SKRIPSI
Disusun oleh:
Evi Chandra Dewi
16640002
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, kepada Nabi Agung Muhammad
SAW, saya persembahkan karya saya ini kepada kedua orang tua saya tercinta
yang senantiasa mendukung saya, memberika motivasi kepada saya, serta arahan
dan doa yang tiada hentinya untuk saya. Kepada tante saya yang senantiasa sabar
mendampingi dan mengarahkan saya dalam pengerjaan tugas akhir. Kepada adik
saya yang telah mendukung apapun yang saya jalani selama kuliah ini. Kepada
sahabat saya yang senantiasa menemani saya kuliah atau diluar kuliah. Kepada
selama kuliah.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S-
1) Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Baik dengan dukungan material maupun non materian yang
diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu izinkan penulis
1. Ibu Dr. Khurul Wardati, M. Si. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
2. Ibu Najda Rifqiyati, S.Si., M.Si, selaku Ketua Prodi Biologi Fakultas Sains
Dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga yang telah memberikan izin bagi
3. Ibu Siti Aisah, S.Si., M.Si dan Ibu Satiti Ratnasari, M.Sc selaku dosen
vii
4. Ibu Dr. Arifah Khusnuryani, S.Si., M.St, selaku Dosen Penasehat Akademik
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Biologi yang senantiasa memberikan
6. Kedua orang tua Bapak Bambang Wijanarko dan Ibu Wahyuti dan adik saya
maju dan pantang menyerah dan dapat menyelesaikan tugas akhir dengan
baik.
motivasi untuk terus maju hingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
dengan baik.
ketika lelah.
10. Teman-teman Program Studi Biologi Angkatan 2016 yang tidak cukup
viii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini agar dapat menghasilkan karya yang lebih baik dan bermanfaat.
Akhir kata dari Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya dan bagi Penulis pada khususnya, untuk meningkatkan
Penulis
NIM. 16640002
ix
Pengaruh Pupuk Organik Cair (POC) Kombinasi
Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Sabut Kelapa
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum
lycopersicum)
Evi Chandra Dewi
16640002
Abstrak
x
DAFTAR ISI
xi
D. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 20
1. Persiapan Media dan Bahan Tanam .............................................. 20
2. Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) ........................................ 20
3. Perlakuan ....................................................................................... 20
4. Pemeliharaan ................................................................................. 21
a. Penyiraman............................................................................. 21
b. Penyiangan ............................................................................. 21
c. Pengendalian Hama Dan Penyakit ......................................... 21
5. Pengamatan ................................................................................... 21
a. Parameter Lingkuhan ............................................................. 21
b. Kualitatif ................................................................................ 22
c. Kuantitatif .............................................................................. 22
1. Menghitung Tinggi Tanaman.......................................... 22
2. Menghitung Jumlah Anak Daun ..................................... 22
3. Menghitung Lebar Anak Daun ....................................... 22
4. Jumlah Bunga ................................................................. 23
5. Jumlah Buah .................................................................... 23
6. Menghitung Berat Segar Tanaman ................................. 23
7. Menghitung Berat Kering Tanaman ............................... 23
8. Menghitung Panjang Akar .............................................. 23
E. Analisis data ......................................................................................... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 25
A. Hasil ..................................................................................................... 25
1. Pengukuran Parameter Lingkungan .............................................. 25
2. Pengamatan Kualitatif Organ Tanaman Tomat ............................. 27
a. Warna Tomat .......................................................................... 27
b. Warna Batang ......................................................................... 27
c. Warna Buah Tomat ................................................................ 28
d. Pengamatan Kuantitatif Tanaman Tomat .............................. 29
1. Tinggi Tanaman (cm)...................................................... 29
2. Menghitung Jumlah Anak Daun Majemuk Pada Tomat .
......................................................................................... 32
xii
3. Menghitung Lebar Anak Daun (cm) ............................... 34
4. Jumlah Bunga Per Tanaman ........................................... 37
5. Jumlah Buah Per Tanaman ............................................. 40
6. Menghitung Berat Segar Tanaman ................................. 43
7. Menghitung Berat Kering Tanaman ............................... 46
8. Menghitung Panjang Akar .............................................. 49
BAB V PENUTUP........................................................................................... 52
A. Kesimpulan .......................................................................................... 52
B. Saran ..................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
Tabel 30. Koefisiensi Berat Kering .................................................................. 64
Tabel 31. Signifikansi Panjang Akar ............................................................... 65
Tabel 32. Koefisiensi Panjang Akar................................................................. 65
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perbaikan taraf hidup masyarakat. Hal ini terlihat dari peranan sektor
yang sudah dikenal sejak dulu. Terdapat beberapa jenis tomat seperti tomat
biasa, tomat apel, tomat keriting, tomat kentang, dan tomat cherry. Tanaman
tomat diduga berasal dari benua Amerika, terutama kawasan Amerika Tengah
berbunga seperti trompet, memiliki bentuk, warna, rasa, dan tekstur buah
tomat sangat beragam. Berdasarkan bentuknya buah tomat ada yang bulat,
bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak bervariasi
dari kuning, orange, sampai merah, tergantung dari jenis pigmen yang
1
2
dominan. Rasanya pun bervariasi, dari asam hingga manis. Buahnya tersusun
kalori dan lemak dalam jumlah rendah, bebas kolesterol dan merupakan
sumber protein dan serat yang baik untuk tubuh. Selain itu, tomat kaya akan
vitamin A dan C, beta karoten, kalium dan antioksidan likopen. Satu buah
jumlah kebutuhan harian vitamin C untuk orang dewasa (Franceschi et. al.,
1994).
mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah tomat juga dapat
bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi (zat kapur dan fospor),
sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung di dalam buah tomat dapat berfungsi
untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Selain itu, tomat
pertahun dan diikuti dengan semakin meningkatnya luas lahan serta produksi
(Noviati, 2014).
tomat memiliki daerah penyebaran yang cukup luas, yaitu dataran tinggi
(lebih dari 700 m dpl), dataran medium tinggi (450 – 699 m dpl), dataran
medium rendah (200 – 499 m dpl), dan dataran rendah (kurang dari 199 m
karena wilayahnya lebih luas, sehingga diharapkan hasil yang didapat akan
tanah yang rendah, tingkat kemasaman tanah yang tinggi, dan serangan hama
Khairunisa, 2007).
4
lakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman,
bahan yang mengandung satu atau lebih zat yang dibutuhkan untuk
kimia, dan biologi tanah. Perbaikan terhadap sifat fisik yaitu menggemburkan
terfiksasi (diikat) oleh partikel tanah (Sarief, 1989). Untuk mengatasi hal
dengan pupuk organik cair (POC) . Pupuk organik cair biasanya terbuat dari
bahan – bahan limbah, misalnya limbah sayur, tahu, ikan, dll (Sarief, 1989).
kimia, dan biologi pada tanah (Hadisuwito, 2007). Oleh karena itu, perlu
seperti kalsium, magnesium, fosfor, zat besi dan sulfur sehingga daun kelor
mudah tumbuh di segala tempat, juga mudah didapat dan harganya pun
Limbah sabut kelapa merupakan sisa buah kelapa yang sudah tidak
sabut kelapa mengandung Nitrogen (N) 2,366 %, Fospor (P) 0,77 % dan
Oleh karena daun kelor dan sabut kelapa memiliki banyak manfaat,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang “Pengaruh Pupuk Organik Cair (POC)
Kombinasi Daun Kelor (Molnga oleifera) dan Sabut Kelapa Terhadap
6
C. Tujuan Penelitian:
1. Mengetahui pengaruh pupuk organik cair kombinasi daun kelor dan
sabut kelapa terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
2. Mengetahui konsentrasi optimum pupuk organik cair kombinasi daun
kelor dan sabut kelapa pada pertumbuhan tanaman tomat.
D. Manfaat:
1. Pendidikan
Manfaat yang diharapkan dalam hal pendidikan yaitu untuk
pengembangan keilmuan pendidikan dan juga peningkatan mutu
pendidikan dalam penelitian.
2. Masyarakat
Manfaat yang diharapkan untuk masyarakat yaitu agar masyarakat
umum dapat mengetahui lebih lanjut tentang POC, bahan organik
disekitarnya serta kegunaannya dengan tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pasalnya para ahli taksonomi berbeda paham dalam memberi nama resmi
untuk tanaman ini. Alternatif nama yang diajukan para ahli dalam polemik
Lycopersicon lycopersicum yang diajukan oleh Miller pada tahun 1768. Tidak
Lycopersicum. Rupanya polemik ini memakan waktu yang cukup lama, sebab
pada tahun 1900 Karsten, seorang ahli taksonomi juga mengajukan satu nama
Rasa manis asam dan aroma khas adalah penyebab kepopuleran dan
7
8
sebagai sumber pro vitamin A, C dan sedikit vitamin B terutama pada buah
yang sudah tua atau buah yang sudah berwarna merah (Rubatzky dkk, 1999).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Spesies : Lycopersicum esculentum Mill (Steenis, 1997).
lemak, kaya akan serat, hidrat arang, serat, abu, kalsium, fosfor, besi, karotin,
Buah tomat umumnya berbentuk bulat atau pipih, oval dengan ukuran
tangkai buah, kulit tipis halus, dan bila sudah masak berwarna merah dan juga
kuning. Rasa buah tomat yang masih muda adalah getir dan berbau tidak enak
9
2-9 kantong lendir. Ketika buah semakin matang, lyocopersicin lambat laun
semakin menghilang, sehingga buah tomat yang sudah matang akan terasa
Tomat dapat tumbuh di mana saja baik dataran tinggi maupun dataran
baik jika berada di daerah dataran tinggi yang beriklim sejuk dengan curah
rendah dengan ketinggian 200-500 mdpl, tetapi biasanya tumbuh lebih baik
Tanaman ini dapat tumbuh di segala jenis tanah, mulai dari tanah berpasir
hingga tanah liat. Tanaman tomat dapat tumbuh dimana saja dari pesisir
Akan tetapi untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi, tanaman ini
menghendaki tanah liat atau tanah yang gembur, kaya bahan organik dan
Tanaman tomat sangat peka terhadap unsur hara dalam tanah, baik kelebihan
maupun kekurangan, terutama unsur nitrogen. Tanaman ini juga tidak tahan
2010).
10
dari dataran sepanjang sub Himalaya yaitu India, Pakistan, Bangladesh, dan
(lignosus), tegak, berwarna putih kotor, berkulit tipis dan mudah patah.
tropis yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman kelor
merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 7-11 meter dan tumbuh subur
mulai dari dataran rendah 0 sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan
laut. Kelor dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis pada semua jenis
tanah dan tahan terhadap musim kering dengan toleransi terhadap kekeringan
Daun kelor (Gambar 1.) berbentuk bulat telur, duduk daun bersirip tak
sempurna, beranak daun gasal, tersusun majemuk dalam satu tangkai, dan
hanya sebesar ujung jari. Helaian daun kelor berwarna hijau, ujung daun
menyirip serta memiliki ukuran 1-2 cm (Yulianti, 2008). Bunga kelor muncul
berbentuk seperti lobak, berbau tajam dan berasa pedas (Tilong, 2012).
Aceh hingga Meurauke. Oleh karena itu, tanaman kelor dikenal berbagai
kelor (Jawa Barat dan Jawa Tengah), marongghi (Madura), kiloro (Bugis),
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Capparales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera (Lamk Tilong, 2012).
saponin 1,75%, dan fenol 0,19%. Daun kelor memiliki kandungan bahan aktif
dkk., 2014).
kandungan berbagai jenis senyawa antioksidan pada daun kelor seperti asam
askorbat, zat estrogen dan β-sitosterol, besi, kalium, fosfor, tembaga, vitamin
Kandungan kimia asam amino yang terdapat pada daun kelor berbentuk asam
Aroma yang dimiliki daun kelor agak langu, namun aroma akan
berkurang ketika dipetik dan dicuci bersih lalu disimpan pada suhu ruang 30
ºC sampai 32 ºC (Kurniasih, 2013). Bau langu yang terdapat pada daun kelor
disebabkan oleh enzim yaitu enzim protease (Fathimah dan Wardani, 2014).
secara umum terdapat hampir pada semua tumbuhan yang terikat pada gula
tumbuh pada daerah atau kawasan tepi pantai. Sangat banyak manfaat
yang dapat kita peroleh dari pohon kelapa. Mulai dari batang, daun, buah,
Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35
% dari berat keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang
menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang
berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 %
dari sabut), dan gabus 175 gram (25 % dari sabut) (Zainal, 2005).
tanah, proteksi ekologi dari hama, 100% dapat didaur ulang dan
cocopeat (serbuk sabut kelapa), pupuk kandang, EM4, sekam bakar, bubur
F. Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik atau
makhluk hidup yang telah mati. Bahan organik ini akan mengalami
kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur dan mengandung unsur
terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: pupuk organik alami dan pupuk
organik buatan .
dapat secara langsung diambil dari alam, seperti dari sisa hewan,
15
organik yaitu sampah sayur baru , sisa sayur basi, sisa nasi, kulit telur
dan sampah buah. Sampah organik yang tidak bisa diolah yaitu protein
seperti daging, ikan, udang, juga lemak, santan, susu , biji-biji yang utuh
seperti biji salak, asam, lengkeng, alpukat dan sisa sayur yang berkuah
tanaman yang bersifat alami atau non kimia, berkualitas baik, dengan
yang lengkap dan terukur. Berdasarkan bentuknya ada dua jenis pupuk
organik buatan yaitu padat dan cair (Marsono dan Paulus, 2011).
kadar C/N yang tinggi, misalnya kayu, biji-bijian yang keras, dan tanaman
menjalar, harus dicampur dengan bahan berair. Pangkasan daun dari kebun
dan sampah-sampah lunak dari dapur amat tepat digunakan sebagai bahan
Menurut Simamora, dkk (2005) pupuk cair adalah pupuk yang bahan
2. Unsur hara yang terdapat didalam pupuk cair mudah diserap tanaman.
organik.
kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu
unsur. Kelebihan dari pupuk organik cair jika digunakan secara tepat adalah
dengan pupuk cair anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak
tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk
ini juga memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan
17
2007).
Pupuk organik cair berbahan daun kelor dan sabut kelapa dengan
penyiraman tiga hari sekali dapat memicu tinggi tanaman jagung. POC
empat hari sekali mempengaruhi luas daun jagung. Meningkatnya luas daun
akan lebih tinggi sehingga fotosintesis dan energi yang dihasilkan lebih
(Susi, 2016).
BAB III
METODE PENELITIAN
pengaduk, botol, penutup ember, baskom, gelas ukur, sendok, polybag ukuran
kelor, 1 kg sabut kelapa, 15 liter air, 1 kg gula pasir, 1 kg dedak, benih tomat
C. Rancangan Penelitian
perlakuan dengan 5 kali ulangan yaitu Konsentrasi POC 40% (K1), 50% (K2),
60% (K3) dan 0% (K) dengan aplikasi penyiraman POC 3 hari sekali.
18
19
Tabel 5. Rancangan Aplikasi POC Kombinasi Daun Kelor dan Sabut Kelapa
Perlakuan
Ulangan
K1 K2 K3 K
1 K1 (1) K2 (1) K3 (1) K (1)
2 K1 (2) K2 (2) K3 (2) K (2)
3 K1 (3) K2 (3) K3 (3) K (3)
4 K1 (4) K2 (4) K3 (4) K (4)
5 K1 (5) K2 (5) K3 (5) K (5)
Keterangan: K: Kontrol
40 cm
K2 K2 K3 K1 K3
(3) (2) (1) (4) (5)
50 cm
K1 K3 K2 K1 K3
(1) (2) (4) (3) (4)
K2 K1 K2 K3 K1
(1) (5) (5) (3) (2)
K K K K K
(4) (1) (5) (1) (2)
D. Pelaksanaan Penelitian
media tanam berupa tanah. Polybag diisi tanah dan pupuk kandang
500 gram per polybag. Bahan tanam yang digunakan berupa bibit
dalam ember dan diaduk hingga merata. Setelah itu ember ditutup
3. Perlakuan
4. Pemeliharaan
a. Penyiraman.
b. Penyiangan.
5. Pengamatan
a. Parameter Lingkungan
(Hardjowigeno, 2003).
b. Kualitatif
daun dan warna batang setiap seminggu sekali dan warna buah
c. Kuantitatif
pangkal batang sampai pada ujung daun setiap tiga hari sekali.
2013).
2013).
E. Analisis data
anova satu jalur. Apabila ada beda nyata antar perlakuan dilakukan uji lanjut
A. Hasil
Hasil penelitian Pengaruh Pupuk Organik Cair (POC) Kombinasi Daun Kelor
(Moringa oleifera L.) dan Sabut Kelapa Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat
(Solanum lycopersicum L.) menunjukkan hasil pengukuran sebagai berikut:
25
26
Purwati dan Khairunisa (2008), untuk mendapatkan hasil tomat yang baik,
membutuhkan media tanaman berupa tanah yang gembur, berpasir, subur dan
mengandung zat-zat organik dengan derajat kemasaman yaitu sebesar 6,0-7,5.
Pengamatan suhu pada minggu pertama yaitu sebesar 24°C, pada minggu
kedua sebesar 31 °C, minggu ketiga sebesar 34°C, pada minggu ke empat
sebesar 25°C kemudian pada minggu kelima dan ketujuh sebesar 26 °C, pada
minggu ke enam sebesar 22°C, pada minggu kedelapan sebesar 27°C, lalu pada
minggu ke sembilan, sebelas, tigabelas, dan empat belas sebesar 24°C. Pada
penelitian ini suhu yang di ukur sudah sesuai karena mendapat intensitas
matahari yang rendah dan suhu yang sesuai, sehingga aktivitas fotosintesis
berjalan dengan optimal dan menyebabkan asimilasi yang dibutuhkan oleh
tanaman untuk memenuhi pertumbuhan maksimal. Pada penelitian ini bukti
fotosintesis optimalnya yaitu pertumbuhan daunnya sangat cepat dan banyak,
kemudian warna daun pada tanaman tomat berwarna hijau segar, pertumbuhan
tinggi tanamannya pun cepat, akar tanaman nya kuat dan panjang dan buah yang
di hasilkan juga banyak.
Pengamatan intensitas cahaya pada minggu pertama yaitu sebesar 1443
lux meter, kemudian pada minggu kedua sebesar 2100 lux meter, pada minggu
ketiga sebesar 6113 lux meter, pada minggu keempat sebesar 2900 lux meter,
lalu selanjutnya pada minggu kelima sebesar 1658 lux meter, pada minggu
ketujuh sebesar 2055 lux meter, pada minggu kedelapan sebesar 2974 lux meter,
pada minggu kesembilan sebesar 1315 lux meter, pada minggu kesepuluh
sebesar 1217 lux meter, kemudian pada minggu ke sebelas sebesar 1677 lux
meter, pada minggu keduabelas sebesar 2400 lux meter, lalu pada minggu ketiga
belas sebesar 1878 lux meter, dan pada minggu ke terakhir sebesar 1890 lux
meter. Cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman karena tidak semua tanaman memerlukan cahaya yang
sama dalam proses pertumbuhan. Dalam penelitian ini cahaya matahari yang di
dapat sudah sesuai karena tanaman tomat memerlukan cahaya yang rendah untuk
mengasilkan produktivitas yang optimal. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa laju pertumbuhan tanaman tomat sangat dipengaruhi oleh
27
Warna HT HT HT HT HT HT HT HT HT HT HT HT HT HT
Gambar 3. Warna Buah Tomat Minggu ke 13 Gambar 4. Warna Buah Tomat Minggu Ke 14
K3 (2) 60% 66
K3 (3) 60% 60
K3 (4) 60% 69
K3 (5) 60% 50
tomat pada perlakuan konsentrasi 60% sudah optimal atau sesuai yang
dibutuhkan oleh tanaman karena kerja mikroba mikroba dalam
menguraikan unsur hara organik menjadi anorganik yang dapat
langsung di serap oleh tanaman terjadi secara sempurna. Hal ini dapat
dilihat pada pertambahan jumlah daun tanaman tomat yang optimal.
Pupuk organik cair daun kelor kombinasi sabut kelapa dengan
konsentrasi 40% dan 50% memiliki tingkat kepekatan lebih rendah dari
konsentrasi 60%, hal ini berpengaruh pada kerja mikroba yang tidak
optimal dalam menguraikan unsur hara organik menjadi anorganik yang
dapat diserap langsung oleh tanaman sehingga proses penguraian tidak
terjadi secara sempurna (Ismul M, dkk, 2017). Hal ini menyebabkan
unsur hara yang diserap oleh tanaman tidak optimal dan berdampak
pada pertumbuhan jumlah daun tanaman tomat yang tidak optimal.
Rerata lebar daun tanaman tomat paling besar adalah tanaman tomat
yang di beri pupuk organik cair kombinasi daun kelor (Moringa oleifera
L.) dan sabut kelapa dengan konsentrasi 60% (K3). Bisa demikian
karena pemberian POC paling banyak yaitu pada K3 sehingga nutrisi
yang di dapat K3 lebih banyak dari yang lainnya, kemudian penyerapan
nutrisi yang di dapat pun lebih banyak, sehingga rerata lebar daunnya
pun menjadi lebih besar. Hal itu berbanding terbalik dengan K (kontrol)
yang tidak mendapatkan nutrisi secara maksimal, sehingga penyerapan
yang di dapat pun sedikit jadi rerata lebar daunnya menjadi lebih lambat
dari yang lainnya.
Pemberian pupuk POC dengan konsentrasi 60% memberikan
pengaruh yang nyata terhadap lebar daun, namun apabila kebutuhan
hara pada tanaman telah tercukupi maka tanaman tidak dapat
memberikan respon yang tinggi terhadap pemberian pupuk tersebut.
Pemberian unsur hara harus secara akurat, harus sesuai dengan
kebutuhan tanaman untuk mencapai tujuan produktivitas tanaman
(Jurnal Kultivasi Vol. 15 (3). 2016). Lebar daun menggambarkan proses
fotosintesis yang berlangsung. Semakin besar lebar daun maka proses
fotosintesis yang berlangsung pada daun semakin tinggi sehingga hasil
fotosintat yang terbentuk di daun akan semakin banyak (Wibowo, dkk.,
2012). Menurut Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa
penyerapan unsur hara terutama unsur hara nitrogen sangat berpengaruh
terhadap lebar daun.
Berdasarkan uji anova dapat dilihat bahwa nilai sigifikansi lebih
kecil dari taraf signifikasi yaitu 0,02 < 0,05 yang menunjukkan adanya
36
K2 (5) 50% 6
K3 (1) 60% 7
K3 (2) 60% 9
K3 (3) 60% 12
K3 (4) 60% 9
K3 (5) 60% 6
Rerata pertambahan jumlah daun tanaman tomat paling banyak
adalah tanaman tomat yang di beri pupuk organik cair cair kombinasi
daun kelor ( Moringa oleifera) dan sabut kelapa dengan konsentrasi 60
% dan yang paling rendah adalah dengan konsentrasi 40%.
Jumlah bunga pada tanaman tomat paling banyak adalah tanaman
tomat yang di beri pupuk organik cair kombinasi daun kelor (Moringa
oleifera L.) dan sabut kelapa dengan konsentrasi 60% (K3). Bisa
demikian karena pemberian POC paling banyak yaitu pada K3 sehingga
nutrisi yang di dapat K3 lebih banyak dari yang lainnya, sehingga
penyerapan nutrisi yang di dapat pun lebih maksimal, menyebabkan
cepatnya pertumbuhan bunga pertandan pada tanaman . Hal itu
berbanding terbalik dengan K1 yang hanya mendapatkan sedikit nutrisi
dari POC, sehingga penyerapan yang di dapat pun sedikit jadi
pertambahan bunga per tandan menjadi tidak maksimal.
Pembentukan bunga di pengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal diantaranya gen dan
hormon. Sedangkan faktor eksternal nya yaitu nutrisi, cahaya matahari,
air, kelembaban, suhu, dan tanah. Nutrisi merupakan bahan baku untuk
sumber energi dalam proses metabolisme tubuh tanaman. Kualitas dan
kuantitas nutrisi akan mempengaruhi perkembangan bunga. Cahaya
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman salah
satunya untuk perkembangan bunga pada tanaman. Air dan kelembaban
sangat di butuhkan oleh tanaman. Tanpa air dan kelembaban tanaman
tidak bisa bertahan hidup, jika tanaman tidak bertahan maka bunga juga
tidak akan muncul. Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada tanaman tomat suhu
yang rendah mempengaruhi perkembangan tanaman termasuk
perkembangan bunga. Tanah juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
39
K3 (3) 60% 11
K3 (4) 60% 9
K3 (5) 60% 6
K1 (4) 40% 80
K1 (5) 40% 55
K2 (1) 50% 65
K2 (2) 50% 50
K2 (3) 50% 105
K2 (4) 50% 55
K2 (5) 50% 200
K3 (1) 60% 185
K3 (2) 60% 100
K3 (3) 60% 135
K3 (4) 60% 160
K3 (5) 60% 115
K (4) 0% 33
K (5) 0% 24
K1 (1) 40% 31
K1 (2) 40% 27
K1 (3) 40% 22
K1 (4) 40% 35
K1 (5) 40% 21
K2 (1) 50% 25
K2 (2) 50% 17
K2 (3) 50% 43
K2 (4) 50% 21
K2 (5) 50% 89
K3 (1) 60% 87
K3 (2) 60% 43
K3 (3) 60% 61
K3 (4) 60% 76
K3 (5) 60% 53
dan hara yang di absorbsi oleh tanaman ditentukan oleh volume tanah
yang bersentuhan dengan akar.
Gambar 8. Pupuk Organik Cair kombinasi daun kelor dan sabut kelapa
A. Kesimpulan
1. Pupuk organik cair kombinasi daun kelor dan sabut kelapa mempunyai
pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tomat.
2. Konsentrasi optimum pupuk organik cair kombinasi daun kelor dan sabut
kelapa yaitu konsentrasi 60% poc, yang menghasilkan pertumbuhan dan
perkembangan yang maksimal terhadap tanaman tomat .
B. Saran
1. Sebaiknya perlu dilakukan uji lanjut kandungan unsur hara dalam tanah
setelah diberi pupuk organik cair.
51
52
DAFTAR PUSTAKA
Ainun, M., Mardhiah, H., & Indra. (2017). Pemanfaatan Pupuk Organik Cair
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Tomat (Lycopersicum
esculentum L). Jurnal Agrista, 16(3), 122-128.
Antini, A., & Trisnawati. (2015). Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Budaya
Akseptor KB Terhadap Pemilihan Metode AKDR di Wilayah Kerja
Puskesmas Anggadita Kabupaten Karawang. Jurnal Kebidanan, 5(1).
Binawati, D. K., & Amilah, S. (2013). Effect Of Cherry Leaf ( Muntingia calabura
L.) Bionsecticides Extract Towards Mortality Of Worm Soil (Agrotis ipsilon)
and Armyworm (Spadoptera exiqua) On Plant Leek (Allium fistolum).
Wahana, 61(2), 51-57.
Franceschi, S., Bidoli, C., LaVeccia, R., Talamini, B., D’Avanzo. & Negri.
(1994). Tomatoes and Risk of Digestive-tract Cancers. International Journal
of Cancer. 59(181-184).
53
54
Harbone, J., B., TJ. & Mabri, H. (1987). The Flavonoids . 471. London: Chapman
and Hall.
Hsu, R., Midcap, S., & Arbainsyah. (2006). Moringa oleifera ; Medicinal and Socio
Economic Uses. International Course On Economic Botany. National
Herbarium Leiden, The Netherlands.
Kasmawan., GN., Sutapa. & Yuliara. (2018). Pembuatan Pupuk Organik Cair
Menggunakan Teknologi Komposting Sederhana. 17(2). Buletin Udayana
Mengabdi.
Kurniasih. (2013). Khasiat dan Manfaat Kelor. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Makkar, H.P.S. & Becker, K. (1996). Nutritional Value And Antinutrional Feed
Sui. Technol. 63 (V4), 211-228.
Marsono & Paulus, S. (2001). Membuat Pupuk Akar Jenis Dan Aplikasi Penebar
Swadaya. Jakarta.
Masdiana, Lina. (2013). Daun Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta: Penebas Swadaya.
Rafdito, Harisuryo., Sumardi. & Budi, Setiyono. (2015). Sistem Pengukuran Data
Suhu, Kelembaban Dan Tekanan Udara Dengan Telemetri Berbasis Frekuensi
Radio. Jurnal Transient, 4(3), 2302-9927, 652.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi VI. Hal 191-
216. Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. ITB. Bandung.
Sudirman. (2014). Interaksi Dan Motivasi Belajar Dan Mengajar. Jakarta: PT.
Grafindo Indonesia.
Susi, Susanti. (2016). Pengaruh Pupuk Organik Cair Kombinasi Daun Kelor dan
Sabut Kelapa Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung. [Skripsi]. Surakarta:
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Tifani, Anjang., Sri Kumalaningsih & Arie Febrianto Mulyadi . Produksi Bahan
Pakan Ternak Dari Ampas Tahu Dengan Fermentasi Menggunakan EM4
(Kajian pH Awal dan Lama Waktu Fermentasi). Jurnal Pertanian 3(3)
Tilong, A.D. (2012). Ternyata Kelor Penakluk Diabetes. Yogyakarta: Diva Press.
Wibowo, H. A., Wasino, dan Setyowati, D.L. (2012). Kearifan Lokal Dalam
Menjaga Lingkungan Hidup (Studi Masyarakat Di Desa Colo Kecamatan
Dawe. Kabupaten Kudus). Journal Of Educational Social. Studies 1(1): 25-
30
Yulianti, Rika. (2008). Pembuatan Minuman Jeli Daun Kelor (Moringa oleifera
Lamk) Sebagai Sumber Vitamin C. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian IPB.
LAMPIRAN
57
58
Gambar 14. Pengaturan Jarak Tanam Gambar 15. Tanaman Usia 1 bulan
Duncan
Ulangan
Perlakuan N Subset for alpha = 0.05
1 2
,0 5 35,700
,4 5 36,660
Tukey
,5 5 41,840
HSDa
,6 5 62,740
Sig. ,435 1,000
,0 5 35,700
,4 5 36,660
Duncana ,5 5 41,840
,6 5 62,740
Sig. ,161 1,000
,6 5 3,420
Sig. ,436 1,000
Total 116,950 19
Total 2259,365 19
Total 6330,048 19
64
Total 1332,928 19
,5 5 39,000
,6 5 64,000
Sig. ,337 1,000
Total 1766,800 19
CURRICULUM
VITAE
Kecamatan Temon,
Kulonprogo Yogyakarta
Email : evichandra201@gmail.com
No. HP : 088221534873
PENDIDIKAN FORMAL
Tahun Nama Jurusan Lokasi
Institusi
Masuk Keluar
2004 2010 SD N - Temon,
Karangwuluh Kulon Pogo
2010 2013 SMP N 2 - Temon,
Temon Kulon Pogo
2013 2016 SMA N 1 IPA Temon,
Temon Kulon Progo
2016 2020 UIN Sunan S-1 Biologi Yogyakarta
Kalijaga