Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PEMBAHASAN

Primary cementing adalah pekerjaan penyemenan yang


dilakukan setelah casing diturunkan kedalam lubang bor. Pada
primary cementing, penyemenan casing pada dinding lubang sumur
dipengaruhi oleh jenis casing yang akan disemen. Tujuan dilakukan
primary cementing ialah melekatkan casing pada dinding lubang
sumur, melindung casing dari masalah mekanis, seperti getaran pada
saat dilakukan nya pengeboran, menutup zona blow out, menutup
zona loss circulation, masalah shale, dan mencegah korosi akibat
formasi yang mengandung garam, maka penyemenan pada sumur
"BAY-3" harus dilakukan.
Casing9-5/8” adalah casing yang disemen sampai
kepermukaan. Hal ini digunakan untuk kasus open hole terbuka di
bawah casing string yang ada. Beberapa jenis casing dapat
dikategorikan menurut fungsinya, Casing cementing sendiri termasuk
dalam primary cementing pada sumur BAY-3.
Penulis tidak membuat perubahan pada detail masing-masing
dari depth of interest dikarenakan data tersebut telah didapatkan dari
tim Geologi dan Reservoir.
Pada sumur BAY-3, masing-masing zona diwakili oleh
penamaan dari masing-masing marker dari Geologist dengan tujuan
untuk memudahkan mereka dalam memilih batu pasir yang memiliki
nilai atau net pay.
Dari hasil keseluruhan logging CBL-VDL khususnya pada zona
1,zona 2 dan 3, dapat disimpulkan hasil pekerjaan cementing sangat
baik dengan ikatan casing ke semen dan semen ke formasi semua
terikat dengan baik tanpa perlu membuat evaluasi untuk membuat
pekerjaan cementing sekunder atau squeezing job. Didapatkan 3 zona
perforasi sebagai berikut:

41
1. Zone#1 kedalaman 443 – 457 mGR
Kualitas ikatan semen: Sangat Baik- baik ikatan antara casing
ke semen bond (CBL amplitude rendah, 6.1-8.8 mV) di 443 – 457
mWL, VDL : Kehadiran dari formation (Artinya pasangan antara
semen ke formasi itu baik). Isolasi Hydraulic (Gambar 4.2) Zone
Bagian atas#1 : Isolasi di interval 440 – 442 mWL Zone bagian
bawah#1 : Isolasi di interval 458 – 460 mWL.
2. Zone#2 kedalaman 637-650 mGR
Kualitas ikatan semen: Sangat Baik- baik ikatan antara casing
kesemen bond (CBL amplitude rendah, 6,2-10 mV) di 637-650
mWL, VDL : Kehadiran dari formation (Artinya pasangan antara
semen ke formasi itu baik) Isolasi Hydraulic (Gambar 4.3) Zone
Bagian atas#1 : Isolasi di interval 634-636 mWL Zone bagian
bawah#1 : Isolasi di interval 651-653 mWL .
3. Zone#3 kedalaman 714-719 mGR
Kualitas ikatan semen: Sangat Baik- baik ikatan antara casing
ke semen bond (CBL amplitude rendah, 6,1-6,8 mV) di 714-
715mWL,VDL:Kehadiran dari formation (Artinya pasangan antara
semen ke formasi itu baik) Isolasi Hydraulic (Gambar 4.4) Zone
Bagian atas#1 : Isolasi di interval 711-713mWL Zone bagian
bawah#1 : Isolasi di interval 720-722mWL.
Pada Ketiga zona tersebut memiliki nilai bonding index
minimal 88.11475%% dan compressive strength 1000 psi pada
kedalaman 634 MD serta maksimal bonding index 92.01 % dan
compressive strength 1000 psi pada kedalaman 442 dan 712 MD.

Bonding Index
Untuk perhitungan bonding index pada tugas akhir ini
menggunakan batasan sebagai berikut : Sekat atas 3 meter dan
sekat bawah 3 meter dari depth of perforation. Sedangkan

42
rekomendasi untuk remedial jika bonding index kurang dari 80% .
Pada perhitungan bonding index menggunakan rumus :

(CBL mV 100 % Free Pipe −CBL pada depth tertentu)


BI= x 100 %
(CBL 100 % Free Pipe−CBL 100 % Cement)
Untuk contoh perhitungan, penulis menggunakan kedalaman
712 m pada zona #3
( 51−6.1 )
BI= x 100 %=92.01 %
( 51−2.2 )
Compressive Strength
Penulis menggunakan contoh pada kedalaman 712 meter
yang memiliki nilai CBL Amplitudo 6,1 mV. Mula-mula ikuti
garis miring keatas sampai memotong garis sampai memotong
garis vertical casing 9 5/8. Setelah itu Tarik garis horizontal
kekanan sampai memotong diagonal yang mewakili tebal casing
yaitu 0,435 Inch tiap sisi nya. Dari titik tersebut baca nilai
Compressive Stregth pada bagian kanan dari skala compressive
strength , apabila harga compressive strength menyentuh angka
3000 psi atau lebih , maka dikatakan ikatan semen terhadap casing
dan casing terhadap formasi sangat baik , yang diwakili oleh nilai
cbl 2,2. Apabila harga compressive strength rendah atau dibawah
80% yang diwakili oleh nilai 14 mw akan memiliki nilai
compressive strength kurang dari 1000 psi.

Dari evaluasi yang dilakukan pada 2 metode ini dapat


disimpulkan bahwa Penulis lebih memilih metode Bonding index
dikarenakan lebih mewakili nilai dari kualitas dan kuantitas semen
dikarenakan bonding index dapat disesuaikan dilapangan dan tidak
terikat dengan cbl chart.

43

Anda mungkin juga menyukai