Anda di halaman 1dari 9

esin Universitas Pamulang (untuk kalangan sendiri)

Milik Teknik Mesin

Diktat Kuliah

Kinematika Dinamika Teknik

Penerapan Persamaan
Kecepatan Relatif

Program Studi Kode MK Pertemuan Ke_ Disusun Oleh


Teknik Mesin TMB.21 Staf Pengajar TM Unpam
04
Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran
Penerapan persamaan kecepatan Memahami tentang analisa kecepatan
relatif pada mekanisme relatif pada engkol peluncur,
mekanisme empat penghubung

2016 Kinematika Dinamika Teknik eLearning


4 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://e-learning.unpam.ac.id
Penerapan Persamaan Kecepatan Relatif
Setelah
elah mengikuti matakuliah ini mahasiswa mempunyai pemahaman dan mampu
menggunakan dan menganalisa penerapan persamaan kecepatan relatif pada suatu
mekanisme.

Penerapan persamaan kecepatan relatif bermacam


bermacam-macam
macam tipe mekanisme.
Klasifikasi mekanisme dasar atau komponen-komponen
komponen mekanisme sebagai berikut:
1. Mekanisme engkol peluncur
2. Mekanisme empat penghubung
3. Mekanisme penyerut
4. Mekanisme Penghubung Apung
5. Mekanisme bubungan
6. Roda gigi
7. Kombinasi dari bentuk diatas.
Disini kita akan membahas analisa kecepatan dari tipe-tipe
tipe dasar dan beberapa
mekanisme yang terdiri dari komponen
komponen-komponen dasar.

1. Mekanisme Engkol Peluncur

Gambar 4.1. Engkol peluncur

Penghubung 2 adalah penggerak (Driver)


Penghubung 4 adalah yang digerakkan (Driven/follower)

Asumsi :
1. semua dimensi
mensi mekanisme sudah di ketahui
2. semua penghubung digambar dengan skala dalam posisi saat di analisa
Kecepatan titik A berputar terhadap satu titik tetap yaitu O2 maka VA = O2Aω
ω2

2016 Kinematika Dinamika Teknik eLearning


4 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://e-learning.unpam.ac.id
Diagram Kecepatan

Gambar 4.2. Kecepatan penghubung 2 dan 3

VA harus tegak lurus terhadap jari


jari-jari karena titik A bergerak dan O2 yang diam.

sedangkan VBA mempunyai garis gaya yang berada pada garis sumbu atau berhimpitan
dengan garis sumbu VB = VA + VBA atau VB = VA + BA ω3 .

Dengan menggunakan rumus VB = VA + VBA, dimana VBA diketahui dari gambar


dibawah

Titik A diasumsikan diam, arah


rah VB diketahui
sedangkan besarnya belum diketahui

Besaran-besaran
besaran yang sudah diketahui ialah
arah VB (karena titik B bergerak dalam satu
garis lurus maka arahnya pun sejajar dengan garis kerjanya), besar dan arah VA, arah
VBA (tegak lurus terhadap penghubung 3). Setelah komponen
komponen-komponen
komponen diatas
diketahui maka kita buat poligon vektornya dengan menghubung komponen yang sudah
diketahui dimulai dari kutub poligon kecepatan (OV) dengan menggunakan satu skala.
Sehingga besar VB dapat diketahui dengan mengukur poligon vektor.

Gambar 4.3. Poligon Kecepatan

2016 Kinematika Dinamika Teknik eLearning


4 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://e-learning.unpam.ac.id
Dari poligon diatas kita dapat mengetahui arah dari VBA . Kecepatan
n VBA dapat
digunakan untuk mencari 3 (kecepatan sudut penghubung 3) Untuk mencari kecepatan
titik C pada penghubung 3 kita gunakan persamaan kecepatan untuk dua titik C dan A.
Bila kita menggunakan rumus VC = VA + VCA maka kita tidak akan dapat
menyelesaikannya.
kannya. Karena besar VC tidak diketahui, dan besar VCA tidak diketahui, kita
harus mencari informasi tambahan sebelum dapat melanjutkan, informasi tambahan
tersedia jika kita memperhatikan hubungan VCA dan VBA :

VCA =CA ω3 dan VBA =BA ω3

Bagi salah satu persamaan dengan persamaan yang lain, maka kita dapatkan:

VCA CA.ω3 CA
= =
V BA BA.ω3 BA

Dari persamaan diatas kita dapat mengetahui besarnya VCA atau ditentukan
secara grafis, seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.4. Kecepatan titik C

Maka kalau kita hubungkan komponen-komponen


komponen yang sudah kita ketahui menjadi
satu poligon utuh akan membuat suatu poligon tertutup seperti ditunjukan dibawah:

Gambar 4.5. Poligon kecepatan lengkap

2016 Kinematika Dinamika Teknik eLearning


4 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://e-learning.unpam.ac.id
Kecepatan Penghubung yang diperluas
berkaitan pada mekanisme aslinya.
Selanjutnya, perhatikan mekanisme pelincur seperti diperlihatkan dalam gambar 4-6a.
Penghubung 3 digambarkan diperluas ke A
A-B-D,
D, terutama untuk ilustrasi dalam
penentuan kecepatan semacam titik D. Prosedur yang pal
paling
ing sederhana adalah dengan
memecahkan dua persamaan vektor berikut:
VD = VB + VDB
VD = V A + VDA

Poligon kecepatan ditunjukkan pada gambar 4-6b

Gambar 4.6. Penghubung yang diperluas

2. Mekanisme Empat Penghubung


Sebuah mekanisme empat penghubung terlihat dalam gambar. Kita anggap bahwa
mekanisme digambarkan dalam skala untuk posisi dimana analisa kecepatan dilakukan.
Juga ditentukan bahwa kecepatan sudut penghubung 22, ω2.
Untuk Langkah penyelesaiannya empat penghubung ini hampir sama dengan
mekanisme engkol peluncur A
VA = O2 A.ω2

2016 Kinematika Dinamika Teknik eLearning


4 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://e-learning.unpam.ac.id
Gambar 4.7. Mekanisme Empat Penghubung

Untuk mencari kecepatan VB kita asumsikan bahwa titik O4 itu diam. Sehingga arah
VB dapat
at diketahui yaitu tegak lurus ke garis O4-B. Mencari arah VBA kita asumsikan
titik A diam dan arah VBA adalah tegak lurus terhadap
dap penghubung 3. Gabungkan Arah
VA, Arah VB dan arah VBAA sehingga menjadi poligon tertutup seperti terlihat pada
gambar:

Gambar 4.8. Analisa Grafis Mekanisme Empat Penghubung

VA = O2 A.ω2
VB = VA + VBA
VB
ω4 =
O4 B
VBA
ω3 =
BA

2016 Kinematika Dinamika Teknik eLearning


4 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://e-learning.unpam.ac.id
3. Mekanisme Mesin Powell

Mesin Powell menggunakan mekanisme kombinasi yaitu mekanisme engkol peluncur


dan mekanisme empat pengh
penghubung.
ubung. Gambar mekanisme Mesin Powell seperti
ditunjukan pada gambar dibawah:

Gambar 4.9. Mekanisme Mesin Powell

Kecepatan titik A berputar terhadap satu titik tetap yaitu O2, maka:
VA = O2 A.ω2
Untuk mencari arah dari VBA kita mengasumsikan bahwa titik A diam, sehingga arah
VBA dapat kita ketahui yaitu tegak lurus terhadap batang 3. Setelah itu kit
kitaa cari arah VB.
Arah VB tegak lurus terhadap batang penghubung 4. Kita gabungkan arah-arah
arah
kecepatan yang sudah diketahui sehingga menjadi poligon tertutup.

Untuk mencari besar VC kita harus mencari informasi tambahan yaitu dengan
VC V
membandingkan = B sehingga mendapatkan kecepatan VC seperti terlihat pada
O4C O4 B
gambar di bawah ini.
2016 Kinematika Dinamika Teknik eLearning
4 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://e-learning.unpam.ac.id
Gambar 4.10
10. Analisa Grafis Mekanisme Mesin Powell

Arah VDC dapat diketahui dengan dengan mengasumsikan titik C diam


diam, sehingga
ehingga arah
VDC dapat diketahui yaitu tegak lurus terhadap DC. Sedangkan arah VD yaitu searah
seara
penghubung 6.

2016 Kinematika Dinamika Teknik eLearning


4 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://e-learning.unpam.ac.id
VC VDC
Sedangkan untuk mencari arah VEC Dapat diketahui melalui perbandingan =
EC CD
sehingga dapat diketahui besar VEC dari gambar. Kita gabungkan kecepatan-kecepatan
kecepatan
yang sudah diketahui, sehingga membuat suatu poligon tertutup.

Latihan
1. Dari gambar di bawah, ddapatkan arah kecepatan relatif B terhadap A atau A
terhadap B, tentukan juga kecepatan sudutnya ?

2. Suatu mekanisme seperti gambar di bawah, diketahui kecepatan sudutnya 1200


rpm dengan arah bberlawanan jarum jam
am (bjj), sedangkan ukuran batang
penghubungnya adalah sbb:
O2A = 5 cm, AB = 23,25 cm, O4B = 10 cm dan BC = 25 cm
Cari besar dan arah kecepatan Titik A, B dan C, tentukan juga besar dan arah
a
kecepatan sudut dari batang 3, 4, dan 5

2016 Kinematika Dinamika Teknik eLearning


4 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://e-learning.unpam.ac.id

Anda mungkin juga menyukai