Anda di halaman 1dari 27

STUDI NUMERIK DUA TURBIN AIR SAVONIUS KONFIGURASI

SIDE-BY-SIDE YANG DILETAKKAN DI DALAM KANAL


"Studi kasus untuk sudu advancing berdekatan pada jarak S/D = 2; 2,167;
2,333; 2,5; dan 2,667 dan dengan kecepatan air 0,2 dan 0,25 (m/s)"

Oleh :
Anisah Nurul Izzah
02111740000078

Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono, DEA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN REKAYASA SISTEM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021
Pokok
Bahasan

Pendahuluan

Penelitian Terdahulu

Metode Penelitian
Pendahuluan
Latar

l
Total kapasitas yang terpasang mengalami peningkatan
sebesar 5,18% dibandingkan tahun sebelumnya
Belakang
Turbin angin Savonius
dengan efisiensi rendah. Jumlah penduduk 2021 bertambah 2,5
juta jiwa dibandingkan tahun 2020.

Pemerintah Indonesia
berkomitmen
Kecepatan air sungai rata- mengurangi emisi gas
rata di Indonesia adalah rumah kaca (GRK)
0,3 m/s pada kedalaman dengan menerapkan
0,95 m dan 0,62 m/s pada Kebijakan Energi
kedalaman 1,95 m. Nasional (KEN) dan
Paris Agreement

Indonesia masih
didominasi dengan
penggunaan BBM.
Tenaga air di Indonesia Alternatif penggunaan
merupakan EBT dengan energi terbarukan
potensi yang besar karena dapat mewujudkan
dapat dimanfaatkan 24 jam Kebijakan energi nasional pada energi yang bersih dan
Peraturan Pemerintah no.79 ramah lingkungan
tahun 2014.
Skema Penelitian

1
r
V

S
m

2
Rumusan Masalah

Apabila kedua turbin terlalu Apabila kedua turbin terlalu


dekat akan menyebabkan Apabila jarak kedua turbin jauh menyebabkan percepatan
dua turbin seperti satu bodi diperbesar, blockage akan dan kecepatan di celah turbin
melemah. Aliran yang melalui menurun. Returning blade di
dan menyebabkan blockage
advancing blade berdekatan akan sisi luar semakin mendekati
diantara dua turbin. Aliran dipercepat dan cenderung menuju kanal dan menciptakan celah
fluida cenderung mengarah celah diantara dua turbin. Hal sempit dan membuat kecepatan
ke returning blade sehingga tersebut menyebabkan kinerja aliran fluida meningkat
kinerja kedua turbin akan turbin semakin meningkat. sehingga kinerja kedua turbin
menurun. menurun.
Tujuan
Penelitian

Menghitung Coefficient of Power


Coefficient of Moment
Coefficient of Static Torque

Mengetahui pengaruh variasi S/D

Mengetahui fenomena aliran yang terbentuk


Batasan Masalah
S/D = 2; 2,133; 2,33; 2,5; dan Simulasi dilakukan menggunakan
2,67 metode moving mesh

Lebar kanal konstan 500 mm Simulasi 2D, unsteady, dan


incompressible flow

Aliran satu arah dan eksternal


Dengan variasi kecepatan Perpindahan panas diabaikan
melewati inlet 0,2 dan 0,25 m/s
Diamater turbin(D) = 60 mm
Diameter poros turbin(b) = 10 mm Rotor dalam keadaan berputar
Ketinggian turbin = 110 mm
Penelitian Terdahulu
Aldoss & Najjar, 1987
Eksperimen untuk HASIL
mencari tahu kinerja
dari dua rotor turbin
Savonius yang disusun
dengan konfigurasi side-
by-side
S/D = 0; 1; 1,143; 1,286; 1,429;
dan 1,724.

Rotor turbin Savonius


diletakkan pada posisi 1,5 kinerja yang dihasilkan
meter sebelum outlet berbentuk akan semakin meningkat
persegi dengan ukuran 20 cm x sampai pada titik
20 cm dari sebuah open jet maksimum tertentu
wind-tunnel dengan blower sebelum akhirnya nilai
berukuran 20 cm x 20 cm kinerjanya menurun
sebagai penggerak. seiring meningkatnya S/D
Purnadiana, et al., 2010
Simulasi numerik untuk
meyelidiki aliran yang
dipengaruhi oleh efek dari
kecepatan rotasi dan celah
diantara dua silinder yang disusun
dalam konfigurasi side-by-side. HASIL
Re = 100
Kecepatan Rotasi α ≤ 3
Lebar celah g* = 0,2; 0,5; 0,7; 1;
1,5; dan 3..
Domain Komputasi
Sumner D, 2010
Penelitian menggunakan dua silinder yang Side-by-side
terendam dalam suatu aliran. Silinder diatur
dengan konfigurasi tandem, side-by-side, dan
staggered.

1 < T/D < 2,5

Single Bluff Body Bias Parallel


Chern, et al., 2015
Grid Independency Test HASI
Simulasi numerik untuk
meyelidiki fenomena aliran L
uniform yang melewati dua
silinder yang disusun dengan
konfigurasi side-by-side
Re = 100 • Untuk kasus g* bervariasi
Kecepatan Rotasi 0 ≤ α dari 3-0.5, koefisien drag
≤3 sebanding dengan α dan
Lebar celah 0 ≤ g* ≤ 3 kemudian berbanding
Domain Komputasi terbalik dengan α. Dengan
kata lain, ada titik
maksimum untuk setiap
kurva koefisien drag.
• Untuk kasus g* = 0.2,
koefisien drag sebanding
dengan α. Selain itu,
karakteristik koefisien lift
juga menunjukkan
Jang, et al., 2016 HASIL

Untuk mengetahui efek dari konfigurasi dua turbin angin


Savonius vertikal yang disusun side-by-side dengan jarak 1D
dan 1,5D dan tiga kombinasi arah rotasi

H = 0,226 m Cp WT1 = Cp WT2 karena


D = 0,226 m memiliki arah rotasi simetris
berdasarkan garis tengah yang
Wind Tunnel berukuran 1,45 memisahkan kedua turbin.
m x 0,95 m memiliki panjang
1,55 m dengan kecepatan Cp jarak 1,0D > Cp jarak
fluida konstan 4,9 m/s 1,5D.
Perbandingan Penelitian Terdahulu
Pembanding Aldoss & Najjar, 1987 Purnadiana, et al., 2010 Sumner D, 2010 Chern, et al., 2015 Jang, at al., 2016
Metode Eksperimen Simulasi Simulasi Simulasi Eksperimen
Turbin/Silinder Turbin Savonius Sirkular Silinder Sirkular Silinder Sirkular Silinder Turbin Savonius
Dimensi L = 12 mm, Do = 16 mm - - - L = 0,226 m; H = 0,226 m
Mencari rasio jarak dua
Mencari rasio jarak dua Mencari rasio jarak dua
Mencari rasio jarak dua Mencari rasio jarak dua silinder dengan
turbin dan arah putar dua turbin dan arah putar dua
Cara Meningkatkan Performa silinder dengan konfigurasi silinder dengan konfigurasi konfigurasi side by side
turbin dengan konfigurasi turbin dengan konfigurasi
side by side yang efektif. side by side yang efektif. dan arah putar silinder
side by side yang efektif. side by side yang efektif.
yang efektif.
kecepatan putar silinder,
Arah putar turbin dan kecepatan putar silinder Bilangan Reynolds dan
arah putar silinder, dan Arah putar turbin dan rasio
Variasi rasio jarak antara dua dan rasio jarak antara dua rasio jarak antara dua
rasio jarak antara dua jarak antara dua turbin.
turbin. silinder. silinder
silinder.
Kecepatan Fluida Konstan 18 m/s Kecepatan Rotasi α ≤ 3 Sesuai Bilangan Reynolds Kecepatan Rotasi α ≤ 3 Konstan 4,9 m/s
Koefisien daya yang
Koefisien drag
Pola aliran pada single dihasilkan pada konfigurasi
maksimum dihasilkan
Koefisien drag bluff body ketika rasio side-by-side dengan
Kinerja maksimum yang pada konfigurasi side-by
maksimum dihasilkan T/D kecil yaitu 1 < T/D < advancing blade
didapatkan pada dua side dengan advancing
ketika rasio jarak antara 1,1 – 1,2; Pola aliran bias berdekatan menunjukkan
turbin dengan advancing blade berdekatan ketika
Hasil dua silinder g* =0,2 yang pada 1,1 – 1,2 < T/D < 2 hasil yang sama pada turbin
blade berdekatan rasio jarak antara dua
semakin meningkat seiring – 2,2; dan pola aliran 1 dan turbin 2. Percepatan
dihasilkan pada S/D = silinder g* =0,2 yang
meningkatnya kecepatan ketika dua silinder sudah udara yang melalui antar
1,429. semakin meningkat
rotasi tidak lagi berinteraksi sudu bagian dalam
seiring meningkatnya
pada T/D > 2 – 2,5 berkontribusi untuk
kecepatan rotasi
meningkatkan torsi.
Metode Penelitian
Pre-
Processing
Processing

Post
Processing
Variasi
Penelitian
1
r
V

S
m

Parameter Nilai
Dua turbin air Savonius yang diletakkan
dengan konfigurasi side-by-side dengan
Jenis turbin
advancing blade diletakkan di tengah dan
S/D = 2; 2,167; 2,333; 2,5; 2,667
Kecepatan air 0,2 m/s dan 0,25 m/s
Metode Dua dimensi
Berputar sesuai RPM yang konstan sesuai
Rotating Domain
dengan TSR yang digunakan
Geometri
Rasio Jarak Dua Poros Turbin
Konfigurasi Diameter Sudu Turbin D (mm) Diameter Turbin L (mm)
dengan Diameter Sudu (S/D)
1 60 110 2
2 60 110 2,167
3 60 110 2,333
4 60 110 2,5
5 60 110 2,667

SPESIFIKASI
Diameter Sudu Turbin (D) 60 mm
Tinggi Turbin (H) 110 mm
Diameter Poros (b) 10 mm
Diameter Turbin (L = 2D-b) 110 mm
Tebal Sudu (x) 3 mm
Domain

Sisi Atas Wall


Sisi Bawah Wall
Velocity Inlet = 0,2 & 0,25 m/s
Sisi Kiri Turbulence Intensity = 1%
Boundary Condition
Temperature = 298 K
Sisi Kanan Pressure outlet = 0 Pa
Turbin Savonius Moving wall, Rotational, No Slip
Mesh Interface Interface 1, Interface 2
Meshing

Meshing Quadrilaterals
Orthogonal Quality 0,34
Skewness 0,78
Solution dan Parameter Pemodelan
Parameter Input
General Solver Pressure based, transient , 2D
Model Viscous Realizable k-ε (RKE), Wall Enhanced Treatment
݇݃
ߩൌͻͻ͹ǡͲͷ ଷ
Material Water ݉
݇݃
ߤൌͲǡͲͲͲͺ ͻ Ǥ
‫ݏ‬
݉
Scheme SIMPLE
Gradient Least square cell based
Pressure Second order upwind
Methods
Momentum Second order upwind
Turbulence Kinetic Energy Second order upwind
Turbulence Dissipation Rate Second order upwind
Kriteria Konvergensi ͳͲି ହ
Grid Independency Test

No. Jumlah Elemen Coefficient of Moment Average Error (%)


1 35869 0,0785
2 46079 0,0808 2,8544
3 56883 0,0821 1,5854
4 72919 0,0826 0,5859
5 102162 0,0826 0,0606
6 127519 0,0826 0,0121
Validasi Patel, et al.
(2016)
Data yang akan
Diambil

Data Kualitatif Data Kuantitatif

1. Kontur Kecepatan 1. Coefficient of Power


2. Kontur Tekanan 2. Coefficient of Moment
3. Vorticity 3. Coefficient of Static Torque
Jadwal Penelitian

Anda mungkin juga menyukai