Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS


“FIRMA ”

DOSEN PEMBIMBING : RETNO SARI DEWI, SH, M.H


DISUSUN OLEH :
ANGGI WIDODO (18.60301.100041)
FERRA SEPTI AGNES (18.60301.100010)
JULFANA ANUGRA WATI (18.60301.100053)
NADYA AYU WARDANIATI (18.60301.100056)
RIZKY RADISTYA SIANPUTRA (18.60301.2.00014)
YOAN HILMAN (18.60301.100062)

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai masyarakat, kita telah banyak mengetahui jenis-jenis dan penggolongan
perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Dari segi bidang usahanya, rata-rata masyarakat
lebih mudah membedakan yang mana merupakan perusahaan dagang, perusahaan jasa, dan
industri. Tetapi, ketika mengklasifikasikan dalam hal bentuk perusahaan, kebanyakan mereka
sulit untuk menentukan perbedaan dari masing-masing bentuk perusahaan tersebut.
Salah satu bentuk perusahaan di Indonesia adalah Firma. Nama Firma memang jarang
terdengar di telinga masyarakat luas karena Firma tidak seperti Perseroan Terbatas (PT) yang
mempunyai pergerakan luas hingga mencakup kegiatan di bursa efek. Meskipun begitu, bentuk
perusahaan Firma tidak selalu lebih kecil daripada Perseroan Terbatas (PT) ataupun Perseroan
Komanditer (CV) karena perseroan firma yang tergolong besar dapat mempunyai modal lebih
dari Rp. 10 Milyar. Ditambah lagi, ada berbagai kebaikan yang akan didapatkan jika mendirikan
perusahaan berbentuk Firma. Kemudian, semua itu kembali kepada kita dalam menentukan
bentuk perusahaan apakah yang kita butuhkan dan kita inginkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu perseroan firma?
2. Apa saja karakteristik perseroan firma yang membedakan dengan bentuk perusahaan
lain?
3. Bagaimana cara, prosedur, serta tahapan untuk mendirikan perseroan firma?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah aspek hukum dalam bisnis.
2. Untuk membantu memahami subbab yang bersangkutan
A. Manfaat
1. Memberikan tambahan materi atau pengetahuan dalam mata kuliah yang bersangkutan.
2. Sebagai kumpulan referensi dari berbagai sumber mengenai firma untuk informasi yang
lebih detail.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perseroan Firma


Perseroan adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih mengikat diri
untuk memasukan sesuatu dalam persekutuan dengan maksud membagi keuntungan (pasal 1618
KUHS). Perseroan Firma, kata Firma berasal dari bahasa Belanda venootshap onder firma
(V.O.F), yaitu perserikatan dagang antara beberapa perusahaan atau sering juga disebut Fa,
adalah suatu bentuk badan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih (disebut
Firmant) dengan memakai nama bersama atau satu nama yang digunakan bersama untuk
memperluas usahanya.

Adapun menurut para ahli tentang Perseroan Firma, diantaranya:

Menurut Manulang (1975) persekutuan dengan firma adalah persekutuan untuk menjalankan
perusahaan dengan memakai nama bersama.

Menurut Prof. Sukardono, perseroan firma adalah suatu perikatan perdata yang khusus,
kekhususan menurut pasal 16 KUHD yaitu adanya 3 unsur mutlak diantaranya :

1. Menjalankan perusahaan
2. Dengan pemakaian nama bersama
3. Bertanggung jawab tiap-tiap sekutu mengenai seluruh perikatan dengan firma.

Menurut pasal 16 dan 18 KUHD, yan dimaksud dengan firma ialah tiap-tiap perseroan
yang didirikan untuk menjalankan sesuatu perusahaan dibawah satu nama bersama, dimana
masing-masing anggota bertanggung jawab seluruhnya.

Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena tidak ada pemisah
harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu-sekutu, setiap sekutu bertanggung jawab
secara pribadi untuk keseluruhan, selain itu firma tidak bisa dikatakan berbadan hukum karena
firma telah memenuhi syarat materiil namun syarat formalnya berupa pengesahan atau
pengakuan dari Negara berupa peraturan perundang-undangan belum ada. Hal inilah yang
menyebabkan Persekutuan Firma bukan merupakan persekutuan yang berbadan hukum.
Tujuan dari firma adalah untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih kuat
dan mampu bersaing dengan perusahaan yang lain. Perusahaan dengan berbentuk firma bisa
dijumpai pada berbagai jenis perusahaan. Seperti perusahaan penerbitan, perusahaan dagang,
perusahaan jasa, kantor-kantor konsultan hukum, dan akuntansi publik.

o Sekutu

Dalam Persekutuan Firma hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu sekutu komplementer
atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan perusahaan dan mengadakan hubungan hukum
dengan pihak ketiga sehingga bertanggung jawab pribadi untuk keseluruhan. Pasal 17 KUHD
menyebutkan bahwa dalam anggaran dasar harus ditegaskan apakah di antara para sekutu ada
yang tidak diperkenankan bertindak keluar untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak
ketiga. Meskipun sekutu kerja tersebut dikeluarkan wewenangnya atau tidak diberi wewenang
untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga, namun hal ini tidak menghilangkan
sifat tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 18 KUHD.

o Keuntungan

Perihal pembagian keuntungan dan kerugian dalam persekutuan Firma diatur dalam Pasal
1633 sampai dengan Pasal 1635 KUHPerdata yang mengatur cara pembagian keuntungan dan
kerugian yang diperjanjikan dan yang tidak diperjanjikan di antara pada sekutu. Dalam hal cara
pembagian keuntungan dan kerugian diperjanjikan oleh sekutu, sebaiknya pembagian tersebut
diatur di dalam perjanjian pendirian persekutuan. Dengan batasan ketentuan tersebut tidak boleh
memberikan seluruh keuntungan hanya kepada salah seorang sekutu saja dan boleh diperjanjikan
jika seluruh kerugian hanya ditanggung oleh salah satu sekutu saja. Penetapan pembagian
keuntungan oleh pihak ketiga tidak diperbolehkan.

Apabila cara pembagian keuntungan dan kerugian tidak diperjanjikan, maka pembagian
didasarkan pada perimbangan pemasukan secara adil dan seimbang dan sekutu yang memasukkan
berupa tenaga kerja hanya dipersamakan dengan sekutu yang memasukkan uang atau benda yang
paling dikit.
2.2 Pentingnya Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari pengembangan organisasi
adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya
berpotensi, dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi.
pengembangan organisasi bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor dalam organisasi yang
menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya
sasaran organisasi

2.2.1 Ciri-ciri Perseroan Firma


Adapun ciri-ciri firma yang diketahui diantaranya :

1. Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.

2. Modal Perusahaan 100% dimiliki oleh warga negara Indonesia dan bersumber dari modal
para pendiri firma yang juga merupakan warga negara Indonesia.
3. Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.

4. Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.

5. Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tak terbatas.

6. Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta
pribadi.

7. Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.

8. Seorang anggota tidak berhak memasukan anggota baru tanpa seizing anggota yang
lainnya.

9. Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup.

10. Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma.

11. Mudah diperoleh kredit usaha.


Di dalam Perseroan Firma semua anggota adalah pemilik sekaligus merangkap pengelola
yang secara langsung, aktif melaksanakan usaha perusahaan, firma memiliki beberapa
karakteristik yang berbeda dengan bentuk organisasi yang lain.

Menurut Drebin, karakteristik Perseroan Firma ada 5, yaitu :

1. Mutual Agency (saling mewakili), setiap anggota dalam menjalankan usaha Firma
merupakan wakil dari anggota Firma yang lain. Apabila ada salah seorang anggota
beroperasi dalam bidang usaha Firma, maka secara tidak langsung anggota tersebut
mewakili anggota Firma yang lain.

2. Limited Life (umur terbatas), Firma yang didirikan oleh beberapa anggota memiliki umur
yang terbatas. Artinya adalah jika ada anggota yang keluar berarti Firma tersebut
dinyatakan bubar secara hukum, dan apabila ada anggota baru yang bergabung, Firma
dinyatakan masih beroperasi.

3. Unlimited Liability (tanggung jawab terhadap Firma tidak terbatas), maksudnya tanggung
jawab tak terbatas, tanggung jawab atas hutang tidak terbatas pada kekayaan yang
dimiliki Firma saja, tapi juga sampai harta milik pribadi anggota Firma. Jika dalam
keadaan tertentu Firma memiliki huang pada kreditur dan Firma tersebut tidak mampu
membayar karena jumlah kekayaan tidak mencukupi maka kreditur berhak menagih
kepada para anggota Firma sampai harta milik pribadi

4. Ownership of an Interest in a Partnership yaitu, bahwa kekayaan setiap anggota yang


sudah ditanamkan dalam Firma merupakan kekayaan bersama dan tidak dapat dipisahkan
secara jelas.

5. Participating in Partenrship Profit maksudnya, laba atau rugi sebagai hasil operasi Firma
akan dibagikan kepada setiap anggota Firma berdasarkan partisipasi para anggota dalam
Firma.

2.2.2 Klasifikasi Pnedirian Firma


1. Kecil : Untuk pendirian Firma dengan modal ditempatkan dan disetor diatas Rp. 50 juta
sampai dengan Rp. 500 juta
2. Menengah : Untuk pendirian Firma dengan modal ditempatkan dan disetor diatas Rp. 500
juta sampai dengan Rp. 10 milyar

3. Besar : Untuk pendirian Firma dengan modal ditempatkan dan disetor diatas Rp. 10
milyar

2.3.1 Syarat-syarat mendirikan Firma


Adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :

1. Tidak melanggar hukum.

2. Tidak bertentangan dengan norma susila.

3. Tidak mengganggu ketertiban umum.

4. Mengedepankan kepentingan umum


5. Bertujuan mendapatkan keuntungan.

2.3.2 Cara Mendirikan Perusahaan (Firma)

Untuk mendirikan perusahaan dan membuat badan usaha dalam bentuk Firma dibutuhkan
minimal 2 orang sebagai pendiri perusahaan.Para pendiri firma adalah warga negara Indonesia
yang menjadi anggota pengurus didalam perusahaan dengan jabatan sebagai Direktur. Masing-
masing pengurus firma memiliki hak dan kewajiban yang setara dan masing-masing dapat
bertindak untuk dan atas nama perusahaan.         

Seperti halnya mendirikan PT atau CV, prosedur untuk mendirikan Firma juga dapat 


diajukan oleh para pendiri bersama-sama atau memberikan kuasa kepada salah satu pendiri, dan
atau memberikan kuasa kepada orang lain untuk mengajukan permohonan akta pendirian Firma
kepada Notaris. Notaris yang dimaksud bisa berdomisili dimana saja selama berkedudukan di
wilayah Republik Indonesia.

o Persiapan mendirikan Firma


Sebelum permohonan untuk membuat Akta Pendirian Firma diajukan kepada Notaris, minimal
ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh para pendiri sebagai dasar pembuatan Akta Pendirian
yang memuat anggaran dasar Perusahaan yaitu;

1. Data Nama para pendiri Firma


2. Nama perusahaan
3. Tempat dan kedudukan perusahaan (kota/kabupaten)
4. Maksud dan tujuan perusahaan serta kegiatan usaha, dan
5. Susunan pengurus Firma (Direktur)
6. Melampirkan surat kuasa jika permohonan dikuasakan kepada orang lain

Dengan data tersebut diatas, sudah bisa mengajukan permohonan pendirian Firma kepada
Notaris untuk dibuatkan Akta Otentik sebagai Akta Pendirian yang menjadi dasar terbentuknya
sebuah perusahaan.

Sebelum akta pendirian Firma dibuat Notaris akan membuat draf/notulen sebagai anggaran
dasar yang harus ditdantangani oleh para pendiri atau penerima kuasa. Setelah draf/notulen
tersebut ditandatangani oleh para pendiri dan kuasanya kemudian Notaris akan membuat salinan
draf/notulen tersebut yang sama isinya dalam bentuk Akta Pendirian yang ditandatangani oleh
Notaris. 

Setelah Akta dibuat dan ditandatangani oleh Notaris, maka lahirnya badan usaha atau
perusahaan baru pada hari dan tanggal yang disebutkan didalam Akta Pendirian. Setelah
perusahaan dibentuk dengan Akta Notaris, maka yang harus anda lakukan segera melengkapi
legalitas perusahaan dengan pendaftaran dan izin usaha yang dibutuhkan untuk dapat melakukan
kegiatan usaha.

2.3.3 Proses Membuat Perusahaan (Firma)

Berikut ini tahapan proses untuk membuat Firma sebagai berikut;

1. Proses Akta Pendirian Firma


Akta Pendirian Firma dibuat dan ditandatangani oleh Notaris yang berwenang dan dibuat dalam
bahasa Indonesia

Lama proses; 1-2 (satu-dua) hari kerja

Persyaratan;

 Melampirkan data pendirian perusahaan


 Fotokopi KTP para pendiri Firma
 Surat kuasa apabila dikuasakan kepada orang lain

2. Proses Surat Keterangan Domisili Perusahaan

Permohonan surat keterangan domisili perusahaan diajukan kepada Kepala Kantor


Kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor perusahaan berada, sebagai bukti
keterangan/keberadaan alamat perusahaan.

Lama Proses; 2 hari kerja 

Persyaratan:

 Fotokopi KTP para pendiri Firma


 Fotokopi Akta pendirian Firma
 Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha
 Surat keterangan dari pemilik gedung apabila bedomisili di gedung
perkantoran/pertokoan
 Fotokopi PBB-pajak bumi dan bangunan tahun terakhir untuk yang berdomisili di
RUKO/RUKAN

3. NPWP - Nomor Pokok Wajib Pajak

Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Pajak sesuai dengan keberadaan domisili perusahaan untuk mendapatkan;

Kartu NPWP
Surat keterangan tedaftar sebagai wajib pajak

Lama Proses : 2 hari kerja

Persyaratan lain yang dibutuhkan;

 Melampirkan bukti PPN atas sewa gedung


 Melampirkan bukti pelunasan PBB-pajak bumi banguan
 Melampirkan bukti kepemilikan atau bukti sewa/kontrak tempat usaha

4. Pendaftaran ke pengadilan negeri                                                              

Permohonan ini diajukan kepada Kantor Pengadilan Negeri setempat sesuai tempat dan
kedudukan perusahaan berada.

Lama proses : 1 hari kerja

Persyaratan lain yang dibutuhkan;

 Melampirkan NPWP-nomor pokok wajib pajak


 Salinan akta pendirian Firma

5. SIUP - Surat Izin Usaha Perdagangan

Permohonan SIUP diajukan kepada Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten untuk golongan


SIUP menengah dan kecil, atau Dinas Perdagangan Propinsi untuk SIUP besar sesuai dengan
tempat kedudukan perusahaan berada.

Peraturan SIUP diatur sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
46/M-DAG/9/2009 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan.

Lama proses : 10 hari kerja

Persyaratan lain yang dibutuhkan;


 SITU/HO untuk jenis kegiatan usaha perdagangan yang dipersyaratkan adanya SITU
berdasarkan Undang-Undang Gangguan
 Photo direktur utama/pimpinan perusahaan (3x4) sebanyak 2 (dua) lembar 

6. TDP - Tanda Daftar Perusahaan

Permohonan pendaftaran diajukan kepada Pendaftaran Perusahaan yang berada di


Kota/Kabupaten cq. Dinas Perdagangan.

Bagi perusahaan yang telah terdaftar  akan diberikan sertifikat Tanda Daftar Perusahaan 
sebagai bukti bahwa Perusahaan/Badan Usaha telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan sesuai
dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.37/M-DAG/PER/9/2007 tentang
Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan

Lama Proses: 14 hari kerja

Persyaratan:

 Fotokopi KTP para pendiri Firma


 Fotokopi Akta pendirian Firma
 Fotokopi NPWP direktur/pimpinan perusahaan
 Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha
 Surat keterangan dari pemilik gedung apabila bedomisili di gedung
perkantoran/pertokoan

Pengumuman

Sesudah mendapat nomor dan tanggal pendaftaran sebagai persekutuan firma dari
pengadilan negeri maka akte pendirian tersebut harus dicatat dan diumumkan di dalam berita
negara
2.3.4 Proses Pembubaran

Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal 1646 sampai dengan Pasal
1652 KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35 KUHD. Pasal 1646 KUHPerdata
menyebutkan bahwa ada 5 hal yang menyebabkan Persekutuan Firma berakhir, yaitu :/

1. Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah ditentukan dalam akta pendirian;
2. Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian sekutunya;
3. Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan persekutuan firma;
4. Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu;
5. Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah pengampuan atau
dinyatakan pailit.

2.3.5 Kebaikan dan Keburukan

1. Kebaikan dalam Perseroan Firma

a. Jumlah modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga mudah untuk
memperlus usahanya.

b. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang lebih
besar yang merupakan gabungan modal yang dimiliki beberapa orang.

c. Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para
anggota dan semua keputusan di ambil bersama-sama. Sehingga keputusan-keputusan
menjadi lebih baik.

d. Tergabung alasan-alasan rasional.

e. Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan.

f. Prosedur pendirian relatif mudah.

2. Keburukan dalam Perseroan Firma

a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan.


b. Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang, ini memungkinkan timbulnya
perselisihan diantara para sekutu.

c. Kesalahan seorang Firma harus ditanggung bersama.

d. Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang anggota
keluar, maka Perseroan Firma pun bubar.

e. Utang usaha perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota Firma.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Firma adalah suatu usaha yang dijalankan atas kesepakatan lebih dari satu orang dan atas
nama bersama yang dasar hukumnya diatur dalam pasal 16-35 KUHD. Di dalam firma, hanya
terdapat satu sekutu yang disebut firman. Firman mempunyai tanggung jawab penuh dan tak
terbatas di dalam perseroan firma. Firman juga harus memasukkan sesuatu ke dalam firma (baik
berbentuk uang, barang, ataupun tenaga) yang mana nanti hasil kerugian/ keuntungannya akan
ditanggung bersama.

Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena tidak ada pemisah
harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu-sekutu, setiap sekutu bertanggung jawab
secara pribadi untuk keseluruhan. Selain itu, hal yang menjadikan firma bukan merupakan adan
usaha yang berbadan hukum adalah pendiriannya yang hanya dilakukan di depan notaris yang
kemudian disahkan ke pengadilan negeri setempat dan akhirnya diumumkan lewat surat kabar
resmi sesuai dengan ketentuan pasal 22, 23, dan 28 KUHD.
DAFTAR PUSTAKA

Suharyono. 2015. Bahan Kuliah Aspek Hukum Ekonomi Dan Bisnis, Samarinda

LAWINDO. “Tahapan Proses Mendirikan Perusahaan (CV)”, http://www.lawindo.biz/proses-


pendirian-cv. (Online) Diakses tanggal 11 April 2015

Bahasa Indonesia, Wikipedia. 2015. Firma. http://id.wikipedia.org/wiki/Firma. (Online) Diakses


tanggal 11 April 2015

BadanUsaha. Firma. http://badanusaha.com/firma. (Online) Diakses tanggal 11 April 2015

agrma. 2010. Firma. https://agrma.wordpress.com/2010/10/27/firma/. (Online) Diakses tanggal


11 April 2015

Anda mungkin juga menyukai