Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Modul Eksperimen
Fisika Dasar I ini dengan baik meskipun masih ada kekurangan didalamnya. Modul
eksperimen Fisika Dasar I ini ditujukan bagi mahasiswa semester I seluruh Fakultas
yang tergabung dalam Program Tahap Persiapan Bersama, Institut Teknologi Bandung.
Dalam modul eksperimen ini, dijelaskan tentang metoda pengukuran, mekanika, dan
gelombang sesuai dengan topik yang diajarkan pada kuliah teori Fisika Dasar I.
Eksperimen bertopik metoda pengukuran dibahas pada modul 1, topik gelombang
dibahas pada modul 10 dan 11 sedangkan topik untuk modul lainnya adalah mekanika.
Penulis mengharapkan modul praktikum ini dapat menjadi referensi untuk praktikum
mata kuliah Fisika Dasar I.
Penulis
Kata Pengantar i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PEDOMAN PRAKTIKUM iii
MODUL 01 DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN 1
43
KONTRIBUTOR 79
FORMAT LAPORAN 80
CATATAN 81
Daftar Isi ii
PEDOMAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
1. Kehadiran
Praktikum harus diikuti sekurang-kurangnya 80 % dari jumlah total praktikum
yang diberikan. Jika syarat tersebut tidak dipenuhi maka praktikum dinyatakan
tidak lulus dan akan mengakibatkan ketidak lulusan pada mata kuliah Fisika
Dasar.
Ketidak hadiran karena sakit harus disertai surat keterangan resmi yang
diserahkan ke LFD paling lambat dua minggu sejak ketidak hadirannya. Jika
tidak dipenuhi maka dikenakan SANKSI 3.
Keterlambatan kurang dari dua puluh menit dikenai SANKSI 1.
Keterlambatan lebih dari dua puluh menit dikenai SANKSI 3.
Data kehadiran akan dirujuk pada data absensi yang ada pada komputer
absensi. Setiap mahasiswa diwajibkan melakukan dan mengkonfirmasi
absensinya dengan benar.
3. Pelaksanaan Praktikum
Mentaati tata tertib yang berlaku di Laboratorium Fisika Dasar.
Mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Asisten dan Dosen Penanggung Jawab
Praktikum.
Memelihara kebersihan dan bertanggung jawab atas keutuhan alat-alat
praktikum.
4. Penilaian
Nilai praktikum ditentukan dari nilai Tugas Pendahuluan, Test Awal, Aktivitas,
dan Laporan.
5. Sanksi Administrasi
Sanksi administrasi diberikan bagi praktikan yang selama praktikum berlangsung
menimbulkan kerugian, misalnya memecahkan/merusakkan alat, dsb. Nilai denda
dan tata cara penggantian dapat dilihat pada bagian administrasi.
7. Lain-lain
Praktikum reguler dilaksanakan pada waktu yang dijadwalkan yaitu Pagi
(07.00 - 10.00), Siang (10.30 - 13.30) dan Sore (14.00 - 17.00) .
Praktikum yang tidak dapat dilaksanakan karena hari libur, kegagalan arus listrik
PLN dsb., akan diberikan praktikum pengganti setelah seluruh sesi praktikum
reguler selesai.
Tata tertib berperilaku sopan di dalam laboratorium meliputi di antaranya
larangan makan, minum, merokok, menggunakan walkman, handphone dan
sejenisnya. Selama praktikum tidak diperkenankan menggunakan handphone
untuk bertelepon maupun ber-SMS.
Pedoman Praktikum iv
Tata tertib berpakaian sopan di dalam laboratorium meliputi di antaranya
larangan memakai sandal dan sejenisnya.
Informasi praktikum Fisika Dasar dapat dilihat pada papan pengumuman di
luar gedung LFD lantai 1. Pengumuman yang sifatnya kolektif (untuk seluruh
mahasiswa) ditulis pada kertas merah muda. Pengumuman per kelompok
(Senin Pagi s.d. Jumat Sore) ditulis pada kertas kuning dan biru.
Informasi praktikum dan tugas-tugas praktikum dapat dilihat di halaman website
lfd.fmipa.itb.ac.id dan lfd.fmipa.itb.ac.id/forum atau mading LFD lantai 1.
Mahasiswa wajib mengakses sendiri halaman website tersebut dan dianggap
telah mengetahui atas informasi dan tugas-tugas yang telah ditampilkan pada
halaman website tersebut.
Koordinator LFD
Pedoman Praktikum v
MODUL 01
DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN
1. TUJUAN
3. TEORI DASAR
Gambar 1.2 Skala utama suatu alat ukur dengan NST = 0,25 satuan.
Pada Gambar 1.3 (b), hasil pembacaan tanpa nonius adalah 6,7 satuan dan
dengan nonius adalah 6,7 7 10 9 0,1 6,77 satuan karena skala nonius
10
yang berimpit dengan skala utama adalah skala ke 7 atau N 1 =7. Terkadang skala utama
dan nonius dapat berbentuk lingkaran seperti yang dijumpai pada meja putar untuk alat
spektroskopi yang ditunjukkan oleh Gambar 1.4, dengan nilai NST=10o, M=3, N=4.
3.3 Ketidakpastian
Suatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian, diantaranya disebabkan
oleh Nilai Skala Terkecil (NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan
pegas, adanya gesekan , kesalahan paralaks, fluktuasi parameter pengukuran dan
lingkungan yang sangat mempengaruhi hasil pengukuran. Hal tersebut disebabkan
karena sistem yang diukur mengalami suatu gangguan. Dengan demikian, sangat sulit
untuk mendapatkan nilai sebenarnya suatu besaran melalui pengukuran. Oleh sebab
itu, setiap hasil pengukuran harus dilaporkan dengan ketidakpastiannya.
Ketidakpastian dibedakan menjadi dua, yaitu ketidakpastian mutlak dan relatif.
Masing-masing ketidakpastian dapat digunakan dalam pengukuran tunggal dan
berulang.
Ketidakpastian mutlak
Ketidakpastian mutlak adalah suatu nilai ketidakpastian yang disebabkan karena
keterbatasan alat ukur itu sendiri. Pada pengukuran tunggal, ketidakpastian yang
x 1 NST (1.1)
2
c. Tentukan xmax dan x min dari kumpulan data x tersebut dan ketidakpastiannya
dapat dituliskan sebagai berikut :
x max x min
(1.4)
x
2
d. Penulisan hasilnya sebagai berikut :
x x x (1.5)
Untuk lebih jelasnya, sebuah contoh hasil pengukuran (dalam mm) suatu besaran
x yang dilakukan empat kali yaitu: 153,2 ; 153,6 ;152,8; dan 153,0. Rata-ratanya adalah:
153,2 153,6 152,8 153,0
x 153,2 mm
4
Nilai terbesar dalam hasil pengukuran tersebut adalah 153,6 mm dan nilai terkecilnya
adalah 152,8 mm, maka rentang pengukurannya adalah :
Besar simpangan nilai rata-rata tersebut terhadap nilai sebenarnya (x0, yang
tidak mungkin kita ketahui nilai sebenarnya) dinyatakan oleh standar deviasi, yakni:
x
2
n j 1 x 2j
n n n
( x j x )2
sx
j 1
j 1 j
(1.7)
(n 1) n(n 1)
Standar deviasi yang diberikan oleh persamaan (1.7) di atas menyatakan bahwa
nilai benar dari besaran x terletak dalam selang ( x - sx) sampai ( x + sx). Jadi penulisan
hasil pengukurannya adalah x = x sx.
Ketidakpastian relatif
Ketidakpastian relatif adalah ukuran ketidakpastian yang diperoleh dari
perbandingan antara ketidakpastian mutlak dengan hasil pengukurannya, yaitu:
x
KTP relatif (1.8)
x
Apabila menggunakan KTP relatif maka hasil pengukuran dilaporkan sebagai
X x ( KTP relatif 100%) (1.9)
Penjumlahan p ab p a b
Pengurangan q a b q a b
Perkalian r ab r a b
a a
r a b
b b
Pembagian a s a b
s
b s a b
Pangkat t a
t an n
t a
Di dalam laboratorium Anda akan diberikan alat-alat ukur dasar seperti penggaris,
stopwatch, jangka sorong dan lain-lain seperti tertulis pada bagian alat-alat yang
digunakan. Eksperimen yang dilakukan yaitu menentukan massa jenis suatu bahan
dengan keteraturan dimensi, seperti balok dan bola.
5. TUGAS ANALISIS
Modul eksperimen ini ditulis oleh beberapa dosen Fisika ITB dan telah dilakukan
beberapa revisi pada setiap tahunnya, diantaranya:
Tahun 2016: beberapa koreksi dan penyesuaian dengan hadirnya peralatan baru
pada semua modul eksperimen Fisika Dasar 1 (oleh Dr. Hendro, Msi. dengan
dibantu oleh asisten teknis yang terdiri dari Valdi Rizki Yandri, Dewanto Kamas
Utomo, Fandy Gustiara, Wilson Jefriyanto dan Jerfi).
Tahun 2017: Revisi terakhir dilakukan pada Juni 2017 oleh Dr.rer.nat. Freddy
Haryanto, dan Dr. Fiki Taufik Akbar, M.Si dengan dibantu oleh asisten teknis
yaitu Fandy Gustiara.
Kontributor 2
FORMAT LAPORAN
MODUL XX
Judul
Hari, tgl, waktu praktikum
Kamis, 03 Juli 2017
Pukul 07.00-10.00
Asisten : Nama / NIM asisten praktikum
I. KONDISI LAB
II. TUJUAN
Jangan tulis persis sama dengan yang tertera pada modul, tulis dengan kalimat sendiri.
Sesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai pada praktikum.
VII. SIMPULAN
Bagian ini secara umum menjawab tujuan. Format penulisan boleh menggunakan poin per
poin.
Format Laporan 3
CATATAN: Tanggal: .././20
Catatan 4