Anda di halaman 1dari 2

1.

Manfaat Manajemen Risiko


Penerapan Manajemen Risiko memberikan manfaat bagi Kementerian
Keuangan antara lain:
a. mendukung tercapaianya sasaran.
Manajemen Risiko diarahkan untuk menunjang pencapaian visi,
misi, sasaran, dan peningkatan kinerja melalui:
1) Penilaian Risiko yang meliputi identifikasi, analisis, dan evaluasi
Risiko yang tepat dalam rangka pencapaian sasaran;
2) Mitigasi Risiko yang efektif untuk menurunkan dan/atau
menjaga besaran dan/atau level Risiko.
b. mengurangi kejutan (surprises).
Kejutan merupakan kejadian yang muncul tanpa diperkirakan
sebelumnya sehingga Kementerian Keuangan tidak dapat melakukan
antisipasi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif. Penerapan
Manajemen Risiko meningkatkan kemampuan Kementerian
Keuangan dalam memprediksi dan melakukan antisipasi kejadian
Risiko sehingga mengurangi kejutan.
c. meningkatkan kesempatan dalam memanfaatkan peluang.
Manajemen Risiko membantu dalam mengidentifikasi dan
memanfaatkan potensi/peluang untuk pencapaian sasaran yang
lebih baik.
d. meningkatkan kepatuhan pada peraturan.
Manajemen Risiko mencakup pengelolaan Risiko kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku di lingkungan Kementerian Keuangan sehingga mendorong
kepatuhan.
e. meningkatkan hubungan baik dengan pemangku kepentingan.
Proses Manajemen Risiko melibatkan pemangku kepentingan
terutama dalam penyusunan konteks untuk memahami lingkup
Risiko dikaitkan dengan harapan dan masukan dari pemangku
kepentingan. Interaksi ini memberikan landasan suatu hubungan
baik yang memberikan manfaat dalam jangka panjang.
f. memperluas pertimbangan dalam pengambilan keputusan,
perencanaan, dan penggunaan sumber daya organisasi.
Integrasi antara Manajemen Risiko dengan keseluruhan proses
bisnis organisasi maka setiap tahapan pelaksanaan tugas dan fungsi
akan mendapatkan informasi yang relevan dan andal untuk
pengambilan keputusan, perencanaan dan penggunaan sumber daya
organisasi.
g. mendorong manajemen lebih proaktif dan antisipatif terhadap
perubahan organisasi dan lingkungan.
Manajemen Risiko memberikan informasi yang memadai untuk
mengantisipasi hambatan/gangguan, dan memanfaatkan peluang
dalam pencapaian sasaran. Manajemen dapat menggunakan
informasi tersebut untuk lebih proaktif dan antisipatif terhadap
perubahan.
h. meningkatkan kualitas perencanaan dan pencapaian kinerja.
Manajemen Risiko yang terintegrasi dengan proses perencanaan
dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan pencapaian kinerja
Kementerian Keuangan.
i. meningkatkan reputasi organisasi.
Penerapan Manajemen Risiko mampu meningkatkan reputasi
organisasi di hadapan seluruh pemangku kepentingan. Peningkatan
reputasi tersebut diperoleh dari keberhasilan pencapaian sasaran
organisasi yang didukung oleh pengelolaan Risiko yang optimal.
j. meningkatkan akuntabilitas dan tata kelola organisasi. 
Manajemen Risiko dapat menjaga tata kelola yang baik dan
meningkatkan akuntabilitas melalui pengendalian risiko yang
terintegrasi dalam proses bisnis organisasi.
k. menciptakan rasa aman bagi pimpinan dan seluruh pegawai.
Manajemen Risiko memberikan kemampuan terhadap pimpinan
untuk mengelola Risiko dan mempertanggungjawabkan pengambilan
keputusan sehingga menciptakan keamanan dan kenyamanan
seluruh pegawai dalam menjalankan tugas.

Anda mungkin juga menyukai