SRP
OPERATOR
1. Requirement yang harus diselesaikan terdiri dari 5 regio (2 regio RA, dan 3 Regio RB)
pada phantom yang dikerjakan menggunakan USS dan satu pasien yang dikerjakan
manual menggunakan sickle scaler. Dalam satu kali kerja mahasiswa langsung
mengerjakan 5 regio dan mahasiswa akan mendapatkan nilai sesuai dengan jumlah regio
yang dia kerjakan. Sedangkan pasien manual dikerjakan satu rongga mulut.
2. Mahasiswa harus mengisi buku penilaian dan logbook zona A (Di Zona A) dan RM (di zona
B dan C) yang ditandatangani instruktur sebagai bukti kerja
ASISTEN Tindakan
1. Mahasiwa mendapatkan nilai asis sesuai dengan jumlah regio yang dikerjakan operator
pada Tindakan SRP pada phantom
2. Macam asistensi Tindakan meliputi:
• 5x asisten SRP pada phantom
• 1x asisten SRP manual
• 1x asisten desensitasi
• 1x asisten splinting
• 1x asisten DOPS SRP
• 1x asisten pengisian RM umum pasien SRP manual
DOPS SRP
1. Mahasiswa melakukan DOPS pada Phantom setelah mengerjakan 5x SRP pada phantom
dan 1x SRP manual pada pasien(bagi mahasiswa yang belum pernah mengerjakan pasien
sama sekali)
2. mahasiswa yang sudah pernah melakukan skeling pada pasien (sebelum pandemic),
dapat melakukan DOPS SRP setelah memenuhi 5x SRP
Misal sebelum pandemic mahasiswa sudah mengerjakan 3 pasien, maka tinggal
menambah 2 SRP pada phantom maka sudah dibolehkan ikut DOPS SRP
3. Mahasiswa diwajibkan konfirmasi ke dosen 1x24 jam sebelum dilaksanakan DOPS
4. Dalam satu shift hanya dilakukan 2 DOPS SRP
SPLINTING
OPERATOR
1. Sebelum melakukan splinting, operator harus melakukan diskusi awal dan membuat
resume hasil diskusi dan di acc oleh instruktur
2. Instruktur pada diskusi awal tidak harus sama dengan instruktur Tindakan
3. Setelah Tindakan operator dan asisten harus membuat laporan dan melakukan diskusi
akhir dengan instruktur tindakan
DESENSITASI
OPERATOR
1. Sebelum melakukan desensitasi, operator harus melakukan diskusi awal dan membuat
resume hasil diskusi yang akan di acc oleh instruktur
2. Instruktur pada diskusi awal tidak harus sama dengan instruktur Tindakan
3. Setelah Tindakan operator dan asisten harus membuat laporan dan melakukan diskusi
akhir dengan instruktur tindakan
RM KASUS
OPERATOR
1. Mahasiswa melakukan 1x diskusi RM kasus pada pasien dan 3x diskusi RM kasus dari case
report jurnal yang telah di ACC oleh instruktur(teknis menyusul)
2. Mahasiswa dikatakan selesai mengerjakan RM kasus pada pasien apabila telah
melaksanakan Tindakan anamnesa sampai diskusi kasus
3. Mahasiswa yang mengerjakan RM kasus dianggap juga sudah mengerjakan RM umum
TINDAKAN BEDAH
KURETASE
OPERATOR
1. Operator bedah kuretase adalah mahasiswa yang sudah menyelesaikan SRP manual
pada pasien (bagi mahasiswa yang belum pernah SRP pada pasien)
2. Mahasiswa harus sudah pernah melakukan pengisian RM kasus
3. Sebelum melakukan Tindakan kuretase, mahasiswa harus telah melakukan diskusi awal
dan membuat resume yang di ACC oleh instruktur
4. Apabila pasien memenuhi syarat untuk dikerjakan oleh 2 operator dalam dua
shift(berdasarkan hasil diskusi awal dan persetujuan instruktur Tindakan), maka setiap
mahasiswa akan mendapatkan 2 nilai, yaitu sebagai operator dan asisten
5. Setelah melakukan kuretase, mahasiswa harus membuat laporan dan melakukan
diskusi akhir dengan instruktur
ASISTEN KURETASE
Syarat Asisten kuretase sama dengan syarat operator kuretase
Mini CEX OK
1. Mini CEX OK dilakukan secara daring
2. Mahasiswa yang boleh melakukan mini CEX OK adalah mahasiswa yang pernah
melakukan tindakan bedah periodontal sebelumnya
GINGIVEKTOMI
OPERATOR
1. Mahasiswa melakukan gingivektomi pada phantom
2. Mahasiswa sudah pernah mengisi RM kasus
3. Sebelum melakukan Tindakan gingivektomi, mahasiswa sudah harus melakukan diskusi
awal dan membuat resume yang di ACC oleh instruktur
4. Setelah melakukan Tindakan gingivektomi, mahasiswa harus membuat laporan dan
melakukan diskusi akhir dengan instruktur
OPERKULEKTOMI
OPERATOR
1. Mahasiswa melakukan operkulektomi pada phantom
2. Mahasiswa sudah pernah mengisi RM kasus
3. Sebelum melakukan Tindakan operkulektomi, mahasiswa sudah harus melakukan
diskusi awal dan membuat resume yang di ACC oleh instruktur
4. Setelah melakukan Tindakan operkulektomi, mahasiswa harus membuat laporan dan
melakukan diskusi akhir dengan instruktur
JURNAL READING
PRESENTER
1. Mahasiswa melakukan 1x presentasi kasus
2. Mahasiswa diwajibkan melakukan konfirmasi pada pembimbing minimal seminggu dan
satu hari sebelum pelaksanaan JR
AUDIENCE
1. peserta harus mengikuti JR sebanyak jumlah mahasiswa dalam kelompoknya nya
2. mahasiswa dikatakan telah memenuhi requirement JR apabila telah mengikuti 100%
presentasi JR di kelompoknya
3. Jika mahasiswa berhalangan hadir, harus memberikan keterangan selambat-lambatnya
1x24 jam sebelum JR dilaksanakan kepada pembimbing dan PJ Profesi Departemen
Periodonsia
4. Mahasiswa yang tidak hadir JR dan tidak memberikan keterangan apapun dianggap
absen dan harus menerima konsekuensi yang telah ditentukan oleh instruktur ataupun PJ
Profesi Departemen Periodonsia
5. Kekurangan dari keikutsertaan JR harus diganti pada JR diluar kelompoknya dan harus
melakukan konfirmasi terlebih dahulu pada PJ Profesi Departemen Periodonsia
OA
1. Kebijaksanaan pelaksanaan OA meliputi keriteria dan ACC model, jadwal, dan mekanisme
pelaksanaan OA merupakan wewenang masing-masing pembimbing OA
2. Pelaksanaan OA dilakukan secara daring
3. Penilaian OA meliputi diskusi awal, dan tindakan
Portofolio
1. Mahasiswa boleh mengikuti ujian Portofolio setelah menyelesaikan semua requirement
Tindakan di departemen Periodonsia
2. Waktu pendaftaran dan penutupan peserta ujian porto akan diberitahukan oleh PJ
Profesi Periodonsia
LAIN-LAIN
1. Dalam satu zona, operator dan asisten yang bergantian, tidak harus melakukan pekerjaan
yang sama. Yang terpenting adalah mereka bergantian peran dalam melakukan kegiatan
yang boleh dilakukan di zona tersebut
3. jarak antaran SRP di luar dengan waktu control minimal seminggu, dan maksimal 2
minggu