Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian saran, implikasi, dan rekomendasi dari suatu penelitian


a. KESIMPULAN PENELITIAN
sebagai generalisasi (kesimpulan umum) berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasannya untuk menjawab tujuan khusus penelitian.
Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis
deskripsi dan Pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah
dilakukan di BAB sebelumnya.Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan
yang diajukan pada bagian rumusan Masalah.Keseluruhan jawaban hanya
terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlahJawaban disesuaikan
dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan.
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis.Pada
umumnya kesimpulan Terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan
tambahan.Kesimpulan utama adalah yang Berhubungan langsung dengan
permasalahan. Dengan demikian, kesimpulanutama harus Bertalian dengan
pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada kesimpulan
Tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap
menunjukkan Fakta-fakta yang mendasarinya.Dengan sendirinya, penulis
tidak dibenarkan menarik Kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-
lebih jika dilakukan pada kesimpulan Utama.Jika penulis bermaksud
menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya Dikonsentrasikan pada
bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan.Pendek kata, Kesimpulan
adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan semata.
Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis,
maka pada kesimpulan Utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang
diajukan memperlihatkan kebenaran atau Tidak. Kesimpulan utama pada
tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis Tidaklah sedetil
kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah
Dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan
merupakan uraian Tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan
pada bab pendahuluan.
Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan
pada datayang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada
kemampuan penelitiuntuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun
secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian.
Setiap kesimpulan dapat diuji kembalivaliditasnya dengan jalan meneliti jenis
dan sifat data dan model yang digunakan.(Wasito Hermawan, pengantar
metodologi penelitian. 1992:89)
Tujuan penulisan kesimpulan adalah untuk memberikan kesempatan
dan informasi kepada para pembaca guna mengetahui secara cepat teatang apa
hasil akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.
Dua Tipe Penyimpulan:
 Penyimpulan Langsung
Penyimpulan langsung adalah penyimpulan yang di
dalamnya kita secara langsung bergerak Dari suatu premis tunggal
menuju suatu kesimpulan. Penyimpulan langsung berakhir hanya
Dalam suatu proposisi baru dan bukan dalam suatu kebenaran baru.
Dari kebenaran atau Kesalahan suatu proposisi yang ada, kita
menarik kebenaran atau kesalahan proposisi yang Lain yang perlu
mengikutinya. Misalnya, jika 1 adalah anggota bilangan asli benar,
maka 1 Bukan bilangan asli adalah salah
 Penyimpulan Tidak Langsung
Penyimpulan tidak langsung adalah penyimpulan yang di
dalamnya kita memperoleh suatu Kesimpulan dari dua atau lebih
premis.Disebut tidak langsung, karena penyimpulan ini Diperoleh
dengan media yang disebut term antara atau term tengah
(M).Dengan term Antara (M), kita dapat membandingkan premis
mayor dan premis minor. Dengan demikian, Kita mengetahui alas
an mengapa subjek sama dengan predikat atau mengapa subjek
tidak Sama dengan predikat.
b. SARAN PENELITIAN
disusun berdasarkan kesimpulan penelitian yang dikemukakan dalam
bentuk kebijakan dan upaya praktis pemecahan masalah yang dihadapi, dan
bahan atau aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat
seoperasional mungkin agar bermanfaat bagi institusi yang menerima saran
tersebut.
Saran adalah suatu yang diberikan kepada pembaca yang didasarkan
atas hasil temuanDalam studi yang telah dilakukan dan bukan berupa pendapat
atau tinjauan idealis pribadi Peneliti.
Saran hanya berisi rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti namun
bukan untuk Menjawab permasalahan dalam pokok penelitian, saran
dirumuskan berdasarkan Penelusuran yang menurut penulis dapat bermanfaat
secara praktis maupun bermanfaat Bagi pengembangan ilmu pengetahuan
berdasarkan kedekatan objek.
Saran yang diajukan hendaknya saran yang konstruktif dengan
mengacu terpenuhinya Beberapa persyaratan saran yang baik, antara lain
yaitu:

1. Diuraikan secara singkat dengan bahasa yang jelas


2. Mempunyai sasaran objek yang jelas yang memiliki otoritas penerapan
3. Disertai dengan tindakan operasional yang memungkinkan dapat
dilakukan
4. Disertai dengan criteria indicator keberhasilan
5. Berupa imbauan untuk melakukan penelitian sejenis yang menekankan
pada Pendalaman

Saran adalah rekomendasi yang ditulis sesudah kesimpulan dapat


ditujukan pada pembuat Kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian
yang bersangkutan, kepada peneliti Berikutnya dan kepada pemecahan
masalah di lapangan. Dalam menawarkan saran pada Dua atau tiga hal yang
paling utama yang ditemukan oleh penelitian
c. IMPLIKASI PENELITIAN
Hasil penelitian, baik yang menerima hipotesis penelitian Ataupun
yang tidak (menolak hipotesis penelitian), pada Dasarnya mempunyai
implikasi (dampak/ konsekuensi) bagi Objek penelitian. Peneliti harus
membahas hasil temuannya Dalam konteks implikasi atau konsekuensi praktis
tersebut. Penyajian implikasi menjadi penting bagi suatu penelitian karena
Diharapkan hasil penelitian tidak hanya berhenti pada konteks Cerita historis/
masa lalu/ yang sudah terjadi, akan tetapi dapat Membawa konteks penelitian
ke arah masa depan.
Penyajian pembahasan dari sudut pandang implikasi, Sebaiknya
diarahkan pada pemaknaan hasil penelitian yang Bersifat praktis yang disusun
berdasarkan pengamatan terhadap Objek penelitian atau pihak-pihak yang
mungkin mendapatkan Manfaat dari hasil penelitian.
Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam Menyusun
implikasi hasil penelitian (Anshori & Iswati, 2009), Antara lain:
1. Suatu pernyataan tentang inferensi yang ditarik dari Penemuan
penelitian dapat diterapkan pada kondisi-kondisi Yang serupa;
2. Peneliti harus menjelaskan kondisi penelitiannya dengan
Memberikan batasan-batasan terhadap generalisasi yang Dibuat; dan
3. Dalam pembahasan mengenai implikasi hasil penelitian, Sebaiknya
dijelaskan apabila terdapat pertanyaan penelitian Yang belum
terjawab, sehingga dapat digunakan sebagai Bahan oleh para peneliti
di masa yang akan datang.

B. PROSES DAN LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Proses pengambilan keputusan adalah suatu usaha yang rasional dari
administrator untuk Mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan pada bagian awal
dari fungsi perencanaan.Prosesnya mulai dan berakhir dengan pertimbangan. Ia
memerlukan kreativitas, keterampilan Kuantitatif dan pengalaman.Secara umum para
pakar sepakat bahwa pengambilan keputusan Meliputi langkah-langkah antara lain;
pemahaman terhadap masalah/identifikasi tujuan, Membaca kriteria, membuat
prioritas kriteria, membuat alternatif, seleksi alternatif yang Mendekati solusi,
menetapkan alternative,pelaksanaan,memodivikasi evaluasi alternativ
Identifikasi Tujuan
1) IDENTIFIKASI TUJUAN
Menentukan tujuan dan sasaran khusus dan mengukur hasilnya.
Organisasi Memerlukan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang dimana
hasil karya mempengaruahi Efektivitas organisasi. Jika tujuan dan sasaran
ditetapkan secara memadai, maka ia akan Menentukan hasil yang harus
dicapai dan ukuran yang digunakan untuk mewujudkan Tujuan dan
sasaran tersebut. Pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang
Dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta
keputusan yang akan Diambil. Menetapkan tujuan dan sasaran khusus dan
mengukur hasilnya
2) MEMBACA KRITERIA
Mengidentifikasi persoalan.Buat satu set matriks perbandingan
berpasangan. SetiapElemen diatas level digunakan untuk membandingkan
unsur – unsur di level yang berada Dibawahnya.
3) MEMBUAT PRIORITAS KRITERIA
Susun hirarki keputusan dengan menetapkan tujuan keputusan, lalu
tujuan dari tujuan Perspektif tingkat menengah (melalui kriteria), lalu
tingkat terendah (yang berupa Seperangkat alternatif).
4) MEMBUAT ALTERNATIF
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu
dipikirkan cara-cara Pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu
diusahakan adanya alternatif-Alternatif beserta konsekuensinya, baik
positif maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang Pimpinan harus dapat
mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk mengadakan Perkiraan
dibutuhkan adanya informasi yang cukup dan metode perkiraan yang baik.
Perkiraan itu terdiri dari berbagai macam pengertian:
a) Perkiraan dalam arti proyeksi, perkiraan yang mengarah pada
kecenderungan dari data Yang telah terkumpul dan tersusun secara
kronologis;
b) Perkiraan dalam arti prediksi, perkiraan yang dilakukan dengan
menggunakan analisis Sebab akibat;
c) perkiraan dalam arti konjeksi, perkiraan yang didasarkan pada
kekuatan intuisi (perasaan). Intuisi di sini sifatnya subjektif, artinya
tergantung dari kemampuan Seseorang untuk mengolah
perasaan.Tujuan memilih alternatif adalah memecahkan persoalan
supaya dapat mencapai tujuan Dan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Memilih alternatif bukanlah pekerjaan Yang mudah. Oleh
karena itu didasari bahwa dalam kebanyakan pengambilan keputusan,
Pemecahan yang optimal seringkali tidak mungkin. Hal ini disebabkan
karena Pengambilan keputusan tidak mungkin
5) MELAKUKAN UJI ALTERNATIF
Tahap ini merupakan suatu proses untuk merepresentasikan model
sistem yang akan Dibangun berdasarkan pada asumsi yang telah
ditetapkan. Dalam tahap ini, suatu model Dari masalah dibuat, diuji dan
divalidasi. Melakukan pengujian dan memilih keputusan Terbaik
berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan dan mengarah kepada
tujuan Yang akan dicapai.
6) MENETAPKAN ALTERNATIF
Fase ini merupakan bagian tersulit yang harus dilakukan oleh
seorang pengambil Keputusan. Namun, dengan mengikuti prosedur yang
runut dan rinci dan berorientasi pada penyelesaian masalah, dapat diyakini
akan mengahsilkan keputusan yang memuaskan.Pemilihan satu alternatif
yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu dilakukan
atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan
satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan
alternatif yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya. Pengambilan
keputusan oleh pimpinan, kaitannya dengan pemilihan alternatif
pemecahan masalah, akan melibatkan semua pihak yang terlibat. Hal ini
karena kekuasaan pimpinan tidak dapat dioperasionalkan apabila tidak
didukung dan dibantu oleh seluruh personal yang memiliki pengetahuan
dan pengalaman yang berbeda-beda. Pimpinan harus mengembangkan
konsep kerja sama antar personal agar pelaksanaan alternatif pemecahan
masalah lebih cepat dan mudah. Kerja sama dapat diciptakan jika
pimpinan memiliki keterampilan
7) PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan keputusan berarti kita harus mampu menerima
dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif,
kita juga harus mempunyai alternatif yang lain. Pelaksanaan pengambilan
keputusan sering menjadi masalah karena keputusan yang mesti ditanggapi
oleh banyak orang malah ditangani oleh sedikit orang. Hal sebaliknya juga
sering terjadi. Keputusan yang seharusnya dapat ditangani oleh 2-3 orang
diserahkan kepada sebuah tim yang terdiri dari 40 orang atau lebih.
Akibatnya timbul perdebatan yang tak henti-hentinya. Jadi tentukan dulu
cara pengambilan keputusan yang paling cocok dengan situasi dan
masalah yang ada: individu, tim, musyawarah, voting, dan lain-lain
8) MEMODIVIKASI EVALUASI ALTERNATIF
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur
dampak dari keputusan yang telah dibuat. Penilaian ulang perlu diadakan.
Faktor-faktor penentu yang akan dinilai harus diputuskan sejak awal dan
tidak setelah pelaksanaan berjalan. Dengan cara ini memang akan mudah
terjadi debat yang hangat, namun akurasi akan lebih terjamin.

C. Menjelaskan hal-hal perlu diperhatikan dalam membuat kesimpulan, implikasi,


dan saran hasil penelitian
1. Kesimpulan
Kesimpulan seharusnya ringkas saja. Sebagai gambaran, pada banyak
publikasi hasil penelitian bagian kesimpulan mencakup hingga 2,5% dari
keseluruhan laporan. Kesimpulan yang terlalu panjang sering kali disebabkan
memuat rincian yang tidak perlu. Bab tentang kesimpulan bukanlah tempat
bagi rincian tentang metodologi atau hasil penelitian. Walaupun peneliti harus
memberikan ringkasan tentang apa yang telah dipelajari dalam penelitian,
ringkasan tersebut tidak harus panjang karena penekanan pada bagian
kesimpulan terletak pada implikasi, evaluasi, dan lain sebagainya.
Penyusunan bab tentang kesimpulan ditujukan untuk memberi
ringkasan tentang:
 Apa yang telah dipelajari (biasanya di bagian awal kesimpulan)
 Apa saja yang masih harus dipelajari (arah penelitian berikutnya)
 Hasil yang diperoleh dalam penelitian (evaluasi)
 Manfaat, kelebihan, dan aplikasi temuan penelitian (evaluasi)
 Rekomendasi
Aspek negatif dari penelitian kita seharusnya tidak diabaikan.
Masalah,kelemahan, dan lain-lain sejenisnya dapat dimasukkan ke dalam
bagian kesimpulansebagai suatu cara untuk mengkualifikasikan kesimpulan
yang kamu buat(memperlihatkan aspek-aspek negatif, bahkan seandainya hal
tersebut lebih bermaknadibandingkan dengan aspek-aspek positifnya)
Sering terjadi tujuan penelitian mengalami perubahan ketika penelitian
sedangdijalankan. Hal tersebut tidak menjadi masalah sepanjang peneliti tidak
lupa untukkembali dan menyusun ulang tujuan yang telah ditulis pada bagian
pendahuluan sehinggasecara akurat merefleksikan apa yang sedang penelliti
selesaikan dalam penelitian

Langkah-langkah menarik kesimpulan


Langkah 1
Memilih masalah

Langkah 2
Studi pendahuluan

Langkah 3
Merumuskan masalah

Langkah 4
Merumuskan anggapan
dasar Langkah 4a
Hipotesis
Langkah 5
Memilih pendekatan

Langkah 6a Langkah 6b
Menentukan variabel Menentukan sumber
data

Langkah 7
Menentukan dan menyusun
instrumen

Langkah 8
Mengumpulkan
Data

Langkah 9
Analisis
Data

Langkah 8
Menarik
Kesimpulan

Langkah 8
Menyusun
Laporan
Dalam metode ilmiah seluruh langkah-langkah diatas harus dilakukan
agar suatu penelitian dapat disebut ilmiah. Langkah-langkah tersebut harus
dilakukan secara urutdan benar, karena langkah yang satu merupakan dasar
bagi langkah berikutnya. Langkah-langkah yang telah disebutkan diatas harus
digunakan sebagai landasan utama dalam penelitian, walau terkadang terjadi
berbagai variasi yang berkembang sesuai dengan bidang dan permasalahan
yang diteliti.(Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian SuatuPendekatan
Praktek. 2002:384).
Setelah melalui beberapa langkah-langkah yang harus di patuhi, maka
tahapselanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Adapun di dalam penarikan
kesimpulan iniharus mencangkup unsur-unsur yang harus dipenuhi. Unsur
yang termasuk di dalam penarikan kesimpulan, yaitu:
 Dalam kesimpulan, penulis harus dan hanya menjawab masalah
dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan pada Pendahuluan
 Dalam menulis kesimpulan, penulis harus membedakan dugaan,
temuan, danapa kesimpulan hasil studi.
 Penyataan kesimpulan harus dilakukan secara cermat dan hati-
hati.Penyampaian kesimpulan dapat dilakukan sebanyak 3 kali,
yakni dalamPembahasan, Kesimpulan, dan Abstrak sehingga
diperlukan kecermatanuntuk menyajikannya dengan ungkapan
yang berbeda
 Kesimpulan dapat memuat uraian yang lebih luas dan mudah
dibaca, tetapi bukan dalam bentuk kalimat-kalimat pendek yang
diberi nomor urut yangterkesan menjadi ringkasan hasil percobaan.
 Dalam menarik kesimpulan, penulis harus kritis dengan
memperhatikanapakah kesimpulan yang dibuat dapat diartikan lain.
 Tulislah kesimpulan dalam 1 atau 2 paragraf.
 Untuk pola rangkaian penelitian, kesimpulan diuraiakn juga pada
setiapsubjudul penelitian. Di samping itu ada juga bab Kesimpulan
umum yangmerangkaikan berbagai kesimpulan yang sudah
disebutkan pada subjudulsebelumnya.
 Untuk kesimpulan umum, penulis harus memberikan penyataan
yang jelasyang berkaitan dengan kabruan yang diajukan dalam
pendahuluan. Nyatakanseberapa jauh kebaruan tersebut
berkontribusi terhadap perkembangan ipteksatau jika masih
ditemukan keterbatasan atau kelemahan.
 Kebanyakan pembaca langsung menoleh ke bagian kesimpulan
ketikamereka membaca suatu artikel berkala. Oleh karena itu, beri
kesan bahwa penelitian Anda sungguh-sungguh berguna bagi
merekaa untuk dibaca ataudisitasi.
 Dalam membuat kesimpulan hanya ada satu kesimpulan untuk satu
hipotesis.
 Dalam kesimpulan, harus menjawab terhadap masalah yang
dirumuskan.
 Kesimpulan harus konsisten dengan masalah yang dirumuskan dan
yangingin dijawab, tujuan, dan kegunaan penelitian, hipotesis, hasil
penelitian,dan pembahasan.
 Kesimpulan penelitian bukan ringkasan atau inti sari tetapi
merupakan kaitanlogis dari konsep berpikir deduktif ke arah
generalisasi
 Menguraikan kesimulan penelitian bukan kesimpulan sistematis
2. Saran / Implikasi penelitian
Dalam subbagian ini peneliti dapat melaporkan suatu analisis yang
lebihmendalam yang berkaitan dengan kesimpulan utamanya. Ketika terjadi
rangkaian yang perlu mendapatkan penjelasan menngapa susunan kesimpulan
itu terjadi dan menarikuntuk diketahui oleh para pemabaca atau pengguna
lainnya seperti semisalnya ketika:
 Peneliti ternyata dalam melaksanakan studinya menemui kesenjangan
antara tujuan secara teoritis yang berlaku selama ini dengan hasil temuan
yang barusaja dilakukan. Pada bagian ini, seoarang peneliti merunut atu
mengajukan kembali tahapan-tahapan yang sistimatis sehingga
memperoleh hasil temuan.
 Peneliti menemukan hal yang berharga yang sebelumnya belum perhatian
atau terabaikan disebabkan faktor-faktor tertentu. Peneliti dalam bab ini
dapat memberikan keterangan logis yang dapat mendukung mengapa
faktor-faktor tersebut terjadi.
 Hasil penelitian ternyata bertentangan dengan hasil penelitian yang
telahdilaksanakan terlebih dahulu. Pada kesempatan ini peneliti dapat
menganalisisi dimana kemungkinan terjadi perbedaan kondisi atau apa
penyebab terjadinya perbedaan tersebut. Peneliti dalam hal ini dapat
mengajukan argumentasi baru atau jawaban sementara yang mungkin
perlu dikaji lebih lanjut.

Hal-hal yang diperhatikan dalam membuat saran/implikasi penelitian:


 Merupakan resep dalam rangka pemecahan masalah. Oleh sebab Itu,
saran-saran menggambarkan kegunaan prakis (follow up) dari
Implikasi hasil penelitian (dimensi aksiologis ilmu).
 Merupakan implikasi dari kesimpulan yang harus dapat
Dioperasionalkan dalam kehidupan praktis, nyata dan bukan Angan-
angan atau khayalan.
 Uraian praktis dari saran-saran bersumber dari indikator-indikator
Yang diteliti, bukan di luar hasil penelitian.
 Harus di dasarkan pada kesimpulan
 Harus memberi kesempatan pada peneliti lain yang akan
Mengungkapkan secara mendalam.
D. Contoh kesimpulan, Implikasi, dan Saran Penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data hubungan Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, dan
Lingkungan Masyarakat, dengan prestasi Belajar secara Parsial maupun secara simultan pada
Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK se-Kabupaten Sleman, maka
diperoleh kesimpulan sebagai Berikut:
 Lingkungan Keluarga berhubungan positif dan signifikan dengan prestasi Belajar
Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK se-Kabupaten Sleman. Hal
ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi yang Diperoleh yaitu sebesar 0,391 dengan
probabilitas tingkat kesalahan Sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan tingkat
signifikansi yang Diharapkan (< 0,05). Keluarga merupakan sumber pendidikan
utama, Karena pengetahuan dan kecerdasan intelektual manusia diperoleh Pertama-
tama dari orang tua dan keluarga sendiri.
 Lingkungan Sekolah berhubungan positif dan signifikan dengan prestasiBelajar Siswa
Kelas XI Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK seKabupaten Sleman. Hal ini
ditunjukkan dengan koefisien korelasi yang Diperoleh yaitu sebesar 0,556 dengan
probabilitas tingkat kesalahan Sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan tingkat
signifikansi yang Diharapkan (< 0,05). Keadaan sekolah turut mempengaruhi tingkat
 Keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian Kurikulum
dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan Disekolah, pelaksanaan
tata tertip sekolah, keadaan ruangan dan jumlah Murid per kelas, semua ini
mempengaruhi keberhasilan siswa.
 Lingkungan Masyarakat berhubungan positif dan signifikan dengan Prestasi Belajar
Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK Se-Kabupaten Sleman. Hal
ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi yang Diperoleh yaitu sebesar 0,249 dengan
probabilitas tingkat kesalahan Sebesar 0,012 lebih kecil dibandingkan tingkat
signifikansi yang Diharapkan (< 0,05). Lingkungan Masyarakat dimana warganya
memiliki Latar belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga
Pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan Pengaruh
positif terhadap semangat dan perkembangan belajar siswa. Dengan demikian,
Lingkungan Masyarakat yang semakin baik maka Prestasi Belajar siswa pun semakin
baik.
 Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product Moment diperoleh Kesimpulan bahwa
Lingkungan Sekolah memiliki hubungan yang terkuat Dan Lingkungan masyarakat
memiliki hubungan yang terlemah dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Jurusan
Teknik Mekanik Otomotif SMK Se-Kabupaten Sleman. Semakin besar angka
koefisien korelasi, berarti Semakin baik model korelasi tersebut karena variabel bebas
dapat Menjelaskan variabel terikat secara lebih baik.
Implikasi
Beberapa implikasi dari hasil penelitian ini adalah:
a) Lingkungan Keluarga Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Teknik
Mekanik Otomotif SMK se-Kabupaten Sleman berhubungan Positif dengan
Prestasi Belajar. Hal ini memberikan implikasi bahwa Keadaan sekitar rumah,
keadaan bangunan rumah dan fasilitas belajar Siswa di rumah, serta suasana
rumah, secara praktis selalu dijaga dengan Baik, termasuk perhatian orang tua
karena pengaruh lingkungan keluarga Ini cukup besar terhadap prestasi belajar
siswa. Semakin baik Lingkungan Keluarga maka semakin baik pula Prestasi
Belajar siswa.
b) Lingkungan Sekolah Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Teknik
Mekanik Otomotif SMK se-Kabupaten Sleman berhubungan Positif dengan
Prestasi Belajar. Meskipun Lingkungan Sekolah yang ada Sekarang sudah cukup
baik, namun keadaan sekitar sekolah, keadaan Gedung sekolah dan fasilitas
sekolah, suasana sekolah, kebiasaan guru Dalam mengajar, dan kondisi
perpustakaan secara praktis diupayakan Menjadi lebih baik, agar semakin
mendukung terhadap prestasi belajar Siswa. Semakin baik Lingkungan Sekolah
maka semakin baik pula Prestasi Belajar.
c) Lingkungan Masyarakat berhubungan positif dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas
XI Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK se-
Kabupaten Sleman. Hal ini memberikan implikasi Bahwa keadaan masyarakat
sekitar rumah, kebiasaan teman belajar di Rumah, dan suasana masyarakat di
lingkungan sekitar rumah secara praktis Diupayakan kondusif, aman, dan
diperhatikan dengan baik. Semakin baik Lingkungan Masyarakat maka semakin
baik pula Prestasi Belajar siswa.
Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan analisis Yang telah dilakukan
adalah:
a) Bagi guru disarankan untuk memperhatikan Lingkungan Sekolah, karena Variabel
tersebut dalam penelitian ini memberikan kontribusi yang paling Signifikan
terhadap Prestasi Belajar siswa.
b) Penelitian selanjutnya hendaknya untuk menambahkan pengamatan Terhadap
lingkungan sosial, agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
c) Penelitian selanjutnya hendaknya menambahkan variabel lain yang ada Pada
lingkungan sosial karena diperkirakan mempengaruhi PrestasiBelajar, seperti
motivasi siswa, minat siswa, metode pembelajaran, dan Lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai