0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan2 halaman
Penerapan manajemen risiko memberikan berbagai manfaat bagi Kementerian Keuangan, di antaranya mendukung pencapaian tujuan, mengurangi kejutan, dan memperluas pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Manajemen risiko juga dapat meningkatkan kepatuhan, reputasi organisasi, dan akuntabilitas tata kelola.
Penerapan manajemen risiko memberikan berbagai manfaat bagi Kementerian Keuangan, di antaranya mendukung pencapaian tujuan, mengurangi kejutan, dan memperluas pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Manajemen risiko juga dapat meningkatkan kepatuhan, reputasi organisasi, dan akuntabilitas tata kelola.
Penerapan manajemen risiko memberikan berbagai manfaat bagi Kementerian Keuangan, di antaranya mendukung pencapaian tujuan, mengurangi kejutan, dan memperluas pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Manajemen risiko juga dapat meningkatkan kepatuhan, reputasi organisasi, dan akuntabilitas tata kelola.
Penerapan Manajemen Risiko memberikan manfaat bagi Kementerian Keuangan antara lain: a. mendukung tercapaianya sasaran. Manajemen Risiko diarahkan untuk menunjang pencapaian visi, misi, sasaran, dan peningkatan kinerja melalui: 1) Penilaian Risiko yang meliputi identifikasi, analisis, dan evaluasi Risiko yang tepat dalam rangka pencapaian sasaran; 2) Mitigasi Risiko yang efektif untuk menurunkan dan/atau menjaga besaran dan/atau level Risiko. b. mengurangi kejutan (surprises). Kejutan merupakan kejadian yang muncul tanpa diperkirakan sebelumnya sehingga Kementerian Keuangan tidak dapat melakukan antisipasi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif. Penerapan Manajemen Risiko meningkatkan kemampuan Kementerian Keuangan dalam memprediksi dan melakukan antisipasi kejadian Risiko sehingga mengurangi kejutan. c. meningkatkan kesempatan dalam memanfaatkan peluang. Manajemen Risiko membantu dalam mengidentifikasi dan memanfaatkan potensi/peluang untuk pencapaian sasaran yang lebih baik. d. meningkatkan kepatuhan pada peraturan. Manajemen Risiko mencakup pengelolaan Risiko kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di lingkungan Kementerian Keuangan sehingga mendorong kepatuhan. e. meningkatkan hubungan baik dengan pemangku kepentingan. Proses Manajemen Risiko melibatkan pemangku kepentingan terutama dalam penyusunan konteks untuk memahami lingkup Risiko dikaitkan dengan harapan dan masukan dari pemangku kepentingan. Interaksi ini memberikan landasan suatu hubungan baik yang memberikan manfaat dalam jangka panjang. f. memperluas pertimbangan dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan penggunaan sumber daya organisasi. Integrasi antara Manajemen Risiko dengan keseluruhan proses bisnis organisasi maka setiap tahapan pelaksanaan tugas dan fungsi akan mendapatkan informasi yang relevan dan andal untuk pengambilan keputusan, perencanaan dan penggunaan sumber daya organisasi. g. mendorong manajemen lebih proaktif dan antisipatif terhadap perubahan organisasi dan lingkungan. Manajemen Risiko memberikan informasi yang memadai untuk mengantisipasi hambatan/gangguan, dan memanfaatkan peluang dalam pencapaian sasaran. Manajemen dapat menggunakan informasi tersebut untuk lebih proaktif dan antisipatif terhadap perubahan. h. meningkatkan kualitas perencanaan dan pencapaian kinerja. Manajemen Risiko yang terintegrasi dengan proses perencanaan dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan pencapaian kinerja Kementerian Keuangan. i. meningkatkan reputasi organisasi. Penerapan Manajemen Risiko mampu meningkatkan reputasi organisasi di hadapan seluruh pemangku kepentingan. Peningkatan reputasi tersebut diperoleh dari keberhasilan pencapaian sasaran organisasi yang didukung oleh pengelolaan Risiko yang optimal. j. meningkatkan akuntabilitas dan tata kelola organisasi. Manajemen Risiko dapat menjaga tata kelola yang baik dan meningkatkan akuntabilitas melalui pengendalian risiko yang terintegrasi dalam proses bisnis organisasi. k. menciptakan rasa aman bagi pimpinan dan seluruh pegawai. Manajemen Risiko memberikan kemampuan terhadap pimpinan untuk mengelola Risiko dan mempertanggungjawabkan pengambilan keputusan sehingga menciptakan keamanan dan kenyamanan seluruh pegawai dalam menjalankan tugas.