Tata cara praktik kefarmasian yang baik / GPP (Good Practice Pharmaceutical)
Nim : NH0519018
Kelas : Farmasi A
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
D.Ruang Lingkup
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Kata Pengantar
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
sebagai perangkat untuk memastikan Apotekerdalam memberikan setiap pelayanankepada pasien agar
memenuhi standar mutu dan merupakancara untuk menerapkan
Tujuan
Manfaat
-Tujuan akhir dari pelayanan kefarmasian yang bermutu adalah meningkatkan mutu hidup pasien
Goad Pharmacy Practice adalah cara untukmelaksanakan pelayanan kefarmasian yang baik secara
komprehensif,berupa panduan yang berisisejumlah standar bagi para Apoteker dalam
dalammenjalankan praktik profesinya di saranapelayanan kefarmasian.Adapun Cara Pelayanan
Kefarmasian yang Baik (CPFB) hendaknya memenuhipersyaratan.
2.lnti aktivltas apoteker adalah penyediaan obat dan produk kesehatan lainnyauntukmenjamin khasiat,
kualitas dan keamanannya, penyediaan dan pemberianinformasi yangmemadai dan saran untuk pasien
dan pemantauan terapi obat.
3.Seluruh aktifitas merupakan kesatuan bagian dari kontribusi apoteker yangberupa promosiperesepan
rasional dan ekonomis serta penggunaan obat yangtepat.
4.Sasaran setiap unsur pelayanan terdefinisi dengan jelas, cocok bagi pasien,terkomunikasidengan
efektif bagi semua pihak yang terlibatUntuk memenuhi persyaratan ini, diperlukan kondisi sebagai
berikut:
.2.Apoteker harus memiliki masukan cukup dan tepat dalam membuat keputusantentangpenggunaan
obat. Suatu sistem haruslah memungkinkan apotekermelaporkan kejadianreaksi obat yang tidak
diinginkan, kesalahan medikasi dancacat dalam kualitas produk ataupendeteksian produk palsu. Laporan
ini jugatermasuk informasi tentang obat yangdigunakan dan disiapkan untuk pasien,tenaga kesehatan
profesional, baik langsung maupunmelalui apoteker.
3.Menjalin hubungan profesional terus menerus dengan tenaga kesehatan lainnya,yang harusdapat
dilihat sebagai kerjasama terapeutik yang saling percaya danmempercayaisebagaikolega dalam semua
hal yang berkaitan dengan terapiyang menggunakan obat( farmakoterapeutik ).
5.Organisasi praktek kelompok dan manajer apotek harus ikut bertanggung jawab untuk
pendefinisian,pengkajian, dan penyempurnaan kualitas.
6.Apoteker harus hati-hati terhadap penyediaan dan pemberian informasi medisesensial
danfarmaseutik bagi setiap pasien. Perolehan informasi ini akan lebihmudah jika pasien
memilihmenggunakan hanya satu apotek atau jika tersediaprofil pengobatan pasien.
D.Ruang Lingkup
Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik (CPFB) meriputi empat aktivitas utama,
yaitu:1.Aktivitasyangberhubungandenganpromosikesehatan,
pencegahanpenyakitdanpencapaiantujuankesehatan, dengankegiatan:
€Menjamin mutu alat diagnostik dan alat kesehatan lainnya serta memberi
saranpenggunaannya.2.Aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan dan penggunaan
sediaanfarmasi dan alatkesehatan dalam pelayanan resep, dengan kegiatan:
€Monitoring Terapi Obat meliputi: pembuatan protap monitoring; evaluasiperkembangan terapi pasien.
3.Aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan dan penggunaan sediaanfarmasi dan alatkesehatan
dalam swamedikasi (self medication), dengankegiatan:
€Pengkajian masalah kesehatan pasien berdasarkan keluhan pasien, meliputi siapa yangmemiliki
masalah; gejalanya apa; sudah berapa lama; tindakanapa yang sudahdilakukan; obat apa yang sudah
dan sedang digunakan.
€Pemilihan obat yang tepat (Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas dan Obat Wajib Apotek)
€Penentuan waktu merujuk pada lembaga kesehatan lain.4.Aktivitas yang berhubungan dengan
peningkatan penggunaan obat yangrasional, dengankegiatan:
€Penyusunan Formularium Bersama tenaga kesehatan lain.CaraPelayanan Kefarmasian yang Baik (CPFB)
dilaksanakan melalui penataan:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
•Sistem Manajemen Mutu mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivita-aktivitasdalamorganisasi
modern. Mutu dapat didefinisikan melalui lima pendekatan utama,antara lainsebagai
berikut:transcendent quality yaitu suatu kondisi ideal menujukeunggulan;productbased quality yaitu
suatu atribut produk yang memenuhimutu,user based quality yaitukesesuaian atau ketepatan dalam
penggunaanproduk;manufacturing based quality yaitu kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan
standar;value based quality yaitu derajatkeunggulan pada tingkatharga yang kompetitif
•Sistem Manajemen Mutu berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini seringmencakup
beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja.
suppliers), danpengukuran untuk umpan balik dan umpan maju (measurement forfeedback and
feedforward ).
•Organisasi harus menerapkan dokumentasi dan sistem mutu yang dilaksanakansecaraefektif yang
melibatkan partisipasi manajemen dan seluruh anggotaorganisasi
•Tindakan sistematis yang menjamin kepelayaan yang ada bahwa produk baik darisegipelayanan dan
dokumentasinya mendukung mutu, keseluruhan dari tindakaninidisebut"Jaga Mutu".Jaga Mutu(Quality
Assurance) didefinisikan sebagai suatu konsep yang mencakup segalaaspekyang secara individual atau
bersama-sama dapat mempengaruhi mutu suatupelayanan.Dasarpemikiran Jaga Mutu :
•Mutu harus dibentuk dalam setiap desain dan proses. Mutu tidak dapat diciptakanmelaluipemeriksaan
•lnti pengendalian mutu terpadu yang sesungguhnya terletak pada kendali mutu dan
• jaminan mutu pengembangan pelayananSistempaling sedikit mengacu pada jaga mutu seperti
pedoman WHO dan FIP yangterdapatpada Good Pharmacy Practice in Developing Countries
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam memberikan pelayanan kefarmasian seorang Apoteker harus berpedoman
padaperaturanperundang-undangan yang berlaku dan berpegang teguh pada etika profesiserta
melaksanakanparadigma yang berorientasi atau berfokus kepada pasien.Dalam melaksanakan
pelayanan kefarmasian yang baik Apoteker harus membuat Standar ProsedurOperasional (SPO) dan
melakukan pendokumentasian.itu sangat penting bagi Apoteker yang akanmemberikan pelayananOleh
sebab kefarmasia n (pharmaceutical care) perlu membekali dirinya denganilmu pengetahuan
danketerampilan yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Good Pharmacy Practice (GPP) in Developing Countries, Recommendations forstep-wiseimplementation,
1998. FIP
Good Pharmacy Practice-l P.A.-C,D.S.C.O.-W H O.INDIA COUNTRY OFFICE,2005
Pedoman Pelaksanaan Cara Pelayanan Farmasi yang Baik (Good PharmacyPractice) PT Kimia Farma
Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 1045/Menkes/Per/lX/2006tentangPedoman Or
ganisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/Per/XII/1999 tentang StandarPelayananRumah Saki
t
Soal No 2
Altruisme adalah sikap atau naluri untuk memperhatikan dan mengutamakan kepentingan dan kebaikan
orang lain. Altruisme berkebalikan dengan sifat egois yang lebih mementingkan diri sendiri.
Contohnya anda tidak bisa berenang, tetapi memaksakan diri ingin membantu orang yang tenggelam.
Sikap altruisme di sini termasuk berlebihan dan tidak bijak. Korban yang ingin diselamatkan jadi tidak
tertolong dan Anda pun turut menjadi korban.
Contohnya ketua organisai yang harus mewujudkan kewajiban untuk mempertanggung jawabkan
keberhasilan atau kegagalan atas pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan
sasaran–sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggung jawaban secara periodik.
Keunggulan adalah suatu kelebihan dari yang kita miliki maupun dari suatu barang.
Tugas adalah sesuatu yg wajib dikerjakan atau sesuatu perintah yang telah ditentukan untuk dilakukan,
Pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang, Pekerjaan yang dibebankan, dan hendaklah
dijalankan sesuai dengan fungsi masing-masing.
Contohnya adalah disaat anda diberikan tugas oleh seseorang dan harus kamu laksanakan karna itu
adalah amanah.
Integritas adalah kata yang berasal dari bahasa latin yaitu, “integer” yang artinya utuh dan lengkap. Oleh
karena itu, integritas memerlukan perasaan batin yang menunjukkan keutuhan dan konsistensi karakter.
Dalam pengertian singkat, integritas artinya konsep konsistensi tindakan, nilai, metode, ukuran, prinsip,
harapan dan hasil.
Contohnya Ketika kita memiliki integritas diri yang tinggi, orang-orang di sekitar kita dapat melihatnya
melalui tindakan, kata-kata, keputusan, metode yang kita lakukan, serta hasil yang kita dapatkan.
Analoginya, ketika kita menjadi pribadi yang utuh dan konsisten, maka dimanapun dan apapun
kondisinya diri kita hanya ada satu. Kita tidak akan pernah meninggalkan bagian diri kita dalam kondisi
lain, karena kita telah menjadi pribadi yang konsisten. Dengan kata lain, Anda selalu menjadi diri Anda
sendiri sepanjang waktu.
Contohnya kalian menghormati orang tua kalian karna dialah yang merawatmu dari kecil hingga dewasa.