Menurut Senge (2006), berpikir sistem merupakan disiplin yang mengintegrasikan
disiplin, menggabungkan mereka ke dalam tubuh teori dan praktik yang koheren. Itu membuat mereka tidak menjadi gimmick terpisah atau mode perubahan organisasi terbaru. Tanpa orientasi sistemik, tidak ada motivasi untuk melihat bagaimana disiplin ilmu saling terkait. Pemikiran sistem juga membutuhkan disiplin membangun visi bersama, model mental, pembelajaran tim, dan penguasaan pribadi untuk mewujudkan potensinya. Seperti yang dikatakan Archimedes, "Beri saya tuas cukup lama dan dengan satu tangan saya bisa menggerakkan dunia” (6). Berpikir sistem didefinisikan sebagai, Keahlian berpikir untuk melihat struktur umpan- balik sebab-akibat pada elemen-elemen sistem permasalahan dalam berbagai dimensi kontekstual yang bisa mengubah ciri holistik dari system dengan sebuah proses yang atraktif dan interaktif untuk membangun, memodifikasi dan meningkatkan kualitas struktur internal pikiran (model mental) melalui serangkaian pertanyaan dialogis reflektif yang berbasis pada ciri-ciri sistem sebagai alat bantunya (3).