Anda di halaman 1dari 3

1.

Evi: Dalam menganalisis sebuah masalah langkah apa saja yang harus dilakukan dan
metode apa saja yang bisa digunakan?
Bagaimana cara pemilihan media dalam pengembangan sebuah pesan?
Jawab :
a. Identifikasi masalah, termasuk penyebab masalah, masalah prilaku yang
ada dimasyarakat
b. Menentukan prioritas masalah
c. Kelompok sasaran, dalam hal demografi lalu faktor faktor yang
mempengaruhi perilaku masyarakat seperti umur pendidikan budaya
d. Memilih kelompok kelompok yang dapat membantu dalam program
intervensi

1. Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran


2. Media yang dipilih harus memberikan dampak yang luas lalu
3. Penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu akan meningkatkan
cakupan, frekuensi dan efektivitas pesan

2. dhea: dalam pendekatan penyusunan pesan, apakah masing2 pendekatan memiliki


penggunaan khusus. misalnya untuk pendekatan emosional efektif digunakan dalam
pesan yg sasarannya remaja
Jawab :
sebetulnya bukan tergantung pada sasaran tapi lebih kepada intervensi apa yang
mau kita berikan
Misalnya :
 pendekatan rasa takut dapa digunakan untuk intervensi pada seks yang tidak aman
karena dapat menimbulkan penyakit HIV dsb
 pendekatan rasa bersalah dapat digunakan untuk intervensi misalnya imunisasi
dasar. Jadi sebuah iklan dapat menggambarkan ibu yang kehilangan anaknya
akibat sakit karena tidak melakukan imunisasi dasar lengkap

3. Indri : bagaimana strategi komunikasi yang diterapkan pada kelompok inklusi dan ekslusi
termasuk pada daerah pedalaman dan teknik komunikasi seperti apa yang lebih cocok
digunakan baik secara universal maupun per kelompoknya? Adakah pendekatan khusus
yang perlu dilakukan dan seperti apa tahapannya?
Jawab :
Dalam komunikasi pada kelompok atau etnis tertentu kita perlu melakukan
pendekatan budaya. perlu melakukan riset terlebih dahulu untuk mengidentifikasi budaya
kelompok sebagai bahan intervensi.
Seperti contohnya: upacara Barapen atau bakar batu di papua menggunakan babi
yang dibakar dalam upacara tersebut untuk disajikan pada masyarakat kelompok. Padahal
dalam babi yang dibakar mengandung cacing pita. Nah dari sini kita bisa melakukan
pendekatan pada tokoh agama dan tokoh adat. Misalnya dengan memberikan
rekomendasi terkait lamanya proses pembakaran babi, atau melakukan pemeriksaan
sebelum memilih babi yang akan digunakan untuk upacara.

4. Irina: Believability merupakan salah satu faktor penting dalam pre-test pesan. Bagaimana
cara mengukur kepercayaan audiens terhadap pesan yang disampaikan?
Jawab :
Iya jadi memang sebelum sebuah pesan disebar luaskan perlu adanya uji coba
agar pesan yang disampaikan dapat menjadi daya tarik, dipahami dan mendapat
kepercayaan atau keyakinan oleh audiens.
Dalam pengujian pesan, peserta sering disediakan daftar pesan dan konteks pesan
tersebut. yang dapat menampilkan pesan secara grafis. pengujian pesan dimaksudkan
untuk mendapatkan masukan dari audiens.
Nah dalam kepercayaan atau keyakinan audiens sendiri, berhubungan dengan penerimaan
pesan. Seperti faktor ini tuh lebih berkaitan dengan norma, sikap, dan keyakianan audiens
sasaran.
Jadi dalam pre tes kita dapat mengamati setiap konten atau bidang pesan yang menjadi
perhatian audiens, dan pertanyaan yang mungkin diajukan oleh audiens. Nah kita juga
dapat mengajukan pertanyaan kepada audiens seperti
a. Bisakah anda percaya tentang informasi yang disampaikan?
b. Apakah pesan ini sesuai dengan norma masyarakat?
c. Apakah ada sesuatu tentang bagian dari pesan ini yang menurut anda tidak pantas?
d. Dapat juga bertanya tentang kira kira pendapat orang lain dalam komunitas yang sama
tentang pesan yang akan kita sampaikan.
e. (kita juga dapat menunjukan aspek tertentu dari karya yg kita uji coba). Dan bertanya
kepada audiens. Apakah konteks yang ini dapat bpk ibu percaya
f. (Kita juga dapat bertanya pada audiens tentang kepada siapa kita seharusnya menunjukan
pesan ini sebelum disebarkan secara luas (seperti pemuka agama atau pemuka
masyarakat yang penting)
Setelah mendapat masukan dari audiens kita dapat merevisi konten konten,
mengembangkan pesan dengan memperhatikan masukan audiens. Jadi Pengujian pesan
ini dapat sangat membantu dalam membimbing pengembangan materi komunikasi,
sebelum kita menyebar luaskan.
Dalam hal ini, Anda dapat menyajikan versi yang berbeda untuk melihat bagaimana tanggapan
audiens Anda. Contoh lain mungkin untuk mencoba nada. Jika Anda membuat lucu
pesan, apakah audiens Anda benar-benar menganggapnya lucu?
Anda juga dapat memeriksa pemahaman dan pemahaman pesan, terutama jika itu rumit atau
tentang topik atau perilaku kesehatan yang mungkin asing bagi hadirin.

Anda mungkin juga menyukai