Langkah 2
Studi pendahuluan
Langkah 3
Merumuskan masalah
Langkah 4
Merumuskan anggapan
dasar Langkah 4a
Hipotesis
Langkah 5
Memilih pendekatan
Langkah 6a Langkah 6b
Menentukan variabel Menentukan sumber
data
Langkah 7
Menentukan dan menyusun
instrumen
Langkah 8
Mengumpulkan
Data
Langkah 9
Analisis
Data
Langkah 8
Menarik
Kesimpulan
Langkah 8
Menyusun
Laporan
Dalam metode ilmiah seluruh langkah-langkah diatas harus dilakukan
agar suatu penelitian dapat disebut ilmiah. Langkah-langkah tersebut harus
dilakukan secara urutdan benar, karena langkah yang satu merupakan dasar
bagi langkah berikutnya. Langkah-langkah yang telah disebutkan diatas harus
digunakan sebagai landasan utama dalam penelitian, walau terkadang terjadi
berbagai variasi yang berkembang sesuai dengan bidang dan permasalahan
yang diteliti.(Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian SuatuPendekatan
Praktek. 2002:384).
Setelah melalui beberapa langkah-langkah yang harus di patuhi, maka
tahapselanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Adapun di dalam penarikan
kesimpulan iniharus mencangkup unsur-unsur yang harus dipenuhi. Unsur
yang termasuk di dalam penarikan kesimpulan, yaitu:
Dalam kesimpulan, penulis harus dan hanya menjawab masalah
dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan pada Pendahuluan
Dalam menulis kesimpulan, penulis harus membedakan dugaan,
temuan, danapa kesimpulan hasil studi.
Penyataan kesimpulan harus dilakukan secara cermat dan hati-
hati.Penyampaian kesimpulan dapat dilakukan sebanyak 3 kali,
yakni dalamPembahasan, Kesimpulan, dan Abstrak sehingga
diperlukan kecermatanuntuk menyajikannya dengan ungkapan
yang berbeda
Kesimpulan dapat memuat uraian yang lebih luas dan mudah
dibaca, tetapi bukan dalam bentuk kalimat-kalimat pendek yang
diberi nomor urut yangterkesan menjadi ringkasan hasil percobaan.
Dalam menarik kesimpulan, penulis harus kritis dengan
memperhatikanapakah kesimpulan yang dibuat dapat diartikan lain.
Tulislah kesimpulan dalam 1 atau 2 paragraf.
Untuk pola rangkaian penelitian, kesimpulan diuraiakn juga pada
setiapsubjudul penelitian. Di samping itu ada juga bab Kesimpulan
umum yangmerangkaikan berbagai kesimpulan yang sudah
disebutkan pada subjudulsebelumnya.
Untuk kesimpulan umum, penulis harus memberikan penyataan
yang jelasyang berkaitan dengan kabruan yang diajukan dalam
pendahuluan. Nyatakanseberapa jauh kebaruan tersebut
berkontribusi terhadap perkembangan ipteksatau jika masih
ditemukan keterbatasan atau kelemahan.
Kebanyakan pembaca langsung menoleh ke bagian kesimpulan
ketikamereka membaca suatu artikel berkala. Oleh karena itu, beri
kesan bahwa penelitian Anda sungguh-sungguh berguna bagi
merekaa untuk dibaca ataudisitasi.
Dalam membuat kesimpulan hanya ada satu kesimpulan untuk satu
hipotesis.
Dalam kesimpulan, harus menjawab terhadap masalah yang
dirumuskan.
Kesimpulan harus konsisten dengan masalah yang dirumuskan dan
yangingin dijawab, tujuan, dan kegunaan penelitian, hipotesis, hasil
penelitian,dan pembahasan.
Kesimpulan penelitian bukan ringkasan atau inti sari tetapi
merupakan kaitanlogis dari konsep berpikir deduktif ke arah
generalisasi
Menguraikan kesimulan penelitian bukan kesimpulan sistematis
2. Saran / Implikasi penelitian
Dalam subbagian ini peneliti dapat melaporkan suatu analisis yang
lebihmendalam yang berkaitan dengan kesimpulan utamanya. Ketika terjadi
rangkaian yang perlu mendapatkan penjelasan menngapa susunan kesimpulan
itu terjadi dan menarikuntuk diketahui oleh para pemabaca atau pengguna
lainnya seperti semisalnya ketika:
Peneliti ternyata dalam melaksanakan studinya menemui kesenjangan
antara tujuan secara teoritis yang berlaku selama ini dengan hasil temuan
yang barusaja dilakukan. Pada bagian ini, seoarang peneliti merunut atu
mengajukan kembali tahapan-tahapan yang sistimatis sehingga
memperoleh hasil temuan.
Peneliti menemukan hal yang berharga yang sebelumnya belum perhatian
atau terabaikan disebabkan faktor-faktor tertentu. Peneliti dalam bab ini
dapat memberikan keterangan logis yang dapat mendukung mengapa
faktor-faktor tersebut terjadi.
Hasil penelitian ternyata bertentangan dengan hasil penelitian yang
telahdilaksanakan terlebih dahulu. Pada kesempatan ini peneliti dapat
menganalisisi dimana kemungkinan terjadi perbedaan kondisi atau apa
penyebab terjadinya perbedaan tersebut. Peneliti dalam hal ini dapat
mengajukan argumentasi baru atau jawaban sementara yang mungkin
perlu dikaji lebih lanjut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data hubungan Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, dan
Lingkungan Masyarakat, dengan prestasi Belajar secara Parsial maupun secara simultan pada
Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK se-Kabupaten Sleman, maka
diperoleh kesimpulan sebagai Berikut:
Lingkungan Keluarga berhubungan positif dan signifikan dengan prestasi Belajar
Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK se-Kabupaten Sleman. Hal
ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi yang Diperoleh yaitu sebesar 0,391 dengan
probabilitas tingkat kesalahan Sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan tingkat
signifikansi yang Diharapkan (< 0,05). Keluarga merupakan sumber pendidikan
utama, Karena pengetahuan dan kecerdasan intelektual manusia diperoleh Pertama-
tama dari orang tua dan keluarga sendiri.
Lingkungan Sekolah berhubungan positif dan signifikan dengan prestasiBelajar Siswa
Kelas XI Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK seKabupaten Sleman. Hal ini
ditunjukkan dengan koefisien korelasi yang Diperoleh yaitu sebesar 0,556 dengan
probabilitas tingkat kesalahan Sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan tingkat
signifikansi yang Diharapkan (< 0,05). Keadaan sekolah turut mempengaruhi tingkat
Keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian Kurikulum
dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan Disekolah, pelaksanaan
tata tertip sekolah, keadaan ruangan dan jumlah Murid per kelas, semua ini
mempengaruhi keberhasilan siswa.
Lingkungan Masyarakat berhubungan positif dan signifikan dengan Prestasi Belajar
Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK Se-Kabupaten Sleman. Hal
ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi yang Diperoleh yaitu sebesar 0,249 dengan
probabilitas tingkat kesalahan Sebesar 0,012 lebih kecil dibandingkan tingkat
signifikansi yang Diharapkan (< 0,05). Lingkungan Masyarakat dimana warganya
memiliki Latar belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga
Pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan Pengaruh
positif terhadap semangat dan perkembangan belajar siswa. Dengan demikian,
Lingkungan Masyarakat yang semakin baik maka Prestasi Belajar siswa pun semakin
baik.
Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product Moment diperoleh Kesimpulan bahwa
Lingkungan Sekolah memiliki hubungan yang terkuat Dan Lingkungan masyarakat
memiliki hubungan yang terlemah dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Jurusan
Teknik Mekanik Otomotif SMK Se-Kabupaten Sleman. Semakin besar angka
koefisien korelasi, berarti Semakin baik model korelasi tersebut karena variabel bebas
dapat Menjelaskan variabel terikat secara lebih baik.
Implikasi
Beberapa implikasi dari hasil penelitian ini adalah:
a) Lingkungan Keluarga Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Teknik
Mekanik Otomotif SMK se-Kabupaten Sleman berhubungan Positif dengan
Prestasi Belajar. Hal ini memberikan implikasi bahwa Keadaan sekitar rumah,
keadaan bangunan rumah dan fasilitas belajar Siswa di rumah, serta suasana
rumah, secara praktis selalu dijaga dengan Baik, termasuk perhatian orang tua
karena pengaruh lingkungan keluarga Ini cukup besar terhadap prestasi belajar
siswa. Semakin baik Lingkungan Keluarga maka semakin baik pula Prestasi
Belajar siswa.
b) Lingkungan Sekolah Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Teknik
Mekanik Otomotif SMK se-Kabupaten Sleman berhubungan Positif dengan
Prestasi Belajar. Meskipun Lingkungan Sekolah yang ada Sekarang sudah cukup
baik, namun keadaan sekitar sekolah, keadaan Gedung sekolah dan fasilitas
sekolah, suasana sekolah, kebiasaan guru Dalam mengajar, dan kondisi
perpustakaan secara praktis diupayakan Menjadi lebih baik, agar semakin
mendukung terhadap prestasi belajar Siswa. Semakin baik Lingkungan Sekolah
maka semakin baik pula Prestasi Belajar.
c) Lingkungan Masyarakat berhubungan positif dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas
XI Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK se-
Kabupaten Sleman. Hal ini memberikan implikasi Bahwa keadaan masyarakat
sekitar rumah, kebiasaan teman belajar di Rumah, dan suasana masyarakat di
lingkungan sekitar rumah secara praktis Diupayakan kondusif, aman, dan
diperhatikan dengan baik. Semakin baik Lingkungan Masyarakat maka semakin
baik pula Prestasi Belajar siswa.
Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan analisis Yang telah dilakukan
adalah:
a) Bagi guru disarankan untuk memperhatikan Lingkungan Sekolah, karena Variabel
tersebut dalam penelitian ini memberikan kontribusi yang paling Signifikan
terhadap Prestasi Belajar siswa.
b) Penelitian selanjutnya hendaknya untuk menambahkan pengamatan Terhadap
lingkungan sosial, agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
c) Penelitian selanjutnya hendaknya menambahkan variabel lain yang ada Pada
lingkungan sosial karena diperkirakan mempengaruhi PrestasiBelajar, seperti
motivasi siswa, minat siswa, metode pembelajaran, dan Lain-lain.