Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK TENUN IKAT....................................

DESA.............. – KECAMATAN....................

Waibalun, Oktober 2020


Nomor : 001 / ............ / X / 2020
Lampiran : 1 Jepit Kepada
Perihal : Permohonan Bantuan Modal/ Yth. Gubernur NTT
Peralatan Kerja Di -
Kupang

Dengan Hormat,

Kegiatan Tenun Ikat di Desa............... merupakan cerminan


dari seni dan budaya masyarakat yang ditampilkan melalui hasil
kain tenunan dengan motif tertentu dan tata warna yang khas.
Kegiatan ini masih dilakukan secara turun- temurun hingga
sekarang masih terus berlangsung dalam skala rumah tangga
maupun secara kelompok, dalam hal ini adalah “ Kelompok Tenun
Ikat............... “. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi
adalah alat tenun tradisional, yang membutuhkan waktu dan
proses yang lama.
Penggunaan hasil tenunan kelompok kami biasanya untuk
memenuhi kebutuhan sandang keluarga, serta keperluan upacara
adat, dan sebagiannya dijual untuk meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga. Dalam perkembangannya permintaan akan
kain tenun semakin meningkat, sementara jumlah hasil produksi
belum dapat memenuhi permintaan konsumen. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan kelompok kami dalam berbagai
aspek yang menyangkut kelancaran proses produksi antara lain;
kekurangan bahan baku/penolong, terbatasnya peralatan kerja
dan modal kerja.
Berbagai kendala yang kami hadapi yang secara kelompok
kami tidak bisa mengatasinya, dari sebab itu maka kami meminta
bantuan kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur, kiranya dapat
membantu mendukung kegiatan Kelompok
Tenun ................................. agar dapat meningkatkan kualitas
dan kuantitas produk kami.
Demikan permohonan kami, besar harapan kami agar dapat
dipertimbangkan dan diakomodir. Atas perhatian dan
kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Ketua Kelompok Tenun Ikat Waiuto,

.........................................

Tembusan:
1. Kepala Dinas Perindustrain dan Perdagangan Provinsi NTT
di Kupang
2. Ketua Dekranasda Provinsi NTT di Kupang
I. Latar Belakang
Minat kaum wanita terhadap budaya tenun ikat kian berkurang
seiring berjalannya waktu. Kecenderungan memilih segala sesuatu yang
serba instan pada produk yang dihasilkan dari proses tertentu dan
bernilai budaya, dari segi busana kaum wanita lebih memilih trend yang
ada, terutama kaum milenial hal ini dapat dilihat dari cara berpakaian
dan penampilan yang semakin jauh dari budaya lokal. Kondisi ini
semakin diperparah dengan kurangnya minat kaum wanita muda/anak-
anak muda untuk terlibat dan berperan aktif dalam proses tenun-
menenun yang merupakan cerminan dari seni dan budaya masyarakat.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi yang digambarkan di
atas, maka perlu sekali menanamkan minat dan semangat kaum muda,
terutama kaum wanita untuk melestarikan budaya tenun-menenun.
Kegiatan yang bersifat pemberdayaan ini harus mulai ditanamkan sejak
dini dalam diri kaum wanita muda dan dapat dikembangkan dengan
dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu kelompok kami sebagai salah satu wadah yang
memiliki konsep, tujuan dan semangat yang sama mau mengembangkan
kembali budaya tenun ikat di kalangan ibu-ibu muda, dan anak muda
perempuan di Desa................, yang selama ini telah berjalan.
Permasalahan yang kini sedang dihadapi Kelompok Tenun
Ikat ................. adalah permintaan pasar yang belum dapat dipenuhi
secara baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, yang disebabkan
antara lain kurangnya peralatan kerja pendukung, infrastruktur, dan
manajemen kelompok.
Tentunya hal ini memerlukan kerjasama dan koordinasi yang baik
antar setiap perajin tenun ikat dengan semua pihak terkait. Intervensi
pemerintah untuk mendukung kelompok-kelompok tenun ikat sangat
dibutuhkan terutama dukungan modal dan sarana prasarana kerja yang
memadai serta pelatihan keterampilan, sehingga kelompok perajin tenun
ikat dapat bekerja dengan maksimal dan mendapat
pengetahuan/keterampilan yang lebih baik.
Oleh karena itu maka kami mengharapkan perhatian, bantuan, dan
kerjasama dari Pemerintah Provinsi NTT sebagai upaya konkrit
mendukung pengembangan usaha kelompok tenun ikat kami, agar dapat
mencapai hasil sesuai harapan kita bersama.

2 Kelompok Tenun Ikat .............................................


II. Maksud, Tujuan dan Sasaran
Adapun maksud, tujuan dan sasaran diajukan proposal ini adalah
sebagai berikut :
II.1. Maksud
- Menumbuhkembangkan sektor industri tenun ikat melalui
bantuan peralatan kerja/modal, serta pelatihan dan pembinaan.
- Melestarikan budaya tenun ikat di kalangan anak muda .

II.2. Tujuan
- Meningkatan mutu produk yang dihasilkan
- Menghasilkan produk sesuai permintaan pasar
- Meningkatan kemampuan dan keterampilan perajin tenun ikat
- Membuka lapangan kerja baru
- Meningkatkan pendapatan masyarakat

II.3. Sasaran
- Sasaran dari Bantuan Modal Kerja/Peralatan Kerja ini adalah
Kelompok Tenun Ikat.................., Desa.................,
Kecamatan..................... , Kabupaten Flores Timur.

III. Metode Pemecahan Masalah


Dari uraian singkat tersebut di atas maka kami sangat
membutuhan perhatian Pemerintah Provinsi NTT untuk mengembangkan
usaha kelompok kami, melalu program pengembangan dan pemerdayaan
usaha kelompok ekonomi produktif masyarakat.
Kiranya perhatian yang diberikan pemerintah dapat bermanfaat
membantu usaha kami agar semakin berkembang ke arah yang lebih
baik

3 Kelompok Tenun Ikat .............................................


IV. Rincian Kebutuhan
Adapun rincian kebutuhan dalam pengembangan usaha kelompok
kami adalah sebagai berikut :
Harga
Jumla Harga
No Uraian Kebutuhan Volume Satuan Satuan
(Rp)
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Alat
1. Alat tenun ikat 4 set 2.000.000 8.000.000
Gedogan (lengkap
dengan horit, hapit
dan pola)
2. Kompor 4 Buah 350.000 1.400.000
3. Dandang 4 Buah 300.000 1.200.000
4. Baskom Cita 4 Buah 100.000 400.000
5. Ember Bak 4 Buah 100.000 400.000
6. Ember Timba 4 Buah 50.000 200.000
7. Mok Plastik 4 Lusin 10.000 40.000
8. Sendok Makan 4 Lusin 50000 200.000
Bahan
1. Benang rayon 20 bantal 100.000 2.000.000
2. Benang katun 20 bantal 100.000 2.000.000
3. Benang warna (kelos) 20 bantal 50.000 1.000.000
4. Napthol AS 4 kg 150.000 600.000
5. Napthol AS-BO 4 kg 150.000 600.000
6. Napthol AS-D 4 kg 150.000 600.000
7. Napthol AS-G 4 kg 150.000 600.000
8. Garam Diazo Merah B 4 kg 150.000 600.000
9. Garam Diazo Biru B 4 kg 150.000 600.000
10. Garam Diazo Kuning 4 kg 350.000 1.400.000
GC
11. Garam Diazo Hitam B 4 kg 500.000 2.000.000
12. Belerang Hitam 4 kg 150.000 600.000
13. SN 4 kg 100.000 400.000
14. TRO 4 kg 100.000 400.000
15. Kaustik Soda 4 kg 100.000 400.000
16. Soda ASH 4 kg 100.000 400.000
17. Napthol AS 4 kg 150.000 600.000
18. Napthol AS-BO 4 kg 150.000 600.000
19. Napthol AS-D 4 kg 150.000 600.000
20. Napthol AS-G 4 kg 150.000 600.000
21. Garam Diazo Merah B 4 kg 60.000 240.000
Pembangunan Loss Kerja
1. Balok 3 Batang 120.000 360.000
2. Usuk 8 Batang 70.000 560.000
3. Semen 4 Sak 55.000 220.000
4. Seng 10 Lembar 63.000 630.000
TOTAL 30.450.000

Total Kebutuhan untuk pengembangan usaha kelompok kami adalah


Rp. 30.450.000 ( Tiga puluh juta empat ratus lima puluh ribu
rupiah )

4 Kelompok Tenun Ikat .............................................


V. Penutup
Demikianlah proposal ini disampaikan, kiranya mendapat
perhatian dan dukungan guna membantu usaha kelompok kami, perajin
tenun ikat dalam upaya pengembangan ekonomi lokal yang berbasis
budaya dengan berfokus pada pemberdayaan masyarakat dalam rangka
peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pendapatan masyarakat
pada umumnya.
Atas pertimbangannya disampaikan terima kasih.

......................, Oktober 2020


Ketua Kelompok Tenun Ikat............

...........................................

5 Kelompok Tenun Ikat .............................................


L A M P I R A N

1. Foto Kopi KTP Masing-masing anggota dan pengurus kelompok


2. Struktur organisasi kelompok dan rincian pengurus serta
anggota kelompok yang disahkan oleh Kepala Desa Setempat
3. Rekening BANK NTT an. Kelompok

6 Kelompok Tenun Ikat .............................................

Anda mungkin juga menyukai