Anda di halaman 1dari 6

Nama : Wenny Lestari Manalu

Nim : 032017069

Makul : Boastatik

1. Seorang peneliti ingin mengetahui, apakah pemakaian Aspirin dapat signifikan terhadap
penurunan laju pertumbuhan Thrombus pada subjek yang mendapat Aspirin dan Placebo.
Hasil pengamatan tersebut dapat disajikan pada tabel berikut :

Pembentukan Perlakuan
Thrombus Aspirin Placebo
+ Thrombus 4 6
- Thrombus 3 9

Selidikah dengan uji statistik yang sesuai, untuk membuktikan keinginan sipeniliti di atas ?
Gunakan taraf nyata () 5 %

Jawab:

Pembentukan Perlakuan Total


Thrombus Aspirin Placebo
+ Thrombus 4 6 10
- Thrombus 3 9 12
Total 7 15 22

Penyelidikan terhadap expected value


(4)(7) (6)( 15)
E 11= =1,27 E 21= = 4,09
22 22
(3)(7) (9)(15)
E 21= = 0,95 E 11= =6,13
22 22

terdapat sel harapan (expected) kurang dari 5 dengan jumlah pengamatan 22, maka
menggunakan prosedur uji pasti fisher
( A+ B ) ! ( C+ D ) ! ( A+C ) ! ( B+ D ) !
p=
N 1 ( A) ! (B )! (C )! (D )!

2. Sebuah studi ingin meneliti hubungan antara kepuasan tentang penggunaan kontrasepsi
berdasarkan jenis kontrasepsi yang dipilih. Jenis kontrasepsi dibagi tiga, yaitu : (1) Kontrasepsi
“Tidak permanen”, misalnya : Coitus interruptus atau Diafragma; (2) Kontrasepsi “Semi
permanen”, misalnya : Injeksi, Pil, Implant, IUD dan (3) Kontrasepsi “Permanen”, misalnya :
Ligasi tuba dan Vasektomi. Masing-masing ibu diwawancarai dengan sejumlah item
pertanyaan untuk menetapkan perasaan “Sangat puas”, “Cukup puas” dan “Kecewa” dalam
penggunaan kontrasepsi tersebut. Dari 55 orang yang menggunakan kontrasepsi “Tidak
permanen”, 25 orang diantaranya menyata-kan “Sangat puas”, dan 17 orang lainnya
menyatakan “Cukup puas”. Dari 30 orang yang menggunakan kontrasepsi “Semi Permanen” 9
orang diantaranya menyatakan “Kecewa” dan 11 orang lainnya menyatakan “Sangat puas”.
Dan pada kelompok yang menggunakan kontrasepsi “Permanen”, 6 orang diantaranya
menyatakan “Sangat puas”, 9 orang menyatakan “Cukup puas” dan 12 orang lainnya
menyatakan “Kecewa”.

Jenis Perasaan Totoal


kontraseps Sangat puas Cukup puas Kecewa
Tidak 25 17 13 55
permanen
Semi permanen 11 10 9 30
Permanen 6 9 12 27
Total 42 36 34 112
hubungan antara kepuasan tentang penggunaan kontrasepsi!


( f 0−f e ) 2
x 2= ∑
❑ fe

Penyelidikan terhadap expected value


(25)(42) (17)(36) (13)(34 )
E 11= =9,38 E 12= = 5,46 E 13= =3,93
112 112 112
(11)(42) (10)(36) (9)(34)
E 21= =4,13 E 22= = 3,21 E 23= = 2,73
112 112 112
(6)( 42) ( 9)(36) (12)(34 )
E 31= = 2,25 E 32= = 2,89 33= = 3,64
112 112 112

Nilai uji chi square


2 ( 25−9,38 ) 2 2 ( 17−5,46 ) 2 2 ( 13−3,93 ) 2
x 11= =26,01 x 12= =24,39 x 13= = 20,93
9,38 5,46 3,93
( 11−4,13 ) 2 ( 10−3.21 ) 2 ( 9−2 , 73 ) 2
x 2 21= =11,43 x 2 22= =14,36 x 2 23= = 14,4
4,13 3,21 2,73
( 6−2,25 ) 2 ( 9−2,89 ) 2 ( 12−3,64 ) 2
x 2 31= =6,25 x 2 32= =12,92 x 2 33= =19,2
2,25 2,89 3,64
Maka :


( f 0−f e ) 2
x =∑
2
= 148,89
❑ fe

Koefisien kontingensi c:


2
X
c=
N +X2

c=
√ 148,89
112+ 148,89
=0,755

artinya, ukuran (derajat) assosiasi antara tingkat kepuasan penggunaan alat kontrasepsi yang
berbeda sekitar 75,5 %.

nilai C maksimum (Cmaks):

Cmax =
√ m−1
m

Cmax =
√ 3−1
3
= 0, 816
Setelah nilai koefisien kontingensi C maksimum diketahui, langkah selanjutnya adalah untuk
mengetahui derajat hubungan asosiasi dengan cara:

C maks – C = 0,816 - 0,755 = 0,061

Kesimpulan:

Derajat hubungan asosiasi tingkat kepuasan penggunaan kontrasepsi yang berbeda sebesar 0,061.
Untuk melihat keterkaitannya peneliti menggunakan asumsi Cramer, makin dekat harga C
kepada Cmaks makin besar derajat derajat asosiasi antar faktor (Sudjana, 2002). Dengan hasil
hitung jarak harga C kepada Cmaks sebesar 0,061 maka dapat diindikasikan bahwa jenis
kontrasepsi mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna konrasepsi.

3. Seorang peneliti ingin mengetahui manfaat dari PMT-AS terhadap peningkatan prestasi
belajar anak sekolah (anak SD). Untuk maksud tersebut dikumpulkan sejumlah 40 orang anak
SD sebagai sampel (diambil secara acak) dan 14 orang diantaranya sengaja tidak diberi PMT-
AS. Setelah beberapa bulan diukur prestasi belajarnya kembali, dan dapat diidentifikasi
bahwa 16 orang mempunyai prestasi belajar baik, diantaranya 6 orang yang berasal dari
kelompok yang tidak diberi PMT-AS dan 10 orang lainnya dari kelompok yang diberi PMT-
AS. (  = 0,05).
Jawab:

Prestasi belajar Total


Baik Kurang baik
Tanpa PT-AS. 6 8 14
Beri PT-AS 10 16 26
Total 16 24 40

Table frekuensi yang diharapkan:

Nilai 6 = (14 x 16)/40 = 5,6

Nilai 8 = (14 x 24)/40 = 8,4


Nilai 10 = (26 x 16)/ 40 = 10,4

Nilai 16 = (26 x 24)/40 = 9,6

Melakukan uji chi sqare:

n
( f 0−f e )2 (6−5,6)2 (8−8,4) 2 (10−10,4)2 (16−9,6) 2
x =∑
2
= + + +
i=1 fe 5,6 8,4 10,4 9,6

x 2=¿0.028 + 0,019 + 0,015 + 4,26

2
x =4,3

Kesimpulan:

4. Dalam sebuah studi mengenai efek-efek teknik wawancara yang berbeda-beda terhadap tekanan
darah diastolik orang yang diwawancarai, (Williams, at all.) memperoleh hasil seperti tabel berikut.
Dalam salah satu teknik wawancara (CARD), orang yang diwawancarai secara lisan menjawab
pertanyaan yang diajukan satu demi satu melalui kartu-kartu berukuran 3x3 inci. Dalam hal ini
pewawancara berperan pasif. Dalam teknik wawancara kedua (INT), Pewawancara mencoba
berintegrasi secara hangat dengan orang yang diwawancarai, yaitu dengan mengajukan pertanyaan
dan memberikan komentar yang tepat sementara pihak yang diwawancarai menjawab pertanyaan
tersebut. Tekanan darah diastolik diukur pada setiap selang satu menit selama wawancara
berlangsung. Dalam tabel ini kita dapat melihat klasifikasi yang diberikan terhadap subjek
sehubungan dengan rata-rata tekanan darah diastolik mereka selama wawancara berlangsung
berikut teknik wawancara yang diterapkan.

Wawancara Cukup besar Kecil dan tidak ada perubahan


INT 6 10
CARD 4 5
Berdasarkan tabel di atas, dapat kita menyimpulkan bahwa proporsi “penigkatan yang bermakna”
dalam populasi yang diwakili oleh sampel INT lebih tinggi dibandingkan dalam populasi yang
diwakili oleh sampel CARD. Gunakan  = 0,05

5. Dalam suatu penelitian yang mengamati hubungan antara hipoglikemia dan penambahan dosis
harian rata-rata (mean daily dosage/MDD) insulin, para peneliti di Boston Collaborative Drug
Surveillance Program memperoleh data sebagai berikut : Tabel : Dosis harian rata-rata (MDD) insulin,
per-kilogram berat tubuh berdasarkan ada atau tidaknya hipoglikemia:

MDD Hypoglicemia total


ada Tidak ada
<0,25 4 40
0,25-0.49 21 74
0,50-0,74 28 59
0,75-0,99 15 26
 1,00 12 46

Selidikilah, apakah kita dapat menyimpulkan dari data ini bahwa dosis harian rata-rata insulin
berkaitan dengan ada atau tidak adanya hipoglikemia ? Gunakan Confidence Level () 5 %

6. Ingin diteliti kemungkinan hubungan antara titer inhibitor hemaglutinasi campak yang terdeteksi
dan umur saat diimunisasi pada waktu usia sekolah. Data-data hasil penelitian disajikan dalam tabel
berikut :

Jumlah dengan Umur (bulan)


titer <9 9-11 12  13
<5 11 13 13 9
5 8 41 53 107

Pertanyaan :
a. Ujilah dengan statistik yang sesuai untuk melihat apakah ada kemungkingan hubungan antara
titer inhibitor hemaglutinasi yang terdeteksi menurut umur saat vaksinasi ? Gunakan  = 0,01
dan 0,05.
b. Berapakah besar derajat (kekuatan) assosiasi dari hubungan kedua variabel tersebut ?

Jawab:

Anda mungkin juga menyukai