Anda di halaman 1dari 42

STUDI NUMERIK DUA TURBIN AIR SAVONIUS DENGAN

ADVANCING BLADE BERDEKATAN PADA KONFIGURASI SIDE-


BY-SIDE YANG DILETAKKAN DI DALAM KANAL

Oleh :
Anisah Nurul Izzah
6007212004

Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono, DEA, IPU

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN REKAYASA SISTEM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021
Pokok
Bahasan

Pendahuluan

Penelitian Terdahulu

Metode Penelitian
Pendahuluan
Latar

l
Total kapasitas yang terpasang
mengalami peningkatan sebesar 1,9%
Belakang dibandingkan sebelumnya

Turbin air Savonius


dengan efisiensi rendah. Jumlah penduduk 2021 bertambah 2,5
juta jiwa dibandingkan tahun 2020.

Pemerintah Indonesia
Kecepatan air sungai berkomitmen
rata-rata di Indonesia mengurangi emisi gas
adalah 0,3 m/s pada rumah kaca (GRK)
kedalaman 0,95 m dan dengan menerapkan
0,62 m/s pada Kebijakan Energi
kedalaman 1,95 m. Nasional (KEN) dan Paris
Agreement
Indonesia masih
didominasi dengan
penggunaan BBM.
Tenaga air di Indonesia Alternatif penggunaan
merupakan EBT dengan energi terbarukan
potensi yang besar karena Kebijakan energi nasional dapat mewujudkan
dapat dimanfaatkan 24 jam pada Peraturan Pemerintah energi yang bersih dan
no.79 tahun 2014. ramah lingkungan
Skema Penelitian

1
r
V

S
m

2
Rumusan Masalah

Apabila kedua turbin terlalu Apabila kedua turbin terlalu


dekat akan menyebabkan Apabila jarak kedua turbin jauh menyebabkan percepatan
dua turbin seperti satu bodi diperbesar, blockage akan dan kecepatan di celah turbin
melemah. Aliran yang melalui menurun. Returning blade di
dan menyebabkan blockage
advancing blade berdekatan akan sisi luar semakin mendekati
diantara dua turbin. Aliran dipercepat dan cenderung menuju kanal dan menciptakan celah
fluida cenderung mengarah celah diantara dua turbin. Hal sempit dan membuat kecepatan
ke returning blade sehingga tersebut menyebabkan kinerja aliran fluida meningkat
kinerja kedua turbin akan turbin semakin meningkat. sehingga kinerja kedua turbin
menurun. menurun.
Tujuan
Penelitian

Menghitung Coefficient of Power


Coefficient of Moment
Coefficient of Static Torque

Mengetahui pengaruh variasi S/D

Mengetahui fenomena aliran yang terbentuk


Batasan Masalah
S/D = 2; 2,333; 2,667; 3; 3,333; Simulasi dilakukan menggunakan
dan 5 metode moving mesh

Lebar kanal konstan 500 mm Simulasi 2D, unsteady, dan


incompressible flow

Aliran satu arah dengan


kecepatan melewati inlet 0,25 m/s Perpindahan panas diabaikan

Diamater turbin(D) = 60 mm
Diameter poros turbin(b) = 10 mm Rotor dalam keadaan berputar
Ketinggian turbin = 110 mm
Penelitian Terdahulu
Aldoss & Najjar, 1987
Eksperimen untuk HASIL
mencari tahu kinerja
dari dua rotor turbin
Savonius yang disusun
dengan konfigurasi side-
by-side
S/D = 1,0; 1,143;
1,286; 1,429; dan
1,724.
Rotor turbin Savonius diletakkan
pada posisi 1,5 meter setelah outlet Semakin besar S/D maka
berbentuk persegi dengan ukuran kinerja yang dihasilkan akan
20 cm x 20 cm dari sebuah open jet semakin meningkat sampai
wind-tunnel dengan blower pada titik maksimum tertentu
berukuran 20 cm x 20 cm sebagai sebelum akhirnya nilai
penggerak dengan kecepatan kinerjanya menurun seiring
konstan 18 m/s. meningkatnya S/D
Chern, et al., 2015 HASI
L
Simulasi numerik untuk
meyelidiki fenomena aliran
uniform yang melewati dua • Pada g*=0,2 nilai Cd
silinder yang disusun dengan
terus meningkat seiring
konfigurasi side-by-side
meningkatnya kecepatan
Re = 100 rotasi.
Kecepatan Rotasi 0 ≤ α • Pada 0,5 ≤ g*≤1,5 nilai
≤3 Cd meningkat seiring
Lebar celah 0 ≤ g* ≤ 3 meningkatnya kecepatan
Domain Komputasi
rotasi hingga mencapai
titik maksimum tertentu
sebelum akhirnya nilai
Cd turun seiring
meningkatnya kecepatan
rotasi.
• Pada g* = 3 nilai Cd
menurun seiring
meningkatnya kecepatan
Jang, et al., 2016 HASIL

Untuk mengetahui efek dari konfigurasi dua turbin angin


Savonius vertikal yang disusun side-by-side dengan jarak 1D
dan 1,5D dan tiga kombinasi arah rotasi

H = 0,226 m Cp WT1 = Cp WT2 karena


D = 0,226 m memiliki arah rotasi simetris
berdasarkan garis tengah yang
Wind Tunnel berukuran 1,45 memisahkan kedua turbin.
m x 0,95 m memiliki panjang
1,55 m dengan kecepatan Cp jarak 1,0D > Cp jarak
fluida konstan 4,9 m/s 1,5D.
Mauro, et al., 2019 HASIL

Sebelum
koreksi

d = 0,4 m
D = 0,5 m
Re = 100.000
Setelah
koreksi
Komparasi Penelitian
Pembanding Aldoss & Najjar, 1987 Purnadiana, et al., 2010 Chern, et al., 2015 Jang, at al., 2016 Mauro, et al., 2019 Penelitian saat ini
Metode Eksperimen Simulasi Simulasi Eksperimen Simulasi Eksperimen
Turbin/Silinder Turbin Savonius Sirkular Silinder Sirkular Silinder Turbin Savonius Turbin Savonius Turbin Savonius
Dimensi L = 12 mm, Do = 16 mm - - L = 0,226 m; H = 0,226 m L =0,4 m L = 0,11 m; H = 0,11 m
Mencari rasio jarak dua Mencari rasio jarak dua
Mencari rasio jarak dua Mencari rasio jarak dua
Mencari rasio jarak dua silinder dengan turbin menggunakan
turbin dan arah putar dua turbin dan arah putar dua
Cara Meningkatkan Performa silinder dengan konfigurasi konfigurasi side by side Meletakkan turbin di saluran konfigurasi side by side
turbin dengan konfigurasi turbin dengan konfigurasi
side by side yang efektif. dan arah putar silinder dengan advancing blade
side by side yang efektif. side by side yang efektif.
yang efektif. berdekatan yang efektif.
kecepatan putar silinder,
Arah putar turbin dan kecepatan putar silinder
arah putar silinder, dan Arah putar turbin dan rasio Kecepatan dan rasio jarak
Variasi rasio jarak antara dua dan rasio jarak antara dua Kecepatan Putaran Turbin
rasio jarak antara dua jarak antara dua turbin. antara dua turbin.
turbin. silinder.
silinder.
Kecepatan Fluida Konstan 18 m/s Kecepatan Rotasi α ≤ 3 Kecepatan Rotasi α ≤ 3 Konstan 4,9 m/s 0-15 m/s 0,2 dan 0,25 m/s
Koefisien daya yang
Koefisien drag
dihasilkan pada konfigurasi Jarak optimum diantara dua
maksimum dihasilkan
Koefisien drag side-by-side dengan turbin yang diletakkan
Kinerja maksimum yang pada konfigurasi side-by Koefisien yang dihasilkan
maksimum dihasilkan advancing blade menggunakan konfigurasi
didapatkan pada dua side dengan advancing ketika menggunakan saluran
ketika rasio jarak antara berdekatan menunjukkan side-by-side dengan
turbin dengan advancing blade berdekatan ketika mancapai nilai CoP hingga
Hasil dua silinder g* =0,2 yang hasil yang sama pada turbin advancing blade
blade berdekatan rasio jarak antara dua 2,4. namun setelah dikoreksi
semakin meningkat seiring 1 dan turbin 2. Percepatan berdekatan yang diletakkan
dihasilkan pada S/D = silinder g* =0,2 yang nilai CoP-nya turun dengan
meningkatnya kecepatan udara yang melalui antar di dalam kanal adalah 2,667
1,429. semakin meningkat nilai maksimal hingga 0,4
rotasi sudu bagian dalam dengan peningkatan kinerja
seiring meningkatnya
berkontribusi untuk kurang lebih 82%
kecepatan rotasi
meningkatkan torsi.
Metode Penelitian
Variasi
Penelitian
1
r
V

S
m

2
Geometri

SPESIFIKASI
Diameter Sudu Turbin (D) 60 mm
Tinggi Turbin (H) 110 mm
Diameter Poros (b) 10 mm
Diameter Turbin (L = 2D-b) 110 mm
Tebal Sudu (x) 3 mm
Domain

Sisi Atas Wall


Sisi Bawah Wall
Velocity Inlet = 0,25 m/s
Sisi Kiri Turbulence Intensity = 5%
Boundary Condition
Temperature = 298 K
Sisi Kanan Pressure outlet = 0 Pa
Turbin Savonius Moving wall, Rotational, No Slip
Mesh Interface Interface 1, Interface 2
Meshing

Meshing Quadrilaterals
Orthogonal Quality 0,34
Skewness 0,78
Solution dan Parameter Pemodelan
Parameter Input
General Solver Pressure based, transient , 2D
Model Viscous Realizable k-ε (RKE), Wall Enhanced Treatment
݇݃
ߩൌͻͻ͹ǡͲͷ ଷ
Material Water ݉
݇݃
ߤൌͲǡͲͲͲͺ ͻ Ǥ
‫ݏ‬
݉
Scheme SIMPLE
Gradient Least square cell based
Pressure Second order upwind
Methods
Momentum Second order upwind
Turbulence Kinetic Energy Second order upwind
Turbulence Dissipation Rate Second order upwind
Kriteria Konvergensi ͳͲି ହ
Grid Independency Test

No. Jumlah Elemen Coefficient of Moment Average Error (%)


1 35869 0,0785
2 46079 0,0808 2,8544
3 56883 0,0821 1,5854
4 72919 0,0826 0,5859
5 102162 0,0826 0,0606
6 127519 0,0826 0,0121
Validasi Patel, et al.
(2016)
Hasil Penelitian
Hasil Turbin Savonius Tunggal

Coefficienf of power maksimum


terjadi pada TSR 0,8 dengan nilai
0,187.
Hasil Turbin Savonius Ganda pada S/D = 2

S/D = 2
CoP max % Peningkatan
Turbin Tunggal 0,187
Turbin 1 0,303 62,032
Turbin 2 0,267 42,781
Kontur Kecepatan dan Tekanan S/D = 2
Hasil Turbin Savonius Ganda pada S/D = 2,333

S/D = 2,333
CoP max % Peningkatan
Turbin Tunggal 0,187
Turbin 1 0,298 59,358
Turbin 2 0,293 56,684
Kontur Kecepatan dan Tekanan S/D = 2,333
Hasil Turbin Savonius Ganda pada S/D = 2,667

S/D = 2,667
CoP max % Peningkatan
Turbin Tunggal 0,187
Turbin 1 0,341 82,353
Turbin 2 0,343 83,422
Kontur Kecepatan dan Tekanan S/D = 2,667
Hasil Turbin Savonius Ganda pada S/D = 3

S/D = 3
CoP max % Peningkatan
Turbin Tunggal 0,187
Turbin 1 0,335 79,144
Turbin 2 0,336 79,679
Kontur Kecepatan dan Tekanan S/D = 3
Hasil Turbin Savonius Ganda pada S/D = 3,333

S/D = 3,333
CoP max % Peningkatan
Turbin Tunggal 0,187
Turbin 1 0,331 77,005
Turbin 2 0,333 78,075
Kontur Kecepatan dan Tekanan S/D = 3,333
Hasil Turbin Savonius Ganda pada S/D = 5

S/D = 5
CoP max % Peningkatan
Turbin Tunggal 0,187
Turbin 1 0,295 57,754
Turbin 2 0,295 57,754
Kontur Kecepatan dan Tekanan S/D = 5
Komparasi Coefficient of Power

Turbin 1 Turbin 2
Nomer S/D CoPmax Nomer S/D CoPmax
1 2 0,303 1 2 0,267
2 2,333 0,298 2 2,333 0,293
3 2,667 0,341 3 2,667 0,343
4 3 0,335 4 3 0,336
5 3,333 0,331 5 3,333 0,333
6 5 0,295 6 5 0,295
Koefisien Tekanan pada Sudut 30˚ TSR 0,8
Kesimpulan dan Saran
Latar

l
Belakang
1. Pada semua variasi jarak turbin Savonius ganda, yaitu pada S/D = 2; 2,333;
2,667; 3; 3,333; dan 5, menghasilkan nilai coefficient of power yang lebih
tinggi dibandingkan turbin Savonius tunggal.
2. Nilai S/D = 2,667 merupakan jarak dua turbin yang optimum karena
menghasilkan nilai coefficient of power maksimal paling tinggi dibandingkan
variasi lainnya, yaitu sebesar 0,341 pada turbin 1 dan 0,343 pada turbin 2,
dengan peningkatan performa kurang lebih 82% dibandingkan turbin Savonius
tunggal.
3. Pada jarak turbin yang semakin dekat, yaitu pada S/D = 2 dan 2,333, kinerja
akan berkurang karena adanya blockage yang terjadi pada turbin dan pengaruh
aliran celah yang dipercepat belum optimum. Namun, ketika jarak antar dua
turbin semakin jauh, seperti pada S/D = 3; 3,333; dan 5, kinerja juga akan
berkurang karena pengaruh dari aliran celah diantara dua turbin sudah
berkurang dan mulai hilang serta karena returning blade yang semakin dekat
dengan dinding kanal.
l
Saran
1. Penelitian dilakukan dengan simulasi tiga dimensi agar fenomena
aliran yang terjadi bisa lebih akurat.
2. Penelitian dilakukan dengan penambahan variasi jarak antara dua
turbin Savonius.
3. Penelitian dilakukan dengan variasi kecepatan lainnya agar dapat
mengetahui pengaruh kecepatan terhadap performa turbin.

Anda mungkin juga menyukai