i
SUPREME
Nicke Widyawati
ii
DAFTAR ISI
iv
SUPREME
v
SUPREME
A. PENDAHULUAN
1
SUPREME
2
SUPREME
3
SUPREME
4
SUPREME
5
SUPREME
6
SUPREME
7
SUPREME
8
SUPREME
9
SUPREME
10
SUPREME
11
SUPREME
12
SUPREME
13
SUPREME
14
SUPREME
15
SUPREME
16
SUPREME
4. MANAJEMEN RISIKO
Dalam setiap aktifitasnya, Organisasi harus menerapkan manajemen
risiko (Enterprise Risk dan Operational Risk) yang efektif dan
terdokumentasi melalui: identifikasi bahaya, evaluasi risiko, penentuan
dan penerapan kontrol/ barrier untuk mengendalikan risiko-risiko ini,
serta pemantauan risiko-risiko dan implementasi kontrolnya.
Pengelolaan risiko ini harus mencakup risiko dari aspek kesehatan
kerja, keselamatan kerja, keamanan, sosial, lingkungan, dan bisnis.
Hasil akhir dari siklus manajemen risiko adalah manajemen sisa risiko.
Siklus ini dan langkah-langkah yang terdapat di dalamnya relevan
untuk mengelola Keselamatan Kerja ataupun Keselamatan Proses.
Manajemen risiko harus mencakup risiko yang memiliki potensi
membahayakan manusia dan lingkungan, mengakibatkan kerusakan
dan/atau kerugian terhadap aset, kerugian produksi, kerugian
finansial, pelanggaran hukum, dan memberi dampak negatif bagi
reputasi Perusahaan serta keberlanjutan bisnis (bussiness continuity).
4.1. Organisasi harus membuat daftar yang terdokumentasi (risk
register) dari semua bahaya kesehatan, keselamatan,
keamanan, sosial, lingkungan, mutu, dan kecelakaan besar
(Major Accident Hazard/ MAH) serta bahaya proses yang ada di
dalam kegiatan, bahan, produk dan/atau jasa yang dapat
mengakibatkan kerugian terhadap kesehatan dan keselamatan
pekerja, lingkungan, aset, masyarakat, pelanggan, dan/atau
pemangku kepentingan lain yang terkait.
4.2. Pemimpin harus meyakinkan dokumentasi atas penilaian risiko
terhadap bahaya-bahaya yang telah teridentifikasi, implementasi
barriers yang digunakan untuk mengendalikan risiko-risikonya,
serta rencana untuk memantau risiko dan barriers tersebut.
4.3. Pemimpin harus meyakinkan dokumentasi tinjauan risiko sesuai
dengan Proses 8 Tinjauan, yang memasukkan praktik
manajemen sisa risiko secara baik.
4.4. Pemimpin harus meyakinkan ketersediaan prosedur untuk
melakukan identifikasi, evaluasi, dan pengendalian secara
sistematis dengan memasukan pendekatan/ teknik yang relevan
17
SUPREME
18
SUPREME
19
SUPREME
20
SUPREME
21
SUPREME
22
SUPREME
23
SUPREME
24
SUPREME
25
SUPREME
26
SUPREME
27
SUPREME
28
SUPREME
29
SUPREME
30
SUPREME
31
SUPREME
32
SUPREME
33
SUPREME
34
8. TINJAUAN
Dalam setiap aktifitasnya, Unit Operasi/Anak Perusahaan harus
melakukan tinjauan secara berkala atas upaya dan hasil-hasil yang
berkaitan dengan HSSE untuk mencapai keberlanjutan HSSE dan
bisnis serta perbaikannya. Tinjauan harus berkaitan dengan
pengelola risiko, mempromosikan dan mendorong berbagai upaya
secara berkelanjutan untuk mencapai HSSE excellence serta
keberlanjutan bisnis, serta upaya memastikan dan mencatat
keputusan yang berkaitan dengan kesesuaian, kecukupan, dan
efektivitas sistem manajemen.
8.1. Pemimpin harus melakukan Tinjauan Manajemen sedikitnya
sekali dalam setahun atas sistem manajemen di organisasi yang
dipimpinnya.
8.2. Pemimpin harus meyakinkan adanya dokumentasi hasil Rapat
Tinjauan Manajemen untuk memudahkan pemantauan tindak
lanjut serta pelaksanaan rekomendasi Tinjauan Manajemen.
8.3. Pemimpin harus meyakinkan Tinjauan Manajemen membahas
tindak lanjut permasalahan yang ada dengan berdasarkan
kepada manajemen risiko, rekomendasi audit/ penilaian, laporan
investigasi, dan analisa kejadian serta perencanaan tanggap
darurat.
8.4. Pemimpin harus meyakinkan Tinjauan Manajemen mencakup
keberlanjutan atas kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas
Kebijakan HSSE dan KPI (tujuan, sasaran, target) serta
dokumentasi SUPREME di organisasi yang dipimpinnya.
8.5. Pemimpin harus meyakinkan Tinjauan Manajemen mencakup
pengalokasian sumber daya untuk mencapai KPI HSSE
excellence dan keberlanjutan bisnis.
8.6. Pemimpin harus meyakinkan Tinjauan Manajemen mencakup
perbandingan hasil bisnis terhadap KPI (tujuan, sasaran, target),
tinjauan terhadap tujuan, strategi secara keseluruhan, status
tindakan rencana bisnis/ strategi, dan analisa trend hasil bisnis.
8.7. Organisasi harus meyakinkan Tinjauan Manajemen mencakup
penilaian profil sisa risiko organisasi, mencakup risiko kesehatan,
keselamatan proses dan kerja, lingkungan, keamanan, sosial,
mutu serta keberlanjutan bisnis.
SUPREME
36
SUPREME
37
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kebijakan Health, Safety, Security & Environment
(HSSE) PT Pertamina (Persero)
Lampiran 2 Tabel Kesesuaian SUPREME dengan Standar
Internasional dan Persyaratan Lainnya
Proses ISRS Edisi ke-8 (termasuk UU No 1, Tahun 1970: UU No. 22, Tahun 2001: UU No. 13, Tahun 2003: UU No. 32, Tahun 2009: Perlindungan UU No. 36, Tahun Instruksi Presiden No. 63,
ISO 9001 : 2015 ISO 14001 : 2015 ISO 27001 : 2013 ISO 28000 : 2007 ISO 39001 : 2012 ISO 50001 : 2011 ISO 45001 : 2018 ISO 31000 : 2009 ISO 26000 : 2010 SMK3 PP 50/2012 Perkap 24/ 2007
SUPREME Manajemen Keamanan Keselamatan Minyak dan Gas Bumi Tenaga Kerja dan Pengelolaan Lingkungan 2009: Kesehatan Tahun 2004: Pengamanan
4 Ko nt eks Org anisasi 4 Ko nt eks Org anisasi 4 Ko nt eks Org anisasi 4 .4 Sist em manajemen OH&S 6 .2 Org aniz at io nal Go vernance V III.4 0 T ang g ung jawab
PLA N : Pro ses 1 4 Ko nt eks o rg anisasi Prinsip 1 Penet ap an keb ijakan
5.1 Ko mit men kep emimp inan 5.1 Kep emimp inan d an 5.1 Ko mit men kep emimp inan 4 Ko nt eks Org anisasi 4 .1 Persyarat an umum 5.3 Peran, t ang g ung jawab , 6 .6 .3 A nt i- ko rup si Elemen 1 Pemeliharaan d an t erhad ap keselamat an, X .8 6 & 8 7. Keselamat an d an X II. Keselamat an
Kep emimp inan d an 5.1 Kep emimp inan d an 1. Kep emimp inan 4 .2 M and at d an ko mit men Prinsip 2 Perencanaan p enerap an X. T ang g ung jawab manajer V .3 6 - 4 1. Ijin t erkait ling kung an T id ak ad a p ersyarat an khusus
6 .3 Perencanaan p erub ahan ko mit men 6 .3 Perencanaan p erub ahan 5.1 Kep emimp inan d an ko mit men 4 .2 .1 M anajemen p uncak akunt ab ilit as d an wewenang 6 .6 .5 Persaing an sehat Pemb ang unan Ko mit men kesehat an, d an Kesehat an Kerja kerja
A kunt ab ilit as ko mit men keb ijakan
10 .1 Perb aikan – U mum 10 .1 Perb aikan – U mum 10 .1 Perb aikan – U mum o rg anisasi 6 .6 .7 Peng ho rmat an at as hak milik ling kung an
6 .2 Org aniz at io nal Go vernance
6 .3 .7 D iskriminasi d an kelo mp o k rent an
4 Ko nt eks Org anisasi 4 .2 Keb ijakan manajemen keamanan
4 Ko nt eks Org anisasi 4 .3 Keb ijakan energ i 6 .5.4 Peng g unaan sumb er d aya b erkelanjut an
4 Ko nt eks Org anisasi 5.2 Keb ijakan meng enai 4 .3 .2 Hukum, und ang - und ang , d an 5,2 Keb ijakan OH&S Elemen 1 Pemeliharaan d an
5.2 Keb ijakan 5.2 Keb ijakan 4 .4 .2 Perat uran hukum d an p ersyarat an 6 .6 .4 Ket erlib at an p o lit ik yang b ert ang g ung jawab
PLA N : Pro ses 2 5.2 Keb ijakan ling kung an p ersyarat an p erat uran 6 .1.3 Penent uan p erat uran hukum d an Prinsip 1 Penet ap an keb ijakan Pemb ang unan Ko mit men
6 .2 T ujuan keamanan 6 .4 T ujuan R T S o b ject ives d an rencana lainnya 4 .3 .2 M emb uat keb ijakan 6 .6 .7 Peng ho rmat an at as hak milik T id ak ad a
Keb ijakan d an 6 .2 Sasaran mut u d an rencana 6 .2 T ujuan t erhad ap keamanan p ersyarat an lainnya 1. Kep emimp inan Prinsip 2 Perencanaan p enerap an Elemen 2 Pemenuhan A sp ek T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus
inf o rmasi d an rencana unt uk mencap ainya 4 .4 .6 T ujuan d an t arg et meng enai manajemen risiko 6 .8 Ket erlib at an d an p eng emb ang an ko munit as p ersyarat an khusus
Sasaran unt uk mencap ainya ling kung an d an rencana 4 .3 .3 T ujuan manajemen keamanan 6 .2 T ujuan OH&S d an cara unt uk keb ijakan Perund ang an Keamanan
unt uk mencap ainya 10 .2 Perb aikan b erkelanjut an energ i, sert a rencana t ind akan 6 .8 .3 Ket erlib at an ko munit as
10 .1 Perb aikan – U mum unt uk mencap ainya 4 .3 .4 T arg et manajemen keamanan mencap ainya Elemen 4 T ujuan d an Sasaran
10 .2 Perb aikan b erkelanjut an manajemen energ i 6 .8 .4 Pend id ikan d an b ud aya
10 .1 Perb aikan – U mum 4 .3 .5 Pro g ram manajemen keamanan
6 .8 .8 Kesehat an
6 .8 .9 Invest asi so sial
6 .2 Org aniz at io nal Go vernance
4 Ko nt eks Org anisasi 6 .3 .10 Prinsip - p rinsip d an hak- hak mend asar d i t emp at kerja
4 Ko nt eks Org anisasi 4 Ko nt eks Org anisasi
5.3 Peran, t ang g ung jawab , 6 .3 .8 Hak sip il d an p o lit ik
5.3 Peran, t ang g ung jawab , d an 5.3 Peran, t ang g ung jawab , 4 .4 .1 St rukt ur, kewenang an d an 5.3 Peran, t ang g ung jawab , d an Kewenang an
d an Kewenang an 6 .3 .9 Hak eko no mi, so sial d an b ud aya
PLA N : Pro ses 3 Kewenang an Org anisasi d an Kewenang an t ang g ung jawab unt uk Org anisasi Elemen 6 Pelat ihan Kep ed ulian d an IV .8 Perencanaan
Org anisasi 7.1 Sumb er d aya 2 . Perencanaan d an 6 .4 Prakt ik Ket enag akerjaan
Org anisasi, 7.1 Sumb er d aya Org anisasi manajemen keamanan 7.1 Ko o rd inasi 4 .3 .3 A kunt ab ilit as Ko mp et ensi Keamanan V .9 .( 1) . Orient asi / Ind uksi t enag a kerja
7.1 Sumb er d aya 7.2 Ko mp et ensi A d minist rasi 6 .4 .3 Hub ung an kerja d an hub ung an kerja Prinsip 1 Penet ap an keb ijakan
T ang g ung Jawab , 7.2 Ko mp et ensi 7.1 Sumb er d aya 4 .4 .2 Ko mp et ensi, p elat ihan d an 7.2 Sumb er d aya 4 .3 .4 Int eg rasi ke d alam p ro ses Elemen 7 Ko munikasi, Ko nsult asi d an keselamat an V. Pelat ihan d an T id ak ad a
7.2 Ko mp et ensi 4 .2 .2 Perwakilan manajemen 7.3 Kesad aran 4 . Sumb er D aya M anusia 6 .4 .4 Ko nd isi kerja d an p erlind ung an so sial ya Prinsip 2 Perencanaan p enerap an T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus
Sumb er D aya, 7.3 Kesad aran 7.2 Ko mp et ensi kesad aran 7.3 Ko mp et ensi o rg anisasi Part isip asi V III. Hak d an t ang g ung jawab ko mp et ensi t erkait p ersyarat an khusus
7.3 Kesad aran 7.4 Inf o rmasi d an ko munikasi 5. Jaminan Pemenuhan 6 .4 .5 D ialo g so sial keb ijakan
St and ar, d an 7.4 Ko munikasi 7.3 Kesad aran 4 .4 .3 Ko munikasi 7.4 Kesad aran 4 .3 .5 Sumb er d aya Elemen 8 Peng end alian D o kumen d an karyawan p ekerjaan
7.4 Ko munikasi 7.5 Inf o rmasi t erd o kument asi 6 . M anajemen Pro yek 6 .6 Prakt ik o p erasi yang ad il
D o kument asi 7.5 Inf o rmasi yang 7.4 Ko munikasi 4 .4 .4 D o kument asi 7.5 Ko munikasi C at at an V I. Penemp at an kerja
7.5 Inf o rmasi yang 6 .8 Ket erlib at an d an p eng emb ang an ko munit as
d id o kument asikan 7.5 Inf o rmasi yang 4 .4 .5 Peng end alian d o kumen d an d at a 7.5 Inf o rmasi yang d id o kument asikan
d id o kument asikan 6 .8 .3 Ket erlib at an ko munit as
10 .1 Perb aikan – U mum d id o kument asikan
10 .1 Perb aikan – U mum 6 .8 .4 Pend id ikan d an b ud aya
6 .8 .9 Invest asi so sial
6 .1 T ind akan unt uk V .2 2 - 3 2 . A nalisa M eng enai D amp ak
4 Ko nt eks Org anisasi menang ani risiko d an Ling kung an ( ' A M D A L' )
4 Ko nt eks Org anisasi 6 .3 .4 Sit uasi risiko hak asasi manusia
6 .1 T ind akan unt uk kesemp at an 6 .2 T ind akan unt uk menang ani risiko d an 8 .1.2 M eng eliminasi b ahaya d an Prinsip 1 Penet ap an keb ijakan III. Persyarat an p eng end alian V .3 4 - 3 5. Peng end alian d an Pemnat auan
PLA N : Pro ses 4 6 .1 T ind akan unt uk risiko d an 4 .3 .1 Pemahaman t ent ang 6 .3 .5 M eng hind ari ket erlib at an T id ak ad a A rt ikel 4 & 5 M anajemen b ahaya
menang ani risiko d an 8 .2 Penilaian risiko 4 .3 .1 Penilaian risiko keamanan kesemp at an - - T id ak d isamp aikan secara eksp lisit meng urang i risiko OH&S 3 . Evaluasi risiko Prinsip 2 Perencanaan p enerap an Elemen 3 M anajemen R isiko Keamanan keselamat an T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus Ling kung an ( ' U KL d an U PL' )
M anajemen R isiko kesemp at an o rg anisasi d an ko nt eksnya 6 .5 Ling kung an p ersyarat an khusus p eng amat an
kesemp at an keamanan inf o rmasi 6 .3 F akt o r kinerja R T S 8 .1.3 M anajemen p erub ahan keb ijakan IV .8 . Peng awasan med is V .4 7. A nalisa risiko ling kung an
10 .1 Perb aikan – U mum 6 .5.3 Penceg ahan p o lusi
10 .1 Perb aikan – U mum 8 .2 A ncaman risiko V .53 . Peng end alian
keamanan inf o rmasi V .54 . Pemulihan
6 .2 Org aniz at io nal Go vernance
6 .4 .6 Kesehat an d an keselamat an d i t emp at kerja
6 .3 Perencanaan p erub ahan
6 .4 .7 Peng emb ang an manusia d an p elat ihan d i t emp at kerja
8 .1 Perencanaan d an
6 .5.5 M it ig asi d an ad ap t asi p erub ahan iklim
p eng end alian o p erasi
6 .5.6 Perlind ung an ling kung an, keanekarag aman hayat i d an p emulihan hab it at alami
8 .2 Persyarat an unt uk Pro d uk
4 .3 .4 Int eg rasi ke d alam p ro ses 6 .6 .6 M emp ro mo sikan t ang g ung jawab so sial d alam rant ai nilai
d an Jasa
o rg anisasi 6 .7 M asalah ko nsumen
8 .3 D esain d an p eng emb ang an 8 .1 Perencanaan d an 2 . Perencanaan d an
4 .4 .1 ( Perencanaan energ i) U mum 4 .3 .6 M emb ang un mekanisme 6 .7.3 Pemasaran yang ad il, inf o rmasi f akt ual d an t id ak b ias d an p rakt ik ko nt rak yang ad il
PLA N : Pro ses 5 Pro d uk d an Jasa p eng end alian o p erasi 4 .4 .6 Peng end alian o p erasi 8 .1.4 Pemb elian A d minist rasi Prinsip 1 Penet ap an keb ijakan
8 .1 Perencanaan d an 6 .1 ( Perencanaan) U mum 4 .4 .3 T injauan energ i ko munikasi d an p elap o ran 6 .7.4 M elind ung i kesehat an d an keselamat an ko nsumen Elemen 5 Perencanaan d an Pro g ram T id ak ad a
Perencanaan d an 8 .4 Peng end alian p ro ses, p ro d uk 8 .2 Kesiap siag aan d an 4 .4 .7 Kesiap siag aan d an t ang g ap 8 .2 Kesiap siag aan d an t ang g ap 4 . Sumb er D aya M anusia Prinsip 2 Perencanaan p enerap an T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus
p eng end alian o p erasi 8 .1 Perencanaan d an p eng end alian o p erasi 4 .4 .4 A cuan d asar energ i int ernal 6 .7.5 Ko nsumsi b erkelanjut an Elemen 9 Penang anan Kead aan D arurat p ersyarat an khusus
Pro sed ur d an jasa yang d ised iakan t ang g ap d arurat d arurat d arurat 5. Jaminan Pemenuhan keb ijakan
4 .4 .5 Ind ikat o r kinerja energ i 4 .3 .7 M emb ang un mekanisme 6 .7.6 Layanan ko nsumen, d ukung an, d an keluhan d an p enyelesaian seng ket a
ekst ernal 10 .1 Perb aikan – U mum 6 . M anajemen Pro yek
ko munikasi d an p elap o ran 6 .7.7 Perlind ung an d an p rivasi d at a ko nsumen
8 .5 Ket ent uan p ro d uk d an jasa
ekst ernal 6 .7.8 A kses ke layanan p ent ing
8 .6 Peng eluaran p ro d uk d an jasa
6 .7.9 Pend id ikan d an kesad aran
8 .7 Peng end alian unt uk o ut p ut
6 .8 .5 Pencip t aan lap ang an kerja d an p eng emb ang an ket eramp ilan
yang t id ak sesuai
6 .8 .6 Peng emb ang an d an akses t ekno lo g i
10 .1 Perb aikan – U mum
6 .8 .8 Kesehat an
6 .8 .9 Invest asi so sial
6 .2 Org aniz at io nal Go vernance
6 .3 .6 M enyelesaikan Keluhan
6 .4 .6 Kesehat an d an keselamat an d i t emp at kerja
6 .4 .7 Peng emb ang an manusia d an p elat ihan d i t emp at kerja
6 .5 Ling kung an
6 .5.3 Penceg ahan Po lusi
6 .5.4 Peng g unaan sumb er d aya b erkelanjut an
6 .5.5 M it ig asi d an ad ap t asi p erub ahan iklim
8 .1 Perencanaan d an 6 .5.6 Perlind ung an ling kung an, keanekarag aman hayat i d an p emulihan hab it at alami
4 .5.1 U mum
p eng end alian o p erasi 6 .6 Prakt ik o p erasi yang ad il
4 .5.2 Ko mp et ensi, p elat ihan d an 7. Pelat ihan d an Ko mp et ensi
8 .4 Peng end alian p ro ses, p ro d uk 6 .6 .6 M emp ro mo sikan t ang g ung jawab so sial d alam rant ai nilai
8 .1 Perencanaan d an kesad aran 8. Ko munikasi d an Pro mo si
D O: Pro ses 6 d an jasa yang d ised iakan 8 .1 Perencanaan d an 8 .1 Perencanaan d an p eng end alian 4 .4 .1 Pelaksanaan kerang ka kerja 6 .7 M asalah ko nsumen
p eng end alian o p erasi 4 .4 .6 Peng end alian o p erasi 4 .5.3 Ko munikasi 9. Peng end alian R isiko
Imp lement asi d an ekst ernal p eng end alian o p erasi 8 .1 Perencanaan d an p eng end alian o p erasi o p erasi unt uk meng elo la risiko 6 .7.3 Pemasaran yang ad il, inf o rmasi f akt ual d an t id ak b ias d an p rakt ik ko nt rak yang ad il V II.58 M anajemen b ahan b erb ahaya T id ak ad a
8 .2 Kesiap siag aan d an 4 .4 .7 Kesiap siag aan d an t ang g ap 4 .5.4 D o kument asi 10 . M anajemen A set Prinsip 3 Penerap an K3 Elemen 10 Peng end alian Op erasi T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus
Peng end alian 8 .5 Ket ent uan p ro d uk d an jasa 8 .2 Kesiap siag aan d an 8 .2 Kesiap siag aan d an t ang g ap d arurat 8 .2 Kesiap siag aan d an t ang g ap 4 .4 .2 Pelaksanaan p ro ses 6 .7.4 M elind ung i kesehat an d an keselamat an ko nsumen V II.59 M anajemen limb ah b erb ahaya p ersyarat an khusus
t ang g ap d arurat d arurat 4 .5.5 Peng end alian o p erasi 11. M anajemen Ko nt rakt o r d an
Op erasio nal 8 .6 Peng eluaran p ro d uk d an jasa t ang g ap d arurat d arurat manajemen risiko 6 .7.5 Ko nsumsi b erkelanjut an
10 .1 Perb aikan – U mum 4 .5.6 D esain Pemb elian
8 .7 Peng end alian unt uk o ut p ut 6 .7.6 Layanan ko nsumen, d ukung an, d an keluhan d an p enyelesaian seng ket a
4 .5.7 Peng ad aan jasa, p ro d uk d an 12 . Kesiap siag aan D arurat
yang t id ak sesuai 6 .7.7 Perlind ung an d an p rivasi d at a ko nsumen
p eralat an energ i
10 .1 Perb aikan – U mum 6 .7.8 A kses ke layanan p ent ing
6 .7.9 Pend id ikan d an kesad aran
6 .8 Ket erlib at an d an p eng emb ang an ko munit as
6 .8 .3 Ket erlib at an ko munit as
6 .8 .4 Pend id ikan d an b ud aya
6 .8 .5 Pencip t aan lap ang an kerja d an p eng emb ang an ket eramp ilan
6 .8 .6 Peng emb ang an d an akses t ekno lo g i
6 .8 .8 Kesehat an
6 .8 .9 Invest asi so sial
9 .1 Pemant auan, p eng ukuran, analisa d an 4 .6 .1 Pemant auan, p eng ukuran d an 7.5.2 Pemb uat an d an p emb aruan Elemen 11 Pemant auan d an Peng ukuran
9 .1 Pemant auan,
9 .1 Pemant auan, p eng ukuran, 9 .1 Pemant auan, p eng ukuran, 9 .1 Pemant auan, p eng ukuran, evaluasi analisa 9 .1 Pemant auan, p eng ukuran analisis Kinerja Keamanan
C HEC K: Pro ses 7 p eng ukuran, analisa d an
analisa d an evaluasi analisa d an evaluasi analisa d an evaluasi 9 .2 Invest ig asi kecelakaan lalu lint as d arat 4 .6 .2 Evaluasi p emenuhan t erhad ap d an evaluasi 6 .2 Org aniz at io nal Go vernance Elemen 12 Pelap o ran, Perb aikan d an
Jaminan: 9 .2 evaluasi A rt icle 5 A ud it sist em
9 .2 A ud it int ernal 9 .2 A ud it int ernal 9 .2 A ud it int ernal d an insid en lalu lint as d arat lainnya hukum d an p ersyarat an lainnya 9 .1.2 Evaluasi p emenuhan t erhad ap 13 . B elajar d ari kejad ian 4 .5 Pemant auan d an p eninjauan 6 .3 Hak A z asiM anusia Prinsip 4 Peng ukuran, p emant auan, d an T ind akan Penceg ahan T id ak ad a
Pemant auan, 10 .1 A ud it int ernal V II.11. Pelap o ran kecelakaan T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus V .4 8 - 52 . A ud it ling kung an manajemen
10 .1 Perb aikan – U mum 10 .1 Perb aikan – U mum 10 .1 Perb aikan – U mum 9 .3 A ud it int ernal 4 .6 .3 A ud it int ernal at as EnM S p erat uran hukum d an p ersyarat an 14 . Pemant auan R isiko kerang ka kerja 6 .3 .3 D ue D ilig ence/ U ji Kelayakan evaluasi kinerja K3 Ket id aksesuaian p ersyarat an khusus
Peng ukuran, d an 10 .2 Perb aikan – U mum p eng amat an
10 .2 Ket id aksesuaian d an t ind akan 10 .2 Ket id aksesuaian d an 10 .2 Ket id aksesuaian d an t ind akan 10 .1 Ket id aksesuaian d an t ind akan 4 .6 .4 Ket id aksesuaian,ko reksi, t ind akan lainnya 6 .3 .6 M enyelesaikan keluhan Elemen 13 Peng ump ulan d an A nalisa D at a
A ud it Ket id aksesuaian d an
p erb aikan t ind akan p erb aikan p erb aikan ko reksinya ko reksi d an p enceg ahan 9 .2 A ud it int ernal Elemen 14 A ud it Sist em M anajemen
t ind akan p erb aikan
10 .2 Perb aikan b erkelanjut an 4 .6 .5 Peng end alian cat at an 10 Perb aikan Peng amanan
9 .3 Tinjauan manajemen 9 .3 T injauan manajemen 4 .7.1 U mum ( T injauan manajemen) Prinsip 5 Peninjauan secara t erat ur
A C T : Pro ses 8 9 .3 T injauan manajemen 4 .6 T injauan manajemen d an 9 .4 T injauan manajemen 4 .6 Perb aikan b erkelanjut an 6 .2 Org aniz at io nal Go vernance Elemen 15 T injauan M anajemen T id ak ad a
10 .1 Perb aikan – U mum 10 .1 Perb aikan – U mum 4 .7.2 Inp ut unt uk t injauan manajemen 10 .3 .1 Pro ses p erb aikan b erkelanjut an 15. Hasil- hasil d an T injauan unt uk mening kat kan kinerja T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus T id ak ad a p ersyarat an khusus
T injauan 10 ,2 Perb aikan b erkelanjut an p erb aikan b ekelanjut an 10 .2 Perb aikan b erkelanjut an at as kinerja 6 .3 .3 D ue D ilig ence/ U ji Kelayakan Elemen 16 Pening kat an B erkelanjut an p ersyarat an khusus
10 .3 Perb aikan b erkelanjut an 10 .3 Perb aikan b erkelanjut an 4 .7.3 Out p ut d ari t injauan manajemen K3 secara b erkesinamb ung an
SUPREME
A
Abandonment and Site Restoration – Suatu kegiatan untuk
menghentikan pengoperasian fasilitas produksi dan sarana penunjang
lainnya secara permanen dan menghilangkan kemampuannya untuk dapat
dioperasikan kembali, serta melakukan pemulihan lingkungan di wilayah
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
ALARP (As Low As Reasonably Practicable) – Tingkat risiko dapat
dikatakan telah diturunkan hingga tingkat ALARP, jika waktu, masalah,
kerumitan, kesulitan, dan biaya langkah penurunan risiko telah dikaji, dan
ternyata langkah penurunan risiko lebih lanjut dianggap tidak praktis
dan/atau tidak masuk akal karena penurunan risiko yang didapatkan tidak
sebanding dengan biaya yang diperlukan.
Anak perusahaan – Pertamina: sebuah perusahaan dimana lebih dari 50%
sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina (Persero), atau lebih dari 50% suara
dalam Rapat Umum Pemegang Saham dipegang oleh PT Pertamina
(Persero), atau apabila manajemen dari perusahaan, penunjukan dan
pembubaran Direktur dan Komisaris-nya diatur oleh PT Pertamina
(Persero).
Analisa Tren – Istilah ini mengacu pada sebuah proses dimana data
dianalisa untuk menentukan penyebab dan faktor dasar seperti, namun
SUPREME
B
Bahaya – 1) Pertamina: suatu situasi atau kondisi yang berpotensi
mengakibatkan kerugian seperti cedera, penyakit, kerusakan pada
perlengkapan dan peralatan, kerusakan lingkungan, atau kombinasi dari
hal-hal tersebut. 2) Potensi untuk membahayakan orang, lingkungan,
menyebabkan kerusakan, kerugian aset, dan/atau berdampak merugikan
pada reputasi organisasi. 3) Suatu kondisi, tindakan, dan/atau praktek
dengan potensi mengakibatkan kerugian.
Bahaya kecelakaan besar (Major Accident Hazard) – Setiap bahaya
dapat menghasilkan risiko HSSE yang ‘besar’. Istilah ini sering digunakan
untuk kejadian yang berhubungan dengan keselamatan proses, yakni
kejadian yang menghasilkan/ dapat menghasilkan konsekuensi dengan
kriteria tertinggi menurut Matriks Penilaian Risiko Pertamina.
Bahaya proses – Sifat dasar dari zat berbahaya atau situasi fisik yang
berpotensi menyebabkan kerugian/ kecelakaan besar.
Benchmarking – 1) Suatu standar untuk tingkat keunggulan, pencapaian,
dll., terhadap komponen-komponen serupa yang harus dibandingkan,
diukur, dan/atau dinilai. 2) Standar yang telah ditentukan terhadap
penelitian atau penilaian yang dibandingkan, diukur, dan/atau dinilai.
Budaya – 1) Kepercayaan adat, bentuk, dan/atau bawaan terhadap
kelompok berdasarkan ras, agama, dan/atau aspek sosial tertentu. 2) Ciri-
ciri karakteristik dari eksistensi sehari-hari yang dimiliki bersama oleh
SUPREME
C
Catatan – 1) Pertamina: Dokumen atau informasi yang berisi hasil-hasil
pekerjaan, dalam format yang standar, yang menandakan implementasi
suatu proses, seperti hasil inspeksi, risalah rapat, rencana kegiatan,
Laporan Hasil Inspeksi, dll. 2) Sebuah dokumen yang berisi informasi yang
berkaitan dengan hasil-hasil yang dicapai dan/atau menunjukkan bahwa
kegiatan telah dijalankan. (Suatu catatan merupakan dokumen ‘output’ dan
umumnya tidak direvisi dan/atau diubah.).
Cedera / penyakit parah – Cedera atau penyakit yang mengakibatkan
setidaknya cacat sementara.
D
Daftar Risiko (Risk Register) – Katalog/ inventaris informasi risiko.
Dampak – Suatu hasil atau konsekuensi yang merugikan terhadap orang,
aset, lingkungan, dan/atau reputasi organisasi.
Desain – Proses penerjemahan sebuah gagasan produk atau jasa menjadi
suatu produk atau jasa yang dapat diproduksi dan dipasarkan secara
komersial.
Didokumentasikan – Informasi tertulis mengenai suatu hal atau kegiatan,
baik dalam bentuk perangkat lunak maupun perangkat keras.
Distribusi – Proses penyimpanan dan pemindahan produk kepada
pelanggan, seringkali melalui perantara seperti grosir dan pengecer. Tugas
SUPREME
E
Efektivitas – Pencapaian hasil-hasil yang direncanakan setelah
implementasi secara ‘sesuai’ and ‘cukup’. ‘Hasil-hasil yang direncanakan’
dapat meliputi kriteria seperti kuantitas, mutu, alokasi waktu, anggaran, dll.
Evaluasi risiko – Proses membandingkan informasi risiko terhadap
dengan penilaian dan standar, untuk memastikan bahwa pengendalian
yang berlaku cukup untuk menurunkan risiko ke tingkat yang dapat
diterima.
F
Fitness to Work – Fit untuk melakukan tugas atau pekerjaan di lingkungan
Organisasi secara efektif dengan level resiko keselamatan dan kesehatan
yang dapat diterima terhadap dirinya atau orang lain di lingkungan tersebut
berdasarkan penilaian profesional oleh seorang dokter yang kompeten.
SUPREME
G
Good/ best practice – Praktek kerja yang bebas dari kesalahan, terbukti,
dan terdokumentasi dan melebihi norma yang ada serta kinerja operasional
terkini dalam lingkungan bisnis yang spesifik.
H
HSSE – Pertamina: Health, Safety, Security, Social and Environment/
Aspek Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, Sosial dan Lingkungan.
HSSE-MS – Pertamina: Health, Safety, Security, Social and Environmental
Management System/ Sistem Manajemen aspek-aspek Kesehatan,
Keselamatan, Keamanan, Sosial dan Lingkungan.
I
Ignition Control – Tindakan pencegahan untuk mengontrol potensi sumber
kumparan pengapian (ignition) di area kerja yang beresiko terutama terkait
konstruksi, instalasi dan penggunaan peralatan.
Inspeksi – Suatu kegiatan pengujian yang terjadwal dan terstruktur
terhadap satu lokasi kerja dengan fokus pada kondisi fisik, aktivitas,
dan/atau praktek kerja, sebagai tambahan atas tugas-tugas rutin
pengawas, dan merupakan suatu bentuk pemantauan.
Insiden – 1) Pertamina: kejadian yang tidak diinginkan, seperti kejadian
nyaris celaka, kecelakaan, tabrakan, kebakaran, ledakan, kebocoran, blow-
out, kegagalan operasional, kegagalan listrik, sakit karena pekerjaan, dan
polusi lingkungan yang mengakibatkan kerugian. 2) Suatu kejadian yang
bisa atau telah mengakibatkan cedera dan/atau kerugian yang tidak
diinginkan.
Inspeksi umum terencana – Inspeksi umum terhadap keseluruhan tempat
kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Inspeksi terencana biasanya
dilakukan dengan frekuensi yang ditetapkan dan dilakukan oleh pekerja
yang terlatih.
SUPREME
J
Jabatan – Sebuah posisi yang mencakup semua kegiatan kerja yang
dilakukan oleh seseorang yang menjabat di posisi tersebut. (Contoh: teknisi
listrik, tukang kayu, koordinator loss control, tukang las, dokter, penyelia,
auditor, dll.).
Jaminan – Suatu pernyataan positif yang dimaksudkan untuk memberikan
kepercayaan diri. Kepercayaan diri yang penuh, bebas dari keraguan,
kepastian.
K
Keadaan darurat – Situasi yang menimbulkan ancaman langsung terhadap
kehidupan manusia, kerusakan besar/ serius terhadap harta benda/ aset,
SUPREME
L
Lagging Indicators – Pengukuran konsekuensi atau hasil. Dengan kata
lain pengukuran reaktif.
Leading Indicators – Pengukuran input untuk suatu proses. Menjawab
pertanyaan, ‘Seberapa baik kita melakukan pekerjaan kita?’ Dengan kata
lain pengukuran proaktif.
Lingkungan – Lingkungan di mana suatu organisasi beroperasi, termasuk
udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia, dan
keterkaitannya.
Loss of Containment – sebuah kejadian pelepasan atau kehilangan dari
wadah utama yang tidak direncanakan atau dikendalikan dari material
apapun termasuk material tidak beracun ataupun material yang tidak
mudah terbakar.
M
Manajemen – (1) Menyelesaikan beberapa hal dengan melalui pihak lain.
Proses mengatur dan mengarahkan sumber daya manusia di dalam suatu
organisasi untuk memenuhi sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Fungsi
dan peran-peran manajemen utama adalah perencanaan, pengaturan,
kepemimpinan, dan pengendalian. (2) Seseorang atau beberapa orang
yang mengarahkan atau mengendalikan kegiatan suatu kegiatan
sekelompok pekerja.
Manajemen keselamatan proses – Sebuah kerangka kerja pengendalian
untuk mengatur keselamatan proses dan mendorong perbaikan
berkelanjutan.
Manajemen risiko – Sebuah proses untuk memastikan semua risiko yang
signifikan telah diidentifikasi, diprioritaskan, dikelola (dikendalikan), dan
dipantau secara efektif.
SUPREME
N
Norma – Sebuah kepercayaan atau tindakan yang dilakukan bersama oleh
dua orang atau lebih.
Nyaris-celaka (Near-miss) – (1) Pertamina: sebuah insiden, peristiwa,
atau situasi yang tidak mengakibatkan kerugian, seperti kerusakan properti,
namun bila tidak dikendalikan dapat mengarah pada kecelakaan serius
(Pertamina). (2) Sebuah insiden yang dapat, namun tidak mengakibatkan
orang cedera, kerusakan pada aset, lingkungan, keamanan, produksi,
reputasi perusahaan, dan/atau konsekuensi kerugian usaha. Seluruh
kejadian nyaris-celaka harus diperlakukan sebagai insiden dan harus
diinvestigasi dan dilaporkan sesuai dengan potensi risikonya.
O
Observasi – Pengamatan dengan perhatian yang cukup untuk
mendapatkan pengetahuan tentang kondisi dan perilaku. Mengobservasi
berarti mempersepsikan atau mengidentifikasi melalui berbagai macam
indera (seperti penglihatan, pendengaran, perasa, bau, sentuhan).
Mengobservasi meliputi menyadari, mencatat, dan memahami hal-hal yang
signifikan dari apa yang diamati. Dalam hal ini, mengobservasi lebih kepada
proses psikologis, dan bukan proses fisik.
Observasi perilaku – Proses mengamati bagaimana seorang individu
bertindak sesuai dengan peraturan dan praktik yang berlaku, dengan tujuan
memperkuat dan meningkatkan standar perilaku yang diinginkan.
SUPREME
P
Panduan – Dokumen yang memberikan informasi pendukung tentang
metode yang dapat diterima untuk menerapkan persyaratan yang
ditemukan dalam kebijakan, proses bisnis, pedoman, prosedur, instruksi
kerja, dll.
Paparan risiko – Jumlah risiko yang terkena.
P-D-C-A – Pendekatan siklus hidup untuk menerapkan sistem manajemen,
yang terdiri dari kegiatan Plan (Perencanaan), Do (Pelaksanaan), Check
(Pemeriksaan), dan Act (Tindakan). Sebagai dasar dan pendekatan
SUPREME
R
Rencana – Suatu dokumen yang menjelaskan prosedur dan/atau dokumen
dan sumber daya terkait dan apa yang harus diterapkan oleh siapa dan
kapan/ seberapa sering terhadap proyek, proses, kegiatan, dan/atau
kontrak tertentu.
Rencana (Plans) – hasil proses perencanaan berupa daftar ketetapan
tentang langkah tindakan pada masa depan menyangkut kegiatan apa,
siapa pelaksananya, di mana, kapan jadwalnya dan berapa sumber daya
yang akan digunakan, serta pelbagai keterangan mengenai tolok ukurnya,
dalam rangka mencapai hasil. Rencana digunakan manajemen untuk
pedoman pengarahan kegiatan dan juga sebagai pedoman proses
pengendalian.
Resmi / formal – Bentuk atau struktur eksternal, yang sesuai dengan
kebiasaan atau aturan yang tetap. Atau diselesaikan/ dibuat dengan teratur:
metodis, pasti, dan eksplisit.
Risiko – (1) Kemungkinan/ frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak
diinginkan, dan tingkat keparahan terhadap konsekuensi (efek) dari
peristiwa tersebut. (2) ISO/IEC Guide 73: kombinasi dari probabilitas suatu
kejadian dan konsekuensinya. (3) Peluang/ kesempatan kerugian.
Risiko ‘Downside’ – jenis risiko yang merugikan.
Risiko ‘Upside’ – jenis risiko yang menguntungkan atau jenis Risiko
dimana terjadinya Risks Event akan menghasilkan outcome yang sifatnya
menguntungkan.
Rutin – Tindakan reguler, kinerja yang tidak bervariasi dari tindakan/
perilaku tertentu.
S
Sasaran – Pernyataan mengenai di mana sebuah organisasi ingin berada
dalam kaitannya dengan masalah-masalah bisnis yang relevan, terkadang
untuk masa yang akan datang.
SUPREME
T
Tanggung jawab – Kewajiban untuk melaksanakan tugas tertentu
(misalnya, seseorang yang memiliki tanggung jawab terhadap ‘X’ dalam
suatu organisasi wajib untuk melaksanakannya, atau untuk memastikan
bahwa pihak/ orang lain melakukannya). Masalah yang sering terjadi dalam
organisasi adalah bahwa tanggung jawab didefinisikan secara lemah; tidak
sepenuhnya jelas siapa yang bertanggung jawab untuk apa, sehingga
fungsi-fungsi tertentu tidak dilaksanakan secara efektif.
Target – Titik akhir yang spesifik, biasanya dengan menyatakan tanggal
penyelesaian dari tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai
sasaran-sasaran dan/atau mencapai ukuran kuantitatif kinerja tertentu.
Tata Nilai – Pemahaman dan harapan yang menggambarkan bagaimana
perilaku orang-orang yang berada dalam organisasi dan yang mendasari
semua hubungan bisnis (misalnya, integritas, kepercayaan, dukungan,
kebenaran, dll.).
Terstruktur – (1) Dirancang dan dipasang secara logis dan sistematis.
Seringkali melibatkan pola yang jelas dan hirarkis. (2) Pola peran dan
hubungan dalam sebuah kelompok atau organisasi.
Tindakan sub-standar dan kondisi sub-standar (substandard acts and
conditions) – Tindakan, praktek dan/atau kondisi yang tidak memenuhi
standar yang telah ditetapkan; sering disebut sebagai unsafe acts and
conditions.
Tindakan korektif – Setiap tindakan yang diambil untuk menangani insiden
atau ketidak-patuhan, dan bila memungkinkan, untuk mencegah hal serupa
terjadi kembali.
SUPREME
Contoh
Langkah Aktivitas
Penurunan Pemantauan
Standar Kinerja Catatan
Risiko / (Written
Barrier Verification
Scheme)
Audit/
WHO: siapa yang asesmen Terkait
bertanggung dengan
jawab? Observasi
kegiatan
WHAT: apa tugas Assurance
Process kegiatan yang sebagaimana
barriers perlu dilakukan, Tinjauan
dituangkan di
dan apa hasil yang prosedur dalam
diharapkan dari SUPREME
kegiatannya? Survei Proses 7.
WHERE, WHEN, persepsi
and/or HOW
OFTEN: di mana Observasi Terkait
dan kapan atau tingkah dengan
seberapa sering laku system
aktivitasnya perlu Sumber Daya
dijalankan? Observesi Manusia
People
WHY Mengapa tugas sebagaimana
barriers
kita perlu dituangkan di
mendemonstrasika Asesmen/ dalam
n pencapaian penilaian SUPREME
terhadap hasilnya? Proses 3 dan
kompetensi 7.
SUPREME
PROBABILITY
RISIKO DEFINISI
(KEMUNGKINAN)
Terjadi beberapa kali di Industri
D Migas / Panas Bumi / Gedung
TINGGI Perkantoran di Indonesia
Terjadi di salah satu kegiatan /
E
operasi PT Pertamina
b. KRITERIA KEPARAHAN
1) Manusia (Keselamatan)
SEVERITY DAMPAK
RISIKO DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
Tanpa
0 ---
Cedera
RENDAH Tidak
Cedera
1 menyebabkan hari
Ringan
hilang
Menyebabkan hari
Cedera
2 SEDANG hilang, maksimum
Sedang
7 (tujuh) hari
Menyebabkan hari
Cedera
3 hilang, lebih dari 7
Berat
(tujuh) hari
Satu korban
meninggal/ cacat
Cedera
4 total permanen/
Fatal
tidak mampu
TINGGI
bekerja
Korban meninggal/
cacat total
Cedera permanen/ tidak
5
Fatal Ganda mampu bekerja
lebih dari 1 (satu)
orang
SUPREME
SEVERITY DAMPAK
RISIKO DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
Kerusakan Menyebabkan
Parah terhentinya
operasi dan
bisnis
5
perusahaan (Unit
operasi/ field)
Biaya perbaikan
> US$ 1,000,000
3) Lingkungan
SEVERITY DAMPAK
RISIKO DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
Tanpa
0 ---
Dampak
Ada risiko negatif
Lingkungan (kecil)
RENDAH dan risiko
Dampak
1 keuangan (kecil),
Ringan
namun risiko
tersebut dapat
diabaikan
Tidak terdapat
dampak
permanen
Dampak
2 SEDANG lingkungan
Sedang
Dampak
lingkungan
setempat
Dampak Menjadi
Besar perhatian luas
3 TINGGI Setempat berbagai pihak
(Skala di daerah
Daerah) (stakeholder)
SUPREME
SEVERITY DAMPAK
RISIKO DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
termasuk media
massa setempat
Menjadi
perhatian ringan
media massa
dan masyarakat
nasional
Kerusakan
lingkungan
parah dan luas
namun tidak
mengakibatkan
kerusakan
permanen
Menimbulkan
kerugian
ekonomi
(keuangan)
Dampak
cukup besar
Besar
4 namun tidak
(Skala
mengganggu
Nasional)
aliran kas
perusahaan
(cash flow)
Diperlukan
biaya cukup
besar untuk
memulihkan
kondisi
lingkungan yang
rusak kembali
seperti semula
SUPREME
SEVERITY DAMPAK
RISIKO DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
Kerusakan
lingkungan
parah dan luas
serta
mengakibatkan
kerusakan
permanen (tidak
bisa
Dampak Luar
direhabilitasi)
Biasa
5 Menimbulkan
(Skala
kerugian
Internasional)
ekonomi
(keuangan)
sangat besar)
yang
mengganggu
aliran kas
perusahaah
(cash flow)
4) Reputasi
SEVERITY DAMPAK
RISIKO DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
Tanpa
0 ---
Dampak
Dampak kecil
namun bisa
RENDAH diabaikan dan tidak
Dampak
1 menjadi perhatian
Ringan
sama sekali
stakeholder
(masyarakat)
SUPREME
SEVERITY DAMPAK
RISIKO DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
Sedikit perhatian
media massa
Dampak setempat dan
2 SEDANG
Sedang stakeholder
(masayarakat
setempat)
Menjadi
perhatian luas
berbagai pihak
di daerah
Dampak (stakeholder)
Besar termasuk media
3
(Skala massa setempat
Daerah) Menjadi
perhatian ringan
media massa
dan masyarakat
nasional
Menjadi
TINGGI
perhatian luas
berbagai pihak
secara nasional
(stakeholder)
Dampak termasuk media
Besar massa
4
(Skala Mobilisasi aksi-
Nasional) aksi (Demo)
nasional
Peninjauan
ulang atau
pencabutan
operasi
SUPREME
SEVERITY DAMPAK
RISIKO DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
Menjadi
perhatian luas
berbagai pihak
secara
Dampak
internasional
Besar
5 termasuk media
(Skala
massa
Internasional)
Mengganggu
keputusan/
kebijakan
negara
SUPREME
b. KRITERIA KEPARAHAN
SEVERITY DAMPAK
RISIKO DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
Tanpa
0 ---
Dampak
RELATIF TIDAK
BEREFEK
TERHADAP
RENDAH Insignificant KESEHATAN: zat-zat
1 (Tidak yang tidak
Bermakna) mempengaruhi kinerja
atau menyebabkan
kecacatan, seperti
debu non toksik
EFEK KESEHATAN
YANG RINGAN zat
yang dapat
menyebabkan
dampak reversible,
Minor
2 SEDANG seperti zat-zat yang
(Kecil)
dapat menyebabkan
iritasi, zat-zat
deffating, dan banyak
bakteri peracun
makanan
EFEK KESEHATAN
YANG SERIUS: zat
yang dapat
menyebabkan
Moderate masalah kesehatan
3 TINGGI
(Sedang) irreversible tanpa
kematian, seperti
kebisingan,
penanganan manual
yang parah, vibrasi
SUPREME
SEVERITY DAMPAK
RISIKO DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
pada lengan/tangan,
bahan-bahan kimia
yang menyebabkan
efek sistemik, dan
sensitizer.
MENYEBABKAN
KEMATIAN / CACAT
MENETAP: zat yang
dapat menyebabkan
kerusakan irreversible
yang berujung pada
cacat kematian,
Significant seperti zat-zat korosif
4
(Besar) (karsinogenik),
sensitizer dimana
timbulnya sensitasi
mengancam
pekerjaan secara
terus menerus, panas,
dingin, dan stress
kejiwaan
FATALITAS DALAM
JUMLAH BANYAK:
zat yang berpotensi
menyebabkan fatalitas
Catastrophic
dalam jumlah banyak,
5 (Sangat
seperti bahan-bahan
Besar)
kimia yang bersifat
toksik (H2S, CO),
yang dikenal sebagai
zat karsinogenik
SUPREME
No No No No
0 L L L L L
injury damage impact impact
Suatu contoh dari diagram Bow-Tie yang lengkap untuk satu skenario
MAE (kematian / cedera di lokasi kerja) disediakan di bawah ini.