Anda di halaman 1dari 50

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
R
Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT.

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus dan

do
gu
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara

biasa dalam persidangan secara elektronik pada sistem informasi Pengadilan

In
A
(aplikasi e-court Mahkamah Agung Republik Indonesia), telah menjatuhkan

putusan sebagai berikut dalam perkara antara:


ah

lik
EKAWATY DEWI, SP., M.Si., Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan

Swasta/Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten


am

ub
Jeneponto, tempat tinggal di Jalan Drs. Rajamilo No. 2, Kelurahan

Empoang Selatan, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Provinsi


ep
k

Sulawesi Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6


ah

R
November 2021, memberikan Kuasa kepada :

si
1. H. Sulthani, S.H., M.H.

ne
ng

2. Alwiyah Ahmad, S.H., M.H.

3. Ali Imran, S.H.

do
gu

Semuanya Warga Negara Indonesia, pekerjaan Advokat pada


In
Kantor H. SULTHANI, S.H., M.H. & Rekan, beralamat di Jalan
A

Cendana No. 194, Paropo, Panakkukang, Makassar, selanjutnya


ah

lik

disebut sebagai ……………………………………………..

PENGGUGAT;
m

ub

M E L A W A N:
ka

KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, berkedudukan di Jalan


ep

Imam Bonjol No. 29, Menteng, Jakarta Pusat, dalam hal ini
ah

berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 33/HK.06.3/07/2022 tanggal


R

es

12 Januari 2022, memberikan Kuasa Khusus kepada :


M

ng

Halaman 1 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Hasyim Asy’ari, S.H., M.Si., Ph.D., jabatan Anggota KPU;

a
R
2. Arief Budiman, S.S., S.IP., MBA., jabatan Anggota KPU;

si
3. Dra. Evi Novida Ginting Manik, M.SP., jabatan Anggota KPU;

ne
ng
4. Viryan, S.E., M.M., jabatan Anggota KPU;

5. Pramono Ubaid Tanthowi., jabatan Anggota KPU;

do
gu 6. I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, S.T., S.H., M.Si., jabatan

In
Anggota KPU;
A
7. Eberta Kawima, jabatan Deputi Bidang Dukungan Teknis;
ah

lik
8. Sigit Joyowardono, S.H., jabatan Kepala Biro Advokasi Hukum dan

Penyelesaian Sengketa;
am

ub
9. Mela Indria, S.H., jabatan Kepala Bagian pada Biro Advokasi

Hukum dan Penyelesaian Sengketa;


ep
k

10. Ahmad Wildan Sukhoyya, S.H., jabatan Tenaga Ahli Konsultan


ah

Advokasi Hukum;
R

si
11. Juned, S.H., jabatan Kepala Sub Bagian pada Biro Advokasi

ne
ng

Hukum dan Penyelesaian Sengketa;

12. Tota Pasaribu, S.H., jabatan Kepala Sub Bagian pada Biro

do
gu

Advokasi Hukum dan Penyelesaian Sengketa;

13. Fakhrul Huda, S.H., jabatan Fungsional Umum pada Biro Advokasi
In
A

Hukum dan Penyelesaian Sengketa;


ah

14. Rizka Threesea Khumala, S.H., jabatan Fungsional Umum pada


lik

Biro Advokasi Hukum dan Penyelesaian Sengketa;


m

ub

15. An Nisaa’ Nurawalin Sulistyo, S.H., jabatan Fungsional Umum

pada Biro Advokasi Hukum dan Penyelesaian Sengketa;


ka

ep

16. Mega Sonia, S.H., jabatan Fungsional Umum pada Biro Advokasi
ah

Hukum dan Penyelesaian Sengketa;


R

es

17. Praise Juinta WSS, S.H., jabatan PPNPN pada Biro Advokasi
M

ng

Hukum dan Penyelesaian Sengketa;


Halaman 2 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
18. Nurul Huda, S.H., jabatan PPNPN pada Biro Advokasi Hukum dan

a
R
Penyelesaian Sengketa;

si
Kesemuanya Warga Negara Indonesia, pekerjaan Pejabat dan Pegawai

ne
ng
pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia,

berkedudukan di Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta

do
gu Pusat, selanjutnya disebut sebagai

In
………....................................................... TERGUGAT;
A
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut telah membaca dan
ah

lik
memperhatikan:

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 1/PEN-


am

ub
DIS/2022/PTUN.JKT tertanggal 3 Januari 2022 tentang Lolos Dismissal dan

Pemeriksaan perkara ini dengan Acara Biasa;


ep
k

2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 1/PEN-


ah

R
MH/2022/PTUN.JKT, tanggal 3 Januari 2022 tentang Penunjukan Susunan

si
Majelis Hakim dalam perkara ini;

ne
ng

3. Surat Penunjukan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor:

1/PEN-PPJS/2022/PTUN.JKT, tanggal 3 Januari 2022 tentang Penunjukan

do
gu

Panitera Pengganti dan Juru Sita Pengganti dalam perkara ini;


In
4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
A

Nomor: 1/PEN-PP/2022/PTUN.JKT tertanggal 3 Januari 2022 tentang


ah

lik

Pemeriksaan Persiapan;

5. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor: 1/PEN-HS/2022/PTUN.JKT tanggal 3


m

ub

Pebruari 2022 tentang Hari Sidang;


ka

6. Berkas perkara dan seluruh alat bukti surat atau tulisan, serta mendengar
ep

keterangan Para Pihak di persidangan;


ah

TENTANG DUDUK PERKARA


es
M

ng

Halaman 3 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Pengadilan telah menerima gugatan tertanggal 3 Januari 2022,

a
R
yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

si
pada tanggal 3 Januari 2022, dengan Register Perkara Nomor: 1/G/2022/PTUN-

ne
ng
JKT., gugatan mana telah diperbaiki pada tanggal 3 Pebruari 2022;

do
gu
berikut:
Bahwa dalam gugatannya, Penggugat mengemukakan hal-hal sebagai

In
A
I. OBJEK GUGATAN

Bahwa objek gugatan adalah Keputusan KOMISI PEMILIHAN UMUM


ah

lik
REPUBLIK INDONESIA (KPU RI) Nomor 690/HK.06.4/04/2021 Tentang
am

ub
PEMBERHENTIAN TETAP ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM

KABUPATEN JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERIODE


ep
2019–2024, tanggal 11 November 2021, untuk selanjutnya disebut objek
k

gugatan;
ah

si
II. KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

ne
ng

1. Bahwa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang

do
gu

Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5


In
A

Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara BAB III Pasal 47

“Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan


ah

lik

menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara”. Pasal 50 “Pengadilan Tata


m

ub

Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan

menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara di tingkat Pertama. Pasal 54


ka

ep

ayat (1) “Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada


ah

Pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat


R

kedudukan Tergugat”;
es
M

ng

Halaman 4 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun

a
R
2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun

si
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara “Keputusan Tata Usaha

ne
ng
Negara (yang selanjutnya disebut KTUN) adalah suatu penetapan tertulis

do
gu yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi

tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan

In
A
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual, dan

final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
ah

lik
perdata”, incasu Keputusan Tergugat. Sehingga Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan


am

ub
sengketa Tata Usaha Negara berdasarkan Gugatan Penggugat;

3. Bahwa tafsir Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) terhadap


ep
k

sifat final dan mengikat dari Putusan DKPP, dalam putusan PUU MKRI
ah

R
31/2013 halaman 73 yang menyatakan : “[3.20]... Sifat final dan mengikat

si
dari putusan DKPP haruslah dimaknai final dan mengikat bagi Presiden,

ne
ng

KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, maupun Bawaslu dalam

melaksanakan Putusan DKPP. Adapun Keputusan Presiden, KPU, KPU

do
gu

Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, maupun Bawaslu, hal tersebut adalah


In
merupakan keputusan pejabat TUN yang bersifat konrit, individual, dan
A

final yang dapat menjadi objek gugatan di Peradilan TUN. Apakah


ah

lik

Peradilan TUN akan memeriksa dan menilai kembali Putusan DKPP yang

menjadi dasar keputusan Presiden, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota,


m

ub

maupun Bawaslu, hal tersebut adalah kewenangan Peradilan TUN...”;


ka

4. Bahwa dalam praktik peradilan TUN, Pengujian KTUN terikat putusan


ep

DKPP sebagai objek gugatan TUN lazim dilakukan, diantaranya :


ah

4.1. Putusan Kasasi Nomor 361 K/TUN/2015 tanggal 29 Oktober 2015,


es

jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.


M

ng

Halaman 5 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
20/B/2015/PT.TUN-MDN tanggal 3 November 2014, objek yang

a
R
disengketakan adalah KTUN yang ditetapkan atas dasar Putusan

si
DKPP, incasu Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi

ne
ng
Sumatra Utara Nomor :1481/KPTS/KPU-PROV-002/2014 tanggal 11

juni 2014 Tentang pemberhentian Tetap dan Peringatan Keras

do
gu Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Nias Selatan Provinsi

In
Sumatra Utara berdasarkan Putusan DKPP Nomor 665/DKPP-PKE-
A
III/2014 dan Nomor 66/DKPP-PKE-III/2014;
ah

lik
4.2. Putusan Kasasi Nomor 492 K/TUN/2015 tanggal 11 November 2015

jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar Nomor


am

ub
10/B/2015/PT.TUN.MKS tanggal 09 April 2015 jo. Putusan

Pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura Nomor 05/G/2014/PTUN-


ep
k

JPR tanggal 14 oktober 2014. Objek yang disengketan adalah KTUN


ah

yang ditetapkan atas dasar Putusan DKPP, incasu Surat Keputusan


R

si
Komisi Pemilihan Umum Papua Nomor :

ne
ng

83/KPTS/KPU.PROV.030/2014 tanggal 28 Maret 2014 tentang

Pemberhentian dan pengangkatan penggantian antar waktu Anggota

do
gu

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara. Khusus Pemberhentian

dengan hormat atas nama Muhammad Irfan Setitit, S.E.,


In
A

berdasarkan Putusan DKPP Nomor : 12/DKPP-PKE-III/2014;


ah

lik

5. Bahwa atas dasar ketentuan sebagaimana Penggugat uraikan diatas,

maka Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta berwenang mengadili dan


m

ub

memeriksa gugatan Penggugat a quo;


ka

III. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN GUGATAN


ep

1. Bahwa Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan


ah

Tata Usaha Negara sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor


es

9 Tahun 2004 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 51


M

ng

Halaman 6 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tahun 2009 (untuk selanjutnya disebut UU PTUN) mengatur : “gugatan

a
R
dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari

si
sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau

ne
ng
Pejabat Tata Usaha Negara”;

2. Bahwa Keputusan Tergugat diterbitkan pada hari Kamis tanggal 11

do
gu November 2021, namun Penggugat menerima penyampaian dari Komisi

In
Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto pada hari Rabu tanggal 24
A
November 2021;
ah

lik
3. Bahwa Penggugat telah mengajukan Upaya Administratif Keberatan

kepada Tergugat melalui Surat tanggal 26 November 2021 Perihal :


am

ub
Keberatan, dan diterima Tergugat pada tanggal 30 November 2022;

4. Bahwa upaya Administratif Keberatan yang diajukan Penggugat masih


ep
k

dalam tenggang waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja yang diatur
ah

dalam Pasal 77 Jo. Pasal 75 Undang-undang No. 30 Tahun 2014


R

si
tentang Administrasi Pemerintahan dan Peraturan Mahkamah Agung

ne
ng

Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian

Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya

do
gu

Administratif;

5. Bahwa Tergugat memiliki tenggang waktu 10 (sepuluh) hari kerja untuk


In
A

menyelesaikan Upaya Administratif Keberatan sebagaimana diatur dalam


ah

Pasal 77 ayat (4) Undang-undang No. 30 Tahun 2014 tentang


lik

Administratif Pemerintahan. Namun Penggugat baru menerima surat


m

ub

Tergugat tanggal 16 Desember 2021 perihal : Pelaksanaan Tindak Lanjut

Putusan DKPP. Akibat hukum atas keterlambatan Tergugat merespon


ka

ep

keberatan Penggugat, maka keberatan Penggugat dianggap dikabulkan


ah

berdasar Pasal 77 ayat (5) Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014


R

es

Tentang Administrasi Pemerintahan yang mengatur : ”Dalam hal Badan


M

ng

dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menyelesaikan keberatan dalam


Halaman 7 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (4), keberatan dianggap

a
R
dikabulkan”;

si
6. Bahwa setelah Penggugat melakukan Upaya Administratif, Penggugat

ne
ng
mendaftarkan Gugatan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara

Jakarta pada hari Senin, tanggal 03 Januari 2022 dengan sistem

do
gu pendaftaran gugatan e-court, yaitu 40 (empat puluh) hari setelah

In
Penggugat menerima Keputusan Tergugat. Dengan demikian pengajuan
A
Gugatan a quo masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari
ah

lik
yang ditentukan oleh Pasal 55 Undang-undang PTUN;

IV. LEGAL STANDING DAN KEPENTINGAN PENGGUGAT


am

ub
1. Bahwa Penggugat adalah Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Surat Keputusan


ep
k

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor :490/PP.06-


ah

R
Kpt/05/KPU/II/2019, tanggal 18 Februari 2019 Tentang PENGANGKATAN

si
ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN JENEPONTO

ne
ng

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERIODE 2019-2024;

2. Bahwa Penggugat diberhentikan tetap selaku anggota Komisi

do
gu

Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan


In
berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia
A

Nomor 690/HK.06.4/04/2021 Tentang PEMBERHENTIAN TETAP


ah

lik

ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN JENEPONTO

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERIODE 2019–2024, tanggal 11


m

ub

November 2021;
ka

3. Bahwa Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor


ep

690/HK.06.4/04/2021 Tentang PEMBERHENTIAN TETAP ANGGOTA


ah

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN JENEPONTO PROVINSI


R

es

SULAWESI SELATAN PERIODE 2019–2024, tanggal 11 November 2021,


M

ng

Halaman 8 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terikat dan/atau terkait putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

a
R
Republik Indonesia (DKPP RI) Nomor 168-PKE-DKPP/X/2021 tanggal 3

si
November 2021, yang amarnya :

ne
ng
MEMUTUSKAN:

1. Mengabulkan Pengaduan Pengadu untuk seluruhnya;

do
gu 2. Menjatuhkan sanksi Pemberhentian Tetap kepada Teradu Ekawaty

In
Dewi selaku anggota KPU Kabupaten Jeneponto terhitung sejak
A
Putusan ini dibacakan;
ah

lik
3. Memerintahkan Komisi Pemilihan Umum untuk melaksanakan

Putusan ini paling lama 7 (tujuh) hari sejak Putusan ini dibacakan;
am

ub
4. Memerintahkan Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk mengawasi

pelaksanaan putusan ini.


ep
k

4. Bahwa berdasarkan Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu


ah

R
Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2017 Tentang Pedoman Beracara Kode

si
Etik Penyelenggara Pemilihan Umum, Pasal 39 ayat (2) Penyelenggara

ne
ng

Pemilu Wajib melaksanakan putusan DKPP paling lama 7 (tujuh) hari

terhitung sejak putusan dibacakan;

do
gu

5. Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang


In
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
A

Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-Undang Republik Indonesia


ah

lik

Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 53 ayat (1)
m

ub

Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya


ka

dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan


ep

gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang berisi tuntutan agar


ah

Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketan itu dinyatakan batal atau
R

es
M

ng

Halaman 9 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau

a
R
rehabilitasi”;

si
6. Bahwa putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik

ne
ng
Indonesia (DKPP RI) Nomor 168-PKE-DKPP/X/2021 tanggal 3 November

2021 yang ditindaklanjuti Tergugat sangat merugikan Penggugat

do
gu seharusnya putusan DKPP tidak sepatutnya sanksi pemberhentian tetap

In
kepada Penggugat. Oleh karenanya putusan DKPP bertentangan
A
Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia
ah

lik
Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Beracara Kode Etik

Penyelenggara Pemilihan Umum, Pasal 37 ayat (4) “Dalam hal amar


am

ub
putusan DKPP menyatakan Teradu dan/atau Terlapor terbukti melanggar,

DKPP menjatuhkan sanksi berupa :


ep
k

a. Teguran tertulis;
ah

b. Pemberhentian sementara;
R

si
c. Pemberhentian tetap”.

ne
ng

DKPP sepatutnya menjatuhkan sanksi tidak langsung dengan sanksi huruf

c. Pemberhentian tetap, melainkan sesuai urutan sanksi yakni huruf a.

do
gu

Teguran tertulis. Hal ini penting untuk menegakan ira-ira Demi Keadilan,

dan menghindari pelanggaran terhadap Peraturan Dewan Kehormatan


In
A

Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2017 Tentang


ah

Kode Etik Dan Pedoman Perilaku Dewan Kehormatan Penyelenggara


lik

Pemilu, Pasal 8 berkenaan prinsip keadilan pada huruf a “Memperlakukan


m

ub

semua pihak yang berperkara secara berimbang, tidak diskriminatif dan

tidak memihak”. Oleh karena jelas-jelas Pengadu tidak dapat


ka

ep

membuktikan pengaduannya di hadapan persidangan DKPP berkenaan


ah

pemberian uang dan rumah sebagaimana terurai pada halaman 13 poin


R

es

[4.3] putusan DKPP 168/X/2021;


M

ng

Halaman 10 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7. Bahwa Penggugat tidak diberikan kesempatan untuk membela diri di

a
R
hadapan rapat pleno DKPP sebagaimana dimaksud ketentuan Undang-

si
Undang No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, Pasal 38 ayat (2)

ne
ng
“Dalam Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), anggota

KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota harus diberi kesempatan

do
gu untuk membela diri di hadapan DKPP”. Penggugat tidak pernah diundang

In
untuk membela diri dalam rapat pleno DKPP. Dan putusan DKPP
A
168/X/2021 hanya dibacakan dalam sidang kode etik terbuka untuk umum
ah

lik
pada tanggal 3 November 2021 oleh tiga orang yakni Teguh Prasetyo,

Didik Supriyanto dan Ida Budhiati masing-masing sebagai anggota,


am

ub
sehingga melanggar Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara

Pemilu Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Kode Etik Dan
ep
k

Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum, Pasal 36


ah

ayat (2) “Rapat Pleno DKPP dilakukan secara tertutup yang dihadiri oleh 7
R

si
(tujuh) orang anggota DKPP, kecuali dalam keadaan tertentu dihadiri

ne
ng

paling sedikit 5 (lima) orang anggota DKPP”;

8. Bahwa Keputusan Tergugat bertentangan ketentuan Undang-Undang

do
gu

No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, Pasal 38 ayat (3)

“Dalam hal rapat pleno DKPP memutuskan pemberhentian anggota


In
A

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), anggota yang bersangkutan


ah

diberhentikan sementara sebagai anggota KPU, KPU Provinsi, KPU


lik

Kabupaten/Kota sampai dengan diterbitkannya keputusan


m

ub

pemberhentian”. jo. Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Beracara


ka

ep

Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum, Pasal 39 ayat (3) “Dalam


ah

hal putusan DKPP menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap, jajaran KPU


R

es

dan/atau Bawaslu memberhentikan sementara sebelum surat


M

ng

keputusan pemberhentian tetap diterbitkan”. Dengan demikian norma


Halaman 11 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ketentuan tersebut seharusnya Tergugat tidak boleh langsung

a
R
menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Tetap incasu objek

si
sengketa kepada Penggugat, melainkan harus didahului Surat Keputusan

ne
ng
pemberhentian sementara sebelum diterbitkannya surat keputusan

pemberhentian tetap;

do
gu 9. Bahwa dengan demikian Penggugat memiliki kapasitas hukum dan

In
kepentingan untuk mengajukan gugatan kepada Tergugat seraya
A
berharap, kiranya yang mulia berkenan memeriksa putusan Dewan
ah

lik
Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (DKPP RI) Nomor

168-PKE-DKPP/X/2021 tanggal 3 November 2021, sebagai pihak Terkait;


am

ub
V. DASAR DAN ALASAN PENGGUGAT MENGAJUKAN GUGATAN

1. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan Tata Usaha Negara


ep
k

didasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang


ah

R
Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang

si
Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-undang Republik Indonesia

ne
ng

Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal

do
gu

53 ayat (2) :
In
“Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana
A

domaksud pada ayat (1) adalah :


ah

lik

a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;


m

ub

b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan


ka

asas-asas umum pemerintahan yang baik”.


ep

2. Bahwa Penggugat adalah Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten


ah

Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Surat Keputusan


es

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor :490/PP.06-


M

ng

Halaman 12 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kpt/05/KPU/II/2019, tanggal 18 Februari 2019 Tentang PENGANGKATAN

a
R
ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN JENEPONTO

si
PROVINSI SULAWESI SELATAN PERIODE 2019-2024;

ne
ng

do
gu 3. Bahwa tanggal 11 November 2021, Tergugat menerbitkan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 690/HK.06.4/04/2021

In
A
Tentang PEMBERHENTIAN TETAP ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN

UMUM KABUPATEN JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN


ah

lik
PERIODE 2019–2024, sebagai tindak lanjut putusan Dewan Kehormatan

Penyelenggara Pemilu Republik Indoenesia (DKPP RI) Nomor 168-PKE-


am

ub
DKPP/X/2021 tanggal 3 November 2021, yang amarnya :

MEMUTUSKAN:
ep
k

1. Mengabulkan Pengaduan Pengadu untuk seluruhnya;


ah

R
2. Menjatuhkan sanksi Pemberhentian Tetap kepada Teradu Ekawaty Dewi

si
selaku anggota KPU Kabupaten Jeneponto terhitung sejak Putusan ini

ne
ng

dibacakan;

3. Memerintahkan Komisi Pemilihan Umum untuk melaksanakan Putusan

do
gu

ini paling lama 7 (tujuh) hari sejak Putusan ini dibacakan;


In
4. Memerintahkan Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk mengawasi
A

pelaksanaan putusan ini.


ah

lik

4. Bahwa Keputusan Tergugat sangat merugikan Penggugat, oleh karena

Keputusan Tergugat bertentangan ketentuan Undang-Undang Nomor 7


m

ub

Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, Pasal 38 ayat (3) “Dalam hal rapat
ka

pleno DKPP memutuskan pemberhentian anggota sebagaimana


ep

dimaksud pada ayat (1), anggota yang bersangkutan diberhentikan


ah

sementara sebagai anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota


es

sampai dengan diterbitkannya keputusan pemberhentian”. jo. Peraturan


M

ng

Halaman 13 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia Nomor 3

a
R
Tahun 2017 Tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara

si
Pemilihan Umum, Pasal 39 ayat (3) “Dalam hal putusan DKPP

ne
ng
menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap, jajaran KPU dan/atau Bawaslu

memberhentikan sementara sebelum surat keputusan pemberhentian

do
gu tetap diterbitkan”. Dengan demikian norma ketentuan tersebut seharusnya

In
Tergugat tidak boleh langsung menerbitkan Surat Keputusan
A
Pemberhentian Tetap incasu objek sengketa kepada Penggugat,
ah

lik
melainkan harus didahului Surat Keputusan pemberhentian sementara

sebelum diterbitkannya surat keputusan pemberhentian tetap;


am

ub
5. Bahwa Keputusan Tergugat maupun putusan Dewan Kehormatan

Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (DKPP RI) Nomor 168-PKE-


ep
k

DKPP/X/2021 tanggal 3 November 2021 patut dipandang melanggar


ah

asas-asas umum pemerintahan yang baik yakni asas kepastian hukum


R

si
oleh karena Tergugat melaksanakan putusan Dewan Kehormatan

ne
ng

Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (DKPP RI) Nomor 168-PKE-

DKPP/X/2021 tanggal 3 November 2021 a quo tidak sesuai ketentuan

do
gu

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, Pasal 38

ayat (3) “Dalam hal rapat pleno DKPP memutuskan pemberhentian


In
A

anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), anggota yang


ah

bersangkutan diberhentikan sementara sebagai anggota KPU, KPU


lik

Provinsi, KPU Kabupaten/Kota sampai dengan diterbitkannya keputusan


m

ub

pemberhentian”. jo. Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Beracara


ka

ep

Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum, Pasal 39 ayat (3) “Dalam hal
ah

putusan DKPP menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap, jajaran KPU


R

es

dan/atau Bawaslu memberhentikan sementara sebelum surat keputusan


M

ng

pemberhentian tetap diterbitkan.”;


Halaman 14 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. Bahwa Putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik

a
R
Indonesia (DKPP RI) Nomor 168-PKE-DKPP/X/2021 tanggal 3 November

si
2021 bertentangan asas proporsionalitas, oleh karena jika pun Penggugat

ne
ng
Terbukti melanggar, maka sepatutnya sanksi yang dijatuhkan bukan

Pemberhentian Tetap melainkan seharusnya secara proporsional adalah

do
gu sanksi Teguran tertulis sesuai Peraturan Dewan Kehormatan

In
Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 Tentang
A
Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum, Pasal 37
ah

lik
ayat (4) “Dalam hal amar putusan DKPP menyatakan Teradu dan/atau

Terlapor terbukti melanggar, DKPP menjatuhkan sanksi berupa :


am

ub
a. Teguran tertulis;

b. Pemberhentian sementara;
ep
k

c. Pemberhentian tetap”.
ah

si
VI. DALAM PENUNDAAN

1. Bahwa akibat dari terbitnya Keputusan Tergugat, Pemohon sudah

ne
ng

bukan Anggota KPU Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019-

do
2024, Pemohon tidak dapat lagi melaksanakan tugas, wewenang dan
gu

kewajiban yang diatur dalam Pasal 18, 19, 20 Undang-Undang Nomor 7


In
A

Tahun 2017 tentang Pemilu (untuk selanjutnya disebut sebagai UU 7/2017

tentang Pemilu), akibat selanjutnya Pemohon tidak dapat melaksanakan


ah

lik

tugas, kewenangan dan kewajiban tahapan Pemilu Tahun 2024, serta

Pemohon kehilangan hak keuangan sebagaimana diatur Pasal 453 UU


m

ub

7/2017 tentang Pemilu Jo. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2016


ka

tentang Kedudukan Keuangan Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan


ep

Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum


ah

Kabupaten/Kota;
R

es
M

ng

Halaman 15 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa Pemohon sangat keberatan terhadap Keputusan Tergugat. Oleh

a
R
karena Keputusan Pemberhentian tetap terhadap Penggugat menjadikan

si
Pemohon kehilangan kehormatan, integritas, profesionalisme, idealisme

ne
ng
dan kebanggaan sebagai ‘korps’ Penyelenggara Pemilu, yang sudah

do
gu melaksanakan tugas, kewenangan

Keputusan Tergugat yang bertentangan ketentuan Undang-Undang


dan kewajiban dengan baik.

In
A
Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, Pasal 38 ayat (3) “Dalam

hal rapat pleno DKPP memutuskan pemberhentian anggota sebagaimana


ah

lik
dimaksud pada ayat (1), anggota yang bersangkutan diberhentikan

sementara sebagai anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota


am

ub
sampai dengan diterbitkannya keputusan pemberhentian”. jo. Peraturan

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Republik Indonesia


ep
k

Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Beracara Kode Etik


ah

R
Penyelenggara Pemilihan Umum, Pasal 39 ayat (3) “Dalam hal putusan

si
DKPP menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap, jajaran KPU dan/atau

ne
ng

Bawaslu memberhentikan sementara sebelum surat keputusan

pemberhentian tetap diterbitkan”. Maka Jelas dan nyata Keputusan

do
gu

Tergugat adalah keputusan yang cacat hukum yang oleh karenanya


In
harus dinyatakan batal atau tidak sah;
A

3. Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang


ah

lik

Peradilan Tata Usaha Negara Jo. Undang-undang Nomor 9 Tahun

2004 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 5 Tentang


m

ub

Peradilan Tata Usaha Negara Jo. Undang-undang Nomor 51 Tahun


ka

2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun


ep

1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 6 7 ayat (2) dan
ah

ayat (3) :
es
M

ng

Halaman 16 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) Pemohon dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan

a
R
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan

si
Sengketa Tata Usaha sedang berjalan, sampai ada putusan pengadilan

ne
ng
yang berkekuatan hukum tetap;

do
gu (3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat diajukan

sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih dahulu dari pokok

In
A
sengketanya;

4. Bahwa dalil Pemohon yang telah menguraikan secara sistematis,


ah

lik
menegaskan keadaan dimana Keputusan Tata Usaha Negara adalah
am

ub
bersifat melawan hukum yang telah menimbulkan kerugian bagi Pemohon

sejalan dengan metode penyusunan permohonan penundaan


ep
pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana pendapat W.
k

Riawan Tjandra, dalam bukunya Hukum Acara Tata Usaha Negara


ah

si
(Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2005) hal.78, yang

menyatakan salah satu metode agar permohonan penundaan

ne
ng

pelaksanaan keputusan Tata Usaha Negara dapat efektif, perlu

do
memperhatikan:
gu

4.1 Memuat motivasi-motivasi dan dalil-dalil Pemohon yang


In
A

substansinya menggambarkan bahwa:

a. Keputusan yang digugat tersebut nyata-nyata dapat menimbulkan


ah

lik

kerugian bagi Pemohon sehingga tidak dapat dipertahankan

keberlakuannya;
m

ub

b. Keputusan yang digugat bersifat melawan hukum, karena


ka

ep

memenuhi rumusan ketentuan Pasal 53 ayat (2);

c. Urgensi dilakukannya penundaan pelaksanaan keputusan TUN;


ah

4.2. Pengajuan permohonan penundaan pelaksanaan keputusan TUN


es
M

dilakukan jauh sebelum rencana pelaksanaan keputusan TUN;


ng

Halaman 17 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Bahwa Pasal 37 ayat (4) huruf c Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017

a
R
tentang Pemilu berbunyi: “Penggantian antar waktu anggota KPU, KPU

si
Provinsi, atau Kabupaten/Kota yang berhenti sebagaimana dimaksud

ne
ng
pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan: (c) Anggota KPU

Kabupaten/Kota digantikan oleh calon anggota KPU Kabupaten/Kota

do
gu urutan peringkat berikutnya dari hasil pemilihan yang dilakukan oleh KPU”;

In
A
Oleh karena itu apabila dilakukan penggantian antarwaktu anggota KPU

sebagai tindak lanjut dari Keputusan Tergugat, sementara proses


ah

lik
pemeriksaan gugatan atas Keputusan Tergugat masih dalam proses

peradilan dan kemudian ternyata Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara


am

ub
Jakarta dan/atau Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia menyatakan

Keputusan Tergugat tidak sah dan/atau dibatalkan, maka penggantian


ep
k

antarwaktu anggota KPU Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan


ah

R
yang telah dilaksanakan, tentu sangat merugikan kepentingan Pemohon dan

si
berakibat ketidakpastian hukum;

ne
ng

6. Bahwa permohonan penundaan pelaksanaan keputusan Tata Usaha Negara

oleh Pemohon, juga sebagai implementasi perkembangan hukum modern

do
gu

sebagai salah satu wujud perlindungan hukum bagi hak-hak warga


In
masyarakat ketika berhadapan dengan kekuasaan yang ada di tangan
A

pemerintah incasu Tergugat. Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas,


ah

lik

Pemohon memiliki hak untuk mengajukan permohonan penundaan agar

pelaksanaan Objek Gugatan Tata Usaha Negara yang diterbitkan Tergugat


m

ub

sangat merugikan Pemohon jika dilaksanakan;


ka

7. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka pelaksanaan objek


ep

gugatan Tata Usaha Negara tersebut jelas telah serta-merta menimbulkan


ah

keadaan yang mendesak berupa kerugian yang diderita Pemohon. Oleh


R

es

karena itu, untuk menghindari kerugian yang lebih besar bagi Pemohon,
M

ng

Halaman 18 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
teramat berdasar hukum Pemohon mengajukan permohonan kepada Majelis

a
R
Hakim Yang Memeriksa, Memutus dan Menyelesaikan untuk menetapkan

si
penundaan pelaksanaan Objek Gugatan Tata Usaha Negara sampai adanya

ne
ng
putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap;

do
VI. gu PETITUM

Berdasarkan dalil Gugatan Penggugat sebagaimana terurai diatas, maka

In
A
dengan segala kerendahan hati, perkenankan Penggugat/Pemohon,

memohon kehadapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Cq.


ah

lik
Majelis Hakim yang mulia, yang memeriksa dan mengadili perkara ini,

sudilah memutuskan yang amarnya :


am

ub
DALAM PENUNDAAN :

M E N ETAPKAN :
ep
k

1. Mengabulkan Permohonan Penundaan pelaksanaan Keputusan Tergugat


ah

R
Nomor 690/HK.06.4/04/2021 tentang Pemberhentian Tetap Anggota Komisi

si
Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan, tanggal 11

ne
ng

November 2021;

2. Memerintahkan atau mewajibkan Tergugat untuk menunda pelaksanaan

do
gu

Keputusan Nomor 690/HK.06.4/04/2021 tentang Pemberhentian Tetap

Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi


In
A

Selatan, tanggal 11 November 2021, selama proses pemeriksaan perkara ini,


ah

lik

sampai adanya Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;

DALAM POKOK PERKARA :


m

ub

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ka

2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Komisi Pemilihan umum (KPU)
ep

Republik Indonesia Nomor 690/HK.06.4/04/2021 tentang Pemberhentian


ah

Tetap Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto Provinsi


R

es

Sulawesi Selatan, tanggal 11 November 2021;


M

ng

Halaman 19 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan Komisi Pemilihan Umum

a
R
(KPU) Republik Indonesia Nomor 690/HK.06.4/04/2021 tentang

si
Pemberhentian Tetap Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto

ne
ng
Provinsi Sulawesi Selatan, tanggal 11 November 2021;

4. Mewajibkan Tergugat untuk merehabilitasi nama baik dan memulihkan

do
gu
kedudukan Penggugat sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum

In
Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019-2024;
A
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini;
ah

lik
Dan atau, jika Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Cq.

Majelis Hakim yang mulia, yang mengadili dan memeriksa perkara ini
am

ub
berkeyakinan lain, mohon kiranya putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et

bono).
ep
k

Bahwa Pengadilan telah menerima Jawaban dari Tergugat tanggal 16


ah

si
Pebruari 2022 pada sistem informasi Pengadilan (aplikasi e-court

Mahkamah Agung Republik Indonesia), yang mengemukakan hal-hal sebagai

ne
ng

berikut:

do
gu

Bahwa terhadap seluruh dalil Penggugat, Tergugat menyatakan secara tegas

menolak seluruh posita dan petitum yang diajukan Penggugat, sebagaimana


In
A

tertuang dalam Jawaban Tergugat. Majelis Hakim yang Mulia, sebelum kami

masuk pada poin substansi Jawaban, Tergugat akan menyampaikan dalil


ah

lik

substansi gugatan Penggugat, yaitu sebagai berikut:


m

ub

1. Bahwa menurut Penggugat, obyek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat

didasarkan pada Putusan DKPP, yang menurut Penggugat Putusan DKPP


ka

ep

tersebut diputus tidak sesuai dengan prosedur pemeriksaan yang diatur dalam
ah

peraturan perundang-undangan.
R

es

2. Bahwa pada pokoknya Penggugat merasa keberatan terhadap Putusan


M

ng

DKPP Nomor: 168-PKE-DKPP/X/2021 karena dianggap bertentangan dengan


Halaman 20 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 38 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang

a
R
Pemilihan Umum dan dianggap melanggar Asas Umum Pemerintahan yang

si
Baik yakni asas kepastian hukum, asas ketidakberpihakan dan asas

ne
ng
kecermatan.

3. Bahwa Penggugat meminta pelaksanaan objek gugatan a quo ditunda karena

do
gu
dianggap merugikan kepentingan Penggugat dan menimbulkan ketidakpastian

In
hukum.
A
Bahwa berdasarkan dalil sebagaimana angka 1 s/d 3, maka substansi pokok
ah

lik
gugatan Penggugat mengenai keberatan Penggugat terhadap Surat Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor: 690/HK.06.4/04/2021 tentang


am

ub
Pemberhentian Tetap Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto

Periode 2019-2024 tanggal 11 November 2021.


ep
k

DALAM PENUNDAAN :
ah

si
1. Bahwa tidak ada hal penting atau mendesak untuk ditundanya pelaksanaan

dari obyek sengketa dalam perkara a quo. Justru dengan dilaksanakannya

ne
ng

obyek sengketa dalam perkara a quo akan menimbulkan kepastian hukum.

do
2. Berkenaan dengan hal tersebut, mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang
gu

memeriksan dan memutus perkara a quo agar menyatakan bahwa


In
A

Permohonan Penggugat dalam hal penundaan tidak dapat diterima.

DALAM EKSEPSI:
ah

lik

GUGATAN PENGGUGAT PREMATUR ATAU DALUWARSA ATAU DIMAKNAI


m

ub

BELUM MELAKUKAN KEWAJIBANNYA YAITU BANDING ADMINISTRASI

TERHADAP ATASAN TERGUGAT.


ka

ep

1. Bahwa ketentuan Pasal 75 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang


ah

Administrasi Pemerintahan menyebutkan:


R

(1) Warga Masyarakat yang dirugikan terhadap Keputusan dan/atau


es
M

Tindakan dapat mengajukan Upaya Administratif kepada Pejabat


ng

Halaman 21 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemerintahan atau Atasan Pejabat yang menetapkan dan/atau

a
R
melakukan Keputusan dan/atau Tindakan

si
(2) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

ne
ng
a. Keberatan

do
gu b. Banding

In
A
2. Bahwa seharusnya Penggugat terlebih dahulu melakukan upaya administratif

secara keseluruhan berupa keberatan dan banding sebagaimana diatur


ah

lik
dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

Pemerintahan jo. Pasal 2 Perma Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman


am

ub
Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh

Upaya Administratif yang pada intinya Pengadilan berwenang menerima,


ep
k

memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa administrasi setelah


ah

R
Penggugat menempuh upaya administratif. Jadi, selain mengajukan upaya

si
administratif berupa keberatan Penggugat juga mengajukan upaya

ne
ng

administratif berupa banding kepada Atasan Pejabat yang menetapkan

Keputusan dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak keputusan upaya

do
gu

keberatan diterima;
In
A

3. Bahwa pengajuan banding Administrasi kepada atasan Tergugat dalam hal

ini Presiden RI belum dilakukan oleh Penggugat;


ah

lik

4. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 76 ayat (2) Undang-undang Nomor 30 Tahun

2014 Tentang Adminstrasi Pemerintahan menyatakan:


m

ub

Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas penyelesaian


ka

ep

keberatan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Warga dapat mengajukan banding kepada


ah

Atasan Pejabat.
es
M

ng

Halaman 22 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Bahwa lebih lanjut dalam Ketentuan Pasal 78 ayat (1) Undang-undang

a
R
Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan ditegaskan jika:

si
Keputusan dapat diajukan banding dalam waktu paling lama 10 (sepuluh)

ne
ng
hari kerja sejak keputusan upaya keberatan diterima.

do
6. gu Bahwa lebih lanjut dalam Ketentuan Pasal 78 ayat (2) Undang-undang

Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Adminstrasi Pemerintahan ditegaskan jika :

In
A
Banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis

kepada Atasan Pejabat yang menetapkan Keputusan.


ah

lik
7. Bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 78 ayat (1) Undang-undang Nomor 30
am

ub
Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan ditegaskan jika batas waktu

pengajuan banding terhadap surat balasan tergugat tersebut kepada atasan


ep
k

tergugat dalam hal ini Presiden RI dalam waktu paling lama 10 (sepuluh) hari
ah

kerja sejak keputusan upaya keberatan diterima;


R

si
8. Bahwa adapun Surat Keberatan Penggugat diterima oleh Tergugat pada 30

ne
ng

November 2021 Pukul 16.25 WIB;

9. Bahwa atas keberatan administrasi tersebut kemudian Tergugat telah

do
gu

membalasnya melalui surat Nomor 1180/SDM.13/04/2021 tanggal 10

Desember 2021 Perihal pelaksanaan Tindaklanjut Putusan DKPP


In
A

sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang


ah

Administrasi Pemerintahan yang diterima oleh Penggugat melalui alamat e-


lik

mail yayasanihi@gmail.com dan ekanayaspam@gmail.com pada tanggal


m

ub

11 Desember 2021 Pukul 12.04 WIB.


ka

10. Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang


ep

Pemilihan Umum, Tergugat sebagai Ketua KPU diangkat oleh Presiden, oleh
ah

sebab itu untuk banding administrasi, Penggugat seyogianya mengajukan


R

es

kepada Presiden sebagai Atasan Pejabat yang menetapkan Keputusan,


M

ng

sebagaimana diperkuat dengan Putusan PTUN Jakarta Tanggal 16 Juli 2019


Halaman 23 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dimana Tergugat dalam perkara tersebut sama dengang perkara a quo dan

a
R
dan dikuatkan oleh putusan PTTUN Jakarta pada selasa 03 Desember 2019

si
dengan Nomor Putusan 272/B/2019/PT.TUN.JKT sebagai putusan yang telah

ne
ng
berkekuatan hukum tetap, akan tetapi Penggugat belum melaksanakan

kewajibannya sebelum mengajukan perkara a quo ke PTUN Jakara.

do
gu
11. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana diatas, terbukti bahwa

In
gugatan Penggugat adalah Prematur sehingga harus ditolak.
A
DALAM POKOK PERKARA :
ah

lik
A. Penerbitan Objek Sengketa Tidak Bertentangan Dengan Peraturan Perundang-

Undangan Yang Berlaku.


am

ub
1) Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil Penggugat kecuali yang
ep
Tergugat akui secara tegas kebenarannya dalam jawaban ini dan
k

Tergugat hanya menanggapi poin-poin gugatan yang berkaitan langsung


ah

si
dengan tugas dan kewenangan Tergugat dalam menerbitkan objek

sengketa a quo;

ne
ng

2) Bahwa benar Tergugat telah menerbitkan Surat Keputusan Komisi

do
gu

Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor: 690/HK.06.4/04/2021 tentang

Pemberhentian Tetap Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten


In
A

Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019-2024 tanggal 11

November 2021 (selanjutnya disebut sebagai obyek sengketa dalam


ah

lik

perkara a quo);

3) Bahwa obyek sengketa dalam perkara a quo diterbitkan oleh Tergugat


m

ub

merupakan bentuk tindak lanjut dari Putusan DKPP Nomor 168-PKE-


ka

ep

DKPP/X/2021. Hal ini sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 458

ayat (14) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 yang pada pokoknya


ah

menyatakan bahwa KPU sebagai penyelenggara Pemilu wajib


es
M

melaksanakan Putusan DKPP.


ng

Halaman 24 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4) Bahwa sebelum lebih jauh masuk ke dalam pokok perkara, Tergugat perlu

a
R
menjelaskan mengenai ketentuan dalam proses pemberhentian anggota

si
KPU. Adapun mekanisme pemberhentian Anggota KPU in casu KPU

ne
ng
Kabupaten Mamberamo Raya diatur secara khusus dalam Pasal 37 dan 38

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang

do
gu berbunyi sebagai berikut:

In
Pasal 37
A
(1) Anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota berhenti
ah

lik
antar waktu karena:

a. meninggal dunia;
am

ub
b. berhalangan tetap sehingga tidak mampu melaksanakan tugas

dan kewajiban; atau


ep
k

c. diberhentikan dengan tidak hormat.


ah

(2) Anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota diberhentikan


R

si
dengan tidak hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

ne
ng

apabila:

1. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota KPU, KPU Provinsi,

do
gu

dan KPU Kabupaten/Kota;

2. melanggar sumpah/janji jabatan dan/atau kode etik;


In
A

3. dst...
ah

(3) Pemberhentian anggota yang telah memenuhi ketentuan


lik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan dengan
m

ub

ketentuan:

1. anggota KPU diberhentikan oleh presiden;


ka

ep

2. anggota KPU Provinsi diberhentikan oleh KPU; dan


ah

3. anggota KPU Kabupaten/Kota diberhentikan oleh KPU.


R

es

Pasal 38
M

ng

Halaman 25 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(1) Pemberhentian anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU

a
R
Kabupaten/Kota yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana

si
dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) huruf i, huruf b, huruf c, huruf e,

ne
ng
dan/atau huruf f didahului dengan verifikasi oleh DKPP atas:

a. pengaduan secara tertulis dari Penyelenggara Pemilu,

do
gu Peserta Pemilu, tim kampanye, masyarakat, dan

In
pemilih; dan/atau
A
b. Rekomendasi dari DPR.
ah

lik
(2) Dalam pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (l),

anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota harus diberi


am

ub
kesempatan untuk membela diri di hadapan DKPP;

(3) Dalam hal rapat pleno DKPP memutuskan pemberhentian anggota


ep
k

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), anggota yang bersangkutan


ah

diberhentikan sementara sebagai anggota KPU, KPU Provinsi, atau


R

si
KPU Kabupaten/Kota sampai dengan diterbitkannya keputusan

ne
ng

pemberhentian;

5) Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, Tergugat diberikan

do
gu

kewenangan untuk memberhentikan anggota KPU Provinsi dan/atau


In
anggota KPU Kabupaten/Kota setelah melalui proses pengaduan
A

secara tertulis yang kemudian diverifikasi melalui putusan DKPP.


ah

lik

6) Selanjutnya, kewenangan untuk pemberhentian anggota KPU

Provinsi dan/atau Anggota KPU Kabupaten/Kota oleh KPU RI, pasca


m

ub

diputus oleh DKPP, bersifat mengikat. Hal ini sebagaimana ketentuan


ka

Pasal 458 ayat (13) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang


ep

Pemilu yang pada pokoknya mengatur bahwa Putusan DKPP


ah

bersifat final dan mengikat, sehingga Putusan DKPP wajib


es

dilaksanakan ataupun ditindaklanjuti oleh Tergugat.


M

ng

Halaman 26 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7) Bahwa secara prosedur sebagaimana ketentuan yang telah

a
R
dijelaskan pada angka 3) sampai dengan 6), obyek gugatan dalam

si
perkara a quo telah sesuai dengan ketentuan peraturan

ne
ng
perundangan-undangan yang berlaku, baik itu dari segi kewenangan

Tergugat maupun proses menerbitkan obyek sengketa. Sehingga

do
gu dalil Penggugat yang menyatakan menolak obyek sengketa dalam

In
perkara a quo merupakan dalil yang tidak berdasar secara hukum.
A
8) Bahwa terkait dengan substansi maupun prosedur terbitnya Putusan
ah

lik
DKPP Nomor 168-PKE-DKPP/X/2021 yang menjadi dasar

penerbitan obyek sengketa dan dipermasalahkan oleh Penggugat,


am

ub
menurut hemat Tergugat hal tersebut bukan merupakan ranah

Tergugat untuk menanggapinya karena Tergugat bukanlah para


ep
k

pihak dalam perkara tersebut, dimana hal tersebut menjadi ranah


ah

DKPP untuk menjelaskannya dan seyogianya DKPP dapat dijadikan


R

si
sebagai para pihak dalam perkara a quo mengingat penerbitan

ne
ng

obyek sengketa dalam perkara a quo berkaitan dengan Putusan

yang dikeluarkan oleh DKPP dan Penggugat dalam perkara a quo

do
gu

pada pokoknya keberatan terhadap putusan DKPP yang menjadi

dasar penerbitan obyek sengketa dalam perkara a quo.


In
A

9) Bahwa seharusnya Penggugat harus memahami dan


ah

menyadari jika DKPP merupakan pembuat putusan yang bersifat


lik

konstitutif (putusan yang bersifat meniadakan suatu keadaan hukum


m

ub

maupun yang menimbulkan keadaan hukum baru), dimana putusan

tersebut diakui keberadaannya dan diatur secara khusus di dalam


ka

ep

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017. Sedangkan Tergugat


ah

merupakan pembuat keputusan yang bersifat deklaratoir (keputusan


R

es

yang menetapkan suatu keadaan saja).


M

ng

Halaman 27 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10) Bahwa Penggugat juga harus memahami jika, mengingat

a
R
pertimbangan hukum Majelis Hakim Tata Usaha Negara dalam

si
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam Perkara Nomor:

ne
ng
82/G/2020/PTUN.JKT pada halaman 249, paragraf terakhir yang

menyatakan:

do
gu “Menimbang, bahwa oleh karena keabsahan Keppres dan

In
putusan DKPP dalam konteks sengketa ini tidak bisa dipisahkan
A
satu sama lain, selanjutnya untuk menguji apakah keputusan
ah

lik
objek sengketa telah diterbitkan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang


am

ub
baik, pengujian yuridis oleh Pengadilan akan dibatasi dari aspek

kewenangan dan aspek prosedur semata, sedangkan aspek


ep
k

substansi dikecualikan pengujiannya, antara lain dengan dasar


ah

penghormatan kepada DKPP sebagai organ TUN yang


R

si
melaksanakan fungsi kuasi peradilan, penghormatan ini sebagai

ne
ng

suatu sikap self-restraint berdasarkan prinsip margin of

appreciation, marginal toetsing, sehingga batasan penilaian

do
gu

keabsahan fokus kepada aspek-aspek formal kewenangan dan

prosedur penerbitan Keppres objek sengketa dan/atau


In
A

terbitnya putusan DKPP; alasan lain bagi pengecualian penilaian


ah

aspek substansi kedua produk hukum tersebut di atas untuk


lik

menghindari kemungkinan ultra vires dengan masuknya


m

ub

Pengadilan ke dalam “kotak pandora” penilaian, sekalipun

dilakukan secara implisit, tetap akan bersinggungan dengan


ka

ep

kewenangan institusi lain atau kapasitas pihak lain..”


ah

Maka berdasarkan ratio decidendie tersebut, dapat dipahami


R

es

bahwa meskipun putusan DKPP diletakkan secara inheren


M

ng

Halaman 28 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(berhubungan erat) dengan Keputusan Presiden (yang menjadi

a
R
obyek sengketa dalam putusan dimaksud), namun pengujian

si
yuridis (oleh Pengadilan Tata Usaha Negara) hanya bersifat

ne
ng
limitatif pada aspek kewenangan dan prosedur, sehingga

mendasarkan pada hal tersebut, mohon kebijaksanaan dan

do
gu kearifan Yang Mulia Majelis Hakim dalam memeriksa perkara ini

In
agar menguji dan memastikan kebenaran dari proses penerbitan
A
obyek sengketa secara menyeluruh dan tepat.
ah

lik
B. Penerbitan Objek Sengketa Tidak Bertentangan Dengan Asas-Asas

Umum Pemerintahan yang Baik.


am

ub
1) Bahwa sebagaimana penjelasan dalam Ketentuan Pasal 53 ayat

(2) huruf b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan


ep
k

Atas Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata


ah

R
Usaha Negara, yang pada pokoknya menjelaskan bahwa yang

si
dimaksud dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik

ne
ng

adalah meliputi asas: kepastian hukum, tertib penyelenggaraan

negara, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, dan

do
gu

akuntabilitas.
In
A

2) Bahwa Tergugat dalam menerbitkan obyek sengketa dalam

perkara a quo telah memenuhi asas-asas sebagaimana ketentuan


ah

lik

dalam penjelasan pada angka 1) khususnya asas kepastian

hukum karena dengan penerbitan obyek sengketa dalam perkara


m

ub

a quo justru merupakan pelaksanaan dari perintah Undang-


ka

Undang yang justru sebagai bentuk pemenuhan dari asas


ep

kepastian hukum.
ah

3) Bahwa yang dimaksud dengan Asas Kecermatan sebagaimana


es

dimaksud dalam ketentuan Pasal 10 ayat (1) huruf d dan


M

ng

Halaman 29 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
penjelasan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang

a
R
Administrasi Pemerintahan adalah asas yang mengandung arti

si
bahwa suatu Keputusan dan/atau Tindakan harus didasarkan pada

ne
ng
informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung

legalitas

do
gu

In
penetapan dan/atau pelaksanaan Keputusan dan/atau Tindakan
A
sehingga Keputusan dan/atau Tindakan yang dilakukan oleh
ah

lik
Tergugat telah dipersiapkan dengan cermat sebelum Keputusan

dan/atau Tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan;


am

ub
4) Bahwa tindakan Tergugat mengeluarkan objek sengketa merupakan

tindaklanjut dari Putusan DKPP Nomor 168-PKE-DKPP/X/2021


ep
k

adalah bentuk kecermatan yang sesuai dengan Asas Kecermatan


ah

sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 10 ayat (1) huruf d


R

si
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

ne
ng

Pemerintahan

5) Bahwa asas profesionalitas sebagaimana ketentuan dalam

do
gu

penjelasan pada angka 1) dalam penerbitan obyek sengketa dalam

perkara a quo juga telah terpenuhi, dimana penerbitan obyek


In
A

sengketa dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 37, Pasal


ah

38, dan Pasal 458 ayat (13) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
lik

tentang Pemilihan Umum.


m

ub

6) Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, terbukti bahwa objek

sengketa pada perkara a quo tidak bertentangan dengan asas-asas


ka

ep

umum pemerintahan yang baik.


ah

Berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat uraikan dalam Jawaban tersebut


R

es

diatas, maka dengan ini kiranya memohon kepada Majelis Hakim yang
M

ng

Halaman 30 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo untuk menjatuhkan putusan

a
R
sebagai berikut :

si
Dalam Penundaan :

ne
ng
Menolak Permohonan Penundaan Para Penggugat untuk seluruhnya.

do
Dalam Eksepsi :
gu
1. Menerima Eksepsi Tergugat

In
A
2. Menyatakan Gugatan Penggugat adalah Prematur atau Daluwarsa atau

Dimaknai Belum Melakukan Kewajibannya yaitu Banding Administrasi


ah

lik
Terhadap Atasan Tergugat.

3. Menyatakan Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima (Niet on Vankelijk


am

ub
Verklaard).

Dalam Pokok Perkara :


ep
k

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ah

R
2. Menyatakan bahwa Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik

si
Indonesia Nomor: 690/HK.06.4/04/2021 tentang Pemberhentian Tetap

ne
ng

Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto Provinsi

Sulawesi Selatan Periode 2019-2024 tanggal 11 November 2021

do
gu

telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang

berlaku;
In
A

3. Menyatakan bahwa Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik


ah

lik

Indonesia Nomor: 690/HK.06.4/04/2021 tentang Pemberhentian Tetap

Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi


m

ub

Selatan Periode 2019-2024 tanggal 11 November 2021 tidak bertentangan


ka

dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik.


ep

4. Menyatakan tetap berlaku dan sah menurut hukum Surat Keputusan Komisi
ah

Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor: 690/HK.06.4/04/2021 tentang


R

es

Pemberhentian Tetap Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten


M

ng

Halaman 31 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019-2024 tanggal 11

a
R
November 2021;

si
5. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam

ne
ng
perkara ini.

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex

do
gu
aequo et bono).

In
A
Bahwa atas Jawaban Tergugat, Penggugat telah mengajukan Repliknya
ah

lik
yang telah diunggah melalui aplikasi e-court pada tanggal 23 Pebruari 2022, dan

atas Replik Penggugat tersebut Pihak Tergugat telah mengajukan Dupliknya yang
am

ub
telah diunggah melalui aplikasi e-court pada tanggal 2 Maret 2022, yang

selengkapnya Replik Penggugat dan Duplik Tergugat tersebut sebagaimana


ep
k

dalam berita acara perkara ini;


ah

R
Bahwa Penggugat telah mengajukan alat bukti surat atau tulisan dan bukti

si
elektronik berupa fotokopi surat-surat dan hasil cetakan yang telah diberi meterai

ne
ng

cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya atau fotokopinya dengan diberi tanda

Bukti P - 1 sampai dengan Bukti P - 11, sebagai berikut:

do
gu

1. Bukti P – 1 : Salinan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik


In
Indonesia Nomor 490/PP.06-Kpt/05/KPU/2019 tentang
A

Pengangkatan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten


ah

lik

Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019-2024;

(Copy legalisir);
m

ub

2. Bukti P – 2 : Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia


ka

Nomor 690/HK.06.4/04/2021 tentang Pemberhentian Tetap


ep

Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto


ah

Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019-2024; (Print out);


R

es
M

ng

Halaman 32 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Bukti P – 3 : Surat Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik

a
R
Indonesia Nomor 1875/SET-04/XI/2021, tanggal 3 November

si
2021, perihal Salinan Putusan DKPP; (Print out);

ne
ng
4. Bukti P – 4 : Surat dari Kantor Hukum H. Sulthani, S.H., M.H. & Rekan

Nomor 115/KH-SUL&RKN/XI/2021, tanggal 26 November

do
gu 2021, perihal keberatan, yang ditujukan kepada Ketua

In
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia; (Sesuai
A
dengan asli);
ah

lik
5. Bukti P – 5 : Surat dari Kantor Hukum H. Sulthani, S.H., M.H. & Rekan

Nomor 115/KH-SUL&RKN/XI/2021, tanggal 26 November


am

ub
2021, perihal keberatan, yang ditujukan kepada Ketua Komisi

Pemilihan Umum Republik Indonesia; (Sesuai dengan asli);


ep
k

6. Bukti P – 6 : Surat Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor


ah

1180/SDM.13/04/2021, tanggal 10 Desember 2021, perihal


R

si
Pelaksanaan Tindak Lanjut Putusan DKPP; (Sesuai dengan

ne
ng

asli);

7. Bukti P – 7 : Surat kepada Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar

do
gu

Cq. Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, tanggal 10

November 2021, perihal Laporan/Pengaduan Dugaan


In
A

Perbuatan Pidana; (Sesuai dengan asli);


ah

8. Bukti P – 8 : Surat kepada Sdr. Ekawaty Dewi, S.P., M.Si., dari


lik

Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sulawesi


m

ub

Selatan Resor Kota Besar Makassar, Nomor :

B/1593/III/RES.1.24/ 2022/Reskrim, tanggal 1 Maret 2022,


ka

ep

perihal Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan;


ah

(Sesuai dengan asli);


R

es

9. Bukti P – 9 : Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan


M

ng

Umum Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 tentang


Halaman 33 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilihan

a
R
Umum; (Foto kopi);

si
10. Bukti P – 10 : Surat Kuasa Khusus tanggal 11 Maret 2022 antara

ne
ng
Ekawaty Dewi, SP., M.Si dan H. Sulthani, S.H., M.H; (Sesuai

dengan asli);

do
gu
11. Bukti P – 11 : Detail Pendaftaran Gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta

In
Pusat; (Print out);
A
Bahwa Tergugat telah mengajukan alat bukti surat atau tulisan berupa
ah

lik
fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai cukup dan telah disesuaikan dengan

aslinya atau fotokopinya dengan diberi tanda Bukti T-1 sampai dengan Bukti T-11,
am

ub
sebagai berikut:

1. Bukti T – 1 : Putusan Nomor 168-PKE-DKPP/X/2021 Dewan kehormatan


ep
k

Penyelenggara Pemilu; (Salinan);


ah

R
2. Bukti T – 2 : Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia

si
Nomor 690/HK.06.4/04/2021 tentang Pemberhentian Tetap

ne
ng

Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto

Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019-2024; (Sesuai

do
gu

dengan asli);
In
3. Bukti T – 3 : Petikan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik
A

Indonesia Nomor 690/HK.06.4/04/2021 tentang


ah

lik

Pemberhentian Tetap Anggota Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan Periode


m

ub

2019-2024; (Sesuai dengan asli);


ka

4. Bukti T – 4 : Surat Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor


ep

1180/SDM.13/04/2021, tanggal 10 Desember 2021, perihal


ah

Pelaksanaan Tindak Lanjut Putusan DKPP; (Sesuai dengan


R

es

asli);
M

ng

Halaman 34 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Bukti T – 5 : Pelaksanaan Tindak Lanjut Putusan DKPP atas nama Sdr.

a
R
Ekawaty Dewi, SP., M.Si.; (Print out);

si
6. Bukti T – 6 : Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor:

ne
ng
55/G/2019/PTUN-JKT, tanggal 16 Juli 2019; (Salinan);

7. Bukti T – 7 : Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor

do
gu 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

In
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Dan Komisi Pemilihan
A
Umum Kabupaten/Kota; (Foto kopi);
ah

lik
8. Bukti T – 8 : Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor

21 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan


am

ub
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 8 tahun

2019 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi


ep
k

Pemilihan Umum Provinsi, Dan Komisi Pemilihan Umum


ah

Kabupaten/Kota; (Foto kopi);


R

si
9. Bukti T – 9 : Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor

ne
ng

3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2019

do
gu

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan

Umum Provinsi, Dan Komisi Pemilihan Umum


In
A

Kabupaten/Kota; (Foto kopi);


ah

10. Bukti T – 10 : Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor


lik

4 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan


m

ub

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 8 tahun

2019 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi


ka

ep

Pemilihan Umum Provinsi, Dan Komisi Pemilihan Umum


ah

Kabupaten/Kota; (Foto kopi);


R

es

11. Bukti T – 11 : Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan


M

ng

Umum Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang


Halaman 35 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perubahan Atas Peraturan Dewan Kehormatan

a
R
Penyelenggara Pemilihan Umum Nomor 3 tahun 2017 tentang

si
Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilihan

ne
ng
Umum; (Foto kopi);

do
gu Bahwa selain mengajukan alat bukti surat atau tulisan, Penggugat dan

Tergugat tidak mengajukan Saksi maupun Ahli walaupun Pengadilan telah

In
A
memberikan kesempatan untuk itu;

Bahwa Penggugat dan Tergugat telah mengajukan Kesimpulannya masing-


ah

lik
masing pada tanggal 25 April 2022 pada sistem informasi Pengadilan (aplikasi e-
am

ub
court Mahkamah Agung Republik Indonesia);

Bahwa selanjutnya setelah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi


ep
k

selama persidangan perkara ini berlangsung sebagaimana tercatat dalam Catatan


ah

Persidangan dan Berita Acara Persidangan yang bersangkutan, adalah


R

si
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam Putusan ini ;

ne
ng

Bahwa akhirnya kedua belah pihak menyatakan bahwa mereka tidak akan

mengajukan apa-apa lagi dalam perkara ini, dan selanjutnya mohon putusan;

do
gu

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


In
A

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat telah diuraikan

dalam duduk sengketa;


ah

lik

Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini adalah

Putusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Nomor


m

ub

690/HK.06.4/04/2021 Tentang Pemberhentian Tetap Anggota Komisi Pemilihan


ka

Umum Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019–2024,


ep

tanggal 11 November 2021 (Bukti P-2 = Bukti T-2);


ah

Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat pada pokoknya


es
M

memohon kepada Pengadilan TUN Jakarta agar surat keputusan obyek sengketa
ng

Halaman 36 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dinyatakan batal atau tidak sah karena dinilai telah bertentangan dengan

a
R
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Asas-Asas Umum

si
Pemerintahan yang Baik (AAUPB);

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut di atas, bersama

do
dengan jawabannya Tergugat telah mengajukan eksepsi, oleh karenanya sebelum
gu
Pengadilan mempertimbangkan pokok sengketa, terlebih dahulu Pengadilan akan

In
A
mempertimbangkan eksepsi Tergugat tersebut sebagai berikut:

I. EKSEPSI
ah

lik
Menimbang, bahwa Tergugat mengajukan eksepsi tentang Gugatan
am

ub
Penggugat Prematur atau Daluwarsa atau Dimaknai Belum Melakukan

Kewajibannya Yaitu Banding Administrasi Terhadap Atasan Tergugat;


ep
k

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun


ah

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana diubah terakhir melalui
R

si
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 (selanjutnya disebut sebagai Undang-

ne
ng

Undang Peradilan Tata Usaha Negara), menentukan: “Gugatan dapat diajukan

hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan) puluh) hari sejak saat diterimanya

do
gu

atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara”. Selain

itu, ketentuan tenggang waktu pengajuan gugatan sangat terkait dengan


In
A

ketentuan-ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung RI No. 6

Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan


ah

lik

Setelah Menempuh Upaya Administratif (selanjutnya disebut sebagai Perma No. 6


m

ub

Tahun 2018) yang menentukan sebagai berikut: “Pengadilan berwenang

menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa administrasi


ka

ep

pemerintahan setelah menempuh upaya administratif”.


ah

Menimbang, bahwa pada ketentuan Pasal 3 Perma No. 6 Tahun 2018


R

tersebut di atas, menentukan juga sebagai berikut:


es
M

ng

Halaman 37 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(1) Pengadilan dalam memeriksa, memutus dan menyelesaikan

a
gugatan sengketa administrasi pemerintahan menggunakan

R
peraturan dasar yang mengatur upaya administratif tersebut;

si
(2) Dalam hal peraturan dasar penerbitan keputusan dan/atau
tindakan tidak mengatur upaya administratif, Pengadilan

ne
ng
menggunakan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA)

No. 10 Tahun 2020 Tentang Pemberlakuan Hasil Rumusan Hukum Hasil Rapat

In
A
Pleno Kamar Tata Usaha Negara Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi
ah

Pengadilan yang dalam satu rumusannya menyatakan bahwa Pemberhentian

lik
Tidak dengan Hormat yang didasarkan pada putusan pengadilan pidana atau
am

ub
Komisi Etik, untuk perkara-perkara seperti ini tidak perlu diajukan upaya

administratif lagi karena sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan


ep
k

yang bersangkutan. Namun SEMA No. 10 Tahun 2020 tersebut tidak terkait
ah

dengan sengketa ini karena dalam sengketa ini Pengadilan tidak menemukan
R

si
adanya peraturan dasar yang mengatur mekanisme upaya administratif pasca

ne
ng

dibacakannya putusan Komisi Etik atau sebutan lain yang ekuivalen dengannya;

Menimbang, bahwa SEMA No. 2 Tahun 2019 menentukan hal-hal sebagai

do
gu

berikut:

(1) Dalam mengadili sengketa tata usaha negara, Pengadilan


In
A

menggunakan peraturan dasar yang mengatur upaya


administratif. Dalam hal peraturan dasarnya tidak mengatur
upaya administratif secara khusus maka Pengadilan harus
ah

lik

mempedomani Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014


tentang Administrasi Pemerintahan;
(2) Setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
m

ub

tentang Administrasi Pemerintahan dan Peraturan Mahkamah


Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah
ka

Menempuh Upaya Administratif, Pengadilan Tinggi Tata


ep

Usaha Negara tetap berwenang mengadili sebagai


pengadilan tingkat pertama dalam hal: (a) Peraturan dasar
ah

mengatur mengenai upaya administratif berupa banding


administratif; (b) Peraturan dasar telah menetapkan secara
R

eksplisit Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara berwenang


es

mengadili.
M

ng

Halaman 38 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan SEMA No. 2 Tahun 2019 tersebut di atas,

a
R
maka dapat diketahui bahwa dalam hal suatu: (a) Peraturan dasar mengatur

si
mengenai upaya administratif berupa banding administratif; (b) Peraturan dasar

ne
ng
telah menetapkan secara eksplisit Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

berwenang mengadili, maka yang berwenang mengadilinya adalah Pengadilan

do
gu
Tinggi Tata Usaha Negara tetap berwenang mengadili sebagai pengadilan tingkat

In
pertama;
A
Menimbang, berdasarkan uraian di atas, Pengadilan berpendapat siapa
ah

lik
saja yang telah menempuh upaya administratif dimungkinan untuk tetap

mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Dalam hal ini,


am

ub
sepanjang tidak ditentukan sebaliknya, Penggugat yang telah menempuh upaya

keberatan tidak wajib untuk menempuh banding administratif. Sebaliknya jika


ep
k

diwajibkan untuk menempuh banding administratif pasca upaya keberatan maka


ah

R
upaya hukum yang tersedia selanjutnya adalah pengajuan gugatan ke

si
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (sebagai pengadilan tingkat pertama),

ne
ng

seperti diatur dalam sengketa kepegawaian yakni dalam hal pegawai Aparatur

Sipil Negara (ASN) tidak puas terhadap keputusan Badan Pertimbangan AS),

do
gu

Pegawai ASN dapat mengajukan upaya hukum kepada Pengadilan Tinggi Tata
In
Usaha Negara (Pasal 18 PP No. 79 Tahun 2021 Tentang Upaya Administratif
A

dan Badan Pertimbangan ASN). Di sisi lain, apabila tidak diwajibkan menempuh
ah

lik

banding administratif namun pihak yang berperkara terlanjur telah menempuh

banding administratif, Pengadilan Tata Usaha Negara masih berwenang


m

ub

mengadili sengketa seperti ini. Dalam kondisi yang berkembang sekarang,


ka

pengertian banding administratif haruslah dibedakan antara yang bersifat


ep

imperatif-kumulatif (setelah keberatan wajib diikuti dengan banding administratif)


ah

dan yang bersifat fakultatif-alternatif (setelah keberatan tidak wajib diikuti oleh
R

es

banding administratif). Sifat imperatif-kumulatif pengertian suatu banding


M

ng

Halaman 39 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
administratif mengacu kepada ketentuan spesifik (closed legal policy) dalam

a
R
peraturan dasarnya sedangkan sifat fakultatif-alternatif suatu banding administratif

si
apabila tidak ditentukan secara spesifik oleh peraturan dasarnya (open legal

ne
ng
policy);

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini, tidak ditemukan adanya

ketentuan khusus (lex specialis) yang mewajibkan mekanisme upaya administratif,

In
A
khususnya mekanisme banding administratif, sehingga ketentuan batas waktu

pengajuan upaya administratif dan pengajuan gugatan dalam perkara ini terikat
ah

lik
dengan ketentuan Pasal 77 Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 tentang

Administrasi Pemerintahan yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut:


am

ub
Pasal 77
ep
(1) Keputusan dapat diajukan keberatan dalam waktu paling lama 21
k

(dua puluh satu) hari kerja sejak diumumkannya Keputusan


ah

tersebut oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan;


R
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara

si
tertulis kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
menetapkan Keputusan;

ne
ng

(3) Dalam hal keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diterima, Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan
Keputusan sesuai permohonan keberatan;

do
gu

(4) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan menyelesaikan keberatan


paling lama 10 (sepuluh) hari kerja;
(5) Dalam hal Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak
In
A

menyelesaikan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana


dimaksud pada ayat (4), keberatan dianggap dikabulkan;
(6) Keberatan yang dianggap dikabulkan, ditindaklanjuti dengan
ah

lik

penetapan Keputusan sesuai dengan permohonan keberatan oleh


Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan;
(7) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan
m

ub

Keputusan sesuai dengan permohonan paling lama 5 (lima) hari


kerja setelah berakhirnya tenggang waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (4).
ka

ep

Menimbang, bahwa dalam persidangan telah terungkap fakta-fakta antara


ah

lain sebagai berikut:


R

es
M

ng

Halaman 40 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Bahwa pada tanggal 27 Oktober 2021, DKPP (Dewan Kehormatan

a
R
Penyelenggara Pemilu) menerbitkan putusan Nomor: 168-PKE-

si
DKPP/X/2021 (Bukti T-1 = Bukti P-3). Atas putusan DKPP tersebut,

ne
ng
Tergugat mengeluarkan keputusan objek sengketa yakni Keputusan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 690/HK.06.4/04/2021 tentang

do
gu Pemberhentian tetap Anggota KPU Kabupaten Jeneponto Periode

In
2019-2024 tanggal 11 November 2021 (Bukti P-2 = Bukti T-2);
A
b. Bahwa pada tanggal 24 November 2021, sebagaimana diakui oleh
ah

lik
pihak Penggugat, pihaknya menerima keputusan objek sengketa. Dan

selanjutnya pada tanggal 26 Nopember 2021 (Bukti P-4 dan Bukti P-5),
am

ub
Penggugat mengajukan Keberatan atas keputusan objek sengketa

sebagaimana dijawab kemudian oleh Tergugat pada tanggal 10


ep
k

Desember 2021;
ah

c. Bahwa selanjutnya pada tanggal 03 Januari 2022, Penggugat


R

si
mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta atas

ne
ng

keputusan objek sengketa;

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat baru mengetahui terbitnya

do
gu

objek sengketa pada tanggal 24 Nopember 2021, kemudian upaya administratif


In
dari Penggugat ditempuh pada tanggal 26 Nopember 2021, serta Penggugat
A

mendaftarkan gugatan pada tanggal 3 Januari 2022, Pengadilan berpendapat


ah

lik

bahwa upaya administratif Penggugat masih dalam tenggang waktu 21 (dua puluh

satu) hari kerja sebagaimana disyaratkan Pasal 77 dan Pasal 75 Undang-Undang


m

ub

Administrasi Pemerintahan dan Perma No. 6 Tahun 2018 tentang Pedoman


ka

Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya


ep

Administratif. Disamping itu, gugatan Penggugat masih dalam tenggang waktu


ah

sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 5 Perma No. 6 Tahun 2018 maupun


R

es

ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara;


M

ng

Halaman 41 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan di atas,

a
R
eksepsi Tergugat yang menyatakan gugatan Penggugat prematur atau daluarsa

si
atau dimaknai belum melakukan kewajiban banding administratif adalah tidak

ne
ng
beralasan menurut hukum sehingga dengan demikian harus dinyatakan ditolak;

do
gu Menimbang, bahwa selain berpedoman kepada ketentuan Pasal 25 ayat (1)

dan (5) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang

In
A
menyatakan bahwa Peradilan Tata Usaha Negara berwenang memeriksa,

mengadili, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara vide Pasal
ah

lik
4 serta Pasal 47 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 dan
am

ub
Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa Peradilan Tata

Usaha Negara adalah pelaku kekuasaan kehakiman yang bertugas dan


ep
k

berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha


ah

R
Negara, di mana menurut ketentuan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang No. 51

si
Tahun 2009, yang dimaksud dengan sengketa Tata Usaha Negara adalah

ne
ng

sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara (hukum administrasi)

antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat Tata Usaha

do
gu

Negara, baik di pusat maupun di daerah sebagai akibat dikeluarkannya keputusan

Tata Usaha Negara termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan


In
A

perundang-undangan yang berlaku. Lebih lanjut menurut ketentuan Pasal 1 angka


ah

lik

9 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara, yang dimaksud dengan

Keputusan Tata Usaha Negara adalah penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
m

ub

badan atau pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha
ka

Negara (hukum administrasi) yang berdasarkan peraturan perundang-undangan


ep

yang berlaku, bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum
ah

bagi seseorang atau badan hukum perdata, dengan segala perluasan defenisi
R

es

sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud Undang-Undang No. 30


M

ng

Halaman 42 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan yang juga menjadi wewenang

a
R
Peradilan Tata Usaha Negara;

si
Menimbang, bahwa objek sengketa (Bukti P-2 = Bukti T-2) merupakan

ne
ng
penetapan tertulis dari Tergugat yang bersifat konkrit, individual dan final karena

do
keputusan objek sengketa pada pokoknya adalah: “memberhentikan tetap Sdr.
gu
Ekawaty Dewi, sebagai Anggota KPU Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi

In
A
Selatan Periode 2019-2024”. Dengan demikian keputusan objek sengketa jelas

ditujukan langsung kepada Penggugat dengan akibat hukum pemberhentian tetap


ah

lik
(defenitif) kedudukan Penggugat dari jabatannya sebagai Anggota KPU

Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019-2024, dimana


am

ub
pemberhentian tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan oleh Tergugat. Selain

keputusan objek sengketa bersifat konkrit, individual dan final, keputusan objek
ep
k

sengketa diterbitkan Tergugat dalam kedudukannya sebagai Badan/Pejabat Tata


ah

R
Usaha Negara yang menjalankan fungsi pemerintahan, dimana objek gugatan

si
sendiri terbit berdasarkan putusan DKPP No. 168-PKE-2021 (Bukti T-1 = Bukti P-

ne
ng

3), dimana DKPP bukanlah pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud

Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (lihat Putusan

do
gu

Mahkamah Konstitusi Nomor 31/PUU-XI/2013 dan Putusan Nomor 32/PUU-

XIX/2021) sehingga putusan DKPP tidak dikecualikan sebagai objek sengketa


In
A

Tata Usaha Negara vide Pasal 2 huruf (e) UU Peradilan Tata Usaha Negara;
ah

lik

sehingga dengan demikian keputusan objek sengketa merupakan keputusan Tata

Usaha Negara sebagaimana dimaksud Pasal 1 angka 9 Undang-Undang


m

ub

Peradilan Tata Usaha Negara, dan secara mutatis mutandis merupakan objek
ka

sengketa administrasi pemerintahan sebagaimana dimaksud Undang-Undang No.


ep

30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan yang secara masif telah


ah

memperluas defenisi sengketa Tata Usaha Negara;


R

es
M

ng

Halaman 43 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa syarat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha

a
R
Negara diatur dalam ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha

si
Negara yakni sebagai berikut:

ne
ng
Pasal 53
(1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya

do
gu dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang
yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang

In
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau
A
tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.
(2) Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan
ah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

lik
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
am

ub
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan
dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik.
ep
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat adalah Anggota KPU
k
ah

Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019-2024 yang


R

si
diberhentikan tetap berdasarkan keputusan objek sengketa sesuai keputusan

DKPP No. 168-PKE-2021, dimana Penggugat merasa dirugikan oleh terbitnya

ne
ng

objek sengketa sebagaimana didalilkan dalam gugatan Penggugat sehingga

do
gu

dengan demikian pihak Penggugat memiliki kedudukan hukum (ius standi; legal

standing) sebagai Penggugat sebagaimana dimaksud Pasal 53 Undang-Undang


In
A

Peradilan Tata Usaha Negara;

Menimbang, bahwa selain oleh karena eksepsi Tergugat dinyatakan ditolak


ah

lik

serta gugatan Penggugat tidak bertentangan dari segi formal pengajuan gugatan,
m

ub

selanjutnya Pengadilan akan mempertimbangkan pokok sengketa sebagai berikut:

II. POKOK SENGKETA


ka

ep

Menimbang, bahwa sejalan dengan putusan No. 82/G/2020/PTUN.JKT,


ah

Pengadilan hanya akan menguji dari aspek kewenangan dan prosedur formal
R

es

penerbitan keputusan objek sengketa, atau dengan kata lain aspek substansi
M

ng

Halaman 44 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keputusan objek sengketa dikecualikan pengujiannya, antara lain dengan dasar

a
R
penghormatan kepada DKPP sebagai organ Tata Usaha Negara yang

si
melaksanakan fungsi kuasi peradilan, penghormatan ini sebagai suatu sikap self-

ne
ng
restraint berdasarkan prinsip margin of appreciation, marginal toetsing;

do
gu Menimbang, bahwa berkaitan dengan aspek kewenangan dan prosedur

penebitan keputusan objek sengketa tersebut, Pengadilan membatasi inti

In
A
permasalahan perkara ini dengan merujuk kepada dalil-dalil para pihak serta

kesimpulan para pihak yakni sebagai berikut:


ah

lik
Menimbang, bahwa Penggugat pada pokoknya mendalilkan sebagai
am

ub
berikut: bahwa Keputusan Tergugat bertentangan dan atau melanggar ketentuan

Peraturan DKPP Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Beracara Kode Etik
ep
Penyelenggara
k
ah

Pemilu, Pasal 39 ayat (3) jo. Pasal 38 ayat (3) UU No.7 Tahun 2017 Tentang
R

si
Pemilihan Umum: “Dalam hal putusan DKPP menjatuhkan sanksi pemberhentian

ne
tetap, jajaran KPU dan/atau Bawaslu memberhentikan sementara sebelum surat
ng

keputusan pemberhentian tetap dterbitkan”. Selain itu, menurut Penggugat, pihak

do
gu

Tergugat tidak pernah diberikan kesempatan membela diri dengan dihadiri oleh 7

(tujuh) orang anggota DKPP dan atau paling sedikit 5 (lima) orang anggota DKPP
In
A

(Pasal 38 ayat (2) jo Pasal 36 ayat (2) Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 Tentang

Pemilu). Oleh karenanya Keputusan Tergugat berupa Pemberhentian Tetap


ah

lik

Penggugat sebagai Anggota KPU Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi

Selatan Periode 2019-2024, menurut hukum patut dibatalkan dan atau dinyatakan
m

ub

tidak sah oleh yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus sengketa
ka

ep

Tata Usaha Negara ini;

Menimbang, bahwa pihak Tergugat pada pokoknya mendalilkan sebagai


ah

berikut: bahwa Tergugat tetap bersikukuh pada seluruh pernyataan, keterangan,


es
M

dalil/posita, maupun petitum sebagaimana tertuang dalam jawaban, duplik, dan


ng

Halaman 45 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bukti–bukti surat yang telah dihadirkan dalam persidangan; serta menurut

a
R
Tergugat, pihaknya terbukti telah menjalankan tugas dan wewenang sesuai

si
ketentuan Pasal 458 ayat (14) Undang-Undang Pemilu yang pada pokoknya

ne
ng
menyatakan bahwa KPU sebagai penyelenggara Pemilu wajib melaksanakan

Putusan DKPP.

do
gu Menimbang bahwa ketentuan pasal 38 Undang-Undang No. 7 Tahun 2017

In
A
Tentang Pemilu berbunyi antara lain sebagai berikut:

Pasal 38
ah

lik
(1) Pemberhentian anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) huruf i, huruf b, huruf c, huruf
e, dan/atau huruf f didahului dengan verifikasi oleh DKPP atas:
am

ub
a. pengaduan secara tertulis dari Penyelenggara Pemilu,
Peserta Pemilu, tim kampanye, masyarakat, dan pemilih;
dan/atau
ep
k

b. rekomendasi dari DPR;


ah

(2) Dalam pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (l),


anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota harus
R

si
diberi kesempatan untuk membela diri di hadapan DKPP;
(3) Dalam hal rapat pleno DKPP memutuskan pemberhentian

ne
ng

anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), anggota yang


bersangkutan diberhentikan sementara sebagai anggota KPU,
KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota sampai dengan
diterbitkannya keputusan pemberhentian;

do
gu

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengaduan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembelaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), dan pengambilan putusan sebagaimana
In
A

dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan DKPP;


(5) Peraturan DKPP sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus
dibentuk paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak anggota DKPP
ah

lik

mengucapkan sumpah/janji.

Menimbang, bahwa ketentuan pasal 36 dan 39 Peraturan DKPP No. 1


m

ub

Tahun 2021 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan DKPP No. 3 Tahun 2017
ka

ep

Tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilu antara lain

sebagai berikut:
ah

Pasal 36
es
M

(1) Rapat Pleno Putusan dijadwalkan paling lama 10 (sepuluh)


ng

Hari setelah sidang pemeriksaan dinyatakan ditutup.


Halaman 46 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) Rapat Pleno Putusan dilakukan secara tertutup yang dihadiri

a
paling sedikit 5 (lima) orang dari 7 (tujuh) anggota DKPP;

si
(2a) Dalam hal tertentu, pleno putusan DKPP dihadiri oleh paling
sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota DKPP yang tidak
menjadi para pihak dalam perkara.

ne
ng
(3) dst…
Pasal 39

do
gu (1)
(2)
Putusan DKPP bersifat final dan mengikat;
Penyelenggara Pemilu wajib melaksanakan putusan DKPP
paling lama 7 (tujuh) Hari terhitung sejak putusan dibacakan;

In
A
(3) Dalam hal putusan DKPP menjatuhkan sanksi pemberhentian
tetap, jajaran KPU dan/atau Bawaslu memberhentikan
sementara sebelum surat keputusan pemberhentian tetap
ah

lik
diterbitkan;
(3a) dst…
am

ub
Menimbang, bahwa ketentuan pasal 38 ayat (3) Undang-Undang No. 7

Tahun 2017 Tentang Pemilu memang menentukan bahwa dalam hal rapat pleno
ep
k

DKPP memutuskan pemberhentian anggota KPU, KPU Provinsi, atau KPU


ah

Kabupaten/Kota setelah dilakukan verifikasi berdasarkan pengadulan tertulis,


R

si
maka anggota yang bersangkutan diberhentikan sementara sebagai anggota

ne
ng

KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota sampai dengan diterbitkannya

keputusan pemberhentian. Berkaitan dengan ketentuan ini dikaitkan fakta

do
gu

persidangan memang tidak ditemukan adanya keputusan pemberhentian

sementara kepada Penggugat sebelum terbitnya keputusan defenitif yang menjadi


In
A

objek sengketa dalam perkara ini (Bukti P-2 = Bukti T-2). Namun demikian
ah

Pengadilan berpendapat norma ini tidak diikuti dengan suatu akibat hukum jika
lik

pemberhentian sementara tidak dilakukan sebagaimana dikehendaki ketentuan


m

ub

tersebut di atas, sehingga norma ini termasuk lex imperfecta yakni suatu norma

hukum yang tidak menimbulkan akibat hukum atau konsekuensi yuridis, oleh
ka

ep

karena itu ketiadaan keputusan pemberhentian sementara sebelum terbitnya


ah

keputusan pemberhentian tetap menurut pendapat Pengadilan sebagaimana


R

es

terjadi dalam sengketa ini tidak akan mengakibatkan batalnya keputusan objek
M

ng

sengketa ini;
Halaman 47 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa mencermati putusan Putusan DKPP Nomor: 168-PKE-

a
R
DKPP/X/2021 vide Bukti T-1= Bukti P-3, sangat jelas bahwa Penggugat diberi

si
kesempatan membela diri sebagaimana tertuang dalam butir (4.2) putusan

ne
ng
tersebut. Disamping itu, putusan tersebut diputuskan oleh 7 (tujuh) orang anggota

DKPP dan dibacakan dalam sidang kode etik yang terbuka untuk umum oleh 3

do
gu
(tiga) orang anggota DKPP;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan tersebut di

atas, Pengadilan berpendapat bahwa dalil gugatan Penggugat tidak terbukti dan
ah

lik
oleh karena itu secara hukum harus dinyatakan ditolak;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan ditolak,

maka permohonan Penggugat tentang penundaan keputusan objek sengketa


ep
menjadi tidak relevan untuk dipertimbangkan lebih lanjut;
k
ah

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan pihak Penggugat dinyatakan


R

si
ditolak, maka pihak Penggugat dinyatakan sebagai pihak yang kalah dan dihukum

ne
membayar biaya perkara sejumlah yang tercantum dalam amar putusan ini;
ng

Menimbang, bahwa Pengadilan telah mempertimbangkan seluruh alat bukti

do
gu

yang disampaikan para pihak namun untuk mengambil putusan hanya

menguraikan alat bukti yang relevan dengan perkara ini;


In
A

Memperhatikan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986

sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


ah

lik

51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik


m

ub

Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi


ka

ep

Pemerintahan serta peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lain


ah

yang berkaitan;
R

MENGADILI:
es
M

Dalam Penundaan:
ng

Halaman 48 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menolak permohonan penundaan pelaksanaan keputusan objek sengketa

a
R
dari Penggugat sampai putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap;

si
Eksepsi:

ne
ng
Menolak eksepsi Tergugat tentang gugatan Penggugat prematur;

Pokok Perkara:

do
gu 1. Menolak gugatan Penggugat;

In
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.
A
343.000. (tiga ratus empat puluh tiga ribu rupiah);
ah

lik
Demikian diputus dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tata

Usaha Negara Jakarta pada hari Senin, tanggal 9 Mei 2022, oleh Kami, Dr.
am

ub
ENRICO SIMANJUNTAK, S.H., M.H., selaku Hakim Ketua Majelis, I DEWA GEDE

PUJA, S.H., M.H., dan ELFIANY, S.H, M.Kn., masing-masing selaku Hakim
ep
k

Anggota, Putusan mana diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum dan
ah

R
disampaikan kepada para pihak yang sekaligus pula dipublikasikan untuk umum

si
melalui aplikasi e-court Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam

ne
ng

persidangan elektronik pada hari Kamis, tanggal 12 Mei 2022, oleh Majelis Hakim

tersebut di atas, dengan dibantu oleh MARIA MAGDHALENA HUTAPEA, S.H.,

do
gu

M.H., selaku Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, dengan
In
dihadiri secara elektronik oleh Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Tergugat.
A
ah

lik

Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,


m

ub

t.t.d t.t.d
ka

ep

I DEWA GEDE PUJA S.H., M.H. DR. ENRICO SIMANJUNTAK, S.H., M.H.
ah

es

t.t.d
M

ng

Halaman 49 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ELFIANY SH., M.Kn.

a
R
Panitera Pengganti

si
t.t.d

ne
ng
MARIA MAGDHALENA HUTAPEA, S.H., M.H.

do
gu
Rincian Biaya Perkara :

In
A
1. Pendaftaran .................................. Rp. 30.000,-
2. ATK ............................................... Rp. 125.000,-
3. Panggilan-panggilan …………....... Rp. 110.000,-
ah

4. Lain-lain (fc gugatan, surat kuasa). Rp. 48.000,-

lik
5. Meterai Putusan ……..................... Rp. 10.000,-
6. Redaksi Putusan ………............… Rp 10.000,-
7. Leges Putusan .............................. Rp. 10.000,-
am

ub
---------------------- +
Jumlah Rp. 343.000,-
(tiga ratus empat puluh tiga ribu rupiah).
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

Halaman 50 dari 50 halaman, Putusan Nomor: 1/G/2022/PTUN-JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50

Anda mungkin juga menyukai