Semoga modul ini bermanfaat bagi Anda yang sudah atau baru
mau memulai investasi saham, demi kemajuan usaha di masa
depan.
Selamat membaca.
Pentingnya
Investasi Saham
Setiap pemilik usaha pasti ingin bisnisnya berkembang pesat, bukan? Salah satu cara untuk
mewujudkannya adalah dengan memiliki modal yang cukup agar tujuan usaha dapat segera
tercapai. Namun pertanyaannya, bagaimana, ya, menambah sumber pendapatan baru di luar
bisnis?
Sebelumnya, Anda telah belajar bagaimana investasi saham bisa menjadi salah satu sumber
pendapatan yang mampu mendukung pertumbuhan bisnis Anda. Menurut survei JakPat 2021,
setidaknya ada beberapa alasan orang-orang berinvestasi saham.
Anda bisa melihat jelas berapa harga permintaan dan penawaran, serta jumlah lot
yang ditawarkan dan yang diminta. Selain itu, dengan peraturan dari Bapepam dan OJK
(Otoritas Jasa Keuangan) mengenai keterbukaan informasi, setiap perusahaan terbuka
yang listing di bursa, wajib mengunggah laporan keuangannya sehingga investor dapat
menganalisis kondisi dan prospek perusahaan tersebut.
Misalnya, saat ini saja GoTo sudah bisa berpartisipasi <2% terhadap PDB Indonesia.
Ketika semakin banyak investor yang yakin GoTo akan terus tumbuh di tahun-tahun
berikutnya, maka secara tidak langsung juga memberikan kontribusi pada PDB dan
ekonomi negara.
3 Terjamin
Investasi saham dijamin oleh negara dan sudah pasti aman. Artinya, ketika uang
Anda hilang lantaran terjadi fraud pada perusahaan sekuritas, negara akan menjamin
pengembalian uang tersebut. Selain itu, dana investasi Anda juga dititipkan dan
disimpan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sehingga lebih aman.
Bursa Efek Indonesia (BEI / IDX) sebagai lembaga penyelenggara transaksi pasar
modal.
4 Banyak keuntungan
Saham sangat mudah ditransaksikan dan dapat dilakukan dari mana saja melalui aplikasi
sekuritas pilihan Anda. Sekarang, kenapa Anda harus berinvestasi di pasar saham?
e. Dapat diwariskan.
Terakhir, investasi saham yang berhasil bergantung pada keuletan dan ketelitian.
Beli Saham
Sesuai Kemampuan
Kemampuan keuangan akan berkaitan erat dengan tanggung jawab investasi yang diemban.
Namun pada dasarnya, Investasi yang bertanggung jawab akan membawa siapa pun pada
kondisi kebebasan finansial.
Ada dua strategi yang umum dilakukan ketika seseorang sudah mengetahui kemampuan
investasinya, yaitu:
Wealth Creation
Mendapatkan atau menciptakan harta
Wealth Preservation
Mempertahankan nilai harta
Untuk menuju kebebasan finansial, Anda harus mampu mempertahankan nilai harta dan
memacu pertumbuhan aset secara berkepanjangan. Namun, tak sedikit orang yang justru
terjebak untuk mendapatkan dan menciptakan harta saja.
Investasi saham sebenarnya merupakan kegiatan memanfaatkan waktu, uang atau tenaga
dengan harapan mendapatkan keuntungan dan manfaat di masa depan. Investasi saham bisa
diartikan sebagai alat untuk “membeli” sesuatu yang diharapkan “bisa dijual kembali dan
mendapatkan keuntungan” lebih baik di masa depan.
Contoh, Pak Budi memiliki pendapatan bersih setelah dipotong biaya operasional usaha
sebesar Rp10 juta dalam tiap bulan. Nah, Pak Budi menggunakan formula 40-30-20-10
untuk mencapai tujuan keuangannya sejak tahun 2020.
10%
40% kebutuhan atau 4 juta
20% 40% 30% cicilan atau 3 juta
20% investasi/masa depan atau 2 juta
30%
10% kebaikan atau 1 juta
Karena saat ini memasuki tahun 2022, Pak Budi sudah terbiasa mengalokasikan
uangnya untuk investasi dan mengetahui dana yang tersedia sehingga Pak Budi jadi
lebih mengerti ke mana saja uangnya harus diinvestasikan.
Soal hambatan masuk, ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk membeli saham
pada harga tertentu. Memang ada beberapa saham yg terkesan “mahal” dan “murah” di
satu sisi. Akan tetapi, biaya awal yang diperlukan saat investasi harus benar-benar
diperhatikan. Ketika mengerti perihal risiko likuiditas dan hambatan masuk, investor bisa
dengan jeli menentukan kapan waktu yang tepat dan jenis saham apa yang sesuai
dengan profil risiko.
Karena Pak Budi sudah berhasil menyisihkan 20% penghasilannya untuk investasi sejak
2020. Pak Budi akhirnya memiliki uang sebesar Rp56 juta dan memutuskan ingin
investasi di bursa saham. Pak Budi melihat ada dua jenis saham yang memiliki
perbedaaan harga cukup mencolok.
Jika Pak Budi memilih saham A, maka jumlah kepemilikannya lebih banyak dibandingkan
saham B. Namun, bukan berarti saham A jauh lebih murah dibandingkan saham B dan
bukan berarti juga saham B lebih bernilai dibandingkan saham A. Keduanya memiliki
analisis yang berbeda.
Total kepemilikan pada Tabel Contoh Saham merepresentasikan kemampuan Pak Budi
untuk memiliki sebuah saham. Sedangkan, dalam meminimalisir rasio likuiditas, ada satu
hal yang bisa dilakukan Pak Budi, yaitu diversifikasi atau tidak menempatkan semua
sahamnya di perusahaan tertentu. Memiliki keduanya berpotensi untuk mengurangi dan
mengelola risiko.
Bisa menjadi bahan untuk pertimbangan sebelum membeli saham dalam konteks
pengawasan dan pengelolaan aktivitas sebuah perusahaan. Fase ini adalah fase terakhir
dalam menentukan kemampuan seseorang untuk membeli sebuah saham. Semua investor
ulung pasti melakukan analisa laporan keuangan dengan berbagai strategi. Lewat hal
tersebut, akan terbentuk harga dan waktu yang tepat untuk membeli saham.
Karena Pak Budi telah memahami risiko likuiditas dan hambatan masuk. Maka dari itu,
Pak Budi melakukan analisa keuangan. Pada Contoh Tabel Laporan Keuangan, Pak Budi
menemukan sejumlah indikator, antara lain PBV atau nilai buku yang menginterpretasikan
harga sebuah saham, PER atau nilai saham terhadap laba bersih, dan DER atau rasio utang
dibandingkan dengan ekuitas perusahaan.
Meski perusahaan A lebih murah dan Pak Budi berpotensi memiliki jumlah saham yang
lebih banyak. Ternyata laporan keuangannya tidak terlalu baik. Saham perusahaan A
tergolong sudah melewati nilai intrinsiknya (mahal). Lebih dari itu, utang perusahaan A
juga memiliki nilai utang (DER) yang mahal. Hal ini tentu bisa menjadi pertimbangan bagi
Pak Budi untuk berinvestasi di saham perusahaan A. Selanjutnya, saham perusahaan B
ternyata jauh lebih murah dan likuid.
Atas dasar tersebut, saat ini Pak Budi sudah yakin dan bisa menentukan saham
perusahaan apa yang ingin dibeli. Sebagai catatan, ini adalah contoh sederhana. Dalam
dunia investasi ada banyak sekali variabel/jenis perhitungan yang harus Anda perhatikan.
Investasi saham sangat bergantung pada investasi ilmu investornya. Tentu saja, investasi
saham akan memberikan imbal hasil yang lumayan ketika para investor bisa memilih saham
dengan harga terjangkau tapi memiliki prospek yang menjanjikan di masa depan.
Saham berdasarkan klaim atau hak tagih: saham biasa dan saham preferen.
Saham dilihat dari cara peralihannya: saham atas nama dan atas unjuk.
Saham dilihat dari kinerja perdagangannya: saham blue chip, saham income, saham
growth, saham lesser-known, saham spekulatif, dan saham counter cyclical.
Berikut ini adalah jenis-jenis saham yang bisa menjadi pertimbangan bagi investor pemula.
Namun, ada beberapa hal umum yang bisa menjadi panduan untuk memilih saham yang tepat.
Selain itu, bursa juga sudah membentuk IDXTechno yang berisi saham-saham
perusahaan teknologi. Adanya indeks khusus ini membuat investor pemula lebih mudah
untuk menyaring saham yang cocok untuk diinvestasikan. Masing-masing indeks juga
memperlihatkan performa industrinya. Jadi, investor bisa sedikit berhemat waktu dalam
melakukan analisa, cukup melihat pertumbuhan industrinya saja.
Namun, perlu diperhatikan juga apakah perusahaan tersebut berada dalam kondisi bagus
atau tidak. Jangan sampai beli kucing dalam karung. Meski produknya masif di pasaran,
tetapi Anda harus selalu melakukan analisa. Tak sedikit perusahaan yang bergantung pada
satu produk tertentu.
Investasi saham akan menuntut para investornya untuk paham dengan saham apa yang
akan dibeli. Menilai valuasi perusahaan akan membantu para investor untuk melihat
apakah saham tersebut punya prospek, atau terlalu mahal valuasinya saat dibeli.
Tujuannya, agar para investor dapat mengoleksi saham dengan nilai yang cukup rendah
(undervalue) dengan harapan harga saham tersebut lebih mahal ketika dibeli, mengingat
beli di harga bawah, tetapi potensi naik besar.
Perlu diperhatikan jangan sampai terjebak pada harga yg rendah, belum tentu harga yang
rendah merepresentasikan saham tersebut layak untuk dibeli. Pastikan 3T sebelum mem-
beli saham. Pertama, tanya pada diri sendiri kenapa saham tersebut layak dibeli. Kedua,
teliti dengan baik saham yang akan dibeli. Ketiga, tahan bisa dirasa tidak yakin untuk
membeli sebuah saham.
Untuk hal ini Anda bisa memiliki strategi dengan memperhatikan pergerakan saham di
pasar keuangan. Jika ternyata pergerakan saham terpantau sebagai pergerakan yang
tidak wajar maka sebaiknya hindari membeli saham perusahaan tersebut. Perhatikan juga
kredibilitas perusahaan.
Transaksi
di Pasar Saham
Saat ini, GoTo sudah menjadi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode
saham yang sama, yaitu GOTO.
Program Gotong Royong yang telah dilangsungkan membuka kesempatan secara inklusif bagi
Mitra Usaha, Seller, Mitra Driver, konsumen, dan masyarakat secara umum, untuk bisa
memiliki dan ikut dalam tumbuh kembangnya ekosistem GoTo.
Saat ini, tren investasi saham sedang mengalami perkembangan pesat. Di berbagai
media sosial, Anda mungkin menemukan orang-orang yang memajang keberhasilan mereka
meraup banyak keuntungan hanya dengan bermain saham atau menemukan banyak akun dan
influencer yang mengajak pengikutnya untuk berinvestasi saham.
Akan tetapi apakah bermain saham semudah belanja online? Jawabannya, ya!
Transaksi saham sudah sangat mudah, berbeda dengan 10 tahun lalu yang mengharuskan
seseorang datang ke suatu tempat untuk daftar menjadi investor. Cukup melalui handphone
dan download sekuritas yang memiliki izin OJK maka Anda sudah dapat memiliki Rekening
Dana Nasabah (RDN) untuk transaksi di pasar saham. Berikut hal yang dibutuhkan jika Anda
belum memiliki RDN.
1 Modal Tentu saja, Anda perlu menyiapkan modal investasi saham. Di sejumlah
perusahaan sekuritas (perusahaan yang menjadi perantara jual beli
saham), modal minimal investasi saham ditetapkan secara beragam,
ada yang mulai dari angka Rp100.000 sampai Rp10.000.000. Modal
itu harus disetor ke Rekening Dana Nasabah untuk bertransaksi.
Jangka Waktu Terbatas (telah ditentukan) Tidak terbatas (selama jam bursa)
Sederhananya, pasar primer adalah pasar yang memperdagangkan saham untuk pertama
kalinya ke masyarakat sebelum dicatatkan di Bursa Efek biasa disebut sebagai Penawaran
Awal (IPO). Sementara itu, pasar sekunder adalah pasar setelah perusahaan resmi
melantai (listing) di bursa. Berikut proses perdagangan di pasar primer.
Penjamin
Emisi
Agen
Emiten Penjual Investor
Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk melakukan transaksi.
Pada proses ini, penjualan saham sudah tidak lagi melibatkan investor dengan perusahaan,
tetapi antara satu investor dengan investor lain.
Selain tercatat di bursa, saham yang sudah masuk dalam pasar sekunder diartikan sebagai
perusahaan yang bisa bebas ditransaksikan oleh publik. Misalnya, ketika Anda membeli dan
telah memiliki 100 lot saham A pada pasar perdana, Anda bisa menambah jumlah kepemilikan
di pasar sekunder.
Berbeda dengan pasar perdana yang memiliki rentang harga tetap. Pasar sekunder,
memiliki fluktuasi, yaitu kenaikan atau penurunan harga saham. Selayaknya teori ekonomi
dasar terkait permintaan dan penawaran. Permintaan yang tinggi akan membuat nilai saham
otomatis melonjak. Hal tersebut biasanya dipengaruhi banyak faktor, seperti kondisi ekonomi,
prospek bisnis, hingga fundamental perusahaan. Begitupun sebaliknya.
Nah, dana jual beli di pasar sekunder sudah tidak lagi masuk ke kas perusahaan yang
sahamnya tercatat, melainkan berpindah tangan dari investor satu ke investor yang lain. Selain
itu, ada beberapa biaya transaksi yang dikenakan saat melakukan jual-beli di pasar sekunder,
antara lain komisi pialang, PPN, dan administrasi sekuritas.
Sederhananya, transaksi saham secara daring. Transaksi ini hanya bisa dilakukan oleh anggota
bursa yang telah memiliki izin keanggotaan dari Kliring Penjamin Efek Indonesia.
Nantinya, calon pembeli yang telah memiliki RDN bisa langsung melakukan pemesanan
saham lewat sekuritas yang dipilihnya. Transaksi jual-beli saham akan dimulai dari investor
ke perusahaan efek, kemudian diteruskan ke petugas perusahaan yang ada di Bursa untuk
mengecek apakah permintaan beli atau jual bisa dilakukan atau tidak.
Kemudian, petuga bursa akan memasukan pesanan ke sistem JATS. Di tahap ini, ada
komunikasi jual-beli antara perusahaan efek dengan investor. Jika, Anda melalui aplikasi
sekuritas maka akan diberitahu lewat notifikasi apakah saham yang Anda beli berhasil dimiliki
atau tidak, begitupun sebaliknya.
Nah, setelah pesanan masuk ke JATS ini bertemu dengan harga yang muncul pada
sistem JATS, maka transaksi sudah selesai. Informasi bahwa order telah selesai, kemudian
diinformasikan ke investor dan saham yang tadinya dibeli akan masuk ke dalam portofolio
Anda.
Lantai Bursa
Nasabah Nasabah
Beli Order Beli
Trader Entry Trader
Proses Perdagangan
Proses Penyelesaian
KPEI - KSEI
Anggota Sistem penjaminan Transfer
Bursa & penyelesaian Dana
transaksi
BAE
Keterangan:
BAE : Biro Administrasi Efek
KPEI : Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KSEI : Kustodian Sentral Efek Indonesia
Investor yang cakap akan selalu bertanya tentang perusahaan yang sahamnya akan dibeli,
serta tidak terpengaruh mengenai berita atau pergerakan saham yang ada.
Pastikan 3T sebelum membeli saham. Pertama, tanya pada diri sendiri kenapa saham tersebut
layak dibeli. Kedua, teliti dengan baik saham yang akan dibeli. Ketiga, tahan bila dirasa tidak
yakin untuk membeli sebuah saham.
Nah, semoga pemaparan dalam modul ini dapat membantu Anda untuk bisa memiliki saham
dengan lebih bijak, lewat tips dan informasi yang telah dipaparkan, ya!
Finansialku. 2016. Panduan Investasi Saham Untuk Pemula. Diakses pada 22 Maret 2022 dari
https://files.mailtarget.co/590ab9943386f80357b32175/pa duan-berinvestasi-sa
ham-untuk-pemula-finans alku.1557104017795.pdf?utm_source=mailtarget&utm_medi
um=email
Katadata. 2021. Mayoritas Orang Indonesia Berinvestasi Untuk Jangka Panjang. Diakses pada
22 Maret 2022 dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/04/12/mayori
tas-orang-indonesia-berinvestasi-saham-untuk-jangka-panjang
Ruang Guru. 2021. Jenis-Jenis Pasar Modal dan Mekanisme Transaksinya. Diakses pada 22
Maret 2022 dari https://www.ruangguru.com/blog/pasar-modal-jenis-dan-me
kanisme-investasi