DASAR
TINGKAT KESADARAN
KUANTITATIF
• Glasgow Coma Scale (GCS) : skala neurologik
digunakan untuk menilai tingkat kesadaran
• Terdiri dari 3 respon :
Respon membuka mata (E)
Respon motorik (M)
Respon verbal (V)
Membuka mata
Spontan : 4
Respon terhadap suara : 3
Terhadap rangsang nyeri : 2
Tidak ada respon : 1
Motorik
Menurut perintah : 6
Mengetahui lokasi nyeri : 5
Reaksi menghindar : 4
Fleksi (decortikasi) : 3
Ekstensi (decerebrasi) : 2
Tidak ada reaksi : 1
Verbal
Orientasi baik : 5
Bingung (dapat mengucapkan kalimat,
namun disorientasi) : 4
Tidak tepat (mengucapkan kata-kata, tidak
berupa kalimat, tidak tepat) : 3
Mengerang : 2
Tidak ada jawaban : 1
Score GCS
• Penulisan GCS harus jelas score dari masing-
masing komponen
• GCS 10 (E5M3V3)
2. Arteri Brachialis
3. Arteri Carotis
Pemeriksaan Arteri
4. Arteri Femoralis
5. Arteri Poplitea
Tdk dpt
berbicara.
Bernapas, batuk,
memegang leher,
MANUVER HEIMLICH
dengan korban berdiri / duduk ( sadar )
MANUVER HEIMLICH
DENGAN KORBAN TERGELETAK ( TIDAK
SADAR )
Heimlich Manuver Pada Anak
sadar, berdiri / duduk
Heimlich Manuver Pada Bayi
Membuka jalan napas
DENGAN ALAT
• Pemasangan pipa (tube) : Cara ini dilakukan bila
pengelolaan tanpa alat tidak berhasil, maka
dipasang jalan nafas buatan
Pipa Oro Pharingeal Airway (OPA)
Pipa Naso pharing airway
Pipa Endotracheal Tube (ETT)
• Krikotiroidotomi Trakeostomi
• Trakeostomi
BANTUAN HIDUP
DASAR
Rescuer Proficiency
Early Early Early Early
Access CPR Defibrillation Advanced
Care
tulang dada
• Letakkan tangan yang lain
diatas punggung tangan yang
satunya
• Jari-jari boleh dikepal atau
dibuka
• Kompresi dada
– Laju kompresi 100-120 x per menit
– Kedalaman 4-5 cm
– Kompresi konstan diselingi relaksasi
• Jika mungkin, bergantian
kompresi setiap 2 menit
46
BAGAIMANA CARA MEMBERIKAN
BANTUAN NAPAS (VENTILASI POSITIF)?
TEKNIK VENTILASI MANUAL
(BVM VENTILATION)
VT pulseless
PEA
DC shock |
continue CPR
2 minutes
Pediatric Basic Life Support
• American Heart Association reports that 5% to 15%
of pediatric cardiac arrest are related to ventricular
fibrillation.
• Studies have also shown that resuscitation from
asphyxia benefit from combination of chest
compression and ventilations. The CAB method is
to be used.
BHD PADA PEDIATRIK
• PRINSIPNYA BHD PADA DEWASA DAPAT
DITERAPKAN PADA REMAJA, ANAK DAN BAYI
KECUALI NEONATUS
• PADA NEONATUS (BAYI BARU LAHIR), HENTI
JANTUNG TERUTAMA DISEBABKAN
GANGGUAN AIRWAY ATAU VENTILASI
(HIPOKSEMIA) RASIO KOMPRESI : VENTILASI =
3:1.
• TETAPI BILA HENTI JANTUNG TERJADI BUKAN
KARENA MASALAH VENTILASI RASIO
KOMPRESI : VENTILASI = 15:2
Perubahan “guidelines 2010”
• Defibrilasi merupakan bantuan hidup dasar
• Urutan A-B-C-D, menjadi C-A-B-D kecuali pada kasus
henti jantung yang disebabkan karena hipoksia
• Tidak ada periksa pernapasan secara khusus
• Cek irama jantung, harus bisa ditentukan <10 detik
• Kompresi jantung dilakukan dengan cepat (kec 100-
120x/menit) dan keras/dalam dengan fase relaksasi
• Defibrilasi dilakukan hanya 1 kali, diikuti langsung KJL
• Evaluasi setiap 2 menit
TERSEDAK (CHOKING)
• Tersedak = sumbatan pada jalan nafas secara tiba-
tiba akibat benda asing
• Sumbatan : parsial atau total.
• Sumbatan total kegawatdaruratan, mengancam
nyawa
• Sumbatan parsial pun dapat mengancam nyawa
jika si korban kehilangan kemampuan untuk dapat
bernafas adekuat akibat kelelahan atau kekurangan
oksigen.
• Jika ada korban tersedak yang masih sadar :
lakukan langkah-langkah
BANTUAN HIDUP DASAR
PUKUL PUNGGUNG 5x Jika gagal, lakukan
atau sampai sumbatan manuver HEIMLICH
lepas
Manuver HEIMLICH
Manuver HEIMLICH
Manuver HEIMLICH pada Anak
Manuver “pukul punggung” pada bayi