Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PBAK VIDEO

Tema;investasi dengan tepat saat Covid 19

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,perkenalkan nama


saya mohammad ilham fawwaz, mahasiswa baru jurusan akuntansi
fakultas ekonomi dan bisnis.
tujuan saya dalam membuat video ini adalah untuk mengerjakan
tugas video orasi dengan tema ”investasi yang tepat selama masa
pandemi covid 19”.
Penyebaran virus corona menyebabkan kondisi perekonomian
global menjadi tidak stabil, bahkan kian menurun.

Ini berdampak pada sejumlah bisnis di dunia, tak terkecuali


pada kegiatan investasi

Wabah corona yang terus menerus berputar membuat para


investor asing dan juga domestik berusaha keras mencari aset
yang tepat dan aman.

Tidak jarang investor mulai mengubah strategi investasi


mereka saat corona agar selamat dari kerugian.

Berdasarkan data  (Bursa Efek Indonesia), hingga tanggal 8


April 2020, IHSG (Indkes Harga Saham Gabungan) melorot
sampai 26,44% dengan catatan net sell  atau jual bersih asing
sebesar 15,01 triliun rupiah di pasar reguler.

Sementara itu, di pasar non reguler terjadi aksi beli asing


sebesar 2,94 triliun rupiah.

Tentu saja, dampaknya langsung dirasakan pada investasi di


beberapa sektor, mulai dari perhotelan, manufaktur, hingga
komoditas perkebunan dan tambang.
Lalu, sebenarnya, apakah investasi masih aman dilakukan saat
corona seperti ini? Jawabannya yaitu masih aman, asalkan
kamu mampu menelusuri instrumen investasi apa yang tepat
dipilih agar tidak terjadi kerugian yang amat besar.

Berikut ini adalah beberapa jenis investasi yang tepat dan bisa
kamu gunakan di tengah pandemi COVID-19. Yuk, simak!

YANG PERTAMA ADALAH SURAT UTANG NEGARA

Seperti yang diketahui,Surat Utang Negara merupakan


instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah kepada
Warga Negara Indonesia.

Surat utang ini juga sering kali disebut sebagai Surat Berharga
Negara (SBN).

Di saat pandemi seperti ini, SUN adalah jenis investasi yang


tepat dipilih, mengingat investasi ini sangat dijamin oleh
negara. Sehingga kamu tidak perlu khawatir mengalami
kerugian, seperti duit hilang atau gagal bayar.

Salah satu jenis SUN yang dianggap efektif ketika masa


pandemi corona yaitu Obligasi Negara, yang terdiri dari SBR
(Savings Bond Ritel), ORI (Obligasi Ritel Indonesia), dan SR
(Sukuk Ritel).

Para milenial bisa mencoba investasi jenis ini dengan modal


yang ringan, yaitu mulai dari Rp1 juta. Anggaplah kamu
meminjamkan uang kepada negara, setelah jatuh tempo maka
negara akan membayar dana pokok beserta keuntungan (bunga)
dalam bentuk kupon.

Selain itu, dengan berinvestasi Surat Utang Negara (SUN),


kamu juga turut berkontribusi membangun bangsa dan
negara lho!

Sifat investasi ini sama seperti tabungan yang tidak dapat


diperdagangkan di pasar sekunder. Kamu bisa membelinya
ketika pemerintah membuka penawaran dalam periode tertentu,
lalu kamu wajib menyimpannya sampai waktu jatuh tempo
yang ditentukan.

Sebagai rekomendasi, alokasikan dana kamu ke investasi ini


sebesar 50%. Selain aman, kamu akan mendapat ketenangan
karena risiko dari investasi SUN sangatlah kecil.

YANG KEDUA ADALAH Logam Mulia

Emas kian dipilih sebagai alternatif investasi yang tepat di


tengah pandemi corona. Bukan tanpa alasan, para milenial
bahkan boomers masih setia berinvestasi dalam wujud emas.
Tidak hanya perhiasan, tapi juga logam mulia atau emas
batangan.

Hal tersebut dikarenakan risiko investasi emas terbilang sangat


kecil, keuntungannya pun lumayan besar. Caranya juga tidak
sulit, cukup menerapkan sistem jual-beli. Beli saat memiliki
cukup uang, lalu jual saat tengah dibutuhkan atau saat
harganya naik.

Harga logam mulia relatif stabil, bahkan kian mengalami


kenaikan di atas inflasi. Ditambah lagi kemudahan yang
diberikan oleh banyak e-Commerce  melalui sistem ‘menabung
emas digital’ bagi milenial yang tidak mau kerepotan
berurusan dengan bentuk fisik emas.

Tapi perlu diingat, jangan sembarangan percaya dengan


lembaga keuangan yang menawarkan investasi emas dalam
bentuk logam mulia. Sebab, saat ini masih banyak lembaga
investasi bodong yang mengatasnamakan tabungan logam
mulia.

Alangkah lebih baiknya, lakukan jual beli langsung di bank


konvensional resmi atau di PT Antam (Aneka Tambang), lalu
simpan di dalam brankas kamu dan kunci rapat-rapat sehingga
aman dari pencuri.
.

3
YANG SELANJUTNYA ADALAH INVESTASI Properti

Walaupun sebagian besar milenial saat ini memiliki gaya hidup


yang sangat konsumtif dan boros, di antara mereka ternyata
banyak juga yang mulai menyisihkan pendapatan untuk
membeli properti dengan tipe sederhana (memiliki 1-2
kamar).

Caranya juga kian dipermudah, di mana prosesnya bisa


dilakukan melalui pengajuan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Bahkan ada subsidi dari pemerintah yang membuat harga
rumah jadi lebih terjangkau.

Pembelian properti ini bukan semata-mata bertujuan untuk


langsung dijadikan hunian pribadi, melainkan sebagai
investasi.

Entah nantinya akan ditempati bersama pasangan atau menjadi


sumber pendapatan tambahan dengan menyewakan rumah
tersebut kepada orang lain.

Properti berupa rumah merupakan salah satu aset jangka


panjang yang memiliki harga tinggi (tergantung pada lokasi,
desain, kondisi, dan luas tanah/bangunan).

Sifatnya yang tidak mudah dicairkan (non likuid) membuat


investasi properti cocok dipilih ketika kamu berada di tengah
ketidakstabilan ekonomi seperti sekarang ini.

4
YANG TERAKHIR ADALAH INVESTASI Reksa Dana
Pasar Uang
Pasar modal masih dalam kondisi tertekan di tengah-tengah
perjuangan melawan pandemi COVID-19. IHSG yang
merupakan indeks acuan utama di Bursa Efek Indonesia (BEI)
terus menerus tertekan, demikian pula dengan kinerja investasi
reksa dana.

Lembaga riset Infovesta mencatat bahwa kinerja reksa dana


dalam negeri mayoritas negatif sejak awal tahun 2020,
termasuk saat pandemi corona mulai merebak. Ini langsung
berdampak pada pasar modal dalam negeri dan juga luar
negeri.

Reksa dana saham dan reksa dana campuran bukan investasi


yang tepat, yang bisa kamu pilih dalam kondisi sekarang.
Dikarenakan kinerja reksa dana tersebut sudah merosot dan
kian melemah.

Justru sebaliknya, yang terjadi pada reksa dana pasar uang


membuat siapa pun yakin untuk menginvestasikan uang
mereka di instrumen investasi ini. Pasalnya, kinerja reksa dana
pasar uang cenderung positif dan relatif stabil sejak awal tahun
2020.

Terhitung dari bulan Januari hingga Maret 2020, reksa dana


pasar uang memberikan imbal hasil secara konsisten sebesar
1,29%.

Oleh karena itu, tidak masalah jika kamu berinvestasi investasi


ke instrumen investasi ini sebanyak 30%. Toh, sudah ada
pembuktian bahwa reksa dana pasar uang termasuk jenis
investasi yang aman karena kinerjanya yang stabil.
Dari jenis-jenis investasi di atas, sudah menentukan pilihan
kamu? Memang, saat memiliki instrumen investasi yang tepat,
kamu harus menyesuaikannya dengan profil resiko dan
kemampuan.

SEKIAN WASALAMUALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai