribadi;
R

si
26. Bahwa terdapat ketidakjelasan atas siapa yang dirugikan dalam
permohonan a quo, sehingga hal ini menimbulkan ketidakjelasan subjek

ne
ng

hukum dan mengakibatkan permohonan yang diajukan oleh Pemohon


menjadi tidak jelas (obscuur libellum);

do
E. IUP PT OTI EYA ABADI TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN SESUAI
gu

DENGAN KETENTUAN PERMEN ESDM 43/2015 DAN KEPMEN ESDM


1603/2003
In
A

E.I.IUP PT Oti Eya Abadi Diterbitkan Di Atas Perizinan PT Vale Indonesia (d/h
PT INCO);
ah

lik

27. Bahwa Termohon II menolak dengan tegas dalil-dalil yang diajukan oleh
Pemohon dalam permohonannya pada huruf C;
m

ub

28. Bahwa pada tanggal 27 Juli 1968, Pemerintah Republik Indonesia


menandatangani Kontrak Karya dengan PT Vale Indonesia (d/h PT INCO)
ka

(Vide Bukti) dengan wilayah antara lain mencakup Blok Bahodopi Utara
ep
ah

Halaman 47 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sejak 27 Juli 1968 dan Kontrak Karya tersebut berlaku hingga saat

a
permohonan dari Pemohon diajukan;

si
29. Bahwa wilayah yang diklaim sebagai wilayah IUP dari PT Oti Eya Abadi
merupakan wilayah aktif Kontrak Karya PT Vale Indonesia (d/h PT INCO);

ne
ng
30. Bahwa dalil Pemohon dalam angka 11 huruf C menyebutkan bahwa
Pemohon mengajukan Permohonan kepada Bupati Morowali melalui surat

do
gu Nomor 007/OEA/V/2008 tanggal 14 Mei 2008 Perihal Permohonan Kuasa
Pertambangan Eksplorasi Bahan Galian Nikel dan Mineral Pengikutnya
atas lahan seluas 1.283 Ha, yang terhadap permohonan dimaksud PT Oti

In
A
Eya Abadi memperoleh persetujuan pencadangan wilayah untuk lokasi
kuasa pertambangan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Morowali
ah

lik
Nomor 540/SK.PW.010/Distamben/VI/2008 tanggal 26 Juni 2008 (Vide
Bukti) atas lahan seluas 1.283 Ha yang berlaku selama tiga tahun sejak
am

ub
tanggal ditetapkan;
31. Bahwa sesuai dengan aturan subsektor mineral dan batubara yang
mengatur mengenai pencadangan wilayah yakni Pasal 1 huruf a Keputusan
ep
k

Menteri ESDM Nomor 1603 K/40/MEM/2003 (selanjutnya disebut “Kepmen


ah

1603/2003”), Pencadangan Wilayah Pertambangan adalah proses


R

si
permohonan dan pelayanan untuk mendapatkan wilayah pertambangan
dalam rangka permohonan Kuasa Pertambangan (KP), Kontrak Karya

ne
ng

(KK), Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B),


Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD), dan Surat Izin Pertambangan

do
gu

Rakyat (SIPR); (Vide Bukti);


32. Bahwa dalam Pasal 7 ayat (2) Kepmen 1603/2003 menjelaskan bahwa
Pelaksanaan pelayanan Pencadangan Wilayah Pertambangan wajib
In
A

menerapkan sistem permohonan pertama yang telah memenuhi


persyaratan, mendapat prioritas pertama untuk mendapatkan Wilayah
ah

lik

Pertambangan (first come first served);


33. Bahwa sesuai dengan Pasal 10 ayat (2) Kepmen 1603/2003, dalam hal
m

ub

terjadi tumpang tindih dalam pencadangan wilayah antara Menteri atau


Gubernur atau Bupati/Walikota, pemohon yang paling dulu diterima dan
ka

ep

telah memenuhi persyaratan mempunyai hak prioritas untuk diproses/diakui


ah

Halaman 48 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keabsahannya berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

a
ayat (2);

si
34. Bahwa Surat Keputusan Bupati Morowali Nomor
540/SK.PW.010/Distamben/VI/2008 tanggal 26 Juni 2008 cacat

ne
ng
adminisitratif karena diterbitkan pada dan menyebabkan adanya tumpang
tindih dengan wilayah aktif dari Kontrak Karya PT Vale Indonesia (d/h PT

do
gu INCO);
35. Bahwa untuk memberikan jaminan kepastian hukum, jika terdapat tumpang
tindih dalam pencadangan wilayah, maka yang diakui keabsahannya

In
A
adalah yang lebih dahulu mendapatkan wilayah pertambangan setelah
memenuhi persyaratan. Dengan demikian, wilayah pertambangan di Blok
ah

lik
Bahodopi adalah milik PT Vale Indonesia (d/h PT INCO) sesuai Kontrak
Karya yang di tandatangani sejak tanggal 27 Juli 1968;
am

ub
E.II. IUP Operasi Produksi PT Oti Eya Abadi Tumpang Tindih Dengan WIUPK
Bahodopi Utara yang Telah Diserahkan kepada PT Aneka Tambang Tbk
36. Bahwa sesuai Kontrak Karya antara Pemerintah Republik Indonesia
ep
k

dengan PT Vale Indonesia (d/h PT INCO), wilayah Blok Bahodopi Utara


ah

sejak tanggal 27 Juli 1968 hingga tanggal 23 Juni 2015 masih menjadi
R

si
bagian wilayah Kontrak Karya aktif PT Vale Indonesia (d/h PT INCO);
37. Bahwa pada tanggal 2 Oktober 2014, Presiden Direktur PT Vale Indonesia

ne
ng

mengajukan titik koordinat sebagai bagian dari Rencana Pelepasan


Wilayah Kontrak Karya PT Vale Indonesia;

do
gu

38. Bahwa pada tanggal 17 Oktober 2014 ditandatangani Persetujuan


Amandemen Kontrak Karya antara Pemerintah Indonesia dengan PT Vale
Indonesia;
In
A

39. Bahwa pada tanggal 15 Januari 2015, Menteri ESDM mendandatangani


Keputusan Menteri ESDM Nomor 255.K/30/DJB/2015 tentang Penciutan IV
ah

lik

Kontrak Karya PT Vale Indonesia; (Vide Bukti);


40. Bahwa pada 23 Juni 2015, Menteri ESDM menandatangani Keputusan
m

ub

Menteri ESDM Nomor 3407 K/30/MEM/2015 tentang Penetapan Wilayah


Izin Usaha Pertambangan Khusus Blok Bahodopi Utara; (Vide Bukti);
ka

ep
ah

Halaman 49 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
41. Bahwa pada tanggal 23 April 2018, Menteri ESDM menandatangani

a
Keputusan Menteri Nomor 1802 K/30/MEM/2018 tentang Wilayah Izin

si
Usaha Pertambangan dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus
Periode Tahun 2018 yang substansinya mengatur mengenai lelang WIUPK

ne
ng
Bahodopi Utara yang dilelang secara terbuka; (Vide Bukti);
42. Bahwa sesuai dengan Pasal 51 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 23

do
gu Tahun 2010, dalam hal lebih dari satu peminat, WIUPK diberikan dengan
cara lelang yang diselenggarakan oleh Menteri ESDM;
43. Bahwa setelah melalui proses penawaran secara prioritas WIUPK

In
A
Bahodopi Utara, Kementerian ESDM menyerahkan pengelolaan WIUPK
Bahodopi Utara kepada PT Aneka Tambang Tbk melalui Surat Nomor
ah

lik
1282/30/DJB/2018;
44. Bahwa IUP Operasi Produksi PT Oti Eya Abadi tumpang tindih dengan
am

ub
WIUPK Bahodopi Utara yang pengelolaannya telah diserahkan kepada PT
Aneka Tambang Tbk;
45. Bahwa sesuai dengan Pendapat Hukum Jaksa Pengacara Negara Terkait
ep
k

Permasalahan Pemberian IUPK Eksplorasi PT Antam Tbk dan Permohonan


ah

Pendaftaran IUP Operasi Produksi PT Oti Eya Abadi, bahwa PT Aneka


R

si
Tambang Tbk selaku pemenang lelang yang beritikad baik berhak
mendapat perlindungan hukum;

ne
ng

E.III. IUP PT Oti Eya Abadi yang Tumpang Tindih Tidak Memenuhi
Peraturan Menteri ESDM Nomor 43 Tahun 2015;

do
gu

46. Bahwa sesuai dengan Pasal 4 dan Pasal 5 Peraturan Menteri ESDM
Nomor 43 Tahun 2015 (selanjutnya disebut “Permen ESDM 43/2015”)
menyatakan bahwa Menteri atau gubernur sesuai debgan kewenangannya
In
A

melakukan evaluasi terhadap dokumen perizinan di bidang Pertambangan


Mineral dan Batubara beserta kelengkapannya dengan kriteria yang
ah

lik

kumulatif terdiri dari administratif, kewilayahan, teknis, lingkungan, dan


finansial; (Vide Bukti);
m

ub

47. Bahwa sesuai dengan evaluasi yang dilakukan oleh Termohon II dan
berdasarkan pada fakta-fakta yang dijelaskan pada bagian E.I dan E.II dari
ka

ep
ah

Halaman 50 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Jawaban Termohon II, dapat disimpulkan bahwa IUP PT Oti Eya Abadi tidak

a
memenuhi ketentuan yang diatur dalam Pasal 5 Permen ESDM 43/2015;

si
48. Bahwa terhadap IUP yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat didaftarkan
dalam basis data IUP yang memenuhi ketentuan di Direktorat Jenderal

ne
ng
Mineral dan Batubara;
Sebagai penutup, berdasarkan seluruh uraian, dalil, argumen, dan bukti yang

do
gudisebutkan, Termohon dengan ini memohon dengan hormat agar Yang Mulia
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara pemeriksa perkara a quo untuk
berkenan memutus dengan amar/diktum sebagai berikut:

In
A
DALAM EKSEPSI:
Menerima Eksepsi dan Jawaban Termohon untuk seluruhnya.;
ah

lik
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya, atau setidak-tidaknya
am

ub
menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
verklaard);
2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara ini;
ep
k

Bahwa Pemohon telah mengajukan alat bukti surat atau tulisan berupa
ah

fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai cukup dan telah disesuaikan dengan
R

si
aslinya atau fotokopinya dengan diberi tanda Bukti P-1 sampai dengan Bukti P-
134, sebagai berikut:

ne
ng

Bukti P-1 : Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Bapak Ferry
Anwar (fotokopi dari fotokopi);

do
Bukti P-2 : Akta Pendirian PT.Oti Eya Abadi Nomor: C 169.HT.03.01-
gu

TH.2006, tertanggal 9 Januari 2008 (sesuai dengan


aslinya);
In
A

Bukti P-3 : Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik


Indonesia Nomor : AHU-16111.AH.01.01. tahun 2008,
ah

lik

tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan,


tertanggal 02 April 2008 (print out);
Bukti P-4 : NPWP PT. OEA Nomor 02.678.492.6-831.000 (sesuai
m

ub

dengan aslinya);
Bukti P-5 : Surat Keputusan Bupati Morowali Nomor :
ka

540/SK.PW.010/Distamben/VI/2008, tertanggal 26 Juni


ep

2008, terkait Pencadangan Lahan untuk Lokasi Kuasa


ah

Halaman 51 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pertambangan seluas 1.283 Ha. (sesuai dengan aslinya);

a
Bukti P-6 : Surat Keputusan Bupati Morowali Nomor:

si
540.2/SK.016/DESDM/I/2010, terkait Persetujuan Izin
Usaha Pertambangan Eksplorasi, tertanggal 29 Januari

ne
ng
2010, seluas 1.283 Ha. (sesuai dengan aslinya);
Bukti P-7 : Laporan Triwulan I Maret 2010 (pengantar sesuai dengan
aslinya selebihnya fotokopi print out);

do
gu Bukti P-8 : Laporan Triwulan II Juni 2010 (pengantar sesuai dengan
aslinya selebihnya fotokopi print out);
Bukti P-9 : Laporan Triwulan III September 2010 (pengantar sesuai

In
A
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
10. Bukti P-10 : Laporan Triwulan IV Desember 2010 (pengantar sesuai
ah

dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);

lik
11. Bukti P-11 : Laporan Tahunan Desember 2010 (pengantar sesuai
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
am

ub
12. Bukti P-12 : Laporan Triwulan I Maret 2011 (pengantar sesuai dengan
aslinya selebihnya fotokopi print out);
13. Bukti P-13 : Laporan Triwulan II Juni 2011 (pengantar sesuai dengan
ep
aslinya selebihnya fotokopi print out);
k

14. Bukti P-14 : Laporan Triwulan III September 2011 (pengantar sesuai
ah

dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);


R

si
15. Bukti P-15 : Laporan Triwulan IV Desember 2011 (pengantar sesuai
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);

ne
ng

16. Bukti P-16 : Laporan Tahunan Desember 2011 (pengantar sesuai


dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
17. Bukti P-17 : Laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

do
gu

tanggal 29 Desember 2011 (sesuai dengan aslinya);


18. Bukti P-18 : Laporan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
tanggal 29 Desember 2011 (sesuai dengan aslinya);
In
A

19. Bukti P-19 : Analisis Dampak Lingkungan Hidup Desember 2011


(lembar pengesahan dan pengantar sesuai dengan
ah

lik

aslinya, selebihnya fotokopi);


20. Bukti P-20 : Laporan Triwulan I Maret 2012 (pengantar sesuai dengan
aslinya selebihnya fotokopi print out);
m

ub

21. Bukti P-21 : Laporan Triwulan II Juni 2012 (pengantar sesuai dengan
aslinya selebihnya fotokopi print out);
ka

22. Bukti P-22 : Laporan Triwulan III September 2012 (pengantar sesuai
ep

dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);


ah

Halaman 52 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
23. Bukti P-23 : Laporan Triwulan IV Desember 2012 (pengantar sesuai

a
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);

si
24. Bukti P-24 : Laporan Tahunan Desember 2012 (pengantar sesuai
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);

ne
Bukti P-25 : Lembar Pengesahan Laporan Hasil Akhir Eksplorasi PT

ng
25.
OEA, tertanggal 3 Januari 2013 (fotokopi stempel basah);
26. Bukti P-26 : Laporan Triwulan I Maret 2013 (pengantar sesuai

do
27.
gu Bukti P-27 :
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor : 1203/SIUP-
K/IV/2013 yang diterbitkan oleh Dinas Perindustrian,

In
A
Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Pemerintah Kota Palu, tanggal 19 April 2013 (fotokopi
ah

lik
scan);
28. Bukti P-28 : Bukti Surat Izin Usaha Perdagangan PT OEA telah
terdaftar dalam Sistem OSS oleh Pemerintah Republik
am

ub
Indonesia (fotokopi print out);
29. Bukti P-29 : Laporan Triwulan II Juni 2013 (pengantar sesuai dengan
aslinya selebihnya fotokopi print out);
ep
k

30. Bukti P-30 : Lembar Pengesahan Rencana Penutupan Tambang


ah

PT.OEA, tertanggal 2 Agustus 2013 (sesuai dengan


R

si
aslinya);
31. Bukti P-31 : Lembar Pengesahan Studi Kelayakan PT.OEA, tertanggal

ne
ng

23 September 2013 (sesuai dengan aslinya);


32. Bukti P-32 : Lembar Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Teknis dan
Lingkungan/RKTTL, tertanggal 24 September 2013

do
gu

(sesuai dengan aslinya);


33. Bukti P-33 : Lembar Pengesahan Rencana Reklamasi PT OEA,
tertanggal 24 September 2013 (sesuai dengan aslinya);
In
A

34. Bukti P-34 : Lembar Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran


Biaya/RKAB PT OEA, tertanggal 24 September 2013
ah

lik

(sesuai dengan aslinya);


35. Bukti P-35 : Laporan Triwulan III September 2013 (pengantar sesuai
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
m

ub

36. Bukti P-36 : Studi Kelayakan Lingkungan, tertanggal 03 Oktober 2013


(sesuai dengan aslinya);
ka

37. Bukti P-37 : Rencana Reklamasi, tertanggal 15 Oktober 2013 (sesuai


ep

dengan aslinya);
ah

Halaman 53 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
38. Bukti P-38 : Rencana Pasca Tambang, tertanggal 15 Oktober 2013

a
(sesuai dengan aslinya);

si
39. Bukti P-39 : Surat Keputusan Bupati Morowali Nomor :
540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, perihal : Persetujuan

ne
ng
Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

do
gu kepada PT.OEA, tertanggal 27 Desember 2013; seluas
1.175 Ha. (fotokopi legalisir);
40. Bukti P-40 : Rencana Kerja dan Anggaran Biaya tahun 2014,

In
A
tertanggal 29 Desember 2013 (sesuai dengan aslinya);
41. Bukti P-41 : Rencana Kerja Tahunan Teknis dan Lingkungan Tahun
2014, tertanggal 29 Desember 2013 (pengantar sesuai
ah

lik
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
42. Bukti P-42 : Laporan Triwulan IV Desember 2013 (pengantar sesuai
am

ub
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
43. Bukti P-43 : Laporan Tahunan Desember 2013 (pengantar sesuai
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
Bukti P-44 : Laporan Laporan Triwulan I Maret 2014 (pengantar
ep
44.
k

sesuai dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);


ah

45. Bukti P-45 : Laporan Triwulan II Juni 2014 (pengantar sesuai dengan
R

si
aslinya selebihnya fotokopi print out);
46. Bukti P-46 : Laporan Triwulan III September 2014 (pengantar sesuai

ne
ng

dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);


47. Bukti P-47 : Laporan Triwulan IV Desember 2014 (pengantar sesuai
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);

do
Bukti P-48 : Laporan Tahunan Desember 2014 (pengantar sesuai
gu

48.
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
49. Bukti P-49 : Laporan Laporan Triwulan I Maret 2015 (pengantar
In
A

sesuai dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);


50. Bukti P-50 : Laporan Triwulan II Juni 2015 (pengantar sesuai dengan
aslinya selebihnya fotokopi print out);
ah

lik

51. Bukti P-51 : Laporan Triwulan III September 2015 (pengantar sesuai
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
52. Bukti P-52 : Laporan Triwulan IV Desember 2015 (pengantar sesuai
m

ub

dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);


53. Bukti P-53 : Laporan Tahunan Desember 2015 (pengantar sesuai
ka

ep

dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);


54. Bukti P-54 : Laporan Triwulan I Maret 2016 (pengantar sesuai dengan
ah

Halaman 54 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
aslinya selebihnya fotokopi print out);

a
55. Bukti P-55 : Laporan Triwulan II Juni 2016 (pengantar sesuai dengan

si
aslinya selebihnya fotokopi print out);
56. Bukti P-56 : Laporan Triwulan III September 2016 (pengantar sesuai

ne
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);

ng
57. Bukti P-57 : Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT.Oti Eya Abadi Nomor: 14,

do
58.
gu Bukti P-58 :
tertanggal 28 Desember 2016 (sesuai dengan aslinya);
Surat Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia
Nomor: AHU-AH.01.03-0001413, Perihal: Penerimaan

In
A
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT. Oti Eya
Abadi, tertanggal 4 Januari 2017 (sesuai dengan aslinya);
ah

Bukti P-59 : Laporan Triwulan IV Desember 2016 (Pengantar sesuai

lik
59.
dengan aslinya, selebihnya fotokopi printout);
60. Bukti P-60 : Laporan Tahunan Desember 2016 (Pengantar sesuai
am

ub
dengan aslinya, selebihnya fotokopi printout);
61. Bukti P-61 : Surat Keterangan Domisili Usaha Nomor :
500/202/PMB.BTG/I/2017, tertanggal 25 Januari 2017
ep
k

(fotokopi dari fotokopi yang dilegalisir);


62. Bukti P-62 : Laporan Laporan Triwulan I Maret 2017 (pengantar
ah

R
sesuai dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);

si
63. Bukti P-63 : Laporan Triwulan II Juni 2017 (pengantar sesuai dengan
aslinya selebihnya fotokopi print out);

ne
ng

64. Bukti P-64 : Laporan Triwulan III September 2017 (pengantar sesuai
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
65. Bukti P-65 : Sertifikat Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Nomor

do
gu

170000000262075, tertanggal 4 Oktober 2017 (sesuai


dengan aslinya);
Bukti P-66 : Sertifikat Kepesertaan BPJS Kesehatan (sesuai dengan
In
66.
A

aslinya);
67. Bukti P-67 : Laporan Triwulan IV Desember 2017 (pengantar sesuai
ah

lik

dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);


68. Bukti P-68 : Laporan Tahunan Desember 2017 (pengantar sesuai
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
m

ub

69. Bukti P-69 : Laporan Triwulan I Maret 2018 (pengantar sesuai dengan
aslinya selebihnya fotokopi print out);
ka

70. Bukti P-70 : Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas


ep

PT. Oti Eya Abadi Nomor : 11 tanggal 30 April 2018


ah

Halaman 55 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(sesuai dengan aslinya);

a
71. Bukti P-71 : Surat Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia

si
Nomor : AHU-AH.01.03-0175534, Perihal : Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT. Oti Eya

ne
ng
Abadi, tertanggal 03 Mei 2018 (sesuai dengan aslinya);
72. Bukti P-72 : Laporan Triwulan II Juni 2018 (pengantar sesuai dengan
aslinya selebihnya fotokopi print out);

do
73. gu Bukti P-73 : Laporan Triwulan III September 2018 (pengantar sesuai
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
74. Bukti P-74 : Laporan Triwulan IV Desember 2018 (pengantar sesuai

In
A
dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);
75. Bukti P-75 : Laporan Tahunan Desember 2018 (pengantar sesuai
ah

dengan aslinya selebihnya fotokopi print out);

lik
76. Bukti P-76 : Surat Nomor Induk Berusaha (NIB) Nomor :
9120208463804, ditetapkan tanggal 30 April 2019
am

ub
(fotokopi dari print out);
77. Bukti P-77 : Surat Pemberitahuan Pajak Berhutang Pajak Bumi dan
Bangunan Tahun 2019 dengan Nomor Resi : 0075503,
ep
k

dan dengan nomor objek pajak : 72.03.400.007.002-


ah

0048.0, tertanggal 1 April 2019 (sesuai dengan aslinya);


R
78. Bukti P-78 : Bukti Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan

si
Pajak (PNBP) tahun 2019; Pembayaran Iuran Tetap IUP

ne
ng

Eksplorasi PT OEA dengan luasan 1.283 Ha tahun 2010


dengan kode billing 820191126055363; (Kementerian
Keuangan RI) (fotokopi dari print out);

do
gu

79. Bukti P-79 : Bukti Pembayaran Tagihan Penerimaan Negara Bukan


Pajak (PNBP) melalui Bank BNI tahun 2019 dengan kode
billing 820191126055363 (fotokopi dari print out);
In
A

80. Bukti P-80 : Bukti Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan


Pajak (PNBP) tahun 2019 dengan kode billing
ah

lik

820191126057031; (Kementerian Keuangan RI) (fotokopi


dari print out);
81. Bukti P-81 : Bukti Pembayaran Tagihan Penerimaan Negara Bukan
m

ub

Pajak (PNBP) melalui Bank BNI tahun 2019 dengan kode


ka

billing 820191126057031(sesuai dengan aslinya);


ep

82. Bukti P-82 : Bukti Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan


ah

Halaman 56 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pajak (PNBP) tahun 2019 dengan kode

a
820191125977814; (Kementerian Keuangan RI) (fotokopi

si
dari print out);
83. Bukti P-83 : Bukti Pembayaran Tagihan Penerimaan Negara Bukan

ne
ng
Pajak (PNBP) melalui Bank BNI tahun 2019 dengan kode
820191125977814 (sesuai dengan aslinya);
84. Bukti P-84 : Bukti Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan

do
gu Pajak (PNPB) tahun 2019 dengan kode billing
8201911266057237; (Kementerian Keuangan RI)

In
A
(fotokopi dari print out);
85. Bukti P-85 : Bukti Pembayaran Tagihan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNPB) melalui Bank BNI tahun 2019 dengan kode
ah

lik
billing 8201911266057237(sesuai dengan aslinya);
86. Bukti P-86 : Bukti Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan
am

ub
Pajak (PNPB) tahun 2019 dengan kode billing
820191126056343; (Kementerian Keuangan RI) (fotokopi
dari print out);
ep
Bukti P-87 : Bukti Pembayaran Tagihan Penerimaan Negara Bukan
k

87.
Pajak (PNPB) melalui Bank BNI tahun 2019 dengan kode
ah

R
billing 820191126056343 (sesuai dengan aslinya);

si
88. Bukti P-88 : Pendaftaran Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan,
dikeluarkan, tertanggal 9 Mei 2019 (fotokopi dari print

ne
ng

out);
89. Bukti P-89 : Surat Pernyataan Kesediaan Mematuhi dan

do
Menyelesaikan Perizinan Prasarana Usaha, tertanggal 9
gu

Mei 2019 (fotokopi dari print out);


90. Bukti P-90 : Surat Izin Lokasi PT.Oti Eya Abadi dengan koordinat
In
A

-6.4582626,107.5163313, tertanggal 9 Mei 2019 (fotokopi


dari print out);
91. Bukti P-91 : Surat Nomor Induk Berusaha (NIB) Nomor :
ah

lik

9120200520694, tertanggal 9 Mei 2019 telah terdaftar


dalam Sistem OSS oleh Pemerintah Republik Indonesia
m

ub

(Perubahan Pertama) (fotokopi dari print out);


92. Bukti P-92 : Surat Nomor Induk Berusaha (NIB) Nomor :
ka

9120200520694, tertanggal 9 Mei 2019 telah terdaftar


ep

dalam Sistem OSS oleh Pemerintah Republik Indonesia


ah

Halaman 57 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(Perubahan Ketiga) (fotokopi dari print out);

a
93. Bukti P-93 : Surat Keterangan Terdaftar Nomor: S-

si
12534KT/WPJ.16/KP.0303/2019, tertanggal 27 Mei 2019
(sesuai dengan aslinya);

ne
Bukti P-94 : Surat Keterangan Terdaftar Nomor : S-

ng
94.
12804KT/WPJ.16/KP.0303/2019, tertanggal 27 Mei 2019
(sesuai dengan aslinya);

do
95. gu Bukti P-95 : Surat Pemberitahuan Perubahan Data Nomor : S-
4440PD/WPJ.16/KP.0303/2019, tertanggal 27 Mei 2019
(sesuai dengan aslinya);

In
A
96. Bukti P-96 : Surat Rekomendasi Pemerintah Kabupaten Morowali
Nomor: 650/475/Rek-RTRWK/DPUPRD/I/2019, tanggal
ah

lik
31 Desember 2019 (fotokopi dari fotokopi);
97. Bukti P-97 : Salinan Putusan Nomor: I/P/FP/2020/PTUN.PL,
tertanggal 5 Februari 2020 (fotokopi salinan asli legalisir);
am

ub
98. Bukti P-98 : Surat Bupati Morowali Nomor : 180/0246/HKN/II/2020,
Perihal : Penyerahan Dokumen,tertanggal 14 Februari
2020 (sesuai dengan aslinya);
ep
k

99. Bukti P-99 : Surat Nomor : 540/1015/MINERBA, Perihal:


ah

Penyampaian dari Dinas dan Sumber Daya Mineral


R

si
Sulawesi Tengah, tertanggal 18 Maret 2020 (fotokopi
legalisir);

ne
ng

100. Bukti P-100 : Surat Rekomendasi Nomor: 650/17/Rek-


RTRW/DPUPRD/IV/2020, tertanggal 7 April 2020 (sesuai
dengan aslinya);

do
gu

101. Bukti P-101 : Surat Rekomendasi Nomor: 650/18/Rek-


RTRW/DPUPRD/IV/2020, tertanggal 7 April 2020 (sesuai
dengan aslinya);
In
A

102. Bukti P-102 : Bukti Pembayaran Tanda Terima Setoran Pajak Nomor
Resi : 904000-44/2020/809352, tertanggal 16 April 2020
ah

lik

(sesuai dengan aslinya);


103. Bukti P-103 : Bukti Pembayaran Tanda Terima Setoran Pajak Nomor
Resi : 904000-34/2019/811265, tertanggal 26 April 2020
m

ub

(sesuai dengan aslinya);


104. Bukti P-104 : Bukti Pembayaran Setoran Pajak melalui Bank Mandiri
ka

ep

dengan total Rp. 8.508.325.00, tertanggal 25 April 2019


ah

Halaman 58 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(sesuai dengan aslinya);

a
105. Bukti P-105 : Surat Dinas Perhubungan Daerah Kabupaten Morowali

si
Nomor: 550/111-DISHUB/IV/2020, Perihal : Rekomendasi
, tertanggal 27 April 2020 (sesuai dengan aslinya);

ne
Bukti P-106 : Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan

ng
106.
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor: 188.4/KEP-
007/DPM-PTSP/E-SPEED/IV/2020, Perihal: Izin Lokasi

do
gu untuk Project Area Pembangunan Pelabuhan Khusus
(Jety) PT OEA, tertanggal 30 April 2020 (fotokopi dari

In
A
fotokopi);
107. Bukti P-107 : Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor : 188.4/KEP-
ah

lik
006/DPN-PTSP/E-SPEED/IV/2020 tentang Ijin Lokasi
untuk Project Area Pembangunan Jalan Hauling dan
am

ub
Stock Pile PT OEA di Desa Kolono dan Desa Ululere
Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali Provinsi
Sulawesi Tengah, tertanggal 30 April 2020 (sesuai
ep
k

dengan aslinya);
ah

108. Bukti P-108 : Surat Nomor: 055/Dir-OEA/V/2020, tertanggal 4 Mei


R

si
2020, Perihal: Sanggahan atas Surat Direktur
Pembinaan Program Mineral dan Batubara Ditjen

ne
ng

Minerba Nomor: 344/30/DBP.PW/2020, tertanggal 15


April 2020 (sesuai dengan aslinya);
109. Bukti P-109 : Surat Nomor: 056/Dir-OEA/V/2020, tertanggal 4 Mei

do
gu

2020, Perihal: Permohonan Pendaftaran Kembali IUP OP


PT.OEA ke Dalam Database IUP Terdaftar Ditjen Mineral
In
A

dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya


Mineral (fotokopi stempel basah);
110. Bukti P-110 : Surat Nomor : 551/121.1/PTR-Ka.DISHUB/V/2020,
ah

lik

Perihal : Pertimbangan Teknis atau Rekomendasi


Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan
m

ub

untuk Lintasan, tertanggal 12 Mei 2020 (sesuai dengan


aslinya);
ka

111. Bukti P-111 : Surat Nomor: 540/3022/MINERBA, tertanggal 12 Mei


ep

2020, Perihal: Tanggapan (fotokopi dari fotokopi);


ah

Halaman 59 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
112. Bukti P-112 : Berita Acara Rapat Pemeriksaan Dokumen UKL-UPL

a
Rencana Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian

si
Jalan Tambang dan Stockpile di Desa Ukulere dan Desa
Kolono Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali,

ne
ng
Provinsi Sulawesi Tengah oleh PT.OEA Nomor:
660.1/12/BA/UKL-UPL/VI/2020, tertanggal 16 Juni 2020

do
113.
gu Bukti P-113 :
(sesuai dengan aslinya);
Surat Rekomendasi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Daerah Kabupaten Morowali Nomor

In
A
650/35/Rek-RTRW/DPUPRD/VII/2020, tertanggal 13 Juli
2020 (sesuai dengan aslinya);
ah

Bukti P-114 : Laporan Survey Hidrooceanografi Terminal Khusus

lik
114.
PT.OEA, tertanggal 22 Juli – 05 Agustus 2020 (fotokopi
dari fotokopi);
am

ub
115. Bukti P-115 : Kajian Teknis Terminal Khusus PT.OEA, Agustus 2020
(fotokopi dari fotokopi);
116. Bukti P-116 : Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
ep
k

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor:


ah

188.4/KEP.018/REK/DPMPTSP/SPEED/VIIII/2020,
R

si
Agustus 2020 (sesuai dengan aslinya);
117. Bukti P-117 : Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan

ne
ng

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor:


188.4/KEP.019/REK/DPMPTSP/SPEED/VIIII/2020,
Agustus 2020 (sesuai dengan aslinya);

do
gu

118. Bukti P-118 : Surat NV.004/09/04/DNG.KDI-20, Perihal: Surat


Pertimbangan Teknis Rencana Pembangunan atau
Pengembangan Terminal Khusus PT OEA, tertanggal 13
In
A

Agustus 2020 (sesuai dengan aslinya);


119. Bukti P-119 : Surat Nomor: 136/Dir-OEA/VII/2020, tertanggal 10
ah

lik

Agustus 2020, Perihal: Tanggapan atas Surat Direktur


Pembinaan Program Mineral dan Batubara Ditjen
m

ub

Minerba Nomor: 109/35/DBP.PW/2020, tertanggal 27 Juli


2020 (fotokopi hasil scan);
ka

120. Bukti P-120 : Surat Nomor : 072/Dir-OEA/XI/2020, Perihal :


ep

Permohonan Pendaftaran IUP OP PT.OEA ke Dalam


ah

Halaman 60 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Basis Data IUP Aktif Ditjen Mineral dan Batubara

a
Kementrian Energi dan Sumber daya Mineral, tertanggal

si
25 November 2020 beserta Tanda Terima (fotokopi dari
fotokopi);

ne
ng
121. Bukti P-121 : Bukti Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) tentang Pembayaran Iuran Tetap IUP

do
gu Operasi Produksi PT OEA dengan luas IUP 1.175 Ha
tahun 2015 dengan kode billing : 820201201190207,
tertanggal 1 Desember 2020 (fotokopi dari print out);

In
A
122. Bukti P-122 : Surat Nomor: 076/Dir-OEA/XII/2020, Perihal : Keberatan
Atas Tidak Ditanggapinya Permohonan Pendaftaran IUP
ah

Operasi Produksi PT.OEA ke Dalam Basis Data IUP Aktif

lik
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral beserta Tanda Terima,
am

ub
tertanggal 9 Desember 2020 (sesuai dengan aslinya);
123. Bukti P-123 : Surat Tanggapan Nomor: 1562/35/BJB/2020, perihal :
Tanggapan atas Keberatan tidak Ditanggapinya
ep
k

Permohonan Pendaftaran IUP PT OEA, tanggal 29


ah

Desember 2020 (fotokopi dari fotokopi stempel basah);


R

si
124. Bukti P-124 : Surat Nomor : 522/51/Dishut, Perihal : Rekomendasi Ijin
Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Operasi

ne
ng

Produksi dan Sarana Petunjuk Lainnya atas nama


PT.OEA di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi

do
Tengah, tertanggal 2 Februari 2021 (fotokopi dari
gu

fotokopi);
125. Bukti P-125 : Surat Nomor: 352/Dir-OEA/I/2021, Perihal: Permohonan
In
A

Analisis Fungsi Kawasan Untuk Rekomendasi Izin Pinjam


Pakai Kawasan Hutan PT OEA, tertanggal 5 Januari 2021
ah

lik

(fotokopi dari fotokopi);


126. Bukti P-126 : Surat Nomor: 354/Dir-OEA/I/2021, Perihal: Permohonan
Analisis Fungsi Kawasan Untuk Rekomendasi Izin Pinjam
m

ub

Pakai Kawasan Hutan PT.OEA, tertanggal 5 Januari 2021


(sesuai dengan aslinya);
ka

127. Bukti P-127 : Surat Nomor : S.62/BPKH/ISDHL/SDH.0/1/2021, Perihal :


ep

Analisis Status dan Fungsi Kawasan Hutan atas


ah

Halaman 61 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Permohonan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan/IPPKH

a
atas nama PT OEA, tertanggal 28 Januari 2021(sesuai

si
dengan aslinya);
128. Bukti P-128 : Surat Nomor: 28/Dir-OEA/II/2021, Perihal: Permohonan

ne
ng
Informasi Sebagai Konfirmasi, tertanggal 5 Februari 2021
(sesuai dengan aslinya);
129. Bukti P-129 : Surat Rekomendasi Bupati Morowali Nomor:

do
gu 660.1/192/KLH/2011 tentang Kelayakan Lingkungan
Kegiatan Pertambangan Bijih Nikel oleh PT.Oti Eya Abadi

In
A
di Desa Geresa, Ululere, dan Kolono Kecamatan Bungku
Tengah Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah ,
ah

tertanggal 30 Desember 2011 (sesuai dengan aslinya);

lik
130. Bukti P-130 : Surat Nomor : 344/30/DBP.PW/2020, Perihal : Tanggapan
terkait Penyampaian Dokumen Perizinan IUP a.n. PT
am

ub
OEA, tertanggal 15 April 2020 (fotokopi hasil scan);
131. Bukti P-131 : Surat Nomor : 27/Dir-OEA/II/2021, Perihal : Permohonan
Informasi sebagai Konfirmasi , tertanggal 4 Februari 2021
ep
k

(sesuai dengan aslinya);


132. Bukti P-132 : Surat Ombudsman Republik Indonesia Nomor :
ah

R
B/2093/IN.06-K5/0343.2018/XII/2020, Perihal:

si
Tanggapan, tertanggal 16 Desember 2020 (sesuai

ne
ng

dengan aslinya);
133. Bukti P-133 : Berita Acara Bupati Morowali Nomor :
180/0247/HKM/II/2020 mengenai Penyerahan Dokumen

do
gu

Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara


oleh Pemerintah Kabupaten Morowali kepada Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah, tertanggal 17 Februari 2020
In
A

(fotokopi dari fotokopi);


134. Bukti P-134 : Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
ah

lik

Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 tentang


Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan
m

ub

Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara


(fotokopi dari fotokopi);
ka

ep
ah

Halaman 62 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa selain bukti-bukti yang telah diajukan diatas, pihak Pemohon juga

a
menambahkan bukti ad informandum yang telah diberi tanda ad informandum-1

si
sampai dengan ad informandum-2, sebagai berikut:
1. ad informandum-1 : Pendapat Hukum Dr. S. F. Marbun, S.H.,M.Hum.,

ne
ng
selaku Ahli Administrasi Negara (fotokopi);
2. ad informandum-2 : Pendapat Hukum Dr. Tri Haryati, S.H.,M.H., selaku Ahli

do
gu Administrasi Pertambangan (fotokopi);
Bahwa Termohon I telah mengajukan alat bukti surat atau tulisan berupa
fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai cukup dan telah disesuaikan dengan

In
A
aslinya atau fotokopinya dengan diberi tanda Bukti TI-1 sampai dengan Bukti TI-
16, sebagai berikut:
ah

lik
1. Bukti TI-1 : Tindak lanjut TERMOHON I pada tanggal 27 November
2020, atas Surat Pemohon Nomor: 072/Dir-OEA/XI/2020
am

ub
Tanggal 25 November 2020 Perihal Permohonan
Pendaftaran IUP OP PT Oti Eya Abadi ke Dalam Basis
Data IUP Aktif Ditjen Mineral dan Batubara Kementerian
ep
k

Energi dan Sumber Daya Mineral (fotokopi print out);


ah

Bukti TI-2 : Tindak lanjut TERMOHON I pada tanggal 17 Desember


R

si
2020 atas Surat Pemohon Nomor: 076/Dir-OEA/XII/2020
tanggal 9 Desember 2020 Perihal Keberatan Atas Tidak

ne
ng

Ditanggapinya Permohonan Pendaftaran IUP Operasi


Produksi PT Oti Eya Abadi ke Dalam Basis Data IUP Aktif

do
Ditjen Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan
gu

Sumber Daya Mineral sebagaimana Surat Direktur PT Oti


Eya Abadi Nomor: 072/Dir-OEA/XI/2020 Tanggal 25
In
A

November 2020 kepada Menteri Energi dan Sumber


Daya Mineral (fotokopi print out);
ah

lik

Bukti TI-3 : Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral


Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tata Cara Evaluasi
Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral dan
m

ub

Batubara (fotokopi dari fotokopi);


Bukti TI-4 : Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
ka

ep

Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja


ah

Halaman 63 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (fotokopi

a
print out);

si
Bukti TI-5 : Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah

ne
ng
Pertambangan yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara (fotokopi dari

do
gu fotokopi);
Bukti TI -6 : Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor: 255.K/30/DJB/2015 tentang Penciutan IV Wilayah

In
A
Kontrak Karya Pada Tahap Kegiatan Operasi Produksi PT
VALE Indonesia, Tbk (fotokopi print out);
Bukti TI -7 : Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
ah

lik
Nomor 3407 K/30/MEM/2015 tanggal 23 Juli 2015
(sesuai dengan aslinya);
am

ub
Bukti TI -8 : Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 1802 K/30/MEM/2018 tanggal 23 April 2018
(sesuai dengan aslinya);
ep
Bukti TI -9 : Berita Acara Koordinasi IUP CnC dan Non CnC antara
k

Ditjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Dinas


ah

R
ESDM Prov. Sulawesi Tengah dengan Dinas ESDM

si
Kabupaten Morowali (fotokopi dari fotokopi);
10. Bukti TI -10 : Surat Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah

ne
ng

mengirimkan surat Nomor: 540/1015/Minerba, tanggal 18


Maret 2020, Perihal Penyampaian Dokumen IUP PT Oti

do
gu

Eya Abadi (fotokopi dari fotokopi);


11. Bukti TI -11 : Surat Pemohon kepada Termohon II Nomor: 055/Dir-
OEA/V/2020 tanggal 4 Mei 2020, Perihal Sanggahan Atas
In
A

Surat Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara


Dirjen Minerba Nomor 344/30/DBP.PW/2020 tanggal 15
ah

lik

April 2020 (fotokopi dari fotokopi);


12. Bukti TI -12 : Surat Termohon II kepada Pemohon dan Kepala Dinas
ESDM Provinsi Sulawesi Tengah Nomor
m

ub

109/35/DBP.PW/2020, tanggal 27 Juli 2020, Perihal


ka

Tanggapan terkait Permintaan Registrasi IUP Operasi


ep

Produksi PT Oti Eya Abadi (fotokopi print out);


ah

Halaman 64 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13. Bukti TI -13 : Surat Pemohon kepada Termohon II Nomor 136/Dir-

a
OEA/VII/2020, tanggal 10 Agustus 2020, Perihal

si
Tanggapan Atas Surat Direktur Pembinaan Program
Mineral dan Batubara Nomor 109/35/DBP.PW/2020,

ne
ng
tanggal 27 Juli 2020 (fotokopi dari fotokopi);
14. Bukti TI -14 : Surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor

do
gu 1282/30/DJB/2018, tanggal 1 Agustus 2018 Perihal Surat
Penunjukan Langsung yang ditujukan kepada Direktur
Utama PT Aneka Tambang Tbk (fotokopi dari fotokopi);

In
A
15. Bukti TI -15 : Hasil overlay WIUP PT Oti Eya Abadi dengan Wilayah
Kontrak Karya PT Vale Indonesia d/h PT International
ah

Nickel (INCO) dan dengan WIUPK Blok Bahodopi Utara

lik
yang telah dimenangkan oleh PT Aneka Tambang Tbk
(fotokopi print out);
am

ub
16. Bukti TI -16 : Berita Acara Koordinasi IUP CnC dan Non CnC Antara
Ditjen Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Dinas ESDM Provinsi Sulawesi
ep
k

Tengah, dengan Dinas ESDM Kabupaten Morowali


ah

tertanggal 18 November 2014 (fotokopi dari fotokopi);


R

si
Bahwa Termohon II telah mengajukan alat bukti surat atau tulisan berupa
fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai cukup dan telah disesuaikan dengan

ne
ng

aslinya atau fotokopinya dengan diberi tanda Bukti TII-1 sampai dengan Bukti TII-
19, sebagai berikut:

do
Bukti TII-1 : Peraturan Menteri ESDM Nomor 43 Tahun 2015 tentang
gu

Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan


Mineral dan Batubara (fotokopi print out);
In
A

Bukti TII-2 : Keputusan Menteri ESDM Nomor 1603 K/40/MEM/2003


tentang Pedoman Pencadangan Wilayah Pertambangan
ah

lik

(fotokopi print out);


Bukti TII-3 : Kontrak Karya Pemerintah Republik Indonesia dengan
PT International Nickel Indonesia tanggal 27 Juli 1968
m

ub

(fotokopi dari fotokopi);


Bukti TII-4 : Keputusan Menteri ESDM Nomor 255.K/30/DJB/2015
ka

tentang Penciutan IV Kontrak Karya PT Vale Indonesia


ep

(fotokopi dari fotokopi);


ah

Halaman 65 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bukti TII-5 : Keputusan Menteri ESDM Nomor 3407 K/30/MEM/2015

a
tentang Penetapan Wilayah Izin Usaha Pertambangan

si
Khusus Blok Bahodopi Utara (fotokopi dari fotokopi);
Bukti TII -6 : Keputusan Menteri Nomor 1802 K/30/MEM/2018 tentang

ne
ng
Wilayah Izin Usaha Pertambangan dan Wilayah Izin
Usaha Pertambangan Khusus Periode Tahun 2018

do
gu (fotokopi dari fotokopi);
Bukti TII -7 : Surat Keputusan Bupati Morowali Nomor
540/SK.PW.010/Distamben/VI/2008 tanggal 26 Juni 2008

In
A
tentang Persetujuan Pencadangan Wilayah untuk Lokasi
Kuasa Pertambangan PT Oti Eya Abadi (fotokopi dari
ah

fotokopi);

lik
Bukti TII -8 : Surat Keputusan Bupati Morowali Nomor
540.3/SK.008/DESDM/XII/2013 tanggal 27 Desember
am

ub
2013 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha
Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi kepada PT Oti Eya
ep
k

Abadi (fotokopi dari fotokopi);


ah

Bukti TII -9 : Surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor


R

si
1282/30/DJB/2018 tanggal 1 Agustus 2018 perihal Surat
Penunjukan Langsung (fotokopi sesuai scan);

ne
ng

10. Bukti TII -10 : Surat Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor
540/1015/Minerba tanggal 18 Maret 2020 kepada

do
gu

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Perihal


Penyampaian (fotokopi dari fotokopi);
Bukti TII -11 : Surat Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara
In
11.
A

Nomor 344/30/DBP.PW/2020 tanggal 15 April 2020


kepada Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
ah

lik

Provinsi Sulawesi Tengah Perihal Tanggapan Terkait


Penyampaian Dokumen Perizinan IUP a.n. PT Oti Eya
m

ub

Abadi (fotokopi sesuai scan);


12. Bukti TII -12 : Surat PT Oti Eya Abadi Nomor 055/Dir-OEA/V/2020
ka

tanggal 4 Mei 2020 kepada Direktur Jenderal Mineral dan


ep

Batubara Perihal Sanggahan Atas Surat Direktur


ah

Halaman 66 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pembinaan Program Mineral dan Batubara Ditjen

a
Minerba Nomor 344/30/DBP.PW/2020 tanggal 15 April

si
2020 (sesuai aslinya);
13. Bukti TII 13 : Surat Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah

ne
ng
Nomor 540/3022/MINERBA tanggal 12 Mei 2020 kepada
Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara

do
gu Perihal Tanggapan (fotokopi dari fotokopi);
14. Bukti TII -14 : Surat Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara
Nomor 109/35/DWP.PW/2020 tanggal 27 Juli 2020

In
A
kepada Direktur Utama PT Oti Eya Abadi dan Kepala
Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah Perihal
ah

Tanggapan terkait Permintaan Registrasi IUP Operasi

lik
Produksi PT Oti Eya Abadi (fotokopi dari print out);
15. Bukti TII -15 : Surat PT Oti Eya Abadi Nomor 136/Dir-OEA/VIII/2020
am

ub
tanggal 10 Agustus 2020 kepada Direktur Jenderal
Mineral dan Batubara Perihal Tanggapan Atas Surat
Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara
ep
k

Ditjen Minerba Nomor 109/35/DBP.PW/2020 tanggal 27


ah

Juli 2020 (sesuai dengan aslinya);


R

si
16. Bukti TII -16 : Pendapat Hukum Jaksa Pengacara Negara Terkait
Permasalahan Pemberian IUPK Eksplorasi PT Antam

ne
ng

Tbk dan Permohonan Pendaftaran IUP Operasi Produksi


PT Oti Eya Abadi (fotokopi dari fotokopi);
17. Bukti TII 17 : Surat PT Oti Eya Abadi Nomor 072/Dir-OEA/XI/2020

do
gu

tanggal 25 November 2020 kepada Menteri ESDM


Perihal Permohonan; Pendaftaran IUP OP PT Oti Eya
In
A

Abadi ke dalam Basis Data IUP Aktif Ditjen Mineral dan


Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Minera
ah

lik

(fotokopi dari fotokopi);


18. Bukti TII -18 : Surat PT OEA Nomor 076/Dir-OEA/XII/2020 tanggal 9
Desember 2020 kepada Menteri ESDM Perihal
m

ub

Keberatan atas Tidak Ditanggapinya Permohonan


Pendaftaran IUP OP PT Oti Eya Abadi ke dalam Basis
ka

ep

Data IUP Aktif Ditjen Mineral dan Batubara Kementerian


ah

Halaman 67 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Energi dan Sumber Daya Mineral sebagaimana Surat

a
Direktur PT Oti Eya Abadi Nomor 072/Dir-OEA/XI/2020

si
kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(fotokopi dari fotokopi);

ne
ng
19. Bukti TII -19 : Surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor
1562/35/DJB/2020 tanggal 29 Desember 2020 kepada

do
gu Direktur PT Oti Eya Abadi Perihal Tanggapan atas
Keberatan Tidak Ditanggapinya Permohonan
Pendaftaran IUP PT Oti Eya Abadi (fotokopi dari

In
A
fotokopi);
Bahwa selain mengajukan bukti-bukti tertulis, pihak Pemohon mengajukan
ah

3 (tiga) orang Ahli yang telah memberikan pendapatnya di bawah sumpah

lik
dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut:
AHLI I PEMOHON :
am

ub
Dr. SF.MARBUN.,SH.,M.Hum;
- Bahwa menurut ketentuan pasal 53 UU Nomor 30 tahun 2014 itu tentang
ep
administrasi pemerintahan pengadilan TUN diberikan wewenang kompetensi
k

absolut untuk memeriksa mengadili permohonan keputusan fiktif positif;


ah

R
- Bahwa pengaturan serta hukum acaranya diatur secara teknis dalam peraturan

si
MA Nomor 5 tahun 2015 yang dicabut dan diganti dengan peraturan

ne
ng

Mahkamah Agung Nomor 8 tahun 2017 tentang untuk memperoleh putusan


atas penerimaan permohonan guna mendapat keputusan atau tindakan
badan/pejabat pemerintahan. Keputusan fiktif positif ini jelas merupakan

do
gu

antitesis dari keputusan fiktif negatif yang dicantumkan dalam pasal 3 UU no 5


tahun 1986 tentang PTUN namun lahirnya UU Nomor 30 tahun 2014 tentang
In
A

pemerintahan terjadi pergeseran politik hukum dari keputusan fiktif negatif


menjadi kedalam UU no 5 tahun 1986 menjadi keputusan fiktif positif yang
ah

lik

disertai pemberian kewenangan ke Peradilan Tata Usaha Negara untuk


melakukan pengawasan terhadap penegakan hukum atas keputusan fiktif
positif tersebut dengan lahirnya UU No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
m

ub

- Bahwa telah pula terjadi pergeseran politik hukum mengenai keputusan fiktif
ka

positif utamanya mengenai pertama batas waktu yang semula 10 hari menjadi
ep

5 hari kerja serta diamputasinya kewenangan PTUN jika semula PTUN


ah

Halaman 68 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diberikan kewenangan untuk melakukan pengawasan untuk penegakan hukum

a
atas keputusan fiktif positif itu dalam ketentuan pasal 53 ayat 4, 5, dan 6 telah

si
dihapuskan oleh pasal 175 poin 6 nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja
sehingga kewenangan itu untuk melakukan pengawasan terhadap penegakan

ne
ng
hukum telah dihapus atau diamputasi;
- Bahwa oleh karena itu timbul silang pendapat diantara para ahli apakah PTUN

do
gu
masih berwenang memeriksa dan memutus permohonan beracara untuk
memperoleh putusan atas penerimaan guna mendapat keputusan/pejabat
pemerintah sebelum sampai ke silang pendapat itu saya sampaikan beberapa

In
A
hal dari pasal 53 itu;
- Bahwa Pasal 53 itu memuat beberapa hal :
ah

lik
1. Pihak yang bersengketa para pihak itu ada pemohon termohon;
2. Ada PTUN ditengahnya dan ada batas waktu;
am

ub
3. Mengenai objek, objeknya adalah keputusan dan tindakan pejabat negara
itu yang dimuat dalam pasal 53 sebagai pelaksananya peraturan
mahkamah agung Nomor 8 tahun 2017, jadi itu disebutkan kriteria
ep
k

permohonan yang dapat diajukan yaitu permohonan dalam lingkup


ah

kewenangan pejabat itu, dan permohonan untuk menyelenggarakan fungsi


R

si
pemerintahan, permohonan yang belum pernah ditetapkan atau dilakukan
oleh pejabat itu;

ne
ng

4. Permohonan pemohon kepentingan pemohon harus bersifat langsung


kemudian disebutkan juga pembatasan apa yang tidak boleh dimohonkan

do
gu

yang pertama yang dimohonkan bukan pelaksanaan putusan pengadilan


yang kedua permohonan sudah pernah diajukan jadi itu kira-kira yang
dimuat didalam PERMA;
In
A

- Bahwa masalah substansi materi yang diperiksa oleh PTUN dalam


permohonan terdapat silang pendapat ada yang mengatakan hanya terbatas
ah

lik

dari segi formil ada juga yang mengatakan kecuali formal bisa juga memeriksa
materinya;
m

ub

- Segi Formal adalah :


ka

ep
ah

Halaman 69 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Mengenai batas waktu majelis akan memeriksa apakah batas waktu 10 hari

a
itu sudah lewat apa belum untuk memastikan diterima atau tidaknya

si
permohonan;
2. Kewajiban Termohon apakah objek permohonan itu merupakan kewajiban

ne
ng
dari Termohon untuk menetapkan atau melakukan tindakan terhadap objek
yang dimohonkan;

do
gu
3. Kewenangan apakah termohon itu memang berwenang terhadap objek yang
dimohonkan;
4. Berhubungan dengan fungsi pemerintahan apakah yang dimohonkan itu

In
A
bagian dari pelaksanaan fungsi pemerintahan;
5. Berkaitan dengan asas nebis in idem apakah objek yang dimohonkan itu
ah

lik
sudah pernah dimohonkan atau belum;
6. Berhubungan dengan kepentingan apakah ada kepentingan langsung dari
am

ub
pemohon terhadap objek itu artinya pemohon itu tidak bersembunyi dibalik
kepentingan orang lain yang mengajukan permohonan tapi sesungguhnya
bukan kepentingannya sendiri tapi ada kepentingan orang lain;
ep
k

- Bahwa putusan ini juga apakah deklaratoir atau konstitutif timbul silang
ah

pendapat. Ahli beranggapan bahwa itu deklaratoir, kenapa karena apa yang
R

si
dimohonkan pemohon sebenarnya sudah dijamin pasal 53 maka permohonan
dianggap diterima secara hokum kemudian PTUN menguji lagi mementahkan

ne
ng

lagi berarti menjadi tidak diterima maka hak yang sudah ada bukan hak baru
kalau hak baru konstitutif;

do
gu

- Bahwa disamping yang formal ada juga yang mengatakan kecuali yang formal
yang material diperiksa artinya hakim memeriksa apakah Termohon sudah
memeriksa seluruh berkas pemohon permohonan mengumpulkan semua fakta
In
A

yang relevan dengan permohonan serta mencocokkannya dengan ketentuan


yang relevan. Konsekuensinya Hakim menjadi duduk dikursi eksekutif maka
ah

lik

pekerjaan eksekutif diambil alih oleh hakim itu kelemahannya dan mengenai
UU pasal 53 ayat 1 sampai 6;
m

ub

- Bahwa mengenai UU pasal 53 ayat 1 sampai 6 kepentingan ini sebenarnya


dalam hukum acara PTUN sudah banyak dibicarakan artinya tidak boleh
ka

ep

terselubung dibalik kepentingan orang lain sesuai dengan adagium tidak ada
ah

Halaman 70 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kepentingan tidak ada aksi jadi artinya dia harus punya kepentingan langsung

a
ada sebenarnya yurisprudensi dibelanda kasus radio veronica banyak dikutip

si
jadi ada seorang penggemar radio yang sangat senang dengan radio itu dan
radio ini hidup dari subsidi pemerintah suatu ketika karena keuangan

ne
ng
pemerintah belanda mengalami kesulitan subsidi-subsidi itu ditinjau termasuk
subsidi radio ini sehingga di stop subsidi ini tadi radio itu tidak lagi bisa

do
gu
memancar masalah seorang penggemar radio ini dirugikan sehingga dia
menggugat disini dia sebenarnya tidak punya kepentingan langsung yang
punya kepentingan langsung adalah pemilik radio dia sebagai seorang

In
A
penggemar punya kepentingan tapi tidak langsung jadi dalam hukum acara
PTUN dia disebut orang yang tidak punya kepentingan langsung ;
ah

lik
- Bahwa Termohon yang akan menilai apakah pemohon punya kepentingan
langsung atau tidak tentunya berangkat dari apakah termohon dan pemohon
am

ub
itu ada hubungan hukum atau tidak kalau ada hubungan hukum kemudian ada
salah satu pihak yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga
menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak padahal diantar mereka ada
ep
k

hubungan hukum maka disitu ada kepentingan Termohon dan Pemohon;


ah

- Bahwa ada limit waktu 10 hari artinya setelah 10 hari dianggap fiktif positif
R

si
tidak mengeluarkan kemudian hari ke 20 menerbitkan surat penolakan maka
yang berlaku tetap yang 10 hari artinya tetap dianggap fiktif positif kenapa

ne
ng

karena itu tidak sah sebenarnya karena melampaui batas waktu yang
ditentukan ada beberapa sebab-sebab tidak sahnya sebuah keputusan antara

do
gu

lain melampaui batas waktu yang ditentukan;


- Bahwa batas waktu pasal 55 atau 53 adalah 90 hari kemudian bagi pihak yang
terkena langsung yang dituju oleh keputusan, surat keputusan atau pihak
In
A

ketiga bukan pihak yang dituju oleh keputusan sesuai Surat Edaran Mahkamah
Agung atau Peraturan Mahkamah Agung ada menyebutkan dihitung sejak saat
ah

lik

diketahui atau diterimakan, tidak dituju dia kapan pihak ketiga ini mengetahui
adanya surat keputusan dibuktikan betul atau tidak bahwa pihak ketiga ini
m

ub

mengetahui dari situlah nanti yang akan dihitung batas waktu jadi tugasnya
pihak ketiga membuktikan kapan diketahuinya sejak itu nanti dihitung 90 hari
ka

ep

lewat atau bukan dia mengajukan gugatan atau permohonan;


ah

Halaman 71 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa kepentingan yang dirugikan bukan masalah hukum jadi diketahuinya

a
sejak kepentingannya dirugikan maka harus dikaitkan dengan diketahui, ada

si
kepentingan, dan ada kerugian;
- Bahwa ada korespondensi dalam bahasa hukum administrasi atau HAN ada

ne
ng
keberatan atau ada banding korespondensi adalah pihak yang relevan artinya
ada proses hukum, ada proses keberatan ada proses banding jadi stelah

do
gu
proses barulah dihitung 90 hari kalo saudara baru mengajukan permohonan
atau gugatan;
- Bahwa mengenai UU No. 11 tahun 2020 tentang cipta kerja ada perubahan

In
A
pasal 175 poin 6 menyatakan ada perubahan dari waktu 10 hari menjadi 5 hari
kedua dihapuskannya kewenangan PTUN;
ah

lik
- Bahwa niat pemerintah sebenarnya baik dari 10 hari dipangkas waktunya 5
hari dengan maksud menunjang investasi mempermudah investasi di negara-
am

ub
negara lain hampir 3 bulan 4 bulan, disini fiktif positif malah 10 hari saja, PTUN
akan kewalahan melayani permohonan orang karena fiktif positif ini
dipersingkat lagi 5 hari ini baik kelihatannya tapi pengawasannya tidak ada,
ep
k

kalau dia tidak melaksanakan bagaimana menegakkannya yang selama ini 10


ah

hari kesulitan karena itulah mengenai ketentuan pasal perubahan itu tadi ada
R

si
pendapat yang mengatakan kekosongan hukum baik mengenai pengawasan
terhadap pemerintahan yang semula dilakukan yurudis kontrol PTUN sekarang

ne
ng

dihapus sehingga apa yang bisa dilakukan upaya hukumnya juga karena
belum ada peraturan yang mengaturnya lagi dikatakan disitu;

do
gu

- Bahwa mengenai kekosongan hukum ada 2 pendapat, pendapat pertama


mengatakan dengan tidak adanya lagi ayat 4, 5, 6 dalam Pasal 53 yang baru,
maka atributif kewenangan PTUN itu tidak ada lagi, pendapat lain mengatakan
In
A

langsung pasal 62 ayat 1 huruf d dianggap permohonan tidak terpenuhi ketua


pengadilan berwenang biarlah pikiran-pikiran itu majelis hakim yang
ah

lik

mengkritisinya;
- Bahwa alasan yang menyatakan aspek sosiologis dengan menyatakan
m

ub

penafsiran kontemporer, penafsiran ini berangkat dari pemikiran bahwa


peraturan perundang-undangan tidak dimasukkan mengatur masa lampau
ka

ep

tetapi dibuat untuk mengatur dan memecahkan masa yang akan datang
ah

Halaman 72 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
karena itu kenyataan dalam masyarakat hal demikian sesuai dengan teori

a
pengakuan hukum berlaku secara sosiologis karena diterima dan diakui oleh

si
masyarakat artinya meskipun pasal itu dihapus tetapi secara sosiologis
mengakui eksistensi ayat yang dihapus itu secara sosiologis masih ditemukan

ne
ng
fakta adanya keinginan masyarakat mencari keadilan mendaftarkan perkara
memperoleh putusan atas penerimaan permohonan guna mendapatkan

do
gu
keputusan dan atau tindakan badan pejabat pemerintahan tersebut hal
tersebut dibenarkan oleh Surat Edaran oleh Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara Nomor 2 Tahun 2021

In
A
tentang penanganan perkara untuk memperoleh putusan atas penerimaan
permohonan guna mendapatkan keputusan dan/atau tindakan badan atau
ah

lik
pejabat pemerintahan pasca berlakunya UU Nomor 11 tahun 2020 tentang
Cipta Kerja terhadap kenyataan sosiologis tersebut surat edaran tersebut
am

ub
dengan tegas menyatakan menghadapi masih adanya pencari keadilan di
PTUN maka PTUN hendaknnya berpedoman pada ketentuan pasal 10 ayat 1
UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan
ep
k

pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu


ah

perkara yang diajukan dengan dalil bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas
R

si
melainkan wajib memeriksa dan mengadilinya sejalan dengan itu ada juga
pasal 5 ayat 1 menyatakan bahwa hakim dan hakim konstitusi wajib menggali,

ne
ng

mengikuti, dan memahami nila-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup
dalam masyarakat ini seirama dengan penafisran sosiologis tadi kemudian

do
gu

secara sosiologis dan yuridis ketentuan tadi dapat dijadikan alasan secara
sosilogis ada lagi ditinjau dari yuridis historis itu dengan penafsiran sejarah
hukum berkaitan asal usul sehingga ditemukan riwayat kaidah tersebut sejalan
In
A

dengat ketentuan pasal 53 Nomor 30 Tahun 2020 menyebutkan sebelum


dihapusnya ketentuan pasal 53 pada ayat 4,5, dan 6, PTUN telah memeriksa,
ah

lik

mengadili, dan memutus perkara permohonan untuk memperoleh keputusan


dan seterusnya jadi kewenangan itu sudah ada sehingga putusan tersebut
m

ub

dapat dijadikan yurisprudensi meskipun peradilan indonesia menganut ajaran


preseden dimana dalam putusan serupa hakim tidak terikat dengan terdahulu
ka

ep

akan tetapi dalam praktek hakim-hakim mengikuti berbagai yurisprudensi tetap


ah

Halaman 73 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahkan dapat dibatalkan mahkamah agung jika tidak mengikuti yurisprudensi

a
mahkamah agung selain itu yurisprudensi merupakan sumber hukum

si
administrasi formal yang dapat digunakan oleh hakim;
- Bahwa putusan-putusan mahkamah agung mengenai tafsir terhadap pasal 2

ne
ng
UU tindak pidana korupsi yang dianulir MK yang menyatakan perbuatan
melawan hukum harus ditampilkan formil dan materill kemudian ada yang

do
gu
menggugatnya ke MK kemudian MK menyatakan harus formil jadi penafsiran
perbuatan melawan hukum harus ditafsirkan hukum dalam arti formil
melanggar hukum perundang-undangan tetapi pada kenyataannya MK tetap

In
A
menggunakan itu. Saya pernah bertanya apa alasannya hakim agung
mengatakan sebelum ada UU TPK itu MK sudah punya beberapa putusan
ah

lik
mengenai itu yang menafsirkan perbauatan melawan hukum itu tidak termasuk
hukum tertulis atau materil jadi keputusan MK diabaikan MA karena sudah ada
am

ub
yurisprudensi, saya coba analogikan sebelum ini PTUN sudah punya
wewenang memutus ini terlebih lagi mengisi kekosongan hukum sekarang ini
artinya dulu sudah jauh kewenangan PTUN untuk pengawasan kemudian asas
ep
k

peralihan hukum yaitu asas tetap sebelum ada yang baru mencegah
ah

kekosongan hukum, salah satu bentuk lain ada konstruksi hukum kemudian
R

si
terakhir mengenai aspek teoritis berkaitan dengan kompetensi;
- Bahwa ukurannya adalah kepentingan, kepentingan itu apa dasarnya adanya

ne
ng

hubungan hukum, apakah dengan badan usaha itu sudah ada hubungan
hukum juga dengan pemohon atau pihak yang pertama sebelumnya sudah

do
gu

ada hubungan hukum jadi itu nanti bisa dilihat siapa yang lebih berkepentingan
tentu siapa yang lebih dahulu punya hubungan hukum itu kemudian yang
kedua apakah hubungan hukum itu sudah putus atau belum jadi A diberikan
In
A

izin itu oleh pertambangan kemudian diberikan lagi ke B jadi seolah olah A dan
B merasa punya kepentingan hukum nanti kita lihat siapa yang lebih dulu
ah

lik

punya kepentingan hukum itu kemudian apakah hubungan hukum dengan


pihak pertama si A tadi masih ada atau tidak;
m

ub

- Bahwa subjek hukum dalam UU PTUN itu disebutkan pemohon atau


penggugat itu adalah seseorang dan/atau badan hukum perdata jadi bisa
ka

ep

seseorang bisa badan hukum perdata kalau badan hukum publik tidak boleh
ah

Halaman 74 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
jadi sebagai pemohon atau penggugat itu tadi nanti biar hakim melihat yang

a
mana punya kepentingan hukum apakah sesorang itu atau badan hukum

si
perdata;
- Bahwa untuk membedakan permohonan dan gugatan jadi yang contentius dan

ne
ng
voluntair jadi permohonan cukup yang formal saja jangan sampai masuk terlalu
jauh kemateri, kalau itu masuk nanti jadi persoalan sampai sejauh mana sulit

do
gu
membedakan formal materil itu sampai mana dia bisa masuk karena tetap ada
beda pendapat disitu tapi kalau ditanya, saya cukup yang formal saja;
- Bahwa kalau si A megajukan permohonan kepada kementrian tidak dijawab

In
A
permohonan si A inikan antara termohon dan pemohon kalo ada pihak ketiga
yang merasa dirugikan itu yang dimohonkan itu berkaitan dengan kepentingan
ah

lik
saya dari situ dalam proses pasal 11 Perma 8 tahun 2017 itu tidak
dimungkinkan nanti ajukan saja gugatan melalui gugatan bukan dalam proses
am

ub
permohonan ini karena itu pasal 11 Perma 8 tahun 2017 sudah tidak
dimungkinkan;
- Bahwa perbedaan mendasar antara permohonan dan gugatan kalau dalam
ep
k

hukum acara perdata sepihak saja Termohon yang namanya voluntair itu
ah

karena hak itu sudah ada dimohonkan untuk ditetapkan oleh pengadilan dan
R

si
biasanya disitu juga penetapan outputnya, di PTUN permohonan itu tidak
hanya sepihak tapi juga ada termohon dan outputnya putusan menurut saya ini

ne
ng

salah satu perbedaan atau kekhususan hukum acara PTUN dibandingkan


hukum acara gugatan perdata biasa tadi jadi kalau kita bandingkan dengan

do
gu

perdata memang tidak sesuai dengan hukum acara perdata tapi itu ada di
PTUN bagaimana kita menempatkan itu kita anggap itu sebagai pengecualian
atau kekhususan dan banyak memang pengkhususan-pengkhususan dalam
In
A

hukum acara meskipun hukum acara pokoknya perdata tapi ada beberapa
kekhususan/pengecualian karena ini hukum publik. Perdata itu menegakkan
ah

lik

hukum privat bagaimana kaidah hukum formal privat menegakkan HAN yang
publik itu karena itulah diberikan pengecualian atau pengkhususan;
m

ub

- Bahwa sifat putusan yang deklaratoir bukan hak baru tapi hak itu sudah ada
sudah dipasal 53 ayat 5 sudah dikatakan dalam batas waktu itu dianggap
ka

ep

diterima sebenarnya ada 3 pilihan yang dapat ditempuh pertama mengabulkan


ah

Halaman 75 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
permohonan baik dengan syarat maupun tidak dengan syarat, kedua tolak

a
permohonan itu kemudian ini tidak ditolak dan berdiam diri konsekuensinya

si
surat diancam dengan ketentuan itu;
- Bahwa mengenai objeknya, lingkup kewenangannya, kriterianya itu tadi

ne
ng
apakah kewenangan termohon, apakah itu permohonan itu berhubungan
dengan pelaksanaan fungsi pemerintahan, apakah permohonan itu sudah

do
gu
pernah diajukan atau belum kemudian yang terakhir apakah termohon itu
punya kepentingan atau pihak kemudian ada batasannya di pasal 3 ayat 3
Perma 8 tahun 2017 tidak termasuk objek permohonan itu kalau itu putusan

In
A
pengadilan, sudah diputus belum kemudian apakah yang dimohonkan sudah
pernah diajukan dalam bentuk gugatan belum jangan sudah diajukan gugatan
ah

lik
kalah atau apa diajukan lagi permohonan itu kalau diketahui hakim, hal itu
tidak akan diterima;
am

ub
- Bahwa seorang pribadi melakukan permohonan tanpa dituliskan dia bertindak
dan atas nama pihak siapa sedangkan dalam permohonan mengklaim
kerugian yang dialami badan usaha perdata maka bertindak karena ada
ep
k

hubungan hukumnya;
ah

- Bahwa dari kedua pendapat itu, Ahli lebih setuju dengan pendapat kedua,
R

si
dimana PTUN masih berwenang memeriksa perkara permohon fiktif positif;
- Bahwa Ahli tidak pernah memiliki kajian atau penelitian atau memiliki

ne
ng

pengalaman bahwa ada satu badan peradilan yang menentukan


kewenangannya sendiri padahal tidak diatur dalam UU atau sebaliknya

do
gu

menentukan tidak berwenang padahal ada kewenangannya yang diatur dalam


UU;
In
AHLI II PEMOHON;
A

Dr. TRI HAYATI, S.H., MH;


- Bahwa prosedur yang seharusnya dilakukan oleh Badan Hukum Perdata
ah

lik

terganjal oleh Badan Tata Usaha Negara lainnya yang tidak dapat
melaksanakan perubahan regulasi tersebut sehingga
m

ub

mewajibkan/mengharuskan badan usaha ini mengajukan gugatan TUN untuk


memenuhi perubahan regulasi ;
ka

ep
ah

Halaman 76 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa seorang pejabat TUN atau seorang pejabat administrasi pemerintahan

a
di dalam Undang-Undang 30/2014 memang memiliki kewenangan, setelah dia

si
memiliki kewenangan dia memiliki kewenangan untuk menerbitkan berbagai
keputusan baik perizinan maupun non perizinan itu merupakan suatu

ne
ng
kewajiban antuk membuat suatu keputusan, dan keputusan yang diterbitkan
oleh pejabat pemerintah dianggap sah dan berlaku sampai dicabut atau

do
gu
sampai di uji di Peradilan TUN, di cabut oleh pejabat yang berwenang atau
atasan pejabat yang berwenang atau oleh Pengadilan TUN yang menilai
keputusan tersebut mengandung cacat yuridis, jadi ada syarat sahnya suatu

In
A
keputusan di dalam Undang-Undang 30/2014;
- Bahwa terkait penerbitan izin tambang tunduk terhadap UU pertambangan, di
ah

lik
dalam UU Pertambangan menerbitkan suatu Izin Usaha Pertambangan, Izin
Usaha Pertambangan Khusus itu ada beberapa persyaratan yang harus
am

ub
dipenuhi. Jika tunduk terhadap UU No. 4 tahun 2009 ada persyaratan
administrasi, persyaratan teknis, persyaratan Finansial, Persyaratan
lingkungan dan persyaratan kewilayahan di dalam seluruh persyaratan
ep
k

tersebut sudah secara detail dan tertera sudah mendapatkan izin di Daerah
ah

mana dan sudah ada peta wilayahnya. Pada saat menerbitkan peta wilayah
R

si
seorang pejabat mempunyai kewajiban untuk memeriksa dan mengklarifikasi
apakah wilayah yang diterbitkan atas suatu izin tersebut ada dimanfaatkan

ne
ng

pihak lain atau tidak;


- Bahwa dalam sebuah penerbitan sering terjadi over lap tidak melihat pada peta

do
gu

wilayah, seharusnya wilayah yang memang belum dimanfaatkan oleh pihak


lain untuk mendapatkan persyaratan Clear and Clear dalam pertambangan.
Kemudian terkait dengan adanya perubahan regulasi dengan adanya UU
In
A

PEMDA 23 tahun 2014 disini terjadi perubahan keweangan dari pejabat yang
menerbitkan izin sehingga Undang-Undang No 4 tahun 2009 yang
ah

lik

memberikan kewenangan terhadap Bupati, Walikota untuk menerbitkan izin


kemudian beralih di UU 23/2014 dinyatakan ditarik kepusat yaitu kepada
m

ub

Provinsi/Gubernur dan Menteri. Dalam peralihan ini terjadi kewajiban bahwa


harus diserahkannya sarana dan prasarana serta perizinan tersebut dari
ka

ep

Kabupaten. Dalam peralihan penyerahan data-data tersebut memang ada


ah

Halaman 77 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keterlambatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten seharusnya

a
dilakukan pada Provinsi, jadi UU 23/2014 tersebut mencabut kewenangan

si
Bupati dan menyerahkannya kepada Provinsi kewajiban ini harus selesai
dalam jangka waktu 2 tahun peralihan;

ne
ng
- Bahwa kemudian banyak data yang tidak diserahkan kepada Provinsi,
sehingga tentu banyak pemegang IUP yang sah berdasarkan keputusan yang

do
gu
diterbitkan Bupati pada zaman UU 4/2009 dan memang pada saat itu masih
merupakan kewenangan Bupati, menjadi kepentingannya dirugikan. Jika
terjadi demikian seharusnya ada upaya hukum yang dapat dilakukan, jika

In
A
sudah lewat tenggang waktu seharusnya dari perusahaan mencoba upaya
administratif pada institusi dan pejabat yang berwenang, baik itu upaya
ah

lik
keberatan, upaya banding, dan upaya administratif secara institusi dengan
perusahaan. Kemudian dikatakan bahwa setelah peralihan diterbitkan suatu
am

ub
izin dari Bupati yang belum disampaikan kepada Provinsi kemudian peralihan
kewenangan dari pusat menerbitkan izin tertentu;
- Bahwa kalau saya melihat didalam rezim UU Pertambangan memang ada
ep
k

asas yang disebut sebagai first come first served jadi setiap perizinan yang
ah

pertamalah dianggap sah dan berlaku selama belum dicabut oleh pejabat yang
R

si
berwenang, atasan pejabat, oleh pengadilan, jadi dianggap sah dan berlaku.
Kemudian terbit izin baru yang mengakibatkan over lap, kalau saya melihat

ne
ng

kepada keabsahaannya. Bahwa keabsahan perizinan dari UU 30/2014


pertama dibuat oleh pejabat yang berwenang, kedua prosedur dan

do
gu

substansinya, biasa izin yang kedua ada hal-hal yang tidak dipenuhi kedalam
prosedur tata cara penerbitannya;
- Bahwa maladministrasi sudah terbukti berarti memang ada cacat prosedur
In
A

akan tetapi harus dibuktikan. Apalagi dari institusi dan pejabat yang berwenang
memang menyatakan adanya maladministrasi, makanya penerbitan izin kedua
ah

lik

memang ada maladministrasi, karena memang saat penerbitan izin IUP yang
pertama jika memang sudah sah dan valid jika sesuai dengan syarat
m

ub

persyaratan dari suati perizinan maka ada persyaratan dan prosedur yang
dilanggar;
ka

ep
ah

Halaman 78 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa lembaga yang berwenang adalah Ombudsman yang berwenang untuk

a
menilai adakah maladministrasi didalam tindakan administrasi Negara. Jika

si
merujuk dalam UU Ombudsman itu merupakan kewenangan Ombudsman
untuk menerima laporan, memeriksa, meminta data, untuk mengklarifikasi

ne
ng
data, memanggil pejabat pemerintah yang dilaporkan kepada Ombudsman dan
mengklarifikasi apa kesalahan dalam administrasi dan di akhir Ombudsman

do
gu
dibuat kewenangan untuk membuat
maladministrasi yang dilakukan oleh pejabat pemerintah maka rekomendasi
rekomendasi jika memang ada

Ombudman ini, jika dilihat dalam UU Ombudsman sebenarnya waib

In
A
dilaksanakan dan tidak ada sanksi Hukum bagi pejabat pemerintah yang
dianggap lalai melaksanakan rekomendasi jadi memang ada kelemahan
ah

lik
didalam UU jadi bahwa tidak ada sanksi akan tetapi ada kewajiban, disebutkan
wajib menjalankan rekomendasi dan rekomendasi yang dibuat Ombudman ini
am

ub
setiap akhir tahun dibuat laporan ahkir, dan laporan akhir ini dilaporkan ke
DPR, mengapa harus ke DPR, karena DPR merupakan Wakil Rakyat, jadi
Rakyat harus tahu apa yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dan DPR
ep
k

diberikan kewenangan memeriksa terhadap jalannya Pemerintahan, jadi ada


ah

kontrol dari DPR terhadap jalannya pemerintahan. Makanya, Ombudsman


R

si
setiap akhir tahun melaporkan kepada DPR. Jika dijalankan maka terjadi
pemerintahan “Good Government”;

ne
ng

- Bahwa Indonesia merupakan NKRI maka Pemerintah Pusat maupun


Pemerintah Daerah Kabupaten dan Provinsi harus ada koordinasi didalam

do
gu

melakukan atau menerapkan berbagai Undang-Undang menjalankan


administrasi pemerintahan termasuk didalam penerbitan perizinan tambang
sudah diamanatkan didalam UU MINERBA Jika pemerintah pusat akan
In
A

menerbitkan suatu izin harus berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi,


Provinsi ke Kabupaten Kota;
ah

lik

- Bahwa koordinasi adalah melihat bahwa ada kepastian dalam menerbitkan


izin, melihat kepastian usaha izin pertambangan yang ada di daerah, dalam
m

ub

menetapkan wilayah pun harus ada izin rekomendasi dari daerah, memang
pada dasarkan kegiatan itu ada di Kabupaten dan Kota, jadi tidak mungkin
ka

ep

Kabupaten dan Kota ini dilepas keikut sertaanya dan pendapatnya dalam
ah

Halaman 79 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menerbitkan izin tersebut, Koordinasi ini memang Kabupaten dan Kota

a
tujuannya untuk mengklarifikasi agar wilayah izin usaha pertambangan itu

si
menjadi Clear;
- Bahwa berapa sih luasnya, kemudian yang akan diberikan, itu merupakan

ne
ng
koordinasinya demikian terkait penerbitan izin, memang tidak disebutkan
secara spesifik harus adanya persetujuan, akan tetapi harus ada koordinasi ini

do
gu
menjadi kewajiban, tidak mungkin di tinggalkan kepentingan daerah ikut dalam
menata pemberian izin usaha pertambangan akan tetapi kembali kewenangan
dalam memberikan izin ada di pemerintah pusat. Jadi seandainya pun tidak

In
A
ada koordinasi tidak ada sanksinya tetapi ini merupakan suatu kewajiban,
dalam arti tidak terjadi overlap didalam penerbitan berbagai perizinan;
ah

lik
- Bahwa UU pertambangan yang baru No 4/2009 di ganti dengan UU 3/2020
terdapat 1 pasal yang memberikan prioritas kepada BUMN. Bahwa BUMN di
am

ub
prioritaskan untuk mendapatkan prioritas lelang dengan penunjukan langsung.
Ada satu pasal memang perihal penunjukan langsung itu, akan tetapi dengan
semangat untuk membangun kepentingan Nasional, terkait pasal 33 juga untuk
ep
k

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat maka diutamakan BUMN dalam UU


ah

3/2020 dan merujuk pada UU Cipta Kerja 11/2020;


R

si
- Bahwa pada dasarnya harus dijalankan pemerintah itu sendiri. Jadi pada
dasarnya harus Negara karena memang ini tujuannya untuk Negara dan

ne
ng

sebesar besarnya untuk rakyat. Kemudian di UU 4/2009 rezim kontrak


kemudian dihapus, dikenal kemudian dengan rezim izin. 11/67 dikenal dengan

do
gu

rezim izin kuasa pertambangan dengan beberapa bentuk KP nya. Kemudian


4/2009 rezim kontrak ini dihapus kemudian rezim izin kemudian diubah
menjadi IUP. KP dihapus digantikan dengan IUP;
In
A

- Bahwa denga rezim Kontrak, maka ada peralihan yang mengatur untuk
bagaimana penyesuaian kontrak lama yang berlaku diberlalukan sampai
ah

lik

kapan. Maka pasal 169 dinyatakan la bagaimana penyesualaian Kontrak Karya


dengan PKP2B harus menyesuaikan dalam jangka waktu sekian tahun,
m

ub

merubah itemnya dan kemudian berubah menjadi IUPK dan di dalam


perubahan peralihan itu juga dinyatakan bahwa kontrak PKP2B ini yang belum
ka

ep

mendapatkan perpanjangan 2 kali maka akan mendapatkan perpanjangan 2


ah

Halaman 80 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kali secara otomatis tanpa lelang, jadi rezim lelang disini diterapkan tetapi

a
setelah habisnya masa berlaku kontrak jadi merubah pada IUPK;

si
- Bahwa dalam UU 3/2020 ada juga peralihannya menyesuaikan kedalam
PKP2B, jadi ada beberapa kontrak karya ini hampir berakhir masanya

ne
ng
kemudian dipertanyakan apakah melalui lelang apa langsung berubah menjadi
IUPK, kemudian ada pasal 169 huruf B UU 3/2020 disana dikatakan bahwa

do
gu
pertimbangan Menteri, untuk menjamin kelanjutan atas kontrak-kontrak yang
ada, kemudian mempertimbangkan kepentingan Nasional, maka Menteri dapat
memperpanjang tanpa melalui lelang, akan tetapi ada pertimbangan Menteri,

In
A
tetapi pertimbangan Menteri dapat ditolak jika tidak mementingkan
kepentingan Nasional;
ah

lik
- Bahwa Jika Kontrak Karya lebih dahulu, ya kontrak karya. Akan tetapi jika izin
yang ada lebih dahulu ya izin di utamakan;
am

ub
- Bahwa untuk menerbitkan izin harus ada persyaratan-persyaratan tertentu
kemudian ada permohonan dari pihak pemegang izin untuk mendaftarkan
didalam suatu data basis dan diklarifikasi persyaratan-persyaratan tertentu.
ep
k

Memang sebelum di UU 23/2014 harus memiliki sertifikat CnC itu klarifikasi


ah

awal, sekitar tahun 2010an dimulai karena dengan UU 4/2009 dengan sertifikat
R

si
CnC diklarifikasi seluruh persyaratan memenuhi atau tidak. Pada saat UU
23/2014 kemudian pada saat peralihan adanya izin yang memang tidak CnC

ne
ng

tentu harus diselesaikan oleh pejabat pemerintah. Apakah dengan penerbitan


izin ini ada cacat Yuridis atau tidak, jadi jangan ada pembiaran dari pemerintah

do
gu

seolah-olah ini ada dua yang sama sama sah berlaku;


- Bahwa perlu adanya klarifikasi apakah penerbitan diawal yang tidak sah bisa
saja kemudian diberikan sanksi semacam sanksi administrative bahkan
In
A

mungkin kalau memang penerbitan yang benar-benar mengandung cacat


yuridis bahkan bisa dilakukan pencabutan. Pada saat peralihan Gubernur
ah

lik

diberikan kewenangan untuk melakukan evaluasi seluruh perizinan yang


diberikan oleh Bupati, baik itu pencabutan, penghentian sementara, untuk
m

ub

memenuhi persyaratan yang belum bahkan yang baru diajukan pun


disampaikan kepada Gubernur, itu dievaluasi oleh Provinsi dan Gubernur pada
ka

ep

saat peralihan. Jadi perlu seorang pejabat pemerintah diberikan kewenangan


ah

Halaman 81 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan kewajiban untuk mensortir pada saat itu dengan PERMEN ESDM 2015

a
diberikan kewenangan Gubernur untuk mengklarifikasi semua data yang ada di

si
Kabupaten/Kota;
- Bahwa sudah bersurat, berkomunikasi, dan sudah berkoordinasi. Artinya

ne
ng
koordinasi ini menghasilkan semacam kesepakatan;
- Bahwa Ombudsman bukan menyatakan sah atau tidak akan tetapi

do
gu
menyatakan Maladministrasi/ kesalahan administrasi jadi bukan penilaian sah
atau tidak. Sah atau tidaknya tentu di Pengadilan kemudian dengan adanya
rekomendasi adanya kesalahan administrasi setelah klarifikasi dengan kedua

In
A
belah pihak dan peraturan yang ada kemudian dinyatakan maladministrasi
kemudian kembali lagi ke pejabat pemerintah. Jadi pejabat pemerintah yang
ah

lik
kembali menjalankan, jika pejabat pemerintah tidak bisa menjalankan dan
yang melaporkan merasa belum puas barulah di uji di Peradilan Tata Usaha
am

ub
Negara;
- Bahwa apabila pejabat pemerintah menjalankan hasil rekomendasi
Ombudsman, namun bertentangan dengan Undang-Undang maka
ep
k

Ombudsman akan merujuk pada peraturan perundang-undangan yang


ah

berlaku;
R

si
- Bahwa penyempitan izin seharusnya di atas tanah Negara artinya tanah yang
clear dan tidak dimanfaatkan oleh pihak manapun, akan tetapi di dalam UU

ne
ng

pertambangan sendiri ada dimungkinkan, tetapi pada tahap awal harus clear
sebagai persyaratan awal. Apakah di atas tanah percadangan perlu di ciutkan

do
gu

atau tidak, itu adalah fakta dilapangan. Tetapi jika terjadi dua izin, itu
dimungkinkan pemakaian bersama;
- Bahwa pemakaian bersama diluar izin tambang, bisa dimungkinkan dengan
In
A

dilakukan kesepakatan oleh dua perusahaan, tetapi jika izin sama sama
tambang dan komoditas tambang sama, maka ini tidak mungkin. Jadi dilihat
ah

lik

kembali indikator persyaratannya terpenuhi atau tidak, jika terpenuhi maka


valid;
m

ub

- Bahwa sama sama izin tambang tapi beda komoditas masih bisa, jika
komoditas sama kemungkinan akan terjadi rebutan antara dua perusahaan.
ka

ep

Terkadang begini, wilayah Kontrak karya sangat luas, dan pengerjaan Kontrak
ah

Halaman 82 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
karya itu seolah-olah ada pembiaran terhadap lahan yang demikian luasnya,

a
ini yang sering terjadi bahwa adanya penerbitan izin-izin. Pada dasarnya

si
memang tidak boleh karena masih dimiliki kontraktor kontrak karya;
- Bahwa mendaftarkan adalah hak dari setiap pihak ketiga yang dirugikan,

ne
ng
kemudian di dalam gugatan pemohon akan mengajukan apa yang akan
dimohonkannya. Terkait dengan kepentingan dari pihak ketiga, adanya suatu

do
gu
KTUN yang merugikan pihak ketiga maka pihak ketiga mengajukan gugatan
untuk dicabut karena merasa dirugikan. Saya kira sah, tinggal penilaian dari
Yang Mulia dari TUN melihat persyaratan dan keabsahan;

In
A
- Bahwa terkait peraturan Mahkamah Agung 8/2017 terkait dengan fiktif positif,
disebutkan dalam pasal 11 bahwa permohonan tidak menyangkut pihak ketiga
ah

lik
mana kala dalil dari pemohon yang dalam permohonan tersebut mencakup
kepentingan pihak ketiga apabila di kabulkan, apakah di mungkinkan melalui
am

ub
gugatan fiktif positif atau melalui gugatan biasa, iya saya kira dimungkinkan
saja dengan fiktif positif karena masih dimungkinkan, bahkan dilihat dari surat
edaran memungkinkan bahwa setiap masyarakat untuk mengajukan gugatan
ep
k

fiktif positif ke TUN meskipun pasal 53 ayat 4 dan 5 sudah di cabut, dengan
ah

melihat pada pasal 10 UU kekuasaan Kehakiman;


R

si
- Bahwa dilihat dari kewenangan Gubernur dalam UU 4/2009 maupun 3/2020
merupakan kewenangan dipusat, Gubernur mempunyai kewenangan yang

ne
ng

delegasi jadi bukan atribusi. Artinya bukan desentralisasi tetapi


dekonsentralisasi sebagai perpanjangan tangan dari pusat sehingga

do
gu

kewenangan akhir itu ada di Menteri, jadi walaupun Gubernur tidak melakukan
evaluasi akan tetapi kewenangan akhir ada di tangan Menteri atau di
Pemerintah pusat;
In
A

- Bahwa Fiktif positif itu sejak terpenuhinya persyaratan. Jika persyaratan belum
di penuhi belum bisa dikatakan dikabulkan. Jadi seluruh persyaratan harus
ah

lik

dipenuhi;
AHLI III PEMOHON
m

ub

DOMINIKUS DALU
- Bahwa prosedur pembuatan laporan di Ombudsman Indonesia bersandar
ka

ep

pada 2 UU yaitu 25/2009 tentang pelayanan public dan UU 37/2008 tentang


ah

Halaman 83 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ombudsman Republik Indonesia atas UU tersebut ada amanat membentuk

a
peraturan Ombudsman Republik Indonesia, dalam peraturan Ombudsman

si
Republik Indonesia 26/2017 tentang penerimaan, pemeriksaan dan
penyelesaian laporan dikatakan bahwa, Ombudsman wajib menerima laporan

ne
ng
masyarakat yang merupakan warga Negara ataupun penduduk. Ketika laporan
itu di sampaikan pada Ombudsman, Ombudsman melakukan seleksi

do
gu
administrasi merupakan syarat
kelengkapan pembuatan laporan bilamana legal standing laporan tersebut
formil dan materil yang merupakan

sudah lengkap kami melanjutkan ke tahap pemeriksaan;

In
A
- Bahwa proses pemeriksaan merupakan mandat UU atau yang dikenal dengan
Investigasi jadi proses ini kami lakukan dengan prinsip-prinsip mendengarkan
ah

lik
para pihak, prinsip idependensi, prinsip professional dan seterusnya.
Maladministrasi adalah perbuatan melawan hukum atau melampaui
am

ub
kewenangan yang tujuannya tidak sesuai dengan kewenangannya yang
diberikan kemudian termasuk kelalaian dan pengabaian kewajiban Hukum
oleh pelayanan publik oleh penyelanggaran dan pemerintahan termasuk
ep
k

swasta yang merugikan masyarakat maupun perorangan baik materiil maupun


ah

imateriil;
R

si
- Bahwa Ombudsman mengeluarkan (Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan). LAHP-
LAHP melewati proses pemeriksaan yang mendalam dengan mendengarkan

ne
ng

para pihak sehingga apa yang kami tuangkan dalam LAHP itu sudah lengkap
dengan objektivitas termasuk bilamana perlu kami mengundang pihak ahli

do
gu

untuk memperkuat LAHP. Namun bilamana di dalam laporan itu tidak


ditemukan maladministrasi mekanisme dalam ORI adalah melapor terhadap
pelapor perihal laporannya tidak ditemukan maladministrasi. Itu merupakan
In
A

bentuk akuntabilitas Ombudsman untuk mempertangung jawabkan bilamana


ada laporan masyarakat yang dapat kami proses dan selesaikan. LAHP
ah

lik

sebagaimana mandat Ombudsman itu wajib dilaksanakan oleh terlapor;


- Bahwa dalam peraturan Ombudsman No 26/2017 sudah diubah dengan
m

ub

peraturan Ombudsman No 48/2020 dikatakan bahwa LAHP diberikan kepada


terlapor atau atasannya sementara pelapor diberikan resume dari LAHP.
ka

ep

Namun, dalam kondisi tertentu adanya kebijakan dari pimpinan Ombudsman


ah

Halaman 84 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dapat diberikan, manakala untuk upaya Hukum atau kepentingan lain, yang

a
tujuannya memberikan kemudahan kepada pelapor, ada kewajiban Hukum dari

si
Ombudsman untuk melindungi hak-hak dari pelapor;
- Bahwa proses pemeriksaan di Ombudsman itu dilakukan dengan sedemikian

ne
ng
rupa dan di dengarkan oleh kedua belah pihak, lazimnya pada tahapan
klarifikasi laporan dapat diselesaikan, karena terlapor atau atasan terlapor

do
gu
menyadari adanya kekeliruan yang
pelayanannya, namun jika tidak ada perubahan melalui mekanisme klarifikasi
dilakukan sehingga memperbaiki

tadi, Ombudsman dapat mengeluarkan Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan

In
A
(LAHP), dan di dalam LAHP ada kewajiban dari terlapor untuk melaksanakan.
Kenapa wajib dilaksanakan, itu tertuang dalam UU pelayanan publik Bab ke IV
ah

lik
tentang hak dan kewajiban pelayanan dari pasal 14 sampai 19 diatur tentang
kewajiban penyelenggara pelayanan untuk memberikan pelayanan kepada
am

ub
masyarakat, manakala masyarakat sudah memenuhi kewajibannya;
- Bahwa sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan menjadi
praktek baik dilakukan di dalam Ombudsman, bilamana LAHP tidak
ep
k

dilaksanakan akan ditingkatkan menjadi rekomendasi. Rekomendasi oleh


ah

mandate UU di atur dalam pasal 38 UU Ombudsman dikatakan wajib


R

si
hukumnya untuk dilaksanakan. Jika tidak melaksanakan kewajiban Di dalam
UU Ombudsman di atur, kami akan melaporkan kepada Presiden dan publikasi

ne
ng

kepada media massa agar masyarakat tahu terlapor atau atasan terlapor tidak
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

do
gu

Rekomendasi ini jarang kami keluarkan, dalam 5 tahun Ombudsman


mengeluarkan 22 Rekomendasi. Selebihnya dapat diselesaikan dalam LAHP,
ini menunjukan kepatuhan dari terlapor atau atasan terlapor menyadari adanya
In
A

kekeliruan terhadap pelayana publik sehingga tidak dikeluarkan LAHP;


- Bahwa LAHP itu diserahkan kepada terlapor atau atasan terlapor sementara
ah

lik

pelapor diberikan resume. Ini merupakan terbuka tapi terbatas, untuk


kepentingan umum, Ombudsman memiliki diskresi untuk mempublikasikan
m

ub

LAHP;
ka

ep
ah

Halaman 85 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa tidak pernah Ombudsman mengeluarkan penetapan bahwa LAHP itu

a
merupakan salah satu informasi yang dikecualikan sesuai dengan UU 14/2008

si
mengikuti alur UU 37/2008 maupun di dalam peraturan Ombudsman;
- Bahwa dalam peraturan Ombudsman No 6/2017 perubahan Peraturan

ne
ng
Ombudsman 48/2020 memang dikatakan LAHP diberikan kepada terlapor dan
atasan terlapor bilamana pelapor membutuhkan akan diberikan resumenya.

do
gu
Tetapi, manalaka pihak terkait membutuhkan LAHP tersebut akan diberikan
dan tidak ada larangan dalam peraturan Ombudsman memberikan kepada
pihak yang meminta;

In
A
- Bahwa Isi LAHP adalah tentang para pihak, terlapor, atasan terlapor dan
pelapor dan pihak terkait. Pihak terkait ini banyak pihak tergantung, kedalaman
ah

lik
dari proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Ombudsman, jika pihak terkait
ada 10 maka 10 pihak terkait tersebut kami cantumkan, kemudian di dalam
am

ub
LAHP itu dicantumkan apa Maladministrasi dan hasil pemeriksaan
Ombudsman yang didalamnya ada konfirmasi dan pihak-pihak terkait,
kemudian telaah peraturan perundang-undangan, kesimpulan dan tindakan
ep
k

perubahan yang dilakukan terlapor atau pihak-pihak terkait;


ah

- Bahwa manakala dibutuhkan LAHP tersebut demi kepentingan upaya Hukum


R

si
atau kepentingan lainnya yang dimana untuk kepentingan umum, Ombudsman
memberikan;

ne
ng

- Bahwa Asisten Ombudsman melakukan investigasi/ pemeriksaan laporan


semua laporan di telaah sesuai dengan substansi. Dalam peraturan

do
gu

perundangan-undangan itu manakala ada kewajiban hukum, perbuatan


melawan Hukum, kelalaian, bahkan menyimpang dari prosedur yang ada,
Ombudsman bisa menilai dan dituangkan di dalam Maladministrasi;
In
A

- Bahwa apabila diketahui adanya maladministrasi, Ombudsman mempunyai


kewenangan untuk menyampaikan kepada terlapor atau atasan terlapor atau
ah

lik

pihak-pihak terkait bahwa ada kewajiban yang dilanggar sepanjang di lakukan


pemeriksaan, peninjauan lapangan, dan yang terpenting adalah
m

ub

mendengarkan para pihak;


- Bahwa jika tidak dilaksanakan, bisa ditingkatkan menjadi rekomendasi, jika
ka

ep

dilaksanakan sebagian dengan alasan dan Ombudsman terima artinya di tutup


ah

Halaman 86 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
laporan itu, sebaliknya jika dilaksanakan sebagian dengan alasan yang tidak

a
dapat diterima prosesnya dapat dilakukan sampai rekomendasi;

si
- Bahwa Manakala LAHP tidak dilaksanakan maka prosesnya dari
pemeriksaaan akan berproses ke resolusi dan monitoring nanti tim resolusi

ne
ng
dan monitoring ini yang memfasilitasi penyelesaian kalau tidak juga
ditingkatkan menjadi rekomendasi. Rekomendasi merupakan upaya terakhir

do
-
gu
pada pleno pimpinan Ombudsman;
Bahwa Biasanya diberikan tenggang waktu, tergantung kesanggupan akan
tetapi dalam LAHP diberikan waktu 30 hari karena ada kendala di

In
A
pemerintahan bisa lebih;
Bahwa selain mengajukan Ahli , pihak Pemohon mengajukan 4 (empat)
ah

lik
orang saksi fakta yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah
dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut:
am

ub
SAKSI I PEMOHON:
DODDY LAN TAPI ;
- Bahwa saksi bergabung di PT OEA sejak tahun 2018 dan menjabat sebagai
ep
k

Manager eksplorasi dan geologi;


ah

- Bahwa saksi tahu PT OEA sudah memegang Izin Usaha Operasi Produksi
R

si
yang diterbitkan oleh Pemerintah kabupaten yaitu Bupati dalam bentuk Surat
Keputusan;

ne
ng

- Bahwa terkait pemberian SK IUP OP sudah dilakukan pelepasan tanah dari


masyarakat di lokasi IUP OP sekitar 20 hektar dimana PT OEA memberikan

do
gu

sejumlah kompensasi berupa ganti rugi;


- Bahwa dalam SK terkait IUP OP tersebut letaknya ada di Desa Ululere ,
Morowali, Kecamatan Bahodopi yang luasnya 1.175 hektar;
In
A

- Bahwa sebelum mendapat IUP OP tersebut pertama itu IUP Pencadangan


Wilayah pada tahun 2008 seluas 1280 ha dan yang kedua itu IUP Eksplorasi
ah

lik

tahun 2010 luasnya masih sama;


- Bahwa terkait masalah pembebasan tanah PT OEA memberikan sejumlah
m

ub

kompensasi ganti rugi berupa surat jual beli dari masing-masing warga dan
disaksikan oleh kepala desa;
ka

ep
ah

Halaman 87 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa terkait saksi pernah dengar terkait perizinan PT OEA mengenai

a
adanya keterlambatan di tahun 2014 karena ada peralihan kewenangan;

si
- Bahwa saksi mengetahui adanya keterlambatan penyerahan berkas dari
Pemerintah Kabupaten ke Gubernur mengenai registrasi setelah maju ke

ne
ng
PTUN Palu;
- Bahwa SK IUP OP diterbitkan tahun 2013 dan masih berlaku karena masa

do
-
gu
berlakunya selama 20 tahun dan akan berakhir di tahun 2033;
Bahwa saksi tidak tahu apakah SK IUP OP tersebut ada yang membatalkan
atau mencabut;

In
A
- Bahwa putusan PTUN Palu amarnya Memerintahkan Bupati untuk membuat
berita acara pelimpahan berkas dari Kabupaten ke Provinsi;
ah

lik
- Bahwa sudah dilakukan penyerahan berkas dari pemkab ke tingkat provinsi
sebagai tindak lanjutnya langsung dilakukan pendaftaran di Minerba dan PT
am

ub
OEA juga melakukan persuratan ke Minerba untuk meminta proses registrasi;
- Bahwa dokumen yang diserah terimakan hanya hasil PTUN dan kelengkapan
administrasi izin;
ep
k

- Bahwa saksi pernah dengar dan lihat berkasnya telah ada pelimpahan berkas
ah

dari gubernur kepada Menteri ESDM;


R

si
- Bahwa tindak lanjut pelimpahan berkas PT OEA, Gubernur sudah
membuatkan pencatatan ke Minerba dan PT OEA juga sudah membuat surat

ne
ng

permohonan untuk didaftarkan pada tanggal 4 Mei 2020, 27 Juli 2020 dan
terakhir 23 November 2020;

do
gu

- Bahwa permohonan pasca diserah terimakannya dokumen dari Gubernur ke


Kementrian ada 4 surat permohonan yang telah disebutkan tadi yang diajukan
oleh PT OEA;
In
A

- Bahwa saksi tidak tahu terkait bukti P-120, apakah surat tersebut mendapat
tanggapan atau konfirmasi tertulis dari pihak Menteri ESDM;
ah

lik

- Bahwa saksi pernah lihat surat nomor: 072 terkait pendaftaran IUP OP PT OEA
dan nomor: 076 terkait keberatan upaya administratif di kantor ketika surat ini
m

ub

akan dikirim ke Kementrian karena pengumpulan berkas ada di meja saksi dan
saksi hanya membantu pengumpulan berkas tapi tidak menyusunnya;
ka

ep
ah

Halaman 88 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa dengan SK IUP OP lahan kepemilikan PT OEA seluas 1.175 Ha sudah

a
dibangun Jalan Hawling dan Pelabuhan Jetty dan tenaga kerjanya sekitar 50

si
orang yang direkrut dari Lingkar tambang oleh PT OEA sendiri;
- Bahwa selain jalan dan pelabuhan ada biaya sewa tanah berupa kompensasi

ne
ng
dan ada pembayaran pajak berupa iuran tetap;
- Bahwa untuk pembangunan Jalan Hawling dan Pelabuhan Jetty serta biaya

do
gu
konstruksinya menghabiskan biaya kurang lebih 8 Milyar dan pembebasan
lahan 20 hektar biayanya 50 juta per hektar di kali 20 hektar;
- Bahwa PT OEA punya 2 ijin yaitu pertama di Desa Simbatu luasnya 3.339 ha

In
A
dan kedua beda wilayah tetapi 1 kabupaten;
- Bahwa saksi tidak tahu kalau 1 perusahaan hanya boleh memiliki 1 IUP dan
ah

lik
PT OEA masih melakukan kegiatan konstruksi tetapi belum melakukan
kegiatan penambangan karena kasus ini jadi belum terdaftar;
am

ub
- Bahwa kewenangan manager eksplorasi dan geologi tidak mengurusi masalah
pendaftaran IUP maupun pembayaran sedangkan di bulan Desember ikut
serta sebagai penyusun berkas-berkas persidangan hanya sifatnya membantu
ep
k

saja atas perintah pimpinan;


ah

SAKSI II PEMOHON:
R

si
ABDUL RAHIM;
- Bahwa saksi bergabung dengan PT OEA sejak tahun 2018 dan menjabat

ne
ng

sebagai Eksternal scope yang Lingkupnya lebih ke hubungan masyarakat


khususnya untuk urusan Community Development pemberdayaan masyarakat;

do
gu

- Bahwa perusahaan punya tanggung jawab sosial masyarakat, tugas saksi


membangun hubungan dengan masyarakat untuk membentuk ComDev tadi,
memberdayakan mereka secara kelompok sebagai bentuk tanggungjawab
In
A

sosial perusahaan;
- Bahwa Perusahaan bergerak di bidang Pertambangan bijih nikel ;
ah

lik

- Bahwa PT OEA mempunyai ijin IUP Operasi Produksi yang diterbitkan pada
tahun 2013 lokasinya di Blok Bahodopi Utara seluas 1.100-an;
m

ub

- Bahwa Perusahaan sudah melakukan pembebasan lahan di sebagian area


yang berada di dalam IUP OP PT.OEA yang luasnya sekitar 20 hektar;
ka

ep
ah

Halaman 89 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa di lahan tersebut sudah ada pembangunan jalan Hawling yang

a
terhubung dengan pelabuhan Jetty;

si
- Bahwa saksi tidak mengetahui di daerah Bahodopi ada wilayah Kontrak Karya
tetapi saksi mengetahui PT Vale Indonesia yang dulunya PT Inco;

ne
ng
- Bahwa saat ini belum ada melakukan aktivitas apapun, melainkan hanya
urusan sebagai tanggung jawab membangun hubungan baik dengan

do
gu
masyarakat;
- Bahwa saksi belum melihat ada aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh
PT.OEA sebatas pembangunan konstruksi yang masih berjalan dan ada yang

In
A
sudah selesai;
- Bahwa PT OEA memiliki karyawan sekitar 40-an orang termasuk saksi;
ah

lik
- Bahwa saksi melakukan pemberdayaan untuk membantu warga atau
organisasi dalam menyelesaikan masalah tambang dalam membuka tempat-
am

ub
tempat wisata. Contoh yang sudah kami bantu, pembukaan tempat wisata
mangrove dan wisata pinus;
SAKSI III PEMOHON:
ep
k

BAHDIN BAID;
ah

- Bahwa saksi bekerja di pemerintahan kabupaten Morowali sebagai Kepala


R

si
bagian hukum;
- Bahwa saksi kenal dengan PT OEA ketika penempatan pertama di kantor

ne
ng

ESDM kabupaten Morowali, mulai dari staff lalu tahun 2013 diangkat menjadi
kepala seksi Perizinan, tahun 2014 diangkat ke bidang pertambangan umum,

do
gu

dari tahun 2017 sampai sekarang menjabat sebagai Kabag. Hukum;


- Bahwa saksi merupakan pihak yang langsung mengurus berkas-berkas PT
OEA terkait dengan SK;
In
A

- Bahwa mengenai Perizinan PT OEA hampir sama dengan beberapa


perusahaan di Morowali, yaitu diterbitkan dulu izin pertama ditahun tahun 2008
ah

lik

berupa keputusan Bupati mengenai pencadangan wilayah, kemudian menjadi


IUP eksplorasi ditahun 2010 pasca diterbitkannya undang-undang. Tahun 2013
m

ub

sesuai permintaan PT OEA ditingkatkan menjadi IUP OP;


ka

ep
ah

Halaman 90 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa setiap perusahaan yang mengajukan permohonan dilakukan evaluasi,

a
permohonan yang masuk diserahkan kepada Bupati lalu ke dinas ESDM, lalu

si
Dinas melakukan evaluasi berdasarkan 3 evaluasi, yaitu :
1. Secara administrasi;

ne
ng
2. tekniknya;
3. persyaratan kegunaannya;

do
gu
- Bahwa masa berlaku SK IUP OP diberikan selama 20 Tahun sesuai Undang-
Undang yang diberikan pada tahun 2013, yang dapat diperpanjang 2x masing-
masing 10 tahun;

In
A
- Bahwa sampai detik ini belum ada yang pernah mencabut SK tersebut;
- Bahwa sekitar 50 perusahaan itu pemerintah daerah (Bupati) mengambil
ah

lik
kebijakan untuk menerbitkan izin diatas lahan kontrak karya;
- Bahwa ada PT lain selain PT OEA yang terdaftar dalam IUP aktif, karena
am

ub
dilapangan pun sekarang produksi masih berjalan seperti PT Anfang, jadi
sama seperti PT OEA izin tersebut diterbitkan diatas lahan kontrak karya;
- Bahwa setelah PT OEA diberikan SK pada saat itu belum ada kegiatan
ep
k

kemudian pada tahun 2014 sejak dilakukan penyerahan ke provinsi pada


ah

tahun 2016 saksi tidak lagi melakukan pengawasan sehingga saksi tidak tahu;
R

si
- Bahwa pada saat diterbitkannya UU itu, saksi masih melakukan koordinasi
kepada kementerian terkait penyerahan termasuk di Minerba dan Mendagri

ne
ng

terkait UU tersebut. Kemudian saksi koordinasi dengan pemerintahan provinsi,


jadi hingga 2 tahun setelahnya (2016) belum dilakukan penyerahan. 2016

do
gu

Pemerintah Provinsi baru menerima penyerahan dokumen;


- Bahwa saksi tahu pada tahun 2020 PT OEA telah mengajukan gugatan di
PTUN Palu mengenai penyerahan dokumen dari kabupaten ke pemerintah
In
A

provinsi dan amarnya mewajibkan pemkab Morowali menyerahkan dokumen


dalam berita acara ke pemprov;
ah

lik

- Bahwa sesuai amar putusan tersebut ada 3 SK (SK Pencadangan, IUP


eksplorasi menjadi IUP OP);
m

ub

- Bahwa saksi pernah mendapat surat dari kementerian ESDM kepada Bupati
Morowali terkait permintaan 1 orang perwakilan dari kabupaten untuk menjadi
ka

ep

peserta lelang WIUPK yang diciutkan oleh PT. Vale;


ah

Halaman 91 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi menindak lanjuti, menunjuk saksi sebagai panitia lelang untuk

a
menjadi panitia dalam WIUPK lelang. Setelah dikirimkan surat sampai ada

si
hasil lelang itu saksi tidak terlibat lagi;
- Bahwa benar surat itu hanya meminta untuk ditanggapi kemudian tidak ada

ne
ng
tindak lanjutnya lagi;
- Bahwa dokumen perizinan tidak diserahkan dari Bupati ke Gubernur saksi

do
gu
sendiri yang mengatur proses tersebut pada saat itu saksi ada sedang proses
di KPK selama hamper 3 tahun. Tiba-tiba ada dari Pak Gubernur untuk
meminta penyerahan dokumen itu, jadi yang saksi serahkan itu hanya sekitar

In
A
50 izin karena ada keterbatasan waktu;
- Bahwa saksi tidak ketahui terkait undang-undang apakah jangka waktunya
ah

lik
kapan terakhir harus diserahkan karena saksi menunggu dari kesiapan
Gubernur dan saksi sudah menyurati Gubernur terkait dokumen itu. Mulai dari
am

ub
tahun 2015 saksi sudah melakukan koordinasi ke Gubernur. Pada bulan April
2016 merupakan kesiapan Gubernur menerima dokumen di kantor Gubernur;
- Bahwa pada tanggal 31 oktober 2014 ada koordinasi yang dilakukan Dirjen
ep
k

Minerba kemudian Dinas Provinsi Sulawesi Tengah dan Dinas ESDM


ah

Kabupaten Morowali (rekonsiliasi);


R

si
- Bahwa saksi kurang ingat pada tanggal 18 November 2014 dilakukan lagi
rekonsiliasi yang sama dihadiri Kepala Dinas di Kantor Minerba;

ne
ng

- Bahwa berdasarkan jumlah IUP yang terdapat di blok A sebanyak 136 IUP
terdapat IUP kab. Morowali yang telah dicabut sebanyak 131 IUP, antara lain

do
gu

diangka 23 disebutkan IUP PT OEA telah dicabut;


- Bahwa bukti P-6 dan T- 1,9 ada rekonsiliasi termasuk morowali utara dengan
minerba dengan kabupaten morowali utara dan Pak Kades yang hadiri, pada
In
A

saat itu belum penyampaian dokumen berbentuk list list dengan bentuk
konfirmasi2 disusulkan dokumen-dokumennya kemarin, disusul dengan SK
ah

lik

pencabutannya. SK pencabutan itu kita kembalikan ke PT OEA juga yang kita


kirim. Jadi, pada saat itu terkait konfirmasi saksi jadikan daftar IUP saja
m

ub

dikantor dari hasil konfirmasi itu kemudian dokumennya kita susulkan nanti.
Termasuk berapa yang dicabut itu, karena pada saat rekonsiliasi itu belum
ka

ep

semua dokumen dibahas;


ah

Halaman 92 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Sepengetahuan saksi berita acara ini pernah tidak direvisi sejak

a
ditandatangani? Seingat saya tidak

si
- Bahwa pada saat itu kan dipanggil termasuk kabupaten morowali utara dan
provinsi. Pada saat rekonsiliasi itu saksi hanya melengkapi untuk memberikan

ne
ng
data ke kepala dinas untuk koordinasi ke dalam itu. Jadi, dokumen yang
disampaikan itu belum secara fisik baru secara berdasarkan table-tabel yang

do
gu
dibuat dari kantor;
- Bahwa belum keseluruhan dalam bentuk daftar semua data dari dinas ESDM
Kabupaten Morowali maupun Provinsi yang dibawa ke Jakarta sejak tahun

In
A
2006;
- Bahwa pada tahun 2011 dan 2012 saat itu sebenarnya bukan rekonsiliasi.
ah

lik
Jadi pada saat disampaikan ke ESDM sifatnya baru berupa pengumpulan dulu,
pengumpulan yang pernah diterbitkan oleh kabupaten maupun provinsi pada
am

ub
saat itu. PT OEA termasuk yang dibawa;
- Bahwa pada saat izin pencadangan wilayah pada tahun 2008 PT OEA
diwilayah tersebut ada WIUP atau KK di sebelah PT OEA yaitu PT Vale;
ep
k

- Bahwa KK PT Vale baru diterbitkan pada tahun 2014 sehingga waktu IUP PT
ah

OEA diterbitkan berada di wilayah Vale aktif;


R

si
- Bahwa sesui UU Nomor 43 tahun 2015 IUP harus memenuhi persyaratan yang
penerbitannya merujuk ke dalam UU Nomor 4 menyesuaikan dengan PP

ne
ng

Nomor 23 tahun 2010 sampai peningkatan IUP OP. Jadi syaratnya adalah
administrasi, teknik pengembangan, kewilayahan. Penerbitan di kontrak karya

do
gu

Vale ini merupakan kebijakan Bupati saat itu. Karena berbagai upaya Pemda
untuk pengesahan PT. Vale, mungkin bisa dilihat surat-surat saksi yang di
Menteri banyak dorongan Pemda bagaimana lahan itu diusahakan pada saat
In
A

itu termasuk saksi mendorong ada 2 investor;


SAKSI IV PEMOHON:
ah

lik

MUH. NENG;
- Bahwa saksi menjabat sebagai Kepala bidang minerba di pemprov Sulawesi
m

ub

Tengah;
- Bahwa saksi mengenal PT OEA pada saat penyerahan dokumen perizinan
ka

ep

pertambangan dari bupati kepada gubernur melalui keputusan TUN;


ah

Halaman 93 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa kewajiban penyerahan dokumen itu paling lambat 2 tahun sejak

a
terbitnya UU Nomor 23 Tahun 2014 karena dasar itulah PT OEA mengajukan

si
gugatan TUN terkait penyerahan kepada Gubernur.
- Bahwa tindak lanjut dari Pemprov dalam menerima berita acara di tanda

ne
ng
tangani oleh Bupati dan Gubernur. Bahwa penyerahan itu harus melalui berita
acara. Berita cara penyerahan itu ada 3 yang diserahkan :

do
gu
1. SK Pencadangan;
2. SK Eksplorasi;
3. SK IUP OP;

In
A
- Bahwa proses serah terima itu antara Bupati dan Gubernur pada tanggal 17
Pebruari Tahun 2020 setelah itu baru diproses oleh saksi;
ah

lik
- Bahwa saksi sebagai pihak yang memproses mewakili provinsi pada saat itu
melalui dinas ESDM dari Kadis ke saksi yang sudah mempunyai SOP sendiri
am

ub
mengenai penyerahan2 dokumen itu. Kalau dulu IUP itu kan harus clean and
clear. Ini sebenernya sudah terhenti tapi ada pasal di Permen yang
menyatakan IUP yang belum teregistrasi atau belum CnC boleh mengajukan
ep
k

gugatan TUN atau lembaga lain, Ombudsman yang dimaksud. Gubernur


ah

setelah menerima, harus teregistrasi jadi kami menyampaikan kepada dirjen


R

si
minerba untuk diregistrasi sesuai.
- Bahwa Dokumen yang diserahkan dari Pemkab adalah Berita acara, SK

ne
ng

Pencadangan 2008, SK Eksplorasi 2010, SK IUP OP 2013 dan dilampirkan


putusan TUN nya. Lalu saksi registrasi ke dirjen minerba sebagai iup aktif

do
gu

- Bahwa IUP OP PT OEA diterbitkan pada tahun 2013 dan masa berlaku 20
tahun maka masih berlaku sampai tahun 2033 dan tidak pernah dicabut;
- Bahwa saksi mengetahui mengenai WIUPK lahir dari KK PT Vale terbagi 2
In
A

WIUPK Bahodopi Utara dan WIUPK Bahodopi Selatan. Sedangkan kasus ini
berada di WIUPK Bahadopi Utara;
ah

lik

- Bahwa kewenangan lelang berada pada kementerian ESDM, lelang WIUPK ini
dari awal sebenarnya menarik karena ditetapkan nilainya hanya 32 milyar,
m

ub

kemudian menjadi 184 milyar. Pada saat itu Gubernur ada permintaan anggota
tim lelang dari kementerian ESDM, saksi ditunjuk Gubenur tetapi saksi tidak
ka

ep

tahu dan tidak pernah mengikuti prosesnya sampai menang;


ah

Halaman 94 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi sejak dikirim namanya jadi tim lelang, tidak pernah ada

a
melakukan koordinasi atau pertemuan secara langsung yang benar-benar

si
dalam bentuk panitia;
- Bahwa saksi pernah mendengar ada Permen ESDM terkait pendaftaran IUP

ne
ng
non CnC yang diperbolehkan menurut PERMEN itu tertanggal 2 Mei 2018;
- Bahwa saksi mengikuti CnC dari 2011, 2012 sampai seterusnya sampai

do
gu
November 2019 termasuk aktif dalam data itu. Dalam CnC awal, CnC itu kan
proses izinnya terbit berdasarkan administrasi/izin terakhir;
- Bahwa secara kewilayahan tidak overlap dan lain lain, tapi fakta yang terjadi

In
A
pada saat CnC awal ada beberapa IUP yang masih overlap, mungkin masih
banyaknya pekerjaan sehingga menganggap tidak maksimal;
ah

lik
- Bahwa saksi mengetahui dasarnya adalah PERMEN Nomor 43 Tahun 2015
hampir tidak ada yang tidak saksi ketahui karena saksi memang pelaku di
am

ub
Dinas dan komitmen pelaksanaan itu saksi laksanakan tapi apa yang terjadi
saksipun tidak tahu;
- Bahwa evaluasi yang dilakukan oleh Bupati adalah terhadap penyerahan
ep
k

berkas bukan terhadap penerbitan IUP. Jadi Bupati menyerahkan, saksi


ah

mengevaluasi, Minerba yang meregistrasi;


R

si
- Bahwa secara golongan saksi mengevaluasi secara gelombang baik secara
finansialnya, secara teknis, kewilayahan;

ne
ng

- Bahwa saksi menerima berdasarkan dokumen yang diserah terima dari Bupati
yang berdasarkan 3, IUP Pencadangan wilayah, eksplorasi, dan IUP Operasi

do
gu

Produksi. Jadi, itu yang saksi terima lalu saksi serahkan;


- Bahwa saksi tanda tangan berita acara tanggal 31 oktober 2014, dan berita
acara tanggal 18 November 2014, tanggal 18 November 2014 dan saksi hadir
In
A

pada rekonsiliasi yang dilakukan Minerba;


- Bahwa saksi hadir di persidangan ini dalam konteks Putusan TUN yang sudah
ah

lik

inkracht;
- Bahwa berita acara tanggal 18 November 2014 tidak pernah direvisi atau tidak
m

ub

sampai dengan saat ini dan SK yang dicabut tersebut berbeda dengan SK
yang ada saat ini;
ka

ep
ah

Halaman 95 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi tidak ingat SK apa saja yang dinas sampaikan kepada

a
kemeterian ESDM dalam hal ini Dirjen Minerba tetapi kalau putusan TUN saksi

si
ingat yaitu :
1. Pencadangan Wilayah 2008;

ne
ng
2. IUP Eksplorasi 2010;
3. IUP OP 2013;

do
gu
- Bahwa untuk dapat dimasukkan kedalam basis data perizinan persyaratan
yang harus dipenuhi pemegang IUP harus memiliki dokumen teknis apalagi
terpenuhi secara finansial. Tetapi, terkait dengan kasus ini ada putusan TUN

In
A
nya yang harus kami laksanakan;
- Bahwa saksi tahu mengenai aturan Menteri ESDM No 26 tahun 2018 tentang
ah

lik
pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik dan pelaksanaan Minerba;
- Bahwa saksi mengetahui untuk IUP dapat di registrasi data pertambangan
am

ub
kementerian ESDM harus ada persyaratan yang dipenuhi yaitu
administrasi,finansial, dan lingkungan dan termasuk kewilayahan;
- Bahwa saksi mengetahui setelah ada balasan tanggapan dari Dinas bahwa
ep
k

IUP PT OEA tumpeng tindih dengan wilayah KK PT Vale yang kemudian


ah

diciutkan;
R

si
- Bahwa terhadap putusan TUN tersebut saksi tidak ada kewajiban untuk
menyampaikan ke Minerba dan tidak ada kewajiban untuk melakukan

ne
ng

registrasi PT OEA;
- Bahwa putusan tidak menyebut tetapi ini tidak berhenti di Gubernur kemudian

do
gu

teman-teman dari kementerian membuat core bahwa IUP ini harus masuk
dalam data IUP teregistrasi kemudian tindak lanjuti;
- Bahwa data yang ada pada saksi itu yang diserahkan Bupati, kemudian IUP ini
In
A

harus masuk kedalam data base jadi kewenangan Gubernur untuk


menyerahkan kepada Kementerian;
ah

lik

- Bahwa saksi mengetahui adanya Keputusan Meteri Nomor 1802 tahun 2018
tentang penetapan WIUPK Bahodopi Utara dan semua produk Kepmen dan
m

ub

Dirjen ditembuskan ke Daerah;


Bahwa Termohon I tidak mengajukan saksi maupun ahli di persidangan
ka

ep

walaupun kepadanya telah diberikan kesempatan untuk itu;


ah

Halaman 96 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa selain mengajukan bukti-bukti tertulis, pihak Termohon II mengajukan

a
1 (satu) orang saksi yang telah memberikan keterangannya di bawah sumpah

si
dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut:
SAKSI TERMOHON II:

ne
ng
SATYA HADI PAMUNGKAS;
- Bahwa saksi bekerja sebagai Subdit Pengelolaan Wilayah Mineral dan

do
gu
Batubara memiliki tugas dan fungsi pokok melakukan evaluasi kewilayahan
untuk izin yang akan masuk ke dalam database, evaluasi kewilayahan
termasuk apakah wilayahnya mengikuti regulasi terkait koordinat, apakah

In
A
wilayahnya tumpang tindih dengan perizinan lainnya, adakah perubahan
seperti perluasan atau penciutan. Subdit Pengelolaan Wilayah melakukan
ah

lik
evaluasi terhadap semua dokumen dari awal pencadangan hingga SK terakhir;
- Bahwa evaluasi dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri ESDM 43 Tahun
am

ub
2015 tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara yang evaluasi tersebut terdiri dari aspek adminitratif, wilayah,
finansial dan lingkungan;
ep
k

- Bahwa evaluasi kewilayahan berdasarkan Permen ESDM No. 43 Tahun 2015


ah

dilakukan berdasarkan dokumen-dokumen perizinan yang diserahkan kepada


R

si
Ditjen Minerba, bukan melalui evaluasi lapangan secara langsung;
- Bahwa saksi mengetahui detil informasi mengenai PT Oti Eya Abadi (PT OEA)

ne
ng

dari permohonan Dinas ESDM Prov. Sulawesi Tengah pada Maret 2020 untuk
memasukkan IUP PT OEA ke dalam basis data Ditjen Minerba, berdasarkan

do
gu

putusan PTUN Palu;


- Bahwa saksi menerima berkas-berkas perizinan PT OEA yang terdiri dari SK
Pencadangan 2008, SK IUP Eksplorasi Tahun 2010 dan SK IUP Operasi
In
A

Produksi Tahun 2013 yang keseluruhannya dikeluarkan oleh Bupati Morowali;


- Bahwa Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah tidak memberikan evaluasi atas
ah

lik

IUP PT OEA seperti yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri ESDM No. 43
Tahun 2015;
m

ub

- Bahwa IUP OP PT OEA tumpang tindih dengan WIUPK Bahodopi Utara yang
merupakan hasil penciutan wilayah KK PT Vale Indonesia yang sudah
ka

ep

diserahkan kepada PT ANTAM selaku pemenang lelang pada Tahun 2018,


ah

Halaman 97 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sehingga permohonan agar PT OEA dimasukkan ke dalam basis data tidak

a
dapat dilaksanakan;

si
- Bahwa IUP OP PT OEA pada Tahun 2008 diterbitkan di atas KK PT Vale
Indonesia yang masih aktif, yang baru diciutkan pada Tahun 2014;

ne
ng
- Bahwa terkait dengan pelelangan WIUPK Bahodopi Utara sudah berkoordinasi
dengan Bupati Morowali dan Gubernur Sulawesi Tengah bahwa di wilayah

do
gu
tidak terdapat perizinan yang eksisting, sehingga pelelangan WIUPK Bahodopi
Utara dapat dilaksanakan dan tidak akan menyebabkan tumpang tindih;
- Bahwa Putusan PTUN Palu tidak mewajibkan adanya pendaftaran IUP PT

In
A
OEA ke dalam basis data;
- Bahwa Ditjen Minerba melalui Direktur Pembinaan Program Minerba telah
ah

lik
mengirimkan surat balasan berkali-kali kepada Dinas ESDM Provinsi Sulawesi
Tengah maupun PT OEA bahwa PT OEA tidak dapat didaftarkan ke dalam
am

ub
basis data;
- Bahwa permohonan yang telah disampaikan secara berulang kali melalui surat
kepada Ditjen Minerba merupakan materi permohonan yang sama, dan telah
ep
k

berulang kali juga dijawab oleh Ditjen Minerba melalui Direktur Pembinaan
ah

Pengusahaan Minerba;
R

si
- Bahwa dalam mengevaluasi permohonan pendaftaran PT OEA di Ditjen
Minerba, saksi tidak hanya melakukan evaluasi tim internal tetapi juga telah

ne
ng

meminta pertimbangan hukum dari Bagian Hukum Ditjen Minerba, Biro Hukum
Kementerian ESDM dan Tim dari Jaksa Muda Perdata dan Tata Usaha

do
gu

Negara;
Bahwa selanjutnya setelah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi
selama persidangan perkara ini berlangsung sebagaimana tercatat dalam Berita
In
A

Acara Persidangan yang bersangkutan, adalah merupakan satu kesatuan yang


tidak terpisahkan dalam Putusan ini ;
ah

lik

Bahwa akhirnya kedua belah pihak menyatakan bahwa mereka tidak akan
mengajukan apa-apa lagi dalam perkara ini, dan selanjutnya mohon putusan;
m

ub
ka

ep

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


ah

Halaman 98 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah

si
sebagaimana diuraikan dalam duduk permohonan di atas;
Menimbang, bahwa yang menjadi dasar permohonan Pemohon adalah

ne
ng
“Tidak adanya tanggapan dari Termohon I dan Termohon II atas permohonan
pemohon sebagaimana suratnya Nomor : 072/Dir-OEA/XI/2020, tertanggal 25

do
gu
November 2020” (Bukti P-120, TI-1, TII-17);
Menimbang, bahwa Pemohon pada pokoknya mohon kepada Pengadilan
untuk mewajibkan Termohon I dan Termohon II sesuai kewenangannya masing-

In
A
masing untuk melakukan seluruh tindakan sebagaimana dimohonkan dalam
permohonan Pemohon Nomor : 072/Dir-OEA/XI/2020, tertanggal 25 November
ah

lik
2020, yaitu:
1. Memerintahkan Termohon II (Direktur Jenderal Mineral dan Batubara) untuk
am

ub
melakukan Pendaftaran Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT Oti Eya
Abadi berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor :
540.3/SK.008/DESDM/XII/2013, tertanggal 27 Desember 2013, ke dalam basis
ep
k

data IUP Aktif (Terdaftar dan Memenuhi Ketentuan) Direktorat Jenderal Mineral
ah

dan Batubara;
R

si
2. Memerintahkan Termohon II (Direktur Jenderal Mineral dan Batubara)
membatalkan penetapan pemenang penawaran WIUPK secara prioritas Blok

ne
ng

Bahodopi Utara Provinsi Sulawesi Tengah sebagaimana Surat Direktur Jenderal


Mineral dan Batubara Nomor : 1282/30/DJB/2018, tertanggal 1 Agustus 2018

do
gu

Perihal Surat Penunjukan Langsung (Blok Bahodopi Utara);


3. Membatalkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor:
1802K/30/MEM/2018, tertanggal 23 April 2018 tentang Wilayah Izin Usaha
In
A

Pertambangan dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Periode Tahun


2018, khususnya Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Eksplorasi Blok
ah

lik

Bahodopi Utara, yang tercantum dalam Lampiran XV yang merupakan bagian


tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri tersebut;
m

ub

Menimbang, bahwa dalam tanggapannya atas permohonan Pemohon


tersebut, Termohon I dan Termohon II selain memberikan jawaban terhadap
ka

ep
ah

Halaman 99 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pokok permohonan, masing-masing juga telah mengajukan eksepsi, yang pada

a
pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

si
Eksepsi Termohon I:
1. Bahwa Pengadilan TUN Jakarta Tidak berwenang mengadili sengketa

ne
ng
permohonan ini karena:
a. Dalam surat Pemohon Nomor: 072/Dir-Oea/Xi/2020 Tanggal 25 November

do
gu 2020 (selanjutnya disebut objek permohonan) tidak termasuk ke dalam
kriteria permohonan fiktif positif karena pemohon meminta pembatalan suatu
keputusan tata usaha negara;

In
A
b. Objek permohonan a quo tidak termasuk ke dalam kriteria permohonan fiktif
positif karena permohonan pemohon berkaitan dengan kepentingan pihak
ah

lik
ketiga;
c. Objek permohonan a quo tidak termasuk sebagai objek permohonan yang
am

ub
dapat diajukan ke pengadilan menurut Perma 8 Tahun 2017;
2. Bahwa Pemohon tidak memiliki kepentingan dengan alasan saudara Ferry
Anwar tidak berhak bertindak sebagai Pemohon dalam perkara a quo;
ep
k

3. Bahwa permohonan Pemohon yang tidak sesuai dengan Perma 8 Tahun 2017
ah

karena Pemohon menuntut hal-hal yang tidak diatur dan/atau ditentukan dalam
R

si
Perma 8 Tahun 2017 dan ketidaksesuaian uraian identitas pemohon;
4. Bahwa permohonan pemohon tidak jelas karena tidak menggunakan dasar

ne
ng

hukum yang tepat dalam mengajukan permohonan fiktif positif a quo;


5. Bahwa Kuasa Hukum Pemohon Yang Tidak Bisa Bertindak Mewakili

do
gu

Kepentingan Hukum Pemohon;


Eksepsi Termohon II:
1. Bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang mengadili perkara a
In
A

quo karena permohonan memuat kepentingan pihak ketiga sehingga tidak


sesuai dengan pasal 11 ayat (4) Perma 8/2017;
ah

lik

2. Bahwa Pemohon tidak berhak untuk mengajukan permohonan untuk


memperoleh keputusan dan/atau tindakan badan atau pejabat pemerintahan
m

ub

atas penerimaan permohonan (permohonan fiktif positif) karena Pemohon tidak


memiliki kepentingan dalam perkara a quo;
ka

ep
ah

Halaman 100 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Bahwa permohonan Pemohon kabur (obscuur libellum) karena tidak jelas siapa

a
pihak yang dirugikan atas tindakan Termohon;

si
Menimbang, bahwa sebelum memberi pertimbangan terhadap
permasalahan hukum dalam eksepsi maupun dalam pokok permohonan, Majelis

ne
ng
Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan mengenai dasar hukum penyelesaian
perkara permohonan untuk memperoleh putusan atas penerimaan permohonan

do
guna gu mendapatkan
Pemerintahan ini;
keputusan dan/atau tindakan Badan atau Pejabat

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon kepada Pengadilan adalah

In
A
didasarkan pada sikap diamnya Termohon I dan Termohon II yang tidak
memberikan tanggapan atas surat Pemohon Nomor : 072/Dir-OEA/XI/2020,
ah

lik
tertanggal 25 November 2020 (Bukti P-120, TI-1, TII-17), yang menurut Pemohon
berdasarkan ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
am

ub
Administrasi Pemerintahan, maka permohonanannya tersebut dianggap
dikabulkan secara hukum;
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
ep
k

2014 menyebutkan:
ah

(1) Batas waktu kewajiban untuk menetapkan dan/atau melakukan Keputusan


R

si
dan/atau Tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

ne
ng

(2) Jika ketentuan peraturan perundang-undangan tidak menentukan batas


waktu kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka Badan

do
gu

dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan dan/atau melakukan


Keputusan dan/atau Tindakan dalam waktu paling lama 10 (sepuluh) hari
kerja setelah permohonan diterima secara lengkap oleh Badan dan/atau
In
A

Pejabat Pemerintahan.
(3) Apabila dalam batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan
ah

lik

dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menetapkan dan/atau melakukan


Keputusan dan/atau Tindakan, maka permohonan tersebut dianggap
m

ub

dikabulkan secara hukum.


(4) Pemohon mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk memperoleh
ka

ep

putusan penerimaan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat


ah

Halaman 101 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(3).Pengadilan wajib memutuskan permohonan sebagaimana dimaksud

a
pada ayat (4) paling lama 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak permohonan

si
diajukan.
(5) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan Keputusan untuk

ne
ng
melaksanakan putusan Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
paling lama 5 (lima) hari kerja sejak putusan Pengadilan ditetapkan.

do
gu Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2014 tersebut telah diubah sebagaimana dalam ketentuan Pasal 175 angka 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang menyebutkan:

In
A
6. Ketentuan Pasal 53 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 53
ah

lik
(1) Batas waktu kewajiban untuk menetapkan dan/atau melakukan
Keputusan dan/atau Tindakan diberikan sesuai dengan ketentuan
am

ub
peraturan perundang-undangan.
(2) Jika ketentuan peraturan perundang-undangan tidak menentukan
batas waktu kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan
ep
k

dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan dan/atau


ah

melakukan Keputusan dan/atau Tindakan dalam waktu paling lama 5


R

si
(lima) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap oleh
Badan dan/ atau Pejabat Pemerintahan.

ne
ng

(3) Dalam hal permohonan diproses melalui sistem elektronik dan seluruh
persyaratan dalam sistem elektronik telah terpenuhi, sistem elektronik

do
gu

menetapkan Keputusan dan/atau Tindakan sebagai Keputusan atau


Tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan yang berwenang. (4)
Apabila dalam batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
In
A

Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menetapkan dan/atau


melakukan Keputusan dan/atau Tindakan, permohonan dianggap
ah

lik

dikabulkan secara hukum.


(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk penetapan Keputusan
m

ub

dan/atau Tindakan yang dianggap dikabulkan secara hukum


sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan
ka

ep

Presiden.
ah

Halaman 102 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 186 Undang-Undang Nomor 11

a
Tahun 2020, disebutkan “undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal

si
diundangkan”;
Menimbang, bahwa Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tersebut

ne
ng
disahkan pada tanggal 2 November 2020;
Menimbang, bahwa permohonan Pemohon kepada Termohon I dan

do
gu
Termohon II sebagaimana suratnya Nomor : 072/Dir-OEA/XI/2020 adalah
tertanggal 25 November 2020 (Bukti P-120, TI-1, TII-17);
Menimbang, bahwa dengan demikian terhadap penyelesaian permohonan

In
A
Pemohon dalam perkara ini akan merujuk pada ketentuan Pasal 175 angka 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020;
ah

lik
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 175 angka 6 Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 setidaknya ada dua hal yang menjadi tolok ukur, yaitu:
am

ub
1. Bahwa jika ketentuan peraturan perundang-undangan tidak menentukan
batas waktu, Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan
dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan dalam waktu paling
ep
k

lama 5 (lima) hari kerja dari semula 10 (sepuluh) hari kerja setelah
ah

permohonan diterima secara lengkap oleh Badan dan/ atau Pejabat


R

si
Pemerintahan;
2. Bahwa dalam hal Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak

ne
ng

menetapkan dan/atau melakukan keputusan dan/atau tindakan, sehingga


permohonan dianggap dikabulkan secara hukum, upaya Pemohon untuk

do
gu

mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk memperoleh putusan


penerimaan permohonan dan kewajiban bagi Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan untuk melaksanakan putusan Pengadilan tersebut telah
In
A

dihapus. Pengadilan mana sebagaimana dimaksud ketetentuan Pasal


angka 18 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 adalah Pengadilan Tata
ah

lik

Usaha Negara;
Menimbang, bahwa berdasarkan tolok ukur yang pertama, maka
m

ub

penghitungan batas waktu jika ketentuan peraturan perundang-undangan tidak


menentukan batas waktu bagi Termohon I dan Termohon II untuk wajib
ka

ep

menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan atas surat


ah

Halaman 103 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemohon Nomor : 072/Dir-OEA/XI/2020, tertanggal 25 November 2020 (Bukti P-

a
120, TI-1, TII-17) adalah paling lama 5 (lima) hari kerja setelah permohonan

si
diterima secara lengkap oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan;
Menimbang, bahwa kemudian berdasarkan tolok ukur yang kedua,

ne
ng
khususnya atas dihapusnya upaya Pemohon untuk mengajukan permohonan
kepada Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memperoleh putusan penerimaan

do
gu
permohonan, maka apakah dapat dimaknai Pengadilan Tata Usaha Negara sudah
tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan
perkara permohonan untuk memperoleh putusan atas penerimaan permohonan

In
A
guna mendapatkan keputusan dan/atau tindakan Badan atau Pejabat
Pemerintahan lagi?
ah

lik
Menimbang, bahwa terkait tolok ukur pertama adalah berkaitan dengan
tenggang waktu pengajuan permohonan ke Pengadilan Tata Usaha Negara, oleh
am

ub
karenanya akan dipertimbangkan bersama dengan pokok permohonan;
Menimbang, bahwa kemudian Majelis Hakim akan mempertimbangkan
terhadap tolok ukur yang kedua mengenai kewenangan Pengadilan yakni apakah
ep
k

Pengadilan Tata Usaha Negara masih memiliki kewenangan untuk memeriksa,


ah

memutus dan menyelesaikan perkara permohonan untuk memperoleh putusan


R

si
atas penerimaan permohonan guna mendapatkan keputusan dan/atau tindakan
Badan atau Pejabat Pemerintahan atau sebaliknya?

ne
ng

Menimbang, bahwa kewenangan Pengadilan haruslah ada dasar atau


sumbernya yang diberikan oleh suatu ketentuan peraturan perundang-undangan

do
gu

(Hukum tertulis), hal ini sejalan dengan asas legalitas yakni tanpa ada dasar
wewenang yang diberikan oleh suatu peraturan perundang-undangan, maka
Pengadilan tidak akan memiliki wewenang untuk memeriksa, mengadili dan
In
A

menyelesaikan perkara yang diajukan kepadanya;


Menimbang, bahwa terkait kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara
ah

lik

terhadap perkara permohonan fiktip positif setelah berlakunya Undang-Undang


Nomor 11 Tahun 2020, Ahli Pemohon yaitu S.F. Marbun telah menerangkan pada
m

ub

pokoknya ada dua pendapat, yaitu:


- Pendapat pertama adalah Pengadilan Tata Usaha Negara sudah tidak
ka

ep

berwenang lagi untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara


ah

Halaman 104 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
permohonan untuk memperoleh putusan atas penerimaan permohonan guna

a
mendapatkan keputusan dan/atau tindakan Badan atau Pejabat

si
Pemerintahan karena kewenangan tersebut sudah dihapus/diamputasi oleh
Pasal 175 angka 6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020;

ne
ng
- Pendapat kedua adalah Pengadilan Tata Usaha Negara masih memiliki
kewenangan untuk mengadili perkara permohonan guna mendapatkan

do
gu keputusan dan/atau tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan tersebut
berdasarkan penafsiran kontemporer yakni dengan aspek:
1. Sosiologis yakni masih terdapat pihak yang mengajukan perkara

In
A
permohonan tersebut kepada Pengadilan, apalagi dalam ketentuan
Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
ah

lik
Kekuasaan Kehakiman menyebutkan “Pengadilan dilarang menolak
untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang diajukan
am

ub
dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib
untuk memeriksa dan mengadilinya”, dan hal ini dipertegas lagi oleh
Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer Dan Peradilan Tata Usaha
ep
k

Negara dengan Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Penanganan


ah

Pendaftaran Perkara Untuk Memperoleh Putusan Atas Penerimaan


R

si
Permohonan Guna Mendapatkan Keputusan Dan/Atau Tindakan Badan
Atau Pejabat Pemerintahan Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor

ne
ng

11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;


2. Juridis Historis dimana penyelesaian perkara permohonan fiktif positif ini

do
gu

sebelumnya menjadi wewenang Pengadilan Tata Usaha Negara dan itu


sudah mejadi yurisprudensi, sehingga Hakim dapat menggunakan
alasan tersebut untuk menyatakan memiliki kewenangan untuk
In
A

memeriksanya;
3. Aspek peralihan hukum dimana walaupun dalam Undang-Undang Nomor
ah

lik

11 Tahun 2020 tidak mengatur mengenai ketentuan peralihan, namun


asasnya Hakim dapat menerapkan hukum yang lama meskipun norma
m

ub

tersebut sudah tidak berlaku lagi, dimana penyelesaian perkara


permohonan fiktif positif ini sebelumnya menjadi wewenang Pengadilan
ka

ep

Tata Usaha Negara, maka meskipun telah dihapus ketentuan tersebut,


ah

Halaman 105 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
jika masih ada perkara permohonan fiktif positif diajukan, Pengadilan

a
Tata Usaha Negara masih memiliki kewenangan untuk memeriksanya;

si
4. Konstruksi hukum dengan cara penghalusan hukum dimana Hakim
dapat tidak menerapkan suatu ketentuan hukum yang semestinya, dan

ne
ng
beberapa aspek lainnya;
- Terhadap kedua pendapat di atas, Ahli sendiri menyampaikan memilih

do
gu pendapat yang kedua, meskipun Ahli mengakui tidak pernah melakukan
kajian atau penelitian atau memiliki pengalaman bahwa suatu badan
peradilan pernah menyatakan memiliki kewenangan untuk memeriksa,

In
A
memutus dan menyelesaikan suatu perkara padahal tidak ada ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan yang belaku yang memberikan
ah

lik
kewenangan untuk itu atau sebaliknya suatu badan peradilan menyatakan
tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan
am

ub
suatu perkara padahal ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
yang belaku memberikan kewenangan untuk itu;
Menimbang, bahwa sejalan dengan asas legalitas dan pendapat Ahli
ep
k

tersebut, maka yang harus dicermati kemudian adalah sebenarnya apa rumusan
ah

Pasal 175 angka 6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 itu sendiri dan
R

si
bagaimanakah penjelasan otentiknya?
Menimbang, bahwa dengan mencermati secara harfiah atau letterlijk

ne
ng

ketentuan dalam Pasal 175 angka 6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 dan
penjelasannya, maka menurut Majelis Hakim tidak diperlukan tafsir lagi dalam

do
gu

memahami ketentuan tersebut karena secara tegas telah menghapus ketentuan


ayat (4) dan (5) dalam Pasal 53 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014, maka
tidak ada lagi upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Pemohon untuk
In
A

mengajukan permohonan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara untuk


memperoleh putusan penerimaan permohonan dan kewajiban bagi Badan
ah

lik

dan/atau Pejabat Pemerintahan, sehingga sebaliknya Pengadilan Tata Usaha


Negara juga tidak berwenang lagi untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan
m

ub

perkara permohonan untuk memperoleh putusan penerimaan permohonan dan


kewajiban bagi Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan;
ka

ep
ah

Halaman 106 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dengan demikian, berdasarkan pada asas legalitas di

a
atas dan telah jelas dan tegasnya rumusan ketentuan Pasal 175 angka 6 Undang-

si
Undang Nomor 11 Tahun 2020 itu, maka mengenai pendapat kedua sebagaimana
yang diterangkan oleh Ahli yakni Pengadilan Tata Usaha Negara masih memiliki

ne
ng
kewenangan untuk mengadili perkara permohonan guna mendapatkan keputusan
dan/atau tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan tersebut dengan beberapa

do
gu
aspek di atas, menurut Majelis Hakim sudah tidak relevan dan tepat untuk
digunakan lagi dalam memahami ketentuan yang menghapus upaya Pemohon
untuk mengajukan permohonan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara untuk

In
A
memperoleh putusan penerimaan permohonan dan kewajiban bagi Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang sekaligus menghapus kewenangan
ah

lik
Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan
perkara permohonan tersebut;
am

ub
Menimbang, bahwa demikian pula setelah mencermati dan memahami
keseluruhan baik dari latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dasar,
dan isi dari Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer Dan Peradilan
ep
k

Tata Usaha Negara Nomor 2 Tahun 2021, haruslah dimaknai sebagai petunjuk
ah

bagi Pengadilan Tata Usaha Negara untuk tetap menerima dan meregister
R

si
perkara (penanganan pendaftaran perkara) bilamana masyarakat pencari keadilan
masih ada yang berkeinginan untuk mendaftarkan perkara permohonan untuk

ne
ng

memperoleh putusan atas penerimaan permohonan guna mendapatkan


keputusan dan/atau tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan, dengan tata cara

do
gu

menurut Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017,


bukan sebagai petunjuk bagi Pengadilan Tata Usaha Negara untuk tetap memiliki
kewenangan memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara untuk
In
A

memperoleh putusan atas penerimaan permohonan guna mendapatkan


keputusan dan/atau tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan, Peraturan
ah

lik

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 mana merujuk pada
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014, khususnya Pasal 53, ketentuan mana
m

ub

telah diubah oleh Pasal 175 angka 6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020;
Menimbang, bahwa lalu bagaimana jika dalam pelaksanaannya, timbul
ka

ep

benturan kepentingan, perselisihan atau sengketa Tata Usaha Negara bagi


ah

Halaman 107 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemohon dengan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan itu, dimana Pemohon

a
tetap berkeinginan untuk memperoleh keputusan dan/atau tindakan penerimaan

si
permohonan atau penetapan keputusan dan/atau tindakan yang dianggap
dikabulkan itu sedangkan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak juga

ne
ng
menetapkan dan/atau melakukan keputusan dan/atau tindakan yang dianggap
dikabulkan tersebut?

do
gu Menimbang, bahwa dalam Pasal 53 pada Pasal 175 angka 6 Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tidak menjelaskan lagi terkait hal tersebut, selain
daripada pengaturan dalam ayat (5) pasal itu yang menyatakan ketentuan lebih

In
A
lanjut mengenai bentuk penetapan keputusan dan/atau tindakan yang dianggap
dikabulkan secara hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam
ah

lik
Peraturan Presiden, padahal ketentuan dalam ayat (3) pasal itu adalah mengatur
permohonan yang diproses melalui sistem elektronik dan penetapan keputusan
am

ub
dan/atau tindakan sebagai keputusan atau tindakan Badan atau Pejabat
Pemerintahan yang berwenang melalui sistem elektronik;
Menimbang, bahwa namun dengan mencermati dan mengkaitkan hal itu
ep
k

pada latar belakang dan tujuan dibentuknya Undang-Undang Nomor 11 Tahun


ah

2020, dimana dalam rangka mendukung kebijakan strategis Cipta Kerja,


R

si
diantaranya diperlukan pengaturan mengenai penataan administrasi pemerintahan
yakni dengan melakukan beberapa perubahan pada Undang-Undang Nomor 30

ne
ng

Tahun 2014;
Menimbang, bahwa dalam kaitannya perubahan pada Undang-Undang

do
gu

Nomor 30 Tahun 2014 mengenai pelaksanaan administrasi pemerintahan,


pengaturan kewajiban bagi Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan untuk
menetapkan keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dimohonkan dilakukan
In
A

perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 175 angka 6 Undang-Undang


Nomor 11 Tahun 2020 yang merubah ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Nomor
ah

lik

30 Tahun 2014 yang setidaknya ada pada 2 (dua) tolok ukur sebagiamana
diuraikan di atas, dimana Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib
m

ub

menetapkan dan/atau melakukan keputusan dan/atau tindakan dalam waktu


paling lama 5 (lima) hari kerja dari semula 10 (sepuluh) hari kerja setelah
ka

ep

permohonan diterima secara lengkap oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan,


ah

Halaman 108 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang tentu bertujuan agar Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan lebih semakin

a
responsif dalam bersikap untuk menetapkan atau tidak menetapkan dan/atau

si
melakukan atau tidak melakukan keputusan dan/atau tindakan yang dimohonkan
untuk mendukung kebijakan strategis Cipta Kerja tersebut, dan hal ini justru harus

ne
ng
dimaknai sebagai perlindungan hukum bagi Pemohon untuk segera mendapatkan
kepastian hukum atas permohonan yang diajukannya;

do
gu Menimbang, bahwa dengan demikian dihapusnya ayat (4) dan (5) dalam
Pasal 53 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014, maka justru memberikan
kepastian hukum bagi Pemohon sehingga baginya tidak perlu lagi berproses yang

In
A
artinya tidak membutuhkan waktu lagi untuk mendapatkan keputusan dan/atau
tindakan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang dianggap dikabulkan
ah

lik
secara hukum tersebut apabila masih harus diselesaikan oleh Pengadilan;
Menimbang, bahwa dalam hal pelaksanaannya timbul benturan kepentingan,
am

ub
perselisihan atau sengketa, maka kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara
untuk menyelesaikannya hanya dapat dilakukan sepanjang sesuai dengan
kewenangannya dan dilakukan dengan tata cara penyelesaian hukum sesuai
ep
k

ketetentuan yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 Undang-


ah

Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Pasal 53 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
R

si
jo. Pasal 1 angka 10 jo. angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, Pasal 1
angka 7 dan 8 serta Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan hukum di atas,


maka menurut Majelis Hakim, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak

do
gu

berwenang untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara permohonan


yang diajukan Pemohon ini, sehingga terhadap permasalahan hukum dalam
eksepsi maupun dalam pokok permohonan, Majelis Hakim juga tidak perlu
In
A

memberikan pertimbangan hukum lagi dan oleh karenanya permohonan Pemohon


harus dinyatakan tidak dapat diterima;
ah

lik

Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 100, Pasal 107 Undang-Undang


Nomor 5 Tahun 1986 jo. Pasal 107 A Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009,
m

ub

setelah mempertimbangkan alat bukti dari Para Pihak selain dan selebihnya,
ternyata kurang dan/atau tidak relevan oleh karenanya harus dikesampingkan,
ka

ep
ah

Halaman 109 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
namun demikian alat bukti tersebut tetap terlampir dalam berkas perkara dan

a
tercantum menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;

si
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Pemohon dinyatakan tidak
dapat diterima, maka berdasarkan ketentuan Pasal 110 Undang-Undang Nomor 5

ne
ng
Tahun 1986, pihak Pemohon dihukum membayar biaya perkara yang jumlahnya
tercantum dalam amar putusan ini ;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 Peraturan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara Dan
Persidangan di Peradilan Secara Elektronik dengan diucapkannya putusan secara

In
A
elektronik, maka secara hukum telah dilaksanakan penyampaian salinan putusan
elektronik kepada para pihak melalui sistem informasi Pengadilan (aplikasi e-
ah

lik
Court Mahkamah Agung Republik Indonesia) dan secara hukum dianggap telah
dihadiri oleh para pihak dan dilakukan sidang terbuka untuk umum;
am

ub
Memperhatikan dan mengingat ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 sebagaimana terakhir telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
51 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 dan Undang-Undang
ep
k

Nomor 11 Tahun 2020, serta peraturan lainnya yang terkait;


ah

si
M E N G A D I L I:
1. Menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima;

ne
ng

2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara


permohonan ini sebesar Rp. 737.000 ( Tujuh Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu

do
gu

Rupiah).;
Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada Hari Jumat, tanggal 19 Februari
In
A

2021 oleh kami Danan Priambada, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua Majelis,
Mohamad Syauqie, S.H., M.H. dan Dr. Nasrifal S.H., M.H., masing-masing
ah

lik

sebagai Hakim Anggota, Putusan mana diucapkan dalam persidangan secara


elektronik yang terbuka untuk umum dan telah disampaikan melalui sistem
m

ub

informasi Pengadilan (aplikasi e-Court Mahkamah Agung Republik Indonesia)


kepada para pihak, pada Hari Senin, tanggal 22 Februari 2021 oleh Majelis Hakim
ka

ep

tersebut dengan dibantu oleh Hj. Romlah, S.H., M.H., sebagai Panitera Pengganti
ah

Halaman 110 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dengan dihadiri secara elektronik oleh

a
Kuasa Pemohon dan Kuasa Termohon I dan Kuasa Termohon II.

si
Hakim Anggota I, Hakim Ketua Majelis,

ne
ng

do
gu
Mohamad Syauqie, S.H., M.H. Danan Priambada, S.H., M.H

In
A
ah

lik
.
Hakim Anggota II
am

ub
ep
k

Dr. Nasrifal S.H., M.H.


ah

Panitera Pengganti,
R

si
ne
ng

Hj. Romlah, S.H., M.H.

do
gu

Rincian Biaya Perkara:


1. Pendaftaran : Rp. 30.000
2. ATK : Rp. 125.000
In
A

3. Panggilan-Panggilan : Rp. 550.000


4. Meterai Putusan : Rp. 12.000
5. Redaksi Putusan : Rp. 10.000
ah

lik

6. Leges Putusan : Rp. 10.000


Jumlah : Rp. 737.000 ( Tujuh Ratus Tiga Puluh
Tujuh Ribu Rupiah)
m

ub
ka

ep
ah

Halaman 111 dari 111 halaman, Putusan Nomor: 2/P/FP/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111

Anda mungkin juga menyukai